osce mata

14
OSCE MATA Diagnosis banding mata: . Trauma mata o Trauma fisik (tumpul dan tajam) o Trauma kimia (asam dan basa) o Trauma radiasi (ultraviolet dan infrared) . Mata merah visus turun: mengenai struktur refraktif vaskuler (kornea, uvea, atau seluruh mata) o Konjungtivitis gonore o Keratitis dan keratokonjungtivitis o Ulkus kornea o Iridosiklitis o Glaukoma akut o Endoftalmitis o Sindrom Voght Koyanagi Harada o Panoftalmitis

Upload: devi-karlina

Post on 24-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

silvia witarsihosce mataindera penglihatan

TRANSCRIPT

OSCE MATA

Diagnosis banding mata:

. Trauma mata o Trauma fisik (tumpul dan tajam) o Trauma kimia (asam dan basa) o Trauma radiasi (ultraviolet dan infrared)

. Mata merah visus turun: mengenai struktur refraktif vaskuler (kornea, uvea, atau seluruh mata) o Konjungtivitis gonore o Keratitis dan keratokonjungtivitis o Ulkus kornea o Iridosiklitis o Glaukoma akut o Endoftalmitis o Sindrom Voght Koyanagi Harada o Panoftalmitis

. Mata merah visus normal: mengenai struktur vaskuler non-refraktif (konjungtiva atau sklera) o Pterygium o Konjungtivitis o Pinguekula dan pinguekula iritan o Hematoma subkonjungtiva o Episkleritis dan skleritis o Trakoma o Xeroftalmia

. Mata tenang visus turun mendadak: o Ablasio retina o Oklusi arteri/vena sentralis retina o Neuritis optik o Neuropati optik ec etambutol o Ambliopia toksik o Kekeruhan dan perdarahan vitreous o Retinopati serosa sentral o Amourosis fugax o Buta sentral bilateral o Trombosis arteri carotid interna o Uveitis posterior o Migrain o Histeria dan malingering

. Mata tenang visus turun perlahan o Katarak o Glaukoma kronis simpleks o Kelainan refraksi o Retinopati o Retinitis pigmentosa o ARMD

C:\Users\Compaq\Downloads\IMG02110-20120707-2318.jpgGLAUKOMA (SUDUT TERTUTUP) AKUT

. Glaukoma: peningkatan TIO, kerusakan saraf optik, gangguan lapang pandang . Glaukoma akut: dolorosa, penglihatan kabur (edema kornea), insidensi > 60 tahun 1:1000 (dieksaserbasi penebalan lensa kristalina), wanita 3x pria, riwayat hipermetrop (penyempitan anatomis BMD), malam hari (dipresipitasi dilatasi pupil), riwayat pengobatan antikolinergik atau simpatomimetik, bisa terjadi saat dilatasi pupil untuk oftalmoskop, riwayat keuarga (presisposisi anatomis) . Skenario standar: o Wanita, 65 tahun (konjungtivitis gonore out), datang ke klinik anda dengan keluhan mata kanan merah dan nyeri sejak 3 hari SMRS (ini sih udah jelas glaukoma akut). Pandangan mata kabur, tampak seperti ada lingkaran cahaya (halo). Pasien merasa sakit kepala, mual, dan 2x muntah. Saat keluhan peratama kali muncul, pasien sedang duduk di teras rumahnya pada malam hari. Mata kiri tidak ada keluhan. Riwayat trauma mata atau tercolok disangkal (out yang -itis2). Riwayat kelainan mata sebelumnya: memakai kacamata (+) selama puluhan tahun (bisa mengalami penyempitan anatomik), operasi mata disangkal (endof+panof out). Pasien mengobati diri sengan Visine+Panadol . tidak membaik. o Pasien memiliki riwayat asma (kali aja pake bronkodilator inhalasi, tanyain obatnya) . sebenernya HT+DM ga wajib2 amat ditanya, soalnya dd/ mata merah visus turun gada hubungannya sama HT+DM, kecuali mau maksain: DM gampang endof) o Pasien membenarkan adanya keluarga dengan riwayat keluhan serupa. Ibu pasien buta sebelah setelah mengalami kejadian yang sama dengan pasien dan tidak berobat (udah genetik anatominya rentan kayaknya)

. Jangan lupa: Iritis akut itu lebih foto fobia, TIO ga meningkat, pupil konstriksi atau ireguler, kornea tidak edema, BMDnyakeliatan ada sel+flare, injeksinya dominan siliar dalam. Kalo dd/ yang ada diskontinuitas korneanya bisa keliatan pas PF, syukur2 ada tes floresen. Kalo endof kan terang harus ada kontaminasi isi vitreus. Kalo VKH itu keluhannya setumpuk, iritis cuma salah satunya.

. PF mata:

OD

OS

1/300, PB dari temporal

Visus

UCVA 6/9

koreksi dengan sferis + 0,5

BCVA 6/6

86 mmHg

TIO (aplanasi)

24 mmHg

Ortoforia

Posisi bola mata

Ortoforia

Baik

Pergerakan (8 arah)

Baik

Tenang

Palpebra

Tenang

IK (+), IS (+)

Konjungtiva

Tenang

Keruh/edema

Kornea

Jernih

Dangkal

Bilik Mata Depan

Dalam

Iris bombe

Pupil bulat, di tengah, mid-dilatasi

Iris/Pupil

Pulil bulat, di tengah, RCL (+), RCTL (+)

Sulit dinilai

Lensa

Fakik, keruh, shadow test (+)

Sulit dinilai

Vitreous

Jernih

Idealnya: Refleks fundus (+), papil bulat berbatas tegas, cup/disc ratio 0,9-1,0, aa:vv 2:3, refleks makula (+), retina: eksudat (-), perdarahan (-)

(dengan oftalmoskop kacangan koas tidak dapat dinilai)

Fundus

Refleks fundus (+), papil bulat berbatas tegas, cup/disc ratio 0,4-0,5, aa:vv 2:3, refleks makula (+), retina: eksudat (-), perdarahan (-)

(- = tidak dapat melihat)

Tes Konfrontasi

( ++ = pemeriksa)

-

-

-

-

++

++

++

++

. Terapinya: o Sebenarnya ini gawat darurat mata karena bisa terjadi sinekia anterior ireversibel (harus operasi) dan perusakan N. II..tapi tarena udah 3 hari juga, kita doain aja yang kenceng sambil tetap diobati. o Turunkan tekanan bola mata dengan agresif: asetazolamid IV dan oral, obat topikal betabloker san apraclonidin, obat hiperosmotik kayak gliserin (ada gunanya juga tanya DM) o Tambahan: pilokarpin 2% baru boleh kalau TIO sudah turun san iskemi iris berkurang . sfingter pupil bisa berespon thd obat. Streroid topikal juga boleh o Jangan lupa tuh obat analgetik dan antiemetik o Kalo udah tenang, baru deh iridektomi perifer o Contoh dari preskas anak UMY: Timol 0,5 2x1 tetes OD - Glaucon 2x1 tablet - Carpin 4x1 tetes OD - Inmatrol ed 4x1 tetes OD . pas-pasan emang, tp kalo kejadiannya di daerah, gw yakin gada juga obat mata selain erlamycetin..kalo sampe ada obat macem2 gini, berarti ADA DOKTER MATANYA . rujuk or konsul aja kali