no improve lb

5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator kualitas pelayanan obstetri dan ginekologi di suatu wilayah didasarkan pada Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB). Di Indonesia, AKI berdasarkan perhitungan oleh Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI ) pada tahun 2012 sebesar 359/100.000 kelahiran hidup. AKI ini masih tinggi dibanding target pemerintah sesuai Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2010 sebesar 125/100.000 kelahiran hidup, sedangkan target pemerintah sesuai MDGs 2015 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. . Angka kejadian preeklampsia di negara maju sebesar 3-10% kehamilan dan menyebabkan 8.370.000 kasus pertahun di seluruh dunia. Sedangkan di negara berkembang tahun 2009, insiden preeklampsia dilaporkan hingga 4-18%. Menurut survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan

Upload: helnida-zaini-kaderi

Post on 28-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BBGBGBBGGGEEMMTTBVVEADNY NNJAD

TRANSCRIPT

Page 1: No Improve Lb

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indikator kualitas pelayanan obstetri dan ginekologi di suatu

wilayah didasarkan pada Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita

(AKB). Di Indonesia, AKI berdasarkan perhitungan oleh Survey Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI ) pada tahun 2012 sebesar 359/100.000 kelahiran

hidup. AKI ini masih tinggi dibanding target pemerintah sesuai Millenium

Development Goals (MDGs) pada tahun 2010 sebesar 125/100.000 kelahiran

hidup, sedangkan target pemerintah sesuai MDGs 2015 sebesar 102/100.000

kelahiran hidup.

. Angka kejadian preeklampsia di negara maju sebesar 3-10%

kehamilan dan menyebabkan 8.370.000 kasus pertahun di seluruh dunia.

Sedangkan di negara berkembang tahun 2009, insiden preeklampsia

dilaporkan hingga 4-18%. Menurut survey Demografi Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa penyebab langsung Angka Kematian

Ibu (AKI) antara lain: perdarahan 42%, eklamsia/preekalmsia 13%, abortus

11%, infeksi 10%, partus lama/persalinan macet 9%, dan penyebab lain 15 %.

Data terakhir dari riset kesehatan dasar Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan bahwa AKI di Kalimantan Tengah

pada tahun 2013 sebanyak 177 orang meninggal dunia. Sedangkan angka

kematian ibu (AKI) di Kota Palangka Raya tahun 2012 sebanyak XXX/antara

Page 2: No Improve Lb

lain disebabkan karena preeklamsia atau eklamsia 32,4%, perdarahan 8,1%,

sepsis atau infeksi 5,4%, partus lama 2,7% dan lain-lain 51,4% (Dinkes

Kabupaten Kediri, 2012).

Data penderita preeklampsia di bagian Obstetri Ginekologi

pada bulan Januari-Desember 2011 di RSUD Banjarbaru terdapat 62 wanita

hamil yang didiagnosis preeklampsia, sedangkan di RSUD Ratu Zalecha

terdapat 124 orang, dan di RSUD Ulin Banjarmasin terdapat 105 orang. Pada

bulan Januari-Februari 2012 data wanita hamil yang didiagnosis preeklampsia

di RSUD Banjarbaru terdapat 15 orang, sedangkan di RSUD Ratu Zalecha

terdapat 11 orang, dan di RSUD Ulin Banjarmasin terdapat 35 orang. Terlihat

bahwa kejadian preeklampsia di awal tahun 2012 yaitu pada bulan Januari-

Februari lebih banyak terdapat pasien dengan preeklampsia di RSUD Ulin

Banjarmasin dibanding RSUD Banjarbaru dan RSUD Ratu Zaleha (5,6,7).

Faktor risiko yang berhubungan dengan preeklampsia antara

lain adalah jarak kehamilan dan merupakan salah satu faktor risiko untuk

kehamilan berisiko tinggi (8). Risiko terhadap kematian ibu dan anak

meningkat jika jarak antara dua kehamilan < 2 tahun atau > 5 tahun dan jarak

kehamilan yang aman ialah antara 2-5 tahun (9).

Jarak kelahiran anak sebelumnya kurang dari 2 tahun, maka

rahim atau organ-organ reproduksi ibu belum kembali kekondisi semula dan

kesehatan ibu belum pulih dengan baik (10). Sedangkan jika jarak antara dua

kehamilan > 5 tahun, maka risiko terjadinya preeklampsia dan eklampsia juga

sangat besar. Hal tersebut dikarenakan terjadinya proses degeneratif atau

Page 3: No Improve Lb

melemahnya kekuatan fungsi-fungsi otot uterus dan otot panggul yang sangat

berpengaruh pada proses persalinan apabila terjadi kehamilan lagi (11).

Trongstad tahun 2001 dalam penelitian Faizah Betty

Rahayuningsih tahun 2009 menyebutkan bahwa wanita dengan jarak

kehamilan > 5 tahun akan meningkatkan risiko preeklampsia dibandingkan

pada wanita dengan kehamilan kedua yang jarak kehamilan 2-5 tahun setelah

kelahiran anak pertama (12). Sedangkan penelitian Rozikan tahun 2007

menyatakan bahwa ibu dengan jarak kehamilan yang dekat atau kurang dari 2

tahun mempunyai risiko terjadi preeklampsia berat yaitu 0,92 kali

dibandingkan dengan seorang ibu dengan jarak kehamilan 2 tahun atau lebih

(3).

Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan peneliti

untuk bulan Januari dan Februari 2012 didapatkan kasus preeklampsia

terbanyak di RSUD Ulin Banjarmasin dibanding RSUD Banjarbaru dan RSUD

Ratu Zaleha. Selain itu, RSUD Ulin Banjarmasin adalah rumah sakit terbesar di

Kalimantan Selatan dan dijadikan rujukan berbagai rumah sakit di daerah-

daerah yang ada di Kalimantan Selatan sehingga diasumsikan bahwa data

kasus preeklampsia akan banyak ditemukan dalam rangka analisis data lebih

lanjut. Penelitian tentang salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian

preeklampsia yang menitikberatkan pada faktor jarak kehamilan di RSUD Ulin

Banjarmasin juga belum pernah dilakukan, sehingga perlu untuk diteliti.

B. Rumusan Masalah

Page 4: No Improve Lb

C. Tujuan PenelitianD. Manfaat Penelitian