otosklerosis.docx
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Otosklerosis adalah penyakit pada kapsul tulang labirin yang mengalami
spongiosis di daerah kaki stapes, sehingga stapes menjadi kaku dan tidak dapat
menghantarkan getaran suara ke labirin dengan baik.1
Otosklerosis merupakan gangguan autosomal dominan yang terjadi pada
pria maupun wanita, dan mulai menyebabkan tuli konduktif progresif pada awal
masa dewasa.2
Pada tahun 1881 Von Troltsh menemukan ketidaknormalan di mukosa
telinga tengah pada penyakit ini dan beliau yang pertama kali memberi istilah
penyakit ini dengan otosklerosis. Polit!er pada tahun 18"#, menjelaskan dengan
benar mengenai otosklerosis sebagai penyakit primer dari kapsul otik bukan hanya
sebagai peristiwa inflamasi penyakit telinga saja.#
$tiologi dari penyakit ini masih belum diketahui, tetapi penelitianepidemiologis menunjukkan pengaruh keturunan pada penyebaran penyakit ini.
%ebagaimana otosklerosis adalah salah satu dari bentuk hilangnya pendengaran
pada orang dewasa yang umum ditemukan, dengan pre&alensi ',#(',)* pada
+aukasian. Pre&alensinya rendah pada orang kulit hitam, sia. Perempuan terkena
dua kali lebih banyak daripada laki(laki. Penyakit ini ditandai dengan proses
remodeling tulang yang abnormal yaitu pada kapsul otik. pabila lesi dari tulang
yang remodeling mengin&asi sendi stapedio(&estibulo, dan menyebabkan gerakan
stapes terganggu sehingga menjadi tuli konduktif, namun 1'* dari penderita
mengalami tuli sensorineural walaupun penyebab tuli sensorineural disini tidak
diketahui, mungkin berkaitan dengan proses remodeling pada labirin, suatu proses
sekresi en!im menyebabkan kerusakan pada koklea.1,),-
Penelitian mutakhir menemukan # lous autosomal dominan untuk
slerosis OT%/1 pada kromosom 1-02-(2, OT%/2 pada kromosom 0#)(#,
dan OT%/# pada kromosom p21(22.)
1
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
2/22
3anifestasi klinis baru timbul bila penyakit sudah ukup luas mengenai
ligament annulus kaki stapes. Pada awal perjalanan penyakit akan timbul tuli
konduktif dan dapat menjadi tuli ampuran atau tuli saraf bila penyakit telah
menyebar ke koklea.1
2
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
3/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi dan Fisiologi Telinga
natomi telinga dibagi atas telinga luar, telinga tengah, telinga dalam ,,8
1. Telinga Lua
Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai
membran timpani. Telinga luar merupakan gabungan dari tulang rawan
yang diliputi kulit. 4aun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit.
5iang telinga 6meatus akustikus eksternus7 berbentuk huruf %, dengan
rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar, di sepertiga bagian luar
kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen dan rambut. +elenjar
keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada dua pertiga bagian
dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen, dua pertiga bagian dalam
rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira(kira 2,- ( # m. 3eatus
dibatasi oleh kulit dengan sejumlah rambut, kelenjar sebasea, dan sejenis
kelenjar keringat yang telah mengalami modifikasi menjadi kelenjar
seruminosa, yaitu kelenjar apokrin tubuler yang berkelok(kelok yang
menghasilkan !at lemak setengah padat berwarna keoklat(oklatan yang
dinamakan serumen 6minyak telinga7. %erumen berfungsi menangkap debu
dan menegah infeksi.,,8
!am"a 1. Telinga luar, telinga tengah, telinga dalam. Potongan rontal Telinga.
3
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
4/22
#. Telinga Tengah
Telinga tengah berbentuk kubus dengan ,,8,1'
( 9atas luar 3embran timpani
( 9atas depan Tuba eustahius
( 9atas 9awah Vena jugularis 6bulbus jugularis7
( 9atas belakang ditus ad antrum, kanalis fasialis pars &ertikalis.
( 9atas atas Tegmen timpani 6meningen : otak 7
( 9atas dalam +analis semi sirkularis hori!ontal, kanalis fasialis,
tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar 6round window) dan
promontorium.
3embran timpani berbentuk bundar dan ekung bila dilihat dari
arah liang telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. 9agian
atas disebut Pars flaksida 63embran %hrapnell7, sedangkan bagian bawah
Pars Tensa 6membrane propia7. Pars flaksida hanya berlapis dua, yaitu
bagian luar ialah lanjutan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam
dilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti epitel mukosa saluran napas. Pars
tensa mempunyai satu lapis lagi ditengah, yaitu lapisan yang terdiri dari
serat kolagen dan sedikit serat elastin yang berjalan seara radier dibagian
luar dan sirkuler pada bagian dalam.,,8,12
4alam telinga tengah terdapat tulang(tulang pendengaran yang
tersusun dari luar kedalam, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Tulang
pendengaran di dalam telinga tengah saling berhubungan. Prosesus longus
4
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
5/22
maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada inkus dan
inkus melekat pada stapes. %tapes terletak pada tingkap lonjong yang
berhubungan dengan koklea. ;ubungan antar tulang(tulang pendengaran
merupakan persendian.,,8,12
!am"a #.Tulang(tulang pendengaran 63aleus,
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
6/22
!am"a $. 3embran Timpani.2
Telinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui tuba
eustachius, yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan antara
kedua sisi membran timpani. Tuba eustahius akan membuka ketika mulut
menganga atau ketika menelan makanan. +etika terjadi suara yang sangat
keras, membuka mulut merupakan usaha yang baik untuk menegah
peahnya membran timpani. +arena ketika mulut terbuka, tuba auditi&a
membuka dan udara akan masuk melalui tuba auditi&a ke telinga tengah,
sehingga menghasilkan tekanan yang sama antara permukaan dalam dan
permukaan luar membran timpani.,,8,12
$. Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari koklea 6rumah siput7 yang berupa dua
setengah lingkaran dan &estibuler yang terdiri dari # buah kanalis
semisirkularis. =jung atau punak koklea disebut holikotrema,menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala &estibuli. +analis
semi sirkularis saling berhubungan seara tidak lengkap dan membentuk
lingkaran yang tidak lengkap.,,8
6
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
7/22
!am"a %. 3embran 5abirin seara detail. "
Pada irisan melintang koklea tampak skala &estibuli sebelah atas,
skala timpani sebelah bawah dan skala media 6duktus koklearis7
diantaranya. %kala &estibuli dan skala timpani berisi perilimfa, sedangkan
skala media berisi endolimfa. 4asar skala &estibuli disebut sebagai
membran &estibuli 6 Reissner’s membrane) sedangkan dasar skala media
adalah membran basalis. Pada membran ini terletak organ orti.,,8,12
Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang
disebut membran tektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut
yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut luar dan kanalis orti, yang
membentuk organ orti.,,8,12
%. Fisiologi &endengaan
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energ< bunyi oleh
daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau
tulang kekoklea. >etaran tersebut menggetarkan membran timpani
diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang
akan mengimplikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. $nergi
getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang
menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala &estibule
bergerak. >etaran diteruskan melalui membrane ?eissner yang mendorong
endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran
basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik
yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel(sel rambut, sehingga
7
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
8/22
kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan
sel. +eadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga
melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan
potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius
sampai ke korteks pendengaran 6area #"()'7 di lobus temporalis.,,8,12
!am"a '. isiologi Pendengaran.11
B. De(inisi
Otosklerosis adalah penyakit pada kapsul tulang labirin yang
mengalami spongiosis di daerah kaki stapes, sehingga stapes menjadi kaku
dan tidak dapat menghantarkan getaran suara ke labirin dengan baik.1,11
). Etiologi
Penyebab otosklerosis belum diketahui pasti tetapi adakemungkinan beberapa fakta di bawah ini#
1. 9erdasarkan anatomi. Tulang labirin terbuat dari enhondral dimana
terjadi sedikit perubahan selama kehidupan, tapi terkadang pada tulang
keras ini terdapat area kartilago yang oleh karena faktor non spesifik
tertentu diaktifkan untuk membentuk tulang spongios baru. %alah satu
area tersebut adalah fissula ante fenestram yang berada di depan oval
8
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
9/22
window yang merupakan predileksi untuk otospongiosis tipe
stapedium.
2. ;erediter. Terdapat faktor keturunan pada -' @ ' * pasien.-
Penelitian pada satu buah keluarga besar menunjukkan penyakit
otoslerosis terdapat pada keempat generasi berturut @ turut keluarga
tersebut.
#. ?as. +ulit putih lebih banyak dari pada kulit hitam.
). >enetik. Penelitian menunjukkan penyakit otoslerosis ditemukan
fator geneti yaitu gen OT%/1 pada kromosom 1-02-(2, OT%/2
pada kromosom 0#)(#, OT%/# pada kromosom p21(22, dan
OT%/- pada kromosom #022(2).
-. PagetAs 4isease. %eara histologi sama dengan otosklerosis namun
untuk membedakannya penyakit paget ini bermula dari lapisan
periosteal dan melibatkan tulang endokondral. +eterlibatan tulang
temporal dapat mengakibatkan tuli sensorineural, namun keterlibatan
stapes jarang dijumpai.
. >angguan metabolisme tulang dan hormon. +ehamilan memperburuk
progresifitas penyakit pada setengah pasien perempuan.
D. Patologi
%eara histologi proses otosklerosis terdiri dari dua fase.
• ase awal 6otospongiosis7 ditandai oleh resorbsi tulang dan
peningkatan &askularisasi. >ambaran histologis terdiri dari histiosit,
osteoblast, osteosit yang merupakan grup sel yang paling aktif.
Osteosit mulai masuk ke pusat tulang disekitar pembuluh darah
sehingga menyebabkan pelebaran lumen pembuluh darah dan
dilatasi dari sirkulasi. Perubahan ini dapat terlihat sebagai gambaran
kemerahan pada membran timpani. Tanda %hwart!e berhubungan
dengan peningkatan &askularisasi dari lesi yang menapai daerah
permukaan periosteal. 4engan keterlibatan osteosit yang semakin
banyak, daerah ini menjadi kaya akan substansi dasar amorf dan
9
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
10/22
kekurangan struktur kolagen yang matur dan menghasilkan
pembentukan spongy bone.,1
• ase lanjut 6otosklerosis7, dimulai ketika osteoklas seara perlahan
diganti oleh osteoblast dan tulang sklerotik yang lunak dideposit
pada area resorbsi sebelumnya. +etika proses ini terjadi pada kaki
stapes akan menyebabkan fiksasi kaki stapes pada fenestra o&ale
sehingga pergerakan stapes terganggu dan oleh sebab itu transmisi
suara ke koklear terhalang. ;asil akhirnya adalah terjadinya tuli
konduktif. Bika otosklerosis hanya melibatkan kaki stapes, hanya
sedikit fiksasi yang terjadi. ;al seperti ini dinamakan biscuit
footplate. Terjadinya tuli sensorineural pada otosklerosis
dihubungkan dengan kemungkinan dilepaskannya hasil metabolisme
yang toksik dari luka neuroepitel, pembuluh darah yang terdekat
berhubungan langsung dengan lesi otosklerotik ke telinga dalam. ,1
E. Klasi(i*asi
4hingra mengklasifikasikan tipe otosklerosis sebagai berikut
1. Otosklerosis stapedial
Otosklerosis stapedial disebabkan karena fiksasi stapes dan tulikonduktif umumnya banyak dijumpai. 5esi ini dimulai dari depan oval
window dan area ini disebut Cfissula ante fenestramA. 5okasi ini
menjadi predileksi 6fokus anterior7. 5esi ini bisa juga dimulai dari
belakang oval window 6fokus posterior7, disekitar garis tepi footplate
stapes 6irumferential7, bukan di footplate tetapi di ligamentum
annular yang bebas 6tipe biskuit7. +adang(kadang bisa menghilangkan
oval window seara lengkap 6tipe obliteratif7.
2. Otosklerosis koklear
Otosklerosis koklear melibatkan region sekitar oval window atau area
lain di dalam kapsul otik dan bisa menyebabkan tuli sensorineural,
kemungkinan disebabkan material toksik di dalam airan telinga
dalam.
#. Otosklerosis histologi
10
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
11/22
Tipe otosklerosis ini merupakan gejala sisa dan tidak dapat
menyebabkan tuli konduktif dan tuli sensorineural.
!am"a +. Tipe %tapes dari Otosklerosis. 67 okus nterior 697 okus
Posterior 6/7 %irkumferensia 647 Tipe 9iskuit 6Thick Plate7 6$7 Obliteratif.
5okasi predileksi untuk keterlibatan otosklerotik adalah
1. nterior oval window 68'("'*7
2. Tepi dari round window 6#'(-'*7
F. Diagnosis
4iagnosis otosklerosis berdasarkan pada riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. 4iagnosis pasti dengan
eksplorasi telinga tengah. Pendengaran terasa berkurang seara progresif
dan lebih sering terjadi bilateral. Otosklerosis khas terjadi pada usia
dewasa muda. %etelah onset, gangguan pendengaran akan berkembang
dengan lambat. Penderita perempuan lebih banyak dari laki(laki, umur
penderita antara 11()- tahun, tidak terdapat riwayat penyakit telinga dan
riwayat trauma kepala atau telinga sebelumnya. %erta terdapatnya riwayat
keluarga yang menderita otosklerosis dalam anamnesis juga sangat
diperlukan. 1,1#,1)
!e,ala Klini*
Penyakit otosklerosis mempunyai gejala klinis sebagai berikut
1. Penurunan pendengaran
11
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
12/22
>ejala ini timbul dan biasanya dimulai pada usia 2'(an, tidak terasa
sakit dan progresif dengan onset yang lambat. 9iasanya terjadi pada
satu telinga yang lambat laun menjalar ke telinga yang lain. Tuli
konduksi terjadi pada 8' * pasien. Tuli sensorineural dan ampuran
terdapat pada 1- * pasien. 4an tuli sensorineural murni terdapat pada
- * pasien.,1#
2. Parausis willisii.
%eorang pasien
otosklerosis
mendengar lebih baik di keramaian
daripada di lingkungan
yang sepi. ;al ini
disebabkan oleh karena orang normal akan meningkatkan suara di
lingkungan yang ramai.,1#
#. Vertigo merupakan gejala umum yang terjadi pada pasien
otosklrosis.#,,1#
). Tinnitus hadir pada -* pasien otosklerosis.#,,1#-. 9iara lembut dan terkesan monoton.
Pemei*saan Fisi*
Pada pemeriksaan ditemukan membran timpani utuh, kadang(
kadang tampak promontorium agak merah jambu, terutama bila membran
timpaninya transparan. >ambaran tersebut dinamakan tanda %hwart!e
yang menandakan adanya fokus otosklerosis yang sangat &askuler.
12
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
13/22
!am"a -. Schwarte’s Sign.1
Pada pemeriksaan dengan menggunakan garpu tala menunjukkan
uji ?inne negatif. =ji Deber sangat membantu dan akan positif pada
telinga dengan otosklerosis unilateral atau pada telinga dengan ketulian
konduktif yang lebih berat. >elleAs Test negatif., 1-
Pemei*saan Penun,ang
• Pemeriksaan udiometriPemeriksaan audiometri menunjukkan tipikal tuli konduktif ringan
sampai sedang yang menunjukkan adanya penurunan hantaran udara pada
frekuensi rendah. ;antaran tulang normal. ir(bone gap lebih lebar pada
frekuensi rendah. 4alam beberapa kasus tampak adanya ekungan pada
kur&a hantaran tulang. hal ini berlainan pada frekuensi yang berbeda
namun maksimal pada 2''' ;! yang disebut dengan !arhart’s notch 6-
d9 pada -'' ;!, 1' d9 pada 1''' ;!, 1- d9 pada 2''' ;! dan -d9 pad
)''' ;!7 Pada otosklerosis dapat dijumpai gambaran !arhart’s notch.
1,1#,1)
E
!am"a .
!arhart’s
notch.
udiogram dari seorang wanita kulit putih 2 tahun dengan otosklerosis
menunjukkan gangguan pendengaran konduktif mendekati maksimum di telinga
kiri dan !arhart notch 2''' ;! di kedua telinga. Perhatikan bahwa diskriminasi
tetap pada 1''* pada kedua telinga.#
• Pemeriksaan Timpanometri
13
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
14/22
Pada masa sebelum menunjukkan gejala dari otosklerosis,
timpanometri mungkin menunjukkan Fon"off effect G, dimana ada
penurunan abnormal dari impedansi pada awal dan akhir pemunulan
signal. +etka penyakit berlanjut, adanya on"off ini memberi gambaran dari
absennya refleks stapedial. >ambaran timpanogram biasanya adalah tipe
dengan komplians yang rendah. Dalaupun jarang, gambaran tersebut dapat
juga berbentuk kur&a yang memendek yang dirujuk ke pola tipe s.#,1
!am"a /. Timpanogram tipe
s.18
• /T(%an +epala Potongan
Hial
%eara klinis,
pemeriksaan #igh"resolution
computed tomography (!T)
dan magnetic
resonance imaging ($R%) menunjukkan )* ketepatan diagnosis
otosklerosis dengan ketebalan kurang dari 1 mm masih mmampu
menunjukkan gambaran &isual dan terdapat gambaran spongiosis.
?ekontruksi multiplanar meningkatkan deteksi otosklerosis sepesar 11*
6dari )* menjadi 8-*7. Penelitian terkini menunjukkan besar
otosklerosis dengan tuli konduksi, tapi tidak ada korelasi antara
otosklerosis koklea dengan tuli sensorineural.1)
!am"a 10.
/T(%an
kepala
potongan aHial FotosklerosisG. 3enunjukkan area radiolusen yang
mengalami demineralisasi dari kapsul otik.1#
!.
Diagnosis Banding
14
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
15/22
1. Anomali telinga tengah *ongenital.
Osikula dapat mengalami kelainan bentuk, terputus maupun
terfiksasi seara kongenital. +arena berasal dari arkus brankialis
pertama dan kedua, maka kelainan osikula seringkali disertai anomali
perkembangan lainnya dari kedua arkus ini 6sindrom7, misalnya
sindrom Treaher(/ollins, yaitu stenosis telinga kongenital dengan
disostosis maksilofasial. 4eformitas osikula dapat pula terjadi seara
tersendiri. 9entuk paling umum adalah hilangnya sebagian inkus dan
fiksasi stapes. Terdapat berbagai bentuk stenosis kongenital. nak(
anak ini dapat terlahir tanpa pinna atau dengan pinna rudimenter
6mikrosia7. %eara umum, deformitas pinna berkorelasi dengan
deformitas pada membran timpani dan telinga tengah dalam derajat
yang dapat diperkirakan. 5iang telinga dapat sama sekali tidak
berkembang, atau berujung buntu atau tumbuh dengan penyempitan
konsentris. spek fungsional dari kelainan ini 6ketulian7 perlu
dikoreksi sebelum mempertimbangkan perbaikan kosmetik dari pinna
sendiri. nak(anak dengan ketulian kongenital perlu diidentifikasi dan
diterapi seara dini. lat bantu dengar yang menempel pada tulang
sebaiknya digunakan sedini mungkin. 9ila stapes terfiksasi, maka
tindakan stapedektomi dengan penggantian prosthesis dapat
memulihkan pendengaran.2
#. Kolesteatoma
+olesteatoma adalah suatu kista epithelial yang berisi
deskuamasi epitel 6keratin7. 4eskuamasi terbentuk terus lalu
menumpuk sehingga kolesteatoma bertambah besar. +olesteatom
merupakan media yang baik untuk tempat tumbuhnya kuman, yang
tersering adalah Pseudomonas &eruginosa. Pembesaran kolesteatom
akan menjadi lebih epat apabila telah disertai infeksi, kolesteatom
akan menekan dan mendesak organ di sekitarnya sehingga
menimbulkan nekrosis terhadap tulang. Terjadinya proses nekrosis
terhadap tulang diperhebat karena adanya pembentukan reaksi asam
oleh pembusukan bakteri.1
15
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
16/22
$. titis 2edia Adhesi3a
Otitis media adhesi&a adalah keadaan terjadinya jaringan
fibrosis di telinga tengah sebagai akibat proses perdangan yang
berlangsung sama sebelumnya. +eadaan ini dapat merupakan
komplikasi dari otitis media supuratif atau oleh karena otitis media
non(supuratif yang menyebabkan rusaknya mukosa telinga tengah.
Daktu penyembuhan terbentuk jaringan fibrotik yang menimbulkan
perlekatan. Pada kasus yang berat dapat terjadi angkilosis pada tulang(
tulang pendengaran.1
>ejala klinik berupa pendengaran berkurang dengan adanyariwayat infeksi telinga sebelumnya, terutama diwaktu masih keil.
Pada pemeriksaan otoskopi gambaran membran timpani dapat
ber&ariasi mulai dari sikatriks minimal, suram sampai retraksi berat,
disertai bagian(bagian yang atrofi atau Ftimpanosklerosis pla0ueG
6bagian membran timpani yang menebal berwarna putih seperti
lempeng kapur7.1
H. Penatala*sanaan
1. 2edi*amentosa$4+%hambaugh dan %ott memperkenalkan penggunaan sodium
fluoride sebagai pengobatan dengan dosis #'(' mg:hari salama 2
tahun, berdasarkan keberhasilan dalam terapi osteoporosis. %odium
fluoride ini akan meningkatkan akti&itas osteoblast dan meningkatkan
&olume tulang. $feknya mungkin berbeda, pada dosis rendah
merangsang osteoblast dan pada dosis tinggi menekan osteoblast.
9iphosphonat yang bekerja menginhibisi akti&itas osteoklastik dan
antagonis sitokin yang dapat menghambat resorbsi tulang mungkin
bisa memberi harapan di masa depan. %aat ini, tidak ada rekomendasi
yang jelas terhadap pengobatan penyakit ini.
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
17/22
( Pasien yang seara politomografi memperlihatkan perubahan
spongiotik pada kapsul koklea.
( Pasien dengan tanda %hwart!e positif.
+ontraindikasi pemberian sodium fluoride
( Pasien dengan nefritis kronis yang disertai retensi nitrogen
( Pasien dengan rheumatoid arthritis kronis
( Pada anak(anak yang pertumbuhan tulangnya belum sempurna
( Pasien yang alergi dengan fluoride
( Pasien dengan fluorosis tulang
$fek samping sodium floride. #,
>angguan gastrointestinal adalah efek samping yang paling sering
ditemukan namun bisa diegah dengan mengkonsumsinya setelah
makan. Peningkatan pada gejala(gejala pada persendian dapat timbul
pada penderita.
#. &easi
Penatalaksanaan operasi dengan stapedektomi dan stapedotomi
telah digunakan seara luas sebagai prosedur pembedahan yang dapat
meningkatkan pendengaran pada penderita dengan gangguan
pendengaran akibat otosklerosis.
a. %tapedektomi
%tapedektomi merupakan operasi dengan membuang
seluruh footplate. Operasi stapedektomi pada otosklerosis
disisipkan protesis di antara inkus dan oval window. Protesis ini
dapat berupa sebuah piston teflon, piston stainless steel, piston
platinum teflon atau titanium teflon. Piston teflon, merupakan
protesis yang paling sering digunakan saat ini. 8'* pasien
mengalami kemajuan pendengaran setelah dilakukan operasi
dengan stapedektomi.1,#,
17
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
18/22
!am"a 11.
67
%ebelum stapedektomi. 697. stapedektomi dan penggantian
dengan Piston Teflon.
b. %tapedotomi
Pada teknik stapedotomi, dibuat lubang di footplate,dilakukan hanya untuk tempat protesis. %ebuah lubang setahap
demi setahap dibesarkan dengan hand"held drill sampai diameter
', mm. %tapes digantikan dengan protesis yang dipilih kemudian
ditempatkan pada lubang dan dilekatkan ke inkus.-
!am"a 1#. Teknik %tapedotomi 67 enestrasi footplate, 697
3enempatkan protesis di fenestra.
18
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
19/22
!am"a 1$. 5angkah(langkah %tapedektomi.
5angkah(langkah stapedektomi yaitu
a.
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
20/22
H. Pognosis
Tingkat keberhasilan pasien yang menjalani operasi stapedektomi
adalah 8'* dan hanya 2 * dari pasien yang menjalani operasi
stapedektomi mengalami penurunan fungsi pendengaran tipe
sensorineural hearing loss. %atu dari 2'' pasien kemungkinan dapat
mengalami tuli total,
BAB III
KESI2PULAN
1. Otosklerosis merupakan kelainan genetik pada kapsul tulang labirin yang
disebabkan oleh perubahan metabolisme tulang yang menyebabkan
penebalan tulang pada fisula ante fenestrum sehingga terjadi fiksasi pada
footplate stapes.
2. >ejala klinis dari penyakit otosklerosis adalah penurunan pendengaran
seara progresif, biasanya tipe konduktif dan bilateral, parausis willisii,
tinnitus.
#. 4iagnosis otosklerosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
audiometri dan radiologi. 4iagnosis pasti dengan eksplorasi telinga tengah.
). Penatalaksanaan otosklerosis seara medikamentosa dengan sodium
floride dosis #'(' mg:hari salama 2 tahun, operasi dengan stapedektomi
maupun stapedotomi dan alat bantu dengar.
20
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
21/22
DAFTA5 PUSTAKA
1. 4jaafar I, ;elmi, ?estuti ?4. 2'12. 'elainan Telinga Tengah. 4alam
9uku jar enet 2'')M)1)-'()-#.
-. $aly 3 J %mith ?B;. 2'11. tosclerosis. %n5 $edical 6enetic in the
!linical Practice of R. d& Otorhinolaryngol. 9asel. +anger. ' 122(
".
. 4hingra P5. tosclerosis. %n 7iseases of 8ar/ ,ose and Throat. 0th 8d.
Kew 4elhi $lse&ierM 2'1'. 8)(".
. %oetirto /. 1("#
". $llis ;. 2''. !linical &natomy &pplied anatomy for students and 9unior
doctors. ::th 8d . 9lakwell Publishing. #8)(.
1'. ;idayati . &natomi dan -isiologi Telinga. http;;www.utomoaliyah.com.
ebruari 2''.
11. 9roek P V 4, eenstra 5. 2'1'. tosclerosis. 4alam 9uku %aku /. "('.
21
http://www.utomoaliyah.com/http://www.utomoaliyah.com/http://www.utomoaliyah.com/
-
8/19/2019 OTOSKLEROSIS.docx
22/22
12. %tephen 5, 5iston, 3.4, 4u&all rndt B. 2'12. 8mbriologi/ &natomi dan
-isiologi Telinga. 4alam 9oeis 9uku jar Penyakit T;T, edisi . Bakarta,
$>/. 2(#8.
1#. 9oahene 4+, 4risoll /5. 2''8. tosclerosis. %n alwani &'/ ed.
!urrent 7iagnosis < Treatment in tolaryngology " #ead < ,eck
Surgery. =% The 3>raw(;ill /ompanies,