neoplasma

12
BAB 2 ISI DAN PEMBAHASAN 2.1. SKENARIO MODUL BUNYI KLIK PADA RAHANG Diah heran, setiap kali membuka dan menutup mulutnya atau rahang selalu ada bunyi-bunyian di dalam mulutnya. Tadinya dia merasa ketakutan, apa hanya dia yang mendengar sesuatu atau memang rahangnya bermasalah. Dia mengingat-ingat sejak kapan rahangnya bisa berbunyi begitu, kadang bunyinya ‘klik’, sesekali bunyi ‘kresek-kresek’. Kadang juga terasa agak nyeri kalau membuka mulut terlalu lama. Dia ingat, tahun lalu dia cabut gigi molarnya pada dokter gigi dan dokter gigi memberi saran untuk datang kembali dibuatkan gigi tiruan. Dokter giginya juga bilang kalau giginya crowding. Selanjutnya, dijelaskan juga karena oklusi gigi yang tidak normal menyebabkan terjadi peradangan pada sendi rahang. Kejadian itu sudah lama, Diah sudah lupa, oleh karena dia merasa tidak ada masalah, maka dia tidak kembali hingga saat ini ketika merasakan nyeri. 2.2. TUJUH LANGKAH PBL BERDASARKAN THE SEVEN JUMPS 2.2.1. IDENTIFIKASI ISTILAH 1. Nyeri : Sensasi tidak enak yang disebabkan oleh cedera atau penyakit/kelainan,

Upload: madherisa-paulita

Post on 14-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Neoplasma

TRANSCRIPT

Step 7

BAB 2

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1. SKENARIO MODULBUNYI KLIK PADA RAHANG

Diah heran, setiap kali membuka dan menutup mulutnya atau rahang selalu ada bunyi-bunyian di dalam mulutnya. Tadinya dia merasa ketakutan, apa hanya dia yang mendengar sesuatu atau memang rahangnya bermasalah. Dia mengingat-ingat sejak kapan rahangnya bisa berbunyi begitu, kadang bunyinya klik, sesekali bunyi kresek-kresek. Kadang juga terasa agak nyeri kalau membuka mulut terlalu lama. Dia ingat, tahun lalu dia cabut gigi molarnya pada dokter gigi dan dokter gigi memberi saran untuk datang kembali dibuatkan gigi tiruan. Dokter giginya juga bilang kalau giginya crowding. Selanjutnya, dijelaskan juga karena oklusi gigi yang tidak normal menyebabkan terjadi peradangan pada sendi rahang. Kejadian itu sudah lama, Diah sudah lupa, oleh karena dia merasa tidak ada masalah, maka dia tidak kembali hingga saat ini ketika merasakan nyeri. 2.2. TUJUH LANGKAH PBL BERDASARKAN THE SEVEN JUMPS

2.2.1. IDENTIFIKASI ISTILAH1. Nyeri

: Sensasi tidak enak yang disebabkan oleh cedera atau penyakit/kelainan, berkisar antara tidak ketidaknyamanan ringan sampai rasa sakit yang hebat.

2. Sendi rahang: Sendi yang komponen tulangnya terdiri dari kondilus mandibula dan fossa glenoid atau fossa artikularis tulang temporal yang berperan didalam proses membuka dan menutup mulut.3. Gigi molar

: Gigi geraham/gigi belakang. Ada 8 molar sulung dan 12 molar permanen.4. Pencabutan

: Tindakan pengeluaran gigi dari tulang alveolar dengan alat pencabutan.5. Oklusi

: Kontak antara permukaan gigi atas dan permukaan gigi bawah. Ada bermacam-macam oklusi : Balanced occlusion, Centric occlusion, Eccentric occlusion, Edge to edge occlusion, Ideal occlusion, Normal occlusion, dan Malocclusion.6. Crowding

: Maloklusi karena tidak proposionalnya dimensi mesio-distal secara keseluruhan gigi geligi dengan ukuran maksila atau mandibula sehingga lengkung gigi berubah. (Gigi berjejal).

7. Bunyi klik

: Suara yang jelas dari sendi temporomandibular yang dapat didengar dan dideteksi dengan stetoskop dan di palpasi selama rahang bergerak dan berhubungnan dengan kelainan internal, (Cliking).8. Bunyi kresek-kresek: Bunyi yang menandakan tingkat keparahan kelainan TMJ, dimana terjadi keausan tonjol kondilus, (Krepitus/Popping).9. Gigi Tiruan

:Gigi palsu yang digunakan untuk mengantikan gigi yang asli yang hilang karena ekstraksi gigi.2.2.2. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa saja anatomi pergerakan normal dari Temporomandibular joint ?2. Apa yang menyebabkan kelainan Temporomandibular joint ?

3. Apa yang menyebabkan Temporomandibular joint dapat meradang ?

4. Apa yang menyebabkan terjadinya bunyi krepitus dan cliking pada Temporomandibular joint ?

5. Apa saja Klasifikasi Temporomandibular joint ?

6. Apa saja macam-macam bunyi yang terjadi di Temporomandibular joint ?

7. Apa saja gejala yang dirasakan saat mengalami Temporomandibular joint ?

8. Bagaiman diagnosis yang harus dilakukan pada pasien Temporomandibular joint ?

9. Apa saja terapi yang tepat dalam menanganai Temporomandibular joint ?

10. Mengapa dapat terjadi bunyi cliking dan krepitus secara bergantian ?

11. Mengapa pada saat gigi molar dicabut, pasien disarankan untuk membuat gigi tiruan, apakah ada hubungannya dengan sendi rahang ?2.2.3 ANALISA MASALAH1. Terjadi dua jenis pergerakan dalam sendi temporomandibular (TMJ), dua jenis pergerakan ini adalah rotasi dan translasi.a. Pergerakan Rotasi Dalam sistem mastikasi rotasi terjadi ketika mulut membuka dan menutup pada titik atau sumbu yang tetap dalam kondilus. Dengan kata lain gigi terpisah dan dapat teroklusi kembali tanpa adanya perubahan posisi dari kondilus. Pada sendi temporomandibular, rotasi terjadi sebagai pergerakan dalam kavitas inferior sendi. Dengan demikian rotasi adalah pergerakan antara permukaan superior kondilus dengan permukaan inferior dari diskus artikularis. Pergerakan rotasi dari mandibula dapat terjadi pada tiga bidang yaitu horizontal, frontal, dan sagital. Pada setiap bidang hal ini terjadi pada sebuah sumbu yang akan dijelaskan pada masing-masing pembahasan.Aksis horizontal dari rotasiPergerakan mandibula di sekitar aksis horizontal adalah pergerakan membuka dan menutup mulut. Pergerakan ini disebut sebagai hinge movement dan merupakan satu-satunya yang masih dianggap sebagai pergerakan rotasi murni.Aksis vertikal dari rotasi

Pergerakan mandibula di sekitar aksis frontal terjadi ketika satu kondilus bergerak ke anteriorAksis sagital dari rotasi

Pergerakan mandibula dalam aksis sagital terjadi ketika satu kondilus bergerak kea rah inferior.b. Pergerakan TranslasiTranslasi dapat didefinisikan sebagai pergerakan dimana setiap titik dari objek yang bergerak secara simultan mempunyai kecepatan dan arah yang sama. Pada sistem mastikasi, translasi terjadi ketika mandibula bergerak maju seperti pada protrusi. Baik gigi, kondiulus dan ramus semuanya bergerak pada arah yang sama ke derajat yang sama.

Translasi terjadi pada kavitas superior dari sendi, di antara permukaan superior diskus artikularis dan permukaan inferior dari fosa artikularis. (antara kompleks diskus kondilus dan fosa artikularis).Selama pergerakan normal dari mandibula, baik rotasi dan translasi terjadi secara simultan. Dengan kata lain, ketika mandibula berotasi pada satu atau lebih aksis, setiap aksis bertranslasi (berubah orientasinya).

2. Etiologi yang menyebabkan Temporomandibular Joint adalah :a. Trauma berupa Makro-trauma (Trauma besar yang tiba-tiba dan mengakibatkan perubahan struktural, seperti pukulan pada wajah atau kecelakaan) dan Mikro-trauma (Trauma ringan tapi berulang dalam jangka waktu yang lama, sepertibruxism dan clenching. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan microtrauma pada jaringan yang terlibat seperti gigi, sendi rahang, atau otot).

b. Stress Emosional (mengakibatkan terjadinya gangguan psikotropik seperti hipertensi, asma, sakit jantung, dan/atau peningkatan tonus otot kepala dan leher. Dapat juga terjadi peningkatan aktivitas otot nonfungsional seperti bruxism atau clenching yang merupakan salah satu etiologi TMD). c. Deep pain Input/Aktivitas Parafungsional (Kebiasaan bruxism, dan kebiasaan-kebiasaan lain seperti menggigit-gigit kuku, pensil, bibir, mengunyah satu sisi, tongue thrust, dan bertopang dagu).3. Yang menyebabkan Temporomandibular Joint dapat meradang karena terjadinya pergeseran yang terus menerus antara diskus artikularis dan kondilus mandibula disebabkankan karena dislokasi letak keduanya, keruskaan ligament Temporomandibular Joint, dan Keausan yang terjadi pada kondilus mandibula. 4. Yang menyebabkan bunyi cliking dan krepitus pada Temporomandibular Joint adalah karena penggunaan yang berlebihan dengan tekanan yang kuat baik pada satu sisi rahang saat mengunyah yang menyebabkan hubungan yang terbentuk antara kondilus mandibula dan diskus artikularis mengalami pergeseran diarah anterior eminensia artikularis dan tidak dapat kembali keposisi awalnya yang menyebabkan timbulnya bunyi cliking pada penderita, sedangkan bunyi krepitus dihasilkan karena keausan yang terjadi pada tonjolan kondilus mandibula sehingga pada saat rahang dalam posisi membuka dan menutup mulut terjadi pergesekan yang menyebabkan timbulnya suara yang tidak normal dari sendi Temporomandibular Joint.5. Klasifikasi Temporomandibular Joint berupa Deviasi Bentuk, Disk. Displacement Disorders dengan adanya reduksi dan tanpa reduksi, Dislokasi, Inflamasi, Artritides (Osteoarthrosis, Osteoarthitis, Polyarthritides), dan Ankylosis.6. Berbagai macam bunyi yang terjadi selama peradangan Temporo mandibular Joint berupa bunyi cliking yang disebabkan oleh dislokasi antara kondilus mandibular dan diskus artikularis, juga adanya bunyi krepitus yang disebabkan oleh ausnya tonjolan pada kondilus mandibula karena pemakaian yang terlalu berlebihan. 7. Gejala yang timbul pada saat peradangan Temporomandibular Joint adalah Nyeri di sekitar sendi rahang disertai nyeri kepala, trismus, gangguan pengunyahan, bunyi sendi ketika membuka/menutup mulut yang disertai dengan rasa nyeri, nyeri otot utama leher dan bahu, disertai dengan nyeri telinga dan telinga berdengung.

8. Diagnosis yang dilakukan pada penderita Temporomandibular Joint adalah Anamnesisberupa anamnesis kronologis dan komprehensif dan pemeriksaan fisik pasien, meliputi anamnesis dan pemeriksaan gigi, penting untuk mendiagnosis kondisi kondisi spesifik untuk menentukan pemeriksaan lebih lanjut, jika ada, dan untuk memberikan terapi spesifik. Pemeriksaan Klinis berupa pemeriksaan Ekstraoral (Rentang pergerakan rahang, bunyi yang terjadi pada sendi baik cliking maupun kprepitus) dan pemeriksaan Intraoral yang mencakup (Hubungan oklusi, Freeway Space, Overjet dan Overbite, adanya gigi yang tanggal, terdapatnya protesa, adanya kontak gigi premature juga terdapatnya atrisi dan bekas abrasi pada gigi). Pemeriksaan penunjang berupa Pemeriksaan Radiologis dengan Rotgen Panoramik, CT-Scan dan MRI.9. Terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi pasien dengan keluhan nyeri pada Temporomandibular Joint adalah :

a. Perawatan Non-Bedah (Komunikasi dengan Penderita, Mengistirahatkan Rahang/Jaw Rest, Farmakoterapi dengan menggunkana NSAID, analgetik dan antiinflamasi, juga melatih rahang untuk bergerak, menggunakan alat intraoral untuk menghilangkan kebiasaan parafungsional, juga dengan perawat psikososial.

b. Perawatan dengan Bedah

10. Terjadinya bunyi kliking dan krepitus secara bergantian disebabkan kondilus mandibula dan diskus artikularis mengalam dislokasi atau pergeseran tempat dari posisinya sehingga menyebabkan terjadinya bunyi kliking juga disertai dengan keausan tonjolan kondilus mandibula yang menyebabkannya mengalami pergesekan dan menyebabkan bunyi krepitus.

11. Pemakaian gigi tiruan disarankan untuk menjaga kondisi oklusi gigi agar tidak terjadi maloklusi yang dapat menyebabkan resiko terjadinya nyeri sendi Temporomandibular Joint, karena kehilangan gigi dapat menyebabkan terjadinya kontak premature pada gigi disertai dengan maloklusi yang tidak nyaman bagi penderita.2.2.4 KERANGKA KONSEP

2.2.5 LEARNING OBJECT

1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang Temporomandibular Disorders yang terdiri dari:

a. Etiologi dari Temporomandibular Disordersb. Klasifikasi dari Temporomandibular Disorders

c. Gejala yang terjadi pada Temporomandibular Disorders

d. Diagnosa pada Temporomandibular Disorders

e. Terapi yang tepat pada Temporomandibular DisordersTemporomandibular

Disorders

Perawatan Bedah

Nyeri Sendi

Trauma

Maloklusi

Gigi Hilang

Perawatan Non-Bedah