nefrotik sindrom
TRANSCRIPT
NEFROTIK SINDROM
Disusun oleh:
Sufi Indriani (105070200111002)Firdani Sam Lubis (105070207111002)Rize Umami (105070207111019)
DEFINISI
Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma yang menimbulkan proteinuria hipoalbumin, hiper lipida dan edema. ( Betz : 2002 ; 233 ).
Sindrom Nefrotik adalah Status klinis yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas membran glomerulus terhadap protein, yang mengakibatkan kehilangan protein urinaris yang massif (Donna L. Wong, 2004).
ETIOLOGI1. Nefrotic sindrom bawaan.
2. Nefrotic sindrom sekunder
Nefrotic sindrom bawaan.
Gejalanya adalah edema pada masa neonatus.
resisten terhadap semua pengobatan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah pencangkokan ginjal pada masa neonatus namun tidak berhasil. Prognosis buruk dan biasanya penderita meninggal dalam bulan-bulan pertama kehidupannya.
Nefrotic sindrom sekunder
Disebabkan Oleh :◦Malaria kuartana atau parasit lain.◦Penyakit kolagen seperti lupus
eritematosus diseminata, purpura anafilaktoid.
◦Glumeronefritis akut atau glumeronefritis kronis, trombisis vena renalis.
◦Bahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas, sengatan lebah, racun oak, air raksa.
FAKTOR RESIKO
Kondisi medis yang dapat merusak ginjal.Jenis kelamin, Laki-laki lebih tinggi dari
pada wanita.Ras, kulit hitam lebih tinggi terserang. Obesitas.Infeksi tertentu : HIV, Hepatitis B,
hepattis C, dan malaria
FAKTOR RESIKO
International Study of Kidney Disease in Children (ISKDC), faktor utama :
Diet rendah protein selama kehamilan menyebabkan terjadinya penurunan pembentukan nefron dan supresi sistem renin-angiotensin yang menyetuskan peningkatan tekanan darah dan penurunan laju filtrasi. Pertumbuhan ginjal tidak sebaik pertumbuhan organ tubuh lainnya, sehingga ukuran ginjal tampak lebih kecil saat lahir.
FAKTOR RESIKO
usia awitan >6 tahun memiliki risiko terjadinya SN resisten steroid
karena gangguan imunitas selular melalui pembentukan klon sel T abnormal yang menghasilkan mediator kimia (limfokin), sehingga terjadi peningkatan permeabilitas membran basalis dan menyebabkan proteinuria
PATOFISIOLOGI
terlampir
MANIFESTASI KLINIS
Edema biasanya bervariasi dari bentuk ringan sampai berat(anasarka)
Anoreksia dan diare disebabkan karena edema mukosa usus. Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat badan meningkat dan
keletihan umumnya terjadi. Gagal tumbuh dan pelisutan otot (jangka panjang), Penurunan jumlah urin : urine gelap, berbusa Pucat Hematuri Anoreksia dan diare disebabkan karena edema mukosa usus. Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat badan meningkat dan
keletihan umumnya terjadi. Gagal tumbuh dan pelisutan otot (jangka panjang),
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A. Uji urine
-Protein urin – meningkat
-Urinalisis – cast hialin dan granular, hematuria
-Dipstick urin – positif untuk protein dan darah
-Berat jenis urin – meningkat
B. Uji darah
-Albumin serum – menurun
-Kolesterol serum – meningkat
-Hemoglobin dan hematokrit – meningkat (hemokonsetrasi)
- Laju endap darah (LED) – meningkat
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Biopsi ginjal merupakan uji diagnostik yang tidak dilakukan secara rutin.
Foto Thorax PA dan LDK dilakukan bila ada sindrom gangguan nafas untuk mencari penyebabnya apakah pneumonia atau edema paru akut.
CT SCAN Untuk mengetahui tingkat keparahan
atau luas daerah yang masih bisa berfungsi dan yang telah rusak.
PENATALAKSANAAN
Menurut Arif Mansjoer,2000:
a. Istirahat sampai edema tinggal sedikit.
b. Bila edema tidak berkurang dengan pembatasan garam, dapat digunakan diuretik, biasanya furosemid 1 mg/kgBB/hari.
c. Cegah infeksi.
d. Pantau dan pertahankan keseimbangan cairan
KOMPLIKASI
Penurunan volume intravaskuler (syok hipovolemik)
Kemampuan koagulasi yang berlebihan (trombosit vena)
Perburukan nafas (berhubungan dengan retensi cairan)
Kerusakan kulit.InfeksiPeritontis (berhubungan dengan asietas). Efek samping steroid yang tidak diinginkan.(Suzzane,2010)
TERIMA KASIH