p u t u s a n - pa-pasuruan.go.id filedengan tergugat, bahkan majelis hakim telah menempuh usaha...
TRANSCRIPT
Hal. 1 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
SALINAN PUTUSAN
Nomor : 0962/Pdt.G/2012/PA.Pas.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah
menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh :
PENGGUGAT umur 23 tahun, agama Islam, pekerjaan Tenaga Honorer, tempat
tinggal di Kota Pasuruan, dalam hal ini dikuasakan kepada Cuwik
Liman, SH. M.Hum dan Wahyu Adri Prabowo SH. Advokat yang
berkantor pada Kantor Advokat C.I.W. & Rekan di Jalan A Yani No.
107 Turen Kabupaten Malang sebagaimana surat kuasa tanggal 12
September 2012 yang telah terdaftar dalam buku register kuasa di
Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor :
29/RATEK/IX/2012/PA.Pas. tanggal 13 September 2012, sebagai
"Penggugat",-
MELAWAN
TERGUGAT umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan, tempat tinggal
di Kabupaten Pasuruan, sebagai "Tergugat";
Pengadilan Agama tersebut ;
Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara;
Setelah mendengarkan keterangan kedua belah pihak yang berperkara dan telah
memeriksa bukti-bukti di persidangan;
Hal. 2 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat Gugatannya tertanggal 25
Juni 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor:
0962/Pdt.G/2012/PA.Pas, telah mengajukan gugatan untuk melakukan cerai gugat
terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada
tanggal 09 Mei 2008 sebagaimana ternyata dari bukti Kutipan Akta Nikah
Nomor : XXXXXXX tertanggal 09 Mei 2008 yang telah dikeluarkan oleh
Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXXX, Kota Pasuruan;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun sebagaimana
suami istri dan bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 4
tahun, telah berhubungan sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 1
orang anak bernama ANAK, umur 2,5 tahun;
3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis
dan bahagia, namun sejak bulan Desember 2011 keadaannya mulai tidak
harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
4. Bahwa awal mula terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut
disebabkan karena Tergugat mempunyai watak yang sangat keras dan kasar
yaitu seringkali marah-marah hingga memukul Penggugat setiap kali ada
masalah dalam rumah tangga walaupun masalahnya sepele saja. Tergugat juga
jarang memberi uang nafkah belanja kepada Penggugat, Tergugat hanya
membelikan kebutuhan anak sehingga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
Penggugat bekerja sendiri sedangkan kebutuhan makan ditanggung
sepenuhnya oleh orangtua Penggugat;
5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan
tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah
tempat tinggal sejak tanggal 21 Mei 2012 sampai sekarang berlangsung
selama 1 bulan;
8. Bahwa selama berpisah Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada komunikasi
lagi sebagai suami istri;
Hal. 3 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
9. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini,
Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan
yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat;
10. Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;
11. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon agar
Ketua Pengadilan Agama Pasuruan cq Majelis Hakim Pengadilan Agama
Pasuruan berkenan untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan
memutus perkara ini yang amarnya adalah sebagai berikut:
PRIMER:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat;
3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut
hukum;
SUBSIDER:
Mohon putusan yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan,
Penggugat dan Tergugat telah datang menghadap sendiri di persidangan, dan
Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat dengan
memberikan saran dan nasihat agar Penggugat mengurungkan niatnya bercerai
dengan Tergugat, bahkan Majelis Hakim telah menempuh usaha mediasi, dimana
kedua belah pihak setuju memilih mediator Drs. Akhmad Khoiron, Hakim
Mediator Pengadilan Agama Pasuruan dan berdasarkan laporan mediasi tanggal
12 Juli 2012 dan 26 Juli 2012, usaha untuk mendamaikan tidak membawa hasil;
Menimbang, bahwa kemudian dibacakanlah surat gugatan Penggugat
yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah
memberikan jawaban secara tertulis tamnggal 6 September 2012 sebagai berikut
1. Ya benar adanya Bapak Hakim, Tergugat memang telah melangsungkan
perkawinan dengan Penggugat pada Tanggal 09 Mei 2008 sebagaimana
tercantum dalam Kutiban Akta Nikah Nomor : XXXXXX, Tanggal 09 Mei
Hal. 4 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
2008 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan XXXXX, Kota
Pasuruan;
2. Ya benar adanya Bapak Hakim, Kami setelah menikah bertempat tinggal di
rumah orang tua Penggugat selama 4 tahun untuk membina rumah tangga
sebagai suami istri yang dikarunia 1 orang anak yang bernama :ANAK, umur
2.5 tahun; Hal ini dikarenakan orang tua Penggugat “memaksa” supaya
pernikahan Kami dilaksanakan secepatnya, padahal Tergugat belum memiliki
pekerjaan dan penghasilan untuk menyewa atau membeli rumah sendiri,
sehingga Kami harus bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat selama 4
tahun untuk membina rumah tangga sebagai suami istri. Bahkan, orang tua
khususnya ibu Penggugat mengatakan “Nikah sekarang dengan Nikah nanti
sama saja, ya lebih baik Nikah sekarang saja. Masalah makan dan
pekerjaan itu mudah diatur dibelakang kita serahkan saja Kepada Allah
SWT, yang penting Nikah dulu“;
3. Ya benar adanya Bapak Hakim, diawal Pernikahan Kami sampai dikarunia 1
orang Anak, Kami hidup dengan Harmonis dan Bahagia meskipun Kami serba
kesederhanaan dan kesulitan dalam materi dan keuangan. Akan tetapi, pada
awal bulan Desember 2011 Tergugat tidak tahu entah kenapa Watak dan Sikap
Penggugat berubah total didalam kehidupan sehari-hari yang pada awalnya
Halus dan Lembut menjadi Kasar dan Keras, sehingga membawa dampak
perubahan kedalam kehidupan sehari-hari yang berubah menjadi tidak
Harmonis dan tidak Bahagia sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
4. Mohon Ma’af Bapak Hakim yang Terhormat, di dalam pernyataan Penggugat
di Poin No.4 ini salah adanya Bapak Hakim, sebab yang memiliki Watak dan
Sikap yang sangat Keras dan Kasar justru adalah Penggugat sebagaimana yang
telah Tergugat jelaskan di jawaban Poin No.3. Hal ini terjadi semenjak
terjadinya sebuah peristiwa kecil yang dialami oleh Pengggugat di tempat kerja
Penggugat yang lama yaitu Kantor Kelurahan XXXXXX Kecamatan
XXXXXX Kota Pasuruan, dimana pada suatu malam diawal bulan Desember
2011 Penggugat minta ijin lembur kerja dengan rekan kerja wanitanya kepada
Hal. 5 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
Tergugat dan Tergugat mengijinkan, setelah itu tanpa sepengetahuan
Penggugat Tergugat pergi ke kantor Penggugat untuk menjemput Pengggugat
dan ternyata Tergugat menjumpai Penggugat satu kantor dengan rekan kerja
laki-laki bukan dengan rekan kerja wanita yang sebagaimana dikatakan oleh
Penggugat kepada Tergugat. Tetapi, Penggugat memberikan alasan bahwa
rekan kerja wanitanya membeli makanan, kenapa kok tidak rekan kerja laki-
lakinya yang membeli makanan. Jadi dari peristiwa inilah awal mulanya
perubahan Watak dan Sikap Penggugat dari yang Halus dan Lembut menjadi
sangat Keras dan Kasar. Padahal Tergugat sudah tidak mempermasalahkan lagi
Peristiwa itu, karena Tergugat menganggap itu sebuah kesalahpahaman dan
sampai-sampai Tergugat menemui masing-masing rekan kerja Penggugat baik
yang laki-laki maupun wanita secara pribadi untuk meminta Ma’af apabila
Tergugat memiliki salah kepada mereka sehubungan dengan peristiwa malam
itu. Ternyata mereka juga merespon baik niat Tergugat dan mereka
mema’afkan Tergugat secara “iklas” serta mereka juga tidak memperpanjang
masalah peristiwa malam itu, mereka juga menganggap telah terjadi
kesalahpaham diantara kita. Justru dalam hal ini Penggugat memperpanjang
masalah ini sampai-sampai dapat merubah Watak dan Sikap Penggugat yang
berdampak “buruk” kepada Pernikahan Kami yang ditandai dengan sering
terjadi perselisihan dan pertengkaran. Dari penjelasan Tergugat diatas, Bapak
Hakim bisa menilai sendiri bagaimana Watak dan Sikap Penggugat selama
Persidangan Gugatan Perceraian ini berlangsung.Oleh karena itu, dari Watak
dan Sikap Penggugat yang sangat Keras dan Kasar itulah memicu terjadinya
pemukulan dari Tergugat kepada Penggugat Bapak Hakim, karena Tergugat
tidak bisa menahan emosi karena Watak dan Sikap Penggugat yang sangat
Keras dan Kasar disaat terjadinya perselisihan dan pertengkaran yang berakhir
pada pemukulan terhadap Penggugat. Namun demikian, disini Tergugat masih
memiliki Otak dan Hati Nurani yang masih “sehat”, mana mungkin Tergugat
memukul Penggugat secara tiba-tiba jikalau tidak ada pemicunya atau
penyebabnya. Itupun, terjadinya tidak seseringkali sebagaimana Penggugat
Hal. 6 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
katakan dalam penjelasan pengajuan gugatan perceraian, hanya beberapa kali
didalam perselisihan dan pertengkaran. Semua peristiwa pemukulan yang
dialami oleh Penggugat, Tergugat akui sebagai “salah” Tergugat seorang dan
Tergugat dengan Tulus Iklas dari Hati yang paling dalam sampai-sampai harus
“sujud” dikaki Penggugat untuk meminta Ma’af atas kesalahan Tergugat
kepada Penggugat tersebut. Bahkan, Penggugat juga meminta Ma’af kepada
Tergugat di depan hadapan kedua orang tua Penggugat yang disertai dengan
sebuah “perjanjian” Hitam diatas Putih. Akan tetapi, Penggugat tidak mau
sama sekali dengan solusi jalan keluar yang Tergugat lakukan. Sampai pada
akhirnya, terjadinya Mediasi didalam Persidangan Pengajuan Gugatan
Perceraian ini Tergugat masih meminta Ma’af kepada Penggugat. Akan tetapi,
jawaban dari Penggugat sangat menyakitkan hati Tergugat “Wes Nyengkreh-
nyengkreh yo Kono, Cangkem mu Gak Ngerti Tah Nek Koen Gak Tak
Karepi”.
Selanjutnya.tentang uang Nafkah belanja yang diberikan Tergugat kepada
Penggugat hanya dapat membelikan kebutuhan anak saja sehingga untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari Penggugat bekerja sendiri, hal itu salah
“besar” Bapak Hakim.Hal ini dibuktikan dengan masih mintanya Penggugat
kepada Tergugat tiap bulannya untuk dibelikan barang-barang kebutuhan
sehari-hari dari Penggugat, seperti : Hand Body, Softtex, Kapas, Bedak,
Listerin, Sampho, Sabun Mandi dan Sabun Cuci. Bahkan, didalam terjadinya
perselisihan dan pertengkaran sebelum persidangan pengajuan gugatan
perceraian ini terjadi Penggugat meminta dibelikan 2 (dua) buah HP baru yang
seharga 2 Juta lebih tepatnya seharga Rp. 2.300.000,-. Meskipun dengan cara
“meminjam” dari Koperasi Karyawan di kantor Tergugat. Belum cukup
sampai disitu, setelah beberapa hari kemudian Penggugat juga minta dibelikan
baju baru untuk acara pernikahan saudara Tergugat di toko “Nur Arafah”
senilai Rp. 900.000,-. Padahal, Tergugat setiap bulannya masih harus
menanggung biaya “angsuran” sepeda motor Honda Vario Techno sebesar
Rp. 450.000,- dan membayar “hutang” tiap bulan ke Koperasi Karyawan di
Hal. 7 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
kantor Tergugat sebesar Rp.460.000,-(sebagaimana yang Tergugat lampirkan).
Sampai-sampai Penggugat mengatakan kata-kata yang menusuk hati Tergugat
“Enak Yo Yah, Kalau Bertengkar Sama Koen, Mau Minta Beli Apa di
Belikan Yah”. Serta tentang kebutuhan makan Tergugat selama ini memang
ditanggung oleh orang tua Pengggugat. Tapi, perlu Bapak Hakim ketahui
kebutuhan makan Tergugat tidak sepenuhnya ditanggung oleh orang tua
Penggugat karena Tergugat masih setiap malam masih harus membeli
makanan atau ikan untuk dimakan oleh Tergugat dan Penggugat;
5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan
tempat tinggal bersama itu salah Bapak Hakim. Yang benar adalah Tergugat
telah di “suruh” oleh Penggugat untuk meninggalkan tempat tinggal bersama
pergi kerumah orang tua Tergugat untuk saling “intropeksi” untuk
menenangkan hati kita masing-masing antar Penggugat dan Tergugat,
“mungkin kita coba selama 1 (Satu) Minggu” kata Penggugat. Akan tetapi,
setelah 1 (Satu) Minggu berjalan tidak ada tanda-tanda kearah kebaikan untuk
menyelesaikan permasalahan ini, justru Watak dan Sikap Penggugat yang
kembali menjadi sangat Keras dan Kasar. Hal ini dibuktikan dengan satu
peristiwa yang terjadi di rumah tempat tinggal orang tua Penggugat, Peristiwa
tersebut adalah : pada hari Minggu, tanggal 27 mei 2012 Tergugat pergi
kerumah Penggugat untuk menanyakan hasil dari “intropeksi” dalam
menenangkan hati kita masing-masing selama 1 (Satu) Minggu yang kita
jalani. Selanjtunya, yang terjadi adalah Tergugat di “usir” oleh Penggugat dari
rumah tempat tinggal orang tua Penggugat serta semua pakaian Tergugat sudah
dimasukan dalam Kardos oleh Penggugat. Meskipun demikian, Tergugat pada
saat itu masih mempertahankan dan tidak mau pergi dari rumah tempat tinggal
orang tua Penggugat tersebut, tetapi perlakuan dari Penggugat terhadap
Tergugat lagi-lagi “sangat” Keras dan Kasar sampai-sampai Penggugat
berkata “Wes Tah, Ngenteni Opo Maneh Kok Gak Moleh-Moleh Koen.
Ngenteni Welas Ku Tah, Aku Gak Kateh Welas Nang Koen, Sebab Aku Wes
Gak Arep Maneh Nang Koen.” Kata- kata itu diucapkan oleh Penggugat
Hal. 8 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
didepan hadapan kedua orang tua Penggugat. Sehingga, Tergugat sudah tidak
“kuat” lagi dengan Watak dan Sikap serta Perlakuan dari Penggugat, sampai
pada akhirnya dengan “berat hati” dan “tangisan” Tergugat meninggalkan
rumah tempat tinggal orang tua Penggugat;
6. Benar Bapak Hakim selama berpisah antara Penggugat dan Tergugat sudah
tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi;
7. Disini Tergugat masih “sangat” ingin mempertahankan keutuhan dari rumah
tangga antara Penggugat dan Tergugat yang sudah terbina dan terjalin dengan
“baik” selama 4 (empat) Tahun, dan Perceraian adalah “bukan” jalan yang
terbaik dalam menyelesaikan masalah Gugatan Perceraian ini;
8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang Tergugat sampaikan diatas, Tergugat
mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini untuk mempertimbangkan kembali serta “tidak”
mengabulkan Gugatan Perceraian yang diajukan oleh Penggugat;
Kesimpulan dari semua alasan-alasan yang Tergugat sampaikan diatas
yaitu :
1. Tergugat tidak ingin “menceraikan” Penggugat;
2. Tergugat tidak ingin “diceraikan” oleh Penggugat;
3. Itu semua Tergugat lakukan karena Tergugat masih “cinta dan sayang” terhadap
Penggugat.
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut Penggugat
menyampaikan replik secara tertulis tanggal 27 September 2012 sebagai berikut;-
1. Bahwa Penggugat tetap pada dalil-dalil Gugatan tertanggal 25 Juni 2012,
serta menolak dengan tegas dalil-dalil dalam bantahan Tergugat, kecuali
terhadap hal-hal yang diakui kebenarannya secara tegas dan tertulis dalam
jawaban pokok perkara ini.
2. Bahwa setiap jawaban yang tidak dinyatakan secara tegas mohon dicatat dan
dinyatakan sebagai pengakuan dari Tergugat.
Hal. 9 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
3. Bahwa jawaban Tergugat pada posita 2 yang intinya mengakui secara tegas
kebenaran dalil Penggugat pada posita Gugatan Penggugat, maka hal tersebut
tidak perlu dipermasalahkan kembali
4. Bahwa tidak benar pernyataan Tergugat yang berbunyi orang tua Penggugat
yang memaksa berlangsungnya pernikahan antara Penggugat dan Tergugat,
yang benar adalah Orang Tua Tergugatlah yang memaksa Pernikahan
tersebut.
5. Bahwa jawaban Tergugat pada posita 3 tidak membantah jika antara
Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran,
bahkan 1 minggu setelah pernikahan Penggugat dan Tergugat sudah ada
pertengkaran hebat dimana Tergugat menampar dengan keras wajah
Penggugat.-
Oleh karena itu Penggugat tetap pada pendiriannya bahwa alasan/dalil-dalil
pada posita 3 ini benar tejadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat
dan Tergugat.
6. Bahwa tidaklah benar jawaban Tergugat pada posita 4, yang benar adalah
pada awal bulan desember 2011 ketika Penggugat lembur kerja di tempat
kerjanya yang lama, Penggugat bersama teman kerjanya seorang wanita dan
teman kerja pria yang bertugas menjaga beras raskin. Bahkan pada hari kedua
lembur, Tergugat datang lagi ke tempat kerja Penggugat dan dengan
seenaknya menampar wajah Penggugat (tempeleng) dimuka umum yaitu di
kantor Kelurahan XXXXX kec.XXXXXX Pasuruan.
Bahwa Tergugat minta maaf kepada kedua rekan kerja penggugat yang
seorang pria dan seorang wanita setelah Penggugat mengajukan gugatan
cerainya terhadap Tergugat yaitu suaminya TERGUGAT.
Bahwa Tergugat mengakui pemukulan yang dilakukannya pada Penggugat,
dan bohong pernyataan Tergugat yang berbunyi Penggugat minta maaf pada
Tergugat bahkan sampai membuat perjanjian tertulis hitam diatas putih, yang
Hal. 10 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
benar adalah Tergugat dan keluarganya yangmeminta diadakannya
perjanjian itu tetapi Penggugat tidak bersedia.
7. Bahwa Tergugat jarang memberikan nafkah yang layak kepada Penggugat,
bahkan yang mencukupi kebutuhan sehari-hari adalah Penggugat sendiri.
Tergugat hanya memberi uang kepada Penggugat hanya untuk kebutuhan
anak saja. Uang gaji Tergugat dipegang Tergugat sendiri.
Bahwa dalam meminta kebutuhan sehari-hari yang seharusnya diberikan
Tergugat, tetapi Penggugat sampai seperti “mengemis” pada Tergugat.
8. Bahwa benar Penggugat minta dibelikan HP baru pada Tergugat senilai
Rp.2.300.000 dengan cara pinjam uang koperasi, akan tetapi yang membayar
angsuran adalah Penggugat. Bahkan untuk baju baru seharga Rp. 600.000,
bukan seharga Rp 900.000 sebagaimana jawaban Tergugat, justru Penggugat
yang akhirnya membayarnya sendiri, bukan Tergugat.
Bahwa untuk membayar cicilan sepeda motor vario techno sebesar
Rp.450.000. adalah Penggugat sendiri dan yang bayar uang muka adalah ibu
dari Penggugat. Bahkan Tergugat berjanji mau memberikan apapun pada
Penggugat asalkan tidak menggugat cerai.
9. Bahwa bohong jawaban Tergugat yang berbunyi Tergugat disuruh Penggugat
pergi dari rumah Orang Tua Penggugat, yang benar adalah Tergugat pulang
kerumah orang tuanya tanpa pamit sepulang kerja, dan Orang Tua Tergugat
datang ke rumah Orang Tua Penggugat tanpa diikuti Tergugat hanya untuk
memberi tahukan bahwa Tergugat pulang kerumah Orang Tuanya, untuk
introspeksi diri serta mengembalikan sepeda motor yang dipakai Tergugat
sehari-hari kepada ayah Penggugat.
10. Bahwa Tergugat telah mengakui bahwa Penggugat dan Tergugat telah
berpisah tempat tinggal terhitung sejak tanggal 21 Mei 2012 dan sudah tidak
melakukan hubungan suami istri lagi.
Hal. 11 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
11. Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi menjalani rumah tangganya
bersama Tergugat, dan berpisah atau bercerai adalah jalan terbaik bagi
Penggugat.
12. Bahwa Penggugat tetap pada pendiriannya,berdasarkan dalil-dalil/alas an-
alasan tersebut, Penggugat mohon yang mulia Majelis hakim yang memeriksa
perkara ini untuk mengadili dan menjatuhkan amar putusan sebagai berikut:
PRIMAIR:
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat
2. Menerima tanggapan Penggugat
3. Menyatakan perkawinan Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian.
4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat.-
SUBSIDAIR:
Mohon Putusan yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa atas replik tersebut Tergugat menyampaikan
dupliknya secara tertutli tanggal 25 Oktober 2012 srebagai berikut;
1. Bahwa Tergugat tetap pada pendiriannya, Tergugat masih “sangat” ingin
mempertahankan keutuhan dari pernikahan dan rumah tangga antara Tergugat
dan Penggugat. Serta menolak dengan “tegas” perceraian antara Tergugat dan
Penggugat.
2. Bahwa setiap jawaban yang tidak dinyatakan secara tegas mohon dicatat dan
dinyatakan sebagai pengakuan dari Penggugat.
3. Tidak ada tanggapan Tergugat terhadap Replik Penggugat pada posita 3 ini.
4. Bahwa benar Bapak Hakim pernyataan Tergugat yang mengatakan bahwa
orang tua Penggugat yang “memaksa” supaya pernikahan Kami dilaksanakan
secepatnya, untuk membuktikan kebenaran pernyataan Tergugat ini “Mohon”
hadirkan Saksi.
5. Bahwa “tidak benar” Bapak Hakim pernyataan Penggugat di dalam Replik
Penggugat posita 5 ini, bahwa diawal pernikahan antara Tergugat dan
Hal. 12 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
Penggugat hidup dengan Harmonis dan Bahagia meskipun Kami serba
kesederhanaan dan kesulitan dalam materi dan keuangan, bukti dari
keharmonisan dan kebahagiaan pernikahan antara Tergugat dan Penggugat
bisa dilihat dengan hadirnya seorang putri yang cantik dan manis yang
bernama ANAK. Selanjutnya, bahwa 1 (satu) minggu setelah pernikahan
antara Tergugat dan Penggugat sudah ada pertengkaran hebat dimana
Tergugat menampar dengan keras wajah Pengggugat, itu “tidak benar” sama
sekali adanya Bapak Hakim. Sesungguhnya yang terjadi hanyalah sebuah
perselisihan karena kesalahpahaman, dan Tergugat hanya memegang kepala
Penggugat sebagai bentuk dari perhatian dalam mendinginkan suasana dan
memberikan nasehat kepada Penggugat.
6. Bahwa benar jawaban Tergugat pada posita 4, Tergugat menjumpai
Penggugat satu kantor dengan rekan kerja laki-lakinya hanya berdua saja dan
rekan kerja wanitanya tidak ada didalam kantor tersebut. Disamping itu,
“tidak benar” sama sekali yang dikatakan Penggugat dalam Replik
Penggugat, bahwa Tergugat dengan seenaknya menampar wajah Penggugat
(Tempeleng) dimuka umum, untuk membuktikan kebenaran pernyataan
Tergugat ini “Mohon” hadirkan Saksi. Sebab, hal ini yang selalu dijadikan
senjata utama oleh Penggugat dalam usaha menjatuhkan Tergugat dalam
Gugatan Perceraian. Serta Tergugat minta ma’af kepada kedua rekan kerja
Penggugat yaitu seorang pria dan seorang wanita sebelum Penggugat
mengajukan gugatan cerainya terhadap Tergugat .Disamping itu, Tergugat
tetap meminta ma’af kepada Penggugat sampai-sampai harus “sujud” dikaki
Penggugat. Bahkan, Tergugat juga meminta Ma’af kepada Penggugat di
depan hadapan kedua orang tua Penggugat yang disertai dengan sebuah
“perjanjian” Hitam diatas Putih. Akan tetapi, Penggugat tidak mau sama
sekali dengan solusi jalan keluar yang Tergugat lakukan.
7. Bahwa “tidak benar” Bapak Hakim pernyataan Penggugat di dalam Replik
Penggugat posita 7 ini, yang mencukupi kebutuhan sehari-hari Penggugat dan
anak Kami adalah Tergugat.
Hal. 13 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
Sekarang Bapak Hakim bisa bayangkan selama 4 tahun pernikahan antara
Tergugat dan Penggugat, gaji dari Penggugat yang diterima dari tempat
kerjanya yang lama di Kelurahan XXXXXX Kecamatan XXXXXX Kota
Pasuruan adalah sebesar Rp. 100.000,-/bulan, uang sebesar itu bisa cukup
untuk membeli apa dalam satu bulan. Disamping itu, setiap Penggugat
meminta kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan lainnya Tergugat usahakan
dengan cepat kebutuhan tersebut terpenuhi tanpa harus menunggu Penggugat
meminta-minta seperti “Pengemis”.
8. Bahwa benar Penggugat minta dibelikan HP baru pada Tergugat senilai
Rp.2.300.000,- dengan cara pinjam uang koperasi, akan tetapi yang membayar
angsuran adalah Pengggugat. Hal itu, “salah besar” Bapak Hakim, bagaimana
bisa Penggugat membayar hutang tersebut, sedangkan cara pembayarannya
hutang tersebut dengan cara memotong gaji Tergugat. Bahkan untuk
membayar cicilan sepeda motor vario techno sebesar Rp. 451.000,- adalah
Penggugat sendiri, hal itu juga “salah besar” Bapak Hakim. Bagaimana bisa
Penggugat membayar cicilan sepeda motor vario techno sebesar Rp. 451.000,-
, sedangkan gaji Penggugat hanya sebesar Rp. 100.000,-/bulan Bapak Hakim.-
9. Bahwa benar jawaban Tergugat yang berbunyi Tergugat disuruh oleh
Penggugat pergi dari rumah Orang Tua Penggugat secara paksa “diusir”,
bahkan Penggugat dengan “kasar” mengusir Tergugat dengan sudah
dimasukkannya semua baju Tergugat kedalam kardus di depan hadapan kedua
Orang Tua Penggugat.
10. Benar bahwa Tergugat telah mengakui bahwa Tergugat dan Penggugat telah
berpisah tempat tinggal terhitung sejak tanggal 21 Mei 2012 dan sudah tidak
melakukan hubungan suami istri lagi.
11. Bahwa Tergugat masih “sangat” sanggup untuk terus menjalani rumah tangga
bersama Penggugat, dan berpisah atau bercerai “bukan” jalan terbaik dalam
menyelesaikan masalah dan konflik ini.
12. Bahwa Tergugat tetap pada pendiriannya, Tergugat masih “sangat” ingin
mempertahankan keutuhan dari pernikahan dan rumah tangga antara Tergugat
Hal. 14 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
dan Penggugat. Tergugat mohon yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa
perkara ini untuk mengadili dan menjatuhkan amar putusan sebagai berikut :
PRIMAIR :
1. Membatalkan Gugatan Penggugat;
2. Menolak Tanggapan Penggugat;
3. Menyatakan Perkawinan Tergugat dan Penggugat Bersatu Kembali
“Rujuk”.
4. Itu semua Tergugat lakukan karena Tergugat masih “cinta dan sayang”
terhadap Penggugat;
SUBSIDAIR :
Mohon Putusan yang seadil- adilnya.
Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil Gugatannya, Penggugat
telah mengajukan bukti surat berupa :
- Foto copy Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan
XXXXX, Kota Pasuruan Nomor : XXXXXX tanggal 09 Mei 2008
bermaterai cukup yang telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (buiti
P.1);
Menimbang, bahwa disamping bukti surat, Penggugat juga mengajukan
2 orang saksi masing-masing yaitu:
1. SAKSI PENGGUGAT 1, umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan guru SD,
tempat kediaman di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai ibu
kandung Penggugat;
b. Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah tahun 2008 bertempat tinggal
di rumah orangtua Penggugat selama 4 tahun dan telah hidup rukun
sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 1 orang anak
bernama : ANAK, umur 2,5 tahun sekarang diasuh oleh Penggugat;
Hal. 15 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
c. Bahwa sejak bulan Desember 2011 sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang disebabkan karena
masalah sepele yaitu sewaktu Penggugat bekerja di Kantor Kelurahan
ditampar oleh Tergugat, karena Tergugat cemburu dan saksi tidak
mengetahui siapa yang dicemburukan, disamping itu saksi pernah
mengetahui Penggugat dan Tergugat bertengkar sewaktu saksi pulang
dari PKK tahu-tahu Penggugat dan Tergugat bertengkar dari mulut
Penggugat keluar darah, dan benar4 Tergugat tidak pernah memberi
nafkah yang memberi nafkah Penggugat adalah saksi, Tergugat
bekerja di Pasuruan penghasilannya katanya Rp. 450.000,- ternyata
Rp. 955.000,- berarti Tergugat berbohong;
d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat
meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan
Tergugat berpisah tempat tinggal sejak tanggal 21 Mei 2012 sampai
sekarang berlangsung selama 6 bulan Tergugat tinggal dirumah saksi
dan Pengugat tinggal dirumah orang tua Penggugat;
e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat
namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan
mereka;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Penggugat tidak
keberatan dan pula tidak menambah keterangan sedangkan Tergugat menyatakan
membantah sebagian keterangan saksi tersebut yaitu benar jika gaji Tergugat Rp.
450.000,- setiap bulan karena Tergugat ada hutang cicilan HP untuk Penggugat
tapi saksi tidak mengetahuinya dan saat saksi pulang dari PKK melihat mulut
Penggugat berdarah itu memang benar tetapi hal itu bukan disebabkan
pertengkaran melainkan karena ciuman dan tergigit, untuk keterngan saksi untuk
selannya Tergugat tidak keberatan;
2. SAKSI PENGGUGAT 2, umur 70 tahun, agama Islam, pekerjaan tani,
tempat kediaman di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
Hal. 16 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai
tetangga desa Penggugat;
b. Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah tahun 2008 bertempat tinggal
di rumah orangtua Penggugat selama 4 tahun dan telah hidup rukun
sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 1 orang anak diasuh
oleh Pengugat;
c. Bahwa sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat
dan Tergugat namuj saksi tidak mengetahui penyebab pertengkarannya
saat itu saksi langsung keluar karena malu dan saksi pernah melihat
mulut Penggugat keluar darah;
d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat
meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan
Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang namun saksi tidak
mengetahui berapa lama pisahnya;
e. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat tidak pernah rukun
lagi;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Penggugat maupun
Terguat membenarkan dan tidak menambah keterangan;
Menimbang, bahwa selanjutnya didengar keterangan saksi-saksi
Tergugat sebagai berikut ;
1. SAKSI TERGUGAT 1, umur 53 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang
kayu, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya
memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai
ayah kandung Tergugat;
b. Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah tahun 2008 bertempat tinggal
di rumah orangtua Penggugat selama 4 tahun dan telah hidup rukun
sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 1 orang anak
bernama : ANAK, umur 2,5 tahun sekarang diasuh oleh Penggugat;
Hal. 17 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
c. Bahwa sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat
dan Tergugat bahkan Tergugat diusir oleh Penggugat yang disebabkan
karena masalah saat itu undangan tidak cukup sewaktu elamatan tujuh
bulanan atas kehamilan Penggugat dan waktu pertengkaran terakahir
saksi tidak mengetahuinya;
d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat
meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan
Tergugat berpisah tempat tinggal sejak tanggal 21 Mei 2012 sampai
sekarang berlangsung selama 6 bulan Penggugat tinggal dirumah saksi
dan Tergugat tinggal dirumah orang tua Tergugat;
e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat
namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan
mereka;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Penggugat tidak
keberatan dan pula tidak menambah keterangan;
2. SAKSI TERGUGAT 2, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang
kayu, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya
memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai
tetangga Tergugat;
b. Bahwa Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua
Penggugat cukup lama dan dikaruniai 1 orang anak sekarang diasuh
oleh Penggugat;
c. Bahwa sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat
dan Tergugat namun saksi tidak mengetahui penyebab pertengkaran
nya saksi mengetahui Tergugat pulang kerumah orang tua Tergugat
dan pisah selama 3 bulan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Penggugat maupun
Tergugat tidak keberatan dan pula tidak menambah keterangan;
Hal. 18 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat dalam
kesimpulan ecara lisan, menyatakan tidak mengajukan sudah cukup dan tidak
akan mengajukan sesuatu apapun lagi, dimana Penggugat tetap berkeras untuk
bercerai dengan Tergugat, sedang Tergugat tetap berkeinginan untuk
mempertahankan rumah tangganya bersama Penggugat lalu kedua belah pihak
mohon putusan;
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan
ini ditunjuk hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan
perkara dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
seperti diuraikan tersebut di atas;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan
Penggugat dan Tergugat bahkan telah ditempuh jalan mediasi, namun tidak
berhasil;
Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan tuntutan perceraian terhadap
Tergugat dengan alasan-alasan yang pada pokoknya bahwa rumah tangga
Penggugat dan Tergugat sejak Desember 2011 mulai tidak harmonis lagi, dimana
antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang
disebabkan Tergugat mempunyai watak yang sangat keras dan kasar yaitu
seringkali marah-marah hingga memukul Penggugat setiap kali ada masalah
dalam rumah tangga walaupun masalahnya sepele saja. Tergugat juga jarang
memberi uang nafkah belanja kepada Penggugat, Tergugat hanya membelikan
kebutuhan anak sehingga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari Penggugat
bekerja sendiri sedangkan kebutuhan makan ditanggung sepenuhnya oleh
orangtua Penggugat;;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya selain membantah
sebagian dalil-dalil gugatan Penggugat juga Tergugat mengakui dan
membenarkan adanya perselesihan dan pertengkaran dengan Penggugat sejak
Hal. 19 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
Desember 2011, namun bukan karena watak Tergugat yang keras dan kasar tetapi
sebaliknya watak Penggugatlah yang sangat keras dan kasar itulah yang memicu
terjadinya perselisihan dan pertengkaran;
Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Tergugat dan sebagaimana
bukti surat (P.1) yang ternyata telah memenuhi syarat sebagai alat bukti yang sah,
maka harus dinyatakan terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami
isteri sah yang telah menikah pada tanggal 9 Mei 2008;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Yang Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989, Majelis Hakim memandang perlu mendengarkan
keterangan saksi keluarga atau orang dekat dengan kedua belah pihak yang
berperkara di depan persidangan;-
Menimbang, bahwa berdasarkan posita dan pengakuan Tergugat yang
apabila dihubungkan dengan kesaksian para saksi tersebut, secara materi saling
bersesuaian dan ada kesamaan, sehingga Majelis Hakim dapat menemukan fakta-
fakta di persidangan sebagai berikut;
Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sejak tahun 2011 sering terjadi
perselisihan dan pertengkaran;
Bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan selain karena
Penggugat beranggapan watak Tergugat yang sangat keras dan kasar juga
karena uang belanja yang kurang mencukupi dan untuk mencukupi uang
belanja dibantu oleh orang tua Penggugat, disamping itu Penggugat pernah
dipukul oleh Tergugat hingga mulut Penggugat berdarah walaupun telah
dibantah oleh Tergugat jika pernah memukul Penggugat;
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak tinggal serumah lagi sekurang-
kurangnya sejak 6 bulan yang lalu dan selama pisah rumah tersebut antara
Penggugat dan Tergugat tidak melakukan hubungan sebagaimana layaknya
suami isteri;
Hal. 20 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
Bahwa Majelis Hakim di persidangan, Mediator yang telah dipilih para pihak
yang berperkara, dan para saksi telah berusaha mendamaikan Penggugat dan
Tergugat agar hidup rukun dalam sebuah rumah tangga, namun usaha tersebut
tidak membawa hasil;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dan dengan
tidak perlu menentukan sumber kesalahan dari pihak mana, Majelis Hakim
menilai rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada keharmonisan
lagi, dimana sejak Desember 2011 antara Penggugat dan Tergugat mulai terjadi
perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat mempunyai
watak yang keras dan kasar juga masalah uang belanja yang tidak mencukupi
bahkan Tergugat pernah memukul Penggugat hingga berdarah di mulut
Penggugat, walaupun hal tersebut telah dibantah oleh Tergugat bahkan sebaliknya
yang mempunyai watak keras dan kasar justru Penggugat disamping itu Tergugat
mengetahui jika Penggugat bersama teman laki-lakinya berada di kantor
Kelurahan saat Tergugat akan menjemput pulang, pertengkaran mana telah
memuncak sehingga Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri sudah tidak
tinggal seatap lagi sejak sekurang-kurangnya 6 bulan yang lalu dan selama tempo
tersebut Penggugat dan Tergugat juga sudah tidak melakukan hubungan
sebagaimana layaknya suami isteri dan bahkan para saksi yang notabene adalah
keluarga dari masing-masing pihak yang berperkara telah mendamaikan secara
maksimal, ditambah lagi adanya fakta di persidangan dimana Majelis Hakim telah
memberi saran dan nasihat untuk hidup rukun lagi, namun tetap tidak membawa
hasil;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang diperoleh dalam
persidangan ternyata Penggugat sama sekali tidak berkeinginan untuk
mempertahankan rumah tangga seperti yang diuraikan di atas, keadaan mana
menunjukkan hubungan Penggugat dengan Tergugat dalam sebuah rumah tangga
telah pecah (broken marriage) sehingga akan sangat sulit menyatukan kembali
Penggugat dan Tergugat dalam sebuah rumah tangga;
Hal. 21 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974, perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria
dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
atau membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah menurut
ketentuan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia yang sejalan dengan
maksud al-Quran surat ar-Rum ayat (21), sementara rumah tangga Penggugat dan
Tergugat dalam keadaan yang sedemikian ini akan sangat sulit mewujudkan
tujuan mulia tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perceraian merupakan alternatif
terbaik bagi kedua belah pihak dari pada hidup dalam keluarga (rumah tangga)
yang diwarnai dengan perselisihan dan pertengkaran dan meskipun telah
didamaikan keluarga dari masing-masing pihak, namun sangat sulit untuk
disatukan kembali bahkan antara Penggugat dan Tergugat sejak sekurang-
kurangnya 6 (enam) bulan yang lalu sudah tidak tinggal dalam satu atap lagi dan
selama tempo tersebut tidak melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami
isteri, sehingga dipertahankannya rumah tangga justru akan memunculkan
dampak yang tidak baik yang dapat membahayakan (madlarrat) bagi kedua belah
pihak karena selain akan memunculkan penderitaan-penderitaan lahir dan bathin
yang berkepanjangan yang akan dialami oleh Penggugat dan Tergugat juga hak
dan kewajiban Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri akan sangat sulit
ditegakkan;-
Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang dipertimbangkan tersebut di
atas, Majelis Hakim berpendapat alasan perceraian sebagaimana diatur dalam
Pasal 39 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf
(f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 telah terpenuhi dan gugatan
Penggugat telah terbukti menurut hukum, maka sepatutnyalah apabila gugatan
Penggugat dikabulkan;
Hal. 22 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
Menimbang, bahwa berdasar ketentuan pasal 84 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989, maka Majelis memerintahkan kepada Panitera Pengadilan
Agama Pasuruan untuk mengirimkan satu helai salinan putusan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang
wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat guna didaftarkan
putusan perceraian tersebut dalam daftar yang disediakan untuk itu;
Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo termasuk dalam bidang
perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 (1) Undang-Undang No. 50 Tahun 2009
Tentang Perubahan Yang Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989,
semua biaya yang ditimbulkan dari perkara ini dibebankan kepada Penggugat;
Mengingat dan memperhatikan segala ketentuan perundang-undangan
dan peraturan yang berkaitan dengan perkara ini;
M E N G A D I L I
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap
Penggugat (PENGGUGAT);
3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk
mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat
kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di
tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, guna didaftarkan
dalam daftar yang disediakan untuk itu ;
4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar
Rp. 261.000,- (dua ratus enam puluh satu ribu rupiah).
Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 20 Desember 2012
Masehi bertepatan dengan tanggal 6 Shafar 1434 H, oleh Hakim Pengadilan
Agama Pasuruan yang terdiri dari MASHURI, S.H. sebagai Ketua Majelis dan
Hal. 23 dari 23 hal Put. No. 0962/ Pdt.G / 2012 / PA.Pas
Drs. H. ASMUIN serta Drs. H. ACH. SHOFWAN MS, S.H. sebagai Hakim-
Hakim Anggota, putusan mana oleh Hakim tersebut pada hari itu juga diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Hj. IRDARIYAH,
S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut dan dihadiri oleh
Kuasa Penggugat dan Tergugat;
Hakim Anggota Ketua Majelis
Ttd. Ttd.
Drs. H. ASMUIN MASHURI, S.H.
Hakim Anggota
Ttd.
Drs.H.ACH.SHOFWAN MS, SH
Panitera Pengganti
Ttd.
Hj. IRDARIYAH, S.H.
Perincian Biaya Perkara :
1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,-
2. Biaya ATK perkara Rp. 20.000,-
3. Biaya Panggilan Rp. 200.000,-
4. Redaksi Rp. 5.000,-
5. Biaya Meterai Rp. 6.000,-
J u m l a h Rp. 261.000,-