namaste indonesia edisi ii september 2010

35

Upload: ppiindia

Post on 23-Jun-2015

454 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Majalah Online PPI India Edisi II September 2010

TRANSCRIPT

Page 1: Namaste Indonesia Edisi II September 2010
Page 2: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

2

Namaste Namaste,

Namaste Indonesia (NI) menyapa kembali para

pembaca pada edisinya yang kedua. Patut Redaksi NI

menyampaikan rasa syukur yang mendalam kepada

Tuhan YME karena ternyata konsistensi team NI untuk

selalu berbagi wawasan masih saja kukuh dan justru

semakin kompak dengan bertambahnya koresponden.

Semangat berbagi NI, yang dibuat oleh

pengurus dan anggota PPI India, tidak diperuntukkan

hanya untuk para mahasiswa Indonesia yang ada di

India melainkan juga untuk seluruh mahasiswa

Indonesia di Negara manapun mereka berada. Oleh

karena itu, Redaksi NI akan lebih mempererat

hubungan dengan seluruh anggota PPI di dunia dengan

cara mengundang dalam berpartisipasi mengirimkan

artikel seperti yang telah terjalin sebelumnya.

Momen bulan Ramadhan, Idul Fitri, Teknologi

dan Hari Guru menjadi fokus bahasan edisi kedua NI

kali ini. Berbagai macam informasi menarik sudah pasti

akan terpampang pada halaman NI dan akan menjadi

magnet untuk membaca seluruh artikel-artikel yang

telah di buat oleh para koresponden NI baik yang ada

di India maupun luar India.

Indonesia

Konsep Kebersamaan yang selalu akan diusung

oleh Redaksi NI menjadikan ruang kritik dari para

pembaca sebagai tolak ukur kecintaan, perhatian dari

pemerhati NI, dan justru, secara bersama-sama,

meningkatkan kualitas NI itu sendiri.

Semoga majalah ini selalu menjadi media

Informasi dan memotivasi semua pihak, terutama bagi

kepengurusan PPI India periode 2010-2011. Kami juga

mengharapkan kawan-kawan semua untuk

mengirimkan tulisan, artikel dan opini dalam semua

bidang ke: [email protected] untuk penerbitan di

masa yang akan datang. Majalah "Namaste Indonesia"

ini akan terbit dalam bentuk online tanggal 1 setiap

bulannya.

Semoga semangat NI menjadi harapan besar

bagi semua pihak yang terlibat untuk membuat

organisasi PPI India menjadi inspirator dunia melalui

karya-karyanya.

Salam hangat dari kami untuk Indonesia.

Terima Kasih

Redaksi Namaste Indonesia

Page 3: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

3

Page 4: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

4

Idul Fitri adalah hari kemenangan besar bagi

umat muslim di belahan dunia. Manusia akan kembali

pada fitrahnya (kesuciannya), karena dengan Idul Fitri

jiwa manusia kembali bersih lantaran dibasuh dengan

ibadah, fitrah dan saling memaafkan serta rezeki yang

kita miliki telah dicuci pula lewat zakat fitrah.

Tahun ini kembali takbir dan tahmid

dikumandangkan oleh umat Islam untuk melepaskan

bulan Ramadhan, dan dengan takbir dan tahmid pula

menyambut 1 Syawal 1431 H. Mudah-mudahan

pelepasan bulan Ramadhan dan penyambutan bulan

Syawal terpenuhi makna dan artinya, serta terjadi

dalam suasana yang gembira.

Allah SWT berfirman "Mereka itulah orang-orang

yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk

bertakwa" (QS. Al-Hujurat ayat 3). Tujuan dari puasa

adalah untuk menjadikan orang-orang yang

melakukannya menjadi orang-orang yang bertaqwa

kepada Allah SWT. Sebagaimana Firman Allah SWT

dalam surat Al-Baqarah ayat 183: “Wahai orang-orang

yang beriman, telah diwajibkan atas kamu sekalian

berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang

sebelum kamu, agar kamu sekalian dapat bertaqwa.”

Idul Fitri merupakan momentum bagi manusia

untuk langkah awal menuju kehidupan lebih baik,

kembali kepada fitrah berarti kembali kepada jati diri

sebagai hamba Allah SWT yang Muslim, hamba Allah

SWT yang memakmurkan kehidupan, hamba Allah

SWT yang tidak egois dan tidak arogan. Jika seorang

muslim selama sebulan berpuasa, shalat tarawih

berjamaah, membaca Al-Quran, dan lainnya, namun

setelah melewati bulan Ramadhan meninggalkan itu

semua, berarti dia tidak lagi kembali kepada kesucian

dan puasanya selama ini tidak berarti bagi dirinya.

Sebaliknya jika selama bulan Ramadhan kita sudah

saleh secara pribadi, saleh secara sosial,

memakmurkan masjid, bersilaturahim dengan banyak

orang, maka dia berada dalam kondisi yang sesuai

dengan fitrah. Jika dia ber-Idul Fitri, maka dia akan

kembali kepada fitrahnya dengan menguatkan

komitmen-komitmen itu sehingga setelah bulan

Ramadhan pun akan semakin cinta dengan masjid,

cinta dengan Al-Quran, akan tetap bersilaturahim. Hal

inilah yang akan menjadikan Islam sebagai sumber

keselamatan bagi kehidupan.

Sesungguhnya dengan Idul Fitri, jiwa kita akan

kembali merasa tenang dan tenteram karena dosa-

dosa kita kepada Allah SWT telah diampuni baik

Page 5: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

5

selama Ramadhan maupun dengan saling bermaafan

di hari raya. Nabi Muhammad SAW bersabda :

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadlan karena iman

dan mengharapkan pahala, niscaya diampunkan

baginya apa yang telah lalu dari dosanya.”

Saat selesai shalat Idul Fitri biasanya kita saling

bermaaf-maafan bersama keluarga maupun

kaum kerabat, jiran tetangga, famili dan umat Islam

lainnya. Dengan tujuan agar kiranya semua kesalahan

serta perbuatan yang itikad baik selama ini baik

disengaja maupun tidak disengaja yang pernah kita

lakukan kepada mereka, agar jiwa kita benar-benar

terbebas dari dosa kepada Allah SWT dan kesalahan

kepada sesama manusia. Dengan demikian kita akan

dapat merasakan kebahagiaan yang sejati. Dalam surat

Al-Imran ayat 112 Allah, SWT telah berfirman: “Mereka

itu akan ditimpa kehinaan di mana saja mereka berada,

kecuali jika mereka itu menyambung tali hubungan

baik dengan Allah SWT dan tali hubungan baik dengan

sesama manusia.”

Intinya, selain bersilaturahmi, hari raya Idul Fitri

juga dapat dijadikan momen bagi kita untuk menjalin

hubungan baik dengan sesama manusia. Dengan

menyambung tali hubungan baik dengan sesama

manusia, yang ditandai dengan masing-masing pribadi

berani mengakui kesalahan

dirinya dan berani meminta maaf

kepada orang yang lebih muda

usianya dan lebih rendah pangkat

dan derajatnya, kehidupan

masyarakat nampak rukun dan

damai.

Beberapa kebiasaan Rasulullah SAW dan para

sahabat dalam menyambut Idul Fitri yang patut umat

Islam contohnya:

Berpenampilan Indah

Rasulullah SAW itu saat Idul Fitri memakai

pakaiannya yang paling baik namun bukan berarti baju

tersebut harus baru, dan rasulullah selalu

membaguskan penampilannya. Berkata Ibnul Qayyim

dalam "Zadul Ma'ad": "Nabi memakai pakaiannya yang

paling bagus untuk keluar (melaksanakan shalat) pada

hari Idul Fitri dan Idul Adha. Beliau memiliki perhiasan

yang biasa dipakai pada dua hari raya itu dan pada hari

Jum'at. Sekali waktu beliau memakai dua burdah (kain

bergaris yang diselimutkan pada badan) yang berwarna

merah, namun bukan merah murni sebagaimana yang

disangka sebagian manusia, karena jika demikian

bukan lagi namanya burdah. Tapi yang beliau kenakan

adalah kain yang ada garis-garis merah seperti kain

bergaris dari Yaman." Sedangkan salah seorang

sahabat Nabi, Ibnu Umar juga biasa memakai

pakaiannya yang paling bagus pada dua hari mulia

tersebut. (Qurais Shibab)

Bertakbir

Bertakbir atau biasa kita sebut takbiran

merupakan sunnah Rasul. Telah diriwayatkan bahwa,

"Beliau keluar pada hari Idul Fitri, maka beliau

bertakbir hingga tiba di tanah lapang dan hingga

ditunaikannya shalat. Apabila beliau telah menunaikan

shalat, beliau menghentikan takbir." Juga pada pagi

Page 6: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

6

hari Idul Fitri dan Idul Adha, Ibnu Umar mengeraskan

takbir hingga ia tiba di tanah lapang, kemudian ia tetap

bertakbir hingga datang imam.

Mandi sebelum shalat 'Id

Dari Nafi' ia berkata :

"Abdullah bin Umar biasa

mandi pada hari Idul Fitri

sebelum pergi ke tanah

lapang." Sedang Imam Said

ibnul Musayyib berkata :

"Sunnah Idul Fitri itu ada tiga, berjalan kaki menuju

tanah lapang, makan sebelum keluar ke tanah lapang

dan mandi."

Makan sebelum berangkat sholat

Berbeda dengan Sholat Idul Adha dimana kita

disunahkan untuk tidak menyantap makanan dulu

sebelum selesai sholat. Pada Idul Fitri kita disunahkan

untuk makan sebelum berangkat sholat Hal ini

disunnahkan. Dari Anas r. a. ia berkata : "Rasulullah

SAW tidak pergi ke tanah lapang pada dari Idul Fitri

hingga beliau makan beberapa butir kurma."

Ucapan selamat pada hari raya

Tahukah kamu apa ucapan yang baik serta

dianjurkan sebagai ucapan selamat? Syaikhul Islam

Ibnu Taimiyah ditanya tentang ucapan selamat pada

hari raya maka beliau menjawab: "Ucapan selamat

pada hari raya, dimana sebagian orang mengatakan

kepada yang lain jika bertemu setelah sholat Id:

Taqobbalallahu minna wa minkum (Semoga Allah

menerima dari kami dan dari kalian)." Itu juga yang

dilakukan para sahabat Rasulullah SAW bila bertemu

pada hari raya.

Allah SWT menciptakan segala

sesuatu pasti ada kelebihan atau

hikmah yang bisa diambil oleh

hamba-Nya, begitu juga dengan

Idul Fitri. Banyak sekali hikmah

yang dapat kita peroleh, baik yang

kita sadari karena terlihat

manfaatnya langsung pada diri kita maupun yang tidak

kita sadari, karena mungkin memang kita terlalu lemah

untuk melihat hikmah dari berbagai peristiwa.

Akhirnya sebagai seorang hamba, hendaknya

hikmah Idul Fitri kali ini dapat membawa kita untuk

semakin dekat kepada Allah SWT. Ingatkah kamu saat

seorang hamba berbuat dosa, maka ada empat bukti

kecintaan Allah SWT pada kita. Pertama, rezeki kita

tetap mengalir meski dosa kita bertumpuk. Kedua,

nikmat sehat yang tetap dianugerahkan-Nya. Ketiga,

Allah SWT tidak segera menyiksa hamba-Nya saat itu

juga, dan keempat, Allah SWT tidak membeberkan aib

atau dosa kita. Selamat Hari raya Idul Fitri, mohon

maaf lahir dan Batin.(Diambil dari Qurais Sihab dan

berbagai sumber lainnya).

Indrayanto, M.Pd.I

Mahasiswa EFL University Hyderabad –

India dan PNS di Kementerian Agama RI.

Page 7: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

7

CULTURE SHOCK

A LA INDIA

Oleh : Fatimah Muthahirah

Saya dan teman saya sedang duduk di kantin kampus

ketika tiga cewek India menghampiri meja kami dan

ikut duduk tanpa permisi. Mereka asyik ngobrol dalam

bahasa Hindi dengan volume yang agak keras lalu

menyalakan music yang tidak kalah kerasnya sampai

saya tidak bisa mendengar suara saya sendiri. Teman

saya yang juga orang India cuek saja, meskipun dia juga

harus teriak-teriak ketika berbicara dengan saya.

Saya bête dan menekuk wajah.

“Why are you getting angry so easily?”

Tanya teman saya. “I’m not angry. I’m just… irritated.”

Jawab saya.

“Leave it.”

“Why weren’t they bothered to ask for our permission

at least? We came first.”

Saya berusaha mengeraskan volume suara saya agar

mereka bisa dengar tapi mereka nampak tak acuh.

Teman saya lalu membungkuk dan berbisik, “Now

you’re a psychology student. If they cannot behave

themselves, you should try to tolerate them.”

Saya cuma menghela nafas lalu berkata, “I guess that’s

just another culture shock.”

Ya, setelah dua tahun lebih saya berada di

India, culture shock saya belum mereda. Ada saja hal-

hal yang membuat saya kaget dan terheran-heran

sampai saya geleng-geleng kepala.

India, negara yang unik dengan sejuta kejutan

dari awal kita menginjakkan kaki di sini sampai

meninggalkannya. Sebelum berangkat kita merasa

excited dan sangat gembira karena akan berpetualang

di negara baru. Ketika tiba di India, culture shock tahap

awal baru dimulai. Cuaca India yang agak ekstrim,

populasi penduduk yang padat dan kendaraan yang

tidak kalah banyaknya membuat negara ini penuh

sesak. Dan sapi! Hewan yang dianggap suci ini bebas

berkeliaran di mana saja. Saking sucinya, hewan ini

diperbolehkan berada di tengah jalan dan di tengah-

tengah pusat perbelanjaan seperti Priya (New Delhi).

Belum lagi makanan dan aroma masalanya yang khas

yang bisa membuat saya bersin-bersin.

Sifat orang India yang cenderung kasar dan agresif juga

kadang membuat saya mengelus dada.

Page 8: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

8

Tidak ada jalan lain selain menghadapinya. Belajar

untuk menerima kebudayaan baru. Belajar untuk

beradaptasi dan menyesuaikan

diri terhadap lingkungan baru. Mengetahui dan

mengenal lingkungan baru akan memperkaya

pengetahuan dan pengalaman kita, apalagi jika kita

tertarik untuk belajar lebih jauh pasti akan terasa

sangat menyenangkan, misalnya

belajar memasak paratha dan chai,

belajar memakai sari, belajar bahasa

hindi, dan lainnya.

Namun culture shock tidak

berhenti sampai di sini. Beberapa

bulan menjelang kepulangan kita ke

Indonesia kita akan merasa cemas

sekaligus senang. Kita mulai

membayangkan bagaimana diri kita

nanti saat kembali ke tanah air, apa

yang akan kita lakukan untuk membuat

diri kita lebih berkualitas, apa yang

akan kita ceritakan tentang

pengalaman hidup kita dalam mencari

ilmu, dan lain-lain.

Akhirnya kita tiba di culture

shock tahap akhir. Pada saat tiba di

Indonesia kita akan mengalami re-

entry shock. Kita kaget melihat

keadaan di Indonesia yang agak

berubah setelah lama kita tinggalkan.

Tapi hal ini mungkin tidak terlalu

terasa bagi mereka yang sempat

pulang ke Indonesia ketika masa studi

masih berlangsung. Atau bisa juga

diantisipasi dengan cara mencari info

yang up-to-date tentang Indonesia

sebanyak-banyaknya.

Kombinasi antara dua budaya –

Indonesia dan India – yang telah kita

alami bisa menyebabkan perubahan

dalam diri kita. Di India, kita biasa

menghardik tukang auto karena ongkos yang terlalu

mahal, lalu ketika kasus yang sama terjadi di Indonesia

kita juga mulai menghardik sang supir dan berubah

menjadi agresif, padahal sebenarnya kita masih bisa

menawar dengan cara yang baik. Mungkin kamu tidak

merasakan perubahan ini, tapi keluarga dan orang-

orang di sekelilingmu pasti tahu.

BELAJAR BAHASA HINDI Apakah Anda bisa Bahasa Inggris? Kyaa aap ko (an-gre-zee) aa-tee

hay

Apakah ada yang bisa Bahasa Inggris? Kyaa ki-see ko (an-gre-zee) aa-

tee hay

Apakah Anda mengerti? Kyaa aap sam-je

Ya, saya mengerti. Jee hang mayng sa-maj ga-yaa/ga-

yee (l/p)

Tidak, saya tidak mengerti Mayng na-heeng sam-jaa/

sam-jee (l/p)

Saya berbicara Bahasa Inggris Mu-je (an-gre-zee) aa-tee hay

Saya tidak berbicara Bahasa Hindi Mu-je hin-dee na –heeng aa-tee

Bisakah Anda………….? Kri-pa-yaa…..

Mengulang itu pir se ka-hi-ye

Berbicara lebih lambat dee-re bo-li-ye

Menuliskannya yeh li-ki-ye

Apa artinya itu? Iska kya matlab hai?

Menyenangkan berbicara dengan Anda Ap se bat karke accha laga

Saya lapar sekali Mujhe bahut bhukh lagi hai

Saya haus sekali Mujhe bahut pyas lagi hai

Saya mau tidur sekarang Ab maim sona cahumga

Page 9: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

9

ertama kali mengikuti perkuliahan di India

saya dan beberapa kawan dari daratan Arab

agak kagok dan takjub ketika seluruh kawan

kelas kami dari India tiba-tiba berdiri secara

bersamaan. Bingung dengan apa yang terjadi dan apa

yang sebaiknya dilakukan, akhirnya saya memutuskan

untuk ikut berdiri meski masih bertanya dalam hati apa

gerangan yang tengah berlangsung. Ternyata, seorang

pria paruh baya dengan rambut putih dan berpakaian

putih sambil menenteng tas

berjalan dari pintu

menuju meja di

depan kelas. Begitu

seorang pria yang

belakangan saya

sadari adalah dosen kami itu

duduk, kami pun duduk.

Ya, begitulah cara sederhana mereka untuk

menunjukkan sikap hormat kepada dosen yang

memberikan kuliah. Sejak jaman lampau seorang Guru

di India merupakan panutan dan tokoh yang

ditinggikan dalam masyarakat dan perlu dihormati.

Kata Guru, berasal dari bahasa Sanskrit yang digunakan

untuk memanggil pun memiliki arti yang dalam, yaitu

seorang yang memiliki kepandaian tinggi dan

kebijaksanaan serta menggunakan kemampuannya itu

untuk mendidik orang lain.

Secara etimologis, Guru adalah gu dan ru. gu

berarti kegelapan dan ru berarti penghancur

kegelapan, jadi guru adalah dia yang membimbing

seseorang dari kegelapan atau ketidaktahuan dengan

pencerahan menuju jalan terang. Jadi diibaratkan

sebagai seorang dengan lentera menyelamatkan

mereka yang terjebak di dalam gua dalam; yang

terakhir itu pengandaian saya saja. Oleh karena itu

guru adalah panutan. Meski sekarang dalam

pendidikan formal kata Guru itu sudah

jarang didengar,

dan digantikan

dengan sebutan

Sir, atau Madam

namun

pandangan terhadap mereka

masih sama. Bahkan ada

sebuah hari khusus yang ditujukan kepada guru

sebagai bentuk penghargaan atas peran yang mereka

emban. Teacher’s Day dirayakan setiap tanggal 5

September di seluruh India.

India merayakan Teacher’s Day setiap tanggal 5

September sejak tahun 1962 bertepatan dengan hari

ulang tahun Dr. Sarvepalli Radhakrishnan, seorang

tokoh fenomenal yang dianggap sebagai figur yang

mendedikasikan dirinya untuk dunia pendidikan.

Pendekar pendidikan, begitu kurang lebih. Selain

seorang pendidik yang tangguh, beliau juga merupakan

wakil presiden pertama dan presiden kedua India.

P

Page 10: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

10

sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa yang telah

dilakukannya, maka hari lahirnya dijadikan sebagai hari

guru, atau Teacher’s Day. Sebenarnya, hari itu akan

dijadikan sebagai hari khusus untuk merayakan ulang

tahunnya. (catatan: Di India, hari lahir beberapa tokoh

memang dirayakan secara khusus di seluruh negeri.

Kadang, perkuliahan dan institusi formal meliburkan

diri khusus untuk perayaan hari lahir tersebut. Sebagai

contoh: Guru Ravida’s Birthday, Guru Rabindranath’s

Birthday). Namun Beliau yang dikenal low profile dan

santun tersebut malah memberi saran agar hari itu

dijadikan hari guru, atau Teacher’s Day sebagai bentuk

penghormatan kepada seluruh guru yang berjasa

dalam mendidik tunas bangsa.

Pada hari khusus tersebut banyak kegiatan

yang dilakukan. Yang paling ramai merayakan

Teacher’s Day adalah mereka yang duduk di bangku

sekolah sampai College. Kalau di Universitas saya,

perayaan tidak seramai di Sekolah- Sekolah dan

College. Organisasi kemahasiswaan hanya memberi

bunga ke dosen pada hari itu, tidak ada perayaan

tambahan. Di sekolah, cerita akan lain. Biasanya

seluruh murid berdandan seperti guru mereka dan

beraksi di depan kelas, menggantikan guru yang biasa

mengajar. Sang guru duduk di bangku murid dan

bersikap selayaknya murid yang sedang belajar dan

mendengarkan guru. Biasanya sang guru akan tertawa

melihat tingkah si murid yang berusaha meniru dirinya.

Selain bergantian mengajar, kadang juga dilakukan

pementasan drama, tari- tarian dan beberapa kegiatan

lain yang yang khusus ditujukan kepada guru. Pada

penghujung pulang, mereka bersama-sama

menyanyikan lagu untuk sang guru dan tak jarang

memberikan pidato singkat sebagai ungkapan suka

citanya telah dibimbing dan dididik dengan sabar oleh

guru. Butiran air mata pun terbit di mata ibu guru yang

berpakaian saree dan bergelung sederhana itu.

Selamat Hari Guru!

Ah, KapanLah aku mau mampir ke

surga !!!! Ternyata benar...

Langit itu tinggi sekali

Warnanya Biru langit, biru muda, atau apalah....

Aku menikmati pemandangan 40ribu kaki dari tanah yang biasanya

kupijak..

Tapi, Ku tak menemukan Dia disana

Hanya gumpalan putih bernama awan yg kulihat.

Oang berkata " Suga ada di Langit"

Aku kembali bertanya " DImanyanya?"

Karena aku sudah di atas langit tapi tak ada itu

Aku pun berpikir, belum sampai surga rupanya aku

Pasti surga itu indah adanya..

Aku saja yang tak sampai di Surga kagum akan semesta yg ada

Hamparan awan indah terbentang....

Damai kurasa....

Tenang yang kudamba...

Ah, Kapanlah aku mau mampir ke surga!!!!

-Antara Kolkata dan New Delhi-

-Air Asia 324 / May 20th 2010-

(7.55)

(Vina Ajinata)

Page 11: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

11

Page 12: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

12

da seorang anak yatim yang tinggal di daerah

terpencil. dia hidup di tengah - tengah

kemiskinan dan kelaparan akibat perang

yang terus berkelanjutan di daerahnya. Konflik sipil,

perang antar agama dan perseteruan antar kasta

menjadikan dia hidup di tengah penderitaan dan

ketidakstabilan sosial.

Anak kecil itu

memiliki pemikiran yang

amat cerdas, dia mampu

menilai kondisi bangsanya

sekarang ini adalah akibat

penjajahan dari bangsa

asing sekian ratus tahun

lamanya. Dalam usia sangat

muda, dia berpendapat

bahwa penjajahan selalu

meninggalkan 3 penyebab utama penderitaan

bangsanya. 3 hal yang dia putuskan sebagai musuh

yang harus dibasmi, wabah yang harus musnah. Hal-hal

teresebut adalah kebodohan, kemiskinan dan

keterbelakangan. Berbekal tekad baja dan rasa

pantang menyerah, dia memutuskan untuk tumbuh

besar dan berkembang agar bisa mengubah kondisi

negaranya.

Pelan namun pasti,anak kecil itu beranjak

dewasa. Dia memulai suatu bisnis yang sederhana

dengan modal awal 10,000.- rupees (kala itu setara

dengan $250) yang dipinjamnya dari sang istri dengan

tujuan untuk memberikan penghidupan yang layak

untuk keluarganya sendiri. Kemudian bisnis tersebut

berkembang,mulai menancapkan pengaruhnya di

seluruh

kota. Dan

akhirnya,seluruh negara bagian

tempat dimana dia tinggal mulai merasakan pengaruh

baik dari tumbuhnya perusahaan dan bisnis anak itu

tadi. Beranjak tua,pebisnis yang sukses dan terkenal di

seantero negaranya ini mulai memikirkan sebenarnya

sudah tercapaikah tujuan hidupnya selama ini yang dia

pupuk sedari kecil ?

Dan pada suatu pagi,dia berkata kepada

cucunya. "Nak...maafkan kakek..kakek gagal dalam

mencapai tujuan hidup kakek...dulu sewaktu kakek

seusia kamu, kakek berjanji pada diri kakek dan

Tuhan,untuk berjuang mengubah negara kita ini agar

menjadi lebih baik...kakek ingin itu semua agar kamu,

anak cucu kakek mendapatkan kehidupan yang lebih

baik daripada kakek....

Kakek bertekad untuk

mengubah negara ini

agar bisa membuatmu

dan juga teman-

temanmu hidup

bahagia...namun

ternyata kakek

gagal...kakek berhasil

membuatmu berada

dalam kondisi finansial yang lebih baik daripada kakek

dulu,namun kakek gagal.... Kakek gagal mengubah

negara ini..kakek hanya mampu mengubah nasib

keluarga kita,tanpa bisa mengubah kondisi negara

kita... Kesalahan fatal kakek adalah kakek seharusnya

berfikir untuk mengubah diri sendiri dulu.. Sebelum

berfikir untuk mengubah keadaan negara kita...kalo

saja kakek merubah diri kakek dulu sebelum berfikiran

untuk merubah negara,bukan cuma negara kita yang

mampu kakek rubah kondisinya, niscaya kakek bisa

merubah dunia.... Merubah dunia menjadi tempat

yang lebih baik bukan hanya untukmu,namun juga

untuk teman-temanmu...nak..maafkan kakekmu

ini..dan jangan ulangilah kesalahan kakek ketika kamu

beranjak dewasa nanti." (bersambung ke halaman 31)

A

Page 13: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

13

PPI-India Mendapatkan Sekretariat Baru

New Delhi - Hari Kamis, 28 Juli 2010 Ketua Umum PPI-

India bertemu dengan Bapak Dubes RI untuk India,

Bapak Andi M. Ghalib, S.H., M.H. dalam rangka

memperkenalkan kepengurusan baru. Bapak Dubes

berharap bahwa PPI-India dapat menjadi organisasi

yang lebih baik. Beliau juga mengatakan bahwa akan

lebih baiknya bila PPI-India sering mengadakan

seminar-seminar seperti seminar “The Quest for

Fraternity” yang telah diselengarakan pada bulan Mei.

Pada kesempatan ini juga, setelah menyampaikan

keinginan dari kawan-kawan PPI-India untuk sebuah

sekretariat, Bapak Dubes dengan baiknya memberikan

sebuah ruangan di Guest House Wisma Karya dalam

KBRI New Delhi sebagai sekretariat PPI-India. Ini

merupakan tindakan yang sangat mulia dari Bapak

mengingat PPI-India juga saat ini masih nomaden alias

terus berpindah sekretariat. PPI-India juga telah

dengan resmi menandatangani perjanjian dengan

pihak KBRI dimana kami wajib melapor segala aktifitas

di sekretariat dan penggunaan ruangan tersebut dapat

dipakai selama 6 bulan dan dapat diperpanjang lagi.

Ruangan Sekretariat PPI-India dimaksudkan

sebagai kantor. Namun apabila ada teman-teman dari

daerah luar Delhi yang singgah sementara di Delhi

dapat juga bisa menginap disana dan juga bagi kawan-

kawan yang bekerja atau beraktifitas hingga larut

malam dapat menginap di kantor tersebut. Tiap orang

yang menginap hanya diwajibkan lapor kepada

pengurus, untuk pertanggungjawaban kepada pihak

KBRI. Selain itu ketertiban dan kebersihan kantor dan

wilayah disekitar kantor wajib dijaga.

Ruangan Sekretariat merupakan satu kamar

kosong yang kami legkapi dengan satu meja belajar

beserta Komputer pengurus, dua lemari dan satu meja

kecil. Fasilitas yang kami dapatkan (tapi bukan milik

PPI-India) ialah ; ruang tamu di guest house, dapur

guest house dan kamar mandi guest house.

Pada hari sabtu tgl 30 Juli 2010, teman-teman

dari Delhi dan dua teman dari Mysore dan Aligarh

turut membantu dalam pemindahan barang-barang

PPI-india dari Sekretariat lama di Safdarjung Enclave ke

KBRI New Delhi di Chanakyapuri. Tidak semua barang

dipindahkan dari Sekretariat lama, masih banyak yang

tersisa dan disimpan disana.

Peresmian Sekretariat PPI-India ini belum

dilaksanakan. Rencananya, pengurus ingin meminta

kesediaan Bapak Dubes untuk meresmikan ruangan

yang beliau berikan kepada PPI-India ini.

Page 14: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

14

ASEAN DAY : PPI KOMISARIAT ALIGARH

– NEW DELHI TAMPIL SAMAN

Tim Penari Saman (dari Kiri) : Zulkhan, Munawar,

Soleh, Eko, Sulaiman, Yamin dan Rizky.

Delhi- Philippines Embassy, 7 Augustus 2010 sehari

sebelum ASEAN DAY, Kedutaan besar Filipina menjadi

host tahun ini untuk merayakan hari ASEAN dimana

semua kedutaan negara – negara ASEAN di New Delhi

diundang dan ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

ASEAN day ini diwarnai dengan pentas budaya

dan nyanyian-nyanyian dari negara-negara ASEAN.

Indonesia menampilkan tarian Saman yang penarinya

ialah mahasiswa PPI-India dari Aligarh dan New Delhi

yang berjumlah tujuh penari. Penampilan dari tujuh

pemuda ini lumayan diminati oleh orang-orang yang

menonton. Akan tetapi, karena sound sistem yang

kurang memadai, penampilan ini lebih banyak

dinikmati oleh para penonton yang kebetulan sedang

berada didekat panggung atau beridiri di sekitar

panggung saja. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi

semangat ketujuh pemuda ini. Selain tari-tarian, acara

tersebut juga menyediakan berbagai stall makan dari

berbagai macam negara ASEAN antara lain Brunei,

Vietnam, Filipina, Singapore, Malaysia, Thailand, dan

Indonesia.

17 AGUSTUS DI KBRI NEW DELHI

New Delhi – 17 Agustus yang jatuh pada bulan suci

Ramadhan tahun ini dilaksanakan dengan cukup

khidmat. Upacara 17an tersebut diadakan di lapangan

KBRI New Delhi, Kautilya Marg Chanakyapuri. Pintu

gerbang No. 1 (gate No.1) berwarna Merah Putih

dengan Spanduk bertuliskan H.U.T R.I 65 di samping

kanan kiri jalan masuk seakan menyambut setiap

peserta upacara yang masuk melalui gerbang tersebut.

Peserta upacara yang mendatangi Kedutaan Besar

Republik Indonesia di New Delhi India terdiri dari

Foto: Pasukan Pengibar Bendera dan Tim Obade bersama Bpk.

Duta Besar R.I.dan Ibu Dubes

Keluarga Home Staff dan Local Staff,

Masyarakat Indonesia di India, Pelajar dan rombongan

penari Bali yang disertai oleh Dirjen dari Departement

Agama.

Upacara Bendera yang bersamaan dengan

musim Monsoon atau musim Hujan di India sempat

memberi kekhawatiran kepada panitia apabila

dipertengahan upacara hujan akan menguyur peserta

upacara. Namun, upacara yang mulai tepat pukul 8.00

Page 15: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

15

pagi waktu

India dan

usai sekitar

pukul 12.30

berlangsung

dengan baik

dan tanpa

ganguan

cuaca.

Cuaca yang

cerah pun

seakan ikut

mendukung

lapangan

upacara

yang ramai

dihiasi

dengan

bendera

merah putih disekitar lapangan. Tak sampai disitu saja,

selain hiasan-hiasan disekitar KBRI ada juga yang

menambah pemandangan indah pada acara 17

Agustus, yaitu kebaya-kebaya anggun yang dikenakan

oleh Ibu-Ibu menambah pesona dan keindonesiaan

acara tersebut.

Inspektur Upacara 17 Agustus ialah Bapak Duta

Besar R.I untuk India, Bapak Letjen. Purn. Andi M.

Ghalib S.H., M.H. dan upacara dipimpin oleh

Komandan upacara Kol. Laut (E) I Putu Arya Angga

Suardika, Atase Pertahanan KBRI New Delhi.

Pengibaran Bendera oleh Pasukan pengibar bendera

atau Paskibra ini beranggotakan sembilan orang.

Komandan Paskibra adalah Kemal Aziz dan pengibar

bendera yang membawa bendera merah putih ialah

Dini E. Siregar yang didampingi oleh Habibi Subandi

dan Zulkhan Indra Putra, masing-masing sebagai

pengerek bendera. Pasukan Paskibra yang laiinya ialah:

Ahmad Buchari, Dody Siregar, Irfa Puspitasari, Nalikoy

Sarwom dan Rozin Muhammad.

Upacara

Bendera

berlangsung

seperti biasa

dan selayaknya

sebuah upacara

17 Agustus

yang

dilaksanakan

tiap tahunnya

dengan

pembacaan

UUD 45, Naskah

Proklamasi

Kemerdekaan,

Pancasila,

pembacaan doa

dan pembagian

penghargaan

kepada tiga staff KBRI. Pengargaan tersebut dihadiakan

kepada Bapak Suhartono – local staff KBRI dan Mr.

Sangkar mali KBRI.

Upacara diakhiri dengan obade yang

menyanyikan lagu-lagu Nasional. Obade dipimpin oleh

Dini E. Siregar dan peserta terdiri dari 14 anggota PPI

diantaranya: Ahmad Buchari, Andofi Lopez, Dina

Siregar, Dody Siregar, Fadillah Citra, Habibi Subandi,

Irfa Puspitasari, Kemal Aziz, Nalikoy Sarwom, Rozin

Muhammad, Sri Utami, Theresia Sisil, Vina Ajinata, dan

Zulkhan Indra Putra. Seusai itu, peserta dengan

membentuk barisan rapi satu-satu memberi salam

kepada Bapak dan Ibu Dubes.

Kegiatan 17 Agustus pun diakhiri dengan foto

bersama dan ramah tamah. Bapak dan Ibu Dubes pun

membaggikan makanan yang sudah dibungkus dan

dapat dibawah pulang. Setelah itu, satu-satu peserta

menniggalakan lapangan KBRI dan balik kerumah

masing-masing. (Nalikoy Sarwom)

Bapak dan Ibu Dubes beserta home staff KBRI New Delhi

Page 16: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

16

Page 17: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

17 Adam“The iPad Killer”

Apple Inc. yang bermarkas di Amerika Serikat

mengeluarkan produk terbaru mereka pada akhir

quartal pertama 2010. Produk yang mereka keluarkan

kali merupakan sebuah komputer tablet yang mereka

namakan “iPad”. iPad dirancang untuk menjadi sebuah

komputer mini yang multifungsi dan mobile. Tujuan

utamanya adalah untuk digunakan sebagai e-book

reader, selain juga memiliki aplikasi-aplikasi pendukung

lainnya, layaknya sebuah komputer.

Sejak rilis di pasaran Amerika Serikat, Apple

Inc., perusahaan yang mengeluarkan iPad, mendapat

banyak kritik atas gadget terbaru mereka itu. Banyak

kekurangan yang disebutkan oleh pengamat pasar ada

pada alat mereka ini.

Sebuah perusahaan dari India yang berbasis di

Hyderabad, Notion Ink., menjawab kekurangan dari

iPad dengan mengeluarkan “Adam”. Notion Ink.

merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh

enam orang alumni dari dua Indian Institute of

Technology (IIT Delhi dan IIT Khragpur) dan seorang

lulusan MBA dari Indian Institute of Planning and

Management (IIPM). Umur mereka rata-rata 24 tahun

dengan anggota tim termuda yang berumur 23 tahun.

Mereka berfikir, bahwa India memiliki semua yang

dibutuhkan untuk bersaing dengan perusahaan-

perusahaan teknologi terkemuka dunia. “Kita

mengetahui bahwa enginer dan designer dari India-lah

yang melakukan sebagian besar inovasi yang ada di

perusahaan Microsoft, Intel dan Apple. Kita hanya

perlu mengambil langkah pertama,” demikian

dikatakan Rohan Shravan, co-founder dari Notion Ink.

Adam ini disebut sebagai “the iPad Killer”, karena

berusaha mengisi kekurangan-kekurangan yang tidak

terakomodasi oleh Apple iPad.

Page 18: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

18

Spesifikasi lengkap: Apple iPad v.s. Notion Ink. Adam:

Specification Apple iPad Notion Ink. Adam

Screen

9.7 inch 4:3 IPS LCD

(1024×768)

10 inch Transflective LCD Pixel

Qi screen (1024×600)

1024×768 pixel resolution

at 132 pixels per inch (ppi)

Low power full color black &

white mode

OS iPhone OS Android, Ubuntu, Chromium

CPU Apple A4 processor nVidia Tegra 2

Dual Core 1GHz + Graphic

Internet Browser Safari Firefox, Chrome

Outputs

VGA, Dock connectors

(extra) HDMI, 3x USB

Video Out 720p 1080p

Camera No

Yes, 3 Megapixel with

Autofocus

Battery

Up to 10 hours of surfing

the web on Wi-Fi,

watching video, or

listening to music

16 hours, 160 hours on

backlight off mode

Wireless

Wi-Fi, 3G (HSPA/GSM),

Bluetooth

Wi-Fi, 3G (HSPA/GSM),

Bluetooth (US Edition)

Weight 1.5 pounds 1.7 pounds

Other:

RF, ambient light sensor. AGPS,

Proximity sensor,

accelerometer, Touchpad

Multitasking No Yes

Adobe Flash 10.0

support No Yes

Storage No Yes, (SD Card slot)

Price $499-$829 $327-$800

Availability April/May June/July

Sumber: the Times of India

Adam pertama kali diperkenalkan pada

the Consumer Electronics Show di bulan Januari,

namun masih sebagai prototype. Lalu pada bulan

Februari 2010, alat ini sudah siap dan

diperkenalkan kembali pada World Mobile

Congress di Barcelona pada bulan Februari

dengan hardware yang sudah final, namun

dengan tampilan dan user interface yang masih

diperbaiki oleh tim dari Notion Ink. Perbaikan

yang masih dilakukan seperti pada posisi

kamera, yang pada saat itu berencana untuk

dibubah oleh tim dari Notion Ink., dan lainnya.

Akhirnya, Adam secara resmi masuk ke pasaran

pada bulan Juni-Juli 2010 dengan segala

perubahannya.

Teknologi canggih yang membedakan

Adam dengan iPad adalah bahwa Adam

merupakan yang pertama di dunia untuk

mengintegrasikan dua komponen untuk power

saving, yaitu nVidia’s Tech 2 chip dan layar

PixelQi. Keduanya membantu Adam untuk

meningkatkan performa dan kekuatan baterai

Page 19: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

19

Disamping teknologi yang memang berbeda

dari iPad, Adam juga memiliki beberapa kelebihan lain.

Layar dari Adam memiliki ukuran yang sedikit lebih

besar dari pada iPad, yaitu 10 inch. Sedikit lebih besar

dari Apple iPad yang berukuran 9,7 inch. Dengan layar

yang menggunakan teknologi PixelQi juga, layar Adam

memiliki dua mode dengan kualitas yang baik. Ketika

layar terkena sinar matahari langsung, intensitas

cahaya atau backlight pada Adam akan berkurang,

bahkan sampai mati. Sehingga, layar Adam tetap dapat

digunakan dimanapun. Sedangkan ketika keadaan

gelap, tingkat keterangan Adam akan menyesuaikan.

Backlight yang menyesuaikan ini dapat menghemat

baterai.

Selain itu, nVidia’s Tech 2 chip menjadikan

Adam bisa memutar video dengan kualitas high

definition dan flash pada web browser. Shravan

mengatakan, “Adam menawarkan performa yang

ditawarkan oleh komputer dengan pemakaian tenaga

sebesar telepon genggam.” Juga, ketika Apple iPad

menawarkan kinerja baterai selama 10 jam untuk

browser internet dan 8 jam untuk menonton video,

Adam dari Notion Ink. menawarkan baterai yang justru

bisa dipakai selama 16 jam, dan bahkan kekuatan 160

jam untuk penggunaan tanpa backlight.

Adam juga dilengkapi dengan kamera dengan

kemampuan 3 megapiksel dan auto focus, yang berada

pada bagian atas. Kamera ini, yang pada iPad tidak ada,

bisa diputar 180 derajat, dan juga dapet merekam

video. Rohan Shravan, mengatakan bahwa kamera ini

bisa digunakan untuk mengambil foto, dan juga

merekam video seminar, presentasi dan lain-lain,

sambil kita bisa menulis catatan dari seminar tersebut

menggunakan Adam. Kemampuan ini sangat

membantu Adam untuk memaksimalkan fungsi-nya

sebagai portable computer.

Notion Ink. Adam sendiri terlah dirilis di pasar

pada quartal kedua 2010 (antara bulan Juni-Juli)

dengan harga berkisar antara US$ 327 – US$800,

tergantung kepada konfigurasi. Harga ini memang

lebih murah dan berhasil “membunuh” iPad hampir

secara keseluruhan. (FK)

Tim pencetus Notion Ink.:

1. Rohan Shravan – IIT Kharagpur (2008)

2. Rohit Rathi – IIT Kharagpur (2008)

3. Sachin Ralhan – IIPM

4. Mohit Gupta – IIT Kharagpur (2008)

5. Anirudh Gupta – IIT Delhi (2007)

6. Rajat Sahni – IIT Delhi (2007)

7. Devanshu Agarwal – IIT Kharagpur (2008)

Page 20: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

20

PERKAWINAN ILMU KOMPUTER

DENGAN DISIPLIN ILMU LAIN

etika komputer ditemukan beberapa dekade yang lalu, perubahan drastis mengiringi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan fasilitas

yang ditawarkan oleh komputer yaitu kemampuannya dalam mempercepat pengerjaan solusi dari berbagai masalah. Tidak hanya mempercepat, membuat lebih praktis, fleksibel, dan aman menjadi faktor plus penggunaan dari perangkat elektronik ini. Pada masa sekarang, hampir semua bidang ilmu telah melibatkan komputer, baik Fisika, Kimia, Biologi, Kedokteran, Ekonomi, Teknik, dan bahkan Bahasa. Menilik akar penyebabnya, hal ini dikarenakan seluruh kejadian dan benda di alam semesta ini adalah suatu model matematika dan komputer adalah perangkat elektronik yang mampu melakukan penghitungan metematis dengan kecepatan hitung dalam nano detik.

Kompleksitas permodelan dalam fungsi matematis di bidang fisika memunculkan komputasi Fisika. Kimia pun memiliki komputasi Kimia untuk menyelesaikan proses reaksi kimia ataupun simulasinya. Di Bidang Biologi, proses-proses Biologi mendasari penemuan-penemuan algoritma penyelesaian masalah di bidang komputer seperti Algoritma Genetika dan Artificial Neural Network. Ekonomi memiliki e-commerce. Kedokteran memiliki Medical-Imaging untuk membantu analisis penyakit dari foto hasil rontgen atau scan dengan MRI dan Bioinformatic yang berguna dalam pencarian pola DNA makhluk hidup sehingga mempermudah proses rekayasa genetika. Bahasa memiliki Natural Language Processing dan komputasi linguistik untuk membuat aplikasi pengolah bahasa. Contoh-contoh tersebut membuktikan bahwa komputer telah banyak mempengaruhi bidang-bidang ilmu yang lain yang berarti juga mempengaruhi hampir semua sektor kehidupan manusia.

Perkawinan berbagai disiplin ilmu dengan Ilmu Komputer pun bermunculan. Hal ini dipicu karena kebutuhan penghitungan matematis yang tidak bisa diselesaikan dengan cara konvensional melainkan hanya dengan komputer. Cabang ilmu baru hasil

perkawinan dua disiplin ilmu berbeda ini telah banyak dinikmati berbagai kalangan terutama peneliti dan pelajar. Dimana mereka butuh solusi dari suatu masalah pada disiplin ilmu tertentu dengan solusi yang computerized. Peneliti-peneliti Kedokteran semisal, mereka giat melakukan penelitian deteksi penyakit, cara penanggulangan, pengobatan dan lainnya yang termasuk dalam riset dasar kedokteran. Namun tak kalah banyak juga, peneliti di bidang kedokteran yang merambah riset penerjemahan gambar hasil scanning ke dalam bentuk diagnosa suatu penyakit (dilakukan oleh komputer). Atau mereka terjun dalam penciptaan obat anti kanker dengan memanipulasi DNA sel kanker dengan obat baru hasil penelitian yang pastinya diciptakan dengan bantuan komputasi menggunakan komputer. Riset dasar memang menjanjikan namun pilihan riset di bidang perkawinan suatu disiplin ilmu dengan Ilmu Komputer bisa jadi sama menjanjikannya pula. Hal ini ditandai dengan banyaknya hibah riset dari luar negeri yang berbentuk fellowship ataupun scholarship dalam bidang disiplin ilmu tersebut.

Dari hasil menelusuri riset-riset di luar negeri

melalui internet, didapatkan hasil bahwa rata-rata negara maju minimal memiliki satu laboratorium riset bidang perkawinan Ilmu Komputer dan ilmu yang lain. Sehingga bisa disimpulkan bahwa, terjun dalam riset bidang ini akan bisa menembus riset level internasional dan akan bekerjasama dengan negara-negara maju. Tentunya akan banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh negara kita dan khususnya peneliti sendiri.

Di Indonesia, riset perkawinan bidang ilmu komputer ini belum terlalu marak. Rata-rata masih didominasi riset ilmu dasar. Padahal, negara akan cepat maju jika berhasil mengakuisisi sistem komputer untuk menyelesaikan permasalahan di semua bidang. Terakhir, bagi para calon peneliti yang saat ini berkecimpung dalam disiplin ilmu non komputer dan masih bingung menentukan arah penelitian kelak di masa depan, tak ada salahnya mencoba bidang ini. Mungkin yang menjadi momok untuk memulainya adalah beban untuk belajar dasar pemrograman dan database atau bahkan belajar matematika. Namun, dalam keadaan sebenarnya belajar dasar pemrograman dan database, tidaklah sesulit yg dibayangkan. Untuk matematika sendiri, semenjak SD pun kita sudah belajar.

K

Page 21: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

21

Wajah

Indonesia

Hitam

Putih

Refleksi, “Seharusnya

Indonesia”

Oleh :

Asrie

Tresnadi 2 Karya Foto ini pernah dipamerkan di Roma dan Milan, Italia melalui sponsor UNICEF India

Page 22: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

22

Koresponden: Nalikoy I. Sarwom

Pendidikan di India sangatlah

murah dan mempunyai kualitas

yang tak kalah dengan pendidikan di

negara lain. Kehidupan di negara

dengan populasi terbesar kedua di

dunia ini pun sangat lekat dengan

kesederhanaan. Ini dapat dilihat dari

lapisan masyarakat atas hingga

bawah yang berpenampilan

seadanya. Sangat disayangkan

bahwa menempuh ilmu ke India

masih merupakan salah satu opsi

yang jarang diggunakan oleh pelajar

Indonesia.

Di negara Gandhi ini saya

mempunyai kesempatan yang luar biasa untuk dapat

berkenalan dan akhirnya dapat mewawancarai Bapak

Khairrurazi. Bagi yang belum kenal beliau, Khairrurazi

ini atau yang kerap dikenal sebagai Bang Razi adalah

salah satu senior (atau sesepuh hehehe…) PPI-India

yang masih ada di New Delhi. Beliau pertama kali tiba

di India pada tahun 1997, tepatnya tgl 1 Januari 1997.

Jadi seperti yang beliau ungkapkan, “tahun baruan

dalam pesawat”. Saat ini beliau sedang menempuh

pendidikan Ph.D. di Aligarh Muslim Universty, bidang

Sastra Arab. Tentu banyak yang akan bertanya-tanya

dan heran kenapa begitu betah di India? dan

bagaimana bisa bertahan di India.? Semua ini akan

dibahas pada wawancara berikut ini.

Pada wawancara sebelumnya, Bapak Razi ini

dikenal sebagai “humorolog” (Pakar Humor) yang

pernah

diwawancarai oleh Kang Fatih pada tahun 2004.

Sekarang, beliau sudah “naik jabatan” sebagai local

staff bidang Ekonomi di KBRI New Delhi. Dahulu ketika

ditemui, beliau sedang asik tidur dan dibangunkan

dengan mata masih bele’an. Namun

sekarang, ketika ditemui Bang Razi

sedang duduk dihadapan meja

dengan beberapa berkas-berkas dan

dokumen di kantor beliau yang ber-

AC di lantai 2.

Dandanannya pun sudah rapi

dengan celana kain, kemeja beserta

dasi dan senyuman khas bang Razi

yang tak pernah lepas dari wajahya

itu.

Dengan keadaan yang tenang

dan adem (karena ada AC) dan ketika

para boss sedang asik rapat, saya pun

memulai mewawancarai bang Razi:

Pertama-tama, kenapa bang Razi Memilih kuliah di

India?

Karena keinginan untuk lanjut kuliah setelah lulus dari

Aaliya atau setingkat SMA di Medan tak tersampaikan

dikarenakan kondisi ekonomi yang tidak memung-

kinkan untuk membiayai pendidikan di Indonesia.

Setelah mengajar selama dua setengah tahun di

sekolah almamater pun tidak cukup untuk membiayai

ongkos Kuliah di Indonesia. Lalu, saya dan beberapa

teman mendapat peluang untuk kuliah ke India. Kami

medapatkan tawaran menarik dari Nadwah College di

Lucknow, yaitu biaya kuliah, makan dan asrama

ditanggung dan kami hanya perlu menanggung biaya

Page 23: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

23

tiket. Jadi “karena beasiswa tersebutlah saya dan

beberapa kawan memutuskan untuk berangkat dan

kuliah di India”.

Apakah ada kendala-kendala yang Bang Razi temukan

saat pertama kali terbang ke India? Terutama

bahasa?

Kebetulan saat di pesantren kami sudah dibekali

dengan bahasa Inggris dan saat di Medan juga sudah

dianjurkan untuk membawa kamus saku. Maka kami

tidak menemukan kendala saat perjalan dari Indonesia

hingga sampai di India.

13 tahun… benar-benar betah ya??

Kenapa saya betah… Mungkin bagi saya, saya ingin

hidup lebih layak dan India memberikan itu. Dan

kemudian bisa berpendidikan lebih tinggi. Bila ada

tempat lain yang dapat memberikan hal yang serupa,

maka saya akan memilih tempat tersebut. Hanya saja,

baru India saja yang memberikan ini. Saya tidak

mempermasalahkan masalah fasilitas disini atapun

cuaca. Ini semua demi mengejar pendidikan dan cita-

cita.

Boleh dong berbagi cerita menarik suka / duka di

India bersama teman-teman PPI dulu.

Pada jaman saya yang dulu, waktu Handphone belum

ada, komunikasi dengan keluarga untuk kita-kita yang

dari daerah atau kampung sangat sulit. Kita harus

berkomunikasi dengan cara surat menyurat. Kirim

surat dari India ke Indonesia saja membutuhkan waktu

sekitar 15 hari dan dari Indonesia kesini 15 hari juga.

Dan yang menariknya ialah kami ada sekitar 10-15

mahasiswa dan saling membaca surat yang kami

terima. Kabar dari rumah kami bacakan.

Internet belum ada di Lucknow pada saat itu, jadi

untuk mendengarkan berita terkini, kami masing-

masing mempunyai radio Sony 12 band yang bisa

menangkap siaran BBC Indonesia. “Kayak zaman PKI

gitu loh,“ kami mendengarkan radio tersebut

didekatkan dengan kuping. Lewat radio itu lah kami

tau akan perkembangan di Indonesia dan berita

tentang jatuhnya Soeharto.

“Jadi kehidupan 90an di Indonesia itu seperti 80an di

India dan itu menurut saya sangat menarik.”

Cerita duka..

Ketika krisis moneter tahun 1998 di Indonesia. Di

asrama kami diberi makanan dengan menu sangat

sederhana. Kami mendapatkan jatah makan siang dan

malam yang sangat sederhana . Dan “kami tidak makan

pagi saja itu sudah merupakan rahasia umum.”

Kami pun tidak memiliki uang sama sekali dan tidak

ada bantuan apapun bagi mahasiswa di India

(pemerintah Indonesia memfasilitasi untuk pulang ke

tanah air dengan pesawat Garuda bagi mahasiswa di

Maroko saat krismon).

Hidup saat itu serba kekurangan dan keinginan pulang

pun tidak ada.

Sampai sandal jepit pun mau diganti tidak mampu.

Segitu dukanya hidup kami

Tetapi hikmah dari ini semua: ketika kami tidak

mempunyai uang, kami pun tidak berpikiran untuk

main-main, nonton film. Dan kami pun dapat

menyelesaikan S1 kami tepat waktu ( 3 tahun) dimana

senior kita sebelumnya dengan keuangan yang cukup,

mereka menyelesaikan studi dalam waktu empat

tahun… lima tahun.

Saat yang paling enak ialah saat ini, 2010.

Page 24: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

24

Pertama dari segi ekonomi tidak sesulit dulu. Saya

dapat membeli buku, membantu keluarga dan

sebagainya.

Untuk hidup memang saat ini paling enak dan semoga

kedepanya bisa tambah enak.

Kangen kumpul-kumpul sama temen-temen PPI?

“Iya… tidak dipungkiri lagi.”

Dalam diri saya, tidak seperti kacang lupa kulit. Dulu

saya juga banyak dibantu oleh teman-teman. Saya juga

tetap ingin ikut bergabung dengan mahasiswa. Saya

rasa itu tidak akan pernah hilang dari diri saya.”

Saya tidak pernah berpikrian bahwa dengan adanya

status akan membuat silahturahmi yang sudah ada

putus. Tetapi buatlah status itu menjadi lebih baik dan

menjalin tali silahturahmi ini lebih baik.

Oke…Kira-Kira Planning ke depan mau ngapain nih?

“Saya sebenarnya Nel… dari kecil banyak planning dan

cita-cita sering berubah-ubah.”

Waktu melihat pejabat..ohh pengen jadi pejabat, saat

melihat pengusaha ohh… kepengen jadi pengusaha.

Ternyata cita-cita baik ditanamkan agar kita lebih giat

belajar. Dalam artian, belajar pengalaman dari orang

lain selain menimba ilmu dalam ruangan kelas saja.

Planning saya kedepan adalah bagaimana saya dapat

menjadi orang yang lebih baik dari yang lalu.

Mengangkat kehidupan keluarga, linkungan. Juga niat

saya bagaimana anak-anak di kampung saya dapat

mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Seperti dari

segi informasi, atau disekolahkan ke yayasan yang ada.

Tidak ada fokus untuk ingin jadi apa, apapun yang halal

saya kerjakan.

Tapi… saya itu inginya jadi pengusaha ^^

“Di doakan saja ya… karena kata nabi untuk mencari

duit itu harus pakai duit.”

India… di mata Bang Razi selama ini bagaimana?

Apakah ia sudah mengalami banyak perubahan?

Menurut saya, India tidak menggalami banyak

perubahan terutama dalam cara pemikirannya. “Saya

ambil contoh : sifat penampilannya yang ditanamkan

ke anak-cucunya yaitu sifat kesederhanaan. Tidak

mementingkan kulit tapi isi. Mereka tidak

mementingkan kuantitas yang penting kualitas.”

“Kedua yang paling saya salut dengan orang India ini

adalah hemat. Hemat dalam penggunaan uang.

Mereka memikirkan masa depan dengan cara

menabung. Pada tahun 2009 lalu India membeli emas

dari IMF sebanyak 300 ton kubik yang artinya mereka

mempunyai uang dan uang tersebut diggunakan untuk

investasi masa depan. Jadi mereka mempunyai

kecendrungan hidup sederhana / tidak mewah dan

lebih cendrung untuk berinvestasi.“

Seperti halnya Politikus India yang serba sederhana…

Ya… Politikus di India pun memakai baju adat mereka

seperti sarung putih dan kurta putih. Mobil dinas

mereka ambassador putih yang sederhana dan tidak

Page 25: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

25

mewah. Itu sudah tidak bisa diperdebatkan lagi seperti

halnya negara-negara lain.

Jadi kalau boleh minta nasehat bagi mahasiswa-

mahasiswa yang lainnya terutama yang bagi baru

datang…

“Kita sudah menetapkan India sebagai tempat dimana

kita belajar, maka apabila kita sudah menetapkan

berarti kita sudah memikirkan jauh sebelumnya.

Apabila kita sudah menentukan India berarti kita sudah

menetapkan untuk hidup di India. Oleh karena itu

jangan berpikir sesuatu yang akan mengakibatkan kita

mundur. Sebaliknya kita maju terus.

Nikmati hidup di India.

Jangan Mengeluh. Karena ingat banyak orang lain yang

ingin mendapatkan kesempatan seperti kita tapi

mereka tidak mendapatkannya. Bersyukurlah karena

masih ada banyak orang-orang di Indonesia yang ingin

belajar tapi tidak ada kesempatan.”

Terakhir Bang, Saran untuk PPI di masa yang akan

datang kira-kira apa?

Dari awal PPI dibentuk pada tahun 1997, setiap

kepemimpinan keunggulannya beda-beda. Namun

keunggulan PPI pada dua tahun belakangan ini lebih

kelihatan lagi dengan banyaknya mahasiwa-mahasiswa

muda yang berkecimpung di PPI.

Saran saya, bagaimana PPI bisa menyatukan sesama

anggota di semua komisariat. Kita jalin silahturahmi

yang baik dan komunikasi lebih diperbaiki lagi. Dengan

begitu program yang dibentuk akan berjalan dengan

baik.

Diskusi dan komunikasi sesama komisariat sangat

penting.

“Kemudian bagi pengurus, meminta nasehat dengan

rutin kepada penasehat-penasehat yang telah diangkat

termasuk pelindung yaitu Bapak Duta Besar R.I”. Jadi

bukan hanya sebatas S.K., tetapi dijalankan dengan

mengunjungi mereka. Tidak harus secara formal saja

melainkan informal pun bisa.

Menjalin silahturahmi itu sangat penting karena

dengan begitu PPI dapat menjadi lebih besar dan

banyak yang akan mendukung. Kritikan yang masuk

akan berupa kritikan positif dan lebih baik.

“Saya rasa PPI saat ini juga sudah baik. Sudah

mengelilingi komisariat-komisariat yang ada dan juga

sudah menampung aspirasi teman-teman.“

Setelah Interview berakhir, saya menyempatkan diri

untuk bercakap-cakap dengan Bang Razi. Beliau masih

mempunyai banyak sekali cerita yang dapat dibagi.

Bisa dikatakan bila bertemu dengan Bang Razi

seseorang pasti tidak akan pernah bosan karena ia

selalu mempunyai segudang pengalaman dan cerita-

cerita menarik yang dapat dibagikan. Beberapa saat

berlalu dan tak terasa sudah sejam lebih saya duduk di

kantor beliau. Saya pun pamit dan beranjak pulang.

India bukanlah sebuah tempat yang terlalu buruk

untuk hidup, toh ia mampu memeberi sebuah

kehidupan yang layak dengan pendidikan berkualitas

seperti halnya yang dirasakan oleh Bang Razi. Negara

ini mampu mengajarkan beberapa hal menarik seperti

kesabaran dan kesederhaan. Banyak hal yang dapat

kami petik dari sini… After all, ada pepatah yang

mengatakan “bersusah payah dahulu bersenang-

senang kemudian.”

Oleh karena itu Nikmatilah dan Bersyukurlah karena

anda ada di India.

Page 26: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

26

Page 27: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

27

sarjeeling, sebuah kota wisata yang terletak

di daerah pegunungan West Bengal. Berada

pada ketinggian 2134 m d.p.l.

menjadikannya sebagai sebuah kawasan wisata yang

menyenangkan untuk dikunjungi di musim panas.

Darjeeling menjadi salah satu tujuan utama bagi para

pelancong untuk menghindari panasnya kota-kota

besar di India.

Jika Anda menggunakan kereta api sebagai alat

transportasi, maka carilah kereta menuju New

Jaipalguri untuk mencapai kawasan ini. Biasanya kereta

yang menuju ke sini adalah connecting dari Kota

Kolkatta. Dari stasiun kereta New Jaipalguri ini

Darjeeling hanya berjarak 88 km. Ada 3 alternatif

kendaraan yang bisa Anda ambil dari tempat ini

menuju Darjeeling:

1. Jeep, sharing jeep menjadi pilihan terbaik

karena kenyamanan dan keefisienannya.

Tarifnya adalah Rs. 120 dengan waktu tempuh

sekitar dua setengah jam.

2. Bis, pilihan berikutnya adalah dengan

menggunakan bis. Tapi Anda harus menuju ke

terminal bis Siliguri terlebih dahulu. Jaraknya

hanya 3 km dari stasiun kereta New Jaipalguri.

Dari sana Anda bisa naik bis yang berangkat

setiap 30 menit sekali dengan tarif Rs. 80.

3. Toy Train, Toy Train Diesel biasa digunakan

oleh para turis yang ingin menikmati

pemandangan secara perlahan. Kereta ini

berangkat tiap harinya pada jam 9 pagi dengan

tarif Rs42/247 (2nd/1st class). Perlu diingat

bahwa kereta ini bergerak sangat lambat

sehingga perjalanan yang harus ditempuh

menjadi selama 8 jam. Darjeeling Himalayan

Railway ini dinobatkan sebagai World Heritage

Site oleh UNESCO pada tahun 1999.

Darjeeling terkenal sebagai tempat penghasil salah

satu teh terbaik di dunia. Sepanjang perjalanan ke

Darjeeling kita bisa melihat hamparan hijau

perkebunan teh yang sangat indah. Selain itu yang

D

Page 28: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

28

menarik di sini, teh yang disajikan di daerah ini tidak

dicampur susu seperti chhai pada umumnya di India.

Wisata kuliner di daerah ini juga sangat menjanjikan

untuk dinikmati. Salah satu menu favorit kami adalah

Chicken Thupka. Sejenis mie rebus yang rasanya sangat

enak.

Aktifitas yang bisa dilakukan di tempat ini adalah,

antara lain:

Pemandangan Gunung dan Trekking. Darjeeling

memang dikeliilingi oleh Pegunungan Himalaya,

termasuk Gunung Khangchendzonga(8598m),

gunung tertinggi di India dan nomor 3 di dunia.

Tempat paling indah untuk menikmati

pemandangan ini adalah di daerah Tiger Hill.

Darjeeling juga biasa menjadi starting point

bagi para pendaki gunung yang ingin

menjelajah ke gunung-gunung tersebut. Di

Darjeeling juga terdapat Himalayan

Mountaineering Institute yang sangat terkenal

di antara para pendaki gunung dan pecinta

alam. Anda juga bisa mengikuti kursus di

Institut tersebut. Tapi Anda perlu mendaftar

minimal 3 bulan sebelumnya dikarenakan

banyaknya peminat.

Toy Train, berbeda dengan yang di atas,

Toy Train di Darjeeling ini digerakkan

menggunakan tenaga batu bara yang dibakar.

Kereta ini sudah beroperasi sejak September

1881. Perjalanan pulang pergi ke Ghom

berdurasi 2 jam mengelilingi hot spots di

daerah Darjeeling ini sangat diminati oleh para

wisatawan. Kereta ini berangkat sehari 2 kali

yaitu pada jam 10.40 dan 13.20 dengan harga

sebesar Rs. 250.

Bagi penggemar tantangan, selain

trekking Anda juga bisa mencoba sensasi

melakukan white water rafting di Sungai

Rangeet dan Sungai Teesta. Hal ini akan lebih

menarik dilakukan jika Anda terdiri dari group

sebanyak 4-6 orang. Banyak Travel Agent yang

bisa mengakomodir hasrat Anda yang satu ini.

Selain itu, bagi yang ingin melihat keindahan salju.

Anda bisa menuju ke Sikkim yang hanya berjarak 120

Km dari Darjeeling. Di sana sudah tersedia hamparan

pegunungan salju abadi yang siap menanti Anda. Di

Sikkim Anda juga bisa merasakan budaya, bahasa dan

kultur sosial yang sangat berbeda dengan India pada

umumnya. Happy Traveling Guys. (SP)

Page 29: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

29

Memprediksi

Nama Orang

Yang Sudah

Mati

"Ditranslasikan dan dikembangkan dari 110amazingtricks oleh Wiku the Online Magician" Effects : Anda merobek selembar kertas menjadi sembilan bagian. Seorang sukarelawan dipanggil dan diminta menulis nama 5 nama orang mati dan 4 nama orang yang masih hidup di tiap-tiap sobekan kertas. Sobekan kertas dimasukkan ke dalam kotak, dikocok-kocok. Katakan bahwa nama orang yang sudah mati memiliki aura tersendiri, dan anda mampu mendeteksinya. Anda kemudian mengambil satu per satu sobekan kertas tersebut, membaca nama yang tertulis, dan dengan tepat berhasil menebak apakah orang tersebut masih hidup atau sudah mati. Trik : Ada pada sobekan kertas. Lihat gambar :

Kuncinya ada pada

jumlah garis lurus pada tepi

sobekan kertas.

Anda harus

meminta sang sukarelawan menulis nama orang mati dan hidup berselang-seling, dengan sobekan kertas anda berikan satu per satu. Jika urutannya benar pada nama orang

mati akan terdapat 2 garis lurus (tanda merah) kecuali pada sobekan ke-5. Pada nama orang hidup, hanya akan terdapat satu garis lurus (tanda biru). Pengembangan trik: Anda bisa memanggil 9 orang sukarelawan. Masing-masing diminta mengambil satu buah kartu dan menuliskannya di sobekan kertas yang anda sediakan. Sobekan kertas dimasukkan ke dalam kotak, dikocok-kocok. Anda kemudian mengambil satu per satu

sobekan kertas

tersebut, membaca

nilai yang tertulis,

dan dengan

memperhatikan garis lurus pada sobekan kertas anda bisa menebak orang yang mengambil kartu tersebut. Prinsipnya mirip dengan sandi kotak Pramuka. Yang harus anda pastikan adalah para sukarelawan menuliskan nilai kartunya dengan urutan yang benar; sobekan kertas tidak terbalik-balik.

Page 30: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

30

Terakhir saya bawa kotak bekal dari rumah ketika saya duduk di kelas 2 smp. saya masih ingat bentuk kotak makan itu, hijau kebiruan dengan tutup warna putih polos. dulunya ada gambar di tutup itu, tapi tangan usil saya selalu ingin mengorek dan melepas plastik gambarnya. jadilah ia telanjang tanpa gambar. yang paling saya suka itu adanya batas antara tempat nasi dan lauk yang permanen, bukan yang bisa dilepas karena kadang yang seperti itu sering bikin kuah gudeg meluber ke nasi. dan itu bikin nasi jadi cepat bau. maklum, saya memang paling sering bawa gudeg yang dibeli dari tetangga subuh hari sebelum si tetangga buka lapak di tepi jalan raya sepanjang pagi.

Ingatan saya tibatiba meloncat pada kotak makanan itu. sungguh kehadirannya tampak begitu nyata. bukan, saya tak sedang membicarakan saya yang tengah menemukan kembali kotak makan jaman kecil itu. saya menemukan kotak itu dalam perwujudan lain. saya amati dan berusaha tebak raut wajah seorang pria yang berdiri di samping saya, berapa umurnya? jelas dia bukan seorang anak usia smp yang harus menyantap makan siang di sekolah karena tak sempat pulang ke rumah yang jauh untuk sekedar makan, seperti saya dulu. saya taksir umurnya sekitar hampir 40 tahun. saya yakin tebakan saya tak banyak meleset. cara berpakaiannya menunjukkan bahwa dia seorang pegawai yang sudah bertahuntahun mengabdi di sebuah perusahaan yang sama. kalung tanda pengenalnya tampak terselip di saku, saya tak sempat bisa mengintip namanya. tangan kanannya menggenggam tas kerja agak lusuh serupa koper. tebal juga. sementara di tangan kirinya bergelayut mesra sebuah benda yang tak saya pikirkan akan dibawa seorang pria dewasa yang berpakaian kerja. sebuah silinder plastik warna merah hati berinisial R dengan tali panjang warna sama yang sudah agak koyak di beberapa tempat.

ketika saya bercerita perihal silinder plastik itu, teman saya, seorang india tulen berbagi cerita tentang kebiasaannya membawa tiffin, benda silinder aneh yang belakangan baru saya tahu namanya. tiffin itu kotak makan, bisa juga berarti bekal makan. dan itu hal yang biasa di india. sudah jamak, begitu mungkin. dia bahkan sempat bercerita tentang ayahnya yang selalu ceria dan bahagia membawa benda silinder imut itu setiap hendak berangkat kerja. si ibu setiap hari bangun pagi dan menyiapkan bekal untuk suami dan anakanaknya. setiap orang memiliki silinder sendiri, punya dia dan si adik ada inisial masingmasing yang ditulis di sebuah kertas lalu diselotip, kalau punya ayahnya ditulis dengan marker permanen hitam. seringkali isinya nasi yang dimasak dengan daun kari, biasanya dalam porsi besar. lauknya tak lebih biasanya kentang yang dibumbu kari dan dicampur dengan sedikit buncis dan wortel. maklum, mereka keluarga vegetarian sama seperti sebagian besar keluarga di india. teman saya bangga sekali menceritakan masakan ibunya yang sungguh lezat dan bikin rindu. bahkan ia bilang kalau tak ada tempat makan yang bisa menyaingi nasi kari seperti buatan ibunya. dia juga bercerita kalau mereka sekeluarga sungguh senang bisa menghemat uang dengan bawa bekal setiap hari, mengurangi kerepotan mencari tempat makan, dan menghemat waktu istirahat sekolah atau kerja. lagian, tiffin itu adalah tanda cinta dari sang ibu untuk menemani mereka semua ketika di luar rumah.

waktu saya tanya apakah silinder itu juga dicangklong di pundak mereka semua. dia mengangguk dan tersenyum, “what’s wrong?” saya balas “kuch nahi hua”, gapapa. Saya cuma agak terkejut. merasa agak janggal saja. masalahnya ingatan tali benda itu bergelayut di pundak seorang pria dewasa yang menunggu bis datang itu masih melekat kuat. pemandangan itu aneh dan tak biasa. masa bawa kayak gitu, kayak anak kecil aja, begitu batin saya.

jadi ingat kalau dulu si kotak plastik hijau kebiruan itu saya bungkus 2 kali pakai plastik kresek sebelum saya masukkan tas. ada dua alasan kenapa saya melakukannya. yang pertama agar isi bekal kalau tumpah tidak mengenai tas sekolah, yang kedua agar temanteman saya tak lihat kalau saya bawa bekal nasi ke sekolah, bukannya

uang jajan lebih seperti mereka dan saya ingat betul alasan kedua itu yang utama. (Oleh: Winda Candra)

Page 31: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

31

Cerita motivasi

PENSIL dan PEMBUAT

PENSIL Seorang pembuat pensil berbicara dengan pensil-pensilnya, tepat sebelum

mereka dikemas dalam sebuah kotak. "5 hal yang perlu kalian tahu" Dia

berbicara kepada Pensil-pensilnya. "Sebelum aku kirim kalian ke Dunia,

ingatlah apa yang akan aku katakan dan jangan pernah melupakannya maka

kalian akan menjadi pensil terbaik didunia ini."

"Satu : kalian akan mampu melakukan hal-hal yang luar biasa, dan itu bisa

terjadi jika kamu mengijinkan dirimu sendiri berada ditangan seseorang."

"Dua : Untuk menjadi pensil yang lebih baik, kalian dalam beberapa kali

waktu akan mengalami masa yang menyakitkan ketika orang akan

mengasahmu."

"Tiga : Kalian bisa membenarkan kesalahan yang telah kalian lakukan."

"Empat : Yang paling penting adalah apa yang ada didalam diri kalian."

"Lima : setiap permukaan yang kamu tulis akan meninggalkan bekas. Apapun

Kondisinya, jangan pedulikan dan teruskan menulis."

Semua pensil paham dan berjanji untuk mengingatnya sebelum kemudian

dikemas dalam kotak.

"God talks to us." (Tonee Emti)

Renungan Untuk

Para Pemuda

(sambungan dari halaman 12)

Anak yang telah tumbuh

menjadi pebisnis sukses itu adalah

Narayan Murthy yang mendirikan

Infosys, salah satu perusahaan raksasa di

india yang bergerak di bidang indutri dan

technology. Dan salah satu anak

cabangnya adalah HCL, suatu produsen

laptop asli india yang terkenal. Dengan

laptop produksinya itulah yang saya

gunakan untuk mengetik kisah ini.

Marilah kita ambil hikmah yang

besar dari kisah di atas. Suatu hikmah

yang niscaya akan bisa menjadikan nama

kita tertuang dalam sejarah. Suatu

hikmah yang sesuai dengan pepatah

Bahasa Arab, “ibda’ bi nafsiy!” mulailah

dengan diri kita sendiri. Dengan

kesadaran penuh terhadap tugas dan

peran kita sebagai pemuda, semoga kita

bisa menjadi sang pengubah dunia.

Namun hal itu haruslah dimulai dengan

hal yang tampaknya sederhana namun

ternyata lebih berat dari sekedar

mengubah dunia. Yakni mengubah diri

sendiri. Dengan kata lain, mampu

mengendalikan diri sepenuhnya tanpa

pernah sekalipun kehilangan kendali.

Selaras dengan landasan Shorinji Kempo,

“Orang yang terkuat adalah orang yang

mampu mengalahkan dirinya sendiri.”

Marilah bersama-sama mengubah dunia

denga cara mengubah diri kita sendiri

menjadi pemuda yang mengerti peran

dan tugas serta kewajiban masing-

masing. Marilah berkarya dan membuat

nama kita harum terukir selamanya.

Page 32: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

32

::resensi buku::

Tata – The Evoloution of a Corporate Brand – Morgen Witzel

Baru-baru ini Penguin India menerbitkan buku tentang Tata Group yang ditulis oleh Morgen Witzel. Morgen Witzel adalah

seorang dosen, penulis dan konsultan. Dia adalah pengajar

senior di University of Exeter Business School. Bukunya kali ini menggali berbagai macam informasi penting mengenai Tata

Group.

Tata Group adalah perusahaan multinasional besar yang

berpusat di Kota Mumba, India. Dalam hal kapitalisasi pasar dan

pemasukan, Tata Group adalah perusahaan swasta terbesar di India dan termasuk perusahaan yang paling dihormati di dunia.

Bisnisnya sudah merajalela di berbagai macam bidang seperti

baja, otomotif, komunikasi, perkebunan, informasi teknologi dan

lainnya.

Saat ini Tata Group beroperasi di lebih dari 85 negara dan

merajalela di berbagai bidang. Banyak prestasi yang telah diukir

oleh perusahaan ini. Beberapa waktu yang lalu Tata membuat kejutan di dunia bisnis dengan melakukan akuisisi beberapa

perusahaan besar seperti Jaguar Land Rover dan Corus Steel.

Selain itu Tata juga berhasil meluncurkan Mobil Tata Nano yang dinobatkan sebagai mobil paling murah di dunia dengan harga

Rs. 1 Lakh atau di bawah US$ 2.500.

Tata sekarang berada pada posisi ke 65 dalam hal nilai

perusahaan. Survey tahunan tahun 2009 menobatkan Tata

Group pada posisi ke 11 sebagai perusahaan paling terpercaya

dan mempunyai nama baik di dunia.

Buku ini menjelaskan segala hal tentang sebuah brand bernama

Tata. Nilai-nilai apa sajakah yang dimiliki oleh perusahaan ini?

Siapa saja orang-orang yang telah membesarkan Tata baik di dalam India maupun di luar India? Bagaimana strategi dan

langkah cerdas yang dilakukan Tata sehingga dapat menjadi

pemain besar di dunia bisnis. Sejarah, visi, misi dan sebagainya. Melalui buku ini kita diajak untuk mengetahui segala seluk

beluk yang ada di perusahaan ini sehingga hal ini dapat

menambah pengetahuan kita tentang bagaimana seharusnya

sebuah perusahaan dijalankan.

Buku ini sangat berguna bagi siapa saja khususnya bagi para pengusaha, manajer, pemasar atau siapa saja yang ingin

mengetahui lebih jauh tentang Tata Group.

Page 33: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

33

Page 34: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

34

Page 35: Namaste Indonesia Edisi II September 2010

Namaste Indonesia – September 2010

35