organ penvusun sistem ekskresi

15
A. Organ Penyusun Sistem Ekskresi Semua makhluk hidup akan mempertahankan keseimbangan cairan tubuhnya agar tetap normal. Jika keseimbangan cairan tubuh terganggu, metabolisme tubuh pun akan terganggu, bahkan mungkin dapat menyebabkan kematian. Cara kerja tubuh untuk mengatur kandungan air di dalam tubuh disebut Osmoregulasi. Osmoregulasi berkaitan erat dengan proses eksresi karena proses ekskresi juga mengeluarkan air dan tubuh. Ekskresi adalah pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh. Metabolisme merupakan proses pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yang memungkinkan berlangsungnya hidup. Zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh kita sebagian besar berupa cairan dan gas. Urine dan keringat merupakan zat sisa metabolisme yang berupa cairan. Adapun gas karbon dioksida merupakan sisa metabolisme berupa gas. Zat-zat yang dikeluarkan tubuh tadi merupakan sampah sehingga perlu dikeluarkan. Untuk mengeluarkan zat-zat itulah dibutuhkan alat-alat

Upload: tanzilm

Post on 01-Jul-2015

1.926 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Organ Penvusun Sistem Ekskresi

A. Organ Penyusun Sistem Ekskresi

Semua makhluk hidup akan mempertahankan keseimbangan cairan

tubuhnya agar tetap normal. Jika keseimbangan cairan tubuh terganggu,

metabolisme tubuh pun akan terganggu, bahkan mungkin dapat menyebabkan

kematian. Cara kerja tubuh untuk mengatur kandungan air di dalam tubuh disebut

Osmoregulasi.

Osmoregulasi berkaitan erat dengan proses eksresi karena proses ekskresi

juga mengeluarkan air dan tubuh. Ekskresi adalah pengeluaran zat sisa

metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh. Metabolisme merupakan proses

pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yang memungkinkan

berlangsungnya hidup.

Zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh kita sebagian besar berupa cairan

dan gas. Urine dan keringat merupakan zat sisa metabolisme yang berupa cairan.

Adapun gas karbon dioksida merupakan sisa metabolisme berupa gas. Zat-zat

yang dikeluarkan tubuh tadi merupakan sampah sehingga perlu dikeluarkan.

Untuk mengeluarkan zat-zat itulah dibutuhkan alat-alat pengeluaran. Terdiri atas

apa sajakah alat-alat pengeluaran itu?

1. Paru-Paru

Pada sistem ekskresi pertukaran gas CO2 dan O2 dipelajari kembali. Hal ini

karena proses pada sistem pernapasan dan sistem ekskresi berhubungan erat.

Untuk mengeluarkan CO2 dan uap air, organ yang berperan utama adalah paru-

paru. Di dalam paru-paru khususnya alveolus terjadi pertukaran gas CO2 yang

dibawa oleh darah dan gas O2 dan paru-paru untuk diikat oleh darah. Selain itu,

Page 2: Organ Penvusun Sistem Ekskresi

darah akan melepaskan air (H2O). Air yang dilepaskan paru-paru tersebut

berwujud gas (uap air). Agar oksigen yang terdapat dalam alveolus paru-paru

dapat diikat oleh darah, darah tersebut harus dialirkan sampai ke paru-paru. Itulah

sebabnya di sekeliling paru-paru terdapat banyak kapiler darah.

2. Ginjal

Ginjal merupakan alat pengeluaran utama pada manusia. Ginjal manusia

berjumlah sepasang berbentuk seperti kacang merah terletak di sebelah kiri dan

kanan tulang belakang bagian pinggang. Organ ini berfungsi menyerap atau

menyaring sisa-sisa metabolisme yang terdapat dalam darah. Zat-zat sisa yang

terdapat di dalam darah (air, urea, dan garam) akan dikeluarkan dari tubuh dalam

bentuk urine (air seni atau air kemih). Dari tiap ginjal keluar saluran urine atau

ureter yang menuju kandung kemih (vesika urinaria). Selanjutnya, urine dan

kandung kemih ini dikeluarkan melalui uretra.

Apabila ginjal dibelah secara membujur, ginjal terdiri atas bagian kulit

ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis). Ginjal terdiri

atas unit-unit kecil yang disebut nefron. Satu buah ginjal kurang lebih

mengandung satu juta nefron. Satu nefron terdiri atas kapsula Bowman, tubulus

proksimal, tubulus distal, dan lengkung Henle. Di dalam kapsula Bowman

terdapat kumpulan pembuluh darah kapiler yang disebut glomenilus.

Darah mengalir melalui glomerulus. Kemudian, darah tersebut disaring (filtrasi)

oleh glomerulus. Hasil penyaringan ini disebut urine primer. Di dalam urine

primer sudah tidak terdapat sel darah dan protein. Sel darah merah dan protein

Page 3: Organ Penvusun Sistem Ekskresi

berukuran besar sehingga tidak dapat melewati glomerulus.Adapun molekul yang

berukuran kecil, seperti glukosa dan asam amino, dapat melalui glomerulus.

Urine primer akan mengalir melalui tubulus proksimal dan lengkung

Henle yang membentuk lengkung “U”. Pada bagian inilah air dan zat-zat yang

berguna, seperti glukosa, asam amino, dan garam mineral diserap kembali

(reabsorpsi) ke dalam darah. Reabsorpsi ini menghasilkan urine sekunder.

Selanjutnya, urine sekunder akan mengalir ke tubulus distal. Di dalam tubulus ini

terjadi proses pengeluaran zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh (augmentasi)

sehingga terbentuk urine yang sesungguhnya. Urine ini akan dialirkan ke tubulus

pengumpul (pelvis ginjal) yang terdapat pada sumsum ginjal. Selanjutnya, urine

akan mengalir menuju kandung kemih dan akan dikeluarkan dari tubuh melalui

uretra.

Urine yang normal terdiri atas air, garam, urea, dan zat-zat tertentu, seperti

obat-obatan. Jadi, urine normal sudah tidak mengandung gula atau protein.

Apakah artinya apabila urine seseorang mengandung gula atau protein? Dari

Page 4: Organ Penvusun Sistem Ekskresi

uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam ginjal terjadi rangkaian proses

untuk membentuk urine, yaitu penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali zat yang

masih berguna (reabsorpsi), dan pembuangan zat sisa untuk dikeluarkan dari

tubuh (augmentasi). Bagaimanakah cara kerja organ ginjal? Salah satu cara

menjaga kesehatan ginjal adalah dengan mengonsumsi banyak air. Para ahli

kesehatan telah menyarankan untuk mengonsumsi dua liter air per hari. Dengan

tingginya kadar air di darah, proses pembentukan urine akan berjalan lancar. Kerja

ginjal pun menjadi tidak berat sehingga kerusakan ginjal dapat dihindari.

3. Kulit

Kulit merupakan lapisan terluar dari permukaan tubuh. Kulit berfungsi

sebagai alat indra, mengatur suhu tubuh, dan sebagai alat pengeluaran. Sebagai

alat pengeluaran, kulit mengeluarkan sisa metabolisme berupa keringat. Zat-zat

yang dikeluarkan bersama keringat terdiri atas air. garam, dan urea. Kulit pun

berfungsi sebagai pelindung tubuh terhadap gesekan, kuman penyakit, sinar

matahari, suhu rendah dan tinggi, serta bahan kimia. Struktur kulit terdiri atas dua

lapis. Lapis pertama merupakan kulit ari atau epidermis, sedangkan lapis kedua

merupakan kulit jangat atau dermis. Selain itu, terdapat jaringan ikat bawah kulit

yang mengandung cadangan makanan berupa lemak. Di dalam satu sentimeter

persegi kulit rata-rata berisi 1 m pembuluh darah, 100 kelenjar keringat, 3000 sel

reseptor serabut saraf, 4 m sel saraf, 25 instrumen perasa, 200 ujung saraf perasa

sakit, 2 ujung saraf perasa dingin, 12 ujung saraf perasa panas, 10 rambut, dan 15

kelenjar minyak.

Page 5: Organ Penvusun Sistem Ekskresi

a. Kulit Ari

Kulit ari tersusun atas lapisan tanduk dan lapisan Malpighi. Lapisan

tanduk merupakan lapisan yang paling atas. Lapisan ini terdiri atas sel-sel mati

yang selalu mengelupas sehingga dapat digantikan oleh sel-sel di bawahnya.

Adapun lapisan Malpighi tersusun atas sel-sel hidup. Pada lapisan ini terdapat

jaringan saraf. Lapisan Malpighi pun mengandung zat warna atau pigmen. Zat

warna ini berfungsi memberi warna dan melindungi kulit dari sinar matahari.

b. Kulit Jangat

Lapisan kulit jangat atau dermis jauh lebih tebal daripada kulit ari. Bagian-

bagian penyusunnya pun lebih banyak. Di kulit jangat terdapat akar rambut,

kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, dan ujung-ujung saraf. Suhu

tubuh manusia pada kondisi normal, meskipun berada di lingkungan yang dingin

atau panas selalu tetap, yaitu sekitar 37°C. Otak sebagai salah satu bagian dari

sistem saraf akan selalu memantau suhu darah yang mengelilingi tubuh. Sel-sel

saraf yang berada pada kulit akan memberikan informasi suhu kulit kepada otak.

Hal ini dikarenakan kulit dapat membantu mempertahankan suhu tubuh agar tetap.

Bagaimana kulit bisa menjaga suhu tubuh?

Page 6: Organ Penvusun Sistem Ekskresi

Apabila kita melakukan aktivitas seperti olahraga dan berada di

Iingkungan yang suhu udaranya panas, akan mempengaruhi suhu tubuh. Suhu

tubuh tersebut akan naik. Untuk mengatasinya, pembuluh darah kapiler yang

terletak dekat permukaan kulit akan mengembang. Dengan demikian, akan :lebih

banyak darah melaluinya. Semakin banyak darah melalui pembuluh darah kapiler

ini, semakin banyak panas yang dilepaskan tubuh melalui kulit (pada peristiwa

radiasi). Pada saat demikian warna kulit akan memerah. Selain itu, ketika suhu

tubuh naik, kelenjar keringat akan menghasilkan keringat. Keringat tersebut akan

diuapkan. Menguapnya keringat dapat menurunkan suhu tubuh.

Pernahkah kita memperhatikan rambut-rambut halus pada lengan ketika

kita merasa kedinginan? Ketika kedinginan rambut-rambut halus tersebut berdiri.

Page 7: Organ Penvusun Sistem Ekskresi

Berdirinya rambut-rambut halus ini akibat berkontraksinya otot akar rambut.

Dengan berdirinya rambut, lapisan udara hangat yang berada pada permukaan

kulit akan terperangkap (tubuh mengeluarkan panas yang mempengaruhi suhu

udara di sekitar tubuhnya). Sebaliknya, ketika berada di lingkungan hangat atau

panas, rambut-rambut halus itu akan terkulai, Dengan demikian, udara hangat

tidak akan terperangkap oleh rambut-rambut halus tersebut. Berdasarkan uraian

tersebut tampak bahwa rambut-rambut halus pada tubuhmu berperan juga dalam

mengatur suhu tubuh.

(a) Pada kondisi panas, rambut-rambut halus pada tubuh manusia akan terkulai.(b) Sebaliknya, akan berdiri pada kondisi lingkungan dingin.

4. Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh rnanusia. Organ berwarna

merah tua ini terletak di dalam rongga perut sebelah kanan. Berat hati orang

dewasa dapat mencapai dua kilogram. Di hati terjadi proses perombakan protein.

Dalam proses perombakan protein tersebut, dihasilkan urea yang dapat

membahayakan tubuh. Oleh karena itu, urea tersebut harus dikeluarkan dari tubuh

Page 8: Organ Penvusun Sistem Ekskresi

bersama urine. Hati pun berfungsi sebagai tempat menyimpan gula dalam bentuk

glikogen dan tempat penawaran racun. Selain itu, hati merupakan tempat pembuat

protrombin dan fibrinogen, yang penting untuk pembekuan darah. Hati juga

berperan penting dalam proses pencernaan makanan, yaitu dengan menghasilkan

cairan empedu.

B. Gangguan pada Sistem Ekskresi

Alat ekskresi utama pada manusia adalah ginjal. Ginjal dapat terganggu

oleh berbagai sebab yang dapat menimbulkan penyakit dan kelainan pada tubuh.

Beberapa penyakit yang dapat mengganggu fungsi ginjal adalah sebagai berikut.

1. Kencing manis (diabetes melitus) adalah suatu penyakit di mana urine

seseorang mengandung gula.

2. Kerusakan pada glomerulus akibat infeksi kuman sehingga urea dan asam

urine masuk kembali ke darah. Adanya kerusakan pada alat filtrasi di ginjal,

yaitu glomerulus akan menyebabkan urine mengandung albumin dan protein.

3. Beser seni (diabetes insipidus) adalah suatu gangguan pada sistem ekskresi

yang ditandai dengan kencing terus menerus karena naiknya jumlah urine.

Beser seni disebabkan tubuh kekurangan hormon antidiuretik.

Page 9: Organ Penvusun Sistem Ekskresi

4. Membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat dialirkan ke luar

ginjal. Hal ini disebabkan terjadinya penyempitan saluran di ginjal oleh batu

ginjal.

Page 10: Organ Penvusun Sistem Ekskresi