new 1.1. gambaran singkat · 2020. 3. 11. · laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah...
TRANSCRIPT
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 1
1.1. GAMBARAN SINGKAT
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama
untuk dapat mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan
dan cita-cita bangsa. Dalam rangka itu, diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang cepat, tepat, jelas dan nyata
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat
dilakukan dengan baik.
Pemerintah daerah memiliki tanggungjawab yang sangat besar
dalam menghadapi perkembangan pembangunan yang terjadi sampai
dengan saat ini. Dan untuk menyikapi tantangan perkembangan
tersebut, maka pemerintah harus memberikan dukungan penuh baik di
sektor swasta maupun segenap komponen masyarakat yang ada.
Termasuk keharusan perhatian pemerintah dalam melakukan regulasi,
deregulasi, debirokratisasi, rekapitulasi, reposisi, relokasi dan
restrukturisasi di berbagai aspek penyelenggaraan pemerintah untuk
mewujudkan iklim usaha yang lebih kondusif dan kehidupan masyarakat
yang lebih nyaman dan sejahtera.
Keberhasilan pembangunan tidak mungkin dapat terwujud tanpa
didukung oleh pemerintahan yang memiliki kapasitas dan kapabilitas
dalam bidang tugasnya masing-masing, transparan, profesional dan
akuntabel. Untuk mewujudkan suatu tata pemerintahan yang baik dan
akuntabel diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, legitimate sehingga
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dilaksanakan dapat
berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 2
Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme, maka diterbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Salah satu pasal
dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum
penyelenggaraan negara yaitu azas akuntabilitas. Azas akuntabilitas
adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara
negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap
Pemerintah Daerah diminta untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah kepada Presiden, sebagai perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran.
Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi serta pengelolaan sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan
Pemerintah Kota Bitung kepada Pemerintah.
Bertitik tolak dari RPJMD Kota Bitung Tahun 2016 - 2021,
Rencana kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bitung dan Inpres Nomor
7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta
memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, penyusunan LAKIP tahun 2016 tidak hanya
menggambarkan tentang pencapaian sasaran dalam melaksanakan
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 3
Rencana Strategik (Renstra) Daerah dalam lima tahun tetapi, LAKIP ini
juga memuat informasi kinerja secara mendetail yang sangat bermanfaat
untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Pemerintah Kota Bitung pada
masa mendatang.
Dengan demikian, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Kota Bitung yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan
pemerintahan Kota Bitung kepada Presiden ini telah disusun dan
dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan
dalam LAKIP ini merupakan hasil kegiatan Tahun 2016.
Dalam lampiran Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
disebutkan bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahunan dari setiap Kabupaten/Kota disampaikan kepada
Presiden/Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri,
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Gubernur/Kepala
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kepala Perwakilan Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Pelaksanaan penyusunan LAKIP Pemerintah Kota Bitung Tahun
2016 dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan
yang melandasi pelaksanaan LAKIP, yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme ;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 4
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja;
11. Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bitung Tahun 2016-2021;
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 5
1.2. TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN WALIKOTA
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Paragraf 3
tentang Tugas, Wewenang, Kewajiban, dan Hak Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Pasal 65 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan
bahwa :
1. Tugas dan Wewenang Walikota :
a). memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama
DPRD;
b). memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
c). menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan
rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas
bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;
d). menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD,
rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD
untuk dibahas bersama;
e). mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan;
f). mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan
g). melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Kewajiban Walikota dan Wakil Walikota:
a). memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 6
b). menaati seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan;
c). mengembangkan kehidupan demokrasi;
d). menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
e). menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
f). melaksanakan program strategis nasional; dan
g). menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di
Daerah dan semua Perangkat Daerah.
STRUKTUR ORGANISASI
Dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan
tersebut Walikota telah membentuk/menyusun struktur organisasi
Pemerintah Kota Bitung sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bitung
Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Bitung, Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 9 tahun 2014 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 19
tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota
Bitung dan Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 2 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor
12 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,
BAPPEDA, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kota Bitung,
yang terdiri dari :
1. Walikota dan Wakil Walikota;
2. Sekretariat Daerah Kota;
3. Tiga Asisten Daerah terdiri dari :
a. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Ass.I)
membidangi:
- Bagian Pemerintahan
- Bagian Kesejahteraan Rakyat
- Bagian Hukum
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 7
b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ass. II) membidangi :
- Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam
- Bagian Pembangunan
c. Asisten Administrasi Umum (Ass. III) membidangi :
- Bagian Organisasi
- Bagian Umum dan Perlengkapan
- Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol
- Bagian Tata Usaha Pimpinan
4. Lima Staf Ahli terdiri dari :
- Bidang Hukum dan Politik
- Bidang Pemerintahan
- Bidang Pembangunan
- Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia;
- Bidang Ekonomi dan Keuangan
5. Sembilan belas Dinas Daerah terdiri dari :
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
- Dinas Perhubungan
- Dinas Komunikasi dan Informatika
- Dinas Pekerjaan Umum
- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
- Dinas Pendapatan Daerah
- Dinas Pertanian, Kehutanan dan Ketahanan Pangan
- Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
- Dinas Kelautan dan Perikanan
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan
- Dinas Tata Ruang
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 8
- Dinas Pasar
- Dinas Kebersihan
- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
- Dinas Pemuda dan Olahraga
6. Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga lain, terdiri dari :
- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
- Badan Lingkungan Hidup
- Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan
- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah
- Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan
- Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal
Daerah
- Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
- Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah
- Satuan Polisi Pamong Praja
- Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
- Rumah Sakit Umum Daerah
7. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
8. Inspektorat Daerah
9. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
10. Sekretariat Korps Pegawai Republik Indonesia
11. Delapan Kecamatan terdiri dari :
- Kecamatan Matuari
- Kecamatan Ranowulu
- Kecamatan Girian
- Kecamatan Madidir
- Kecamatan Maesa
- Kecamatan Aertembaga
- Kecamatan Lembeh Utara
- Kecamatan Lembeh Selatan
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 9
2.1. PERJANJIAN KINERJA
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Bitung Tahun 2016 mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 5 tahun
2016 tentang Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Pemerintah Kota Bitung Tahun 2016 – 2021, berpedoman pada Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016, Dokumen Indikator Kinerja Utama
Tahun 2016 dan Penetapan Kinerja Kota Bitung Tahun 2016.
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bitung Tahun 2016 – 2021
merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan
dirumuskan setiap lima tahun yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Program dan kegiatan daerah. RPJMD secara sistematis
mengedepankan isu-isu lokal yang diterjemahkan ke dalam bentuk
strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah efektif dan
berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap
sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
1. V I S I
Visi Pemerintah Kota Bitung adalah sebagai berikut :
“Bitung yang Maju, Berdaya Saing, Berbudaya, dan Sejahtera
menjadi Titik Simpul dan Pintu Gerbang Indonesia di Kawasan
Asia Pasifik”
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 10
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi Pemerintah Kota Bitung, maka telah
ditetapkan misi sebagai berikut :
1). Mewujudkan masyarakat Kota Bitung yang religius, aman,
damai, berbudaya dan sejahtera.
2). Meningkatkan sumber daya manusia dan pelayanan publik
yang berkualtias.
3). Mengembangkan dan mengoptimalkan ekonomi kerakyatan
dan sumber daya pariwisata yang memiliki daya saing
4). Membangun dan menciptakan iklim investasi yang
bertumpu pada agroindustri, agrobisnis, industri rumah
tangga yang ramah lingkungan.
5). Meningkatkan pembangunan infrastruktur, aksesibilitas dan
mobilitas ekonomi daerah.
6). Mewujudkan Bitung sebagai Pintu gerbang Indonesia di
kawasan Asia Pasifik dengan kota yang bercirikan kota
industri dan bahari.
Penjelasan dari ke 6 (enam) misi tersebut, adalah sebagai berikut:
Misi 1 : Mewujudkan masyarakat Kota Bitung yang religius,
aman, damai serta berbudaya dan sejahtera.
Upaya yang terkandung dalam misi ini adalah :
(1). Meningkatkan kualitas iman dan spiritualitas
(2). Melestarikan budaya yang ada sebagai nilai-nilai dan
identitas masyarakat Kota Bitung dan mengembangkan
sumber daya kebudayaan dalam keberagaman sebagai
elemen pemersatu masyarakat Bitung dan bangsa
Indonesia.
(3). Pengurangan pengangguran dan kemiskinan
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 11
Misi 2 : Meningkatkan sumberdaya manusia dan pelayanan
publik yang berkualitas.
Misi tersebut mencakup upaya umum dalam hal:
(1). Peningkatan kualitas pendidikan
(2). Pengembangan dan pembangunan Sumber Daya Manusia
yang memiliki kualifikasi serta yang menguasai dan
memanfaatkan IPTEK secara handal dan berkelanjutan
(3). Peningkatan pembangunan SDM Aparatur dilakukan
melalui upaya RPJMD KOTA BITUNG TAHUN 2016-2021
simultan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi
Aparatur Pemerintah dengan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi menuju pencapaian good
governance dengan diimbangi peningkatan kesejahteraan
aparatur
(4). Peningkatan kualitas tenaga kerja lebih diarahkan kepada
aspek profesionalitas dan kredibilitas sesuai dengan
keahlian.
(5). Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada semua
masyarakat.
Misi 3 : Mengembangkan dan mengoptimalkan ekonomi
kerakyatan dan sumber daya pariwisata yang memiliki
daya saing
Upaya yang terkandung dalam misi ini adalah:
(1). Pemberian kemudahan-kemudahan kepada kelompok
usaha ekonomi kerakyatan.
(2). Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (UKM)
(3). Peningkatan daya saing dari usaha-usaha ekonomi
kerakyatan.
(4). Meningkatkan kunjungan wisatawan dalam dan luar ke
Kota Bitung
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 12
(5). Menjadikan Kota Bitung sebagai Kota Wisata
(6). Meningkatkan kesempatan berwisata dan rekreasi bagi
warga kota.
Misi 4 : Membangun dan menciptakan iklim investasi yang
bertumpu pada agroindustri, agrobisnis, industri rumah
tangga yang ramah lingkungan.
Upaya yang terkandung dalam misi ini adalah:
(1). Menciptakan nilai tambah produk industri dengan basis
teknologi tepat guna dengan bahan baku lokal,
(2). Menciptakan dan memperbaiki sentra-sentra industri
produk unggulan dari agroindustri, agrobisnis dan industri
rumah tangga yang ramah lingkungan,
(3). Menciptakan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi.
Misi 5 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur, aksesibilitas
dan mobilitas ekonomi daerah.
Misi tersebut di atas mencakup berbagai upaya umum yang
berkaitan dengan:
(1). Membangun sarana dan prasarana infrastruktur
(2). Peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat
(3). Membuat regulasi yang mendukung kemudahan
aksesbilitas dan mobilitas ekonomi daerah
Misi 6 : Mewujudkan Bitung sebagai Pintu gerbang Indonesia di
kawasan Asia Pasifik dengan kota yang bercirikan kota
industri dan bahari.
Upaya yang terkandung dalam misi ini adalah:
(1). Peningkatan infrastruktur pelabuhan sehingga menjadi IHP
(2). Mendorong percepatan Pembangunan Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) dan Jalan Tol serta rel kereta api
(3). Meningkatkan kerja sama internasional dalam bidang
ekonomi melalui peran pelabuhan bitung sebagai pintu
gerbang indonesia di kawasan asia pasifik
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 13
(4). Membangun ekonomi kelautan secara terpadu
2.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu 1-5 tahun mengacu visi dan misi serta didasarkan
isu dan analisis strategis. Tujuan akan mengarahkan perumusan
sasaran,kebijakan,program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan
misi. Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata dalam
rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih
pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran.
a. Misi 1
Mewujudkan masyarakat Kota Bitung yang religius, aman, damai serta
berbudaya dan sejahtera. Misi ini didukung dengan Dua Tujuan Yaitu :
1. Terciptanya masyarakat kota yang rukun, damai, dan sejahtera
didukung dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :
- Meningkatnya ketentraman, ketertiban, keamanan, dan
kenyamanan lingkungan.
2. Meningkatkan keberpihakan kepada masyarakat miskin untuk
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran dengan berpedoman
pada SPKD Kota Bitung yang didalamnya termasuk Operasi Daerah
Selesaikan Kemiskinan (ODSK). didukung dengan 2 (Dua) sasaran,
yaitu :
a. Berkurangnya pengangguran
b. Berkurangnya kemiskinan dan meningkatnya kualitas hidup
masyarakat.
b. Misi 2
Meningkatkan sumberdaya manusia dan pelayanan publik yang
berkualitas. Misi ini didukung dengan Dua Tujuan Yaitu :
1. Mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat.
didukung dengan 4 (empat) sasaran, yaitu :
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 14
a. Terwujudnya pemerataan akses layanan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar
b. Meningkatnya mutu pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
c. Meningkatnya kemampuan literasi masyarakat
d. Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing
2. Mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, didukung
dengan 4 (empat) sasaran, yaitu :
a. Terwujudnya layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
b. Berkurangnya kasus penyakit menular dan penyakit endemic
c. Terwujudnya pola hidup sehat masyarakat
d. Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana
3. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang memiliki kualifikasi dan
menguasai pemanfaatan IPTEK. didukung dengan 1 (satu) sasaran,
yaitu :
- Meningkatnya pemanfaatan IPTEK di bidang pendidikan
4. Mewujudkan Sumber Daya Aparatur yang memiliki ilmu
pengetahuan dan menguasai teknologi, didukung dengan 1 (satu)
sasaran, yaitu :
- Terwujudnya pelayanan SKPD berbasis teknologi
5. Mewujudkan tenaga kerja yang profesional, didukung dengan 1
(satu) sasaran, yaitu :
a. Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang professional dan
memiliki kredibilitas sesuai dengan keahlian
6. Mewujudkan pelayanan publik bagi semua masyarakat, didukung
dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :
- Meningkatkan kualitas dan peran aparatur dalam melayani
masyarakat
7. Pengarusutamaan pembangunan berwawasan kependudukan,
didukung dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :
a. Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 15
b. Menurunnya angka kelahiran
c. Misi 3
Mengembangkan dan mengoptimalkan ekonomi kerakyatan dan
sumber daya pariwisata yang memiliki daya saing, Misi ini didukung
dengan Dua Tujuan Yaitu :
1. Meningkatkan usaha-usaha dari pelaku ekonomi lokal, didukung
dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :
a. Terciptanya nilai tambah produk industri dengan basis teknologi
tepat guna dengan bahan baku lokal
2. Mengembangkan koperasi UMKM dan ekonomi kreatif, didukung
dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :
a. Terciptanya pelaku ekonomi lokal yang baru
b. Berkembangnya Koperasi UKM dan ekonomi produktif
3. Mewujudkan Bitung Bahari, Berseri (B3), didukung dengan 1 (satu)
sasaran, yaitu :
a. Menjadikan Kota Bitung sebagai Kota Wisata
b. Meningkatnya kunjungan wisatawan dalam dan luar ke kota
Bitung
d. Misi 4
Membangun dan menciptakan iklim investasi yang bertumpu pada
agroindustri, agrobisnis, industri rumah tangga yang ramah
lingkungan, Misi ini didukung dengan satu Tujuan Yaitu :
1. Mewujudkan kondisi perekonomian yang kondusif, didukung
dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :
a. Terwujudnya kondisi perekonomian Kota Bitung yang kondusif
untuk investasi
b. Terciptanya nilai tambah produk-produk unggulan
c. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam menjaga dan
melestarikan fungsi lingkungan hidup
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 16
d. Terciptanya pola hidup masyarakat yang sadar akan kelestarian
lingkungan
e. Misi 5
Meningkatkan pembangunan infrastruktur, aksesibilitas dan mobilitas
ekonomi daerah, Misi ini didukung dengan Dua Tujuan Yaitu :
1. Mewujudkan pembangunan infrastruktur, aksesibilitas dan
mobilitas ekonomi daerah, didukung dengan 1 (satu) sasaran, yaitu
:
a. Meningkatnya pembangunan infrastruktur, aksesibilitas dan
mobilitas ekonomi daerah
b. Terciptanya sarana prasarana yang dapat mempermudah
mobilitas ekonomi daerah
f. Misi 6
Mewujudkan Bitung sebagai Pintu gerbang Indonesia di kawasan Asia
Pasifik dengan kota yang bercirikan kota industri dan bahari, Misi ini
didukung dengan Dua Tujuan Yaitu :
1. Mewujudkan infrastruktur International Hub Port (IHP) dan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK), didukung dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :
a. Beroperasinya IHP
b. Percepatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota
Bitung
2. Mewujud kan Bitung Sebagai simpul utama kereta api dan jalan tol
di Sulawesi Utara, didukung dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :
a. Terbangunnya jaringan rel dan stasiun kereta api dan jalan tol di
Kota Bitung
b. Meningkatkan kerja sama internasional dalam bidang ekonomi
3. Mewujudkan Bitung sebagai kota bahari, didukung dengan 1 (satu)
sasaran, yaitu :
a. Membangun ekonomi kelautan secara terpadu
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 17
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Bitung ditetapkan dalam Peraturan
Walikota Bitung Nomor 45 Tahun 2016 tentang Peraturan Walikota
Bitung Nomor 45 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama
(IKU) Kota Bitung Tahun 2016 -2021. Tujuan Penetapan Indikator Kinerja
Utama adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu
tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan
kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
Tabel II.1
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1 Meningkatnya ketentraman, ketertiban, keamanan, dan kenyamanan lingkungan
Jumlah Kriminal
Jumlah Penduduk
Rasio gangguan keamanan, ketertiban, ketentraman dan kenyamanan Per 10. 000 Penduduk
2 Berkurangnya pengangguran Angka pengangguran
Penduduk Yang Bekerja
Angkatan Kerja
Rasio Penduduk Yang Bekerja(%)
3 Berkurangnya kemiskinan dan meningkatnya kualitas hidup masyarakat
Menurunnya angka kemiskinan
4 Terwujudnya pemerataaan akses
layanan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
- Angka Partisipasi Murni
(APM)
Sekolah Dasar
SMP/MTs (Sederajat)
- Angka Partisipasi Kasar (APK)
Sekolah Dasar
SMP/MTs (Sederajat)
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 18
- Rasio guru/Murid (%)
Sekolah Dasar
SMP/MTs (Sederajat)
- Rasio guru/Murid (%) Perkelas Rata - Rata
Sekolah Dasar
SMP/MTs (Sederajat)
- Rasio Ketersedian Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Sekolah Dasar
SMP/MTs (Sederajat)
5 - Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
- Jumlah Angkatan Kerja Yang Terlatih
- Prosentase tenaga kerja/pencari kerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi Prosentase tenaga kerja/pencarikerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi
6 Terwujudnya layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
Angka Harapan Hidup
7 Berkurangnya kasus penyakit menular dan penyakit endemic
a. Angka Kesakitan DBD
- IR
- CFR
b. Angka Kesembuhan TB
c. Angka Kematian Ibu
(Absolut)
d. Angka Kematian Bayi (Neonatal)
8 Terwujudnya pola hidup sehat masyarakat
Cakupan Kelurahan yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
9 Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Total Fertiliti Rate (Prosentase Pertumbuhan Penduduk)
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 19
10 Terwujudnya pelayanan SKPD berbasis teknologi
- Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
- Nilai EKPPD
- Opini BPK
11 Meningkatkan kualitas dan peran aparatur dalam melayani masyarakat
IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)
12 Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk
- Prosentase anggota BKB yang ber KB
- Rata-rata jumlah anak per keluarga
13 Berkembangnya Koperasi UKM dan ekonomi produktif
Pertumbuhan Koperasi Aktif
Pertumbuhan UMKM aktif
14 Menjadikan Kota Bitung sebagai Kota Wisata
Obyek Wisata
15 Meningkatnya kunjungan wisatawan dalam dan luar ke kota Bitung
Jumlah wisatawan dalam dan luar negeri
16 Terwujudnya kondisi perekonomian Kota Bitung yang kondusif untuk investasi
Nilai Pertumbuhan Ekonomi
Jumlah Perusahaan dalam investasi usaha
- PMA
- PMDN
Nilai investasi usaha
- PMA
- PMDN
17 Meningkatnya pembangunan infrastruktur, aksesibilitas dan mobilitas ekonomi daerah
Proporsi jalan dalam kondisi
baik
Panjang Jalan yang
dibangun
Rumah tangga pengguna air
bersih
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 20
2.2. TUJUAN DAN SASARAN
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kota Bitung
sebagaimana yang diuraikan di atas, maka Visi dan Misi tersebut
dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional, berupa
penetapan Tujuan Pembangunan atau Prioritas Pembangunan 2016 yang
bertemakan “Percepatan Pembangunan Infrastruktur serta
Pengembangan Kawasan untuk Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
dan Pencapaian MDGs (pendidikan, kesehatan dan kemiskinan)
dengan tata kelola pemerintahan yang baik”. Dengan tujuan ini
Pemerintah Kota Bitung menetapkan Sasaran Strategis yang merupakan
gambaran kinerja Tahun 2016. Keterkaitan Sasaran Strategis dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Pemerintah Kota
Bitung Tahun 2016 – 2021 yang telah ditetapkan, tergambar pada uraian
tabel dibawah ini :
Sebagai implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Pemerintah Kota Bitung telah menetapkan sasaran strategi,
indikator kinerja dan target melalui Penetapan Kinerja Tahun 2016,
untuk lebih jelas tergambar pada tabel dibawah ini :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya ketentraman, ketertiban, keamanan, dan kenyamanan lingkungan
Jumlah Kriminal 593
Jumlah Penduduk 230,000
Rasio gangguan
keamanan, ketertiban, ketentraman dan kenyamanan Per 10. 000 Penduduk
25,78
2 Berkurangnya pengangguran
Angka pengangguran 16,18 %
Penduduk Yang Bekerja 78,935
Angkatan Kerja 91,452
Rasio Penduduk Yang Bekerja(%)
84,82 %
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 21
3 Berkurangnya kemiskinan dan meningkatnya kualitas hidup masyarakat
Menurunnya angka kemiskinan
6,5 %
4 Terwujudnya pemerataaan akses layanan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
- Angka Partisipasi Murni (APM)
Sekolah Dasar 94,00 %
SMP/MTs (Sederajat)
91,59 %
- Angka Partisipasi Kasar (APK)
Sekolah Dasar 112,76 %
SMP/MTs (Sederajat)
112,76 %
- Rasio guru/Murid (%)
Sekolah Dasar 4,64
SMP/MTs (Sederajat)
5,55
- Rasio guru/Murid (%) Perkelas Rata - Rata
Sekolah Dasar 19,84
SMP/MTs (Sederajat)
18,32
- Rasio Ketersedian Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Sekolah Dasar 1 : 180
SMP/MTs (Sederajat)
1 : 254
5 Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing
- Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
65,00 %
- Jumlah Angkatan Kerja Yang Terlatih
57.500
- Prosentase tenaga
kerja/pencari kerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi Prosentase tenaga kerja/pencari kerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi
12 %
6 Terwujudnya layanan Angka Harapan Hidup 70,35 %
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 22
kesehatan yang bermutu dan terjangkau
7 Berkurangnya kasus penyakit menular dan penyakit endemic
e. Angka Kesakitan DBD
- IR 88/100.000 pddk
- CFR 1,12
f. Angka Kesembuhan TB
85 %
g. Angka Kematian Ibu
(Absolut) 6 Kasus
h. Angka Kematian Bayi (Neonatal)
12 Kasus
8 Terwujudnya pola hidup sehat masyarakat
Cakupan Kelurahan yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
80 %
9 Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Total Fertiliti Rate (Prosentase Pertumbuhan Penduduk)
2,1 %
10 Terwujudnya pelayanan SKPD berbasis teknologi
- Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
B
- Nilai EKPPD Tinggi
- Opini BPK
11 Meningkatkan kualitas dan peran aparatur dalam melayani masyarakat
IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)
85 %
12 Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk
- Prosentase anggota BKB yang ber KB
7.92%
- Rata-rata jumlah anak per keluarga
3
13 Berkembangnya Koperasi UKM dan ekonomi
produktif
Pertumbuhan Koperasi Aktif
2 %
Pertumbuhan UMKM aktif
2 %
14 Menjadikan Kota Bitung sebagai Kota Wisata
Obyek Wisata 37 Obyek
15 Meningkatnya kunjungan wisatawan dalam dan luar ke kota Bitung
Jumlah wisatawan dalam dan luar negeri
14.000 Jiwa
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 23
16 Terwujudnya kondisi perekonomian Kota Bitung yang kondusif untuk investasi
Nilai Pertumbuhan Ekonomi
7,92
Jumlah Perusahaan
dalam investasi usaha
- PMA 22
- PMDN 190
Nilai investasi usaha
- PMA 556.876.646.040
- PMDN
3.380.726.473.796
17 Meningkatnya pembangunan infrastruktur, aksesibilitas dan mobilitas ekonomi daerah
Proporsi jalan dalam
kondisi baik
70%
Panjang Jalan yang
dibangun
250 KM
Prosentase layanan air
minum dan saniasi
21.700
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 24
A. CAPAIAN KINERJA Capaian kinerja Pemerintah Kota Bitung Tahun 2016 berdasarkan
analisis terhadap sasaran strategis dengan mengukur capaian target
Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja
Tahunan 2016 dan Penetapan Kinerja 2016 dan dengan melakukan
analisis–analisis terhadap target–target dari Indikator kinerja utama.
ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis Capaian Kinerja terhadap indikator kinerja yang telah
dicapai pada tahun 2016 yang membandingkan antara target dan
realisasi pada Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator sasaran per
Sasaran Strategis adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya ketentraman, ketertiban, keamanan, dan
kenyamanan lingkungan
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Kemajemukan etnis dan komunitas adalah keragaman bangsa
Indonesia yang harus dikelola dengan baik untuk menghindari
konflik. Sejauh ini langkah yang dipandang paling efektif adalah
dengan mengadakan dialog dan komunikasi antar umat. Dialog dan
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
Jumlah Kriminal 593 562 94,77
Jumlah Penduduk 230,000 212,305 92,30
Rasio gangguan keamanan, ketertiban,
ketentraman dan kenyamanan Per 10. 000 Penduduk
25,78 26,47 102,67
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 25
kerja sama antar umat beragama sejauh ini masih menjadi faktor
krusial untuk mencegah konflik.
Dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan terkendali maka
sinergitas peran pemerintah dan masyarakat menjadi sangat penting.
Guna mensinergikan peran tersebut maka sejumlah Organisasi
Masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan
Yayasan telah menjadi bagian dalam kondusifitas di daerah Kota
Bitung dan memberi kontribusi terhadap pemecahan permasalahan
dalam masyarakat terutama yang disebabkan oleh SARA.
Upaya Pemerintah dalam meminimalisir konflik dalam kelompok
masyarakat di Kota Bitung, dilakukan pendekatan-pendekatan
persuasif, komunikatif dengan masyarakat maupun tindakan
preventif untuk mencegah meluasnya konflik, serta membekali
masyarakat dengan sosialisasi wawasan kebangsaan.
Adapun permasalahan dalam hubungan antar umat beragama
yang diakibatkan oleh faktor keagamaan antara lain terkait pendirian
rumah ibadah, penyiaran agama, pendidikan agama maupun
perkawinan beda agama dan suku, biasanya justru tidak
menyebabkan konflik yang besar dan meluas. Konflik ini dalam
kenyataan tidak pernah berdampak dalam skala besar bahkan pada
umumnya segera dapat diselesaikan setelah terbangun hubungan
yang baik antar umat beragama.
2. Berkurangnya pengangguran
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
Angka pengangguran 16,18 % 13,18 % 81.45
Penduduk Yang Bekerja 78,935 82.445 104,44
Angkatan Kerja 91,452 121.302 132,63
Rasio Penduduk Yang Bekerja(%)
84,82 % 81,48 % 96,06
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 26
Jumlah tenaga kerja di Kota Bitung secara umum meningkat
baik di sektor formal maupun informal. Pada Tahun 2011 jumlah
angkatan kerja sesuai hasil Survey Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas) sebanyak 88.948 orang dengan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 68,08 %.Namun pada tahun 2012
menurun menjadi 61,52 %,tahun 2013 terjadi peningkatan menjadi
61,58 % dan tahun 2014 menjadi 62,17 %. TPAK menunjukan
potensi sumber daya manusia yang berpartisipasi aktif dalam
kegiatan ekonomi baik sebagai pekerja ataupun pencari kerja.
Banyaknya pencari kerja digolongkan sebagai pengangguran terbuka.
Pada tahun 2011 banyaknya pengangguran terbuka di Bitung
mencapai 11,30 %, menurun pada tahun 2012 menjadi 7,72%, tahun
2013 sebesar 10,48 % dan pada tahun 2016 turun menjadi 13,18 %.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Bitung bahwa
angkatan kerja dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Perkembangan Indikator Ketenagakerjaan
Sumber data : BPS Kota Bitung
Struktur ketenagakerjaan di Kota Bitung pada Tahun 2015
tidak banyak mengalami perubahan dibanding keadaan Tahun
2014. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2015 mengalami penurunan jika
dibandingkan dari tahun 2014 yaitu 62,17 persen turun menjadi
61,27 persen. Tingkat pengangguran pada tahun 2014 dan tahun
2015 mengalami penurunan, pada tahun 2014 tingkat
Indikator
Ketenagakerjaan
2014 2015
TPAK (%) 62,17 61,27
Tingkat Pengangguran (%) 13,18 11,87
Bekerja (%) 78,9 88,13
Bekerja di Sektor A (%) 16,81 15,06
Bekerja di Sektor M (%) 17,39 22,89
Bekerja di Sektor S (%) 65,80 62,05
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 27
pengangguran terbuka sebesar 13,18 persen turun menjadi 11,87
persen ditahun 2015. Pasar tenaga kerja Kota Bitung ditandai
dengan tingginya angka kesempatan kerja. Hal ini dapat dilihat
pada tingginya persentase penduduk usia kerja yang bekerja yang
besarnya mencapai sekitar 78,8 persen pada tahun 2014 meningkat
menjadi 88,13 persen.
Distribusi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha
dibagi menjadi 3 sektor lapangan usaha yaitu : 1. Sektor Pertanian
(pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan); 2. Sektor
Industri (pertambangan dan penggalian, industri pengolahan,
listrik, gas, dan air serta bangunan/ konstruksi); 3. Sektor Jasa
(Perdaganga besar, eceran, rumah makan, dan hotel, angkutan,
pergudangan, komunikasi, asuransi, usaha persewaan bangunan,
tanah, dan jasa perusahaan, serta jasa kemasyarakatan.
Penyerapan tenaga kerja pada tahun 2015 yang bekerja di
Sektor Primer (A) yaitu Sektor Pertanian di Kota Bitung dengan
serapan sebesar 15.06 persen. Angka ini menurun jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 16,81
persen. Di sektor Sekunder (M) yaitu Sektor Industri dimana tahun
2015 tingkat penyerapan mencapai 22,89 persen mengalami
kenaikan yang signifikan bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar 17,39 persen atau naik sebesar 5.5 persen.
Pada tahun 2015 yang bekerja di sektor tersier (S) yaitu Sektor
Jasa mendominasi pasar kerja di Kota Bitung dengan serapan
mencapai 62,05 persen. Angka ini menurun jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar 65,80 persen.
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 28
3. Berkurangnya kemiskinan dan meningkatnya kualitas hidup
masyarakat
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Upaya mengentaskan kemiskinan di Kota Bitung dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2016 mengalami perkembangan yang
fluktiatif hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Statistik Kemiskinan Makro Kota Bitung
Tahun 2013 - 2016
Uraian 2013 2014
2015
2016
Penduduk Miskin
(000 jiwa)
12,9 12,6 14,16 13,64
Penduduk Miskin
(%)
6,45 6,34 6,87 6,57
Sumber: BPS Kota Bitung
Prosentase penduduk miskin Kota Bitung dari tahun 2013
sebesar 6,45 persen ke tahun 2014 mengalami penurunan 6,34
persen, namun pada tahun 2015 sedikit meningkat menjadi 6,87
persen, kemudian tahun 2016 menurun menjadi 6,57 persen dan
secara absolut penduduk miskin tahun 2013 berjumlah 12.9 ribu
orang turun pada tahun 2014 menjadi 12.6 ribu orang kemudian
meningkat pada tahun 2015 menjadi 14.16 ribu orang kemudian
turun pada tahun 2016 menjadi 13.64 ribu orang. 2). Pengukuran
Data Kemiskinan Mikro telah dilakukan sejak tahun 2005, 2008,
2011, dan 2015 dengan metodologi pendekatan kualitatif didasarkan
pada indeks atau PMT dari ciri-ciri rumah tangga miskin (variable non
moneter), sumber data : PSE05, PPLS08, PPLS2011, PBDT2015, Data
menunjukan jumlah Rumah Tangga (RT) sasaran menurut kategori
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
Menurunnya angka kemiskinan
6,87 % 6,57% 95,63
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 29
yakni : rumah tangga sangat miskin (RTSM), sangat miskin (SM), dan
hampir miskin (HM), atau ranking, by name by addres. Berguna
untuk target sasaran rumah tangga secara langsung pada program
bantuan dan perlindungan sosial (BLT, PKH, RASKIN,
JAMKESMAS/BPJS, KIP, KIS).
4. Terwujudnya pemerataaan akses layanan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi
Murni (APM) dikategorikan berhasil, hal ini menunjukkan
keberhasilan Pemerintah Kota Bitung dari meningkatkan Akses
Pendidikan di Kota Bitung. Capaian APK dan APM tersebut
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
- Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar SMP/MTs (Sederajat)
- Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Dasar SMP/MTs (Sederajat)
- Rasio guru/Murid (%) Sekolah Dasar SMP/MTs (Sederajat)
- Rasio guru/Murid (%) Perkelas Rata - Rata Sekolah Dasar SMP/MTs (Sederajat)
- Rasio Ketersedian Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Sekolah Dasar SMP/MTs (Sederajat)
94,00 % 91,59 %
112,76 % 112,76 %
4,64 5,55
19,84 18,32
1 : 180 1 : 254
94,64 % 94,98 %
105,08 % 105,49
4,64 5,55
19,84 18,32
1 : 180 1 : 254
100,68 103,70
91,18 93,55
100 100
100 100
100 100
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 30
menunjukan bahwa partisipasi pendidikan dan kesadaran
masyarakat untuk memperoleh pendidikan cukup tinggi.
Angka melek huruf mencerminkan kemampuan baca tulis
seluruh penduduk Kota Bitung yang di dominasi oleh kelompok
umur 15 – 24 tahun. Keberhasilan pemerintah Kota Bitung dalam
upaya pemberantasan buta huruf berhasil menunjukkan trend naik.
Untuk Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni di Kota
Bitung dapat di gambarkan seperti pada diagram berikut ini.
Angka Partisipasi Kasar Sekolah
Tahun 2012-2016
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bitung
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa Angka Partisipasi
Kasar (APK) pada jenjang pendidikan SD/MI sederajat di Kota
Bitung berfluktuasi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016.
Pada tahun 2012 APK SD sebesar 112,65 persen, di tahun 2013
turun menjadi 108.70 persen, namun di tahun 2014 naik menjadi
109,22 persen dan di dua tahun terakhir yaitu tahun 2015 dan
2016 turun menjadi 105,36 persen dan 103,08 persen. Begitu pun
dengan APK SMP/MTS berfluktuasi dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2015. Namun di tahun 2016 kembali mengalami
peningkatan.
85
90
95
100
105
110
115
2012 2013 2014 2015 2016
APK (SD,MI,PAKET A) 112.65 108.7 109.22 105.36 103.08
APK (SMP,MTs,PAKETB)
101.69 102.16 102.21 100.54 105.49
APK(SMA,SMK,MA,PAKET
C)97.31 97.83 98.1 98.67
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 31
88.00
89.00
90.00
91.00
92.00
93.00
94.00
95.00
2012 2013 2014 2015 2016
APM (SD/MI/Paket A) 93.25 93.89 94.05 94.53 94.64
APM (SMP/MTs/Paket B) 92.31 92.79 94.28 94.48 94.98
APM (SMA/SMK/MAPaket C)
90.75 91.03 91.44 92.07 92.22
Sedangkan untuk Angka Partisipasi Murni (APM) di Kota
Bitung pada jenjang pendidikan SD/MI/sederajat di Tahun 2016
mengalami peningkatan, yakni mencapai 94,64 persen
dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar 93,25 persen. Demikian
juga untuk tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA juga mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun seperti pada gambar berikut ini.
Angka Partisipasi Murni di Tingkatan Sekolah
Tahun 2012 – 2016
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bitung
5. Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI
2016 %
Capaian
- Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
- Jumlah Angkatan Kerja Yang Terlatih
- Prosentase tenaga kerja/pencarikerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi
65,00 %
57.500
12 %
65,15 %
56.200
12 %
100,23
97,73
100
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 32
Capaian pemerintah Kota Bitung dalam perbaikan iklim tenaga
dikategorikan berhasil, hal ini dapat dilihat dari persentasi capaian
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja sebesar 100,23% dan Jumlah
Angkatan Kerja yang terlatih sebesar 97,73%.
Dari total penduduk usia kerja (15 tahun keatas), sebesar 62
persen penduduk Kota Bitung termasuk kedalam angkatan kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami kenaikan pada
tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 tingkat partisipasi
angkatan kerja sebesar 85,38% dan jumlah angkatan kerja yang
terlatih sebesar 99%.
Perkembangan Indikator Ketenagakerjaan
Indikator Ketenaga Kerjaan 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Yang Bekerja 78.897 79.586 76.800 78.900 88.130
TPAK 68,08% 69,02% 61,58% 62.17% 61.27%
Persentase Pengangguran 11,30% 9,75% 10,48% 13.18% 11.87%
Struktur ketenagakerjaan pada Tahun 2015 tidak banyak mengalami
perubahan dibanding keadaan Tahun 2014. Penduduk yang
termasuk angkatan kerja masih lebih banyak dari bukan angkatan
kerja. Demikian juga untuk penduduk yang termasuk angkatan
kerja yaitu penduduk yang bekerja masih lebih banyak dari
penduduk yang menganggur. Tetapi penurunan terjadi pada tingkat
partisipasi angkatan kerja keadaan tahun 2015 jika dibandingkan
dengan keadaan pada Tahun 2014, dan terjadi penurunan
pengangguran dari 13,18 persen menjadi 11,87 persen. Jumlah
penduduk yang bekerja di Kota Bitung pada tahun 2015 sebesar
88.130 orang, mengalamai peningkatan sebesar 9.230 orang atau
11,7 persen dari keadaan 2014 yang sebesar 78.900 orang.
Sumber : BPS Kota Bitung
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 33
Pasar tenaga kerja Kota Bitung ditandai dengan tingginya angkatan
kesempatan kerja. Hal ini dapat dapat dilihat pada tingginya
persentase penduduk usia kerja yang bekerja yang besarnya
mencapai sekitar 60 persen pada tahun 2016. Angka ini pada tahun
2016 meningkat menjadi 12,00 persen
6. Terwujudnya layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran ini, akan ditempuh
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perlunya sosialisasi secara terus menerus tentang Hidup Sehat;
2. Mendorong partisipasi seluruh masyarakat untuk membangun
dan peduli tentang masalah kesehatan;
3. Mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
4. Membangun sarana prasarana kesehatan yang memadai.
Angka Usia Harapan Hidup
Angka (Usia) Harapan Hidup adalah rata-rata perkiraan atau
ekspektasi dari usia bayi yang baru lahir mencapai
kematiannya. Angka Harapan Hidup merupakan sarana evaluasi
kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk
pada umumnya. Dengan evaluasi tersebut pemerintah dapat
meningkatkan derajat kesehatan bagi para penduduknya, apabila
ditemukan Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah
maka pemerintah harus mengadakan lebih banyak program
pembangunan, kesehatan, dan program sosial lainnya seperti
kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori, termasuk
program pemberantasan kemiskinan. Sementara peningkatan
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
a. Angka Harapan Hidup
70,35 %
70,50 %
100,21
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 34
69.8
70
70.2
70.4
70.6
2012 2013 2014 2015 2016
70.15 70.2070.25
70.45 70.50
ANGKA HARAPAN HIDUP
Angka Harapan Hidup menunjukkan bahwa bayi-bayi telah
terjamin kesehatan dan kemiskinan sudah diatasi lebih baik.
angka Harapan Hidup (AHH) di Kota Bitung selang waktu tahun
2012 – 2016 berkisar 70 tahun selanjutnya dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Perkembangan Angka Usia Harapan Hidup Kota Bitung Tahun 2012– 2016
Sumber: BPS Kota Bitung
7. Berkurangnya kasus penyakit menular dan penyakit endemic
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP pada tahun 2016
sebanyak 66 penderita. Faktor yang mendukung keberhasilan
indikator sasaran ini antara yaitu peran serta masyarakat musim
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
i. Angka Kesakitan DBD :
- IR - CFR
j. Angka Kesembuhan TB
k. Angka Kematian Ibu
(Absolut)
l. Angka Kematian Bayi (Neonatal)
88/100.000 pddk
1,12 85 %
6 Kasus
12 Kasus
66/100.000 pddk
1,12 82 %
4 Kasus
11 Kasus
75 100
96,47
66,66
109
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 35
ABJ dan adanya pertemuan update knowledge tatalaksana DBD.
Maksud dilaksanakan pengukuran indikator sasaran adalah untuk
mengukur persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar
di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun, dibandingkan dengan
jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun
waktu satu tahun yang sama.
Perkembangan Indikator Kesehatan Di Kota Bitung tahun 2012-2016
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Bitung
Dari tabel tersebut terlihat bahwa angka kematian bayi dapat
diturunkan menjadi 11 Kasus (Neonatal), hal ini didukung kerjasama
antara kader kesehatan di tingkat kelurahan yang melakukan
sosialisasi dengan para ibu hamil.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran ini
diantaranya adalah :
1. Faktor Ekonomi;
2. Faktor Sosial/budaya;
3. Faktor Transportasi.
4
7
4 4 4
28
19 18
5 4
86
2
5
12 20
20
0
5
10
15
20
25
30
2012 2013 2014 2015 2016
Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Balita Balita Gizi Buruk (kasus)
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 36
Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran ini, akan ditempuh
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perlunya sosialisasi secara terus menerus tentang Hidup Sehat;
2. Mendorong partisipasi seluruh masyarakat untuk membangun
dan peduli tentang masalah kesehatan;
3. Mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
4. Membangun sarana prasarana kesehatan yang memadai.
8. Terwujudnya pola hidup sehat masyarakat
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Kelurahan Sehat adalah kesatuan wilayah administrasi pemerintah
yang terdiri dari RT, Lingkungan yang secara terus menerus
berupaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
dengan prasarana wilayah yang memadai, dukungan kehidupan
sosial, serta perubahan perilaku menuju masyarakat aman, nyaman
dan sehat secara mandiri di tingkat kelurahan.
Sesuai dengan indikator sehat, bahwa keberhasilan pembangunan
kesehatan yang diarahkan pada PHBS masyarakat ditingkat
kelurahan dilihat dari indikator derajat kesehatan yang telah
menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
ditingkat kelurahan yaitu persentase rumah tangga yang berperilaku
hidup bersih sehat sebesar 65 % dan Persentase Rumah Sehat 80 %,
persentase tempat-tempat umum sehat 80 %, persentase keluarga
yang memiliki akses terhadap air bersih 85 %. Adapun manfaat
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
Cakupan Kelurahan yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
80 % 79,71 % 99,63
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 37
PHBS adalah terwujudnya rumah tangga yang derajat kesehatannya
meningkat dan tidak mudah sakit serta meningkatnya produktivitas
kerja setiap anggota keluarga yang tinggal dalam lingkungan sehat
dalam rangka mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah
kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah
kesehatan lain, meningkatkan derajat kesehatan, dan memanfaatkan
pelayanan kesehatan, serta mengembangkan dan menyelenggarakan
upaya kesehatan bersumber masyarakat. Dari 69 kelurahan yang
ada di Kota Bitung terdapat 55 Kelurahan atau 79,71 % yang
berupaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
dengan prasarana wilayah yang memadai.
PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri dibidang kesehatan dan bereran aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesahatan di masyarakat, PHBS jumlah banyak , bias
ratusan. Misalnya mengkonsumsi Garam beryodium, memberi bayi
dan balita kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti
membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan.
Rumah tangga berperilaku pada anggota rumah tangganya. Indikator
PHBS yaitu : pertolongan, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,
tidak merokok, melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan sayur
dan buah setiap hari; tersedia air bersih dan jamban; kesesuaian
luas lantai dengan penghuni; dan lantai rumah bukan dari tanah.
Kecenderungan masayarakat untuk ber-PHBS dari tahun 2010
sampai tahun 2016 keadaannya berfluktuasi. Pada tahun 2011
cenderung menurun, kemungkinan besar luput dari pantauan
petugas kesehatan Kota Bitung terutama petugas kesehatan yang
ada di puskesmas sebagai sentra pengumpul data tetapi pada tahun
2012 mengalami kenaikan kembali sebesar 25,5% dari tahun 2011
hingga mencapai 77,1%. Dan pada tahun 2013 mengalami
penurunan kembali sebesar 15,2% pada tahun 2014 mengalami
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 38
kenaikan sebesar 14,1% dan pada tahun 2015 naik sebesar 8,5%
sehingga menjadi 84,5% dan menurun kembali ditahun 2016 sebesar
8.8% hingga yang dicapai hanya 75 %. Penyebabnya penurunan
bukan karena masyarakat Bitung yang hidup ber-PHBS yang
menurun tetapi kunjungan survey ke lapangan yang menurun.
Dibandingkan dengan Provinsi Sulawesi Utara untuk rumah tangga
yang ber-PHBS do Kota Bitung memiliki presentase diatas angka
prevelensi nasional maupun Provinsi Sulawesi Utara. Vdapat dilihat
pada gambar berikut ini :
Persentase Rumah Tangga ber-PHBS
Tahun 2011 samapai dengan 2016
Sumber : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kota Bitung
9. Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Kota Bitung mengalami
pertumbuhan, ditahun 2012 jumlah penduduk Kota Bitung sebesar
228,557 jiwa yang terdiri dari laki-laki 117,469 jiwa dan perempuan
0
20
40
60
80
100
2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI
2016
%
Capaian
Total Fertiliti Rate
(Prosentase Pertumbuhan Penduduk)
2,1 % 2,1 % 100
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 39
111,088 jiwa dengan jumlah keluarga sebanyak 64,887 kepala
keluarga, meningkat ditahun 2016 menjadi 254,446 jiwa dengan
jumlah laki-laki 131,094 jiwa perempuan 123,352 jiwa dengan
jumlah keluarga 73,705 kepala keluarga.Untuk jumlah penduduk
yang tersebar dikecamatan dari tahun 2012 – 2016 dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
Jumlah Penduduk Kota Bitung
Tahun 2011 – 2016
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bitung
Dalam 2 tahun terakhir, penduduk di Kota Bitung mengalami
pertumbuhan setiap tahunnya rata-rata laju pertumbuhan
penduduk hampir 2,1 %. Faktor yang menyebabkan karena
pengaruh migrasi yang besar. Terjadinya migrasi yang besar ke
Kota Bitung karena selain sebagai Kota Pelabuhan dan Industri
sektor perikanan, juga karena pengaruh standar Upah Minimum
Kerja (UMP) yang mencapai sekitar Rp 2.450.000 per bulan. Jadi
banyak yang datang untuk mencari kerja di Kota Bitung.
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Penduduk 228,557 235,564 240,375 246,767 254,446
Jumlah KK 64,887 67,845 65,630 66,331 73,705
Laki-laki 117,469 121,098 123,479 126,880 131,094
Perempuan 111,088 114,466 116,896 119,887 123,352
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 40
10. Terwujudnya pelayanan SKPD berbasis teknologi
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Perwujudan tata kelola yang baik dapat dilihat laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, pengelolaan keuangan
daerah dan implementasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam pencapaian kinerja untuk indikator Opini BPK terhadap
Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2015 memperoleh predikat
“WTP”, Opini Kementerian PAN-RB RI Terhadap Evaluasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 memperoleh
penghargaan “CC” dan Predikat terhadap Laporan Penyelenggraan
emerintah Daerah Kota Bitung Tahun 2015 meraih kategori “sangat
tinggi”.
Untuk Indikator Opini Kementerian PAN-RB RI terhadap
Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun
2016 belum sesuai dengan yang diharapkan, hal ini disebabkan
karena belum terintegrasinya antara perencanaan, pengukuran,
pelaporan serta evaluasi kinerja yang menjadi satu kesatuan dalam
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai upaya
Pemerintah Kota Bitung dalam mengatasi masalah tersebut kedepan,
maka dibuat suatu sistem yang mengintegrasikan komponen –
komponen SAKIP tersebut kedalam sistem e-SAKIP.
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2015 %
Capaian
- Nilai Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah
- Nilai EKPPD
B
Tinggi
CC
Tinggi
86.4
100
- Opini BPK
WTP
WTP
100
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 41
11. Meningkatkan kualitas dan peran aparatur dalam melayani
masyarakat
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Target tahun 2016 sebesar 85 % terealisasi sebesar 87 %, maka nilai
capaian indikator sasaran ini sebesar 86,40 % dengan kategori sangat
berhasil. ini disebabkan adanya komitmen dari pemerintah daerah
dan dukungan anggaran yang memadahi. Selanjutnya realisasi
penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dilaksanakan melalui
1 Program dan 1 Kegiatan. Program tersebut yaitu Program
Peningkatan Kapasitas Kinerja Aparatur Pemerintah dengan kegiatan
Penyusunan IKM di Unit Pelayanan. Bentuk dari kegiatan ini adalah
melaksanakan analisis dengan berbasis data quisioner dengan sampel
beberapa Unit Pelayanan Publik (UPP). Maksud dilaksanakan
pengukuran indikator sasaran adalah untuk mengukur indeks
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Unit
Pelayanan Publik (UPP).
12. Terkendalinya Laju Pertumbuhan Penduduk
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI
2016
%
Capaian
IKM (Indeks Kepuasan
Masyarakat)
85 % 87 % 102.31
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
Prosentase anggota BKB yang ber KB
100 %
(3440 KK)
78,34 %
(2,695 KK)
78,34
Rata-rata jumlah anak per keluarga
2
2,3
86.4
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 42
Anggota BKB yang ber KB sesuai target tahun 2016 adalah 100 %,
namun akhir tahun 2016 hanya mencapai 78,34%, jadi ada
kesenjangan 21,66%, masih perlu dilaksanakan penyuluhan dan
sosialisasi kepada Pasangan Usia Subur (PUS) serta pergerakan bagi
keluarga yang mempunyai anak balita (BKB) begitu pula rata-rata
jumlah anak perkeluarga yang dilahirkan hidup target tahun 2016
2 anak dan realisasi 2,3 anak, namun jika dibandingkan pada tahun
2015 Realisasi jumlah anak dalam keluarga 3,2 berarti terjadinya
penurunan 0,9 % dengan perhitungan jumlah anak dalam keluarga
161172 = jumlah kk 49378 * 100 = 3,2.
13. Berkembangnya Koperasi UKM Dan Ekonomi Produktif
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Kinerja Pemerintah Kota Bitung dalam peningkatan koperasi
aktif dan kualitas Usaha Mikro, Kecil dikategorikan berhasil hal ini
tergambar pada tabel capaian kinerja diatas dimana Jumlah koperasi
aktif di Kota Bitung terus meningkat pada tahun 2015 jumlah
koperasi aktif tercatat sebanyak 338 dan meningkat menjadi 347 di
tahun 2016 atau terjadi pertumbuhan 2.6% melebihi dari yang
ditargetkan. Di sisi lain, jumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM)
di Kota Bitung Tahun 2015 sebanyak 1924 unit dan tahun 2016
menjadi 2100 unit atau terjadi peningkatan 9.1%. Keberhasilan
Pemerintah Kota Bitung dalam peningkatan koperasi dan UMKM aktif
didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
Pertumbuhan Koperasi Aktif
2% (7 Unit) 2.6% (9 Unit) 133,13
Pertumbuhan UMKM aktif
2%(38 unit) 9,1%(176 unit) >100
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 43
1) Perhatian dan keberpihakan pemerintah terhadap sektor Koperasi
dan UMKM yang tinggi antara lain melalui kebijakan/regulasi
Kredit Usaha Rakyat, Pemberian bantuan berupa modal, sarana
dan prasarana dan kemudahan berusaha;
2) Kondisi Keamanan Kota Bitung yang stabil dan kondusif
memberikan keyakinan bagi para pengusaha untuk menanamkan
modal dan melakukan investasi di berbagai sektor terutama
perdagangan dan jasa;
3) Bangkitnya kesadaran masyarakat menjadi entrepreneur
(wirausaha) yang dipicu oleh semakin kecilnya peluang menjadi
Pegawai Negeri dan semakin ketatnya persaingan memasuki dunia
kerja, menjadi motivasi tersendiri untuk mengembangkan dan
memanfaatkan peluang dan ketrampilan yang dimiliki;
4) Perhatian dari para pemangku kepentingan termasuk BUMN dan
Usaha besar untuk meningkatkan dan mempertajam program
kemitraan dengan UMKM semakin memperkuat sinergitas dan
kolaborasi usaha yang membuat eksistensi UMKM semakin kuat
dan tangguh.
Selain Keberhasilan yang dicapai tersebut diatas,
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM didaerah ini masih
diperhadapkan dengan berbagai masalah baik dari dalam (intern)
maupun luar (ekstern), yaitu :
- Akses kepada sumber – sumber pembiayaan/modal yang masih
sulit disertai dengan persyaratan perbankan yang dirasa berat
oleh KUMKM.
- Minimnya pemanfaatan teknologi dalam proses produksi
berdampak pada mutu dan jumlah produk yang dihasilkan serta
mempengaruhi daya saing.
- Ketrampilan/skill teknis UMKM masih harus di upgrade dan di
update sesuai tuntutan perkembangan, hal ini dilakukan selain
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 44
melalui jalur diklat juga melalui sharing ketrampilan dan
pengalaman dengan UMKM yang lebih maju di daerah lain seperti
Jawa dan Bali.
- Masih adanya budaya membentuk koperasi hanya mengejar
bantuan fasilitas dari pemerintah.
Adapun upaya Pemerintah Kota Bitung dalam mengatasi
masalah tersebut, adalah:
- Memperkuat kualitas kelembagaan Koperasi dan UMKM, melalui
pembinaan yang kontinu dan konsisten.
- Lebih selektif dalam mengeluarkan perizinan terkait dengan Badan
Hukum Koperasi dengan harapan meminimalisir adanya
”motivasi” yang tidak tepat dalam mendirikan koperasi.
14. Menjadikan Kota Bitung sebagai Kota Wisata
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Untuk mencapai sasaran berkembangnya pariwisata daerah, maka
strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan
mengembangkan potensi pariwisata dan mempromosikan pariwisata
unggulan yang ada di Kota Bitung.
15. Meningkatnya Kunjungan Wisatawan Dalam Dan Luar Ke Kota
Bitung
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 % Capaian
Obyek Wisata
37 Obyek
38 Obyek
➢ 100
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
Jumlah wisatawan
dalam dan luar negeri
- Domestik
- Mancanegara
31,000 25,000
30,421 25,689
98,13 102
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 45
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun
mancanegara di Kota Bitung karena adanya komitmen dari Pimpinan
Daerah untuk menjadikan Kota Bitung sebagai Kota Destinasi
Wisata, dimana pada Tahun 2016 diadakan iven dalam upaya
menumbuhkembangkan minat kunjungan wisatawan ke Kota Bitung
seperti Iven Tahunan Tulude, Festival Selat Lembeh dan juga
dilakukan perbaikan – perbaikan terhadap objek – objek wisata yang
telah ada.
Perkembangan Kunjungan Wisatawan Tahun 2013-2016
TAHUN WISATAWAN
MANCANEGARA WISATAWAN DOMESTIK
TOTAL
2013 2530 5650 8.180
2014 1421 8300 9.721
2015 11.753 7114 18.867
2016 25.689 30.421 56.110
Sumber: Dinas Pariwisata Kota Bitung
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perkembangan jumlah
wisatawan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 terjadi
peningkatan yang cukup signifikan, hal ini menunjukan bahwa
sektor pariswisata perlu untuk mendapat dukungan untuk
dikembangan karena mempunyai potensi yang cukup baik.
16. Terwujudnya Kondisi Perekonomian Kota Bitung Yang Kondusif
Untuk Investasi
Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 46
Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Kota Bitung mengalami
peningkatan sebesar 5,19 persen ini diakibatkan karena dua sektor
dari tiga penyumbang terbesar bagi pembentukan PDRB Kota Bitung
yaitu industri pengolahan, pertanian kehutanan dan perikanan
kembali mengalami pertumbuhan yang positif dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang mengalami pertumbuhan negatif. Yaitu
untuk sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh sebesar
3,08 persen dari tahun sebelumnya -4,03 persen. Sektor yang lainya
mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan adalah
pertambangan dan penggalian yaitu 7,89 persen. Sedangkan
industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 1,64 persen.
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Bitung Tahun 2011 – 2016
Sumber: BPS Kota Bitung.
5.876.45 6.66 6.39
3.56
5.19
0
1
2
3
4
5
6
7
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pertumbuhan Ekonomi
Nilai Pertumbuhan Ekonomi
7,92 5,19 65,53
Jumlah Perusahaan dalam investasi usaha - PMA
- PMDN
22 190
21 192
95,45 101
Nilai investasi usaha - PMA - PMDN
556,876,646,040
3,380,726,473,796
718,076,676,040 206,200,223,796
>100 60,99
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 47
Berdasarkan gambar di atas pertumbuhan ekonomi Kota
Bitung mengalami perlambatan yang cukup signifikan di tahun
2015. Terjadi perlambatan sebesar 2,28 persen. Angka perlambatan
ini merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun pertama sejak
perhitungan Pertumbuhan Ekonomi menggunakan Harga Berlaku
Tahun Dasar 2010, akan tetapi di tahun 2016 pertumbuhan
ekonomi kota Bitung mengalami peningkatan yang signifikan
walaupun adanya moratorium Kementerian Kelautan dan
Perikanan, karena sebagian besar usaha yang potensial di Kota
Bitung dari sektor perikanan karena Kota Bitung sebagai Kota
Pelabuhan dan Pusat Industri Perikanan di Sulawesi Utara.
Terobosan yang dilakukan dalam upaya Kinerja Pemerintah
Kota Bitung dalam peningkatan kondisi perekonomian Kota Bitung
yang kondusif untuk investasi dengan membuka Kotak aduan
Masyarakat dan 100 % pengaduan yang disampaikan telah dapat
ditangani secara langsung.
17. Meningkatnya Pembangunan Infrastruktur, Aksesibilitas Dan Mobilitas Ekonomi Daerah Dengan Capaian Kinerja sebagai berikut:
Kinerja Pemerintah Kota Bitung dalam meningkatkan kualitas
infrastruktur jalan dan pemukiman dikategorikan berhasil, hal ini
tergambar pada tabel di atas dimana proporsi jalan dalam kondisi
baik target tahun 2016 sebesar 70% terealisasi 79,44 %. Capaian
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 %
Capaian
Proporsi jalan dalam
kondisi baik
70% 79,44% 113,48
Panjang Jalan yang
dibangun
250 KM 297,64 km 119,05
Rumah Tangga yang
menggunakan air bersih
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 48
kinerja ini didukung oleh Program rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan,
Program Pembangunan Jalan, Program Pembangunan Saluran
Drainase, Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong, Program
Pemeliharaan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan lainnya.
Tingkat pelayanan Jalan Kota Bitung berhasil, hal ini tergambar
pada tabel di atas dimana target 250 Km capaian kinerja sebesar
297,64 Km capaian prosentase 119,05 % terjadi peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2015 target 190 Km realisasi 130 Km
capaian 68,85 %. (Sumber data Dinas PU Kota Bitung).
Upaya pemerintah Kota Bitung dalam meningkatkan Akses
terhadap air minum bersih dapat dikatakan berhasil, hal ini
ditunjukan pada jumlah rumah tangga pengguna air bersih
sebanyak 19.130 rumah tangga pada Tahun 2016, terjadi
peningkatan 10.83% (1.870 rumah tangga) dibandingkan pada tahun
2015 hanya sebesar 17.260 rumah tangga pengguna air bersih.
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 49
B. REALISASI ANGGARAN
Dalam penyelenggaraan pemerintah yang baik, maka Pemerintah Kota Bitung menyampaikan
akuntabilitas keuangan. Anggaran yang digunakan terhadap rencana kinerja tahun 2016 bersumber dari
APBD sebesarRp.894.060.802.521,00 (delapan ratus Sembilan puluh empat miliar enam puluh juta delapan
ratus dua ribu lima ratus dua puluh satu rupiah). Realisasi anggaran dan realisasi pendapatan dan belanja
tahun 2016 seperti pada tabel berikut:
Tabel B. Realisasi – Anggaran APBD Kota Bitung Tahun 2016
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI LEBIH / (KURANG)
1. PENDAPATAN 894.060.802.521,00 850.205.129.844,00 (43.855.672.676,37)
PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain PendapatanAsli Daerah yang Sah
97.390.399.677,00 32.350.000.000,00 46.815.239.894,00
1.783.045.158,00
16.442.114.625,00
82.910.970.810,63 35.463.283.256,00 31.910.804.064,00
1.783.045.158,00
13.753.838.332,63
14.479.428.866,37 3.113.283.256,00
(14.904.435.830,00)
0,00 (2.688.276.292,37)
PENDAPATAN TRANSFER
744.254.370.844,00 714.878.128.677,00 (29.376.242.167,00)
Transfer Pemerintah Pusat
Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Transfer Pemerintah Daerah Lainnya
702.150.101.000,00 5.000.000.000,00
37.104.269.844,00
678.650.861.794,00 5.000.000.000,00
31.227.266.883,00
(23.499.239.206,00) 0,00
(5.877.002.961,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Hibah
52.416.032.000,00 52.416.032.000,00
52.416.030.357,00 52.416.030.357,00
(1.643,00) (1.643,00)
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 50
BELANJA
888.623.709.706,10
798.739.924.938,00
(89.883.784.768,10)
BELANJA OPERASI 657.488.111.551,10 575.607.679.043,00 (81.880.432.508,10)
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial
430.996.478.593,10
213.737.632.958,00 11.504.000.000,00
1.250.000,00
373.236.417.421,00
191.410.261.622,00 10.025.000.000,00
936.000.000,00
(57.760.061.172,10)
(22.327.371.336,00) (1.479.000.000,00)
(314.000.000,00)
BELANJA MODAL Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Bangunan dan Gedung Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan BelanjaAsetTetapLainnya
230.135.598.155,00 2.320.000.000,00
22.431.484.533,00 14.072.439.022,00
190.785.354.600,00 526.320.000,00
222.967.119.701,00 2.176.187.000,00
19.798.695.738,00 12.278.463.114,00
188.191.999.100,00 521.774.749,00
(7.168.478.454,00) (143.813.000,00)
(2.632.788.795,00) (1.793.975.908,00) (2.593.355.500,00)
(4.545.251,00)
BELANJA TAK TERDUGA Belanja Tak Terduga
1.000.000.000,00 1.000.000.000,00
165.126.194,00 165.126.194,00
(834.873.806,00) (834.873.806,00)
TRANSFER 719.174.899,00 7.199.174.899,00 0,00
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN
TransferBantuan Keuangan Lainnya SURPLUS/DEFISIT
719.174.899,00 719.174.899,00
4.717.917.915,90
7.199.174.899,00 7.199.714.899,00
50.746.030.007,63
0,00 0,00
46.028.112.091,73
PENERIMAAN PEMBIAYAAN Penggunaan SiLPA Penerimaan Kembali Investasi Non Permanen Lainnya
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Pengeluaran Investasi Non Permanen Lainnya
52.448.114.084,10 51.948.114.084,10
500.000.000,00 57.166.032.000,00 55.916.032.000,00
1.250.000.000,00
52.138.005.284,10 51.948.114.084,10
189.891.200,00 54.542.030.357,00 53.416.030.357,00
1.126.000.000,00
(310.108.800,00) 0,00
(310.108.800,00) (2.624.001.643,00) (2.500.001.643,00)
(124.000.000,00)
PEMBIAYAAN NETTO 4.717.917.915,90 (2.404.025.072,90) 2.313.892.843,00
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) 0,00 48.342.004.934,73
48.342.004.934,73
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 51
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
3,458,760,350.00 2,927,659,100.00 84.64
Pengadaan mebeluer sekolah 945,000,000.00 945,000,000.00 100.00
Pembinaaan minat, bakat, dan kreativitas siswa 106,254,150.00 88,410,150.00 83.21
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 146,436,200.00 125,068,200.00 85.41
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SD Negeri Manembo-Nembo (DAK)
338,650,072.00 338,650,000.00 100.00
Pengadaan Peralatan Pendidikan Matematika SD Negeri (DAK)
192,000,000.00 191,680,000.00 99.83
Pengadaan Peralatan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi SD Negeri (DAK)
140,419,928.00 135,000,000.00 96.14
Pengadaan Buku Pengayaan, Referensi dan Panduan Pendidikan SD Negeri (DAK)
450,000,000.00 445,524,750.00 99.01
Pengadaan Peralatan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi SD Swasta (DAK)
140,000,000.00 135,000,000.00 96.43
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SD Negeri Sagerat (DAK)
661,349,928.00 286,271,000.00 43.29 Penundaan transfer dana dari pusat
Diusulkan pada perubahan APBD TA 2017
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SDN Inpres 6/80 Wangurer (DAK)
338,650,072.00 237,055,000.00 70.00 Penundaan transfer dana dari pusat
Diusulkan pada perubahan APBD TA 2017
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 52
Dinas Kesehatan
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular 431,652,500.00 377,954,038.00 87.56
Penyemprotan/fogging sarang nyamuk 95,227,500.00 81,842,138.00 85.94
Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging 188,066,000.00 171,976,750.00 91.44
Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 19,200,000.00 17,356,000.00 90.40
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
70,303,000.00 67,705,000.00 96.30
Pencegahan penularan penyakit Endemik/Epidemik 14,300,000.00 6,575,000.00 45.98 Keterlambatan pemasukkan SPJ
Memperhatikan Pembuatan SPJ agar sesuai jadwal yang di tetapkan
Peningkatan imuniasasi 8,754,000.00 7,341,150.00 83.86
Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
21,157,000.00 17,808,000.00 84.17
Peningkatam komunikasi, informasi dan edukasi (ide) pencegahan dan pemberantasan penyakit
7,295,000.00 0.00 0.00 Terjadinya pemotongan anggaran
Untuk perencanaan berikut akan memperhatikan volume dan jenis kebutuhan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 7,350,000.00 7,350,000.00 100.00
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 53
Dinas Pekerjaan Umum
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program Peningkatan Jalan & Jembatan 80,870,083,000.00 80,275,953,000.00 99.27
Peningkatan Kapasitas Ruas Jalan Kelurahan Batuputih Atas-Batuputih Bawah_Hotmix (DAK IPD)
9,851,300,000.00 9,851,300,000.00 100.00
Peningkatan Kapasitas Ruas Jalan Winenet-Pinangunian_Hotmix (DAK IPD)
14,813,467,000.00 14,813,467,000.00 100.00
Peningkatan Kapasitas Ruas Jalan Sagerat-Tanjung Merah_Hotmix (DAK IPD)
14,205,316,000.00 14,205,316,000.00 100.00
Peningkatan Jalan Kecamatan Matuari Hotmix_(DAK Tambahan)
7,000,000,000.00 6,879,100,000.00 98.27
Peningkatan Jalan Kecamatan Ranowulu Hotmix_(DAK Tambahan)
8,000,000,000.00 7,970,000,000.00 99.63
Peningkatan Jalan Kecamatan Girian Hotmix_(DAK Tambahan)
8,000,000,000.00 7,950,270,000.00 99.38
Peningkatan Jalan Kecamatan Madidir Hotmix_(DAK Tambahan)
7,000,000,000.00 6,915,000,000.00 98.79
Peningkatan Jalan Kecamatan Maesa Hotmix_(DAK Tambahan)
7,000,000,000.00 6,820,000,000.00 97.43
Peningkatan Jalan Kecamatan Aertembaga Hotmix_(DAK Tambahan)
5,000,000,000.00 4,871,500,000.00 97.43
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 54
Badan Lingkungan Hidup
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
337,244,000.00 335,984,487.00 99.63
Koordinasi penilaian Kota Sehat/Adipura 65,000,000.00 64,913,799.00 99.87
Pemantauan Kualitas Lingkungan 18,244,000.00 17,609,000.00 96.52
Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingk. hidup
35,000,000.00 34,629,718.00 98.94
Pengkajian dampak lingkungan 30,500,000.00 30,331,970.00 99.45
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup
60,500,000.00 60,500,000.00 100.00
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
100,000,000.00 100,000,000.00 100.00
Peningkatan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan
28,000,000.00 28,000,000.00 100.00
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
235,926,000.00 234,438,160.00 99.37
Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air
45,000,000.00 44,938,160.00 99.86
Pengadaan Sarana dan Prasarana Perlindungan Fungsi Lingkungan Hidup
190,926,000.00 189,500,000.00 99.25
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 55
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program Penataan Administrasi
Kependudukan 563,032,000.00 444,704,537.00 78.98
Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan
3,000,000.00 2,993,750.00 99.79
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
560,032,000.00 441,710,787.00 78.87 Adanya optimalisasi penggunaan anggaran
Untuk perencanaan berikut akan memperhatikan volume dan jenis kebutuhan
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 56
Badan Kepedudukan dan Keluarga Berencana
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (Rp) (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program pelayanan kontrasepsi 426,960,000.00 371,562,285.00 87.03
Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB 46,950,000.00 45,295,420.00 96.48
Penyediaan Dana Bantuan Operasional KB (DAK Non Fisik)
380,010,000.00 326,266,865.00 85.86
Program Peningkatan Daya Jangkau dan Kualitas Penyuluhan serta kelengkapan
sarana kerja, penggerakan dan pembinaan Program KKB oleh Tenaga Lini Lapangan
195,190,000.00 194,000,000.00 99.39
Pengadaan Sarana Kerja Bagi PPLKB/PKB/PLKB (DAK)
195,190,000.00 194,000,000.00 99.39
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Fisik Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Program KB
191,151,000.00 188,480,000.00 98.60
Pengadaan Sarana KIE Kit (DAK) 191,151,000.00 188,480,000.00 98.60
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 57
Dinas Sosial
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
88,284,250.00 88,284,250.00 100.00
Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) petugas dan pedamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya
52,466,000.00 52,466,000.00 100.00
Pelatihan ketrampilan berusaha bagi keluarga miskin
17,917,750.00 17,917,750.00 100.00
Pelatihan ketrampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
17,900,500.00 17,900,500.00 100.00
Program pembinaan anak terlantar 17,450,000.00 17,450,000.00 100.00
Pengembangan bakat dan ketrampilan anak terlantar
17,450,000.00 17,450,000.00 100.00
Program Keluarga Harapan 112,777,500.00 112,252,475.00 99.53
Penyediaan Operasional Sekretariat UPPKH 70,340,000.00 70,339,975.00 100.00
Rapat Koordinasi UPPKH Tingkat Kota 17,237,000.00 17,237,000.00 100.00
Bimbingan Teknis Reguler Bagi Pendamping dan Operator Program Keluarga Harapan
25,200,500.00 24,675,500.00 97.92
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 58
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program Peningkatan Kesempatan Kerja 313,301,675.00 273,525,417.00 87.30
Penyusunan informasi bursa tenaga kerja 57,931,125.00 51,522,132.00 88.94
Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja 5,370,550.00 5,367,750.00 99.95
Penyiapan tenaga kerja siap pakai 250,000,000.00 216,635,535.00 86.65
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
226,462,400.00 150,621,746.00 66.51
Fasilitasi penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan industrial
110,931,900.00 42,312,548.00 38.14
SK Walikota Tentang Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit tahun 2016 Belum ada
SK Walikota tentang Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit tahun 2017 sedang diproses
Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan
29,644,250.00 25,544,000.00 86.17
Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakkan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
85,886,250.00 82,765,198.00 96.37
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 59
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Manengah
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif
108,000,000.00 107,061,400.00 99.13
Sosialisasi kebijakan tentang Usaha Kecil Menengah
30,000,000.00 30,000,000.00 100.00
Perencanaan, koordinasi, dan pengembangan Usaha Kecil Menengah
64,000,000.00 63,342,300.00 98.97
Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah 14,000,000.00 13,719,100.00 97.99
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
Menengah
26,800,000.00 25,527,000.00 95.25
Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan 18,000,000.00 16,727,000.00 92.93
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 8,800,000.00 8,800,000.00 100.00
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
256,255,000.00 230,102,100.00 89.79
Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
18,000,000.00 17,224,100.00 95.69
Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro kecil Menengah
138,255,000.00 133,991,500.00 96.92
Pengembangan kebijakan dan program peningkatan ekonomi lokal
100,000,000.00 78,886,500.00 78.89
Adanya efisiensi anggaran secara at cost berdasarkan pengeluaran riil
Merencanakan kembali anggaran sesuai kebutuhan
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi 68,600,000.00 66,912,000.00 97.54
Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi
34,600,000.00 34,308,000.00 99.16
Pembinaan, pengawasan, dan perhargaan koperasi berprestasi
5,500,000.00 5,500,000.00 100.00
Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi
20,000,000.00 19,268,000.00 96.34
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 8,500,000.00 7,836,000.00 92.19
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 60
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Daerah
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
289,901,000.00 281,217,050.00 97.00
Koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal
25,247,750.00 21,835,250.00 86.48
Penyelenggaraan pameran investasi 154,965,750.00 151,856,800.00 97.99
Pembuatan Bahan Promosi 109,687,500.00 107,525,000.00 98.03
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
674,021,150.00 643,693,955.00 95.50
Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama di bidang investasi
58,909,900.00 57,218,150.00 97.13
Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Bidang Perijinan Terpadu Satu Pintu
615,111,250.00 586,475,805.00 95.34
Program Peningkatan Pelayanan Pengawasan dan Advokasi
47,380,000.00 44,239,500.00 93.37
Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal
47,380,000.00 44,239,500.00 93.37
Program Peningkatan Pelayanan Perizinan 67,239,750.00 66,082,550.00 98.28
Peningkatan Pelayanan Publik Lewat Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Terpadu
67,239,750.00 66,082,550.00 98.28
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 61
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program peningkatan keamanan dan
kenyamanan lingkungan 209,900,000.00 202,837,300.00 96.64
Pengendalian keamanan lingkungan 209,900,000.00 202,837,300.00 96.64
Program pemeliharaan kantrantibmas dan
pencegahan tindak kriminal 153,225,000.00 146,625,000.00 95.69
Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan
153,225,000.00 146,625,000.00 95.69
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 62
Satuan Polisi Pamong Praja
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program pemeliharaan kantrantibmas dan
pencegahan tindak kriminal 3,917,346,500.00 3,759,084,018.00 95.96
Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja
3,904,248,000.00 3,749,937,018.00 96.05
Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi pamong praja dengan TNI/POLRI dan kejaksaan
13,098,500.00 9,147,000.00 69.83
Adanya efisiensi anggaran serta disebabkan karena tidak ada rekanan yang bisa menyediakan makanan dan minuman kegiatan pengamanan malam tahun baru pada tanggal 31 Desember 2016
Untuk perencanaan berikut akan memperhatikan volume dan jenis kebutuhan
Program pemberdayaan masyarakat untuk
menjaga ketertiban dan keamanan 37,554,950.00 36,675,000.00 97.66
Pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat
37,554,950.00 36,675,000.00 97.66
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 63
Dinas Pertanian, Kehutanan dan Ketahanan Pangan
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Air 180,239,868.00 163,825,000.00 90.89
Pengadaan Sarana dan Prasarana Irigasi Air Tanah (DAK)
40,239,868.00 38,950,000.00 96.79
Pengadaan Sarana dan Prasarana Long Storage (DAK)
140,000,000.00 124,875,000.00 89.20
Program Peningkatan Sarana Prasarana
Penyuluhan Pertanian 262,886,441.00 233,585,752.00 88.85
Rehabilitasi Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan
262,886,441.00 233,585,752.00 88.85
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 64
Dinas Kelautan dan Perikanan
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program pemberdayaan ekonomi
masyarakat pesisir 56,000,000.00 44,316,700.00 79.14
Pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir
56,000,000.00 44,316,700.00 79.14
Adanya optimalisasi dan efisiensi penggunaan anggaran sehingga beberapa jenis belanja tidak dilaksanakan
Untuk perencanaan berikut akan memperhatikan volume dan jenis kebutuhan
Program pengembangan budidaya perikanan
448,140,000.00 419,835,025.00 93.68
Pengembangan bibit ikan unggul 40,600,000.00 39,731,000.00 97.86
Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan
87,540,000.00 60,464,025.00 69.07
Adanya optimalisasi dan efisiensi penggunaan anggaran sehingga beberapa jenis belanja tidak dilaksanakan
Untuk perencanaan berikut akan memperhatikan volume dan jenis kebutuhan
Pembinaan dan pengembangan perikanan 320,000,000.00 319,640,000.00 99.89
Program pengembangan perikanan
tangkap 51,907,500.00 51,278,400.00 98.79
Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Produksi Perikanan Tangkap
20,367,500.00 19,749,500.00 96.97
Peningkatan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil
31,540,000.00 31,528,900.00 99.96
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 65
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
No. PROGRAM / KEGIATAN JUMLAH (Rp) REALISASI (%) PERMASALAHAN SOLUSI
1 2 3 4 5 6 7
Program pengembangan
pemasaran pariwisata 1,718,199,375.00 1,478,503,363.00 86.05
Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata
77,661,875.00 77,035,173.00 99.19
Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri
581,037,500.00 525,330,673.00 90.41
Koordinasi Pelaksanaan Promosi Daerah Melalui Konvensi, Insentif, Event dan Minat Khusus
1,059,500,000.00 876,137,517.00 82.69
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 66
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 67
Pemerintah Kota Bitung telah berupaya menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Bitung Tahun 2016 yang
merupakan pertanggungjawaban tentang keberhasilan dan kegagalan
dalam pencapaian kinerja yang direncanakan serta dalam rangka
Percepatan Pembangunan Infrastruktur serta Pengembangan Kawasan
untuk Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pencapaian MDGs
(pendidikan, kesehatan dan kemiskinan) dengan tata kelola pemerintahan
yang baik.
Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis akuntabilitas
kinerja yang dilakukan menunjukkan bahwa pencapaian indikator
sasaran terhadap 17 sasaran strategis dan 47 indikator kinerja
dikategorikan berhasil, walaupun demikian masih ada yang harus
menjadi perhatian Pemerintah Kota Bitung dalam peningkatan kinerja di
tahun berikut antara lain:
1. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
Dalam rangka peningkatan potensi pertumbuhan ekonomi, maka
kegiatan investasi menjadi kekuatan untuk masuknya aliran dana
baik modal asing maupun dalam negeri. Keuangan daerah melalui
kebijakan APBD Kota Bitung, APBD propinsi maupun APBN tahun
2017 dan rencana untuk tahun 2018 akan menjadi stimulus untuk
menggerakkan semua sektor produksi khususnya yang menjadi
unggulan Kota Bitung yakni sub sektor perikanan/kelautan, sektor
industri pengolahan, sektor angkutan dan komunikasi dengan potensi
pelabuhan laut dan pelabuhan peti kemas yang dimiliki Kota Bitung.
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 68
2. Mengurangi Pengangguran dan Meningkatkan Kualitas Tenaga
Kerja
Untuk mencapai kondisi tersebut, maka iklim investasi di Kota
Bitung akan terus diupayakan semakin membaik dan berkembang
lewat peningkatan peran swasta dalam menciptakan nilai tambah
produk industri dengan basis teknologi tepat guna dengan bahan
baku lokal dan menciptakan dan memperbaiki sentra – sentra
industry produk unggulan dan agroindustri, agrobisnis dan industri
rumah tangga yang ramah lingkungan serta menciptakan kemudahan
bagi investor untuk berinvestasi.
Selain hal tersebut, kebijakan peningkatan kualitas tenaga kerja
profesional yang berkualitas dan tenaga trampil juga akan terus
ditingkatkan dari tahun ketahun. Pemerintah Kota Bitung menseriusi
hal tersebut lewat berbagai program/kegiatan yang dilaksanakan oleh
berbagai SKPD terkait sehingga diharapkan upaya menurunkan
tingkat pengangguran dan peningkatan kualitas tenaga kerja dapat
tercapai.
3. Mengurangi penduduk miskin.
Tingkat kemiskinan di Kota Bitung lebih rendah dibandingkan
dengan tingkat kemiskinan rata-rata Propinsi Sulawesi Utara,
prosentase penduduk miskin dari tahun ke tahun mengalami
penurunan, yaitu pada tahun 2016 sedikit menurun menjadi 6,10
persen, dan secara absolut penduduk miskin tahun 2016 menurun
dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu dari 16,1 ribu orang menjadi
12,6 ribu orang.
Pemerintah terus berupaya untuk semakin meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan meneruskan dan lebih
memaksimalkan usaha-usaha penanggulangan kemiskinan di Kota
Bitung lewat berbagai program yang dilaksanakan baik oleh Tim
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 69
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dan SKPD
Kota Bitung yaitu berbagai kegiatan pemberdayaan usaha kecil
menengah dan koperasi, pengembangan dan penguatan kelompok
tani, peningkatan ketrampilan dan kapasitas tenaga kerja,
peningkatan daya saing produksi serta perbaikan dan pembangunan
infrastruktur pertanian, kebijakan revitalisasi pertanian perkebunan
dan kehutanan, maupun program pemerintah pusat seperti Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM), Progam Keluarga
Harapan (PKH), Jaminan Kesehatan
Demikian, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Kota Bitung Tahun 2016 ini dapat bermanfaat untuk lebih
meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang.
WALIKOTA BITUNG
MAXIMILIAAN JONAS LOMBAN
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 70
Lampiran 1. :
PENGHARGAAN TAHUN 2016
Selang proses pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, terdapat
berbagai keberhasilan pembangunan dan prestasi yang berhasil diraih
oleh Pemerintah Kota Bitung selama Tahun 2016 di antaranya dapat
disebutkan sebagai berikut :
1. Pemerintah Kota Bitung kembali meraih opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari
Badan Pemeriksaan Keuangan
Republik Indonesia (BPK RI)
yang ke-5 kalinya.
Penghargaan WTP ini di
serahkan oleh Kepala BPK RI
Perwakilan Provinsi Sulawesi
Utara Ibu Endang Tuti
Kardiani dan diterima oleh
Walikota Bitung Maximiliaan J.
Lomban yang didampingi Ketua DPRD Kota Bitung Laurensius Supit,
Senin 30 Mei 2016, bertempat di Aula kantor BPK RI Perwakilan
Provinsi Sulut.
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 71
2. Dalam rangka memperingati Lembaga Kemasyarakatan ke-52,Wakil
Walikota Bitung Ir. Maurits Mantiri menerima penghargaan dari
Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia kepada Pemerintah
Kota Bitung sebagai Kota Peduli
Hak Asasi Manusia (HAM)
bertempat di lembaga
pemasyarakatan (LAPAS) Kota
Bitung Tewaan. Penyerahan
Piagam Penghargaan tersebut
diberikan langsung oleh Gubenur
Sulawesi Utara Olly
Dondokambey,SE. Wakil
Walikota mengapresiasi
penghargaan yang diterima
Pemerintah Kota Bitung sebagai
Kota Peduli HAM, yang akan memacu dan memotivasi jajaran
Pemerintah Kota Bitung dalam rangka Memenuhi Kebutuhan HAM di
Kota Bitung.
3. Pemerintah Kota Bitung, kembali meraih penghargaan Adipura
Kategori Kota Sedang Tahun
2016. Keberhasilan
mendapatkan Adipura ini,
merupakan torehan yang ke-10
secara berturut – turut yang
diserahkan oleh Wakil Presiden
RI Bapak Yusuf Kalla bersama
Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Siti Nurbaya dan
diterima Walikota Bitung
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 72
Maximiliaan J. Lomban pada peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH)
Sedunia tingkat Nasional 2016 yang di gelar di Kabupaten Siak,
Provinsi Riau, 22 Juli 2016.
4. Bertempat di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kota Bitung, Wakil
Walikota Bitung Ir. Maurits Mantiri
menerima hasil penilaian
Penghargaan Wahana Tata Nugraha
dari Tim Penilai WTN Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia,
Jumat 2 September 2016 hasil
tersebut diserahkan langsung oleh
Ketua Tim Penilai WTN.
5. Walikota Bitung Maximiliaan J. Lomban,SE, M.Si menerima
penghargaan Bintang Kehormatan Legiun Veteran RI (LVRI) saat
mengikuti Upacara dalam
rangka memperingati hari
Veteran Nasional 2016 yang
dilaksanakan di Monumen
Trikora Mandala Sakti
Kelurahan Batulubang
Kecamatan Lembeh Selatan,
Rabu 10 Agustus 2016.
Penghargaan tersebut diberikan
langsung oleh Mayjen TNI
Marinir (Purn) Nono Soekarno selaku DPP LVRI, dimana penghargaan
tersebut diberikan sebagai tanda kehormatan atas kontribusi nyata
bagi kemajuan LVRI.
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 73
6. Stand Pemerintah Kota Bitung berhasil menjadi Juara II Stand
Pemerintah Kota/Kabupaten terbaik
kepada Pameran Pembangunan dan
ajang promosi berbagai produk
berkualitas daerah yang
diselenggarakan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara. Walikota Bitung
Maximiliaan J Lomban,SE M.Si
menerima Tropi Penghargaan
tersebut yang diserahkan langsung Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi
Utara Steven Kandouw, pada Penutupan Pameran di Kayuwatu
Manado, Sabtu 1 Oktober 2016.
7. Walikota Bitung Maximiliaan J. Lomban, SE, M.Si menerima Piagam
Penghargaan The Best Project
Implementation Unit 2016 Kota
Bitung, yang diserahkan oleh
Direktorat Jenderal Pengelolaan
Ruang Laut Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Penghargaan
tersebut diterima dalam Upacara
Bendera Peringatan Hari
Nusantara Ke-16 yang bertempat
di Lapangan Upacara Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung.
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 74
8. Peringatan HUT Kota Bitung ke 26 dalam Festival Pesona Selat
Lembeh (FPSL), menorehkan 2
(dua) iven yang mencatat rekor
Museum Record Republik
lndonesia (MURI), yakni Lomba
lari 10K (kilometer) yang diikuti
peserta terbanyak dengan peserta
32.204 pelari dan Masamper
Massal yang diikuti oleh 5000-an
penari.
9. Pemerintah Kota Bitung menerima Penghargaan dari Kementerian
Keuangan di Istana Negara
kepada Walikota Bitung
Maximiliaan Jonas Lomban,
Penyerahan piagam penghargaan
tersebut berlangsung pada
Pembukaan Rapat Kerja
Nasional Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah
2016. Kota Bitung telah
berkontribusi positif terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan, dimana
Kota Bitung mampu meraih gelar WTP secara berturut-turut sejak
Tahun 2011.
10. Walikota Bitung Maximiliaan J. Lomban menerima penghargaan dari
Universal Peace Federation Asia (UPFA) dalam bidang “Asian
Leadership and Peace” dan “Nation Building and Peace” di Bangkok,
Thailand. Penghargaan ini diberikan karena Walikota Bitung berhasil
meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menciptakan kedamaian
bagi Kota Bitung.
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 75
Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai kemajuan dan keberhasilan
selang Tahun 2016 adalah merupakan hasil dukungan dan topangan
yang diberikan oleh seluruh komponen masyarakat Kota Bitung. Karena
itu dengan hati yang tulus disampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada seluruh elemen bangsa di daerah ini, baik pimpinan dan
anggota DPRD, Jajaran FORKOPIMDA, jajaran birokrasi Pemerintah Kota
Bitung, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pimpinan Partai Politik, insan
pers, serta semua pihak yang tiada pernah berhenti mengalirkan
dukungan dalam berbagai bentuk. Dukungan tersebut tidak hanya
berupa topangan baik moral maupun materi, tetapi juga berwujud kritik,
saran dan masukan yang logis dan konstruktif yang disertai tindakan
perbaikan yang nyata.
Hasil-hasil yang telah diraih sepanjang tahun 2016 ini pastinya
membawa dampak positif bagi perjalanan Kota Bitung ke depan.
Perjuangan untuk membangun tidak akan pernah berakhir, kita tetap
terus berjuang dengan kerja keras mendayagunakan segala potensi dan
daya yang ada demi terwujudnya suatu masyarakat Kota Bitung yang
semakin maju, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera.
Visi, misi, tekad dan komitmen untuk memberikan yang terbaik
bagi masyarakat Kota Bitung melalui pelaksanaan berbagai program
pembangunan senantiasa dirasakan dan dipelihara oleh semua
komponen masyarakat Kota Bitung melalui berbagai masukan,
pandangan, ide, dan gagasan bahkan kritikan secara langsung maupun
tidak langsung, semuanya diterima ikhlas sebagai bahan koreksi dan
introspeksi untuk kemajuan Kota Bitung yang kita cintai.
Masyarakat Kota Bitung yang semakin sejahtera, semakin maju,
dan semakin berdaya saing, itulah yang paling membahagiakan kita
semua selaku warga Kota Bitung. Kota Bitung yang sama – sama kita
rintis dan bangun ini adalah untuk masyarakat, dan jika masyarakat
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 76
merasakan suatu kedamaian, kesejahteraan dan kemakmuran, maka
sesungguhnya di situlah letak esensi keberhasilan suatu pemerintahan.
Namun demikian di balik berbagai keberhasilan dan prestasi
tersebut, kami menyadari bahwa tentunya masih banyak permasalahan
yang belum dapat terselesaikan secara tuntas dan menjadi pekerjaan
rumah bagi pemerintah terutama dalam rangka menciptakan masyarakat
Kota Bitung yang benar-benar sejahtera lahir dan batin. Upaya nyata
yang terus menerus dan konsisten harus senantiasa dilakukan agar
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dapat terwujud.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa akan senantiasa memberkati
serta memberikan kekuatan lahir dan batin kepada kita semua untuk
menyelesaikan tugas mulia dalam membawa Kota Bitung tercinta menjadi
kota yang sejahtera, maju, berdaya saing dan berbudaya, serta menjadi
titik simpul dan Pintu Gerbang Indonesia di kawasan Asia Pasifik.
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 77
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %
1 Meningkatnya ketentraman,
ketertiban, keamanan, dan kenyamanan
lingkungan
Jumlah Kriminal 593 562 94,77
Jumlah Penduduk 230,000 212.305 92,30
Rasio gangguan
keamanan, ketertiban, ketentraman dan
kenyamanan Per 10. 000 Penduduk
25,78 26.47 102,67
2 Berkurangnya
pengangguran
Angka
pengangguran
16,18 % 13,18 81,85
Penduduk Yang
Bekerja
78,935 82,445 104,44
Angkatan Kerja 91,452 121.302 132,63
Rasio Penduduk Yang Bekerja(%)
84,82 % 81,48 96,06
3 Berkurangnya
kemiskinan dan meningkatnya kualitas hidup
masyarakat
Menurunnya angka
kemiskinan
6,5 % 6,10 93,84
4 Terwujudnya
pemerataaan akses layanan
pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar
- Angka Partisipasi
Murni (APM)
Sekolah Dasar 94,00 % 94,79 100,84
SMP/MTs (Sederajat)
91,59 % 94,83 103,49
- Angka Partisipasi
PENGUKURAN KINERJA
PERJANJIAN KINERJA KOTA BITUNG TAHUN 2016
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 78
Kasar (APK)
Sekolah Dasar 112,76 % 105,40 89,04
SMP/MTs (Sederajat)
112,76 % 100,41 89,90
- Rasio
guru/Murid (%)
Sekolah Dasar 4,64 4,64 100
SMP/MTs (Sederajat)
5,55 5,55 100
- Rasio guru/Murid (%)
Perkelas Rata - Rata
Sekolah Dasar 19,84 19,84 100
SMP/MTs
(Sederajat)
18,32 18,32 100
- Rasio Ketersedian Sekolah/Pendud
uk Usia Sekolah
Sekolah Dasar 1 : 180 1:180 100
SMP/MTs
(Sederajat)
1 : 254
1:254 100
5 Terwujudnya
masyarakat yang produktif dan berdaya saing
- Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja
65,00 % 65,15 100
- Jumlah Angkatan Kerja
Yang Terlatih
57.500
56,200 97,73
- Prosentase tenaga
kerja/pencari kerja yang
mendapatkan peningkatan kompetensi
Prosentase
12 % 12% 100
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 79
tenaga kerja/pencari
kerja yang mendapatkan peningkatan
kompetensi
6 Terwujudnya
layanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau
Angka Harapan
Hidup
70,35 %
70,25 99,86
7 Berkurangnya kasus penyakit menular dan
penyakit endemic
m. Angka Kesakitan DBD
- IR 88/100.000
pddk 66/100.000
pddk
75
- CFR 1,12 1,12 100
n. Angka
Kesembuhan TB
85 % 82,% 96,47
o. Angka Kematian Ibu (Absolut)
6 Kasus 4 Kasus 66,66
p. Angka Kematian Bayi (Neonatal)
12 Kasus 11 Kasus 109
8 Terwujudnya pola hidup sehat
masyarakat
Cakupan Kelurahan yang
menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat
(PHBS)
80 % 79,71% 99,63
9 Berkembangnya layanan kesehatan
reproduksi dan keluarga
berencana
Total Fertiliti Rate (Prosentase Pertumbuhan
Penduduk)
2,1 % 2,4% 95,23
10 Terwujudnya pelayanan SKPD
berbasis teknologi
- Nilai Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah
B CC 86,4
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 80
- Nilai EKPPD Tinggi Tinggi 100 - Opini BPK
WTP WTP 100
11 Meningkatkan kualitas dan
peran aparatur dalam melayani masyarakat
IKM (Indeks Kepuasan
Masyarakat)
85 % 87% 102,31
12 Terkendalinya
laju pertumbuhan penduduk
- Prosentase
anggota BKB yang ber KB
78,38% 78,34% 100
- Rata-rata jumlah anak per keluarga
2 2,3 86,4
13
Berkembangnya
Koperasi UKM dan ekonomi produktif
Pertumbuhan
Koperasi Aktif
2 %
2,6%
133,13
Pertumbuhan UMKM aktif
2 % 9,1% >100
14 Menjadikan Kota Bitung sebagai Kota Wisata
Obyek Wisata 37 Objek 44Objek >100
15 Meningkatnya kunjungan
wisatawan dalam dan luar
ke kota Bitung
Jumlah wisatawan dalam dan luar
negeri
31.000 30,421 98,13
16 Terwujudnya
kondisi perekonomian
Kota Bitung yang kondusif untuk investasi
Nilai Pertumbuhan
Ekonomi
7,92
Jumlah Perusahaan dalam investasi usaha
- PMA 22 21 95,45
- PMDN 120
Nilai investasi
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 81
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KOTA BITUNG
usaha
- PMA 1.150.680.731.800
718.0766.676.040
>100
- PMDN
3,380,726,473,796
206,200,223,796
60,99
17 Meningkatnya pembangunan infrastruktur,
aksesibilitas dan mobilitas ekonomi daerah
Proporsi jalan dalam kondisi baik
70% 60% 85,71
Panjang Jalan yang dibangun
400 KM 297,64KM 74,41
Prosentase layanan air minum dan saniasi
21.700 19.130 88,16
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya ketentraman,
ketertiban, keamanan, dan
kenyamanan lingkungan
Jumlah Kriminal 593
Jumlah Penduduk 230,000
Rasio gangguan keamanan, 25,78
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 82
ketertiban, ketentraman dan kenyamanan Per 10.
000 Penduduk
2 Berkurangnya pengangguran Angka pengangguran 16,18 %
Penduduk Yang Bekerja 78,935
Angkatan Kerja 91,452
Rasio Penduduk Yang
Bekerja(%)
84,82 %
3 Berkurangnya kemiskinan dan
meningkatnya kualitas hidup
masyarakat
Menurunnya angka
kemiskinan
6,5 %
4 Terwujudnya pemerataaan
akses layanan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
- Angka Partisipasi Murni
(APM)
Sekolah Dasar 94,00 %
SMP/MTs (Sederajat)
91,59 %
- Angka Partisipasi Kasar
(APK)
Sekolah Dasar 112,76 %
SMP/MTs (Sederajat)
112,76 %
- Rasio guru/Murid (%)
Sekolah Dasar 4,64
SMP/MTs (Sederajat)
5,55
- Rasio guru/Murid (%)
Perkelas Rata - Rata
Sekolah Dasar 19,84
SMP/MTs (Sederajat)
18,32
- Rasio Ketersedian
Sekolah/Penduduk Usia
Sekolah
Sekolah Dasar 1 : 180
SMP/MTs (Sederajat)
1 : 254
5 Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing
- Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
65,00 %
- Jumlah Angkatan Kerja
Yang Terlatih
57.500
- Prosentase tenaga
kerja/pencari kerja yang
mendapatkan peningkatan kompetensi
Prosentase tenaga
kerja/pencari kerja yang
mendapatkan
12 %
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 83
peningkatan kompetensi
6 Terwujudnya layanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau
Angka Harapan Hidup 70,35 %
7 Berkurangnya kasus penyakit
menular dan penyakit endemic
q. Angka Kesakitan DBD
- IR 88/100.000 pddk
- CFR 1,12
r. Angka Kesembuhan TB 85 %
s. Angka Kematian Ibu
(Absolut)
6 Kasus
t. Angka Kematian Bayi
(Neonatal)
12 Kasus
8 Terwujudnya pola hidup sehat
masyarakat
Cakupan Kelurahan yang
menerapkan Perilaku
Hidup Bersih Sehat (PHBS)
80 %
9 Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan
keluarga berencana
Total Fertiliti Rate (Prosentase Pertumbuhan
Penduduk)
2,1 %
10 Terwujudnya pelayanan SKPD
berbasis teknologi
- Nilai Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah
B
- Nilai EKPPD Tinggi
- Opini BPK
11 Meningkatkan kualitas dan
peran aparatur dalam
melayani masyarakat
IKM (Indeks Kepuasan
Masyarakat)
85 %
12 Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk
- Prosentase anggota BKB yang ber KB
7.92%
- Rata-rata jumlah anak
per keluarga
3
13
Berkembangnya Koperasi UKM dan ekonomi produktif
Pertumbuhan Koperasi Aktif
2 %
Pertumbuhan UMKM aktif 2 %
14 Menjadikan Kota Bitung
sebagai Kota Wisata
Obyek Wisata 37 Obyek
15 Meningkatnya kunjungan
wisatawan dalam dan luar ke kota Bitung
Jumlah wisatawan dalam
dan luar negeri
14.000 Jiwa
16 Terwujudnya kondisi
perekonomian Kota Bitung
yang kondusif untuk investasi
Nilai Pertumbuhan
Ekonomi
7,92
Jumlah Perusahaan dalam
investasi usaha
KOTA BITUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 84
PAGU ANGGARAN :
- Pendapatan 894.060.802.521,00
- Belanja 889.342.884.605,10
Bitung, 30 Maret 2016
WALIKOTA BITUNG
MAXIMILIAAN JONAS LOMBAN
- PMA 20
- PMDN 120
Nilai investasi usaha
- PMA 1.150.680.731.800
- PMDN
3.121.499.605.17
9
17 Meningkatnya pembangunan infrastruktur, aksesibilitas
dan mobilitas ekonomi daerah
Proporsi jalan dalam kondisi baik
70%
Panjang Jalan yang
dibangun
400 KM
Prosentase layanan air
minum dan saniasi
21.700