optimalisasi pendidikan kejuruan menuju perubahan ekonomi indonesia
TRANSCRIPT
OPTIMALISASI PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN
MENUJU PERCEPATAN EKONOMI INDONESIA
Muhammaddian Aminuddin Ahsan
10503244022
Abstrak
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang mengutamakan
pengembangan siswa. Peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan mampu
mengembangkan dirinya sendiri seperti halnya mampu beradaptasi dengan lingkungan,
mampu melihat peluang kerja dan berkarakter. Kemampuan melihat peluang dan mampu
beradaptasi tersebut dimaksudkan untuk dapat mempercepat percepatan perekonomian
bangsa. Semakin cepat orang dapat bekerja maka semakin cepat percepatan suatu Negara.
Guru sebagai pembentuk kembang peserta didik di sekolah merupakan factor utama
terwujudnya cita – cita tersebut. Institusi pembentuk seorang guru seperti halnya Universitas
Negeri Yogyakarta merupakan factor yang paling utama akan terwujudnya seorang pendidik
yang profesional. Untuk terbentuknya seorang pendidik yang profesional, maka banyak
karekter yang perlu dimiliki seperti halnya: Persuasive, Edukatif, Normatif, Dedikatif, Ilmiah,
Demokratis, Inovatif dan Kreatif. Guru mampu mengetahui dan memahami karakter peserta
didik, adanya kesesuaian antara ucapan dan kenyataan, tidak melanggar norma akan hal
yang dilakukan baik teori maupun kenyataan, mengajar dengan penuh semangat, mampu
mempertanggung jawabkan pernyataannya menggunakan dasar ilmiah, mampu
mengembangkan hah – hal yang bersifat baru, mampu memanfaatkan keadaan yang ada.
Tingkat keprofesionalan pendidik kejuruan akan meningkatkan lapangan kerja dengan
sendirinya. Dampak dari peningkatan lapangan kerja ekonomi Indonesia semakin baik.
Kata kunci : SMK, Karakter, Pendidikan, Profesional,
PENDAHULUAN
Percepatan perekonomian merupakan hal diinginkan dan diupayakan banyak
Negara, yang secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
disuatu wilayah tersebut. Dengan berhasilnya optimalisasi percepatan ekonomi
diIndonesia diharapkan bangsa Indonesia akan makmur dan sejahtera. Seperti
halnya yang tertulis dalam visi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia ( MP3EI ) yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang
Mandiri, Maju, Adil dan Makmur. Juga selaras dengan visi pembangunan Nasional,
yang tertuang dalam Undang Undang No 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025. Dengan berhasilnya
Percepatan Perekonomian maka menjadi harapan Bangsa akan membaiknya
perekonomian Negara.
Percepatan Perekonomian Bangsa dapat dicapai jika berbagai aspek ikut
serta dalam rangka kemajuan dan kemakmuran Bangsa. Seperti pidato Bapak Susilo
Bambang Yudhoyono selaku Presiden Republik Indonesia tentang Masterplan
Percepatan da n Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia di Institut Teknologi
Surabaya ( ITS ) yang menyatakan bahwa Masterplan mempunyai 2 kunci utama,
yakni Percepatan dan Pembangunan, yang mendorong peningkatan sektor – sektor
unggulan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan energi serta pembangunan
Sumber Daya Manusia ( SDM ). Dengan pembuatan pembuatan sektor – sektor
maka akan semakin mempercepat Percepatan Perekonomian Bangsa.
Sumber Daya Manusia ( SDM ) ialah salah satu dari bagian sektor yang
mendukung keberhasilan percepatan perekonomian Bangsa. Sumber Daya Manusia
yang banyak dan dibarengi dengan kualitas dan integrasi yang kuat akan menjadikan
tenaga kerja yang produktif dan profesional. Menurut data dari Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia yang menyatakan
bahwa Indonesia merupakan Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4
di dunia. Selain itu, Penduduk Indonesia berada dalam periode transisi struktur
penduduk usia produktif.untuk menghasilkan tenaga kerja yang produktif, maka
diperlukan pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan.
Dalam ekonomi yang telah bergeser menuju ekonomi berbasis pengetahuan, peran
pendidikan tinggi sangat penting, antara lain sebagai penghasil tenaga kerja yang
terampil dan profesional. Untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan
profesional diperlukan pendidik yang berintegrasi. Dengan jumlah Penduduk
Indonesia yang banyak dan dibarengi dengan semangat bekerja yang tinggi serta
kualitas serta integritas Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang tinggi, diharapkan hal
tersebut turut membantu percepatan perekonomian Indonesia.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) yang termasuk dalam salah satu
factor yang mempengaruhi Percepatan Perekonomian merupakan salah satu bagian
factor yang mengambil peran penting dalam terbentuknya Indonesia yang sejahtera.
Dalam hal ini, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat berperan aktif dalam
berbagai aspek. Seperti halnya, dalam dunia bisnis pada jaman sekarang banyak
yang memanfaatkan international network ( internet ) sebagai mitra untuk bekerja.
Selain itu, transportasi juga sangat dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan.
Transportasi yang cepat lebih lebih dipilih pada jaman sekarang dikarenakan
padatnya pekerjaan pada manusia sekarang. Dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
semakin berlomba – lomba untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin hari
semakin banyak. Menurut Masterplan Percepatan da Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia yang mengungkapkan bahwa inovasi Ilmu Pengetahuan
mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi Bangsa. Inovasi yang berbasis pada
kaptalis produk riset teknologi dapat berdampak langsung pada peningkatan
produktivitas yang berkelanjutan yang pada akhirnya akan mempengaruhi
percepatan ekonomi pada suatu bangsa. Kemampuan menguasai Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi ( IPTEK ) juga menjadi modal dasar dalam menghasilkan inovasi yang
bermanfaat untuk perkembangan ekonomi supaya dapat bersaing secara global.
Dengan mempelajari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) diharapkan dapat
menguasai ilmu yang berkelanjutan menjadi inovasi – inovasi yang baru, sehingga
percepatan perekonomian bangsa akan cepat tercapai.
SUB BAB
Pendidikan Teknik dan Kejuruan merupakan pendidikan yang dibina untuk
menguasai akan suatu hal tertentu yang disukai / diminati peserta didik dan pada
nantinya diharapkan menyalurkan pengetahuannya pada pekerjaannya. Selain itu,
juga diharapkan menjadi tenaga kerja yang profesional. Lulusan SMK dengan
lulusan SMA dalam hal mencari pekerjaan seharusnya lebih mudah untuk mencari
dengan hasil lulusan dari sekolah SMK. hal ini dipengaruhi oleh pemilihan
penjurusan yang telah dibentuk dari awal, sehingga peserta didik lebih focus akan
mata pelajaran yang sedang diikuti dan lebih menyenangkan. Seperti halnya,
terdapat SMK kelautan dan perikanan, ekonomi, mesin, otomotif, busana dll.
Sehingga pelajaran yang diikuti sesuai dengan apa yang telah dikehendaki
sebelumnya. Menurut sumber dari majalah harian Suara Merdeka terbitan 8 Juni
2012 mengungkapkan bahwa pemerintah akan meningkatkan prosentase pendidikan
vokasi. Peminat Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) pada tahun ini juga
meningkat dibanding dengan prosentase minat meneruskan di Sekolah Menengah
Atas ( SMA ) Dengan dibuatkan banyak sektor kejuruan mampunyai harapan hasil
dari pembelajaran menjadi memuaskan dan dapat diaplikasikan secara langsung
dalam pekerjaannya, sehingga akan menjadikan devisit bagi Negara jika peserta
didik tersebut kerja pada sektor formal dan akan mengurangi banyak pengangguran
jika ia bekerja disektor nonformal.
SUB BAB
Pendidik merupakan orang sadar yang mampu dengan sengaja merubah,
mengajari dan mampu memberi contoh akan suatu hal yang lebih baik dari
sebelumnya pada suatu tempat. Sehingga orang didalam suatu komunitas / wilayah
tersebut merasa terbantu dan dapat berubah menuju akan suatu hal yang lebih baik.
Pendidik terbagi menjadi 2 bagian jika dilihat dari sudut pandang pengakuannya
yakni pendidik formal dan pendidik non formal. Pendidik formal merupakan pendidik
yang dengan sengaja mempengaruhi dan memberi contoh yang baik juga secara
resmi diakui Negara dan telah menjadi bidangnya, seperti halnya guru dan dosen
disuatu institusi. Sedangkan pendidik non formal yakni pendidik yang secara tidak
langsung mempengaruhi dan membuat seseorang kearah yang lebih bermanfaat,
akan tetapi hal tersebut tidak disadari dan tidak diakui seperti seyogyanya pendidik
formal seperti guru dan dosen. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak diakui
secara resmi oleh Negara. Yang termasuk dalam pendidik non formal ialah orangtua,
kakak, saudara, tetangga dll yang substansinya merubah seseorang menuju hal
yang bermanfaat. Menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo pada tahun 1994 yang
dicuplik oleh UNY PRESS dengan judul ILMU PENDIDIKAN yang disusun oleh Dwi
Siswoyo dkk mengatakan bahwa pendidik ialah orang yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Dengan pendapat
yang lain oleh Sutari Iman Bernadib, 1994 mengatakan bahwa pendidik adalah
setiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat
kemanusiaan yang lebih tinggi. Sedangkan berdasarkan Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional ( sisdiknas )
yang mengatakan bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator,dan sebutan lain yang sesuai dengan kehususannya serta berpartisipasi
dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidik merupakan seseorang yang sadar
yang bertujuan baik untuk merubah menuju hal yang bermanfaat juga dapat
mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi.
Guru sebagaimana menjadi pendidik formal mendapat tugas yang cukup
berat untuk mendidik peserta didik menjadi seseorang yang lebih bermanfaat dan
mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Seseorang dapat diakui dan
dipanggil menjadi seorang guru jika terpanggil dari dalam hatinya untuk melakukan
pendidikan terhadap peserta didik. Selain itu, diakuinya seorang guru jika terdapat
peserta didik yang turut menginginkan didikan dari pendidik. Tenaga guru yang
profesional akan membuat dampak positif terhadap tingkat perekonomian Bangsa.
Menurut dasar Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
guru dan dosen, BAB II Pasal 2 ayat 1 yang menyatakan bahwa guru mempunyai
kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat
sesuai dengan peraturan perundang undangan. Adanya seorang guru Profesional
membawa harapan yang besar akan terbentuknya percepatan ekonomi pada tahun –
tahun mendatang.
Guru Profesional membutuhkan pengasahan sifat – sifat pada dalam diri
mereka sendiri. Untuk menjadi sebagaimana seorang guru yang Profesional
membutuhkan berbagai sifat – sifat berkualitas tinggi dan berkarakter seperti halnya,
mempunyai kreativitas tinggi, pemahamakan ilmu pengetahuan yang akan diajarkan.
Penguasaan ilmu yang mendalam dari seorang guru akan menjadikan seorang
peserta didik semakin antusias dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
Antusias dari seorang peserta didik akan menambah nilai posisif pada guru tersebut.
Sifat antusias yang terdapat pada seorang siswa akan lebih mudah untuk member
masukan atau memahamkan peserta didik sehingga pembelajaran akan lebih efektif
dan efisien. Seorang guru yang memiliki sifat kreatif akan senantiasa menularkan
sifat tersebut kepada anak didiknya, karena pada dasarnya anak didiknya
merupakan seseorang yang sedang mencari sosok yang dapat dipercaya dan
dijadikan panutan. Menurut Dedi Suherman yang merupakan seorang guru SDN 1
Jati kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan bahwa untuk
menjadi seorang guru harus memiliki sifat PENDIDIK yang dapat diartikan bahwa P
pertama yakni Persuasif, E berarti Edukatif, N yang artinya Normatif, D ialah
Dedikatif, I yakni Ilmiah,D kedua berarti Demokratis, I kedua ialah Inovatif dan K
berarti Kreatif. Maka sebagaimana yang seharusnya ada pada guru yang ada di
Indonesia, seorang guru paling tidak memiliki sifat PENDIDIK. Termilikinya sifat
pendidik oleh guru – guru di Indonesia maka akan mengembangkan karakter dan
inovasi serta kreatifitas anak didiknya sehingga mempunyai daya saing dengan
seiringnya jaman.
Pendidikan Teknik dan Kejuruan merupakan sebagai pondasi penyokong
akan terbentuknya guru yang berkarakter dan memiliki sifat PENDIDIK. UNY sebagai
salah satu Universitas yang memproduksi calon calon guru dan turut serta dalam
pembangunan dan percepatan pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Dalam hal ini
Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pencetak calon calon guru diharapkan
mampu mencetak calon guru yang berkarakter, sehingga mempengaruhi laju
percepatan ekonomi Bangsa. Dengan pembentukan calon guru yang berkualitas,
maka dapat mempercepat percepatan ekonomi indonesia. Menurut fraser,
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan khusus/special yang sangat penting
dalam suatu masyarakat umum, maupun masyarakat dunia usaha/pasar kerja.
Lembaga mempersiapkan tenaga kerja selaras dengan adanya tuntutan masyarakat
akan adanya kerja. Sedangkan pendapat lain dari fraser yang mengatakan bahwa
manusia terdorong kerja karena 3 aspek, material, kerjasama dan jati diri / ego.
Sedemikian mendesaknya manusia akan perlunya kerja, dapat diartikan semakin
mendesaknya kebutuhan akan pendidikan.
Pembentukan sifat persuasive merupakan salah satu sifat yang bermanfaat
untuk menjadi seorang guru yang Profesional. Pembentukan sifat ini patut dipelajari
dan diamalkan dimanapun dan kapanpun berada. Seperti halnya dijalan ditanya
orang akan suatu tempat dan telah pembaca jelaskan penanya tersebut diam saja,
maka ulangi atau tanyakan sekali lagi akan penjelasannya. Dengan pembentukan
sifat persuasive khususnya untuk pendidik kejuruan sangatlah bermanfaat.
Sebagaimana yang ditulis oleh Dedi Suherman, dalam artikel yang berjudul sifat
yang harus dimiliki oleh guru yang mengatakan bahwa secara psikologis guru harus
melakukan pendekatan persuasif kepada siswa ketika menyampaikan materi
pelajaran. Guru seyogyanya mampu mengetahui dan memahami karakter, bakat dan
minat masing – masing peserta didik. Dengan dimilikinya sifat persuasive dalam jiwa
guru dan calon – calon guru akan mengoptimalkan dalam pembelajaran dan timbul
rasa senang dalam diri peserta didik sehingga menimbulkan semangat dan gairah
dalam pembelajaran.
Semua hal yang dilakukan dan dikatakan seorang guru merupakan
pembelajaran dari seorang guru yang seharusnya mempunyai nilai edukatif. Dalam
kenyataannya, guru sulit untuk mengaplikasikan nilai edukatif didalam setiap
perkataan, sikap dan perbuatannya. Dalam pembentukan nilai edukatif tidak
semudah membalik telapak tangan, melainkan perlu waktu untuk membentuk nilai
tersebut. Pendidikan teknik dan kejuruan wajib memiliki nilai edukatif, seperti halnya
UNY wajib mendidik nilai edukatif. Nilai edukatif tidak hanya membuat kata – kata
menjadi lebih bermanfaat, tapi melebihi dari itu nilai edukatif membentuk orang
menjadi tambah wawasan. Seperti yang ditulis Dedi Suherman, dalam artikel yang
berjudul sifat yang harus dimiliki oleh guru yang berisi bahwa pendidikan bukan
hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran secara teoritis dan verbalistis (
transfer of know ledge ), tetapi lebih dari itu pendidikan harus diaplikasikan dalam
perilaku actual, nyata dalam sikap dan perbuatan ( transfer of skill dan transfer of
value). Dalam mengajarkan akan semua hal bagi seorang pendidik wajib
menggunakan dan memahami nilai edukatif/edukasi.
Menjadi guru Profesional tak bisa menghindari akan sikap normative. Sikap
normative itu sendiri dapat diartikan menjadi semua ucapan, sikap dan perbuatan
yang tidak melanggar nilai – nilai moral, etika, norma agana juga hukum Negara.
Terbentuknya nilai normative akan membentuk kehidupan sosial menjadi tenang,
bahagia dan sejahtera. Menurut Dedi Suherman tidak pantas seorang guru yang
beragama islam misalnya, tapi awam terhadap ajaran agama, malas melaksanakan
ibadah, korupsi, narkoba dll. Untuk itu, sebagai seorang guru ataupun calon guru
harus memiliki sikap normative. Apabila terdapat guru yang tidak memiliki sikap
normative maka tidaklah pantas disebut sebagai guru.
Indikasi seorang guru yang Profesional dapat dilihat dari sikap dedikatif.
Seorang panutan yang penuh gairah dan semangat akan kerja keras yang tinggi
akan membentuk peserta didik yang penuh dedikatif pula. Dengan terbentuknya nilai
dedikatif pada setiap individu khususnya pada jiwa pendidik akan turut membantu
masterplant Indonesia yang MP3EI tentang percepatan dan perluasan pembangunan
ekonomi Indonesia. Semua orang yang mempunyai sifat dedikatif akan
menyumbangkan paling tidak semangat kerja yang dapat menimbulkan efek baik
dalam bekerja daik dalam bekerja secara indivivu ataupun bekerja secara tim.
Dengan kemampuan orang untuk bekerja akan mempercepat pertumbuhan
pperekonomian Indonesia. Seperti yang dikatakan muhaimin bahwa untuk menjadi
seorang guru harus memiliki sifat diantaranya ialah dedikatif. Maka dari itu, untuk
menjadi seorang guru harus memiliki sifat dedikatif.
Indikasi guru yang Profesional yakni jika teori dan perkataannya dapat
dibenarkan secara ilmiah. Seperti halnya perkataan yang mengatakan bahwa udara
yang melewati bawah dengan atas pesawat mempunyai kecepatan yang berbeda.
Hal tersebut memberikan gambaran kepada peserta didik akan hal yang belum
pernah mereka ketahui sebelumnya. Dalam proses pembelajarannya dapat dimulai
semenjak masuk pendidikan kejuruan. Seseorang yang telah memilih masuk
perguruan tinggi yang keluar dengan sebutan sebagai pendidik sudah sepatutnya
untuk berkata akan hal yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Dengan kebiasaan
berbicara yang dapat dibuktikan secara ilmiah akan menjadi kebiasaan dimasa tua,
sehingga ketika menjadi guru kelak akan bisa membuktikan perkataannya secara
ilmiah terhadap peserta didik. Seperti pendapat dari Dedi suherman yang
mengatakan bahwa untuk menjadi seorang guru yang professional harus berilmu
amaliyah dan beramal ilmiah. Untuk menjadi seorang guru memang sebaiknya dan
paling tidak bisa menjabarkan pendapatnya atau pengetahuannya secara ilmiah.
Demokratis merupakan sifat yang harus dimiliki pada era global. Demikian
juga berlaku pula didalam sekolah dalam hal tertentu. Dalam hal pemilihan ketua
kelas misalnya, pemilihan ketua kelas dipilih akan suara yang terbanyak. Pemilihan
ketua osis pula. Pemilihan dilakukan dengan demokrasi pula. Tapi hal ini akan lebih
baik jika dalan suasana belajar terdapat demokritis yang berarti demokrasi dan kritis.
Dengan suasana yang terbiasa demokratis, suasana didalam pembelajaran tampak
menyenangkan, tidak terdapat perbedaan dalam pembelajaran. Dengan terbiasanya
sifat demokratis menyebabkan peserta didik menjadi percaya diri dan akan percaya
diri pula jika peserta didik tersebut dalambekerja. Jika kebiasaan baik itu ditambah
dengan pengetahuan dan skil yang besar maka dapat memungkinkan orang tersebut
akan menjadi orang besar yang maju. Jika semua sama akan hal tersebut maka dapt
memungkinkan jika Negara Indonesia akan semakin cepat maju. Menurut Paul
Suparno (2003) menyebutkan bahwa guru demokratis lebih membantu siswa agar
siswa aktif belajar dan menemukan pengetahuan mereka. Guru merangsang siswa
belajar, mendukung, memberikan motivasi, memantau dan mengevaluasi yang
ditemukan siswanya. Guru demokratis akan bahagia bila siswa aktif, mempunyai
macam-macam kreativitas, siswa mempunyai gagasan brilian yang mungkin saja
berbeda dengan gagasan guru. Sedangkan Menurut Prof. Dr. Drs. Notonagoro, S.H,
Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Maka untuk itu demokrasi
sangatlah penting bagi semua orang khususnya bagi diri seorang guru ataupun calon
seorang guru seperti halnya seorang mahasiswa yang masuk perguruan pendidikan.
Dengan memahami dan mengapikasikan paham demokrasi akan membuat
permasalahan yang rumit menjadi terang dan hidup senantiasa berdampingan.
Pada jaman yang seperti sekarang ini sesuatu yang Inovatif mesti harus
dilakukan. Dengan seiringnya waktu, karya – karya selalu hadir akan tampilan yang
cenderung beda. Seperti halnya motor, dalam hitungan minggu inovasi sebuah
pabrikan sudah mengeluarkan hasil yang berbeda. Hal itu bisa dibayangkan akan
berapa banyak gambar yang diserahkan pada editor ataupun pimpinan perusahaan
tersebut. Dalam hal teknologi juga sama halnya misalnya saja hand phone dapat
dikatakan setiap hari banyak pamphlet ataupun baliho merk hp yang menempel
dijalan. Hal tersebut membuktikan bahwa inovasi akan suatu teknologi yang mampu
berkembang dengan sangat cepatnya. Untuk itu, sebagai guru ataupun calon
pendidik seharusnya memiliki jiwa yang inovatif. Memiliki pemikiran yang spektakuler
tiada tanding, memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh orang lain dan
dapat direalisasikan. Menurut Dedi Suherman dalam tulisannya mengyatakan bahwa
guru professional yakni guru yang berusaha mencari penemuan – penemuan baru
atau melakukan modifikasi terhadap teori yang suda ada, sehingga ketika
menyampaikan meteri pelajaran tidak terasa membosankan.
Menjadi seorang guru yang professional harususlah memiliki sifat Kreatif.
Dalam memilih ataupun mengajarkan peserta didik akan mengalami hambatan jika
sang pendidik tidak memiliki jiwa yang kreaif. Kreatif tidak dapat dibentuk dengan
seketika. Dalam pembentukan kreatif membutuhkan suatu tekanan yang sangat
kuat. Seperti halnya tekanan akan dosen akan pembuatan alat yang aneh dan belum
pernah ada dan tidak terdapat alat yang mampu untuk digunakan, maka sang
mahasiswa akan berfikir dengan segala cara untuk dapat membentuk ataupun
membangun tentang apa yang diinginkan. Dengan cara seperti itulah ide – ide kreatif
tumbuh dengan tanpa atau dengan sadar. Dengan ide kreatif yang tersalurkan dan
ide tersebut sangat penting apalagi misalnya menyangkut dengan Negara baik
secara langsung maupun tidak langsung maka akan meningkatkan ekonomi bangsa
Indonesia. Menurut Ika Akbarwati Analyst Research Center menyatakan bahwa
Ekonomi kreatif adalah sector ekonomi yang berbasis pada pengetahuan
( knowledge), kemampuan belajar dan inovasi serta kreatifitas.Untuk itu kreatifitas
haruslah dikembangkan lebih maksimal. Dengan berkembangnya kreatifitas berarti
meningkatnya intelegenitas warga Indonesia dan jika orang banyak yang kreatif
maka banyak orang pula yang bekerja atau tidak ada yang menganggur. Maka
dengan itu perekonomian Indonesia makin berkenbang sehingga terdapat
percepatan ekonomi.
Kemauan berubahnya karakter bagi calon guru serta guru di Indonesia maka
akan mengakibatkan kebaikan yang berdampak ganda. Dalam keberhasilan seorang
pendidik maka akan memberhasilkan pula peserta didik. Sehingga keberhasilan
peserta didik juga akan mempermudah perubahan yang membaik. Dengan
banyaknya seseorang yang berubah menujuh kebaikan maka akan memperbaiki
pula Indonesia. Dan itu pun telah tercantum dalam cita –cita bangsa Indonesia yang
menyatakan bahwa rakyat Indonesia ialah Negara yang adil. Dengan ditambah
dengan UUD pasal 33 ayat 3 tentang segala isi didalam dan diatas Indonesia semua
adalah untuk rakyat Indonesia. Dengan berubahnya karakter warga Indonesia yang
semakin banyak akan memperbaiki baik system ekonomi, hukum, legislasi dll.
Dengan berubahnya karakter dan sifat dari orang – orang yang masuk dalam ranah
hukum akan memperbaiki system hukum Indonesia yang selama ini cukup hancur.
Masuknya orang yang mempunyai karakter dan pendirian yang kuat dan baik seperti
halnya Bp. Mahmud MD akan turut membantu memperbaiki system hukum
Indonesia yang rusak. Bp. Dahlan Ishan selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Turut memberikan manfaat akan dirinya yang telah bekerja keras dengan
sepenuhnya hanya untuk Indonesia. Selain itu, masih banyak pula orang lain yang
turut memberikan pengorbanannya untuk Negara.
SIMPULAN
Dengan pengoptimalisasian peran pendidik dan khususnya calon guru di
Indonesia diharapkan dapat membentuk karakter yang baik pada setiap jiwa di
Indonesia. Dengan pembentukan sifat – sifat yang baik terhadap calon – calon guru
akan berdampak pada keefektifan pembelajaran. Dampak dari keefektifan
pembelajaran akan membuat kebiasaan yang baik yang dapat menimbulkan
optimalisasi pekerjaan. Dan dari hal tersebut pula dapat membuat Negara Indonesia
semakin cepat akan tingkat percepatan ekonominya. Hal tersebut tak luput dari kerja
keras dan perubahan akan kemauan memiliki sifat Persuasive, Edukatif, Normatif,
Dedikatif, Ilmiah, Demokratis, Inovatif dan Kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia ( MP3EI ) oleh Kementrian Koordinator Bidang
Perekonomian.
Dedi Suherman, 2011, Sifat Pendidik Yang Harus Dimiliki Oleh Guru
Profesional, Bandung Barat.
OPTIMALISASI PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN
MENUJU PERCEPATAN EKONOMI INDONESIA
Disusun Oleh :
Muhammaddian Aminuddin Ahsan
10503244022
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012