p-issn 2338-8633 vol. 6 no. 2, 2018
TRANSCRIPT
p-ISSN 2338-8633 e-ISSN 2548-7930 Vol. 6 No. 2, 2018
DIPUBLIKASIKAN OLEH
PS. S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA (IPW) FAKULTAS PARIWISATA, UNIVERSITAS UDAYANA (UNUD)
Jurnal Industri Perjalanan Wisata (IPTA) merupaka jurnal online (e-journal) yang terbit dua kali dalam setahun (bulan Juli dan bulan Desember) yang diterbitkan oleh PS. S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata
UNUD. Jurnal IPTA diterbitkan sebagai wadah karya ilmiah serta media komunikasi dan informasi ilmiah terkait industri perjalanan wisata. Jurnal ini memuat tentang hasil ringkasan penelitian, survei dan tulisan ilmiah popular
industri perjalanan wisata. Redaksi menerima sumbangan tulisan para ahli, staf pengajar perguruan tinggi, praktisi, mahasiswa yang peduli terhadap pengembangan industri perjalanan wisata. Redaksi dapat menyingkat
atau memperbaiki tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah maksud dan isinya.
SUSUNAN PENGURUS JURNAL IPTA
Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Pariwisata UNUD
Penasehat
Wakil Dekan I Fakultas Pariwisata UNUD Ketua PS. S1 IPW Fakultas Pariwisata UNUD
Sekretaris PS. S1 IPW Fakultas Pariwisata UNUD
Ketua
Luh Gede Leli Kusuma Dewi, S.Psi., M.Par.
Sekretaris
Ni Putu Eka Mahadewi, SE.Ak., M.Par.
Penyunting Ahli (Mitra Bebestari)
▪ Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. Universitas Udayana
▪ Dr. Diena Mutiara Lemmy Universitas Pelita Harapan
▪ I Kadek Dian Sutrisna, SE., M.Sc., Ph.D. Universitas Indonesia
▪ Dr. Gede Rasben Dantes, ST., M.TI. Universitas Pendidikan Ganesha
Penyunting Pelaksana
▪ Drs. I Ketut Suwena, M.Hum.
▪ Dra. Ni Made Oka Karini, M.Par. ▪ Drs. I Made Sendra, M.Si.
▪ I Made Kusuma Negara, SE., M.Par. ▪ I Putu Sudana, A.Par., M.Par.
▪ Dr. I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par. ▪ I GPB. Sasrawan Mananda, SST.Par., M.Par.
Dr. I Nyoman Sudiarta, SE., M.Par. Ni Made Sofia Wijaya, SST.Par., M.Par., Ph.D.
I GA. Susrami Dewi, SST.Par., M.Par. Putu Agus Wikanatha, SST.Par., M.Par.
Yohanes Kristianto, S.Pd., M.Hum. I Wayan Darsana, SS., M.Par.
Ni Wayan Citra Juwita, SH., M.Par.
Tata Usaha dan Pemasaran
▪ I Wayan Darma Santosa, SE ▪ I Wayan Sudarma, SH.
▪ I Gusti Putu Setiawan, SH. ▪ Luh Yuni Artini
ALAMAT PENYUNTING DAN TATA USAHA
Fakultas Pariwisata Universitas Udayana
Jl. Dr. R. Goris 7 Denpasar Bali, Telp/Fax : 0361-223798 Email : [email protected]
Website : http://www.ojs.unud.ac.id/index.php/pariwisata
Cover Depan Jurnal IPTA : www.bing.com (2012)
PENGANTAR REDAKSI JURNAL IPTA
Harus diakui pariwisata sudah banyak memberikan manfaat ekonomi
bagi suatu daerah seperti Bali. Terlebih Bali yang sudah terkenal hingga
ke mancanegara dengan berbagai julukan dari yang eksotis hingga
fantastis. Bali merupakan destinasi utama pariwisata di Indonesia dan
bahkan di dunia. Pulau Bali terkenal di seluruh dunia karena memiliki daya
tarik adat-istiadat, tradisi maupun destinasi wisata yang beraneka ragam.
Permasalahannya adalah ketika pariwisata tidak berkembang secara
merata dan terjadinya persaingan kompetitif pasar pariwisata dunia.
Menyikapi permasalahan tersebut banyak alasan yang sering dijadikan
kambing hitam. Mulai dari kebijakan, infrastruktur, teknologi, lingkungan
hingga sumber daya manusia. Betapa sulitnya memang mewujudkan daya
tarik wisata berlandaskan kepada pariwisata berkelanjutan. Entah
pariwisata berkelanjutan sebagai konsep, teori atau bahkan aplikasi
hingga saat ini pariwisata berkelanjutan tetap menjadi tantangan bagi
komponen pariwisata lokal, regional, nasional bahkan mungkin di tingkat
internasional.
Melalui karya-karya ilmiah yang tersaji dalam jurnal terbitan kali ini,
semoga dapat menjawab tantangan ke depan dunia pariwisata yang
senantiasa dinamis.
Denpasar, Desember 2018
Redaksi
PERSYARATAN NASKAH UNTUK JURNAL IPTA
1. Naskah dapat berupa hasil penelitian atau kajian pustaka yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris (abstrak bahasa Inggris). Abstrak tidak lebih dari 250 kata dengan disertai 3-5 istilah kunci (keywords). Naskah berupa ketikan asli dan CD dengan jumlah maksimal 15 halaman ketikan A4 spasi 1½, kecuali abstrak, tabel dan kepustakaan.
3. Naskah ditulis dengan batas 2,5 cm dari kiri dan 2 cm dari tepi kanan, bawah dan atas.
4. Judul singkat, jelas dan informatif serta ditulis dengan huruf besar. Judul yang terlalu panjang harus dipecah menjadi judul utama dan anak judul.
5. Nama penulis tanpa gelar akademik, alamat e-mail dan asal instansi penulis ditulis lengkap.
6. Naskah hasil penelitian terdiri atau judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode, hasil dan pembahasan, simpulan dan saran serta kepustakaan.
7. Naskah kajian pustaka terdiri atas judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, masalah, pembahasan, simpulan dan saran serta kepustakaan.
8. Tabel, grafik, histogram, sketsa dan gambar harus diberi judul serta keterangan yang jelas.
9. Dalam mengutip pendapat orang lain, dipakai sistem nama penulis dan tahun. Contoh : Astina (1999); Suwena et al. (2001).
10.Kepustakaan memakai “harvard style” disusun menurut abjad nama penulis tanpa nomer urut.
a. Untuk buku : nama pokok dan inisial pengarang, tahun terbit, judul, jilid, edisi, tempat terbit dan nama penerbit.
Picard, Michael. 1996. Cultural Tourism and Touristic Culture. Singapore: Archipelago Press.
b. Karangan dalam buku : nama pokok dari inisial pengarang, tahun terbit, judul karangan, inisial dan nama editor : judul buku, hal permulaan dan akhir karangan, tempat terbitan dan nama penerbit.
McKean, Philip Frick. 1978. “Towards as Theoretical analysis of Tourism: Economic Dualism and Cultural Involution in Bali”. Dalam Valena L. Smith (ed). Host and Guests: The Antropology of Tourism. Philadelphia : University of Pensylvania Press.
c. Untuk artikel dalam jurnal: nama pokok dan inisial pengarang, tahun, judul karangan, singkatan nama majalah, jilid (nomor), halaman permulaan dan akhir.
Pitana, I Gde. 1998. “Global Proces and Struggle for Identity: A Note on Cultural Tourism in Bali, Indonesia” Journal of Island Studies, vol. I, no. 1, pp. 117-126.
d. Untuk Artikel dalam format elektronik : Nama pokok dan inisial, tahun, judul, waktu, alamat situs.
Hudson, P. (1998, September 16 - last update), "PM, Costello liars: former bank chief", (The Age), Available: http://www.theage.com.au/daily/980916/news/news2.html (Accessed: 1998, September 16).
11.Dalam tata nama (nomenklatur) dan tata istilah, penulis harus mengikuti cara penulisan yang baku untuk masing-masing bidang ilmu.
12.Dalam hal diperlukan ucapan terima kasih, supaya ditulis di bagian akhir naskah dengan menyebutkan secara lengkap : nama, gelar dan penerima ucapan.
D A F T A R I S I COVER, EDITOR, PENGANTAR REDAKSI, DAN DAFTAR ISI Redaksi Jurnal IPTA i-vi PERSEPSI WISATAWAN JEPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA JEPANG PADA PT. JTB BALI
Putu Takahide valentino, I Made Sendra, Luh Gede Leli Kusuma Dewi 77-84
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI WISATAWAN MANCANEGARA BERKUNJUNG KE PURA PUSEH DESA ADAT BATUAN, GIANYAR
Kadek Sandra Putri Dewanti, I Made Sendra, I GPB. Sasarawan Mananda, 85-94
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN PENGGUNA JASA TRANSPORTASI KOPERASI ANGKUTAN PARIWISATA SURYA KENCANA SANUR
Ni Komang Ayu Trisna Dewi, I Ketut Suwena, I Putu Sudana 95-103
EFEKTIVITAS PROMOSI TIKET.COM TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN DOMESTIK DALAM PEMBELIAN TIKET PESAWAT MENUJU BALI
Ni Luh Putu Riska Riana Paramita, I Wayan Suardana, I Made Sendra 104-114
PREFERENSI WISATAWAN CINA TERHADAP CULTURAL TOURISM DI BALI
Sigit Sugianto, I Made Sendra, I Made Kusuma Negara 115-123 FAKTOR KEPUASAN WISATAWAN PENGGUNA TRANSPORTASI LAUT DARI BALI KE GILI TRAWANGAN
Syukiran Abrar Syah, Ni Gusti Ayu Susrami Dewi, Putu Agus Wikanatha Sagita 124-132
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS WISATAWAN MANCANEGARA DALAM BERWISATA SEPEDA DI KAWASAN PANTAI SANUR BALI
Ni Komang Widiastri, I Ketut Suwena, Luh Gede Leli Kusuma Dewi 133-139
PENGKEMASAN PAKET EKOWISATA DI KABUPATEN BELITUNG PROVINSI BANGKA BELITUNG
Helly Gantara, I Putu Sudana, Ni Putu Eka Mahadewi 140-148 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WISATAWAN MENGGUNAKAN SITUS TRIPADVISOR DI KAWASAN PARIWISATA KUTA SELATAN-BALI
Sri Herayanti, I Putu Agus Wikanatha Sagita, Ni Putu Eka Mahadewi 149-155
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633 Vol. 6 No. 2, 2018 e-ISSN : 2548-7930
85
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI WISATAWAN MANCANEGARA BERKUNJUNG KE PURA PUSEH
DESA ADAT BATUAN, GIANYAR
Kadek Sandra Putri Dewanti 1, I Made Sendra 2, IGPB Sasrawan Mananda 3 1Email: [email protected]
Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana 2Email: [email protected]
Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana 3Email: [email protected]
Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana
Abstract: The purpose of this research is to know the potential of Puseh and Desa Temple at Batuan Village as a tourist destination and the factors that influence the motivations of foreign tourists visiting those temple. This research was using quantitative descriptive supported by SPSS Version 17.0. The result showed that Puseh and Desa Temple at Batuan Village have a cultural potency to be a tourist destination for foreign tourist visiting those temple. The tourists are dominated by female, the age of tourists are dominated by 25-44 years old and the nationality of foreign tourists are dominated by Australian. According to the validity and reliability test of 18 variables showed that all of the variables are valid and reliable. Accordingly, the variables could be proceeded to the factor analyze. According to the factor analyze test, there are three factors that influence the motivations of foreign tourists visiting Puseh and Desa Temple at Batuan Village, such as 1) The pull factors involved culture uniqueness, historical heritage, arts, custom, new experiences, comfortable, seeing the local peoples preparing the small offerings, easy to access and physiological satisfaction. 2) The promotion factors involved influence of family, influence of co-workers, information from travel agent and information from internet. 3) Push factors involved prestige, temple structure, social interaction, influence of friends and escape as well. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi-potensi yang dimiliki oleh Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi wisatawan mancanegara berkunjung ke pura tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan uji validitas, reliabilitas dan analisis faktor yang dibantu dengan program SPSS Versi 17.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan memiliki potensi budaya yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke pura tersebut. Wisatawan yang berkunjung didominasi oleh wisatawan perempuan dan wisatawan berumur 25-44 tahun. Negara asal yang paling mendominasi yaitu Australia. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas pada 18 sub-indikator dengan program SPSS semua variabel dinyatakan valid dan reliable, sehingga dapat dilanjutkan ketahap analisis faktor. Berdasarkan hasil uji dari analisis faktor terdapat tiga faktor yang mempengaruhi motivasi wisatawan mancanegara berkunjung ke Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan Gianyar yaitu 1) Faktor penarik: (a) keunikan budaya, (b) peninggalan bersejarah, (c) kesenian, (d) adat istiadat, (e) pengalaman baru, (f) kenyamanan, (g) melihat masyarakat lokal membuat sesajen, (h) mudah diakses, (i) kepuasan psikologis. 2) Faktor promosi yaitu: (a) pengaruh keluarga, (b) pengaruh rekan kerja, (c) informasi dari travel agent, (d) informasi dari internet. 3) Faktor pendorong yaitu: (a) gengsi, (b) struktur pura, (c) interaksi sosial, (d) pengaruh teman, (e) melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan (escape). Keywords: the potential of puseh and desa temple at batuan village, tourist motivations, and factor analyze.
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633 Vol. 6 No. 2, 2018 e-ISSN : 2548-7930
86
PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan suatu perencanaan atau bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, dalam kurun waktu sementara yang bertujuan hanya semata-mata untuk mencari hiburan dan berlibur dari kegiatan sehari-hari yang membuat lelah atau penat.
Seseorang atau kelompok yang melakukan kegiatan perjalanan wisata disebut dengan wisatawan. Dalam melakukan perjalanan wisata, wisatawan pasti memiliki motivasi pejalanan. Motivasi merupakan faktor penting bagi calon wisatawan di dalam mengambil keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. Calon wisatawan akan mempersepsikan daerah tujuan wisata. Persepsi ini dihasilkan oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya, dan informasi yang didapatkannya (Pitana, 2005 : 60). Menurut Sharpley dan Wahab (dalam Pitana, 2005 : 58), motivasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan pariwisata, karena motivasi merupakan pemicu dari proses perjalanan wisata, walaupun motivasi ini sering tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri.
Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah sangat beragam. Ditinjau dari aspek sifatnya maka setiap wisatawan memiliki motivasi umum dan motivasi khusus. Motivasi perjalanan dikatakan umum apabila motivasi ini mendorong seseorang hanya sekedar untuk beralih tempat. Suatu motivasi menjadi khusus atau selektif bilamana wisatawan terdorong untuk mengunjungi suatu objek wisata atau negara tertentu untuk menikmati atraksi wisata yang ada pada daerah tersebut. Motivasi yang spesifik seperti halnya motivasi umum akan berbeda dari satu orang dengan lainnya. Semuanya bermuara pada faktor apa yang mendorong wisatawan berkunjung ke suatu destinasi wisata tersebut (Murphy dalam Widyastuti et al 2017 : 30).
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan untuk melakukan suatu perjalanan wisata. Dari sekian banyak wisatawan yang melakukan perjalanan wisata beberapa dari mereka semata-mata melakukan
perjalanan wisata untuk mencari hiburan dan bersenang-senang seperti tujuan wisata pada umumnya. Namun, beberapa dari wisatawan baik domestik maupun mancanegara melakukan perjalanan wisata untuk menambah wawasan, pengetahuan, memenuhi rasa ingin tahu mereka dan keterampilan dalam suatu hal. Wisatawan datang ke suatu tempat atau destinasi wisata tidak cukup hanya untuk melihat-lihat kegiatan yang terjadi di daerah tujuan wisata yang mereka kunjungi, namun ada beberapa tujuan lainnya yang mereka miliki dan belum tentu mereka dapat dari tempat asalnya. Maka dari itu, perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.
Faktor pendorong dan faktor penarik bisa juga dikatakan sebagai faktor internal/dalam diri seseorang dan eksternal/luar diri seseorang yang memotivasi wisatawan untuk berkunjung ke daya tarik wisata. Menurut Ryan dalam Pitana, 2005:67 menyatakan faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata yaitu; (1) escape, (2) relaxation, (3) play, (4) strengthening family bonds, (5) prestige, (6) social interaction, (7) romance, (8) educational opportunity, (9) self-fulfilment dan (10) wish-fulfilment. Sedangkan faktor penarik menurut Jackson dalam Pitana, 2005:68 yakni; (1) location elimate, (2) national promotion, (3) retail advertising, (4) wholesale marketing, (5) special events, (6) incentive schemes, (7) visiting friends, (8) visiting relatives, (9) tourist attraction, (10) culture dan (11) natural environment man-made environment.
Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang dimiliki oleh Negara Indonesia. Pulau Bali memiliki begitu banyak daya tarik wisata yang diminati oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Daya tarik wisata yang dimiliki Bali seperti tradisi, adat-istiadat yang unik, budaya, keindahan alam dan lain-lain. Daya tarik wisata ini juga didukung oleh sarana dan prasarana seperti hotel, villa, homestay, restoran, rumah makan, pelabuhan, bandar udara, transportasi dan lain-lain.
Bali dijuluki sebagai “Pulau Seribu Pura“, terdiri atas: pura keluarga dan klan, pura desa dan kerajaan, pura gunung dan danau, hutan dan sumber air yang kesemuanya merupakan rekaman nyata akan sejarah Bali.
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633 Vol. 6 No. 2, 2018 e-ISSN : 2548-7930
87
(Picard, 2006 : 16). Beberapa dari pura di Bali menjadi salah satu daya tarik wisata yang diminati oleh wisatawan. Lebih lanjut, Belanda memperkenalkan Bali kepada turis mancanegara dengan menggunakan ikon “The Island Of Thousand Temples” dan “The Last Paradise”. Berkat promosi yang dilakukan oleh Belanda, maka Bali semakin diminati untuk dikunjungi oleh turis dari Eropa dan Amerika. Wisatawan mancanegara mulai berdatangan untuk melihat langsung keunikan tradisi budaya, eksotisme alam pedesaan Bali, candi (pura) peninggalan arkeologis zaman Bali Kuno. (Sendra, 2016 : 116).
Bali terkenal dengan wisata budayanya. Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman seseorang dengan cara melakukan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan rakyat di suatu wilayah, mengetahui kebiasaan atau adat istiadat, cara hidup, serta mempelajari budaya dan keseniannya. Wisatawan dapat melakukan sesuatu di daerah tujuan wisata seperti ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan budaya daerah yang dikunjungi, seperti eksposisi seni (seni tari, drama, musik dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya. (Utama, 2017 : 145-146). Wisatawan yang melakukan kunjungan kesuatu daerah tujuan wisata dapat melihat keindahan arsitektur bangunan Bali dan pura - pura. Selain itu wisatawan dapat membeli kerajinan tangan yang dibuat oleh masyarakat lokal.
Bali memiliki 8 (delapan) kabupaten, salah satunya yaitu Kabupaten Gianyar. Gianyar sebagai kota seni terkenal dengan daya tarik wisata budayanya. Menurut Perda No. 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gianyar pasal 52 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Kota Gianyar memiliki beberapa daya tarik wisata budaya, antara lain: Desa Celuk, Desa Batuan dan Desa Batubulan di Kecamatan Sukawati. Puri Agung Gianyar, Kelurahan Gianyar di Kecamatan Gianyar. Desa Mas, Desa Peliatan, Kelurahan Ubud, Museum Rudana, Museum Neka, Museum Ratna Warta/Puri Lukisan dan Museum Arma di Kecamatan Ubud.”
Salah satu daya tarik wisata budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Gianyar yaitu Desa Batuan. Desa ini memiliki berbagai kesenian seperti seni pahat, seni patung, seni
tari, seni lukis dan lain-lain. Selain kaya akan keseniannya, Desa Batuan memiliki beberapa daya tarik wisata, salah satunya yaitu Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan. Pura Puseh Desa Batuan ini merupakan salah satu pura tertua yang ada di Bali yang dibangun pada 944 Ḉaka atau 1022 Masehi.
Pura ini mempunyai desain yang artistik. Keindahan ornamen yang terdapat pada pura ini dan benda purbakala yang ada di dalamnya merupakan daya tarik serta menjadi keunikan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Pura Puseh Batuan merupakan bagian dari Kahyangan Tiga yang lazim dimiliki oleh setiap desa pakraman di Bali. Di dalam pura, terdapat peninggalan beberapa benda purbakala berbentuk arca seperti: (a) Arca Dwarepala yaitu patung penjaga pintu atau gerbang dalam ajaran Siwa dan Buddha. Arca ini terletak di luar pura yaitu sebelah barat pura dan sebelah timur pura, (b) Arca perwujudan yakni patung Siwa, patung Buddha, Dewi Sri, Persimpangan Balang Tamak, Ratu Slimpet, Dedari, Ratu Pande, Ratu Saung, Naga Basukian dan manusia memegang ayam, (c) Arca binatang seperti gajah, beruang, singa, dan empas (kura-kura besar), (d) Lingga yoni simbol Siwa dan saktinya sebagai lambang kemakmuran, lumbung, lesung, ceraki (tempat untuk memberi makan kepada masyarakat zaman dulu).
Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan ini memiliki luas kurang lebih 1,5 hektar. Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan memiliki dua wantilan. Wantilan pura yang pertama berada diluar areal pura yang terletak diseberang jalan tepat di depan pintu masuk pura. Pada wantilan pertama terdapat beberapa warung kecil dan toilet. Selain itu juga tersedia area parkir untuk wisatawan. Wantilan pura yang kedua terletak di sebelah barat pura, di wantilan ini terdapat area parkir yang tidak begitu luas dan beberapa warung kecil yang dikelola dan dimiliki oleh masyarakat lokal. Di setiap wantilan yang dimiliki pura ini, terdapat tempat untuk mengambil sarung yang harus digunakan oleh wisatawan yang ingin memasuki area pura. Wisatawan yang dilarang memasuki area pura yaitu wisatawan perempuan yang sedang dalam kondisi datang bulan.
Pura ini memiliki fungsi yang sama dengan pura - pura lain yang ada di Bali. Fungsi dari pura yaitu untuk memuja dalam
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633 Vol. 6 No. 2, 2018 e-ISSN : 2548-7930
88
manifestasiNya sebagai pencipta dan pemelihara. Dalam ajaran agama Hindu, Pura Puseh Pura Desa merupakan bagian dari penerapan Kahyangan Tiga yang merupakan tiga pura yang wajib di bangun di setiap desa pakraman yang ada di Bali. Ketiga pura tersebut, yakni Pura Puseh untuk menyembah Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam semesta, Pura Desa untuk menyembah Dewa Brahma sebagai pencipta alam semesta dan Pura Dalem yaitu pura untuk menyembah Dewa Siwa sebagai dewa pelebur. Namun, yang membedakan Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan dengan pura khayangan tiga lainnya yaitu pura ini memiliki peninggalan bersejarah yang terletak di dalam area pura yang belum tentu ada disetiap pura khayangan tiga lainnya. Berbagai peninggalan zaman kuno ini membuat wisatawan tertarik untuk mengunjunginya.
Awal mula adanya kegiatan pariwisata di Desa Batuan dimulai pada tahun 1980’an. Pada saat itu belum ada pengelola pura sebagai daya tarik wisata. Ketertarikan wisatawan terhadap pura ini berawal dari wisatawan berkunjung ke Desa Batuan untuk belanja ke artshop. Namun, ketika melihat adanya pura ini wisatawan tertarik akan Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar, dan hingga kini menjadi daya tarik wisata.
Tahun 2006, pengelolaan Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan menjadi lebih efektif dan kegiatan kepariwisataan di Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan ini juga melibatkan masyarakat lokal. Wisatawan yang berkunjung ke pura ini lebih diminati oleh wisatawan mancanegara seperti China, India, Jepang, Korea, Eropa, Spanyol, Belanda, Denmark, Prancis, Australia, Italia, Irish, dan lain - lain.
Tabel 1 akan menjelaskan data kunjungan wisatawan di Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar pada tahun 2012 - 2016. Data kunjungan wisatawan dilihat dari berapa banyak wisatawan dalam buku kunjungan yang melakukan donasi saat mereka berkunjung ke pura ini.
Tabel 1 Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke
Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan Tahun 2012-2016
No Tahun Jumlah Kunjungan
Pertumbuhan (%)
1 2012 4.730 -
2 2013 4.202 -11,16% 3 2014 5.183 23,34% 4 2015 5.799 11,88% 5 2016 5.337 -7,96% Rerata 5.050
Sumber: Data Kunjungan Wisatawan Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, 2016
Berdasarkan Tabel data kunjungan
wisatawan yang berkunjung ke Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan sebesar 4.730, lanjut pada tahun 2013 mengalami penurunan dengan jumlah kunjungan sebesar 4.202 dengan pertumbuhan -11,16%. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan dengan jumlah kunjungan sebesar 5.183 dengan pertumbuhan 23,34%. Pada tahun 2015 kembali mengalami peningkatan dengan jumlah kunjungan sebesar 5.799 dengan pertumbuhan 11,88%, namun pada tahun 2016 mengalami penurunan dengan jumlah kunjungan sebesar 5.337 dengan pertumbuhan -7,69%. Rata-rata jumlah kunjungan wisatawan dari tahun 2012-2016 sebesar 5.050. Dari data kunjungan wisatawan tersebut diatas bahwa perkembangan data kunjungan dari tahun 2012 - 2016 mengalami fluktuasi.
Hal ini menjadi salah satu alasan untuk dilakukan penelitian di Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar. Adapun permasalahan dalam penelitian ini antara lain potensi yang dimiliki oleh Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar dan faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi wisatawan mancanegara berkunjung ke Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar. METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar, Bali. Letak pura ini sangat strategis dan mudah di akses. Peneliti memilih lokasi penelitian di Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan Gianyar karena pura ini merupakan salah satu Cagar Budaya Bali.
Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu variabel motivasi. Variabel ini dibagi menjadi dua sub-variabel, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong dalam penelitian ini dibagi menjadi
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633 Vol. 6 No. 2, 2018 e-ISSN : 2548-7930
89
empat indikator yaitu: a) motivasi fisik, b) motivasi fantasi, c) motivasi sosial, d) promosi. Faktor penarik dalam penelitian ini dibagi menjadi empat indikator yaitu: a) atraksi wisata, b) motivasi budaya, c) education, d) accessibility.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung ke lokasi penelitian di Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan Gianyar serta mengamati kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan di dalam pura, 2) Wawancara mendalam teknik pengumpulan data yang berupa mendapatkan informasi dari informan selaku pengelola di Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar. Wawancara mendalam yang dilakukan kepada pihak yang mengetahui gambaran umum mengenai Desa Batuan dan Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan serta potensi-potensi yang dimiliki oleh Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, 3) Kuesioner dengan skala likert, 4) Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan menggunakan berbagai buku atau literatur - literatur yang berkaitan dengan penelitian ini dan dapat mendukung kelengkapan dari penelitian ini, 5) Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang berupa arsip-arsip atau foto-foto yang didapatkan pada saat melakukan observasi di lokasi penelitian.
Adapun teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik penentuan informan pangkal dan informan kunci. Dalam penelitian ini, yang menjadi informan pangkal adalah Bendesa Adat Batuan dan informan kunci dalam penelitian ini yaitu informan yang direkomendasikan oleh Bendesa Adat Batuan seperti pengelola pura.
Adapun penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan accidental sampling, dengan sampel 108 responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini yaitu wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif, uji validitas, uji reliabilitas dan analisis faktor dengan bantuan program SPSS Versi 17.0. HASIL DAN PEMBAHASAN
Desa Batuan terkenal akan kesenian dan kerajinannya. Hampir setiap masyarakat
yang berada di dusun Desa Batuan bermata pencaharian sebagai pengrajin. Kerajinan yang dihasilkan yaitu kerajinan ukir, patung, tapel barong dan rangda, kursi, meja, lukisan, pernak-pernik dari kaca dan lain-lain. Selain dari hasil kerajinan tangan Desa Batuan memiliki beberapa daya tarik wisata. Salah satu daya tarik wisata yang dimiliki yaitu Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar. Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan ini merupakan salah satu pura tertua yang ada di Bali. Sejarah berdirinya pura, menurut prasasti pura ini dibangun pada 944 Ḉaka atau 1022 Masehi.
Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan merupakan salah satu cagar budaya yang dilindungi oleh Dinas Kebudayaan. Di dalam pura ini terdapat peninggalan purbakala berasal dari masa prasejarah yang tersimpan dengan baik.
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar dapat melakukan donasi yang dimasukkan kedalam kotak donation yang berada di wantilan pura atau kotak donasi yang diletakkan di dalam pura. Donasi yang dilakukan oleh wisatawan dapat diberikan secara suka rela. Donasi ini digunakan untuk membantu biaya perawatan pura. Potensi-potensi yang dimiliki oleh Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar antara lain:
Peninggalan Bersejarah/Peninggalan Purbakala. Di dalam pura ini terdapat peninggalan purbakala yang terletak di belakang bangunan pura. Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan ini telah menjadi cagar budaya yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
Peninggalan bersejarah yang terdapat di pura ini menjadi salah satu daya tarik wisata bagi wisatawan yang berkunjung. Berbagai jenis wisatawan mancanegara berkunjung ke pura ini, tidak sedikit dari wisatawan mengambil foto – foto benda kuno tersebut dengan kamera yang mereka bawa.
Jenis-jenis peninggalan purbakala yang tersimpan yakni: a) Arca Dwarepala adalah patung penjaga pintu atau gerbang dalam ajaran Siwa dan Buddha. Arca ini terletak di luar pura yaitu sebelah barat pura dan sebelah timur pura dekat dengan jalan raya, b) Arca perwujudan yakni patung Siwa, patung Buddha, Dewi Sri, Persimpangan Balang Tamak, Ratu Slimpet, Dedari, Ratu Pande, Ratu Saung, Naga Basukian dan manusia memegang ayam, c) Arca binatang seperti gajah, beruang, singa, dan
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633 Vol. 6 No. 2, 2018 e-ISSN : 2548-7930
90
empas (kura-kura besar), d) Lingga & Yoni simbol Siwa dan saktinya sebagai lambang kemakmuran, lumbung, lesung, ceraki.
Singkat cerita awal mula adanya peninggalan bersejarah di pura ini yaitu pada zaman dahulu pada masa kerajaan Bedahulu terdapat pepatih yang bernama Kebo Iwa yang berasal dari Desa Blahbatuh. Pepatih Kebo Iwa inilah yang membuat patung-patung tersebut di dalam pura dengan kuku beliau, yang hingga saat ini tersimpan sebagai peninggalan purbakala.
Potensi wisata yang dimiliki selanjutnya yaitu Rejang Sutri. Rejang Sutri merupakan tarian yang dipentaskan oleh masyarakat di Desa Batuan yang diselenggarakan di wantilan Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan setiap satu tahun sekali. Tarian Rejang Sutri diadakan pada Sasih Kelima pada bulan November sampai Sasih Kesanga pada bulan Maret setiap hari dimalam hari. Tarian ini selesai di pentaskan saat Gembak Geni sehari setelah Hari Raya Nyepi.
Sejarah munculnya tari Rejang Sutri di desa Batuan sangat sulit untuk didefinisikan, hal ini dikarenakan tidak ada catatan sejarah ataupun literatur-literatur mengenai sejarah tarian Rejang Sutri. Namun, terdapat sebuah cerita rakyat yang secara turun temurun telah dipercayai oleh masyarakat Batuan mengenai sejarah dari tarian ini. Cerita tersebut adalah berawal dari kekalahan I Renggan yang sekarang bergelar Ratu Gede Mecaling yang menguasai ilmu hitam atas I Dewa Babi mengakibatkan terciptanya tarian Rejang Sutri tersebut.
Dikisahkan bahwa I Renggan selalu membuat resah penduduk Desa Batuan dengan ilmu hitamnya yang selalu berbuat jahat. Salah satu hal yang dilakukan oleh I Renggan yaitu suka menghidupkan kembali babi yang sudah diguling atau dipanggang oleh masyarakat yang digunakan sebagai sesajen untuk upacara agama. Masyarakat menjadi resah dan melaporkannya kepada Dewa Babi. Dewa Babi memutuskan untuk mengajak I Renggan bertarung mengguling atau memanggang babi.
Diceritakan bahwa I Renggan kalah dalam pertandingan dan dia harus pergi dari Desa Batuan, sehingga dia tinggal di Jungut Batu, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Di Nusa Penida ia bernama Ratu Gede Mecaling. Ratu Gede Mecaling berjanji akan mencari tumbal di Desa Batuan, serta siapapun yang berani datang ke Nusa Penida akan
mendapatkan celaka, karena hal itu warga menjadi resah.
Pemangku menyiasati agar pada saat sasih kalima pada bulan November sampai Sasih Kesanga pada bulan Maret masyarakat tidur di bawah tempat tidur. Hal ini bertujuan agar masyarakat terlihat seperti babi. Namun, setelah sekian lama melakukan hal tersebut, masyarakat merasa jenuh dengan baying - bayang Ratu Gede Mecaling, sehingga sesuunan atau Dewa yang berstana di Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan memberikan pemberitahuan atau sabda kepada pemangku agar menyuguhkan sebuah tarian Rejang Sutri dan Gocekan Ayam (sambung ayam). Sebab dengan melakukan hal itu, maka dapat meluluhkan hawa nafsu dan dendam yang dirasakan oleh Ratu Gede Mecaling.
Rejang sutri menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Wisatawan datang ke pura untuk menonton tarian yang dipentaskan. Selain itu ada wisatawan perempuan ikut serta menari dengan menggunakan sarung yang sudah disediakan di pura dan wisatawan mengabadikan momen mereka disana.
Potensi wisata yang terakhir yaitu Gocekan Ayam. (Gocekan ayam (sambung ayam) diadakan setiap hari dari Sasih Kelima pada bulan November sampai Sasih Kesanga pada bulan Maret. Gocekan ayam diselenggarakan di dalam area pura yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Batuan. Gocekan ini hanya diadakan di siang hari dan pada malam harinya dilanjutkan dengan pementasan Rejang Sutri. Gocekan aym memiliki sejarah yang sama dengan Rejang Sutri. Wisatawan yang berkunjung ke pura ini ikut serta menonton sambung ayam dan mengabadikan momen tersebut.
Berdasarkan hasil karakteristik responden dalam penelitian ini wisatawan perempuan lebih mendominasi daripada wisatawan laki-laki. Wisatawan perempuan sebanyak 69% dan wisatawan laki-laki sebanyak 31%. Berdasarkan umur wisatawan, didominasi oleh wisatawan berumur 25-44 tahun. Jumlah wisatawan mancanegara berumur 15-24 tahun mencapai 31%, wisatawan berumur 25-44 tahun mencapai 52%, wisatawan berumur 45-64 tahun mencapai 14%, dan wisatawan berumur >65 tahun mencapai 3%. Apabila dilihat dari jumlah persentasenya yang lebih dominan berkunjung yaitu wisatawan mancanegara berumur 25-44 tahun.
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633 Vol. 6 No. 2, 2018 e-ISSN : 2548-7930
91
Selanjutnya, berdasarkan negara asal wisatawan dalam penelitian ini Negara Australia sebesar 24%, Italian sebesar 2,7%, Belanda sebesar 13%, French sebesar 6,4%, Austria sebesar 1,9%, China sebesar 5,6%, Thailand sebesar 1,9%, USA sebesar 4,6%, Denmark sebesar 4,6%, German sebesar 12%, Irish sebesar 5,5%, Slovenian sebesar 1%, Switzerland sebesar 2,7%, British sebesar 11,1%, Canadian sebesar 1%. Polish sebesar 1%, dan Danish sebesar 1%. Apabila dilihat dari persentasenya maka negara asal wisatawan yang mendominasi adalah Negara Australia.
Tahapan analisis faktor yaitu dilakukan dengan menentukan jumlah indikator. Adapun jumlah indikator dalam penelitian ini yaitu 18 indikator. Selanjutnya uji kelayakan Bartlett’s Test of Sphericity pada signifikan > 0,5 menunjukkan hubungan antara indikator - indikator tersebut signifikan. Hasil Bartlett’s Test of Sphericity dalam penelitian ini yaitu 1067.319. Selanjutnya uji Kaiser Mayer Olkin (KMO) dengan kriteria KMO > 0,5, untuk hasil uji Kaiser Mayer Olkin (KMO) dalam penelitian ini yaitu 0,866 maka dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini layak dan dapat mengikuti langkah selanjutnya.
Tahapan selanjutnya yaitu uji Measure Sampling Adequency (MSA) dengan kriteria MSA > 0,5 menunjukan derajat korelasi antar indikator saling berhubungan erat. Hasil MSA 18 indikator dalam penelitian ini memenuhi kriteria sehingga dapat lanjut ketahap berikutnya.
Tahapan selanjutnya yaitu proses faktor yang terbentuk dalam penelitian ini dari 18 indikator menjadi 3 faktor dengan total cumulative of variance sebesar 61,092%. Hal ini menunjukkan ketiga faktor tersebut mampu menjelaskan faktor sebesar 61,092% total varian faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan mancanegara berkunjung ke Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar.
Tahapan selanjutnya yaitu rotasi faktor dengan syarat factor loading > 0,5. Berdasarkan 18 indikator dalam penelitian ini mendapatkan hasil factor loading lebih besar dari 0,5.
Berdasarkan hasil rotasi varimax pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi motivasi wisatawan mancanegara berkunjung ke Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar. Ketiga faktor tersebut kemudian diinterpretasikan atau dikelompokkan.
Faktor 1 diberi nama faktor penarik dengan nilai eigen value 6,998. Faktor ini menjelaskan bahwa keragamanan variabel sebesar 38,879 % dari tiga faktor yang ditemukan, faktor penarik merupakan faktor yang memiliki varian yang lebih besar dari faktor lainnya, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor penarik merupakan faktor yang berkontribusi lebih dominan dalam mempengaruhi motivasi wisatawan mancanegara berkunjung ke Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar. Apabila dilihat dari loading factor setiap indikator, maka faktor penarik berasal dari variabel faktor penarik dengan indikator yang berasal dari motivasi budaya meliputi: a) keunikan budaya merupakan indikator yang mewakili faktor penarik dengan loading factor sebesar 0,840; b) peninggalan bersejarah dengan loading factor sebesar 0,832; c) kesenian dengan loading factor sebesar 0,831; d) adat istiadat dengan loading factor sebesar 0,810.
Selanjutnya variabel faktor pendorong dengan indikator motivasi fantasi yaitu pengalaman baru dengan loading factor sebesar 0,755. Selanjutnya variabel faktor pendorong dengan indikator motivasi fisik yaitu kenyamanan dengan loading factor sebesar 0,627. Selanjutnya variabel faktor penarik dengan indikator atraksi wisata yaitu melihat masyarakat lokal membuat canang sari dan
No Nama Variabel
Faktor Eigen Value
Factor Loading
Percent of Variance
1 Keunikan Budaya
1
6,998
0,840 38,879
2 Peninggalan Bersejarah
0,832
3 Kesenian 0,831 4 Adat Istiadat 0,810 5 Pengalaman
Baru 0,755
6 Kenyamanan 0,627 7 Melihat
masyarakat lokal membuat canang sari dan sesajen
0,624
8 Mudah Diakses
0,560
9 Kepuasan Psikologis
0,517
1 Pengaruh Keluarga
2 2,814
0,815 15,633
2 Pengaruh rekan kerja
0,815
3 Informasi dari travel agent
0,738
4 Informasi dari internet
0,735
1 Gengsi 3 1,184 0,639 6,579 2 Struktur Pura 0,596 3 Interaksi
Sosial 0,593
4 Pengaruh Teman
0,567
5 Escape 0,535
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633 Vol. 6 No. 2, 2018 e-ISSN : 2548-7930
92
sesajen dengan loading factor sebesar 0,624. Selanjutnya variabel faktor penarik dengan indikator accessibility yaitu mudah diakses dengan loading factor sebesar 0,560, serta yang terakhir yaitu variabel faktor pendorong dengan indikator motivasi fantasi yaitu kepuasan psikologis dengan loading factor sebesar 0,517. Faktor pertama diberi nama faktor penarik disebabkan karena pada faktor ini variabel faktor penarik lebih dominan daripada faktor pendorong.
Faktor 2 diberi nama faktor promosi dengan nilai eigen value sebesar 2,814. Faktor promosi berasal dari variabel pendorong dengan indikator promosi sehingga faktor dua diberi nama faktor promosi. Faktor-faktor ini menjelaskan keragaman dari indikator dengan nilai variance sebesar 15,633 %. Apabila dilihat dari loading factornya, maka pengaruh keluarga dengan loading factor sebesar 0,815, pengaruh rekan kerja sebesar 0,815, informasi dari travel agent dengan loading factor sebesar 0,738, serta informasi dari internet dengan loading factor sebesar 0,735.
Faktor 3 diberi nama faktor pendorong dengan nilai eigen value sebesar 1,184. Faktor-faktor ini menjelaskan keragaman dari indikator dengan nilai variance sebesar 6,579 %. Faktor tiga lebih dominan berasal dari variabel pendorong sehingga diberi nama dengan faktor pendorong. Apabila dilihat dari loading factornya variabel berasal dari variabel pendorong dengan indikator motivasi sosial meliputi: gengsi dengan loading factor sebesar 0,639. Variabel faktor penarik dengan indikator edukasi meliputi: struktur pura dengan loading factor sebesar 0,596. Variabel faktor pendorong dengan indikator motivasi sosial meliputi: interaksi sosial dengan loading factor sebesar 0,593. Variabel faktor pendorong dengan indikator promosi meliputi: pengaruh teman dengan loading factor sebesar 0,567, serta yang terakhir dari variabel pendorong dengan indikator motivasi fisik meliputi: escape dengan loading factor sebesar 0,535.
SIMPULAN Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan
adalah salah satu daya tarik wisata yang masih terdapat di dalam kawasan Desa Adat Batuan di Dusun Tengah, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Pura ini merupakan salah satu pura tertua yang ada di Bali. Sejarah berdirinya pura ini menurut
prasasti dibangun pada 944 Ḉaka atau 1022 Masehi. Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan merupakan salah satu cagar budaya yang menyimpan peninggalan purbakala berasal dari masa prasejarah.
Wisatawan yang berkunjung ke Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar lebih didominasi oleh wisatawan dengan jenis kelamin perempuan sebesar 69%. Berdasarkan umur wisatawan yang berkunjung ke pura ini didominasi oleh wisatawan berumur 25-44 tahun. Negara asal wisatawan mancanegara yang berkunjung ke pura ini yaitu negara Australia.
Potensi-potensi yang dimiliki oleh Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar adalah potensi budaya yaitu: 1) Peninggalan bersejarah/peninggalan purbakala. Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan ini telah menjadi cagar budaya yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
Jenis-jenis peninggalan purbakala yang tersimpan yakni: a) Arca Dwarepala yaitu patung penjaga pintu atau gerbang dalam ajaran Siwa dan Buddha. Arca ini terletak di luar pura yaitu sebelah barat pura dan sebelah timur pura dekat dengan jalan raya, b) Arca perwujudan yakni patung Siwa, patung Buddha, Dewi Sri, Persimpangan Balang Tamak, Ratu Slimpet, Dedari, Ratu Pande, Ratu Saung, Naga Basukian dan manusia memegang ayam, Arca binatang seperti gajah, beruang, singa, dan empas (kura-kura besar), c) Lingga & Yoni simbol Siwa dan saktinya sebagai lambang kemakmuran, lumbung, lesung, ceraki. 2) Rejang Sutri merupakan tarian yang dipentaskan oleh masyarakat di Desa Batuan yang diselenggarakan di wantilan Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan setiap satu tahun sekali. Tarian Rejang Sutri diadakan pada Sasih Kelima pada bulan November sampai Sasih Kesanga pada bulan Maret setiap hari dimalam hari. Tarian ini selesai di pentaskan saat Gembak Geni sehari setelah Hari Raya Nyepi. 3) Gocekan ayam (sambung ayam), yang diadakan setiap hari dari Sasih Kelima pada bulan November sampai Sasih Kesanga pada bulan Maret.
Berdasarkan urutan dari penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi wisatawan mancanegara berkunjung ke Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar sebagai berikut: 1) Faktor penarik meliputi: Keunikan budaya, Peninggalan bersejarah, Kesenian, Adat istiadat, Pengalaman baru, Kenyamanan,
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633 Vol. 6 No. 2, 2018 e-ISSN : 2548-7930
93
Melihat masyarakat lokal membuat canang sari dan sesajen, Mudah diakses, Kepuasan psikologis. 2) Faktor Promosi meliputi: Pengaruh keluarga, Pengaruh rekan kerja, Informasi dari travel agent, Informasi dari internet. 3) Faktor Pendorong meliputi: Gengsi, Struktur pura, Interaksi sosial, Pengaruh teman, Escape. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan diatas maka dapat dikemukakan saran kepada peneliti selanjutnya agar mengambil penelitian dengan permasalahan yang berbeda, yaitu menelaah lebih lanjut mengenai karakteristik wisatawan dan pengambilan keputusan wisatawan, serta wisatawan apa yang lebih dominan berkunjung ke Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan.
Selanjutnya saran untuk pengelola pura agar lebih ketat menjaga dan memantau wisatawan yang berada di dalam pura. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kerusakan pada benda – benda kuno yang diakibatkan oleh wisatawan yang sedang berkunjung.
Saran selanjutnya yaitu perlu adanya guide lokal di dalam pura untuk memandu wisatawan yang berkunjung. Selain itu, perlu disediakan buku tentang sejarah pura dan budaya masyarakat lokal, agar memudahkan wisatawan khususnya wisatawan yang tidak membawa guide untuk mengetahui informasi mengenai Pura Puseh Pura Desa Adat Batuan, Gianyar.
Jurnal IPTA p-ISSN : 2338-8633 Vol. 6 No. 2, 2018 e-ISSN : 2548-7930
94
Kepustakaan Perda. 2012. Peraturan Daerah Pemerintah
Kabupaten Gianyar Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata RuangWilayah (RTRW). Kabupaten Gianyar. Bali.
Picard, Michel. 2006. Bali: Pariwisata Budaya
dan Budaya Pariwisata. Jakarta:Perpusatakaan Populer Gramedia.
Pitana, I Gde dan Putu G. Gayatri. 2005.
Sosiologi Pariwisata.Yogyakarta: Andi. Rai Utama, I Gst Bagus. 2017. Pemasaran
Pariwisata. Yogyakarta:CV Andi Sendra, I Made. 2014. Paradigma
Kepariwisataan Bali Tahun 1930-an: Studi Genealogi Kepariwisataan Budaya. Jurnal Kajian Bali Vol. 06, No. 02.
Widyastuti, NI Kadek. Waruwu, Darmawan
dan Suartana, I Ketut.2017. Pariwisata Spiritual Daya Tarik Wisata Pulasari Bali. Denpasar: Pustaka Larasan.
REKAPTURNITINJURNALIPTA
Author Title Similarity web publication studentpapers File Paper ID Date
Ni Komang WidiastriJURNAL FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGISWISATAWA...
13% 13% 0% 3%
downloadpaper
1041122643 18-Nov-2018
virgin kartika JURNAL IPTA20%
20% 1% 10%downloadpaper
1037491695 12-Nov-2018
Ray Erikson PinemKARAKTERISTIK, MOTIVASI DAN NIATWISATAW...
9% 9% 1% 3%
downloadpaper
1033150892 05-Nov-2018
LuckyRisa
PrilyaHalf...
FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKEPUASAN JAMAAH...
10% 8% 1% 4%
downloadpaper
1030961248 03-Nov-2018
Elizabeth kristina J... Ms.15%
16% 0% 8%downloadpaper
1031596894 02-Nov-2018
Windra AiniPerencanaan Paket Wisata SejarahLembah ...
12% 8% 0% 8%
downloadpaper
1030253105 31-Oct-2018
Syukriyan Abrar SyahFAKTOR KEPUASAN WISATAWANPENGGUNA TRANS...
8% 8% 2% 5%
downloadpaper
1029226536 30-Oct-2018
Lucky RisaFAKTOR YANG MEMPENGARUHIKEPUASAN JAMAAH...
13% 12% 2% 6%
downloadpaper
1026556974 25-Oct-2018
Putri DianaPOTENSI TENUN IKAT TRADISIONALSEBAGAI P...
16% 17% 1% 7%
downloadpaper
1026551570 25-Oct-2018
Helly GantaraPENGEMASAN PAKET EKOWISATA DIKABUPATEN ...
8% 8% 2% 3%
downloadpaper
1025693143 24-Oct-2018
Ni Putu Diah Pitalok...Pengaruh faktor psikologi wisatawanmanc...
18% 17% 6% 6%
downloadpaper
1009403260 27-Sep-2018
yogi antaraKarakteristik dan Preferensi WisatawanM...
13% 12% 1% 6%
downloadpaper
1004430561 19-Sep-2018
Sri HerayantiFAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI KEPUTUSA...
20% 19% 4% 12%
downloadpaper
1001238658 13-Sep-2018
Dinda Febriani
Irawa...
Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKeputusa...
14% 14% 2% 6%
downloadpaper
999920350 11-Sep-2018
Mayang Andira
Madure...
PERAN KEPUASAN SEBAGAI MEDIASIPADA HUBU...
19% 14% 6% 16%
downloadpaper
999512470 10-Sep-2018
khandika DeraImplementasi dan Persepsi WisatawanMusl...
20% 20% 3% 5%
downloadpaper
999462784 10-Sep-2018
Sigit SugiantoPREFERENSI WISATAWAN CINATERHADAP PRODU...
15% 13% 2% 9%
downloadpaper
999424410 10-Sep-2018
Ni Komang WidiastriFaktor-faktor Psikologis WisatawanManca...
12% 12% 0% 8%
downloadpaper
999389078 10-Sep-2018
Ester Dewi Maria
Pur...
PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARATERHADAP ...
19% 19% 4% 14%
downloadpaper
999381260 10-Sep-2018
Ni Luh Putu Riska
Ri...
EFEKTIVITAS PROMOSI TIKET.COMTERHADAP K...
13% 15% 3% 8%
downloadpaper
999373868 10-Sep-2018
Ni Komang Ayu
Trisna...
Analisis Kepuasan Wisatawan PenggunaJas...
17% 19% 4% 7%
downloadpaper
999367413 10-Sep-2018
I Putu Ery DarmawanFaktor-faktor yang MempengaruhiKeputusa...
13% 12% 1% 10%
downloadpaper
983640622 19-Jul-2018
Silvester supardiPeran Stakeholders Dalam PromosiWisata ...
20% 20% 4% 12%
downloadpaper
980744350 06-Jul-2018
Reza PaleviPengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas...
18% 16% 4% 7%
downloadpaper
972133605 04-Jun-2018
Yosef Abdul GhaniGEOWISATA Sebuah Solusi PemanfaatanKeka...
20% 19% 6% 7%
downloadpaper
961157261 09-May-2018
I Gede WiramatikaMOTIVASI BERKUNJUNG DANPERSEPSI WISATAW...
8% 7% 1% 2%
downloadpaper
949578321 19-Apr-2018
Carolina SimanjuntakPenyediaan Aksesibilitas Bagi Wisatawan...
9% 9% 1% 3%
downloadpaper
949001124 18-Apr-2018
Helmi CahyanaKARAKTERISTIK DAN MOTIVASIWISATAWAN MAN...
20% 18% 4% 8%
downloadpaper
948894403 18-Apr-2018
Akbar Isawatul Jaria...Pengaruh Viral Marketing TerhadapJumlah...
19% 16% 5% 6%
downloadpaper
948253422 17-Apr-2018
Putu Gita Dewi AyuStrategi Pengembangan Wine Tourism diKa...
17% 15% 10% 11%
downloadpaper
946080139 13-Apr-2018
Ananda Pratama ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DUALAJUR DU...
12% 11% 1% 4% downloadpaper
927829837 09-Mar-2018
Agatha Fransiska
Tar...
Strategi Bauran Pemasaran Wine SebagaiP...
12% 12% 1% 5%
downloadpaper
927246909 08-Mar-2018
laksmi paramitaEFEKTIVITAS PEMASARAN PAKETWISATA BULAN...
20% 20% 1% 9%
downloadpaper
913921532 10-Feb-2018
Ni Putu Yumihana
Dev...Karakteristik, Motivasi dan Persepsi Wis...
16% 13% 0% 9%
downloadpaper
912712914 08-Feb-2018
I Putu Bagus
Septian...
FAKTOR – FAKTOR YANGMEMPENGARUHI KEPUTU...
15% 13% 1% 4%
downloadpaper
912334890 07-Feb-2018
Dwi Shinta SetioriniAnalisis Tingkat Kepuasan WisatawanManc...
14% 12% 2% 11%
downloadpaper
912312105 07-Feb-2018
Irma YunitaStrategi Pemasaran Seatrek SailingAdven...
17% 16% 0% 12%
downloadpaper
912312038 07-Feb-2018
I Gusti Ngurah
Agung...Studi Saluran Distribusi Produk Pariwisa...
12% 11% 1% 3%
downloadpaper
912250886 07-Feb-2018
Desak Ratih Duwi
Ari...
STRATEGI PEMASARAN PRODUKWISATA PT. SON...
9% 8% 0% 5%
downloadpaper
910772876 04-Feb-2018
nenda Erawati SiraitPengaruh Kualitas Pelayanan KaryawanTer...
11% 11% 1% 5%
downloadpaper
909690258 01-Feb-2018
Sandra PutriFAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI MOTIVASI...
18% 18% 1% 5%
downloadpaper
909624755 01-Feb-2018
Putu SeptianiEFEKTIVITAS PENGGUNAAN SALURANBALI GO L...
20% 19% 1% 4%
downloadpaper
908682996 30-Jan-2018
I Gusti Putu Bagus
S...
DEVELOPMENT STRATEGIES OF UBUDVILLAGE A...
9% 5% 0% 6%
downloadpaper
906454378 25-Jan-2018
Ayu KusumaSTRATEGI PENGEMBANGANTRANSPORTASI WISAT...
18% 17% 0% 4%
downloadpaper
902325043 13-Jan-2018
anggi pratiwiAnalisis Kualitas Pelayanan PemanduWisa...
20% 19% 1% 11%
downloadpaper
880204107 15-Nov-2017
takahide valentinoPERSEPSI WISATAWAN JEPANGTERHADAP KUALI...
13% 11% 1% 8%
downloadpaper
880176468 15-Nov-2017
Kurnia Maharani
Putr...
Pengaruh Kualitas Jasa TerhadapKeprecay...
8% 9% 0% 5%
downloadpaper
861408002 12-Oct-2017
TRISNA RAKSAKARAKTERISTIK DAN PERSEPSIWISATAWAN NUS...
17% 15% 0% 8%
downloadpaper
847106144 15-Sep-2017
FRANSISKABR
SEMBIRIN...
Eksistensi dan Motivasi MenjadiHostcouc...
10% 9% 0% 5%
downloadpaper
847100219 15-Sep-2017
Ghannez Novaldi
Lore...
DAMPAK PUBLIC RELATIONS DALAMMANAJEMEN ...
19% 17% 4% 11%
downloadpaper
846004242 12-Sep-2017
Fredika Afianto Strategi Bauran Pemasaran PT Citilink In...19%
17% 0% 10%downloadpaper
845473510 11-Sep-2017
Adikampana I MadePRODUK PARIWISATA BERBASISMASYARAKAT LO...
13% 10% 9% 12%
downloadpaper
844744677 09-Sep-2017
Diah Tantri MeilaniAnalisis Permintaan Souvenir di PasarSe...
19% 18% 1% 9%
downloadpaper
844321987 08-Sep-2017
Martina Minnie
Angge...
Persepsi dan Motivasi Wisatawan yangBer...
19% 18% 1% 12%
downloadpaper
844311376 08-Sep-2017
Fredika Yuni Afianto -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
putri diana -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
Fajar Hidayat -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
choirul ibad -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
Elizabeth kristina J... -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
Elizabeth kristina J... -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
Luh Gede Leli
Kusuma...-- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
Amanda Prameswari -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
Haris Prananda -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
Ni Komang Widiastri -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
Kresna Yuda -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
fina zulfa -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late
Fina Zulfa -- no submission -- -- -- -- -- -- -- Late