naskah publikasi pengaruh pemberian ...repository.unimus.ac.id/1790/8/naskah publikasi full...
TRANSCRIPT
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
BISKUIT SANDWICH TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL
KURANG ENERGI KRONIS (KEK)
DI WILAYAH UPT PUSKESMAS BANTARBOLANG
KABUPATEN PEMALANG
Diajukan Oleh:
NANIK SETIYOWATI
G2B216063
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2018
repository.unimus.ac.id
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
BISKUIT SANDWICH TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL
KURANG ENERGI KRONIS (KEK)
DI WILAYAH UPT PUSKESMAS BANTARBOLANG
KABUPATEN PEMALANG
Yang diajukan oleh:
NANIK SETIYOWATI
G2B216063
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I/ Utama
Yuliana Noor S.U, S.Gz, M.Sc tanggal 17 April 2018
NIK. 28.6.1026.220
Mengetahui,
NIK. 28.6.1026.015
Program Studi S1 Gizi
ah. M.Kes
ii
repository.unimus.ac.id
1
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
BISKUIT SANDWICH TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL
KURANG ENERGI KRONIS (KEK)
DI WILAYAH UPT PUSKESMAS BANTARBOLANG
KABUPATEN PEMALANG
Nanik Setiyowati1, Yuliana Noor Setiawati Ulvie2
1,2Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
[email protected], [email protected]
ABSTRAK
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin
yang sedang dikandung. Risiko ibu hamil kurang energi kronis (KEK) pada bayi dapat
mengakibatkan terjadi keguguran, premature, lahir cacat, Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) bahkan kematian bayi. Ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh kembang
janin, pertumbuhan fisik (stunting), otak dan metabolisme yang menyebabkan penyakit
tidak menular di usia dewasa. Strategi intervensi gizi kepada ibu hamil KEK mengacu
pada empat kategori yaitu penyediaan makanan, konseling/ edukasi, kolaborasi dan
koordinasi dengan tenaga kesehatan dan tenaga lintas sektor terkait. Bentuk pemberian
makanan tambahan untuk ibu hamil KEK dapat berupa pangan lokal atau pabrikan dan
minuman padat gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
pemberian makanan tambahan biscuit sandwich terhadap status gizi ibu hamil KEK di
wilayah UPT Puskesmas Bantarbolang Kabupaten Pemalang.
Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian one group pre
and posttest design. Sampel penelitian adalah ibu hamil KEK trimester II sebanyak 29 ibu
hamil KEK kemudian dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah pemberian perlakuan.
Sebelum perlakuan dilakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) kemudian
diberikan makanan tambahan biscuit sandwich selama 3 bulan (90 hari), selanjutnya
dilakukan pengukuran LiLA setiap bulan yaitu 30 hari, 60 hari, 90 hari setelah pemberian
makanan tambahan (PMT) biscuit sandwich. Variabel bebas yaitu PMT biscuit sandwich
dan variable terikat adalah status gizi (LiLA) ibu hamil KEK. Uji statistik yang
digunakan adalah uji Wilcoxon.
Hasil analisis univariat yaitu rata-rata LiLA sebelum pemberian makanan tambahan
biskuit sandwich adalah 21,879 cm ± 1,286 cm dan rata-rata LiLA sesudah diberi PMT
adalah 22,4 cm ± 1,31 cm. Hasil uji statistik didapatkan bahwa ada pengaruh pemberian
makanan tambahan biskuit sandwich terhadap peningkatan status gizi (LiLA) ibu hamil
KEK (p=0,000). Pemberian makanan tambahan biscuit sandwich berpengaruh terhadap
peningkatan status gizi ibu hamil KEK.
Kata kunci: Ibu hamil, KEK, PMT biskuit sandwich
repository.unimus.ac.id
2
THE EFFECT OF ADDITIONAL SUPPLEMENTARY
FEEDING OF SANDWICH BISCUITS ON NUTRITIONAL
STATUS OF PREGNANCY OF LESS CHRONIC ENERGY
(LCE) IN THE TERRITORY OF THE UPT HEALTH CENTER
PEMALANG REGENCY BANTARBOLANG
Nanik Setiyowati1, Yuliana Noor Setiawati Ulvie2
1.2 Nutrition Studies Program Faculty of Nursing and Health Sciences
University of Muhammadiyah Semarang
[email protected], [email protected]
ABSTRACT
Mother's nutritional status before and during pregnancy can affect the growth of the
fetus being conceived. The risk of pregnant women LCE in infants can lead to
miscarriage, premature, birth defects, Low Birth Weight (LBW) and even infant
mortality. LCE pregnant women may interfere with fetal growth, physical growth
(stunting), brain and metabolism that causes non-communicable diseases in adulthood.
The Nutrition intervention strategy for LCE pregnant women refers to four categories:
food supply, counseling / education, collaboration and coordination with health workers
and cross-sectoral personnel. Additional forms of supplementary feeding for LCE
pregnant women may be local food or manufacturers and nutrient-dense drinks.The
purpose of this study is to determine whether there is influence of additional feeding of
sandwich biscuits on the nutritional status of pregnant women less chronic energy in the
Territory of the UPT Health Center Pemalang Regency Bantarbolang.
The type of research is quasi experiment with research design of one group pre and
posttest design. The sample of research is pregnant women LCE the second trimester as
many as 29 LCE pregnant women then conducted measurements before and after
administering the treatment. Before the treatment is done measurement of the
circumference of the upper arm (CUA) then given an extra biscuit sandwich meal for 3
months (90 days), next performed measurements of CUA every month i.e. 30 days, 60
days, 90 days after the giving of the food additives (GFA) biscuit sandwich. The
independent variable that is giving additional food of sandwich biscuit and dependent
variable is nutritional status of LCE pregnant women. The statistical test used is the
Wilcoxon test.
The univariate analysis of the average upper arm circumference (UAC) before feeding
the addition of sandwich biscuits was 21,879 cm ± 1,286 cm and the average UAC after
giving PMT was 22,4 cm ± 1.31 cm. The results of statistical test showed that there was
an effect of supplementary feeding of sandwich biscuits to the improvement of nutritional
status (UAC) of CE pregnant women (p = 0,000). Feeding additional sandwich biscuits
affects the improvement of nutritional status of LCE pregnant women.
Keywords: Pregnant women, LCE, Supplementary Feeding ( SF ) sandwich biscuits
repository.unimus.ac.id
3
PENDAHULUAN
Masa hamil adalah masa selama janin berada dalam rahim ibu, masa di mana
seseorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak
daripada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Selain untuk memenuhi
kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi itu juga diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam kandungannya (Suwarni
dkk, 2012). Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa
sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat,
cukup bulan dengan berat badan normal (Kartikasari dkk, 2011). Menurut Muliani
(2016), bahwa semakin baik status gizi ibu hamil selama masa kehamilan maka
Ibu hamil KEK adalah ibu hamil dengan hasil pemeriksaan antropometri,
Lingkar Lengan Atas (LiLA) <23,5 cm. Masalah ibu hamil KEK disebabkan
konsumsi zat gizi yang kurang (Kemenkes RI, 2015). Ibu hamil yang menderita
gizi kurang, terutama KEK beresiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah
dan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan, perkembangan intelektual,
serta produktivitas di kemudian hari (Hardinsyah dan Supariasa, 2017).
Riset Kesehatan Dasar (2013), prevalensi risiko KEK pada ibu hamil (15-49
tahun) sebesar 24,2 %, khususnya prevalensi tertinggi ditemukan pada usia remaja
(15-19 tahun) sebesar 38,5 % dibandingkan dengan kelompok lebih tua (20-24
tahun) sebesar 30,1 %. Pada KEK terjadi peningkatan dari 31,3% di tahun 2010
menjadi 38,5% pada tahun 2013. Ibu hamil KEK beresiko menurunkan kekuatan
otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
partus lama dan perdarahan pasca salin, bahkan kematian ibu. Risiko pada bayi
dapat mengakibatkan terjadi kematian janin (keguguran), premature, lahir cacat,
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) bahkan kematian bayi. Ibu hamil KEK dapat
mengganggu tumbuh kembang janin, yaitu pertumbuhan fisik (stunting), otak dan
metabolisme yang menyebabkan penyakit tidak menular di usia dewasa
(Kemenkes RI, 2015).
Bentuk penambahan energi dapat berupa Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) pada ibu hamil KEK. PMT dapat berupa pangan lokal atau pabrikan dan
repository.unimus.ac.id
4
minuman padat gizi (Kemenkes RI, 2015). Menurut penelitian Zulaidah dkk
(2014) bahwa PMT terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap berat lahir
bayi dan menurut Nurina (2016) bahwa program pemberian makanan tambahan
berhasil mengurangi jumlah ibu hamil yang mengalami KEK.
Data sekunder UPT Puskesmas Bantarbolang Kabupaten Pemalang ibu hamil
KEK dari tahun 2014 sampai 2016 mengalami peningkatan, yaitu 8,29%, 10,12%,
dan 10,86%. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh tingkat ekonomi dan
pengetahuan yang rendah. Menurut Kemenkes (2015), salah satu program untuk
mengatasi ibu hamil KEK adalah dengan pemberian PMT pemulihan,
dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai makanan pengganti sehari-hari. Di
UPT Puskesmas Bantarbolang diberikan berupa pangan pabrikan dalam bentuk
biskuit lapis (sandwich), selain itu juga dilakukan penyuluhan pada ibu hamil
melalui kelas ibu hamil dan konseling gizi pada saat Antenatal Care (ANC)
terpadu. Pada penelitian Chandradewi (2015) membuktikan bahwa ada
peningkatan berat badan yang signifikan pada ibu hamil KEK yang diberi PMT.
Penelitian Wahida (2015) menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada
status gizi ibu hamil yang diberikan PMT Pemulihan. Didukung oleh penelitian
Amareta (2016) bahwa terdapat hubungan antara PMT-Pemulihan dengan
kenaikan berat badan ibu hamil KEK.
Tujuan umum yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian makanan
tambahan biskuit sandwich terhadap status gizi ibu hamil kurang energi kronis
(KEK) di wilayah UPT Puskesmas Bantarbolang Kabupaten Pemalang.
Sedangkan tujuan khusus yaitu mendeskripsikan status gizi sebelum pemberian
makanan tambahan biskuit sandwich pada ibu hamil KEK, mendeskripsikan status
gizi sesudah pemberian makanan tambahan biskuit sandwich pada ibu hamil KEK
dan menganalisis pengaruh pemberian makanan tambahan biskuit sandwich
terhadap status gizi ibu hamil KEK.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan perlakuan ulang
(one group pre and posttest design). Pada Penelitian ini menggunakan satu subyek
yaitu ibu hamil KEK trimester II, kemudian dilakukan pengukuran sebelum dan
repository.unimus.ac.id
5
sesudah pemberian perlakuan. Sebelum perlakuan dilakukan pengukuran Lingkar
Lengan Atas (LiLA) kemudian diberikan makanan tambahan biskuit sandwich selama 3
bulan (90 hari), selanjutnya dilakukan pengukuran LiLA setiap bulan yaitu 30 hari, 60
hari, 90 hari setelah pemberian makanan tambahan (PMT) biskuit sandwich.
Teknik sampling yang digunakan adalah sampling purposive. Sampel pada
penelitian ini adalah ibu hamil KEK yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi yaitu Ibu hamil melakukan ANC di UPT Puskesmas
Bantarbolang, Ibu hamil trimester II yang mengkonsumsi PMT biskuit sandwich
sebanyak 3 keping per hari selama 90 hari, bersedia menjadi subyek penelitian
dengan menandatangani informed consent. Kriteria eksklusi yaitu subyek pindah
alamat sehingga sulit dilacak, subyek terdiagnosis penyakit tertentu yang
berbahaya bagi kehamilan yaitu penyakit sistemis (diabetes, lupus) dan penyakit
infeksi (malaria, HIV-AIDS, cacar), mengalami kelainan darah (kelainan
penjendalan darah, thalassemia). Ibu hamil KEK trimester II sebanyak 32, yang
patuh mengkonsumsi PMT biskuit sandwich adalah 29 ibu hamil KEK dan yang
tidak patuh 3 ibu hamil KEK. Jadi sampel pada penelitian ini adalah 29 ibu hamil
KEK.
Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon . Hubungan antara variabel
ditentukan dengan melihat pada tingkat signifikan 0,05. Variabel yang diuji
dikatakan signifikan apabila tingkat signifikan <0,05.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Sampel
1. Umur
Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Kelompok Umur
Kelompok Umur (Tahun) n %
< 20 4 13,8
20-35 24 82,7
>35 1 3,5
Jumlah 29 100
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa persentase (%) ibu hamil KEK lebih banyak
pada kelompok umur 20-35 tahun. Ibu yang hamil kurang dari 20 tahun
merupakan kehamilan yang sangat berisiko. Akibat hamil pada usia kurang dari
repository.unimus.ac.id
6
20 tahun meliputi komplikasi persalinan dan gangguan penyelesaian pertumbuhan
optimal karena masukan gizi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dirinya
yang masih tumbuh. Ibu yang hamil pertama pada usia lebih dari 35 tahun mudah
terjadi penyakit pada ibu dan organ kandungan menua, jalan lahir juga tambah
kaku (Kemenkes RI, 2015).
2. Pendidikan
Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan n %
Tidak Tamat SD 1 3,4
SD 8 27,6
SMP 15 51,8
SMA 4 13,8
Sarjana 1 3,4
Jumlah 29 100
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa persentase (%) tingkat pendidikan ibu hamil
KEK lebih banyak adalah SMP. Didukung oleh penelitian Purbadewi dan Ulvie
(2013) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan ibu hamil maka semakin sedikit
jumlah ibu hamil yang mederita anemia. Melalui pendidikan, setiap ibu hamil
dapat melatih daya pikir sehingga memudahkan dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
B. Deskripsi Status Gizi Ibu Hamil Sebelum Pemberian Makanan Tambahan
Biskuit Sandwich
Rata-rata LiLA sebelum pemberian makanan tambahan biskuit sandwich
didapatkan hasil 21,879 cm ± 1,286 cm, LiLA terendah 18 cm dan tertinggi
adalah 23 cm.
Tabel 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Status Gizi
Sebelum Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Sandwich Status Gizi n %
KEK 29 100
Normal 0 0
Jumlah 29 100
Pada tabel 3 menunjukkan bahwa persentase (%) status gizi sebelum
pemberian makanan tambahan biskuit sandwich menurut Depkes dengan cut off
repository.unimus.ac.id
7
point 23,5 cm adalah semua sampel dalam kategori KEK (100%). Sampel pada
penelitian ini adalah ibu hamil KEK pada trimester II. Menurut Kurniasih (2010)
pada trimester II semua fungsi organ janin mengalami pematangan dan
penyempurnaan.
D. Deskripsi Status Gizi Ibu Hamil Sesudah Pemberian Makanan Tambahan
Biskuit Sandwich
Rata-rata LiLA sesudah diberi PMT biskuit sandwich selama 30 hari
didapatkan hasil 22,017 cm ±1,309 cm untuk LiLA terendah 18 cm dan tertinggi
adalah 23,3 cm.
Tabel 4. Distribusi Sampel Berdasarkan Status
Sesudah Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Sandwich Selama 30 Hari
Status Gizi n %
KEK 29 100
Normal 0 0
Jumlah 29 100
Pada tabel 4 menunjukkan bahwa persentase (%) status gizi sesudah pemberian
makanan tambahan biskuit sandwich selama 30 hari adalah KEK (100%). Hal ini
berarti belum ada peningkatan status gizi ibu hamil KEK sesudah pemberian
makanan tambahan biskuit sandwich selama 30 hari.
Rata-rata LiLA sesudah diberi PMT biskuit sandwich selama 60 hari
didapatkan hasil 22,376 cm ±1,283 cm untuk LiLA terendah 18,2 cm dan tertinggi
adalah 23,8 cm.
Tabel 5. Distribusi Sampel Berdasarkan Status Gizi
Sesudah Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Sandwich Selama 60 Hari
Status Gizi n %
KEK 24 82,8
Normal 5 17,2
Jumlah 29 100
Pada tabel 5 menunjukkan bahwa persentase (%) status gizi sesudah pemberian
makanan tambahan biskuit sandwich selama 60 hari ada peningkatan. Sebelum
pemberian makanan tambahan biskuit sandwich status gizi ibu hamil adalah KEK
repository.unimus.ac.id
8
(100%), sedangkan sesudah pemberian tambahan biskuit sandwich selama 60 hari
status gizi KEK adalah 82,8% dan normal 17,2%.
Rata-rata LiLA sesudah diberi PMT biskuit sandwich selama 90 hari
didapatkan hasil 22,807 cm ±1,338 cm untuk LiLA terendah 18,5 cm dan tertinggi
adalah 24,2 cm.
Tabel 6. Distribusi Sampel Berdasarkan Status Gizi
Sesudah Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Sandwich Selama 90 Hari
Status Gizi n %
KEK 12 41,4
Normal 17 58,6
Jumlah 29 100
Pada tabel 6 menunjukkan bahwa persentase (%) status gizi sesudah pemberian
makanan tambahan biskuit sandwich selama 90 hari terjadi peningkatan, yaitu
status gizi KEK adalah 41,4% dan normal 58,6%.
LiLA merupakan ukuran antropometri yang sederhana dan praktis dan telah
diterapkan di lapangan untuk mengidentifikasi risiko KEK pada wanita usia subur
(WUS). Sandjaja (2009) menyatakan bahwa, LiLA merupakan prediktor yang
baik untuk menentukan risiko KEK, risiko melahirkan BBLR, kematian neonatal
dini, dan status gizi bayi sampai dengan umur 9 tahun.
E. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Sandwich Terhadap
Status gizi ibu hamil KEK
Rata-rata LiLA sebelum pemberian makanan tambahan biskuit sandwich
didapatkan hasil 21,879 cm ± 1,286 cm, untuk LiLA terendah 18 cm dan tertinggi
adalah 23 cm. Rata-rata LiLA sesudah diberi PMT biskuit sandwich selama 30
hari didapatkan hasil 22,017 cm ± 1,309 cm, untuk LiLA terendah 18 cm dan
tertinggi adalah 23,3 cm. Rata-rata LiLA sesudah diberi PMT biskuit sandwich
selama 60 hari didapatkan hasil 22,376 cm ± 1,283 cm, untuk LiLA terendah 18,2
cm dan tertinggi adalah 23,8 cm. Rata-rata LiLA sesudah diberi PMT biskuit
sandwich selama 90 hari didapatkan hasil 22,807 cm ± 1,338 cm, untuk LiLA
terendah 18,5 cm dan tertinggi adalah 24,2 cm.
repository.unimus.ac.id
9
Gambar 1. Status Gizi (LiLA) Sebelum dan Sesudah
Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Sandwich Selama 30 Hari, 60 Hari, 90 Hari
Pada gambar 1 menunjukkan bahwa rata-rata status gizi (LiLA) sebelum dan
sesudah pemberian makanan tambahan biskuit sandwich selama 30 hari terjadi
peningkatan. Hasil uji statistik wilcoxon diperoleh nilai p<0,05 (p=0,002),
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian makanan tambahan
biskuit sandwich selama 30 hari terhadap status gizi (LiLA) ibu hamil KEK.
Sebelum pemberian makanan tambahan biskuit sandwich rata-rata LiLA ibu hamil
adalah 21,879 cm sedangkan sesudah pemberian makanan tambahan biskuit
sandwich selama 30 hari rata-rata LiLA ibu hamil adalah 22,017 cm. Rata-rata
peningkatan LiLA sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan biskuit
sandwich selama 30 hari pada ibu hamil KEK adalah 0,138 cm.
Rata-rata status gizi (LiLA) sebelum dan sesudah pemberian makanan
tambahan biskuit sandwich selama 60 hari terjadi peningkatan. Hasil uji statistik
wilcoxon diperoleh nilai p<0,05 (p=0,000), bahwa ada pengaruh pemberian
makanan tambahan biskuit sandwich selama 60 hari terhadap status gizi (LiLA)
ibu hamil KEK. Sebelum pemberian makanan tambahan biskuit sandwich rata-
rata LiLA ibu hamil adalah 21,879 cm sedangkan sesudah pemberian makanan
tambahan biskuit sandwich selama 60 hari rata-rata LiLA ibu hamil adalah 22,376
cm. Rata-rata peningkatan LiLA sebelum dan sesudah pemberian makanan
tambahan biskuit sandwich selama 60 hari pada ibu hamil KEK adalah 0,497 cm.
Rata-rata status gizi (LiLA) sebelum dan sesudah pemberian makanan
tambahan biskuit sandwich selama 90 hari terjadi peningkatan. Hasil uji statistik
wilcoxon diperoleh nilai p<0,05 (p=0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh pemberian makanan tambahan biskuit sandwich selama 90 hari
repository.unimus.ac.id
10
terhadap status gizi (LiLA) ibu hamil KEK. Sebelum pemberian makanan
tambahan biskuit sandwich rata-rata LiLA ibu hamil adalah 21,879 cm sedangkan
sesudah pemberian makanan tambahan biskuit sandwich selama 90 hari rata-rata
LiLA ibu hamil adalah 22,807 cm. Rata-rata peningkatan LiLA sebelum dan
sesudah pemberian makanan tambahan biskuit sandwich selama 90 hari pada ibu
hamil KEK adalah 0,928 cm. Rata-rata LiLA sesudah pemberian makanan
tambahan biskuit sandwich selama 30 hari, 60 hari dan 90 hari pada ibu hamil
KEK adalah 22,4 cm ± 1,31 cm, untuk rata-rata LiLA terendah 18,2 cm dan
tertinggi 23,8 cm.
Gambar 2. Rata-rata Status Gizi (LiLA) Sebelum dan Sesudah
Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Sandwich Selama 30 Hari, 60 Hari, 90 Hari
Pada gambar 2 menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan LiLA sebelum dan
sesudah pemberian makanan tambahan biskuit sandwich selama 30 hari, 60 hari,
90 hari yaitu 0,521 cm, untuk peningkatan LiLA terendah sesudah pemberian
makanan tambahan biskuit sandwich selama 30 hari yaitu 0,138 cm dan rata-rata
tertinggi sesudah pemberian makanan tambahan biskuit sandwich selama 90 hari
yaitu 0,928 cm. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurina (2016), bahwa status gizi
ibu hamil mengalami peningkatan selama pemberian PMT-P susu dan biskuit
MT-bumil dibandingkan sebelum pelaksanaan program. Didukung hasil penelitian
Wahida (2015) bahwa ada perbedaan yang signifikan pada perubahan berat badan
dan ada perbedaan yang signifikan pada perubahan LiLA ibu hamil pada ibu
hamil yang diberikan makanan tambahan.
repository.unimus.ac.id
11
Tabel 7. Distribusi Sampel Berdasarkan Status Gizi Sebelum dan Sesudah
Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Sandwich
Status Gizi
Sebelum Sesudah
30 Hari
Sesudah
60 Hari
Sesudah
90 Hari
n % n % n % n %
KEK 29 100 29 100 24 82,8 12 41,4
Normal 0 0 0 0 5 17,2 17 58,6
Jumlah 29 100 29 100 29 100 29 100
Pada tabel 7 menunjukkan bahwa sebelum pemberian makanan tambahan
biskuit sandwich status gizi ibu hamil adalah KEK sebanyak 29 (100%). Status
gizi ibu hamil KEK sesudah pemberian makanan tambahan biskuit sandwich
selama 30 hari adalah KEK sebanyak 29 (100%), sesudah pemberian makanan
tambahan biskuit sandwich selama 60 hari status gizi KEK adalah sebanyak 24
(82,8%) dan normal sebanyak 5 (17,2%), sesudah pemberian makanan tambahan
biskuit sandwich selama 90 hari status gizi KEK adalah sebanyak 12 (41,4%) dan
normal sebanyak 17 (58,6%). Dari hasil penelitian, sampel yang diberi makanan
tambahan biskuit sandwich selama 30 hari belum menunjukkan perubahan status
gizi ibu hamil KEK, sedangkan pemberian makanan tambahan biskuit sandwich
selama 60 hari dan 90 hari mengalami peningkatan status gizi. Dan peningkatan
status gizi paling efektif yaitu pemberian makanan tambahan biskuit sandwich
selama 90 hari. Peningkatan status gizi ibu hamil berdasarkan LiLA dipengaruhi
oleh kesadaran ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan utama dan makanan
tambahan biskuit sandwich. Dosis pemberian makanan tambahan biskuit
sandwich adalah 3 keping per hari.
Peningkatan status gizi ibu hamil KEK yang diberi makanan tambahan biskuit
sandwich selama 90 hari tidak terjadi pada semua sampel. Dari 29 (100%) sampel
ibu hamil KEK, yang mengalami peningkatan status gizi menjadi normal
sebanyak 17 (58,6%) dan sebanyak 12 (41,4%) tetap berada dalam status gizi
KEK. Menurut Kemenkes RI (2015), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
status gizi ibu hamil KEK yaitu faktor langsung dan tak langsung. Faktor
langsung yaitu asupan makanan dan penyakit, sedangkan faktor tak langsung
meliputi faktor sosial ekonomi (pendapatan keluarga, pendidikan ibu, faktor pola
repository.unimus.ac.id
12
konsumsi, faktor perilaku), faktor biologis (usia ibu hamil, jarak kehamilan,
paritas, berat badan selama hamil), aktivitas fisik, sosial budaya, kesehatan
lingkungan dan fasilitas kesehatan.
Penelitian Rezeki dkk (2015) bahwa ada hubungan yang bermakna antara
status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi, ada kecenderungan semakin baik
status gizi ibu hamil semakin baik pula berat badan bayi yang dilahirkan.
Status gizi ibu hamil tercermin pada ukuran antropometrinya. Ukuran
antropometri ibu hamil yang paling sering digunakan adalah kenaikan berat badan
ibu hamil dan ukuran Lingkar Lengan Atas ( LiLA) ( Kemenkes, 2015). Status
Gizi buruk sebelum dan selama kehamilan akan menyebabkan bayi berat lahir
rendah, terhambatnya perkembangan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi
baru lahir terinfeksi dan abortus (Hardinsyah dan Supariasa (2017).
KESIMPULAN
Rata-rata status gizi (LiLA) ibu hamil KEK sebelum pemberian makanan
tambahan biskuit sandwich adalah 21,879 cm ± 1,286 cm. Rata-rata status gizi
(LiLA) ibu hamil KEK sesudah pemberian makanan tambahan biskuit sandwich
adalah 22,4 cm ± 1,31 cm. Ada pengaruh pemberian makanan tambahan biskuit
sandwich terhadap peningkatan status gizi (LiLA) ibu hamil KEK.
SARAN
PMT biskuit sandwich pada ibu hamil KEK sebaiknya tetap diberikan, karena
memberikan kontribusi bermakna pada peningkatan status gizi ibu hamil KEK.
DAFTAR PUSTAKA
Amareta, DI. 2016. Hubungan Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan
Dengan Kadar hemoglobin Dan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Kurang
Energi Kronis (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten
Jember). Jurnal Ilmiah Inovasi Vol. 15, Issue 2.
Arfiyanti. 2013. Cookies Ikan Gabus Sebagai Makanan Tambahan Untuk Ibu
Hamil Trimester II. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.
Chandradewi, AASP. 2015. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap
Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil KEK (Kurang energy Kronis) Di
Wilayah Kerja Puskesmas Labuan Lombok. Jurnal Kesehatan Prima Vol.
9 No. 1.
repository.unimus.ac.id
13
Hardinsyah dan Supariasa, IDN. 2017. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Kartikasari, BW., Mifbakhudin, Mustika DN. 2011. Hubungan Pendidikan,
Paritas, Dan Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III Di
Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang. Jurnal
Kebidanan Unimus Vol. 1 No. 1.
Kemenkes, RI. 2015. Pedoman Penanggulangan Kurang Energi Kronik (KEK)
Pada Ibu Hamil. Direktorat Bina Gizi. Jakarta
Kemenkes, RI. 2014. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas. Direktorat Bina
Gizi. Jakarta
Kurniasih. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Kompas Gramedia.
Jakarta
Nurina R. 2016. Program Pemberian Makanan Tambahan Untuk Peningkatan
Status Gizi Ibu Hamil dan Balita di Kecamatan Cilamaya Kulon dan
Cilamaya Wetan Karawang. Jurnal CARE Vol. 1 (1): 44-49.
Purbadewi L., Ulvie YNS. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang
Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Gizi
Universitas Muhammadiyah Semarang April 2013, Volume 2, Nomor 1.
Rezeki NS., Rosidi A., Ulvie YNS. 2015. Hubungan Kepatuhan Minum Tablet
Besi dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir di UPT
Puskesmas Gondosari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Jurnal Gizi
Universitas Muhammadiyah Semarang, Vol. 4, No. 1.
Sandjaja. 2009. Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di
Indonesia. Jurnal Gizi indonesia 32(2):128-138
Wahida, Z. 2015. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Perubahan
Status Gizi Ibu Hamil. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan - Stikes Dian
Husada Mojokerto
Zulaidah HS., Kandarina I., Hakimi M. 2014. Pengaruh Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Pada Ibu Hamil Terhadap Berat Lahir Bayi. Jurnal Gizi
Klinik Indonesia, Vol. 11, No. 2.
repository.unimus.ac.id