ng 6 - 2021 -...
TRANSCRIPT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN REMBANG
2016
RENCANA STRATEGIS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN REMBANG
TAHUN 2016 - 2021
KATA PENGANTAR
Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,
pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan.
Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten
Rembang nomor 2 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021, dokumen tersebut
sebagai acuan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam
menyusun rencana strategis (Renstra).
Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan
pembangunan kesehatan makin bertambah berat dan kompleks serta
terkadang tidak terduga. Untuk itu peran aktif masyarakat dalam
pembangunan kesehatan menjadi sangat penting dalam
mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi di Kabupaten
Rembang.
Pentingnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan
kesehatan tercermin dalam strategi dan sasaran utama Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2016-2021.
Program-program pembangunan kesehatan yang akan diselenggarakan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, diarahkan pengembangan
untuk pemberdayaan masyarakat. Upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM) diharapkan mampu menanggulangi faktor risiko
masalah-masalah kesehatan untuk saling bahu membahu dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah
berkonstribusi dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021. Akhirnya hanya kepada Allah
SWT saja kita berlindung dan berserah diri. Semoga upaya kita
bersama dalam mewujudkan kesehatan paripurna di Kabupaten
Rembang mendapatkan rahmat, hidayah, dan ridho-Nya. Amien.
i
Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan
Renstra ini, sehingga bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang, Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) serta pemerhati kesehatan.
Rembang, 2017
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN REMBANG
dr. ALI SYOFII
Pembina Tk. I
NIP. 19700526 200212 1 002
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................ 1
1.2 Landasan Hukum ........................................ 2
1.3 Maksud dan Tujuan .................................... 4
1.4 Sistematika Penulisan ................................. 5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN REMBANG
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ............. 6
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan ......................... 12
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan .................... 14
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Dinas Kesehatan ............................ 31
BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan ............ 33
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ...................... 34
3.3 Telaah Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra
Dinas Kesehatan Provinsi ................................. 38
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis .............................. 43
3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis ........................... 43
iii
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas
Kesehatan ........................................................ 48
4.2 Strategi dan Kebijakan ....................................... 51
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF .............................................................. 54
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
.................................................................... 72
BAB VII PENUTUP ................................................................ 74
iv
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 1 ~
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat badi setiap orang
agar terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis.
Urusan kesehatan sebagai mana termuat dalam Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, merupakan
urusan pemerintah wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
Sebagi urusan yang wajib dilaksanakan di Daerah, urusan kesehatan
harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh dalam memberikan
layanan kepada masyarakat sehingga mampu meningkatkan
kesehatan masyarakat.
Dengan telah ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021
maka Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang selaku perangkat daerah
berkewajiban menyusun Rencana Strategis Kesehatan Kabupaten
Rembang Tahun 2016-2021 sesuai dengan ketentruan yang tertuang
pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat
program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan 5
(lima) tahun dan menjadi acuan dalam perencanaan tahunan.
Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang sebagai
salah satu bentuk upaya implementasi dan mensinergikan
pembangunan kesehatan di Pemerintah Kabupaten Rembang
berdasarkan arah pembangunan yang telah disusun pada RPJMD
Pemerintah Kabupaten Rembang Tahun 2016 - 2021.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang merupakan
dokumen perencanaan jangka menengah mempunyai peran sangat
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 2 ~
penting terutama dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) setiap
tahun, sebagai dasar penilaian kinerja Pimpinan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dan menjadi acuan dalam menyusun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).
Penyusunan Renstra merupakan penjabaran Visi, Misi
Pemerintah Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021. Dalam
mewujudlkan pencapaian Visi Pemerintah Kabupaten Rembang
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT REMBANG YANG SEJAHTERA
MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA
MANUSIA YANG DILANDASI SEMANGAT KEBERSAMAAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEWIRAUSAHAAN” maka
Dinas Kabupaten Rembang sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) bertanggung jawab dalam menjalankan misi ke lima yaitu
Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan dan pendidikan yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, termasuk pendidikan
keagamaan.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
Tahun 2016-2021 didasarkan pada peraturan perundang-undangan
sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 tentang Pembentukan
Pemerintah Kabupaten Rembang;
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2003 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sisten
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan jangka panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
6. Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 tentang Laporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 3 ~
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada
Pemerintah, Laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala
Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada
Masyarakat;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
14. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015-2019;
15. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016, tentang
Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 2 Tahun 2016
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Rembang Tahun 2016 -2021;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 5 Tahun 2016
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Rembang;
19. Peraturan Bupati Nomor 51 tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kesehatan Kabupaten Rembang.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang adalah Menyediakan dokumen perancanaan pembangunan
kesehatan dengan memadukan dan menyelaraskan program/kegiatan
sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Pemerintah Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 4 ~
Adapun tujuan penyusunan Renstra Dinas kesehatan
pemerintah Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 adalah:
1. Memberikan gambaran tentang kondisi umum strategis, sekaligus
merumuskan strategis, sekaligus merumuskan strategi, kebijakan
dan program untuk mencapai tujuan dan sasaran guna
mewujudkan visi dan melaksanakan misi kepala daerah;
2. Merumuskan arah pembangunan kesehatan sebagai acuan bagi
pengembangan pembangunan kesehatan di kabupaten kota.
3. Sebagai acuan dan pedoman bagi dinas kesehatan Kabupaten
rembang kota dalam menjalankan program/kegiatan tahunan
yang dituangkan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD
4. Sebagai tolok ukur tehadap dokumen evaluasi kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Rembang dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
disusun sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan berisi latar belakang, landasan hukum,
maksud dan tujuan serta sistematika penulisan
Bab II Gambaran pelayanan Dinas Kesehatan Pemerintah
Kabupaten Rembang berisi tugas, fungsi, dan struktur
organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan, tantangan
dan peluang pengembangan.
Bab III Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi berisi
identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten
Rembang, telaahan visi-misi dan program kepala daerah
dan wakil keapala daerah terpilih, telaahan Renstra
Kementrian Kesehatan RI, telaahan Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dna
penentuan isu strategis.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan
berisi visi dan misi kepala daerah, tujuan, sasaran,
strategi, kebijakan jangka menengah Pemerintah
Kabupaten Rembang.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 5 ~
Bab V Rencana program kegiatan, indikator kerja,kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif berisi tabel rencana
program kegiatan, indikator kinerja, kelompak sasaran
dan pendanaan indikatif.
Bab VI Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Bab VII Penutup berisi pedoman transisi dan kaidah
pelaksanaan.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 6 ~
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN REMBANG
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Rembang
2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor
5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah, bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
merupakan perangkat daerah atau unsur pembantu Bupati dan
DPRD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dimana Dinas Kesehatan adalah
perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang kesehatan.
Sedangkan menurut Peraturan Bupati Rembang Nomor 51
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang, disebutkan bahwa Dinas Kesehatan merupakan unsur
pelaksana urusan wajib Pemerintahan di bidang kesehatan.
Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada BUPATI melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
Kesehatan dan tugas pembantuan di bidang kesehatan yang
diberikan kepada daerah.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
b. Pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kesehatan;
c. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;
d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan;
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 7 ~
e. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan dinas;
f. Pengendalian penyelenggaraan tugas UPTD; dan
g. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh
bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut
susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang terdiri
dari:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, yang membawahi :
1. Subbagian Program dan Keuangan;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Kesehatan Masyarakat, yang membawahi:
1. Seksi Kesehatan Keluaga dan Gizi;
2. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah
Raga;
3. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan.
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang
membawahi:
1. Seksi Surveilans, Karantina Kesehatan dan Imunisasi;
2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
3. Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa;
e. Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan,
yang membawahi:
1. Seksi Pelayanan Kesehatan;
2. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
3. Seksi SDM Kesehatan.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
g. Kelompak Jabatan Fungsional
2.1.2 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rembang
Nomor 51 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Rembang adalah seperti pada bagan
berikut ini.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 8 ~
Bagan 1
Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Berdasarkan Perbup Rembang Nomor 51 Tahun 2016
Selanjutnya dalam melaksanakan tugasnya, tiap tiap bagian
memiliki tugas sebagai berikut.
1. SEKRETARIS
a. Tugas
Perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan,
pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi, pelaporan
meliputi program, keuangan, hukum, kehumasan,
keorganisasian dan ketatalaksanaan, pembinaan
ketatausahaan, kearsipan, kerumahtanggaan,
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 9 ~
kepegawaian dan pelayanan administrasi di lingkungan
Dinas Kesehatan.
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat Dinas Kesehatan
menyelenggarakan fungsi:
1) pengkoordinasian kegiatan di lingkungan Dinas
Kesehatan;
2) pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan
program kerja di lingkungan Dinas Kesehatan;
3) pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
yang meliputi program, keuangan ,hukum, hubungan
masyarakat, ketatausahaan, kearsipan,
kerumahtanggaan, kepegawaian dan pelayanan
administrasi di lingkungan Dinas Kesehatan;
4) pengkoordinasian, pembinaan dan penataan
organisasi dan tata laksana di lingkungan Dinas
Kesehatan;
5) pengkoordinasian dan penyusunan peraturan
perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi
hukum di lingkungan Dinas Kesehatan;
6) pengkoordinasian pelaksanaan sistem pengendalian
intern pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi
dan dokumentasi;
7) penyelenggaraan pengelolaan barang milik/ kekayaan
daerah dan pelayanan pengadaan barang/ jasa di
lingkungan Kesehatan;
8) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
sesuai dengan lingkup tugasnya;
9) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan fungsinya.
2. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
a. Tugas
Perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan,
pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan
bidang Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari kesehatan
keluarga dan gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 10 ~
dan olah raga serta promosi kesehatan dan
pemberdayaan kesehatan.
b. Fungsi :
1) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan kegiatan kesehatan
keluarga dan gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olah raga, promosi kesehatan dan
pemberdayaan kesehatan;
2) pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan kesehatan
keluarga dan gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olah raga, promosi kesehatan dan
pemberdayaan kesehatan untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;
3) pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan
kegiatan kesehatan keluarga dan gizi, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga, promosi
kesehatan dan pemberdayaan kesehatan;
4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
a. Tugas
Perumusan konsep dan palaksanaan kebijakan,
pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan
bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang terdiri
dari Surveilans, Karantina Kesehatan dan Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
b. Fungsi :
1) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan kegiatan Surveilans,
Karantina Kesehatan dan Imunisasi; Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular; Pengendalian Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
2) pengelolaan dan penyelenggaraan Surveilans,
Karantina Kesehatan dan Imunisasi; Pencegahan
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 11 ~
dan Pengendalian Penyakit Menular; Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
dinas;
3) pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan
kegiatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan
Imunisasi; Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular; Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa;
4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
4. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN DAN SUMBER DAYA
KESEHATAN
a. Tugas :
Perumusan konsep dan palaksanaan kebijakan,
pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan
bidang Pelayanan kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
yang terdiri dari Pelayanan Kesehatan, Kefarmasian dan Alat
Kesehatan serta SDM Kesehatan
b. Fungsi :
1) Penyiapan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan Pelayanan
Kesehatan, Kefarmasian dan Alkes serta SDM Kesehatan ;
2) pengelolaan dan penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan,
Kefarmasian dan Alkes serta SDM Kesehatan untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
dinas;
3) pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan
kegiatan Pelayanan Kesehatan, Kefarmasian dan Alkes
serta SDM Kesehatan;
4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 12 ~
Bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka Dinas
Kesehatan juga dibentuk UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) yang
dipimpin oleh kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas Kesehatan. UPTD yang dibentuk sejumlah (enam belas)
Puskesmas di 14 Kecamatan yang melaksanakan tugas teknis operasional
dan/atau tugas teknis penunjang di lingkungan Dinas Kesehatan.
2.2 Sumber Daya
Sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
terdiri atas Sumber Daya manusia dan Sumber Daya Aset dijabarkan secara
rinci sebagai berikut.
2.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Pada tahun 2015, Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang memiliki
SDM sejumplah 897 orang yang terdiri atas SDM Pegawai Negeri Sipil (PNS)
sejumlah 722 orang (DKK 89 orang, puskesmas 633 orang) dan SDM non
PNS pada Dinas Kesehatan sejumplah 175 orang yang terdiri dari bidan PTT
158 orang, dan tenaga lain berupa kontrak daerah, honorer kategori 2 dan
tenaga harian lepas.
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinkes Kab.Rembang Tahun 2016
NO
Jabatan
PNS Golongan ( orang )
IV III II I
L P L P L P L P
Dinas Kesehatan
1 Pejabat eselon II 1 - - - - - - -
2 Pejabat eselon III 2 3 - - - - - -
3 Pejabat eselon IV 1 1 8 5 - - - -
4 Pelaksana PNS 1 0 18 26 13 7 - -
JUMLAH = 89 5 4 26 34 13 7 0 0
PUSKESMAS
1 Pejabat eselon III 6 4 2 4 - - - -
2 Pejabat eselon IV - - 8 6 - - - -
3 Pelaksana 6 4 90 227 76 192 5 3
JUMLAH = 63 12 8 100 237 76 192 5 3
TOTAL PNS 722
Tabel 2.1. memuat data bahwa jumlah SDM PNS laki-laki sejumlah 47
orang (28%) dan PNS perempuan sejumlah 42 orang (72%). Jumlah PNS
golongan IV sebanyak 10 orang, golongan III sebanyak 58 orang dan golongan
II sebanyak 21 orang.
Adapun data SDM non PNS adalah sebagai berikut :
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 13 ~
Tabel 2.2
Jumlah SDM Non PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
NO
Penempatan Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 Bidan PTT - 158 158
2 Bagian Sekretariat 9 0 9
3 Bagian Promosi Kesehatan 2 0 2
4 Bidang Yankes 2 2 4
5 Bidang P2 1 0 1
6 Bidang Kesehatan Keluarga 1 0 1
JUMLAH 15 160 175
Berdasarkan Tabel 2.2. dapat terlihat bahwa jumlah SDM non PNS
laki-laki sejumlah 15 orang dan perempuan sejumlah 2 orang. Bidang
sekretariat memiliki jumlah SDM Non PNS yang lebih banyak berbanding
bidang lainnya yang membantu sebagai driver dan bagian umum.
Sedangkan tingkat pendidikan SDM pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.3. Distribusi SDM PNS Dinas Kesehatan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO Tingkat Pendidikan
Jenis Kelamin Jumlah % L P
1 Pasca Sarjana (S2),Dokotor,Profesi
3 4 7 7,9
2 Sarjana (S1/DIV) 18 22 40 44,9
3 Diploma III 6 8 14 15,7
4 SMA 16 8 24 27
5 SMP 3 0 3 3,4
6 SD 1 0 1 1,1
Total 47 42 89
Tabel 2.3. menunjukan sebagian besar SDM PNS memiliki tingkat
pendidikan Sarjana sebanyak 40 orang (44,9%), selanjutnya tingkat
pendidikan SMA yaitu sebanyak 24 orang ( 27%) dan pendidikan DIII
sebanyak 14 orang (15,7%). Sedangkan SDM dengan tingkat pendidikan
dokter pascasarjana sejumlah 7 orang (7,9%).
2.2.2. Sumber Daya Asset
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 14 ~
Sarana dan Prasarana yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang cukup memadai untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya. Berikut ini rincian asset yang dikelola hingga tahun 2016:
NO Kategori Aset Nilai (Rp ,-) Ket
1 Asset yang dikuasai 128.418.142.897,68,-
2 Asset yang tidak digunakan 5.391.234.168,-
Data 3 - KIB A tanah tersedia
4 - KIB B Peralatan tersedia
5 - KIB C Gedung & Bangunan tersedia
6 - KIB D Aset tetap lainnya tersedia
7 - KIB E Jaringan/instalasi tersedia
Sarana dan prasarana tersebut di atas terdiri dari tanah, bangunan,
kendaraan, peralatan, dan juga jaringan baik yang ada di Dinas Kesehatan
maupun yang ada di Puskesmas dan jaringannya. Dengan sarana dan
prasarana yang ada diharapkan semua tugas dan fungsi pada Dinas
Kesehatan dan jaringannya dapat terlaksana dengan baik dan lancar untuk
dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di kabupaten Rembang.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang
2.3.1. Kinerja Umum
Secara umum kinerja Dinas Kesehatan berkaitan dengan fungsi
perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan, penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan fasilitas bidang
kesehatan, pelaksanaan tugas, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
dibidang pelayanan kesehatan, pencegahan dan penanggulangan penyakit,
kesehatan lingkungan, sumber daya manusia kesehatan, promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat, farmasi dan perbekalan kesehatan,
manajemen informasi dan pengembangan kesehatan serta regulasi
kesehatan termasuk pelaksanaan kesekretariatan dinas serta pelaksanaan
tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 15 ~
2.3.2. Kinerja Khusus
Kondisi Kesehatan Masyarakat yang prima merupakan salah satu
factor penting dalam mewujudkan masyarakat yang sejahteradan sekaligus
sebagai target yang harus dicapai dan diwujudkan oleh pemerintah.
Pencapaian target pembangunan kesehatan berkontribusi dalam pencapaian
ukuran pembangunan manusia (Human Development Index) dan tujuan
pembangunan millennium(Milenium Development Goals).
Kinerja berkaitan dengan upaya kesehatan antara lain terlihat dari
indikator Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Balita, Persentase gizi
buruk, serta prevalensi/kejadian penyakit. Capaian kinerja Dinas Kesehatan
dalam kurun waktu 5 ( lima ) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.6.
2.3.2.1 Jumlah Kematian Ibu
Indikator yang sering dipergunakan adalah Angka Kematian Ibu (AKI)
yaitu banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari
sejak kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaanya, dan bukan karena
sebab-sebab lain, seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain.
Oleh karena jumlah ibu hamil dan juga kematian ibu di Kab.Rembang
tidak mencapai angka 100.000 maka indikator AKI tidak dipergunakan dan
hanya digunakan indikator jumlah kematian ibu.
Grafik 2.3 Perkembangan jumlah Kematian Ibu Kabupaten Rembang
Tahun 2011-2015
Jumlah kematian Ibu dari selama 5 tahun mengalami perubahan
dari 11 kasus di tahun 2011 kemudian 17 kasus pada tahun 2013 dan
menurun menjadi 8 kasus 2015.
2011 2012 2013 2014 2015
Jml Kematian 11 13 17 14 8
11
13
17
14
8
5
8
11
14
17
20
Jum
lah
kem
atia
n
Jumlah Kematian Ibu di Kab. Rembangth 2011 - 2015
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 16 ~
Secara umum permasalahan kematian ibu lebih disebabkan oleh
kurangnya kesadaran masyarakat khususnya ibu hamil dan suami atau
pendampingnya tentang pentingnya kesehatan ibu hamil dan belum
optimalnya cakupan pengawasan tenaga kesehatan terhadap ibu hamil
yang ada di wilayahnya. Adapun penyebab kematian ibu tahun 2015
adalah perdarahan sebanyak 3ks ( 37, 5 % ), eklamsia sebanyak 3 ks (
37,5%) dan sebab lain-lain 2 ks (25%).
Grafik 3.4
2.3.2.2 Angka Kematian Bayi
Angka kematian bayi ( AKB) adalah angka yang menunjukan
banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1.000 kelahiran hidup
(LH) pada tahun tertentu, atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas
bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (dinyatakan dengan
per 1.000 kelahiran hidup).
AKB kabupaten Rembang dari tahun 2011-2015 menunjukan
penurunan. Pada tahun 2011 AKB sebesar 22,0 per 1000 LH turun
menjadi 14,86 per 1000 LH pada tahun 2015. Penyebab kematian antara
lain BBLR, asfiksia dan kelainan konginental.
Tabel 3.1
Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Rembang tahun 2015
No Penyebab Jumlah %
1 BBLR 39 29,1
2 Asfiksia 21 15,67
3 Kelainan Kongenental 19 14,18
4 Sepsis 10 7,46
5 Kelainan jantung 8 5,97
6 Febris 6 4,48
3
3
2
Penyebab Kematian Ibu di Kab. Rembang th 2015
Perdarahan Eklamsia Sebab lain
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 17 ~
No Penyebab Jumlah %
7 Diare 5 3,73
8 Aspirasi 4 3,0
9 Sumbatan empedu 3 2,24
10 Pneumonia 2 1,49
11 Radang Otak 2 1,49
12 Susp leukemia 2 1,49
13 Kelainan paru 2 1,49
14 Encelopati 2 1,49
15 Lain-lain(serotisnus,ganggcerna
9 6,72
Jumlah 134 100,o
Adapun perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) selama lima
tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Grafik 3.5
Grafik di atas menunjukan bahwa selama lima tahun terakhir
angka kematian bayi cenderung menurun dari tahun 2011-2015,hal ini
berkaitan berbagai upaya / kegiatan telah dilaksanankan dalam rangka
menekan angka kematian bayi diantaranya peningkatan kualitas SDM
kesehatan (Dokter, Bidan, Perawat)dengan pendidikan dan pelatihan
manajemen keterampilan BBLR, penanganan neonatal dan asfeksia.
2.3.2.3 Cakupan Penemuan Kasus TB Paru BTA +
Pada tahun 2015, penemuan penderita baru TB Paru BTA + sebanyak
427 kasus dari perkiraan kasus sebanyak 652 kasus. Angka penemuan
2011 2012 2013 2014 2015
Jml Kematian 198 150 153 125 134
AKB / 1.000 LH 22.00 16.61 17.12 13.89 14.86
22.00
16.61 17.12 13.89 14.86
0.0 %
10.0 %
20.0 %
30.0 %
0
50
100
150
200
250
Jum
lah
kem
atia
n
Kasus Kematian Bayi di Kab. Rembangth 2011 - 2015
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 18 ~
penderita atau Case Detection Rate (CDR) sebesar 64,9 %. Cakupan CDR
tertinggi adalah Puskesmas Rembang II (92,3%) dan terendah puskesmas di
Puskesmas Pancur (16,7%).
Adapun perkembangan CDR penyakit TB Paru di Kabupaten Rembang
dari tahun 2011 s/d tahun 2015 mengalami peningkatan dari 48,7% (tahun
2011) menjadi 65% (tahun 2015) sebagaimana pada grafik berikut ini.
Grafik 3.6
Adapun persentase kesembuhan penderita TB paru BTA+ dihitung
dari jumlah penderita yang diobati pada tahun 2014 sebanyak 431 orang dan
penderita yang dinyatakan sembuh sebanyak 343 orang ( kesembuhan
79,58%). Dibandingkan dengan tahun 2013, maka angka kesembuhan TB
Paru menurun dari semula 80,51% (2013) menjadi 79,58% (2014).
Sedangkan pengobatan TB Paru tahun 2015 masih dalam proses
penyembuhan sehingga belum dapat dihitung angka kesembuhannya.
2.3.2.4. Penderita HIV/AIDS
Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Rembang ditemukan pertama kali pada
tahun 2004 dengan jumlah 1 (satu) kasus AIDS. Pada tahun 2015 di
Kabupaten Rembang ditemukan 60 kasus HIV/AIDS terdiri dari kasus HIV
sebanyak 26 kasus dan kasus AIDS sebanyak 34 kasus. Keseluruhan kasus
tersebut telah ditangani. Persebaran kasus HIV /AIDS pada tiap puskesmas
di tahun 2015 adalah sebagaimana grafik berikut.
2011 2012 2013 2014 2015
BTA+ baru 314 357 389 434 427
% CDR 48.76% 50.14% 59.66% 66.56% 65%
48.76% 50.14%59.66%
66.56% 65%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
0
100
200
300
400
500
Cakupan Penemuan Kasus TB Paru BTA+ di Kab. Rembang th 2011 - 2015
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 19 ~
Peta 3.1
Dalam sebelas tahun terakhir perkembangan kasus HIV/AIDS di
Kabupaten Rembang (th. 2004-2015) meningkat pesat menjadi 266 kasus
dengan jumlah kematian 114 orang. Perkembangan kasus HIV/AIDS dari
tahun 2004 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagaimana pada tabel
berikut.
Tabel 3.4 Jumlah Kasus HIV/AIDS Di Kabupaten Rembang
Tahun 2004 s.d. 2015
No
Tahun Kasus HIV(+)
Kasus AIDS
Jenis Kelamin TOTAL MENINGGAL
L P
1 2004 0 1 1 0 1 1
2 2005 0 0 0 0 0 0
3 2006 1 2 3 0 3 3
4 2007 1 2 2 1 3 3
5 2008 0 7 3 4 7 7
6 2009 5 15 10 10 20 15
7 2010 8 19 12 15 27 17
8 2011 14 25 24 15 39 19
9 2012 6 14 11 9 20 5
10 2013 13 19 21 11 32 12
11 2014 19 35 24 30 54 18
12 2015 26 34 32 28 60 13
Komulatif 93 173 138 128 266 114
Selama sebelas tahun terakhir jumlah kasus meniingkat dari tahun
ke tahun termasuk jumlah kematian karena AIDS.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 20 ~
Grafik 3.7
Grafik di atas menunjukkan peningkatan kasus HIV/AIDS mulai pada
tahun 2008 dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015
ditemukan 60 kasus terdiri dari HIV sebanyak 26 ks dan AIDS sebanyak 34
kasus. Sedangkan kematian HIV/AIDS pada tahun 2015 sebanyak 15 orang.
2.3.2.4 Demam Berdarah Dengue (DBD)
Jumlah kasus penyakit demam berdarah di Kabupaten Rembang
selama lima tahun terakhir mengalami fluktuasi namun cenderung
meningkat hingga tahun 2015.
Grafik 3.8
Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka kasus DBD di
tahun 2015 meningkat sangat tajam. Pada tahun 2011 angka kejadian
penyakit demam berdarah IR DBD sebesar 15,90/100rb penduduk dengan
angka kematian CFR sebesar 2,84 %. Sedangkan pada tahun 2015 IR DBD
2011 2012 2013 2014 2015
Jml Kasus 106 388 358 211 698
Meninggal 3 6 4 3 70
IR/100rb 15.90 59.40 54.80 34.20 113.50
% CFR 2.84 1.54 1.12 1.40 1.00
15.90
59.40 54.8034.20
113.50
0.0 %20.0 %40.0 %60.0 %80.0 %100.0 %120.0 %
0150300450600750
Perkembangan Penyakit DBD di Kab. RembangTh. 2011 - 2015
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jml HIV 0 0 1 1 0 5 8 14 6 32 19 26
Jml AIDS 1 0 2 2 7 15 19 25 14 19 35 34
Kematian 2 0 5 5 14 35 46 19 6 12 18 13
01020304050
Jumlah Kasus HIV / AIDS di Kab. RembangTh. 2004 - 2015
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 21 ~
meningkat menjadi 113,5/100 rb penduduk namun angka kematian
menurun menjadi 1,0%.
2.3.2.5 Malaria
Penyakit malaria di Kabupaten Rembang sebagaimana tahun tahun
sebelumnya bukan berasal dari penduduk asli karena Kabupaten Rembang
bukan termasuk daerah endemis, namun berasal dari penduduk atau
pendatang yang pernah tinggal dan tertular malaria dari daerah endemis
misalnya di luar jawa.
Jumlah kasus malaria tahun 2015 tercatat sebanyak 6 kasus. Angka
Kesakitan Malaria (API) tahun 2015 sebesar 0,01 / 1.000 penduduk dimana
angka tersebut sedikit menurun bila dibandingkan API 2014 sebesar
0,03/1.000 pddk. Sedangkan jumlah kematian karena malaria tidak
ditemukan.
Persebaran kasus malaria tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Peta 3.2
Adapun perkembangan API di Kabupaten Rembang selama lima
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.5
Jumlah Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Rembang Periode Tahun 2006-2014
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 22 ~
Tahun Jml Penduduk Jumlah kasus API/1000pddk
2006
2007 2008
2009
2010 2011
2012
2013 2014
2015
591.585
591.786 591.786
602.123
653.078 669.884
608.548
609.192 616.901
621.134
18
58 50
36
31 50
54
9 17
6
0,070
0,098 0,080
0,060
0,04 0,07
0,09
0,01 0,03
0,01
2.3.2.6 Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR)
BBLR adalah bayi dengan berat badan kategori rendah pada saat
lahir yaitu kurang dari 2.500 gram yang ditimbang pada saat kelahiran
sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir.
BBLR di Kabupaten Rembang pada tahun 2015 mengalami
kenaikan dari semula 443 bayi (4,9%) pada tahun 2014, menjadi 470 bayi
(5,2%) pada tahun 2015. Persebaran BBLR tahun 2015 per puskesmas
dapat dilihat pada peta berikut.
Peta 3.3
Kab.
Jawa Timur
≥ 25 ≥ 35
< 25
Jumlah Kasus BBLR di Kab. Rembang Tahun 2015
Target Kab=
470
REM2 REM1
KRG2 KRG1
KAL
SUL SUM
LAS
SLU
PAN
PAM SED 37
41
SAR 46
BUL
GUN SAL 25 LEGENDA
11 28
28
35
23
25 34
47
28
22
30
10
DINAS KESEHATAN
REMBANG
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 23 ~
Adapun perkembangan kasus bayi dengan BBLR selama lima
tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut.
Grafik 3.11
Grafik di atas menunjukan bahwa selama lima tahun, kasus BBLR
di Kabupaten Rembang belum mengalami penurunan yang bermakna dan
masih relative cukup tinggi diatas 4%.
Masih tingginya kasus BBLR di Kabupaten Rembang erat dengan
masih tingginya angka kematian bayi di Kabupaten Rembang. Kasus
BBLR juga sangat berkaitan dengan masih tingginya kasus Kekurangan
Energi Kronis pada ibu hamil, dan kejadian anemia pada remaja putri
yang nantinya akan menjadi seorang ibu.
2.3.2.7 Status Gizi Balita
Pengukuran status gizi balita dilakukan dengan cara
membandingkan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Pada akhir
tahun 2015 di Kabupaten Rembang ditemukan balita gizi buruk (BB/BT)
sebanyak 80 balita.
Dari perkembangan gizi buruk (BB/TB) di Kabupaten Rembang
pada akhir tahun 2014 tercatat jumlah balita gizi (BB/TB) sebanyak 30
balita, namun dalam perjalanan di tahun 2015 secara keseluruhan
jumlah balita gizi buruk adalah 80 balita. Dengan berbagai upaya dan
intervensi untuk program penanggulangan gizi buruk maka jumlah balita
gizi buruk dapat ditekan menjadi tersisa 30 balita pada akhir tahun 2015.
Sebaran gizi buruk balita pada akhir tahun 2015 menurut
puskesmas dapat dilihat pada peta berikut ini.
2011 2012 2013 2014 2015
Jml BBLR 382 415 486 443 470
% BBLR 4.20 % 4.54 % 5.44 % 4.90 % 5.20 %
0.0 %1.0 %2.0 %3.0 %4.0 %5.0 %6.0 %7.0 %8.0 %
0100200300400500600
Perkembangan BBLR di Kab. RembangTh. 2011 - 2015
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 24 ~
Peta 3.4
Dari peta tersebut terlihat bahwa akhir tahun 2015 beberapa
Puskesmas jumlah balita gizi buruk kurang dari 3 yaitu Puskesmas I,
Sulang, Gunem, dan Sale. Sedangkan sisa gizi buruk yang terbanyak
adalah di Puskesmas Sedan sebanyak 14 balita.
Adapun perkembangan persentase kasus Balita Gizi Buruk dari
tahun 2011-2015 dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Grafik 3.12
2011
2012
2013
2014
2015
Jml Balita Gizbur 89 96 93 70 80
% Gizbur 0.23% 0.22% 0.21% 0.16% 0.19%
0.23% 0.22% 0.21%
0.16%0.19%
0.00%0.03%0.05%0.08%0.10%0.13%0.15%0.18%0.20%0.23%0.25%
0
20
40
60
80
100
120
Jumlah Balita Gizi Buruk (BB/TB) di Kab. Rembang th 2011 - 2015
Kab. Blora
Jawa Timur
≥ 3 ≥ 5
< 3
Jumlah balita Gizi buruk (BB/TB) per Puskesmas di Kab. Rembang Th 2015
Target
Kab=
80
REM2 REM1
KRG2
KRG1 KAL
SUL SUM
LAS
SLU
PAN
PAM SED
14
3
SAR 6
BUL
GUN
SAL 0 LEGENDA
8 3
4
3
6
2 3
4
10
11
1
2
DINAS KESEHATAN
REMBANG
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 25 ~
TABEL
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Rembang Tahun 2011-2015
No Indikator Kinerja Satuan Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2o13 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Urusan Kesehatan
1 Jumlah Kematian ibu
orang
10ks
8 ks
6 ks
4 ks
2 ks
11
13
17
14
8
90
37,5
-83,33
-150
-200
2 Angka kematian bayi(AKB)per
1.000KH
Per 1000 KH
155 ks
145 ks
135 ks
125 ks
115 ks
21,96(198 by)
16,61(150 by)
17,12(153,by)
13,89(125 by)
14,87 (13 by)
72,26
96,55
86,67
100
83,48
3 Persentase balita gizi buruk (BB/TB)
%(BB/TB)
1,5 1,4 1,3 1,2 1,1 0,23(89 blt)
0,22(96 blt)
0,21(93 blt)
0,16(70 blt)
0,19(80 blt)
195,33
194,24
195,38
193,33
182,73
4 Kesakitan DBD (per 100 rb pedk)
Per 100.00
0
<35 <30 <28 <27 <25 35,4(106 ks)
59,4(388 ks)
54,8(358 ks)
34,2(211 ks)
113,15(698 ks)
98,86 2,0 4,29 73,33 -252,6
5 Angka kematian DBD
% <2,5 <2,3 <2,2 <2,1 <2,0 2,83%(3ks)
1,54%(6ks)
1,12%(4ks)
1,4%(3ks)
1,0%(7ks)
86,8 133,04
149,09
133,33
150
6 Penemuan kasus baru TB-Paru BTA+
%CDR >70 >70 >70 >70 >70 48,76%(314ks)
50,14%(357ks)
59,66%(398ks)
66,56%(434ks)
64,9%(427ks)
72,78 73,74 86,46 95,09 92,71
7 Klien mendapatkan penanganan kasus
HIV/AIDS
% 100% 100%
100%
100% 100% 100(39ks) 100(20ks)
100(32ks)
100(54ks)
100(60ks)
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
8 Kasus AIDS kasus 39 ks 20 ks 32 ks 47 ks 34 ks
Cakupan kunjungan ibu hamil(K4)
% 85 87 89 91 93 87, 73
86,97 80, 81
85, 56
88, 97
103, 21
99, 97
90, 80
94, 02
95, 67
Cakupan komplikasi kebidananyang ditangani
% 60 65 70 75 80 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 166, 67
153, 85
142, 86
133, 33
125, 00
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 26 ~
No Indikator Kinerja Satuan Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2o13 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 85 85 90 95 100 91, 92
99, 85
92, 66
94, 31
99, 96
108, 14
117, 47
102, 96
99, 27
99, 96
Cakupan pelayanan nifas
% 80 85 0 95 100 90, 04
91, 19
97, 73
87, 29
98, 4
112, 55
107, 28
108, 59
91, 88
98, 40
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
% 60 65 70 75 80 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 166, 67
153, 85
142, 86
133, 33
125, 00
Cakupan kunjungan bayi
% 80 80 85 85 80 87, 94
94, 30
89, 05
91, 17
93, 85
109, 93
117, 88
104, 76
107, 26
117, 31
Cakupan desa/kelurahan UCI
% 80 85 90 95 100 93, 20
97, 96
99, 66
100, 00
100,00 116, 50
115, 25
110, 73
105, 26
100, 00
Cakupan pelayanan anak balita
% 65 70 75 80 85 89, 62
87, 93
88, 42
95, 58
90, 30
137, 88
125, 61
117, 89
119, 48
106, 24
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
% 100 100 100 100 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
% 100 100 100 100 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 27 ~
No Indikator Kinerja Satuan Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2o13 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Balita gizi buruk mendapat perawatan (BB/TB)
% 100 100 100 100 100 100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
% 60 70 80 90 100 97, 58
97, 28
96, 56
100, 00
100, 00
162, 63
138, 97
120, 70
111, 11
100, 00
Cakupan peserta KB % 80 80 80 80 80 83, 14
84, 06
88, 23
83, 68
81, 23
103, 93
105, 08
110, 29
104, 60
101, 54
Penemuan dan Penanganan Penyakit
Acute Flacid Paralysis (AFP)rate per100.000 penduduk usia <15 th
Per 100 rb pend usia<15 th
100 atau >2 per 100 rb
100 atau >2 per 100 rb
100 atau >2 per 100 rb
100 atau >2 per 100 rb
100 atau >2 per 100 rb
1,84 1,87 3,12 0,62 1,86 (3 ks)
92, 00
93, 50
156, 00
31, 00
93, 00
Penemuan penderita Pneumonia Balita per jml perkiraan penderita
% 25 30 40 50 60 0,33 0,19 0,18 0,31 0,16 (7 ks)
1,32 0,63 0,45 0,62 0,27
Penemuan dan pengobatan pasien baru TB BTA positif (CDR)
% 45 50 60 70 70 48, 76
50, 14
59, 66
66, 56
66, 26 (432ks)
108, 36
100, 28
99, 43
95, 09
94, 66
Penderita DBD yang ditangani
% 100 100 100 100 100 100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
100,0 (698ks)
100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
Penemuan dan penanganan penderita diare
% 80 80 90 90 100 100,0 100,0 100,0 100,00 100,0(7.382 ks)
125, 00
125, 00
111, 11
111, 11
100, 00
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 28 ~
No Indikator Kinerja Satuan Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2o13 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat
% 100 100 100 100 100 100, 0
100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
100,0 100, 00
100, 00
100, 00
100, 00
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
% 60 65 70 75 80 100 100 100 100 100 33, 33
46, 15
57, 14
66, 67
75
Angka kejadian Malaria
Per 1000
pendk
<1 <1 <1 <1 >1 0,07 (50ks)
0,09 (54ks)
0,01 (6ks)
0,03 (17ks)
0,01 (6ks)
193 191 199 197 199
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 29 ~
Peningkatan sarana dan prasarana fasyankes dasar dan rujukan
secara unit cukup signifikan, namun belum sebanding dengan
peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Rembang tiap tahunnya.
Terdapat 16 unit puskesmas dari tahun 2011-2015, dengan rasio
puskesmas yang terus menurun hingga menjadi 2,57 per 100.000
penduduk di tahun 2015. Rasio rumah sakit per 10.000di tahun 2015
sebesar 0,032/10.000 penduduk.
Terkait dengan sumber daya kesehata, secara kuantitas jumlah
SDM kesehatan di Kabupaten Rembang masih jauh dari cukup. Jumlah
dokter spesialis di rumah sakit juga masih memadai hingga masih perlu
mengandalkan dokter residen.
Berdasarkan hasil evaluasi atas RPJMD Kabupaten Rembang Tahun
2011-2015 terdapat beberapa indikator yang tidak tercapai yaitu :
a. Menurunnya jumlah kematian ibu
b. Menurunnya angka kematian bayi
c. Angka kesakitan IR DBD/100rb penduduk
d. Cakupan kunjungan ibu hamil k4
e. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
f. Cakupan pelayanan nifas
g. Acute Flacis Paralysis (AFP) rate per 100,000 penduduk usia <15 th
h. Penemuan penderita Pneumonia balita per jml perkiraan penderita
i. Penemuan dan pengobatan pasien baru TB BTA positif (CDR)
Beberapa kemungkinan penyebab masih adanya capaian indicator
yang belum memenuhi target adalah penentuan target yang terlalu
optimis, adanya indikator kinerja yang masih sulit diintervensi yaitu
kematian ibu, kematian bayi yang masih perlu intensif peningkatan
pengelolaanya pada tahun-tahun mendatang.
Adapun penghargaan yang telah diterima oleh kabupaten
Rembang selama tahun sampai dengan 2015 dalam bidang kesehatan
yaitu :
a. Penghargaan dari Menteri Kesehatan sebagai Kabupaten dengan
Pencapaian UCI 100% (tahun 2014)
b. Penghargaan eliminasi malaria
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 30 ~
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
2.4.1 Tantangan
Pembangunan Kesehatan yang dilaksanakan secara
berkesinambungan sedikit banyak telah meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Namun demikian dalam penyelenggaraan program
pembangunan kesehatan masih terdapat beberapa hal yang menjadi
tantangan dan perlu mendapat perhatian sebagai bereikut.
a. Jumlah penduduk semakin bertambah dan persebaran tidak merata
dilihat dari kepadatan penduduk berbeda antar kecamatan yang
paling tinggi di Kecamatan Rembang dan paling rendah di kecamatan
Bulu. Hal ini menuntut penyediaan mutu dan kualitas fasyankes
sesuai standar yang mudah diakses oleh setiap penduduk.
Dependency Ratio kabupaten Rembang pada tahun 2015 sebesar
44,41 yang berarti setiap 100 orang produktif menanggung 44 sampai
dengan 45 orang tidak produktif. Secara teoritis pada tahun 2015
Kabupaten Rembang sudah mulai memasuki era Bonus Demografi,
karena setiap satu orang penduduk tidak produktif ditanggung oleh 2
orang (atau lebih) penduduk usia produktif.
b. Masih terbatasnya sumber daya manusia (SDM) kesehatan bagi segi
jumlah, jenis SDM , kualitas dan persebaran di fasilitas pelayanan
keseshatan yang berdampak terhadap rendahnya akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yangb berkualitas.
c. Perilaku dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) masih rendah.
d. Pembangunan yang belum berwawasan kesehatan berdampak pada
belum optimalnya kualitas lingkungan, seperti kurangnya sarana
pembuangan sampah/limbah pada sarana umum, masih kurangnya
jumlah saluran pembuangan air limbah di pemukiman, sampah
pemukiman yang belum dikelola dengan baik, dan sebagainya.
e. Kesadaran masyarakat dan institusi bahwa kesehatan merupakan
tanggung jawab bersama dan bukan hanya menjadi tanggung jawab
Dinas Kesehatan masih rendah, hal ini mengakibatkan masih
kurangnya dukungan sektor lain terhadap pembangunan kesehatan.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 31 ~
2.4.2 Peluang
Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kinerja program kesehatan antara lain :
a. Dukungan pemerintah daerah, pemerintah pusat dan propinsi dalam
pembangunan kesehatan. Adanya komitmen pemerintah pusat untuk
menyelenggaran pelayanan publik bidang kesehatan diantaranya
adalah ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik
fisik maupun social bagi masyarakat untuk mencapai derajat
kesehatn yang setinggi-tingginya, ketersediaan sumber daya dibidang
kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat,
ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas
pelayanan kesehatan.
Adanya dukungan anggaran kesehatan dari Pemerintah Daerah
(APBD Kabupaten Rembang), Pemerintah Pusat (Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan), Pemerintah Propinsi (ABPD Propinsi) maupun
anggaran hibah/bantuan luar negeri.
b. Adanya peraturan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan, diantaranya :
1) Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (2) menyebutkan
bahwa Negara mengembangkan system jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan;
2) Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (3) menyebutkan
bahwa negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak;
3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;
4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN);
5) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 32 ~
6) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
keuangan Antara Pemerintah Pusat dan pemerintahan Daerah;
7) Peraturan pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan;
8) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Propinsi, Dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota.
c. Telah adanya fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat kabupaten
hingga tingkat desa berupa rumah sakit dan poliklinik Kesehatan
Desa (PKD), serta rumah sakit dan poliklinik di berbagai tempat yang
memberikan kemudahan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan.
d. Adanya komitmen eksekutif dan legislative untuk mengalokasikan
pembiayaan kesehatan untuk Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di
Kabupaten Rembang yang memberikan kemudahan akses terhadap
pelayanan kesehatan khususnya masyarakat miskin dan rentan yang
tidak tercakup program JKN.
e. Terdapat komitmen global, regional dan nasional terkait kesehatan,
mewajibkan pemerintah memberikan perhatian terhadap pemecahan
masalah kesehatan.
Komitmen Pemerintah terhadap pembangunan kesehatan
diimplementasikan pada pelaksanaan pembangunan nasional dengan
menggunakan konsep Paradigma Sehat, yang dicanangkan oleh Presiden
Republik Indonesia pada tahun 1999, sebagai "Gerakan Pembangunan
yang Berwawasan Kesehatan”. Paradigma sehat merupakan cara
pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang melihat
masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi banyak faktor yang
bersifat lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan
orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 33 ~
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN
TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS KESEHATAN
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Rembang dalam Pembangunan Kesehatan adalah sebagai
berikut:
1. Masih tinginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Rembang selama
kurun waktu 2011-2015 masih masuk dalam zona merah. Untuk Tahun
2015 masih masuk dalam zona merah. Untuk tahun 2015 AKI tercatat
sebesar 130 per 100.00 kelahiran hidup, angka ini masih belum
memenuhi target RPJMD sebesar 122 per 100.000 kelahiran hidup
2. Masih tingginya kasus Incident rate penyakit menular yang dilaporkan
setiap tahun terutama pada penyakit DBD, TB Paru, Diare, HIV/AIDS
dan kusta
3. Semakin meningkatnya kasus penyakit tidak menular khususnya pada
pada penyakit Kanker, Diabetes, Mellitus, hipertensi, Stroke,
Decompensasi cordis (Kegalan Jantung) dan psikokis (Gangguan jiwa)
dengan kecendrungan meningkat setiap tahunya
4. Belum optimalnya pelayan tumbuh kembang anak dan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS), pelayanan kesehatan remaja dan
pelayanan bagi lansia
5. Belum optimalnya upaya promosi kesehatan dan kurangnya informasi
kesehatan masyarakat mempengaruhi masyarakat untuk hidup secara
sehat secara mandiri
6. Masih rendahnya masyarakat dalam membudayakan perilaku hidup
bersih sehat dan belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam
kegiatan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM)
7. Masih rendahnya masyarakat dalam menjaga kebersihan dan sanitasi
lingkungan, hal ini tercermin dari banyaknya rumah jamban di tempat-
tempat umum yang belum memenuhi syarat kesehatan.
8. Masih rendahnya kesadaran masyarakat berpenghasilan menengah dan
atas untuk mengikuti program jaminan kesehatan secara mandiri untuk
melindungi keshatan sendiri dan keluarganya.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 34 ~
9. Belum idealnya rasio puskesmas di Kabupaten Rembang dibandingkan
dengan jumlah pendududuk yang ada, sehingga mempengaruhi akses
masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan masyarakat
10. Terstandarisasinya mutu pelayanan kesehatan di puskesmas, hal ini
terlihat dari belum terpenuhinya kuantitas dan kualitas SDM kesahatan
berikut ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar.
11. Belum idealnya rasio rumah skait dan rasio tempat tidur rumah sakit di
kabupaten Rembang terhadap jumlah yang ada , sehongga akses
kesehatan rujukan oleh masyarakat belum optimal
12. Belum optimalnya kinerja para petugas kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai harapan masyarakat
13. Belum optimalnya pengolahan data satu pintu, proses perencanaan
terpadu, koordinasi pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi
kegiatan.
14. Belum optimalnya tata kelola unit pelayanana kesehatan baik mutu dan
kinerja, yang belum ditandai dengan belum teraktreditasinya puskesmas
sesuai standar nasional
15. Belum optimalnya presespsi steakholder dan lintas sektor lain, terkait
paradigma sehat dan pembangunan berwawasan kesehatan.
16. Pesatnya perkambangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong
percepatan perubahan sosial ekonomi yang berdampak pada status
kesehatan masyarakat.
3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA
DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan
Kabupaten Rembang berpedoman dan merupakan penjabaran Visi, Misi
dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dan
dituangkan ke dalam Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 2
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021.
Visi dan Misi Dinas Kesehatan mengikuti dan selaras dengan visi
dan misi Kabupaten Rembang sebagaimana tercantum dalam RPJMD
Kabupaten Rembang tahun 2016 – 2021.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 35 ~
Adapun visi Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 adalah
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT REMBANG YANG SEJAHTERA,
MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA
MANUSIA,YANG DILANDASI SEMANGAT KEBERSAMAAN,
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEWIRAUSAHAAN”. Visi ini
memiliki keterkaitan dengan Visi RPJPD Kabupaten Rembang Tahun
2005-2025 yaitu “REMBANG MAJU, MANDIRI dan SEJAHTERA”.
Masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang sehat, terdidik dan
memiliki kemampuan ekonomi yang memadai. Untuk mewujudkan
masyarakat yang sehat dan terdidik dapat dicapai melalui peningkatan
kualitas SDM yang memperoleh akses, kualitas dan pemerataan
pelayanan kesehatan dan pendidikan. Selanjutnya untuk mewujudkan
kemampuan ekonomi masyarakat dicapai dengan memprioritaskan
pembangunan sektor pertanian, perikanan, pariwisata dan ekonomi
kreatif.
Makna kata SEJAHTERA dalam visi jangka panjang adalah
sejahtera dalam jasmani dan rohani. Sejahtera dalam kebutuhan jasmani
ini dimaksudkan bahwa seluruh masyarakat Kabupaten Rembang
mampu memenuhi kebutuhan dasarnya meliputi sandang, pangan,
papan dan tingkat pendidikan yang memadai. Kondisi ini terindikasikan
oleh tingginya pendapatan per kapita; tingginya Angka Partisipasi
Pendidikan di segala jenjang pendidikan; menurunnya jumlah penduduk
miskin; tingginya persentase keluarga dengan perumahan layak;
meningkatnya kesejahteraan dan perlindungan anak; dan meningkatnya
perlindungan dan kesejateraan sosial. Kondisi masyarakat yang sejahtera
juga ditandai oleh terciptanya kondisi aman, tenteram, tertib dan damai.
Sejahtera dalam kebutuhan rohani mengandung makna kehidupan
masyarakat yang agamis, yaitu terwujudnya masyarakat yang beriman,
bertaqwa dalam menjalankan ibadah yang dianutnya, berilmu dan
beraklak mulia dan rukun diantara sesama pemeluk agama serta
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 36 ~
memiliki toleransi yang tinggi dalam kehidupan masyarakat yang
harmonis.
Adapun misi Kabupaten Rembang pada RPJMD Kabupaten
Rembang Tahun 2016-2021 yaitu:
1. Mewujudkan pemerintahan yang cepat tanggap, transparan,
partisipatif dan berkeadilan sesuai prinsip pemerintahan yang
amanah.
2. Membangun kemandirian ekonomi dan upaya penanggulangan
kemiskinan berbasis sumberdaya daerah, maupun pemberdayaan
masyarakat,serta terjaminnya kelestarian lingkungan hidup.
3. Meningkatkan investasi serta mengembangkan pariwisata dan
ekonomi kreatif.
4. Melanjutkan pembangunan infrastruktur yang merata dan
berkualitas serta berdimensi kewilayahan.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan
yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, termasuk
pendidikan keagamaan.
6. Menciptakan stabilitas politik, pemerintahan, sosial, dan
mengembangkan budaya lokal serta meningkatkan upaya
pengendalian penduduk dan tertib administrasi kependudukan.
7. Mewujudkan kedaulatan pangan dan kapasitas ekonomi rumah
tangga berbasis pertanian dan perikanan.
Misi yang berkaitan dengan bidang kesehatan terdapat pada misi
kelima yaitu “Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
pendidikan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat,
termasuk pendidikan keagamaan”. Dalam menjabarkan dan
mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Rembang
Tahun 2016-2021 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing
strategi yang tepat dan inheren, maka diperlukan kebijakan yang
memenuhi minimal 4 (empat) perspektif, yaitu perspektif masyarakat
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 37 ~
atau layanan, perspektif proses internal, perspektif kelembagaan, dan
perspektif keuangan sebagaimana diamanatkan dalam Permendagri 54
Tahun 2010.
Kebijakan umum pada perspektif masyarakat atau layanan
antara lain diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
dan pendidikan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat,
termasuk pendidikan keagamaan yang bermuara pada peningkatan
sumber daya manusia Kabupaten Rembang, peningkatan kualitas
tenaga kerja yang handal dan berdaya saing, serta perwujudan
kesejahteraan yang meningkat bagi masyarakat Rembang.
Dalam upaya memenuhi berbagai kebutuhan yang dirasakan dan
lebih mendayagunakan pemanfaatan potensi daerah serta untuk
mengatasi berbagai masalah dan isu strategis yang dihadapi maka
perlu disusun program unggulan sebagai berikut:
1. Meningkatkan status Puskesmas Rawat Inap menjadi BLUD.
2. Peningkatan pelayanan oleh Dokter Spesialis di Puskesmas
3. Membangun Sistem Informasi Kesehatan Daerah
Berdasarkan program unggulan tersebut maka program
pembangunan berkaitan dengan bidang kesehatan adalah:
1. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
3. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
4. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak dan Balita
5. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
6. Program Pengadaan, Peningkatan, Perbaikan Sarana Dan Prasarana
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Paru- paru/Rumah
Sakit Mata.
7. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 38 ~
8. Program Obat dan Perbekalan
9. Program Pengawasan Obat dan Makanan
10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
11. Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
12. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
13. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
14. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
3.3 TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN
DAN RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA
TENGAH
3.3.1 TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN
Dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2015-2019 tidak
ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik
Indonesia yaitu
‘’Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong’’.
Upaya untuk mewujudkan visi tersebut melalui 7 misi pembangunan,
yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati
diri sebagai negara maraitim
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi, maju,
kuat dan sejahtera
5. Mewujudkan Indonesia berdaya saing
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 39 ~
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat dan bebasiskan kepentingn nasiaonal, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selain itu terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA
CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif , demokratis dan terpecaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang berbasis bebas korupsi, bermartabat dan
terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
Kementerian kesehatan mempunyai peran dan berkontribusi dalam
tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia
Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-
2019, yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan, 2)
meningkatnya daya tanggap (responsive) dan perlindungan masyarakat
terhadap risiko sosial di bidang kesehatan.
Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua
kontinum siklus kehidupan (life cycle) yaitu Bayi, Balita, anak usia
sekolah, remaja, kelompok usia kerja maternal dan kelompok lansia.
Untuk tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak
(impact atau out come) dalam peningkatan status kesehatan masyarakat,
indikator yang akan dicapai tersebut adalah:
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 40 ~
1. Menurunya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup
(SP 2O1O), 346 per 100.00 kelahiran hidup (SDKI 2012).
2. Menurunya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000
kelahiran hidup.
3. Menurunya presentase BBLR dari 10,2 % menjadi 8%.
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan
preventif.
5. Meningkatnya upaya peningatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsive)
dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di
bidang kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayan
kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi
10%
2. Meningkatnya induk responsiveness terhadap pelayanan kesehatan
dari 6,80 menjadi 8,00.
3.3.2 Telaahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir
tahun 2018 telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Dearah (RPJMD) provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 sebagaimana
diatur dalam peraturan Dearah Provinsi Jawa Tengah Dalam Nomor 5
tahun 2014, Dengan mempertimbangkan dan berbagai kecenderungan
masalah kesehatan ke depan, mempertimbangkan Visi Dinas Kesehatan
Provinsi jawa tengah yaitu : ‘’Institusi Yang Profesional Dalam
Mewujudkan Kesehatan Paripurna di Jawa Tengah’’
Profesional dimaknai sebagai pola pikir, pola sikap dan pola tindak
yang sitematis, transparan dan akuntabel dari para pelaku di jajaran
Dinas Kesehatan. Kesehatan paripurna dimaknai sebagai isu kesahatan
kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuartif dan
rehabilitatif yang di perankan oleh semua pelaku kesehatan di baik
eksekutif, legislatif, yudikatif, dunia usaha atau lembaga non pemerintah
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 41 ~
serta masyarakat secara profesional dan bertangung jawab atermasuk
penyediaan sumber daya kesehatan dalam rangka mewujudkan Visi
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018, telah
ditetapkan 4 (empat) misi yaitu
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkeadilan.
2. Mewujudkan peran sumber daya manusia kesehatan yang berdaya
saing.
3. Mewujudkan peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan
dalam pembangunan kesehatan
4. Melaksanakan pelayanan publik yang bermutu.
Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah secara umum adalah terwujudnya Institusi yang Profesional
dalam Mewujudkan Kesehatan paripurna di Jawa Tengah yang mampu
menggerakan pembangunan bidang kesehatan yang bermutu. Untuk
mencapai tujuan dimaksud, visi telah dijabarkan dalam 4 (empat) misi.
Dalam rangka mencapai misi tersebut. Maka tujuan dan sasaran yang
akan dicapai adalah:
1. Misi I : meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
berkeadilan untuk mncapai misi ini, maka tujuan dan sasaran yang
akan dicapai adalah :
a. Tujuan:
Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
b. Sasaran :
1) Meningkatnya kesehatan ibu dan anak.
2) Terkendalinya penyakit menular dan tidak menular.
3) Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi
standar.
4) Meningkatnya kusntitas dan kualitas kesehatan pemukiman,
tempat-tempat umum dan tempat pengelolahan makanan
5) Meningkatnya mutu sediaan farmasi, makanan minuman,
alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT)
2. Misi II : mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya Saing.
a. Tujuan :
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 42 ~
1) Meningkatkan kompentensi sumber daya manusia
kesehatan.
2) Meningkatkan pelayanan pendidikan dan pelatihan bidang
kesehatan.
3) Mendayagunakan sumber daya kesehatan .
b. Sasaran :
1) Meningkatnya masyarakat mengikuti pendidikan di instusi
pendidikan kesehatan.
2) Meningkatnya kualitas institusi pendidikan kesehatan.
3) Meningkatnya SDM kesehatan yang mengikuti pendidikan
dan pelatihan
4) Meningkatnya pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi
5) Meratanya distribusi tenaga kesehatan.
3. Misi III : Mewujudkan Peran Serta Masyarakat dan Pemangku
Kepentingan Dalam Pembangunan Kesehatan
a. Tujuan :
Meningkatnya advokasi dan social suport pemangku
kepentingan
b. Sasaran :
1) Meningkatnya peran pemerintah kabupaten/kota dalam
pembangunan kesehatan.
2) Meningkatnya peran dunia usaha dalam pembangunan
kesehatan.
3) Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
4. Misi IV melaksanakan pelayanan publik yang bermutu.
a. Tujuan
1) Meningkatnya pelayanan administrasi dibidang kesehatan.
2) Meningkatkan pelayanan informasi dibidang kesehatan.
b. Sasaran :
1) Meningkatnya penertiban ijin dan registrasi sumber daya
kesehatan.
2) Meningkatnya tata kelola kepegawaian, kehumasan, aset,
keuangan, perencanaan dan evaluasi pembangunan
kesehatan
3) Meningkatnya tata kelola administrasi perkantoran.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 43 ~
4) Meningkatnya masyarakat yang memanfaatkan informasi
kesehatan.
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Pembangunan dengan memperhatikan aspek kesehatan,
keselamatan, kenyamanan, kualitas hidup masyarakat dan tidak
mencemari lingkungan dipastikan tidak akan melanggar rencana tata
ruang wilayah. Oleh karena itu pembangunan berwawasan kesehatan
harus membutuhkan dari berbagai pihak, termasuk peruntukan tata
ruang wilayah suatu daerah.
Dalam peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun
2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang Tahun
2011-2031, dicantumkan beberapa hal yang berkaitan atau ada kaitanya
dengan bidang kesehatan, yaitu pada Bab III Struktur Ruang Wilayah
Daerah, bagian ketiga Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Daerah,
Paragraf 3 Rencana Sistem Prasarana Lainnya huruf ( 5 ) Rencana sistem
prasarana lainnya sebagaimana dalam pasal 9 huruf b tentang Sistem
Jaringan Prasarana Wilayah Daerah lainnya meliputi:
a. Pengelolaan sistem jaringan persampahan
b. Pengelolaan sistem drainase
c. Pengembangan sistem pengelolaan limbah
d. Pengembangan fasilitas sosial dan fasilitas umum
e. Rencana jalur dan ruang evakuasi bencana
Bagian di atas yang perlu diperhatikan adalah pada huruf a, c dan
d sebagai berikut:
a. Pengelolaan sistem jaringan persampahan
1. revitalisasi tempat pemrosesan akhir menjadi tempat
pengolahan sampah terpadu di Desa Kerep Kecamatan Sulang;
2. pembangunan tempat penampungan sementara di Kecamatan
Sedan;
3. pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle di permukiman;
4. peningkatan prasarana pengelolaan sampah permukiman; dan
5. peningkatan prasarana pengelolaan limbah medis dan bahan
berbahaya dan beracun.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 44 ~
b. pengembangan sistem pengelolaan limbah meliputi:
1. pengembangan sistem pengelolaan air limbah setempat; dan
2. pengembangan sistem pengelolaan air limbah terpusat meliputi :
a) pembangunan instalasi pengolahan limbah terpusat di
Kabupaten Rembang;
b) instalasi pengolahan air limbah terpusat di permukiman; dan
c) peningkatan prasarana sanitasi komunal lingkungan
permukiman.
d. pengembangan fasilitas sosial dan fasilitas umum khususnya nomor
3, 4 dan 5 meliputi:
3. pembangunan rumah sakit tipe b di Kecamatan Rembang;
4. pengembangan rumah sakit tipe c di Kecamatan Kragan;
5. penyediaan puskesmas pembantu tersebar di setiap kecamatan;
Beberapa hal tersebut di atas dimungkinkan dapat mempengaruhi
kesehatan masyarakat secara langsung atau dapat berpengaruh terhadap
lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah dan limbah
harus diarahkan agar tidak menimbulkan gangguan bau, menjadi tempat
bersarangnya lalat atau menjadi sumber penyebaran penyakit.
Pengelolaan limbah yang tidak sehat dapat berakibat pada timbulnya
genangan air kotor di sekitar rumah tinggal, menimbulkan bau dan
pemandangan tidak sedap serta tempat berkembangbiak nyamuk dan
bibit penyakit. Terkait dengan pengembangan fasilitas kesehatan harus
dilakukan dengan tepat memperhatikan pembangunan yang berwawasan
lingkungan sehat sehingga tidak berakibat buruk pada kelestarian
lingkungan hidup serta dapat memberi kontribusi pada kelestarian
lingkungan.
Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ditujukan
untuk menganalisa Kebijakan Rencana Indikasi Program Pemanfaatan
Ruang yang direncanakan agar dapat mengantisipasi dampak lingkungan
yang akan ditimbulkan akibat dari pelaksanaan program pembangunan.
Pada dasarnya pembangunan aspek kesehatan di kabupaten Rembang
secara umum tidak akan melanggar rencana tata ruang wilayah dan
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 45 ~
selama 5 (lima) tahun ke depan tidak memberikan dampak lingkungan
strategis.
Namun demikian sehubungan dengan adanya beberapa kegiatan
pembangunan yang berpotensi mempengaruhi kesehatan masyarakat
secara langsung atau dapat berpengaruh terhadap lingkungan hidup
yang nantinya akan berdampak pada kesehatan masyarakat, maka Dinas
Kesehatan dapat melaksanakan :
1. Pengawasan terhadap lingkungan / sarana dan prasana umum
seperti pasar, tempat ibadah, sekolah, terminal, dll.
2. Pemantauan terhadap penyediaan air minum yang ada di
kabupaten secara berkala.
3. Penyediaan sarana pengolahan limbah medis berupa insenerator
dan mengupayakan instalasi pengolahan limbah di puskesmas.
4. Pemantauan terhadap tempat pembuangan akhir sampah dan
melakukan upaya terhadap dampak lingkungan pembuangan
sampah.
3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Dengan memperhatikan analisis lingkungan internal dan eksternal,
isu strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dalam lima tahun
mendatang (2016-2021) adalah sebagai berikut
1. Belum optimalnya kualitas kesehatan ibu, bayi dan balita, hal ini
masih ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)
dan masih ditemukannya balita gizi buruk. Untuk diketahui bahwa
AKI di Kabupaten Rembang Tahun 2015 sebesar 130 per 100.000
kelahiran hidup, angka ini belum mencapai target MGDS sebesar
102 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan kasus balita gizi buruk
di Kabupaten Rembang Tahun 2015 masih ditemukan sebanyak 36
kasus
2. Masih tingginya kasus penyakit DBD, TB Paru, Diare, HIV/AIDS dan
Kusta yang dilaporkan setiap tahunnya.
3. Meningkatnya kasus penyakit tidak menular di Kabupaten Rembang
seperti Kanker, Diabetes Mellitus, Hipertensi, Stroke, Decomp Cordis
(Kegagalan Jantung) dan psikosis (Gangguan Jiwa) dengan
kecenderungan meningkat setiap tahunnya.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 46 ~
4. Belum optimalnya promosi kesehatan dan masih kurangnya akses
informasi kesehatan oleh masyarakat, mempengaruhi kemandirian
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
5. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan UKBM
(Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat) seperti: posyandu, posbindu
dan Desa Siaga.
6. Belum optimalnya masyarakat dalam menjaga kesehatan
lingkungan, ditandai dengan cakupan rumah sehat tahun 2015 yang
baru mencapai 59,69% dan penggunaan jamban sehat tahun 2015
yang hanya 62.43%.
7. Belum optimalnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
oleh masyarakat di Kabupaten Rembang khususnya bagi
masyarakat berpenghasilan rendah.
8. Belum memandainya sarana dan prasarana di Dinas Kesehatan,
UPTD dan jaringanya guna mendukung pelayanan kesehatan sesuai
standar.
9. Belum terpenuhnya SDM kesehatan dan belum optimalnya
kompentensi dan kapasitas aparatur kesehatan sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
10. Belum optimalnya tata kelola penyelenggaraan pelayanan kesehatan
baik mutu dan kinerja, yang ditandai baru ada satu puskesmas
terakreditasi sesuai standar nasional.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 47 ~
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
Visi dan Misi Dinas Kesehatan mengikuti dan selaras dengan visi
dan misi Kabupaten Rembang sebagaimana tercantum dalam RPJMD
Kabupaten Rembang tahun 2016 – 2021. Visi Kabupaten Rembang Tahun
2016-2021 adalah “TERWUJUDNYA MASYARAKAT REMBANG YANG
SEJAHTERA, MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN SUMBER
DAYA MANUSIA, YANG DILANDASI SEMANGAT KEBERSAMAAN,
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEWIRAUSAHAAN”. Visi ini
memiliki keterkaitan dengan Visi RPJPD Kabupaten Rembang Tahun
2005-2025 yaitu “REMBANG MAJU, MANDIRI dan SEJAHTERA”.
Untuk mewujudkan Visi ditetapkan Misi-misi yang mencerminkan
peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran di Kabupaten Rembang,
yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan
sasaran pembangunan di Kabupaten Rembang. Misi pada RPJMD
Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 yaitu:
1. Mewujudkan pemerintahan yang cepat tanggap, transparan,
partisipatif dan berkeadilan sesuai prinsip pemerintahan yang
amanah.
2. Membangun kemandirian ekonomi dan upaya penanggulangan
kemiskinan berbasis sumberdaya daerah, maupun pemberdayaan
masyarakat, serta terjaminnya kelestarian lingkungan hidup.
3. Meningkatkan investasi serta mengembangkan pariwisata dan
ekonomi kreatif.
4. Melanjutkan pembangunan infrastruktur yang merata dan
berkualitas serta berdimensi kewilayahan.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan
yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, termasuk
pendidikan keagamaan.
6. Menciptakan stabilitas politik, pemerintahan, sosial, dan
mengembangkan budaya lokal serta meningkatkan upaya
pengendalian penduduk dan tertib administrasi kependudukan.
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 48 ~
7. Mewujudkan kedaulatan pangan dan kapasitas ekonomi rumah
tangga berbasis pertanian dan perikanan.
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan
Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah
ditetapkan tersebut di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas
pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan
memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan
daerah, baik urusan wajib pelayanan dasar dan wajib non pelayanan
dasar maupun urusan pilihan serta fungsi penunjang urusan
pemerintahan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud.
Tujuan dan sasaran yang berkaitan dengan pembangunan
kesehatan pada Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam misi
kelima yaitu “Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
pendidikan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, termasuk
pendidikan keagamaan” adalah “Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang paripurna dan jaminan kepastian akses pelayanan
kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat”.
Berdasarkan tujuan tersebut maka dirumuskan sasaran dan
indikator sasaran yang ingin dicapai sebagai ukuran keberhasilan dalam
pencapaian tujuan Misi kelima terutama yang berkaitan dengan bidang
kesehatan yaitu “Meningkatnya derajad kesehatan masyarakat” dengan
indikator sasaran:
1) AKI (Angka Kematian Ibu)
2) AKB (Angka Kematian Bayi)
3) Akaba (Angka Kematian Balita)
4) Prevalensi Gizi Buruk
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 49 ~
Tabel 4.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator RPJMD Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang Tahun 2016 – 2021
Misi
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Satuan Kondisi
Awal (2015)
Target Indikator Kinerja sasaran Akhir 2021 2016 2017 2018 2019 2020
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, termasuk pendidikan keagamaan
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang paripurna dan jaminan kepastian akses pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Angka Kematian Ibu (AKI)
kasus
8 8 7 7 6 5 5
Angka kematian bayi (AKB)
kasus 134 130 125 120 115 110 105
Angka Kematian Balita (AKABA)
kasus 164 155 145 135 125 115 105
Persentase Balita Gizi Buruk
%
0,21 0,2 0,18 0,16 0,14 0,12 0,10
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 50 ~
4.2 Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan
Sedangkan strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan
eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun periode waktu tertentu. Strategi
merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dari misi kelima adalah
“Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada seluruh lapisan
masyarakat dan jaminan kesehatan serta peningkatan partisipasi
masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan”. Adapun arah
kebijakannya adalah:
1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
sesuai standar
2) Meningkatkan sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan sesuai standar dan pemenuhan sumber daya manusia
kesehatan
3) Menjalin kemitraan, dunia usaha, ormas dan LSM untuk
berkontribusi penyelesaian masalah kesehatan
4) Meningkatkan promosi komunikasi, informasi dan edukasi
promotif dan preventif hidup sehat
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 51 ~
Tabel 4.2
Keterkaitan Antara Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Serta Program Pembangunan
RPJMD Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Tahun 2016 - 2021
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Program Pembangunan
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang paripurna dan jaminan kepastian akses pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada seluruh lapisan masyarakat dan jaminan kesehatan serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai standar
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak dan Balita
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Program Obat dan Perbekalan kesehatan
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Meningkatkan sarana prasarana
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 52 ~
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai standar dan pemenuhan sumber daya manusia kesehatan
Program Peningkatan Sumber Daya
Kesehatan
Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kesehatan pada PPK- BLUD
Puskesmas
Menjalin kemitraan, dunia usaha, ormas dan LSM untuk berkontribusi penyelesaian masalah kesehatan
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Meningkatkan promosi komunikasi, informasi dan edukasi promotif dan preventif hidup sehat
Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 53 ~
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
Tahun 2016-2021 ini telah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dan
menjadi program prioritas RPJMD Kabupaten Rembang. Rencana
program prioritas selanjutnya dijabarkan oleh Dinas Kesehatan ke dalam
rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut. Pemilihan
kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan atas
tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan jangka menengah Dinas
Kesehatan yang telah ditetapkan. Penyusunan program dan kegiatan
Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021 mengacu pada Peraturan Menteri
Dalam negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan
beberapa penambahan program dan kegiatan baru untuk mensinkronkan
program dan kegiatan dari kementrian/lembaga.
Sedangkan yang dimaksud dengan indikator kinerja adalah ukuran
keberhasilan suatu program dan kegiatan. Indikator kinerja program
prioritas yang telah ditetapkan berisi indikator outcome (hasil),
merupakan indikator yang menunjukan manfaat yang diperoleh dalam
jangka menengah yang mencerminkan fungsi keluaran dan kegiatan-
kegiatan dalam satu program. Sementara itu indikator kegiatan berisi
indikator output (keluaran), yaitu barang atau jasa yang dihasilkan secara
langsung dari pelaksanaan kegiatan.
Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Rembang dari tahun 2016 hingga tahun 2021
adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa administrasi keuangan
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor
e. Penyediaan alat tulis kantor
f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 54 ~
g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
h. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
i. Penyediaan peralatan rumah tangga
j. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
k. Penyediaan makanan dan minuman
l. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
m. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
n. Penyediaan jasa administrasi kantor / kebersihan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pembangunan Gedung Kantor
b. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
c. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
d. Pengadaan Meubelair
e. Pengadaan Komputer
f. Pengadaan Laptop
g. Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor dan Rumah
Tangga
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Pendidikan Pelatihan dan Peningkatan SDM
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
b. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
c. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
d. Penyusunan angka kredit
e. Penyusunan Data Statistik dan Monev dan Pelaporan Program
Kegiatan
f. Penyusunan Profil Capaian Program
g. Penyusunan dokumen renstra
h. Penyusunan dokumen anggaran
i. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP)
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 55 ~
5. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
a. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
6. Program Pemeliharaan Barang Milik Daerah
a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
b. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas dan
Operasional
c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer
d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan dan peralatan
kantor dan rumah tangga
7. Obat dan Perbekalan kesehatan
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
c. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah
tangga
d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
8. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas dan Jaringannya
b. Peningkatan kesehatan masyarakat
c. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah
Kesehatan
d. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
e. Penyediaan Pembiayaan dan jaminan Kesehatan ( JKRS )
f. Akreditasi Puskesmas
g. Pembinaan Sarana Kesehatan swasta
h. Pembimbingan Dokter Spesialis ke Puskesmas
i. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
9. Program Pengawasan Obat dan Makanan
a. Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/ Masyarakat di Bidang
Obat dan Makanan
b. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya
c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 56 ~
10. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
11. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A,
dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
b. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar
gizi
c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
12. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
a. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
13. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular a. Penyemprotan /fogging sarang nyamuk
b. Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
c. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
d. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
e. Peningkatan imunisasi
f. Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan
wabah
g. Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (IDE)
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
14. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
a. Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
b. Sosialisasi Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Faktor Risikonya
c. Pelatihan/ Bimbingan Teknis Programer PTM Kabupaten/
Puskesmas
d. Surveilans Penyakit Tidak Menular
15. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a. Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar
Pelayanan Kesehatan
b. Penyusunan Standar Analisis Belanja Pelayanan Kesehatan
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 57 ~
c. Penyusunan Detail Engineering Design
d. Pembangunan dan pengembangan system informasi daerah
16. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana
dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
a. Pembangunan puskesmas, Puskesmas pembantu
b. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
c. Peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap
d. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu
e. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas
f. Rehabilitasi/Pembangunan Rumah Dinas Medis dan Paramedis
g. Perluasan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
h. Pengadaan Peralatan Medis dan non medis Puskesmas dan
Pustu
i. Peningkatan Kapasitas Sarana Kefarmasian dan Perbekalan
Kesehatan
17. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
a. Kemitraan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan
b. Pemberdayaan SDM untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan
18. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak dan
Balita
a. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
19. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
a. Pelayanan pemeliharaan kesehatan
20. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan
Anak
a. Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang
mampu
b. Perawatan secara berkata bagi ibu hamil bagi keluarga kurang
mampu
c. Pertolongan Persalinan Bagi Ibu Hamil Dari Keluarga Kurang
Mampu
Renstra Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 58 ~
d. Pendampingan Rujukan Jaminan Persalinan (JAMPERSAL)
DAK
21. Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
a. Pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan
b. Seminar Workshop bidang kesehatan
22. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
pada PPK- BLUD Puskesmas
a. Kegiatan Pelayanan dan pendukung pelayanan kesehatan
Perincian target kinerja dan anggaran program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Tahun
2016 - 2021 adalah sebagai berikut :
Renstra.a Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 59 ~
Tabel excel
Renstra.a Dinkes Rembang 2016 -2021 ~ 60 ~
Renstra.a Dinkes Rembang 2016 -2021 ¬ 71 ¬
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Idikator kinerja adalah suatu alat ukur untuk menggambarkan
tingkatan capaian suatu sasaran atau target yang telah ditetapkan ketika
melakukan perencanaan. Indikator menjadi ukuran tingkat keberhasilan
pencapain tujuan dan sasaran pembangunan, serta program dan kegiatan
yang telah dirumuskan dalam dokumen perencanaan pembangunan.
Indikator kinerja bagi daerah sangat penting keberadaannya untuk
menilai kinerja pemerintah dalam mewujudkan pembangunan daerah.
Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Tahun
2016-2021 yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Rembang Tahun 2016-2021 adalah indicator kinerja yang secara
langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai Dinas Kesehatan
Kabupaten Rembang dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen
untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Rembang Tahun 2016-2021. Indikator kinerja Dinas Kesehatan yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini menjadi tolok ukur kinerja
dalam evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
di Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. Indikator yang termuat juga
akan menjadi bahan dalam pelaporan kinerja, sehingga perlu dipedomani
oleh seluruh aparatur di Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang.
Sebagaimana tercantum dalam RPJMD, indikator kinerja utama
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut :
Renstra.a Dinkes Rembang 2016 -2021 ¬ 72 ¬
Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan
yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator kinerja Satuan Kondisi
Awal 2015
TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUNAN Kondisi Akhir 2021
2016 2017 2018 2019 2020
1. Angka kematian ibu(AKI)
kasus 8 8 7 7 6 5 5
2. Angka kematian bayi(AKB)
kasus 134 130 125 120 115 110 105
3. Angka kematian balita (AKABA)
kasus 164 155 145 135 125 115 105
4. Persentase balita gizi buruk
% 0,21 0,2 0,18 0,16 0,14 0,12 0,10
Renstra.a Dinkes Rembang 2016 -2021 ¬ 73 ¬
BAB VII
P E N U T U P
7.1 KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
Tahun 2016-2021 merupakan rencana pembangunan selama 5 (lima)
tahun yang memuat Visi, Misi RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-
2021terkait bidang kesehatan, tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan Dinas Kesehatan. Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Rembang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 dan
bersikap indikatif. Renstra dimaksudkan untuk memberi arah dan
pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan untuk kurun waktu lima tahun.
Kaidah pelaksanaan yang perlu diatur dalam pelaksanaan Renstra
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut :
1. Sekretariat, bidang, UPT dan jabatan fungsional pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Rembang agar mendukung pencapaian
target-target Renstra Tahun 2016-2021, dan melaksanakan
program dan kegiatan yang tercantum Renstra Dinas Kesehatan
dengan sebaik-baiknya.
2. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang dalam kurun waktu 5 (lima) tahun wajib berpedoman
pada Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021.
3. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta
memastikan pencapaian target-target Renstra Dinas Kesehatan
Tahun 2016-2021, maka perlu dilakukan pengendalian dan
Renstra.a Dinkes Rembang 2016 -2021 ¬ 74 ¬
evaluasi terhadap kebijakan, pelaksanaan dan hasil program dan
kegiatan Renstra secara berkala.
4. Apabila terjadi perubahan kebijakan pembangunan di tingkat
nasional, tingkat Provinsi Jawa Tengah dan atau perubahan
kebijakan Kabupaten Rembang, maka dapat dilakukan perubahan
Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021 sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN REMBANG
dr. ALI SYOFII
Pembina Tk. I
NIP. 19700526 200212 1 002
Renstra.a Dinkes Rembang 2016 -2021 ¬ 75 ¬
DAFT
Renstra.a Dinkes Rembang 2016 -2021 ¬ 76 ¬