odha

7
Menu M E N U C Y B E R C A M P Tips Blogger Upload Video Change domain Custom Domain Microsoft Service Pack SATA Driver Excel Bug External Links Free widget translator Free windows update Photo Gadget End STIGMA ODHA IDU WPS HRM Trans LSL Googl e M E N U U T A M A A k Menu Blogger Komputer

Upload: tianti-puadi

Post on 25-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

aids

TRANSCRIPT

Top of Form

Bottom of Form

MenuMENU

CYBER

CAMP

Tips Blogger

Upload Video

Change domain

Custom Domain

Microsoft Service Pack

SATA Driver

ExcelBug

External Links

Free widget translator

Free windows update

Photo Gadget

End

STIGMA

ODHA

IDU

WPS

HRM

Trans

LSLGoogle

M E N U U T A M A

AkademikMenu

Blogger

Komputer

Crack

Programer

Sistem Operasi

Grafis

JavaDesign

Tambahan Menu

Free widget translator

Free download

Photo Gadget

End

Blog Archive 2011 (2) September (2) TERAPI METADON, CEGAH PENULARAN HIV AIDS PADA PENA... HIVTERAPI METADON, CEGAH PENULARAN HIV AIDS PADA PENASUN Beberapa tahun terakhir, angka penderita HIV AIDS di Jawa Tengah meningkat sangat fantastis. Pada tahun 2000 hanya ditemukan 14 kasus, tapi tahun 2009 sudah menjadi 2290 penderita! Faktor risiko utama penyebab penyakit ini adalah akibat hubungan seksual dan pengguna napza suntik atau Penasun. Diperkirakan ke depan, Penasun akan menjadi faktor risiko utama menggeser hubungan seksual. Salah satu upaya pencegahan terhadap faktor risiko ini adalah melalui Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM). Penasun atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Injection Drug Users (IDUs) menjadi salah satu foktor risiko utama penularan HIV AIDS pada beberapa tahun terakhir. Ditingkat nasional faktor penyebab HIV AIDS pada kelompok ini sudah mencapai angka 42 % (Depkes RI, 2009) sedangkan di Jawa Tengah tercatat 21 %. Di beberapa kota besar seperti Jakarta, Medan dan Surabaya bahkan telah menggeser hubungan seksual sebagai penyebab nomor satu dengan angka prevalensi sebesar 56 %. Hal ini semakin membuktikan bahwa penularan HIV AIDS melalui penggunaan jarum suntik napza akan menjadi penular utama dan mungkin hal tersebut akan terus menjadi pola penularan utama (Depkes RI,2009). Mengapa penasun menjadi penyebab utama HIV AIDS ? Survei perilaku penasun yang dilakukan pada tahun 2000, menunjukkan bahwa para penasun menggunakan jarum suntik secara bersama-sama dengan menggunakan jarum suntik bekas dan tidak steril. Seperti diketahui bahwa salah satu penularan HIV AIDS dapat terjadi karena penggunaan jarum suntik bekas yang tidak steril. Jarum suntik bekas dari pengguna napza yang menderita penyakit HIV AIDS dapat menularkan kepada penasun yang lain. Karena virus di dalam darah penasun yang terinfeksi, dapat bertahan di dalam jarum suntik selama 4 minggu.Survei terhadap perilaku penasun juga menunjukkan bahwa sebagian besar mereka sudah aktif melakukan hubungan seksual, sehingga penasun yang sudah terinfeksi HIV AIDS sangat berpotensi menularkan kepada pasangannya dan jika pasangannya seorang wanita, juga berisiko menularkan kepada bayi yang dilahirkannya.Lantas upaya apa yang perlu dilakukan untuk mencegahnya? Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui program Harm Reduction atau pengurangan dampak buruk. Istilah ini digunakan oleh WHO untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengurangan dampak buruk akibat penggunaan jarum suntik di kalangan Penasun. Program Harm Reduction tidak hanya akan mengurangi dampak buruk akibat tertular HIV AIDS, tetapi juga terhadap penyakit-penyakit lain yang dapat ditularkan melalui jarum suntik bekas. Terdapat dua belas kegiatan yang termasuk dalam program Harm Reduction, salah satunya yang sedang dikembangkan pelayanannya oleh pemerintah di Puskesmas dan Rumah Sakit adalah Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM).Apakah PTRM itu?Program Terapi Rumatan Metadon adalah layanan rumatan atau pemeliharaan yang diberikan kepada Penasun, berupa penyediaan dan pemberian Metadon (sebagai obat legal) yang dikonsumsi secara oral (dengan diminum), sebagai pengganti Napza(obat ilegal) yang dikonsumsi dengan cara menyuntik. Program ini merupakan program pemeliharaan jangka panjang yang bisa sampai 2 tahun atau lebih.Metadon zat apa?Metadon adalah heroin sintetik, zat ini pertamakali ditemukan di Jerman pada tahun 1937. Walaupun secara kimiawi tidak sama dengan heroin dan morpin, tetapi metadon mempunyai efek yang sama dengan kedua zat tersebut. Metadon di dalam tubuh dapat menstabilkan kondisi pengguna napza dari sindrome ketergantungan obat. Sehingga pada perkembangannya Metadon digunakan dalam pengobatan dan rumatan terhadap penasun yang biasa menyuntikan napza golongan opioids seperti heroin dan morphine. Metadon berbentuk cair dan dikonsumsi secara oral dengan pengenceran sebanyak 100 kali dengan air dan biasanya ditambahkan syrop agar rasanya tidak pahit. Efeknya di dalam tubuh dapat bertahan hingga 36 jam. Sehingga penasun cukup hanya meminumnya sekali sehari. Jika dibanding penggunaan napza yang disuntikan, para penasun harus melakukan penyuntikan lebih dari sekali sehari. Manfaat PTRM ? PTRM memiliki manfaat ganda bagi penasun, disamping menurunkan angka kematian dan kesakitan karena infeksi penyakit HIV AIDS dan Hepatitis. PTRM juga membantu Penasun mencapai keadaan bebas dari ketergantungan obat dengan cara detoksifikasi. Akhirnya akan meningkatkan status kesehatan Penasun menuju normal dan produktif, mengembalikan kemampuan sosial serta menurunkan angka kriminalitas. Mengapa? karena penasun yang mendapatkan rumatan hanya mengeluarkan Rp.7500, per hari (di Puskesmas Manahan). Jika dibanding menggunakan napza suntik, para penasun bisa mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah setiap hari. Dengan kata lain, dengan mendapatkan PTRM Penasun mengeluarkan biaya yang sangat murah untuk menuju sehat. Dengan demikian diharapkan akan terhindar dari perbuatan kriminal yang sering terjadi pada komunitas ini untuk memenuhi napza ilegal yang berharga mahal.Dasar penyelenggaraan PTRM di tempat pelayanan kesehatan adalah Peraturan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat No.02/Permenko/Kesra/I/2007 tentang Kebijakan Nasional Penangulangan HIV AIDS dan Kepmenkes RI No.494/Menkes/SK/VII/2006 tentang Pedoman PTRM di Rumah Sakit dan Satelit Uji coba. Klinik PTRM pertamakali di ujicoba dan dilaksanaan pada tahun 2006 di RS Ketergantungan Obat, RSUP Hasan Sadikin, RSU Soetomo Surabaya dan RSU Sanglah Bali. Di Jawa Tengah program ini awalnya dilaksanakan di RS Kariadi Semarang pada tahun 2008.Agar lebih mendekatkan lagi pelayanan ini kepada masyarakat terutama kepada komunitas penasun, tahun 2009 melalui lembaga donor HCPI (HIV Coorporation Program for Indonesia). Program PTRM pertamakali dikembangkan di 2 Puskesmas di Jawa Tengah yang di wilayahnya terdapat banyak komunitas Penasun, yaitu Puskesmas Manahan Surakarta dan Puskesmas Poncol Kota Semarang. Pembukaan layanan ini disambut hangat oleh komunitas penasun, khususnya di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Tidak kurang empat puluh orang penasun telah tercatat sebagai klien untuk mendapatkan terapi metadon dan berniat berhenti untuk menggunakan jarum suntik. Tiga puluh orang diantaranya telah rutin mendapatkan layanan setiap hari di Puskesmas Manahan. Semoga cakupannya akan terus berkembang dan tujuan meningkatkan status kesehatan bagi penasun termasuk keluarganya akan segera terwujud.Oleh: Arfian Nevi,SKM,DEA Fungsional Promosi Kesehatan Sumber : Dinkes JatengDaftar Kepustakan :1. Depkes RI, Pedoman Pelaksanaan Pengurangan Dampak Buruk Napza, 2006.2. Depkes RI, Pedoman Program Terapi Rumatan Metadon, 2006.Diposkan oleh Kopenham di 23.18 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

0 komentar: Poskan Komentar Posting Lama Langganan: Poskan Komentar (Atom) About MeKopenhamLihat profil lengkapku Copyright -%- Kopenham -%-. All rights reserved. Blogger template created by Templates BlockWordpress theme by Quality Wordpress