oleh : rian fitra apriandi c1c008031 jurusan akuntansi...
TRANSCRIPT
PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENTSIAL
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA
HOTEL ADIPURA KOTA JAMBI
OLEH :
RIAN FITRA APRIANDI
C1C008031
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JAMBI
http://preindo.com 1
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah.... ..............................................................................3
1.2 Identifikasi masalah........................................................................................5
1.3 Batasan masalah..............................................................................................5
1.4 Rumusan masalah............................................................................................5
1.5 Tujuan penelitian..............................................................................................6
1.6 Manfaat penelitian............................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1Uraian teoritis
2.2.1Pemgertiam informasi akuntansi manajemen....................................7
2.2.2 jenis-jenis informasi akuntansi manajemen........................................10
2.2.3 Manfaat akuntansi manajemen............................................................11
2.2 Pengertian dan jenis-jenis informasi..................................................................12
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan objek.................................................................................................28
3.2 Sumber data ........................................................................................................28
3,3 technik pengumpulan data...................................................................................28
3.4 Metode analisis data ............................................................................................29
http://preindo.com 2
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini informasi merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena
kunci sukses perusahaan sangat tergantung pada ketepatan keputusan yang diambil manajerial
berdasarkan informasi yang tersedia pada perusahaan yang bersangkutan.
Informasi akuntansi dibutuhkan oleh manajemen dari berbagai jenjang organsiasi untuk
menyusun rencana kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi akuntansi
manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen terutama pada tahap penganalisaan
konsekuensi tiap alternative tindakan yang digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga
memungkinkan memilih alternative yang terbaik diantara alternatif tindakan yang
dipertimbangkan.
Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka
dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai macam
alternatif. Untuk memutuskan alternatif yang harus dipilih, mereka menghadapi ketidakpastian.
Oleh karena itu, manajemen memerlukan informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian
yang mereka hadapi, sehingga memungkinkan mereka menentukan pilihan dengan baik atau
memperkecil kemungkinan kesalahan yang diakibatkan kesalahan informasi yang diterima
manajemen dalam pengambilan keputusan. Salah satu informasi yang penting yang diperlukan
sebagai dasar pengambilan keputusan dalam kegiatan operasional perusahaan terutama aspek
perencanaan dan pengendalian adalah informasi akuntansi manajemen.
Semakin berkembangnya perusahaan tentu membawa perubahan-perubahan, seperti bertambah
produk dan jasa yang ditawarkan dan dipasarkan, bertambahnya langganan, bertambahnya
pegawai, bertambahnya dana yang diperlukan untuk modal kerja dan investasi. Sehingga
dengan waktu, tenaga dan pikiran yang terbatas tidaklah memungkinkan akuntansi perusahaan
dapat menjalankan dan mengawasi aktivitas usahanya sendiri. Sebagai gantinya pimpinan
mendelegasikan sebagaian tugasnya kepada bawahan.
http://preindo.com 3
Sebagai akibat dari perubahan, yaitu dari sistem informasi yang didasarkan pada pengamatan
dan pelaksanaan sendiri aktivitas usaha ke sistem yang didasarkan atas laporan-laporan dari
bawahannya, atau dengan kata lain telah terjadi evaluasi diri sistem informasi yang informal
kepada sistim informasi yang formal.
Semakin besarnya kebutuhan dan informasi formal membawa konsekuensi perlunya setiap
perusahaan untuk selalu berupaya mengembangkan sisitem informasi yang dimilikinya
sehingga memungkinkan informasi yang cepat, tepat dan akurat dapat dihasilkan, yang
merupakan masukan yang sangat berharga bagi pimpinan perusahaan untuk mengelolanya.
Keputusan yang baik dapat dihasilkan oleh manajer pada setiap tingkat manajemen, apabila
tersedia informasi yang efisien, tepat dan langsung. Bagaimana suatu informasi yang disajikan
bagi para manajer itu tergantung pada baik buruknya sisitem informasi manajemen dari
perusahaan tersebut.
Dalam perusahaan, manajer bukan hanya menerima informasi tetapi juga pemberi informasi,
yaitu dalam bentuk perintah, petunjuk dan nasehat. Bagaimana informasi itu sampai pada
manajer, diolah menjadi suatu keputusan dan dikirimkan pada orang yang ada di dalam
perusahaan serta terakhir bagaimana umpan balik dari keputusan itu diterima. Semua ini dapat
dikatakan sebagai sistem informasi.
Dalam pemilihan usulan investasi, manajemen memerlukan informasi akuntansi diferenssial
sebagai salah satu dasar penting untuk menentukan pilihan investasi. Informasi akuntasi
diferrensial tersebut dimasukkan ke dalam suatu modal pengambilan keputusan yang berupa
metode penilaian investasi untuk memungkinkan manajemen memilih investasi terbaik di
antara alternatif investasi yang tersedia.
Berdasarkan uraian di atas, serta mengingat akan pentingnya sistim informasi akuntansi
manajemen dalam pengambilan keputusan sesuai dengan perkembangan zaman, serta dalam
situasi persaingan yang semakin tajam, maka penulis merasa tertarik untuk membahas lebih
lanjut dalam bentuk skripsi judul “Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam
Pengambilan Keputusan Investasi Pada Hotel Adipura Kota Jambi
http://preindo.com 4
1. 2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi manajemen sebagai dasar
pengambilan keputusan.
2. apakah dalam hal pengambilan keputusan investas,khususnya gedung untuk
pembukaan kantor kas perusahaan akan membeli atau menyewa gedung.
3. apakah informasi akuntansi manajemen memberikan informasiyang akurat dalam
pengambilan keputusan investasi.
1. 3. Batasan Masalah
Informasi akuntansi dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi, baik investasi
dalam bentuk tanah, peralatan, gedung dan lain sebagainya. Hal ini dapat menyebabkan kesalah
pahaman dalam pembahasan dan karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, serta pengetahuan
penulis, maka penulisan akan dibatasi pada penerapan informasi akuntansi manajemen dalam
pengambilan keputusan investasi gedung di hotel adipura
1. 4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang penulis
kemukakan adalah : “ apakah berdasarkan informasi akuntansi manajemen,perusahaan akan
menyewa atau membeligedung untuk membuka cabang barunya ”.
http://preindo.com 5
1. 5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penggunaan informasi
akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusaninvestsi gedung di dalam perusahaan,
sehigga perusahaan akan mengambil keputusan yang baik untuk altenatif apakah perusahaan
membeli atau menyewa gedung pada pembukaan cabang barunya.
1. 6. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi penulis untuk menambah pengetahuan khususnya
mengenai peranan dan fungsi internal auditor.
2. Bahan masukan bagi perusahaan sebagai alternatif yang dapat membantu perusahaan
dalam mengatasi permasalahan mengenai internal audit.
3. Bahan masukan bagi penulis lain dalam melakukan penelitian sejenis, sehingga
penelitian yang dilakukan dapat lebih baik dari yang sudah ada.
http://preindo.com 6
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1. Uraian Teoritis
2. 1..1Pengertian Informasi Akuntansi Manajemen
pada dasarnya informasi akuntansi manajemen adalah suatu sistem yang berperan serta
membantu akuntansi di dalam melaksanakan transformasi data menjadi informasi, yang mana
informasi tersebut berguna sebagai bahan bagi manajemen untuk pengambilan keputusa.
Sebelum membahas pengertian informasi manajemen lebih lanjut terlebih dahulu dibahas
pengertian informasi dan akuntansi manajemen.
Pada dasarnya informasi merupakan fakta-fakta atau data yang telah mengalami proses yang
disebut dengan proses transformasi data sehingga menjadi informasi. Data merupakan bahan
baku yang belum diolah dan belum mempunyai nilai. Untuk itu data harus diolah sedemikian
rupa sehingga menjadi informasi yang mempunyai arti tersendiri sesuai dengan kegunaan
daripada informasi tersebut.
Bodnar dan Hopwood diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf dan Rudi M. Tambunan (2001 :
hal. 1) menyatakan Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan
dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.
akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran kejadian-
kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dan tujuan menyajikan informasi
keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan”.
Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut pandang yaitu akuntansi manajemen
sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi.
Akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan
oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern organisasi.
Menurut Ahmad (2000 : hal. 4) “akuntansi manajemen adalah penerapan teknik-teknik dan
konsep yang tepat dalam pengelolaan data ekonomi historical yang diproyeksikan dari suatu
http://preindo.com 7
satuan usaha untuk membantu manajemen dalam penyususnan rencana untuk tujuan-tujuan
ekonomi yang rasional dan dalam membuat keputusan-keputusan rasional dengan suatu
pandangan kearah pencapaian tujuan tersebut”.
Dari defenisi di atas, dapat dibuat suatu gambaran mengenai proses akuntansi manejemen
hingga menjadi informasi yang dapat digunakan seorang manajer sebagai berikut :
1. Mengidentikasi
Identifikasi merupakan seleksi yang dilakukan terhadap transaksi dan kejadian-kejadian
ekonomi lainnya yang terjadi di perusahaan dalam rangka pelaksanaan operasinya. Supaya
dapat dilakukan tindakan akuntansi yang tepat yaitu bagaimana pencatatan dan
pengklasifikasiannya dalam pembukuan perusahaan.
1. Pengumpulan
Transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian ekonomi lainnya yang telah diidentifikasikan pada
tahap sebelumnya akan dikumpulkan dan selanjutnya akan dicatatat dan diklasifikasikan secara
konsisten.
1. Pengukuran
Pengukuran merupakan tindakan yang dilakukan untuk membandingkan transaksi dan
kejadian-kejadian ekonomi yang telah diproyeksikan akan terjadi dengan transaksi-transaksi
dan kejadian ekonomi yang terjadi sesungguhnya
1. Akumulasi
Akumulasi merupakan pengelompokkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian ekonomi
pada tahap sebelumnya telah dikumpulkan, selanjutnya akan dijadikan berupa laporan
akuntansi keuangan secara konsisten.
1. Analisa
Dari hasil perbandingan di atas akan dapat dinilai tingkat keberhasilan yang dicapai
perusahaan, misalnya kalau terjadi perbedaan yang mneyolok antara budget dengan actual
http://preindo.com 8
maka akan dianalisa apa yang menyebabkan perbedaan tersebut sehingga dapat dilakukan
tindakan koreksi.
1. Penyajian dan Interpretasi
Penyajian dan interpretasi merupakan koordinasi data akuntansi dan perencanaan untuk
menyediakan informasi yang akan disajikan secara logis kepada pimpinan perusahaan untuk
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
1. Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses pelaporan kejadian-kejadian ekonomi yang sudah
diikhtisarkan, baik kepada pihak eksternal maupun pihak internal. Untuk pihak eksternal,
informasi akuntansi yang disajikan berupa laporan akuntansi keuangan yang terdiri dari daftar
neraca, laporan laba rugi, arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan kepada
eksternal harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sedangkan informasi yang
disajikan pihak internal tidak hanya terbatas kepada laporan keuangan pokok saja tetapi juga
informasi internal lainnya yang terjadi selama proses pelaksanaan operasi, misalnya : laporan
analisa laba kotor, laporan analisa penjualan produk, laporan penentuan Break Event Point
(BEP).
Agar dapat dipahami apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi manajemen, maka
penulis mengutip beberapa defenisi berikut : “informasi akuntansi merupakan bagian yang
terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi
terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan.
Menurut Nugroho Widjayanto (2001 : hal. 4) “sistem informasi akuntansi adalah susunan
berbagai formulir catatan peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat
komunikasi tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang
didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan
manajemen”.
sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan tertentu manajemen”.
http://preindo.com 9
Sistim informasi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya
unsur-unsur pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kekurangan
penyimpangan dan kesalahan dapat dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki,
sedangkan informasi akuntansi manajemen dapat membantu manajer mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi manajemen
dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen, meliputi perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan selain itu kebutuhan akan informasi tidak terbatas
hanya pada organisasi manufaktur, namun digunakan pada semua organisasi, termasuk dagang
dan jasa.
2.2 Jenis-Jenis Informasi Akuntansi Manajemen
Baridwan (2001 : hal. 11) mengatakan jenis dari informasi akuntansi manajemen adalah
sebagai berikut :
1. Informasi akuntansi penuh (Full Cost Accounting Information)
2. Informasi akuntansi differensial (Differential Accounting Information)
3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responsilbility Accounting Information).
Pembahasan informasi akuntansi penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi
(Information object atau information objective). Objek informasi dapat berupa produk,
keluarga produk, aktivitas, departemen, divisi atau perusahaan sebagai keseluruhan. Informasi
akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh atau seluruh sumber
yang dikorbankan suatu objek informasi.
Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan
pemilihan alternatif. Informasi akuntansi differensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,
pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif
tindakan yang lain. Informasi akuntansi differensial mempunyai dua unsur pokok merupakan
informasi yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil
keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai
pemilihan alternatif tindakan yang terbaik di antara alternatif yang tersedia.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan keluaran sitem akuntansi
pertanggungjawaban. Konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban telah mengalami
http://preindo.com 10
perkembangan dengan metode pengendalian biaya yang digunakan dalam perusahaan. Dalam
sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional, informasi akuntansi pertanggungjawaban
merupakan informasi aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan manajer yang
bertanggung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam activity based
responsilibility accounting system, informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah informasi
aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan aktivitas-aktivitas penambah dan
bukan penambah nilai.
2. 2.3 Manfaat Informasi Akuntansi Manajemen
Setiap jenis/tipe informasi akuntansi manajemen jika dihubungkan dengan tujuan dan pada
masa yang akan datang dan pada masa sekarang dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel II. 1
Tipe Informasi Akuntansi Manajemen dan Manfaatnya
Tipe Informasi Akuntansi
Manajemen (Aktiva,
Pendapatan dan Biaya)
Manfaat
Informasi Masa
Lalu
Informasi Masa Yang
Akan Datang
Informasi akuntansi Penuh
(Full accounting
information)
Pelaporan informasi
keuangan
Analisis kemampuan
menghasilkan laba
Jawaban atas
pertanyaan : berapa
biaya yang telah
dikeluarkan untuk
sesuatu?
Penyusunan Program
Penentuan harga jual
normal
Penentuan harga transfer
http://preindo.com 11
Penentuan harga jual
dalam cost type
contract
Penentuan harga jual
dalam perusahaan yang
diatur dengan peraturan
pemerintah
Informasi akuntansi
differensial
Tidak ada Pengambilan keputusan
pemilihan alternatif, baik
jangka pendek maupun
jangka panjang
Informasi akuntansi
pertanggungjawaban
Penilaian kinerja
manajer
Penyusunan anggaran
Sumber : Mulyadi (2001 : hal. 18)
2. 2 4 Pengertian dan Jenis-Jenis Investasi
a) Pengertian Investasi
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : No. 13 paragrap 03) “investasi adalah suatu aktiva
yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui
distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, dividen, dan uang sewa) untuk apresiasi nilai
investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang
diperoleh melalui hubungan perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan yang berinvestasi”.
Dari defenisi tersebut dapat diartikan bahwa suatu yang diinvestasikan adalah beberapa
kekayaan atau harta baik itu berupa harta tetap maupun lancar, dimana diharapkan adanya
suatu distribusi seperti bunga, royalty, dividen dan lain-lain yang diharapkan perusahaan yang
berinvestasi.
http://preindo.com 12
b) Jenis-Jenis Investasi
a) Investasi Jangka Pendek
Suatu perusahaan mungkin saja memiliki uang kas yang belum segera diperlukan dalam waktu
dekat, tetapi baru akan digunakan dalam operasi perusahaan dalam masa yang akan datang.
Dalam hal ini, agar dalam penggunaan kas pada masa yang akandatang tidak menganggur
disebabkan karena kelebihan dana, maka dapat menanamkan seluruhnya atau sebagian dalam
surat-surat berharga, seperti sertifikat deposito yang memberikan keuntungan dan bila
diperlukan dapat dijual kembali menjadi uang kas.
Investasi lancar sering juga disebut juga dengan surat-surat berharga yang merupakan aktiva
lancar. Agar dapat dikategorikan sebagai aktiva lancar dalam neraca, maka investasi itu
haruslah likuid (dapat dengan mudah dikonversikan kedalam bentuk kas). Selain itu investasi
tersebut juga bermaksud untuk mengkinversikan investasi dalam jangka waktu kurang 1 (satu)
tahun atau mempergunakannya untuk kewajiban lancar perusahaannya.
b) Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang disebut juga investasi permanen dan biasanya dilaporkan di neraca
dalam perkiraan aktiva tidak lancar. Investasi jangkap panjang merupakan sebagian dana yang
ditanamkan dalam aktiva diluar kegiatan usaha pokok perusahaan, dengan tujuan memperoleh
pendapatan terus-menerus dalam jangka panjang. Dengan demikian investasi jangka panjang
atau aktiva-aktiva perusahaan yang merupakan bentuk penanaman atau penyertaan jangka
panjang di luar kegiatan usaha pokok. Investasi jangka panjang diklasifikasikan dalam empat
kelompok
• Investasi dalam saham atau surat berharga baik saham preferen maupun saham biasa
yang dipegang oleh investor dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
• Investasi dalam obligasi, hipotik, dan instrumen-instrumen hutang sejenisnya.
• Dana perluasan obligasi, penebusan saham dan tujuan khusus lainnya.
• Investasi lainnya seperti uang muka pada afiliasi, bunga dalam kontrak asuransi jiwa
dan kekayaan pemilik dalam persekutuan.
http://preindo.com 13
c. Metode Penilaian Investasi
Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk memilih
berbagai macam alternatif investasi. Berikut ini dibahas empat metode untuk menilai suatu
usulan investasi :
1. a. Pay Back
Salah satu metode yang pada umumnya digunakan untuk menentukan perlu tidaknya
penambahan atau penggantian aktiva tetap perusahaan adalah pay back method. Metode ini
sering pula disebut dengan istilah lain seperti pay off method dan pay out method. Rumus
perhitungan pay back (dalam tahun) dapat dibagi menjadi dua kelompok :
1.1. Pay Back Period Belum Memperhitungkan Pajak Penghasilan.
Jika pajak penghasilan belum diperhitungkan dalam penentuan pay back period, dalam
investasi untuk perluasan usaha, pay back period dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Pay back period (dalam tahun)= Investasi
Laba tunai rata-rata per tahun
Dalam rumus perhitungan pay back period tersebut, pembilang yang berupa investasi
merupakan aktiva differensial yang direncanakan dalam usulan investasi perluasan usaha dan
penyebut yang berupa laba tunai merupakan pendapatan differensial dikurangi dengan biaya
differensial tunai.
Sebagai contoh Tuan A mempunyai rencana akan menginvestasikan uangnya dalam usaha
transport menurut rencana dia akan membeli sebuah mobil penumpang dengan harga Rp
72.000.000 (sudah termasuk biaya balik nama). Untuk memperkirakan dalam jangka berapa
tahun investasi tersebut akan kembali, Tuan A memperkirakan pendapatan differensial dan
biaya differensial tunai per bulan dari usahanya sebagai berikut :
http://preindo.com 14
Taksiran Pendapatan differensial tunai : Rp 5.000.000
Taksiran Biaya differensial tunai : Rp (3.800.000)
Laba tunai per bulan : Rp 1.200.000
Jika dampak pajak penghasilan akibat tamabahan laba tunai tidak diperhitungkan dalam
pengambilan keputusan, investasi tersebut akan kembali lagi dalam jangka waktu :
Pay-Back periode = 72.000.000 =60 bulan
1.200.000
Apabila diterapkan dalam investasi pada penggantian aktiva tetap, maka rumus perhitungkan
pay back period adalah sebagai berikut :
Pay back period (dalam tahun) = Investasi
Penghematan tunai per tahun
Dalam rumus perhitungan pay back period tersebut, pembilang yang berupa investasi
merupakan aktiva differensial yang direncanakan dalam ususlan investasi penggantian aktiva
tetap, dan penyebut yang berupa biaya differensial tunai yang terdiri dari penghematan biaya
tunai yang akan diperoleh dengan penggantian aktiva tetap. Dua rumus perhitungan pay back
period tersebut di atas digunakan jika laba tunai atau penghematan tunai setiap periode sama.
1.2. Pay Back Period Memperhitungkan Pajak Penghasilan.
Jika dampak pajak penghasilan diperhitungkan, maka penentuan pay back period dilakukan
dnegan rumus berikut ini :
Pay-Back period(dalam Tahun) = Investasi
Kas Masuk Bersih
http://preindo.com 15
1. b. Avarage Return on Investment Method
Metode ini sering disebut accounting method atau financial statement method, karena dalam
perhitungannya digunakan angka laba akuntansi (accounting profit). Rumus perhitungan ROI
adalah
Rata-rata kembalian investasi = laba sesudah pajak
Rata-rata investasi
Laba sesudah pajak sama dengan laba tunai dikurangi dengan biaya depresiasi. Oleh karena itu
rumus perhitungan tariff ROI adalah :
Tarif kembalian investasi = rata-rata kembalian kas tahunan – penutupan investasi
Rata-rata investasi
Dalam rumus-rumus di atas, dipakai investasi rata-rata sebagai penyebut. Adakalanya tarif ROI
dihitung dengan rumus yang memakai investasi mula-mula sebagai penyebut.
Sebagai contoh suatu proyek investasi memerlukan investasi mula-mula Rp 10.000.000. umur
ekonomis proyek diperkirakan 10 tahun, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh.
Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk rata-rata sebesar Rp 4.000.000.
Sedangkan kas keluar yang termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp 2.500.000.
Tarif kembalian investasi = (4.000.000-2.500.000)-(10.000.000+10) = 5%
10.000.000
Jika dalam rumus tarif ROI tersebut di atas diapakai investasi rata-rata sebagai penyebut, maka
ada dua macam cara perhitungan yang dapat ditempuh :
1.1. Investasi mula-mula ditambah investasi pada akhir tahun ke 10 dibagi dua.
Tarif kembalian investasi = (4.000.000-2.500.000)-(10.000.000/10) = 10%
(10.000.000+0)/2
http://preindo.com 16
1.2. Diperhitungkan investasi rata-rata setiap tahun dan jumlah investasi rata-rata setiap
tahun kemudian dibagi dengan umur ekonomis proyek. Contoh perhitungan rata-rata adalah
sebagai berikut :
Investasi rata-rata pada tahun 1
Investasi mula-mula Rp 10.000.000
Investasi pada akhir tahun ke 1
10.000.000-1.000.000 9.000.000
rata-rata investasi pada tahun ke-1
(10.000.000+9.000.000)/2 9.500.000
Investasi rata-rata pada tahun 2
Investasi awal tahun ke-2 Rp 9.500.000
Investasi pada akhir tahun ke 2
9.500.000-1.000.000 8.500.000
rata-rata investasi pada tahun ke-1
(9.500.000+8.500.000)/2 8.500.000
Investasi rata-rata pada tahun 3
Investasi awal tahun ke-3 Rp 8.500.000
Investasi pada akhir tahun ke 3
8.500.000-1.000.000 7.500.000
rata-rata investasi pada tahun ke-1
(8.500.000+7.500.000)/2 8.000.000
http://preindo.com 17
perhitungan investasi rata-rata selama umur ekonomis proyek dapat diikuti pada tabel berikut :
Tabel II.2
Perhitungan Investasi Rata-Rata
Tahun Saldo Investasi
pada awal tahun
(dalam ribuan
rupiah)
Capital
recovery/biaya
depresiasi
(dalam ribuan
rupiah)
Saldo investasi
pada akhir
tahun (dalam
ribuan rupiah)
Investasi rata-
rata pada tahun
(dalam ribuan
rupiah)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10.000
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0
9.500
8.500
7.500
6.500
5.500
4.500
3.500
2.500
1.500
500
Sumber : Mulyadi (2001 : 304)
Tarif kembalian investasi = (4.000.000-2.500.000)-(10.000.000/10) = 10%
50.000.000/10
http://preindo.com 18
Kriteria pemilihan investasi dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut :
1.1. Suatu Investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan
yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak perusahaan.
1.2. Jika Pengambil keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari
beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang
terbesar
1. c. Present Value Method
Metode ini telah memperhitungkan nilai waktu uang. Dalam keputusan-keputusan aktiva tetap,
informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan adalah besarnya selisih antara
pendapatan differensial dengan biaya differensial serta dampak pajak penghasilan sebagai
akibat dari adanya pendapatan differensial dan biaya differensial selama umur ekonomis aktiva
tetap tersebut, kemudian dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu. Jumlah nilai ini
kemudian dibandingkan dengan aktiva differensial untuk mempertimbangkan menguntungkan
tidaknya tambahan aktiva tetap tersebut. Jika jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva
differensial, usulan investasi tersebut dianggap menguntungkan sedangkan jika jumlah nilai
tunai tersebut lebih besar dari aktiva differensial, usulan investasi tersebut dianggap
menguntungkan sedangkan jika jumlah nilai tunai tersebut lebih rendah dari aktiva differensial,
usulan investasi tersebut dianggap tidak menguntungkan. Perhitungan nilai tunai adalah
sebagai berikut :
1
NT = AK
(1+i)n
keterangan :
NT = Nilai Tunai
AK = Arus Kas
http://preindo.com 19
i = Tarif Kembalian Investasi
n = Jangka Waktu
Faktor 1/(1+n)n tercantum dalam suatu daftar bunga yang dibuat untuk berbagai tarif kembalian
jangka waktu. Sebagai contoh tuan A merencanakan akan menginvestasikan uangnya dalam
pembeliam mobil penumpang seharga Rp 95.000.000. Kenderaan tersebut diperkirakan
berumur ekonomis 4 tahun dan pada akhir tahun keempat dianggap tidak bernilai residu.
Perhitungan laba per tahun yang diproyeksikan dari usaha selama umur ekonomis kendaraan
tersebut disajikan pada tabel II.4. Atas dasar arus kas bersih setiap bulan yang diperkirakan
sebesar Rp 46.500.000 per tahun, maka pada tarif kembalian 10% pertahun, jumlah nilai tunai
kas masuk bersih tersebut disajikan pada tabel II.5.
Pendapatan Aliran
Biaya dan laba Kas masuk
Akuntansi & kas keluar
Taksiran pendapatan 78.000.000 78.000.000
Taksiran Biaya operasi
Biaya bahan bakar 10.000.000 Rp10.000.000
Biaya tenaga kerja 4.000.000 4.000.000
B.reparasi&pemeliharaan 3.000.000 3.000.000
Biaya lain 2.250.000 2.250.000
Biaya depresias 23.750.000
Total biaya operasi 43.000.000
Total biaya tunai 19.250.000
Taksiran laba bersih sebelum pajak 35.000.000
Laba tunai 58.750.000
Pajak penghasilan
35%X35.000.000 12.250.000 12.250.000
Laba bersih setelah pajak penghasilan 22.750.000
Kas masuk bersih 46.500.000
http://preindo.com 20
Tabel II.4
Nilai Tunai Kas Masuk Bersih
Tahun Kas masuk bersih
per tahun
Tarif kembalian Nilai kas masuk
bersih tahunan
(1) (2) (3) (4)
1
2
3
4
46.500.000
46.500.000
46.500.000
46.500.000
0,909
0,826
0,751
0,683
42.268.500
38.409.000
34.921.500
31.759.500
Jumlah nilai tunai kas masuk bersih 147.358.500
1. d. Discount Cash Flows Method
Pada dasarnya diccount cash flows method sama dengan present value method, karena kedua-
duanya memperhitungkan nialai waktu uang di masa yang akan datang. Perbedaannya adalah
dalam present value method tarif kembalian (rate of return) sudah ditentukan lebih dahulu
sebagai tarif kembalian ini yang dihitung sebagai dasar untuk menerima atau menolak suatu
usulan investasi.
Dalam present value method, asalkan jumlah nilai tunai arus kas masuk bersih suatu investasi
melebihi nilai tunai investasi mula-mula, rencana investasi secara ekonomis layak diterima,
tanpa memperhitungkan lagi berapa jumlah kelebihan nilai tunai arus kas masuk bersih tersebut
di atas investasi mula-mula.
Discount cash flow method justru mencari pada tarif kembalian berapa arus kas masuk bersih
harus dinilaitunaikan supaya investasi yang ditanamkan dapat tertutup, penentuan tarif
kembalian tersebut dilakukan dengan metode coba-coba (trial and error), yaitu dengan cara :
1.1. Mencari nilai tunai arus kas masuk bersih pada tarif kembalian yang dipilih secara
sembarang di atas atau di bawah tarif kembalian investasi yang diharapkan.
http://preindo.com 21
1.2. Menginterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan tarif kembalian
sesungguhnya
Sebagai contoh investasi direncanakan sebesar Rp 4.600.000. umur ekonomis investasi
diperkirakan 4 tahun. Kas masuk bersih dari investasi (pendapatan differensial dikurangi
dengan biaya differensial tunai dan pajak penghasilan atas biaya differensial tidak tunai)
diperkirakan selama 4 tahun adalah sebagai berikut :
Tabel II.5
Arus Kas Masuk Bersih
Tidak Sama Tiap Periode
Tahun Kas Masuk Bersih
1
2
3
4
Rp 1.800.000
1.600.000
1.500.000
1.400.000
6.300.000
http://preindo.com 22
Tabel II.6
Perhitungan Tarif Kembalian Jika Arus Kas Masuk Bersih
Tidak Sama Tiap Periode
Tahun Kas
Masuk
Bersih
Nilai tunai
Rp 1 pada
tarif
kembalian
10 %
Nilai tunai
kas masuk
bersih pada
tarif
kembalian
10 %
(1) x (2)
Nilai tunai
Rp 1 pada
tarif
kembalian
15 %
Ilai tunai
kas masuk
bersih pada
tarif
kembalian
15 %
(1) x (4)
1
2
3
4
1.800.000
1.600.000
1.500.000
1.400.000
0,909
0,826
0,751
0,683
1.636.200
1.321.600
1.126.500
986.200
0,870
0,756
0,658
0,572
1.566.000
1.209.600
987.000
800.000
6.300.000 5.040.500 4.563.400
Keputusan Investasi
Dalam manajemen, pengambilan keputusan memegang peranan yang sangat penting, oleh
karena keputusan-keputusan yang diambil oleh seorang manajer merupakan hasil pemikiran
akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya. Kesalahan mengambil keputusan akan
merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai kepada kerugian material.
Pengambilan keputusan merupakan proses pemikiran dalam rangka pemecahan masalah.
Dengan demikian keputusan yang diambil juga memiliki kriteria pula, karena keputusan yang
dihasilkan ada yang mengandung resiko besar dan ada pula yang resikonya kecil atau tidak ada
sama sekali. Untuk keputusan yang memiliki resiko yang snagat besar dituntut keberanian
manajer dalam pengambilan keputusan.
http://preindo.com 23
Demikian juga halnya dalam pelaksanaan pengambilan keputusan investasi maka dibutuhkan
keputusan-keputusan berupa kebijaksanaan agar investasi yang dilakukan tersebut benar-benar
berfaedah bagi perusahaan. Dalam pelaksanaannya keputusan investasi maka pada dasarnya
keputusan tersebut diserahkan kepada pimpinan dalam mengelola harta perusahaan khususnya
uang, yang ditujukan bagi pengembangan perusahaan di masa mendatang, baik itu dalam
bentuk perluasan kegiatan perusahaan sehingga target produksi dapat dikembangkan maupun
juga dengan cara menginvestasikan dana perusahaan pada dasarnya berupa kebijakan perluasan
produksi maupun pasar sasaran dengan ditopang oleh pengembangan organisasi perusahaan itu
sendiri.
Mulyadi (201 : hal. 41) “menyatakan keputusan investasi membutuhkan suatu pemahaman
terhadap berbgaai piranti investasi, cara penilaian piranti investasi tersebut, dan berbagai
strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi piranti investasi yang seharusnya dimasukkan
dalam portofolio untuk dapat mencapai tujuan investasi”.
Sedangkan keputusan investasi ke luar pada dasarnya merupakan suatu jawaban dari proses
kedudukan manajer dalam mengelola uang di luar perusahaan baik itu kepada perusahaan
asuransi, institusi simpanan (bank, asosiasi simpanan dan pinjaman, pasar modal)
Tujuan daripada keputusan investasi adalah agar investasi dalam rangka pengembangan
aktivitas perusahaan maupun juga keterlibatan perusahaan dalam uang di luar perusahan dapat
memberikan imbalan balik yang positif bagi pengembangan perusahaan yang melakukan
investasi itu sendiri.
Pengambilan Keputusan Investasi
Tanpa melakukan perbedaan terhadap investor institusional, yang terdiri dari lembaga-lembaga
keuangan di luar perusahaan seperti perusahaan investasi, bank maupun pasar modal maka
dalam suatu proses pengambilan keputusan investasi, sebagaimana dikatakan Mulyadi (201 :
hal. 52) dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut
1. Menetapkan Sasaran Investasi
Langkah pertama pertama dalam proses pengambilan keputusan investasi, menetapkan sasaran
investasi, yang digantungkan dari perusahaan itu sendiri. Sebagai contoh, dana pension yang
berkewajiban untuk membayar sejumlah dana kepada pesertanya di masa yang akandatang,
http://preindo.com 24
akan memiliki sasaran untuk memperoleh dana yang cukup dari portofolio investasi, sehingga
dapat memenuhi kewajiban dana pensiunnya. Atau dengan kata lain perusahaan dalam rangka
melindungi pekerjanya melakukan investasi dengan perusahaan penyandang dana pension,
sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawainya serta terdaptnya suatu struktur di luar
perusahaan yang mengatur maslah pensiun pegawainya.
2. Membuat Kebijakan Akuntansi
Langkah kedua dalam proses pengambilan keputusan investasi adalam membuat pedoman
kebijakan untuk memenuhi sasaran investasi. Penetapan kebiajakan dimulai dengan keputusan
alokasi aktiva/asset. Yaitu, investor harus memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya
didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Kelompok aktiva
umumnya meliputi saham, obligasi, real estate, dan sekuritas-sekuritas di luar negeri.
3. Pemilihan Strategi Portofolio
Pemilihan strategi portofolio yang konsisten terhadap sasaran dan pedoman proses manajemen
investasi dari klien maupun insitusi merupakan langkah ketiga dalam proses pengambilan
keputusan investasi. Strategi-strategi portofolio dapat dibedakan menjadi strategi aktif dan
pasif. Strategi portofolio aktif menggunakan informasi-informasi yang tersedia teknik-teknik
peramalan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik dibandingkan portofolio yang hanya
didiversifikasi secara luas. Strategi portofolio pasif melibatkan inut ekspektasional minimal dan
sebagai gantinya bergantung pada diversifikasi untuk mencocokkan kinerja dari beberapa
indeks pasar.
4. Pemilihan Aktiva
Setelah strategi portofolio dipilih, langkah selanjutnya adalah memilih aktiva tertentu untuk
dimasukkan dalam portofolio. Hal ini membutuhkan evaluasiterhadap masing-masing
sekuritas. Dalam strategi aktif, hal ini berarti usaha untuk mengidentifikasi kesalahan
penetapan harga sekuritas.
http://preindo.com 25
5. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja
Mengukur dan mengevaluasi kinerja investasi merupakan langkah terakhir dalam proses
pengambilan keputusan investasi. Sebenarnya penggunaan istilah langkah terakhir dapat
menyesatkan karena proses investasi merupakan proses yang berkesinambungan. Langkah ini
meliputi pengukuran kinerja portofolio dan selanjutnya pengevaluasian kinerja tersebut secara
relative terhadap beberapa patok duga (benchmark). Patok duga merupakan kinerja dari
serangkaian sekuritas yang telah ditentukan, diperoleh untuk tujuan perbandingan.
Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.
Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Setiap keputusan melibatkan
proses pemilihan dari setidaknya dua alternative. Dalam proses pembuatan keputusan, baiya
dan manfaat dari alternative yang lain. Biaya yang berada diantara berbagai alternative yang
tersedia disebut biaya relevan.
Mulyadi (2001 : hal. 286) “menyatakan investasi adalah pengkaitan sumber-sumber jangka
panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Dalam penggantian atau
penambahan kapasitas pabrik misalnya dana yang sudah ditanamkan sudah terkait dalam
jangka waktu yang panjang sehingga perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai
tidak dapat terjadi dalam satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yang lama. Sekali
investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada jalan panjang di masa yang akan
datang yang sudah dipilih”.
Penyusunan program merupakan proses perencanaan jangka panjang yang didalamnya
manajemen merencanakan alokasi sumber daya kepada berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan di masa yang akan datang untuk pelaksanaan strategi dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Sebeum manajemen menetapkan jumlah sumber daya ekonomi yang akan
dialokasikan ke dalam program-program yang akan dilaksanakan. Untuk memungkinkan
pemilihan program yang secara ekonomis terbaik bagi perusahaan diantara berbgaai alternative
program yang mungkin dilaksnakaan oleh perusahaan, manajemen memerlukan informasi
akuntansi differensial.
http://preindo.com 26
http://preindo.com 27
Dalam perencanaan jangka panjang manajemen puncak menghadapi masalah mesin dan
peralatan baru untuk memenuhi bertambahnya permintaan terhadap produk perusahaandan
masalah penggantian aktiva tetap yang sudah tidak ekonomis lagi pemakaiannya dan masalah
lain yang berhubungan dengan investasi atau penanaman modal. Diantara berbagai informasi
yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi, informasi akuntansi
manajemen yang berupa aktiva differensial merupakan informasi penting untuk menilai
kelayakan ekonomis suatu rencana investasi.
Kerangka Konseptual
Dari gambar kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan bahwa dalam mencapai tujuannya
harus menyerap informasi. Ada dua tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Informasi akuntansi manajemen terdiri atas informasi akuntansi akuntansi penuh,
informasi akuntansi differensial dan informasi akuntansi pertanggungjawaban. Informasi-
informasi akuntansi tersebut sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam mencapai
tujuannya.
Informasi Akuntansi
diferensial
Pengambilan Keputusan Tujuan Perusahaan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi, dan ObjeK
1. Lokasi Penelitian
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Penerapan Informasi akuntansi diferensial dalam
pengambilan keputusan investasi
3.2. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer, yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung yang terdiri atas
struktur organisasi, sejarah perusahaan, laporan keuangan dan lain-lain.
2. Data Sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung,
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain).
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data primer maupun data sekunder, penulis melakukan teknik
pengumpulan data dengan cara :
1. Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak
berwenang di perusahaan sesuai dengan masalah yang diteliti.
2. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung di perusahaan antara lain
meliputi laporan keuangan, kertas kerja internal auditor dan laporan audit.
3. Studi Dokumentasi, meneliti bahan-bahan tulisan perusahaan seperti profil atau sejarah
singkat dan gambaran umum kegiatan perusahaan.
http://preindo.com 28
3.4. Metode Analisis Data.
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Dengan metode ini data
dikumpulkan, disusun, dan dianalisa sehingga memberikan keterangan yang jelas dan lengkap
guna memecahkan masalah yang diteliti dan diharapkan dapat memberikan gambaran yang
objektif mengenai objek yang diteliti.
http://preindo.com 29
http://preindo.com 30
DAFTAR PUSTAKA
Widjajanto Nugroho.2001,sistem informasi akuntansi manajemen : penerbit erlangga
Mulyadi.2002, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, & Rekayasa,edisi ke 3,penerbit :salemba
empat
Sugiri, Slamet. 2002. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : Penerbit UPP Amp YKPN.
Halim, Abdul dan Supomo, Bambang. 2005. Akuntansi Manajemen, Cetakan ke – 15.
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Rayburn, 2001. Akuntansi Biaya Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, Edisi-
6. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Supriyono. 2001. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Serta Pembuatan
Keputusan, Edisi-2. Yogyakarta : BPFE UGM.
Hafid, A. R. 2007. Peranan Anggaran Biaya Operasi dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Biaya Operasi. www.google.com