ontologi

18
ONTOLOGI ONTOLOGI ( ( Hakikat apa yang Hakikat apa yang dikaji dikaji ) ) Oleh : Oleh : Dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc, Dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc, PhD PhD

Upload: dhepy-anggraini

Post on 08-Dec-2014

49 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ONTOLOGI

ONTOLOGIONTOLOGI( ( Hakikat apa yang dikajiHakikat apa yang dikaji ) )

Oleh : Oleh : Dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc, PhDDr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc, PhD

Page 2: ONTOLOGI

ONTOLOGIONTOLOGI

( ( Hakikat apa yang dikajiHakikat apa yang dikaji ) )I.I. PENDAHULUANPENDAHULUAN OntologiOntologi Salah satu diantara lapangan-lapangan Salah satu diantara lapangan-lapangan

penelitian kefilsafatan yg paling kuno.penelitian kefilsafatan yg paling kuno. Awal mula pikiran filusufAwal mula pikiran filusuf Cara yg dilaksanakan Thales atas perenungan Cara yg dilaksanakan Thales atas perenungan

thd air terdapat diman-mana sehingga dia thd air terdapat diman-mana sehingga dia berkesimpulan asal mula dari kehidupan berkesimpulan asal mula dari kehidupan adalah air.adalah air.

Ontologi Ontologi Ilmu membatasi studi penelaahan hanya pd Ilmu membatasi studi penelaahan hanya pd

daerah-daerah ygberada dlm jangkauan daerah-daerah ygberada dlm jangkauan pengalaman manusia (empiris)pengalaman manusia (empiris)

Page 3: ONTOLOGI

Pra Pengalaman Pasaca pengalamanPra Pengalaman Pasaca pengalaman

Diserahkan kebidang lain spt : agamaDiserahkan kebidang lain spt : agama

Penafsiran ttg hakikat realitas dari objek keilmuanPenafsiran ttg hakikat realitas dari objek keilmuan Keadaan diatas sejalan dgnKeadaan diatas sejalan dgn ; ;

a.a. Azas epistemologi keilmuan perlu verifikasi Azas epistemologi keilmuan perlu verifikasi secara empiris dlm proses penemuan.secara empiris dlm proses penemuan.

b.b. Sesuai pendapat EinsteinSesuai pendapat Einstein

Ilmu dimulai dgn fakta & diakhiri dgn fakta.Ilmu dimulai dgn fakta & diakhiri dgn fakta. OntologiOntologi Hakikat dr ilmu yg dapat dibagi atau hakikat Hakikat dr ilmu yg dapat dibagi atau hakikat

ruang lingkup yg dpt dikaji.ruang lingkup yg dpt dikaji.

Page 4: ONTOLOGI

II. MACAM ONTOLOGISa.a. Ontologi Bersahaja ( Simple ) Ontologi Bersahaja ( Simple )

Ontologi yg membedakan hal-hal yg Ontologi yg membedakan hal-hal yg simplesimple

- Perbedaan benda fisik & non fisikPerbedaan benda fisik & non fisik- Apakah fisik itu ?Apakah fisik itu ?- Apakah jiwa itu ?Apakah jiwa itu ?

b.b. Ontologi Kulitatif-kuantitatifOntologi Kulitatif-kuantitatif Ontologi mll pendekatan kuantitatif Ontologi mll pendekatan kuantitatif

- Spt apakah itu tunggal & jamakSpt apakah itu tunggal & jamak Ontologi mll pendekatan kualitatifOntologi mll pendekatan kualitatif

- Mis : apa bentuk warna merah Mis : apa bentuk warna merah tersebut ?tersebut ?

Page 5: ONTOLOGI

c.c. Ontologi MonistikOntologi Monistik Keragaman itu sesungguhnya semuKeragaman itu sesungguhnya semu Sehingga dianggap keadaan didunia Sehingga dianggap keadaan didunia

ini seragamini seragam sekarang teori itu jarang dipakai teori sekarang teori itu jarang dipakai teori

perbedaan “ Individual Differences “perbedaan “ Individual Differences “

Page 6: ONTOLOGI

III. ISTILAH DASAR BIDANG ONTOLOGI

Yg Ada & yg TiadaYg Ada & yg Tiada Ciri yg dimiliki sesuatuCiri yg dimiliki sesuatu Ciri tsb : ada & tiadaCiri tsb : ada & tiada Ada :Ada :

Menunjukan satu eksistensi Menunjukan satu eksistensi Untuk mengenalUntuk mengenal

Menghubungkan dgn ciri–ciri khasMenghubungkan dgn ciri–ciri khas Menggambarkan karakteristiknyaMenggambarkan karakteristiknya Mengadakan klasifikasi Mengadakan klasifikasi

Mempunyai hub.Mempunyai hub.Ada : Ada :

Karena bentukKarena bentuk Karena sifatKarena sifat

Page 7: ONTOLOGI

2. Kenyataan & Kenampakan2. Kenyataan & Kenampakan KenyataanKenyataan

Sesuatu yg pastiSesuatu yg pasti KenampakanKenampakan

Sesuatu yg dilihat bersifat nyata ttp blm tentuSesuatu yg dilihat bersifat nyata ttp blm tentu merupakan kenyataan.merupakan kenyataan.

Mis : sesorang melihat gajah berwarna biru Mis : sesorang melihat gajah berwarna biru ( Karena ilusinya )( Karena ilusinya )

Dia nampak warna biruDia nampak warna biru

Tapi dlm kenyataannya gajah tidak berwarnaTapi dlm kenyataannya gajah tidak berwarna birubiru

Page 8: ONTOLOGI

3. Eksistensi – Non Eksistensi3. Eksistensi – Non Eksistensi Eksistensi KeberadaanEksistensi Keberadaan Contoh :Contoh :

- Sesorang dokter yg tidak mempunyai Sesorang dokter yg tidak mempunyai stetoskop tapi mereka tahu keberadaan alat stetoskop tapi mereka tahu keberadaan alat ini.ini.

- Seorang pemulung mendapat stestokop tapi Seorang pemulung mendapat stestokop tapi dia tidak tahu keberadaan alat inidia tidak tahu keberadaan alat ini

Page 9: ONTOLOGI

IV. SUBSTANSI MENDASARKAN DARI IV. SUBSTANSI MENDASARKAN DARI ILMU PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN1. Metafisik1. Metafisik Ilmu pengetahuan mengenai yg sebenar-Ilmu pengetahuan mengenai yg sebenar-

benarnya adabenarnya ada Didasarkan pada kpd karakteristik objek Didasarkan pada kpd karakteristik objek

ontologis & bisa dilakukan deduksi yg dapat ontologis & bisa dilakukan deduksi yg dapat diverifikasi secara fisikdiverifikasi secara fisik

Pijakan / landasan ilmu filsafat & pemikiran Pijakan / landasan ilmu filsafat & pemikiran ilmiah.ilmiah.

• Tafsiran MetafisikTafsiran Metafisika.a. Animisme SupernaturalisAnimisme Supernaturalisb.b. Naturalisme Gejala alamNaturalisme Gejala alamc.c. Materialisme Gejala alam terjadi oleh Materialisme Gejala alam terjadi oleh

karena kekuatan alam sendirikarena kekuatan alam sendiri

Page 10: ONTOLOGI

• Gejala alam yg ditangkap panca indera dapat Gejala alam yg ditangkap panca indera dapat

didekati melalui : didekati melalui : a. Mekanistika. Mekanistik- Proses kimia – fisikaProses kimia – fisikab. Vitalistik :b. Vitalistik :- Proses unik yg berbeda secara Proses unik yg berbeda secara substansisubstansi

2. Asumsi2. Asumsi• Gejala alam bermanifestasi karena adanya Gejala alam bermanifestasi karena adanya

proses :proses :a.a. Proses determinasi Hukum alamProses determinasi Hukum alamb.b. Pilihan bebas terjadi gejala alam karena ada Pilihan bebas terjadi gejala alam karena ada

peluangpeluangc.c. Peluang ( Probabilistik ) terjadinya gejala Peluang ( Probabilistik ) terjadinya gejala

alam karena ada peluang mis : alam karena ada peluang mis : orang perokok 3 X beresiko menjadi Ca orang perokok 3 X beresiko menjadi Ca

Paru.Paru.

Page 11: ONTOLOGI

• Sifat Ilmu Sifat Ilmu

Ilmu tdk pernah bersifat kesimpulan Ilmu tdk pernah bersifat kesimpulan mutlak tapi kesimpulan relatif kata akhir mutlak tapi kesimpulan relatif kata akhir ditangan manusia bukan ditangan teori.ditangan manusia bukan ditangan teori.

• Untuk itu kejadian yg dapat diprediksi oleh Untuk itu kejadian yg dapat diprediksi oleh teori ilmu pengetahuan berdasarkan teori teori ilmu pengetahuan berdasarkan teori peluang.peluang.- Peluang terjadi malam sekitar 50 %Peluang terjadi malam sekitar 50 %- Besok peluang hujan 80 %Besok peluang hujan 80 %

Page 12: ONTOLOGI

V. BEBERAPA ASUMSI DALAM ILMUV. BEBERAPA ASUMSI DALAM ILMU• AsumsiAsumsi

1.1. AbsolutAbsolut2.2. RelatifRelatif

• Dalam membangun asumsi harus diperhatikan :Dalam membangun asumsi harus diperhatikan :1. Asumsi yg dibangun harus relevan dgn bidang 1. Asumsi yg dibangun harus relevan dgn bidang

kajian.kajian. mis : asumsi IKM utk IKMmis : asumsi IKM utk IKM asumsi Fisika Fisikaasumsi Fisika Fisika Asumsi operasional Asumsi operasional dan dasar dari bidang kajian dan dasar dari bidang kajian digunakan utk kajian ilmiahdigunakan utk kajian ilmiah2. 2. Asumsi hrs disimpulkan dari keadaan Asumsi hrs disimpulkan dari keadaan

sebagaimana ada bukan yg seharusnya ada sebagaimana ada bukan yg seharusnya ada asumsi telaah moral.asumsi telaah moral.

Page 13: ONTOLOGI

• Seorang ilmuwan perlu mempergunakanSeorang ilmuwan perlu mempergunakan asumsi yg benar-benar diketahuinya bila asumsi yg benar-benar diketahuinya bila digunakan asumsi lain akan mengunakan digunakan asumsi lain akan mengunakan konsep yg lain pula. konsep yg lain pula.

Page 14: ONTOLOGI

Perbedaan :Perbedaan :• Agama :Agama :- Bersifat MutlakBersifat Mutlak- Berfungsi memberi pedoman thd hal Berfungsi memberi pedoman thd hal

hakikai dari kehidupanhakikai dari kehidupan• IlmuIlmu- Membantu manusia memecahkan masalahMembantu manusia memecahkan masalah• Ilmu berdasarkan teori peluang Ilmu berdasarkan teori peluang

(Probabilistik) memerlukan asumsi utk (Probabilistik) memerlukan asumsi utk membuktikan sesuatumembuktikan sesuatu

Page 15: ONTOLOGI

3. Peluang3. Peluang• Berdasarkan teori keilmuan tidak pernah Berdasarkan teori keilmuan tidak pernah

yg pasti tetapi kesimpulan probabilistikyg pasti tetapi kesimpulan probabilistik

Contoh :Contoh :

- Kejadian penyakit resiko- Kejadian penyakit resiko

- Ramalan cuaca- Ramalan cuaca

- Jumlah produksi padi- Jumlah produksi padi

Page 16: ONTOLOGI

VI. BATAS – BATAS PENJELAJAHAN VI. BATAS – BATAS PENJELAJAHAN ILMU PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN

• Manusia menjelajah ilmu pengetahuan Manusia menjelajah ilmu pengetahuan harus ada batasnya agar dia tdk harus ada batasnya agar dia tdk mengalami frustasi atau sampai bunuh mengalami frustasi atau sampai bunuh diri.diri.

• Kemampuanya sangat terbatas diberi oleh Kemampuanya sangat terbatas diberi oleh khaliknyakhaliknya

• Ilmu memulai penjelajahannya dari Ilmu memulai penjelajahannya dari pengalaman manusia berhenti sebantas pengalaman manusia berhenti sebantas pengalaman manusia juga.pengalaman manusia juga.

Page 17: ONTOLOGI

Kenapa kajian ilmu dibatasi itu ?Kenapa kajian ilmu dibatasi itu ?

1. Karena tugas ilmu utk1. Karena tugas ilmu utk memecahkanmasalah manusia.memecahkanmasalah manusia.

Mis :Mis :- Masalah penyMasalah peny- Masalah cuacaMasalah cuaca- Masalah ketersediaan airMasalah ketersediaan air- Masalah energiMasalah energi

2. Karena metoda utk menyusun dan2. Karena metoda utk menyusun dan membuktikan ilmu telah teruji secara membuktikan ilmu telah teruji secara empirisempiris

Page 18: ONTOLOGI

• Saat ini cabang ilmu sangat terspesialisasiSaat ini cabang ilmu sangat terspesialisasi sampai 650 cabang keilmuan sampai 650 cabang keilmuan

Setiap cabang ilmu perlu tahu kapling masingSetiap cabang ilmu perlu tahu kapling masing masingmasing

Utk kematangan keilmuan profesionalismeUtk kematangan keilmuan profesionalisme

Mencegah jangan berbenturanMencegah jangan berbenturan

Diperlukan pendekatan multi disipliner dgn batas-Diperlukan pendekatan multi disipliner dgn batas-batas yg jelas.batas yg jelas.

Kenalilah kapling masing-masingKenalilah kapling masing-masing