one

7
Menurut Bradley (1981) Gagging adalah suatu refleks yang diawali oleh rangsangan mekanis dari facial pillars, dasar lidah, palatum dan dinding faring bagian posterior. Refleks yang terjadi merupakan mekanisme pertahanan alami dan dapat terjadi melalui beberapa jalur aferen. 6,7 Gag reflex normal dapat berubah menurut keadaan, mekanisme vital bagi pertahanan kontrol primer oleh persarafan parasimpatetik dari sistem saraf otonom.Berbagai cara yang dapat digunakan untuk mencegah gag reflex ini meliputi penanganan terhadap etiologi gag reflex yakni penanganan terhadap faktor psikogenik (berhubungan dengan psikis) dan penanganan terhadap faktor taktil (rangsangan gerakan). (Syarifah, 2010) Nervus yang Berperan dalam Mengontrol Terjadinya Gag Reflex Nervus Kranial yang terlibat dalam refleks ini adalah Nervus IX dan Nervus X. Nervus Glosofaringeal dan Nervus Vagus secara berturut-turut. Serabut saraf muncul dari medulla dan meninggalkan tengkorak melalui foramen jugular ke tenggorokan. Nervus IX atau nervus glosofaringeal bertugas menentukan tingkat sensitifitas dari reseptor-reseptor gag refleks diatas dan juga mengontrol pergerakan reflek pada saat mengunyah, batuk dan muntah.

Upload: farahonew

Post on 23-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

Page 1: One

Menurut Bradley (1981) Gagging adalah suatu refleks yang diawali oleh rangsangan

mekanis dari facial pillars, dasar lidah, palatum dan dinding faring bagian posterior. Refleks

yang terjadi merupakan mekanisme pertahanan alami dan dapat terjadi melalui beberapa jalur

aferen.6,7 Gag reflex normal dapat berubah menurut keadaan, mekanisme vital bagi pertahanan

kontrol primer oleh persarafan parasimpatetik dari sistem saraf otonom.Berbagai cara yang dapat

digunakan untuk mencegah gag reflex ini meliputi penanganan terhadap etiologi gag reflex yakni

penanganan terhadap faktor psikogenik (berhubungan dengan psikis) dan penanganan terhadap

faktor taktil (rangsangan gerakan). (Syarifah, 2010)

Nervus yang Berperan dalam Mengontrol Terjadinya Gag Reflex

Nervus Kranial yang terlibat dalam refleks ini adalah Nervus IX dan Nervus X. Nervus

Glosofaringeal dan Nervus Vagus secara berturut-turut. Serabut saraf muncul dari medulla dan

meninggalkan tengkorak melalui foramen jugular ke tenggorokan. Nervus IX atau nervus

glosofaringeal bertugas menentukan tingkat sensitifitas dari reseptor-reseptor gag refleks diatas

dan juga mengontrol pergerakan reflek pada saat mengunyah, batuk dan muntah.

Page 2: One

Rangsangan taktil /adanya sentuhan / sentuhan

Menyentuh area sensitive (trigger zone)

Epiglotis tertutup

Mendapat tekanan, makanan masuk/naik ke esophagus

Muntah

Makanan terdorong ke lambung

Diteruskan serabut saraf aferen

Medulla oblongata

Diterima dan diteruskan serabut saraf eferen

Mekanisme refleks muntah

Mekanisme yang mencetuskan muntah ada 2 tempat di batang otak :

1. Daerah pemicu kemoreseptor (berada di area postrema, suatu struktur sirkumventrikular

pd ujung kaudal ventrikel keempat).

2. Pusat muntah (terletak di formasio lentrikular lateral dari medula),

Page 3: One

- mengkoordinasi mekanisme motor dari refleks muntah.

- memberi respon terhadap input aferen dari sistem vestibular, bagian Perifer (faring dan saluran

pencernaan) dan bagian yang lebih tinggi dari batang otak dan struktur kortikal.Sistem vestibular

berfungsi pada mabuk perjalanan.

Muntah merupakan suatu cara dimana traktus gastrointestinal membersihkan dirinya

sendiri dari isinya ketika hampir semua bagian atas traktus gastrointestinal teriritasi secara luas,

sangat mengembang atau bahkan sangat terangsang. Distensi yang berlebihan atau iritasi

duodenum menyebabkan suatu rangsangan khusus yang kuat untuk muntah. Impuls

ditransmisikan, baik oleh saraf aferen vagal maupun oleh saraf simpatis ke pusat muntah

bilateral di medula, yang terletak didekat traktus solitaries lebih kurang pada tingkat

nukleus motorik dorsalis vagus. Reaksi motorik otomatis yang sesuai kemudian

menimbulkan perilaku muntah. Impuls-impuls motorik yang menyebabkan muntah

ditransmisikan dari pusat muntah melalui saraf kranialis V, VII, IX, X, dan XII ke traktus

gastrointestinal bagian atas dan melalui saraf spinalis ke diafragma dan otot abdomen. Pada

tahap awal dari iritasi gastrointestinal atau distensi yang berlebihan, antiperistaltik

mulai terjadi, sering beberapamenit sebelum muntah terjadi. Antiperistaltik dapat

dimulai sampai sejauh ileum di traktus gastrointestinal dan gelombang antiperistaltik

bergerak mundur naik ke usus halus dengan kecepatan dua sampai 3cm/detik; proses ini

benar-benar dapat mendorong sebagian besar isi usus kembali ke duodenum dan lambung dalam

waktu 2-5 menit. Kemudian, pada saat bagian atas traktus gastrointestinal, terutama

duodenum, menjadi sangat meregang dimana peregangan ini menjadi faktor pencetus

yang menimbulkan tindakan muntah yang sebenarnya. Pada saat muntah, kontraksi

intrinsik kuat terjadi baik pada duodenum maupun pada lambung, bersama dengan

relaksasi sebagian dari sfingter esophagus. bagian bawah, sehingga membuat muntahan

mulai bergerak ke dalam esophagus. Dari sini, kerja muntah spesifik yang melibatkan

otot-otot abdomen mengambil alih dan mendorong muntahan ke luar.

Pengobatan

Page 4: One

Pengobatan muntah ditujukan pada penyebab spesifik mutah yang dapat diidentifikasi.

Penggunaan antiemetik pada bayi dan anak tanpa mengetahui penyebab yang jelas tidak

dianjurkan. Bahkan kontraindikasi pada bayi dan anak dengan gastroenteritis sekunder atau

kelainan anatomis gastrointestinal tract yang merupakan kasus bedah misalnya, hiperthrophic

pyoric stenosis (HPS), appendiciyis, batu ginjal, obstruksi usus, tekanan intrakranial yang

meningkat. Hanya pada keadaan tertentu antiemetik dapat digunakan dan mungkin efektif,

misalnya pada mabuk (motion sickness), nausea dan mutah pasca operasi, khemoterapi kanker,

cyclic vomiting, gastroparesis, dan gangguan motilitas gastrointestinal. Obat-obatan antiemetik

termasuk prokinetik, metoklopramide, domperidome, cisapride, dan bethanechol.

Metoklopramide cukup efektif, cisapride sebagai prokinetik memberikan hasil yang baik,

sebenarnya komplikasi jarang terjadi.

Antihistamines

Dimenhydrinate (dramamine) berhasil untuk terapi terutam pada mabuk (motion sickness) atau

kelainan vestibuler.

Anticholinergic

Scopolamine dapat juga memberikan perbaikan pada mutah oleh karena faktor vestibular atau

stimulus oleh mediator proemetik.

Phenothiazines dan Butyrophenones

Prochlorperazine (Comphazine), Clorpromazine (Thorazine) dan Butyrophenon

haloperidol (Haldol) tidak dianjurkan pada anak tetapi mutah pada orang dewasa karena obat,

radiasi, pembedahan tetapi dengan efek samping extrapyramidal yang irreversibel dan kelainan

darah.

Cannabinoids

Tetrahydrocannabinol adalah komponen aktif dari marihuana dan nabilone suatu sintetik dari

derivat cannabinoid efektif untuk terapi mutah oleh karena khemotherapi. Alternatif lain dapat

Page 5: One

diberikan metoclopramide dosis tinggi dandiphenhydramine untuk menghilangkan efek samping

extrapyramidal.

Anxiolytics, sedative, dan tricyclic antidepresan

Diazepam (valium) dan derivat yang terkait mempunyai efek antiemetik pada dewasa dan anak

terutama oleh karena faktor psikogenik.

Steroid

Steroid mempunyai sifat antiemetik, tetapi kelompok obat ini tak digunakan sebagai obat primer

pada mutah. Efek samping antiemetik yang menguntungkan pada pengobatan steroid oleh

indikasi lain.

Betadrenergic antagonist

Propanolol efektif untuk mencegah mutah oleh karena migraine.