novel ranah 3 warna karya ahmad fuadi analisis …/novel... · pengertian kepribadian ..... 49 b....

206

Click here to load reader

Upload: lybao

Post on 13-Mar-2019

279 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

i

NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA DAN

NILAI PENDIDIKAN

TESIS

Di susun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh:

Masnuatul Hawa

Nim: S841102009

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

ii

NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA DAN

NILAI PENDIDIKAN

TESIS

Oleh

Masnuatul Hawa S841102009

Komisi

Pembimbing

Nama

Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I

Prof. Dr. Herman. J. Waluyo, M. Pd.

NIP 194402151978041001

………………….

02 Juli 2012

Pembimbing II Dr. Nugraheni Eko Wardani, M. Hum.

NIP 197007162002122001

…………………..

06 Juli 2012

Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat

Pada Tanggal 06-07-2012

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Program Pascasarjana UNS

Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M. Pd..

NIP 196204071987031003

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

iii

NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA DAN

NILAI PENDIDIKAN

TESIS

Oleh:

Masnuatul Hawa

S841102009

Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda

Tangan

Tanggal

Ketua Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd.

NIP 19620407 198713 1 003

…………

Sekretaris Dr. Muh Rohmadi, M. Hum.

NIP 19461208 198203 1 001

…………

Anggota

Penguji

Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M. Pd.

NIP 19440215 197804 1 001

Dr. Nugraheni Eko Wardani, M. Hum.

NIP 19700716 200212 2 001

…………

…………

Telah dipertahankan di depan penguji

Dinyatakan telah memenuhi syarat

Pada tanggal ………… 2012

Direktur Program Pascasarjana UNS

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus M.S

NIP 19610717 198601 1 001

Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Indonesia

Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd.

NIP 19620407 198713 1 003

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

v

MASNUATUL HAWA. S 841102009. 2012. Novel Ranah 3 Warna Karya

Ahmad Fuadi Analisis Psikologi Sastra dan Nilai Pendidikan. TESIS.

Pembimbing I: Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd, II: Dr. Nugraheni Eko

Wardani, M.Hum. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1)

struktur naratif, (2) aspek psikologi watak, dan (3) nilai pendidikan yang

terkandung dalam novel Ranah 3 Warna. Dengan demikian, setelah membaca

hasil penelitian ini pembaca dapat memperoleh gambaran secara jelas tentang

struktur naratif, aspak psikologi watak tokoh, dan nilai-nilai pendidikan yang

terkandung dalam novel.

Bentuk penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan

pendekatan strukturalisme dan aspek psikologi watak dengan metode deskriptif

kualitatif dan strategi content analysis (analisis isi). kegiatan yang dilakukan

adalah membaca, mencermati, menafsirkan, dan menganalisis novel Ranah 3

Warna. Hasil dari kegiatan tersebut dideskripsikan dalam bentuk kalimat-kalimat.

Penelitian dilaksanakan selama lebih kurang lima bulan, yaitu bulan Oktober 2011

sampai dengan bulan Maret 2012.Sumber data dalam penelitian ini adalah: (1)

teks, yaitu novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan oleh

penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pada bulan Januari 2011, dan (2) catatan

lapangan yang terdiri dua bagian, yaitu bagian deskripsi dan bagian refleksi.

Bagian deskripsi merupakan usaha untuk merumuskan objek yang sedang diteliti,

sedangkan bagian refleksi merupakan renungan pada saat penelaahan, (3) buku-

buku literatur yang relevan.Teknik pengumpulan data dengan metode

dokumentasi dan metode telaah.

Setelah diadakan penelitian, dapat disimpulkan bahwa struktur naratif

dalam novel terdiri atas: tema yang berupa motivasi hidup; plot atau alur novel

Ranah 3 Warna secara umum menggunakan plot campuran; penokohan yang

diciptakan pengarang berhasil menggambarkan secara riil karakter manusia;

perwatakan yang diciptakan pengarang terbagi atas dua sisi watak, yaitu tokoh

sederhana dan tokoh bulat atau tokoh kompleks; setting atau latar cerita novel

Ranah 3 Warna adalah kota Bayur tepatnya di Meninjau, Gontor (Jawa Timur),

Bandung, dan Quebec (Amerika); sudut pandang novel Ranah 3 Warna

menggunakan sudut pandang persona pertama (firt-person) atau gaya “Aku”; dan

amanat novel Ranah 3 Warna banyak memberi motivasi para kaum muda dalam

bidang kehidupan. Dari hasil penelitian aspek psikologi watak pada tokoh dalam

novel meliputi: (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan rasa aman, (3) kebutuhan

dicintai atau disayangi, (4) kebutuhan harga diri, dan (5) kebutuhan aktualisasi

diri. Adapun nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Ranah 3 Warna

setidaknya ada empat macam, yaitu nilai pendidikan agama, moral, sosial

kemasyarakatan, dan budaya.

Kata kunci: novel Ranah 3 Warna, psikologi sastra, nilai pendidikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

vi

MASNUATUL HAWA. S 841 102 009. Of 2012. The Novel Ranah 3 Warna by

Ahmad Fuadi, Psychology Analysis of Literature and Values Education. THESIS. Mentors I : Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M Pd, II: Dr. Nugraheni Eko

Wardani, M. Hum. Indonesian Education Studies Program, Post Graduate

Program of the Sebelas Maret University, Surakarta.

ABSTRACT

This study aims to describe and explain (1) narrative structure, (2) the

psychology of character, and (3) educational values embodied in the novel Ranah

3 Warna. Thus, after reading the results of this study the reader may obtain a clear

narrative structure, character figures psychology aspect, and educational values

embodied in the novel.

This is a form of qualitative descriptive study using the approach of

structuralism and psychological aspects of character with the methods and

strategies for qualitative descriptive content analysis. Activities carried out are

reading, looking at, interpreting, and analyzing the novel Ranah 3 Warna. The

results of the activity described in the form of sentences. The experiment was

conducted for about five months, October 2011 to March 2012.Source of data in

this study were: (1) text, the novel aspect Ahmad Fuadi published by PT

Gramedia Pustaka Utama Press, January 2011 , and (2) field notes that consisted

of two parts, the description part and reflection part. Description part is an effort

to formulate a description of the object being studied, while the reflection part is a

reflection upon the review, (3) literature books connected. Documentation and

data collection methods.

After some research, it can be concluded that the structure consists of

narrative in the novel: a form of motivational themes of life; plot or plot a novel

Ranah 3 Warna in general use mixed plots; characterizations created by the

author managed to describe the real character of men disposition that made the

author divided the two-sided nature, the simple figures and prominent figures

rounded or complex, the background setting of novel Ranah 3 Warna is the city

Bayur, Maninjau, Gontor (East Java), Bandung, and Quebec (America) point of

view using a novel Ranah 3 Warna. The first person perspective or the style of "I"

and the mandate of novel Ranah 3 Warna motivates many young people in life.

From the results of research on the psychology of the characters in the novel

Ranah 3 Warna include: (1) physiological needs, (2) security needs, (3) a

cherished and loved needs, (4) esteem needs, and (5) need for self-actualization.

The educational values embodied in the novel Ranah 3 Warna there are at least

four, namely the value of religious education, morality, social, and cultural.

Key words: a novel Ranah 3 Warna, the psychology literature, the value of

education.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

vii

MOTTO

Tiada tempat yang paling teduh kecuali di saat posisi kita

dekat dengan Allah SWT

Kesuksesan di dunia bukan menjadi jaminan kesuksesan di

akhirat, akan tetapi kesuksesan di akhirat harus di mulai

dari ketekunan manusia ketika di dunia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

viii

PERSEMBAHAN

Dengan segenap kasih sayang dan cintaku, sebuah karya ini

kupersembahkan

kepada:

1. Suamiku mas Pamuji, S. Hi tercinta yang dengan ikhlas mengizinkanku,

memberikan motivasi, dan selalu menjadi teman diskusi selama

menempuh program Pascasarjana ini.

2. Buah hatiku tercinta M. Najih Nasril Maulana yang selalu ikut berjuang

dan menjadi motivasi dalam menyelesaikan studi ini.

3. Bapakku H. Ahmad Bukhori dan Ibunda Hj. Mustamiroh .

4. Almamater tercinta.

5. Rekan-rekanku tercinta selama menempuh program pascasarjana.

6. IKIP PGRI Bojonegoro.

7. Rekan-rekan di LPPM.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

ix

PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah meberikan

rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesisini

tepat waktu. Solawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Rosulillah

yang telah menunjukkan manusia pada sebuah kebenaran.

Penyusunan tesis ini adalah guna memenuhi persyaratan untuk mencapai

derajat Magister. Dalam proses penulisan ini tidak lepas dari peran pembimbing

dan segenap masukan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof.sarwiji Suwandi, M.Pd. selaku Ketua Program Pendidikan

Bahasa Indonesia Program Pascasarjana.

2. Ibu Dr. Andayani, M.Pd. selaku sekretaris Program Pendidikan Bahasa

Indonesia Program Pascasarjana.

3. Bapak Prof. Dr. Herman J.waluyo, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah

banyak memberikan pengarahan dan saran-saran yang sangat berharga

bagi proses penulisan tesis ini

4. Ibu Dr. Nugraheni Eko Wardani, M.Hum. selaku pembimbing II yang

telah memberikan pengarahan dan saran-saran yang sangat berharga bagi

proses penulisan tesis ini.

5. Suamiku mas Pamuji tercinta dan buah hatiku tersayang M. Najih Nasril

Maulana yang selalu memberikan dukungan dan pengertiannya selama

menempuh perkuliahan sampai penyusunan tesis ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

x

Kritik dan saran konstruktif selalu penulis nantikan demi

ksempurnaan penulisan. Akhirnya mudah-mudahan tesis ini bermanfaat

bagi pembaca.

Bojonegoro, 06 Juli 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING TESIS ................................................. ii

PENGESAHAN PENGUJI TESIS .......................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS ....... iv

ABSTRAK .................................................................................................. v

ABSTRACT ............................................................................................... vi

MOTTO ...................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN

KERANGKA BERPIKIR ......................................................................... 8

A. Kajian Teori .................................................................................. 8

1. Hakikat dan Jenis-jenis Novel ................................................. 8

2. Pengertian Psikologi Sastra dan Metode Penelitian Psikologi

Sastra ......................................................................................... 31

a. Pengertian Psikologi Sastra ............................................. 31

b. Metode Penelitian Psikologi Sastra ................................. 40

3. Teori Psikologi Abraham Maslow ........................................... 42

4. Pengertian Psikologi Kepribadian ........................................... 49

a. Pengertian Kepribadian .................................................. 49

b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ...................... 50

c. Batasan Kepribadian ....................................................... 52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

xii

5. Nilai Pendidikan dalam Karya Sastra ..................................... 56

a. Hakikat Nilai ..................................................................... 56

b. Hakikat Pendidikan ........................................................... 60

c. Nilai Pendidikan dalam Karya Sastra Novel .................... 64

1. Nilai Agama ............................................................... 66

2. Nilai Moral................................................................. 67

3. Nilai Sosial................................................................. 69

4. Nilai Budaya .............................................................. 71

B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 71

C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 73

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 75

A. Tempat Penelitian ......................................................................... 75

B. Waktu Penelitian .......................................................................... 75

C. Pendekatan Penelitian ................................................................... 76

D. Sumber Data ................................................................................. 77

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 77

F. Validitas Data ............................................................................... 78

G. Teknik Analisis Data .................................................................... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 83

A. HASIL PENELITIAN ................................................................ 83

1. Analisis Struktural dalam Novel Ranah 3 Warna ............ 83

a. Tema ................................................................................. 83

b. Plot .................................................................................... 85

c. Tokoh dan Perwatakan .. .................................................. 93

d. Latar ................................................................................. 109

e. Sudut Pandang ................................................................. 114

f. Amanat ............................................................................. 115

2. Aspek Psikologi Watak dalam Novel Ranah 3 Warna

Berdasarkan Teori Kepribadian Abraham Maslow ............ 118

a. Kebutuhan Fisiologi .......................................................... 118

b. Kebutuhan Keamanan ....................................................... 121

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

xiii

c. Kebutuhan Dimiliki dan Cinta .......................................... 122

d. Kebutuhan Harga Diri ....................................................... 124

e. Kebutuhan aktualisasi Diri ............................................... 125

3. Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Ranah 3 Warna ....... 128

a. Nilai Pendidikan Agama ..................................................... 129

b. Nilai Pendidkan Moral ........................................................ 130

c. Nilai Pendidikan Sosial ....................................................... 132

d. Nilai Pendidikan Budaya..................................................... 134

B. PEMBAHASAN .......................................................................... 135

1. Analisis Struktural Novel Ranah 3 Warna ........................ 137

a. Tema dalam Novel Ranah 3 Warna ................................. 137

b. Plot dalam novel Ranah 3 Warna ..................................... 139

c. Tokoh dan Perwatakan dalam Novel Ranah 3 warna ...... 132

d. Latar dalam Novel Ranah 3 Warna .................................. 148

e. Sudut Pandang dalam Novel Ranah 3 Warna .................. 150

f. Amanat dalam Novel Ranah 3 Warna .............................. 154

2. Aspek Psikologi Watak dalam Novel Ranah 3 Warna

Berdasarkan Teori Kepribadian Abraham Maslow ............ 159

a. Kebutuhan Fisiologi .......................................................... 159

b. Kebutuhan Keamanan ....................................................... 161

c. Kebutuhan Dimiliki dan Cinta .......................................... 163

d. Kebutuhan Harga Diri ....................................................... 166

e. Kebutuhan aktualisasi Diri ............................................... 169

3. Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Ranah 3 Warna ....... 172

a. Nilai Pendidikan Agama ................................................ 174

b. Nilai Pendidkan Moral ................................................... 177

c. Nilai Pendidikan Sosial .................................................. 181

d. Nilai Pendidikan Budaya ................................................ 183

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ................................. 186

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa pengarang yang

disampaikan kepada pembaca, karya sastra berisi luapan jiwa pengarang

berdasarkan pengalaman pribadi (yang benar-benar pernah di alami) atau juga

sekedar hasil rekaan (imajinasi). Sastra sebagai hasil imajinasi, juga bermanfaat

sebagai hiburan yang menyenangkan. Karya sastra juga menambah pengalaman

batin bagi para pembacanya.

Membicarakan sastra yang bersifat imajinatif, ada tiga jenis sastra yaitu

prosa, puisi, dan drama. Salah satu jenis prosa adalah novel. Sebuah novel

membicarakan tentang kejadian luar biasa dari kehidupan orang-orang.Berbagai

permasalahan individu dapat dijadikan bahan penciptaan karya sastra. Tema

seperti kritik sosial, perbedaan pandangan masyarakat, dan reaksi kejiwaan

seseorang dalam menghadapi peremasalahan kehidupan saat ini banyak dijadikan

pokok pemikiran pengarang. Seorang pengarang dapat menciptakan tema yang

dirangkum dalam satu tema utama. Semakin banyak permaslahan batin yang

dimunculkan melalui tokoh, semakin menarik dan membuat penasaran

pembacanya untuk melanjutkan menyelesaikan aktivitas membaca novel tersebut.

Pada dasarnya sastra dalam analisisnya selalu melalui analisis struktural,

yaitu analisis karya sastra berdasarkan unsur-unsur intrinsiknya. Unsur-unsur

tersebut meliputi tema, alur, tokoh, dan penokohan, setting atau latar, sudut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

2

pandang, serta amanat. Unsur tokoh dan penokohan menjadi fokus utama tinjauan

kajian penelitian. Dalam analisis penokohan memiliki kaitan erat dengan

pengertian diri individu. Dalam hal ini, pengarang berusaha mengungkapkan

pemikiran dan gejolak batin yang biasa dialami manusia. Oleh sebab itu ada

hubungan antara sastra dengan psikologi sastra yang meliputi hubungan psikologi

watak tokoh dalam karya sastra, psikologis pembaca sebagai penikmat karya

sastra, dan psikologis penulis ketika melakukan proses kreatif yang terproyeksi

lewat karangannya.

Dalam setiap karya sastra tercermin nilai-nilai pendidikan yang menjadi

salah satu tendens sastra. Walaupun sastra pada saat ini tidak lagi sebagai bentuk

sastra terikat seperti halnya sastra tahun 20-an atau 30-an tetapi unsur tendens

selalu menyertai terciptanya sebuah karya sastra. Cerminan nilai-nilai pendidikan

dalam karya sastra meliputi ; pendidikan agama, moral, dan karakter. Tujuan

penyampaian nilai-nilai tersebut baik secara tersirat maupun tersurat diharapan

dapat memberikan motivasi dan contoh-contoh baik yang dapat

diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

Sastra merupakan salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia yang

diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD sampai dengan SMA atau

sederajat. Secara material pembelajaran sastra harus diarahkan sebagai bentuk

aktualisasi budaya nasional dan usaha menumbuhkan kecintaan siswa (sebagai

generasi bangsa) terhadap karya-karya sastra anak bangsa. Secara esensial pada

bagian tertentu guru dapat mengarahkan dan memantapkan perilaku siswa pada

kearifan nasional untuk menumbuhkan karakteristik siswa yang normatif,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

3

sehingga secara bertahap dapat membentuk pribadi yang berbudaya dan memiliki

jati diri sebagai anak bangsa yang patut di banggakan.

Pendidikan sebagai keseluruhan yang kompleks sangat berhubungan

dengan akal budi dalam kehidupan seseorang sebagai anggota masyarakat. Proses

pendidikan di masyarakat bersifat membudaya. Budaya pendidikan dalam diri

anak harus di tanamkan sejak mereka masih dalam usia dini, karena dengan usaha

tersebut kita dapat meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) untuk menjadikan

bangsa berkualitas.

Budaya pendidikan dari kehidupan manusia adalah nilai-nilai. Nilai-nilai

tersebut perlu di tanamkan, dilestarikan, dan di laksanakan oleh seluruh anggota

masyarakat. Keseluruhan proses tersebut disebut budaya, dengan demikian

manusia hidup itu selalu beriringan dengan kebudayaan. Nilai budaya

dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu: (1) nilai keagamaan, (2) nilai ilmu

pengetahuan, (3) nilai sosial, (4) nilai ekonomi, dan (5) nilai politik.

Ranah 3 Warna adalah sebuah novel yang menceritakan kehidupan

seorang pemuda yang bernama Alif. Dalam novel tersebut sarat akan aspek-aspek

psikologi tokoh yang menyertai perjalanan hidup dari para tokoh utama dan

tokoh-tokoh pembantu lainnya. Alif merupakan tokoh utama dalam cerita. Dia

seorang pemuda lulusan pondok pesantren yang tidak memiliki ijazah SMA tetapi

dia berani bermimpi/ brcita-cita untuk masuk UMPTN. Dari sinilah awal

permasalah yang mempengaruhi aspek kejiwaan dimulai. Dengan berbagai

gejolak di hatinya karena kemungkinan untuk meraih impian itu sangat kecil.

Belum lagi berbagai ejekan dan gunjingan dari teman serta tetangganya yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

4

meragukan impian tersebut akan tercapai. bermodalkan mantra man jadda wa

jadda berbagai keraguan untuk masuk di perguruan tinggi negeri pun tercapai.

Pada cerita berikutnya dipaparkan gejolak kejiwaan sang tokoh tidak

hanya berhenti sampai di situ saja. Dia masih harus menghadapi berbagai

hambatan ketika sedang menempuh kuliah S1 di Bandung. Mulai dari kehilangan

sosok ayah yang dicintainya, himpitan ekonomi karena amak di kampung harus

berjuang menghidupi adik-adiknya, IP yang kurang memuaskan, sampai pada

akhirnya Alif jatuh sakit karena badannya yang kurus karena setiap hari harus

kerja sambil kuliah serta pikirannya yang terkuras habis untuk bisa tetap

menyeimbangkan antara kuliah dan kerja. Pada akhir cerita dipaparkan sang tokoh

Alif menyadari bahwa ternyata mantera man jadda wa jadda tidak cukup

digunakan untuk bekal mengarungi kehidupan ini tetapi juga diperlukan mantera

man sabara zafira sehingga dapat menjadikan dia berani menembus segala

halangan dan hambatan untuk meraih cita-cita dan impiannya. Dari berbagai

peristiwa yang ada dalam cerita itulah peneliti anggap bahwa novel Ranah 3

warna ini layak diteliti dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra.

Sebagai pengarang Ahmad Fuadi menampilkan tokoh Alif dengan

memasukkan unsur-unsur pendidikan yang di wujudkan tokoh dalam bentuk sikap

dan prilaku tokoh sehari-hari. Hal ini di maksudkan agar pembaca meresapi dan

mengamalkan dalam kehidupan ini.

Sosok Ahmad Fuadi adalah salah satu pengarang dari Sumatra. Ia adalah

mantan wartawan TEMPO dan VOA, penerima delapan beasiswa luar negeri, dan

penyuka fotografi. Pernah tinggal di Kanada, Singapura, Amerika Serikat, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

5

Ingris. Alumni pondok moderen Gontor. Novel pertamanya yang berjudul Negeri

5 Menara telah mendapat penghargaan dan pengakuan di hati masyarakat.

Atas dasar uraian di atas dapat di jelaskan alasan dalam pemilihan judul,

antara lain:1) Penulis novel ini merupakan penulis terfavorit, anugrah pembaca

Indonesia 2010, 2) novel Ranah 3 Warna banyak menggugah hati pembaca

sehingga sebagian royalti trilogi ini untuk membangun komunitas menara, sebuah

yayasan sosial untuk membantu pendidikan orang yang tidak mampu, yang

berbasiskan sukarelawan. 3) novel ini menceritakan seseorang lulusan dari

pesantren tetapi juga memiliki kemauan keras untuk merambah kesetaraan

pendidikan negri bahkan sampai ke luar negeri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan di

bahasa dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah struktur novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi?

2. Bagaimanakah aspek-aspek psikologi watak tokoh dalam novel Ranah 3

Warna karya Ahmad Fuadi?

3. Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Ranah

3 Warna karya Ahmad Fuadi?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

6

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan

menjelaskan pendekatan psikologi sastra yang dipresentasikan dalam

novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi.

2. Tujuan Khusus

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan khusus dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan struktur dalam novel Ranah 3

Warna karya Ahmad Fuadi.

b. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan aspek-aspek psikologi watak

tokoh dalam novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi.

c. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan struktur nilai-nilai pendidikan

yang terkandung dalam novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoretis

Secara teori manfaat penelitian ini untuk melengkapi khasanah teori yang

terkait dengan pembelajaran sastra. Hasil kajian ini diharapkan

memberikan sumbangan terhadap keilmuan dalam mengapresiasi novel

dan memberikan motivasi kepada penikmat sastra secara mendalam untuk

akhirnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

7

2. Manfaat Praktis

Pertama, bagi guru novel ini bisa di jadikan sumber belajar dan media

pembelajaran baik yang berkaitan pendidikan bahasa, sastra, pendidikan

moral, dan pendidikan karakter sehingga akan tercapai tujuan dari sebuah

pendidikan itu sendiri. Kedua, bagi siswa di harapkan dengan meneladani isi

novel ini akan terbentuk karakter siswa sesuai dengan watak dan kepribadian

bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan budaya bangsa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

8

BAB II

KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,

DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori

1. Hakikat dan Jenis-jenis Novel

Karya sastra pada dasarnya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu prosa,

puisi, dan drama.Karya sastra jenis prosa biasanya diungkapkan melalui

bentuk fiksi atau cerita rekaan. Akan tetapi tidak semua karya yang

mengandung unsur rekaan disebut karya fiksi (Nurgiyantoro: 8). Menurut

kesastraan Inggris dan Amerika karya fiksi menunjuk pada karya yang

berwujud novel dan cerita pendek.

Novel dianggap sebagai hasil perenungan dan reaksi pengarang

terhadap lingkungan dan kehidupannya.Perenungan tersebut bukanlah

suatu lamunan, melainkan berupa hasil pengalaman jiwa yang telah

dipertimbangkan baik-baik. Perenungan yang telah dilakukan dengan

penuh kesadaran dan bertanggung jawab tersebut menawarkan gambaran

kehidupan seperti yang diisyaratkan oleh penulisnya sendiri. Hal ini

seperti apa yang disampaikan oleh Burhan Nurgiyantoro (2005: 3) yang

menyatakan “Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia.

Interaksinya dengan lingkungan dan dan diri sendiri, serta interaksinya

dengan Tuhan.

Fiksi merupakan hasil dialog, kontemplasi dan reaksi pengarang

terhadap lingkungan dan kehidupan.Walau berupa hayalan, tidak benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

9

jika fiksi dianggap sebagai hasil kerja lamunan belaka, lebih tepatnya fiksi

dikatakan sebagai hasil penghayatan dan perenungan secara intens,

perenungan terhadap hidup dan kehidupan yang dilakukan dengan penuh

kesadaran. Fiksi merupakan karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dan

tanggung jawab dari segi kreativitas. Fiksi menawarkan model-model

kehidupan sebagaimana yang diidealkan oleh pengarang sekaligus

menunjukkan sosoknya sebagai karya seni yang memiliki nilai estetis.

Novel yang dalam bahasa Inggris Novel merupakan bentuk karya

sastra yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannnya

yang kemudian novel dianggap bersinonim dengan fiksi ( Nurgiyantoro:

9). Kata novel berasal dari bahasa Italia novella (yang dalam bahasa

Jerman novelle) yang berarti “baru” ( Nurgiyantoro, 1994: 9).

Kata novel berasal dari bahasa latin novellus yang diturunkan dari

kata novies yang berarti “baru” (Henry Guntur Tarigan, 1993: 164). The

Amarican Collage Dictioonary (dalam Tarigan, 1993: 164) menyebutkan

bahwa novel merupakan sebuah cerita fiktif berbentuk prosa yang

memiliki panjang tertentu yang didalamnya melukiskan para tokoh, gerak,

serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu alur.Novel

merupakan sebuah aksplorasi atau suatu kronik penghidupan, perenungan,

dan melukiskan dalam bentuk pengaruh, ikatan hasil, kehancuran atau

tercapainya gerak-gerik manusia.

Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel

merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

10

unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan

tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan

sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal

mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita

kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut.

Menurut khasanah kesusastraan Indonesia moderen, novel berbeda

dengan roman. Sebuah roman menyajikan alur cerita yang lebih kompleks

dan jumlah pemeran (tokoh cerita) juga lebih banyak.Hal ini sangat

berbeda dengan novel yang lebih sederhana dalam penyajian alur cerita

dan tokoh cerita yang ditampilkan dalam cerita tidak terlalu banyak.

Pendapat lain mengatakan The present English (and Spanish) word

derives from the Italian novella for "new", "news", or "short story of

something new", itself from the Latin novella, a singular noun use of the

neuter plural of novellus, diminutive of novus, meaning "new" (Lord Byron

Don Juan, 1824: 163). Di situ dikatakan bahwa istilah novel berasal dari

Italia yang berarti “baru”. Sedangkan menurut bahasa Latin novel berasal

dari kata novellus yang berarti “baru”. Pengertian ini dikatakan karena

sebelum adanya novel orang-orang Italia dan Latin lebih dulu mengenal

istilah roman yang ceritanya 85 % berisi kisah-kisah percintaan.

E.M. Foster (2005: 78) mengatakan novel is one form of an

extended fictional prose narrative. Dari pendapat tersebut dikatakan

bahwa novel adalah satu bentuk prosa fiksi naratif yang diperluas.Prosa

fiksi yang diperluas disini dapat berarti cerita dengan plot (alur) yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

11

kompleks, karakter yang banyak, tema yang kompleks, suasana cerita yang

beragam, dan setting yang beragam pula. Namun ukuran luas disini juga

tidak mutlak demikian, mungkin yang luas hanya salah satu unsur fidiknya

saja, misalnya tema sedangkan untuk karakter, setting dan lain-lainnya

tidak.Novel menceritakan peristiwa yang biasa dialami oleh manusia

sehari-hari. Kisah yang disajikan biasanya berupa percintaan, ketuhanan,

pendidikan dan sebagainya.

Rene Wellek and Austin Warren (1995: 35) menyatakan novel

refers to both a higher reality and deeper psychology, in all, a birth of a

novel is an illustration of human condition and the environment of the

society surrounding us. Novel lebih mengacu kepada realitas yang tinggi

dan psikologi yang lebih mendalam, tetapi pada dasarnya kelahiran sebuah

novel merupakan gambaran terhadap suatu keadaan manusia dan

lingkungan masyarakat yang ada disekeliling kita.Keadaan psikologi

pengarang dan lingkungan tempat tinggal pengarang menjadi hal yang

paling utama mempengaruhi lahirnya novel.

Berikutnya istilah novel juga disampaikan oleh Chesil Beach

(1982: 90) yang menyatakan bahwa:

novel is a long work of fiction that contain more than 10000 words. It

is more complex because it has more incidents, setting, character, and

may take place in a long span of time. I may have more than one theme

and more conflicts. Novel tends to expands and it is very complex in

it’s structure. It does not finish to be read once a seat as a short story

because it’s length develops the character’s problem.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

12

Novel diartikan sebagai cerita fiksi panjang lebih dari 10.000

kata.Novel lebih bersifat kompleks karena mempunyai banyak peristiwa,

setting, karakter, dan latar tempat yang memiliki kemungkinan diambil

dalam waktu yang lama.Penulis dalam menulis novel memiliki satu tema

dengan banyak konflik.Novel memiliki tendensi untuk memperluas

sehingga sangat kompleks dalam strukturnya. Novel tidak dapat

diselesaikan atau di baca dalam sekali duduk seperti halnya cerpen, karena

di dalam novel memiliki perkembangan di berbagai permasalahan dalam

ceritanya.

Dari berbagai pendapat mengenai novel dapat disimpulkan bahwa

novel adalah suatu cerita dengan alur panjang mengisi satu buku atau lebih

yang mengarang kehidupan manusia yang bersifat imajinatif,

menceritakan kehidupan manusia hingga terjadinya konflik yang dapat

menyebabkan perubahan nasib bagi para pelakunya.

Penulisan karya sastra dalam bentuk novel ada kaitannya dengan

unsur kesejarahan sehingga interpretasi dan pemberian makna akan lebih

lengkap. Memberi interpretasi dan makna secara penuh terhadap karya

sastra, dimulai dengan membahas teori dan unsur pembentuk karya

tersebut. Menggali dan menentukan teori dan unsur pembentuknya untuk

mengetahui makna dari novel yang kita analisis.

Novel digolongkan menjadi tiga jenis yang berbeda (Goldmann

dalam Faruk, 1994: 31).Ketiga jenis penggolongan tersebut adalah 1)

novel idealisme abstrak, 2) novel psikologis, dan 3) novel pendidikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

13

Novel pertama disebut “idealisme abstrak”, artinya novel yang

menampilkan tokoh yang masih ingin bersatu dengan dunia.Novel itu

memperlihatkan idealism, namun karena persepsi tokoh tentang dunia

bersifat subjektif dan didasarkan pada kesadaran yang sempit, maka

idealismenya menjadi abstrak. Berbeda dengan novel idealism abstrak,

novel jenis romantisme idealism menampilkan sang hero yang terlampau

luas. Kesadarannya lebih luas daripada dunia sehingga menjadi berdiri

sendiri dan terpisah dari dunia. Itulah sebabnya sang hero cenderung pasif

dan cerita berkembang menjadi analisis psikologis semata.

Novel pendidikan berada diantara kedua jenis novel tersebut.

Dalam novel jenis ketiga ini, sang hero di satu pihak memiliki interioritas,

tetapi di pihak lain juga ingin bersatu dengan dunia, sehingga sang hero itu

mengalami kegagalan. Kegagalan yang dialami sang hero merupakan

kegagalan yang tidak disengaja diciptakan oleh dunia batinnya, namun Ia

menyadari sebab kegagalan itu. Hal itu disebabkan sang hero memiliki

interioritas dan kesadaran yang tinggi. Oleh Lukacs novel pendidikan ini

disebut sebagai novel “kematangan yang jantan” (Faruk, 1994: 19).

Adapun Zaiden Hendy (1993: 225) membagi novel berdasarkan

unsur fiksi dan corak isinya. Berdasarkan unsur fiksi novel dapat dibagi

menjadi tiga, yaitu novel plot, novel watak, dan novel tematis.

1. Novel plot atau novel kejadian. Novel ini mementingkan struktur

cerita atau perkembangan kejadian. Novel ini biasanya banyak

melukiskan ketegangan karena banyak mengisahkan kejadian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

14

2. Novel watak atau novel karakter. Novel ini mementingkan pengisahan

watak atau karakter para pelakunya misalnya penakut, pemalas, humor,

pemarah, mudah putus asa, mudah kecil hati, dan sebagainya;

3. Novel tematis. Novel ini mementingkan tema atau pokok persoalan

yang sangat banyak, maka novel tematispun bermacam-macam pula.

Dari sekian banyak itu digolongkan atau beberapa saja yaitu novel

politik, novel agama, dan novel sosial.

Berdasarkan corak isinya, novel dibagi atas novel popular dan

novel aktual. Novel popular adalah novel kebanyakan yang ditulis dengan

pola tiru meniru karena itu novel jenis ini sangat banyak dihasilkan.Yang

tergolong dalam novel ini yaitu novel detektif, novel kriminal, novel

western, dan novel silat.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa novel

merupakan jenis karya sastra yang mengangkat tema dan dalam alur cerita

diperankan oleh beberapa tokoh dalam beberapa episode kehidupan serta

di dalam cerita tersebut terdapat perubahan nasib tokoh-tokohnya.Sebuah

novel merupakan sebuah totalitas, suatu kemenyeluruhan yang bersifat

artistik. Sebagai sebuah totalitas, novel mempunyai bagian-bagian atau

unsur-unsur yang berkaitan dan dapat membangun totalitas dari novel itu

sendiri. Unsur pembangun novel itu salah satunya adalah subsistem

organisme. Kata inilah yang menyebabkan novel, juga sastra pada

umumnya menjadi berwujud. Pembicaraan unsur fiksi berikut dilakukan

menurut pandangan Stanton (1965) dan Chapman (1980).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

15

Unsur-unsur pembangun novel secara totalitas di samping unsur

formal bahasa, masih banyak lagi macamnya.Namun secara garis besar

unsur dalam novel di bedakan menjadi dua bagian yaitu unsur intrinsik dan

unsur ekstrinsik.

Unsur intrinsik ialah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu

sendiri. Unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya

sastra. Unsur intrinsik dalam karya sastra meliputi: peristiwa, cerita, plot,

penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya

bahasa, dan lain-lain. Unsur-unsur intrinsik dalam novel meliputi:

a. Tema

Tema (theme), menurut Stanton (1965: 20) dan Kenny (1966: 88)

adalah makna yang dikandung dalam sebuah cerita.Tema yang bagus

adalah tema yang bisa melingkupi semua isi cerita.Cerita yang

disampaikan secara panjang lebar dapat terangkum dalam sebuah tema

yang singkat dan bisa mewakili keberadaan sebuah cerita. Sedangkan

pendapat lain menyatakan tema merupakan gagasan dasar umum yang

menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai

struktur semantik dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau

perbedaan-perbedaan (Hartoko & Rahmanto dalam Burhan Nurgiyantoro,

1965: 68).

Suminto A. Sayuti berpendapat bahwa tema ialah makna cerita,

gagasan sentral, atau dasar cerita (1996: 118).tema dapat dipandang

sebagai dasar cerita, gagasan dasar umum sebuah karya novel. Gagasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

16

umum inilah yang harus ditentukan oleh pengarang dalam tahap awal

yang nantinya akan dipergunakan untuk membangun cerita.

Berikutnya tema menurut Brooks dan Warren diartikan sebagai

dasar atau makna suatu cerita atau novel (dalam Henry Guntur Tarigan,

1993: 125). Dasar cerita inilah yang nantinya akan terus digunakan untuk

mengembangkan sebuah cerita, dengan kata lain cerita tentunya „setia”

mengikuti gagasan dasar umum yang telah ditetapkan sebelumnya

sehingga berbagai peristiwa-konflik dan pemilihan berbagai unsur

intrinsik yang lain seperti penokohan, pelataran, dan penyudutpandangan

diusahakan mencerminkan gagasan dasar umum tersebut. Jika dasar cerita

telah ditetapkan maka akan mempermudahkan dalam menentukan langkah

pembuatan cerita, sehingga cerita tidak akan keluar dari lingkup tema yang

telah ditentukan.

Dari berbagai pandangan mengenai pengertian tema maka dapat

disimpulkan bahwa tema ialah gagasan dasar yang di buat atau ditentukan

oleh pengarang sebelum mencipta sebuah karya sastra.

b. Plot

Plot menurut Stanton (1965: 14) plot ialah cerita yang berisi urutan

kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat,

peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa

yang lain. Plot merupakan unsur penting. Tinjauan struktural karya fiksi

sering ditonjolkan pada pembicaraan plot.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

17

Pendapat lain mengemukakan plot sebagai peristiwa-peristiwa

yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena

pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab

akibat (Kenny: 14). Untuk menjadi sebuah plot, peristiwa haruslah

disiasati secara kreatif, sehingga akan menghasilkan suatu plot yang

bernilai estetis. Kegiatan pemplotan meliputi kegiatan menata, pengaluran,

dan pengambangan, dengan memilih peristiwa yang akan diceritakan.

Sedangkan menurut Forster (1927: 93) plot ialah peristiwa-

peristiwa cerita yang mempunyai penekanan pada adanya hubungan

kausalitas. Jadi berdasarkan beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan

bahwa plot adalah struktur peristiwa yang terdapat dalam karya fiksi yang

ditata secara apik, serta berdasarkan urutan sebab akibat.

Pembedaan plot berdasarkan kriteria urutan waktu menurut Burhan

Nurgiyantoro (153-156) dibedakan menjadi tiga, yaitu pertama plot lurus,

maju atau dapat juga dinamakan plot progresif, kedua plot sorot balik atau

regresif, ketiga plot campuran. plot sebuah novel dikatakan progresif jika

peristiwa-peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis, peristiwa-

peristiwa yang pertama diikuti oleh (atau menyebabkan terjadinya)

peristiwa-peristiwa yang kemudian. Atau, secara runtut cerita dimulai dari

tahap awal (penyituasian, pengenalan, pemunculan konflik), tengah

(konflik meningkat, klimaks), dan akhir (penyelesaian).

Plot sorot balik, adalah urutan kejadian yang dikisahkan tidak

dimulai dari tahap awal (yang benar-benar merupakan awal cerita secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

18

logika), melainkan mungkin dari tahap tengah atau bahkan akhir, baru

kemudian tahap awal cerita yang dikisahkan. Sedangkan plot campuran

adalah urutan kejadian yang dikisahkan bersifat campuran, artinya

terkadang sebuah cerita dikisahkan secara lurus dan suatu saat cerita

berubah menjadi regresif.

c. Penokohan dan Perwatakan

Dalam karya fiksi sering dipergunakan istilah tokoh atau

penokohan, watak dan perwatakan. Dalam hal ini tokoh diartikan sebagai

pelaku cerita.Tokoh cerita menurut Abrams (1981: 20), adalah orang-

orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh

pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu

seperti yang diekspresikamn dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam

tindakan. Jadi istilah penokohan sekaligus terkandung dua aspek, yakni isi

dan bentuk.

Menurut Burhan Nurgiyantoro (2010: 165) karakterisasi sering

disamakan artinya dengan perwatakan yakni menunjuk pada penempatan

tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita.

Sedangkan penggunaan istilah karakter character sendiri dalam literature

bahasa Inggris menyaran pada dua pengertian yang berbeda, yaitu sebagai

tokoh-tokoh cerita yang ditampilkan, dan sebagai sikap, ketertarikan,

keinginan, emosi, dan prinsip moral yang dimiliki tokoh-tokoh tersebut

(Stanton, 1965: 17). Dengan demikian karakter dapat berarti pelaku cerita

dan dapat pula berarti perwatakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

19

Antara seorang tokoh dengan perwatakan yang dimilikinya,

memang merupakan suatu kepaduan yang utuh. Penyebutan nama tokoh

tertentu, tak jarang langsung dapat mengisyaratkan kepada kita perwatakan

yang dimilikinya. Hal itu terjadi terutama pada tokoh-tokoh cerita yang

telah menjadi milik masyarakat.

Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dibedakan menjadi dua,

yaitu tokoh sederhana dan tokoh bulat atau tokoh kompleks (Burhan

Nurgiyantoro: 181). Tokoh sederhana dalam bentuknya yang asli, adalah

tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat-watak

yang tertentu saja. Sebagai seorang tokoh manusia ia tidak diungkap

berbagai kemungkinan sisi hidupnya. Sedangkan tokoh bulat atau tokoh

kompleks adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai sisi

kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya. Ia dapat saja memiliki

watak tertentu yang dapat diformulasikan, namun ia pun dapat

menampilkan watak dan tingkah laku bermacam-macam, bahkan mungkin

bertentangan dan sulit diduga.

d. Latar

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu,

menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial

tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams, 1981:

175). Latar yang ditulis dalam cerita biasanya sesuai dengan latar atau

tempat-tempat yang pernah di kunjungi oleh penulis. Artinya pengalaman

suatu tempat yang dimiliki oleh penulis akan digunakan sebagai modal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

20

dalam menulis cerita, sehingga latar yang diceritakan terlihat nyata dan

rinci penjelasannya.

Unsur latar dapat dibedakan menjadi tiga unsur pokok, yaitu

tempat, waktu, dan sosial (Burhan Nurgiyantoro: 227). Ketiga unsur itu

walau masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat

dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling

mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur-unsur yang mungkin

dipergunakan berupa tempat-tempat dengan nama tertentu. Latar waktu

berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan” tersebut biasanya

dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat

dikaitkan dengan peristiwa sejarah. Sedangkan latar sosial menyaran pada

hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di

suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan

sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup

kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi,

keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain-lain.

e. Sudut Pandang

Sudut pandang, menyarankan pada cara sebuah cerita dikisahkan.

Sudut pandang ialah cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang

sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

21

peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada

pembaca (Abrams, 1981: 142). Sudut pandang merupakan salah satu unsur

fiksi yang digolongkan sebagai sarana cerita. Sudut pandang merupakan

strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk

mengemukakan gagasan dan ceritanya.

Stevick (1967: 85) mengemukakan bahwa sudut pandang dapat

disamakan artinya, bahkan dapat lebih memperjelas dengan istilah

pengisahan ( focus of narration). Menurut Stevick pengertian sudut

pandang adalah sebuah pengisahan tokoh melalui persona atau yang biasa

disebut dengan kata ganti orang. Hal itu akan mempermudah dalam

pengisahan cerita dan membuat cerita yang disampaikan pengarang lebih

terlihat hidup.

Sudut pandang diartikan sebagai sesuatu yang menyaran pada

masalah teknis, sarana untuk menyampaikan maksud yang lebih besar dari

pada sudut pandang itu sendiri.Sudut pandang merupakan teknik yang

dipergunakan pengarang untuk menemukan dan menyampaikan makna

karya artistiknya, untuk dapat sampai dan berhubungan dengan pembaca

(Booth dalam Stevick, 1967: 107). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa sudut pandang merupakan tempat pencerita dalam hubungannya

dengan cerita dari sudut mana pencerita menyampaikan kisahnya.

Sudut pandang memiliki banyak macam jenis, tergantung dari

sudut mana ia dipandang dan seberapa rinci ia dibedakan. Pembedaan

sudut pandang juga dapat dilihat dari bagaimana kehadiran cerita itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

22

kepada pembaca: lebih bersifat penceritaan, telling atau penunjukan,

showing, naratif atau dramatik. Metode langsung (telling) pemaparan

dilakukan secara langsung oleh si pengarang. Metode ini biasanya

digunakan oleh kisah-kisah rekaan jaman dahulu sehingga pembaca hanya

mengandalkan penjelasan yang dilakukan pengarang semata. Menurut

Albertin Minderop (2011: 8) ada beberapa cara yang dapat dilakukan

pengarang dalam memaparkan ceritanya melalui metode langsung,

diantanya adalah sebagai berikut:

1. Karakterisasi Menggunakan Nama Tokoh

Nama tokoh dalam suatu karya sastra kerap kali digunakan untuk

memberikan idea tau menumbuhkan gagasan, memperjelas serta

mempertajam perwatakan tokoh. Para tokoh diberikan nama yang

melukiskan kualitas karakteristik yang membedakannya dengan tokoh lain

nama tersebut mengacu pada karakteristik dominan si tokoh.

2. Karakterisasi Melalui Penampilan Tokoh

Dalam suatu karya sastra faktor penampilan tokoh memegang

peranan penting sehubungan dengan telaah karakterisasi. Penampilan tikoh

yang dimaksud misalnya, pakaian apa yang dikenakannya atau

bagaimanaekspresinya. Rincian penampilan memperlihatkan kepada

pembaca tentang usia, kondisi fisik/kesehatan, dan tingkat kesejahteraan si

tokoh. Dari pelukisan ini tampak apakah si tokoh merupakan sosok yang

kuat, terkadang lemah, relatif berbahagia, tenang atau kadang kala kasar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

23

Sesungguhnya perwatakan tokoh melalui penampilan tidak dapat

disangkal terkait pula kondisi psikologis tokoh dalam cerita.

3. Karakterisasi Melalui Tuturan Pengarang

Metode ini memberikan tempat yang luas dan bebas kepada

pengarang dalam menentukan kisahnya. Pengarang berkomentar tentang

watak dan kepribadian para tokoh hingga menembus ke dalam pikiran,

perasaan, dan gejolak batin sang tokoh. Dengan demikian, pengarang

terus-menerus mengawasi karakterisasi tokoh. Pengarang tidak sekedar

menggiring perhatian pembaca terhadap komentarnya tentang watak tokoh

tetapi juga mencoba membentuk persepsi pembaca tentang tokoh yang

dikisahkannya.

Sedangkan metode tidak langsung (showing) adalah metode yang

mengabaikan kehadiran pengarang, sehingga para tokoh dalam karya

sastra dapat menampilkan diri secara langsung melalui tingkah laku

mereka. Dalam hal ini pembaca dapat menganalisis sendiri karakter para

tokoh. Dalam metode ini Albertin Minderop (2011: 22) menyatakan bahwa

metode tidak langsung dapat dilakukan melalui:

a. Karakterisasi Melalui Dialog

Karakterisasi melalui dialog terbagi atas apa yang dikatakan

penutur, jati diri penutur, lokasi dan situasi percakapan, jati diri tokoh yang

dituju oleh penutur, kualitas mental para tokoh, nada suara, penekanan,

dialek, dan kosa kata para tokoh.

b. Lokasi dan Situasi Percakapan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

24

Percakapan yang berlangsung dalam cerita ditampilkan sesuai

kebutuhan, keadaan, dan lokasi di mana dia sedang berbicara. Lokasi yang

ditampilkan tokoh dalam cerita dapat digambarkan ketika tokoh sedang

berada di jalan, pasar, kamar pribadi, sekolahan, atau tempat-tempat umum

lainnya. Situasi terjadinya percakapan apakah pada malam hari, pagi hari,

atau siang hari sangat mempengaruhi percakapan yang berlangsung dalam

cerita.

c. Jatidiri Tokoh yang Dituju Oleh Penutur

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh dalam

cerita. Maksudnya tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang tokoh

lainnya.

d. Kualitas Mental Para Tokoh

Kualitas mental para tokoh dapat dikenali melalui alunan adan

aliran tuturan ketika para tokoh bercakap-cakap. Misalnya para tokoh yang

terlibat dalam suatu diskusi yang hidup menandakan bahwa mereka

memiliki sikap mental yang open-minded. Ada pula tokoh yang gemar

memeberikan opini, atau bersikap tertutup (close-minded), atau tokoh yang

penuh rahasia dan menyembunyikan sesuatu.

e. Nada Suara, Tekanan, Dialek, dan Kosa Kata

Nada suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat membantu

memperjelas karakter para tokoh apabila pembaca mampu mengamati dan

mencermatinya secara tekun dan sungguh-sungguh. Nada suara walaupun

diekspresikan secara eksplisit maupun implisit dapat memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

25

gambaran kepada pembaca tentang perwatakan tokoh. Sedangkan tekanan

suara memberikan gambaran penting karena memperlihatkan keaslian

watak tokoh bahkan dapat merefleksikan pendidikan, profesi, dan dari

kelas mana tokoh berasal.

f. Karakterisasi Melalui Tindakan Para Tokoh

Perbuatan dan tingkah laku secara logis merupakan pengembangan

psikologi dan kepribadian, memperlihatkan bagaimana watak tokoh

ditampilkan dalam perbuatannya. Selain itu, terdapat motivasi yang

melatarbelakangi perbuatan dan dapat memeperjelas gambaran watak para

tokoh. Apabila pembaca mampu menelusuri motivasi ini maka tidak sulit

untuk menentukan watak tokoh.

Pembedaan sudut pandang yang akan dikemukakan berikut

berdasarkan pembedaan yang telah umum dilakukan orang. Macam-

macam sudut pandang dalam karya sastra dapat digolongkan sebagaimana

yang diungkapkan oleh Burhan Nurgiyantoro (2011: ) sebagai berikut:

1. Sudut Pandang Persona Pertama: “Aku”

Sudut pandang orang pertama ini pengarang berlaku

sebagai narrator atau seseorang yang terlibat dalam cerita.

2. Sudut Pandang Persona Ketiga: “Dia”

Pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang

persona ketiga, gaya “Dia” , narator adalah seseorang yang berada di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

26

luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut

nama, atau kata gantinya; Ia, Dia, mereka.

3. Sudut Pandang Campuran

Penggunaan sudut pandang yang bersifat campuran di

dalamnya mungkin menggunakan sudut pandang persona ketiga

dengan teknik “Dia” mahatahu dan “Dia” sebagai pengamat.

Jakob Sumardjo dan Saini K.M. dalam bukunya Apresiasi

Kesusastraan (1998: 82) menyatakan bahwa sudut pandang pada dasarnya

adalah visi pengarang , artinya sudut pandang yang diambil pengarang

untuk melihat suatu kejadian cerita ada empat macam sudut pandang,

yaitu:

1. Omniscient point of view (sudut penglihatan yang berkuasa). Disini

pengarang bertindak sebagai pencipta segalanya

2. Objective point of view. Dalam teknik ini pengarang bekerja seperti

dalam teknik omniscient, hanya pengarang sama sekali tidak member

komentar apa pun. Pembaca hanya disuguhi “pandangan mata”

3. Sudut pandang orang pertama. Gaya ini bercerita dengan sudut

pandangan “Aku”. Jadi seperti orang menceritakan pengalamannya

sendiri

4. I”oini of View. Peninjau dalam teknik ini pengarang memilih salah

satu tokohnya untuk bercerita.

Sedangkan A. sayuti membagi sudut pandang menjadi empat jenis

yaitu, 1) sudut pandang akuan-sertaan; 2) sudut pandang akuan-taksertaan;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

27

3) sudut pandang diaan-mahatahu; 4) sudut pandang diaan-terbatas.

Keempat sudut pandang tersebut memiliki peran masing-masing, namun

tidak menutup kemungkinan bahwa dalam sebuah novel pengarang

mengguna kan beberapa sudut pandang sekaligus.

Di dalam sudut pandang akuan-sertaan, tokoh sentral cerita adalah

pengarang yang secara langsung terlibat dalam cerita. Sementara itu dalam

sudut pandang akuann-taksertaan tokoh “Aku” biasanya hanya menjadi

pembantu atau pengantar tokoh lain yang lebih penting. Pencerita pada

umumnya hanya muncul di awal atau di akhir cerita saja (Suminto

A.sayuti, 1996: 101).

Di dalam sudut pandang diaan-mahatahu Pengarang berada di luar

cerita. Pengarang berperan menjadi pengamat yang mahatahu, bahkan

dapat berdialog langsung dengan pembaca. Sedangkan diaan-terbatas,

pengarang menjadi orang ketiga, yakni sebagai pencerita yang terbatas hak

berceritanya. Pengarang dengan kedudukannya sebagai orang ketiga henya

menceritakan apa yang dialami oleh tokoh yang dijadikan tumpuan cerita

Suminto A. sayuti, 1996: 101).

Panuti Sudjiman dalam Zulfahnur dkk (1996: 35) mengemukakan

bahwa sudut pandang adalah tempat pencerita dalam hubungannya dengan

cerita-cerita dari sudut mana pencerita menyampaikan kisahnya. Hal

tersebut memiliki pengertian bahwa pengarang menuturkan kejadian atau

rentetan peristiwa melalui siapa, dan jika pembaca mendapatkan gambaran

yang jelas maka ia akan mudah mamahmi cerita.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

28

Harry Shaw (dalam Zulfahnur, dkk, 1996: 36) menbagi sudut

pandang menjadi tiga macam, yaitu:

1. Pengarang terlibat : pengarang ikut ambil bagian dalam cerita sebagai

tokoh utama atau yang lain, mengisahkan tentang dirinya. Dalam cerita

ini pengarang menggunakan kata ganti orang pertama (aku atau saya)

2. Pengarang sebagai pengamat: posisi pengarang sebagai pengamat yang

mengisahkan pengamatannya sebagai tokoh samping. Pengarang

berada di luar cerita, dan menggunakan kata ganti orang ketiga (ia atau

dia) di dalm ceritanya.

3. Pengarang serba tahu : pengarang berada di luar cerita (impersonal)

tapi serba tahu tentang apa yang di rasa dan di pikirkan oleh tokjoh

cerita. Dalam kisahan cerita pengarang memakai nama-nama orang

dan kata ganti “dia” (orang ketiga).

Jadi sudut pandang atau pusat pengisahan adalah tempat pencerita

dalam hubungannya denga cerita yang digunakan pengarang untuk melihat

suatu kejadian cerita secara utuh untuk memperoleh totalitas cerita.Sudut

pandang mewakili pengarang dalam menuturkan setiap kejadian yang ada

dalam cerita.

g. Amanat

Zulfahnur, dkk (1996: 26) berpendapat bahwa amanat dapat

diartikan sebagi pesan berupa ide, gagasan, ajaran moral, dan nilai-nilai

kemanusiaan yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.Pesan-

pesan moral yang mewakili pengarang sebagai bagian dari sebuah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

29

masyarakat tertentu itulah yang menjadi sbeuah ruh dalam sebuah karya.

Sebuah karya tidak akan berarti jika tidak mengandung pesan-pesan

tersebut.

Amanat menurut Panuti Sudjiman (1988: 57) ialah ajaran moral

atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang.Dalam amanat terdapat

dua jenis bentuk, yaitu implisit dan eksplisit.Sudjiman mengatakan bahwa

amanat implisit jika jalan keluar atau ajarean moral itu disiratkan dalam

tingkah laku tokoh yang menjelang akhir cerita.Sedangkan dikatakan

eksplisit jika pengarang pada tengah atau akhir cerita menyampaikan

seruan, saran, nasihat, anjuran, larangan, dan sebagainya.

Burhan Nurgiyantoro mengemukakan bahwa dalam sebuah novel

sering ditemukan adanya pesan yang tersembunyi, namun ada juga yang

disampaikan secara langsung dan terkesan ditonjolkan pengarang. Bentuk

penyampaian pesan moral yang ditonjolkan secara langsung identik

dengan cara pelukisan watak tokoh yang bersifat uraian, telling atau

penjelasan expository (1995: 336).

Karya sastra adalah karya yang estetis yang memiliki fungsi untuk

menghibur, memberi kenikmatan emosional dan intelektual.Oleh

karenanya karya sastra harus memiliki kepaduan yang utuh pada semua

unsurnya. Pesan moral yang bersifat langsung oleh Burhan Nurgiyantoro

(1995: 337), dikatakan biasanya terasa dipaksakan dan kurang koheren

dengan unsur yang lain. Hal tersebut dapat mengurangi nilai karya sastra

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

30

yang bersangkutan. Hubungan langsung yang terjadi tersebut dijelaskan

dalam gambar berikut ini:

pengarang Amanat pembaca

(Andresser) (Message) (Andresse)

Gambar 1. Hubungan Langsung Pengarang dengan Karyanya

Gambar di atas menunjukkan bahwa pesan yang ingin disampaikan

pengarang tidak memiliki hubungan yang berkaitan dengan cerita sehingga

terkesan tidak melibatkan tokoh cerita dan alut penceritaannya. Pengarang

akan lebih bijak jika dalam menyampaikan pesannya mengikutsertakan

teks cerita , sehingga terjalin koherensi yang kuat dan padu. Hubungan

komunikasi langsung pengarang dan pembaca yang tidak mengabaikan

teks sastra tersebt dapat dilukiskan dalam gambar berikut ini:

Gambar 1.2 Hubungan Langsung Pengarang Dengan Karyanya Tanpa

Mengabaikan Teks

Bentuk penyampaian pesan secara tak langsung atau tersirat menurut

Burhan Nurgiyantoro (1995: 341), mengandung arti bahwa pengarang

Pengarang Pembaca Amanat

Amanat

Ditafsirkan

Oleh

h

Amanat

Teks

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

31

memberikan kebebasan seluas – luasnya untuk pembaca sehingga kurang ada

potensi pengarang untuk langsung menggurui pembaca, pengarang tidak

menganggap pembaca bodoh, demikian pula sebaliknya, pembaca pun tidak

mau dibodohi oleh pengarang.Dengan begitu, satu pihak pengarang berusaha

“Menyembunyikan” pesan dalam teks, dalam kepaduannya dengan totalitas

cerita, di lain pihak, pembaca berusaha menemukannya lewat teks cerita itu

sendiri.

Dilihat dari kebutuhan pengarang yang ingin menyampaikan pesan

dan pandangannya, menurut Burhan Nurgiyantoro (1995: 341). Cara

penyampaian pesan tak langsung ini mungkin kurang komunikatif, sebab

pembaca belum tentu mampu mengungkap apa yang sesungguhnya ingin

pengarang sampaikan, paling tidak dengan memilih penyampaian pesan tak

langsung ini, peluang terjadinya salah tafsir cukup besar.Namun, hal tersebut

dapat dimaklumi, bahkan merupakan hal yang esensial dalam karya sastra

yang notabene mengandung banyak penafsiran.

Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa amanat dalam karya

sastra merupakan hal yang ingin disampaikan oleh pengarang lewat karya

tersebut, dan amanat dibedakan menjadi dua, yaitu implisit dan eksplisit.

2. Pengertian Psikologi Sastra dan Metode Penelitian Psikologi Sastra

a. Pengertian Psikologi Sastra

Psikologi sastra adalah model penelitian interdisiplin dengan

menetapkan karya sastra sebagai memiliki posisi lebih dominan (Nyoman

Kutha Ratna, 2004: 349). Pada dasarnya psikologi sastra memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

32

perhatian pada pembicaraan dalam kaitannya dengan unsur-unsur kejiwaan

tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam karya.Melalui pendekatan

psikologi sastra masyarakat dapat menikmati sebuah karya melalui

pemahaman terhadap tokoh-tokoh, misalnya adanya perubahan, kontradiksi,

dan penyimpangan-penyimpangan lain yang terjadi dalam masyarakat

khususnya yang berkaitan dengan psike atau kejiwaan.

Psikologi Sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan

relevansi dan peranan studi psikologis. Artinya, psikologi turut berperan

penting dalam penganalisisan sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut

kejiwaan karya sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun

pembacanya. Dengan dipusatkannya perhatian pada tokoh-tokoh, maka akan

dapat dianalisis konflik batin yang terkandung dalam karya sastra. Jadi,

Secara umum dapat disimpulkan bahwa hubungan antara sastra dan psikologi

sangat erat hingga melebur dan melahirkan ilmu baru yang disebut dengan

“Psikologi Sastra”.

Rene Wellek dan Austin Warren (1989: 90) berpendapat bahwa istilah

psikologi sastra mempunyai empat pengertian.Yang pertama adalah studi

psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi. Yang kedua adalah

studi proses kreatif. Yang ketiga studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang

dierapkan pada karya sastra.Dan yang keempat mempelajari dampak sastra

pada pembaca (psikologi pembaca).Istilah psikologi pengarang artinya

kecerdasan sastrawan dalam menghasilkan karya sastra yang biasanya sering

melampaui batas kewajaran, melalui psikologi sastra keadaan psike

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

33

pengarang dapat di deteksi. Selain itu studi psikologi yang berkaitan dengan

pengarang berhubungan dengan inspirasi, ilham, dan kekuatan-kekuatan

supranatural lainnya.

The term of “psychological literature” posses four possibilities. The

first is the study of author’s psychology as a type or as a personal.

The second is the study of creative process. The third is study of type

and psychological laws applied on literature. The fourth is to learn

the impacts of literature on reader (reader’s psychology) (1948: 90).

Berikutnya Schallenberg menyatakan According to Sigmund Freud,

psychological literature is all mental phenomena which are covered by the

unconscious nature of consciousness (1997: 18). Artinya menurut Sigmund

Freud psikologi sastra adalah semua gejala yang bersifat mental bersifat tak

sadar yang tertutup oleh alam kesadaran (Schellenberg, 1997: 18). Asas

psikologi merupakan alam bawah sadar, yang disadari secara samar-samar

oleh individu yang bersangkutan.Ketaksadaran justru merupakan bagian yang

paling besar dan paling aktif dalam diri setiap orang. Dalam hal ini Freud

juga menghubungkan karya sastra dengan mimpi.Sastra dan mimpi dianggap

memberikankepuasan secara tak langsung.

Daiches (1956: 340-357) states that psychology research on literature

is devided into three: first, psychological literature through authorship

analysis; second, psychological literature through the figures and

characteristics analysis; third, psychological literature in term of archetypal

image. Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa penelitian psikologi sastra

dibedakan menjadi tiga: pertama psikologi sastra melalui analisis dunia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

34

kepengarangan, kedua psikologi sastra melalui analisis tokoh-tokoh dan

penokohan, ketiga psikologi sastra dalam kaitannya dengan citra arketipe.

Cara yang pertama disebut sebagai kritik ekspresif sebab melukiskan

pengarang sebagai subjek individual, khususnya antara sikap pengarang

dengan karya yang dihasilkan.Cara yang kedua disebut kritik objektif dengan

memusatkan perhatian pada tokoh-tokoh, sebagai perwujudan karakterologi

dan karakterisasi. Cara yang ketiga disebut sebagai kritik arkatipe sebab

analisis dipusatkan pada eksistensi ketaksadaran kolektif.

Ernest Hilgert (1957: 58) mengatakan Psychology may be defined is

the science that studies the behavior of man and other animal yang artinya

adalah psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku

manusia dan hewan lainnya. Dalam hubungannya dengan psikologi sastra

ilmu psikologi mempelajari hubungan kejiwaan tokoh-tokoh dengan sikap

atau tingkah laku yang tercermin dalam karya sastra.Keberadaan sikap dan

kejiwaan pengarang dapat dideteksi melalui karya sastranya, sedangkan sikap

dan perilaku tokoh biasanya erat kaitannya dengan kehidupan pengarang.

Robert S. Woodworth dan Marquis (1984: 110) mengatakan

Psychology is the scientific studies of individual activities relation to the

inveronment artinya psikologi merupakan keilmuan yang mempelajari tentang

aktivitas in divide dalam hubungan dengan alam sekitarnya. Alam sekitar ini

meliputi kehidupan pengarang sebagai pencipta karya, karya sastra itu sendiri,

dan pembaca sebagai penikmat karya sastra.Segala aspek yang berhubungan

dengan psike dapat dianalisis melalui pendekatan psikologi sastra.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

35

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

psikologi sastra ialah model penelitian interdisiplin dengan menetapkan karya

sastra sebagai memiliki posisi yang dominan yang memusatkan penelitian

pada aspek kejiwaan tokoh yang terdapat dalam karya sastra.Aspek-aspek

kemanusiaan merupakan objek utama psikologi sastra.Unsur-unsur kejiwaan

tokoh fiksional dalam karya sastra dianalisis untuk mengetahui aspek

psikologis watak yang timbul dalam karya tersebut.

Menurut Semi (1993: 41), ada beberapa asumsi yang memunculkan

psikologi sastra antara lain, yaitu:

1. Karya sastra merupakan produk dari suatu keadaan kejiwaan dan

pemikiran pengarang yang berada dalam situasi setengah sadar

(subconcius) setelah mendapat bentuk yang jelas dituangkan ke dalam

bentuk tertentu secara sadar (conscious) dalam bentuk penciptaan karya

sastra. Jadi proses terbentuknya karya sastra terjadi dari dua tahap, yaitu

pertama dalam bentuk meramu gagasan dalam situasi imajinatif dan

abstrak, kemudian dipindahkan ke dalam tahap kedua, yaitu penulisan

karya sastra yang sifatnya mengkonkretkan apa yang sebelumnya dalam

bentuk abstrak.

2. Mutu sebuah karya sastra ditentukan oleh bentuk proses penciptaan dari

tingkat pertama, yang berada di alam bawah sadar, kepada tingkat kedua

yang berada dalam keadaan sadar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

36

3. Di samping membahas proses penciptaan dan kedalaman segi perwatakan

tokoh, perlu pula mendapat perhatian dan penelitian, yaitu aspek makna,

pemikiran, dan falsafah yang terlihat di dalam karya sastra.

4. Karya yang bermutu, menurut pendekatan psikologis, adalah karya sastra

yang mampu menyajikan simbol-simbol, wawasan, perlambangan yang

bersifat universal yang mempunyai kaitan dengan mitologi, kepercayaan,

tradisi, moral, budaya, dan lain-lain.

5. Karya sastra yang bermutu menurut pandangan pendekatan psikologis

adalah karya sastra yang mempu menggambarkan kekalutan dan

kekacauan batin manusia karena hakikat kehidupan manusia itu adalah

perjuangan menghadapi kekalutan batinnya sendiri. Perilaku yang tampak

dalam kehidupan sehari-hari bagi setiap orang belum sepenuhnya

menggambarkan diri mereka masing-masing. Apa yang diperlihatkan

belum tentu sama dengan apa yang sesungguhnya terjadi di dalam dirinya

karena manusia sering kali menutupinya. Kejujuran, kecintaan,

kemunafikan, dan lain-lain berada di dalam batin masing-masing yang

kadang terlihat gejalanya dari luar dan kadang-kadang tidak.

6. Kebebasan individu penulis sangat dihargai, dan kebebasan mencipta juga

mendapat tempat yang istimewa. Dalam hal ini, sangat dihargai individu

yang senantiasa berusaha mengenal hakikat dirinya. Dalam upaya

mengenal dirinya pula sastrawan mencipta untuk mengkonkretkan apa

yang bergolak di dalam dirinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

37

Dari enam alasan tersebut secara jelas dapat dipahami bahwa

psikologi sastra layak dikembangkan.Kehadiran psikologi sastra

merupakan analisis produk kejiwaan.Melalui analisis ini diharapkan

sebuah karya sastra dapat dipahami secara mendalam melalui watak-watak

psikologis yang dialami tokoh dalam karya sastra tersebut.

Pada dasarnya penelitian psikologi sastra meliputi tiga hal, yaitu:

1. Psikologi Pengarang

Yang perlu dikaji dalam kaitannya dengan pengarang menurut Wright

(1991: 146) adalah mencermati sastra sebagai analog fantasi percobaan

sintom penulis tertentu.Setelah itu baru dapat dipahami seberapa jauh

fantasi bergulir dalam sastra. Dalam psikologi pengarang terdapat empat

lingkup dunia kepengarangan, yaitu:

a. Memori Psikologis Pengarang

Memori adalah salah satu persoalan yang dapat digunakan untuk

menciptakan sebuah karya sastra. Seorang sastrawan tidak akan lepas

dari fantasi kejiwaan, bahkan amat mungkin fantasi dalam diri

sastrawan semakin berlebihan. Sastrawan dianggapnya mengulangi

kembali atau mempertahankan hubungan dengan masa kanak-

kanaknya dan masa mudanya.Karya sastra dalam konteks ini

merupakan “rekaman ulang”.Reka ulang merupakan potret

jiwa.Pemutaran ulang kejiwaan tidak hanya timbul dari dirinya, tetapi

juga lingkungan. Kekayaan diri pengarang akan ditempa oleh kondisi

lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

38

b. Tipologi Psikis Pengarang

Keadaan psikis pengarang adalah suasana unik.Dikatakan oleh wellek

dan Warren (1989: 95-98) bahwa homo scriptor tidak terdiri satu tipe

saja. Pengarang adalah makhluk multijiwa, yang bisa bersuara apa

saja. Dalam hal ini sastrawan digolongkan ke dalam dua tipe

psikologis, yaitu (1) sastrawan yang “kesurupan” yang penuh emosi,

menulis dengan spontan dan yang meramal masa depan, dan (2)

sastrawan “pengrajin” yang penuh keterampilan, terlatih dan bekerja

dengan serius dan penuh tanggung jawab.

c. Psikobudaya Pengarang

Psikobudaya adalah kondisi pengarang yang tidak lepas dari aspek

budaya.Kejiwaan pengarang dituntun oleh kondisi budaya.Hampir

semua pengarang tidak lepas dariyang faktor budaya. Pengarang tidak

bisa lepas dari budaya, pribadi, dan moral yang mengitari jiwanya.

Oleh sebab itu, kreativitas pengarang sebenarnya merupakan “cetak

ulang” dari jiwanya. Dari faktor budaya karakter pribadi pengarang

akan terbentuk, misalnya pengarang yang hidup dalam lingkup budaya

keras, marginal, ketidakadilan tentu akan menghasilkan karya yang

keras juga. Budaya kota dan desa juga akan membentuk jiwa

pengarang.

d. Kepribadian Pengarang

Kepribadian adalah persoalan jiwa pengarang yang asasi. Pribadi

pengarang akan mempengaruhi ruh karya. Dikatakan oleh Danandjaja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

39

91994: 41) bahwa kepribadian seseorang ada yang normal dan

abnormal.Pribadi normal biasanya mengikuti irama yang lazim dalam

kehidupannya. Adapun abnormal, bila terjadi deviasi kepribadian.

Kedua wilayah tersebut sah dalam kehidupan pengarang.

2. Psikologi Tokoh

Tokoh adalah figur yang dikenai dan sekaligus mengenai tindakan

psikologis. Dia adalah “eksekutor” dalam sastra. Jutaan rasa akan hadir

melalui tokoh. Segala sesuatu yang dialami tokoh yakni, kecemasan,

kegelisahan moral akibat ia telah berbuat dosa dan salah sehingga perasaan

bersalah dan berdosa menghantui nuraninya. Tokoh yang menjadi

tumpuan penelitian psikologi sastra perlu diidentifikasi.Dalam analisisnya

pada umumnya yang menjadi tujuan adalah tokoh utama, sedangkan tokoh

kedua, kedua, ketiga, dan seterusnya kurang mendapat

penekanan.Seharusnya semua aspek psikologi tokoh dianalisis karena

semua tokoh memiliki watak sendiri-sendiri yang seringkali juga dijadikan

cerminan diri bagi pembaca.

3. Psikologi Pembaca

Psikologi pembaca atau disebut dengan resepsi pembaca

merupakan sebuah penerimaan. Penerimaan sastra oleh pembaca bisa

berbeda-beda tafsirnya. Perbedaan inilah yang menuntut kebebasan tafsir.

Tafsir yang beragam dan plural, akan memperkaya pesan. Tafsir

psikologis akan membangkitkan imajinasi yang berharga. Pembaca bebas

bermain imajinasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

40

Sastra merupakan sebuah dokumen, monument, dan tanda (struktur

indah). Ketiga hal ini dalam studi psikologi sastra harus dipegang teguh

agar fokus penelitian tidak meleset. Dengan demikian dapat dikatakan

fokus penelitian psikologi sastra adalah aspek kejiwaan. Kejiwaan itu

sangat luas, namun peneliti bisa memfokuskan pada satu atau lebih sisi

yang dominan saja (Fokkema dalam Suwardi Endraswara, 1998: 174).

b. Metode Penelitian Psikologi Sastra

Metode atau langkah kerja pada pendekatan psikologis menurut

Semi dalam Suwardi Endraswara (1993: 80-81). Langkah kerja yang akan

menuntun fokus penelitian psikologi sastra adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan psikologis menekankan analisis terhadap keseluruhan karya

sastra, baik segi intrinsik maupun segi ekstrinsik. Namun, tekanan

diberikan kepada segi intrinsik. Dari segi intrinsik, yang ditekankan adalah

penokohan atau perwatakannya.

2. Segi ekstrinsik yang dipentingkan untuk dibahas adalah mengenai

pengarang yang menyangkut masalah kejiwaannya, cita-cita, keinginan,

falsafah hidup, obsesi, dan lain-lain. Dalam hubungan ini diperlukan

melacak riwayat hidup pengarang dari kecil karena adanya anggapan

bahwa peristiwa dan kejiwaan pengalaman masa kecil akan mempengaruhi

kehidupan, tindakan, dan cara berpikir yang bersangkutan pada masa

dewasa. Dengan memahami segi kejiwaan pengarang, akan sangat

membantu dalam memahami perilaku dan perwatakan tokoh-tokoh cerita

yang ditulisnya. Apa yang dilukiskan pengarang merupakan tumpukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

41

pengalaman kejiwaan pengarang. Dengan demikian , akan menjadi mudah

pula memahami segi-segi lain yang ada kaitannya dengan perilaku dan

perwatakan tokoh cerita.

3. Di samping menganalisis penokohan dan perwatakan , dilakukan analisis

yang lebih tajam tentang tema utama karya sastra.

4. Di dalam analisis perwatakan harus dicari nalar tentang perilaku tokoh.

Apakah perilaku tersebut dapat diterima apabila ditinjau secara psikologi.

Selain itu juga harus dijelaskan motif dan niat yang mendukung tindakan

tersebut.

5. Proses penciptaan merupakan hal lain yang mesti mendapat perhatian.

Dalam penelitian harus diketahui apa motif penciptaan. Apakah penciptaan

karya tersebut berdasarkan endapan pengalaman batin atau ada keinginan-

keinginan yang tidak terpenuhi, yang segera melepaskan kekecewaan itu

dengan menulis.

6. Konflik serta kaitannya dengan perwatakan dan alur cerita, harus pula

mendapat penelitian, bahkan perlu dijelaskan perwatakan yang dihinggapi

gejala penyakit neurosis, psikosis, dan halusinasi. Dalam menganalisis

konflik harus dilihat apakah konflik itu terjadi dalam diri tokoh, atau

konflik dengan tokoh lain atau situasi yang berada di luar dirinya.

Dari penjelasan di atas dapat disintemasikan bahwa fokus

penelitian psikologi sastra bisa pada teks yang terkait dengan perwatakan

tokoh, proses kreatif, dan pembaca.Masing-masing fokus memerlukan

penelitian yang serius. Tetapi yang utama bagi peneliti adalah menemukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

42

data kejiwaan apa saja yang ada dalam sastra atau yang

melingkupinya.Fokus juga lahir dari konsep bahwa sastra tidak lahir dari

bumi yang kering atau kosong.Sastra tidak bisa hadir dari kekosongan

jiwa. Jiwa yang rumit justru akan memungkinkan lahirnya sekian banyak

sastra.

3. Teori Psikologi Abraham Maslow

Penelitian psikologi sastra berawal dari teori Sigmund Freud

(1856-1939). Freud membedakan kepribadian menjadi tiga macam, yaitu

Id, Ego, dan Superego. Ketiga ranah psikologi ini menjadi dasar pijakan

penelitian psikologi sastra. Berbeda dengan teori Sigmund Freud tokoh

psikologi sastra berikutnya adalah Abraham Maslow yang dikenal sebagai

pelopor aliran psikologi humanistik. Menurut Maslow (1989: 201)

manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin.

Teori yang disampaikan Abraham Maslow dikenal dengan

Hierarchy of Needs atau hirarki kebutuhan. Teori ini dilatar belakangi oleh

kehidupan keluarganya dan pengalaman hidupnya sehingga member

pengaruh atas gagasan psikologisnya. Maslow menggunakan piramida

sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki

kebutuhan. Menurut Maslow (1989: 201), manusia termotivasi untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut

memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat

dasar/ fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

43

hirarki kebutuhan tersebut disampaikan Abraham Maslow (1989: 204)

adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis

Pada tingkat yang paling bawah terdapat kebutuhan yang bersifat

fisiologik (kebutuhan akan udara, makanan, minuman, dan sebagainya)

yang ditandai oleh kekurangan sesuatu dalam tubuh orang yang

bersangkutan. Kebutuhan ini dinamakan kebutuhan dasar (besic needs)

yang jika tidak dipenuhi manusia yang bersangkutan bisa kehilangan

kendali atas perilakunya sendiri karena kapasitas manusia tersebut

dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya

itu. Sebaliknya, jika kebutuhan dasar ini relatif sudah tercukupi muncullah

kebutuhan yang lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan rasa aman.

2. Kebutuhan Rasa Aman

Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan

keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa

diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas. Karena adanya kebutuhan

inilah maka manusia membuat peraturan, undang-undang,

mengembangkan kepercayaan, membuat sistem dan sebagainya. Jika

kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka pandangan dunianya bisa terpengaruh

yang akhirnya akan menimbulkan perilaku yang cenderung negatif.

3. Kebutuhan Dicintai dan Disayangi

Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman terpenuhi, maka akan

timbul kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai (belongingness and love

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

44

needs). Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab,

bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin mencintai dan dicintai. Setiap

orang ingin setia kawan dan butuh kesetiakawanan. Jika kebutuhan ini

tidak tersalurkan maka rasa kepercayaan diri seseorang tersebut akan

turun.

4. Kebutuhan Harga Diri

Kebutuhan harga diri atau disebut esteem needs terdiri dari dua

kebutuhan. Pertama adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan,

penguasaan, kompetensi, percaya diri, dan kemandirian. Sedangkan yang

kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status,

ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari

orang lain. Jika kebutuhan ini terpenuhi maka seseorang akan tampil

sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain, dan

selalu siap untuk berkembang terus, sehingga akhirnya dapat mencapai

kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri.

Kebutuhan harga diri terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Menghargai diri sendiri (self respect): kebutuhan kekuatan,

penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan

kebebasan. Orang membutuhkan pengetahuan tentang dirinya sendiri

bahwa dirinya berharga, mampu menguasai tugas dan tantangan hidup.

b. Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from others):

kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran,

dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

45

Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal baik dan

dinilai baik oleh orang lain.

Kepuasan kebutuhan harga diri menimbulkan perasaan dan sikap

percaya diri, diri berharga, diri mampu, dan perasaan berguna serta penting

di dunia. Sebaliknya frustasi karena kebutuhan harga diri tidak terpuaskan

akan menimbulkan perasaan dan sikap interior, canggung, lemah, pasif,

tergantung, penakut, tidak mampu mengatasi tuntutan hidup, dan rendah

diri dalam bergaul. Menurut Maslow, penghargaan dari orang lain

hendaknya diperoleh berdasarkan penghargaan diri kepada diri sendiri.

Orang seharusnya memperoleh penghargaan diri dari kemampuan dirinya

sendiri, bukan dari ketenaran eksternal yang tidak dapat dikontrolnya,

yang membuatnya tergantung kepada orang lain.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Akhirnya sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah

kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi

sesuatu yang orang itu mampu mewujudkannya memakai (secara

maksimal) seluruh bakat, kemampuan, dan potensinya. Aktualisasi diri

adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri self

fulfillment, untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa

saja yang ia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif serta bebas

mencapai puncak prestasi potensinya (Abraham Maslow, 1989: 206).

Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri menjadi manusia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

46

yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang

lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.

Kebutuhan ini merupakan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang

tidak tersusun secara hirarki, melainkan saling mengisi. Jika berbagai meta

kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti

apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan,

mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.

Dalam penelitian psikologi sastra dibutuhkan langkah-langkah atau

teknik untuk menganalisis sebuah karya sastra. Dalam teknik analisis

psikologi sastra didalamnya terkandung unsur-unsur yang dapat digunakan

sebagai pijakan untuk penelitian psikologi sastra, unsur-unsur tersebut

berupa:

1) Interpretasi psikologis

Interpretasi adalah proses membaca dan menjelaskan teks yang lebih

sistematis dan lengkap (Luxemburg, dkk, 1989: 25). Membaca dan

interpretasi tidak bisa lepas dari sebuah sistem. Sistem sastra akan masuk

dalam kedua kegiatan tersebut. Kelengkapan pada interpretasi bersifat relatif

karena karya sastra itu sendiri multitafsir. Namun, dalam kaitannya dengan

aspek psikologis, kiranya interpretasi psikologis menjadi wajib dalam

penelitian ini, yakni interpretasi mempertimbangkan unsur kejiwaan secara

total.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

47

Interpretasi juga disebut dengan hermeneutik. Artinya, penafsiran

pada karya sastra secara mendalam. Interpretasi memerlukan indikator dan

data yang jelas. Dakta yang dimaksud disini adalah fakta psikologis. Fakta-

fakta ditafsirkan secara psikologis sehingga membentuk keutuhan makna.

Dengan begitu psikologi sastra dapat diartika sebagai suatu disiplin yang

menganggap bahwa sastra memuat unsur-unsur psikologis. Sementara itu,

Quthub Via Sangidu dalam Suwardi Endraswara (2007: 30) berpendapat

bahwa psikologi terhadap sastra merupakan suatu pendekatan yang

menggambarkan perasaan dan emosi pengarangnya. Untuk menganalisis

psikologi yang terdapat dalam karya sastra diperlukan pendekatan psikologi

sastra.

Berikutnya dalam penelitian psikologi sastra juga terdapat proses

kreatif yang berkaitan dengan wilayah penelitian dan penyelidikan

psikologi. Psikologi mengklasifikasikan pengarang berdasarkan tipe

psikologi dan fisiologinya. Selain itu dalam kaitannya dengan teks sastra ,

menurut Felman dalam Suwardi Endraswara (1988: 213-214) menyatakan

bahwa penafsiran psikologi sastra seharusnya berusaha tetap “menjelaskan”

dan “mengaktualisasikan” teks. Teks sebenarnya tidak berarti apa-apa

sebelum diinterpretasi kan. Teks menjadi bermakna ketika diinterpretasikan.

Wellek dan Warren dalam Suwardi Endraswara (1989: 106-107)

menyatakan tokoh-tokoh dalam drama dan novel dinilai apakah benar secara

psikologis. Karya sastra bukan merupakan studi psikologi atau eksposisi,

melainkan drama atau melon drama. Yang ditonjolkan dalam penelitian itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

48

berupa peristiwa-peristiwa yang mencolok, bukan motivasi psikologi yang

realistis.

2) Dekonstruksi Psikologis ala Holland dan Bloom

Penelitian psikologi sastra mendekonstruksi keadaan. Penelitian

psikologi sastra tidak hanya menonjolkan kajian structural saja melainkan

sudah menuju poststruktural. Dalam kaitannya dengan pengertian ini

Holland (Pradopo, 1991: 129) menyatakan manyajikan teori kesan: a)

pembaca anak, biasanya memperoleh kesan “identitas pertama dari ibunya”,

dan b) orang dewasa memiliki “identitas tema” dan dalam struktur psikis

stabil. Teori kesan a) berarti anak-anak sering sulit melepaskan karya yang

diceritakan ibunya. Paling tidak ketika anak pernah memperoleh dongeng

sebelum tidur di masa kecilnya. Berbeda dengan identitas orang dewasa,

tematik-tematik psikologis biasanya dapat dia raih.

3) Deskontruksi Psikologi ala Kristeva

Menurut Kristeva untuk mengungkap sisi kejiwaan sastra, unsur

semiotik (simbol) dan bahasa amat penting dicermati. Kristeva

memfokuskan pada aspek semiotik dan feminisme yang harus digarap.

Sedangkan Mitchell (1988: 425) menyatakan bahwa penelitian sastra dapat

merunut hubungan psikologis antara laki-laki dan perempuan. Unsur

feminisme akan dapat membedakan antara pengarang laki-laki dan

perempuan, dan antara pembaca laki-laki dan perempuan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

49

Dari deskontruksi di atas dapat disimpulkan bahwa dasar pijakan

penelitian psikologi sastra bersifat bebas (boleh membolak-balik sejauh

masih memiliki relevansi.

4. Pengertian Psikologi Kepribadian

a. Pengertian Kepribadian

Menurut Alwisol (2007: 1) teori psikologi kepribadian bersifat

deskriptif dalam wujud penggambaran organisasi tingkahlaku secara

sistematis dan mudah dipahami. Artinyatidak ada tingkah laku yang terjadi

begitu saja tanpa alasan, ada faktor-faktor anteseden, sebab-musabab,

pendorong, motivator, sasaran-tujuan, dan latar belakangnya. Faktor-faktor

itulah yang harus diletakkan dalam suatu kerangka saling berhubungan

yang bermakna, agar dapat terjamin mendapat tilikan yang cermat ketika

dilakukan pendeskripsian tingkahlaku.

Menurut Alwisol (2011: 2) kepribadian adalah bagian dari jiwa

yang membangun keberadaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak

terpecah-belah dalam fungsi-fungsi. Memahami kepribadian berarti

memahami aku, diri, self, atau memahami manusia seutuhnya. Hal

terpenting yang harus diketahui berkaitan dengan kepribadian adalah

bahwa pemahaman itu sangat dipengaruhi oleh paradigm yang dipakai

sebagai acuan untuk mengembangkan teori itu sendiri.

Kepribadian adalah ranah kajian psikologi; pemahaman

tingkahlaku, pikiran, perasaan, kegiatan manusia, memakai sistematik,

metoda, dan rasional psikologik. Pemahan dengan memakai sistematik,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

50

metoda, dan rasional disiplin ilmu yang lain, seperti ilmu ekonomi,

biologi, atau sejarah bukan teori psikologi kepribadian (Alwisol, 2011: 2).

Teori psikologi kepribadian mempelajari individu secara spesifik; siapa

dia, apa yang dimilikinya, dan apa yang dikerjakannya. Analisis terhadap

selain individu (misalnya kelompok, bangsa, binatang, atau mesin) berarti

memandang mereka sebagai individu, bukan sebaliknya.

b. Dasar Pemikiran Teori Kepribadian Abraham Maslow

Teori kepribadian Abraham Maslow disebut dengan humanism,

artinya pandangan ini berpendapat bahwa manusia di dalam dirinya

memiliki potensi untuk berkembang sehat dan kreatif, dan jika orang mau

menerima tanggung jawab untuk hidupnya sendiri, dia akan menyadari

potensinya, mengatasi pengaruh kuat dari pendidikan orang tua, sekolah,

dan tekanan sosial lainnya. Pandangan humanism dalam kepribadian

menekankan hal-hal berikut :

1. Holisme

Holisme adalah anggapan bahwa organisme selalu bertingkah laku

sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian/komponen

yang berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian

dari satu kesatuan, dan apa yang terjadi di bagian satu akan mempengaruhi

bagian lain. Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting

adalah:

a. Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi, dan

koherensi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

51

b. Organism dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya,

tetapi tidak ada bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi.

c. Organism memiliki satu drive yang berkuasa, yakni aktualisasi diri.

Orang berjuang tanpa henti untuk merealisasi potensi inheren yang

dimilikinya pada ranah manapun yang terbuka baginya.

d. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat

minimal. Potensi organism, jika bisa terkuak di lingkungan yang

tepat, akan menghasilkan kepribadian yang sehat dan integral.

e. Penelitian yang komprehensif terhadap satu orang lebih berguna

daripada penelitian ekstensif terhadap banyak orang mengenai

fungsi psikologis yang di solir.

2. Menolak Riset Binatang

Psikologi humanistik menekankan perbedaan antara tingkah laku

manusia dengan tingkah laku binatang. Riset binatang memandang

manusia sebagai mesin dan mata ranta reflex-kondisioning, mengabaikan

karakteristik manusia yang unik seperti idea, nilai-nilai, keberanian, cinta,

homor, cemburu, dosa, serta puisi, musik, ilmu, dan hasil kerja berpikir

lainnya.

3. Manusia Pada Dasarnya Baik, Bukan Setan

Menurut Abraham Maslow, manusia memiliki struktur psikologik

yang analog dengan struktur fisik: mereka memiliki” kebutuhan,

kemampuan, dan kecenderungan yang sifat dasarnya geneti” ( Alwisol,

2011: 200). Beberapa sifat menjadi ciri umum kemanusiaan, sifat-sifat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

52

lainnya menjadi ciri unik individual. Kebutuhan, kemampuan, dan

kecenderungan itu secara esensial sesuatu yang baik bukan setan.

4. Potensi Kreatif

Kreativitas merupakan cirri universal manusia sejak dilahirkan

(Alwisol, 2011: 201). Kreativitas adalah potensi semua orang yang tidak

memerlukan bakat dan kemampuan yang khusus. Tetapi sayangnya

umumnya orang justru kehilangan bakat ini karena proses pembudayaan.

5. Menekankan Kesehatan Psikologik

Pendekatan humanistik mengarahkan perhatiannya kepada manusia

sehat, kreatif, dan mampu mengaktualisasikan diri. Ilmu jiwa seharusnya

memusatkan analisis kepada tema pokok kehidupan manusia, yakni

aktualisasi diri. Psikopatologi umumnya hasil penolakan, frustasi, atau

penyimpangan dari hakikat alami seseorang.

c. Batasan Kepribadian

Kata personality dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Yunani

kuno prosopon atau persona, yang artinya “topeng”. Para artis bertingkah

laku sebagaimana ekspresi topeng yang dipakainya, seolah-olah topeng

bisa mewakili kepribadiannya. Ada beberapa kata atau istilah yang biasa

digunakan sebagai sinonim kata personality, namun sebenarnya dari

istilah-istilah berikut memiliki makna yang berbeda. Istilah yang

berdekatan maknanya itu disampaikan oleh Alwisol (2011: 7) antara lain:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

53

1. Personality (kepribadian): penggambaran tingkah laku secara

deskriptif tanpa member nilai

2. Character (karakter): penggambaran tingkah laku dengan

menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk yang disampaikan

secara eksplisit maupun implisist.

3. Disposition (watak): karakter yang telah lama dimiliki dan sampai

sekarang belum berubah.

4. Tempramen (temperamen): kepribadian yang berkaitan erat dengan

determinan biologic atau fisiologik, disposisi hereditas.

5. Traits (sifat): respon yang senada terhadap sekelompok stimuli

yang mirip yang berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama.

6. Type-attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok

stimuli yang lebih terbatas.

7. Habit (kebiasaan) respon yang sama cenderung berulang untuk

stimulus yang sama pula.

Sampai saat ini belum ada batasan formal tentang personality yang

mendapat pengakuan atau kesepakatan dari para ahli. Variasai

merangkum definisi bukan sekedar variasi cara merangkum pengertian.

Masing-masing pakar kepribadian membuat definisi sendiri-sendiri

sesuai dengan paradigm yang mereka yakini. Berikut beberapa contoh

definisi kepribadian:

1. Kepribadian adalah nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan

menampilkan diri secara mengesankan (Hilgard dan Marquis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

54

2. Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan,

individual, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan

dan membuka diri, kemampuan memeperoleh pengalaman

3. Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam sistem psikofisiologik

seseorang yang menentukan model penyesuaiannya dengan

lingkungannya (Allport)

4. Kepribadian adalah pola trait-trait yang unik dari seseorang

(Guilford)

5. Kepribadian adalah seluruh karakteristik seseorang atau sifat umum

yang mengakibatkan pola menetap dalam merespon suatu situasi

6. Kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan kecenderungan

yang stabil, yang menentukan keumuman dan perbedaan tingkah laku

psikologik (berpikir, merasa, dan gerakan) dari seseorang dalam

waktu yang panjang dan tidak dapat dipahami secara

sederhanasebagai hasil dari tekanan social dan tekanan biologic saat

itu (Maddy)

7. Kepribadian adalah suatu lembaga yang mengatur organ tubuh yang

sejak lahir sampai mati tidak pernah berhenti terlibat dalam

pengubahan kegiatan fungsional. (Murrai)

8. Kepribadian adalah pola khas dari pikiran, perasaan, dan tingkah laku

yang membedakan orang satu dengan yang lain dan tidak berubah

lintas waktu dan situasi. (Phares)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

55

Dari berbagai pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

kepribadian adalah:

1. Kepribadian menunjuk kepada sifat umum seseorang, pikiran,

kegiatan, dan perasaan yang berpengaruh secara sistematik terhadap

keseluruhan tingkah lakunya.

2. Kepribadian bersifat khas: kepribadian dipakai untuk menjelaskan

sifat individu yang membedakan dia dengan orang lain

3. Kepribadian berjangka lama: kepribadian dipakai untuk

menggambarkan sifat individu yang awet, tidak mudah berubah

sepanjang hayat.

4. Kepribadian bersifat kesatuan: kepribadian dipakai untu memandang

diri sebagai unit tunggal, struktur atau organisasi internal hipotetik

yang membentuk kesatuan dan konsisten.

5. Kepribadian bisa berfungsi baik atau berfungsi buruk: kepribadian

adalah cara bagaimana orang berada di dunia.

5. Nilai Pendidikan dalam Karya Sastra

a. Hakikat Nilai

Nilai ialah gagasan yang berpegang pada suatu kelompok individu

dan menandakan pilihan di dalam situasi. Nilai selalu dikaitkan dengan

kebaikan, kemaslahatan, dan keluhuran.Nilai merupakan suatu yang amat

dihargai dan dijunjung tinggi oleh manusia.Dengan nilai manusia dapat

merasakan kepuasan baik lahir maupun batin (Darsono Wisadinara, 2004:

31).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

56

Kattsoff (2004: 323) menyatakan bahwa pertanyaan mengenai

hakikat nilai dapat dijawab dengan tiga macam cara, yaitu;

1. Subjektivitas, yaitu nilai sepenuhnya berhakikat subyektif. Ditinjau

dari sudut pandang ini nilai merupakan reaksi yang diberikan manusia

sebagai pelaku dan keberadaannya tergantung dari pengalaman.

2. Objektivisme logis yaitu, nilai merupakan kenyataan ditinjau dari segi

ontology, namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu. Nilai-nilai

tersebut merupakan esensi logis dan dapat diketahui melalui akal.

3. Objektivisme metafisik yaitu, nilai merupakan unsur obyektif yang

menyusun kenyataan.

Situasi nilai di atas meliputi empat hal, yaitu pertama segi

pragmatis yang merupakan suatu subjek yang memberi nilai.Kedua, segi

semantik yang merupakan suatu objek yang diberi nilai.Ketiga, suatu

perbuatan penilaian.Keempat, nilai ditambah perbuatan penilaian.

Nilai menjadi ukuran dalam menentukan kebenaran dan keadilan,

kebaikan dan keburukan, layak dan tidak layak sehingga tidak akan

pernah lepas dari sumber asalnya yaitu berupa ajaran agama, logika, dan

norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini disampaikan oleh

Wina Wijaya (2008: 274), yaitu: “Nilai adalah suatu konsep yang berada

dalam pikiran manusia yang sifatnya tersembunyi, tidak berada di dalam

dunia yang empiris. Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang

tentang baik buruk, indah dan tidak indah, layak dan tidak layak, adil dan

tidak adil, dan lain sebagainya.Pandangan seseorang tentang semua itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

57

tidak bisa diraba, kita hanya mungkin mengetahuinya dari perilaku yang

bersangkutan”.

Lebih lanjut Wina Sanjaya (2008: 276) juga mengatakan bahwa

pendidikan nilai pada dasarnya proses penanaman nilai kepada peserta

didik yang diharapkan oleh karenanya siswa dapat berperilaku sesuai

dengan pandangan yang dianggapnya baik dan tidak bertentangan dengan

norma-norma yang berlaku. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Golo

(dalam Wina Wijaya, 2008: 276) menyimpulkan tentang pandangan nilai

sebagaimana berikut: 1) nilai tidak bisa diajarkan tetapi diketahui dari

penampilannya; 2) pengembangan dominan afektif pada nilai tidak bisa

dipisahkan dari aspek kognitif dan psikomotor; 3) masalah nilai adalah

masalah emosional oleh karena itu keberadaannya dapat berubah,

berkembang sehingga dapat dibina; 4) perkembangan nilai atau moral

tidak terjadi sekaligus, tetapi melalui tahap tertentu.

Nilai merupakan fenomena psikis manusia yang menganggap

sesuatu hal bermanfaat dan berharga dalam kehidupannya. Seseorang

sering merelakan dirinya terlibat fisik dan mental ke dalam fenomena

tersebut.Ada beberapa jenis nilai misalnya nilai moral, nilai relegius, nilai

ekonomi, nilai keindahan, nilai psikologis, dan sebagainya (Herman J.

Waluyo, 2007: 98).

The Liang Gie (1979; 168) berpendapat bahwa nilai secara

manusiawi dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis yaitu: 1) nilai

relegius, 2) nilai etis, 3) nilai intelektual, 4) nilai estetis. Nilai relegius

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

58

adalah suatu jenis nilai manusiawi dalam kehidupan manusia yang

menjelma sebagai pemujaan yaitu tindakan manusia yang memiliki suatu

kepercayaan menyambah Tuhan, pengakuan, yaitu perasaan bahwa diri

telah di sahkan secara resmi masuk dalam suatu masyarakat relegius,

persaudaraan, yaitu perasaan yang diperoleh dari pergaulan dengan suatu

kelompok keagamaan, kepastian, yaitu keyakinan bahwa dibalik dunia

fana ini ada Tuhan, harapan, yaitu perasaan optimis bahwa dunia akhirat

adalah dunia yang kekal.

Nilai relegius sifatnya mutlak untuk setiap saat dan keadaan.Semua

manusia yang beragama yakin dan percaya, karena ajaran agama

merupakan petunjuk yang nyata bagi umat.Bagi manusia yang meyakini

adanya Tuhan, nilai dijadikan dasar pijakan utama dalam mencapai tujuan

hidupnya.Hal ini sifatnya universal bagi semua ajaran agama yang ada.

Nilai etis adalah nilai mengenai tingkah laku manusia.Nilai tersebut

mempunyai hubungan dalam tingkah laku manusia, misalnya kearifan,

keberanian, keadilan, kesetiaan, dan kesederhanaan.Sedangkan nilai

intelektual mencakup nilai-nilai dari pengetahuan dan pencarian

kebenaran seperti kebenaran ilmiah atau kebenaran logis.Hal ini

dilakukan melalui penyalidikan dan pembuktian.

Nilai estetis adalah nilai manusiawi yang tersusun dalam sejumlah

nilai yang dalam estetika disebut sebagai kategori estetis, yaitu kategori

yang agung dan elok, yang kosmis dan tragis, yang indah dan kurang

indah. Nilai ini diberikan manusia untuk memberikan penghargaan atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

59

penilaian terhadap tingkah laku manusia lain. Manusia yang dianggap

memenuhi aturan yang berlaku di masyarakat dianggap pantas

mendapatkan nilai baik, begitu sebaliknya manusia yang melanggar

aturan di masyarakat dianggap memiliki citra buruk.

Selain nilai-nilai manusiawi, masih ada jenis lain yang digolongkan

sebagai nilai-nilai, yakni:

1. Nilai pendidikan, yakni nilai yang melekat pada hal-hal yang berkaitan

dengan pendidikan.

2. Nilai sosial, yaitu nilai yang mencakup kebutuhan hidup bersama, seperti

kasih saying, kepercayaan, pengakuan, dan penghargaan.

3. Nilai politik, yaitu bila tujuan proses penilaiannya berdasarkan kekuasaan

agar orang tunduk kepada otoritas pemegang kekuasaan.

4. Nilai ekonomi, yaitu mencakup semua benda yang dapat dibeli dan

nilainya ditentukan oleh pasar.

5. Nilai biologis, yaitu nilai sesuatu yang membuat tercapainya kesehatan,

efisiensi, dan keindahan dari kehidupan jasmani seperti kesenangan,

kesehatan, dan kekuatan.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa nilai

merupakan sesuatu yang bersifat abstrak, sulit dirumuskan, memiliki

kriteria yang beragam, dan dijunjung tinggi keberadannya oleh setiap

individu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

60

b. Hakikat Pendidikan

Pendidikan secara umum bertujuan membantu manusia menemukan

hekikat kemanusiaannya.Maksudnya pendidikan harus dapat mewujudkan

manusia seutuhnya.Dengan adanya pendidikan diharapkan manusia mampu

menyadari potensi yang dimiliki sebagai makhluk yang berpikir.(Soedono,

2003: 18) menjelaskan pengertian pendidikan sebagai bantuan yang diberikan

oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak didik dalam uasaha

mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan yang dilakukan.

Pendapat berbeda disampaikan oleh H. A. Tilaar (2002: 28)

pendidikan adalah suatu proses menumbuhkembangkan eksistensi peserta

didik yang memasyarakat dan membudaya, dalam tata kehidupan yang

berdimensi lokal, nasional, serta global. Menurut Marimba (1989: 19)

seorang pakar filsafat pendidikan merumuskan bahwa pendidikan adalah

bimbingan atau tuturan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan

jasmani, rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama.

Menurut Suparlan Suhartono pengertian pendidikan dibedakan

menjadi dua sudut pandang.Menurut sudut pandang yang luas, pendidikan

adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat

belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan sesuatu hal yang

telah diketahui itu.Sedangkan menurut sudut pandang sempit pendidikan

merupakan seluruh kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan secara

teratur dan terarah di lembaga sekolah. Pendidikan diartikan sebagai sistem

persekolahan (2008: 43 dan 46).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

61

Dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan Nasional Bab I ketentuan umum pasal (dalam Soedomo Hadi,

2003: 108) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengandalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam dirinya, masyarakat, bangsa,

dan Negara.

Pendidikan menurut Philip H. Coombs (1985: 20) adalah popular

education is equated with schooling is commonly known as formal education,

moving and mining levels up to elementary school and collage level last.

Dalam kutipan itu dikatakan bahwa pendidikan secara popular disamakan

dengan persekolahan (schooling) yang lazim dikenal dengan pendidikan

formal, yang bergerak ditingkat pertama sekolah dasar hingga mencapai

tingkat terakhir dan perguruan tinggi. Pendidikan dalam arti luas disamakan

dengan belajar yakni proses yang dilakukan oleh semua manusia tanpa

memperhatikan dimana atau pada usia berapa proses belajar itu terjadi.

Pendidikan sebagai proses belajar sepanjang hayat (life long process).

Menurut George f. Kneller dalam bukunya yang berjudul:

Foundations of Education (1967: 63) menyatakan sebagaimana berikut ini;

Education can be viewed in a broad sense and in a technical sense, or in

terms of outcomes and in terms process. In the broad meaning of

education refers to any act or experience that has the effect associated

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

62

with the growth or development of the soul (mind), character, or physical

ability (physical ability) individuals.

Dalam kutipan di atas dijelaskan bahwa pendidikan dapat dipandang

dalam arti luas dan dalam arti teknis atau dengan kata lain dalam arti proses

dan hasil. Dalam artian yang luas pendidikan menunjuk pada suatu tindakan

atau pengalaman yang mempunyai pengaruh yang berhubungan dengan

pertumbuhan atau perkembangan jiwa, watak, atau kemampuan fisik

individu.Pendidikan dalam artian ini berlangsung terus (seumur hidup).

Pendapat lain tentang pendidikan disampaikan oleh Carter V. Good

dalam Dictionary of Education (1945: 145) yang menyatakan study were: (1)

the overall process by wich a person develops abilities, attitudes, and other

forms of other behavior that is positive in the community where he lives, (2)

social process in wich people are exposed to influence the choice and control.

Menurut Carter pendidikan adalah : (1) keseluruhan proses dimana seseorang

mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya

yang bernilai positif dalam masyarakat dimana dia hidup; (2) proses sosial

dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan

terkontrol sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan

sosial dan kemampuan individu yang optimal.Pada intinya pendidikan

merupakan sebuah perkembangan pengalaman atau tingkah laku manusia

untuk menuju kearah yang lebih baik dari sebelumnya.

John Dewey dalam bukunya Democracy and education (1950: 89-90)

menyatakan bahwa education as a fundamental skill formation process of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

63

intellectual and emotional human beings. Dalam kutipan itu dinyatakan

bahwa pendidikan dipandang sebagai proses pembentukan kecakapan

fundamental dan emosional manusia. Istilah kecakapan yang dihasilkan

setelah proses pendidikan tidak hanya berupa kecakapan intelektual atau IQ

saja melainkan juga yang utama adalah kecakapan emosional atau disebut

kecakapan EQ.

Rickey dalam bukunya yang berjudul Planning for Teaching an

Introduction to Education (1994: 123) menyatakan sebagaimana dibawah ini:

Education is broader process than the process that goes on school.

Education is an essential social activity that allows the complex, modern,

educational function is undergoing a process of special ization and

instutions with formal education, which remains associated with the

educational process information outside school.

Dalam pendapat tersebut dijelaskan bahwa hakikat pendidikan adalah

suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam

sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang esensial yang

memungkinkan masyarakat yang kompleks, moderen, fungsi pendidikan ini

mengalami proses spesialisasi dan lembaga dengan pendidikan formal yang

tetap berhubungan dengan proses pendidikan informasi di luar sekolah.

Dari berbagai pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pendidikan merupakan usaha sadar manusia untuk menumbuhkembangkan

potensi yang ada dalam diri setiap individu manusia itu sendiri. Sedangkan

dalam proses pendidikan dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

64

serta untuk memperoleh pendidikan diperlukan ahli yang dapat membimbing

peserta didiknya sesuai kebutuhan pendidikannya.

c. Nilai Pendidikan dalam Karya Sastra Novel

Karya sastra yang baik harus memiliki beberapa nilai, yaitu nilai

estetika, nilai moral, nilai konsepsional, nilai sosial budaya, dan lain-lain

yang pada dasarnya bermuatan positif yang perlu ditanamkan pada generasi

muda. Dalam karya Mudji Sutisno (1997: 63) menyatakan bahwa nilai-nilai

dalam sebuah karya sastra dapat tergambar melalui tema besar mengenai

siapa manusia, keberadaannya, dan bagaimana proses pendidikannya. Semua

ini dipergunakan dalam refleksi konkret fenomenal berdasarkan fenomena

eksistensi manusia, direfleksikan sebagai rentangan perjalanan bereksistensi

di masyarakat sampai kepulangannya ke pangkuan Yang Maha Esa.

Herman J. Waluyo (1992: 28) berpendapat bahwa makna nilai dalam

sastra adalah kebaikan yang ada dalam makna karya sastra seseorang.Hal ini

berarti bahwa dalam karya sastra pada dasarnya selalu mangandung nilai-nilai

kehidupan yang bermanfaat untuk pembaca. Muatan-muatan nilai yang

tersirat dalam karya sastra pada umumnya adalah nilai relegius, nilai moral,

nilai sosial, dan nilai estetika atau keindahan.

Berikutnya diungkapkan bahwa nilai pendidikan dalam karya sastra

memang banyak diharapkan dapat member solusi atas sebagian masalah

dalam kehidupan bermasyarakat. Sastra merupakan alat penting bagi pemikir-

pemikir untuk mengerakkan pembaca pada kenyataan dan menolongnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

65

mengambil suatu keputusan apabila Ia menhhadapi masalah (Atar Semi,

1993: 20).

Kaswadi (1993: 148-149) mengemukakan ada tiga fungsi karya

sastra dalam kaitannya dengan penerangan nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya. Nilai-nilai tersebut antara lain: 1) karya sastra berfungsi untuk

mempertegas nilai-nilai umum yang dianut masyarakat pada zamannya, 2)

karya sastra yang berfungsi untuk memberdayakan nilai-nilai, 3) karya sastra

mempersoalkan atau mengguagat nilai-nilai yang berlaku.

Menurut Suyitno (1986: 3) menyatakan bahwa berbicara mengenai

nilai pendidikan atau nilai didik dalam karya sastra, maka tidak akan terlepas

dari karya satra itu sendiri. Karya sastra sebagai hasil olahan sastrawan yang

mengambil bahan dari segala permasalahan dalam kehidupan dapat

memberikanpengetahuan yang tidak dimiliki oleh pengetahuan yang lain. Hal

ini merupakan salah satu kelebihan karya sastra. Kelebihan lain ialah bahwa

karya sastra dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap cara

berpikir mengenai hidup, baik dan buruk, benar dan salah, dan mengenai cara

hidupnya sendiri dan bangsanya. Sastra sebagai produk kehidupan

mengandung nilai-nilai sosial, filsafat, religi dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karya sastra

terutama novel di dalamnya pasti memiliki unsur-unsur nilai pendidikan yang

bermanfaat bagi pendidikan batin pembacanya atau penikmatnya.Secara

umum nilai yang terkandung dalam karya sastra adalah nilai relegius, nilai

moral, nilai estetis, dan nilai sosial.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

66

1) Nilai relegius (keagamaan)

Nilai relegius merupakan sudut pandang yang mengikat hubungan

manusia dengan Penciptanya.Agama merupakan pegangan hidup

manusia.Unsur pokok yang ada dalam agama meliputi akidah atau

keyakinan, ibadah, dan akhlak atau tingkah laku.Akidah merupakan

segala sesuatu yang berhubungan dengan keyakinan.Ibadah barkaitan

dengan perilaku dan perbuatan manusia yang dipersembahkan kepada

Tuhan sebagai bentuk ucapan terima kasihnya.Akhlak berkaitan dengan

moral manusia di dunia, termasuk perilaku dan sikap manusia dalam

kehidupan bermasyarakat.

Kehadiran unsur relegius dalam sastra adalah suatu keberadaan

sastra itu sendiri, bahkan sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat relegius

(Burhan Nrgiyantoro, 2007: 326).Lebih lanjut beliyau menjelaskan bahwa

agama lebih menunjukkan pada kelembagaan kebaktian kepada Tuhan

dengan hukum-hukum yang resmi.

Koentjaraningrat (1985: 145) menyatakan bahwa semakin seseorang

taat menjalankan syariat agama, maka semakin tinggi pula tingkat

kerelegiusannya.Tirot Suwondo (1994: 145) menjelaskan bahwa relegius

adalah keterkaitan antara manusia dengan Tuhan sebagai sumber

ketentraman dan kebahagiaan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nilai relegius

atau keagamaan merupakan sebuah penghargaan yang diberikan kepada

manusia yang berhubungan dengan keyakinan dan kepercayaannya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

67

terhadap adanya Tuhan yang mencipta bumi dan segala isinya.Keyakinan

ini muncul berdasarkan atas kesadaran masing-masing individu dan tidak

bisa dipaksakan. Manusia yang memiliki nilai relegius biasanya hidupnya

akan terlihat teratur dan terkontrol, karena dalam setiap tindakan dan

sikapnya selalu dikendalikan oleh aturan-aturan agama yang dianutnya.

2) Nilai Moral (etika)

Secara etimologis asal kata moral berasal dari kata “mos” atau

“mores” yang berarti tata cara, adat istiadat, kebiasaan, atau tingkah laku

(Soedarsono, 1985: 23). Nilai moral dalam karya sastra biasanya

bertujuan untuk mendidik manusia agar mengenal nilai-nilai estetika dan

budi pekerti.

Nilai moral sering disamakan dengan nilai etika, yaitu suatu nilai

yang menjadi ukuran patut tidaknya manusia bergaul dalam kehidupan

bermasyarakat.Moral menciptakan perbuatan manusia yang dipandang

dari nilai baik dan buruk, benar dan salah, serta berdasarkan adat

kebiasaan dimana individu itu berada.Pengambangan nilai moral sangat

penting supaya manusia memahami, menghayati etika ketika berinteraksi

dan berkomunikasi dengan masyarakat. Pemahaman dan penghayatan

terhadap nilai-nilai etika mampu menempatkan manusia sesuai

kapasitasnya, dengan demikian akan berwujud perasaan saling hormat-

menghormati, saying-menyayangi, dan tercipta suasana yang harmonis.

Karya sastra senantiasa menawarkan nilai moral yang berhubungan

dengan sifat-sifat luhur manusia, memperjuangkan hak dan martabat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

68

manusia (Burhan Nurgiyantoro, 2007: 232). Sifat-sifat luhur luhur

kemanusiaan tersebut pada hakikatnya bersifat universal.Artinya, sifat-

sifat itu dimiliki dan diyakini oleh manusia.

Moral merupakan suatu peraturan yang sangat penting ditegakkan

pada suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam

kehidupan serta pelindung bagi masyarakat itu sendiri.Moral dihasilkan

dari perilaku intelektual, emosi, atau hasil berpikir intuitif setiap individu

yang pada akhirnya merupakan aturan dalam kehidupan untuk bisa

menghargai dan membedakan antara yang benar dan yang salah.

Secara umum moral merujuk pada pengertian baik dan buruk yang

diterima secara umum mengenai perbuatan dan kelakuan, akhlak, dan

kewajiban. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

moral adalah suatu tingkah laku atau perbuatan manusia yang akhirnya

akan menimbulkan penilaian baik dan buruk dari manusia yang lain.

Penilaian tersebut didasarkan atas kebiasaan, tatanan yang dibuat oleh

masyarakat sekitar, dan hukum-hukum yang sudah ditentukan.

3) Nilai Sosial

Hampir semua novel sejak awal pertumbuhannya sampai sekarang

memiliki unsur nilai sosial (Burhan Nurgiyantoro, 2007: 330).Wujud

kehidupan sosial yang dikritik dapat bermacam-macam seluas kehidupan

sosial itu sendiri.Dengan membaca karya sastra dapat dikaji masalah

moral, budi pekerti, agama, dan tatanan masyarakat.Di samping itu, kita

tidak dapat menutup mata bahwa sastra menjanjikan kehidupan, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

69

kehidupan sebagian besar terdiri atas kehidupan sosial (Aminuddin, 1987:

67).

Tata nilai sosial tertentu akan mengungkapkan sesuatu hal yang

dapat direnungkan dengan karya sastra dan ekspresinya. Pada akhirnya

dapat dijadikan cermin atau sikap para pembacanya (Suyitno, 1986: 31).

Karya sastra novel didalamnya memiliki nilai sosial yang tersirat yang

hendak disampaikan kepada pembaca. Nilai sosial yang terdapat dalam

karya tersebut diambil berdasarkan cerita yang terjadi dalam kehidupan

nyata.

Kata “sosial” berasal dari bahasa Latin sosio yang berarti

“menjadikan teman”.Kata sosio juga berarti suatu petunjuk umum kea rah

kehidupan bersama manusia dalam masyarakat (Suparlan, 1994: 128).Jadi

arti kata sosial adalah sebuah usaha manusia untuk menjalin hubungan

kemasyarakatan dengan lingkungan sekitarnya.

M. Zaini Hasan dan Salladin (1996: 83) menyatakan nilai sosial

adalah aspek-aspek budaya yang diupayakan oleh kelompok untuk

memperoleh makna atau penghargaan yang tinggi. Pendapat lain

dikatakan oleh Suyitno 91986: 31) bahwa tata nilai sosial tertentu akan

mengungkapkan sesuatu hal yang dapat direnungkan. Dalam karya sastra

dengan ekspresinya, pengungkapan nilai sosial berpadu dengan tata

kehidupan sosial yang sebenarnya.Pada akhirnya dapat dijadikan cermin

atau sikap para pembaca dengan mempertimbangkan hal-hal yang bersifat

positif ataupun negatif.Segi positif harus ditonjolkan sebagai hal yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

70

patut ditiru atau diteladani.Hal ini dimaksudkan agar bisa membedakan

mana yang baik dan mana yang buruk dari tatanan kehidupan sosial yang

sebenarnya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia selain sebagai

makhluk individu juga sebagai makhluk sosial, karena ia tidak dapat lepas

dalam hubungannya dengan manusia lain. Pengungkapan nilai sosial

berpadu dengan tata kehidupan sosial. Nilai pendidikan sosial akan

menjadikan manusia sadar akan pentingnya kehidupan berkelompok

dalam ikatan kekeluargaan, menjalin hubungan baik antar individu satu

dengan lainnya.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nilai sosial

adalah suatu penghargaan yang diperoleh dalam hubungannya dengan

masyarakat tempat dimana dia tinggal.Nilai sosial dapat berupa nilai

positif dan juga nilai negatif.

4) Nilai Estetis

Dedy Sugono (2003: 61) menyatakan keestetikaan dalam karya

sastra dapat ditengarai sebagai berikut:

a. Karya sastra itu mampu menghidupkan atau memperbarui

pengetahuan pembaca, menuntunnya melihat berbagai kenyataan

kehidupan, dan memberikan orientasi baru terhadap hal yang dimiliki

b. Karya itu mampu membangkitkan aspirasi pembaca untuk berpikir,

berbuat lebih banyak, dan berkarya lebih baik bagi penyempurnaan

kehidupan, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

71

c. Karya itu mampu memperlihatkan peristiwa kebudayaan, sosial,

keagamaan, yang berkaitan dengan peristiwa masa kini dan masa

depan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang studi sastra telah banyak dilakukan. Berikut ini

beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan

penulis:

1. Kajian yang berhubungan dengan analisis psikologi sastra telah

dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Agus Suhanto (2009)

dalam tesis yang berjudul Analisis Psikologi Sastra dalam Roman

Larasati Karya Pramoedya Ananta Teor. Dari hasil penelitian itu

dapat dimpulkan bahwa konflik kebatinan pelaku atau tokoh sarat

menyertai kehidupan tokoh dalam novel tersebut. Tokoh dalam novel

itu mngalami konflik kejiwaan antara dia harus membantu Belanda

atau memperjuangkan rakyatnya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Litrev (2010) yang berjudu Writing a

Psychological Literature Review. Simpulan dari penelitian tersebut

adalah bahwa ada dua pendekatan utama untuk kajian literature dalam

psikologi. Pendekatan yang pertama adalah dengan memilih area

penelitian, membaca semua studi yang relevan, dan mengaturnya

dalam cara yang berarti. Pendekatan kedua adalah dengan memilih

tema yang mengatur titik yang akan dibuat, kemudian pilih yang sesuai

dengan studi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

72

3. 3L: The Southeast Asian Journal of English Language Studies – Vol

17(1) 2011

Saving the Savior: A Deconstruction of the Novel Viajero by F. Sionil

Jose oleh Dennis H. Pulido.

Dalam jurnal ini dibahas tentang identifikasi struktur novel,

identifikasi bagian-bagian novel yang menunjukkan hubungan yang

tidak stabil. Penelitian tersebut pada hasil akhirnya digunakan untuk

meningkatkan kemampuan membaca kritis.

4. American Journal of Psychology

Vol. 86, No. 4 (Jan., 2003), pp. 640-664

American Character and the American Novel: An Expansion of

Reflection Theory in the psychology of Literature oleh Wendy

Griswold

Dalam jurnal ini penulis mencoba untuk menentukan

bagaimana sastra dianalisis melalui pendekatan psikologi sastra yang

dipusatkan pada penelitian watak pelaku/tokoh. Dari hasil penelitian

tersebut ditemukan adanya konsep Oedipus complex yang meliputi,

cerminan rasa bersalah, menghukum diri, kepedihan, dan gangguan

halusinasi yang menjadi tekanan psikologi pelaku dalam novel Sons

and Lovers karya D.H.Lawrence.

5. Penelitian psikologi yang dilakukan oleh Ami E. Taylor dalam

penelitiannya yang berjudul Body and Technology: Refreming the

Humanistic Critique (kritik psikologi humasnistik terhadap teknologi).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

73

Simpulan dari penelitian tersebut adalah tokoh psikologi humanistik

mengkritik teknologi

Bertolak dari penelitian yang dilakukan beberapa peneliti

sebelumnya, penelitian ini memfokuskan kajian tentang analisis psikologi

sastra dan nilai pendidikan dalam novel Ranah 3 Warna karya Ahmad

Fuadi.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori bahwa novel

merupakan salah satu media untuk mengungkapkan pikiran dan imajinasi

pengarang. Seorang pengarang dapat menggunakan novel sabagai media

dalam mengungkapkan perasaan dan emosi pengarang yang disampaikan

melalui tuturan tokoh atau berwujud gejolak jiwa tokoh dalam karya

sastra.Sesuai dengan kajian teori tentang psikologi sastra dalam novel

yang digunakan untuk menjelaskan psikologi watak tokoh dan nilai – nilai

pendidikan dapat dibuat suatu kerangka berpikir seperti dibawah ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

74

Gambar 1.3 Kerangka Berpikir

Novel Ranah 3

Warna

Nilai – nilai pendidikan

Keagamaan, moral,

sosial, dan budaya

Psikologi watak

1. Jujur

2. Penyayang

3. Ramah, dsb

Analisis struktur tema,

Tokoh/penokohan,

alur, setting, sudut

pandang, dan amanat

Novel yang memiliki nilai

literal tinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

75

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai dengan Maret

012. Tempat penelitian dilaksanakan di UPT Perpustakaan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, perpustakaan IKIP PGRI Bojonegoro, dan

Perpustakaan Pascasarjana UNS. Kegiatan analisis tidak harus dilakukan di

dua tempat tersebut, karena proses analisis yang dilakukan dapat di lakukan

luar tempat yang bersangkutan. Secara terperinci jadwal penelitian dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel I. Waktu Pelaksanaan Penelitian.

Bulan ke

Jenis kegiatan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

penelitian

a. Persetujuan

judul x

b. Penyusunan

proposal x x x

c. Mengurus perijinan x

2. Pelaksanaan penlitian

a. Pengumpulan

data x x x

b. Analisa data x x x

c. validitas data x X x

3. Penyelesaian

penelitian

a. Penyusunan

penelitian x x x x x x x x

b. Pelaksanaan ujian x

c. Revisi x

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

76

B. Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian ini, penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi sastra. Kajian

sastra dengan pendekatan psikologi sastra termasuk penelitian kualitatif. Data dari

penelitian ini berupa data teks novel Ranah 3 Warna, yaitu paparan bahasa dari

pernyataan tokoh yang berupa dialog dan monolog, serta narasi yang ada dalam

novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi. Instrumen penelitian ini adalah

penelitian sendiri, karena data diperoleh dari dokumen yang berupa data verbal

atau tulisan.

Kedudukan penelitian dalam penelitian kualitatif merupakan perencana,

pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data, dan pelapor hasil

penelitiannya. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pembaca aktif, terus

menerus membaca, mengamati, dan mengidentifikasi satuan-satuan tutur yang

sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian menafsirkan dan menganalisis data

penelitian, digunakan instrumen pembantu berupa panduan kodifikasi data.

Menurut Tailor ( dalam Lexi J Moleong, 1998: 3), metodologi kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurutnya

pendekatan kualitatif diarahkan pada latar individu atau organisasi ke dalam

variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu

keutuhan.

Berdasrkan uraian di atas kajian novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi

dengan pendekatan psikologi sastra dalam penelitian kualitatif disini berarti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

77

mengkaji unsur psikologi dalam novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi.

Sumber data penelitian ini adalah novel Ranah 3 Warna tersebut, mencari aspek-

aspek psikologi watak tokoh dan nilai-nilai pendidikan dalam novel berdasarkan

kajian teori yang telah diuraikan pada bab II.

C. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah novel Ranah 3 warna

karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama tahun

2011. Selanjutnya penelitian dilakukan dengan menelaah dokumen novel Ranah 3

Warna. Catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian diskripsi dan

bagian refleksi. Bagian diskripsi merupakan usaha untuk merumuskan objek yang

sedang diteliti, sedangkan bagian refleksi merupakan renungan pada saat

penelaahan. Catatan lapangan yang dibuat antara lain : struktur novel (tema,

setting dan penokohan) serta analisis psikologi tokoh yang terdapat dalam novel

Ranah 3 Warna tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian membantu peneliti dalam menentukan urutan kerja dalam

bagaimana penalitian dilakukan. sedangkan tekhnik adalah alat-alat pengukur apa

yang diperlukan dalam melakukan suatu penelitian (Nazir, 1985). Teknik

pengumpulan data bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam menentukan cara

kerja dalam menganalisis dan bagaimana penelitian dilakukan sehingga dalam

penelitian ini menggunakan studi pustaka. Data penelitian dikumpulkan

menggunakan metode dokumentasi dan metode telaah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

78

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah:

1. Metode Dokumentasi.

Metode dokumentasi adalah suatu cara atau sistem

pemberian/pengumpulan, pamilihan, pengolahan, dan penyampaian informasi

berdasarkan keterangan-keterangan atau kutipan/referensi lain yang dapat

disajikan terhadap berbagai hal didalam penelitian dan pengkajian data

selanjutnya. Melalui metode ini data-data yang termuat dalam novel

dikumpulkan sebagai perbendaharaan data untuk dapat digunakan sebagai

bukti atau keterangan dalam melakukan pengkajian data selanjutnya yang

sudah terkumpul atau teridentifikasi itu dapat dianalisis.

2. Analisis dokumen, analisis dokumen berupa data-data dalam novel, dan buku-

buku yang relevan dengan penelitian. Melalui metode ini data-data yang

termuat dalam novel dikumpulkan sebagai perbendaharaan data untuk dapat

digunakan sebagai bukti atau keterangan dalam melakukan pengkajian data

selanjutnya yang sudah terkumpul atau teridentifikasi itu dapat dianalisis.

E. Validitas Data

Data yang telah digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam kegiatan penalitian

harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu peneliti memilih

dan menentukan cara – cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang

diperoleh guna menjamin dan mengembangkan validitas data yang dikumpulkan

dalam penelitian ini, peneliti menggunakan trianggulasi (Sutopo, 1996: 70).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

79

Trianggulasi adalah proses pengumpulan data secara inpresentatif. Data

dikatakan representatif apabila sudah tidak ada lagi menemukan fenomena baru

dalam pengumpulan data. Trianggulasi data dapat dibedakan menjadi beberapa

jenis, yaitu:

a. Trianggulasi data, peneliti menggunakan beberapa data untuk

mengumpulkan data yang sama.

b. Trianggulasi peneliti yaitu pengecekan keabsahan data dengan

memamfaaatkan peneliti lain.

c. Trianggulasi metode yaitu pengecekan keabsahan data dengan beberapa

teknik pengumpulan data yang berbeda atau pengecekan beberapa sumber

data dengan metode yang sama.

d. Trianggulasi teori yaitu pengecekan data dengan menggunakan beberapa

perspektif teori yang berbeda.

Dari keempat teknik trianggulasi, peneliti menggunakan trianggulasi data

dan trianggulasi teori untuk mengumpulkan data yang sama dan menjelaskan data

sesuai dengan teori-teori yang ada. Artinya data yang sama atau sejenis akan lebih

mantap kebenaranya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Melalui

trianggulasi metode penelitian menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda untuk mendapatkan data yang sejenis, yaitu dengan analisis dokumen.

F. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan sifat penelitian ini yaitu kualitatif, maka peneliti melakukan

analisis terhadap data-data yang ada dengan mengutamakan kedalaman

penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang dikaji secara khusus (Semi,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

80

1993). Langkah-langkah dalam menganilis novel Ranah 3 Warna adalah sebagai

berikut :

1. Tahap deskripsi yaitu seluruh data yang diperoleh dihubungkan dengan

persoalan setelah itu dilakukan tahap pendeskripsian. Karena, dalam

penelitian ini data yang terkumpul berupa satuan semantic seperti kata-

kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf, juga gambar, dan hasilnya

berupa kutipan-kutipan dari kumpulan data tersebut yang berisi tindakan,

pikiran, pandangan hidup, konsep, ide, gagasan yang disampaikan

pengarang melalui karyanya.

2. Tahap klasifikasi: data-data yang telah dideskripsikan kemudian

dikelompokkan menurut kelompoknya masing-masing sesuai dengan

permasalahan yang ada.

3. Tahap analisis: data-data yang telah diklasifikasikan menurut

kelompoknya masing-masing dianalisis menurut struktur kemudian

dianalisis lagi dengan pendekatan psikologi sastra.

4. Tahap interpretasi: upaya penafsiran dan pemahaman terhadap hasil

analisis data.

5. Tahap evaluasi: data-data yang sudah dianalisis dan diinterpretasikan

sebelum ditarik kesimpulan begitu saja. Data-data harus diteliti dan

dievalusai agar dapat diperoleh penelitian yang dapat

dipertanggungjawabkan.

6. Penarikan kesimpulan: penelitian ini akan disimpulkan dengan teknik

induktif yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan dari pengetahuan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

81

bersifat khusus, untuk untuk menentukan kesimpulan yang bersifat umum.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas teknik analisis data, berikut

ini digambarkan teknik analisis data.

Dari gambar diatas dapat dijelaskan, bahwa pada waktu pengumpulan

data, penelitian selalu membuat reduksi data dan sajian data. Data yang berupa

catatan lapangan yang terdiri dari deskripsi dan refleksinya adalah data yang telah

digali dan dicatat. Dari dua bagian data tersebut peneliti menyusun rumusan

pengertiannya secara singkat, berupa pokok-pokok temuan penting, yang disebut

reduksi data. Kemudian dilakukan penyusunan sajian data yang berupa cerita

sistematis dan logis dengan suntingan peneliti supaya makna peristiwanya

menjadi lebih jelas dipahami.

Dari sajian data tersebut dilakukan penarikan simpulan sementara

dilanjutkan verifikasi. Apabila simpulan dirasa masih kurang mantap karena

kurangnya rumusan data dalam reduksi maupun sajian datanya, maka peneliti

wajib kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk

Pengumpulan Data

Reduksi Data Penyimpulan

dan Verifikasi

Display

Data

Gambar 1.4 Teknik Analisis Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

82

mencari pendukung simpulan yang telah dikembangkan sebagai usaha

pendalaman data.Begitu berulang-ulang hingga mendapat simpulan yang

memuaskan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan analisis psikologi

tokoh dan nilai-nilai pendidikan dalam karya sastra yang berjudul Ranah 3 Warna

karya Ahmad Fuadi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

83

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Struktural dalam Novel Ranah 3 Warna

Sebuah karya sastra yang berupa novel menampilkan penceritaan

tokoh dengan menggunakan media atau unsur-unsur intrinsik maupun

ekstrinsik novel untuk membantu mudahnya pemahaman dan imajinasi

pembaca novel Ranah 3 Warna. Oleh sebab itu analisis dalam novel ini

dimulai dari analisis strutural novel yang di jelaskan seperti halnya di bawah

ini:

a. Tema

Tema (theme), menurut Stanton (1965: 20) dan Kenny (1966: 88)

adalah makna yang dikandung dalam sebuah cerita.Tema yang bagus

adalah tema yang bisa melingkupi semua isi cerita.Cerita yang

disampaikan secara panjang lebar dapat terangkum dalam sebuah tema

yang singkat dan bisa mewakili keberadaan sebuah cerita. Sedangkan

pendapat lain menyatakan tema merupakan gagasan dasar umum yang

menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai

struktur semantik dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau

perbedaan-perbedaan (Hartoko & Rahmanto dalam Burhan Nurgiyantoro,

1965: 68).

Tema yang diangkat dalam novel Ranah 3 Warna ini adalah

motivasi hidup. Di dalam novel ini banyak memaparkan cerita tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

84

motivasi-motivasi hidup, mengejar cita-cita, memperoleh cinta yang pada

akhirnya tidak bisa dimiliki. Tema inilah yang menjadikan novel ini

menarik untuk di baca. Di zaman moderan seperti sekarang ini sudah

jarang dijumpai orang yang mampu bertahan dengan sabar ketika sedang

diuji dalam kehidupannya. Ujian yang di berikan Tuhan kepada manusia

itu berbeda-beda, ada orang yang di uji kesabarannya dengan kesulitan

ekonominya, kesehatannya, tingkah laku anak yang tidak bisa patuh

terhadap orang tuanya sendiri ataupun ujian-ujian dalam bentuk lainnya.

Dalam hal ini novel Ranah 3 warna hadir sebagai novel yang dapat

dijadikan acuan manusia untuk mengarungi kehidupan di dunia bahkan

sebagai bekal kehidupan di akhirat. Di dalam cerita novel dikisahkan

kehidupan tokoh utama Alif yang memiliki impian untuk menempuh

kuliah di jalur negeri, di tengah perjalanan proses pendidikannya ujian

demi ujian hadir seolah menghalangi niat baik seorang pemuda kampung

yang ingin menjadi sukses. Kematian sang ayah hamper membuat Alif

putus asa untuk melanjutkan kuliahnya. Di dalam pikirannya berkecamuk

antara harus melanjutkan kuliah atau pulang membantu amaknya

menghidupi kedua orang adiknya yang masih sekolah.

Pada suatu hari di tengah keputusasaannya dia menemukan jalan

bagaimana agar tetap bisa melanjutkan kuliah dan bisa membiayai amak

serta adik-adiknya di rumah. Dia memutuskan bekerja sambil kuliah.

Segala tawaran pekerjaan yang di berikan temannya ia terima dan kerjakan

dengan penuh harapan. Tetapi bekerja sambil kuliah bukanlah suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

85

pekerjaan yang mudah. Dia harus mampu menggunakan waktu dengan

sebaik-baiknya. Masa liburan yang lazim digunakan oleh teman-temannya

untuk bersenang-senang tetapi baginya adalah suatu kesempatan untuk

bekerja lebih keras. Pada saat itulah akhirnya Alif jatuh sakit karena

kelelahan dan kurang istirahat sampai harus berbulan-bulan berbaring di

tempat tidur. Melalui ujian tersebut muncul motivasi hidup Alif dalam

menguasai kesulitan yang menimpanya selama ini. Berikut kutipan yang

dapat menunjukkan tema motivasi hidup dalam novel Ranah 3 Warna:

Apa gunanya masa muda kalau tidak untuk memperjuangkan cita-

cita besar dan membalas budi orang tua? Biarlah tulang mudaku ini

remuk dan badanku susut. Aku ikhlas mengorbankan masa muda

yang indah seperti yang dinikmati kawan-kawanku. Karena aku

tidak boleh lemah. Aku harus keras pada diriku sendiri. Pedih harus

aku rasai untuk tahu benar rasanya senang. Harus berjuang

melebihi orang lain. Man Jadda Wajada!

(Ahmad Fuadi:117)

b. Plot

Plot menurut Stanton (1965: 14) plot ialah cerita yang berisi urutan

kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat,

peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa

yang lain. Plot merupakan unsur penting. Tinjauan struktural karya fiksi

sering ditonjolkan pada pembicaraan plot.

Peristiwa (dan atau plot) diartikan sebagai peralihan dari satu

keadaan ke keadaan yang lain (Luxemburg dkk, 1992: 150). Peristiwa

adalah kejadian yang terjadi dalam sebuah cerita yang mana kejadian satu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

86

dengan lainnya selalu berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi karena alur

penceritaan dalam tiap paragraf yang berbeda pula.

Peristiwa yang ditampilkan dalam sebuah teks naratif mempunyai

hubungan logis, selain itu juga memiliki hierarki logis. Sifat yang dimiliki

tersebut akan menunjukkan bahwa satu dengan yang lain secara

berkausalitas. Sifat hierarki peristiwa satu dengan yang lain berbeda

menunjukkan tingkat kepentingan yang berbeda pula dalam setiap

peristiwa.

Novel Ranah 3 Warna menyajikan peristiwa yang beragam, mulai

dari peristiwa yang dialami tokoh utama waktu di Meninjau, yaitu kota

kelahirannya, peristiwa tokoh ketika di pondok Madani, kehidupan tokoh

ketika menempuh S1 di Bandung, sampai peristiwa yang terjadi ketika

tokoh utama tinggal di Amerika. Plot atau alur yang dikisahkan dalam

cerita di mulai ketika tokoh berada di kampung kelahirannya, yaitu

Meninjau. Sebuah kampung kecil yang terletak di pinggir danau Meninjau.

Danau Meninjau yang digambarkan memiliki air yang berwarna biru

pekat, berbagai pepohonan berbaris hijau mengelilingi danau menambah

suasana indah dan ketanangan di kampung Meninjau.

Ini saat menikmati kembali suasana kampung kami: langit bersih

terang, bukit barisan menghijau segar, air danau Meninjau yang biru pekat,

dan angin danau yang lembut mengelus-elus ubun-ubun. Waktu yang

cocok untuk lomba memancing. Persis seperti masa kecil kami dulu.

(Ahmad Fuadi: 2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

87

Selain itu terdapat plot yang dialami tokoh utama di tempat

kelahirannya, juga terdapat beberapa alur dalam cerita yang terjadi ketika

tokoh utama (Alif) di pondok Madani. Seusai tamat SMP Alif di kirim

ayahnya ke Ponorogo Jawa Timur untuk belajar lebih dalam tentang ilmu

agama di pondok Madani. Sebuah pondok pesantren yang diasuh oleh

seorang kiai bernama kiai Rais.

Dari pendidikan pondok inilah Alif banyak belajar tentang

bagaimana cara menjalankan ibadah islam yang benar, belajar ikhlas, dan

belajar kesabaran. Kehidupan seorang santri di pondok pesantren dalam

cerita dikisahkan sama halnya dengan kehidupan santri di dunia nyata.

Keseluruhan santri yang berasal dari berbagai pulau, suku, bahasa, dan

strata sosial yang berbeda-beda di perlakukan sama oleh kiai, dan hal itu

menjadikan para santri juga merasa memiliki nasib yang sama, yaitu sama-

sama jauh dari orang tua dan sanak saudara, hidup di perantauan sebagai

musafir ilmu. Oleh sebab itu setiap teman santri dianggap sebagai saudara.

Bagi mereka orang pertama yang dianggap bisa diajak untuk saling tolong-

menolong ketika satu-sama lainnya membutuhkan pertolongan.

Kehidupan di pondok Madani digambarkan dalam cerita sebagai

kehidupan yang penuh kesederhanaan. Para santri diajarkan untuk terbiasa

makan seadanya, bahkan mereka juga di latih menjadi orang yang terbiasa

menahan lapar yakni dengan cara menjalankan berbagai macam puasa

sunah. Melalui cara ini kiai Rais berharap kelak ketika mereka sudah

menjalankan hidup di tengah-tengah masyarakat terbiasa menjadi orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

88

sederhana dalam berpakaian, dalam bertingkah laku, dan dalam berbagai

hal lainnya. Pendidikan yang ditanamkan di pondok pesantren menjadi

modal hidup bagi manusia untuk belajar hidup di segala situasi dan kondisi

bisa bersyukur ketika sedang dalam keadaan senang dan bersabar ketika

sedang dalam kondisi kesusahan. Berikut cuplikan cerita yang terdapat

dalam novel:

Ini adalah sarapan bergaya barat pertamaku. Bedanya bak bumi

dan langit dengan sarapanku pada masa susah di Bandung:

setengah porsi bubur ayam dengan ekstra air atau sarapanku di

Pondok Madani dengan salathah rohah dan makrunah (sambal khas

buatan dapur umum pondok Madani yang sangat lezat, yang hanya

ada pada jam istirahat pagi).

(Ahmad Fuadi: 260)

Seusai mondok di pondok Madani Alif berniat melanjutkan

pendidikan di jalur umum. Tujuan utama sesuai dengan cita-citanya adalah

ingin melanjutkan kuliah di kota Bandung. Keinginan ini dibuktikan Alif

melalui usaha yang keras untuk dapat lulus ujian masuk UMPTN.

Meskipun dia tidak memiliki ijazah SMA tetapi dia yakin bahwa ijazah itu

masih bisa dia dapatkan melalui ujian paket C.

Usaha keras yang pertama dilakukan Alif adalah belajar semua

buku pelajaran SMA selama tiga tahun, yakni mulai dari kelas satu sampai

dengan kelas tiga. Setelah proses ini dilalui dengan baik barulah dia dapat

mengikuti tes UMPTN. Dengan segala usaha belajar yang ekstra habis-

habisan menguras pikiran dan tenaga akhirnya dia bisa lulus ujian UMPTN

dan bisa masuk di UNPAD.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

89

Di kota Bandung inilah dia menggantungkan harapan untuk

menjadi orang yang berguna ketika kembali ke kampungnya nanti. Selama

di Bandung Alif menemukan teman-teman baru yang bisa saling

melengkapi satu sama lainnya seperti teman-temannya di pondok Madani

dahulu. Sebagai seorang mahasiswa Alif tergolong sebagai mahasiswa

yang memiliki kemampuan sedang. Dia bukan tergolong mahasiswa yang

cerdas, tapi berkat keuletan dan ketekunannya dia bisa menyelesaikan

kuliahnya dengan baik. Tidak banyak prestasi yang di dapat di bidang

akademik, tapi di dunia tulis-menulis kemampuannya tidak bisa diragukan

lagi sehingga beberapa tulisannya pernah diterbitkan di majalah kampus.

Suatu ketika Alif mencoba menulis di surat kabar KOMPAS berkat

latihan keras yang diberikan oleh bang Togar. Semula rasa putus asa

dialami Alif ketika harus menerima berbagai tekanan yang diberikan bang

Togar dalam usahanya mendidik Alif menjadi seorang penulis yang tidak

manja dan mau menerima kritikan serta masukan sebagai bekalnya kelak.

Setelah melalui proses panjang akhirnya tulisan Alif diterbitkan oleh surat

kabar KOMPAS.

Setelah keberhasilannya menembus dunia tulis-menulis, Alif tidak

lantas puas dengan keberhasilannya mencari uang serta bisa

menyelesaikan kuliah S1 nya di Bandung. Selama di Bandung usaha untuk

mencari-cari peluang agar bisa terbang ke Amerika seperti impiannya

selama ini selalu dilakukan. hingga pada suatu ketika kesempatan itu dapat

diperolehnya melalui informasi yang di dapat dari seorang wanita teman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

90

duduknya ketika naik bus. Berikut cuplikan yang menunjukkan plot atau

alur cerita yang terjadi di Bandung:

Ketika senja melingkupi Bandung, aku sudah berjalan sampai

ujung kompleks, sampai tidak ada lagi pintu rumah yang bisa aku

ketuk. Di depanku hanya ada gerumbul semak belukar dan jalan

setapak menuju jalan besar. Aku mengembuskan napas dan rasa

nyeri merayap di belakang kepalaku.

(Ahmad Fuadi: 119)

Sewaktu Alif menempuh program S1 di Bandung dia mengikuti

program pertukaran generasi muda antar Negara. Amerika adalah Negara

tujuan utama yang selalu menjadi impiannya ketika masih di podok

Madani. Di Negara inilah Alif mendalami berbagai bidang ilmu yang

berkaitan dengan dunia kejurnalisan. Ini berarti sejalan dengan

keinginannya kelak untuk menjadi seorang jurnalis.

Suasana Negara Amerika yang digambarkan dalam cerita dapat

membuat pembaca seolah-olah ikut merasakan keindahan kota tersebut.

Kota Quebec yang merupakan bagian dari kota kecil yang terdapat di

benua Amerika. Kota ini memiliki tanah yang berwarna kuning dan sifat

tanah yang cenderung gersang dan ringan berbeda dengan tanah yang ada

di Meninjau kota kelahiran Alif. Di Quebec banyak terdapat pohon maple,

yaitu pohon yang memiliki daun berwarna merah merona ketika sedang

musim semi dan akan berubah menjadi coklat ketika sudah hampir gugur.

Perbedaan budaya juga sangat dirasakan oleh Alif. Di Quebec

orang dibiasakan untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi

mereka. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian masyarakat Quebec

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

91

terhadap lingkungan yang bersih dari polusi. Dan yang paling

mengejutkan lagi, di sana keamanan mereka baik dari segi fisik maupun

finansial sangat terjaga, sehingga ketika mau pergi kemanapun tidak perlu

mengunci pintu karena tidak akan ada pencuri yang berniat mengambil

barang-barang si empunya rumah. Hal ini menunjukkan bahwa strata

sosial penduduk yang ada di sana sama, yaitu golongan yang serba

kecukupan atau menengah ke atas.

Hari menjelang sore ketika kami masuk ke batas kota Saint-

Raymond. Di tengah rimbunan maple, berdiri tegak sebuah plang

lalu lintas berwarna hijau yang bertuliskan “Saint-Raymond 1 km”.

aku semakin tidak sabar ingin melihat bentuk kota tempat kami

bermukim nanti. Berbagai pertanyaan berkecamuk di kepalaku.

Kata Subastien, hanya sebuah kota kecil. Tapi sekecil apa? Lebih

kecil mana dibandingkan kampungku di Bayur, Meninjau?

(Ahmad Fuadi: 297)

Selain terdapat berbagai peristiwa yang terdapat dalam novel

Ranah 3 Warna alur yang dikisahkan dalam cerita merupakan alur

campuran, di mana alur maju dan alur mundur digunakan dalam

penceritaan sebuah novel. percampuran itu terjadi hampir disemua cerita.

Dengan perpaduan alur maju dan alur mundur ini, jalinan cerita menjadi

menarik dan tidak membosankan walaupun ceritanya sangat panjang dan

berliku.

Novel ini dibagi menjadi beberapa episode. Masing-masing episode

memiliki alur sendiri. Bagian pertama menceritakan Meninjau, latar

tempat terjadinya awal cerita yang mendominasi novel ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

92

Bagian berikutnya menceritakan tokoh utama yakni Alif. Alif

termuat pada 4 bagian dalam novel ini. Jadi bisa dikatakan tokoh inilah

yang menjadi tokoh sentra, ialah yang merangkai alur cerita dari awal

sampai akhir menghubungkan setiap bagian cerita.

Di bawah ini akan dipaparkan bagian dari plot/alur pada tiap bagian

khususnya ketika alur mencapai klimaks.Kehilangan salah seorang yang

dikasihinya menjadi klimaks awal dalam novel ini, terbukti dengan

berawal dari kejadian pahit tersebut, Alif berusaha bangkit semampunya,

dan menyempurnakan "mantera", bukan lagi sekedar "Man Jadda Wajada"

tapi juga "Man Shabara Zhafira", Siapa yang bersabar akan beruntung.

Kata-kata yang didengarnya pertama kali dari Kiai Rais, gurunya di

Pondok Pesantren Madani membuatnya lebih sabar menghadapi hidup dan

sekali lagi mengajak pembacanya untuk ikut menyelami lika-liku

perjuangan untuk mencapai kesabaran itu sendiri.

Enam bulan sejak ayah meninggal, aku sudah tidak tahan lagi

dengan perang batin ini. Aku harus mengambil keputusan sekarang

juga. Aku harus berhenti kuliah. Drop out. Menguburkan impian ku

kuliah dan pulang kampong membela amak dan adik-adikku. Kalau

mengenang susahnya lulus UMPTN, aku selalu galau. Aku juga

ingat nasihat ayah untuk menyelesaikan kuliah. Tapi membiarkan

amak kerja mati-matian membuatku merasa berdosa. Aku pasti bisa

bekerja di kampungku. Dengan pengalaman yang aku punya, aku

bisa mengajar di Madrasah, atau bisa menjadi pengurus masjid,

atau aku bisa melamar jadi koresponden nasional.

(Ahmad Fuadi: 104)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

93

c. Tokoh dan Perwatakan

Dalam karya fiksi sering dipergunakan istilah tokoh atau

penokohan, watak. Dalam hal ini tokoh diartikan sebagai pelaku

cerita.Tokoh cerita menurut Abrams (1981: 20), adalah orang-orang yang

ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca

ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti

yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Jadi istilah penokohan sekaligus terkandung dua aspek, yakni isi dan

bentuk.

Novel Ranah 3 Warna menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki

latar belakang sosial dan budaya yang berbeda-beda. Mulai dari tokoh

yang menjadi teman masa kecil di tanah Meninjau, tokoh yang berasal dari

Kalimantan, dan tokoh yang berasal dari Negara Amerika. Di bawah ini

akan diuraikan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel Ranah 3 warna.

1. Tokoh Utama (Alif Fikri)

Alif adalah tokoh utama dalam novel ini. Keberadaannya

menjadi pusat penceritaan. Kisah yang dipaparkan dalam novel ini

secara keseluruhan berpusat pada kehidupan Alif, mulai masa kecil,

masa-masa perjuangannya, dan sampai masa puncak keberhasilan serta

kelulusan Alif menjadi seorang sarjana.

Alif adalah sosok pemuda desa yang memiliki kemauan keras

dalam menggapai cita-citanya. Dia dilahirkan di Meninjau kota Bayur.

Orang tuanya adalah guru SD. Dia adalah anak pertama dari tiga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

94

bersaudara. Dua adiknya masih duduk di bangku sekolah tingkat SMP

dan SMA. Alif sejak kecil di didik menjadi anak yang mandiri, hal itu

diajarkan sejak Alif di masukkan dalam pendidikan pondok pesantren

yang menurut orang tuanya dapat melatih kemandirian anak, selain itu

pondok pesantren juga merupakan sarana yang dapat melatih cara

bersosialisasi, dan terutama dianggap sebagai gudangnya ilmu agama

yang akan banyak memberikan bekal-bekal akhirat nanti.

Walaupun Alif besar dilingkungan pesantren hal itu tidak

menjadikannya sebagai pemuda yang berpribadi kaku dalam arti

hanya berpikiran tentang kepentingan keagamaan saja dan memiliki

pandangan sempit tentang dunia tetapi dia justru berkeinginan untuk

menyeimbangkan antara kemampuan penguasaan ilmu agama dan

ilmu dunia. Kemampuannya dalam menguasai ilmu agama digunakan

bekal hidupnya agar selalu mengingat Tuhan dalam segala hal,

pegangan agar jangan sampai berbuat salah arah, memacu motivasi

hidup untuk selalu menjadi orang yang bisa bermanfaat bagi orang

lain. Melalui agama dia yakin kehidupannya bisa selamat dan sukses.

Sedangkan kemampuannya dalam menyelaraskan ilmu dunia

dianggap sebagai langkah awal manusia agar selalu berusaha, karena

nasib baik-buruknya manusia di dunia dan akhirat itu ditentukan oleh

seberapa besar usaha yang dia lakukan.

Keberadaan Alif sebagai tokoh utama dari segi fisik

digambarkan sebagai sosok pemuda yang kurang begitu sempurna.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

95

Wajahnya tidak tampan, perawakan tubuhnya sedang, badannya

kurus, dan memakai kaca mata. Penampilannya pun sangat sederhana.

Mungkin itu menjadi penggambaran pengarang dalam menampilkan

sosok tokoh utama yang terbiasa hidup dalam kesederhanaan.

“Ooh”. Dia mengintip wajahku dari balik kaca matanya

yang melotot. Mungkin kurang percaya melihat mahasiswa

ceking dengan baju lusuh dan berkaca mata seperti aku ini.

(Ahmad Fuadi: 151)

2. Tokoh Sentra (Randai)

Tokoh sentra yang menjadi penghubung di setiap cerita

adalah Randai. Randai merupakan sahabat Alif sejak kecil sampai

kuliah di Bandung yang selalu bersaing dalam mengejar impian, mulai

dari impian masuk ujian UMPTN, mengikuti pertukaran pemuda

antarbangsa, sampai pada bersaing dalam urusan pilihan hati terhadap

seorang wanita. Kehidupan Randai jauh lebih beruntung dibandingkan

Alif. Dia terlahir sebagai anak tunggal, orang tuanya adalah saudagar

kaya. Dan beruntungnya lagi Randai selalu berhasil mencapai cita-

citanya tanpa harus mengalami ujian yang berarti dalam hidupnya.

Masa muda Randai terlalui sebagaimana anak muda

lainnya. Bisa menikmati kuliah dengan biaya dari orang tua, uang

jajan yang lebih, nilai semester begus, bisa menikmati liburan bersama

teman-temannya kemanapun dia mau, dan utamanya lagi kedua orang

tua Randai masih hidup semua. Pada akhir cerita percintaan, Randai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

96

berhasil memiliki Raisa sebagai pendamping hidup yang berarti itu

mengalahkan Alif sang tokoh utama.

Dalam cerita Randai digambarkan sebagai sosok pemuda

yang memiliki perawakan tinggi, kulitnya putih, berambut panjang

yang jelas lebih sempurna sebagai sosok pemuda dibandingkan Alif

sang tokoh utama. Randai menjadi teman Alif sejak kecil di kampung

Meninjau. Setamat SMA Randai melanjutkan kuliah di Bandung sama

seperti Alif akan tetapi dia tercatat sebagai mahasiswa ITB.

Randai tergolong sebagai mahasiswa yang cerdas. Hal ini

terbukti dari nilai hasil semesternya yang bagus-bagus. Malah dengan

modal nilai yang bagus tersebut Randai dapat memperoleh beasiswa

selama dia kuliah di ITB. Keahlian yang dia milikipun beragam, mulai

dari kemahirannya dalam memainkan alat musik angklung, gitar,

drum, dan segala alat musik lainnya. Suaranya yang bagus juga akan

sangat mendukung kahliannya bermain musik tersebut.

Tidak hanya kesenian tradisional yang dia suka. Kalau

sedang bangkit semangat bernyanyinya, dia akan putar

kaset rock keras, mengambil gitar bass-nya dengan

melonjak-lonjakkan badan seperti gitaris sejati. Rambutnya

yang panjang berkibar-kibar, seiring dengan kepalanya

yang digoyang-goyang seperti orang gila. Kalau saja dia

seorang penyanyi, dengan postur tinggi, berkulit putih, dan

rambut gaya begini, tentulah banyak gadis yang akan lumer

hatinya.

(Ahmad Fuadi: 63)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

97

3. Tokoh-tokoh Tambahan

Dalam novel ini, terdapat tokoh-tokoh tambahan,

diantaranya adalah : Amak, Ayah, Raisa, bang Togar, Rusdi, dan

Francois Pepin. Kehadiran mereka sebagai tokoh pembantu menjadi

pelengkap atau tambahan dalam mata rantai cerita untuk menciptakan

sebuah cerita menjadi lebih indah, menarik, serta realistis.

a. Amak

Amak adalah ibu dari tokoh utama (Alif). Amak adalah

panggilan untuk seorang Ibu khususnya di tanah Meninjau, Sumatera

Barat. Sebagai seorang ibu amak memiliki sifat lemah lembut,

mengasihi anak-anaknya, mengayomi, menciptakan suasana tenang,

dan selalu memperjuangkan cita-cita anaknya walaupun kadang dia

harus bekerja keras menggantikan posisi ayah ketika sudah terlebih

dulu di panggil Sang Pencipta.

Seperti para kaum ibu pada umumnya amak adalah ibu dari

tiga orang anak. Selain berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang

setiap harinya mempersiapkan makanan untuk suami dan anak-

anaknya amak juga berprofesi sebagai guru SD di Meninjau. Dua

pekerjaan ini tentulah tidak mudah, itu berarti amak harus pandai-

pandai membagi waktu antara karir dan keluarganya. Tapi keadaan

seperti itu dijalani amak dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab

untuk bisa membantu suaminya mencari nafkah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

98

Amak bukanlah wanita yang sering mengeluh. Biarpun

dalam kondisi susah dan dalam keadaan keterpurukan amak tetap

menjadi seorang ibu yang tegar. Bertanggung jawab atas masa depan

anak-anaknya. Kehilangan suami ketika ketiga anaknya masih banyak

membutuhkan biaya sekolah bukanlah menjadi halangan amak untuk

tetap memperjuangkan nasib ketiga puteranya. Sosok inilah yang

menjadi motivasi Alif untuk lebih bersemangat dan akan mebuktikan

kepada amak bahwa dia akan berhasil meraih impiannya untuk

menjadi seorang sarjana.

Surat balasan dari amak cepat sekali datang. Tidak

berpanjang-panjang. Hanya ada kalimat singkat-singkat dan

di tutup dengan “ancaman”: “ Amak sedih sekali belum

bisa mencukupi kebutuhan waang di rantau. Tapi jangan

pernah berani-berani pulang tanpa menyelesaikan apa yang

sudah wa‟ang mulai. Selesaikan kuliah. Amak akan

mendukung dengan sepenuh tenaga dan do‟a. menuntut

ilmu itu juga berjuang di jalan Tuhan. Insya Allah, amak

masih sanggup menghidupi kalian. Dengan cara apapun”

(Ahmad fuadi: 105)

b. Ayah

Ayah adalah orang tua laki-laki dari tokoh utama Alif.

Kedudukan sang ayah menjadi motivasi hidup dalam

memperjuangkan cita-cita kuliah Alif. Sosok ayah disini

digambarkan sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung

jawab, mengayomi keluarganya, penuh kasih sayang walau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

99

terkadang harus keras dalam mendidik anaknya dalam hal

kebaikan.

Perjuangan seorang ayah terhadap anaknya akan selalu

dilakukan sepanjang hayat. Walaupun dalam bentuk pengorbanan

terhadap benda kesayangannya sekalipun. Dia rela menjual sepeda

bebek kesayangannya yang setiap pagi selalu di lap dengan penuh

cinta. Hal itu dilakukan agar dapat melihat anaknya tersenyum

karena bisa masuk kuliah di Bandung.

Sosok ayah dalam cerita juga digambarkan sebagai seorang

yang memiliki hobi memotret. Hampir di setiap momen yang

dialami keluarganya diabadikan dalam jepretan potret. Menurutnya

melalui gambar-gambar itu kelak dapat dijadikan kenangan yang

dapat menimbulkan rasa syukur kepada Allah.

Selain usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik yang

dilakukan orang tua terhadap anaknya mereka juga senantiasa

dengan ikhlas berdoa untuk keselamatan dan keberhasilanya. Apa

yang dilakukan orang tua terhadap kita tidak pernah sedikitpun

mereka berharap akan balasan atau imbalan. Melihat anaknya bisa

bahagia dan sejahtera dalam hidup sudah cukup menjadi balasan

kebahagiaan bagi orang tua.

Ayah tersenyum dan menatapku leka-lekat. “ semoga bisa

lulus UMPTN ya, nak. Hanya biaya kuliah di universitas

negeri yang mungkin bisa kita bayar,” kata ayah lirih. Aku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

100

paham betul harapan ayah dan aku hanya bisa

mengangguk-angguk.

( Ahmad Fuadi: 6)

c. Raisa

Sosok Raisa merupakan teman sekaligus tetangga Alif di

Bandung. Raisa inilah yang pada akhirnya menjadi pilihan hati Alif

sekaligus Randai. Ini berarti mereka berdua lagi-lagi harus

berusaha untuk berlomba merebut hati Raisa. Dalam cerita Raisa

digambarkan sebagai wanita yang cantik mempesona, lembut,

cerdas, dan ramah.

Walaupun terlahir dari orang tua blesteran akan tetapi

kecintaan Raisa terhadap Indonesia dan segala budayanya sangat

tinggi. Selain mahir berbahasa Inggris dan Prancis, Raisa juga

memiliki suara yang bagus dan keahlian dalam memainkan

berbagai alat musik termasuk angklung.

Keelokan wajah, kecerdasan, dan kepiawaiannya dalam

bertutur inilah yang pada akhirnya membuat Alif jatuh hati kepada

Raisa. Dalam cerita Raisa digambarkan sebagai gadis periang,

energik, cerdas, memiliki lensa mata berwarna coklat, kulit

tubuhnya putih, dan senyumannya selalu mempesona bagi siapa

saja yang melihat. Kebiasaan gadis ini adalah selalu mengepang

rambutnya dan menggunakan topi dari bahan wol.

Bunyi derap langkahnya berbeda. Ketipak-ketipak

sepatunya ringan dan pendek-penden. Aku lihat ke

belakang. Dia lagi. Beberapa hari terakhir ini, aku tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

101

sengaja berjalan seiring dengan orang yang sama dari

Tubagus Ismail ke pasar Simpang Dago. Seorang gadis

bermata bulat dengan bulu mata lentik, wajahnya lonjong

telur. Dia selalu bertopi wol di atas kepangnya.

Menggendong ransel hijau tentara dan berjalan dengan

lincah membelah gang sempit. Sesekali dia meloncati sisa

genangan air hujan semalam dengan energik sekali. Bahkan

dengan melihat dia berjalan saja aku ikut bersemangat

seakan-akan ini hari terindah.

(Ahmad Fuadi: 49)

d. Rusdi

Rusdi adalah teman satu grup Alif ketika menjadi duta

muda di Amerika. Dia dari Banjar Kalimantan dan pandai sekali

berpantun sehingga dijuluki kesatria berpantun. Hampir dalam

setiap kesempatan dia selalu mengubahnya menjadi sebuah pantun.

Bisa di bilang dia bisa membuat pantun dalam waktu singkat atau

sekerjab mata. Dalam situasi penting ketika acara upacara

pemberangkatan duta pun dia masih menyempatkan diri untuk

berpantun, padahal waktu itu dia datang terlambat. Bahkan pernah

ketika kondisi sedang genting dia justru bisa menyuarakan isi

hatinya dalam wujud pantun. Hal itu menunjukkan bahwa darah

Banjar seorang Rusdi sudah sangat melekat pada dirinya.

Rusdi adalah pemuda pelosok yang sangat lugu. Bahkan

pernah suatu ketika akibat keluguannya terjadi peristiwa heboh

yang menggemparkan seluruh kompleks karena alarm kebakaran

berbunyi. Hal itu terjadi karena secara tidak sengaja Rusdi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

102

memencet tombol merah yang menjadi tombol peringatan

kebakaran, akibatnya tombol itu berbunyi dengan keras. Seisi

kompleks yang semula sedang tidur pulas keluar berhamburan

dengan wajah panik dan mencari sumber kebakaran itu. Tetapi

nyala api tidak dapat ditemukan dan akhirnya semua teman-teman

Rusdi satu kompleks kembali tidur dengan hati dongkol.

Kebiasaan lain Rusdi yang di gambarkan dalam sebuah

cerita adalah ketika dia dalam kondisi senang dan grogi kerjanya

menekuk-nekuk jari tangan dan kakinya sampai berbunyi seperti

tulang patah. Kebiasaannya lagi di semua tempat dia selalu

membawa bendera Merah Putih sebagai wujud kebanggaannya

terhadap bangsa Indonesia. Segala pakaian dan koper yang

dikenakannya juga di tempeli stiker bendera merah putih.

Keunikan lain yang dimiliki Rusdi adalah suara tertawanya

yang sangat keras. Keadaan seperti itu dapat membuat suasana

yang ada di sekitarnya menjadi segar dan riang. Walaupun dia

sosok yang lugu tapi keberadaannya yang unik sering membuat

siapa saja yang berteman dengannnya menjadi nyaman. Topik

pembicaraan yang paling dia sukai adalah nasionalisme, hutan,

dunia polisi, dan mata-mata.

Ke mana saja Rusdi pergi, dia pasti membawa bendera

Indonesia. Bahkan kopernya di cat merah putih, ranselnya

punya badge merah putih, buku diary-nya juga di tempeli

stiker gambar bendera. Salah satu topik pembicaraan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

103

disukainya adalah nasionalisme, hutan , dunia polisi, dan

mata-mata. Kalau sedang senang atau grogi, kerjanya

menekuk-nekuk jari sampai berbunyi seperti tulang patah.

Semakin dia bersemangat, semakin banyak bunyi tulang

patah, termasuk leher, bahu, sampai jari kaki.Dia juga

seseorang yang mempunyai tawa yang menurutku paling

kencang yang pernah aku dengar dan sekaligus menular

kepada siapa saja yang ada di sekitarnya. Satu lagi mukjizat

Rusdi adalah dia lihai menggubah pantun. Dalam situasi

apa saja, dia mampu merangkai pantun dalam hitungan

detik atau kerjapan mata.

(Ahmad Fuadi: 220)

e. Francois Pepin

Francois Pepin adalah homologue Alif ketika di Quebec.

Dia orang asli Quebec, orang tuanya bekerja sebagai petani di

dekat St. Agapit, sebuah daerah di luar Quebec City. Tanah

pertanian keluarganya menghasilkan berbagai hasil bumi mulai

dari tomat, lobak, gandum, jagung, dan tanaman lain yang

kemudian dijual di pasar pagi, fres market. Orang tuanya juga

beternak sapi perah, biri-biri, dan ayam petelur. Yang unik dari

keluarga ini mereka juga memelihara ribuan ekor lebah dan

menjual madu dalam botol-botol.

Perawakan Franc panggilan untuk Francois Pepin

digambarkan sebagai sosok pemuda tampan, tubuhnya tinggi,

kulitnya putih, pupil matanya berwarna biru, mukanya lonjong,

dagunya simetris, dan pipinya lesung sehingga ketika tersenyum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

104

akan membuat aura ketampanannya terlihat semakin sempurna. Dia

adalah homolog yang kompak dalam menyelaraskan pikiran serta

misi menjadi duta antarnegara.

Perilaku yang dimiliki Franc adalah ramah, supel (mudah

bergaul dengan siapa saja), berterus terang, mau menerima kritikan

dari teman, dan bersungguh-sungguh dalam belajar maupun

menjalankan tugasnya selama ditempatkan untuk bekerja di stasiun

TV bersama Alif. Perbedaan kebiasaan sehari-hari serta

kebudayaan antara Alif dan Franc tidak menjadi masalah yang

berarti bagi persahabatan keduanya, justru hal itu menjadikan

mereka belajar bagaimana agar bisa menjadi manusia yang saling

menghargai kebiasaan dan kebudayaan masing-masing.

Kesempatan menjadi homolog mereka gunakan untuk melengkapi

dan saling belajar kekurangan serta kelebihan yang dimiliki.

Kalaulah Franc hidup di Indonesia, aku yakin wajahnya

sudah menghiasi sampul majalah sebagai bintang iklan.

Pupil matanya sepenuhnya biru terang, mirip batu akik

bening melekat di cincin ayahku dulu. Mukanya lonjong

dan dagunya simetris serta dibalut bulu tipis yang

membikin dia terlihat macho. Sedangkan rambutnya ikal

pirang. Badannya sedang, tidak terlalu tinggi. Yang paling

aku ingat adalah dia selalu tersenyum lebar. Dan senyum

hangatnya ini menular.

(Ahmad Fuadi: 275)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

105

Menurut Burhan Nurgiyantoro (2010: 165) perwatakan disamakan

artinya dengan karakter yakni menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh

tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah cerita. Perwatakan

merupakan sifat yang melekat dalam tiap-tiap diri tokoh yang diciptakan

oleh pengarang. Keberadaan watak sudah merupakan satu bentuk kesatuan

(unity) yang dapat melukiskan gambaran secara jelas tentang seseorang

yang ditampilkan dalam sebuah cerita.

Perwatakan hadir sebagai bentuk penggambaran yang diciptakan

oleh pengarang untuk membuat peran para tokoh fiktif menjadi hidup.

Keberadaan manusia dalam dunia nyata yang banyak memiliki sifat dan

perwatakan menjdikan sebuah inspirasi untuk penciptaan tokoh manusia

dalam cerita. Perwatakan yang sering ditampilkan pengarang biasanya

hanya terdiri dari dua sisi sudut manusia saja, yakni manusia baik dan

manusia jahat. Penyandang perwatakan baik diperuntukkan kepada tokoh

utama, sedangkan perwatakan jahat atau kurang baik diperuntukkan

kepada tokoh tambahan maupun tokoh sentra.

Berdasarkan perwatakannya tokoh cerita dapat dibedakan kedalam

tokoh sederhana (simple atau flat character) dan tokoh complex atau

tokoh bulat (complex atau round character) (Froster, 1970: 75). Tokoh

sederhana ialah penggambaran tokoh yang hanya memiliki satu kualitas

pribadi tertentu, satu sifat-watak yang tertentu saja. Sebagai seorang tokoh

manusia, keberadaannya tidak diungkap segala bentuk kemungkinan sisi

kehidupannya. Ia tidak memiliki sifat atau tingkah laku yang dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

106

memberikan efek kejutan bagi pembaca. Sifat yang dimiliki adalah datar,

monoton, dan mencerminkan satu watak saja. Walaupun tokoh sederhana

dapat melakukan berbagai tindakan akan tetapi semua tindakannya akan

dikembalikan kepada perwatakan yang telah diformulakan itu.

Sedangkan tokoh bulat atau tokoh kompleks ialah tokoh yang

memiliki dan diungkap berbagai sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan

jati dirinya. Ia hadir dengan membawa dua atau bahkan lebih dari sifat asal

yang telah diformulasikan sejak awal. Watak dan tingkah lakunya

bermacam-macam, bahkan terkadang sulit di duga oleh pembaca. Tokoh

bulat menyerupai manusia sesungguhnya, karena disamping memiliki

berbagai kemungkinan sikap dan tindakan, ia juga sering memberikan

kejutan bagi para pembaca. Berikut dipaparkan perwatakan para tokoh

dalam novel.

a. Alif

Berdasarkan hasil analisis data novel Ranah 3 Warna

menunjukkan bahwa karakter atau perwatakan yang dimiliki tokoh-tokoh

terbagi atas dua perwatakan, yaitu tokoh sederhana dan tokoh bulat. Tokoh

sederhana disandang oleh Alif sang tokoh utama dalam novel. Alif

digambarkan perwatakannya oleh pengarang sebagai sosok manusia yang

memiliki sifat baik, sopan, patuh terhadap kedua orang tua, jujur, dan

pekerja keras. Segala sifat baik lengkap sudah digambarkan pengarang

pada diri Alif, walau pun terkadang pengarang berusaha menjadikan Alif

sebagai sosok manusia pada umumnya dalam dunia nyata yang memiliki

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

107

berbagai kemungkinan sifat lain. Akan tetapi ujung-ujungnya pengarang

akan mengembalikan Alif kepada sebuah formulasi yakni sebagai orang

baik yang ketika melakukan kesalahan akhirnya insaf juga.

Kalau aku lihat dicermin, badanku kini mengurus, agak pucat, dan

mataku merah. Tapi aku tidak peduli. Ini perjuangan penting dalam

hidupku. Mungkin menjadi penentu nasib masa depanku.

(Ahmad Fuadi: 12)

b. Randai

Tokoh kompleks atau tokoh bulat dalam novel ini ditunjukan pada

Randai sahabat kecil Alif dan juga bang Togar. Kedua manusia ini

digambarkan sebagai sosok yang tidak hanya memiliki satu sisi sifat atau

perwatakan saja melainkan terkadang muncul sifat lain yang menjadi

kejutan tak terduga bagi para pembaca. Hal tersebut tampak pada sifat

Randai sebagai seorang sahabat yang setia, baik, penolong, dan murah

hati. Akan tetapi pada suatu saat sifat kurang baiknya pun muncul, yakni

sifat menyakiti dan suka mengejek Alif. Disinilah sisi manusia yang

sesungguhnya dimunculkan oleh pengarang.

c. Amak

Dalam penceritaan novel amak digambarkan sebagai sosok ibu

yang hanya memiliki satu sisi perwatakan, yaitu perwatakan baik.

Perwatakan baik seorang ibu terhadap anaknya sering ditunjukkan tokoh

amak dalam bentuk tutur kata, sikap, dan tingkah laku sebagai bentuk

kasih sayangnya terhadap anak-anaknya. Lazimnya seorang ibu, amak

selalu memberikan perhatian dan selalu setia menemani anak-anaknya di

kala senang maupun susah. Begitu juga bentuk pengorbanan demi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

108

memperjuangkan cita-cita besar anaknya akan selalu dilakukan sebagai

wujud kasih sayang dan perhatiannya.

Isi ranselku hanya empat helai baju, dua helai celana panjang

berbahan tetoron, dan satu plastik rendang yang khusus dimasak

amak untukku. Di dalam dompetku ada beberapa helai puluhan

ribu hasil berhemat ayah dan amak, serta hadiah dari kakek dan

nenekku. Semua milikku kecil dan sederhana, kecuali hati dan

kepercayaan diri yang menggelembung sebesar gajah.

(Ahmad Fuadi: 41)

d. Ayah

Ayah merupakan sosok motivator bagi keberhasilan Alif.

Kehadirannya membawa suasana tenang dan menjadikan segala keraguan

untuk mencapai cita-cita Alif musnah. Sosok ayah dalam cerita adalah

sebagai tokoh sederhana yang dianggap hanya memiliki sifat baik dalam

tutur kata, sikap, maupun perilakunya.

Ayah sering memberikan nasihat-nasihat baik kepada anak-

anaknya. Walaupun terkadang harus keras dalam mendidik, akan tetapi

sesungguhnya dalam hatinya terselip niat baik demi keberhasilan anak-

anaknya kelak. Selain itu bentuk kerja keras dan kegigihan sosok ayah

dalam mencari nafkah selalu dilakukan untuk bisa memenuhi segala

kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya.

“Ayah sengaja memesan ke tukang sepatu dan terompah di pasar

Ateh. Khusus dari kulit jawi. Asli kulit sapi” kata ayah sambil

membuka kotak itu. Sambil terbatuk-batuk, beliau mengeluarkan

sebuah sepatu hitam berkilat-kilat dan mendaratkan ke dekat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

109

kakiku. Semuanya berwarna hitam gelap, mulai dari kulit, jahitan,

tali, sampai sol.

(Ahmad Fuadi: 40)

e. Bang Togar

Bang Togar juga digambarkan sebagai sosok manusia yang

memiliki banyak sisi perwatakan. Bang Togar memiliki watak baik,

penyayang, peduli terhadap kesusahan orang lain, dan dermawan bang

Togar juga terkadang memiliki watak keras, hal ini dilakukan sebagai

bentuk usahanya mendidik muridnya untuk memiliki mental kuat.

“Heh kau anak baru, ke mana saja kau selama ini? Aku pikir kau

hilang diculik. Masa baru menulis satu tulisan di Kutub sudah

senang minta ampun dan berhenti menulis. Bagaimana akan maju

kau dirantau!” Katanya merepet dengan alis terangkat tinggi.

(Ahmad Fuadi: 138)

f. Latar

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu,

menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial

tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams, 1981:

175). Latar yang terdapat dalam novel ini meliputi banyak waktu dan

tempat, diantaranya latar ketika sang tokoh berada di kota Meninjau, yakni

tempat kelahiran Alif, berikutnya latar di pondok Madani, Bandung tempat

melanjutkan kuliah S1 setelah menempuh ujian UMPTN, dan terakhir

adalah Amerika yang menjadi cita-cita Alif selama di podok Madani.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

110

1. Latar di Meninjau

Sewaktu di Meninjau banyak latar atau tempat yang di paparkan

dalam novel. Meninjau merupakan tanah kelahiran Alif sang tokoh utama

dan juga Randai yang menjadi tokoh sentra dalam cerita. Oleh sebab itu

hampir di setiap episode cerita menampilkan tanah Meninjau sebagai

sentra utama tempat berawalnya sebuah cerita.

Meninjau merupakan tanah kelahiran Alif yang banyak menyimpan

kenangan serta impiannya. Kampung ini di gambarkan sebagai kampung

yang sejuk penuh dengan pepohonan dan terdapat juga danau yang di

sebut dengan danau Meninjau. Ini membuat suasana asri dan kedamaian

tanah kelahirannya tidak bisa di lupakan. Kampung yang menjadi

kebanggaan dan akan selalu di junjung tinggi kebudayaan dan adat yang

ada di mana pun dia tinggal kelak.

Banyak hal yang menarik di kampung Meninjau. Salah satunya

adalah danau Meninjau yang sewaktu kecil sering mereka gunakan sebagai

arena perlombaan memancing ikan supareh. Selain itu berbagai permainan

tradisional masih di pertahankan keberadaannya sebagai bentuk pelestarian

budaya. Ketika waktu puasa tiba banyak anak kecil bermain tembak-

tembakan dengan menggunakan bambu sebagai alat tembaknya.

Ketentraman dan kedamaian sangat terlihat dari penduduknya yang saling

bergotong –royong di setiap ada hajatan di desa.

Aku mahir dalam kaligrafi Arab, tapi apa hubungannya dengan

pertunjukan? Apa lagi? O ya, aku bisa sedikit silat, tapi sekarang

hanya sisa-sisa ingatan ketika belajar silek Minang waktu kecil di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

111

Meninjau. Entah bagaimana caranya aku lolos tes ini. Aku

terduduk lesu, tidak tahu harus bagaimana. Ya Tuhan, tunjukilah

jalan terbaik.

(Ahmad Fuadi: 190)

2. Latar di pondok Madani

Latar atau tempat kedua yang di tampilkan dalam cerita adalah

pondok pesantren Madani yang ada di Gontor Jawa Timur. Hal itu terjadi

seiring dengan keinginan orang tua Alif selepas tamat SMP ingin mendidik

anaknya dalam dunia pondok pesantren. Di pondok Madani inilah yang

banyak menjadi kenangan sekaligus tempat menimba ilmu agama sebagai

bekal kehidupannya kelak di akhirat.

Dalam dunia pondok pesantren banyak mengajarkan Alif berbagai

ilmu agama termasuk cara menjalankan ibadah sholat secara benar, puasa,

membaca Al-Quran, dan membaca kitab-kitab kuning yang menjadi ciri

khas di setiap pondok pesantren. Selain mendapatkan pelajaran ilmu

agama, para santri juga di bekali dengan ilmu tasawuf yaitu suatu imu

yang mengajarkan manusia untuk bisa berbuat ikhlas, sabar, dan

tawakal/pasrah terhadap segala takdir Allah. Pelajaran-pelajaran itu semua

yang pada akhirnya dapat mencetak Alif sebagai sosok pemuda yang

tangguh, berani bercita-cita tinggi dan juga berani mengaktualisasikan apa

yang menjadi cita-citanya tersebut.

Aku tulis ketika mendengarkan salah satu wejangan Kiai Rais di

PM sekitar dua tahun lalu. Membaca lembaran itu membuat aku

hanyut ke suatu masa ketika kiaiku berpidato di depan ribuan

santrinya. Aku mencatat, seluruh aula tiba-tiba berdengung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

112

bisik-bisik kami, ketika kiai Rais masuk ruangan berkapasitas

3000 orang itu.

(Ahmad Fuadi: 191)

3. Latar di Bandung

Selain terdapat latar di pondok Madani yang merupakan suatu

tempat yang pernah di singgahi tokoh jalannya cerita juga menampilkan

kota Bandung sebagai tempat Alif melanjutkan studinya untuk meraih

gelar S1. Bandung sering di sebut dengan kota pelajar yakni tempat yang

banyak di minati mahasiswa untuk mencari ilmu. Selain itu kota Bandung

terkenal memiliki curah hujan cukup tinggi, karena letak geografisnya

yang berada di daerah pegunungan sehingga dapat di bilang hampir setiap

hari terjadi hujan.

Layaknya kota-kota besar seperti Jakarta, di tengah kemegahan

kota Bandung terdapat suatu daerah pemukiman kumuh yang banyak di

huni oleh penduduk yang datang dari luar kota Bandung. Mereka hidup di

area pembuangan sampah. Rumah mereka terbuat dari tripleks dan juga

kardus-kardus bekas. Pekerjaan yang dilakukan mereka sehari-hari adalah

menjadi pemulung.

Di kota Bandung inilah Alif melanjutkan studi S1 nya di UNPAD

yaitu salah satu kampus yang berada di kota Bandung. Kampus itu

menjadi pilihan utamanya selepas lulus ujian paket C. Di sana dia terdaftar

menjadi mahasiswa selain itu juga sebagai aktivis muda. Barbagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

113

kegiatan organisasi dia lakoni. Hal itu di lakukan karena dia tidak mau

menyia-nyiakan kesempatannya belajar selama kuliah di Bandung.

Aku mengekor saja, menumpang mobil Kijang barunya, hasil

tabungan dari proyek menulis. Kami menembus lalu lintas

Bandung. Mengarah ke pinggir kota. Dia melambatkan mobil

ketika memasuki kawasan yang dikelilingi banyak bukit dan

mematikan mesin di sebelah sebuah bukit. Bukan bukit hijau, tapi

bukit-bukit dari sampah setinggi rumah. Sampah ini bercampur

dengan rumah-rumah seng dan tripleks bekas. Air kehitaman

menggenang di sana-sini. Lalat-lalat hijau yang gemuk-gemuk

berdengung-dengung mengitari kepalaku. Bau tempat ini bagai

merajam saraf hidungku.

(Ahmad Fuadi:160)

4. Latar di Amerika

Selain kegiatannya sebagai mahasiswa Alif juga menginginkan

untuk bisa masuk tes menjadi anggota program pertukaran pemuda

antarnegara. Salah satu negara yang menjadi pilihannya adalah Amerika.

Sebuah negara yang memiliki sistem pemerintahan paling berkuasa

diantara negara-negara lainnya. Selain itu Alif juga menganggap di Negara

Amerika dirinya akan banyak mendapatkan ilmu dalam hal tulis-menulis.

Cita-citanya untuk menjadi seorang jurnalis kelak mendorong semangat

tinggi untuk berusaha keras menjadi salah satu pemuda yang beruntung

masuk tes program pertukaran pemuda antarbangsa tersebut.

Setelah melalui berbagai macam tes diantaranya tes tulis,

wawancara, keterampilan seni, dan tes kesehatan akhirnya Alif

dinyatakan lolos menjadi pemuda terpilih yang bisa pergi ke Amerika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

114

sebagai pemuda wakil negara yang akan menampilkan segala

kemampuan dan mengenalkan budayanya ke negara tersebut. Di sana

banyak hal baru yang ia temui salah satunya adalah keadaan tanah

Amerika yang memiliki sifat jauh berbeda dengan tanah Meninjau

daerah kelahirannya atau pun tanah-tanah lain yang ada di Indonesia.

Menginjakkan kaki di tarmac di Montreal ini menjadi

sebuah sensasi yang membuat badanku seakan terbang

melayang. Aku cubit lenganku kut-kuat dan meringis

sendiri. Ini bukan mimpi, tapi awan impian yang menjadi

nyata.

(Ahmad Fuadi: 255)

g. Sudut Pandang

Sudut pandang, point of view, menyarankan pada cara sebuah

cerita dikisahkan. Sudut pandang ialah cara atau pandangan yang

dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan,

latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya

fiksi kepada pembaca (Abrams, 1981: 142). Sudut pandang merupakan

salah satu unsur fiksi yang digolongkan sebagai sarana cerita. Sudut

pandang merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih

pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.

Sudut pandang yang digunakan dalam penceritaan novel Ranah 3

Warna adalah sudut pandang persona pertama atau biasa di sebut sudut

pandang orang pertama. Hal ini ditandai dengan menggunakan kata “Aku”

dalam menyebut atau menceritakan tokoh utama dalam novel. Ini berarti

cerita yang disajikan seolah-olah merupakan kejadian yang dialami sendiri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

115

oleh penulis. Penulis berperan aktif dalam pemaparan kisah demi kisah

yang dialami tokoh utama.

Penulisan sudut pandang persona pertama keseluruhan digunakan

dalam penceritaan tokoh utama dalam novel. kadang-kadang pengarang

menggunakan sebutan wa’ang yang artinya juga aku kata yang biasa

digunakan oleh masyarakat Meninjau dalam menyebut dirinya sendiri. Hal

ini menunjukkan unsur biografi serta penggunaan bahasa pengarang yang

tidak bisa lepas dari kehidupan pribadinya dalam dunia nyata.

Seminggu ini hatiku rasanya lapang. Ke mana pun aku pergi

senyum pun selalu tersibak. Aku merasa diakui, dan yang tidak

kalah penting, aku akan dapat uang yang cukup buat biaya

hidupku. Semoga cukup banyak untuk bisa aku kirimkan ke Amak.

Kawanku satu kos juga member selamat, termasuk Randai.

(Ahmad Fuadi: 151)

“ wa‟ang tidak punya backup, Dai?” tanyaku memberanikan diri.

Aku merasa bersalah sekali dan bisa merasakan penderitaannya.

Dia melirikku dengan sengit, matanya lalu menyipit.

(Ahmad Fuadi: 167-168)

h. Amanat

Zulfahnur, dkk (1996: 26) berpendapat bahwa amanat dapat

diartikan sebagi pesan berupa ide, gagasan, ajaran moral, dan nilai-nilai

kemanusiaan yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.Pesan-

pesan moral yang mewakili pengarang sebagai bagian dari sebuah

masyarakat tertentu itulah yang menjadi sbeuah ruh dalam sebuah karya.

Sebuah karya tidak akan berarti jika tidak mengandung pesan-pesan

tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

116

Amanat dalam cerita biasanya dimaksudkan sebagai suatu pesan

kepada para pembaca yang bisa berupa pesan moral, pendidikan, dan

agama yang disampaikan baik melalui percakapan antartokoh atau

peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam rangkaian cerita. Pada novel Ranah

3 Warna ini penulis hendak menyampaikan pesan-pesan kepada para

pembaca tentang motivasi kehidupan, pendidikan, serta kesabaran dalam

menjalani tantangan hidup.

Amanat tersebut disampaikan sesuai isi cerita secara keseluruhan

yang ditampilkan pengarang melalui novel. Pesan yang terkandung dalam

novel disampaikan secara tersurat dan tersirat. Pesan yang sifatnya tersurat

dapat dicerna pembaca secara langsung untuk akhirnya diharapkan dapat

mempengaruhi prilaku serta pola pikir pembaca sehari-hari dalam

kehidupan nyata. Sedangkan pesan yang sifatnya tersirat hendaknya dapat

pembaca peroleh melalui penelaahan serta pemahaman yang mendalam

terhadap bacaan novel Ranah 3 Warna.

Pesan atau amanat yang menunjukkan motivasi hidup terlihat

dalam penceritaan ketika sang tokoh harus melewati ujian fisik serta

mental yang dapat mempengaruhi rasa kepercayaan dirinya. Akan tetapi

Alif sang tokoh utama bukanlah merupakan pribadi yang gampang putus

asa dan mudah menyerah. Peristiwa demi peristiwa pahit yang dialaminya

menjadi cambuk untuk memompa semangat hidupnya dalam menggapai

cita-cita.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

117

Sedangkan pesan yang menunjukkan pendidikan moral atau

tingkah laku, pendidikan sosial, dan pendidikan agama dapat dijumpai

pembaca hampir di setiap jalannya cerita. Pembaca di didik untuk menjadi

sosok manusia yang menyayangi kedua orang tua, mengasihi, patuh

terhadap kemauan positif orang tua, serta berbakti. Pada sisi pendidikan

sosial pembaca diharapkan dapat mencontoh perilaku sosial yang

digambarkan pada tokoh-tokoh dalam novel. keseluruhan tokoh dalam

novel memiliki perilaku sosial atau kepedulian yang tinggi terhadap

sesamanya. Mereka semua bisa bersosialisasi dengan teman dari suku

mana pun dan agama apa pun. Hal inilah yang nantinya dapat dijadikan

pelajaran positif bagi kaum muda agar tidak mudah memandang manusia

dengan sisi-sisi tertentu atau mengkotak-kotakkan golongan.

Dalam kehidupan beragama pengarang hendak menyampaikan

amanat terhadap pembaca melalui sosok tokoh utama Alif. Sebagai

seorang muslim sejati Alif selalu menjalankan ibadahnya dengan rajin.

Tidak hanya itu kepercayaannya terhadap Allah juga dia buktikan melalui

keyakinnya akan perubahan nasib, serta kesabarannya ketika harus

melewati berbagai pelajaran hidup.

Di ujung langkan, ayah mengajak kami sekeluarga berkumpul.

“Nak, ingat-ingatlah nasihat para orang tua kita. Di mana bumi di

pijak, di situ langit di junjung. Jangan lupa menjaga nama baik dan

kelakuan. Elok-elok menyeberang. Jangan sampai titian patah.

Elok-elok di negeri orang. Jangan sampai berbuat salah.

(Ahmad Fuadi: 41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

118

“ Anak-anak, sudah kalian lihat tadi semua, jurus dua golok. Saya

ingin memperlihatkan kepada kalian semua hikmah dari jurus ini.

Ini jurus yang sangat andal dan sakti, tapi bukan untuk kalian

praktikkan dengan tangan, tapi untuk kalian hidupkan dan amalkan

dalam jiwa. Cobalah kalian bayangkan. Kalian yang dikaruniai

bakat hebat dan otak cerdas adalah bak golok tajam yang

mengkilat-kilat. Kecerdasan kalian bisa menyelesaikan berbagai

masalah. Tapi kalau kalian tidak serius, tidak sepenuh tenaga dan

niat menggunakan otak ini, maka hidup kalian tidak akan

maksimal, misi tidak akan sampai, usaha tidak akan berhasil, kayu

tidak akan patah. Sedangkan kalian yang kurang berbakat seperti

golok majal yang karatan. Walau otak kalian tidak cemerlang, tapi

kalau kalian mau bekerja keras, tidak kenal lelah mengulang-ulang

usaha dengan serius, sabar

dalam proses perjuangan dan tidak akan menyerah sedikitpun,

maka hambatan apa pun lambat laun akan kalian kalahkan.

(Ahmad Fuadi: 194-195)

2. Aspek Psikologi Watak dalam Novel Ranah 3 Warna Berdasarkan

Teori Kepribadian Abram Maslow

a. Kebutuhan Fisiologi

Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat homeostatik (usaha

menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) seperti makan, minum, gula,

garam, protein, serta kebutuhan istirahan dan seks. Kebutuhan ini

digambarkan dalam penceritaan novel Ranah 3 Warna melalui tingkah

laku dan kebiasaan para tokoh. Terutama hasil analisis ini menunjukkan

bahwa kebutuhan fisiologis tokoh utama ketika tidak dapat terpenuhi

akhirnya menimbulkan sakit tifus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

119

Di kisahkan dalam novel semenjak kematian ayah yang menjadi

motivator serta tempat berlindung membuat kehidupan sang tokoh Alif

pun berubah total. Alif yang semula periang dan pantang putus asa dalam

bermimpi menggapai cita-cita berubah menjadi sosok yang murung,

lemah, dan hampir kehilangan semangat hidupnya. Dia merasakan dunia

ini gelap bak mengarungi samudra yang luas hanya dengan menggunakan

perahu sampan kecil dan terombang-ambing oleh ombak laut yang

sewaktu-waktu dapat menenggelamkannya.

Seiring dengan keadaan keterpurukan Alif yang berkepanjangan

akhirnya tergerak juga hatinya untuk bangkit dan berani menghadapi

tantangan dunia. Hal ini dibuktikan dengan keberaniannya mengambil

keputusan untuk tetap melanjutkan kuliah tanpa harus bergantung kepada

biaya yang dikirimkan amak. Ia merasa sudah besar, sebagai anak laki-laki

sulung ia justru beranggapan bahwa dirinyalah yang memikul tanggung

jawab menggantikan posisi ayahnya untuk menjaga amak dan adik-

adiknya termasuk mencari nafkah bagi keluarganya.

Dengan niat yang bulat dia memutuskan untuk menerima segala

macam pekerjaan yang di tawarkan teman-temannya. Ia kesampingkan

perasaan malu dan menekan egonya untuk menjadi pribadi yang lebih

kuat. Pekerjaan demi pekerjaan dia lakoni, mulai dari sales sabun mandi

dan berbagai produk kebutuhan rumah tangga lainnya, menjadi guru

privat, sampai menjual border kerancang khas tanah Meninjau milik orang

tua Randai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

120

Banyaknya kegiatan yang harus Alif kerjakan menjadikan dirinya

harus pandai-pandai membagi waktu antara pagi harus kuliah dan sore

sepulang kuliah dia harus menjajakan berbagai macam dagangannya demi

kelanjutan kuliahnya. Pada suatu saat fisik serta pikiran Alif yang harus

terkuras habis setiap harinya menjadikan kebutuhan fisiologisnya kurang

terpenuhi. Uang yang pas-pasan membuatnya sering menahan lapar atau

terkadang sarapan pagi dengan nasi basi yang masih tersisa di dapur, itu

pun tidak dia dapatkan setiap hari jika sudah terlebih dahulu di makan

temannya berarti dia harus rela membeli setengah porsi bubur ayam untuk

sekedar mengisi perutnya yang kosong. Selain itu jam istirahat hanya dia

lakukan ketika malam hari saja hingga pada akhirnya dia jatuh sakit dan

harus istirahat total selama berbulan-bulan.

“ itu penyebab sakit tifus. Saran saya, mas istirahat total dulu.

Lebih baik istirahat di rumah sakit supaya cepat sembuh”.

Kadang-kadang, serangan fajar ke dapur gagal karena nasi sisa

kemarin sudah rasan dan berkaca-kaca. Maka tidak ada pilihan

lain, aku harus beli sarapan. Setiap pagi, Raisa dan teman-

temannya merubung gerobak bubur ayam yang berhenti diantara

kos Raisa dn kosku. Kalau mereka sudah bubar, aku biasanya

melambaikan tangan kea bang tukang bubur untuk datang. Tapi di

sakuku tinggal beberapa ribu rupiah saja. Tidak cukup untuk

makan sampai malam. Apa boleh buat, harus berhemat lagi.

Dengan berbisik, supaya tidak terdengar Raisa, aku hanya

memesan setengan porsi bubur ayam dengan banyak bawang

goreng. Supaya bubur kelihatan banyak, aku tuangkan air putih dan

aku aduk. Tidak apa encer, tapi kan kelihatan sudah semangkuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

121

penuh. Lumayan buat menghangatkan perutku pagi ini.

(Ahmad Fuadi: 103)

b. Kebutuhan Keamanan

Sesudah kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncul

kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur hukum, keteraturan,

batas, kebebasan dari rasa takut dan cemas. Kebutuhan keamanan pada

dasarnya adalah kebutuhan mempertahankan kehidupan. Jikalau

kebutuhan fisiologis mempertahankan hidup jangka pendek, maka

kebutuhan keamanan adalah mempertahankan hidup jangka panjang.

Dari analisis novel ditemukan bahwa kebutuhan keamanan tokoh-

tokoh dalam cerita menjadi kebutuhan kedua yang harus terpenuhi

selayaknya manusia dalam dunia nyata. Hal ini tampak pada perilaku yang

ditunjukkan tokoh untuk membela diri ketika keamanannya sedang

terancam. Setiap manusia menginginkan keamanan dan ketanangan untuk

keberlangsungan hidupnya.

Pernah suatu ketika Alif di todong oleh preman dengan

menggunakan pisau tajam yang mengkilat-kilat di tengah gelapnya malam

yang diiringi dengan hujan deras. Preman itu menginginkan Alif untuk

menyerahkan uang dan segala barang berharga lainnya termasuk sepatu

yang dikenakannya. Dia merasakan keamanannya terancam, dengan

segenap kekuatan yang tersisa Alif berusaha melawan dengan

menggunakan jurus silat yang pernah dia pelajari sewaktu di Pondok

Madani. Akan tetapi badannya terlalu lemah untuk melawan serangan

preman itu. Hingga pada akhirnya pisau itu digoreskan ke leher Alif dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

122

preman itu berkata mati atau menyehkan seluruh barang berharganya.

Akhirnya Alif memutuskan untuk mempertahankan hidupnya dia tidak

mau mati konyol hanya karena kegigihannya mempertahankan barang-

barang yang dia miliki.

“Ampun, ampun, Aa. Ambil saja semua, tapi jangan lukai saya”.

Aku mendengar suaraku bergetar-getar di tengah dentangan tetes

hujan di atap seng di atasku.Takut bertingkah aku berlutut

membuka tas dan memperlihatkan parfum, odol, dan mukena

jualanku. Tangannya mengobrak-abrik dengan kasar. Mengambil

beberapa barang sembarangan, termasuk odol. Mungkin dia merasa

harus menggosok giginya yang kuning seprti jagung muda. Si

kurus mencampakkan dompet ke depanku. Kosong.

(Ahmad Fuadi: 122)

c. Kebutuhan Dimiliki dan Cinta (Belonging dan Love)

Kebutuhan dimiliki menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta

menjadi tujuan yang dominan. Orang sangat peka dengan kesendirian,

pengasingan, ditolak lingkungan, dan kehilangan sahabat atau kehilangan

cinta. Kebutuhan dimiliki ini terus penting sepanjang hidup.

Dalam penceritaan novel Ranah 3 Warna ini dapat terbukti jelas

ketika Alif yang sangat mengasihi ayahnya harus kehilangan cintanya

karena di tinggal mati oleh ayahnya. Orang yang selama ini dia cintai dan

kasihi harus pergi untuk selama-lamanya. Keterpurukan dan rasa

kesendirian yang teramat menyiksa batin bahkan raganya juga.

Untuk mengobati rasa kesendirian dan keterpurukan itu tidaklah

mudah. Dia membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun

untuk dapat menyembuhkan rasa dukanya. Akibat tidak terpenuhinya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

123

kebutuhan dicintai dan disayangi tersebut kehidupan serta perilaku Alif

yang periang berubah menjadi pemuda yang cengeng, lemah, dan

kehilangan semangat hidup.

Begitu juga ketika Alif tidak bisa mendapatkan cinta Raisa sang

pujaan hatinya. Raisa adalah gadis yang menjadi pilihan hatinya sejak

pertama bertemu. Dia belum sempat mengucapkan kata cintanya kepada

Raisa.

Momen wisuda dia anggap sebagai momen yang tepat untuk

menyampaikan segala perasaan cinta yang terpendam selama ini. Tapi

ternyata kenyataan berbalik lain. Randai sahabatnya terlebih dahulu

meminang Raisa untuk dijadikan pendamping hidup. Peristiwa tersebut

membuat hati Alif hancur di tengah kebahagiaan para tamu undangan

wisuda. Dia merasakan dunia yang sempit dan tidak secerah hari-hari

ketika bisa memandang wajah Raisa yang justru dimiliki oleh temannya

Randai.

Aku terduduk lunglai di kasur tipisku. Rasanya kasur ini bagai

pulau mungil di tengah lautan besar yang marah, aku terkurung dan

ombak besar bergulung-gulung siap menelan pulau ringkih ini.

Ombak besar ini muncul dalam bentuk kematian ayah, kehabisan

uang saku, dan ujian semester yang mengintai.

(Ahmad Fuadi: 102)

Setiap tetes darahku rasanya surut seketika ke jantungku dan

membeku di sana. Telingaku berdenging-denging. Rasanya aula

tempat wisuda ini gemeratak dan runtuh berkeping-keping.

Membawa semuanya rata tanah, debu beterbangan pekat, dan aku

terkapar tidak berdaya. Tanganku yang sudah memegang surat dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

124

hamper mengeluarkan dari saku, surut kembali, seperti undur-

undur terkejut.

(Ahmad Fuadi: 459)

d. Kebutuhan Harga Diri

Kepuasan kebutuhan harga diri menimbulkan perasaan dan sikap

percaya diri, diri berharga, diri mampu, dan perasaan berguna serta penting

di dunia. Sebaliknya frustasi karena kebutuhan harga diri tak terpuaskan

akan menimbulkan perasaan dan sikap inferior, canggung, lemah, pasif,

tergantung, penakut, tidak mampu mengatasi tuntutan hidup dan rendah

diri dalam bergaul. Seseorang akan dengan sekuat tenaga dalam membela

harga diri ketika dia merasa dirinya direndahkan atau diremehkan orang.

Begitu juga yang dialami tokoh Alif, dia sebagai tokoh utama dalam cerita

sangat merasa tidak tenang dan gundah jika kebutuhan harga dirinya tidak

dapat terpenuhi.

Suatu ketika Randai teman kecil Alif pernah meragukan keinginan

alif untuk mengikuti tes UMPTN. Dengan nada sedikit merendahkan

Randai mengatakan bagaimana mungkin aden bisa lulus ujian UMPTN

ijazah SMA saja tidak punya, Lebih baik aden jadi guru ngaji saja.

Perkataan Randai membuat hati Alif terbakar, dia merasa harga dirinya

dijajah habis-habisan. Dalam hati dia ingin membuktikan bahwa saya yang

dari lulusan pondok pesantren pun bisa memiliki kesempatan yang sama

dengan anak-anak yang dari lulusan sekolah negeri. Akan tetapi jauh di

lubuk hatinya juga agak sedikit meragukan apakah dirinya benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

125

akan mampu menembus ujian UMPTN Perasaan lemah dan gundah tidak

dapat dia sembunyikan.

“Hmm, kuliah di mana setelah pesantren? Emangnya wa‟ang bisa

kuliah ilmu umum? Kan tidak ada ijazah SMA? Bagaimana akan

ikut UMPTN?” pertanyaan Randai berentetan dan berbunyi

sengau. Seperti merendahkan. Rasanya telak menusuk harga diriku.

Darahku pelan-pelan terasa naik ke ubun-ubun. Kawanku

sikumboh bersorak dari bukit-bukit di sekeliling danau. Suara koor

mereka yang magis seperti di bawa angin, melantun-lantun ke

segala penjuru danau, seperti ikut menanyai diriku.

(Ahmad Fuadi: 4)

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Ketika semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan

meta atau kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang

orang itu mampu mewujudkannya memakai (secara maksimal) seluruh

bakat, kemampuan, potensinya. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk

memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (self fulfillment.) Untuk

menyadari semua potensi dirinya untuk menjadi apa saja yang dia dapat

melakukannya, dan menjadi kreatif serta bebas mencapai puncak

prestasinya.

Alif sebagai tokoh utama cerita selalu berusaha mengaktualisasikan

dirinya dengan segenap usaha untuk mencapai cita-cita dan apa yang

menjadi keinginannya.

Perjuangan tokoh dalam usahanya mengaktualisasikan diri

ditunjukkan pada setiap episode cerita. Pertama usaha Alif untuk bisa

mendapatkan ijazah setara SMA dia lakukan dengan penuh kerja keras.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

126

Mengejar ketinggalannya selama tiga tahun di dunia pendiikan tingkat

SMA bukanlah merupakan sebuah hal yang mudah. Berbagai usaha dia

lakukan, mulai dari mencari guru pembimbing sampai dengan meminjam

buku ke teman-temannya. Hal itu dia lakukan sebagai bukti bahwa dia

merasa mampu untuk mendapatkan ijazah paket C dengan nilai bagus.

Usaha kedua untuk menggapai cita-citanya masuk perguruan tinggi

negeri dia lakukan melalui tes UMPTN. Belajar dengan keras dan berdo‟a

itu adalah kunci kesuksesan bagi Alif. Dia sudah mengerjakan

kewajibannya untuk memenuhi persyaratan lulus UMPTN tinggal Allah

yang berhak menentukan. Pada akhirnya perjuangan Alif Pun

membuahkan hasil. Dia yang selama ini tercatat sebagai lulusan pesantren

yang diragukan kemampuannya untuk menembus UMPTN akhirnya

keraguan itu terbantahkan juga. Dia berhasil melewati ujian masuk

perguruan tinggi negeri dan di terima di UNPAD Bandung. Kepuasan

muncul dalam hati Alif, begitu juga ucapan rasa syukur tidak henti-

hentinya dia panjatkan kepada Allah yang selama ini selalu mengabulkan

doa-doanya.

Keyakinan dalam diri Alif akan adanya kemudahan jalan bagi

orang yang menuntut ilmu terlanjur melekat kuat. Selama ini dia merasa

mampu untuk menggapai segala keinginannya. Pelajaran yang dia

dapatkan di pondok Madani lebih dari cukup untuk menjadi bekal

menaklukkan segala yang ada di dunia termasuk niatnya untuk pergi ke

tanah Amerika.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

127

Alif bukanlah orang yang mudah puas dengan keberhasilan yang

sudah dia peroleh selama ini. Impiannya untuk bisa pergi ke negeri

Amerika menjadi tujuan besar dalam hidupnya. Segala hal yang menjadi

persyaratan tes masuk pertukaran pemuda antarnegara dia lakukan dengan

sungguh-sungguh. Satu hal yang menjadikannya hampir tidak lolos dalam

ujian tersebut. Itu di karenakan adanya tes olah fokal dan tes menampilkan

kesenian tradisional bangsa Indonesia. Salah satu yang menjadi

kelemahannya adalah Alif tidak memiliki suara bagus dan juga tidak

pandai menari. Tapi bukan Alif namanya kalau dia tidak melakukan segala

usaha untuk gigih menggapai impiannya.

Dari situlah usaha untuk meyakinkan dewan juri dia lakukan. Dia

berbicara dengan tegas layaknya orang yang sedang berpidato. Dia

meyakinkan bahwa ia layak terpilih menjadi perwakilan bangsa. Walaupun

dia tidak bisa menyanyi dan menari tapi dia memiliki banyak tulisan yang

sudah pernah diterbitkan di Koran-koran. Hal itu menurutnya menjadikan

modal bahwa bangsa Indonesia dapat memperkenalkan segala

kebudayaannya melalui tulisan dan pemikiran-pemikiran jenius seperti

dirinya.

Aku mengambil Koran Kompas dari ransel dan menunjuk-nunjuk

tulisannya yang dimuat. “ Aku ingin bisa menulis seperti ini. Kali

ini kalau aku malas, maka taruhanku adalah putus sekolah dan mati

kelaparan di sini. Apapun akan aku hadapi untuk bisa terus kuliah”.

(Ahmad Fuadi: 139)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

128

3. Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Ranah 3 Warna

Karya sastra memiliki kaitan yang erat dengan pendidikan. Dalam

setiap karya sastra penulis memiliki tujuan untuk menyampaikan

pendidikan agama, moral, sosial, maupun budaya. Nilai-nilai pendidikan

itu ditampilkan melalui peran tokoh, peristiwa, dan percakapan antar

tokoh. Nilai-nilai yang ditampilkan sangat bermanfaat bagi para pembaca.

Suatu peristiwa, atau perbuatan yang negatif dalam novel bisa dijadikan

contoh untuk masyarakat agar tidak mencontoh perbuatan atau sifat negatif

tersebut, sedangkan untuk nilai-nilai positif dapat dijadikan acuan serta

contoh yang patut di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai yang terkandung dalam novel Ranah 3 Warna dapat

dijadikan contoh bagi masyarakat sebagai penikmat sastra. karena pada

dasarnya masyarakat cenderung lebih mudah terpengaruh pada tokoh-

tokoh serta prilaku yang ditampilkan dalam novel. hal ini yang menjadikan

tanggung jawab besar bagi penulis sastra untuk memasukkan unsur-unsur

nilai pendidikan dalam karyanya.

Pembaca yang sudah menghayati novel akan meniru perilaku

bahkan kebiasaan serta pola pikir tokoh dalam penceritaan novel. Novel

yang dianggap bagus serta cocok dengan pengalaman pembaca akan

mendapat nilai tersendiri di hati pembaca. Pendidikan dapat berfungsi bagi

pembaca untuk akhirnya digunakan bekal dalam kehidupan

bermasyarakat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

129

a. Nilai Pendidikan Agama

Agama adalah wahyu dari Allah yang di bawa oleh para Nabi

untuk disampaikan kepada semua manusia sebagai pegangan hidup.

Manusia terlahir tentu ada yang menciptakan tidak serta merta wujud

tanpa ada yang mencipta. Hal inilah yang perlu disadari manusia bahwa di

dalam kehidupan ini sudah sepantasnya kita bersyukur dan melaksanakan

kewajiban kita kepada Allah SWT.

Di dalam agama terkandung aturan-aturan hidup yang dapat

dijadikan pegangan manusia dalam menjalani kehidupan. Dengan agama

manusia akan tertuntun dan lebih terarah dalam berperilaku. Agama dapat

menenteramkan hati, menyejukkan jiwa dikala manusia sedang dalam

keterpurukan atau dalam kebahagiaan.

Agama yang dianut dalam novel Ranah 3 Warna adalah agama

Islam. Sesuai dengan aturan yang terdapat dalam agama Islam Alif

merupakan orang yang taat beribadah, selalu bersyukur, dan bersabar

ketika sedang menghadapi masalah hidup. Hal ini juga yang selalu

diajarkan orang tua Alif , dia di beri pendidikan pondok pesantren sebelum

akhirnya masuk ke pendidikan umum, dengan tujuan memberikan bekal

akhirat kepada anaknya untuk kemudian dapat digunakan sebagai bekal

dunia.

Hari pertandingan itu datang juga. Aku duduk di sebuah aula luas

milik IKIP Padang bersama ratusan anak muda lain dari segala

penjuru Sumatera Barat. Inilah hari yang mahapenting. Hari

penentuan. Aku harus berani dan tidak ragu-ragu. Dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

130

menggumamkan bismillah, mulailah aku buka lembar pertanyaan

yang tertangkup di meja.

(Ahmad Fuadi: 26-27)

Setelah salat, aku berjalan keluar rumah kos. Ke mana pun aku

memandang yang kulihat adalah genteng belang-belang yang

berimpit dengan antenna TV yang tumbuh disana-sini lengkap

dengan beberapa bangkai layang-layang putus yang tersangkut.

(Ahmad Fuadi: 45)

b. Nilai Pendidikan Moral

Moral merupakan suatu peraturan yang sangat penting di tegakkan

pada suatu masyarakat karena dapat menjadi rambu-rambu dalam

kehidupan serta pelindung bagi masyarakat itu sendiri. Moral dihasilkan

dari perilaku intelektual, emosi, hasil intuitif setiap individu yang pada

akhirnya menjadi aturan dalam kehidupan untuk bisa menghargai dan

membedakan antara yang benar dan yang salah.

Moral merupakan tingkah laku manusia yang dapat dinilai baik dan

buruknya berdasarkan aturan agama, budaya, serta aturan yang dibuat di

dalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Di dalam novel nilai moral

digambarkan dengan perilaku tokoh dalam menghormati orang tua sebagai

keluarga yang paling dekat, teman, kiai atau guru yang mendidik dan

memberikan makanan rohani, dan umumnya pada setiap manusia lainnya.

Alif adalah sosok yang digambarkan dalam novel sebagai anak yang

berbakti pada orang tuanya, menuruti apa yang menjadi kemauan dari

orang tuanya. Selain itu ia juga sosok anak yang taat pada guru,

melaksanakan dan mengamalkan apa yang menjadi wejangan dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

131

gurunya, begitu juga dia juga sosok teman yang bisa menghargai sesama,

dan menjadi sahabat yang selalu ada di saat senang maupun susah.

Banyak pendidikan moral yang di tunjukkan para tokoh dalam

novel Ranah 3 Warna. Sebagai sosok anak Alif tergolong anak yang patuh

dan hormat kepada kedua orang tuanya. Hal ini di tunjukkan melalui sikap

dan tuturan bahasa yang di gunakan Alif ketika sedang berbicara kepada

orang tuanya. Selain itu Alif juga terbiasa mencium kedua tangan orang

tuanya ketika hendak pergi meninggalkan rumah. Perlakuan mengasihi dan

sikap berbaktinya kepada kedua orang tua juga selalu di tunjukkan melalui

kerelaannya melaksanakan apa yang menjadi kemauan orang tuanya.

Selain perilaku baik Alif terhadap orang tuanya dia juga banyak

memberikan contoh perilaku baik lain yaitu jiwa kepedulian tinggi

terhadap sesama manusia. Hal ini di tunjukkan dengan bentuk kesadaran

untuk menyumbangkan sebagian rezeki yang ia miliki. Hatinya tidak rela

ketika harus senang dan kenyang di atas kesusahan dan kelaparan yang di

rasakan oleh saudara muslim lainnya.

“ sekali-sekali aku main ke sini, menyumbang sekedarnya, agar

mereka bisa sekolah. Kebetulan ada yayasan yang membuka kelas

belajar membaca di belakang rumah-rumah seng itu. Aku ajak juga

orang tuanya yang kebanyakan pemulung untu menyadari

pentingnya pendidikan untuk masa depan anak mereka. Kadang-

kadang bawa makanan. Kalau melihat mereka hidup seperti ini,

sungguh malu aku kalau tidak rajin berkarya”..

(Ahmad Fuadi: 161)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

132

c. Nilai Pendidikan Sosial

Manusia adalah makhluk sosial. Sudah selayaknya manusia

melakukan hal-hal yang berhubungan dengan sosialisasi atau kepedulian

manusia terhadap sesama. Dalam rangka membina hubungan sosial

kemasyarakan dapat dilakukan dengan cara membina komunikasi antar

sesama manusia dengan baik, peduli sesama artinya tidak mementingkan

kebutuhan diri sendiri, menyadari bahwa dalam hidup kita tidak akan lepas

dari pertolongan orang lain. Dengan kesadaran akan hubungan tersebut

akan menumbuhkan rasa peduli, tidak akan menganggap diri kita lebih

baik dan orang lain derajatnya lebih rendah dibandingkan kita.

Nilai pendidikan sosial dalam novel Ranah 3 Warna ditunjukkan

melalui kebiasaan yang dilakukan oleh para tokoh dalam novel. tokoh Alif

yang membuktikan kepedulian sosialnya dengan memberikan bantuan

uang kepada panti asuhan tidak hanya ketika kondisi ekonominya bagus

saja melainkan di saat kondisi ekonominya terpuruk pun dia merasa harus

menyisihkan uang. Dia menyadari bahwa di setiap rizki yang di berikan

oleh Allah ada haknya orang miskin yang harus kita berikan.

Sore itu aku datangi sebuah panti asuhan di jalan Nilem. Aku kais-

kais lembar terakhir isi dompetku dan aku serahkan ke bapak

pengurus panti itu. Dia tersenyum sejuk, lalu menyalamiku lama

sekali. Matanya terpejam sambil khusyuk mendoakan aku. Aku

merinding didoakan seperti itu hanya karena menyumbang 7 ribu

rupiah.

(Ahmad Fuadi: 155)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

133

Nilai pendidikan sosial juga ditunjukkan oleh tokoh Randai sahabat

sekaligus orang yang selalu menjadi saingan Alif dalam setiap cita-cita

dan keinginan. Randai adalah teman yang baik bagi Alif, disaat Alif

pertama kali datang ke Bandung Randai adalah orang yang menawarkan

tempat tinggal bagi Alif. Begitu juga ketika Alif sedang kesulitan ekonomi

semenjak di tinggal mati ayahnya Randai dengan senang hati memberikan

pinjaman uang bahkan pekerjaan untuk membantu menjual kain-kain

dagangan ibunya sebagai modal usaha Alif.

Sebelum kembali ke Bandung tempo hari, Randai berkali-kali

mengajak aku menginap di kamarnya di Dago. “sampai wa‟ang

mendapatkan tempat kos sendiri”., katanya sambil menulis alamat

lengkap di selembar kertas.

(Ahmad Fuadi: 43)

Bentuk kepedulian terhadap sesama juga ditunjukkan melalui

kebiasaan tokoh bang Togar yang sering memberikan bantuan makanan ,

uang, dan bantuan-bantuan dalam bentuk lain kepada anak-anak yang

tinggal di pemukiman kumuh kota Bandung. Secara fisik dan ucapan bang

Togar memang terlihat keras, tetapi sesungguhnya dia memiliki hati yang

baik dan jiwa sosial yang tinggi. Kesadarannya akan kehidupan yang serba

kecukupan tidak di raih dengan begitu saja, perlu usaha dan kerja keras.

Pelajaran hidup yang pernah dialami bang Togar memberikan pelajaran

bahwa masih ada banyak orang yang hidupnya jauh lebih menderita dan

membutuhkan pertolongan.

Beberapa anak kecil dengan ingus turun-naik berlarian mendatangi

kami. Anak-anak tanpa alas kaki dengan baju compang-camping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

134

ini berteriak-teriak senang dan sejenak aku ttidak mengerti kenapa.

Begitu mendekat, mereka berebutan menyalami dan mencium

tangan bang togar. Dari jauh, beberapa orang tua melambaikan

tangan kea rah kami. Anak-anak ini dengan senang mengiringi ke

mana pun kami berjalan. Bang togar bertanya tentang pelajaran

sekolah mereka. “Sebentar, Om punya hadiah buat kalian!”

serunya. Dia kembali ke mobil dan membawa keluar sebuah kardus

besar yang berisi aneka macam panganan dan memberikannya

kepada mereka. Setelah berterima kasih, anak-anak itu bubar,

berlari membawa makanan itu ke rumah seng dan tripleks mereka.

(Ahmad Fuadi: 160)

d. Nilai Pendidikan Budaya

Budaya adalah sebuah tradisi yang dibuat oleh suatu masyarakat

dan dilestarikan secara turun-temurun oleh golongan masyarakat itu

sendiri. Sebuah budaya yang sudah terlanjur melekat akan menjadi

pedoman yang dapat menimbulkan nilai baik ataupun buruk dari

masyarakat. Budaya yang timbul di masyarakat dapat berupa kebiasaan

hidup sehari-hari, aturan, dan pola pikir manusia.

Nilai budaya yang di tunjukkan dalam novel tampak pada cerita

melalui perbedaan kebiasaan makanan yang di konsumsi oleh santri yang

ada di pondok pesantren, anak kos, dengan masyarakat di Quebec. Pondok

pesantren dan tempat kos-kosan adalah merupakan dua hal yang sama

yaitu hidup sebagai perantauan yang harus menghemat segala bentuk

keperluan termasuk juga makan. Hal ini dilakukan karena banyaknya

kebutuhan yang harus diutamakan dan bersifat jauh lebih penting di

bandingkan kebutuhan makan enak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

135

Di lingkungan pesantren para santri terbiasa makan dengan lauk

sambel dan tambahan lauk lain seadanya. Sedangkan di tempat kos Alif

terbiasa menyantap sarapan paginya dengan satu porsi bubur ayam dengan

harga ekonomis yang tidak akan membuat kantongnya kering. Berbeda

dengan di pondok dan tempat kos kebiasaan makan di Quebec dilakukan

Alif dengan menyantap sup sebagai menu pembuka sarapan paginya.

Setelah itu baru menyantap makanan roti atau nasi dengan lauk daging,

sayur, dan masih banyak pilihan lauk lainnya. Tidak cukup di situ saja

minuman yang di hidangkan bukan sekedar air putih saja melainkan

berbagai jus buah segar tersedia di hadapannya. Hal itu menjadi dua sisi

budaya yang bertolak belakang dengan kehidupannya semasa susahnya

dahulu.

Sambil mengobrol ngalor-ngidul, Mado berkeliling meja,

menuangkan soupe aux pois yang berwarna kuning ke cawan putih

kami sebagai entrée, makanan pembuka. Warna sup ini sekilas

mirip kuah gulai kuning yang sering di masak amak, tapi lebih

kental. Aku seruput sedikit dan tidak bisa berhenti menyeruput

sam[pai tandas. “Ini makanan tradisional Quebec, dibikin dari

kacang ercis kering yang berwarna kuning, terang Franc yang

sudah menambah dua kali.

(Ahmad Fuadi: 313-314)

B. Pembahasan

Kesuksesan Ahmad Fuadi merambah dunia sastra melalui novel Negeri 5

Menara yang kemudian dilanjutkan dengan novel keduanya Ranah 3 Warna

adalah merupakan satu pembuktian bahwa Ahmad Fuadi merupakan sosok

sastrawan muda yang piawai dalam merangkai kalimat dengan bahasa yang bisa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

136

diterima di masyarakat (mudah dipahami) dan kekhasannya dalam menciptakan

karya yang berbeda dengan karya-karya sastrawan lainnya. Pada setiap karya yang

di ciptakan Ahmad Fuadi diceritakan dengan gaya yang memikat, detail, dan

mampu menggambarkan latar dengan rinci sehingga dapat membawa pembaca

seolah-olah ikut mengalami peristiwa tokoh dalam novel dan juga ikut merasakan

suasana setiyap tempat yang diceritakan oleh pengarang.

Ada banyak sisi yang terkandung dalam novel Ranah 3 Warna. Salah satu

yang digambarkan dengat sangat menyentuh adalah kegigihan seorang pemuda.

Perjuangan hidup seorang pemuda yang mungkin akan sangat jarang ditemui pada

zaman sekarang menjadikan cerita dalam novel hadir sebagai pencerahan baru

yang banyak memberikan motivasi dan semangat yang bisa menyadarkan generasi

muda saat ini, bahwa tidak semua orang sukses yang berhasil mencapai cita-

citanya berasal dari keturunan orang berada, dan proses pencapaian kesuksesan

dilalui tanpa adanya hambatan berarti. Justru dalam novel ini digambarkan realita

perjuangan yang penuh dengan keadaan keterbatasan. Baik itu keterbatasan

ekonomi, pikiran, serta kenyataan sang tokoh yang dibesarkan dari golongan

masyarakat tingkat menengah. Ini semua merupakan pelajaran berharga bagi para

pembaca, bahwa sesungguhnya hidup adalah perputaran roda nasib yang penuh

rahasia. Perputaran roda kehidupan itu terjadi karena adanya usaha dari manusia

itu sendiri untuk berusaha merubah nasib. Akan tetapi rahasia itu merupakan

kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa agar manusia senantiasa tidak berhenti

berusaha dan berdoa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

137

Berdasarkan hasil penelitian terhadap novel Ranah 3 Warna, di bawah ini

peneliti sajikan pembahasan terhadap temuan-temuan yang telah peneliti paparkan

sebelumnya.

1. Analisis Struktural Novel Ranah 3 Warna

a. Tema dalam Novel Ranah 3 Warna

Menurut Zainuddin Fenanie (2008: 84) tema adalah ide, gagasan,

pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi penciptaan karya

sastra. karena sastra merupakan hasil refleksi kehidupan masyarakat, maka

tema yang diciptakan dalam karya sastra pun sifatnya beragam. Korrie

Layun Rampan (1995: 36) dan Burhan Nurgiyantoro (2002: 68) juga

memiliki pendapat yang hampir sama dengan pendapat di atas. Pendapat

tersebut menyatakan bahwa tema merupakan dasar bagi pengembangan

sebuah cerita.

Karena keberadaan tema merupakan dasar pembuatan cerita, maka

agar menjadi sebuah cerita yang menarik, memikat, bernilai sastra, cerita

harus dikembangkan secara kreatif oleh pengarang. Akan lebih baik jika

tema tidak dinyatakan secara definitif, tetapi tersamarkan lewat unsur-

unsur cerita. Bisa melalui jalan pikiran, perasaan, peristiwa, keadaan

psikologi, setting, dan lain sebagainya.

Mengacu pada berbagai pendapat ahli di atas tentang tema, maka

berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan terbukti bahwa

tema yang terkandung dalam novel Ranah 3 Warna adalah motivasi hidup.

Karena di dalam novel ini sarat dengan tanda-tanda yang menunjukkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

138

adanya motivasi-motivasi pemuda dalam kegigihannya meraih impian dan

cita-citanya. Pada akhir cerita dipaparkan usaha yang membuahkan

keberhasilan dalam menempuh pendidikan S1 dan utamanya keberhasilan

seseorang dalam proses pendewasaan berpikir, berteman, bersosialisasi,

dan dalam menghadapi setiap ujian yang datang.

Sesungguhnya tema yang diangkat dalam novel Ranah 3 Warna

merupakan pelajaran moral yang banyak memberikan motivasi hidup bagi

para pembaca di tengah krisis kepercayaan diri yang terjadi di masyarakat.

Saat ini banyak masyarakat kecil utamanya, yang menganggap bahwa

impian dan cita-cita manusia miskin adalah sebuah angan-angan belaka

yang tidak mungkin akan terwujud menjadi kenyataan. Berbagai pikiran

tersebut muncul berdasarkan pandangan mereka terhadap kenyataan dunia

yang terjadi di lingkungan tempat mereka tinggal.

Peran Ahmmad Fuadi untuk menampilkan cerita secara segar

menjadi nilai tersendiri bagi pengarang. Dia mampu menyajikan tema

tentang motivasi yang diiringi dengan perjuangan hidup tokoh, sehingga

segala peristiwa yang terjadi di dalam cerita itu tampak sebuah cerita yang

benar-benar ada dalam dunia nyata. Hal ini akan dapat mempengaruhi pola

pikir serta mengubah pandangan hidup para pembaca tentang sempitnya

peluang orang miskin untuk memperoleh kesempatan kesuksesan seperti

yang dialami golongan orang-orang yang memiliki ekonomi cukup.

Pada dasarnya siapa pun saja berhak bermimpi dan mewujudkan

mimpinya. Keyakinan akan adanya kemudahan di setiap keinginan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

139

manusia dapat menumbuhkan semangat baru bagi manusia untuk tidak

mudah putus asa ketika harus menghadapi rintangan dan cobaan yang

bertubi-tubi. Segala bentuk peristiwa yang di lalui dalam hidup ini

sesungguhnya ada ganjaran atau balasan tersendiri. Kesadaran inilah yang

perlu kita tumbuhkan agar sebagai manusia kita lebih dapat bersyukur dan

sedikit mengeluh terhadap apa yang telah Allah berikan kepada kita.

b. Plot atau Alur Cerita Novel Ranah 3 Warna

Menurut Herman J. Waluyo (2002: 8) plot atau alur cerita

merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir yang

merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan. Konflik itu

berkembang karena kontradiksi para pelaku. Plot meliputi: (1) paparan

awal cerita (eksposition), (2) masuk problem (inciting moment), (3)

penanjakan konflik (rising action), (4) konflik makin ruwet

(complication), (5) menurunnya konflik (talking action), dan (6)

penyelesaian (denoument).

Suatu plot yang terdapat pada novel Ranah 3 Warna menunjukkan

bahwa keseluruhan peristiwa jalannya cerita dari awal sampai akhir

merupakan jalinan konflik yang terjadi antara dua tokoh yaitu Alif (tokoh

utama) dan Randai (tokoh sentra). Ke dua tokoh tersebut menjadi sumber

terjadinya konflik dalam sebuah cerita. Sebuah konflik yang terjadi pada

kedua tokoh tersebut tidak sampai pada istilah konflik yang pelik untuk

diselesaikan, karena mereka berdua merupakan sahabat sejak kecil yang

sama-sama memiliki jiwa kepedulian terhadap sesama, orang yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

140

berpendidikan, dan mampu menyelesaikan masalah secara bijak atau

memiliki kemampuan mengekang emosi.

Paparan awal cerita yang di bangun oleh Ahmad Fuadi tampak

pada peristiwa masa kecil yang menceritakan kisah persahabatan antara

Alif dan Randai. Kedua sahabat ini sering menghabiskan waktu bermain

bersama dengan melakukan kegiatan memancing atau bermain tembak-

tembakan yang di buat dari bambu. Walaupun mereka tampak akrab dalam

bersahabat akan tetapi dalam diri keduanya selalu terjadi persaingan yang

mengarah pada hal-hal yang bersifat positif, misalnya bersaing untuk bisa

masuk tes ujian UMPTN dan lain-lain. Di tengah persaingan itu Randai

sering kali mengucapkan kata-kata yang tanpa disadarinya dapat membuat

hati Alif tersinggung. Konflik-konflik kecil yang terjadi diantara keduanya

tersebut tidak menjadikan persahabatan mereka terganggu, itulah yang

unik dari mereka dua individu yang berbeda sifat dan watak tetapi

keduanya dapat bersahabat sampai dewasa.

Problem dalam cerita mulai tampak ketika Alif hendak mengikuti

ujian tes masuk UMPTN. Padahal kenyataannya dia yang lulusan

pesantren dan tidak memiliki ijazah SMA mustahil untuk bisa dikatakan

bisa masuk tes itu. Di situlah celoteh Randai selalu terngiang-ngiang di

telinga Alif dan membuat harga diri Alif serasa diinjak-injak. Seharusnya

Randai sebagai sahabat Alif sejak kecil lebih bisa memahami dan

menghargai perasaan Alif yang juga menginginkan kesempatan yang sama

untuk masuk di perguruan tinggi negeri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

141

Setelah melalui jalinan yang menjadikan problem awal cerita

terjadilah penanjakan konflik yaitu ketika Alif dan Randai lagi-lagi harus

bersaing untuk bisa mendapatkan hati Raisa yaitu gadis yang memiliki

wajah cantik dan berkepribadian menarik, sekaligus persaingan untuk bisa

masuk tes pertukaran pemuda antarnegara yang diadakan di Bandung.

Sedangkan penanjakan konflik terjadi ketika suatu hari Alif secara

tidak sengaja merusakkan komputer Randai. Sejak saat itulah persahabatan

keduanya merenggang. Alif merasakan dirinya sebagai pihak yang

bersalah akan tetapi sebesar apa pun kesalahan yang dia lakukan tidak

sepatutnya Randai berkata kasar yang menjadikan hatinya terluka. Sebagai

seorang sahabat seharusnya lebih bisa menjaga perasaan sahabatnya,

karena perkataan yang menyakitkan sampai kapan pun akan membekas di

hati orang yang telah kita lukai.

Dengan adanya kejadian pinjam-meminjam diantara kedua teman

itu membuat mereka harus berpisah sementara. Alif memutuskan untuk

pindah kos dan hal itu memjadikan intensitas waktu untuk bertemu

keduanya menjadi jarang. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu

rasa sakit hati diantara Allif dan Randai dapat mereka tekan dan hapus,

karena sesungguhnya mereka menyadari persahabatan yang terjalin

diantara mereka berdua sudah sangat lama, akan tampak konyol jika

sebuah persahabatan itu putus hanya gara-gara satu peristiwa pinjam-

meminjam. Di situlah penurunan konflik sekaligus penyelesaian konflik

terjadi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

142

Selain mengacu pada pandangan Herman J. Waluyo plot atau alur

dalam cerita yang di tampilkan pengarang adalah tergolong dalam istilah

alur campuran, yaitu suatu alur cerita yang menampilkan paparan cerita

secara maju artinya cerita disampaikan sesuai dengan perkembangan

kejadian dari masa lalu menuju masa saat ini atau masa sekarang dan

terkadang peristiwa terjadi kembali ke masa lalu sang tokoh (alur mundur)

artinya penceritaan yang seharusnya membahas masa sekarang justru

berbalik menceritakan kisah masa lalu tokoh. Walaupun novel Ranah 3

Warna menggunakan alur campuran akan tetapi hal tersebut tidak

menjadikan cerita yang hadir menjadi bacaan yang membosankan dan sulit

di pahami. Karena pengarang mampu menyajikan isi cerita secara

bertahap, detail, dan menarik sehingga memudahkan pemahaman bagi

para pembacanya.

Keberadaan alur dalam cerita menjadi salah satu struktur penting

novel. Penyajian alur yang tepat akan dapat mempengaruhi nilai seni yang

di tampilkan pengarang. Selain itu dengan tatanan alur yang bagus dapat

menghasilkan sebuah cerita yang mudah untuk diikuti jalan ceritanya oleh

pembaca. Keberhasilan seorang pengarang untuk menyampaikan ide cerita

juga dapat ditentukan melalui kepiawaiannya dalam menciptakan struktur

novel yang lengkap dan menarik.

c. Tokoh dan Perwatakan dalam Novel Ranah 3 Warna

Menurut Jones (1968: 33) penokohan adalah penyajian watak,

penciptaan citra, atau pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

143

yang ditampilkan sebagai tokoh dalam sebuah cerita. Sebagai subjek yang

menggerakkan peristiwa-peristiwa cerita. Penyajian tokoh menjadi sumber

utama awal terbentuknya sebuah karya sastra khususnya novel.

Sedangkan pendapat yang sama juga disampaikan Abrams (1981:

20) bahwa tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya

naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral

dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan

apa yang dilakukan dalam tindakan. Dari dua kutipan di atas dapat di

ketahui bahwa antara tokoh dengan kualitas pribadinya erat berkaitan

dalam penerimaan pembaca.

Ketepatan seorang pengarang dalam menampilkan tokoh yang

sesuai dengan karakter serta perwatakannya dapat memberikan kesan

kepada pembaca seolah-olah peristiwa yang diceritakan bukan sekedar

imajinatif melainkan peristiwa faktual. Dalam hal ini apa yang

disampaikan oleh Ahmad Fuadi pada cerita dikisahkan secara mendalam,

karena dalam kehidupan nyata seorang Ahmad Fuadi sudah mengetahui

betul tentang dunia pondok pesantren, dunia pendidikan, serta lokasi

sebagaimana yang dikisahkan dalam novelnya.

Berbagai pengalaman yang dimiliki pengarang cukup untuk di

jadikan pedang yang bisa menembus segala model dan sisi kehidupan

sehingga akhirnya terapresiasikan melalui hasil karangannya. Segala

bentuk tampilan penokohan disajikan secara menarik sesuai dengan

kehidupan tokoh di dunia nyata. Walaupun tokoh cerita hanya merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

144

tokoh ciptaan pengarang akan tetapi ia haruslah merupakan seorang tokoh

yang hidup secara wajar. Tokoh dalam cerita haruslah bersikap dan

bertindak sesuai dengan tuntutan cerita yang di buat oleh pengarang.

Karya sastra novel adalah suatu bentuk karya kreatif, maka di

dalam novel ini Ahmad Fuadi berhasil mewujudkan dan mengembangkan

tokoh-tokoh ceritanya sesuai dengan kreativitas yang dimiliki sebagai

seorang pengarang. Novel Ranah 3 Warna menawarkan model kehidupan

seperti yang dialami tokoh-tokoh cerita sesuai dengan pandangan

pengarang terhadap kehidupan itu sendiri.

Tokoh-tokoh penting dalam novel Ranah 3 warna berjumlah tujuh

orang, diantaranya adalah Alif, Randai, Amak, Ayah, Raisa, Rusdi, dan

Francois pepin. Tokoh-tokoh inilah yang menjadi sumber terjadinya cerita.

Pengarang berhasil menampilkan sosok tokoh yang sesuai dengan karakter

masing-masing.

Alif sang tokoh utama yang digambarkan sebagai sosok pemuda

pesantren yang hidup penuh kesederhanaan serta terbiasa dengan

lingkungan sosial yang memiliki keberagaman namun di tengah menjalani

ujian hidup masih juga dia merasakan perasaan putus asa karena berbagai

cobaan yang datang bertubi menimpa dirinya. Sedangkan Randai

ditampilkan sebagai sosok pemuda yang memiliki kecerdasan IQ tinggi

serta postur tubuh yang ideal, kehidupannya jauh lebih baik dari segi

ekonomi, serba kecukupan di banding sosok tokoh utama. Sosok ibu yang

lemah lembut dan peyayang digambarkan melalui tokoh Amak. Ayah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 158: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

145

adalah figur orang tua yang keras tapi peyayang. Keberadaan teman yang

unik dan memiliki humor tinggi dimiliki olah Rusdi dan Francois pepin.

Sebenarnya masih banyak tokoh lain yang terlibat dalam novel,

diantaranya bang Togar, Wira, Agam, dan Memet. Ketiga tokoh tersebut

hadir dan menjadi guru serta teman Alif sewaktu di Bandung. Akan tetapi

keberadaanya tidak di bahas secara berkelanjutan pada tiyap-tiyap episode

seperti halnya tokoh-tokoh penting di atas. Mereka merupakan tokoh

pelengkap cerita yang dapat membuat suasana cerita tampil lebih menarik.

Menurut Burhan Nurgiyantoro (2010: 165) perwatakan adalah

suatu istilah yang menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh. Jika

tokoh adalah sebagai wujud penggambaran manusia yang menjadi sumber

terjadinya peristiwa sedangkan perwatakan merupakan sifat yang melekat

pada diri seorang tokoh tersebut. Sifat yang digambarkan oleh seorang

pengarang meliputi sifat baik dan sifat kurang baik atau buruk. Sifat baik

yang melekat dalam diri tokoh biasanya menimbulkan simpati di hati

pembacanya,

Novel ini lebih dominan dengan penampilan sifat atau perwatakan

baik pada diri tokoh. Baik itu tokoh protagonis maupun tokoh antagonis

berusaha di tampilkan dengan perwatakan yang sesuai dengan harapan

pembaca, tetapi ada sebagian kecil yang terdapat dalam diri tokoh

antagonis yang menunjukkan bahwa perwatakan yang dimilikinya tidak

patut di contoh oleh para pembaca. Sifat yang tidak bisa di jadikan suri

tauladan tersebut berupa sifat sebagai seorang manusia yang suka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 159: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

146

merendahkan orang lain, mengejek, dan tidak menjaga hati temannya atau

suka berbicara tanpa berpikir akan akibat yang di timbulkan dari

perkataannya.

Sesungguhnya banyak sisi lain dari sifat atau perwatakan tokoh

protagonis maupun antagonis yang dapat di jadikan panutan dalam

kehidupan masyarakat. Sifat-sifat baik tersebut diantaranya adalah sifat

saling mengasihi, setia, hormat pada orang tua, jujur, ikhlas, dan sabar

dalam menerima cobaan hidup. Pengarang berusaha menempatkan

karakter serta perwatakan baik pada tokoh utama dan juga tokoh sentra

dalam novel. apa yang dilakukan merupakan bentuk kreativitas pengarang

untuk membuat cerita lebih hidup dan tampak pada keadaan manusia

dalam dunia nyata.

Menurut Forster (1970: 75) berdasarkan perwatakannya, tokoh

cerita dapat di bedakan ke dalam tokoh sederhana (simple atau flat

character) dan tokoh kompleks atau tokoh bulat (complex atau round

character). Tokoh sederhana merupakan tokoh yang hanya memiliki satu

kualitas pribadi tertentu, satu sifat-watak yang tertentu saja. Sebagai

seorang tokoh manusia, keberadaannya tidak diungkap berbagai

kemungkinan sisi kehidupannya. Ia tidak memiliki sifat dan tingkah laku

yang dapat memberikan efek kejutan bagi pembaca. Sifat dan tingkah laku

seorang tokoh sederhana bersifat datar, monoton, hanya mencerminkan

suatu watak tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 160: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

147

Dalam novel ini penampilan Alif adalah hadir sebagai tokoh

sederhana. Sosok Alif memiliki satu perwatakan yang tidak berubah-ubah.

Perwatakan yang dia miliki cenderung baik, jujur, dan keberadaannya

menjadi tokoh yang familiar di hati pembaca. Sifa-sifat baik tersebut

sengaja di tampilkan pengarang untuk menjadikan tampilan tokoh utama

terlihat sempurna.

Sedangkan Randai sahabat Alif kedudukannya adalah sebagai

tokoh bulat atau tokoh kompleks. Tokoh kompleks ialah tokoh yang

memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi

kepribadian dan jati dirinya. Ia memiliki watak tertentu yang dapat di

formulasikan dan juga menampilkan watak dan tingkah laku yang

bermacam-macam. Sosok Randai dalam novel ini selain memiliki watak

yang baik, tindakan yang santun, setia, dan suka menolong tetapi di sisi

lain perwatakan yang melekat dengan tanpa di sadarinya menjadi sosok

seorang sahabat yang suka mengejek, dan menyakiti temannya.

Tokoh kompleks ini memiliki perwatakan yang sulit di

deskripsikan secara tepat di bandingkan tokoh sederhana. Tokoh bulat

lebih menyerupai kehidupan manusia yang sesungguhnya, karena di

samping memiliki berbagai kemungkinan sikap dan tindakan, ia juga

sering memberikan kejutan. Selain itu tokoh kompleks merupakan tokoh

yang kurang familiar di hati pembaca. Tingkah laku yang di tampilkan

memberikan efek kejutan pada pembaca.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 161: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

148

d. Latar dalam Novel Ranah 3 Warna

Menurut Abrams (1981: 175) latar atau setting di sebut juga

dengan landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu,

dan lingkungan sosial tempat terjadinya peritiwa-peristiwa yang di

ceritakan. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal

ini diharapkan dapat memberikan kesan realistis kepada pembaca,

menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan

terjadi. Dengan demikian pembaca akan merasa di permudah untuk

mengoperasikan daya imajinasinya dan berperan kritis sesuai dengan

pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.

Latar yang di tampilkan pengarang dalam karyanya langsung

dalam kaitannya dengan sikap, pandangan, dan perlakuan tokoh. Dalam

novel Ranah 3 Warna Ahmad Fuadi berusaha menampilkan latar fisik

secara khusus dan detail. Kreativitas ini sesuai dengan pengalaman

seorang pengarang terhadap segala situasi, kondisi, dan tempat yang

pernah di kunjunginya.

Menurut Kenny (1966: 39) latar dalam karya fiksi tidak terbatas

pada penempatan lokasi-lokasi tertentu, atau sesuatu yang bersifat fisik

saja, melainkan juga yang berwujud tata cara, adat istiadat, kepercayaan,

dan nilai-nilai yang berlaku di tempat bersangkutan. Hal ini juga tampak

pada penceritaan yang ada dalam novel Ranah 3 Warna. Selain pengarang

menyampaikan pikirannnya pada pengalaman segala tempat dan lokasi

pengarang juga mampu menampilkan segala bentuk kebiasaan atau adat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 162: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

149

dan budaya yang ada di lokasi atau tempat terjadinya cerita. Keberagaman

segala bentuk budaya tersebut merupakan nilai luhur yang patut di jadikan

panutan bagi para pembaca novel ini.

Latar yang di tampilkan secara rinci dapat terlihat pada awal cerita

yang mengkisahkan suasana tanah Meninjau yang sejuk, damai, banyak di

kelilingi pohon rindang, dan memiliki danau Meninjau yang airnya

berwarna biru pekat. Penceritaan ini menunjukkan suasana dan kondisi

tanah kelahiran tokoh utama.

Sedangkan pengkisahan latar berikutnya juga di sampaikan secara

rinci ketika kehidupan tokoh utama hijrah ke Pondok Madani, yaitu tempat

sang tokoh utama (Alif) menimba ilmu agama dan ilmu-ilmu tasawuf.

Pada bagian ini tampak jelas penguasaan pengarang terhadap situasi dan

tempat kehidupan pondok pesantren. Kehidupan pondok digambarkan

sebagai tempatnya orang-orang hidup dalam kesederhanaan, tidur tanpa

kasur, makan seadanya, dan uang saku yang pas-pasan serta menahan

kerinduan karena harus jauh dari orang tua dan segala orang-orang yang di

cintai termasuk sahabatnya.

Latar berikutnya hadir di pertengahan cerita, yakni tepatnya ketika

Alif mulai kuliah di Bandung. Di situ pengarang berlaku sebagai sosok

tokoh utama yang dengan gamblang menceritakan keadaan serta segala

kebudayaan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bandung. Kebiasaan

yang di lakukan oleh masyarakat Bandung meliputi dialek dan penggunaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 163: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

150

bahasa yang berbeda dengan bahasa yang biasa digunakan oleh orang

Meninjau.

Selain itu kondisi masyarakat miskin yang tinggal di kota Bandung

memiliki nasib yang tragis di bandingkan dengan kondisi masyarakat

miskin yang ada di tanah Meninjau tempat kelahirannya. Walaupun strata

kehidupannya sama-sama tercatat sebagai orang miskin akan tetapi orang

miskin yang tinggal di Meninjau masih bisa makan karena mereka bisa

bertanam dan memiliki lahan di sekitar rumahnya, sedangkan keadaan

orang miskin yang tinggal di kota memang benar-benar miskin segala-

galanya bahkan tempat tinggal pun terkadang mereka tidak punya, karena

memang tidak memiliki lahan untuk membuat rumah, mereka harus rela

tinggal di tempat pembuangan sampah atau kolong-kolong jembatan.

Latar terakhir yang disampaikan dalam novel adalah negara

Amerika, yaitu suatu negara yang banyak memiliki tempat pendidikan di

bidang teknologi, dan bidang-bidang lain. Tempat inilah yang menjadi

pelabuhan cita-cita Alif untuk mendalami ilmu di dunia kejurnalisan.

Kemampuan dan kreativitas pengarang untuk bisa menampilkan latar di

Negara Amerika tidak di ragukan lagi. Pengarang berhasil menciptakan

suasana latar peristiwa di Negara Amerika tersebut secara estetis.

e. Sudut Pandang dalam Novel Ranah 3 Warna

Sudut pandang, point of view merupakan cara dan atau pandangan

yang di pergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh,

tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 164: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

151

sebuah karya fiksi khususnya novel. Pada hakikatnya sudut pandang ialah

strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja di pilih pengarang untuk

mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala sesuatu yang di kemukakan

dalam novel, memang hak sepenuhnya pengarang, pandangan hidup dan

tafsirannya terhadap kehidupan. Namun, kesemuanya itu dalam novel di

tampilkan pengarang melalui sudut pandang tokoh atau lewat kaca mata

tokoh cerita.

Sudut pandang juga dapat di samakan artinya dengan istilah pusat

pengisahan, focus of narration. Sebagai pusat pengisahan segala sesuatu

yang menjadi tonggak awal dalam pembuatan cerita bisa di katakan

bertumpu pada sudut pandang. Penceritaan peristiwa yang ada dalam

novel di mulai dari pembuatan sudut pandang cerita. Sebelum pengarang

menulis cerita langkah awal yang di lakukan adalah memutuskan

pemilihan sudut pandang yang akan di gunakan dalam pengisahan

ceritanya. Ia harus telah mengambil sikap naratif, antara mengemukakan

cerita dengan dikisahkan oleh seorang tokohnya, atau oleh narrator yang di

luar cerita itu sendiri. Ia juga harus mengambil sikap apakah akan

menuliskan cerita dengan menggunakan sudut pandang orang pertama atau

ketiga, yang masing-masing memiliki berbagai kemungkinan atau bahkan

menggunakan keduanya sekaligus.

Penggunaan sudut pandang “Aku” atau pun “Dia” biasanya juga

berarti tokoh aku atau tokoh dia, dalam novel berfungsi untuk

memerankan dan menyampaikan berbagai hal yang dimaksudkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 165: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

152

pengarang. Ia dapat berupa ide, gagasan, nilai-nilai, sikap dan pandangan

hidup, kritik, pelukisan, penjelasan, dan penginformasian untuk dapat

menciptakan cerita yang bernilai estetis. Melalui penentuan sudut pandang

inilah pembaca dapat mengikuti segala bentuk pandangan hidup dan pola

piker yang akan di sampaikan pengarang melalui penampilan tokoh, latar,

dan perwatakannya.

Pemilihan sudut pandang akan dapat mempengaruhi terhadap

penyajian cerita. Sedangkan reaksi afektif pembaca terhadap sebuah novel

pun dalam banyak hal akan di pengaruhi oleh bentuk sudut pandang.

Selain itu sudut pandang juga memiliki hubungan psikologis dengan

pembaca. Pembaca membutuhkan persepsi yang jelas tentang sudut

pandang cerita untuk mendapatkan pemahaman yang sempurna ketika

sedang membaca novel, karena hal itu akan dapat menentukan seberapa

jauh persepsi dan penghayatan pembaca bahkan penilaiannya terhadap

novel.

Menurut Burhan Nurgiyantoro (2010: 256) menyatakan bahwa

pembedaan sudut pandang di lihat dari bagaimana kehadiran cerita itu

kepada pembaca, lebih bersifat penceritaan telling atau penunjukan

showing, naratif atau dramatik. Dengan metode telling pemaparan di

lakukan secara langsung oleh si pengarang melalui berbagai bentuk

pengisahan, sedangkan dalam metode showing penceritaan di kisahkan

secara dramatik artinya para tokoh dalam karya sastra bebas menampilkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 166: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

153

diri sendiri secara langsung baik melalui tingkah laku atau pun

percakapan-percakapan yang ada dalam cerita.

Berdasarkan pendapat di atas novel Ranah 3 Warna yang di tulis

Ahmad Fuadi adalah tergolong novel yang menggunakan teknik

penceritaan tidak langsung atau showing. Artinya dalam novel ini Ahmad

Fuadi menceritakan segala bentuk peristiwa dan jati diri melalui peran

para tokoh yang di ciptakannya. Dia berusaha menempatkan diri sebagai

pengarang yang tidak berhak masuk dalam wilayah cerita yang ada dalam

novel. hal ini akan menciptakan kesan tokoh dalam cerita tampak lebih

hidup dan cerita akan berjalan secara wajar.

Selain menggunakan metode showing novel ini juga menggunakan

sudut pandang orang pertama dalam pemaparan ceritanya. Hal ini tampak

pada setiap penyebutan tokoh utamanya dengan menggunakan kata “Aku”

untuk menyebut sosok Alif. Pengarang menggunakan sudut pandang

“Aku” tokoh tambahan atau di sebut juga dengan first person observant,

yaitu pengarang yang tidak ikut berperan dalam cerita, hadir sebagai tokoh

tambahan yang aktif sebagai pendengar atau penonton dan hanya

melaporkan cerita kepada pembaca dari sudut pandang “saya”.

Sudut pandang dengan menggunakan “Aku” untuk penyebutan si

tokoh utama mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang

dialaminya, baik yang bersifat batiniah, dalam diri sendiri, maupun fisik,

hubungannya dengan sesuatu yang di luar dirinya. “Aku” menjadi pusat

kesadaran, pusat cerita. Segala sesuatu yang di luar diri si “Aku” ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 167: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

154

peristiwa, tindakan, dan orang, di ceritakan hanya jika berhubungan

dengan dirinya, atau di pandang penting. Jika tidak, hal itu tidak di

singgung sebab si “Aku” memiliki keterbatasan terhadap segala hal yang

di luar dirinya.

Ahmad Fuadi dalam usahanya menampilkan sebuah novel

cenderung memilih penggunaan sudut pandang “Aku”. Ia menganggap

pusat peristiwa yang ada dalam seluruh novel hanya berpusat pada tokoh

utama (Alif). Dia hanya akan menceritakan orang-orang yang memiliki

hubungan dekat dengan tokoh utama tersebut, seperti kedua orang tua

tokoh utama, sahabat dekat, dan guru yang dominan menjadi perantara

kesuksesan tokoh utama. Hal ini di lakukan untuk menciptakan sosok Alif

sebagai sosok manusia utama dalam novel yang bisa menampilkan segala

nilai positif untuk di jadikan panutan pembaca. Sedangkan tokoh-tokoh

tambahan walaupun sikap dan perwatakannya juga mengandung nilai

positif tetapi kehadirannya hanya sebagai pelengkap cerita.

f. Amanat dalam Novel Ranah 3 Warna

Setiap karya sastra mengandung pesan atau amanat yang hendak di

sampaikan pengarang kepada pembaca. Suatu amanat yang terkandung

dalam novel meliputi berbagai jenis nilai kehidupan baik yang bersifat

positif maupun negatif. Pesan yang memiliki nilai positif di harapkan

dapat menjadi acuan atau tauladan bagi pembaca khususnya, umumnya

kepada segenap masyarakat untuk selanjutnya dapat di terapkan dalam

perilaku sehari-hari. Sedangkan pesan negatif yang terkandung dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 168: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

155

novel hendaknya dapat menjadi sebuah contoh perwatakan maupun

perilaku yang tidak pantas untuk di tiru.

Dalam novel Ranah 3 Warna pengarang hendak menyampaikan

pesan yang berkaitan dengan aspek psikologi manusia melalui berbagai

penokohan serta perwatakan para tokoh dalam novel tersebut .Selain itu

pengarang juga berusaha menyampaikan pesan-pesan yang bernafaskan

pendidikan meliputi pendidikan keagamaan, moral, sosial, dan pendidikan

kebudayaan. Keseluruhan amanat yang terkandung dalam novel di

sampaikan melalui percakapan tokoh dengan diri sendiri, percakapan

antartokoh, dan segala peristiwa yang ada dalam cerita.

Pesan atau amanat yang berkaitan dengan aspek psikologi watak

tokoh meliputi: kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan di

miliki dan cinta, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Segala macam bentuk kebutuhan tokoh dalam novel tidak semuanya dapat

terpenuhi secara utuh, terkadang kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dapat

terpenuhi sesuai dengan keinginan yang akibatnya justru menimbulkan

sakit, perasaan kecewa, pribadi yang kurang percaya diri, bahkan perasaan

putus asa. Akan tetapi segala bentuk kekecewaan yang dialami tokoh

dalam novel dapat terkendali dengan baik tidak sampai menimbulkan

perilaku yang bersifat negatif.

Dalam aspek kebutuhan fisiologis pengarang menyampaikan

amanat kepada pembaca bahwa kebutuhan pokok manusia demi

kelangsungan hidupnya adalah makan, minum, bernafas, tidur, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 169: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

156

beristirahat. Sesibuk apapun pekerjaan yang kita lakukan hendaknya

jangan sampai melalaikan kebutuhan fisiologis tersebut karena akibat yang

akan di timbulkan justru dapat membuat kita sakit dan akhirnya tidak

dapat melakukan aktivitas sebagaimana mestinya. Segala target kerja yang

kita rancang akan dapat terhambat dan terabaikan.

Sedangkan kebutuhan keamanan pun menjadi suatu kebutuhan

utama setiap manusia. Dalam hal ini pengarang memberikan gambaran

bahwa setiap manusia pasti akan berusaha memperoleh rasa aman dan

nyaman walaupun terkadang harus mengorbankan harta benda. Kebutuhan

keamanan walaupun bukan merupakan kebutuhan yang dapat menjadikan

raga manusia sakit, akan tetapi ketiadaan pemenuhan kebutuhan ini dapat

menjadikan jiwa dan perasaan tidak tenang dan selalu dihantui perasaan

takut.

Aspek kepribadian selanjutnya adalah kebutuhan di miliki dan

cinta. Setiap individu pasti mebutuhkan cinta dan kasih sayang baik dari

orang tua, sahabat, atau pun dari lawan jenisnya. Ketika suatu kebutuhan

itu tidak dapat kita capai sesuai dengan keinginan karena suatu sebab

alamiah atau pun sebab-sebab lain hendaknya kebesaran jiwa dan

kesabaran hati perlu kita utamakan untuk menghadapi masalah, karena

dengan cara inilah kita akan menjadi sosok manusia yang tangguh dan

berani menghadapi tantangan hidup. Berikutnya dalam usaha memenuhi

kebutuhan harga diri memang tidak seharusnya kita mengedepankan

emosi, akan tetapi terkadang keberanian untuk mendapatkan itu perlu kita

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 170: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

157

usahakan semaksimal mungkin agar perasaan di hargai sebagai manusia

dapat terpenuhi sesuai harapan.

Aspek kebutuhan manusia yang terakhir adalah kebutuhan

aktualisasi diri. Setiap manusia memiliki perasaan mampu untuk

melakukan sesuatu walaupun terkadang kemampuan yang dimiliki tidak

semuanya disertai dengan perasaan berani untuk mewujudkan segala

kemampuan yang dimilikinya. Tapi setidaknya segala perasaan mampu

untuk melakukan sesuatu yang bersifat ringan untuk dikerjakandan tidak

menimbulkan efek besar pasti akan dilaksanakan untuk memperoleh

kepuasan hati.

Selain pesan yang berhubungan dengan aspek psikologi watak

tokoh, pengarang juga hendak menyampaikan pesan yang berkaitan

dengan pendidikan, yang meliputi pendidikan keagamaan, moral atau

tingkah laku, sosial, dan pendidikan kebudayaan. Pesan-pesan ini sengaja

pengarang sampaikan dengan maksud menghadirkan sebuah karya yang

dapat memiliki manfaat bagi kehidupan manusia untuk menjadi pribadi

yang lebih baik.

Pesan yang berkaitan dengan pendidikan relegius, termasuk di

dalamnya bersifat keagamaan dan kritik sosial memang banyak di temukan

dalam sebuah karya sastra. hal ini disebabkan karena banyaknya masalah

kehidupan yang tidak sesuai dengan harapan pengarang, sehingga mereka

mencoba menawarkan sesuatu yang diidealkan. Unsur keagamaan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 171: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

158

dihadirkan pengarang sangat berpengaruh terhadap keyakinan terhadap

sebuah agama yang di anut oleh pengarang itu sendiri.

Pesan keagamaan yang hendak disampaikan Ahmad fuadi dalam

novel Ranah 3 Warna adalah agama merupakan syariat yang harus

dilaksanakan segala seuatu aturan yang ada dalam agama tersebut sebagai

bukti kecintaan manusia dan wujud rasa syukurnya kepada Allah. Salah

satu bentuk kesetiaan manusia pada Allah adalah dengan selalu

menjalankan ibadah shalat, puasa, dan ibadah-ibadah yang berkaitan

dengan syariat dalam rukun islam. Sedangkan selain kewajiban tersebut

bukti kepercayaan manusia terhadap kekuasaan Allah adalah dengan

menumbuhkan sikap sabar, ikhlas, dan tidak mudah putus asa dalam

menghadapi berbagai cobaan hidup merupakan bentuk kepercayaan

manusia terhadap segala takdir dan kekuasaan Allah.

Berikutnya pesan yang berkaitan dengan pendidikan moral dan

sosial disampaikan pengarang melalui berbagai penokohan dan

perwatakan dalam cerita. Sikap patuh dan hormat yang di tunjukkan oleh

tokoh utama (Alif) merupakan harapan pengarang terhadap pembaca untuk

bisa mencontoh perilaku baik yang ditampilkan tokoh tersebut. Selain itu

para tokoh juga memiliki sikap saling menghargai sesama teman, tolong-

menolong, peduli terhadap sesama juga menjadi pelajaran yang berharga

yang dapat dirasakan manfaat dari penerapan segala perilaku tersebut

dalam menjalankan kehidupan sebagai manusia sosial.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 172: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

159

Kebudayaan merupakan pesan terakhir yang sengaja di hadirkan

oleh pengarang sebagai bukti kecintaannya terhadap Indonesia, khususnya

tanah kelahirannya. Segala kebudayaan yang ada di kampung Meninjau

sengaja pengarang kenalkan kepada pembaca dengan tujuan untuk

mengajak pembaca mendalami dan ikut merasakan latar kejadian yang

akan ditampilkan pada cerita. Di samping itu penghargaan budaya

Indonesia adalah suatu warisan yang patut dilestarikan dan diperkenalkan

kepada bangsa lain. Segala kreativitas masyarakatnya dan keramahan

sikap perlu kita banggakan untuk menerapkan pola pikir bangsa yang

cerdas dan berakhlak.

2. Aspek Psikologi Watak dalam Novel Ranah 3 Warna Berdasarkan

Teori Kepribadian Abraham Maslow

a. Kebutuhan Fisiologi

Pada dasarnya kebutuhan fisiologi adalah kebutuhan dasar manusia

yang harus segera dipenuhi demi keberlangsungan hidupnya. Kebutuhan

ini merupakan kebutuhan pokok atau kebutuhan utama yang sangat kuat

dan harus dipenuhi oleh setiap individu jika tidak maka akan menimbulkan

dampak buruk bagi setiap manusia. Kebutuhan fisiologi meliputi;

kebutuhan makan, minum, tidur, istirahan, dan kebutuhan seks. Semua

kebutuhan tersebut hampir setiap hari dilakukan manusia, tanpa disadari

kebutuhan itu sudah menjadi rutinitas setiap manusia.

Dalam penggambaran kebutuhan fisiologi, pengarang

menampilkan aktivitas para tokoh dalam memenuhi kebutuhan tersebut,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 173: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

160

akan tetapi dalam keadaan tertentu seperti kekurangan uang, banyaknya

waktu yang harus digunakan untuk mencari biaya hidup terkadang

kebutuhan fisiologi itu terabaikan. Pola makan yang layaknya dilakukan

orang tiga kali dalam sehari tidak bisa dilakukan sesuai dengan kebiasaan.

Alif (tokoh utama dalam novel) hanya bisa memenuhi kebutuhan

makan satu atau dua kali dalam sehari. Hal itu disebabkan himpitan

ekonomi yang dialaminya semenjak peristiwa kematian ayahnya. Tidak

hanya kebutuhan fisiologi yang berupa makan, tetapi kebutuhan fisiologi

yang berupa tidur dan istirahat pun harus terabaikan, karena waktu siang

hari merupakan waktu untuk kuliah, sedangkan sore dan malam hari

adalah waktu untuk mencari uang demi keberlangsungan hidup dan

kuliahnya di Bandung.

Tuntutan ekonomi yang semakin tinggi serta banyaknya aktivitas

yang dilakukan manusia terkadang menjadikan kebutuhan fisiologi

menjadi kebutuhan yang di nomor duakan. Kebutuhan yang seharusnya

diprioritaskan menjadi terabaikan hanya karena faktor ekonomi kurang

dan kesibukan yang tak pernah ada hentinya. Pandangan ini muncul akibat

kurangnya kesadaran manusia terhadap bahaya yang akan ditimbulkan

jika kebutuhan fisiologi tidak terpenuhi. Manusia bisa sehat dan

beraktivitas jika asupan makan, minum, tidur, istirahat, dan seksnya

terpenuhi, akan tetapi jika kebutuhan tersebut dalam jangka lama tidak

terpenuhi maka segala penyakit akan mudah hinggap dalam tubuh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 174: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

161

manusia, diantaranya busung lapar, dehidrasi, anemia dan penyakit

lainnya.

Kebutuhan fisiologi tidak hanya dapat dipuaskan dengan kegiatan

sesuai dengan kebutuhan yang dia rasakan. Terkadang kebutuhan fisiologi

bisa dipuaskan oleh faktor-faktor lain yang dianggap sebagai pengganti

pemuas kebutuhan fisiologi tersebut, misalnya kebutuhan lapar yang

seharusnya dipenuhi dengan makan tetapi terkadang orang merokok atau

minum kopi sebagai pengganti makan untuk menghilangkan rasa laparnya.

Tetapi ada sebagian lain dari kebutuhan fisiologi yang tidak dapat

digantikan cara pemuasannya dengan cara lain, seperti kebutuhan seks,

istirahat, dan tidur. Kebutuhan-kebutuhan tersebut hanya dapat terpuaskan

jika kebutuhan tersebut sudah dipenuhi.

b. Kebutuhan Keamanan

Kebutuhan keamanan merupakan kebutuhan yang sudah muncul

sejak manusia lahir. Kebutuhan ini biasanya dalam bentuk menangis dan

berteriak karena ketakutan yang disebabkan perlakuan kasar atau

perlakuan yang dirasa sebagai sumber bahaya. Anak akan merasa lebih

aman jika berada dalam suasana keluarga yang teratur, terencana,

terorganisir, dan disiplin, karena suasana semacam itu dapat mengurangi

kemungkinan adanya perubahan dadakan, kekacauan yang tidak

dibayangkan sebelumnya.

Pada orang dewasa kebutuhan keamanan maujud dalam berbagai

bentuk misalnya: 1) kebutuhan pekerjaan dan gaji yang mantap, tabungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 175: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

162

dan asuransi, memperoleh jaminan masa depan, 2) praktek beragama dan

keyakinan filsafat tertentu yang membantu orang untuk mengorganisir

dunianya menjadi lebih bermakna dan seimbang, sehingga orang merasa

lebih selamat (semasa hidup dan sesudah mati), 3) pengungsian, manusia

perahu dampak perang, bencana alam atau kerusuhan ekonomi. Hal-hal

yang biasa orang lakukan untuk memastikan jaminan keamanannya adalah

mengecek berulang-ulang pintu rumahnya untuk memastikan kondisi

rumah dalam keadaan aman atau mencuci tangan dengan menggunakan

sabun untuk menghindari penyebaran kuman, dan berbagai kegiatan lain

yang dirasa dapat menjadikan rasa aman dalam dirinya terpenuhi.

Dalam novel Ranah 3 Warna berbagai kebutuhan keamanan

diungkapkan pengarang melalui perilaku para tokoh yang diciptakannya.

Diantaranya ketika suatu saat sang tokoh utama mendapatkan musibah di

tengah malam karena di palak oleh seorang preman ada segenap usaha

pembelaan diri dan barang-barang bawaannya agar tidak sampai diambil

orang lain yang tidak memiliki hak untuk barang itu semua. Bentuk

pembelaan ini dilakukan karena setiap manusia pasti tidak menginginkan

diri dan hartanya direbut orang lain secara paksa, rasa keamanannya pasti

akan terusik. Begitu juga penggambaran yang dilakukan oleh pengarang,

ia mengambil pemikiran yang disesuaikan dengan keadaan manusia secara

riil untuk mendapatkan peran tokoh yang tampak hidup sebagai

penggambaran manusia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 176: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

163

Rasa keamanan dan kenyamanan dalam cerita tidak hanya

dimunculkan pengarang melalui bentuk penindasan terhadap tokoh, tetapi

juga ditampilkan dalam wujud keresahan Alif ketika dia tidak

mendapatkan pekerjaan, pekerjaan yang dianggap sebagai salah satu jalan

keluar permasalahan yang dialaminya semenjak kematian ayahnya. Segala

bentuk usaha untuk mendapatkan pekerjaan pun dilakukan mulai menjadi

guru privat, sales produk kebutuhan rumah tangga, menjual border

kerancang milik orang tua Randai, sampai menjadi seorang penulis yang

berguru kepada bang Togar. Segenap usaha tersebut menunjukkan bahwa

manusia yang tidak memiliki pekerjaan atau gaji yang layak untuk biaya

hidupnya, dia akan merasakan ketidak amanan dan ketidaknyamanan

dalam hidupnya. Sehingga ia merasa mesti berbuat lebih dan berusaha

keras untuk dapat memenuhi kebutuhan keamananya tersebut.

c. Kebutuhan Dimiliki dan Cinta

Menurut Maslow dalam Alwisol (2011: 205) cinta adalah

hubungan sehat antara sepasang manusia yang melibatkan perasaan saling

menghargai, menghormati, dan mempercayai. Dicintai dan diterima adalah

jalan menuju perasaan yang sehat dan berharga, sebaliknya kehidupan

manusia yang dilalui tanpa cinta akan menimbulkan kekosongan, kesia-

siaan dalam hidup, dan ketidakbergunaan. Sedangkan kegagalan dalam

memenuhi kebutuhan dimiliki dan cinta hampir semua menjadi bentuk

psikopatologi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 177: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

164

Pengalaman kasih sayang semasa anak-anak dapat menjadi dasar

perkembangan kepribadian yang sehat kelak ketika ia dewasa. Anak-anak

akan mengecap indahnya kesempurnaan perasaan dimiliki dan dicintai

oleh kedua orang tuanya yang dapat menumbuhkan perasaan percaya diri

dan merasa diri berharga. Sebaliknya gangguan pemerolehan rasa dimiliki

dan cinta justru dapat menyebabkan pengaruh psikologi anak yang berupa

frustasi dan trauma yang mendalam. Pengalaman ketidak puasan anak

terhadap perlakuan orang tua akan selalu dikenang dan dapat

mempengaruhi perilakunya. Biasanya segala perlakuan orang tua terhadap

anak kelak akan di tiru dan di praktekkan ketika ia mendidik anak dan

keluarganya, karena pada dasarnya pengalaman masa kecil menjadi

pengalaman berharga bagi dirinya sekaligus guru yang dirasa perlu untuk

ditiru.

Menurut Alwisol (2011: 205) ada dua jenis cinta (dewasa) yakni

deficiency atau D-love dan Being atau B-love. Kebutuhan cinta karena

kekurangan disebut D-love yaitu orang yang mencintai sesuatu yang tidak

dimilkinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya

tidak sendirian. Misalnya hubungan pacaran, hidup bersama atau

perkawinan yang membuat seseorang terpuaskan kenyamanan dan

keamanannya. Sedangkan D-love adalah cinta yang mementingkan diri

sendiri, lebih memperoleh daripada memberikan sesuatu kepada orang lain

yang dicintai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 178: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

165

B-love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain secara apa

adanya, tanpa keinginan untuk mengubah atau memanfaatkan orang itu.

Cinta yang tidak berniat memiliki, mempengaruhi, tetapi bertujuan

memberikan orang lain gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan

dicintai. Perlakuan ini yang akhirnya diharapkan dapat membuka

kesempatan bagi orang yang dicintai untuk berkembang dan bebas

mengapresiasikan segala kemampuan yang dimilikinya.

Melihat dari pandangan cinta yang dikemukakan oleh Maslow

dan Alwisol Ahmad Fuadi sebagai pengarang novel ini kiranya tergolong

sebagai individu yang merasakan kasih sayang dan perhatian cukup dari

kedua orang tuanya. Pernyataan tersebut dapat di buktikan melalui hasil

karyanya yang juga menceritakan sosok tokoh utama yang hidup dalam

perasaan bahagia karena mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari

kedua orang tuanya dalam bentuk perhatian, teguran, dan ajaran-ajaran

baik yang selalu ditanamkan padanya.

Perhatian yang cukup serta kasih sayang yang melimpah dapat

menjadikan seseorang pribadi yang tangguh, walaupun terkadang perasaan

cinta dan kasih sayang yang dimilikinya tidak dapat diterima lawan

jenisnya. Tetapi pengalaman ksempurnaan perasaan dicintai kedua orang

tua kiranya menjadikan keadaan psikologi seseorang lebih stabil, tidak

mudah putus asa dan terpuruk. Justru di dalam perasaan kekecewaannya

masih terselip kesadaran diri akan adanya Dzat yang lebih mulia untuk

dicintai dan Dia pasti akan membalas cinta kita tanpa harus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 179: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

166

mengecewakan, yakni Allah SWT. Di sinilah letak manusia sebagai

makhluk yang lemah dan tidak memiliki daya kekuatan, ketika ujian hidup

sudah tidak dapat dijangkau oleh nalar manusia maka sudah seharusnya

sikap tawakkal, pasrah kepada Allah adalah jalan keluar yang terbaik.

Pengalaman pahit ketika perasaan mencintai tidak dapat terpenuhi

juga pernah dirasakan oleh Alif. Ia pernah merasakan getar-getar cinta

ketika bertemu dengan seorang gadis bernama Raisa. Perasaan bahagia

dan percaya diri pun tumbuh dalam segenap lubuk hatinya, akan tetapi

suatu ketika belum sempat perasaan cinta itu disampaikan sang gadis lebih

dulu dimiliki sahabatnya Randai. Di situlah perasaan kecewa, terasing

dirasakan oleh Alif. Tetapi berkat didikan keluarga Alif yang selalu

mengajarkan dirinya untuk menjadi lelaki kuat masih selalu di pegang

teguh olehnya, sehingga perasaan kecewa dan keterasingan akibat

perasaan cinta yang tidak terpenuhi pun tidak sampai menjadikan

kesedihan yang berlarut-larut bagi Alif. Ia menyadari kesedihan yang

berkepanjangan bukan merupakan perilaku yang disenangi Allah, maka

sudah seharusnya ia mengembalikan segala sesuatu yang sudah menjadi

takdir Allah.

d. Kebutuhan Harga Diri

Kebutuhan harga diri ialah salah satu jenis kebutuhan yang dimiliki

oleh setiap individu, akan tetapi terkadang tidak setiap individu memiliki

keberanian untuk mempertahankan harga diri tersebut. Pada kodratnya

manusia diciptakan Allah dengan segenap akal, pikiran, dan perasaan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 180: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

167

peka terhadap segala bentuk perlakuan dan tindakan yang di lakukan orang

lain terhadapnya. Bekal inilah yang menumbuhkan perasaan tersakiti, di

rendahkan, dan merasa bahwa martabat dan harga dirinya perlu di bela jika

ia merasakan harga dirinya terusik orang lain. Bentuk pembelaan tersebut

dapat berwujud perasaan inferior, canggung, lemah, pasif, tergantung,

penakut, dan rendah diri.

Kebutuhan harga diri muncul dalam setiap diri manusia akibat

perasaan ingin mendapatkan penghargaan diri dari orang lain, keinginan

status, kehormatan, merasa dirinya mampu melakukan segala sesuatu,

mampu menguasai tugas, dan ingin mendapatkan apresiasi atau

penghargaan dari orang lain yang ada di sekitarnya. Aspek-aspek itulah

yang mendorong manusia untuk selalu memenuhi kebutuhan harga diri

yang sudah dikodratkan Allah kepadanya. Melalui kebutuhan inilah

manusia dapat merasakan kepemilikan yang ada padanya tidak patut diusik

orang lain.

Kepuasan akibat terpenuhinya kebutuhan harga diri dapat berupa

perasaan dan sikap percaya diri, diri berharga, diri mampu, perasaan

berguna dan penting bagi orang lain. Seseorang yang terpenuhi kebutuhan

harga dirinya cenderung menjadi pribadi yang percaya diri, karena ia

merasa dirinya dihargai keberadaannya oleh orang-orang yang ada di

sekitarnya. Sikap inilah yang akhirnya dapat menimbulkan perasaan

senang karena mendapatkan kepuasan apa yang menjadi kebutuhan

hidupnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 181: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

168

Usaha pemenuhan kebutuhan harga diri di tampilkan dalam novel

melalui peristiwa Alif (sang tokoh utama) ketika mendapatkan hinaan dari

sahabatnya Randai. Randai melontarkan kata-kata meledek yang

menganggap Alif tidak patut mengikuti ujian UMPTN karena tidak

memiliki ijazah SMA. Peristiwa inilah yang dirasa Alif sebagai bentuk

hinaan dan merupakan sebuah ungkapan yang menjatuhkan harga dirinya.

Ia merasa Randai tak pantas berkata demikian, Allah saja yang memiliki

kekuasaan penuh terhadap hambanya tidak pernah meremehkan cita-cita

dan impian yang dimiliki makhluknya. Wujud pembelaan yang dilakuka

Alif ketika ia merasa harga dirinya terusik atau tidak dapat dipenuhi

akibatnya menimbulkan perasaan galau, dirinya bimbang atau ragu atas

kemampuan yang dimilikinya. Berhari-hari perasaan itu kian menyiksa

batin Alif. Untung saja Alif tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan rasa

ketidakbergunaan, ia segera menepis segala keraguan yang ada dan

mengganti dengan sikap optimis tinggi.

Setelah usaha sungguh-sungguh yang dilakukan Alif untuk

mencapai segala impiannya masuk di perkuliahan tinggi negeri, akhirnya

ia dapat merasakan keberhasilan karena dapat lulus dalam ujian UMPTN

tersebut. Di sinilah Alif merasakan kebutuhan harga dirinya terpenuhi.

Apa yang menjadi keraguan orang-orang sekitarnya termasuk juga

sahabatnya dapat ditepis dengan kemenangan. Akibatnya atas pencapaian

dan pembuktian usahanya ia dapat memperoleh penghargaan diri dari

kedua orang tuanya termasuk juga Randai dan para sahabatnya. Itu berarti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 182: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

169

status yang dimiliki Alif pun meningkat di tengah-tengah kepercayaan

masyarakat di lingkungan tempat ia tinggal.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan aktualisai diri merupakan kebutuhan yang muncul

setelah keempat kebutuhan hidupnya terpenuhi, yaitu kebutuhan fisiologi,

kebutuhan keamanan, kebutuhan di miliki dan cinta, dan kebutuhan harga

diri. Ketika manusia merasakan bahwa empat kebutuhan dasarnya dapat

terpenuhi maka dalam dirinya kan muncul kebutuhan aktualisasi diri,

yakni keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri,

untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa yang dia dapat

lakukan, dan untuk menjadi kreatif serta bebas mencapai puncak prestasi

yang dimilikinya.

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan aktualisasi diri

sejak lahir. Sejak manusia masih bayi kebutuhan ingin mengapresiasikan

segenap kemampuan yang dimiliki secara alamiah, bebas, dantanpa ada

larangan dari orang lain. Hal itu tampak pada aktivitas bayi ketika kedua

tangan dan kakinya di gedong, ia akan berusaha untuk dapat melepaskan

dari gedongan itu. Hal itu dilakukan sekaligus menunjukkan rasa ingin

bebas dan berekspresi serta menunjukkan kemampuannya menggerak-

gerakkan kedua tangan dan kakinya.

Aktualisasi diri dapat di pandang sebagai kebutuhan tertinggi dari

suatu hierarki kebutuhan, namun juga dapat dipandang sebagai tujuan

akhir atau tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 183: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

170

mencapai kebutuhan ini bersifat alamiah, yang di bawa sejak lahir. Secara

genetik manusia mempunyai dasar yang positif. Selain itu manusia juga

memiliki potensi dasar jalur perkembangan yang sehat untuk dapat

mencapai kebutuhan yang ideal.

Menurut Alwisol (2011: 209) pencapaian kebutuhan aktualisai diri

berjalan secara sehat atau alamiah. Yang dimaksudkan dalam kategori

sehat disini adalah orang yang mengembangkan potensi positifnya secara

alami di dalam dirinya. Penolakan, frustasi, dan peyimpangan dari

perkembangan hakikat alami akan menimbulkan psikopatologi. Dalam hal

ini segala perilaku yang baik akan mengarah kepada aktualisadi diri, dan

perilaku yang abnormal segala hal yang menggalkan atau menghambat

aktualisai diri sebagai potensi yang alamiah.

Manusia yang dapat memenuhi kebutuhan aktualisai dirinya, ia

akan mengalami pengalaman puncak yakni suatu pengalaman mistik

mengenai perasaan dan sensasi yang mendalam. Suatu keadaan dimana

seseorang mengalami keajaiban, terpesona, dan perasaan bahagia yang

luar biasa. Sepanjang orang mengalami hal itu ia akan merasa kuat, sangat

percaya diri, dan yakin akan kemampuan yang dimilikinya.

Kreatifitas pengarang dalam menampilkan kebutuhan aktualisasi

diri yang di miliki tokoh sudah tampak sejak awal penulisan novel Ranah

3 Warna. Peristiwa tersebut di dukung oleh tema cerita yang memang

mengangkat sebuah motivasi manusia dalam pencapaian segala tujuan dan

cita-cita hidupnya. Pengarang menginginkan sebuah tampilan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 184: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

171

berbeda pada sebuah karyanya di tengah keringnya kepercayaan diri

manusia terhadap kemampuan yang dimiliki, manusia yang notabene pada

saat ini lebih percaya bahwa kemampuan yang dimilikinya dapat

dikalahkan dengan uang. Kurangnya potensi diri bukan menjadikan

masalah besar bagi sebagian hidup manusia yang memiliki banyak materi

yang berlimpah, karena mereka dapat melakukan apa pun dengan materi

yang dimilikinya tersebut.

Di sinilah peran pengarang yang hadir membawa warna baru dalam

menciptakan karya yang segar dan sesuai kebutuhan zaman. Manusia yang

memang pada dasarnya di bekali kemampuan alamiah yakni katualisai diri

harus memiliki keberanian untuk bisa mewujudkan kemampuan tersebut.

Menghapus pandangan di tengah zaman yang serba mengedepankan uang

untuk dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi dirinya, kisah dalam novel

justru menceritakan sebuah pencapaian kesuksesan yang dilalui tanpa

mendewakan uang.

Sejatinya kesuksesan yang diraih seseorang atas dasar kerja keras

dengan menggunakan segenap akal, pikiran, dan tenaganya akan

membuahkan hasil yang lebih menyenangkan. Seperti yang dilakukan Alif

dalam novel, sejak awal pendidikannya di pondok pesantren, ia sudah

memiliki segudang cita-cita tinggi yang ingin selalu di wujudkannya. Cita-

cita dan keinginan tersebut tidak hanya menjadian impian baginya,

melainkan ia berani berjuang melewati hambatan-hambatan yang ia temui

dalam setiam pencapaian cita-citanya tersebut. Hingga pada akhirmya ia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 185: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

172

dapat mereguk manisnya sebuah keberhasilan yang dilalui dengan usaha

dan kerja kerasnya selama ini.

Berkat terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri yang ada pada diri

Alif, ia dapat merasakan pengalaman puncak, dimana ekstensi keajaiban

dan perasaan bahagia yang luar biasa dapat dirasakan. Setelah pengalaman

puncak dapat ia rasakan menjadikannya sosok pribadi manusia yang

sholeh dan relegius. Ucapan syukur kepada Allah senantiasa ia curahkan

atas segala pencapaian cita-citanya selama ini. Perasaan nikmat yang luar

bisa dalam diri manusia yang dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi

dirinya dengan usaha dan kerja keras akan dirasakan dalam jangka lama,

karena ia mendapatkan keberhasilan tersebut bukan dengan cara instan.

3. Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Ranah 3 Warna

Nilai pendidikan berasal dari kata “nilai” dan “pendidikan”. Nilai

dapat diartikan sebagai sifat-sifat atau hal-hal penting yang berguna bagi

kemanusiaan, sedangkan pendidikan sebagai proses pengembangan

kemampuan, sikap, dan tingkah laku di dalam masyarakat tempat di mana

dia tinggal, selain itu pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses sosial

individu yang terkontrol sehingga dapat mengoptimalkan perkembangan

kemampuan sosial yang dimiliki. Pada dasarnya subjek pendidikan adalah

manusia. Pemahaman seseorang terhadap pendidikan tergantung dari

pemahaman seseorang tentang manusia. Implikasi dari pemahaman ini

akan berpengaruh pada bagaimana suatu sistem pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 186: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

173

diselenggarakan serta bagaimana anggapan seseorang terhadap

pendidikan.

Tuhan menciptakan manusia dengan segenap kesempurnaan sifat-

sifat manusiawinya. Berbeda dengan manusia hewan hanya di karuniai

naluri, sedangkan manusia dilengkapi dengan cipta, rasa, dan karsa. Cipta

adalah daya pikir, logika, dan prakarsa yang mendasari kemauan. Rasa

adalah denyut hati nurani, insting terkendali, getar jiwa yang member

pencerahan kepada batin. Karsa adalah kemauan diri, greget pribadi yang

terjelma karena dorongan batin. Dalam kehidupan manusia normal cipta,

rasa, dan karsa akan mempertaruhkan kesejatian eksistensi manusia di

jagad raya.

Ahmad Fuadi dalam menuliskan novelnya pun memfungsikan

secara maksimal cipta, rasa, dan karsa yang dimiliki, karena ia

menginginkan kesejatian eksistensinya sebagai manusia di jagad raya ini.

Salah satu wujud pertaruhannya adalah “nilai” yang terkandung dalam

novel Ranah 3 Warna. Pembaca sebagai penikmat sastra tentu akan

menyambut baik hal-hal penting yang berguna bagi kemanusiaan untuk

mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk tingkah laku lainnya di

dalam masyarakat.

Setiap karya sastra yang baik tentu memiliki beberapa nilai yang

terkandung di dalamnya, diantaranya nilai keagamaan, nilai moral, nilai

sosial, nilai budaya, nilai estetikadan sebagainya. Menurut Mudji Sutrisno

(1997: 63) mengatakan bahwa nilai dari sebuah sastra dapat tergambar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 187: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

174

melalui tema besar mengenai siapa manusia, keberadaannya di dunia,

dalam masyarakat apa kebudayaannya, dan bagaimana proses

pendidikannya. Berdasarkan hasil penelitian terhadap novel Ranah 3

Warna, peneliti menyimpulkan bahwa novel kedua dari trilogy navel

Ahmad Fuadi ini memiliki criteria seperti yang dikemukakan oleh Mudji

Sutrisno. Dalam pembahasan ini akan peneliti paparkan empat nilai

pendidikan yang terkandung dalam novel yang meliputi; nilai pendidikan

keagamaan, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, dan nilai

pendidikan budaya.

a. Nilai Pendidikan Agama

Menurut Koentjaraningrat (1984: 145) religi atau kepercayaan

mengandung pengertian tentang segala keyakinan serta bayangan manusia

tentang sifat-sifat Tuhan, tentang alam gaib, segala nilai, norma, dan

ajaran yang bersangkutan. Mengacu pada pendapat tersebut cakupan-

cakupan yang menandai tentang sifat-sifat keagamaan bersifat abstrak.

Esensi religi atau agama terletak pada keyakinan. Religi bukanlah logika,

melainkan pancaran hidayah Tuhan yang langsung menembus hati

manusia. Oleh sebab itu, manakala agama harus selalu dikaitkan dengan

logika, maka gagallah seseorang itu dalam memaknai agama.

Nilai agama yang terkandung dalam novel Ranah 3 Warna adalah

nilai agama islam. Hal ini tidak hanya tampak pada setting awal tenpat

kejadiannya yaitu pondok pesantren tetapi juga terdapat pada sejumlah

paparan dalam bentuk dialog, monolog, dan perilaku-perilaku para tokoh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 188: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

175

dalam menjalankan syariat agamanya. Warna islami dalam noel sekaligus

menandakan bahwa penulisnya selain beragama islam juga merupakan

pemeluk agama yang taat.

Ahmad Fuadi, melalui novelnya memiliki cara lain dalam

menunjukkan keyakinan agama yang dianutnya. Ia tidak perlu berkhotbah

tentang nilai-nilai kebenaran berdasarkan agama yang dianutnya,

melainkan cukup dengan menuliskan pikirannya melalui karya sastranya.

Selain tersurat pembelajaran agama yang berkaitan dengan akidah, Al-

Quran, fiqih, akhlak, dan tarikh juga tersirat pembelajaran pendidikan

tasawuf yang banyak mengajarkan manusia menjadi pribadi yang tangguh

dan tidak mudah berputus asa ketika menghadapi ujian pelik dalam

hidupnya.

Nilai-nilai agama Islam yang termuat dalam novel ditunjukkan

pengarang melalui perilaku tokoh dalam menjalankan syariat agama,

ketekunan tokoh untuk menjalankan ibadah sholat lima waktu adalah bukti

utama kesadaran manusia dalam mensyukuri nikmat Allah. Di samping

ibadah sholat ucapan-ucapan islami juga sering dilakukan dalam

percakapan dialog maupun monolog tokoh, seperti mengucapkan salam,

bismillah, hamdalah, subhanallah dan ucapan-ucapan syukur dan bentuk

kepasrahan hamba kepada sang khaliqnya.

Tokoh Alif di gambarkan sebagai sosok yang dapat dijadikan

panutan oleh para pembaca. Pribadinya sebagai seorang santri dan orang

yang berpendidikan benar-benar dibuktikan dalam bentuk perilaku serta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 189: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

176

tutur kata yang diucapkannya. Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan

pengarang memang benar-benar memosisikan dirinya sebagai pengarang

bukan sebagai seseorang yang menggurui pembaca. Pengarang

menganggap pembaca akan lebih aktif dan merasa tidak dipaksa untuk

menyetujui segala nilai-nilai agama yang hendak disampaikan sesuai

dengan keyakinan pengarang.

Nilai pendidikan agama adalah salah satu nilai yang masuk dalam

kategori wajib disampaikan pengarang dalam setiap karya yang di

tulisnya. Karena di dalam agama banyak diyakini dapat mengajarkan

manusia pada sebuah aturan hidup untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Melalui agama, seseorang dapat terbentuk kepribadian hidup menjadi

sosok manusia yang relegius, tidak semena-mena dalam bertindak, dan

merasa bahwa ada Allah yang selalu mengawasinya dalam setiap gerak-

gerik yang diperbuatnya. Di dalam agama juga mengajarkan bahwa dalam

setiap tindakan dan perbuatan manusia akan diberikan ganjarannya kelak

di akhirat.

Keyakinan seseorang terhadap agama yang dianutnya akan

memberikan pengaruh baik terhadap perilaku dan segala perbuatannya.

Hal ini disebabkan agama merupakan wahyu yang diturunkan langsung

oleh Allah, bukan merupakan peraturan yang dibuat oleh manusia. Jika

dalam peraturan yang dibuat oleh manusia terkadang ada satu atau dua hal

yang tidak sependapat dengan hati manusia, akan tetapi kalau dalam

agama manusia akan selalu tunduk dan taat atas apa saja yang menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 190: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

177

ajaran dan lrangan dalam agama yang dianutnya tersebut. Manusia

menyadari sepenuhnya bahwa manusia lahir ke dunia itu karena ada yang

menciptakannya, yaitu sebuah Dzat yang yang lebih sempurna dari

ciptaannya dan lebih kuat dari yang diciptakannya.

b. Nilai Pendidikan Moral

Setiap karya sastra yang lahir dari sebuah proses kreatif dapat

dipastikan mengandung amanat atau nilai-nilai tertentu. Sebuah karya

sastra diciptakan oleh pengarang yang menghargai nilai-nilai moral,

bahkan ingin mempertahankan nilai-nilai moral sesuai dengan lingkungan

di mana ia tinggal. Melalui hasil karyanya pengarang ingin menjunjung

tinggi nilai-nilai moral yang berlaku. Pengertian moral berkaitan erat

dengan ajaran baik buruk yang diterima manusia mengenai suatu

perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya.

Istilah moral sering dikaitkan dengan tingkah laku manusia atau

perilaku baik buruknya manusia. Dalam hal ini di negara kita

keberadaannya menjadi sorotan manusia untuk memberikan penilaian

terhadap perbuatan manusia lainnya yang dikaitkan dengan kebudayaan

yang berlaku di lingkungan tempat ia tinggal. Penilaian baik dan buruk

moral manusia antara daerah satu dengan daerah lainnya tidak sama

karena kebudayaan yang dibangun tiap-tiap daerah berbeda-beda.

Ahmad Fuadi terlahir di negara Indonesia yang sangat

menghargai adat dan budaya timur, sehingga novel yang di tulisnya pun

mencerminkan budaya-budaya timur yang sangat menghargai perbedaan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 191: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

178

ras, dan golongan. Selain budaya-budaya tersebut Ahmad Fuadi juga

mengangkat nilai-nilai moral tentang sopan santun terhadap orang tua,

teman, guru, dan rekan-rekan lain yang menjadi sahabat dalam

mengarungi perjalanan hidupnya.

Pendidikan moral yang tampak pada novel meliputi ajaran orang

tua pada setiap anaknya untuk mencium tangan kedua orang tuanya

sebelum dan sesudah pergi, hal ini dilakukan sebagai simbol kebaktian

anak pada orang yang lebih tua. Pendidikan moral lainnya tampak pada

sikap diam dan mendengarkan ketika orang tua atau orang lain sedang

berbicara, hal ini menjadi symbol rasa hormat kita kepada orang lain yang

sedang menyampaikan idea atau informasinya. Selanjutnya pengarang

menyampaikan pesan moralnya melalui percakapan antar tokoh yang

terjadi dalam cerita baik percakapan tokoh utama dengan tokoh sentra,

atau pun percakapan tokoh utama dengan tokoh-tokoh tambahan lainnya.

Pesan lain yang menunjukkan pendidikan moral tampak pada kisah

dimana diceritakan dalam novel bahwa di tengah kehidupan kota Bandung

yang megah terdapat perkampungan kumuh. Di sana tinggal beberapa

kelompok keluarga yang bertempat tinggal di rumah yang terbuat dari

kardus dan seng. Cerita diangkat sebagai bukti bahwa di sekitar kita itu

masih banyak orang-orang yang hidupnya jauh lebih susah dan menderita

dibandingkan kita. Oleh karena itu di saat ada rezeki sudah sepatutnya kita

menyisihkan sebagian uang yang kita punya untuk orang lain. Sikap

dermawan yang kita lakukan bukanlah sebuah usaha untuk mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 192: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

179

pujian dari orang lain atau bahkan imbalan. Tapi memang semata-mata

bukti rasa syukur dan rasa terima kasih kita kepada Allah atas segala

nikmat yang diberikan kepada kita.

Kisah lain di bawa oleh bang Togar yang memberikan nasihat

kepada Alif untuk selalu menyisihkan uangnya untuk akhirnya diberikan

kepada kaum miskin. Seseorang di latih bersedekah tidak hanya ketika

dalam keadaan memiliki uang berlebih, tetapi di saat kondisi uang kita

pas-pasan pun anjuran untuk bersedekah tetap berlaku. Kisah ini

mengajarkan kepada kita untuk selalu menumbuhkan sikap sosial atau

peduli orang lain di saat kapan saja dan dalam keadaan senang maupun

susah.

Banyak hal yang dapat di petik melalui pendidikan moral yang

terkandung dalam novel Ranah 3 Warna , diantaranya pembaca dapat

lebih menghargai budaya yang ada di daerahnya masing-masing yang

pastinya dalam setiap daerah tertentu memiliki tujuan baik tetapi terkadang

juga kita perlu menghapus budaya-budaya lama yang dirasa tidak sesuai

dengan perkembangan moral manusia saat ini. Keberadaan budaya dapat

membawa seseorang menjadi lebih berharga, percaya diri, dan merasa

diakui keberadaannya di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Hal inilah

yang membuat sebagian masyarakat lebih memilih mengikuti aturan-

aturan moral yang ditentukan oleh setiap daerahnya masing-masing.

Pendidikan moral yang ditunjukkan dalam novel membawa

pengaruh segar terhadap perilaku para remaja saat ini. Mereka akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 193: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

180

terbawa karakter yang ditampilkan oleh Alif yang hadir sebagai sosok

manusia sederhana tetapi memiliki kemauan keras untuk menggapai segala

impiannya. Selain itu pendidikan moral yang terkandung dalam novel juga

dapat dirasakan manfaatnya oleh anak-anak, orang tua, dan masyarakat

umum lainnya. Karena di dalam cerita dikisahkan banyak hal yang dapat

memberikan motivasi bagi semua kalangan manusia. Bagi anak-anak

mereka bisa mencontoh Alif sang tokoh utama yang berani bermimpi dan

mengambil keputusan di tengah peristiwa yang menimpanya, sedangkan

bagi para orang tua setidaknya mereka dapat termotivasi agar memiliki

niat yang tinggi dan kuat untuk membimbing anaknya dalam urusan

pendidikan.

Bekal pendidikan yang diberikan orang tua dalam lingkungan

keluarga akan banyak memberikan pengaruh moral atau tingkah laku anak

ketika hidup di lingkungan masyarakat. Anak yang senantiasa

mendapatkan wejangan dan contoh dari kedua orang tuanya tentang sikap,

cara bertutur kata, dan cara menghargai orang lain, maka ketika ia lepas

ditengah-tengah masyarakat dapat berkomunikasi dan bersosialisasi

dengan perilaku yang baik dan santun, sebaliknya pengalaman kehidupan

di keluarga yang tidak menyenangkan akan cenderung terbawa dalam

wujud perilaku anak yang keras, tidak mudah menerima pendapat orang

lain, dan sikap-sikap yang kurang baik.

Sejatinya pendidikan moral akan membentuk pribadi mansuai yang

lebih baik. Manusia yang mengetahui batasan-batasan moral sesuai dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 194: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

181

aturan yang dianut masyarakat di daerahnya, ia akan selalu menjga

perilakunya dan berhati-hati dalam segala tindakannya. Pelanggaran

moral yang dilakukan oleh manusia akan menjadikan persaan terasing,

merasa tidak dapat diterima di lingkungan masyarakatnya, dan perasaan

terhukum.

c. Nilai Pendidikan Sosial

Esensi dari pendidikan sosial adalah sebuah ajaran atau anjuran

positif yang mendorong seseorang atau sekelompok masyarakat secara

suka rela untuk memperhatikan kepentingan umum, seperti diwujudkan

dengan sikap suka menolong, berderma, dan peduli terhadap orang lain.

Menurut Ivona Indah (2003: 26) yang dimaksud sosial adalah sikap atau

perilaku hidup yang lebih memperhatikan orang lain. Dengan adanya sikap

dan perilaku hidup yang mementingkan orang lain diharapkan dapat

timbul kebermaknaan dalam hidup seseorang. Sebab sikap sosial akan

mengantarkan akal manusia kepada sebuah pemikiran rasa ingin berbagi

kepada orang lain dan peduli akan kesusahan orang-orang yang ada

disekitarnya.

Pengembangan nilai sosial kemasyarakatanapat ditempuh melalui

berbagai aktivitas yang melibatkan orang lain. Kerja sama, saling

menolong dalam memecahkan masalah, berdiskusi dan mengambil

kesepakatan bersama, menghargai hak orang lain, menghargai hasil karya

orang lain, menghargai perbedaan, dan kerelaan untuk berbagi. Contoh-

contoh yang dipaparkan tersebut merupakan kegiatan yang dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 195: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

182

diterapkan dalam rangka pengembangan nilai sosial yang sangat

diperlukan manusia dalam hidup bersama.

Sikap dan perilaku hidup yang lebih memperhatikan orang lain

merupakan salah satu sisi fitrah manusia, yaitu manusia terlahir sebagai

makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia selalu berkomunikasi

dengan orang lain. Komunikasi atau hubungan yang dibina antara manusia

adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Mengupas tentang nilai pendidikan yang terkandung dalam novel

Ranah 3 Warna tidak terlepas dari pendidikan sosial kemasyarakatan.

Sebab dari segi kolektivitas tokoh-tokoh dalam novel tersebut sarat dengan

perilaku sosial. Kegiatan sosial dalam novel meliputi peduli terhadap

keberadaan orang lain, yaitu sahabat-sahabat Alif, anak yatim, dan kaum

miskin lainnya. Kegiatan sosial menjadi prioritas utama yang tercermin

dalam novel. banyak kegiatan social yang menjadi rutinitas Alif dan bang

Togar yakni dengan memberikan santunan berupa uang, pakaian,

makanan, dan peralatan sekolah. Hal ini mereka lakukan dengan segenap

kesadaran hatinya bahwa dalam setiap rezeki yang di berikan Allah kepada

kita terselip titipan hak bagi orang-orang miskin, oelh karena itu kita harus

menyampaikan amanat Allah tersebut.

Kisah yang mencerminkan pendidikan sosial tersebut tidak jauh

beda dengan kepribadian Ahmad Fuadi sang pengarang novel. dalam

dunia nyata beliau dan istrinya gemar melakukan kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan kepentingan socsal. Kegiatan yang di lakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 196: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

183

diantaranya dengan membangun komunitas MENARA. Sebuah komunitas

yang didalamnya terdapat kegiatan pendidikan mulai dari PAUD sampai

dengan sekolah menengah. Di mana dalam kegiatan pendidikan tersebut

dikhususkan bagi anak-anak dari golongan orang tua yang kurang mampu.

Komunitas MENARA sampai saat ini sudah banyak memberikan manfaat

yang bisa dirasakan bagi penghuninya.

Melalui tulisannya Ahmad Fuadi sengaja memberikan himbauan

kepada masyarakat luas untuk selalu menumbuhkan sikap peduli terhadap

lingkungan sosial. Seperti yang dikatakan pepatah bahwa tangan di atas

lebih baik daripada tangan di bawah. Semboyan ini mengajarkan hal baik

terhadap kita semua untuk menjadi orang yang peduli akan nasib dan

keadaan orang lain, bukan sebaliknya kita justru mengharapkan orang lain

yang peduli terhadap nasib dan segala kesusahan kita. Kalau pelajaran ini

kita hayati lebih dalam maka bangsa kita Indonesia akan menjadi bangsa

yang makmur dan seluruh rakyatnya hidup tanpa kekurangan suatu apa

pun.

d. Nilai Pendidikan Budaya

Budaya merupakan sebuah tradisi yang dibuat oleh masyarakat dan

dilestarikan secara turun-temurun oleh golongan masyarakat itu sendiri.

Hadiranya kebudayaan di tengah-tengah masyarakat akan memberikan

pengaruh besar terhadap kebiasaan dan tingkah laku masyarakatnya.

Karena budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat selanjutnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 197: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

184

dapat memunculkan nilai-nilai positif maupun negatif yang diberikan oleh

masyarakat bagi siyapa saja yang melaksanakan ataupun melanggar.

Kebudayaan yang tergambar dalam karya sastra, biasanya

mendapat pengaruh besar dari pngarang itu sendiri. Karena budaya yang

dianut oleh pengarang justru dapat menjadikan inspirasi dan pengalaman

untuk kemudian dituliskan dalam sebuah karangannya. Pemunculan nilai-

nilai pendidikan budaya diharapkan mampu memberikan pelajaran awal

bagi anak-anak untuk lebih menghargai dan melestarikan budaya yang ada

di lingkungannya masing-masing.

Perwujudan budaya dalam masyarakat dapat berupa kesenian

tradisional, kebiasaan hidup manusia, keyakinan atau kepercayaan

manusia terhadap barang dan hal mistik, aturan dalam sebuah daerah, dan

kebiasaan-kebiasaan lain yang terlanjur menjadi tradisi yang berkembang

secara turun-temurun. Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat berupa

kebiasaan makan, minum, pemilihan makanan pokok pada tiap-tiap

daerah, dan kebiasaan lain yang sudah dilakukan oleh sekelompok

masyarakat yang tinggal di suatu daerah.

Nilai pendidikan budaya yang dihadirkan pengarang dalam novel

ini yakni berupa budaya kesenian masyarakat Indonesia, khususnya

masyarakat tanah Meninjau. Kesenian tersebut berupa silat ala tanah

Meninjau, nyanyian daerah, musik angklung, dan tarian-tarian daerah.

Selain itu pengarang juga menceritakan kebudayaan makan yang terjadi di

Tanah Meninjau, pondok Madani, dan Quebec.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 198: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

185

Kebiasaan-kebiasaan makan yang dilakukan pada tiyap-tiyap

tempat atau daerah lama-kelamaan akan menjadi budaya yang khas dan

tidak biasa dilakukan di tempat lain, diantaranya budaya makan yang biasa

dilakukan di tanah Meninjau adalah makanan pokok berupa nasi dengan

lauk rendang, lemang, dan kue baralek yang menjadi makanan spesial

ketika ada hajatan atau peristiwa istimewa saja, sedangkan kebiasaan lain

di pondok Madani yaitu gaya sarapan anak pondok setiap pagi dengan

makanan pokok nasi dan berlauk sambal atau disebut salathah rohah dan

makrunah. Kedua kebiasaan tersebut sangat jauh berbeda dibandingkan

dengan gaya sarapan di Quebec. Sarapan di Quebec makanan pokoknya

berupa roti, kemudian ada istilah makanan pembuka yang berupa sup aux,

kemudian di tutup dengan jus.

Kebiasaan yang dilakukan pada tiyap-tiyap tempat di atas kiranya

sudah menjadi budaya yang melekat, bahkan makanan tersebut wajib ada

ketika penghelatan acara atau menyambut tamu istimewa. Sehingga jika

kebiasaan itu dilakukan dapat menumbuhkan nilai positif, begitu juga

sebaliknya seseorang yang tidak melakukannya akan mendapatkan

penilaian negatif dari orang lain. Hal inilah yang membuat sebagian besar

masayarakat mengikuti aturan-aturan yang sudah di buat oleh nenek

moyangnya dan melestarikannya kepada anak dan cucu mereka masing-

masing.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 199: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

186

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV tesis ini,

maka simpulan hasil penelitian adalah:

1. Struktur Novel Ranah 3 Warna

Struktur naratif novel Ranah 3 Warna dapat dikaji dari segi tema,

peristiwa, plot atau alur, penokohan/perwatakan, latar, sudut pandang,

setting, dan amanat. Novel Ranah 3 Warna bertema motivasi pendidikan.

Peristiwa yang digambarkan dalam novel meliputi empat hal, yaitu

peristiwa masa kecil tokoh di kampung Meninjau (tempat kelahirannya,

peristiwa ketika kehidupan tokoh di pondok Madani, peristiwa ketika

sedang menempuh pendidikan di Bandung, dan peristiwa ketika tokoh

menjadi duta pertukaran pemuda sebagai wakil bangsa di Quebec

(Amerika). Plot atau alur yang digunakan dalam penceritaan adalah alur

campuran.

Penokohan yang diciptakan pengarang berhasil menggambarkan

secara riil karakter manusia. Pada sisi lain, walaupun tokoh-tokoh penting

yang membangun seluruh konfigurasi cerita relatif banyak dan tiap tokoh

memiliki kekhasan sendiri-sendiri, Ahmad Fuadi berhasil memosisikan

setiap tokoh pada sebuah kolektivitas yang menyatu. Tokoh Alif yang

sengaja dihadirkan pengarang berhasil ditampilkan sebagai sosok pemuda

yang berperawakan kurus, berkaca mata, dan memiliki perwatakan tidak

186

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 200: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

187

mudah putus asa, keras dalam mencapai segala keinginannya. Segala

tampilan itu menunjukkan kebaikan sosok pemuda yang hidup dalam

kesederhanaan dan berani bermimpi serta berani mewujudkan impiannya.

Sedangkan di sisi lain pengarang menampilkan tokoh Randai yang

menjadi sahabat Alif sejak kecil. Celoteh Randai dapat menggambarkan

kepribadian Randai yang peduli terhadap teman akan tetapi terkadang

bentuk kepeduliannya tersebut menggunakan cara dan perilaku yang

kurang baik, sehingga terkadang tidak dapat diterima dengan baik pula

oleh Alif.

Perwatakan tokoh yang dibuat oleh pengarang dalam novel ini

meliputi dua macam, yakni tokoh sederhana dan tokoh bulat atau tokoh

kompleks. Predikat tokoh sederhana disandang Alif sang tokoh utama

yang digambarkan sebagai tokoh yang hanya memiliki satu sisi sifat dan

keberadaannya jauh dari kehidupan manusia nyata. Sedangkan predikat

tokoh kompleks disandang oleh Randai (tokoh sentra) dan bang Togar

yang diceritakan sebagai manusia yang memiliki lebih dari satu sifat atau

perwatakan dalam dirinya. Selain perwatakan jujur, penolong, penyayang

mereka juga digambarkan memiliki perwatakan yang berlawanan yakni

keras, suka mengejek dan menyakiti hati orang lain.

Sedangkan latar yang digunakan sebagai pusat penceritaan adalah

di Meninjau, pondok Madani, Bandung, dan Quebec. Sudut pandang yang

digunakan oleh pengarang adalah sudut pandang persona pertama (firt

person) atau gaya “Aku”. Kalau diteliti secara lebih mendalam setelah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 201: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

188

membaca riwayat hidup atau biografi Ahmad Fuadi seolah-olah

penceritaan yang dibuat dalam novel merupakan pengalaman pribadi dari

seorang Ahmad Fuadi sendiri. Penggunaan persona pertama “Aku” seolah

aku ini posisinya adalah Ahmad Fuadi sendiri yang menceritakan kisah

perjuangan hidup dalam menggapai sebuah cita-cita untuk menempuh

pendidikan.

2. Aspek Psikologi Watak Tokoh

Aspek psikologi watak yang terdapat dalam novel Ranah 3 Warna

meliputi; (1) kebutuhan fisiologi, (2) kebutuhan rasa aman, (3) kebutuhan

dicinta atau disayangi, (4) kebutuhan harga diri, dan (5) kebutuhan

aktualisasi diri. Seluruh aspek-aspek watak tersebut merupakan kondisi

psikologi normal setiap individu terutama para tokoh yang ada dalam

novel. Tidak ada bentuk-bentuk penyimpangan psikologi yang berarti pada

setiap tokoh.

1) Kebutuhan fisiolofi (papan, pangan, dan sandang) yang terdapat

dalam novel tampak pada kebutuhan makan, minum, tidur, dan istirahat

yang dilakukan oleh para tokoh dalam novel, 2) kebutuhan rasa aman

tampak pada situasi dimana tokoh utama (Alif) di rampok oleh seorang

preman. Di situlah segala perlawanan untuk mendapatkan rasa aman dia

perjuangkan, 3) kebutuhan dicinta dan disayangi tampak saat sang tokoh

utama juga memiliki perasaan kehilangan ketika harus ditinggal mati oleh

ayahnya, selain itu perasaan cinta terhadap lawan jenis yaitu Raisa juga

dimiliki oleh tokoh utama, 4) kebutuhan harga diri ditunjukkan ketika sang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 202: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

189

tokoh utama mendapatkan hinaan dari orang lain dia merasa tidak terima

dan akan memperjuangkan dalam bentuk sikap atau ucapan yang dapat

menjadikan kebutuhan harga dirinya terpenuhi, dan 5) kebutuhan

aktualisasi diri, dalam novel kebutuhan ini ditunjukkan pada sikap

perjuangan tokoh utama untuk mencapai setiap cita-cita yang di miliki.

3. Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Ranah 3 Warna

setidaknya meliputi empat macam, yaitu nilai pendidikan agama, nilai

pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, dan nilai pendidikan budaya.

Nilai pendidikan agama tampak pada unsur-unsur keagamaan yang

sengaja diceritakan pengarang melalui kegiatan yang dilakukan oleh para

tokoh dalam menjalankan syariat agama, diantaranya sholat, membaca Al-

Quran, puasa, sikap sabar, percaya kepada takdir dan segala ketentuan

Allah SWT.

Sedangkan nilai pendidikan moral di tampilkan pengarang melalui

perilaku baik yang ditunjukkan oleh para tokoh dalam novel, yaitu

kebiasaan beramal atau bersedekah, sikap menghormati orang tua dan

guru, serta sikap saling menghargai antarteman. Selain sikap moral yang

bersifat positif perilaku negatif pun juga dikisahkan dalam novel yakni

melalui sikap Randai yang tidak patut di jadikan contoh bagi para

pembaca.

Berikutnya nilai pendidikan sosial dihadirkan dalam bentuk

perilaku tokoh yang sering melakukan kegiatan sosial, yaitu peduli

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 203: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

190

terhadap anak yatim dan anak-anak yang hidup dalam garis kemiskinan.

Prinsip hidup dari tokoh utama adalah sebesar apa pun rezeki yang di

terima di dalamnya ada hak orang lain, maka perlu kiranya menyisihkan

rezeki untuk bersedekah kepada orang yang membutuhkan bantuan kita.

Di dalam nilai pendidikan budaya yang terkandung dalam novel

diantaranya adalah budaya kesenian tradisional yang ada di Indonesia,

khususnya tanah Meninjau yakni meliputi kebudayaan silat, nyanyian

tradisional “Kembanglah Bungo”, tari-tarian, dan seni musik angklung.

Selain kebudayaan yang berupa kesenian dalam novel juga menampilkan

kebudayaan yang berupa kebiasaan yang sengaja dibuat oleh sekelompok

masyarakat daerah tertentu, diantaranya masyarakat tanah Meninjau,

pondok Madani, dan masyarakt Quebec.

Kebiasaan yang di maksud disini adalah kebiasaan makanan dan

minuman yang disantap sehari-hari sebagai asupan energi bagi mereka.

Makanan yang biasa dimakan oleh masyarakat tanah Meninjau adalah nasi

yang berfungsi sebagai makanan pokok dengan lauk-pauk rendang, gule,

dan kue baralek yang biasa tersaji ketika ada hajatan atau peristiwa

istimewa. Sedangkan makanan yang disantap sewaktu di pondok Madani

adalah berupa nasi dengan salthah rohah dan makrunah yakni sejenis

sambal yang hanya ada di pondok tersebut. Berikutnya makanan yang

biasa disantap masyarakat Quebec adalah roti. Sebelum memakan roti ada

sejenis sup yang disebut dengan sup aux yang berfungsi sebagai makanan

pembuka, dan minumannya berupa jus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 204: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

191

B. Implikasi

Novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi memiliki implikasi dalam

dunia pondok pesantren, sosial, dan pendidikan. Novel ini dapat memberikan

gambaran mengenai permasalahan yang terjadi di lingkungan pesantren,

konflik secara psikologi pada kehidupan sosial yang juga dialami oleh hampir

setiap manusia, serta dunia pendidikan.

Generasi muda ditunjukkan pada gambaran situasi pesantren yang

menjadi tempat pembentukan jiwa-jiwa manusia yang selalu mengingat

Tuhan. Tempat dimana seseorang di bentuk untuk menjadi karakter yang

kuat, mandiri, tidak mudah putus asa, ikhlas dalam menerima sesuatu, serta

optimis ketika harus bersaing di dunia pendidikan jalur umum.

Konflik-konflik psikologi yang muncul bukanlah merupakan

hambatan untuk menuju sebuah kesuksesan. Justru dapat di jadikan cambuk

untuk memotivasi impian meraih cita-cita. Manusia akan dianggap dewasa

ketika dapat mandiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana pun

dia tinggal. Kehidupan tokoh dapat memberikan gambaran baik secara

implisit maupun eksplisit bahwa tekanan psikologi yang dialami manusia

haruslah dihadapi dengan tegar dan percaya diri, bukan sebaliknya.

Masalah yang diangkat dalam novel ini juga dapat memberikan

motivasi bagi siswa/pelajar dalam usahanya mencapai pendidikan setinggi-

tingginya. Mengajarkan siswa untuk menjadi pribadi yang berakhlak dan

bermoral. Menghargai budaya bangsa sendiri dan mengambil nilai positif

budaya bangsa lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 205: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

192

C. Saran

Berdasarkan hasil simpulan dan implikasi di atas, maka peneliti

mengajukan saran sebagai berikut.

1. Pembaca novel Ranah 3 Warna dapat mengambil nilai positif dan

meninggalkan nilai-nilai negatif yang terdapat dalam novel. Nilai-nilai

positif hendaknya digunakan sebagai contoh untuk selanjutnya dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai negatif hendaknya menjadi

contoh yang tidak patut kita tiru dan kita terapkan dalam kahidupan ini,

akan tetapi hanya sebagai referensi hidup untuk sebuah aturan agar jangan

sampai kita melakukan hal itu.

2. Para kaum muda, novel Ranah 3 Warna dapat digunakan sebagai motivasi

dalam meraih cita-cita besar dalam kehidupan. Para kaum muda

hendaknya dapat mengambil hikmah yang ada dalam novel agar menjadi

pribadi yang kuat, pantang menyerah, sabar, dan selalu mengandalkan

pertolongan Tuhan dalam setiap usaha yang dilakukan.

3. Siswa mulai jenjang SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi hendaknya

dapat menjadikan novel Ranah 3 Warna sebagai tauladan dalam menjalani

proses pendidikan. Berbagai kondisi psikologi tokoh serta kesulitan-

kesulitan yang menghadang kehidupan tokoh dalam novel dapat

menjadikan siswa lebih giat dalam belajar dan tidak mudah menyerah atau

menjadi sosok yang rapuh ketika harus mengalami peristiwa yang dapat

menghambat cita-citanya untuk menyelesaikan pendidikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 206: NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS …/Novel... · Pengertian Kepribadian ..... 49 b. Dasar Pemikiran Teori Abraham Maslow ... Kebutuhan Fisiologi..... 118 b. Kebutuhan

193

4. Bagi guru, kiranya dapat memanfaatkan novel Ranah 3 Warna sebagai

sumber pembelajaran, khususnya dalam bidang pendidikan untuk

pembentukan karakter siswa didiknya di segala jenjang pendidikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user