offshore pipelines

23
Qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu iopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf ghjklzxcvbnmqwertyuiop LAPORAN BIOLOGI L TAMAN HUTAN RAYA Ir. H. Djuanda Jumat, 11 April 2014 Kelompok 5/8A : Astrid 19, Annisa 05, Aqil 25, Regenario 32, Guido 12

Upload: karyantoherlambang

Post on 24-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop

    LAPORANBIOLOGIL

    TAMANHUTANRAYAIr.H.Djuanda

    Jumat,11April2014

    Kelompok5/8A:Astrid19,Annisa05,Aqil25,Regenario32,Guido12

  • Page2of23

    KATAPENGANTAR

    Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa, sehingga Laporan Biologi ini yang berjudul TAMAN HUTAN RAYA Ir. H. Djuanda telah selesai kami kerjakan . Kunjungan ke TAMAN HUTAN RAYA Ir. H. Djuanda yang kami kunjungi pada hari Jumat tanggal 11 April 2014 dengan cara memotret dan mencatat pohon-pohon yang ada di sana. Laporan ini kami susun secara berkelompok dan ditambahi dengan informasi yang kami dapatkan dari sumber-sumber lainnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Guru Bu Lin yusmalinar yang telah memberi tugas ini dan Teman-teman sekelompok serta tidak lupa kepada petugas Taman Hutan Raya. Bandung 12 Mei 2014 Kelompok 5/8A

  • Page3of23

    PENDAHULUAN

    Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder dengan hutan tanaman dengan jenis Pinus (Pinus merkusil) yang terletak di Sub-DAS Cikapundung, DAS Citarum yang membentang mulai dari Curug Dago, Dago Pakar sampai Maribaya yang merupakan bagian dari kelompok hutan Gunung Pulosari, menjadikan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sangat baik sebagai lokasi pariwisata alam dan juga sebagai sarana tempat untuk pengembangan pendidikan lingkungan.

    Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan bagian dari daerah cekungan Bandung, memiliki latar belakang sejarah yang erat kaitannya dengan zaman purba hingga sekarang. Secara geologis daerah ini mengalami perubahan yang disebabkan oleh gejolak alam dalam kurun waktu pembentukan alam semesta.

    Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda awalnya merupakan bagian areal dari kelompok Hutan Lindung Gunung Pulosari yang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 575/kpts/Um/8/1980 dirubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam (TWA) Curug Dago. Pada Tanggal 14 Januari 1985 bertepatan dengan kelahiran Bapak Ir. H. Djuanda, TWA Curug Dago secara resmi berubah fungsi menjadi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang merupakan Taman Hutan Raya (TAHURA) pertama di Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3/M/1985 tertanggal 12 Januari 1985 tentang Penetapan Taman Wisata Alam Curug Dago menjadi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

  • Page4of23

    NamaDaerah :PohonTUSAMNamaLatin :PinusmerkusijunghetdevrFamili :PinaceaeDaerahasal :Sumatera

    TusamSumatera merupakan tumbuhan runjung(Pinophyta)dengandaunberbentuk jarum.Tumbuhan ini berumah satu, berarti organkelamin jantan dan betina terpisah namundalam satu individu. Bentuknya pohondengantajukcenderungberbentukkerucut,walaupun terdapat variasi yang cukupbesar.Tumbuhan ini mendominasi hutan tropikapegunungandiIndonesiabagianbaratpadaketinggian mulai dari 600m di ataspermukaan laut hingga sekitar 1500m,khususnya di Sumatera. Perum Perhutani

    membudidayakan tusam di sejumlah tempat di Jawa dan Sumatra untuk disadap getahbatangnya,sebagaibahanbakuterpentindangondorukem.

  • Page5of23

    NamaDaerah :ANGSANA NamaLatin :PterocarpusIndicusWilldFamili :PapilionaceaeDaerahasal :Maluku

    Sifat-sifat kayu

    Kayu narra (Pterocarpus spp.) termasuk kayu keras hingga keras-sedang, berat-sedang, liat dan lenting. Berat jenisnya sekitar 0.55-0.94 pada kadar air 15%. Kayu terasnya tahan lama, termasuk dalam penggunaan yang berhubungan dengan tanah, dan tahan terhadap serangan rayap; namun sukar dimasuki bahan pengawet.[2]

    Kayu teras narra berwarna kekuning-kuningan coklat muda hingga kemerah-merahan coklat, dengan coreng-coreng berwarna lebih gelap. Kayu gubal jelas terbedakan, berwarna kuning jerami pucat hingga kelabu cerah. Tekstur kayu berkisar antara halus-sedang hingga kasar-sedang, dengan urat kayu yang bertautan atau bergelombang. Kayu ini berbau harum dan mengandung santalin, suatu komponen kristalin merah yang menyusun bahan warna utama[2]

    Pada umumnya kayu narra mudah dikerjakan dan tidak merusak gigi gergaji. Sifat kayu ini sangat baik untuk dibubut dan dipahat; cukup baik untuk diampelas, dipelitur dan direkat. Tergolong baik untuk dipaku dan disekrup, namun papan narra yang tipis agak mudah pecah apabila dipaku.[2]

  • Page6of23

    NamaDaerah :POHONDAMARNamaLatin :Agothisdamara(lamb.)&A.RichFamili :AraucariaceaeDaerahasal:Maluku

    Pemanfaatan

    Damar teristimewa ditanam untuk diambil resinnya, yang diolah menjadi kopal. Resin ini adalah getah yang keluar tatkala kulit (pepagan) atau kayu damar dilukai. Getah akan mengalir keluar dan membeku setelah kena udara beberapa waktu lamanya. Lama-kelamaan getah ini akan mengeras dan dapat dipanen; yang dikenal sebagai kopal sadapan. Getah juga diperoleh dari deposit damar yang terbentuk dari luka-luka alami, di atas atau di bawah tanah; jenis yang ini disebut kopal galian.[3]

    Pohon damar sebagai penghias taman

    Kayu damar berwarna keputih-putihan, tidak awet, dan tidak seberapa kuat. Di Bogor dan di Sulawesi Utara, kayu ini hanya dimanfaatkan sebagai papan yang digunakan di bawah atap.[3] Kerapatan kayunya berkisar antara 380660 kg/m.[2] Kayu damar diperdagangkan di Indonesia dengan nama kayu agatis.

    Pohon damar juga disukai sebagai tumbuhan peneduh taman dan tepi jalan (misalnya di sepanjang Jalan Dago, Bandung). Tajuknya tegak meninggi dengan percabangan yang tidak terlalu lebar.

  • Page7of23

    NamaDaerah :JAHANamaLatin :TerminaliabeliricaroxbFamili :CobretaceaeDaerahasal:jawa

    Kegunaanpohonrimbayangbesar,buahnyayangmasakbiasadigunakansebagaiobat,bahanuntukmengecatataumenyamakkulit,bahanuntukmembuattinta,danzatwarna.

  • Page8of23

    NamaDaerah :KLUMPANGHUTANNamaLatin :SterculiaurceolatasmithFamili :SterculaceaeDaerahasal:Jawa

    Kegunaan

    Klumpang Hutan dapat meringakan rasa sakit pada kaki atau tangan yang terkilir

    Kayunya berwarna putih keruh, ringan, dan kasar; tidak kuat, tidak awet, serta tidak tahan terhadap serangan serangga. Kayu ini, meskipun mudah didapatkan dalam ukuran besar, kurang baik untuk bangunan karena mudah rusak. Biasanya digunakan untuk membuat biduk, peti pengemas, dan batang korek api. Namun begitu, pohon Klumpang Hutan yang tua dapat menghasilkan kayu teras bergaris-garis kuning yang cukup baik untuk membuat perahu dan peti mati.[1] Mungkin juga kayunya ini cocok untuk mebel.

    Daun-daunnya konon digunakan untuk mengobati demam, mencuci rambut, dan sebagai tapal untuk meringankan sakit pada kaki dan tangan yang terkilir atau patah tulang. Kulit kayunya diseduh sebagai obat penggugur kandungan (abortivum).[1]

    Kulit buahnya yang tebal dibakar hingga menjadi abu, dan digunakan untuk memantapkan warna yang dihasilkan oleh kesumba. Air rendaman abu ini juga digunakan sebagai obat penyakit kencing nanah

  • Page9of23

    NamaDaerah :MERBAUNamaLatin :inslabijujaFamili :FabaeceaeDaerahasal:Jabar&Jateng

    Sifat-sifat kayu

    Kayu teras berwarna kelabu coklat atau kuning coklat sampai coklat merah cerah atau hampir hitam. Kayu gubal berwarna kuning pucat sampai kuning muda, jelas dibedakan dari kayu teras. Merbau memiliki tekstur kayu yang kasar dan merata, dengan arah serat yang kebanyakan lurus. Kayu yang telah diolah memiliki permukaan yang licin dan mengkilap indah.[6]

    Kayu merbau termasuk ke dalam golongan kayu berat (BJ 0,63-1,04 pada kadar air 15%) dan kuat (kelas kuat I-II). Kayu ini memiliki penyusutan yang sangat rendah, sehingga tidak mudah menimbulkan cacat apabila dikeringkan. Merbau juga awet: daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas I dan terhadap rayap kayu kering termasuk kelas II. [6] Kayu merbau termasuk tahan terhadap penggerek laut (teredo), sehingga acap digunakan pula dalam pekerjaan konstruksi perairan.[3]

    Merbau termasuk tidak sulit digergaji, dapat diserut dengan mesin sampai halus, diamplas dan dipelitur dengan memuaskan, namun kurang baik untuk dibubut. Kayu ini juga biasanya pecah apabila dipaku, dan dapat menimbulkan noda hitam apabila berhubungan dengan besi atau terkena air. [6]

  • Page10of23

    NamaDaerah :CENGALPASIRNamaLatin :HopeaOdorataRoxbFamili :DipeterocarpaceaeDaerahasal:Birma

    Pohon Cengal (Neobalanocarpus heimii) iala sejenis Pohon kayu keras yang dapat popular. Kawasan taburan semula jadi Pohon ini terhad kepada Semenanjung Malaysia, Singapura dan selatan Thailand.

    Pohon cengal menghasilkan kayu terbaik dan mencapai harga tertinggi di pasaran jika dibandingkan dengan jenis kayu lain dan tergolong dalam keluarga 'Dipterocarpacease' iaitu sejenis Pohon menghasilkan buah yang mempunyai sepasang sayap serta mengeluarkan resin atau damar.

    Kayu cengal adalah kayu keras yang tahan lama dan mempunyai ketumpatan antara 915 hingga 980 kilogram per meter padu yang kebiasaannya digunakan dalam kerja pembinaan berat terutama pembinaan bot, selain dijadikan tiang, serta jambatan tanpa perlu diawet kerana ia tahan dari serangan anai-anai.

    Ketahanan kayu itu disebabkan terdapat sejenis bahan awet semula jadi yang melindungi kayu teras. Kayu gubal, teras serta kulit Pohon cengal mempunyai sejenis damar yang dikenali sebagai damar penak dan boleh digunakan dalam pembuatan varnis.

  • Page11of23

    NamaDaerah :SURENNamaLatin :ToonaSureniFamili :MeliaceaeDaerahasal:Malaysia

    Kegunaan / manfaat :

    Sebagai kayu perkakas; papan; peti; kotak cerutu; kayu bangunan; plywood; rangka pintu & jendela ; kayu perkapalan; seni ukir & pahat; potlot; moulding.

    Kayunya sering digunakan untuk lemari, mebel, interior ruangan, panel dekoratif, kerajinan tangan, alat musik, kotak cerutu, finir, peti kemas, dan konstruksi.

    Berdasarkan berat jenis, kekuatan, dan nilai dekoratifnya, kayu kibawang, salamander, mahoni, dan suren cocok untuk dijadikan bahan baku mebel indah. 3)

    Sering ditanam di perkebunan teh sebagai pemecah angin. Jenis ini cocok sebagai naungan dan pohon di sepanjang tepi jalan. Kayunya bernilai tinggi dan mudah digergaji serta memiliki sifat kayu yang baik.

    Beberapa bagian pohon, terutama kulit dan akar sering digunakan untuk ramuan obat, yaitu diare. Kulit dan buahnya dapat digunakan untuk minyak atsiri.

  • Page12of23

    NamaDaerah :NANTUNamaLatin :PalaquemObtusilfoliumBulqFamili :SapotaceaeDaerahasal:Sulawesi

    pohonbesarmenjulangtinggiygdikelilingiberbagaitanamanmerambatjugarotandandanakarberingin.Pohonnantujugaberdirimenggunakanakarnya

  • Page13of23

    NamaDaerah :POHONSOSISNamaLatin :KigeliaEothiopiaFamili :BignoniaceaeDaerahasal:AmerikaTropis

    Kigelia adalah genus tumbuhan berbunga dalam keluarga Bignoniaceae. Genus ini terdiri hanya atas satu spesies, yaitu Kigelia Africana, yang tumbuh di seluruh area tropis Afrika dari Eritrea dan Chad selatan ke utara Afrika Selatan, dan barat dari Senegal dan Namibia. Nama genus ini berasal dari nama Mozambik 'Bantu', kigelia keia, sedangkan nama umumnya Sausage Tree (Pohon Sosis) yang mengacu pada buahnya yang panjang dan sepintas mirip dengan sosis. Sedangkan nama dalam bahasa Afrikanya adalah Worsboom, yang juga berarti Pohon Sosis. Buah ini telah dikenal ratusan tahun silam sebagai bahan aktif yang akan membuat payudara indah dan kencang. Menurut wikipedia buahnya disukai babon, gajah, jerapah, kuda nil, buah yang memang lonjong mirip sosis ini katanya berkhasiat obat untuk rematik, penawar bisa ular syphilis dan kadang difermentasi untuk bahan pembuat bir. hmm apa benar menarik untuk diteliti dan sudah tumbuh lebat di taman bunga cipanas.

  • Page14of23

    NamaDaerah :MAHONIUGANDANamaLatin :KayaantotechaFamili :MeliaceaeDaerahasal:AfrikaTropis

    Kegunaan:Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% - 69% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air.[7] Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar.[7] Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air.[7] Buah mahoni mengandung flavonoid dan saponin[8]. Buahnya dilaporkan dapat melancarkan peredaran darah sehingga para penderita penyakit yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah disarankan memakai buah ini sebagai obat, mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas[8], mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak di badan, membantu meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah[9].

  • Page15of23

    NamaDaerah :JOHARNamaLatin :CasiasiameaFamili :FabaceaeDaerahasal:AsiaTenggara

    Kegunaan

    Johar sering ditanam dalam sistem pertanaman campuran (agroforestri), baik sebagai tanaman sela, tanaman tepi atau penghalang angin. Pohon ini acap ditanam sebagai penaung di perkebunan-perkebunan teh, kopi atau kakao. Akan tetapi perakarannya yang luas dapat berpotensi sebagai pesaing tanaman utama dalam perolehan unsur hara dan air, sehingga penanamannya harus dilakukan dengan hati-hati.[6] Sekarang johar juga kerap ditanam sebagai pohon peneduh tepi jalan dan pohon hias di taman-taman, bahkan juga untuk merehabilitasi lahan pertambangan.[5]

    Kayu johar termasuk ke dalam kayu keras dan cukup berat (B.J. 0,61,01 pada kadar air 15%). Gubalnya berwarna keputihan, jelas terbedakan dari kayu terasnya yang coklat gelap hingga kehitaman, berbelang-belang kekuningan.[6][7] Kayu terasnya sangat awet (kelas awet I), sedangkan gubalnya lekas rusak dimakan serangga. Kayu johar juga tergolong kuat (kelas kuat I atau II), sehingga disukai dalam pembuatan jembatan dan tiang bangunan. Warna dan motifnya yang indah menjadikan kayu ini digemari dalam pembuatan mebel dan panel dekoratif; sayangnya kayu johar tergolong sukar dikerjakan karena kekerasannya.[8]

    Johar menghasilkan kayu bakar yang baik, meskipun banyak mengeluarkan asap. Nilai kalorinya sebesar 4500-4600 Kkal/kg, sehingga kayu ini juga baik dijadikan arang.[6] Pada masa silam, johar dimasukkan dan ditanam secara luas di Afrika untuk diperdagangkan kayunya.

  • Page16of23

    NamaDaerah :KENANGANamaLatin :CranangaOdorataFamili :AnnoceaeDaerahasal:Jawa

    Kenanga (Cananga odorata) adalah nama bagi sejenis bunga dan pohon yang menghasilkannya. Ada dua forma kenanga, yaitu macrophylla, yang dikenal sebagai kenanga biasa, dan genuina, dikenal sebagai kenanga filipina atau ylang-ylang. Selain itu, masih dikenal pula kenanga perdu (Cananga odorata fruticosa), yang banyak ditanam sebagai hiasan di halaman rumah.

    Cananga odorata fa. macrophylla tumbuh dengan cepat hingga lebih dari 5 meter per tahun dan mampu mencapai tinggi rata-rata 12 meter. Batang pohon kenanga lurus, dengan kayu keras dan cocok untuk bahan peredam suara (akustik). Memerlukan sinar matahari penuh atau sebagian, dan lebih menyukai tanah yang memiliki kandungan asam di dalam habitat aslinya di dalam hutan tadah hujan. Daunnya panjang, halus dan berkilau. Bunganya hijau kekuningan (ada juga yang bersemu dadu, tetapi jarang), menggelung seperti bentuk bintang laut, dan mengandung minyak biang, cananga oil yang wangi.

    Ylang-ylang juga berupa pohon, tetapi tidak setinggi pohon kenanga biasa. Kenanga perdu yang biasa ditanam di halaman rumah, hanya bisa tumbuh paling tinggi tiga meter.

    Kenanga biasa merupakan tumbuhan asli di Indonesia dan ylang-ylang tumbuhan asli Filipina. Kenanga lazim pula ditanam di Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia. Di Indonesia, bunga kenanga banyak menempati peran di dalam upacara-upacara khusus misalnya dalam upacara perkawinan.

  • Page17of23

    NamaDaerah :SENGONBUTONamaLatin :EnterolobiumcyclocarpumGrisebFamili :LeguminosaeDaerahasa:AmerikaTropis

    Sengon Buto adalah pohon yang pertumbuhannya cepat hingga siap pakai tanpa harus menunggu puluhan tahun untuk layak pakai dan layak jual, kwalitas kayu Sengon Buto lebih baik dibanding sengon putih atau sengon laut. Sebaran alami sengon buto dari daerah tropis Amerika, terutama di bagian utara, tengah dan selatan Mexico. Jenis ini tumbuh pada ketinggian 0 1000 m dpl dengan curah hujan 600 4800 mm/tahun. Sengon buto tumbuh pada tanah berlapisan dalam, drainase baik. Toleran terhadap tanah berpasir dan asin tapi bukan pada tanah berlapisan dangkal. Tahan terhadap suhu dingin dan terpaan angin. Di Indonesia mulau di tanam pada tahun 1974 di kebun percobaan Pusat Penelitian hutan di Sumber Wringin dan RPH Sumber Wringin, Situbondo Jawa Timur dan berfungsi sebagai sumber benih.

    Buah sengon buto termasuk buah polong, dengan kulit keras. Bentuk polong melingkar dengan garis tengah 7 dan 5 cm sehingga pangkal buah dan ujungnya menempel. Benih masak ditandai dengan warna buah coklat tua dan berisi 13 benih. Benih sengon buto berukuran panjang 1,1 2 cm dan garis tengah 0,8 1,3 cm dan agak gemuk, berwarna coklat tua dengan garis coklat muda ditengahnya. Dalam 1 kg terdapat 900 1000 benih.

    Kegunaan Sengon Buto

    Kayu sengon buto coklat kemerahan, ringan (kerapatan 0,34-0,6 g / cm ) dan kedap air, digunakan untuk membuat barang-barang seperti pintu, jendela, perabot, lemari, dan untuk pembuatan kapal.

  • Page18of23

    NamaDaerah :BERINGINNamaLatin :FicusBenjaminaFamili :MaraceaeDaerahasal:Jawa,

    Beringin, yang disebut juga waringin atau (agak keliru) ara (ki ara, ki berarti pohon), dikenal sebagai tumbuhan pekarangan dan tumbuhan hias pot. Pemulia telah mengembangkan beringin berdaun loreng (variegata) yang populer sebagai tanaman hias ruangan. Beringin juga sering digunakan sebagai objek bonsai.

    Beringin (Ficus benjamina dan beberapa jenis (genus) Ficus lain dari suku ara-araan atau Moraceae) sangat akrab dengan budaya asli Indonesia. Tumbuhan berbentuk pohon besar ini sering kali dianggap suci dan melindungi penduduk setempat. Sesaji sering diberikan di bawah pohon beringin yang telah tua dan berukuran besar karena dianggap sebagai tempat kekuatan magis berkumpul. Beberapa orang menganggap tempat di sekitar pohon beringin adalah tempat yang angker dan perlu dijauhi.

  • Page19of23

    NamaDaerah :NangkaNamaLatin :ArtocarpusHeterophyllusLamkFamili :MoraceaeDaerahasal:Jawa

    Hasil dan kegunaan

    Nangka terutama dipanen buahnya. "Daging buah" yang matang seringkali dimakan dalam keadaan segar, dicampur dalam es, dihaluskan menjadi minuman (jus), atau diolah menjadi aneka jenis makanan daerah: dodol nangka, kolak nangka, selai nangka, nangka-goreng-tepung, keripik nangka, dan lain-lain. Nangka juga digunakan sebagai pengharum es krim dan minuman, dijadikan madu-nangka, konsentrat atau tepung. Biji nangka, dikenal sebagai "beton", dapat direbus dan dimakan sebagai sumber karbohidrat tambahan.

    Buah nangka muda sangat digemari sebagai bahan sayuran. Di Sumatera, terutama di Minangkabau, dikenal masakan gulai cubadak (gulai nangka). Di Jawa Barat buah nangka muda antara lain dimasak sebagai salah satu bahan sayur asam. Di Jawa Tengah dikenal berbagai macam masakan dengan bahan dasar buah nangka muda (disebut gori), seperti sayur lodeh, sayur megana, oseng-oseng gori, dan jangan gori (sayur nangka muda). Di Jogyakarta nangka muda terutama dimasak sebagai gudeg. Sementara di seputaran Jakarta dan Jawa Barat, bongkol bunga jantan (disebut babal atau tongtolang) kerap dijadikan bahan rujak.

  • Page20of23

    NamaDaerah :RasamalaNamaLatin :AltingiaExelsaNoronhaFamili :HamamelidaceaeDaerahasal:Sumatera,Jawa

    Kegunaan Kayu Rasamala dikenal sangat awet meski disimpan langsung bersentuhan dengan tanah. Karena bebas cabangnya tinggi, maka kayunya cocok untuk kerangka jembatan, tiang, konstruksi, tiang listrik dan telpon, serta penyangga rel kereta api. Selain itu, dimanfaatkan untuk konstruksi berat, rangka kendaraan, perahu dan kapal, lantai, rakit, vinir, dan plywood. Di Jawa Barat, daun yang masih muda berwarna merah sering untuk dikonsumsi sebagai sayur atau lalap. Daun yang ditumbuk halus biasa juga digunakan sebagai obat batuk. Getahnya berbau aromatik dapat digunakan sebagai pengharum ruangan. Deskripsi botani Pohon Rasamala selalu hijau. Tingginya dapat mencapai 40-60 m dengan tinggi bebas cabang 20-35 m. Diameter bisa mencapai hingga 80-150 cm. Kulit kayunya halus, berwarna abu-abu. Kayunya berwarna merah. Pohon yang masih muda bertajuk rapat dan berbentuk pyramid.

  • Page21of23

    Bentuk ini berangsur menjadi bulat seiring bertambahnya umur. Letak daun bergiliran. Bentuknya lonjong dengan panjang 6 - 12 cm dan lebar 2,5-5,5 cm. Bentuk khasnya adalah tepi daun yang bergerigi halus. Bunganya berkelamin satu. Bunga jantan dan betina terpisah pada pohon yang sama. Malai betina terdiri dari 14-18 bunga, berkumpul menyerupai kepala. Deskripsi buah dan benih Buah Pohon ini berdiameter 1,2-2,5 cm dan berwarna coklat seperti kapsul yang terdiri 4 ruang. Setiap ruang berisi 1-2 benih yang telah dibuahi. Selain benih yang dibuahi, dalam setiap ruang tersebut juga terdapat benih yang tidak dibuahi yang jumlahnya mencapai 35 butir. Bentuk benihnya pipih dan dikelilingi sayap yang berbau aromatik. Setiap kg benih terdiri 177.000 butir atau 75.000 benih/liter. Sistem perkecambahannya epigeal.

  • Page22of23

    GOAJEPANG

    Tanggal 10 Maret 1942 dengan resmi angkatan Perang Hindia Belanda dengen pemerintah sipil-nya menyerah tanpa syarat kepada Bala tentara Kerajaan Jepang dengan upacara sederhana di Balai Kota Bandung. Setelah upacara Panglima Perang Hindia Belanda Letnan Jendral Ter poorten dan Gubernur Jendral Tjarda Van Stakenborgh ditawan di Mansyuria sampai perang dunia II selesai.

    Begitu instalasi militer Hindia Belanda dikuasai seluruhnya maka tentara Jepang membangun jaringan Goa tambahan untuk kepentingan pertahanan di Pakar, dimana letaknya tidak jauh dari Goa Belanda. Konon pembangunan goa ini dilakukan oleh para tenaga kerja secara paksa yang pada saat itu disebut romusa atau nala karta. Goa tambahan ini yang terdapat di daerah perbukitan Pakar tepatnya berada dalam wilayah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda mempunyai 4 pintu dan 2 saluran udara. Dilihat dari lokasi dan bentuknya Goa ini diperkirakan berkaitan dengan kegiatan dan fungsi strategis kemiliteran. Lorong-lorong dan ruang-ruang yang terdapat pada Goa ini dapat dipergunakan sebagai markas, maupun tempat penyimpanan peralatan dan logistik. Selama pendudukan Jepang di Indonesia, daerah Pakar yang sekarang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dipergunakan untuk ke-pentingan militer dan tertutup untuk masyarakat.

    Goa tambahan yang dibangun pada masa pendudukan Jepang dinamakan Goa Jepang. Goa Jepang saat ini dapat dimasuki dengan aman dan dijadikan sebagai tempat wisata yang penuh pesona karena alam sekitarnya yang sangat indah dan memiliki nilai sejarah.

  • Page23of23

    GOABELANDA

    Semula kawasan yang sekarang ditetapkan sebagai Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda adalah bentangan pegunungan dari Barat sampai ke Timur yang merupakan tangki air raksasa alamiah untuk cadangan di musim kemarau. Di daerah Aliran Sungai Cikapundung yang ada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda pada masa pendudukan Belanda dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok yang merupakan PLTA pertama di Indonesia pada tahun 1918, dimana terowongan tersebut melewati Perbukitan batu pasir tufaan.

    Pada masa pendudukan Belanda, perbukitan Pakar ini sangat menarik bagi strategi militer, karena lokasi nya yang terlindung dan begitu dekat dengan pusat kota Bandung. Menjelang Perang Dunia ke II pada awal tahun 1941 kegiatan militer Belanda makin meningkat. Dalam terowongan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Bengkok sepanjang 144 meter dan lebar 1,8 meter dibangunlah jaringan goa sebanyak 15 lorong dan 2 pintu masuk se-tinggi 3,20 meter, luas pelataran yang dipakai goa seluas 0,6 hektar dan luas seluruh goa berikut lorong nya adalah 548 meter. Selain untuk kegiatan militer, bangunan Goa ini digunakan untuk stasion radio telekomunikasi Belanda, karena station radio yang ada di Gunung Malabar terbuka dari udara, tidak mungkin dilindungi dan dipertahankan dari serangan udara.

    Meskipun akhirnya belum terpakai secara optimal, namun pada awal Perang Dunia Ke II dari stasion radio komunikasi inilah Panglima Perang Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten melalui Laksamana Madya Helfrich dapat berhubungan dengan Panglima Armada Sekutu goa-belanda-02Laksamana Muda Karel Doorman untuk mencegah masuknya Angkatan Laut Kerajaan Jepang yang mengangkut pasukan mendarat di Pulau Jawa. Sayang sekali usaha ini gagal dan seluruh pasukan berhasil mendarat dengan selamat dibawah komando Letnan Jendral Hitosi Imamura.

    Saluran/terowongan berupa jaringan goa di dalam perbukitan ini dinamakan Goa Belanda. Pada masa kemerdekaan Goa ini pernah dipakai atau dimanfaatkan sebagai gudang mesiu oleh tentara Indonesia. Goa Belanda saat ini dapat dimasuki dengan aman dan dijadikan sebagai tempat wisata yang penuh dengan nilai sejarah.