natuna

13
DRS. H. ILYAS SABLI, M.Si Tempat/Tgl Lahir : Serasan 31 Agustus 1960 Alamat : Jl. Soekarno Hatta RT.001/RW.003, Ranai Agama : Islam Riwayat Pendidikan : * Tamat SDN I Tarempa tahun 1973 * Tamat SMP Siantan Tarempa tahun 1976 * Tamat SMA Negeri Pemangkat tahun 1981 * Tamat Universitas Tanjung Pura (S1 Ilmu Administrasi) Pontianak tahun 1986 * Tamat Universitas Tanjung Pura (S2 Magister Sains Ilmu Administrasi Negara) Pontianak tahun 2007 Pengalaman Organisasi : * Ketua KORPRI Kabupaten Natuna * Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Natuna * Ketua PMI Kabupaten Natuna * Ketua Badan Pengelola Natuna Gerbang Utaraku * Ketua Penasehat Himpunan Keluarga Serasan Pengalaman Kerja : 1. Pegawai Negeri Sipil dari Tahun 1988 sampai sekarang 2. Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna dari Tahun 2001 sampai 2010 WAKIL BUPATI NATUNA IMALKO, S.Sos Tempat/Tgl Lahir : Ranai, 5 Juni 1972 Alamat : Jl. DKWM Rasyid No. 07 Ranai Agama : Islam Riwayat Pendidikan : * Tamat SDN 01 Ranai tahun 1985 * Tamat MTs Darul Ulum Ranai tahun 1988 * Tamat SMA Negeri 02 Tanjung Pinang tahun 1991 * Tamat Sarjana Ilmu Sosial UNTAN Pontianak tahun 2007 Pengalaman Organisasi : * Anggota Pemuda Pancasila tahun 1999 - 2004

Upload: dewi-yurika-sari

Post on 26-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: NATUNA

DRS. H. ILYAS SABLI, M.SiTempat/Tgl Lahir   : Serasan 31 Agustus 1960Alamat                 : Jl. Soekarno Hatta RT.001/RW.003, RanaiAgama                 : Islam

Riwayat Pendidikan :

    * Tamat SDN I Tarempa tahun 1973    * Tamat SMP Siantan Tarempa tahun 1976    * Tamat SMA Negeri Pemangkat tahun 1981    * Tamat Universitas Tanjung Pura (S1 Ilmu Administrasi) Pontianak tahun 1986    * Tamat Universitas Tanjung Pura (S2 Magister Sains Ilmu Administrasi Negara) Pontianak tahun 2007  Pengalaman Organisasi :

    * Ketua KORPRI Kabupaten Natuna    * Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Natuna    * Ketua PMI Kabupaten Natuna    * Ketua Badan Pengelola Natuna Gerbang Utaraku    * Ketua Penasehat Himpunan Keluarga Serasan

Pengalaman Kerja :

   1. Pegawai Negeri Sipil dari Tahun 1988 sampai sekarang   2. Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna dari Tahun 2001 sampai 2010

WAKIL BUPATI NATUNA

IMALKO, S.SosTempat/Tgl Lahir   : Ranai, 5 Juni 1972Alamat                 : Jl. DKWM Rasyid No. 07 RanaiAgama                 : IslamRiwayat Pendidikan :

    * Tamat SDN 01 Ranai tahun 1985    * Tamat MTs Darul Ulum Ranai tahun 1988    * Tamat SMA Negeri 02 Tanjung Pinang tahun 1991    * Tamat Sarjana Ilmu Sosial UNTAN Pontianak tahun 2007

Pengalaman Organisasi :

    * Anggota Pemuda Pancasila tahun 1999 - 2004    * Pengurus KNPI Kabupaten Natuna tahun 1999 - 2004    * Ketua Ormas Persatuan Pemuda Kota Ranai tahun 2004 - 2009    * Ketua KADIN Kabupaten Natuna tahun 2003 - 2009

Pengalaman Kerja :

Page 2: NATUNA

    * Direktur PT Natuna Jaya di Ranai  tahun 1997 - 2009    * Anggota DPRD Kabupaten Natuna 2009 - 2010

VISI KABUPATEN NATUNA MENUJU NATUNA MAS (MAKMUR, ADIL DAN SEJAHTERA) TAHUN 2020

 MISI KABUPATEN NATUNA 

TERWUJUDNYA SUMBER DAYA MANUSIA NATUNA YANG BERKUALITAS, KOKOH IMANNYA, SEHAT BADANNYA, MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN MAJU EKONOMINYA DENGAN PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM SECARA BENAR DAN BERHASIL GUNA.

TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR DASAR YANG SIAP PAKAI SAMPAI KE TINGKAT DESA DAN PERMUKIMAN TERPENCIL.

TERLAKSANANYA PELAYANAN PRIMA OLEH APARATUR PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA TERHADAP SELURUH KEPENTINGAN RAKYAT  

SEJARAH SINGKAT KABUPATEN NATUNA

Sejarah Kabupaten Natuna tidak dapat dipisahkan dari sejarah Kabupaten Kepulauan Riau, karena sebelum berdiri sendiri sebagai daerah otonomi, Kabupaten Natuna merupakan bahagian dan Wilayah Kepualauan Riau.

Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia, Propinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1956 menggabungkan diri ke dalam Wilayah Republik Indonesia, dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonomi Tingkat II yang dikepalai Bupati sebagai kepala daerah yang membawahi 4 kewedanaan sebagai berikut:

Kewedanaan Tanjungpinang, meliputi Kec. Bintan Selatan (termasuk Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur).

Kewedanaan Karimun, meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro.

Kewedanaan Lingga, meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang.

Kewedanaan Pulau Tujuh, meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tembelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur.

Kewedanaan Pulau Tujuh yang membawahi Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur beserta kewedanaan laiannya dihapus berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965. Berdasarkan ketetapan tersebut, terhitung 1 Januari 1966 semua daerah administrative kewedanaan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapus.

Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 dari hasil pemekaran Kabupaten Kepulauan Riau, yang terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Barat, Jemaja, Siantan, Midai, dan Serasan

Page 3: NATUNA

dan satu Kecamatan Pembantu Tebang Ladan.

Seiring dengan kewenangan otonomi daerah, Kabupaten Natuna kemudian melakukan pemekaran daerah kecamatan, yang hingga tahun 2004 menjadi 10 kecamatan dengan penambahan, Kecamatan Palmatak, Subi, Bunguran Utara, dan Pulau Laut dengan jumlah kelurahan/desa sebanyak 53.

Hingga tahun 2007, Kabupaten Natuna telah memiliki 16 Kecamatan. 6 Kecamatan pemekaran baru itu diantaranya adalah Kecamatan Pulau Tiga, Bunguran Timur Laut, Bunguran Tengah, Siantan Selatan, Siantan Timur dan Jemaja Timur dengan total jumlah kelurahan/desa sebanyak 75.

Namun setelah keluarnya Undang - undang No. 33 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas pada tanggal 21 Juli 2008 dimana beberapa Kecamatan yang antara lain Kecamatan Siantan, Kecamatan Siantan Tengah, Kecamatan Siantan Selatan, Kecamatan Palmatak, Kecamatan Jemaja dan Kecamatan Jemaja Timur masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan Anambas, maka pada saat ini daerah administrasi Kecamatan di Kabupaten Natuna hanya tinggal 12 Kecamatan.  

Lambang DaerahLAMBANG KABUPATEN NATUNA      PENJELASAN LAMBANG KABUPATEN NATUNAArti Lukisan dalam Perisai:

1. Tali Berpilin Tiga berwarna kuning yang melingkari gambar lambang, melambangkan etika falsafah adat yang selalu dijunjung.

2. Sebuah Sampan Kolek berwarna hitam dan Linggi berwarna merah melambangkan penghidupan dan semangat kebaharian masyarakat Kabupaten Natuna.

3. Laut Bergelombang Enam Lapis berwarna putih melambangkan Administratif Kabupaten Natuna dengan kecamatan-kecamatan pada awal dibentuknya.

4. Bintang Bersegi Lima berwarna kuning emas melambangkan kepercayaan masyarakat Kabupaten Natuna terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5. Daun Cengkeh Dua Belas Helai berwarna hijau daun dan Sepuluh Buah Bunga Cengkeh berwarna coklat muda melambangkan tanggal dan bulan terbentuknya Kabupaten Natuna.

6. Setangkai Mayang Kelapa Sembilan Helai di kanan dan kiri tangkai berwarna kuning melambangkan tahun terbentuknya Kabupaten Natuna,

7. Tapak Sirih berwarna kuning emas dan Sebilah Keris berwarna hitam dan warna Tangkai coklat melambangkan wadah pemersatu yang agung dan unsur budaya.

8. Peta Indonesia berwarna putih dan Titik Api berwarna merah pada daerah peta Kabupaten Natuna melambangkan Wilayah Kabupaten Natuna yang terletak pada kawasan yang sangat strategis serta penghasil minyak dan gas.

9. Lima Gerbang berwarna kuning melambangkan keluwesan masyarakat Natuna.

10. Tulisan “NATUNA” berwarna merah darah melambangkan nama Kabupaten Natuna.

Page 4: NATUNA

Warna Lambang:

Warna yang digunakan adalah: hijau lumut, hijau daun, biru, kuning, kuning emas, merah, merah darah, hitam, putih dan coklat muda.

Catatan: Peta Negara lain berwarna hitam, Gambar Dasar Peta berwarna biru, Keris berkelok empat, Ulu Keris menghadap ke kanan, Les Kolek berwarna biru

 

ProfilNama Resmi :  Kabupaten Natuna    

Ibukota :  Ranai    

Provinsi  :  Kepulauan Riau    

Batas Wilayah :  

Utara : Vietnam dan Kamboja.Selatan : Kabupaten Kepulauan RiauBarat : Semenanjung Malaysia dan Pulau Bintan Kabupaten Kepualaun Riau.Timur : Malaysia Timur dan Kalimantan Barat

   

Luas Wilayah :   2.009,04 Km²    

Jumlah Penduduk :   74.072 Jiwa     

Wilayah AdministrasiWebsite

:: Kecamatan : 12, Kelurahan : 6, Desa : 27http://natunakab.go.id

  (Permendagri No.66 tahun 2011)

Arti Logo

Pulau Natuna Menyimpan Cadangan Gas Alam Terbesar di Dunia

Page 5: NATUNA

Membicarakan Natuna akan terpikir sebuah kabupaten yang terdiri dari ribuan pulau terletak di ujung utara Indonesia dengan jarak lebih dari 1.250 km dari Jakarta.

Kepulauan Natuna memiliki cadangan gas alam terbesar di kawasan Asia Pasifik bahkan di Dunia. Di dalam perut buminya juga bergelimang minyak. Tak hanya itu, di kepulauan yang terletak di teras depan Negara Indonesia ini menghampar aneka jenis terumbu karang yang sangat memukau.

Dimana kita bisa menemukan berbagai material tambang seperti gas alam, minyak bumi, dan pasir kuarsa dalam jumlah besar? Jawabnya, Kepulauan Natuna. Kekayaan mineral tambang tersebut bukan hanya terhampar di darat, tetapi juga tersebar bertaburan di bawah dasar laut.Menurut hitungan pemerintah, Natuna memiliki cadangan gas alam terbesar di kawasan Asia Pasifik Hal ini merujuk pada salah satu ladang gas yang terletak 225 kilometer (km) sebelah utara Natuna.

Di sini tersimpan cadangan gas alam dengan volume sebesar 222 triliun kaki kubik (TCT). Selain itu, gas hidrokarbon yang bisa ditambang mencapai 46 TCT. Angka itu tentu saja belum termasuk cadangan gas alam yang terdapat di bagian barat Natuna yang dikelola juragan minyak raksasa kelas dunia.

Bukan hanya berjaya di sektor gas alam. Natuna juga diselimuti minyak bumi yang seolah tiada pernah ada habisnya. Sumur-sumur off shore yang berada di bagian timur Natuna itu terus memancarkan minyaknya.Jadi, wajar saja kalau sektor migas di Kabupaten Natuna ini menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Migas yang berasal dari pelapukan fosil binatang laut selama jutaan tahun silam itu memberi kontribusi sekitar 10,11 persen dari perekonomian Kepri.Sayangnya di kuasai pihak asingPengeboran minyak lepas pantaiPendapatan dari penambangan migas di seluruh sumur eksplorasi di Natuna sangatlah menggiurkan. Pada tahun 2007 misalnya, nilainya mencapai 21,8 triliun rupiah. Betapa makmur dan sejahteranya bila semua hasil eksplorasi ini dinikmati sepenuhnya oleh bangsa Indonesia.

Sayangnya, sebagian besar hasil eksplorasi tersebut dikuasai oleh perusahaan swasta asing. Maklum, baik modal, tenaga ahli, maupun peralatan

Page 6: NATUNA

hampir seluruhnya disuplai oleh Exxon Mobil, Conoco Philips, Star Energy, dan Primer Oil.

Praktis, pembagian keuntungan dari bisnis tersebut sebagian besar dinikmati oleh mereka. Sedangkan Indonesia sebagai pemilik kekayaan alam tersebut hanya mendapat sedikit keuntungan.

Bayangkan, dari total pendapatan yang mencapai puluhan triliun rupiah itu, Kabupaten Natuna hanya kecipratan Rp 225 miliar. Sementara itu, pemerintah pusat kebagian sekitar Rp 525 miliar. Sedangkan triliunan rupiah lainnya menjadi hak milik perusahaan asing alias menguap ke negara lain.Tak mengherankan kalau kondisi sosial ekonomi masyarakat di Natuna tak beranjak sejahtera. Lihat saja nilai Indeks Pengembangan Manusia (IPM) yang diukur berdasarkan kelangsungan hidup, pengetahuan, dan daya beli. Semakin tinggi IPM, tingkat kesejahteraan hidup masyarakat kian makmur.Fakta menunjukkan, ternyata Kabupaten Natuna yang bergelimang migas tersebut memiliki IPM terendah dibandingkan dengan lima kabupaten/kota lainnya di Kepri. Itu artinya, angka harapan hidup, tingkat pendidikan, dan pengeluaran riil per kapita di Natuna berada pada urutan paling buncit. Sebuah fakta yang ironis memang.

Ilustrasi sarana perlengkapan untuk proses pengeboran minyak di NatunaSelain banyak pantai dan pulau masih “perawan” Natuna juga super kaya

dengan kandungan gas maupun minyak bumi. Terasa tak lengkap jika membicarakan Natuna tanpa kandungan alam gas alam yang disebutkan oleh para ahli, memiliki cadangan terbesar Asia Pasifik bahkan di dunia.Yaitu Blok Natuna D-Alpha merupakan blok gas dan minyak yang menyimpan sekitar 500 juta barel. Total potensi gas diperkirakan mencapai 222 triliun kaki kubik, dan inilah cadangan terbesar di dunia yang tidak akan habis dieksplorasi 30 tahun ke depan.

Potensi gas yang recoverable sebesar 46 tcf (46,000 bcf) atau setara dengan 8,383 miliar barel minyak (1 boe, barel oil equivalent = 5.487 cf ).Dengan potensi sebesar itu, dan asumsi harga rata-rata minyak US$ 75 / barel selama periode eksploitasi, nilai potensi ekonomi gas Natura adalah US$ 628,725 miliar atau sekitar Rp 6.287,25 triliun (kurs US$/Rp = Rp 10.000). Bandingkan dengan APBN 2010 yang hanya Rp 1.047,7 triliun.Terhitung 2 November 2010 hingga 2 Maret 2011, Premier Oil telah mendeteksi kandungan minyak dan gas di kawasan Blok D Alpa Natuna.Premier Oil perusahaan pengeboran minyak dan gas yang berkantor pusat di Inggris itu bakal melakukan pengeboran selama 30 tahun sesuai dengan kontrak kerja dengan pemerintah Indonesia mulai tahun 2007.Pelaksanaannya secara bertahap, masa penjajakan potensi 10 tahun jika tidak menemukan potensi Migas yang bernilai ekonomis, maka pengeboran dihentikan.

Goverment Affairs, Manager PT Premier Oil, Nina Marlina menjelaskan, butuh waktu hingga 2 Maret 2011 untuk mendeteksi kandungan Migas Blok yang berada di utara laut Natuna. Hal itu dia paparkan di aula kantor bupati Natuna di Ranai beberapa waktu lalu.

Saat itu, Nina hadir juga Kepala Humas dan Hubungan Kelembagaan, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan gas (BP. Migas), Elan Biantoro bersama jajaran Kontraktor Premier Oil.Terkait hal itu, guna menunjang pelaksanaan proses eksploitasi, Premier Oil meminta kepada pemerintah Natuna untuk menyiapkan kelengkapan. Misalnya kantor Bea Cukai, Sah Bandar, Petugas Karantina dan Imigrasi, karena awal November ini kapal-kapal pembawa logistik dan lain nya mulai beroperasi di Natuna.

Page 7: NATUNA

Plt Bupati Natuna, Raja Amirullah menyambut baik kunjungan kerja BP Migas dan Premier Oil ke daerahnya.

Posisi Natuna yang Strategissumber:Legenda, Sejarah dan Aura Mistis Pulau Natuna

  inno vasion  

Sesuai dengan pepatah, tak kenal maka tak sayang. Pertama kita mulai dengan sejarah dari pulau natuna, sebuah kabupaten dari kepulauan Riau.

Sejarah: Sejarah Kabupaten Natuna tidak dapat dipisahkan dari sejarah Kabupaten Kepulauan Riau, karena sebelum berdiri sendiri sebagai daerah otonomi, Kabupaten Natuna merupakan bahagian dan Wilayah Kepulauan Riau. Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 yang disahkan pada tanggal 12 Oktober 1999, dengan dilantiknya Bupati Natuna Drs. H. Andi Rivai Siregar oleh Menteri Dalam Negeri ad interm Jenderal TNI Faisal Tanjung di Jakarta.

Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia, Propinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1956 menggabungkan diri ke dalam Wilayah Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonomi Tingkat II yang dikepalai Bupati sebagai kepala daerah yang membawahi 4 kewedanaan sebagai berikut:

* Kewedanaan Tanjungpinang, meliputi Kecamatan Bintan Selatan (termasuk Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur).* Kewedanaan Karimun, meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro.

Page 8: NATUNA

* Kewedanaan Lingga, meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang.* Kewedanaan Pulau Tujuh, meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tembelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur.

Kewedanaan Pulau Tujuh yang membawahi Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur beserta kewedanaan laiannya dihapus berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965. Berdasarkan ketetapan tersebut, terhitung 1 Januari 1966 semua daerah administratif kewedanaan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapus.

Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 dari hasil pemekaran Kabupaten Kepulauan Riau yang terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Barat, Jemaja, Siantan, Midai dan Serasan dan satu Kecamatan Pembantu Tebang Ladan.

Seiring dengan kewenangan otonomi daerah, Kabupaten Natuna kemudian melakukan pemekaran daerah kecamatan yang hingga tahun 2004 menjadi 10 kecamatan dengan penambahan, Kecamatan Pal Matak, Subi, Bunguran Utara dan Pulau Laut dengan jumlah kelurahan/desa sebanyak 53.

Hingga tahun 2007 ini Kabupaten Natuna telah memiliki 16 Kecamatan. 6 Kecamatan pemekaran baru itu diantaranya adalah Kecamatan Pulau Tiga, Bunguran Timur Laut, Bunguran Tengah, Siantan Selatan, Siantan Timur dan Jemaja Timur dengan total jumlah kelurahan/desa sebanyak 75.

Legenda pulau Natuna

Menurut legenda, penghuni pertama Pulau Natuna Besar adalah Demang Megat. Alkisah, ada seorang anak yang terbawa hanyut sebatang kayu. Anak itu, menurut kisah, berasal dari Siam (Thailand). Kala itu pulau tersebut belum bernama.

Air laut yang menghanyutkan kayu itu kemudian mendamparkannya di sebuah pulau. Entah atas kekuatan dari mana tiba-tiba anak itu berubah besar dan berbulu. Dialah yang kemudian disebut Demang Megat. Oleh Wan Tarhusin, warga Natuna yang mengisahkan legenda itu, Demang Megat juga memiliki kekuatan dan kesaktian. Demang Megat, yang menjadi penghuni pertama Pulau Natuna Besar itu, kemudian menikah dengan seorang putri Kerajaan Johor bernama Engku Fatimah. Kala itu Engku Fatimah tengah berlayar menuju gugusan Kepulauan Natuna dan kemudian mendarat di pantai Pulau Natuna Besar. Di bawah sebuah pohon besar bernama bungur di pulau itulah Engku Fatimah bertemu dengan Demang Megat. Karena saling terpikat, mereka kemudian menikah dan tinggal di pulau itu. 

Dari nama pohon tempat pertemuan antara Engku Fatimah dan Demang Megat itulah tanah atau pulau itu kemudian disebut Bunguran. Pernikahan itu berjalan langgeng dan merupakan berkah bagi Engku Fatimah. Sebelumnya ia telah 40 kali menikah, tetapi tak berapa lama setelah menikah suaminya selalu meninggal. Hanya bersama Demang Megat perkimpoian Engku Fatimah bisa langgeng. Oleh Kerajaan Johor, Demang Megat kemudian digelari Datuk Kaya. ”Gelar itu diberikan untuk yang pertama kalinya, dan gelar itu merupakan gelar tertinggi,”

Keberagaman itu membuat Natuna menjadi makin kaya. Tidak hanya karena sumber daya alam yang dimilikinya dan segala potensi kelautan yang menjadi anugerahnya, tetapi juga

Page 9: NATUNA

kekayaan latar belakang warga yang mendiaminya. Sejarah, legenda, dan nama kemudian menjadi latar belakang yang menjadikan apa yang terjadi saat ini makin berurat-berakar.

Umumnya, legenda mengisahkan tentang pertemuan aneka suku bangsa di tempat yang baru dan tak bernama. Di Natuna, saat ini pertemuan itu makin mendapat makna karena perjumpaan lebih banyak budaya, suku, dan bangsa, yang tentu saja diharapkan makin memperkaya Natuna.

Komposisi etnis kabupaten natuna pada tahun 2000 berdasarkan sensus penduduk.

Etnis: Melayu = 85,27 %Jawa = 6,34 %Tionghoa = 2,52 %Minangkabau = 0,70 %Batak = 0,50 %Bugis = 0,38 %Banjar = 0,14 %Lain-lain = 4,15 %

Potensi Pulau natuna

Selain letaknya yang strategis, kawasan pulau natuna dan sekitarnya pada hakikatnya dikaruniai serangkaian potensi, dan sumber daya alam yang belum dikelola secara memadai atau ada yang belum sama sekali, yaitu :

=. Sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton pertahun dengan total pemanfaatan hanya 36%, yang hanya sekitar 4,3% oleh kabupaten natuna.=. Pertanian dan perkebunan seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit, dan cengkeh.=. Objek wisata: bahari(pantai, pulau selam) gunung, air terjun, gua, dan budidaya.=. Ladang gas D-Alpha yg terletak 225km di sebelah utara natuna (ZEE). dengan total cadangan 222trillion cubic feet(TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu sumber terbesar di ASIA.

Masjid Raya Natuna terletak dan merupakan bagian dari komplek gerbang utaraku, kawasan yang dipersiapkan sebagai pusat pemerintahan dan, bisnis natuna di wilayah Ranai yang menjadi ibukota kabupaten Natuna, Dengan Masjid sebagai titik pusat. Kawasan ini akan dilengkapi dengan 8 pusat aktivitas masyarakat :

1. Masjid Agung2. Menara3. Asrama Haji4. Gedung pertemuan5. Gedung pendidikan6. Gedung komersial7. Gerbang8. Plaza serta taman kota.

Aura Misteri di balik Gunung Natuna/Ranai, Kepulauan Riau

Manusia bijak akan mampu membaca tanda-tanda alam untuk membantu kehidupannya. Demikian juga nelayan di pulau Natuna dan sekitarnya akan memanfaatkan tuah dari Gunung Ranai.

Page 10: NATUNA

Gunung yang memiliki ketinggian 1.035 di atas permukaan laut itu berada di pulau Ranai namun demikian menjadi pedoman bagi nelayan untuk berlayar. Sama halnya dengan petani tradisional yang berpedoman pada bintang di langit untuk memulai cocok tanam.

Bila puncak gunung Ranai sedang diselimuti awan tebal, maka masyarakat setempat yang mayoritas nelayan tidak akan melaut.

Masyarakat percaya, apabila puncak gunung diselimuti awan tebal, maka perairan laut Natuna sedang tidak bersahabat.Hujan lebat, gelombang besar.

Jika Gunung Ranai tampak ada langit yang cerah tanpa awan, pertanda laut sedang menyambut para nelayan untuk menangkap ikan maupun berlayar.

Walau gunung ini tergolong tidak tinggi, tapi karena posisinya berada di tengah laut maka hempasan angin sangat kuat, terasa melebihi ketika mendaki gunung diatas 3.000 meter.

Belum lagi kabut tebal dan angin dahsyat menerjang gunung Ranai, maka pendaki harus waspada dan mempersiapkan tenda untuk menginap. Gawat dan penuh tantangan.

Konon cerita dari masarakat disana bahwa Gunung Ranai terdapat kehidupan Alam Gaib yang sangat mistis bahkan hingga kini masih terselimut rapi di balik Gunung Ranai, Yang diyakini Penduduk sana tempat tinggal Makluk Halus.

Demikian Di Ceritakan H .Die warga Darat Ranai keseharian Bapak Paruh Baya itu saat dijumpai Media ini,usai mengajar Ngaji anak penduduk tinggal di kaki gunung Meneuturkan pecan lalu.

H Die menuturkan, bahwa zaman duhulu bayak manusia alam nyata yang mampu berkomunikasi Gaib-Red dengan mereka bahkan dikala masarakat ada hajatan Pernikahan, melalui juru kunci masarakat natuna dapat meminjam alat keperluan Pernikahan seperti Piring,Gelas,dan bermacam ragam lainnya.

Dia menceritakan Kehidupan gaib sama dengan kita mereka punya kehidupan disana kalayaknya manusia bahkan mereka lebih canggih dari manusia sediakalanya, Imbuh H Die.

Yang sanggat menjadi fenomenal disini bahwa ada orang yang pernah belanja mobil Dum truk dengan jumlah yang besar ke Dealer Dikalimantan. Saking banyaknya Mobil tersebut dianggkut mengunakan Kapal Tongkang.

Saat bersamaan Tempo sebulan pasca Dealer Mobil telah melayani partai besar. kini giliran Penduduk Ranai yang juga belanja mobil di tempat yang sama di Kalimantan, pemilik dealer Mobil menuturkan ada orang natuna sangat kaya. Sebulan yang lewat orang itu belanja Mobil dengan partai besar Sontak terkejut bertutur “saya belum pernah melihat orang natuna membeli Mobil partai besar".

Dari sekelumit cerita tersebut udah diyakini bahwa Orang "BEDUNG" lah yang membelinya, terkadang ini tidak bisa diterima oleh akal sehat tetapi ini Nyata,Ujar H.Die menjelaskan.

Sementara pernah tersiar kabar disaaat Latihan Defence Cooperation Agreement (DCA) serta Kunjungan Panglima Jendral Sutanto ke natuna berapa tahun lalu. Ada sebuah Fenomenal yang terjadi di Natuna dari pantauan Udara mengunakan Pesawat menyebutkan dari udara Alam Natuna sanggat Dipenuhi rumah Penduduk.

Page 11: NATUNA

Tetapi yang sanggat terkejut disaat mendarat di Bandara Auri Ranai Sejumlah Petinggi Panglima yang dalam rencana meninjau Lokasi latihan Militer DCA, seakan mimpi saat melihat dari udara mangunan serta jumlah rumah penduduk tidak tampak pemukiman disana di darat, melainkan Pepohonan serta kelapa.Ujar H.Die,Natuna menyebutnya (Orang Bedung Gaib,Red).

Orang bedung itu sebutan untuk penghuni alam gaib pulau natuna yang berdasarkan cerita dari masyarakat...mereka itu "Orang Balik Gunung", tidak dapat dipastikan keberadaan mereka dengan jelas oleh wartawan dan pencari informasi .. Hanya orang yang beruntung yang dapat melihat ke dalam kota mereka.. yang diceritakan itu lebih maju dari kehidupan pulau natuna sendiri.