oleh sri wahyuningsih 4001411028 jurusan ipa …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-s.pdf ·  ·...

154
i PEMBELAJARAN IPA BERPENDEKATAN JAS (JELAJAH ALAM SEKITAR) MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KARAKTER ILMIAH SISWA Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA TERPADU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: duongbao

Post on 05-May-2018

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

i

PEMBELAJARAN IPA BERPENDEKATAN JAS (JELAJAH

ALAM SEKITAR) MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUP

DENGAN LINGKUNGANNYA TERHADAP HASIL BELAJAR

DAN KARAKTER ILMIAH SISWA

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

oleh

Sri Wahyuningsih

4001411028

JURUSAN IPA TERPADU

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

ii

Page 3: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

iii

Page 4: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

iv

ABSTRAK

Wahyuningsih, Sri. 2015. Pembelajaran IPA Berpendekatan JAS (Jelajah Alam

Sekitar) Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya Terhadap Hasil

Belajar dan Karakter Ilmiah Siswa. Skripsi. Jurusan IPA Terpadu Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing utama Parmin, M. Pd.

Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SMP Negeri 1 Larangan

tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

rendah, dan ketuntasan belajar secara klasikal <60%. Pembelajaran belum

menumbuhkan karakter ilmiah siswa, dan lingkungan sekitar sekolah belum

termanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran

IPA berpendekatan JAS materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya

terhadap hasil belajar dan karakter ilmiah siswa di SMP Negeri 1 Larangan.

Desain penelitian ini adalah quasy experimental design yaitu nonequivalent

control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hasil belajar dan karakter

ilmiah siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Ketuntasan belajar

klasikal kelas eksperimen sebesar 88,89% sedangkan kelas kontrol 79.41%. Uji

N-gain diperoleh nilai gain kelas eksperimen 0,56 dan kontrol 0,45 sehingga

keduanya termasuk peningkatan sedang. Analisis uji t signifikansi 5%

menghasilkan thitung 1,65 dan ttabel 2,00 artinya hasil belajar kognitif siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan. Persentase

karakter ilmiah kelas eksperimen 100% siswa berkarakter baik dan sangat baik,

sedangkan pada kelas kontrol 82,35% siswa berkarakter baik. Analisis uji t

signifikansi 5% diperoleh thitung 12,47 dan ttabel 2,00 artinya karakter ilmiah siswa

pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA

berpendekatan JAS kurang efektif terhadap hasil belajar dan efektif terhadap

karakter ilmiah siswa materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.

Kata kunci: Pembelajaran IPA, Pendekatan JAS, Hasil belajar, Karakter ilmiah.

Page 5: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

v

ABSTRACT

Wahyuningsih, Sri. 2015. Pembelajaran IPA Berpendekatan JAS (Jelajah Alam

Sekitar) Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya Terhadap Hasil

Belajar dan Karakter Ilmiah Siswa. Skripsi. Jurusan IPA Terpadu Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing utama Parmin, M. Pd.

Based on observations and interviews in SMP Negeri 1 Larangan about science

learning shows that both of the student’s learning result and their activity are low

with mastery learning outcome <60%. The learning is not encourage to improve

the students’ scientific characters, as well as the environment around the school

has not been utilized as a source of learning. The aim of this research is to

describe the effectiveness of science teaching with JAS approach about creature

interaction with the environment on learning outcomes and student scientific

character. This research method is quasy experimental design, with a

nonequivalent control group design. The sampling technique was purposive

sampling. Data collection techniques obtained with written tests, questionnaires

and observation sheet. The results showed that the learning outcomes and

scientific character of the experimental class students better than the control

class. Mastery learning classical experimental class at 88.89% 79.41% while the

control class. Test N-gain values obtained experimental class gain control 0.56

and 0.45 so that both include a modest increase. T test analysis of significance of

5% yield tcount 1,65 and ttable 2,00 means the cognitive experimental class and

control class there is no significant difference. Percentage character class

scientific experiment 100% students of good character and very good, whereas

the control group 82.35% students of good character. T test analysis of

significance of 5% obtained t 1.29 and 1.67 ttable means scientific character of

students in the experimental class is better than the control class. Based on these

results, it can be concluded that the JAS approach less effective science teaching

on learning outcomes and effective on student scientific character material beings

interaction with the environment.

Keyword: Science Learning; JAS Approach; Learning Result and Scientific

Characters

Page 6: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Segala sesuatu yang kita kerjakan kemarin, saat ini dan esok merupakan ladang

pahala, lakukan dengan senang dan ikhlas maka pekerjaan seberat apapun akan

terasa ringan.

Pekerjaan hebat dilakukan tidak dengan kekuatan, tetapi dilakukan dengan

ketekunan, kegigihan disertai dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih

dalam mengerjakannya.

Persembahan teruntuk keluarga tercinta:

1. Untuk Bapak tercinta, Bapak Akhmad terima kasih untuk semangat dan

do’anya;

2. Untuk Ibu tercinta, Ibu Suharti terima kasih untuk do’a, cinta dan kasih

sayang yang tulus diberikan kepada ananda;

3. Untuk Kakakku tersayang, Mba Wiwi dan Mas Aziz terima kasih untuk

semangat, dukungan dan motivasinya;

4. Serta untuk keponakanku Fathan dan Dheaz, terima kasih untuk senyuman

manis sebagai penyemangat yang luar biasa, serta

5. Teman-teman Prodi Pendidikan IPA 2011 yang telah mengukir kenangan dan

perjuangan bersama.

Page 7: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

vii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

hidayah-Nya. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW semoga kita menjadi umat yang mendapatkan syafa’atnya

kelak.

Pada kesempatan ini penulis dengan penuh syukur mempersembahkan

skripsi dengan judul “Pembelajaran IPA Berpendekatan JAS (Jelajah Alam

Sekitar Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya terhadap

Hasil Belajar dan Karakter Ilmiah Siswa.” Skripsi ini tersusun dengan baik

berkat bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh banyak pihak, oleh karena itu

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin

untuk melakukan penelitian kepada penulis.

2. Prof. Dr. Sudarmin, M.Si selaku Ketua Jurusan IPA Terpadu Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan ijin penelitian dan membantu kelancaran penulisan skripsi.

3. Parmin, M.Pd selaku dosen pembimbing terima kasih atas bimbingan, arahan,

dan semangat yang diberikan kepada penulis.

4. Sri Sukaesih, M.Pd sebagai penguji utama yang telah memberikan saran dan

masukan yang berguna bagi penyempurnaan skripsi ini.

5. Novi Ratna Dewi, M.Pd sebagai penguji 1 yang telah memberikan saran dan

masukan yang berguna bagi penyempurnaan skripsi ini.

6. Fuad Andriyanto, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Larangan yang

telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah.

7. Ibu Nur Rohmah, S.Pd sebagai guru mata pelajaran IPA yang telah

memberikan do’a, semangat, bimbingan, dan berkenan membantu

pelaksanaan penelitian.

8. Siswa kelas 7E, 7F, 7G, 7H , dan 8H SMP Negeri 1 Larangan yang telah

membantu proses penelitian.

Page 8: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

viii

9. Teman-temanku lumi, mba Elfa dan mba Annisa yang telah membantu

peneliti dalam melaksanakan penelitian ini.

10. Keluarga tercinta (bapak, ibu, mba Wiwi, mas Aziz, Fathan dan Dheaz) yang

telah memberikan semangat, dukungan dan mendo’akan selalu demi

kelancaran serta kesuksesan dalam pengerjaan skripsi ini.

11. Seluruh mahasiswa Pendidikan IPA 2011yang telah memberikan semangat,

inspirasi dan kenangan yang indah selama menempuh pendidikan bersama.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Semarang, Mei 2015

Penulis

Page 9: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i

PERNYATAAN ……………………………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………... iii

ABSTRAK…………………………………………………………..……...… iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………. v

PRAKATA ………….……………………………………………………… vii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………... ix

DAFTAR TABEL ..………………………………………………... ……..... xi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………...…….... xii

DAFTAR LAMPIRAN ……..……………………………………..…….….. xiii

BAB

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………. 1

1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 4

1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………….. 4

1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………………………. 5

1.5. Penegasan Istilah …………………………………………………….. . 5

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis ……………………………………………….......... 8

2.2 Penelitian yang Relevan ……………………………………………… 19

2.3 Kerangka Berpikir ………………………………………………...….. 20

2.4 Hipotesis ……………………………………………………………… 22

3. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………… 23

3.2 Populasi dan Sampel …………………………………………………. 23

3.3 Variabel Penelitian…………………………………………………… 24

3.4 Desain Penelitian …………………………………………………….. 24

3.5 Prosedur Penelitian…………………………………………………… 25

3.6 Pengumpulan Data ………………………… ………….…………… 29

Page 10: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

x

3.7 Uji Instrumen Tes ..………………………………………………...… 29

3.8 Metode Analisis Data …………..……...…………………………...... 34

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ……………………………………………….…..….. 42

4.2 Pembahasan ………………………………………………………..… 48

5. PENUTUP

5.1 Simpulan ……………………………………………………….……. 58

5.2 Saran ……………………………………………………...….……… 58

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…. 59

LAMPIRAN…………………………………………………………………. 62

Page 11: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Indikator Penilaian Sikap (Karakter Ilmiah) ……………………………….. 17

3.1. Jumlah Populasi Penilaian ………………………………………………….. 23

3.2. Rincian Kegiatan pada Kelas Eksperimen ………………………………… 28

3.3. Rincian Kegiatan pada Kelas Kontrol …………………………………….. 28

3.4. Rekapitulasi hasil analisis butir soal …..…………………………………… 33

3.5. Hasil analisis normalitas populasi …………………………………………. 35

3.6 Hasil analisis normalitas pre test dan post test ……………………………. . 36

3.7 Hasil analisis homogenitas pre test dan post test ………..…………………. 38

3.8 Kriteria Skor Karakter Ilmiah dengan Teknik Penilaian Diri …………..….. 39

3.9. Kriteria Nilai Karakter Ilmiah ……………………………………………. 39

3.10. Kriteria Persentase Angket Tanggapan Siswa dan Guru ……………….. 41

4.1. Hasil AnalisisNilai Akhir Siswa …………………………………………… 42 ……………… 42

4.2 Perbandingan Nilai Pre Test-Post Test Kelas Eksperimen dan Kontrol …… 44

4.3 Hasil Analisis N-Gain ……………………………………………………… 44

4.4 Hasil Analisis Data Kriteria Karakter Ilmiah Siswa ……………………….. 45

4.5. Hasil Analisis Peningkatan Karakter Ilmiah Siswa Kelas Eksperimen ...…. 46

4.6. Hasil Analisis Peningkatan Karakter Ilmiah Siswa Kelas Kontrol ………..46

4.7. Hasil Analisis Kategori Aspek Karakter Ilmiah Klasikal ………………… 47

4.8. Hasil Analisis Tanggapan Siswa …………………………………………. 48

Page 12: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerangka Berpikir …………………………………………………………. 21

3.1. Desain Nonequivalent Control Group Design …………………………….. 25

4.1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ……………………………………………. 43

4.2. Perbedaan Rata-rata Nilai Klasikal Karakter Ilmiah ………………………. 46

Page 13: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus kelas eksperimen……………………………………………..…… 62

2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) kelas eksperimen …………… 64

3. Silabus kelas kontrol ……………………………………………………... 74

4. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) kelas kontrol ………………... 76

5. Rubrik dan lembar observasi karakter ilmiah …………………………….. 85

6. Angket penilaian diri karakter ilmiah ……………...…………………….. 87

7. Kisi-kisi dan angket tanggapan siswa …………………………………….. 88

8. Kisi-kisi dan angket tanggapan guru …………………………………….. 90

9. Analisis soal uji coba …………………………………………………….. 92

10. Kisi-kisi soal pre test dan post test ………………………………………. 95

11. Soal pre test ………………………………………………………………. 96

12. Analisis normalitas dan homogenitas populasi ………………………… 103

13. Analisis normalitas dan homogenitas nilai pre test …………………….. 109

14. Analsis normalitas dan homogenitas nilai post test ……………………... 112

15. Analisis nilai akhir dan ketuntasan belajar klasikal………………….. 115

16. Analisis uji t hasil belajar……………………………………………… 118

17. Analisis uji N-Gain …………………………………………………….120

18. Analisis penilaian karakter ilmiah …………………………………..... 122

19. Analisis uji t karakter ilmiah………………………………………….. 128

20. Hasil perbandingan karakter ilmiah ………………………………….. 130

21. Peningkatan karakter ilmiah ………………………………………….. 132

22. Kategori aspek karakter ilmiah masing-masing kelas ……………….. 133

23. Analisis tanggapan siswa dan guru …………………………………. 134

24. Contoh LKS dan LDS yang dikerjakan siswa ………………………… 136

25. Contoh angket penilaian diri yang diisi siswa………………………… 146

26. Contoh angket tanggapan siswa yang diisi siswa ……………………. 147

27. Angket tanggapan yang sudah diisi guru …………………………….. 148

28. Lembar observasi yang sudah diisi observer ………………………… 149

Page 14: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

xiv

29. Dokumentasi kegiatan pembelajaran …………………………………….. 151

30. Surat ijin melaksanakan penelitian …………………………………...….. 153

31. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian …………………...……. 154

Page 15: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan alam (IPA) tidak hanya berupa kumpulan pengetahuan

yang menyangkut fakta, konsep, atau prinsip tetapi juga merupakan proses

penemuan. IPA berkaitan dengan cara mencari tahu mengenai kejadian atau

peristiwa alam yang terjadi di lingkungan sekitar secara sistematis, sehingga

pemanfaatan lingkungan sekitar merupakan bagian penting dalam pembelajaran

IPA (BSNP, 2006). Guru IPA bertanggung jawab dalam mengembangkan dan

memanfaatkan segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar, karena

memanfaatkan sumber belajar dapat membantu dan memberikan kesempatan

belajar yang kongkrit bagi siswa.

Lingkungan sekitar dapat digunakan sebagai sumber belajar yang relevan

dan lebih menarik bagi siswa. Menjelajah alam sekitar berarti mengajak siswa

untuk mempelajari masalah-masalah yang dekat dengan kehidupannya, dengan

demikian mereka akan memperoleh pengalaman nyata dan bukan abstrak (Sari et

al., 2012). Jelajah Alam Sekitar (JAS) merupakan suatu pendekatan pembelajaran

yang menekankan pada pemanfaatan lingkungan sekitar kehidupan siswa baik

lingkungan fisik, mental, sosial, teknologi maupun budaya sebagai objek belajar

IPA yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah (Marianti, 2005 dalam

Yuniastuti, 2013). Pemilihan pendekatan pembelajaran harus disesuaikan dengan

karakteristik siswa, materi pembelajaran dan potensi lingkungan sekolah.

Potensi lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran JAS

seperti sekolah memiliki kebun atau taman, dekat dengan hutan atau sawah.

Penggunaan objek lingkungan sekitar baik berupa objek langsung atau

simulasinya (gambar atau video), membuat siswa belajar lebih bermakna karena

dihadapkan pada objek belajar kongkrit (Marianti, 2005 dalam Fadlia, 2012).

Karakteristik anak pada tingkat SMP kelas VII (usia 11-13 tahun) menurut teori

Piaget (Achmad & Anni, 2011) menyatakan bahwa pada tahap ini anak mampu

Page 16: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

2

mengoperasionalkan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda kongkrit.

Karakteristik materi pembelajaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya

merupakan materi yang sumber belajarnya lebih banyak di alam, sehingga untuk

mempelajari materi tersebut pembelajaran perlu dilibatkan dengan lingkungan

alam.

Jelajah Alam Sekitar (JAS) dapat diterapkan pada anak SMP karena sesuai

dengan karakteristik siswa dan sesuai untuk materi interaksi makhluk hidup

dengan lingkungannya. Beberapa manfaat penerapan pendekatan JAS menurut

Mulyani et al., (2008) antara lain; kegiatan belajar siswa lebih menarik,

komprehensif, tidak membosankan, meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan,

hakikat belajar menjadi lebih bermakna, sumber belajar beranekaragam, belajar

IPA melalui metode ilmiah mampu menumbuhkan karakter ilmiah. Pendekatan

JAS bercirikan memanfaatkan lingkungan sekitar dan simulasinya sebagai sumber

belajar melalui kerja dan metode ilmiah, serta diikuti pelaksanaan belajar yang

berpusat pada siswa (Mulyani et al., 2008).

Menurut Sujarwanta (2012), pembelajaran dengan menggunakan metode

ilmiah yaitu menggali pengetahuan melalui kegiatan mengamati, mengklasifikasi,

memprediksi, merancang, melaksanakan eksperimen, mengkomunikasikan

pengetahuannya kepada orang lain dengan menggunakan keterampilan berpikir,

dan menggunakan sikap ilmiah seperti ingin tahu, hati-hati, objektif, dan jujur.

Pembelajaran IPA tidak dapat dipisahkan dari metode ilmiah, karena metode

ilmiah merujuk pada proses-proses pencarian IPA yang dilakukan oleh siswa

(Winarti, 2011). Kegiatan pembelajaran IPA dengan prinsip metode ilmiah

menuntut siswa untuk bersikap ilmiah.

Pembiasaan bersikap ilmiah dalam proses belajar IPA dapat menjadikan

suatu karakter ilmiah bagi siswa setelah mengikuti pembelajaran. Sejalan dengan

desain kurikulum IPA yang tidak hanya memberi penekanan kepada penguasaan

konsep, pengembangan keterampilan berpikir, dan pemahaman prinsip-prinsip

dasar, tetapi juga pemupukan sikap ilmiah (seperti rasa ingin tahu, jujur dan

percaya diri) dan nilai-nilai melalui pengalaman belajar yang relevan dengan

siswa. Guru dalam membelajarkan IPA juga harus berprinsip pada hakikat IPA

Page 17: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

3

yaitu IPA sebagai sikap, proses, produk dan aplikasi. Keempat hal tersebut harus

ada di setiap pembelajaran IPA, sehingga sudah menjadi tugas guru IPA untuk

benar-benar menyiapkan segala komponen pembelajaran, memperhatikan aspek

perkembangan siswa, karakteristik materi dan memanfaatkan potensi wilayah

sebagai sumber belajar.

Potensi wilayah di SMP N 1 Larangan terdapat hutan dan persawahan di

samping sekolah, namun belum termanfaatkan sebagai sumber belajar.

Pembelajaran IPA biasanya menggunakan text book sehingga kegiatan belajar

menjadi monoton, membosankan, dan aktivitas belajar siswa rendah.

Pembelajaran juga belum mendorong pemupukan karakter ilmiah secara optimal,

karena pembelajaran tidak melalui proses ilmiah seperti siswa mencari tahu,

mengamati, dan menyimpulkan sendiri, tetapi lebih mengutamakan siswa untuk

menerima materi dari guru. Hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 1

Larangan pada bulan Oktober 2014 dan Januari 2015, mendapat fakta-fakta

mengenai pembelajaran IPA yang terjadi di kelas antara lain; rasa percaya diri

dalam berbicara di kelas kurang terlatih, dan siswa masih ada rasa takut untuk

bertanya kepada guru sehingga aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA

rendah. Keaktifan siswa yang rendah akan berdampak pada hasil belajar yang

rendah yaitu ketuntasan belajar klasikal <60%.

Kegiatan pembelajaran IPA kurang memberikan kesempatan siswa untuk

mengeksplor pengetahuan dan keterampilan berpikirnya, dan keingintahuan siswa

terhadap permasalahan atau fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar kurang.

Konsep-konsep IPA diberikan langsung kepada siswa, sehingga pembelajaran

menjadi tidak bermakna. Artinya siswa mengalami kesulitan mengkaitkan antara

konsep dengan kejadian alam yang terjadi di sekitar lingkungannya. Pembelajaran

IPA dapat menjadi bermakna, ketika pembelajaran dilakukan dengan mengajak

siswa melihat, mengamati dan mengenal objek belajar secara langsung.

Pengalaman langsung memungkinkan siswa menjadi lebih memahami masalah

yang dipelajari sehingga hasil belajar yang ingin dicapai dapat terwujud.

Penerapan pendekatan JAS dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa menurut Sari et al., 2012 yang menyatakan bahwa pemanfaatan kebun

Page 18: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

4

sebagai sumber belajar dengan menerapkan pendekatan jelajah alam sekitar dapat

mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan

Fadlia, 2012 menunjukkan bahwa pembuatan jurnal belajar dalam pendekatan

JAS berpengaruh baik terhadap hasil belajar baik ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perlu

dilaksanakan penelitian dengan judul “pembelajaran IPA berpendekatan JAS

(Jelajah Alam Sekitar) materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya

terhadap hasil belajar dan karakter ilmiah siswa.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu;

(1) Apakah pembelajaran IPA berpendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) efektif

terhadap hasil belajar siswa pada materi interaksi makhluk hidup dengan

lingkungannya?

(2) Apakah pembelajaran IPA berpendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) efektif

terhadap karakter ilmiah siswa pada materi interaksi makhluk hidup dengan

lingkungannya?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk;

(1) Mendeskripsikan efektivitas pembelajaran IPA berpendekatan JAS terhadap

hasil belajar siswa pada materi interaksi makhluk hidup dengan

lingkungannya.

(2) Mendeskripsikan efektivitas pembelajaran IPA berpendekatan JAS terhadap

karakter ilmiah siswa pada materi interaksi makhluk hidup dengan

lingkungannya.

Page 19: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

5

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis maupun praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi

dalam pengembangan pendekatan pembelajaran terhadap hasil belajar dan

karakter ilmiah serta bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan

dengan dunia pendidikan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara praktis, di

antaranya:

(1) Bagi siswa, diharapkan mendapat pengalaman belajar yang bermakna dengan

objek belajar berupa lingkungan, mampu meningkatkan motivasi dan

aktivitas siswa, serta meningkatkan hasil belajar dan karakter ilmiah siswa.

(2) Bagi Guru, diharapkan dapat mengetahui pendekatan, metode serta media

pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan.

Menambah pengetahuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai

sumber belajar.

(3) Bagi Sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mutu

pembelajaran Sains (IPA).

(4) Bagi Peneliti, berguna untuk memperoleh pengetahuan baru tentang

pembelajaran IPA berpendekatan JAS dapat digunakan dalam pembelajaran

IPA SMP kelas VII serta mengetahui metode dan strategi pembelajaran yang

tepat.

1.5 Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan penafsiran judul penelitian maka perlu

dijelaskan penegasan istilah. Adapun penegasan istilah tersebut adalah sebagai

berikut:

1.5.1 Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

Page 20: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

6

pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip tetapi juga merupakan proses

penemuan. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman

langsung bagi siswa untuk mengembanngkan kompetensi agar menjelajah dan

memahami alam sekitar melalui kerja atau metode ilmiah (BSNP, 2006). Kriteria

pembelajaran IPA yang baik sesuai Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan

(KTSP) tidak cukup bersumber dari buku, tetapi juga penggunaan alat praktek dan

pemanfaatan lingkungan sekitar (Widiyatmoko, 2013). Pada penelitian ini

pembelajaran IPA mempelajari peristiwa atau fenomena yang terjadi di

lingkungan sekitar secara sistematis, dan guru dalam membelajarkan IPA tidak

hanya memberikan teori, konsep atau prinsip tetapi juga merupakan proses

penemuan yang dilakukan oleh siswa melalui proses ilmiah.

1.5.2 Pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar)

Pendekatan JAS merupakan salah satu pendekatan yang memanfaatkan

lingkungan sekitar baik lingkungan fisik, sosial, budaya, mental, teknologi dan

simulasinya sebagai objek belajar IPA yang fenomenanya dipelajari melalui kerja

ilmiah (Mulyani et al., 2008). Pembelajaran menekankan pada kegiatan belajar

yang dikaitkan dengan situasi nyata, sehingga mampu membuka wawasan

berpikir siswa, pengalaman belajar bermakna, dan hasil belajarnya lebih berdaya

guna (Husamah, 2013).

Pada penelitian ini pelaksanaan pembelajaran IPA berpendekatan JAS

yaitu pembelajaran dengan memanfaatkan alam sekitar secara langsung maupun

tidak langsung (menggunakan media seperti gambar atau video) sebagai sumber

belajar dengan prinsip pembelajaran bermakna, berpusat pada siswa yang

dipelajari melalui kerja ilmiah, dimana siswa diberi pengalaman secara langsung

baik menggunakan observasi atau eksperimen maupun cara yang lainnya.

1.5.3 Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

Materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya merupakan materi

yang terdapat pada kelas VII semester II. Kompetensi dasar yang akan dicapai

pada pembelajaran materi ini yaitu siswa mampu menentukan ekosistem dan

saling hubungan antara komponen ekosistem. Pada penelitian ini akan dibahas

mengenai konsep lingkungan, satuan-satuan dalam ekosistem, saling

Page 21: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

7

ketergantungan dan pola interaksi yang disesuaikan dengan kurikulum KTSP

SMP. Indikator pencapaian kompetensi materi ini adalah mengidentifikasi

komponen dan satuan-satuan organisasi ekosistem serta menyatakan matahari

sebagai sumber energi utama; menghitung kepadatan populasi suatu ekosistem;

menjelaskan pengertian rantai, jaring-jaring dan piramida makanan; menyajikan

diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan; melakukan percobaan tentang

saling ketergantungan antar komponen ekosistem dan membedakan pola interaksi

makhluk hidup dalam ekosistem.

1.5.4 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar (Achmad & Anni, 2011). Pada penelitian ini

hasil belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar atau ranah kognitif

(pengetahuan). Ranah kognitif berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan dan

kemahiran intelektual yang terbagi menjadi enam tingkatan yaitu mengingat,

memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi atau mensintesis dan

mencipta.

1.5.5 Karakter Ilmiah

Karakter ilmiah merupakan suatu sikap atau perilaku ilmiah yang

ditunjukkan oleh siswa selama dan setelah melakukan kegiatan pembelajaran

(Winarti, 2011). Karakter ilmiah terbentuk karena pembiasaan ketika melakukan

kerja ilmiah dan metode ilmiah selalu menerapkan prinsip sikap ilmiah. Melalui

kebiasaan atau habits ini maka sikap ilmiah siswa selama pembelajaran dapat

menjadi sebuah karakter ilmiah (Machin, 2014). Karakter-karakter ilmiah dalam

penelitian ini ada lima yaitu rasa ingin tahu, jujur, percaya diri, disiplin dan

toleransi.

Page 22: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Pembelajaran IPA

Pembelajaran merupakan suatu proses yang bersifat individual, yang

merubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi yang

selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar. Menurut Gagne (1985)

sebagaimana dikutip oleh Achmad & Anni (2011) menyatakan bahwa Hasil

belajar itu memberikan kemampuan siswa untuk melakukan berbagai penampilan.

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen, yaitu

tujuan atau kompetensi, materi, metode dan evaluasi. Perkembangan kognitif

dalam Teori Piaget (Achmad & Anni, 2011) menyatakan bahwa perkembangan

anak pada usia SMP (11-13 tahun) sebagai berikut;

1) Anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika, namun masih dalam

bentuk benda kongkrit.

2) Guru dalam pembelajaran menciptakan suasana eksplorasi dan penemuan,

sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan minat

belajarnya sesuai dengan kemampuan intelektualnya.

3) Penerapan metode pembelajaran yang digunakan hendaknya lebih mengarah

pada konstruktivisme, artinya siswa lebih banyak dihadapkan pada problem

solving atau persoalan-persoalan aktual yang dekat dengan kehidupan mereka

serta dilakukan pembimbingan dalam menyusun hipotesis.

Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang bidang kajiannya berupa

peristiwa atau kejadian dan fenomena yang terjadi di alam. Belajar IPA

diharapkan dapat menjadikan siswa untuk memahami dirinya sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di

kehidupan sehari-hari (BSNP, 2006). Proses pembelajaran IPA menekankan pada

pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

Page 23: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

9

menjelajahi dan memahami lingkungan sekitar secara ilmiah. Guru dalam

membelajarkan IPA tidak hanya memberikan konsep, prinsip atau fakta tetapi

mengajak siswa untuk mencari tahu mengenai kejadian alam yang terjadi di

lingkungan secara sistematis.

Hakikat pembelajaran IPA (Hotimah, 2008) ada empat unsur yaitu IPA

sebagai;

(1) Sikap, artinya sikap rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk

hidup serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang

dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.

(2) Proses, artinya prosedur pemecahan masalah meliputi penyusunan hipotesis,

perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan

penarikan kesimpulan.

(3) Produk, artinya berupa fakta, prinsip, teori dan hukum.

(4) Aplikasi, artinya penerapan dari metode ilmiah dan konsep IPA dalam

kehidupan sehari-hari.

Tujuan pelajaran IPA di SMP/ MTs (BSNP, 2006) bertujuan agar siswa

memiliki kemampuan sebagai berikut;

(1) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

(2) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep

dan prinsip IPA yang bermanfaat serta dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

(3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

(4) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,

bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi.

(5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga,

dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.

(6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

Page 24: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

10

(7) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Pembelajaran IPA di sekolah sebaiknya berorientasi pada Sistem

Pendidikan Nasional, yaitu mengembangkan kemampuan akademik dan interaksi

sosial. Pemilihan model, pendekatan dan metode pembelajaran yang dilakukan

oleh guru bertujuan agar tercipta iklim dan pelayanan terhadap kemampuan,

potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang beragam sehingga terjadi

interaksi yang optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa.

2.1.2 Pendekatan JAS

Jelajah Alam Sekitar (JAS) merupakan suatu pendekatan pembelajaran

yang menekankan pada pemanfaatan lingkungan sekitar kehidupan siswa baik

lingkungan fisik, mental, sosial, teknologi maupun budaya sebagai objek belajar

IPA yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah (Marianti, 2005 dalam

Yuniastuti, 2013). Kegiatan belajar siswa melalui kerja atau metode ilmiah

(scientific methode) yang dirancang agar siswa secara aktif mengkonstruk konsep,

hukum atau prinsip. Observasi dan proses ilmiah dalam pembelajaran IPA mampu

membuat hasil belajar lebih bermakna dan kemampuan observasi memunculkan

permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang mampu meningkatkan kemampuan

berpikir logis siswa (Olivera, 2010 dalam Alimah et al., 2014). Tahapan-tahapan

metode ilmiah (Kemendikbud, 2013) yaitu;

(1) Mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah);

(2) Merumuskan masalah;

(3) Mengajukan atau merumuskan hipotesis;

(4) Mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data; dan

(5) Menarik kesimpulan serta mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip

yang ditemukan.

Ciri-ciri pembelajaran IPA berpendekatan JAS (Marianti, 2005 dalam

Mulyani, 2008) yaitu (1) pembelajaran selalu dikaitkan dengan lingkungan sekitar

secara langsung atau tidak langsung (menggunakan media); (2) selalu ada

kegiatan peramalan (hipotesis), pengamatan dan penjelasan; (3) ada laporan untuk

dikomunikasikan baik berupa lisan, tulisan, foto, atau audiovisual;

Page 25: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

11

(4) pembelajaran menyenangkan sehingga meningkatkan minat belajar siswa lebih

lanjut. Dasar yang terkandung di dalam pembelajaran dengan memanfaatkan alam

sekitar sebagai sumber belajar adalah agar siswa mendapat kecakapan dan

kesanggupan baru dalam menghadapi dunia nyata.

Situasi nyata yang dikaitkan dalam kegiatan pembelajaran mampu

membuka wawasan berpikir, pengalaman belajar bermakna, dan hasil belajarnya

lebih berdaya guna (Husamah, 2013). Komponen-komponen pendekatan JAS

(Mulyani et al., 2008) adalah sebagai berikut:

(1) Eksplorasi

Ketika melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya, seseorang akan

berinteraksi dengan fakta yang ada di lingkungan sehingga menemukan

pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan atau masalah.

Adanya masalah manusia akan melakukan kegiatan berpikir untuk mencari

pemecahan masalah. Lingkungan yang dimaksud di sini tidak hanya

lingkungan fisik saja, tetapi juga meliputi lingkungan sosial, budaya dan

teknologi.

(2) Konstruktivisme

Siswa mengartikan pelajaran yang disampaikan guru berdasarkan

pengalaman-pengalaman mereka sebelumnya. Pengetahuan sebagai suatu

proses pembentukan (konstruksi) yang terus menerus, terus berubah dan

berkembang.

(3) Proses Sains

Proses sains atau proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang mengamati

sesuatu yang menarik perhatian, kemudian akan memunculkan pertanyaan

atau permasalahan. Dari pertanyaan dan permasalahan tersebut maka siswa

akan berpikir sehingga menghasilkan suatu pengetahuan. Pengetahuan yang

diperoleh dengan metode ilmiah bersifat rasional dan teruji sehingga

merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.

Page 26: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

12

(4) Masyarakat Belajar (learning community)

Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh

dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing antar

teman, antar kelompok, antara yang tahu dengan yang belum tahu.

(5) Edutainment

IPA merupakan salah satu kajian ilmu strategis untuk dapat memahami

tentang fenomena alam. Edutainment dimana dalam pendekatannya

melibatkan unsur utama ilmu dan penemuan ilmu, keterampilan berkarya,

kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportivitas

dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran JAS dilaksanakan dalam suasana

yang menyenangkan, tidak membosankan, sehingga siswa belajar dengan

bersemangat.

(6) Asesmen Autentik

Asesmen adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan

gambaran perkembangan belajar siswa. Asesmen dilakukan selama proses

pembelajaran, terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran, bukan hanya pada

akhir periode pembelajaran saja. Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan

semata-mata dari hasil. Penilaian autentik menilai pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh siswa.

Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam

pembelajaran IPA berpendekatan JAS ini mempunyai beberapa keuntungan antara

lain sebagai berikut:

(1) Kegiatan siswa akan lebih menarik dan tidak membosankan, sehingga

motivasi belajar akan lebih tinggi,

(2) Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan pada situasi dan

keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami,

(3) Kegiatan siswa akan lebih komprehensif dan aktif sebab dilakukan dengan

metode atau kerja ilmiah yang sistematis seperti mengamati, menanya dan

mengkomunikasi,

(4) Sumber belajar siswa akan lebih kaya sebab lingkungan yang dipelajari dapat

beranekaragam, dan

Page 27: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

13

(5) Belajar menyatu dengan alam disertai kerja ilmiah mampu menumbuhkan

karakter ilmiah dan cinta lingkungan.

Jadi pembelajaran JAS dilaksanakan dengan mengeksplorasi sumber daya

alam dan eksplorasi pengetahuan siswa yang dilakukan dalam suasana yang

menyenangkan, tidak membosankan sehingga siswa belajar dengan bersemangat.

Aktivitas siswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran yang menuntut siswa

aktif dan bersifat menyenangkan (Dalyono, 2008). Pembelajaran JAS

menekankan pada siswa yang aktif dan kritis, pembelajaran berpusat pada siswa,

dan dipandu oleh guru yang kreatif.

2.1.3 Hasil Belajar

Menurut Achmad & Anni (2011) hasil belajar merupakan perubahan

tingkah laku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Menurut

Sudjana (2008) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar tampak sebagai perubahan

tingkah laku pada siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan

sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah

(Achmad & Anni, 2012) yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik yang dikenal dengan Taksonomi Bloom. Pada penelitian ini, hasil

belajar yang akan diukur hanya pada prestasi belajar atau ranah kognitif

(pengetahuan).

Ranah kognitif merupakan ranah yang berisi perilaku yang menekankan

aspek intelektual seperti pengetahuan dan keterampilan berpikir. Ranah kognitif

mengurutkan kemampuan berpikir sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proses

berpikir menggambarkan tahap berpikir yang harus dikuasai oleh siswa agar

mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan. Taksonomi Bloom baru versi

Kreathwohl (2002) menjelaskan ranah kognitif terbagi menjadi enam tingkatan

atau level yang dikenal sebagai C1 sampai C6, yaitu remembering (mengingat),

understanding (memahami), applying (menerapkan), analyzing (menganalisis),

evaluating (mengevaluasi) dan creating (mencipta).

Page 28: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

14

Dimensi proses kognitif menurut Kreathwol (2002), yaitu;

(1) Remembering (mengingat), berupa recognizing (mengenali) dan recalling

(mengingat). Kegiatan yang dilakukan antara lain; mengenali, membuat

daftar, menggambarkan, menyebutkan, mendefinisikan, mengingat kembali,

dan menunjukkan.

(2) Understanding (memahami) adalah menerangkan idea tau konsep. Kegiatan

yang dilakukan berupa; menafsirkan, mengelompokkan, memberi contoh,

meringkas, menarik inferensi, membedakan, mengubah, mempersiapkan,

menyajikan, mengatur, menentukan dan menjelaskan atau menerangkan.

(3) Applying (menerapkan) adalah menggunakan informasi dalam situasi lain.

Kegiatan yang dilakukan antara lain; menjalankan, menerapkan,

melaksanakan, menggunakan dan mengimplementasikan;

(4) Analyzing (menganalisis) adalah mengolah informasi untuk memahami

sesuatu dan mencari hubungan. Kegiatan yang dilakukan berupa

membandingkan, menguraikan, mengorganisir, menata ulang, mengajukan

pertanyaan dan menemukan makna tersirat;

(5) Evaluating (evaluasi) adalah menilai suatu keputusan atau tindakan. Kegiatan

yang dilakukan berupa memeriksa, membuat hipotesis, bereksperimen dan

mengkritik dan memberi penilaian.

(6) Creating (mencipta) adalah menghasilkan ide-ide baru, produk, atau cara

memandang terhadap sesuatu. Kegiatan yang dilakukan berupa merumuskan,

mendesain, membuat, dan memproduksi.

Pada penelitian ini hasil belajar yang akan diukur adalah prestasi belajar

atau ranah intelektual kognitif dan pengamatan aktivitas yang dilakukan oleh

siswa selama mengikuti pembelajaran. Ranah intelektual kognitif atau prestasi

belajar berkaitan erat dengan aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Aktivitas

belajar adalah seluruh kegiatan siswa yang dilakukan selama proses belajar

mengajar berlangsung, baik kegiatan fisik maupun mental. Kegiatan pembelajaran

tidak bisa terlepas dari aktivitas yang terjadi pada siswa, sehingga dapat

ditegaskan bahwa keaktifan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar.

Page 29: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

15

2.1.4 Karakter Ilmiah

Karakter sering juga disamakan dengan moralitas, budi pekerti atau watak.

Karakter dapat didefinisikan sebagai tindakan kecenderungan seseorang dalam

merespon sesuatu/ objek, sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup

yang dimiliki seseorang. Menurut Afrizon (2012) yang dikutip oleh Machin

(2014) menyatakan bahwa karakter adalah disposisi seseorang yang relatif stabil,

yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika utama seperti menghargai atau

menghormati, bertanggung jawab, jujur, adil dan peduli. Menurut Winarti (2011)

kriteria karakter antara lain; stabilitas pola perilaku, kesinambungan dalam waktu

dan koherensi cara berpikir dalam bertindak.

Karakter menjadi sebuah hal penting dalam pendidikan (Mohammad,

2011) menyatakan bahwa sekolah merupakan institusi yang menjadi media

internalisasi nilai-nilai budaya ke dalam sikap dan perilaku siswa, sehingga semua

kegiatan pembelajaran diarahkan pada pembentukan karakter, penanaman nilai

budaya dan pengembangan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Setiap kegiatan pendidikan diarahkan pada pendidikan karakter, karena

karakter merupakan modal dasar bagi generasi muda untuk membentuk bangsa

yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong

royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan

dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa berdasarkan Pancasila (Winarti, 2011).

Fungsi pendidikan karakter yaitu mengembangkan nilai-nilai karakter

bangsa (Pancasila), meliputi mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia

berhati baik, pikiran baik dan berperilaku baik; membangun bangsa yang

berkarakter Pancasila dan mengembangkan potensi siswa agar menjadi warga

negara yang percaya diri, bangga pada bangsa dan menghargai warga negara lain.

Pendidikan karakter pada satuan pendidikan terdapat 18 nilai-nilai karakter yang

bersumber dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional

(Kemendiknas, 2011) yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,

Page 30: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

16

mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca,

peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut harus

terintegrasi di setiap mata pelajaran, yang disesuaikan dengan kondisi wilayah dan

kebutuhannya.

Nilai-nilai karakter dalam pembelajaran IPA dikenal dengan karakter

ilmiah. Karakter ilmiah ini merupakan sikap yang ada pada diri seorang ilmuan

atau akademis ketika menghadapi masalah-masalah ilmiah melalui metode ilmiah.

Proses pemerolehan pengetahuan (produk) melalui metode ilmiah dan akan

membentuk sikap ilmiah yang sangat berperan dalam pembentukan kepribadian

atau karakter ilmiah (Winarti, 2012). Karakter ilmiah yang akan

ditumbuhkembangkan merujuk pada 18 nilai pendidikan karakter dalam

Kemendiknas (2011) yaitu (1) rasa ingin tahu, (2) jujur, (3) percaya diri, (4)

disiplin dan (5) toleransi. Penilaian karakter dilakukan melalui pengamatan siswa

ketika melakukan kegiatan pembelajaran IPA.

Penilaian kompetensi karakter atau sikap dalam pembelajaran merupakan

serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap siswa sebagai hasil

dari suatu program pembelajaran. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian

dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap

siswa secara individual. Acuan penilaian atau indikator merupakan acuan yang

digunakan untuk mengetahui ketercapaian suatu kompetensi. Indikator

kompetensi sikap atau karakter ilmiah tersedia pada Tabel 2.1 sebagai berikut:

Page 31: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

17

Tabel 2.1 Indikator Penilaian Sikap (Karakter Ilmiah)

Sikap atau Karakter Ilmiah Indikator

Rasa ingin tahu

Adalah suatu dorongan atau

hasrat untuk lebih mengerti

suatu hal yang sebelumnya

kurang atau tidak ketahui.

a. Aktif bertanya

b. Memperhatikan penjelasan yang

disampaikan guru

c. Antusias mencari jawaban

d. Membaca banyak sumber belajar

e. Memperhatikan dengan seksama objek

yang diamati

Jujur

Adalah perilaku dapat

dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan.

a. Melaporkan data atau informasi sesuai

objek pengamatannya

b. Berkata benar

c. Tidak melakukan plagiat

(mengambil/menyalin karya orang lain

tanpa menyebutkan sumber) dalam

mengerjakan setiap tugas

d. Tidak mencontek dalam mengerjakan

tugas/ulangan/ujian

e. Mengakui kesalahan atau kekurangannya

Percaya diri

Adalah kondisi mental atau

psikologis seseorang yang

memberi keyakinan kuat

untuk berbuat atau

bertindak.

a. Berpendapat atau melakukan kegiatan

tanpa ragu-ragu

b. Berani presentasi di depan kelas

c. Berani bertanya

d. Berani menjawab pertanyaan

e. Mampu membuat keputusan dengan

cepat

Disiplin

Adalah tindakan yang

menunjukkan perilaku tertib

dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan.

a. Datang tepat waktu

b. Melakukan kegiatan sesuai dengan waktu

yang ditentukan

c. Mengumpulkan tugas tepat waktu

d. Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang

baik dan benar

Toleransi

Adalah sikap dan tindakan

yang menghargai

keberagaman latar

belakang, pandangan, dan

keyakinan.

a. Tidak mengganggu teman yang berbeda

pendapat

b. Tidak memaksakan pendapat pada orang

lain

c. Mampu dan mau bekerja sama dengan

siapa pun tanpa membeda-bedakan.

d. Bersedia terbuka dan menerima masukan

atau gagasan dari orang lain.

(Dimodifikasi dari Kemendikbud, 2013)

Page 32: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

18

2.1.5 Karakteristik materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya

Materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya merupakan materi

IPA pada kelas VII semester genap. Materi ini terdapat pada Standar Kompetensi

(SK) 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem, dan Kompetensi

Dasar (KD) 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen

ekosistem. Sub materi yang terkait yaitu konsep lingkungan, komponen penyusun

ekosistem, satuan-satuan organisasi dalam ekosistem, saling ketergantungan dan

pola interaksi antar komponen biotik. Karakteristik materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungannya merupakan salah satu materi IPA yang objek dan

sumber belajarnya berkaitan dengan lingkungan sekitar, sehingga untuk

mempelajari materi tersebut perlu melibatkan siswa dengan alam secara langsung.

Pembelajaran dengan menjelajah alam sekitar atau menggunakan

simulasinya yaitu dengan mengajak siswa mengenal objek, gejala, permasalahan

yang ada di lingkungan kemudian siswa menelaah dan menemukan simpulan atau

konsep mengenai materi yang dipelajari. Siswa dihadapkan pada permasalahan

aktual yang dekat dengan kehidupan mereka. Guru menciptakan kondisi

pembelajaran dengan nuansa eksplorasi dan penemuan, sehingga siswa

mempunyai kesempatan untuk mengembangkan minat belajarnya sesuai dengan

kemampuan intelektualnya. Jadi, media atau sumber belajar tidak monoton yang

hanya menggunakan buku teks, tetapi memanfaatkan potensi lingkungan sekitar

sebagai objek dan sumber belajar yang kongkrit.

Metode pembelajaran dengan sumber belajar yang kongkrit menurut Teori

Piaget (Achmad & Anni, 2011) tepat digunakan dalam membelajarkan IPA di

SMP kelas VII, karena anak pada usia tersebut sudah mampu mengoperasionalkan

berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda kongkrit. Lingkungan sekitar

dijadikan sebagai objek dan sumber belajar yang relevan, sehingga siswa akan

mendapat pengalaman belajar yang bermakna, termotivasi dalam kegiatan belajar

selanjutnya, mampu mengkaitkan permasalahan yang ada di lingkungan dengan

konsep atau teori, serta mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Pencapaian kompetensi baik sikap, pengetahuan dan keterampilan akan didapat

siswa manakala dalam pembelajaran materi interaksi makhluk hidup dengan

Page 33: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

19

lingkungannya ini menggunakan sumber belajar yang kongkrit (lingkungan

sekitar siswa) dengan melalui kegiatan ilmiah.

Kegiatan ilmiah merupakan ciri khusus dalam mempelajari ilmu sains.

Kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah dan sikap ilmiah. Siswa

melakukan kegiatan atau aktivitas secara langsung dengan menggunakan metode

ilmiah, yaitu mengamati lingkungan, menemukan masalah, menyusun hipotesis,

melakukan pengumpulan data dan menguji hipotesis, kemudian

mengkomunikasikan hasil penemuannya. Kegiatan seperti itu didapat dengan

melakukan jelajah alam sekitar, apabila kegiatan pembelajaran dalam mempelajari

IPA khususnya materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya ini hanya

menggunakan pembelajaran di kelas dan buku teks, maka hakikat IPA sebagai

sikap, proses, produk dan aplikasi menjadi tidak terlaksana.

2.2 Penelitian yang relevan

Penelitian pembelajaran IPA berpendekatan JAS materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungannya ini merujuk pada berbagai penelitian yang

sebelumnya sudah dilakukan. Pembelajaran JAS dapat mengoptimalkan aktivitas

dan hasil belajar siswa sebagaimana yang dilaporkan oleh Sari et al., 2012 yang

memanfaatkan kebun sebagai sumber belajar dengan menerapkan pendekatan

JAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74%-100% aktivitas siswa tergolong

aktif dan sangat aktif, serta >75% siswa mencapai nilai KKM. Menurut Yuanita et

al., 2014 yang menerapkan model investigasi kelompok dalam pembelajaran IPA

dengan pendekatan JAS, menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran

tergolong aktif dan sangat aktif, serta >85% siswa mencapai KKM.

Pembelajaran IPA berpendekatan JAS juga dapat meningkatkan hasil

belajar (ranah kognitif, afektif dan psikomotorik), dan meningkatkan keterampilan

proses sains sebagaimana dalam penelitian Fadlia, 2012 yang menggunakan jurnal

belajar dan pendekatan JAS dalam membelajarkan materi ekosistem. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa pembuatan jurnal belajar dalam pendekatan

JAS berpengaruh terhadap hasil belajar baik ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Penelitian yang dilakukan Yuniastuti, 2013 menunjukkan bahwa

Page 34: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

20

penerapan pembelajaran dengan pendekatan jelajah alam sekitar dapat

meningkatkan keterampilan proses siswa dalam melakukan praktikum biologi,

khususnya mengenai dampak pencemaran lingkungan, serta meningkatkan hasil

belajar.

Menurut Abdul et.al., 2013 yang menerapkan model studi lapangan

dengan memanfaatkan lingkungan sekolah mampu mengarahkan siswa untuk

memaksimalkan kemampuan belajar dan memberikan pengalaman langsung

kepada siswa dalam belajar. Pembelajaran JAS juga efektif untuk pembentukan

karakter ilmiah siswa dalam proses pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar

dan aktivitas siswa sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Sari, Y. et al.,

2013 yang menerapkan metode quantum teaching pada pendekatan jelajah alam

sekitar (JAS) berbasis karakter dan konservasi.

2.3 Kerangka Berpikir

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang mengkaji

atau mempelajari fenomena dan gejala alam yang terjadi di lingkungan dengan

proses ilmiah, sehingga lingkungan sekitar dapat dijadikan objek atau sumber

belajar yang relevan dan lebih menarik bagi siswa. Mempelajari alam sekitar

berarti mengajak siswa untuk mengenal lebih dekat segala permasalahan yang ada

di lingkungannya. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam

pengamatan akan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan dapat

memotivasi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikirnya. Guru harus

mampu memilih pendekatan dan sumber belajar dengan mempertimbangkan

potensi wilayah, karakteristik siswa dan materi pelajaran.

Materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya merupakan materi

yang sumber belajarnya lebih banyak di alam, sehingga dalam pembelajaran

materi ini maka perlu memanfaatkan alam sekitar dan simulasinya sebagai objek

dan sumber belajar. Objek yang kongkrit ini sesuai untuk mengembangkan

keterampilan kognitif siswa, karena karakteristik siswa pada usia SMP kelas VII

(11-13 tahun) sudah mampu menggunakan logika berpikir secara baik namun

masih menggunakan objek yang kongkrit. Sekolah SMP Negeri 1 Larangan

Page 35: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

21

memiliki potensi wilayah yaitu sekolah dekat dengan hutan, lingkungan

persawahan, dan sungai.

Potensi lingkungan belum termanfaatkan secara optimal dalam

pembelajaran IPA ini, sesuai dengan hasil observasi yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa pembelajaran biasanya menggunakan text book sehingga

kegiatan belajar menjadi monoton, membosankan, aktivitas belajar siswa rendah,

dan pemupukan karakter ilmiah kurang tercemin karena pembelajaran tidak

melalui proses ilmiah atau metode ilmiah. Keaktifan siswa yang rendah akan

berdampak pada hasil belajar yang rendah yaitu ketuntasan belajar klasikal <60%.

Hasil belajar yang rendah disebabkan oleh aktivitas siswa yang rendah di

dalam proses pembelajaran, sehingga diperlukan suatu pendekatan yang mampu

mengaktifkan siswa (student center), belajar bermakna, eduatainment, yang

dilakukan melalui proses ilmiah. Pendekatan dengan kelebihan tersebut dikenal

dengan pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar). Penerapan pendekatan JAS ini

diharapkan efektif digunakan dalam pembelajaran IPA materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungannya terhadap hasil belajar dan karakter ilmiah siswa.

Gambar kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA mempelajari fenomena dan

gejala alam yang terjadi di lingkungan.

Objek dan sumber belajar materi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungannya,

lebih banyak di alam.

Pembelajaran IPA berpendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungannya terhadap hasil belajar dan karakter ilmiah siswa.

Hasil yang diharapkan:

Pembelajaran IPA berpendekatan JAS di SMP Negeri 1 Larangan

efektif terhadap hasil belajar dan karakter ilmiah siswa

Hasil observasi;

a. Lingkungan alam belum dimanfaatkan sebagai sumber belajar

b. Hasil belajar dan keaktifan siswa rendah (ketuntasan belajar klasikal <60%)

c. Pembelajaran belum mendorong pemupukan karakter ilmiah (melalui proses sains),

banyak siswa yang takut untuk bertanya, kurang percaya diri.

d.

Guru memilih pendekatan dan sumber belajar

yang sesuai dengan karakteristik materi, siswa

dan potensi wilayah.

Kelebihan JAS:

Pembelajaran

berpusat pada siswa,

belajar bermakna,

edutainment,

dilakukan melalui

kerja dan metode

ilmiah, mampu

menumbuhkan

karakter ilmiah.

Page 36: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

22

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir maka hipotesis pada penelitian ini adalah

pembelajaran IPA berpendekatan JAS efektif terhadap hasil belajar dan karakter

ilmiah siswa pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.

Page 37: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

23

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Larangan Kabupaten Brebes

yang beralamatkan di Jalan Raya Barat Larangan Kecamatan Larangan Kabupaten

Brebes. Adapun waktu pelaksanaannya adalah pada semester genap tahun ajaran

2014/2015.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang diajar oleh

guru yang sama yaitu 7E, 7F, 7G, dan 7H di SMP Negeri 1 Larangan semester

genap tahun ajaran 2014/ 2015. Berikut ini merupakan data jumlah siswa pada

masing-masing kelas.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian

Kelas Jumlah Siswa

7E 35

7F 36

7G 34

7H 36

Populasi penelitian seperti yang termuat pada Tabel 3.1 mempunyai

kesamaan dalam hal berikut:

1) Siswa-siswi berada dalam tingkatan kelas yang sama, yaitu kelas VII

SMP Negeri 1 Larangan tahun ajaran 2014/2015.

2) Siswa-siswi berada dalam semester yang sama, yaitu semester genap

tahun ajaran 2014/2015.

3) Siswa-siswi diajar oleh guru yang sama, memiliki jumlah jam pelajaran yang

sama, media dan kurikulum yang seragam.

Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan

Page 38: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

24

tertentu yaitu pertimbangan guru (Sugiyono, 2009). Pemilihan sampel dengan

pertimbangan guru untuk lebih meyakinkan keadaan populasi maka diuji dengan

uji normalitas dan homogenitas. Uji tersebut digunakan untuk mengetahui apakah

populasi berdistribusi normal dan bersifat homogen. Berdasarkan uji tersebut dan

pertimbangan guru maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua

kelas yaitu kelas VIIG dan VIIH. Kelas 7H sebagai kelompok eksperimen dan

kelas 7G sebagai kelompok kontrol.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

(1) Variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran IPA berpendekatan

JAS (Jelajah Alam Sekitar).

(2) Variabel terikat

Variabel terikat yaitu variabel sebagai akibat adanya variabel bebas, pada

penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar dan karakter

ilmiah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Larangan pada materi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungannya.

3.4 Desain Penelitian

Desain ini adalah penelitian eksperimen dengan bentuk quasy

experimental design yaitu nonequivalent control group design. Pengambilan

subjek penelitian tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2009). Hal ini karena

secara alami siswa telah terbentuk dalam satu kelompok atau satu kelas sehingga

perlakuan dilakukan terhadap seluruh subjek yang berada dalam kelompok

tersebut. Kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah kelompok yang dianggap

seragam. Keseragaman kelompok tersebut diketahui dengan melakukan uji

homogenitas terhadap populasi. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol

didasarkan atas uji homogenitas dan pertimbangan yang diberikan oleh guru mata

pelajaran IPA SMP Negeri 1 Larangan. Gambar desain penelitian dengan

nonequivalent control group design menurut Sugiyono, 2007 sebagai berikut;

Page 39: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

25

O1 Xe O2

O3 O4

Gambar 3.1. Desain Nonequivalent Control Group Design

Keterangan:

O1 : keadaan awal kelompok eksperimen, dan dilakukan pre test.

O3 : keadaan awal kelompok kontrol, dan dilakukan pre test.

Xe : perlakuan atau treatment yang diberikan pada kelompok eksperimen

yaitu pembelajaran IPA berpendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS).

O2 : kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan Xe dan dilakukan post test

O4 : kelompok kontrol setelah diberi perlakuan Xk dan dilakukan post test

Pendekatan yang diterapkan pada kelompok eksperimen adalah

pendekatan JAS, sedangkan pada kelompok kontrol dengan pembelajaran yang

biasanya dilakukan oleh guru yang disebut pendekatan ekspositori. Pendekatan

ekspositori adalah bentuk pendekatan yang berorientasi pada siswa, yang

menekankan pada pemberian materi secara maksimal kepada siswa. Siswa tidak

dituntut untuk melakukan proses penemuan, tetapi bahan-bahan terkait dengan

materi pelajaran sudah disiapkan oleh guru (Afifi, 2012).

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, yaitu:

3.5.1 Persiapan

a. Tahap awal sebelum melakukan penelitian adalah melakukan observasi

awal dengan teknik pengamatan dan wawancara guru mata pelajaran IPA

untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar IPA di SMP Negeri 1

Larangan. Hasil observasi dan wawancara mengenai pembelajaran IPA

menunjukkan bahwa pembelajaran biasanya menggunakan text book,

kegiatan atau aktivitas belajar siswa rendah, siswa takut untuk bertanya

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Page 40: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

26

kepada guru, lingkungan sekitar sekolah belum termanfaatkan sebagai

objek dan sumber belajar serta ketuntasan klasikal <60%.

b. Merumuskan masalah penelitian dan mencari studi pustaka kemudian

menyusun proposal penelitian.

c. Menyusun instrumen penelitian, berupa perangkat pembelajaran seperti

Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen dan

kelas kontrol, LKS (Lembar Kegiatan Siswa) kelas eksperimen, LDS

(Lembar Diskusi Siswa) kelas kontrol, instrumen penilaian berupa

instrumen tes (soal evaluasi) dan non tes berupa lembar observasi karakter

ilmiah; angket penilaian diri karakter ilmiah dan tanggapan siswa.

d. Menyusun kisi-kisi dan kunci jawaban instrumen penilaian dan

mengkonsultasikan pada dosen pembimbing dan guru.

e. Mengujicobakan soal uji coba yang telah dikonsultasikan dengan dosen

dan guru. Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui apakah soal layak

digunakan sebagai alat pengambilan data atau tidak. Uji coba soal

dilakukan pada kelas VIII H di SMP Negeri 1 Larangan pada tanggal 16

Maret 2015.

f. Menganalisis hasil uji coba, pada instrumen tes yang berupa soal evaluasi

dianalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran butir

soal.

3.5.2 Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Maret sampai 2 April 2015.

a. Melakukan uji homogenitas dan normalitas awal pada populasi agar

mendapatkan populasi yang berdistribusi normal dan homogen yang

berguna untuk menentukan sampel penelitian yang akan digunakan dengan

menggunakan nilai UTS. Kemudian dilakukan juga Uji homogenitas dan

normalitas sampel ini didapatkan dari data pre test. Jadi sebelum

melaksanakan pembelajaran maka dilakukan tes pre test terlebih dahulu

untuk mengetahui keadaan awal dari masing-masing kelompok.

Page 41: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

27

b. Melaksanakan pembelajaran sebanyak 5 kali pertemuan berdasarkan RPP

yang telah disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai

dengan kompetensi dasar dan indikatornya.

c. Memberikan treatment atau perlakuan adalah tahap memberikan perlakuan

dengan pelaksanaan pembelajaran IPA berpendekatan JAS kepada kelas

eksperimen. Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan pendekatan JAS

yang lebih mengutamakan pengamatan objek atau sumber belajar secara

langsung (mengamati lingkungan sekitar langsung). Sedangkan pada kelas

kontrol diberi perlakuan yaitu dengan pembelajaran IPA berpendekatan

ekspositori yang lebih mengutamakan pemberian materi atau konsep

kepada siswa.

d. Melakukan pengamatan atau observasi untuk menilai karakter siswa

selama mengikuti pembelajaran IPA materi interaksi makhluk hidup

dengan lingkungannya.

e. Memberikan tes akhir (post test) kepada kelompok eksperimen dan kontrol

lalu membandingkan hasilnya untuk mengetahui keefektifan pendekatan

JAS terhadap hasil belajar (ranah kognitif). Post test adalah tes yang

diberikan kepada sampel setelah mendapat materi pembelajaran yang

bertujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah

diberikan kepada siswa.

f. Memberikan angket karakter ilmiah kepada seluruh sampel untuk

mengetahui karakter ilmiah setelah diberi perlakuan.

g. Memberikan angket tanggapan kepada siswa untuk mengetahui tanggapan

mengenai pembelajaran IPA berpendekatan JAS materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungannya.

Rincian kegiatan yang dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol terdapat pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 sebagai berikut:

Page 42: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

28

Tabel 3.2 Rincian Kegiatan pada Kelas Eksperimen

Pertemuan Hari, Tanggal Jam

Pelajaran Kegiatan Pembelajaran

1 Kamis, 19 Maret

2015

3 jam a. Pre test

b. Pembelajaran IPA dengan menjelah alam sekitar

yaitu hutan dan sungai di sekitar sekolah materi

komponen penyusun ekosistem.

c. Pengamatan terhadap karakter ilmiah siswa

2 Senin, 23 Maret

2015

2 jam a. Pembelajaran IPA dengan pengamatan terhadap

gambar satuan penyusun ekosistem serta

menjelajah ke hutan untuk mengetahui kepadatan

populasi sub materi satuan-satuan penyusun

ekosistem

b. Pengamatan terhadap karakter ilmiah siswa

3 Kamis, 26 Maret

2015

3 jam a. Pembelajaran IPA dengan sub materi saling

ketergantungan ekosistem dengan mengamati

gambar jaring-jaring dan piramida makanan dan

tugas pembuatan kecambah kacang

b. Pengamatan terhadap karakter ilmiah siswa

4 Senin, 30 Maret

2015

2 jam a. Pembelajaran IPA dengan sub materi pola interaksi

yaitu dengan mengamati gambar pola interaksi

b. Pengamatan terhadap karakter ilmiah siswa

5 Kamis, 2 April

2015

3 jam a. Post test

b. Pengumpulan tugas karya (piramida dan jaring-

jaring makanan)

c. Pengisian angket penilaian diri dan tanggapan

Tabel 3.3 Rincian Kegiatan pada Kelas Kontrol

Pertemuan Hari,

Tanggal

Jam

pelajaran Kegiatan Pembelajaran

1 Rabu, 18

Maret 2015

3 jam a. Pre test

b. Pembelajaran IPA sub materi komponen penyusun

ekosistem

c. Pengamatan terhadap karakter ilmiah siswa

2 Senin, 23

Maret 2015

2 jam a. Pembelajaran IPA dengan pengamatan terhadap

gambar-gambar sub materi satuan- satuan penyusun

ekosistem

b. Pengamatan terhadap karakter ilmiah siswa

3 Rabu, 25

Maret 2015

3 jam a. Pembelajaran IPA dengan sub materi saling

ketergantungan dalam ekosistem yaitu dengan

mengamati gambar

b. Pengamatan terhadap karakter ilmiah siswa

4 Senin, 30

Maret 2015

2 jam a. Pembelajaran IPA dengan sub materi pola interaksi

yaitu dengan mengamati gambar dan kartu gambar

Page 43: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

29

Pertemuan Hari,

Tanggal

Jam

pelajaran Kegiatan Pembelajaran

b. Pengamatan terhadap karakter ilmiah siswa

5 Rabu, 1

April 2015

3 jam a. Post test

b. Pengumpulan tugas karya (piramida makanan dan

jaring-jaring makanan)

c. Pengisian angket penilaian diri

3.5.3 Penyusunan Laporan

a. Analisis adalah tahap pengumpulan dan pengolahan data yang diperoleh

dari hasil penelitian. Hasil dari analisis data tersebut diharapkan dapat

menjawab hipotesis peneliti.

b. Membuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah

dilakukan, sehingga dapat diketahui pendekatan JAS efektif diterapkan

pada pembelajaran IPA materi interaksi makhluk hidup dengan

lingkungannya terhadap hasil belajar dan karakter ilmiah siswa.

3.6 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar dan

karakter ilmiah. Sebelumnya telah dilakukan dokumentasi terhadap daftar nama

siswa dan nilainya. Dokumentasi juga dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung (video) untuk mengetahui kegiatan yang terkait dengan komponen

pendekatan JAS.

Data diperoleh dari;

(1) Hasil belajar diambil dengan menggunakan tes tertulis berupa pre test, post

test, lembar kerja siswa (LKS), LDS dan tugas kelompok.

(2) Karakter ilmiah siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi, angket

dan penilaian diri.

(3) Angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA berpendekatan JAS.

3.7 Uji Instrumen Tes

Uji instrumen tes yang digunakan berkaitan dengan soal uji coba yang

diuji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Soal uji coba

berjumlah 50 soal pilihan ganda, diujikan pada siswa kelas 8 yaitu siswa yang

Page 44: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

30

sudah pernah mendapatkan materi pembelajaran yang bersangkutan. Analisis

validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal uji coba dapat

dilihat pada Lampiran 9.

(1) Validitas Butir Soal

Menurut Arikunto (2012) Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah item

memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan

skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk

mengetahui validitas soal digunakan rumus korelasi. Pada penelitian ini bentuk

soal berupa pilihan ganda sehingga menghitung validitas soal pilihan ganda

dengan rumus korelasi yang digunakan adalah rumus korelasi biserial, yaitu :

Keterangan :

= koefisien korelasi biserial

Mp = rata-rata skor peserta didik yang menjawab benar

Mt = rata-rata skor seluruh peserta didik

P = proporsi peserta didik yang menjawab benar

q = 1 – p

Menurut Arikunto (2012), item-item yang mempunyai koefisien korelasi

lebih besar dari rtabel termasuk item yang tidak valid perlu direvisi atau tidak

digunakan. Jika harga r hitung > r tabel maka item soal yang diujikan memiliki

kriteria valid.

(2) Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan

memiliki taraf kepercayaan tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil

yang tetap (Arikunto, 2012). Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan

yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Rumus yang

digunakan untuk menentukan reliabilitas soal pilihan ganda secara keseluruhan

menggunakan rumus K-R.20;

Page 45: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

31

(

)(

)

Keterangan :

= reliabilitas soal secara keseluruhan

St2 = varians skor total

M = rata-rata skor total

n = jumlah butir soal

Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai r11 dikonsultasikan dengan

harga r tabel, jika rhitung > rtabel maka item tes yang diuji cobakan bersifat reliabel

(Arikunto, 2012). Hasil analisis reliabilitas menunjukkan bahwa rhitung dengan

harga sebesar 0.81 dan rtabel 0.35 (dengan jumlah responden N= 32 dan taraf

signifikansi 5%). Harga rhitung dibandingkan dengan harga rtabel, hasilnya

menunjukkan bahwa rhitung > rtabel ini berarti soal bersifat reliabel.

(3) Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012). Rumus yang digunakan untuk

mengetahui daya pembeda adalah dengan menghitung perbedaan dua rata-rata

yaitu antara rata-rata kelompok atas dengan rata-rata kelompok bawah. Rumus

yang digunakan adalah:

JB

JB

B

B

A

AD

Keterangan :

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto, 2012).

Page 46: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

32

Klasifikasi daya pembeda :

D = 0,00 - 0,20 maka daya pembeda jelek

D = 0,21 - 0,40 maka daya pembeda cukup

D = 0,41 - 0,70 maka daya pembeda baik

D = 0,71 - 1,00 maka daya pembeda baik sekali

Bila D negatif, semua tidak baik. Jadi butir soal yang mempunyai nilai D negatif

sebaiknya dibuang.

(4) Tingkat Kesukaran Butir

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi

usahanya, sedangkan soal yang terlalu sukar menyebabkan siswa menjadi putus

asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar

jangkauannya (Arikunto, 2012). Rumus tingkat kesukaran butir yang digunakan

adalah sebagai berikut;

B

NTK

Keterangan :

TK : tingkat kesukaran

B : jumlah siswa yang menjawab benar butir soal

N : jumlah siswa yang mengikuti tes

Kriteria tingkat kesukaran butir (Arikunto, 2012) sebagai berikut:

0,00 ≤ TK ≤ 0,30 kriteria soal sukar

0,30 < TK ≤ 0,70 kriteria soal sedang

0,70 < TK ≤ 1,00 kriteria soal mudah.

Page 47: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

33

Rekapitulasi hasil analisis butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal

Nomor Validitas Daya pembeda Tingkat kesukaran

Keterangan Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria

1 0,39 Valid 0,25 Cukup 0,56 Sedang Dipakai

2 0,61 Valid 0,38 Cukup 0,44 Sedang Dipakai

3 0,54 Valid 0,44 Baik 0,66 Sedang Dipakai

4 0,51 Valid 0,25 Cukup 0,25 Sukar Dipakai

5 0,41 Valid 0,25 Cukup 0,38 Sedang Dipakai

6 0,53 Valid 0,38 Cukup 0,44 Sedang Dipakai

7 0,37 Valid 0,25 Cukup 0,81 Mudah Dipakai

8 0,42 Valid 0,25 Cukup 0,31 Sedang Dipakai

9 0,57 Valid 0,25 Cukup 0,44 Sedang Dipakai

10 0,48 Valid 0,44 Baik 0,47 Sedang Dipakai

11 0,64 Valid 0,25 Cukup 0,19 Sukar Dipakai

12 0,56 Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Dipakai

13 0,38 Valid 0,31 Cukup 0,47 Sedang Dipakai

14 0,47 Valid 0,31 Cukup 0,53 Sedang Dipakai

15 0,43 Valid 0,25 Cukup 0,56 Sedang Dipakai

16 0,52 Valid 0,44 Baik 0,59 Sedang Dipakai

17 0,50 Valid 0,31 Cukup 0,28 Sukar Dipakai

18 0,46 Valid 0,44 Baik 0,66 Sedang Dipakai

19 0,53 Valid 0,31 Cukup 0,66 Sedang Dipakai

20 0,37 Valid 0,31 Cukup 0,53 Sedang Dipakai

21 0,38 Valid 0,31 Cukup 0,59 Sedang Dipakai

22 0,38 Valid 0,44 Baik 0,28 Sukar Dipakai

23 0,37 Valid 0,44 Baik 0,53 Sedang Dipakai

24 0,42 Valid 0,31 Cukup 0,53 Sedang Dipakai

25 0,36 Valid 0,31 Cukup 0,41 Sedang Dipakai *data selengkapnya dapat di lihat di Lampiran 9

Berdasarkan hasil analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan

tingkat kesukaran, maka soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal

yang dinyatakan valid, reliabel, sedangkan tingkat kesukaran butir soal dilihat

komposisinya antara sedang, mudah dan sukar serta daya pembeda soal antara

cukup, baik dan baik sekali. Hasil analisis digunakan untuk menentukan soal yang

pada penelitian ini dengan dasar seluruh indikator materi harus terwakili. Soal

yang digunakan pada penelitian ini adalah soal pilihan ganda berjumlah 25 butir

soal untuk tes pre test dan post test, dengan soal yang sama namun penomoran

pada soal diganti atau diacak.

Page 48: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

34

3.8 Metode Analisis Data

3.8.1 Analisis Data Awal

Data awal yang akan dianalisis yaitu nilai UTS populasi pada kelas

eksperimen maupun kontrol yang akan diuji lebih lanjut dengan uji normalitas dan

homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk menyatakan apakah data berasal

dari distribusi normal atau tidak. Statistika yang digunakan dalam uji normalitas

ini adalah uji chi-kuadrat, yakni sebagai berikut;

dimana:

Oi = frekuensi hasil pengamatan

Ei = frekuensi hasil yang diharapkan

k = jumlah kelas interval

Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika x2hitung < x

2tabel dengan dk = k-1

untuk nilai x2

tabel pada taraf signifikansi 5% (Sudjana, 2005).

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data mempunyai

varian yang sama atau berbeda. Jika data mempunyai varians yang sama maka

data tersebut dikatakan homogen. Uji yang digunakan untuk menghitung

homogenitas populasi adalah uji Bartlett dengan langkah-langkah pengujiannya

sebagai berikut:

1. Menentukan varian gabungan :

)1(

)1( 2

2

ni

iSni

s

2. Menentukan harga satuan B dengan rumus : )1()(log 2 i

nSB

3. Menentukan statistik chi-kuadrat ( 2x ) ]log)1()10(ln 22

iSniBx

Keterangan:

x2 = besarnya homogenitas

ni = jumlah responden masing-masing kelompok

B = koefisien Bartlett

Si2 = varians gabungan dari semua sampel

k

i 1

2

2

Ei

EiOiχ

Page 49: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

35

Data dikatakan homogen jika x2hitung < x

2tabel dengan dk = k-1 pada taraf

signifikansi 5% (Sudjana, 2005). Hasil perhitungan normalitas dan homogenitas

populasi kelas VII di SMP Negeri 1 Larangan adalah sebagai berikut;

Tabel 3.5 Hasil Analisis Normalitas Populasi

Kelas X2

hitung X2

tabel Keterangan Kriteria Data

7E 9.50

11.07

X2

hitung<X2tabel Berdistribusi normal

7F 10.12 X2

hitung<X2tabel Berdistribusi normal

7G 10.98 X2

hitung< X2tabel Berdistribusi normal

7H 10.82 X2

hitung< X2tabel Berdistribusi normal

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa populasi berdistribusi normal

kemudian diuji homogenitas untuk mengetahui anggota populasi bersifat

homogen dengan menggunakan uji Bartlett. Hasil analisis uji homogenitas dengan

X2

hitung sebesar 7,09 yang dibandingkan dengan harga X2

tabel 7,82 (dengan dk=k-1

dan taraf signifikansi 5%) sehingga X2

hitung < X2

tabel dan Ho diterima artinya

anggota populasi berdasarkan nilai UTS bersifat homogen. Berdasarkan hasil

analisis normalitas dan homogentis populasi, dapat diketahui bahwa populasi

berangkat dari keadaan homogen atau sama dan mempunyai distribusi normal.

Hasil analisis data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Hasil analisis

tersebut dan pertimbangan guru maka dipilih kelas 7G dan 7H sebagai sampel

dalam penelitian ini.

3.8.2 Analisis Uji Homogenitias dan Normalitas Pre Test dan Post Test

Nilai pre test dan post test dilakukan uji normalitas dan homogenitas

karena data tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut dengan uji t dan uji N-gain.

Uji normalitas digunakan untuk menyatakan apakah data berasal dari distribusi

normal atau tidak. Statistika yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah uji

chi-kuadrat, yakni sebagai berikut;

dimana:

Oi = frekuensi hasil pengamatan

Ei = frekuensi hasil yang diharapkan

k

i 1

2

2

Ei

EiOiχ

Page 50: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

36

k = jumlah kelas interval

Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika x2hitung < x

2tabel dengan dk = k-1

untuk nilai x2

tabel pada taraf signifikansi 5% (Sudjana, 2005).

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data nilai kedua kelas

mempunyai varian yang sama atau berbeda. Jika data mempunyai varians yang

sama maka data tersebut dikatakan homogen. Hipotesis statistika yang digunakan

adalah sebagai berikut;

Ho : σ12 = σ2

2

Ha : σ12

≠ σ22

Uji yang digunakan untuk menghitung homogenitas sampel adalah uji

kesamaan dua rata-rata atau uji F sebagai berikut;

F =

Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika Fhitung≥F(α);(nb-1),(nk-1), dengan α =

5% dan dk=n-1 untuk masing-masing pembilang dan penyebut (Sudjana, 2005).

Hasil analisis normalitas dan homogenitas pre test dan post test adalah sebagai

berikut.

Tabel 3.6 Hasil Analisis Normalitas Pre Test dan Post Test

Kelas X2

hitung X2

tabel Keterangan Kriteria Data

Pre Test 7G 10.11 11.07 X

2hitung<X

2tabel Berdistribusi normal

7H 9.10 11.07 X2

hitung<X2tabel Berdistribusi normal

Post Test 7G 9.66 11.07 X2

hitung<X2tabel Berdistribusi normal

7H 11.05 11.07 X2

hitung<X2tabel Berdistribusi normal

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13

Tabel 3.7 Hasil Analisis Homogenitas Pre Test dan Post Test

Fhitung Ftabel Keterangan Kriteria Data

Pre Test 1.26 1.80 Fhitung≤Ftabel Homogen

Post Test 1.68 1.80 Fhitung≤Ftabel Homogen

Hasil analisis uji normalitas dan homogenitas data pre test maupun post

test menunjukkan bahwa menunjukkan hasil bahwa kedua data tersebut

berdistribusi normal dan homogen. Hasil tersebut dapat menjadi ketentuan data

pre test dan post test dapat diuji dengan statistik parametrik diantaranya uji beda

atau uji t dan uji N-gain.

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14

Page 51: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

37

3.8.3. Analisis Data Hasil Belajar

Data hasil belajar kognitif yaitu dengan menghitung nilai akhir pada kelas

eksperimen dan kontrol diperoleh dari:

1) Nilai pre test dan post test (25 soal pilihan ganda)

2) LKS untuk kelompok eksperimen dan LDS untuk kelompok kontrol sebagai

nilai harian (NH)

3) Tugas kelompok.

Data tersebut digunakan untuk menghitung nilai akhir yang didapat oleh

siswa sebagai berikut;

Nilai Akhir =

Mencari persentase ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:

P =

Keterangan:

P = persentase ketuntasan klasikal belajar

F = jumlah siswa tuntas belajar secara individual (nilai

N = jumlah total siswa

(Sudijono, 2009).

Analisis data nilai akhir dan persentase ketuntasan belajar klasikal pada

kelas eksperimen maupun kontrol dapat dilihat pada Lampiran 15. Hasil belajar

kognitif pada kelompok kontrol dan eksperimen kemudian dianalisis dengan

menggunakan uji t, data yang digunakan diperoleh dari nilai post test untuk

mengetahui perbedaan hasil belajar diantara kedua kelompok tersebut. Hipotesis

untuk haisl belajar dengan uji t adalah sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : µ1 = µ2, tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok

Ha : µ1 ≠ µ2, terdapat perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok

Menurut Sudjana (2005) data yang diperoleh dari data hasil belajar

kognitif dianalisis menggunakan rumus uji t sebagai berikut;

Page 52: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

38

21

21

11

nnS

xxt

Dengan

2

)1()1(

21

2

2

2

2

2

11

nn

SnSnS

Keterangan :

1x = rata-rata kelompok eksperimen

2x = rata-rata kelompok kontrol

1n = jumlah subyek kelompok eksperimen

2n = jumlah subyek kelompok kontrol

2

1S = varians kelompok eksperimen

2

2S = varians kelompok kontrol

2S = varian gabungan

(Sudjana, 2005)

Ho diterima jika -t(1-1/2α)(n1+n2-2)<thitung<t(1-1/2α)(n1+n2-2) dengan taraf

signifikansi 5% dan dk=(n1+n2)-2 dan tolak Ho apabila sebaliknya. Peningkatan

hasil belajar pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol diuji dengan uji N-gain

yang diperoleh dari data pre test dan post test. Analisis N-gain dapat dilihat pada

Lampiran 16.

Rumus yang digunakan untuk uji N-gain adalah sebagai berikut:

N gain =

Hasil N-gain ini kemudian diklasifikasikan sesuai kriteria sebagai berikut:

Kriteria tinggi apabila : N-gain ≥ 0,7

Kriteria sedang apabila : 0,7 < N-gain ≤ 0,3

Kriteria rendah apabila : N-gain < 0,3 (Sugiyono, 2012)

3.8.4. Analisis Data Karakter Ilmiah

Analisis data karakter ilmiah didapat dari lembar observasi dan angket

penilaian diri menggunakan pola skala Likert sedangkan jurnal berupa catatan

guru. Ketentuan skor dan kriteria skor dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai

berikut;

Page 53: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

39

Tabel 3.8 Kriteria Skor Karakter Ilmiah dengan Teknik Penilaian Diri

Skor Kriteria Skor

4 Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-

kadang tidak melakukan

2 Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering

tidak melakukan

1 Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

(Kemendikbud, 2013).

Rumus untuk mencari nilai adalah

Tabel 3.9 Kriteria Nilai Karakter Ilmiah

Nilai Kriteria

81,25 < x ≤ 100 Sangat baik

62,50 < x ≤ 81,25 Baik

43,75 < x ≤ 62,50 Cukup

25,00 ≤ x ≤ 43, 75 Kurang

(Arikunto, 2012)

Tiap aspek karakter ilmiah juga dianalisis untuk mengetahui rata-rata nilai tiap

aspek dalam satu kelas tersebut. Rumus yang digunakan yaitu :

Rata-rata skor tiap aspek =

Dari tiap aspek dalam penilaian karakter ilmiah dapat dikategorikan sebagai

berikut:

Kategori sangat tinggi dengan rata-rata nilai 3,4 < x ≤ 4,0; tinggi dengan rata-rata

nilai 2,8 < x ≤ 3,4; sedang dengan rata-rata nilai : 2,2 < x ≤ 2,8; rendah dengan

rata-rata nilai : 1,6 < x ≤ 2,2 dan sangat rendah dengan rata-rata nilai: 1,0 ≤ x ≤

1,6 (Kemendikbud, 2013).

Perbedaan karakter ilmiah pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah

melakukan pembelajaran dianalisis dengan uji t dengan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : µ1 = µ2, tidak terdapat perbedaan karakter ilmiah antara kedua kelompok

Ha : µ1 ≠ µ2, terdapat perbedaan karakter ilmiah antara kedua kelompok

Page 54: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

40

Rumus untuk menghitung uji t adalah sebagai berikut:

21

21

11

nnS

xxt

Dengan

2

)1()1(

21

2

2

2

2

2

11

nn

SnSnS

Keterangan :

1x = rata-rata kelompok eksperimen

2x = rata-rata kelompok kontrol

1n = jumlah subyek kelompok eksperimen

2n = jumlah subyek kelompok kontrol

2

1S = varians kelompok eksperimen

2

2S = varians kelompok kontrol

2S = varians gabungan

Tolak Ho jika thitung>t(1-1/2α)(n1+n2-2) dengan taraf signifikansi sebesar 5%

dan dk=(n1+n2)-2. Analisis uji t data karakter ilmiah siswa terdapat pada

Lampiran 19.

3.8.5. Analisis Data Tanggapan Siswa dan Guru

Data tanggapan siswa dan guru mengenai pembelajaran IPA

berpendekatan JAS dengan instrumen berupa angket yang diukur menggunakan

skor dengan dua alternatif jawaban yaitu jawaban “Ya” skor 1 dan jawaban

“Tidak” skor 0.

Jumlah skor yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan rumus;

P =

Keterangan:

P = persentase skor yang diperoleh

F = skor yang diperoleh

N = skor maksimal (Sudijono, 2009)

Page 55: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

41

Hasil persentase angket tanggapan siswa dan guru kemudian

dikualitatifkan ke dalam kriteria penilaian yang tersedia pada Tabel 3.6 sebagai

berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Persentase Angket Tanggapan Siswa dan Guru

Persentase Skor Kriteria

80% < x ≤ 100% Sangat baik

60% < x ≤ 80% Baik

40% < x ≤ 60% Cukup

20% < x ≤ 40% Kurang baik

0% ≤ x ≤ 20% Sangat kurang baik

(Arikunto & Cepi, 2009)

Analisis data tanggapan siswa dan guru digunakan untuk mengetahui

tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA berpendekatan JAS selama siswa

melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran JAS dapat digunakan sebagai

alternatif oleh guru ketika membelajarkan IPA. Analisis data tanggapan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23.

Page 56: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

58

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Pembelajaran IPA berpendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) materi inetraksi

makhluk hidup dengan lingkungannya yang dilaksanakan di SMP Negeri 1

Larangan kurang efektif terhadap hasil belajar namun dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dan memenuhi kriteria tuntas belajar secara klasikal.

2. Pembelajaran IPA berpendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) materi inetraksi

makhluk hidup dengan lingkungannya yang dilaksanakan di SMP Negeri 1

Larangan efektif terhadap karakter ilmiah siswa dengan persentase 100%

karakter siswa tergolong baik dan sangat baik.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan bagi para pembaca yang akan

melakukan penelitian selanjutnya agar hasil penelitian yang didapat lebih baik;

1. Diharapkan untuk peneliti yang lain untuk mengembangkan penelitian ini

dengan memperbaiki kekurangan yang ada yaitu pengkondisian siswa ketika

melaksanakan kegiatan menjelajah agar tidak ada siswa yang bermain atau

sibuk sendiri tanpa memperhatikan kegiatan jelajah alam sekitar.

Page 57: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

59

2. Persiapan pembelajaran perlu direncanakan dengan baik, seperti lingkungan

yang akan digunakan apa, media dan waktu. Selain itu guru juga harus

mengecek lingkungan yang akan digunakan sebelum pembelajaran dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, M., Parmin & E. Purwantoyo. 2013. Penerapan Model Studi Lapangan

pada Materi Keanekaragaman Hayati dengan Memanfaatkan Lingkungan

Sekolah. Unnes Journal Of Biology Education, 2(2): 337-341.

Afifi, J. 2012. Inovasi-Inovasi Kreatif Manajemen Kelas dan Pengajaran Efektif.

Jogjakarta: Diva Press.

Alimah, S., Supriyanto & N. R. Utami. 2014. Model Meksint Korefsi dengan

Pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada Pembelajaran Struktur Tubuh

Hewan. Jurnal Biosaintifika, 6(1): 47-51.

Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. & Cepi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Astuti, R., W. Sunarno & S. Sudarisman. 2012. Pembelajaran IPA dengan

Pendekatan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen

Bebas Termodifikasi dan Eksperimen Terbimbing Ditinjau dari Sikap

Ilmiah dan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Inkuiri, 1(1): 51-59.

BSNP. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/ MTs. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Cholidah, N., Parmin, & B. Priyono. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa

Berpendekatan Jelajah Alam Sekitar Materi Ekosistem. Unnes Science

Education Journal, 3(1): 137-146.

Dalyono, M. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dettmer, P. 2006. New Blooms in Established Fields: Four Domains of Learning

and Doing. ProQuest Education Journals, 28(2): 70-78.

59

Page 58: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

60

Hening, W., Sudarmin, & D. Mustikaningtyas. 2013. Pengembangan Modul

Hubungan Antar Komponen Ekosistem Berbantuan Flashcard untuk

Menumbuhkan Karakter Cinta Lingkungan pada Siswa SMP. Unnes Science

Education Journal, 2(2): 254-261.

Hotimah, H. 2008. Penerapan Model Pembelajaran IPA Terpadu Bervisi SETS

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP. Skripsi. Semarang: Unnes.

Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta: Prestasi

Pustakaraya.

Isnaningsih & D. S. Bimo. 2013. Penerapan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Discovery Berorientasi Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan

Hasil Belajar IPA. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(2): 136-141.

Kemendikbud. 2013. Model Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik

Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat

Kurikulum dan Perbukuan.

Khafidzin, Syamsul. 2012. Efektivitas Penerapan Metode PBI (Problem Based

Instruction) pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk hidup

dengan Pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) pada Siswa kelas VIII.

Skripsi. Semarang. FMIPA UNNES.

Krathwohl, D. 2002. A Revision of Bloom's Taxonomy: An Overview. Theory

Into Practice, 41(4): 212-264.

Machin, A. 2014. Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan

Konservasi pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA

Indonesia, 3(1): 29-35.

Mulyani, E.S., M. Aditya, & N. Edi. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS)

Pendekatan Pembelajaran Biologi. Online. http://buku_JAS_Srimulyani_

unnes.pdf-Foxitreader[buku_JAS_Srimulyani_unnes.pdf] [diakses 11-12-

2014].

Mustari, M. 2011. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan Karakter.

Yogyakarta: Laksbang Pressindo.

Nur’aeni, I. 2012. Penerapan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada

Pembelajaran Materi Paku (Pteridophyta) di MAN Pemalang. Skripsi.

Semarang: FMIPA UNNES.

RC, Rifa’I A. & C.T Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Page 59: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

61

Sari, I.P., M. Rahayuningsih, & N. Edi. 2012. Pemanfaatan Kebun sebagai

Sumber Belajar dengan Menerapkan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar

(JAS). Unnes Journal of Biology Education, 1(2): 2-6.

Sari, Y., S. Mulyani & S. Ridlo. 2013. Efektivitas Penerapan Metode Quantum

Teaching pada Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Berbasis Karakter

dan Konservasi. Unnes Journal Of Biology Education, 2(2): 166-172.

Sudijono, A. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sujarwanta, A. 2012. Mengkondisikan Pembelajaran IPA dengan Pendekatan

Saintifik. Jurnal Nuansa Kependidikan, 16(1): 75-83.

Tang, X., A. Elby, & D. Levin. 2009. The scientific method and scientific inquiry:

Tensions in teaching and learning. USA: Wiley InterScience. Online.

Tersedia di http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/sce.20366/pdf

[diakses 20-01-2015].

Taufiq, M., N.R. Dewi, & A. Widiyatmoko. 2014. Pengembangan Media

Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema

“Konservasi” Berpendekatan Science-Edutainment. Jurnal Pendidikan IPA

Indonesia, 3(2): 140-145.

Uno, H. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Utami, R. 2013. Efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Terpadu Tema

Pencemaran Lingkungan Terhadap Penanaman Nilai Karakter dan

Pemahaman Konsep. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Wahono. 2013a. Buku Guru IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wahono. 2013b. Buku Siswa IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wasis & Sugeng. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP & MTs Kelas VII. Jakarta:

Pusat Perbukuan Depdiknas.

Widiyatmoko, A. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu

Berkarakter Menggunakan Pendekatan Humanistik Berbantu Alat Peraga

Murah. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1): 76-82.

Wijayanti, A. 2014. Pengembangan Autentic Assesment Berbasis Proyek dengan

Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Ilmiah

Mahasiswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(2): 102-108.

Page 60: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

62

Winarti, 2011. Pembangunan Karakter dalam Pembelajaran Sains Melalui

Metode Ilmiah. Makalah dipresentasikan pada seminar nasional pendidikan

biologi, UNS Solo, 16 Juli 2011.

Yuanita, R., N. Edi., & Sumadi. 2014. Penerapan Model Investigasi Kelompok

pada Pembelajaran Materi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup dengan

Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Di Smp Negeri 2 Brangsong Kendal.

Unnes Journal of Biology Education, 3(2): 77-86.

Yuniastuti, E. 2013. Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar

Biologi dengan Pendekatan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar pada Siswa

Kelas VII SMP Kartika V-1 Balikpapan. Jurnal Socioscientia, 5(1): 31-38.

Zakaria E & Zanaton. 2007. Promoting Cooperative Learning in Science and

Mathematics. Journal of Science and Technology Education, 3 (1): 35-59.

On line at http://www.ejmste.com/v3n1/EJMSTEv3n1_Zakaria&Iksan.pdf

[diakses 20-04-2015].

Page 61: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

62

Lampiran 1

SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP Negeri 1 Larangan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : VII / 2

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekositem

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok Kegiatan pembelajaran

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Karakter

ilmiah yang

diharapkan Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

7.1 Menentukan

ekosistem dan

saling

hubungan

antara

komponen

ekosistem

Interaksi

makhluk

hidup

dengan

lingkungan

nya atau

Ekosistem

a. Mengeksplor pengetahuan

awal siswa

b. Melakukan kegiatan jelajah

alam sekitar dan

pengamatan terhadap

lingkungan sekitar sebagai

satuan ekosistem,

komponen ekosistem dan

kepadatan populasi (proses

sains). c. Menggali informasi

narasumber tentang

komponen suatu satuan

ekosistem (proses sains).

d. Mencari berbagai sumber

belajar seperti buku,

internet, melihat lingkungan

sekitar atau tayangan video

tentang komponen suatu

satuan ekosistem yang

spesifik (proses sains).

a. Mengidentifi-

kasi

komponen-

komponen

penyusun

ekosistem

b. Mengindenti-

fikasikan

satuan-satuan

dalam

ekosistem dan

menyatakan

matahari

merupakan

sumber energi

utama.

c. Menghitung

kepadatan

populasi suatu

ekosistem

d. Menjelaskan

Hasil belajar:

tes tertulis,

Observasi,

dan

eksperimen

Karakter

ilmiah:

observasi

dan penilaian

diri

Pilihan

ganda,

Lembar

observasi

berupa LKS

dan tugas

proyek

Angket

penilaian

diri dan

lembar

observasi

karakter

1. Perhatikan

bagan rantai

makanan

pada

ekosistem

sawah

berikut ini!

Paditikus

ular

Tikus mendapat

kan makanan

dengan

memakan padi,

sehingga

berdasarkan

jenis

makanannya

tikus berperan

sebagai

organisme... .

9 x 40’ Buku Guru

IPA dan

buku siswa

(Wahono,

2013),

BSE IPA

(Wasis,

2008),

lingkungan

sekitar, dan

gambar.

Rasa ingin

tahu,

Jujur,

percaya diri,

disiplin dan

toleransi.

Page 62: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

63

e. Membuat beberapa model

diagram rantai makanan

dan jaring-jaring makanan

(proses sains dan

edutainment) f. Menyampaikan data yang

telah didapat dalam forum

diskusi di kelas (learning

community)

g. Mengamati gambar dan

mengidentifikasi pola

interaksi (proses sains)

pengertian

rantai, jaring-

jaring dan

piramida

makanan

e. Menggambar-

kan dalam

bentuk

diagram rantai

makanan dan

jaring-jaring

kehidupan

berdasar hasil

pengamatan

suatu

ekosistem

f. Mengamati

tentang

hubungan

saling

ketergantung-

an dalam

ekosistem.

g. Membedakan

pola interaksi

dalam

ekosistem

ilmiah

A. Tingkat

trofik I

B. Tingkat

trofik II

C. Konsumen 2

D. Konsumen

tersier

2. 2. Gambarkan

dalam bentuk

diagram rantai

makanan dan

jaring-jaring

kehidupan

berdasarkan

hasil

pengamatan

suatu ekosistem

yang kamu

amati! Lakukan

dalam bentuk

kerja

kelompok!

Presentasi-kan

di depan kelas

pada saat yang

ditetapkan!

Semarang, Maret 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA, Mahasiswa,

Nur Rohmah, S. Pd Kepala SMP Negeri 1 Larangan, Sri Wahyuningsih,

NIP 19691021 1995122 001 NIM 4001411028

Page 63: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

64

64

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS

EKSPERIMEN

MATERI : INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

(EKOSISTEM)

SMP NEGERI 1 LARANGAN

KELAS VII/ SEMESTER GENAP

TAHUN AJARAN 2014/2015

Page 64: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP Negeri 1 Larangan

Kelas/Semester : VII/2

Mata Pelajaran : IPA

Materi : Interaksi Makhluk Hidup

dengan Lingkungannya

Alokasi waktu : 9 X 40’ ( 4X pertemuan )

A. Standar Kompetensi

7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

B. Kompetensi Dasar

7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi komponen-komponen penyusun ekosistem.

2. Mengidentifikasi satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari

sebagai sumber energi utama.

3. Menghitung kepadatan populasi suatu ekosistem.

4. Menjelaskan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida

makanan.

5. Menyajikan diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

6. Mengamati tentang hubungan saling ketergantungan dalam ekosistem.

7. Membedakan pola interaksi dalam ekosistem.

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Setelah melakukan pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS), maka:

1. Siswa dengan rasa percaya diri dan jujur dapat menjelaskan pengertian

ekosistem melalui kegiatan pengamatan langsung.

Page 65: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

66

2. Siswa dengan rasa ingin tahu dapat menemukan komponen-komponen

penyusun ekosistem di lingkungan sekitar sekolah melalui kegiatan

pengamatan langsung.

3. Siswa dengan rasa jujur dan disiplin mencatat data tentang komponen

penyusun ekosistem melalui kegiatan pengamatan langsung.

4. Siswa dengan rasa percaya diri dan toleransi dapat mengkomunikasikan

peranan komponen-komponen ekosistem dalam bentuk laporan pengamatan.

Pertemuan 2

Setelah melakukan pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS), maka:

1. Siswa dengan rasa percaya diri dapat menjelaskan matahari sebagai sumber

energi utama dalam ekosistem melalui proses fotosintesis yang dilakukan

oleh tumbuhan melalui kegiatan pengamatan langsung.

2. Siswa dengan rasa ingin tahu dan disiplin mengidentifikasi satuan-satuan

organisasi ekosistem melalui kegiatan pengamatan gambar.

3. Siswa dengan rasa percaya diri dan toleransi dapat membedakan pengertian

individu, populasi, komunitas, dan ekosistem melalui kegiatan diskusi.

4. Siswa dengan rasa ingin tahu, jujur, dan disiplin dapat menghitung

kepadatan populasi suatu ekosistem melalui kegiatan pengamatan langsung.

5. Siswa dengan rasa jujur dan percaya diri mengkomunikasikan analisis data

kepadatan populasi melalui kegiatan diskusi.

Pertemuan 3

Setelah melakukan pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS), maka:

1. Siswa dengan rasa ingin tahu dan disiplin dapat memahami saling

ketergantungan antara komponen dalam ekosistem melalui kegiatan

pengamatan gambar.

2. Siswa dengan rasa jujur dan rasa ingin tahu dapat mengidentifikasi gambar

suatu jaring-jaring makanan melalui kegiatan pengamatan.

3. Siswa dengan rasa percaya diri dapat menjelaskan pengertian rantai

makanan, jaring-jaring makanan dan piramida makanan melalui kegiatan

Page 66: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

67

pengamatan dan diskusi.

4. Siswa dengan rasa percaya diri dan toleransi dapat menyajikan diagram

rantai makanan dan jaring-jaring makanan melalui tugas kelompok.

5. Siswa dengan rasa ingin tahu dapat menentukan pola piramida makanan

yang benar melalui kegiatan diskusi.

Pertemuan 4

Setelah melakukan pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS), maka:

1. Siswa dengan rasa ingin tahu dan jujur dapat menentukan pola interaksi

melalui kegiatan pengamatan gambar.

2. Siswa dengan rasa percaya diri dan toleransi dapat menjelaskan pengertian

interaksi dalam ekosistem (netralisme, simbiosis, kompetisi dan predasi)

melalui kegiatan pengamatan dan diskusi.

3. Siswa dengan rasa ingin tahu dan disiplin dapat membedakan simbiosis

mutualisme, simbiosis parasitisme dan simbiosis komensalisme melalui

kegiatan pengamatan.

Karakter ilmiah yang diharapkan yaitu rasa ingin tahu, jujur, percaya diri,

disiplin dan toleransi.

E. Materi Pembelajaran

1. Komponen Penyusun Ekosistem (Pertemuan 1)

Ekosistem dibentuk oleh kumpulan berbagai macam makhluk hidup

beserta benda-benda tak hidup. Semua makhluk hidup yang menyusun suatu

ekosistem disebut komponen biotik, contohnya manusia, hewan, tumbuhan dan

mikroorganisme. Benda-benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut komponen

abiotik antara lain air, tanah, suhu, cahaya matahari, udara, kelembapan, dan

keasaman (pH). Berdasarkan fungsi atau tingkatan trofiknya, komponen biotik

dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer

(pengurai).

Page 67: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

68

Produsen merupakan satu-satunya organisme yang dapat membuat dan

menyediakan makanan bagi diri sendiri dan makhluk hidup lain (organisme

aututrof). Tumbuhan menggunakan energi matahari dalam proses fotosintesis,

sehingga matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi.

Konsumen memperoleh energi dari bahan makanan yang dibuat oleh produsen

(organisme heterotrof).

2. Satuan-Satuan Organisasi dalam Ekosistem (Pertemuan 2)

Ekosistem merupakan kesatuan struktural dan fungsional antara makhluk

hidup dengan lingkungannya. Organisasi terkecil dalam ekosistem disebut

individu. Individu-individu sejenis berkumpul dan berinteraksi membentuk

organisasi yang lebih besar yang disebut populasi. Beberapa populasi makhluk

hidup dalam suatu lingkungan berinteraksi membentuk komunitas. Komunitas

dan lingkungannya selalu berhubungan timbal balik membentuk ekosistem.

Beberapa ekosistem membentuk bioma dan keseluruhan ekosistem yang ada di

bumi merupakan biosfer.

3. Saling Ketergantungan dalam Ekosistem (Pertemuan 3)

Ekosistem terjadi hubungan interaksi antara komponen biotik dan abiotik,

keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Contoh hubungan saling

ketergantungan antara sesama komponen biotik yaitu saling ketergantungan

antarspesies terjadi dalam peristiwa makan dan dimakan. Peristiwa makan dan

dimakan menimbulkan perpindahan materi dan energi. Hal ini akan membentuk

jarfing-jaring kehidupan yang terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan

piramida makanan.

1.a 1.b 1.c

Gambar 1. 1.a Rantai makanan, 1.b Jaring-jaring makanan, 1.c Piramida

makanan

(BSE Wasis, 2008)

Page 68: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

69

4. Jenis-jenis interaksi antar organisme (Pertemuan 4)

Jenis-jenis interaksi antar organisme antara lain sebagai berikut;

a. Hubungan netral yaitu hubungan yang tidak saling memengaruhi.

b. Hubungan simbiosis yaitu hubungan saling memengaruhi antara dua organisme.

Ada tiga jenis hubungan simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, komensalisme dan

parasitisme.

c. Hubungan kompetisi terjadi jika dalam suatu ekosistem terdapat

ketidakseimbangan, misalnya kekurangan air, makanan, pasangan kawin, dan

ruang.

d. Hubungan predasi yaitu hubungan antara organisme yang memangsa dan

organisme yang dimangsa, contohnya adalah hubungan antara rusa dengan singa.

F. Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Jelajah Alam Sekitar (JAS)

Model : Cooperative learning

Metode : Observasi, eksperimen, diskusi kelompok dan ceramah

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar

Pertemuan 1

1. Media : LKS

2. Alat : papan tulis, spidol, kamera

3. Sumber belajar :

Lingkungan sekitar sekolah (hutan, dan sungai)

Wahono. 2013. Buku Guru IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wahono. 2013. Buku Siswa IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wasis. 2008. BSECTL IPA SMP/MTs kelas VII edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Pertemuan 2

1. Media : LKS, gambar.

2. Alat : papan tulis, spidol, kamera, rafia.

3. Sumber belajar :

Page 69: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

70

Lingkungan sekitar sekolah (hutan)

Wahono. 2013. Buku Guru IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wahono. 2013. Buku Siswa IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wasis. 2008. BSECTL IPA SMP/MTs kelas VII edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Pertemuan 3

1. Media : LKS, gambar, tanaman kecambah yang sudah ditanam

siswa.

2. Alat : papan tulis, spidol, kamera, penggaris.

3. Sumber belajar :

Lingkungan sekitar sekolah

Wahono. 2013. Buku Guru IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wahono. 2013. Buku Siswa IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wasis. 2008. BSECTL IPA SMP/MTs kelas VII edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Pertemuan 4

4. Media : LKS, kartu gambar

5. Alat : papan tulis, spidol

6. Sumber belajar :

Lingkungan sekitar sekolah

Wahono. 2013. Buku Guru IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wahono. 2013. Buku Siswa IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wasis. 2008. BSECTL IPA SMP/MTs kelas VII edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Page 70: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

71

H. Langkah Kegiatan

PERTEMUAN PERTAMA

Sub materi: Konsep lingkungan dan komponen penyusun eksosistem (2 JP)

Kegiatan Tahapan Kegiatan pembelajaran Komponen

JAS

Waktu

Pendahuluan

a. Pembukaan

b. Motivasi dan

apersepsi

c. Prasyarat

pengetahuan

d. Pra observasi

1. Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar

dan melakukan presensi.

2. Guru bertanya kepada siswa “apa yang kalian

temui di lingkunganmu?”

3. Guru memotivasi pengetahuan awal siswa

“Tumbuhan mampu menyediakan sumber

makanan untuk makhluk hidup lain, jadi

tumbuhan berfungsi sebagai apa dalam

ekosistem?”

4. Siswa mengetahui pengertian konsep lingkungan

5. Guru menyuruh siswa menyiapkan peralatan alat

tulis

10

menit

Inti

a. Eksplorasi

b. Elaborasi

1. Guru membimbing siswa dalam pembentukan

kelompok (4orang/kelompok)

2. Guru membagikan LKS JAS dan membimbing

siswa melakukan kegiatan jelajah alam hutan

dan lapangan sekolah.

3. Guru membimbing siswa pergi ke sungai di

depan sekolah, kemudian siswa dengan rasa

ingin tahu mengamati dan mencatat data hasil

pengamatan dengan jujur, segala benda atau

makhluk hidup yang ditemui di lapangan.

4. Siswa mencatat hasil pengamatan pada LKS

dengan jujur pada tabel pengamatan.

5. Guru membimbing siswa pergi ke hutan di

samping sekolah untuk melakukan kegiatan

pengamatan yang sama tentang komponen biotik

dan abiotik.

6. Siswa dengan rasa ingin tahu melakukan

pengamatan dan mencatat hasil pengamatan

pada LKS dengan jujur dan dilakukan dengan

disiplin.

1. Eksplorasi

2. Proses

sains.

3. Learning

communit

10

menit

15

menit

15

menit

Page 71: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

72

Kegiatan Tahapan Kegiatan pembelajaran Komponen

JAS

Waktu

c. Konfirmasi

7. Siswa mendiskusikan pengertian lingkungan dan

ekosistem serta komponen penyusun ekosistem

dengan penuh toleransi dalam etika berdiskusi.

8. Guru dan siswa berdiskusi tentang pengertian

produsen, konsumen dan dekomposer.

9. Guru dan siswa berdiskusi tentang macam-

macam konsumen berdasarkan jenis makanan

yang dimakan.

10. Guru menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan nyaman.

11. Siswa dengan rasa percaya diri

mempresentasikan hasil pengamatan.

12. Siswa dengan rasa ingin tahu dan percaya

diri bertanya jawab menanggapi presentasi yang

disampaikan oleh kelompok lain.

13. Guru melakukan penilaian pada siswa selama

mengikuti proses pembelajaran.

14. Guru menjelaskan prinsip proses fotosintesis

15. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa, meluruskan kesalah

pemahaman, memberi penguatan.

16. Guru bersama dengan siswa membuat

rangkuman hasil belajar

y

4. Edutain-

ment

5. Assesmen

autentik

6. Konstruk-

tivisme

20

menit

Penutup

1. Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok dengan kinerja baik.

2. Guru memberikan tugas rumah berupa tugas

kelompok, yaitu membuat kecambah dari

kacang hijau yang akan dibahas pada pertemuan

ketiga.

3. Guru menjelaskan prosedur cara

pelaksanaannya.

4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran

berikutnya.

10

menit

LKS JAS yang digunakan pada pertemuan pertama adalah LKS 1 tentang pengamatan

terhadap komponen biotik dan abiotik.

Page 72: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

73

I. Penilaian

1.) Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian: Tugas kelompok, observasi dan eksperimen

b. Bentuk Instrumen:

1. Lembar observasi (LKS) terlampir

2. Tugas proyek

a) Lakukan percobaan perkecambahan pada kacang hijau, kemudian

tempatkan di tempat yang terang dan gelap. Bandingkan hasil percobaan

perkecambahan yang ditempat gelap dan terang. Komunikasikan hasil

percobaanmu pada pertemuan berikutnya.

b) Buatlah model diagram jaring-jaring makanan, dan piramida makanan

berdasarkan hasil pengamatan suatu ekosistem yang kamu amati. Lakukan

dalam bentuk kelompok.

2.) Karakter Siswa

a. Teknik penilaian: observasi dan penilaian diri

b. Bentuk instrumen: angket penilaian diri dan lembar observasi (terlampir)

Semarang, Maret 2015

Mengetahui,

Guru mata pelajaran IPA, Mahasiswa,

Nur Rohmah, S. Pd Sri Wahyuningsih,

NIP 19691021 1995122 001 NIM 4001411028

Page 73: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

74

Lampiran 3

SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Sekolah : SMP Negeri 1 Larangan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : VII / 2

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekositem

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok Kegiatan pembelajaran

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Karakter

ilmiah yang

diharapkan Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

7.1 Menentukan

ekosistem dan

saling

hubungan

antara

komponen

ekosistem

Interaksi

makhluk

hidup

dengan

lingkungann

ya atau

Ekosistem

a. Mengeksplor pengetahuan

awal siswa

b. Guru menyampaikan materi

secara detail.

c. Melakukan kegiatan

pengamatan gambar tentang

komponen ekosistem dan

kepadatan populasi

d. Menggali informasi

narasumber tentang komponen

suatu satuan ekosistem.

e. Mencari berbagai sumber

belajar seperti buku, internet,

melihat lingkungan sekitar

atau tayangan video tentang

komponen suatu satuan

ekosistem yang spesifik.

f. Membuat beberapa model

diagram rantai makanan dan

jaring-jaring makanan.

g. Menyampaikan data yang

a. Mengidentifi-

kasi komponen-

komponen

penyusun

ekosistem

b. Mengindenti-

fikasikan

satuan-satuan

dalam

ekosistem dan

menyatakan

matahari

merupakan

sumber energi

utama.

c. Menghitung

kepadatan

populasi suatu

ekosistem

d. Menjelaskan

pengertian

rantai, jaring-

Hasil belajar:

tes tertulis,

dan Observasi.

Karakter

ilmiah:

observasi dan

penilaian diri

Pilihan

ganda,

Lembar

diskusi

berupa LDS

dan tugas

proyek

Angket

penilaian diri

dan lembar

observasi

karakter

ilmiah

1. Perhatikan

bagan rantai

makanan

pada

ekosistem

sawah berikut

ini!

Paditikus

ular

Tikus mendapat-

kan makanan

dengan memakan

padi, sehingga

berdasarkan jenis

makanannya

tikus berperan

sebagai

organisme... .

A. Tingkat trofik

I

B. Tingkat trofik

9 x 40’ Buku Guru

IPA dan

buku siswa

(Wahono,

2013), BSE

IPA (Wasis,

2008), dan

gambar.

Rasa ingin

tahu,

Jujur,

percaya diri,

disiplin dan

toleransi.

Page 74: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

75

telah didapat dalam forum

diskusi di kelas.

h. Mengamati gambar dan

mengidentifikasi pola interaksi

(proses sains)

jaring dan

piramida

makanan

e. Menggambar-

kan dalam

bentuk diagram

rantai makanan

dan jaring-

jaring

kehidupan

berdasar hasil

pengamatan

suatu ekosistem

f. Mengamati

tentang

hubungan

saling ketergan-

tungan dalam

ekosistem

g. Membedakan

pola interaksi

dalam

ekosistem

II

C. Konsumen 2

D. Konsumen

tersier

2. 2. Gambarkan

dalam bentuk

diagram rantai

makanan dan

jaring-jaring

kehidupan

berdasarkan hasil

pengamatan

suatu ekosistem

yang kamu

amati! Lakukan

dalam bentuk

kerja kelompok!

Presentasi-kan di

depan kelas pada

saat yang

ditetapkan!

Semarang, Maret 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA, Mahasiswa,

Nur Rohmah, S. Pd Sri Wahyuningsih,

NIP 19691021 1995122 001 NIM 4001411028

Page 75: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

76

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

MATERI : INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN

LINGKUNGANNYA (EKOSISTEM)

SMP NEGERI 1 LARANGAN

KELAS VII/ SEMESTER GENAP

TAHUN AJARAN 2014/2015

Page 76: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KELAS KONTROL

Sekolah : SMP Negeri 1 Larangan

Kelas/Semester : VII/2

Mata Pelajaran : IPA

Materi : Interaksi Makhluk Hidup

dengan Lingkungannya

Alokasi waktu : 9 X 40’ ( 4X pertemuan )

A. Standar Kompetensi

7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

B. Kompetensi Dasar

7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi komponen-komponen penyusun ekosistem.

2. Mengidentifikasi satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari

sebagai sumber energi utama.

3. Menghitung kepadatan populasi suatu ekosistem.

4. Menjelaskan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida

makanan.

5. Menyajikan diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

6. Mengamati tentang hubungan saling ketergantungan dalam ekosistem.

7. Membedakan pola interaksi dalam ekosistem.

D. Tujuan

Pertemuan 1

1. Siswa dengan rasa ingin tahu dan percaya diri mengidentifikasi komponen-

komponen penyusun ekosistem melalui kegiatan pengamatan gambar.

Page 77: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

78

2. Siswa dengan rasa percaya diri dan toleransi menjelaskan serta

mengkomunikasikan peranan komponen-komponen penyusun ekosistem

melalui kegiatan diskusi.

Pertemuan 2

1. Siswa dengan rasa toleransi dan percaya diri mengidentifikasi satuan-satuan

organisasi ekosistem melalui kegiatan diskusi.

2. Siswa dengan rasa jujur dan disiplin menghitung kepadatan populasi melalui

kegiatan diskusi

3. Siswa dengan rasa ingin tahu dan percaya diri menyebutkan contoh-contoh

ekosistem melalui kegiatan diskusi

Pertemuan 3

1. Siswa dengan rasa ingin tahu dan percaya diri dapat menjelaskan hubungan

saling ketergantungan jaring-jaring makanan melalui kegiatan pengamatan

gambar.

2. Siswa dengan rasa jujur dan disiplin mengkomunikasikan hasil

pengamatannya melalui kegiatan diskusi.

3. Siswa dengan percaya diri dan toleransi menjelaskan pengertian rantai

makanan, jaring-jaring makanan dan piramida makanan melalui kegiatan

diskusi.

Pertemuan 4

1. Siswa dengan rasa ingin tahu dan jujur dapat menentukan pola interaksi

melalui kegiatan pengamatan gambar.

2. Siswa dengan rasa percaya diri dan toleransi menjelaskan pengertian

interaksi dalam ekosistem melalui kegiatan diskusi.

3. Siswa dengan rasa ingin tahu dan disiplin dapat membedakan simbiosis

mutualisme, parasitisme, dan komensalisme melalui kegiatan diskusi.

Karakter ilmiah yang diharapkan yaitu rasa ingin tahu, jujur, percaya diri,

disiplin dan toleransi.

Page 78: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

79

E. Materi Pembelajaran

1. Komponen Penyusun Ekosistem (Pertemuan 1)

Ekosistem dibentuk oleh kumpulan berbagai macam makhluk hidup

beserta benda-benda tak hidup. Semua makhluk hidup yang menyusun suatu

ekosistem disebut komponen biotik, contohnya manusia, hewan, tumbuhan dan

mikroorganisme. Benda-benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut komponen

abiotik antara lain air, tanah, suhu, cahaya matahari, udara, kelembapan, dan

keasaman (pH). Berdasarkan fungsi atau tingkatan trofiknya, komponen biotik

dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer

(pengurai).

Produsen merupakan satu-satunya organisme yang dapat membuat dan

menyediakan makanan bagi diri sendiri dan makhluk hidup lain (organisme

aututrof). Tumbuhan menggunakan energi matahari dalam proses fotosintesis,

sehingga matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi.

Konsumen memperoleh energi dari bahan makanan yang dibuat oleh produsen

(organisme heterotrof).

2. Satuan-Satuan Organisasi dalam Ekosistem (Pertemuan 2)

Ekosistem merupakan kesatuan struktural dan fungsional antara makhluk

hidup dengan lingkungannya. Organisasi terkecil dalam ekosistem disebut

individu. Individu-individu sejenis berkumpul dan berinteraksi membentuk

organisasi yang lebih besar yang disebut populasi. Beberapa populasi makhluk

hidup dalam suatu lingkungan berinteraksi membentuk komunitas. Komunitas

dan lingkungannya selalu berhubungan timbal balik membentuk ekosistem.

Beberapa ekosistem membentuk bioma dan keseluruhan ekosistem yang ada di

bumi merupakan biosfer.

3. Saling Ketergantungan dalam Ekosistem (Pertemuan 3)

Ekosistem terjadi hubungan interaksi antara komponen biotik dan abiotik,

keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Contoh hubungan saling

Page 79: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

80

ketergantungan antara sesama komponen biotik yaitu saling ketergantungan

antarspesies terjadi dalam peristiwa makan dan dimakan. Peristiwa makan dan

dimakan menimbulkan perpindahan materi dan energi. Hal ini akan

membentuk jarfing-jaring kehidupan yang terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring

makanan, dan piramida makanan.

4. Jenis-jenis interaksi antar organisme (Pertemuan 4)

Jenis-jenis interaksi antar organisme antara lain sebagai berikut;

e. Hubungan netral yaitu hubungan yang tidak saling memengaruhi.

f. Hubungan simbiosis yaitu hubungan saling memengaruhi antara dua organisme.

Ada tiga jenis hubungan simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, komensalisme dan

parasitisme.

g. Hubungan kompetisi terjadi jika dalam suatu ekosistem terdapat

ketidakseimbangan, misalnya kekurangan air, makanan, pasangan kawin, dan

ruang.

h. predasi yaitu hubungan antara organisme yang memangsa dan organisme yang

dimangsa, contohnya adalah hubungan antara rusa dengan singa.

F. Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Ekspositori

Model : Cooperative learning

Metode : Ceramah, diskusi dan pengamatan gambar.

1.a

Gambar 1. 1.a Rantai makanan, 1.b Jaring-jaring makanan, 1.c Piramida makanan

(BSE Wasis, 2008) 1.a 1.b 1.c

Page 80: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

81

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar

Pertemuan 1

1. Media : LDS, gambar ekosistem

2. Alat : papan tulis, spidol

3. belajar :

Gambar ekosistem sawah

Wahono. 2013. Buku Guru IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wahono. 2013. Buku Siswa IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wasis. 2008. BSECTL IPA SMP/MTs kelas VII edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Pertemuan 2

1. Media : LDS

2. Alat : papan tulis, spidol

3. Sumber belajar :

Wahono. 2013. Buku Guru IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wahono. 2013. Buku Siswa IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wasis. 2008. BSECTL IPA SMP/MTs kelas VII edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Pertemuan 3

1. Media : LDS, gambar jaring-jaring makanan

2. Alat : papan tulis, spidol

3. Sumber belajar :

Wahono. 2013. Buku Guru IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wahono. 2013. Buku Siswa IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wasis. 2008. BSECTL IPA SMP/MTs kelas VII edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Pertemuan 4

1. Media : LDS, gambar pola interaksi

2. Alat : papan tulis, spidol

3. Sumber belajar :

Wahono. 2013. Buku Guru IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wahono. 2013. Buku Siswa IPA SMP kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Wasis. 2008. BSECTL IPA SMP/MTs kelas VII edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Page 81: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

82

H. Langkah Kegiatan

PERTEMUAN PERTAMA

Sub materi: Konsep lingkungan dan komponen penyusun eksosistem (2 JP)

Kegiatan Tahapan Kegiatan pembelajaran Komponen

ekspositori

Waktu

Pendahuluan

a. Pembukaan

b.Motivasi dan

apersepsi

c. Prasyarat

pengetahuan

1. Guru mengucapkan salam, menanyakan

kabar dan melakukan presensi.

2. Guru bertanya kepada siswa “apa yang

kalian temui di lingkunganmu?”

3. Guru memotivasi pengetahuan awal siswa

“Tumbuhan mampu menyediakan sumber

makanan untuk makhluk hidup lain, jadi

tumbuhan berfungsi sebagai apa dalam

ekosistem?”

4. Siswa mengetahui pengertian konsep

lingkungan

5. Guru menyuruh siswa menyiapkan peralatan

alat tulis

1. Prepara-

tion

10 menit

Inti

a. Eksplorasi

b.Elaborasi

1. Guru menjelaskan pengertian ekosistem dan

pengertian organisme produsen, konsumen,

dan dekomposer.

2. Guru menjelaskan pengertian organisme

menurut makanan yang dimakan (karnivora,

herbivora dan omnivora).

3. Siswa memperhatikan penjelasan yang

disampaikan oleh guru dengan rasa ingin

tahu.

4. Siswa mencatat materi yang disampaikan

guru dengan lengkap.

5. Guru membimbing siswa dalam pembentukan

kelompok (4-5 orang/ kelompok), dan

kemudian memberi masing-masing siswa

LDS.

6. Guru menampilkan gambar mengenai

ekosistem sawah atau kebun dan siswa

melakukan pengamatan pada gambar.

7. Siswa mencatat data pada lembar diskusi

yang diberikan guru dengan jujur dan

disiplin. 8. Siswa mendiskusikan pengertian lingkungan

dan ekosistem serta komponen penyusun

ekosistem dengan penuh toleransi dalam

etika berdiskusi.

9. Siswa dengan rasa percaya diri

mempresentasikan hasil pengamatan.

2. Penyajian

3. Menghu-

bungkan

15 menit

25 menit

Page 82: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

83

Kegiatan Tahapan Kegiatan pembelajaran Komponen

ekspositori

Waktu

b.Konfirmasi

10. Siswa dengan rasa ingin tahu dan percaya

diri bertanya jawab menanggapi presentasi

yang disampaikan temannya

11. Guru melakukan penilaian pada siswa

selama mengikuti proses pembelajaran.

12. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa, meluruskan kesalah

pemahaman, memberi penguatan.

13. Guru bersama dengan siswa membuat

rangkuman hasil belajar.

14. Guru memberikan pertanyaan pada siswa

untuk mengetahui pemahaman siswa

terhadap materi.

5. Menyimp

ulkan.

6. Penerapa

n

10 menit

10 menit

Penutup

1. Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok dengan kinerja baik.

2. Guru memberikan tugas rumah berupa

membaca materi pada pembelajaran

berikutnya.

3. berikutnya.

10 menit

Page 83: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

84

I. Penilaian

1.) Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian: Tugas dan observasi.

b. Bentuk Instrumen:

1. Lembar diskusi (LDS) terlampir

2. Tugas proyek

c) Buatlah model diagram jaring-jaring makanan, dan piramida makanan berdasarkan

hasil pengamatan suatu ekosistem yang kamu amati. Lakukan dalam bentuk

kelompok.

2.) Karakter Siswa

a. Teknik penilaian: observasi dan penilaian diri

b. Bentuk instrumen: angket penilaian diri dan lembar observasi (terlampir)

Semarang, Maret 2015

Mengetahui,

Guru mata pelajaran IPA, Mahasiswa,

Nur Rohmah, S. Pd Sri Wahyuningsih,

NIP 19691021 1995122 001 NIM 4001411028

Kepala SMP Negeri 1 Larangan,

Page 84: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

85

Lampiran 5

RUBRIK LEMBAR OBSERVASI KARAKTER ILMIAH

No Karakter Ilmiah Indikator Kriteria Skor

1. RASA INGIN

TAHU

1. Memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru

2. Aktif bertanya

3. Memperhatikan dengan seksama objek yang diamati

4. Antusias mencari jawaban dan membaca banyak sumber

4 indikator terpenuhi 4

3 indikator terpenuhi 3

2 indikator terpenuhi 2

1 indikator terpenuhi 1

2.

JUJUR 1. Melaporkan data atau informasi sesuai objek pengamatannya

2. Tidak melakukan plagiat dalam mengerjakan tugas

3. Berkata benar

4. Tidak mencontek dalam mengerjakan tugas/ ulangan/ ujian

4 indikator terpenuhi 4

3 indikator terpenuhi 3

2 indikator terpenuhi 2

1 indikator terpenuhi 1

3. PERCAYA DIRI 1. Berani berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu

2. Berani presentasi di depan kelas

3. Berani bertanya

4. Berani menjawab pertanyaan

4 indikator terpenuhi 4

3 indikator terpenuhi 3

2 indikator terpenuhi 2

1 indikator terpenuhi 1

4. DISIPLIN 1. Datang tepat waktu

2. Melakukan kegiatan sesuai dengan waktu yang ditentukan

3. Mengumpulkan tugas dengan tepat waktu

4. Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar ketika membuat

laporan kegiatan

4 indikator terpenuhi 4

3 indikator terpenuhi 3

2 indikator terpenuhi 2

1 indikator terpenuhi 1

5. TOLERANSI 1. Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat

2. Tidak memaksakan pendapat pada orang lain

3. Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun tanpa membeda-

bedakan

4. Bersedia terbuka dan menerima masukan atau gagasan dari orang lain

4 indikator terpenuhi 4

3 indikator terpenuhi 3

2 indikator terpenuhi 2

1 indikator terpenuhi 1

Page 85: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

86

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI KARAKTER ILMIAH SISWA

Kelas :

Hari, Tanggal :

Materi Pokok/ Tema :

Petunjuk Pengisian:

Isikan skor siswa tiap aspeknya pada kolom nomor siswa dengan skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai kriteria pada pedoman

penskoran.

No Aspek yang Diamati Nomor Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 RASA INGIN TAHU

2 JUJUR

3 PERCAYA DIRI

4 DISIPLIN

5 TOLERANSI

JUMLAH

Semarang, Maret 2015

Observer 1 Observer 3 Observer 2

Elfa Dewi Haruna, S. Pd Nur Rohmah, S. Pd Annisa Nur Fitriyah

19691021 1995122 001

Page 86: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

87

Lampiran 6

ANGKET PENILAIAN DIRI KARAKTER ILMIAH

Nama :

No Absen :

Kelas :

Tanggal :

Materi pokok :

Petunjuk:

1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti

2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari

Keterangan :

SL : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

SR : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

KD : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

TP : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

No Pernyataan SL SR KD TP

1. Saya tidak memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru

2. Saya aktif bertanya

3. Saya memperhatikan dengan seksama objek yang diamati

4. Saya antusias mencari jawaban dan membaca banyak sumber

5. Saya tidak melaporkan data atau informasi sesuai objek pengamatannya

6. Saya tidak menyebutkan sumber apabila mengutip atau menyalin dalam

mengerjakan tugas

7. Saya berkata benar (tidak berbohong) ketika memberi penjelasan

8. Saya mencontek dalam mengerjakan tugas/ ulangan

9. Saya berani berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu

10. Saya tidak berani presentasi di depan kelas

11. Saya tidak berani bertanya

12. Saya berani menjawab pertanyaan

13. Saya datang tepat waktu

14. Saya melakukan kegiatan sesuai dengan waktu yang ditentukan

15. Saya mengumpulkan tugas dengan tepat waktu

16. Saya menulis laporan dengan benar dan rapi

17. Saya tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat

18. Saya memaksakan pendapat pada orang lain

19. Saya mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun tanpa membeda-

bedakan

20. Saya bersedia terbuka dan menerima masukan atau gagasan dari orang

lain

JUMLAH

Page 87: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

88

Lampiran 7

KISI-KISI ANGKET TANGGAPAN SISWA

TERHADAP PEMBELAJARAN IPA BERPENDEKATAN JAS

No Aspek Indikator

1. Pembelajaran dan pemahaman materi a. Selama pembelajaran Siswa

merasa senang dengan

pembelajaran menjelajah alam

(JAS)

b. Siswa memahami satuan

organisasi, saling ketergantungan

dan pola interaksi dalam

ekosistem menggunakan

pembelajaran jelajah alam sekitar

c. Siswa menerapkan sikap dan

metode ilmiah dalam setiap

kegiatan pembelajaran

d. Siswa termotivasi untuk belajar

IPA

2. Media/ LKS (Lembar Kerja Siswa), kartu

bergambar

a. Membantu siswa dalam belajar

dan memahami materi interaksi

makhluk hidup dengan

lingkungannya

b. LKS disusun menarik dan mudah

dipahami isinya.

c. Kartu bergambar menarik

sehingga membuat siswa belajar

dengan senang dan bersemangat.

3. Evaluasi a. Siswa mampu mengerjakan soal

LKS dengan diskusi kelompok

b. Mampu mengerjakan soal

ulangan dengan kemampuan

sendiri

Terdapat 10 butir item pada angket tanggapan siswa. Masing-masing butir memiliki skor

1 (dengan jawaban “Ya”) dan skor 0 (dengan jawaban “Tidak”).

Jumlah skor maksimal = 10.

Page 88: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

89

Lampiran 7

ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN IPA

BERPENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) MATERI INTERAKSI

MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

Nama :

Kelas :

No. Absen :

Petunjuk pengisian:

Bacalah setiap penyataan yang tersedia pada kolom di bawah ini, kemudian isilah tanda

checklist () pada kolom yang tersedia.

Keterangan: “Ya”, apabila anda setuju dengan pernyataan

“Tidak”, apabila anda tidak setuju dengan pernyataan

No Pernyataan Ya Tidak

1. Saya merasa senang mengikuti pembelajaran IPA dengan menjelajah

alam sekitar

2. Saya dapat memamahi materi ekosistem dengan menjelajah alam dan

melakukan pengamatan secara langsung

3. Media yang digunakan (LKS JAS dan kartu gambar) sesuai dengan

materi ekosistem

4. Media yang digunakan (LKS JAS dan kartu gambar) membantu saya

memahami dan menemukan konsep-konsep ekosistem

5. Media yang digunakan (LKS JAS dan kartu gambar) membantu saya

belajar mandiri

6. Saya melakukan kegiatan menjelajah lingkungan sekitar dengan

metode dan sikap ilmiah

7. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran JAS, saya merasa bahwa jujur

itu penting dalam belajar IPA

8. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran JAS ini, saya merasa rasa

ingin tahu saya terhadap IPA meningkat

9. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran JAS saya merasa percaya diri

meningkat

10. Saya termotivasi untuk menerapkan sikap ilmiah (rasa ingin tahu, jujur

dan percaya diri) dalam setiap pembelajaran IPA dan kehidupan sehari-

hari

Jumlah Skor

Page 89: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

90

Lampiran 8

KISI-KISI ANGKET TANGGAPAN GURU TERHADAP PEMBELAJARAN IPA

BERPENDEKATAN JAS

No Aspek Indikator

1. Pembelajaran IPA berpendekatan JAS a. Pembelajaran IPA menjadi menarik

b. Sumber belajar beraneka ragam

c. Jenis kegiatan belajar bervariasi

2. Pemahaman materi siswa a. Siswa lebih mudah memahami materi

pembelajaran dengan objek langsung

b. Siswa antusias dalam melakukan

kegiatan menjelajah alam

2. Media / LKS JAS dan kartu bergambar

yang digunakan

a. Penampilan LKS JAS dan kartu

bergambar menarik dan mudah dipahami

b. Isi LKS JAS dan kartu bergambar sesuai

dengan materi pembelajaran

c. LKS JAS dan kartu bergambar dapat

membantu siswa belajar mandiri

3. Kebermanfaatan pembelajaran IPA

berpendekatan JAS

a. Membantu guru dalam mengamati dan

meningkatkan keaktifan siswa

b. Membantu guru dalam mengajarkan

karakter ilmiah bagi siswa

Terdapat 10 butir item pada angket tanggapan guru terhadap pembelajaran IPA

berpendekatan JAS. Masing-masing butir memiliki skor 1 (untuk jawaban “Ya”) dan

skor 0 (untuk jawaban “Tidak”). Jumlah skor maksimal adalah 10.

Page 90: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

91

Lampiran 8

ANGKET TANGGAPAN GURU TERHADAP PEMBELAJARAN IPA

BERPENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) MATERI

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

Nama :

NIP :

Instansi :

Petunjuk pengisian:

Bacalah setiap penyataan yang tersedia pada kolom di bawah ini, kemudian isilah tanda

checklist () pada kolom yang tersedia.

Keterangan: “Ya”, apabila anda setuju dengan pernyataan

“Tidak”, apabila anda tidak setuju dengan pernyataan

No Pernyataan Ya Tidak

1. Pembelajaran IPA menjadi lebih menarik dan menyenangkan

2. Dapat memperkaya wawasan siswa, karena sumber belajar dan objek

belajar yang beraneka ragam

3. Jenis kegiatan menjadi bervariasi, menjelajah lingkungan sekitar.

4. Siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran

5. Menjelajah lingkungan sekitar mampu meningkatkan antusias siswa

6. Alat evaluasi berupa LKS JAS dan penggunaan kartu bergambar

memiliki tampilan yang menarik serta mudah dipahami

7. Alat evaluasi berupa LKS JAS dan penggunaan kartu bergambar

membantu siswa belajar mandiri

8. Isi LKS JAS dan kartu bergambar sesuai dengan materi pembelajaran

9. Membantu guru mengamati dan meningkatkan keaktifan siswa

10. Membantu guru dalam mengajarkan karakter ilmiah bagi siswa

Jumlah Skor

Saran :

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

Semarang, Maret 2015

Nur Rohmah, S. Pd

19691021 1995122 001

Page 91: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

92

Lampiran 9

ANALISIS HASIL UJI COBA SOAL

No Kode

Siswa

No Butir Soal No Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 XIII 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1

2 XIII 2 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1

3 XIII 3 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0

4 XIII 4 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1

5 XIII 5 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1

6 XIII 6 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1

7 XIII 7 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1

8 XIII 8 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

9 XIII 9 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1

10 XIII 10 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1

11 XIII 11 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0

12 XIII 12 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1

13 XIII 13 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0

14 XIII 14 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1

15 XIII 15 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0

16 XIII 16 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0

17 XIII 17 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1

18 XIII 18 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1

19 XIII 19 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0

20 XIII 20 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

21 XIII 21 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

22 XIII 22 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

23 XIII 23 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1

24 XIII 24 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1

25 XIII 25 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1

26 XIII 26 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1

27 XIII 27 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0

28 XIII 28 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0

29 XIII 29 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0

30 XIII 30 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1

31 XIII 31 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1

32 XIII 32 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1

Jumlah 17 21 18 3 8 18 14 7 10 21 8 20 12 17 18 19 27 23 12 23

Varians 0.26 0.23 0.25 0.09 0.19 0.25 0.25 0.18 0.22 0.23 0.19 0.24 0.24 0.26 0.25 0.25 0.14 0.21 0.24 0.21

Jumlah Varians

soal 10.95

p 0.53 0.66 0.56 0.09 0.25 0.56 0.44 0.22 0.31 0.66 0.25 0.63 0.38 0.53 0.56 0.59 0.84 0.72 0.38 0.72

q 0.47 0.34 0.44 0.91 0.75 0.44 0.56 0.78 0.69 0.34 0.75 0.38 0.63 0.47 0.44 0.41 0.16 0.28 0.63 0.28

pq 0.25 0.23 0.25 0.08 0.19 0.25 0.25 0.17 0.21 0.23 0.19 0.23 0.23 0.25 0.25 0.24 0.13 0.20 0.23 0.20

Jumlah pq 10.61

Tingkat

Kesukaran

sedan

g

sedan

g

sedan

g

sukar

sukar

sedan

g

sedan

g

sukar

sedan

g

sedan

g

sukar

sedan

g

sedan

g

sedan

g

sedan

g

sedan

g

mu

dah

mu

dah

sedan

g

mu

dah

rxy 0.42 0.18 0.09 -0.1 0.19 0.39 0.61 0.0 -0.1 0.54 0.51 0.21 0.41 0.37 0.0 0.22 -0.1 0.38 0.51 0.43

rtabel 0.35

validitas

val

id

tid

ak

tid

ak

tid

ak

tid

ak

val

id

val

id

tid

ak

tid

ak

val

id

val

id

tid

ak

val

id

val

id

tid

ak

tid

ak

tid

ak

val

id

val

id

val

id

reliabilitas 0.81

kriteria realibilitas

tinggi

daya pembeda 0.31 0.19 0.13 -0.1 0.00 0.25 0.38 -0.2 -0.1 0.44 0.25 0.25 0.25 0.44 0.00 0.19 0.06 0.31 0.25 0.31

kriteria daya pembeda cu

kup

jele

k

jele

k

jele

k

jele

k

cuk

up

cuk

up

jele

k

jele

k

bai

k

cuk

up

cuk

up

cuk

up

bai

k

jele

k

jele

k

jele

k

cuk

up

cuk

up

cuk

up

kriteria soal

dip

akai

tid

ak

tid

ak

tid

ak

tid

ak

dip

akai

dip

akai

tid

ak

tid

ak

dip

akai

dip

akai

tid

ak

dip

akai

dip

akai

tid

ak

tid

ak

tid

ak

dip

akai

dip

akai

dip

akai

Page 92: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

93

Lampiran 9

No Kode

Siswa

No Butir Soal No Butir Soal

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 XIII 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

2 XIII 2 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1

3 XIII 3 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1

4 XIII 4 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

5 XIII 5 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1

6 XIII 6 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

7 XIII 7 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1

8 XIII 8 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

9 XIII 9 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1

10 XIII 10 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1

11 XIII 11 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1

12 XIII 12 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1

13 XIII 13 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1

14 XIII 14 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1

15 XIII 15 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0

16 XIII 16 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1

17 XIII 17 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

18 XIII 18 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1

19 XIII 19 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

20 XIII 20 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0

21 XIII 21 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

22 XIII 22 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1

23 XIII 23 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1

24 XIII 24 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

25 XIII 25 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1

26 XIII 26 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1

27 XIII 27 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 XIII 28 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

29 XIII 29 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1

30 XIII 30 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1

31 XIII 31 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1

32 XIII 32 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0

Jumlah 5 14 16 13 26 5 10 10 14 15 14 6 24 15 26

Varians 0.14 0.25 0.26 0.25 0.16 0.14 0.22 0.22 0.25 0.26 0.25 0.16 0.19 0.26 0.16

Jumlah

Varians soal

10.95

p 0.16 0.44 0.50 0.41 0.81 0.16 0.31 0.31 0.44 0.47 0.44 0.19 0.75 0.47 0.81

q 0.84 0.56 0.50 0.59 0.19 0.84 0.69 0.69 0.56 0.53 0.56 0.81 0.25 0.53 0.19

pq 0.13 0.25 0.25 0.24 0.15 0.13 0.21 0.21 0.25 0.25 0.25 0.15 0.19 0.25 0.15

Jumlah pq 10.61

Tingkat Kesukaran su

kar

sedan

g

sedan

g

sedan

g

mu

dah

sukar

sedan

g

sedan

g

sedan

g

sedan

g

sedan

g

sukar

mu

dah

sedan

g

mu

dah

rxy 0.04 0.53 0.15 0.19 0.37 0.27 0.12 0.42 0.57 0.48 0.25 0.64 0.56 0.38 0.14

rtabel 0.35

validitas

tid

ak

val

id

tid

ak

tid

ak

val

id

tid

ak

tid

ak

val

id

val

id

val

id

tid

ak

val

id

val

id

val

id

tid

ak

reliabilitas 0.81

kriteria realibilitas

tinggi

daya

pembeda

0.06 0.38 0.00 0.06 0.25 0.19 0.13 0.25 0.25 0.44 0.25 0.25 0.50 0.31 0.00

kriteria daya

pembeda jele

k

cuk

up

jele

k

jele

k

cuk

up

jele

k

jele

k

cuk

up

cuk

up

bai

k

cuk

up

cuk

up

bai

k

cuk

up

jele

k

kriteria soal

tid

ak

dip

akai

tid

ak

tid

ak

dip

akai

tid

ak

tid

ak

dip

akai

dip

akai

dip

akai

tid

ak

dip

akai

dip

akai

dip

akai

tid

ak

Page 93: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

94

Lampiran 9

No Kode

Siswa

No Butir Soal No Butir Soal Skor

total Nilai

36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

1 XIII 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 14 28

2 XIII 2 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 26 52

3 XIII 3 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 18 36

4 XIII 4 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 36 72

5 XIII 5 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 15 30

6 XIII 6 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 27 54

7 XIII 7 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 17 34

8 XIII 8 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 37 74

9 XIII 9 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 28 56

10 XIII 10 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 22 44

11 XIII 11 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 23 46

12 XIII 12 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 26 52

13 XIII 13 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 19 38

14 XIII 14 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 26 52

15 XIII 15 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 24 48

16 XIII 16 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 22 44

17 XIII 17 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 21 42

18 XIII 18 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 21 42

19 XIII 19 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 14 28

20 XIII 20 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 36 72

21 XIII 21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 42 84

22 XIII 22 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 32 64

23 XIII 23 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 22 44

24 XIII 24 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 18 36

25 XIII 25 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 22 44

26 XIII 26 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 27 54

27 XIII 27 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 13 26

28 XIII 28 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 13 26

29 XIII 29 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 26 52

30 XIII 30 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 27 54

31 XIII 31 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 26 52

32 XIII 32 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 27 54

Jumlah 15 17 18 13 9 15 19 9 21 17 21 29 8 8 19 767 Varians 0.26 0.26 0.25 0.25 0.21 0.26 0.25 0.21 0.23 0.26 0.23 0.09 0.19 0.19 0.25 52.29

Jumlah Varians soal 10.95

p 0.47 0.53 0.56 0.41 0.28 0.47 0.59 0.28 0.66 0.53 0.66 0.91 0.25 0.25 0.59

q 0.53 0.47 0.44 0.59 0.72 0.53 0.41 0.72 0.34 0.47 0.34 0.09 0.75 0.75 0.41

pq 0.25 0.25 0.25 0.24 0.20 0.25 0.24 0.20 0.23 0.25 0.23 0.08 0.19 0.19 0.24

Jumlah pq 10.61

Tingkat Kesukaran

sedan

g

sedan

g

sedan

g

sedan

g

sukar

sedan

g

sedan

g

sukar

sedan

g

sedan

g

sedan

g

mu

dah

sukar

sukar

sedan

g

rxy 0.08 0.47 0.43 0.36 0.38 0.13 0.52 0.50 0.46 0.37 0.53 0.03 0.07 0.14 0.38

rtabel 0.35

validitas

tid

ak

val

id

val

id

val

id

val

id

tid

ak

val

id

val

id

val

id

val

id

val

id

tid

ak

tid

ak

tid

ak

val

id

reliabilitas 0.81

kriteria realibilitas tinggi

daya pembeda 0.19 0.31 0.25 0.31 0.44 0.06 0.44 0.31 0.44 0.31 0.31 0.06 0.25 0.13 0.31

kriteria daya

pembeda jele

k

cuk

up

cuk

up

cuk

up

bai

k

jele

k

bai

k

cuk

up

bai

k

cuk

up

cuk

up

jele

k

cuk

up

jele

k

cuk

up

kriteria soal

tid

ak

dip

akai

dip

akai

dip

akai

dip

akai

tid

ak

dip

akai

dip

akai

dip

akai

dip

akai

dip

akai

tid

ak

tid

ak

tid

ak

dip

akai

Page 94: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

95

Lampiran 10

KISI SOAL PRE TEST DAN POST TEST

Sub Materi Indikator Nomor Awal Tipe soal Nomor Soal Pre

Test

Nomor Soal

Post Test Kunci

Komponen

penyusun

ekosistem

a. Mengidentifikasi komponen-

komponen ekosistem

b. Menjelaskan komponen-komponen

penyusun ekosistem

1,10,14,37,42,

45

C4,C4,C4,C3,C4

C4

24,3,4,23,14,16,

20

23,2,8,22,18,1,7 C,B,A,D,C,B,D

Satuan-satuan

dalam

ekosistem

a. Mengidentifikasi satuan-satuan

dalam ekosistem dan menyatakan

matahari sebagai sumber energi

utama dalam eksositem

b. Kepadatan populasi

29,30,32,33,

34,44,50

C4,C4,C5,C4,

C4,C4,C3

9,10,11,12,13,15,

18,21

3,4,14,15,16,19,

17,24

B,C,A,A,C,C,C,B

Saling

ketergantungan

8. Menganalisis ketidakseimbangan

ekosistem

9. Menjelaskan pengertian rantai

makanan, jaring-jaring makanan dan

piramida makanan.

10. Menyajikan

diagram rantai makanan dan jaring-

jaring makanan.

25,28,38,39,

40,46

C5,C4,C4,C3,

C4,C4

7,8,25,22,19 11,12,25,21,20 A,C,C,D,C

Pola interaksi a. Membedakan pola interaksi dalam

ekosistem

6,7,11,13,22,

43

C4,C4,C4,C5,C2

C4

1,2,5,6,16,17 2,6,8,10,1,13 A,B,A,D,C,C

Page 95: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

96

Lampiran 11

SOAL PRE TEST

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi : Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

Kelas/ Semester : VII/ Genap

Waktu : 40 menit

Bacaan nomor 1

Tumbuhan hijau mampu membuat makanan untuk dirinya sendiri dan menyediakan sumber

makanan bagi organisme lain. Hal ini dikarenakan tumbuhan mempunyai zat hijau daun atau

yang disebut klorofil. Energi sinar matahari membantu mengubah klorofil dan bahan utama lain

menjadi suatu bahan makanan yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain. Contohnya

singkong dimanfaatkan umbinya oleh manusia, pohon mangga menghasilkan mangga yang dapat

dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.

1. Tumbuhan disebut organisme …, karena mampu menghasilkan makanan sendiri dan

menyediakan bahan makanan bagi organisme lain.

A. Autotrof C. Fotoautotrof

B. Heterotrof D. Kemoautotrof

2. Manusia, hewan dan mikroorganisme disebut organisme …, karena tidak dapat menyediakan

makanan sendiri dan hanya dapat memanfaatkan organisme lain sebagai makanannya.

A. Autotrof C. Fotoautotrof

B. Heterotrof D. Kemoautotrof

Suatu ekosistem laut terdapat:

(1) Ikan kecil

(2) Bakteri Pseudomonas sp.

(3) Ikan besar

(4) Zooplankton

(5) Fitoplankton

3. Pada ekosistem laut di atas ikan besar mendapatkan energi dengan memakan ikan-ikan kecil,

sehingga ikan besar merupakan konsumen yang hanya memakan daging. Ikan besar dalam

ekosistem laut tersebut berperan sebagai organisme … .

A. Omnivora C. Herbivora

B. Karnivora D. Organisme tingkat trofik

Page 96: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

97

Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab soal nomor 4-5!

Tumbuhan merupakan organisme yang berperan sebagai produsen, kemampuan ini karena

tumbuhan memiliki klorofil dan dapat melakukan fotosintesis. Namun untuk beberapa tumbuhan

kandungan klorofilnya sangat rendah, sehingga kemampuan dalam berfotosintesis juga rendah.

4. Berdasarkan gambar di atas, tumbuhan bersifat parasit bagi organisme lain adalah … .

A. Tali putri C. Tali putri dan anggrek

B. Padi D. Anggrek

5. Pola interaksi yang terjadi antara anggrek dengan tanaman lain (inangnya) adalah … .

A. Simbiosis komensalisme C. Simbiosis mutualisme

B. Simbiosis parasitisme D. Netralisme

Bacaan nomor 6

Aziz mempunyai seekor kucing jantan, kemudian dia membeli seekor kucing betina dan kedua

kucingnya itu dikawinkan. Setelah beberapa bulan kucing betina melahirkan 5 ekor anak kucing

yang lucu. Kucing-kucingnya suka memakan tikus yang berkeliaran di rumahnya. Bahkan ayam

goreng dan ikan asin yang dimasak ibunya pun pernah dimakan oleh kucingnya itu.

6. Tipe pola interaksi yang terjadi antara kucing dengan tikus adalah interaksi … .

A. Netralisme C. Kompetisi

B. Simbiosis D. Predasi

Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab soal nomor 7!

7. Apabila dalam ekosistem tersebut ular diburu untuk

kemudian dijadikan tas dan olahan makanan, maka

akan berpengaruh keseimbangan dalam eksosistem.

Berikut ini merupakan pengaruh dampak yang akan

dialami petani dari kegiatan perburuan ular adalah … .

Sumber: peneliti Sumber: peneliti Sumber: peneliti

Gb. 1. Tumbuhan Tali putri Gb. 2. Tanaman Padi Gb. 3. Tumbuhan Anggrek

Gb. 4. Jaring-jaring makanan

Page 97: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

98

A. Hasil panen padi menurun karena populasi tikus meningkat

B. Hasil panen padi meningkat karena populasi tikus menurun

C. Hasil panen padi tetap

D. Hasil panen padi menurun karena populasi ayam meningkat.

8. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar mengenai piramida jumlah adalah … .

A. Jumlah konsumen primer paling banyak dalam piramida makanan

B. Jumlah konsumen tersier paling banyak dibanding jumlah konsumen lain

C. Jumlah produsen paling banyak dalam piramida makanan

D. Semakin menjauhi produsen jumlah konsumen semakin banyak

Bacaan nomor 9-10

Pak Rahmat mempunyai kebun seluas 100 m2 terdapat pohon pisang 200 pohon, pohon rambutan

50 pohon dan pohon mangga 10 pohon. Di kebunnya juga terdapat seekor katak dan seekor tikus.

9. Tingkat kepadatan pohon rambutan sebesar … .

A. 2 pohon/ meter C. 10 pohon/ meter

B. 5 pohon/ 10 meter D. 5 pohon/ meter

10. Berdasarkan bacaan di atas, yang termasuk populasi adalah … .

A. Pohon pisang, katak dan tikus

B. Pohon rambutan, mangga dan katak

C. Pohon rambutan dan pisang

D. Katak dan tikus

Bacaan nomor 11-13

Karbondioksida merupakan suatu gas yang dikeluarkan oleh makhluk hidup ketika bernapas. Gas

ini merupakan salah satu bahan utama bagi tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.

Selain itu juga dibutuhkan energi dari sinar matahari untuk membantu proses tersebut. Hasil

fotosintesis adalah oksigen dan zat makanan yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Pada proses

tersebut terjasi siklus oksigen dan karbondi oksida saling berkaitan.

11. Reaksi proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau yang benar adalah … .

A. 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

B. CO2 + HO2 C6H12O6 + O2

C. 6O2 + 6H2O C6H12O6 + 6CO2

D. O2 + H2O C6H12O6 + CO2

klorofil

Sinar matahari klorofil

Sinar matahari

klorofil

Sinar matahari

Sinar matahari

klorofil

Page 98: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

99

12. Berikut ini penulisan nama senyawa dan rumus kimianya yang benar adalah … .

Nama Rumus kimia

A. Karbondi oksida CO2

B. Karbondi oksida H2O

C. Oksigen CO2

D. Air O2

13. Adanya proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan hijau, maka dapat

menyeimbangkan siklus energi yang terjadi di alam. Hal ini dapat terjadi karena … .

A. Persediaan oksigen meningkat

B. Persediaan karbondi oksida meningkat

C. Persediaan oksigen dan karbondi oksida seimbang

D. Persediaan air menjadi berkurang.

Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab soal nomor 14-15!

14. Bakteri dan jamur mendapatkan energinya dari makhluk

hidup yang sudah mati yaitu dengan merombak

senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Peran

bakteri dan jamur dalam suatu komunitas adalah sebagai

… .

A. Produsen C. Dekomposer

B. Konsumen D. Kompetitor

15. Apabila jamur dan bakteri serta mikroorganisme di bumi dimatikan, maka kemungkinan

yang akan terjadi adalah … .

A. Tumbuhan menjadi subur

B. Konsumen akan semakin banyak

C. Sampah-sampah bertimbunan

D. Produsen akan semakin banyak

Perhatikan data berikut ini untuk menjawab soal nomor 16!

Pengamatan ekosistem sungai yang dilakukan oleh Irfa, mendapatkan data-data sebagai berikut:

(1) Udang (6) Air

(2) Ikan kecil (7) Lumpur

(3) Katak (8) Plastik

(4) Ular (9) Rumput

(5) Batu (10) Kayu

16. Komponen abiotik dalam ekosistem sungai tersebut adalah … .

A. 1, 2, 3, 4 C. 3, 4, 5, 6

B. 5, 6, 7, 8 D. 6, 7, 8, 9

Sumber:http//1.bp.blogspot.com

Gb. 5. Bakteri dan jamur

Page 99: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

100

17. Gambar yang menunjukkan pola interaksi jenis simbiosis komensalisme adalah … .

A. C.

B. D.

18. Perhatikan penyataan-pernyataan di bawah ini untuk menjawab soal nomor 15!

(i) Suatu bioma dengan curah hujan sangat rendah

(ii) Perbedaan suhu ekstrim pada siang hari sangat panas dan malam sangat dingin

(iii) Evaporasi (penguapan) sangat tinggi

(iv) Tanah berpasir, tandus karena tidak dapat menampung air

(v) Dominasi flora seperti tumbuhan xerofit (tahan terhadap lingkungan kering)

(vi) Fauna aktif di pagi dan malam hari, dan ketika siang bersembunyi di lubang-lubang.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, termasuk bioma apa dengan ciri-ciri tersebut …

A. Bioma Taiga

B. Bioma padang rumput

C. Bioma gurun pasir

D. Bioma tundra

19. Perhatikan gambar berikut ini!

Pestisida kimia merupakan obat atau zat

kimia yang digunakan untuk memberantas

hama. Apabila pada ekosistem sawah di

samping petani menggunakan pestisida

kimia yang berlebihan dan terus-menerus

maka akan berpengaruh terhadap

keseimbangan ekosistem sawah. Berikut ini

merupakan dampak yang ditumbulkan

apabila penggunaan pestisida kimia adalah

… .

A. Hama akan semakin berkurang, dan membuat hasil panen menjadi meningkat

B. Pestisida kimia dapat menimbulkan penyakit pernafasan dan keracunan bagi manusia

C. Terjadi pencemaran air, tanah dan udara

D. Tanah menjadi semakin subur

Sumber:http//bp.blogspot.com

Sumber: peneliti

Sumber:http//bp.blogspot.com

Sumber:http//bp.blogspot.com

Sumber:peneliti

Page 100: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

101

Bacaan nomor 20

Rizka melakukan percobaan yaitu dengan membuat kecambah kacang hijau dua pot. Tanah

yang digunakan adalah tanah yang sama, kemudian kacang hijau yang dipakai memiliki

besar dan kualitas yang sama. Pot 1 di taruh ditempat yang gelap, dan pot 2 ditaruh di tempat

yang terang. Hasil dari perlakuan yang dilakukan Rizka selama 10 hari dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

20. Faktor abiotik apa yang mempengaruhi pertumbuhan

kecambah kacang hijau dari percobaan yang dilakukan oleh

Rizka … .

A. Air C. pH

B. Udara D. Sinar matahari

21. Ekosistem ada yang terbentuk secara alami disebut ekosistem alami, sedangkan ekosistem

yang dibuat sengaja oleh manusia untuk kepentingan dan kegunaan disebut ekosistem buatan.

Berikut ini merupakan contoh ekosistem buatan adalah … .

A. Rawa dan danau C. Laut dan sawah

B. Waduk dan Sungai D. Sawah dan Rawa

Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab soal nomor 22!

22. Katak dan ayam pada piramida makanan yang ditunjuk nomor

2 berperan sebagai organisme … .

A. Tingkat trofik I C. Tingkat trofik IV

B. Tingkat trofik II D. Tingkat trofik III

Perhatikan gambar jaring-jaring makanan berikut ini untuk menjawab soal nomor 23!

Gb. 8. Rantai makanan.

Sumber:http//nainanggraini.wordpress.com

Sumber http://bs.wordpress.com

Gb. 6. Kecambah kacang

hijau

Gb. 7. Piramida makanan

Tumbuhan padi

Tikus Ular

Kodok

Ulat

Belalang

Ayam

Page 101: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

102

23. Organisme yang termasuk ke dalam karnivora dalam jaring-jaring makanan di atas adalah …

A. Ulat, belalang dan tikus

B. Ayam, kodok dan tikus

C. Ular, tikus dan ayam

D. Ayam, kodok dan ular

Rani mendapat data komponen abiotik dan biotik di halaman sekolahnya sebagai berikut:

(1) Tanah (6) Bekicot

(2) Kayu (7) Batu

(3) Belalang (8) Semut

(4) Rumput (9) Alang-alang

(5) Bunga sepatu (10) Kupu-kupu

24. Komponen biotik yang dijumpai pada ekosistem halaman sekolah adalah … .

A. (1), (2) dan (7) C. (3), (5), dan (6)

B. (2), (4) dan (7) D. (1), (3) dan (7)

Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab soal nomor 25!

25. Cita melakukan percobaan seperti gambar di samping. Dia

menyediakan dua botol aqua, botol 1 yang satu diisi tanah

yang ditumbuhi rumput. Botol 2 diisi tanah yang tidak

ditumbuhi rumput. Kemudian dialirkan air pada kedua botol.

Hasilnya botol pertama menghasilkan air yang jernih dan

botol kedua menghasilkan air yang keruh disertai endapan

tanah. Berdasarkan hasil percobaan Cita, kaitan antara

ketidakseimbangan ekosistem dengan percobaannya adalah

… .

A. Tanah yang banyak pepohonan menyediakan banyak air bersih

B. Tanah yang tidak ada pepohonan menyediakan air kotor

C. Tanah yang tanpa pepohonan dapat menyebabkan bencana longsor

D. Tanah yang tanpa pepohonan menyebabkan suhunya panas

Botol 2 Botol 1

Sumber:http//3.bp.blogspot.com

Page 102: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

103

Lampiran 12

DAFTAR NILAI UTS POPULASI

7 E 7F 7G 7H

No Kode

Siswa

Nilai

1 E1 44

2 E2 49

3 E3 64

4 E4 60

5 E5 75

6 E6 58

7 E7 65

8 E8 66

9 E9 50

10 E10 60

11 E11 65

12 E12 61

13 E13 51

14 E14 63

15 E15 54

16 E16 62

17 E17 63

18 E18 64

19 E19 68

20 E20 78

21 E21 61

22 E22 60

23 E23 70

24 E24 67

25 E25 67

26 E26 62

27 E27 55

28 E28 50

29 E29 66

30 E30 62

31 E31 65

32 E32 70

33 E33 77

34 E34 64

35 E35 68

No Kode

Siswa

Nilai

1 F1 74

2 F2 57

3 F3 73

4 F4 61

5 F5 85

6 F6 82

7 F7 61

8 F8 76

9 F9 60

10 F10 57

11 F11 69

12 F12 54

13 F13 63

14 F14 69

15 F15 64

16 F16 75

17 F17 54

18 F18 72

19 F19 62

20 F20 67

21 F21 76

22 F22 53

23 F23 54

24 F24 67

25 F25 57

26 F26 70

27 F27 60

28 F28 72

29 F29 46

30 F30 55

31 F31 72

32 F32 48

33 F33 63

34 F34 58

35 F35 78

36 F36 59

No Kode

Siswa

Nilai

1 G1 74

2 G2 64

3 G3 56

4 G4 81

5 G5 67

6 G6 67

7 G7 74

8 G8 80

9 G9 70

10 G10 66

11 G11 67

12 G12 49

13 G13 73

14 G14 41

15 G15 69

16 G16 67

17 G17 67

18 G18 53

19 G19 40

20 G20 60

21 G21 59

22 G22 67

23 G23 58

24 G24 72

25 G25 60

26 G26 50

27 G27 78

28 G28 60

29 G29 70

30 G30 67

31 G31 63

32 G32 70

33 G33 60

34 G34 61

No Kode

Siswa

Nilai

1 H1 53

2 H2 59

3 H3 78

4 H4 60

5 H5 68

6 H6 69

7 H7 74

8 H8 75

9 H9 46

10 H10 60

11 H11 74

12 H12 81

13 H13 60

14 H14 66

15 H15 88

16 H16 72

17 H17 67

18 H18 55

19 H19 66

20 H20 53

21 H21 77

22 H22 35

23 H23 70

24 H24 57

25 H25 68

26 H26 68

27 H27 59

28 H28 51

29 H29 69

30 H30 72

31 H31 50

32 H32 36

33 H33 74

34 H34 83

35 H35 78

36 H36 52

Page 103: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

104

Lampiran 12

NORMALITAS AWAL POPULASI KELAS 7

Hipotesis:

Ho : populasi berdasarkan nilai UTS berdistribusi normal

Ha : populasi berdasarkan nilai UTS tidak berdistribusi normal

Ho diterima apabila x2hitung < x

2tabel, dan Ho ditolak apabila x2

hitung ≥ x2tabel.

x2tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk = k-1 = 5 adalah 11.07

NORMALITAS KELAS 7E

No Kode

Siswa Nilai

1 E 1 44

2 E 2 49

3 E 3 64

4 E 4 60

5 E 5 75

6 E 6 58

7 E 7 65

8 E 8 66

9 E 9 50

10 E 10 60

11 E 11 65

12 E 12 61

13 E 13 51

14 E 14 63

15 E 15 54

16 E 16 62

17 E 17 63

18 E 18 64

19 E 19 68

20 E 20 78

21 E 21 61

22 E 22 60

23 E 23 70

24 E 24 67

25 E 25 67

26 E 26 62

27 E 27 55

28 E 28 50

29 E 29 66

30 E 30 62

31 E 31 65

32 E 32 70

33 E 33 77

34 E 34 64

35 E 35 68

Max 78

Min 44

Rentang (R) 34

Banyaknya Kelas (BK) 6

Panjang kelas (i) 6

Interval

(k)

Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 (fo-fh)

2/fh

44-49 43.5 2 0.95 -1.06 1.11 1.18

50-55 49.5 5 4.67 -0.33 0.11 0.02

56-61 55.5 6 11.89 5.89 34.64 2.91

62-67 61.5 15 11.89 -3.11 9.70 0.82

68-73 67.5 4 4.67 0.67 0.45 0.10

74-79 73.5 3 0.95 -2.06 4.22 4.47

Jumlah

35 35 0 50.24 9.50

Berdasarkan analisis data normalitas kelas 7E, didapat hasil x2hitung sebesar

9,50 kemudian hasil penghitungan ini dibandingkan dengan x2tabel pada taraf

signifikansi 5% dan dk = k-1 =5 yaitu sebesar 11.07.

Kesimpulan:

x2hitung < x

2tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, sehingga

data kelas 7E berdasarkan nilai UTS berdistribusi normal.

Page 104: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

105

NORMALITAS KELAS 7F

Normalitas awal populasi kelas 7

Kelas 7G

No Kode Siswa Nilai

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 (fo-fh)

2/fh

1 F 1 74

46-52 45.5 2 0.97 -1.03 1.06 1.09

2 F 2 57

53-59 52.5 10 4.80 -5.20 27.02 5.63

3 F 3 73

60-66 59.5 8 12.23 4.23 17.86 1.46

4 F 4 61

67-73 66.5 9 12.23 3.23 10.40 0.85

5 F 5 85

74-80 73.5 5 4.80 -0.20 0.04 0.01

6 F 6 82

81-86 80.5 2 0.97 -1.03 1.06 1.09

7 F 7 61

jumlah

36 36 0 57.43 10.12

8 F 8 76

9 F 9 60

10 F 10 57

11 F 11 69

12 F 12 54

13 F 13 63

14 F 14 69

15 F 15 64

16 F 16 75

17 F 17 54

18 F 18 72

19 F 19 62

20 F 20 67

21 F 21 76

22 F 22 53

23 F 23 54

24 F 24 67

25 F 25 57

26 F 26 70

27 F 27 60

28 F 28 72

29 F 29 46

30 F 30 55

31 F 31 72

32 F 32 48

33 F 33 63

34 F 34 58

35 F 35 78

36 F 36 59

Max 85

Min 46

Rentang (R) 39

Banyaknya Kelas

(BK) 6

Panjang kelas (i) 7

Berdasarkan hasil penghitungan x2hitung diperoleh nilainya sebesar 10.12

yang dibandingkan dengan x2tabel sebesar 11.07

Kesimpulan:

x2hitung< x

2tabel, sehingga dapat Ho diterima maka dapat disimpulkan

bahwa data nilai UTS pada kelas 7F juga berdistribusi normal

Page 105: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

106

Kelas 7G

NORMALITAS KELAS 7G

NORMALITAS KELAS 7H

Berdasarkan hasil penghitungan x2hitung diperoleh nilainya sebesar 10.98

yang dibandingkan dengan x2tabel sebesar 11.07

Kesimpulan:

x2hitung< x

2tabel, sehingga dapat Ho diterima maka dapat disimpulkan

bahwa data nilai UTS pada kelas 7G juga berdistribusi normal.

Page 106: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

107

Kelas 7H NORMALITAS KELAS 7H

Lampiran 14

HOMOGENITAS POPULASI PENELITIAN

1. Hipotesis

Berdasarkan hasil penghitungan x2hitung diperoleh nilainya sebesar 10.82

yang dibandingkan dengan x2tabel sebesar 11.07

Kesimpulan:

x2hitung < x

2tabel, sehingga dapat Ho diterima maka dapat disimpulkan

bahwa data nilai UTS pada kelas 7H juga berdistribusi normal.

Page 107: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

108

Lampiran 12

UJI HOMOGENITAS POPULASI

1. Hipotesis

Ho : Anggota populasi berdasarkan nilai ulangan bersifat homogen

Ha : Anggota populasi berdasarkan nilai ulangan bersifat tidak homogen

2. Pengujian hipotesis:

Dengan harga satuan Barttlet dan harga varians populasi

Kriteria yang digunakan:

Ho diterima apabila x2hitung < x

2tabel dan Ho ditolak apabila x

2hitung ≥ x

2tabel.

Harga x2tabel pada taraf sigifikansi 5% dan dk = k-1 adalah sebesar 11.07.

2

1

2 log)1()10(ln SniBx

)1()(log 1

2 nSB

)1(

)1( 2

12

ni

Snis

No

Kelas

7E 7F 7G 7H

1 44 74 74 53

2 49 57 64 59

3 64 73 56 78

4 60 61 81 60

5 75 85 67 68

6 58 82 67 69

7 65 61 74 74

8 66 76 80 75

9 50 60 70 46

10 60 57 66 60

11 65 69 67 74

12 61 54 49 81

13 51 63 73 60

14 63 69 41 66

15 54 64 69 88

16 62 75 67 72

17 63 54 67 67

18 64 72 53 55

19 68 62 40 66

20 78 67 60 53

21 61 76 59 77

22 60 53 67 35

23 70 54 58 70

24 67 67 72 57

25 67 57 60 68

26 62 70 50 68

27 55 60 78 59

28 50 72 60 51

29 66 46 70 69

30 62 55 67 72

31 65 72 63 50

32 70 48 70 36

33 77 63 60 74

34 64 58 61 83

35 68 78 78

36 59 52

n 35 36 34 36

ƩX 2184 2323 2180 2323

log n 1.54 1.56 1.53 1.56

Max 78 85 81 88

Min 44 46 40 35

rentang 34 39 41 53

Rata-rata 62.40 64.53 64.12 64.53

Varian (si2) 59.19 92.69 94.89 154.22

Kelas ni ni - 1 Si2 (ni-1)Si2 log Si2 ni-1

log Si2 s2

log

S2 B (X2)

7E 35 34 59.19 2012.40 1.77 60.26

100.23 2.00 274.14 7.09

7F 36 35 90.94 3182.97 1.96 68.56

7G 34 33 94.89 3131.53 1.98 65.25

7H 36 35 154.43 5404.97 2.19 76.61

jumlah 137 399.45 13731.87 7.90 270.67

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil analisis data homogenitas populasi diperoleh hasil x2

hitung

sebesar 7,09 yang kemudian dibandingkan dengan nilai x2

tabel dengan taraf

signifikansi 5% dan dk= k-1 sebesar 7,82.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa x2

hitung < x2tabel dan Ho diterima, maka dapat

simpulkan bahwa populasi bersifat homogen.

Page 108: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

109

Lampiran 13

NORMALITAS NILAI PRE TEST

Hipotesis :

Ho : data nilai pre test berdistribusi normal

Ha : data nilai pre test berdistribusi tidak normal

Ho diterima apabila x2

hitung < x2

tabel. Harga x2

tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk =k-1=5

adalah sebesar 11.07.

KELAS 7G

No Kode Siswa Nilai

1 G1 48

2 G2 44

3 G3 32

4 G4 44

5 G5 44

6 G6 64

7 G7 40

8 G8 60

9 G9 48

10 G10 56

11 G11 68

12 G12 16

13 G13 44

14 G14 36

15 G15 52

16 G16 52

17 G17 52

18 G18 28

19 G19 48

20 G20 28

21 G21 32

22 G22 44

23 G23 32

24 G24 44

25 G25 40

26 G26 40

27 G27 28

28 G28 64

29 G29 40

30 G30 44

31 G31 36

32 G32 32

33 G33 32

34 G34 64

Max 68

Min 16

Rentang (R) 52

Banyaknya Kelas

(BK) 6

Panjang kelas (i) 9

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 (fo-fh)

2/fh

16-24 15.5 1 0.92 0.08 0.01 0.01

25-33 24.5 8 4.54 3.46 12.00 2.65

34-42 33.5 6 11.55 -5.55 30.76 2.66

43-51 42.5 11 11.54 -0.54 0.29 0.03

52-60 51.5 5 4.54 0.46 0.22 0.05

61-69 60.5 3 0.92 2.08 4.33 4.72

Jumlah 34 34 0 47.61 10.11

Berdasarkan penghitungan analisis normalitas kelas 7G dari nilai pre test

diperoleh nilai x2hitung sebesar 10.11 yang kemudian dibandingkan dengan

nilai x2tabel sebesar 11.07.

Kesimpulan:

x2hitung < x

2tabel maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

pre test dari kelas 7G berdistribusi normal. Analisis lebih lanjut yang akan

digunakan menggunakan analisis statistik parametrik.

Page 109: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

110

KELAS 7H

No Kode Siswa Nilai

1 H1 28

2 H2 44

3 H3 28

4 H4 28

5 H5 40

6 H6 60

7 H7 52

8 H8 60

9 H9 44

10 H10 40

11 H11 48

12 H12 48

13 H13 40

14 H14 28

15 H15 36

16 H16 64

17 H17 20

18 H18 36

19 H19 44

20 H20 28

21 H21 40

22 H22 32

23 H23 32

24 H24 28

25 H25 32

26 H26 44

27 H27 40

28 H28 16

29 H29 32

30 H30 32

31 H31 24

32 H32 36

33 H33 36

34 H34 36

35 H35 28

36 H36 36

Max 64

Min 16

Rentang (R) 48

Banyaknya Kelas

(BK) 6

Panjang kelas (i) 8

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 (fo-fh)

2/fh

16-23 15.5 2 0.97 1.03 1.06 1.09

24-31 23.5 8 4.80 3.20 10.22 2.13

32-39 31.5 11 12.23 -1.23 1.50 0.12

40-47 39.5 9 12.23 -3.23 10.40 0.85

48-55 47.5 3 4.80 -1.80 3.25 0.68

56-64 55.5 3 0.97 2.03 4.11 4.23

jumlah 36 36 0 30.55 9.10

Hasil analisis data nilai pre test pada kelas 7H diperoleh hasil x2hitung

dengan nilai sebesar 9.10 yang kemudian dibandingkan dengan nilai

x2tabel sebesar 11.07.

Kesimpulan :

x2hitung< x

2tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

data nilai pre test pada kelas 7 H berdistribusi normla. Analisis lebih

lanjut yang digunakan berupa analisis statistik parametrik.

Page 110: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

111

Lampiran 13

UJI HOMOGENITAS PRE TEST

Hipotesis:

Ho : σ12 = σ2

2

Ha : σ12

≠ σ22

Uji Hipotesis

Untuk mengeuji hipotesis digunakan rumus

F =

Kriteria : Ho diterima apabila F ≤ F(α);(nb-1),(nk-1)

Berdasarkan data diperoleh:

Sumber Varian Kelompok Kontrol Kelompok

Eksperimen

Jumlah 1476 1340

n 34 36

rata - rata 43,41 37,22

varian (S2) 147,52 116,86

standar deviasi (S) 12,15 10,81

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

F =

= 1,26

Di mana α = 5%, dengan dk pembilang = n-1= 34-1= 33

dk penyebut = n-1= 36-1= 35

F(0,05)(33,35)= 1,80

Karena Fhitung ≤ F(α);(nb-1),(nk-1), maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berdasarkan

nilai pre test mempunyai varians yang tidak berbeda atau homogen.

Page 111: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

112

Lampiran 14

NORMALITAS NILAI POST TEST

Hipotesis:

Ho: data post test berdistribusi normal

Ha : data post test tidak berdistribusi normal

Kriteria: Ho diterima apabila x2hitung < x

2tabel, dan Ho ditolak apabila sebaliknya.

Nilai x2tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk = k-1= 5 adalah 11.07.

KELAS 7G

No Kode Siswa Nilai

1 G1 72

2 G2 72

3 G3 64

4 G4 64

5 G5 68

6 G6 84

7 G7 72

8 G8 80

9 G9 80

10 G10 76

11 G11 84

12 G12 56

13 G13 60

14 G14 56

15 G15 76

16 G16 80

17 G17 60

18 G18 60

19 G19 72

20 G20 60

21 G21 44

22 G22 72

23 G23 72

24 G24 72

25 G25 68

26 G26 68

27 G27 72

28 G28 84

29 G29 64

30 G30 68

31 G31 56

32 G32 76

33 G 33 44

34 G 34 80

Max 84

Min 44

Rentang (R) 40

Banyaknya Kelas (BK) 6

Panjang kelas (i) 7

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)

2 (fo-fh)

2/fh

44-50 43.5 2 0.92 1.08 1.17 1.28

51-57 50.5 3 4.54 -1.54 2.36 0.52

58-64 57.5 7 11.55 -4.55 20.67 1.79

65-71 64.5 12 11.55 0.45 0.21 0.02

72-78 71.5 7 4.54 2.46 6.07 1.34

79-85 78.5 3 0.92 2.08 4.33 4.72

jumlah 34 34 0 34.81 9.66

Hasil analisis data nilai post test pada kelas 7G menunjukkan hasil

x2hitung sebesar 9.66 yang kemudian dibandingkan dengan nilai x

2tabel

11.07.

Kesimpulan:

x2hitung< x

2tabel, dan Ho diterima maka dapat disimpulkan bahwa data

nilai post test pada kelas 7G (kontrol) berdistribusi normal.

Page 112: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

113

NORMALITAS POST TEST KELAS 7H (KELAS EKSPERIMEN)

No Nama Nilai

1 H1 72

2 H2 72

3 H3 84

4 H4 72

5 H5 84

6 H6 72

7 H7 72

8 H8 88

9 H9 80

10 H10 76

11 H11 80

12 H12 80

13 H13 72

14 H14 60

15 H15 68

16 H16 80

17 H17 56

18 H18 72

19 H19 80

20 H20 72

21 H21 76

22 H22 68

23 H23 64

24 H24 68

25 H25 80

26 H26 72

27 H27 64

28 H28 48

29 H29 72

30 H30 80

31 H31 68

32 H32 72

33 H33 68

34 H34 72

35 H35 68

36 H36 72

Max 88

Min 48

Rentang (R) 40

Banyaknya Kelas (BK) 6

Panjang kelas (i) 7

Interval Batas

Kelas fo fh (fo-fh) (fo-fh)2 (fo-fh)2/fh

48-54 47.5 1 0.97 0.03 0.00 0.00

55-61 54.5 2 4.80 -2.80 7.85 1.64

62-68 61.5 8 12.23 -4.23 17.86 1.46

69-75 68.5 13 12.23 0.77 0.60 0.05

76-82 75.5 9 4.80 4.20 17.62 3.67

83-89 82.5 3 0.97 2.03 4.11 4.23

jumlah 36 36 0 48.04 11.05

Hasil analisis data nilai post test pada kelas eksperimen (7H) diperoleh

hasil x2hitung sebesar 11.05 dan kemudian dibandingkan dengan nilai

x2tabel 11.07.

Kesimpulan :

x2hitung< x

2tabel dan Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa data

nilai post test pada kelas 7H berdistribusi normal.

Page 113: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

114

Lampiran 14

UJI HOMOGENITAS NILAI POST TEST

Hipotesis:

Hipotesis:

Ho : σ12 = σ2

2

Ha : σ12

≠ σ22

Uji Hipotesis

Untuk mengeuji hipotesis digunakan rumus

F =

Kriteria : Ho diterima apabila F ≤ F(α);(nb-1),(nk-1)

Berdasarkan data diperoleh:

Sumber Varian Kelompok Kontrol Kelompok

Eksperimen

Jumlah 2336 2640

n 34 36

rata - rata 68,71 71,33

varian (S2) 107,12 72,33

standar deviasi (S) 10,34 8,50

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

F =

= 1,68

Di mana α = 5%, dengan dk pembilang = n-1= 34-1= 33

dk penyebut = n-1= 36-1= 35

F(0,05)(33,35)= 1,80

Karena Fhitung ≤ F(α);(nb-1),(nk-1), maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berdasarkan

nilai post test mempunyai varians yang tidak berbeda atau homogen.

Page 114: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

115

Lampiran 15

ANALISIS NILAI AKHIR KELAS EKSPERIMEN (7H)

No Kode NH1 NH2 NH3 NH4 POST TEST Tugas

Kelompok

Nilai Akhir

(NA) Kriteria

1 H 1 83 75 88 48 72 81.5 74.21 tidak tuntas

2 H 2 91 75 86 77 72 80.5 79.07 tuntas

3 H 3 91 74 79 91 84 76.5 82.79 tuntas

4 H 4 91 75 86 82 72 80.5 79.79 tuntas

5 H 5 83 75 88 63 84 81.5 79.79 tuntas

6 H 6 93 64 90 66 72 77 76.29 tuntas

7 H 7 93 86 88 88 72 87 83.71 tuntas

8 H 8 83 75 88 90 88 81.5 84.79 tuntas

9 H 9 93 82 88 54 80 85 80.29 tuntas

10 H 10 91 75 84 92 76 79.5 81.93 tuntas

11 H 11 91 91 88 83 80 89.5 86.07 tuntas

12 H 12 93 96 92 88 80 95.5 89.00 tuntas

13 H 13 91 74 79 86 72 76.5 78.64 tuntas

14 H 14 93 88 88 92 60 88 81.29 tuntas

15 H 15 93 88 88 58 68 88 78.71 tuntas

16 H 16 93 84 88 80 80 86 84.43 tuntas

17 H 17 83 82 83 63 56 82.5 72.21 tidak tuntas

18 H 18 91 66 88 74 72 77 77.14 tuntas

19 H 19 91 75 86 78 80 80.5 81.50 tuntas

20 H 20 93 88 88 83 72 88 83.43 tuntas

21 H 21 91 75 88 91 76 81.5 82.64 tuntas

22 H 22 93 79 89 58 68 84 77.00 tuntas

23 H 23 91 74 89 94 64 81.5 79.64 tuntas

24 H 24 93 89 88 83 68 88.5 82.50 tuntas

25 H 25 93 75 88 63 80 81.5 80.07 tuntas

26 H 26 91 74 79 93 72 76.5 79.64 tuntas

27 H 27 93 91 83 86 64 87 81.14 tuntas

28 H 28 88 82 83 73 48 82.5 72.07 tidak tuntas

29 H 29 93 79 92 94 72 85.5 83.93 tuntas

30 H 30 93 89 88 81 80 88.5 85.64 tuntas

31 H 31 88 91 79 71 68 85 78.57 tuntas

32 H 32 83 75 83 54 72 79 74.00 tidak tuntas

33 H 33 93 79 89 73 68 84 79.14 tuntas

34 H 34 93 79 89 96 72 84 83.57 tuntas

35 H 35 91 75 86 78 68 80.5 78.07 tuntas

36 H 36 93 82 88 58 72 85 78.57 tuntas

Jumlah 2891.93

Rerata 80.33

Page 115: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

116

Lampiran 15

ANALISIS NILAI AKHIR KELAS KONTROL (7G)

No Kode NH1 NH2 NH3 NH4 POST TEST Tugas

Kelompok

Nilai Akhir

(NA) Kriteria

1 G 1 80 81 80 71 72 87.5 77.64 tuntas

2 G 2 84 90 79 84 72 85 80.86 tuntas

3 G 3 84 74 87 59 64 75.5 72.50 tidak tuntas

4 G 4 92 82 82 90 64 77 78.71 tuntas

5 G 5 90 80 88 90 68 80 80.57 tuntas

6 G 6 86 90 79 78 84 85 83.71 tuntas

7 G 7 92 82 82 90 72 77 81.00 tuntas

8 G 8 80 81 80 77 80 87.5 80.79 tuntas

9 G 9 86 72 83 90 80 82 81.86 tuntas

10 G 10 84 66 83 72 76 82.5 77.07 tuntas

11 G 11 90 80 88 83 84 80 84.14 tuntas

12 G 12 86 89 85 89 56 80.5 77.36 tuntas

13 G 13 80 72 83 82 60 82 74.14 tidak tuntas

14 G 14 86 88 90 82 56 82 77.14 tuntas

15 G 15 86 72 83 77 76 83.5 79.07 tuntas

16 G 16 86 74 87 81 80 75.5 80.50 tuntas

17 G 17 92 82 82 90 60 77 77.57 tuntas

18 G 18 84 74 87 76 60 75.5 73.79 tidak tuntas

19 G 19 80 84 79 55 72 79 74.43 tidak tuntas

20 G 20 86 89 85 88 60 80.5 78.36 tuntas

21 G 21 84 68 87 93 44 75.5 70.79 tidak tuntas

22 G 22 86 89 87 98 72 79 83.29 tuntas

23 G 23 84 89 85 78 72 80.5 80.07 tuntas

24 G 24 80 81 80 98 72 87.5 81.50 tuntas

25 G 25 80 81 80 98 68 87.5 80.36 tuntas

26 G 26 84 88 90 80 68 82 80.00 tuntas

27 G 27 90 80 88 75 72 80 79.57 tuntas

28 G 28 81 90 79 98 84 85 85.86 tuntas

29 G 29 86 88 90 88 64 82 80.29 tuntas

30 G 30 86 89 85 75 68 80.5 78.79 tuntas

31 G 31 90 80 88 66 56 80 73.71 tidak tuntas

32 G 32 90 80 88 73 76 80 80.43 tuntas

33 G 33 92 82 82 90 44 77 73.00 tidak tuntas

34 G 34 86 88 90 84 80 82 84.29 tuntas

Jumlah 2683.14

Rerata 78.92

Page 116: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

117

Lampiran 15

PENENTUAN PERSENTASE KETUNTASAN BELAJAR SECARA KLASIKAL

Menghitung persentase ketuntasan klasikal dengan langkah sebagai berikut:

1. Menghitung nilai akhir (NA) setiap siswa yang diperoleh dari gabungan empat nilai

harian, nilai tugas kelompok dan nilai post test.

Nilai Akhir (NA)

=

2. Setelah menghitung nilai akhir (NA), langkah selanjutnya adalah mengkategorikan

siswa tuntas belajar atau tidak. Ketentuan siswa tuntas belajar adalah apabila NA

yang diperoleh siswa ≥75, sedangkan untuk siswa yang <75 dinyatakan tidak tuntas.

3. Menghitung jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas dalam suatu kelas.

4. Menentukan persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada masing-masing kelas

dengan menggunakan rumus:

P =

P = persentase ketuntasan belajar secara klasikal

F = jumlah siswa tuntas belajar secara individual (NA ≥75)

N = jumlah siswa

7G

Jumlah siswa dengan nilai akhir ≥ 75 = 27 siswa

Jumlah siswa dengan nilai akhir < 75 = 7 siswa

Jumlah keseluruhan siswa = 34 siswa

Jadi persentase ketuntasan belajar secara klasikal kelas 7G adalah 79.41%.

7H

Jumlah siswa dengan nilai akhir ≥ 75 = 32 siswa

Jumlah siswa dengan nilai akhir < 75 = 4 siswa

Jumlah keseluruhan siswa = 36 siswa

Jadi persentase ketuntasan belajar secara klasikal kelas 7H adalah 88.89%

Page 117: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

118

Lampiran 16

ANALISIS UJI T ATAU UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR

SISWA

Hipotesis:

Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Diuji menggunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut:

21

21

11

nnS

xxt

Mencari varians gabungan (S) dengan rumus sebagai berikut:

Menyimpulkan hipotesis, Ho diterima apabila hasil -t(1-1/2α)(n1+n2-2)< thitung < t(1-1/2α)(n1+n2-2),

dan Ho ditolak sebaliknya.

2

)1()1(

21

2

2

2

2

2

11

nn

SnSnS

Mencari Varian Gabungan (S)

n1-1 n2-1 (n1-1)S12 (n2-1)S2

2 ((n1-1)S1

2) + (n2-1)S2

2) (n1+n2)-2 S

2 S

35 33 2220 3535.06 5755.06 68 84.63 9.20

Menghitung nilai thitung

X1-X2 1/n1 1/n2 1/n1 +1/n2 √1/n1+1/n2 S(√1/n1+1/n2) thitung

3.63 0.03 0.03 0.06 0.24 2.20 1.65

Page 118: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

119

Kelas 7G

Kelas 7H

No

Kode

siswa Nilai

No

Kode

siswa Nilai

1 G 1 72

1 H 1 72

2 G 2 72

2 H 2 72

3 G 3 64

3 H 3 84

4 G 4 64

4 H 4 72

5 G 5 68

5 H 5 84

6 G 6 84

6 H 6 72

7 G 7 72

7 H 7 72

8 G 8 80

8 H 8 88

9 G 9 80

9 H 9 80

10 G 10 76

10 H 10 76

11 G 11 84

11 H 11 80

12 G 12 56

12 H 12 80

13 G 13 60

13 H 13 72

14 G 14 56

14 H 14 60

15 G 15 76

15 H 15 68

16 G 16 80

16 H 16 80

17 G 17 60

17 H 17 56

18 G 18 60

18 H 18 72

19 G 19 72

19 H 19 80

20 G 20 60

20 H 20 72

21 G 21 44

21 H 21 76

22 G 22 72

22 H 22 68

23 G 23 72

23 H 23 64

24 G 24 72

24 H 24 68

25 G 25 68

25 H 25 80

26 G 26 68

26 H 26 72

27 G 27 72

27 H 27 64

28 G 28 84

28 H 28 48

29 G 29 64

29 H 29 72

30 G 30 68

30 H 30 80

31 G 31 56

31 H 31 68

32 G 32 76

32 H 32 72

33 G 33 44

33 H 33 68

34 G 34 80

34 H 34 72

35 H 35 68

36 H 36 72

jmlh 2336

jmlh 2604

mean 68.71

mean 72.33

s22 107.12

s1

2 63.43

s2 10.35

s1 7.96

n2 34

n1 36

Hasil analisis uji t dengan thitung diperoleh nilai sebesar

1.65 yang akan dibandingkan dengan nilai t(1-1/2α)(n1+n2-2)

pada taraf signifikansi 5%.

thitung = 1.65

ttabel = 2.00

Berikut ini merupakan grafik yang menunjukkan

daerah penerimaan dan penolakan Ho terhadap hasil

thitung yang telah dilakukan.

thitung = 1.65 berada di antara -2,00 dan 2,00

sehingga terletak di daerah penerimaan Ho.

Kesimpulan:

-t(1-1/2α)(n1+n2-2)<thitung<t(1-1/2α)(n1+n2-2),menunjukkan

bahwa Ho diterima maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara hasil belajar di kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Page 119: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

120

Lampiran 17

ANALISIS PENGHITUNGAN N-GAIN

Kelas

Eksperimen

No Pre test Post test Post-pre SM-pre

Nilai N-

Gain Kriteria

1 28 72 44 72 0.61 Sedang

2 44 72 28 56 0.50 Sedang

3 28 84 56 72 0.78 Tinggi

4 28 72 44 72 0.61 Sedang

5 40 84 44 60 0.73 Tinggi

6 60 72 12 40 0.30 Sedang

7 52 72 20 48 0.42 Sedang

8 60 88 28 40 0.70 Tinggi

9 44 80 36 56 0.64 Sedang

10 40 76 36 60 0.60 Sedang

11 48 80 32 52 0.62 Sedang

12 48 80 32 52 0.62 Sedang

13 40 72 32 60 0.53 Sedang

14 28 60 32 72 0.44 Sedang

15 36 68 32 64 0.50 Sedang

16 64 80 16 36 0.44 Sedang

17 20 56 36 80 0.45 Sedang

18 36 72 36 64 0.56 Sedang

19 44 80 36 56 0.64 Sedang

20 28 72 44 72 0.61 Sedang

21 40 76 36 60 0.60 Sedang

22 32 68 36 68 0.53 Sedang

23 32 64 32 68 0.47 Sedang

24 28 68 40 72 0.56 Sedang

25 32 80 48 68 0.71 Tinggi

26 44 72 28 56 0.50 Sedang

27 40 64 24 60 0.40 Sedang

28 16 48 32 84 0.38 Sedang

29 32 72 40 68 0.59 Sedang

30 32 80 48 68 0.71 Tinggi

31 24 68 44 76 0.58 Sedang

32 36 72 36 64 0.56 Sedang

33 36 68 32 64 0.50 Sedang

34 36 72 36 64 0.56 Sedang

35 28 68 40 72 0.56 Sedang

36 36 72 36 64 0.56 Sedang

SKOR MAKSIMAL (SM)= 100

persentase N-gain berkriteria tinggi = 0.14

persentase N-gain berkriteria sedang = 0.86

skor N-gain secara klasikal = 0.56 yaitu berkriteria sedang

Page 120: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

121

Kelas Kontrol

No Pre test

Post

test Post-Pre SM-pre

Nilai N-

gain Kriteria

1 48 72 24 52 0.46 sedang

2 44 72 28 56 0.50 sedang

3 32 64 32 68 0.47 sedang

4 44 64 20 56 0.36 sedang

5 44 68 24 56 0.43 sedang

6 64 84 20 36 0.56 sedang

7 40 72 32 60 0.53 sedang

8 60 80 20 40 0.50 sedang

9 48 80 32 52 0.62 sedang

10 56 76 20 44 0.45 sedang

11 68 84 16 32 0.50 sedang

12 16 56 40 84 0.48 sedang

13 44 60 16 56 0.29 rendah

14 36 56 20 64 0.31 sedang

15 52 76 24 48 0.50 sedang

16 52 80 28 48 0.58 sedang

17 52 60 8 48 0.17 rendah

18 28 60 32 72 0.44 sedang

19 48 72 24 52 0.46 sedang

20 28 60 32 72 0.44 sedang

21 32 44 12 68 0.18 rendah

22 44 72 28 56 0.50 sedang

23 32 72 40 68 0.59 sedang

24 44 72 28 56 0.50 sedang

25 40 68 28 60 0.47 sedang

26 40 68 28 60 0.47 sedang

27 28 72 44 72 0.61 sedang

28 64 84 20 36 0.56 sedang

29 40 64 24 60 0.40 sedang

30 44 68 24 56 0.43 sedang

31 36 56 20 64 0.31 sedang

32 32 76 44 68 0.65 sedang

33 32 44 12 68 0.18 rendah

34 64 80 16 36 0.44 sedang

SKOR MAKSIMAL (SM)= 100

persentase N-gain berkriteria sedang = 0.88

persentase N-gain berkriteria rendah = 0.12

Skor N-gain secara klasikal = 0.45 yaitu berkriteria sedang

Page 121: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

122

Lampiran 18

PENILAIAN HASIL OBSERVASI KARAKTER ILMIAH KELAS EKSPERIMEN

PERTEMUAN 1

No Aspek Nomor Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Ingin tahu

3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 Jujur 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2

3

Percaya

Diri 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3

4 Disiplin 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2

5

Toleran

si 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2

Jumlah Skor 14 13 14 13 15 13 12 12 13 11 12 13 12 11 10 13 12 12 13 13 12 13 12 13 13 12 12 12 13 13 11 13 12 13 13 12

PERTEMUAN 2

No Aspek Nomor Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1

Ingin

tahu 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3

2 Jujur 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 4 3 4 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3

3 Percaya Diri

4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3

4 Disiplin 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2

5

Toleran

si 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3

Jumlah Skor 17 16 15 15 16 15 15 13 15 13 14 14 14 14 12 15 14 14 14 15 13 14 14 15 15 14 14 14 15 15 13 15 14 15 15 14

Page 122: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

123

Nilai dan kriteria karakter siswa (B = Baik, SB = Sangat Baik)

PERTEMUAN 3

No Aspek Nomor Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Rasa ingin tahu 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3

2 Jujur 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4

3 Percaya Diri 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3

4 Disiplin 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3

5 Toleransi 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah Skor 16 16 17 16 17 17 17 16 16 16 16 16 16 16 17 16 16 16 16 16 16 17 17 16 16 17 16 17 17 16 15 16 17 17 17 16

PERTEMUAN 4

No Aspek Nomor Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Rasa ingin tahu 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 Jujur 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4

3 Percaya Diri 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3

4 Disiplin 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3

5 Toleransi 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3

Jumlah Skor 18 18 18 18 19 18 18 18 17 17 18 17 18 18 17 18 18 18 17 18 18 17 17 17 17 17 18 19 18 18 18 18 18 18 18 17

Skor Total 65 63 64 62 67 63 62 59 61 57 60 60 60 59 56 62 60 60 60 62 59 61 60 61 61 60 60 62 63 62 57 62 61 63 63 59

Nomor Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Nilai 81.3 78.8 80.0 77.5 83.8 78.8 77.5 73.8 76.3 71.3 75.0 75.0 75.0 73.8 70.0 77.5 75.0 75.0 75.0 77.5 73.8 76.3 75.0 76.3 76.3

Kriteria B B B B SB B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B

Nomor Siswa

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

Nilai 75.0 75.0 77.5 78.8 77.5 71.3 77.5 76.3 78.8 78.8 73.8

Kriteria B B B B B B B B B B B

Page 123: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

124

Lampiran 18

HASIL PENILAIAN DIRI KARAKTER ILMIAH KELAS EKSPERIMEN

Nilai dan karakter siswa (B = Baik, SB = Sangat Baik)

No

aspek

Nomor siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3

2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3

3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3

4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 4 3 4 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3

5 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3

6 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2

7 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3

8 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4

9 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3

10 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4

11 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3

12 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

13 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4

14 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3

15 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

16 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4

17 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3

18 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4

19 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3

20 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3

Skor

total 67 63 65 63 65 67 62 62 62 60 64 62 63 61 64 62 62 62 64 65 63 65 65 65 67 67 63 64 65 64 63 63 64 64 66 65

Nomor Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Nilai 83.8 78.8 81.3 78.8 81.3 83.8 77.5 77.5 77.5 75.0 80.0 77.5 78.8 76.3 80.0 77.5 77.5 77.5 80.0 81.3 78.8 81.3 81.3 81.3 83.8

Kriteria SB B B B B SB B B B B B B B B B B B B B B B B B B SB

Nomor Siswa

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

Nilai 83.8 78.8 80.0 81.3 80.0 78.8 78.8 80.0 80.0 82.5 81.3

Kriteria SB B B B B B B B B SB B

Page 124: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

125

Lampiran 18

PENILAIAN HASIL OBSERVASI KARAKTER ILMIAH KELAS KONTROL

Page 125: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

126

Lampiran 18

Nilai dan karakter siswa (SB = Sangat Baik, B = Baik,, dan C = Cukup)

PERTEMUAN 4

No Aspek Nomor Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 Ingin tahu

3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

2 Jujur 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

3

Percaya

Diri 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3

4 Disiplin 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3

5 Toleransi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3

Jumlah Skor 16 16 17 15 16 16 16 16 17 17 16 17 15 16 17 16 15 15 13 17 17 16 17 17 16 17 16 16 17 15 17 16 16 16

Skor total

54 53 55 50 53 56 54 55 59 55 53 56 50 55 56 56 50 49 44 55 55 53 54 57 52 55 52 54 52 48 56 52 53 52

Page 126: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

127

Lampiran 18

HASIL PENILAIAN DIRI KARAKTER ILMIAH KELAS KONTROL

Page 127: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

128

Lampiran 19

ANALISIS UJI T ATAU UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA KARAKTER ILMIAH

Hipotesis:

Ho = Tidak terdapat perbedaan karakter ilmiah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,

karakter ilmiah pada kelas eksperimen lebih baik.

Ha = Terdapat perbedaan karakter ilmiah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Diuji menggunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut:

21

21

11

nnS

xxt

Mencari varians gabungan (S) dengan rumus sebagai berikut:

Menyimpulkan hipotesis, Ho diterima apabila hasil -t(1-1/2α)(n1+n2-2)<thitung < t(1-1/2α)(n1+n2-2), dan

Ho ditolak apabila sebaliknya.

2

)1()1(

21

2

2

2

2

2

11

nn

SnSnS

Mencari Varian Gabungan (S)

n1-1 n2-1 (n1-1)S12 (n2-1)S2

2 ((n1-1)S1

2) + (n2-1)S2

2)) (n1+n2)-2 S

2 S

35 33 266.15 438.54 704.69 68 10.36 3.22

Menghitung nilai thitung

X1-X2 1/n1 1/n2 1/n1 +1/n2 √1/n1+1/n2 S(√1/n1+1/n2) thitung

9.60 0.03 0.03 0.06 0.24 0.77 12.47

Page 128: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

129

Hasil analisis uji t dengan thitung diperoleh nilai

sebesar 12.47 yang akan dibandingkan dengan

nilai t(1-1/2α)(n1+n2-2) (pada taraf siginfikansi 5%).

thitung = 12.47

ttabel = 1.67

Berikut ini merupakan grafik yang

menunjukkan daerah penerimaan dan

penolakan Ho terhadap hasil thitung yang telah

dilakukan.

thitung = 12,47 terletak di daerah penolakan Ho.

Kesimpulan :

thitung >t(1-1/2α)(n1+n2-2), menunjukkan bahwa Ho

ditolak artinya terdapat perbedaan karakter

ilmiah pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Karakter ilmiah pada kelas eksperimen

lebih baik daripada kelas kontrol.

Page 129: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

130

Lampiran 20

NILAI KARAKTER IMLIAH BERDASARKAN HASIL OBSERVASI DAN PENILAIAN DIRI SISWA

A KELAS EKSPERIMEN B KELAS KONTROL

Nomor

Siswa

Angket Penilaian

Diri

Lembar

Observasi Nomor

Siswa

Angket Penilaian

Diri

Lembar Observasi

Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria

1 83.8 SB 81.3 B 1 71.25 B 67.5 B

2 78.8 B 78.8 B 2 67.5 B 66.3 B

3 81.3 B 80.0 B 3 72.5 B 68.8 B

4 78.8 B 77.5 B 4 65.0 B 62.5 Cukup

5 81.3 B 83.8 SB 5 66.25 B 66.3 B

6 83.8 SB 78.8 B 6 70.0 B 70.0 B

7 77.5 B 77.5 B 7 66.25 B 67.5 B

8 77.5 B 73.8 B 8 66.25 B 68.8 B

9 77.5 B 76.3 B 9 72.5 B 73.8 B

10 75.0 B 71.3 B 10 72.5 B 68.8 B

11 80.0 B 75.0 B 11 68.75 B 66.3 B

12 77.5 B 75.0 B 12 70.0 B 70.0 B

13 78.8 B 75.0 B 13 62.5 Cukup 62.5 Cukup

14 76.3 B 73.8 B 14 72.5 B 68.8 B

15 80.0 B 70.0 B 15 68.75 B 70.0 B

16 77.5 B 77.5 B 16 67.5 B 70.0 B

17 77.5 B 75.0 B 17 60.0 Cukup 62.5 Cukup

18 77.5 B 75.0 B 18 63.75 B 61.3 Cukup

19 80.0 B 75.0 B 19 58.75 Cukup 55.0 Cukup

20 81.3 B 77.5 B 20 67.5 B 68.8 B

21 78.8 B 73.8 B 21 65.0 B 68.8 B

22 81.3 B 76.3 B 22 66.25 B 66.3 B

Page 130: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

131

23 81.3 B 75.0 B 23 65.0 B 67.5 B

24 81.3 B 76.3 B 24 70.0 B 71.3 B

25 83.8 SB 76.3 B 25 66.25 B 65.0 B

26 83.8 SB 75.0 B 26 70.0 B 68.8 B

27 78.8 B 75.0 B 27 62.5 Cukup 65.0 B

28 80.0 B 77.5 B 28 72.5 B 67.5 B

29 81.3 B 78.8 B 29 65.0 B 65.0 B

30 80.0 B 77.5 B 30 60.0 Cukup 60.0 Cukup

31 78.8 B 71.3 B 31 71.25 B 70.0 B

32 78.8 B 77.5 B 32 65.0 B 65.0 B

33 80.0 B 76.3 B 33 65.0 B 66.3 B

34 80.0 B 78.8 B 34 68.75 B 65.0 B

35 82.5 SB 78.8 B

36 81.3 B 73.8 B

Kelas eksperimen dengan karakter ilmiah tergolong sangat baik dan baik 100%, sedangkan kelas kontrol dengan karakter

ilmiah tergolong baik 82.35% dan cukup 17.65%.

Page 131: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

132

Lampiran 21

NILAI KARAKTER ILMIAH PADA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL SETIAP

PERTEMUAN

Kelas eksperimen

No Nilai Rata-

rata Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

Rasa ingin

tahu 70.83 77.08 78.47 100.00 81.60

Jujur 57.64 66.67 80.56 83.33 72.05

Percaya diri 64.58 79.86 88.89 91.67 81.25

Disiplin 64.58 75.69 82.64 87.50 77.60

Toleransi 54.86 61.11 77.78 81.25 68.75

Kelas kontrol

0

20

40

60

80

100

rasa ingin

tahu

jujur percaya

diri

disiplin toleransi

pert 1

pert 2

pert 3

pert 4

0

20

40

60

80

100

rasa ingin

tahu

jujur percaya

diri

disiplin toleransi

pert 1

pert 2

pert 3

pert 4

No Nilai Rata-

rata Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

Rasa ingin

tahu 49.26 63.24 70.59 80.88

65.99

Jujur 47.79 66.18 72.06 79.41 66.36

Percaya diri 52.21 66.91 75.74 87.50 70.59

Disiplin 47.79 62.50 74.26 77.94 65.63

Toleransi 47.06 63.24 71.32 77.21 64.71

Gambar 1 Perkembangan Karakter Ilmiah pada Kelas Eksperimen Gambar 1 Perkembangan Karakter Ilmiah pada Kelas Kontrol

Page 132: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

133

Lampiran 22

KATEGORI TIAP ASPEK KARAKTER ILMIAH KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Aspek Karakter

Ilmiah

Rata-Rata Skor

Aspek Kelas

Eksperimen

Kategori

Rata-Rata Skor

Aspek Kelas

Kontrol

Kategori

Ingin tahu 3.26 Tinggi 2.64 Sedang

Jujur 2.88 Sedang 2.65 Sedang

Percaya diri 3.25 Tinggi 2.82 Sedang

Disiplin 3.10 Tinggi 2.63 Sedang

Toleransi 2.75 Sedang 2.59 Sedang

00.20.40.60.8

11.21.41.61.8

22.22.42.62.8

33.23.4

rasa ingin

tahu

jujur percaya diri disiplin toleransi

Eksperimen

kontrol

Grafik 3 Aspek karakter ilmiah pada tiap kelas

Page 133: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

134

Lampiran 23

HASIL TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN IPA

BERPENDEKATAN JAS (JELAJAH ALAM SEKITAR)

No Nama Skor Nilai Persentase Kriteria

1 K_1 10 100 100% sangat baik

2 K_2 10 100 100% sangat baik

3 K_3 10 100 100% sangat baik

4 K_4 10 100 100% sangat baik

5 K_5 10 100 100% sangat baik

6 K_6 10 100 100% sangat baik

7 K_7 10 100 100% sangat baik

8 K_8 10 100 100% sangat baik

9 K_9 8 80 80% baik

10 K_10 10 100 100% sangat baik

11 K_11 10 100 100% sangat baik

12 K_12 10 100 100% sangat baik

13 K_13 10 100 100% sangat baik

14 K_14 10 100 100% sangat baik

15 K_15 10 100 100% sangat baik

16 K_16 10 100 100% sangat baik

17 K_17 10 100 100% sangat baik

18 K_18 10 100 100% sangat baik

19 K_19 10 100 100% sangat baik

20 K_20 9 90 90% sangat baik

21 K_21 10 100 100% sangat baik

22 K_22 10 100 100% sangat baik

23 K_23 10 100 100% sangat baik

24 K_24 10 100 100% sangat baik

25 K_25 9 90 90% sangat baik

26 K_26 10 100 100% sangat baik

27 K_27 10 100 100% sangat baik

28 K_28 10 100 100% sangat baik

29 K_29 8 80 80% baik

30 K_30 9 90 90% sangat baik

31 K_31 10 100 100% sangat baik

32 K_32 10 100 100% sangat baik

33 K_33 10 100 100% sangat baik

34 K_34 10 100 100% sangat baik

35 K_35 10 100 100% sangat baik

36 K_36 7 70 70% baik

Kesimpulan: Tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA berpendekatan JAS materi

interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya tergolong sangat baik dan baik.

Page 134: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

135

Lampiran 23

HASIL TANGGAPAN GURU TERHADAP PEMBELAJARAN IPA BERPENDEKATAN

JAS (JELAJAH ALAM SEKITAR)

No Pernyataan Ya Tidak

1. Pembelajaran IPA menjadi lebih menarik dan menyenangkan

2. Dapat memperkaya wawasan siswa, karena sumber belajar dan

objek belajar yang beraneka ragam

3. Jenis kegiatan menjadi bervariasi dengan menjelajah lingkungan

sekitar.

4. Siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran

5. Menjelajah lingkungan sekitar mampu meningkatkan antusias

siswa

6. Alat evaluasi berupa LKS JAS dan penggunaan kartu bergambar

memiliki tampilan yang menarik serta mudah dipahami

7. Alat evaluasi berupa LKS JAS dan penggunaan kartu bergambar

membantu siswa belajar mandiri

8. Isi LKS JAS dan kartu bergambar sesuai dengan materi

pembelajaran

9. Membantu guru mengamati dan meningkatkan keaktifan siswa

10. Membantu guru dalam mengajarkan karakter ilmiah bagi siswa

Jumlah Skor 8 2

Persentase % =

X 100%

=

x 100% = 80%

Kesimpulan: persentase tanggapan guru terhadap pembelajaran IPA berpendekatan JAS

(Jelajah Alam Sekitar ini) sebesar 80%. Kriteria persentase 80% termasuk dalam kriteria

baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan JAS (Jelajah Alam Sekitar) baik

untuk digunakan pada pembelajaran IPA.

Page 135: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

136

Lampiran 24

CONTOH LKS YANG DIKERJAKAN SISWA

Page 136: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

137

Page 137: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

138

Page 138: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

139

Page 139: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

140

Lampiran 24

CONTOH LKS YANG DIKERJAKAN SISWA

Page 140: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

141

Page 141: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

142

Page 142: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

143

Page 143: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

144

Lampiran 24

CONTOH LDS YANG DIKERJAKAN SISWA

Page 144: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

145

Page 145: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

146

Lampiran 25

CONTOH ANGKET PENILAIAN DIRI KARAKTER ILMIAH YANG DIISI

SISWA

Page 146: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

147

Lampiran 26

CONTOH ANGKET TANGGAPAN SISWA YANG DIISI SISWA

Page 147: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

148

Lampiran 27

CONTOH ANGKET TANGGAPAN YANG DIISI GURU IPA

Page 148: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

149

Lampiran 28

LEMBAR OBSERVASI KARAKTER ILMIAH YANG DIISI OBSERVER

Page 149: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

150

Page 150: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

151

Lampiran 29

DOKUMENTASI

Siswa mengerjakan soal pre test Siswa melakukan kegiatan menghitung

kepadatan populasi di hutan sekolah

Siswa mengerjakan soal post test Siswa menjelajah alam di sungai sekitar sekolah

Page 151: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

152

Siswa mengamati komponen ekosistem hutan sekolah Siswa menjelajah alam di hutan sekolah

Siswa mengerjakan Lembar Kegiatan siswa Tugas kelompok membuat perkecambahan

Siswa maju untuk menuliskan pendapatnya Siswa melakukan kegiatan diskusi

Page 152: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

153

Lampiran 30

SURAT IJIN MELAKSANAKAN PENELITIAN

Page 153: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

154

Lampiran 31

SURAT IJIN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN

Page 154: oleh Sri Wahyuningsih 4001411028 JURUSAN IPA …lib.unnes.ac.id/21047/1/4001411028-S.pdf ·  · 2015-11-11tentang pembelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa

87