no · web viewsel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah...

30
No. Text asli Penghapusan Penyisipan Teks dasar 1. Sel-sel fagositik, peradangan, dan protein antimikroba berfungsi dini dalam infeksi Mikroba yang menembus garis pertahanan pertama, misalnya mikroba yang masuk lewat luka pada kulit, akan menghadapi garis pertahanan kedua. Mekanisme internal pertahanan spesifik tubuh terutama bergantung pada Mikroba yang menembus garis pertahanan pertama, misalnya mikroba yang masuk lewat luka pada kulit, akan menghadapi garis pertahanan kedua. Mekanisme internal pertahanan spesifik tubuh terutama bergantung pada fagositosis, yaitu proses penelaan organisme yang menyerang tubuh oleh jenis sel darah putih tertentu. Fungsi fagosit akan sangat Mikroba yang menembus garis pertahanan pertama, misalnya mikroba yang masuk lewat luka pada kulit, selanjutnya akan menghadapi garis pertahanan kedua. Mekanisme internal pertahanan spesifik tubuh terutama bergantung pada fagositosis, yaitu proses penelaan organisme yang menyerang tubuh oleh jenis sel darah putih tertentu. Fungsi fagosit akan Mikroba yang menembus garis pertahanan pertama, misalnya mikroba yang masuk lewat luka pada kulit, selanjutnya akan menghadapi garis pertahanan kedua. Mekanisme internal pertahanan spesifik tubuh terutama bergantung pada fagositosis, yaitu proses penelaan organisme yang menyerang tubuh oleh jenis sel darah putih tertentu. Fungsi

Upload: phamliem

Post on 19-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

No. Text asli Penghapusan Penyisipan Teks dasar1. Sel-sel fagositik, peradangan,

dan protein antimikroba

berfungsi dini dalam infeksi

Mikroba yang menembus garis

pertahanan pertama, misalnya

mikroba yang masuk lewat

luka pada kulit, akan

menghadapi garis pertahanan

kedua. Mekanisme internal

pertahanan spesifik tubuh

terutama bergantung pada

fagositosis, yaitu proses

penelaan organisme yang

menyerang tubuh oleh jenis sel

darah putih tertentu. Fungsi

fagosit akan sangat terkait

dengan respons peradangan

yang efektif dan juga dengan

protein antimikroba tertentu.

Mekanisme nonspesifik ini

Mikroba yang menembus garis

pertahanan pertama, misalnya

mikroba yang masuk lewat luka

pada kulit, akan menghadapi garis

pertahanan kedua. Mekanisme

internal pertahanan spesifik tubuh

terutama bergantung pada

fagositosis, yaitu proses penelaan

organisme yang menyerang tubuh

oleh jenis sel darah putih tertentu.

Fungsi fagosit akan sangat terkait

dengan respons peradangan yang

efektif dan juga dengan protein

antimikroba tertentu. Mekanisme

nonspesifik ini membantu

membatasi penyebaran mikroba

sebelum respons kekebalan

spesifik ikut (ambil bagian).

Mikroba yang menembus garis

pertahanan pertama, misalnya

mikroba yang masuk lewat luka

pada kulit, selanjutnya akan

menghadapi garis pertahanan kedua.

Mekanisme internal pertahanan

spesifik tubuh terutama bergantung

pada fagositosis, yaitu proses

penelaan organisme yang

menyerang tubuh oleh jenis sel

darah putih tertentu. Fungsi fagosit

akan sangat terkait dengan respons

peradangan yang efektif dan juga

dengan protein antimikroba tertentu.

Mekanisme nonspesifik ini

membantu membatasi penyebaran

mikroba sebelum respons kekebalan

spesifik ikut berpartisipasi dalam

menjaga pertahanan spesifik tubuh.

Mikroba yang menembus garis

pertahanan pertama, misalnya

mikroba yang masuk lewat luka

pada kulit, selanjutnya akan

menghadapi garis pertahanan

kedua. Mekanisme internal

pertahanan spesifik tubuh terutama

bergantung pada fagositosis, yaitu

proses penelaan organisme yang

menyerang tubuh oleh jenis sel

darah putih tertentu. Fungsi fagosit

akan sangat terkait dengan respons

peradangan yang efektif dan juga

dengan protein antimikroba

tertentu. Mekanisme nonspesifik

ini membantu membatasi

penyebaran mikroba sebelum

respons kekebalan spesifik ikut

berpartisipasi dalam menjaga

pertahanan spesifik tubuh.

Page 2: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

membantu membatasi

penyebaran mikroba sebelum

respons kekebalan spesifik ikut

ambil bagian.

2. Sel fagositik dan Sel Natural

Killer (sel NK)

Sel fagositik yang disebut

neutrofil meliputi sekitar 60%

sampai 70% dari semua sel

darah putih (leukosit). Sel-sel

yang dirusak oleh mikroba

yang menyerang

membebaskan sinyal kimiawi

yang menarik neutrofil dari

darah untuk datang. Neutrofil

itu akan memasuki jaringan

yang terinfeksi, lalu menelan

dan merusak mikroba yang ada

di sana. (migrasi menuju

sumber zat kimia yang

mengundang ini disebut

Sel fagositik yang disebut neutrofil

meliputi sekitar 60% sampai 70%

dari semua sel darah putih

(leukosit). Sel-sel yang dirusak

oleh mikroba yang menyerang

(membebaskan) sinyal kimiawi

yang menarik neutrofil dari darah

untuk datang. Neutrofil itu akan

memasuki jaringan yang

terinfeksi, lalu menelan dan

merusak mikroba yang ada di

sana. ( (migrasi) menuju sumber

zat kimia yang mengundang ini

disebut kemotaksis.) Akan tetapi,

neutrofil cenderung merusak diri

sendiri ketika merusak penyerang

asing, dan masa hidupnya rata-rata

Sel fagositik yang disebut neutrofil

meliputi sekitar 60% sampai 70%

dari jumlah semua sel darah putih

(leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh

mikroba yang menyerang

melepaskan sinyal kimiawi yang

menarik neutrofil dari darah untuk

datang. Neutrofil itu akan memasuki

jaringan yang terinfeksi, lalu

menelan dan merusak mikroba yang

ada di sana. (perpindahan menuju

sumber zat kimia yang mengundang

ini disebut kemotaksis.) Akan tetapi,

neutrofil cenderung merusak dirinya

sendiri ketika merusak penyerang

asing, dan masa hidupnya rata-rata

hanya beberapa hari.

Sel fagositik yang disebut neutrofil

meliputi sekitar 60% sampai 70%

dari jumlah semua sel darah putih

(leukosit). Sel-sel yang dirusak

oleh mikroba yang menyerang

melepaskan sinyal kimiawi yang

menarik neutrofil dari darah untuk

datang. Neutrofil itu akan

memasuki jaringan yang terinfeksi,

lalu menelan dan merusak mikroba

yang ada di sana. (perpindahan

menuju sumber zat kimia yang

mengundang ini disebut

kemotaksis.) Akan tetapi, neutrofil

cenderung merusak dirinya sendiri

ketika merusak penyerang asing,

dan masa hidupnya rata-rata hanya

Page 3: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

kemotaksis.) Akan tetapi,

neutrofil cenderung merusak

diri sendiri ketika merusak

penyerang asing, dan masa

hidupnya rata-rata hanya

beberapa hari.

hanya beberapa hari. beberapa hari.

3. Monokosit, meskipun

menyusun hanya sekitar 5%

dari keseluruhan leukosit,

menyediakan pertahanan

fagositik yang lebih efektif.

Monosit bersirkulasi dalam

darah hanya selama beberapa

jam, kemudian bermigrasi ke

dalam jaringan, dan

berkembang menjadi

makrofaga (macrophage) besar

(“pemangsa besar”).

Makrofaga jaringan, yang

merupakan sel-sel fagosit

terbesar adalah fagosit yang

sangat efektif dan berumur

Monokosit, meskipun menyusun

hanya sekitar 5% dari keseluruhan

leukosit, menyediakan pertahanan

fagositik yang lebih efektif.

Monosit bersirkulasi dalam darah

hanya selama beberapa jam,

kemudian (bermigrasi) ke dalam

jaringan, dan berkembang menjadi

makrofaga (macrophage) besar

(“pemangsa besar”). Makrofaga

jaringan, yang merupakan sel-sel

fagosit terbesar adalah fagosit

yang sangat efektif dan berumur

panjang. Sel-sel ini menjulurkan

kaki semu (pseudopodia) yang

panjang yang dapat menempel ke

Monokosit, meskipun menyusun

hanya sekitar 5% dari keseluruhan

leukosit, monokosit juga berfungsi

untuk menyediakan pertahanan

fagositik yang lebih efektif. Monosit

bersirkulasi dalam darah hanya

selama beberapa jam, kemudian

berpindah ke dalam jaringan, dan

berkembang menjadi makrofaga

(macrophage) besar (“pemangsa

besar”). Makrofaga jaringan, yang

merupakan sel-sel fagosit terbesar

adalah fagosit yang sangat efektif

dan berumur panjang. Sel-sel ini

menjulurkan kaki semu

(pseudopodia) yang panjang yang

Monokosit, meskipun menyusun

hanya sekitar 5% dari keseluruhan

leukosit, monokosit juga berfungsi

untuk menyediakan pertahanan

fagositik yang lebih efektif.

Monosit bersirkulasi dalam darah

hanya selama beberapa jam,

kemudian berpindah ke dalam

jaringan, dan berkembang menjadi

makrofaga (macrophage) besar

(“pemangsa besar”). Makrofaga

jaringan, yang merupakan sel-sel

fagosit terbesar adalah fagosit yang

sangat efektif dan berumur

panjang. Sel-sel ini menjulurkan

kaki semu (pseudopodia) yang

Page 4: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

panjang. Sel-sel ini

menjulurkan kaki semu

(pseudopodia) yang panjang

yang dapat menempel ke

polisakarida pada permukaan

mikroba dan menelan mikroba

itu, sebelum kemudian dirusak

oleh enzim-enzim di dalam

lisosom makrofaga itu. Yang

menarik, beberapa bakteri

mempunyai kapsul bagian luar

yang tidak dapat ditempeli

makrofaga. Bakteri yang lain,

seperti Mycobacterium

tuberculosis, bersifat resisten

terhadap perusakan oleh

lisosom dan bahkan dapat

bereproduksi di dalam

makrofaga. Mikroorganisme

tersebut menjadi masalah

khusus bagi pertahanan tubuh

yang non spesifik maupun

polisakarida pada permukaan

mikroba dan menelan mikroba itu,

sebelum kemudian dirusak oleh

enzim-enzim di dalam lisosom

makrofaga itu. (Yang) menarik,

beberapa bakteri mempunyai

kapsul bagian luar yang tidak

dapat ditempeli makrofaga.

Bakteri yang lain, seperti

Mycobacterium tuberculosis,

bersifat resisten terhadap

perusakan oleh lisosom dan

bahkan dapat bereproduksi di

dalam makrofaga.

Mikroorganisme tersebut menjadi

masalah khusus bagi pertahanan

tubuh yang non spesifik maupun

yang spesifik

dapat menempel ke polisakarida

pada permukaan mikroba dan

menelan mikroba itu, sebelum

kemudian dirusak oleh enzim-enzim

di dalam lisosom makrofaga itu.

Menariknya, beberapa bakteri

mempunyai kapsul bagian luar yang

tidak dapat ditempeli makrofaga.

Bakteri yang lain, seperti

Mycobacterium tuberculosis,

bersifat resisten terhadap perusakan

oleh lisosom dan bahkan dapat

bereproduksi di dalam makrofaga.

Mikroorganisme tersebut menjadi

masalah khusus bagi pertahanan

tubuh yang non spesifik maupun

yang spesifik

panjang yang dapat menempel ke

polisakarida pada permukaan

mikroba dan menelan mikroba itu,

sebelum kemudian dirusak oleh

enzim-enzim di dalam lisosom

makrofaga itu. Menariknya,

beberapa bakteri mempunyai

kapsul bagian luar yang tidak dapat

ditempeli makrofaga. Bakteri yang

lain, seperti Mycobacterium

tuberculosis, bersifat resisten

terhadap perusakan oleh lisosom

dan bahkan dapat bereproduksi di

dalam makrofaga. Mikroorganisme

tersebut menjadi masalah khusus

bagi pertahanan tubuh yang non

spesifik maupun yang spesifik

Page 5: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

yang spesifik

4. Beberapa makrofaga

bermigrasi ke seluruh tubuh,

sementara yang lain tetap

tinggal secara permanen dalam

jaringan tertentu: dalam paru-

paru (makrofaga alveoli), hati

(sel-sel Kupffer), ginjal (sel-sel

mesangial), otak (sel-sel

mikroglia), jaringan ikat

(histiosit), dan terutama dalam

nodus limfa dan limpa, yang

merupakan organ kunci sistem

limfatik. Makrofaga yang tetap

tinggal dalam limpa, nodus

limpa, dan jaringan limfatik

lainnya telah ditempatkan

secara strategis untuk bertemu

agen infeksi. Mikroorganisme,

fragmen mikroba, dan molekul

asing yang memasuki darah

menghadapi makrofaga ketika

Beberapa makrofaga (bermigrasi)

ke seluruh tubuh, sementara yang

lain tetap tinggal secara permanen

dalam jaringan tertentu: dalam

paru-paru (makrofaga alveoli), hati

(sel-sel Kupffer), ginjal (sel-sel

mesangial), otak (sel-sel

mikroglia), jaringan ikat (histiosit),

dan terutama dalam nodus limfa

dan limpa, yang merupakan organ

(kunci) sistem limfatik. Makrofaga

yang tetap tinggal dalam limpa,

nodus limpa, dan jaringan limfatik

lainnya telah ditempatkan secara

strategis untuk bertemu agen

infeksi. Mikroorganisme, fragmen

mikroba, dan molekul asing yang

memasuki darah menghadapi

makrofaga ketika mereka terjerat

dalam bangun limpa yang mirip

jaring (itu), sementara yang berada

Beberapa makrofaga berpindah ke

seluruh tubuh, sementara yang lain

tetap tinggal secara permanen dalam

jaringan tertentu: dalam paru-paru

(makrofaga alveoli), hati (sel-sel

Kupffer), ginjal (sel-sel mesangial),

otak (sel-sel mikroglia), jaringan

ikat (histiosit), dan terutama dalam

nodus limfa dan limpa, yang

merupakan organ penting sistem

limfatik. Makrofaga yang tetap

tinggal dalam limpa, nodus limpa,

dan jaringan limfatik lainnya telah

ditempatkan secara strategis untuk

bertemu agen infeksi.

Mikroorganisme, fragmen mikroba,

dan molekul asing yang memasuki

darah menghadapi makrofaga ketika

mereka terjerat dalam bangun limpa

yang mirip jaring tersebut,

sementara yang berada dalam cairan

Beberapa makrofaga berpindah ke

seluruh tubuh, sementara yang lain

tetap tinggal secara permanen

dalam jaringan tertentu: dalam

paru-paru (makrofaga alveoli), hati

(sel-sel Kupffer), ginjal (sel-sel

mesangial), otak (sel-sel

mikroglia), jaringan ikat (histiosit),

dan terutama dalam nodus limfa

dan limpa, yang merupakan organ

penting sistem limfatik. Makrofaga

yang tetap tinggal dalam limpa,

nodus limpa, dan jaringan limfatik

lainnya telah ditempatkan secara

strategis untuk bertemu agen

infeksi. Mikroorganisme, fragmen

mikroba, dan molekul asing yang

memasuki darah menghadapi

makrofaga ketika mereka terjerat

dalam bangun limpa yang mirip

jaring tersebut, sementara yang

Page 6: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

mereka terjerat dalam bangun

limpa yang mirip jaring itu,

sementara yang berada dalam

cairan jaringan mengalir ke

dalam limfa dan disaring

melalui nodus limfa.

dalam cairan jaringan mengalir ke

dalam limfa dan disaring melalui

nodus limfa.

jaringan mengalir ke dalam limfa

dan disaring melalui nodus limfa.

berada dalam cairan jaringan

mengalir ke dalam limfa dan

disaring melalui nodus limfa.

5. Sekitar 1,5% dari semua

leukosit adalah eosinofil.

Sumbangan utama eosinofil

pada pertahanan adalah

melawan penyerang parasitik

yang berukuran lebih besar,

seperti cacing darah

Schistosoma mansoni.

Eosinofil memposisikan

dirinya melawan dinding

eksternal parasit dan

melepaskan enzim-enzim

perusak dari granula

sitoplasmik. Sel-sel ini hanya

mempunyai aktivitas fagositik

Sekitar 1,5% dari semua leukosit

adalah eosinofil. (Sumbangan)

utama eosinofil pada pertahanan

adalah melawan penyerang

parasitik yang berukuran lebih

besar, seperti cacing darah

Schistosoma mansoni. Eosinofil

memposisikan dirinya melawan

dinding eksternal parasit dan

melepaskan enzim-enzim perusak

dari granula sitoplasmik. Sel-sel

ini hanya mempunyai aktivitas

fagositik yang terbatas.

Sekitar 1,5% dari semua leukosit

adalah eosinofil. Peranan utama

eosinofil pada pertahanan adalah

melawan penyerang parasitik yang

berukuran lebih besar, seperti

cacing darah Schistosoma mansoni.

Eosinofil memposisikan dirinya

untuk melawan dinding eksternal

parasit dan melepaskan enzim-

enzim perusak dari granula

sitoplasmik. Sel-sel ini hanya

mempunyai aktivitas fagositik yang

terbatas.

Sekitar 1,5% dari semua leukosit

adalah eosinofil. Peranan utama

eosinofil pada pertahanan adalah

melawan penyerang parasitik yang

berukuran lebih besar, seperti

cacing darah Schistosoma mansoni.

Eosinofil memposisikan dirinya

untuk melawan dinding eksternal

parasit dan melepaskan enzim-

enzim perusak dari granula

sitoplasmik. Sel-sel ini hanya

mempunyai aktivitas fagositik

yang terbatas.

Page 7: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

yang terbatas.

6. Pertahanan nonspesifik juga

meliputi sel pembunuh alami

(natural killer, NK). Sel NK

tidak menyerang

mikroorganisme secara

langsung; alih-alih, mereka

merusak tubuh yang diserang

oleh virus dan juga sel-sel

abnormal yang dapat

membentuk tumor. Sel NK

tidak bersifat fagositik;

melainkan menyerang

membran sel sehingga sel

tersebut lisis (pecah).

Pertahanan nonspesifik juga

meliputi sel pembunuh alami

(natural killer, NK). Sel NK tidak

menyerang mikroorganisme secara

langsung; (alih-alih), mereka

merusak tubuh yang diserang oleh

virus dan juga sel-sel abnormal

yang dapat membentuk tumor. Sel

NK tidak bersifat fagositik;

melainkan menyerang membran

sel sehingga sel tersebut lisis

(pecah).

Pertahanan nonspesifik juga

meliputi sel pembunuh alami

(natural killer, NK). Sel NK tidak

menyerang mikroorganisme secara

langsung; tetapi mereka merusak

tubuh yang diserang oleh virus dan

juga sel-sel abnormal yang dapat

membentuk tumor. Sel NK tidak

bersifat fagositik; melainkan

menyerang membran sel sehingga

sel tersebut lisis (pecah).

Pertahanan nonspesifik juga

meliputi sel pembunuh alami

(natural killer, NK). Sel NK tidak

menyerang mikroorganisme secara

langsung; tetapi mereka merusak

tubuh yang diserang oleh virus dan

juga sel-sel abnormal yang dapat

membentuk tumor. Sel NK tidak

bersifat fagositik; melainkan

menyerang membran sel sehingga

sel tersebut lisis (pecah).

7. Respons Peradangan

Kerusakan jaringan oleh suatu

cedera atau perlukaaan fisik

(seperti terpotong) atau oleh

masuknya mikroorganisme,

Kerusakan jaringan (oleh) suatu

cedera atau perlukaaan fisik

(seperti terpotong) atau (oleh)

masuknya mikroorganisme, akan

memicu suatu respons peradangan

(inflammatory response)

Kerusakan jaringan karena suatu

cedera atau perlukaaan fisik (seperti

terpotong) atau karena masuknya

microorganisme, akan memicu

suatu respons peradangan

(inflammatory response)

Kerusakan jaringan karena suatu

cedera atau perlukaaan fisik

(seperti terpotong) atau karena

masuknya microorganisme, akan

memicu suatu respons peradangan

(inflammatory response)

Page 8: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

akan memicu suatu respons

peradangan (inflammatory

response) terlokalisir. Pada

daerah yang luka, arteriola

prakapiler akan berdilatasi dan

venula pascakapiler akan

menyempit, sehingga

meningkatkan aliran darah

lokal. Peristiwa tersebut

bertanggung jawab atas

pembengkakan dan warna

merah yang khas pada

peradangan (dari Bahasa Latin,

inflammo, yang berarti

“membakar”). Kapiler yang

penuh darah itu membocorkan

cairan ke dalam jaringan

sekitarnya, dan menyebabkan

edema (pembengkakan) yang

juga dikaitkan dengan

peradangan.

terlokalisir. Pada daerah yang

luka, arteriola prakapiler akan

(berdilatasi) dan venula

pascakapiler akan menyempit,

sehingga meningkatkan aliran

darah lokal. Peristiwa tersebut

(bertanggung jawab atas)

pembengkakan dan warna merah

yang khas pada peradangan (dari

Bahasa Latin, inflammo, yang

berarti “membakar”). Kapiler yang

penuh darah itu membocorkan

cairan ke dalam jaringan

sekitarnya, dan menyebabkan

edema (pembengkakan) yang juga

dikaitkan dengan peradangan.

terlokalisir. Pada daerah yang luka,

arteriola prakapiler akan membesar

dan venula pascakapiler akan

menyempit, sehingga meningkatkan

aliran darah lokal. Peristiwa tersebut

berperan dalam pembengkakan dan

warna merah yang khas pada

peradangan (dari Bahasa Latin,

inflammo, yang berarti

“membakar”). Kapiler yang penuh

darah itu membocorkan cairan ke

dalam jaringan sekitarnya, dan

menyebabkan edema

(pembengkakan) yang juga

dikaitkan dengan peradangan.

terlokalisir. Pada daerah yang luka,

arteriola prakapiler akan membesar

dan venula pascakapiler akan

menyempit, sehingga

meningkatkan aliran darah lokal.

Peristiwa tersebut berperan dalam

pembengkakan dan warna merah

yang khas pada peradangan (dari

Bahasa Latin, inflammo, yang

berarti “membakar”). Kapiler yang

penuh darah itu membocorkan

cairan ke dalam jaringan

sekitarnya, dan menyebabkan

edema (pembengkakan) yang juga

dikaitkan dengan peradangan.

Page 9: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

8. Respons peradangan dimulai

oleh adanya sinyal kimiawi.

Beberapa di antara sinyal

tersebut muncul dari

organisme penyerang itu

sendiri. Sinyal kimiawi yang

lain, seperti histamin,

dihasilkan oleh sel-sel tubuh

sebagai respons terhadap

kerusakan jaringan. Histamin

dihasilkan oleh sel darah putih

yang beredar yang disebut

basofil dan oleh sel mast yang

ditemukan dalam jaringan ikat.

Ketika terluka, sel-sel tersebut

menghasilkan histamin, yang

memicu pembesaran dan

peningkatan permeabilitas

kapiler di dekatnya. Leukosit

dan sel-sel jaringan yang rusak

itu juga mengeluarkan

prostaglandin dan zat lain yang

Respons peradangan dimulai

(oleh) adanya sinyal kimiawi.

Beberapa di antara sinyal tersebut

muncul dari organisme penyerang

itu sendiri. Sinyal kimiawi yang

lain, seperti histamin, dihasilkan

oleh sel-sel tubuh sebagai respons

terhadap kerusakan jaringan.

Histamin dihasilkan oleh sel darah

putih yang beredar yang disebut

basofil dan oleh sel mast yang

ditemukan dalam jaringan ikat.

Ketika terluka, sel-sel tersebut

menghasilkan histamin, yang

memicu pembesaran dan

peningkatan permeabilitas kapiler

di dekatnya. Leukosit dan sel-sel

jaringan yang rusak itu juga

mengeluarkan prostaglandin dan

zat lain yang selanjutnya akan

meningkatkan aliran darah ke

tempat luka. Peningkatan aliran

Respons peradangan dimulai

dengan adanya sinyal kimiawi.

Beberapa di antara sinyal tersebut

muncul dari organisme penyerang

itu sendiri. Sinyal kimiawi yang

lain, seperti histamin, dihasilkan

oleh sel-sel tubuh sebagai respons

terhadap kerusakan jaringan.

Histamin dihasilkan oleh sel darah

putih yang beredar yang disebut

basofil dan oleh sel mast yang

ditemukan dalam jaringan ikat.

Ketika terluka, sel-sel tersebut

menghasilkan histamin, yang

memicu pembesaran dan

peningkatan permeabilitas kapiler di

dekatnya. Leukosit dan sel-sel

jaringan yang rusak itu juga

mengeluarkan prostaglandin dan zat

lain yang selanjutnya akan

meningkatkan aliran darah ke

tempat luka. Peningkatan aliran

Respons peradangan dimulai

dengan adanya sinyal kimiawi.

Beberapa di antara sinyal tersebut

muncul dari organisme penyerang

itu sendiri. Sinyal kimiawi yang

lain, seperti histamin, dihasilkan

oleh sel-sel tubuh sebagai respons

terhadap kerusakan jaringan.

Histamin dihasilkan oleh sel darah

putih yang beredar yang disebut

basofil dan oleh sel mast yang

ditemukan dalam jaringan ikat.

Ketika terluka, sel-sel tersebut

menghasilkan histamin, yang

memicu pembesaran dan

peningkatan permeabilitas kapiler

di dekatnya. Leukosit dan sel-sel

jaringan yang rusak itu juga

mengeluarkan prostaglandin dan

zat lain yang selanjutnya akan

meningkatkan aliran darah ke

tempat luka. Peningkatan aliran

Page 10: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

selanjutnya akan

meningkatkan aliran darah ke

tempat luka. Peningkatan

aliran darah dan permeabilitas

pembuluh akan membantu

pengiriman unsur

penggumpalan ke daerah yang

terluka. Penggumpalan darah

menandai permulaan proses

perbaikan dan membantu

menghambat penyebaran

mikroba ke bagian tubuh yang

lain.

darah dan permeabilitas pembuluh

akan membantu pengiriman unsur

penggumpalan ke daerah yang

terluka. Penggumpalan darah

menandai permulaan proses

perbaikan dan membantu

menghambat penyebaran mikroba

ke bagian tubuh yang lain.

darah dan permeabilitas pembuluh

akan membantu pengiriman unsur

penggumpalan ke daerah yang

terluka. Penggumpalan darah

menandai permulaan proses

perbaikan dan membantu

menghambat penyebaran mikroba

ke bagian tubuh yang lain.

darah dan permeabilitas pembuluh

akan membantu pengiriman unsur

penggumpalan ke daerah yang

terluka. Penggumpalan darah

menandai permulaan proses

perbaikan dan membantu

menghambat penyebaran mikroba

ke bagian tubuh yang lain.

9. Peningkatan aliran darah lokal

dan permeabilitas kapiler juga

meningkatkan migrasi sel-sel

fagositik dari darah ke dalam

jaringan yang terluka.

Barangkali yang merupakan

peradangan yang paling

penting tentunya, unsur

Peningkatan aliran darah lokal dan

permeabilitas kapiler juga

meningkatkan (migrasi) sel-sel

fagositik dari darah ke dalam

jaringan yang terluka. (Barangkali

yang merupakan) peradangan yang

paling penting (tentunya), unsur

pertahanan nonspesifik (adalah)

Peningkatan aliran darah lokal dan

permeabilitas kapiler juga

meningkatkan perpindahan sel-sel

fagositik dari darah ke dalam

jaringan yang terluka. Mungkin

dalam peradangan yang paling

penting adalah unsur pertahanan

nonspesifik yaitu fagositosis.

Peningkatan aliran darah lokal

dan permeabilitas kapiler juga

meningkatkan perpindahan sel-sel

fagositik dari darah ke dalam

jaringan yang terluka. Mungkin

dalam peradangan yang paling

penting adalah unsur pertahanan

nonspesifik yaitu fagositosis.

Page 11: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

pertahanan nonspesifik adalah

fagositosis. Migrasi fagosit

umumnya dimulai dalam

tempo satu jam setelah

perlukaan dan diperantarai

oleh faktor kemotaksis yang

disebut kemokin (chemokine).

Neutrofil adalah fagosit

pertama yang tiba, diikuti oleh

monosit darah, yang

berkembang menjadi

makrofaga besar dan aktif.

Makrofaga tidak hanya

memfagositosis pathogen dan

produknya, tetapi juga

membersihkan sel-sel jaringan

yang rusak dan sisa-sisa

neutrofil yang dirusak dalam

proses fagositik itu. Nanah

yang menumpuk di lokasi

beberapa infeksi sebagian

besar terdiri atas sel-sel

fagositosis. (Migrasi) fagosit

umumnya dimulai dalam tempo

satu jam setelah perlukaan dan

diperantarai oleh faktor

kemotaksis yang disebut kemokin

(chemokine). Neutrofil adalah

fagosit pertama yang tiba, diikuti

oleh monosit darah, yang

berkembang menjadi makrofaga

besar dan aktif. Makrofaga tidak

hanya memfagositosis pathogen

dan produknya, tetapi juga

membersihkan sel-sel jaringan

yang rusak dan sisa-sisa neutrofil

yang dirusak dalam proses

fagositik itu. Nanah yang

menumpuk di lokasi (beberapa

infeksi) sebagian besar terdiri atas

sel-sel fagositik mati dan cairan

serta protein yang bocor dari

kapiler selama respons

peradangan. Umumnya, nanah itu

Perpindahan fagosit umumnya

dimulai dalam tempo satu jam

setelah perlukaan dan diperantarai

oleh faktor kemotaksis yang

disebut kemokin (chemokine).

Neutrofil adalah fagosit pertama

yang tiba, diikuti oleh monosit

darah, yang berkembang menjadi

makrofaga besar dan aktif.

Makrofaga tidak hanya

memfagositosis pathogen dan

produknya, tetapi juga

membersihkan sel-sel jaringan

yang rusak dan sisa-sisa neutrofil

yang dirusak dalam proses

fagositik itu. Nanah yang

menumpuk di lokasi yang

terinfeksi sebagian besar terdiri

atas sel-sel fagositik mati dan

cairan serta protein yang bocor

dari kapiler selama respons

peradangan. Umumnya, nanah itu

Perpindahan fagosit umumnya

dimulai dalam tempo satu jam

setelah perlukaan dan diperantarai

oleh faktor kemotaksis yang

disebut kemokin (chemokine).

Neutrofil adalah fagosit pertama

yang tiba, diikuti oleh monosit

darah, yang berkembang menjadi

makrofaga besar dan aktif.

Makrofaga tidak hanya

memfagositosis pathogen dan

produknya, tetapi juga

membersihkan sel-sel jaringan

yang rusak dan sisa-sisa neutrofil

yang dirusak dalam proses

fagositik itu. Nanah yang

menumpuk di lokasi yang

terinfeksi sebagian besar terdiri

atas sel-sel fagositik mati dan

cairan serta protein yang bocor

dari kapiler selama respons

peradangan. Umumnya, nanah itu

Page 12: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

fagositik mati dan cairan serta

protein yang bocor dari kapiler

selama respons peradangan.

Umumnya, nanah itu diserap

oleh tubuh dalam tempo

beberapa hari.

diserap oleh tubuh dalam tempo

beberapa hari.

diserap oleh tubuh dalam tempo

beberapa hari.

diserap oleh tubuh dalam tempo

beberapa hari.

10. Luka potong atau luka ringan

lainnya menyebabkan

peradangan terlokalisir, tetapi

tubuh bisa juga melancarkan

respons nonspesifik sistemik

(menyebar) untuk mengatasi

kerusakan atau infeksi jaringan

yang hebat. Sel-sel yang rusak

seringkali akan mengeluarkan

suatu panggilan pertolongan,

dengan memancarkan zat-zat

kimia yang merangsang

pelepasan lebih banyak lagi

neutrofil dari sumsum tulang.

Pada infeksi yang hebat seperti

Luka potong atau luka ringan

lainnya menyebabkan peradangan

terlokalisir, tetapi tubuh (bisa juga)

melancarkan respons nonspesifik

sistemik (menyebar) untuk

mengatasi kerusakan atau infeksi

jaringan yang hebat. Sel-sel yang

rusak seringkali akan

mengeluarkan suatu (panggilan)

pertolongan, dengan memancarkan

zat-zat kimia yang merangsang

pelepasan lebih banyak lagi

neutrofil dari sumsum tulang. Pada

infeksi yang hebat seperti

meningitis (infeksi selaput otak)

Luka potong atau luka ringan

lainnya menyebabkan peradangan

terlokalisir, tetapi tubuh dapat

melancarkan respons nonspesifik

sistemik (menyebar) untuk

mengatasi kerusakan atau infeksi

jaringan yang hebat. Sel-sel yang

rusak seringkali akan mengeluarkan

suatu sinyal pertolongan, dengan

memancarkan zat-zat kimia yang

merangsang pelepasan lebih banyak

lagi neutrofil dari sumsum tulang.

Pada infeksi yang hebat seperti

meningitis (infeksi selaput otak)

atau apendisitis (infeksi usus buntu),

Luka potong atau luka ringan

lainnya menyebabkan peradangan

terlokalisir, tetapi tubuh dapat

melancarkan respons nonspesifik

sistemik (menyebar) untuk

mengatasi kerusakan atau infeksi

jaringan yang hebat. Sel-sel yang

rusak seringkali akan

mengeluarkan suatu sinyal

pertolongan, dengan memancarkan

zat-zat kimia yang merangsang

pelepasan lebih banyak lagi

neutrofil dari sumsum tulang. Pada

infeksi yang hebat seperti

meningitis (infeksi selaput otak)

Page 13: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

meningitis (infeksi selaput

otak) atau apendisitis (infeksi

usus buntu), jumlah leukosit

dalam darah bisa meningkat

beberapa kali lipat hanya

dalam tempo beberapa jam

setelah peristiwa peradangan

awal. Respons sistemik lainnya

tehadap infeksi adalah demam.

Toksin yang dihasilkan oleh

patogen bisa memicu demam,

tetapi leukosit tertentu juga

membebaskan molekul yang

disebut pirogen, yang

memasang thermostat tubuh

pada suhu yang lebih tinggi.

Demam yang sangat tinggi

bisa berbahaya, namun demam

dengan tingkat sedang turut

membantu pertahanan tubuh

dengan cara menghambat

pertumbuhan beberapa

atau apendisitis (infeksi usus

buntu), jumlah leukosit dalam

darah bisa meningkat beberapa

kali lipat hanya dalam tempo

beberapa jam setelah peristiwa

peradangan awal. Respons

sistemik lainnya tehadap infeksi

adalah demam. Toksin yang

dihasilkan oleh patogen bisa

memicu demam, tetapi leukosit

tertentu juga membebaskan

molekul yang disebut pirogen,

yang memasang thermostat tubuh

pada suhu yang lebih tinggi.

Demam yang sangat tinggi bisa

berbahaya, namun demam dengan

tingkat sedang turut membantu

pertahanan tubuh dengan cara

menghambat pertumbuhan

beberapa mikroorganisme. Demam

bisa juga memudahkan fagositosis

dan, dengan cara mempercepat

jumlah leukosit dalam darah bisa

meningkat beberapa kali lipat hanya

dalam tempo beberapa jam setelah

peristiwa peradangan awal. Respons

sistemik lainnya tehadap infeksi

adalah demam. Toksin yang

dihasilkan oleh patogen bisa

memicu demam, tetapi leukosit

tertentu juga membebaskan molekul

yang disebut pirogen, yang

memasang thermostat tubuh pada

suhu yang lebih tinggi. Demam

yang sangat tinggi bisa berbahaya,

namun demam dengan tingkat

sedang turut membantu pertahanan

tubuh dengan cara menghambat

pertumbuhan beberapa

mikroorganisme. Demam bisa juga

memudahkan fagositosis dan,

dengan cara mempercepat reaksi

tubuh, bisa mempercepat perbaikan

atau apendisitis (infeksi usus

buntu), jumlah leukosit dalam

darah bisa meningkat beberapa kali

lipat hanya dalam tempo beberapa

jam setelah peristiwa peradangan

awal. Respons sistemik lainnya

tehadap infeksi adalah demam.

Toksin yang dihasilkan oleh

patogen bisa memicu demam,

tetapi leukosit tertentu juga

membebaskan molekul yang

disebut pirogen, yang memasang

thermostat tubuh pada suhu yang

lebih tinggi. Demam yang sangat

tinggi bisa berbahaya, namun

demam dengan tingkat sedang turut

membantu pertahanan tubuh

dengan cara menghambat

pertumbuhan beberapa

mikroorganisme. Demam bisa juga

memudahkan fagositosis dan,

dengan cara mempercepat reaksi

Page 14: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

mikroorganisme. Demam bisa

juga memudahkan fagositosis

dan, dengan cara mempercepat

reaksi tubuh, bisa

mempercepat perbaikan

jaringan.

reaksi tubuh, bisa mempercepat

perbaikan jaringan.

jaringan. tubuh, bisa mempercepat perbaikan

jaringan.

11. Protein Antimikroba

Beragam protein berfungsi

dalam pertahanan nonspesifik,

baik melalui penyerangan

mikroba secara langsung

ataupun dengan cara

menghambat reproduksinya.

Kita telah mengetahui

mengenai lisosom, yaitu

sejenis enzim antimikroba

dalam air mata, saliva, dan

sekresi mukosa. Agen

antimikroba lainnya meliputi

kurang lebih 20 protein serum,

yang dikenal sebagai system

Beragam protein berfungsi dalam

pertahanan nonspesifik, baik

melalui penyerangan mikroba

secara langsung ataupun dengan

cara menghambat reproduksinya.

Kita telah mengetahui mengenai

lisosom, yaitu sejenis enzim

antimikroba dalam air mata,

saliva, dan sekresi mukosa. Agen

antimikroba lainnya meliputi

kurang lebih 20 protein serum,

yang dikenal sebagai system

komplemen, yang melakukan

(serentetan) tahapan reaksi yang

mengarah ke lisisnya mikroba.

Beberapa kompenen komplemen

Beragam protein berfungsi dalam

pertahanan nonspesifik, baik

melalui penyerangan mikroba

secara langsung ataupun dengan

cara menghambat reproduksinya.

Kita telah mengetahui mengenai

lisosom, yaitu sejenis enzim

antimikroba dalam air mata, saliva,

dan sekresi mukosa. Agen

antimikroba lainnya meliputi kurang

lebih 20 protein serum, yang dikenal

sebagai system komplemen, yang

melakukan serangkaian tahapan

reaksi yang mengarah ke lisisnya

mikroba. Beberapa kompenen

komplemen juga berfungsi bersama-

Beragam protein berfungsi dalam

pertahanan nonspesifik, baik

melalui penyerangan mikroba

secara langsung ataupun dengan

cara menghambat reproduksinya.

Kita telah mengetahui mengenai

lisosom, yaitu sejenis enzim

antimikroba dalam air mata, saliva,

dan sekresi mukosa. Agen

antimikroba lainnya meliputi

kurang lebih 20 protein serum,

yang dikenal sebagai system

komplemen, yang melakukan

serangkaian tahapan reaksi yang

mengarah ke lisisnya mikroba.

Beberapa kompenen komplemen

Page 15: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

komplemen, yang melakukan

serentetan tahapan reaksi yang

mengarah ke lisisnya mikroba.

Beberapa kompenen

komplemen juga berfungsi

bersama-sama dengan

kemokin dalam kemotaksis,

yang menarik sel-sel fagositik

ke tempat infeksi. Protein

komplemen merupakan satu

bagian esensial dari pertahanan

nonspesifik dan pertahanan

spesifik. Kumpulan protein

lain yang menyediakan

pertahanan nonspesifik adalah

interferon, yang disekresikan

oleh sel-sel yang terinfeksi

oleh virus. Interferon

sebenarnya tidak

menguntungkan sel yang

terinfeksi itu, namun protein

antivirus tersebut berdifusi

juga berfungsi bersama-sama

dengan kemokin dalam

kemotaksis, yang menarik sel-sel

fagositik ke tempat infeksi. Protein

komplemen merupakan satu

bagian esensial dari pertahanan

nonspesifik dan pertahanan

spesifik. Kumpulan protein lain

yang menyediakan pertahanan

nonspesifik adalah interferon,

yang disekresikan oleh sel-sel

yang terinfeksi oleh virus.

Interferon sebenarnya tidak

menguntungkan sel yang terinfeksi

itu, namun protein antivirus

tersebut berdifusi masuk ke dalam

sel-sel yang berada di sekitarnya

dan menginduksi sel-sel tersebut

untuk menghasilkan zat kimia lain

yang menghambat reproduksi

virus. Dengan cara ini, interferon

akan membatasi penyebaran virus

sama dengan kemokin dalam

kemotaksis, yang menarik sel-sel

fagositik ke tempat infeksi. Protein

komplemen merupakan satu bagian

esensial dari pertahanan nonspesifik

dan pertahanan spesifik. Kumpulan

protein lain yang menyediakan

pertahanan nonspesifik adalah

interferon, yang disekresikan oleh

sel-sel yang terinfeksi oleh virus.

Interferon sebenarnya tidak

menguntungkan sel yang terinfeksi

itu, namun protein antivirus tersebut

berdifusi masuk ke dalam sel-sel

yang berada di sekitarnya dan

menginduksi sel-sel tersebut untuk

menghasilkan zat kimia lain yang

menghambat reproduksi virus.

Dengan cara ini, interferon akan

membatasi penyebaran virus dari sel

ke sel dalam tubuh, dan membantu

juga berfungsi bersama-sama

dengan kemokin dalam

kemotaksis, yang menarik sel-sel

fagositik ke tempat infeksi. Protein

komplemen merupakan satu bagian

esensial dari pertahanan

nonspesifik dan pertahanan

spesifik. Kumpulan protein lain

yang menyediakan pertahanan

nonspesifik adalah interferon, yang

disekresikan oleh sel-sel yang

terinfeksi oleh virus. Interferon

sebenarnya tidak menguntungkan

sel yang terinfeksi itu, namun

protein antivirus tersebut berdifusi

masuk ke dalam sel-sel yang

berada di sekitarnya dan

menginduksi sel-sel tersebut untuk

menghasilkan zat kimia lain yang

menghambat reproduksi virus.

Dengan cara ini, interferon akan

Page 16: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

masuk ke dalam sel-sel yang

berada di sekitarnya dan

menginduksi sel-sel tersebut

untuk menghasilkan zat kimia

lain yang menghambat

reproduksi virus. Dengan cara

ini, interferon akan membatasi

penyebaran virus dari sel ke sel

dalam tubuh, dan membantu

mengontrol infeksi virus

seperti flu dan pilek.

Pertahanan itu bukanlah

bersifat spesifik bagi virus;

interferon yang dihasilkan

sebagai tanggapan terhadap

virus bisa memberikan

resistensi jangka pendek

terhadap virus lain. Selain

peranannya sebagai agen

antivirus, satu jenis interferon

mengaktifkan fagosit, sehingga

meningkatkan kemampuannya

dari sel ke sel dalam tubuh, dan

membantu mengontrol infeksi

virus seperti flu dan pilek.

Pertahanan itu bukanlah bersifat

spesifik bagi virus; interferon yang

dihasilkan sebagai tanggapan

terhadap virus bisa memberikan

resistensi jangka pendek terhadap

virus lain. Selain peranannya

sebagai agen antivirus, satu jenis

interferon mengaktifkan fagosit,

sehingga meningkatkan

kemampuannya dalam (untuk)

menelan dan membunuh

mikroorganisme. Interferon

sekarang dapat diproduksi secara

masal melalui teknologi DNA

rekombinan dan sedang diuji

secara klinis untuk pengobatan

infeksi virus dan kanker.

mengontrol infeksi virus seperti flu

dan pilek. Pertahanan itu bukanlah

bersifat spesifik bagi virus;

interferon yang dihasilkan sebagai

tanggapan terhadap virus bisa

memberikan resistensi jangka

pendek terhadap virus lain. Selain

peranannya sebagai agen antivirus,

satu jenis interferon mengaktifkan

fagosit, sehingga meningkatkan

kemampuannya dalam menelan dan

membunuh mikroorganisme.

Interferon sekarang dapat

diproduksi secara masal melalui

teknologi DNA rekombinan dan

sedang diuji secara klinis untuk

pengobatan infeksi virus dan

kanker.

membatasi penyebaran virus dari

sel ke sel dalam tubuh, dan

membantu mengontrol infeksi

virus seperti flu dan pilek.

Pertahanan itu bukanlah bersifat

spesifik bagi virus; interferon yang

dihasilkan sebagai tanggapan

terhadap virus bisa memberikan

resistensi jangka pendek terhadap

virus lain. Selain peranannya

sebagai agen antivirus, satu jenis

interferon mengaktifkan fagosit,

sehingga meningkatkan

kemampuannya dalam menelan

dan membunuh mikroorganisme.

Interferon sekarang dapat

diproduksi secara masal melalui

teknologi DNA rekombinan dan

sedang diuji secara klinis untuk

pengobatan infeksi virus dan

kanker.

Page 17: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

dalam untuk menelan dan

membunuh mikroorganisme.

Interferon sekarang dapat

diproduksi secara masal

melalui teknologi DNA

rekombinan dan sedang diuji

secara klinis untuk pengobatan

infeksi virus dan kanker.

12. Ulasan bentuk pertahanan

nonspesifik yang dimiliki oleh

tubuh: garis pertahanan

pertama, yaitu kulit dan

membran mukosa, mencegah

sebagian besar mikroba supaya

tidak memasuki tubuh; garis

pertahanan kedua

menggunakan fagosit, sel-sel

natural killer, peradangan, dan

protein antimikroba untuk

melawan mikroba yang telah

berhasil masuk ke dalam

Ulasan bentuk pertahanan

nonspesifik yang dimiliki oleh

tubuh: garis pertahanan pertama,

yaitu kulit dan membran mukosa,

mencegah sebagian besar mikroba

supaya tidak memasuki tubuh;

garis pertahanan kedua

menggunakan fagosit, sel-sel

natural killer, peradangan, dan

protein antimikroba untuk

melawan mikroba yang telah

berhasil masuk ke dalam tubuh.

Kedua garis pertahanan tubuh

Ulasan bentuk pertahanan

nonspesifik yang dimiliki oleh

tubuh: garis pertahanan pertama,

yaitu kulit dan membran mukosa,

berfungsi untuk mencegah sebagian

besar mikroba supaya tidak

memasuki tubuh; garis pertahanan

kedua menggunakan fagosit, sel-sel

natural killer, peradangan, dan

protein antimikroba untuk melawan

mikroba yang telah berhasil masuk

ke dalam tubuh. Kedua garis

pertahanan tubuh tersebut disebut

Ulasan bentuk pertahanan

nonspesifik yang dimiliki oleh

tubuh: garis pertahanan pertama,

yaitu kulit dan membran mukosa,

berfungsi untuk mencegah

sebagian besar mikroba supaya

tidak memasuki tubuh; garis

pertahanan kedua menggunakan

fagosit, sel-sel natural killer,

peradangan, dan protein

antimikroba untuk melawan

mikroba yang telah berhasil masuk

ke dalam tubuh. Kedua garis

Page 18: No · Web viewSel fagositik yang disebut neutrofil meliputi sekitar 60% sampai 70% dari jumlah semua sel darah putih (leukosit). Sel-sel yang dirusak oleh mikroba yang menyerang melepaskan

tubuh. Kedua garis pertahanan

tubuh tersebut disebut sebagai

nonspesifik karena mereka

tidak membedakan patogen-

patogen spesifik.

tersebut disebut sebagai

nonspesifik karena mereka tidak

membedakan patogen-patogen

spesifik.

sebagai nonspesifik karena mereka

tidak membedakan patogen-patogen

spesifik.

pertahanan tubuh tersebut disebut

sebagai nonspesifik karena mereka

tidak membedakan patogen-

patogen spesifik.