nanoplankton dan aplikasinya bagi ekplorasi migas

Upload: varian-forturozy

Post on 10-Oct-2015

145 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Nanoplankton Dan Aplikasinya Bagi Ekplorasi Migas, Paper for Nanoplankton description and use in Oil and Gas Exploration

TRANSCRIPT

MIKROFOSIL TERPADU

NANOPLANKTON DAN APLIKASINYA BAGI

EKPLORASI MINYAK BUMI

TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

2014PENDAHULUAN

Sebagai ilmu yang mempelajari sejarah pembentukan bumi, geologi sangat membutuhkan keberadaan fosil di dalam suatu batuan sebagai salah satu indikator dalam menentukan umur suatu batuan terhadap batuan lain secara relatif. Dan dalam perkembangannya, penggunaan fosil dalam dunia geologi juga digunakan dalam eksplorasi miyak bumi karena minyak bumi sendiri berada dalam suatu lapisan batuan di bawah permukaan bumi, selain itu minyak bumi sendiri berasal dari hasil penguraian organisme yang sudah mati dan mengalami beberapa proses sehingga menjadi hidrokarbon.

Dalam perkembangannya, jenis fosil yang digunakan dalam eksplorasi minyak bumi juga semakin beragam, dimulai dari makrofosil yang dapat dilihat tanpa bantuan alat hingga mikrofosil, seperti foraminifera, yang harus dilihat dengan bantuan mikroskop, bahkan nanofosil yang harus dilihat dengan mikroskop yang memiliki memiliki pembesaran yang lebih detail, seperti nanoplankton, spora, pollen, dan beberapa nanofosil lainnya.

Salah satu dari nanofosil yang disebut di atas, yaitu Nanoplankton, memiliki beberapa jenis klasifikasi dan beberapa kegunaan dalam dunia ekplorasi minyak bumi yang sangat berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu pilihan utama dalam melakukan ekplorasi.

PEMBAHASANNanoplankton berasal dari kata nain yaitu bahasa Yunani yang berarti kecil atau kerdil, dan plankton yang berarti mengapung di permukaan perairan secara pasif. Elemen kerangka (skeletal) nanoplankton tersusun dari mineral kalsit, oleh karena itu disebut nanoplankton gampingan. Fosil nanoplankton disebut nanofosil. Nanofosil terdiri dari coccolith dan nannolith. Coccolith merupakan pecahan kalsit mikroskopis dengan struktur tertentu yang diproduksi oleh alga laut bersel satu, coccolithophorid, yang termasuk dalam alga perang (Chrysophyta). Sedangkan nannolith merupakan badan kalsit organik berukuran mikroskopis yang belum diketahui asal usulnya dan dimasukkan dalam Genera incertae sedis. Nanofosil berukuran 1 - 25 mikrometer.

Setiap organisme Coccolithopore (seluruh sel) dinamakan coccosphere. Coccosphere ini merupakan suatu koloni coccolith yang berbentuk bulat seperti bola dengan diameter kurang dari 25 mikronmeter dan umumnya terdiri dari 10-150 coccolith yang tersusun pada permukaannya (Black, 1963).

Pada organisme yang masih hidup, coccolith ini tersusun dalam bentuk bulat yang kemudian disebut coccosphere. Bentuk coccosphere tidak tersusun dengan kuat, sehingga pada organisme yang telah mati jarang diketemukan dalam bentuk utuh (coccosphere). Bentuk-bentuk coccolith inilah yang kemudian terawetkan atau membentuk fosil (Lord, 1982).

Sel nanoplankton gampingan disusun oleh membran ganda yang menyelubungi protoplasma, dua buah kloroplast, nukleus, mitokondria dyctiosoma atau aparat golgi dan mempunyai sebuah vakuola yang disebut body-X. Kloroplast mengandung klorofil yang berfungsi dalam fotosintesa. Hal ini yang menyebabkan nanoplankton bersifat autotrof, sehingga hidupnya tergantung pada sinar matahari. Oleh karena itu golongan ini hidup di dekat permukaan perairan yang banyak terdapat sinar matahari. Meskipun demikian beberapa jenis diduga dapat hidup jauh di bawah permukaan air laut dan makanannya berupa bakteri serta zat-zat organik lain yang terurai (Menurut Haq, 1978).Bentuk Nanoplankton

Bentuk nanofosil bermacam-macam dan sangat bervariasi, antara lain : Coccolith

(a) Discolith : nanofosil secara umum atau disebut juga coccolith.(b) Placolith : coccolith yang tersusun dari dua piringan yang dihubungkan oleh suatu tabung atau silinder pada pusatnya, berbentuk elip hingga bulat.(c) Lopadolith : coccolith berbentuk elip, kadang-kadang dengan rim tebal dengan bagian tengah yang berubah-ubah.(d) Cricolith : coccolith berbentuk cincin elip yang disusun oleh bermacam-macam elemen.(e) Cyclolith : coccolith berbentuk cincin bulat, sering disusun oleh elemen-elemen yang juga berbentuk bulat.(f) Zygolith : coccolith berbentuk cincin elip, kadang-kadang disusun oleh bermacam-macam bulatan dan pada bagian tengah terdapat suatu struktur yang berbentuk seperti jembatan.(g) Rhabdolith : coccolith berbentuk tongkat dan sering menempel pada bagian tengah dari zygolith.(h) Caliptrolith : coccolith berbentuk seperti topi.(i) Pentalith : coccolith mempunyai lima bidang simetri, kadang-kadang pentagonal, poligonal teratur, stellate atau bulat. Nannolith(a) Asterolith : nannolith berbentuk seperti bintang.(b) Stelolith : nannolith berbentuk kolom atau silinder.(c) Sphenolith : nannolith berbentuk kerucut yang disusun elemen-elemen yang tersusun radial.(d) Ceratolith : nannolith berbentuk seperti tapal kuda.(e) Scapolith : nannolith berbentuk seperti perahu.(f) Nannoconids : nannolith berbentuk silinder atau kerucut dengan sebuah kanal pada sumbunyaKegunaan NanoplanktonPenelitian tentang fosil nanoplankton mempunyai beberapa penerapan yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan mikropaleontologi dan geologi. Fosil nanoplankton bermanfaat dalam biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi, dan eksplorasi minyak dan gas bumi.A. BiostratigrafiNanoplankton memberikan data umur relatif batuan sedimen laut,

Ada beberapa alasan bahwa fosil nanoplankton adalah mikrofosil yang sangat berharga khususnya untuk menentukan umur relatif lapisan-lapisan batuan sedimen laut. Data penelitian menunjukkan nanoplankton ada di bumi sejak jaman Kambrium, lebih dari 500 juta tahun yang lalu. nanoplankton mengalami perkembangan secara terus-menerus, dengan demikian spesies yang berbeda diketemukan pada waktu (umur) yang berbeda-beda. nanoplankton mempunyai populasi yang melimpah dan penyebaran horizontal yang luas, sehingga diketemukan di semua lingkungan laut. Alasan terakhir, karena ukuran fosil nanoplankton yang kecil dan pengumpulan atau cara mendapatkannya relatif mudah meskipun dari sumur minyak yang dalam.B. Paleoekologi dan PaleobiogeografiNanoplankton memberikan data tentang lingkungan masa lampau (skala Geologi),

Karena spesies nanoplankton yang berbeda diketemukan di lingkungan yang berbeda pula, seorang ahli paleontologi dapat menggunakan fosil nanoplankton untuk menentukan lingkungan masa lampau tempat nanoplankton tersebut hidup. Data nanoplankton telah dimanfaatkan untuk memetakan posisi daerah tropik di masa lampau, menentukan letak garis pantai masa lampau, dan perubahan perubahan suhu global yang terjadi selama jaman es. Jika sebuah sampel kumpulan fosil nanoplankton mengandung banyak spesies yang masih hidup sampai sekarang, maka pola penyebaran modern dari spesies-spesies tersebut dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau - di tempat kumpulan fosil nanoplankton diperoleh - ketika fosil nanoplankton tersebut masih hidup. Jika sebuah sampel mengandung kumpulan fosil nanoplankton yang semuanya atau sebagian besar sudah punah, masih ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau. Aspek kimia cangkang fosil nanoplankton sangat bermanfaat karena mencerminkan sifat kimia perairan tempat nanoplankton ketika tumbuh. Sebagai contoh, perban-dingan isotop oksigen stabil tergantung dari suhu air. Sebab air bersuhu lebih tinggi cenderung untuk menguapkan lebih banyak isotop yang lebih ringan. Pengukuran isotop oksigen stabil pada cangkang nanoplankton plangtonik dan bentonik yang berasal dari ratusan batuan teras inti dasar laut di seluruh dunia telah dimanfaatkan untuk mempetakan permukaan dan suhu dasar perairan masa lampau. Data tersebut sebagai dasar pemahaman bagaimana iklim dan arus laut telah berubah di masa lampau dan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di masa yang akan datang (keakurasiannya belum teruji).C. Eksplorasi MinyakNanoplankton dimanfaatkan untuk menemukan minyak bumi.Banyak spesies nanoplankton dalam skala biostratigrafi mempunyai kisaran hidup yang pendek. Dan banyak pula spesies nanoplankton yang diketemukan hanya pada lingkungan yang spesifik atau tertentu. Oleh karena itu, seorang ahli paleontologi dapat meneliti sekeping kecil sampel batuan yang diperoleh selama pengeboron sumur minyak dan selanjutnya menentukan umur geologi dan lingkungan saat batuan tersebut terbentuk. Sejak 1920-an industri perminyakan memanfaatkan jasa penelitian mikropaleontologi dari seorang ahli mikrofosil. Kontrol stratigrafi dengan menggunakan fosil nanoplankton memberikan sumbangan yang berharga dalam mengarahkan suatu pengeboran ke arah samping pada horison yang mengandung minyak bumi guna meningkatkan produktifikas minyak.KESIMPULAN

Nanoplankton adalah organisme kecil yang berukuran nano yang memiliki cara hidup mengambang di permukaan perairan secara pasif. Elemen kerangka (skeletal) nanoplankton tersusun dari mineral kalsit, oleh karena itu disebut nanoplankton gampingan. Fosil nanoplankton disebut nanofosil. Nanofosil terdiri dari coccolith dan nannolith yang memiliki bentuk khusus yang menjadi ciri-ciri setiap organisme.

Fosil nanoplankton bermanfaat dalam dunia ekplorasi minyak bumi karena dapat digunakan untuk menentukan biostratigrafi, paleoekologi, dan paleobiogeografi dari suatu daerah saat terjadi proses pembentukan hidrokarbon.DAFTAR PUSTAKAhttp://akudanpaleontologiku.blogspot.com/2009_12_01_archive.html