obat jantung

11
A. Obat Jantung ( Kardiaka ) adalah obat yang secara langsung dapat memulihkan fungsi otot jantung yang terganggu kekeadaan normal. Penggolongan Obat Jantung : a. Kardiotonika Yaitu glukosida-glukosida jantung yang berkhasiat mempertinggi kontraktrilitas jantung hingga cardiac output(volume menitnya)bertambah sedangkan denyutnya dikurangi.yang termasuk obat golongan ini adalah : 1. Digitalis Folium 2. Digoksin 3. Digitoksin 4. Quabain 5. Proscilaridin b. Obat-Obat Angina Pectoris Yang termasuk kedalam Obat golongan ini adalah : 1. Vasodilator Koroner Contoh obatnya : Dipiridamol 2. Antagonis-antagonis Kalsiumcontoh obatnya : Nifedipin,Diltiazem,Vrapamil 3. Beta Blocke contoh obatnya : Propanolol,Acebutolol c. Antiaritmia Adalah obat-obat yang dapat menormalisasi frekuensi dan ritme pkulan jantung. Berdaarkan mekanisme kerjanya pengobatan aritmia dibagi empat golongan yaitu

Upload: jajank-japar-s

Post on 23-Oct-2015

214 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Obat Jantung

A. Obat Jantung ( Kardiaka )

adalah obat yang secara langsung dapat memulihkan fungsi otot jantung yang

terganggu kekeadaan normal.

Penggolongan Obat Jantung :

a. Kardiotonika

Yaitu glukosida-glukosida jantung yang berkhasiat mempertinggi kontraktrilitas

jantung hingga cardiac output(volume menitnya)bertambah sedangkan denyutnya

dikurangi.yang termasuk obat golongan ini adalah :

1. Digitalis Folium

2. Digoksin

3. Digitoksin

4. Quabain

5. Proscilaridin

b. Obat-Obat Angina Pectoris

Yang termasuk kedalam Obat golongan ini adalah :

1. Vasodilator Koroner Contoh obatnya : Dipiridamol

2. Antagonis-antagonis Kalsiumcontoh obatnya : Nifedipin,Diltiazem,Vrapamil

3. Beta Blocke contoh obatnya : Propanolol,Acebutolol

c. Antiaritmia

Adalah obat-obat yang dapat menormalisasi frekuensi dan ritme pkulan jantung.

Berdaarkan mekanisme kerjanya pengobatan aritmia dibagi empat golongan yaitu

1. Zat-zat dengan daya anestesi local contih obatnya : Kinidin.Lidokain

2. Zat Perintang reseptor B adrenergic atau beta blocker contoh obatnya :

timolol.propanolol.

3. Zat yang memperpanjang masa repakter contoh obatnya :

Verapamil.Nipedipin Diltiazem

Page 2: Obat Jantung

B. Angina Pectoris

Angina pektoris atau disebut juga Angin Duduk adalah penyakit jantung

iskemik didefinisikan sebagai berkurangnya pasokan oksigen dan menurunnya aliran

darah ke dalam miokardium. Gangguan tersebut bisa karena suplai oksigen yang turun

(adanya aterosklerosis koroner atau spasme arteria koroner) atau kebutuhan oksigen

yang meningkat. Sebagai manifestasi keadaan tersebut akan timbul Angina pektoris

yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi infark miokard. Angina pektoris

dibagi menjadi 3 jenis yaitu Angina klasik (stabil), Angina varian, dan Angina tidak

stabil.

Angina klasik biasanya terjadi saat pasien melakukan aktivitas fisik.

Sedangkan Angina varian biasa terjadi saat istirahat dan biasa terjadi di pagi hari.

Angina tidak stabil tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya, dapat terjadi saat

istirahat dan bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik

Contoh Obat/Spesialit Angina Pectoris

1. Antagonis Kalsium

Antagosis kalsium dibagi dalam 2 golongan besar: golongan dihidropiridin

seperti nifedipin dan golongan non dihirdropiridin seperti diltiazem dan

verapamil. Kedua golongan dapat menyebabkan vasodilatasi koroner dan

menunjukkan tekanan darah.

Golongan dihidropiridin mempunyai efek vasodilatasi lebih kuat dan

penghambatan nodus sinus maupun nodus AV lebih sedikit, dan efek inotropik

negatif juga lebih kecil.

Meta analisis studi pada pasien dengan angina tak stabil yang mendapati

antagonis kalsium, menunjukkan tak ada pengurangan angka kematian dan

infark. Pada pasien yang sebelumnya tidak mendapat antagonis pemberian

nifedipin menaikkan infark dan angina yang rekuren sebesar 16%, sedangkan

kombinasii nifedipin dan metoprolol dapat mengurangi kematian dan infark

sebesar 20%. Tapi kedua studi secara statistik tak bermakna. Kenaikan

mortalitas mungkin karena pemberian nifedipin menyebabkan takikardi dan

kenaikan kebutuhan oksigen.

Verapamil dan diltiazem dapat memperbaiki survival dan mengurangi infark

pada pasien dengan sindrom koroner akut dan fraksi ejeksi normal. Denyut

jantung yang berkurang, pengurangan afterload memberikan keuntungan pada

Page 3: Obat Jantung

golongan nondihidropiridin. Pada pasien SKA dengan faal jantung normal.

Pemakaian antagonis kalsium biasanya pada pasien yang ada kontraindikasi

dengan antagonis atau telah diberi penyekat beta tapi keluhan angina masih

refrakter.

2. Penyekat Beta

Penyekat beta dapat menurunkan kebutuhan oksigen miokardium

melalui efek penurunan denyut jantung dan daya kontraksi miokardium. Data-

data menunjukkan penyekat beta dapat memperbaiki morbiditas dan mortalitas

pasien dengan infark miokard, meta analisis dari 4700 pasien dengan angina

tak stabil menunjukkan penyekat beta dapat menurunkan risiko infark sebesar

13 % (p<0,04).

Semua pasien dengan angina tak stabil harus diberi penyekat beta

kecuali ada kontraindikasi. Berbagai macam beta blocker seperti propanolol,

metoprolol, atenolol, telah diteliti pada pasien dengan angina tak stabil, yang

menunjukkan efektivitas yang serupa.

Kontar indikasi pemberian penyekat beta antara lain pasien dengan asma

bronkial,pasien dengan bradiaritmia.

3. Nitrat

Nitrat dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh vena dan arteriol

perifer, dengan efektivitas mengurangi preload adan afterload sehingga dapat

mengurangi wall stress dan kebutuhan oksigen. Nitrat juga menambah oksigen

suplai dengan vasodilatasi pembuluh koroner dan memperbaiki aliran darah

kolateral. Dalam keadaan akut nitrogliserin atau isosorbid dinitrat diberikan

secara sublingual atau melalui infus intravena; yang ada di Indonesia terutama

isosorbid dinitrat, yang dapat diberikan secara intravena dengan dosis 1-4 mg

per jam. Karena adanya toleransi terhadap nitrat, dosis dapat dinaikkan dari

waktu ke waktu. Bila keluhan sudah terkendali infus dapat diganti isosorbid

dinitrat per oral.

Page 4: Obat Jantung

C. Infark Jantung

Infark jantung atau thrombosis koroner umumnya disebut serangan jantung

adalah keadaan tersumbatnya suatu cabang pembuluh jantung yang menyalurkan

darah ke jantung oleh gumpalan darah beku (thrombus)

Gejalanya berupa nyeri yang hebat dibelakang tulang dada, rasa gelisah, tidak mampu

menggerakan tangan dan kaki, muka membiru dan debar jantung .

D. Antihipertensi

Antihipertensi adalah obat – obatan yang digunakan untuk mengobati

hipertensi.1Antihipertensi juga diberikan pada individu yang memiliki resiko tinggi

untuk terjadinya penyakit kardiovaskular dan mereka yang beresiko terkena stroke

maupun miokard infark. Pemberian obat bukan berarti menjauhkan individu dari

modifikasi gaya hidup yang sehat seperti mengurangi berat badan, mengurangi

konsumsi garam dan alkohol, berhenti merokok, mengurangi stress dan berolah-raga

Pemberian obat perlu dilakukan segera pada pasien dengan tekanan darah

sistolik ≥ 140/90 mmHg. Pasien dengan kondisi stroke atau miokard infark ataupun

ditemukan bukti adanya kerusakan organ tubuh yang parah (seperti mikroalbuminuria,

hipertrofi ventrikel kiri) juga membutuhkan penanganan segera dengan antihipertensi.

Penggolongan Obat Antihipertensi :

a. Zat-zat pnekan SSP misalnya Resepsin

b. Zat- zat penekan system Adrenergik perifer misalnya propanolol

c. Zat-zat diuresis misalnya klortalidon

d. Zat- zat Vasodilator Misalnya Hidralazin

e. Zat-zat antagonis kalsium misalnya nifedipine

f. Zat-zat ACE bloker dan angiotensis II antagonis misalnya Losartan

Page 5: Obat Jantung

E. Diuretika

Diuretika adalah senyawa yang dapat menyebabkan ekskresi urin yang lebih

banyak. Jika pada peningkatan ekskresi air, terjadi juga peningkatan ekskresi garam-

garam, maka diuretika ini dinamakan saluretika atau natriuretika (diuretika dalam arti

sempit). Walau kerjanya pada ginjal, diuretika bukan ‘obat ginjal’, artinya senyawa

ini tidak dapat memperbaiki atau menyembuhkan penyakit ginjal, demikian juga pada

pasien insufisiensi ginjal jika diperlukan dialisis, tidak akan dapat ditangguhkan

dengan penggunaan senyawa ini (Mutschler, 1991). Obat-obat ini merupakan

penghambat transpor ion yang menurunkan reabsorpsi Na+ pada bagian-bagian nefron

yang berbeda. Akibatnya, Na+ dan ion lain seperti Cl- memasuki urine dalam jumlah

lebih banyak bila dibandingkan keadaan normal bersama-sama air, yang mengangkut

secara pasif untuk mempertahankan keseimbangan osmotik. Jadi, diuretik

meningkatkan volume urine dan sering mengubah pH-nya serta komposisi ion di

dalam urine dan darah. Efektifitas berbagai kelas diuretik yang berbeda, sangat

bervariasi, dengan peningkatan sekresi Na+ bervariasi dari kurang dari 2% untuk

diuretik hemat kalium yang lemah, sampai lebih dari 20% untuk “loop diuretic” yang

poten (Mycek, 2001).

Golongan diuretika yang memiliki efek yang kuat yaitu diuretika golongan

Loop atau High-Ceiling Diuretic. Diuretik kuat mencakup sekelompok diuretik yang

efeknya sangat kuat dibandingkan diuretik lain. Tempat kerja utamanya di bagian

epitel ansa Henle bagian asenden, karena itu golongan ini disebut juga sebagai “loop

diuretic”. Termasuk dalam golongan ini adalah asam etakrinat, furosemid dan

bumetanid. Asam etakrinat termasuk diuretik yang dapat diberikan secara oral

maupun parenteral dengan hasil yang memuaskan. Furosemid atau asam 4-kloro-N-

furfuril-5 sulfamoil antranilat masih tergolong derivat sulfonamid. Bumetamid

merupakanderivat asam 3-aminobenzoat yang lebih poten daripada furosemid, tetapi

dalam hal lain kedua senyawa ini mirip satu dengan yang lain (Ganiswarna, 2004).

Page 6: Obat Jantung

F. Hematinika

Hematinika atau obat-obat pembentuk darah yaitu obat-obat yang khusus

digunakan khusus untuk merangsang atau memperbaiki proses pembentukas sel darah

merah. sel darah merah di bentuk dalam sumsum tulang yang pipih untuk itu

dibutuhkan zat besi,vitamin B12 dan asam folat.

Zat-zat anti Anemia

1. Asam Folat

Bersumber dari sayuran yang berwaran hijau ,hati,ragi,buah-buahan

2. Zat Besi dalam makanan zat besi terikat sebagai ferri kompleks tetapi dalam

lambung diubah menjadi ferro kloria.

3. Vitamin B12 (Cyanocobalamin)

Sumber vitamin ini adalah makanan dari hewani : hati, daging, telur, susu, dalam

bentuk ikatan dengan Protein

G. Antri Trombolitika

Anti trombolitika adalah zat-zat yang digunakan untuk penggunaan dan pencegahaan

thrombosis dan emboli. Pada thrombosis pada thrombosis terjadi pembentukan suatu

thrombus yakni bekuan darah dalam pembuluh yang berangsur angsurmemperkecil

rongganya dan akhirnya menyumbat pembuluh darahyang berakaibat terbentuknya

emboli.

Pengolongan Obat-Obat Trombotika

1. Anti koagulan

Seperti golongan heparin dan koagulan oral seperti Warfarin.

2. Penghambat Trombosit

Seperti Aspirin , dipiridamol, clopidogrel

3. Obat – obat fibrinolitik

Seperti streptokinase, urokinase

Page 7: Obat Jantung

H. Antihiperlimidia

Adalah golongan obat yan digunakan untuk menurunkan kadar lipida darah

yang melebihi ambang batas normal.Lipid yang terikat dengan protein plasma disebut

lipoprotein.

Lipoprotein dikelompkan menjadi 4 bagian;

1. Khilomikron

2. Lipoprotein kerapatan yang sangat rendah

3. Lipoprotein kerapatan rendah

4. Lipoprotein kerapatan tinggi

Obat-obat yang dapat digunakan pada hiperlipidemia meliputi :

1. NIASIN ( VITAMIN B7)

Obat ini mempunyai kemampuan menurunkan lipid yang luas tetapi penggunaan

dalam klinik terbataskarena efek samping yangtidak menyenangkan

2. DERIVAT ASAM VIBRAT

Termsukgolongan ini adalah fibrat-klofibrat-bezafibrat dan gemfibrozil yang

menurunkan kadar trigliserida darah

3. RESIN PENGIKAT ASAM EMPEDU

Termasuk golongan ini adalah kolesteramin kolestipol

4. PROBUKOL

Obat ini menurunkan kadar HDL dan LDL maka obat ini tidak disukai

5. INHIBITOR HMG-CoA REDUKTASE

Termasuk golongan ini adalah lovastatin. Pravastatin, simpastatin, dan flupastatin

6. MINYAK IKAN