namaste indonesia edisi ii september 2010
DESCRIPTION
Majalah Online PPI India Edisi II September 2010TRANSCRIPT
Namaste Indonesia – September 2010
2
Namaste Namaste,
Namaste Indonesia (NI) menyapa kembali para
pembaca pada edisinya yang kedua. Patut Redaksi NI
menyampaikan rasa syukur yang mendalam kepada
Tuhan YME karena ternyata konsistensi team NI untuk
selalu berbagi wawasan masih saja kukuh dan justru
semakin kompak dengan bertambahnya koresponden.
Semangat berbagi NI, yang dibuat oleh
pengurus dan anggota PPI India, tidak diperuntukkan
hanya untuk para mahasiswa Indonesia yang ada di
India melainkan juga untuk seluruh mahasiswa
Indonesia di Negara manapun mereka berada. Oleh
karena itu, Redaksi NI akan lebih mempererat
hubungan dengan seluruh anggota PPI di dunia dengan
cara mengundang dalam berpartisipasi mengirimkan
artikel seperti yang telah terjalin sebelumnya.
Momen bulan Ramadhan, Idul Fitri, Teknologi
dan Hari Guru menjadi fokus bahasan edisi kedua NI
kali ini. Berbagai macam informasi menarik sudah pasti
akan terpampang pada halaman NI dan akan menjadi
magnet untuk membaca seluruh artikel-artikel yang
telah di buat oleh para koresponden NI baik yang ada
di India maupun luar India.
Indonesia
Konsep Kebersamaan yang selalu akan diusung
oleh Redaksi NI menjadikan ruang kritik dari para
pembaca sebagai tolak ukur kecintaan, perhatian dari
pemerhati NI, dan justru, secara bersama-sama,
meningkatkan kualitas NI itu sendiri.
Semoga majalah ini selalu menjadi media
Informasi dan memotivasi semua pihak, terutama bagi
kepengurusan PPI India periode 2010-2011. Kami juga
mengharapkan kawan-kawan semua untuk
mengirimkan tulisan, artikel dan opini dalam semua
bidang ke: [email protected] untuk penerbitan di
masa yang akan datang. Majalah "Namaste Indonesia"
ini akan terbit dalam bentuk online tanggal 1 setiap
bulannya.
Semoga semangat NI menjadi harapan besar
bagi semua pihak yang terlibat untuk membuat
organisasi PPI India menjadi inspirator dunia melalui
karya-karyanya.
Salam hangat dari kami untuk Indonesia.
Terima Kasih
Redaksi Namaste Indonesia
Namaste Indonesia – September 2010
3
Namaste Indonesia – September 2010
4
Idul Fitri adalah hari kemenangan besar bagi
umat muslim di belahan dunia. Manusia akan kembali
pada fitrahnya (kesuciannya), karena dengan Idul Fitri
jiwa manusia kembali bersih lantaran dibasuh dengan
ibadah, fitrah dan saling memaafkan serta rezeki yang
kita miliki telah dicuci pula lewat zakat fitrah.
Tahun ini kembali takbir dan tahmid
dikumandangkan oleh umat Islam untuk melepaskan
bulan Ramadhan, dan dengan takbir dan tahmid pula
menyambut 1 Syawal 1431 H. Mudah-mudahan
pelepasan bulan Ramadhan dan penyambutan bulan
Syawal terpenuhi makna dan artinya, serta terjadi
dalam suasana yang gembira.
Allah SWT berfirman "Mereka itulah orang-orang
yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk
bertakwa" (QS. Al-Hujurat ayat 3). Tujuan dari puasa
adalah untuk menjadikan orang-orang yang
melakukannya menjadi orang-orang yang bertaqwa
kepada Allah SWT. Sebagaimana Firman Allah SWT
dalam surat Al-Baqarah ayat 183: “Wahai orang-orang
yang beriman, telah diwajibkan atas kamu sekalian
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu, agar kamu sekalian dapat bertaqwa.”
Idul Fitri merupakan momentum bagi manusia
untuk langkah awal menuju kehidupan lebih baik,
kembali kepada fitrah berarti kembali kepada jati diri
sebagai hamba Allah SWT yang Muslim, hamba Allah
SWT yang memakmurkan kehidupan, hamba Allah
SWT yang tidak egois dan tidak arogan. Jika seorang
muslim selama sebulan berpuasa, shalat tarawih
berjamaah, membaca Al-Quran, dan lainnya, namun
setelah melewati bulan Ramadhan meninggalkan itu
semua, berarti dia tidak lagi kembali kepada kesucian
dan puasanya selama ini tidak berarti bagi dirinya.
Sebaliknya jika selama bulan Ramadhan kita sudah
saleh secara pribadi, saleh secara sosial,
memakmurkan masjid, bersilaturahim dengan banyak
orang, maka dia berada dalam kondisi yang sesuai
dengan fitrah. Jika dia ber-Idul Fitri, maka dia akan
kembali kepada fitrahnya dengan menguatkan
komitmen-komitmen itu sehingga setelah bulan
Ramadhan pun akan semakin cinta dengan masjid,
cinta dengan Al-Quran, akan tetap bersilaturahim. Hal
inilah yang akan menjadikan Islam sebagai sumber
keselamatan bagi kehidupan.
Sesungguhnya dengan Idul Fitri, jiwa kita akan
kembali merasa tenang dan tenteram karena dosa-
dosa kita kepada Allah SWT telah diampuni baik
Namaste Indonesia – September 2010
5
selama Ramadhan maupun dengan saling bermaafan
di hari raya. Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadlan karena iman
dan mengharapkan pahala, niscaya diampunkan
baginya apa yang telah lalu dari dosanya.”
Saat selesai shalat Idul Fitri biasanya kita saling
bermaaf-maafan bersama keluarga maupun
kaum kerabat, jiran tetangga, famili dan umat Islam
lainnya. Dengan tujuan agar kiranya semua kesalahan
serta perbuatan yang itikad baik selama ini baik
disengaja maupun tidak disengaja yang pernah kita
lakukan kepada mereka, agar jiwa kita benar-benar
terbebas dari dosa kepada Allah SWT dan kesalahan
kepada sesama manusia. Dengan demikian kita akan
dapat merasakan kebahagiaan yang sejati. Dalam surat
Al-Imran ayat 112 Allah, SWT telah berfirman: “Mereka
itu akan ditimpa kehinaan di mana saja mereka berada,
kecuali jika mereka itu menyambung tali hubungan
baik dengan Allah SWT dan tali hubungan baik dengan
sesama manusia.”
Intinya, selain bersilaturahmi, hari raya Idul Fitri
juga dapat dijadikan momen bagi kita untuk menjalin
hubungan baik dengan sesama manusia. Dengan
menyambung tali hubungan baik dengan sesama
manusia, yang ditandai dengan masing-masing pribadi
berani mengakui kesalahan
dirinya dan berani meminta maaf
kepada orang yang lebih muda
usianya dan lebih rendah pangkat
dan derajatnya, kehidupan
masyarakat nampak rukun dan
damai.
Beberapa kebiasaan Rasulullah SAW dan para
sahabat dalam menyambut Idul Fitri yang patut umat
Islam contohnya:
Berpenampilan Indah
Rasulullah SAW itu saat Idul Fitri memakai
pakaiannya yang paling baik namun bukan berarti baju
tersebut harus baru, dan rasulullah selalu
membaguskan penampilannya. Berkata Ibnul Qayyim
dalam "Zadul Ma'ad": "Nabi memakai pakaiannya yang
paling bagus untuk keluar (melaksanakan shalat) pada
hari Idul Fitri dan Idul Adha. Beliau memiliki perhiasan
yang biasa dipakai pada dua hari raya itu dan pada hari
Jum'at. Sekali waktu beliau memakai dua burdah (kain
bergaris yang diselimutkan pada badan) yang berwarna
merah, namun bukan merah murni sebagaimana yang
disangka sebagian manusia, karena jika demikian
bukan lagi namanya burdah. Tapi yang beliau kenakan
adalah kain yang ada garis-garis merah seperti kain
bergaris dari Yaman." Sedangkan salah seorang
sahabat Nabi, Ibnu Umar juga biasa memakai
pakaiannya yang paling bagus pada dua hari mulia
tersebut. (Qurais Shibab)
Bertakbir
Bertakbir atau biasa kita sebut takbiran
merupakan sunnah Rasul. Telah diriwayatkan bahwa,
"Beliau keluar pada hari Idul Fitri, maka beliau
bertakbir hingga tiba di tanah lapang dan hingga
ditunaikannya shalat. Apabila beliau telah menunaikan
shalat, beliau menghentikan takbir." Juga pada pagi
Namaste Indonesia – September 2010
6
hari Idul Fitri dan Idul Adha, Ibnu Umar mengeraskan
takbir hingga ia tiba di tanah lapang, kemudian ia tetap
bertakbir hingga datang imam.
Mandi sebelum shalat 'Id
Dari Nafi' ia berkata :
"Abdullah bin Umar biasa
mandi pada hari Idul Fitri
sebelum pergi ke tanah
lapang." Sedang Imam Said
ibnul Musayyib berkata :
"Sunnah Idul Fitri itu ada tiga, berjalan kaki menuju
tanah lapang, makan sebelum keluar ke tanah lapang
dan mandi."
Makan sebelum berangkat sholat
Berbeda dengan Sholat Idul Adha dimana kita
disunahkan untuk tidak menyantap makanan dulu
sebelum selesai sholat. Pada Idul Fitri kita disunahkan
untuk makan sebelum berangkat sholat Hal ini
disunnahkan. Dari Anas r. a. ia berkata : "Rasulullah
SAW tidak pergi ke tanah lapang pada dari Idul Fitri
hingga beliau makan beberapa butir kurma."
Ucapan selamat pada hari raya
Tahukah kamu apa ucapan yang baik serta
dianjurkan sebagai ucapan selamat? Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah ditanya tentang ucapan selamat pada
hari raya maka beliau menjawab: "Ucapan selamat
pada hari raya, dimana sebagian orang mengatakan
kepada yang lain jika bertemu setelah sholat Id:
Taqobbalallahu minna wa minkum (Semoga Allah
menerima dari kami dan dari kalian)." Itu juga yang
dilakukan para sahabat Rasulullah SAW bila bertemu
pada hari raya.
Allah SWT menciptakan segala
sesuatu pasti ada kelebihan atau
hikmah yang bisa diambil oleh
hamba-Nya, begitu juga dengan
Idul Fitri. Banyak sekali hikmah
yang dapat kita peroleh, baik yang
kita sadari karena terlihat
manfaatnya langsung pada diri kita maupun yang tidak
kita sadari, karena mungkin memang kita terlalu lemah
untuk melihat hikmah dari berbagai peristiwa.
Akhirnya sebagai seorang hamba, hendaknya
hikmah Idul Fitri kali ini dapat membawa kita untuk
semakin dekat kepada Allah SWT. Ingatkah kamu saat
seorang hamba berbuat dosa, maka ada empat bukti
kecintaan Allah SWT pada kita. Pertama, rezeki kita
tetap mengalir meski dosa kita bertumpuk. Kedua,
nikmat sehat yang tetap dianugerahkan-Nya. Ketiga,
Allah SWT tidak segera menyiksa hamba-Nya saat itu
juga, dan keempat, Allah SWT tidak membeberkan aib
atau dosa kita. Selamat Hari raya Idul Fitri, mohon
maaf lahir dan Batin.(Diambil dari Qurais Sihab dan
berbagai sumber lainnya).
Indrayanto, M.Pd.I
Mahasiswa EFL University Hyderabad –
India dan PNS di Kementerian Agama RI.
Namaste Indonesia – September 2010
7
CULTURE SHOCK
A LA INDIA
Oleh : Fatimah Muthahirah
Saya dan teman saya sedang duduk di kantin kampus
ketika tiga cewek India menghampiri meja kami dan
ikut duduk tanpa permisi. Mereka asyik ngobrol dalam
bahasa Hindi dengan volume yang agak keras lalu
menyalakan music yang tidak kalah kerasnya sampai
saya tidak bisa mendengar suara saya sendiri. Teman
saya yang juga orang India cuek saja, meskipun dia juga
harus teriak-teriak ketika berbicara dengan saya.
Saya bête dan menekuk wajah.
“Why are you getting angry so easily?”
Tanya teman saya. “I’m not angry. I’m just… irritated.”
Jawab saya.
“Leave it.”
“Why weren’t they bothered to ask for our permission
at least? We came first.”
Saya berusaha mengeraskan volume suara saya agar
mereka bisa dengar tapi mereka nampak tak acuh.
Teman saya lalu membungkuk dan berbisik, “Now
you’re a psychology student. If they cannot behave
themselves, you should try to tolerate them.”
Saya cuma menghela nafas lalu berkata, “I guess that’s
just another culture shock.”
Ya, setelah dua tahun lebih saya berada di
India, culture shock saya belum mereda. Ada saja hal-
hal yang membuat saya kaget dan terheran-heran
sampai saya geleng-geleng kepala.
India, negara yang unik dengan sejuta kejutan
dari awal kita menginjakkan kaki di sini sampai
meninggalkannya. Sebelum berangkat kita merasa
excited dan sangat gembira karena akan berpetualang
di negara baru. Ketika tiba di India, culture shock tahap
awal baru dimulai. Cuaca India yang agak ekstrim,
populasi penduduk yang padat dan kendaraan yang
tidak kalah banyaknya membuat negara ini penuh
sesak. Dan sapi! Hewan yang dianggap suci ini bebas
berkeliaran di mana saja. Saking sucinya, hewan ini
diperbolehkan berada di tengah jalan dan di tengah-
tengah pusat perbelanjaan seperti Priya (New Delhi).
Belum lagi makanan dan aroma masalanya yang khas
yang bisa membuat saya bersin-bersin.
Sifat orang India yang cenderung kasar dan agresif juga
kadang membuat saya mengelus dada.
Namaste Indonesia – September 2010
8
Tidak ada jalan lain selain menghadapinya. Belajar
untuk menerima kebudayaan baru. Belajar untuk
beradaptasi dan menyesuaikan
diri terhadap lingkungan baru. Mengetahui dan
mengenal lingkungan baru akan memperkaya
pengetahuan dan pengalaman kita, apalagi jika kita
tertarik untuk belajar lebih jauh pasti akan terasa
sangat menyenangkan, misalnya
belajar memasak paratha dan chai,
belajar memakai sari, belajar bahasa
hindi, dan lainnya.
Namun culture shock tidak
berhenti sampai di sini. Beberapa
bulan menjelang kepulangan kita ke
Indonesia kita akan merasa cemas
sekaligus senang. Kita mulai
membayangkan bagaimana diri kita
nanti saat kembali ke tanah air, apa
yang akan kita lakukan untuk membuat
diri kita lebih berkualitas, apa yang
akan kita ceritakan tentang
pengalaman hidup kita dalam mencari
ilmu, dan lain-lain.
Akhirnya kita tiba di culture
shock tahap akhir. Pada saat tiba di
Indonesia kita akan mengalami re-
entry shock. Kita kaget melihat
keadaan di Indonesia yang agak
berubah setelah lama kita tinggalkan.
Tapi hal ini mungkin tidak terlalu
terasa bagi mereka yang sempat
pulang ke Indonesia ketika masa studi
masih berlangsung. Atau bisa juga
diantisipasi dengan cara mencari info
yang up-to-date tentang Indonesia
sebanyak-banyaknya.
Kombinasi antara dua budaya –
Indonesia dan India – yang telah kita
alami bisa menyebabkan perubahan
dalam diri kita. Di India, kita biasa
menghardik tukang auto karena ongkos yang terlalu
mahal, lalu ketika kasus yang sama terjadi di Indonesia
kita juga mulai menghardik sang supir dan berubah
menjadi agresif, padahal sebenarnya kita masih bisa
menawar dengan cara yang baik. Mungkin kamu tidak
merasakan perubahan ini, tapi keluarga dan orang-
orang di sekelilingmu pasti tahu.
BELAJAR BAHASA HINDI Apakah Anda bisa Bahasa Inggris? Kyaa aap ko (an-gre-zee) aa-tee
hay
Apakah ada yang bisa Bahasa Inggris? Kyaa ki-see ko (an-gre-zee) aa-
tee hay
Apakah Anda mengerti? Kyaa aap sam-je
Ya, saya mengerti. Jee hang mayng sa-maj ga-yaa/ga-
yee (l/p)
Tidak, saya tidak mengerti Mayng na-heeng sam-jaa/
sam-jee (l/p)
Saya berbicara Bahasa Inggris Mu-je (an-gre-zee) aa-tee hay
Saya tidak berbicara Bahasa Hindi Mu-je hin-dee na –heeng aa-tee
Bisakah Anda………….? Kri-pa-yaa…..
Mengulang itu pir se ka-hi-ye
Berbicara lebih lambat dee-re bo-li-ye
Menuliskannya yeh li-ki-ye
Apa artinya itu? Iska kya matlab hai?
Menyenangkan berbicara dengan Anda Ap se bat karke accha laga
Saya lapar sekali Mujhe bahut bhukh lagi hai
Saya haus sekali Mujhe bahut pyas lagi hai
Saya mau tidur sekarang Ab maim sona cahumga
Namaste Indonesia – September 2010
9
ertama kali mengikuti perkuliahan di India
saya dan beberapa kawan dari daratan Arab
agak kagok dan takjub ketika seluruh kawan
kelas kami dari India tiba-tiba berdiri secara
bersamaan. Bingung dengan apa yang terjadi dan apa
yang sebaiknya dilakukan, akhirnya saya memutuskan
untuk ikut berdiri meski masih bertanya dalam hati apa
gerangan yang tengah berlangsung. Ternyata, seorang
pria paruh baya dengan rambut putih dan berpakaian
putih sambil menenteng tas
berjalan dari pintu
menuju meja di
depan kelas. Begitu
seorang pria yang
belakangan saya
sadari adalah dosen kami itu
duduk, kami pun duduk.
Ya, begitulah cara sederhana mereka untuk
menunjukkan sikap hormat kepada dosen yang
memberikan kuliah. Sejak jaman lampau seorang Guru
di India merupakan panutan dan tokoh yang
ditinggikan dalam masyarakat dan perlu dihormati.
Kata Guru, berasal dari bahasa Sanskrit yang digunakan
untuk memanggil pun memiliki arti yang dalam, yaitu
seorang yang memiliki kepandaian tinggi dan
kebijaksanaan serta menggunakan kemampuannya itu
untuk mendidik orang lain.
Secara etimologis, Guru adalah gu dan ru. gu
berarti kegelapan dan ru berarti penghancur
kegelapan, jadi guru adalah dia yang membimbing
seseorang dari kegelapan atau ketidaktahuan dengan
pencerahan menuju jalan terang. Jadi diibaratkan
sebagai seorang dengan lentera menyelamatkan
mereka yang terjebak di dalam gua dalam; yang
terakhir itu pengandaian saya saja. Oleh karena itu
guru adalah panutan. Meski sekarang dalam
pendidikan formal kata Guru itu sudah
jarang didengar,
dan digantikan
dengan sebutan
Sir, atau Madam
namun
pandangan terhadap mereka
masih sama. Bahkan ada
sebuah hari khusus yang ditujukan kepada guru
sebagai bentuk penghargaan atas peran yang mereka
emban. Teacher’s Day dirayakan setiap tanggal 5
September di seluruh India.
India merayakan Teacher’s Day setiap tanggal 5
September sejak tahun 1962 bertepatan dengan hari
ulang tahun Dr. Sarvepalli Radhakrishnan, seorang
tokoh fenomenal yang dianggap sebagai figur yang
mendedikasikan dirinya untuk dunia pendidikan.
Pendekar pendidikan, begitu kurang lebih. Selain
seorang pendidik yang tangguh, beliau juga merupakan
wakil presiden pertama dan presiden kedua India.
P
Namaste Indonesia – September 2010
10
sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa yang telah
dilakukannya, maka hari lahirnya dijadikan sebagai hari
guru, atau Teacher’s Day. Sebenarnya, hari itu akan
dijadikan sebagai hari khusus untuk merayakan ulang
tahunnya. (catatan: Di India, hari lahir beberapa tokoh
memang dirayakan secara khusus di seluruh negeri.
Kadang, perkuliahan dan institusi formal meliburkan
diri khusus untuk perayaan hari lahir tersebut. Sebagai
contoh: Guru Ravida’s Birthday, Guru Rabindranath’s
Birthday). Namun Beliau yang dikenal low profile dan
santun tersebut malah memberi saran agar hari itu
dijadikan hari guru, atau Teacher’s Day sebagai bentuk
penghormatan kepada seluruh guru yang berjasa
dalam mendidik tunas bangsa.
Pada hari khusus tersebut banyak kegiatan
yang dilakukan. Yang paling ramai merayakan
Teacher’s Day adalah mereka yang duduk di bangku
sekolah sampai College. Kalau di Universitas saya,
perayaan tidak seramai di Sekolah- Sekolah dan
College. Organisasi kemahasiswaan hanya memberi
bunga ke dosen pada hari itu, tidak ada perayaan
tambahan. Di sekolah, cerita akan lain. Biasanya
seluruh murid berdandan seperti guru mereka dan
beraksi di depan kelas, menggantikan guru yang biasa
mengajar. Sang guru duduk di bangku murid dan
bersikap selayaknya murid yang sedang belajar dan
mendengarkan guru. Biasanya sang guru akan tertawa
melihat tingkah si murid yang berusaha meniru dirinya.
Selain bergantian mengajar, kadang juga dilakukan
pementasan drama, tari- tarian dan beberapa kegiatan
lain yang yang khusus ditujukan kepada guru. Pada
penghujung pulang, mereka bersama-sama
menyanyikan lagu untuk sang guru dan tak jarang
memberikan pidato singkat sebagai ungkapan suka
citanya telah dibimbing dan dididik dengan sabar oleh
guru. Butiran air mata pun terbit di mata ibu guru yang
berpakaian saree dan bergelung sederhana itu.
Selamat Hari Guru!
Ah, KapanLah aku mau mampir ke
surga !!!! Ternyata benar...
Langit itu tinggi sekali
Warnanya Biru langit, biru muda, atau apalah....
Aku menikmati pemandangan 40ribu kaki dari tanah yang biasanya
kupijak..
Tapi, Ku tak menemukan Dia disana
Hanya gumpalan putih bernama awan yg kulihat.
Oang berkata " Suga ada di Langit"
Aku kembali bertanya " DImanyanya?"
Karena aku sudah di atas langit tapi tak ada itu
Aku pun berpikir, belum sampai surga rupanya aku
Pasti surga itu indah adanya..
Aku saja yang tak sampai di Surga kagum akan semesta yg ada
Hamparan awan indah terbentang....
Damai kurasa....
Tenang yang kudamba...
Ah, Kapanlah aku mau mampir ke surga!!!!
-Antara Kolkata dan New Delhi-
-Air Asia 324 / May 20th 2010-
(7.55)
(Vina Ajinata)
Namaste Indonesia – September 2010
11
Namaste Indonesia – September 2010
12
da seorang anak yatim yang tinggal di daerah
terpencil. dia hidup di tengah - tengah
kemiskinan dan kelaparan akibat perang
yang terus berkelanjutan di daerahnya. Konflik sipil,
perang antar agama dan perseteruan antar kasta
menjadikan dia hidup di tengah penderitaan dan
ketidakstabilan sosial.
Anak kecil itu
memiliki pemikiran yang
amat cerdas, dia mampu
menilai kondisi bangsanya
sekarang ini adalah akibat
penjajahan dari bangsa
asing sekian ratus tahun
lamanya. Dalam usia sangat
muda, dia berpendapat
bahwa penjajahan selalu
meninggalkan 3 penyebab utama penderitaan
bangsanya. 3 hal yang dia putuskan sebagai musuh
yang harus dibasmi, wabah yang harus musnah. Hal-hal
teresebut adalah kebodohan, kemiskinan dan
keterbelakangan. Berbekal tekad baja dan rasa
pantang menyerah, dia memutuskan untuk tumbuh
besar dan berkembang agar bisa mengubah kondisi
negaranya.
Pelan namun pasti,anak kecil itu beranjak
dewasa. Dia memulai suatu bisnis yang sederhana
dengan modal awal 10,000.- rupees (kala itu setara
dengan $250) yang dipinjamnya dari sang istri dengan
tujuan untuk memberikan penghidupan yang layak
untuk keluarganya sendiri. Kemudian bisnis tersebut
berkembang,mulai menancapkan pengaruhnya di
seluruh
kota. Dan
akhirnya,seluruh negara bagian
tempat dimana dia tinggal mulai merasakan pengaruh
baik dari tumbuhnya perusahaan dan bisnis anak itu
tadi. Beranjak tua,pebisnis yang sukses dan terkenal di
seantero negaranya ini mulai memikirkan sebenarnya
sudah tercapaikah tujuan hidupnya selama ini yang dia
pupuk sedari kecil ?
Dan pada suatu pagi,dia berkata kepada
cucunya. "Nak...maafkan kakek..kakek gagal dalam
mencapai tujuan hidup kakek...dulu sewaktu kakek
seusia kamu, kakek berjanji pada diri kakek dan
Tuhan,untuk berjuang mengubah negara kita ini agar
menjadi lebih baik...kakek ingin itu semua agar kamu,
anak cucu kakek mendapatkan kehidupan yang lebih
baik daripada kakek....
Kakek bertekad untuk
mengubah negara ini
agar bisa membuatmu
dan juga teman-
temanmu hidup
bahagia...namun
ternyata kakek
gagal...kakek berhasil
membuatmu berada
dalam kondisi finansial yang lebih baik daripada kakek
dulu,namun kakek gagal.... Kakek gagal mengubah
negara ini..kakek hanya mampu mengubah nasib
keluarga kita,tanpa bisa mengubah kondisi negara
kita... Kesalahan fatal kakek adalah kakek seharusnya
berfikir untuk mengubah diri sendiri dulu.. Sebelum
berfikir untuk mengubah keadaan negara kita...kalo
saja kakek merubah diri kakek dulu sebelum berfikiran
untuk merubah negara,bukan cuma negara kita yang
mampu kakek rubah kondisinya, niscaya kakek bisa
merubah dunia.... Merubah dunia menjadi tempat
yang lebih baik bukan hanya untukmu,namun juga
untuk teman-temanmu...nak..maafkan kakekmu
ini..dan jangan ulangilah kesalahan kakek ketika kamu
beranjak dewasa nanti." (bersambung ke halaman 31)
A
Namaste Indonesia – September 2010
13
PPI-India Mendapatkan Sekretariat Baru
New Delhi - Hari Kamis, 28 Juli 2010 Ketua Umum PPI-
India bertemu dengan Bapak Dubes RI untuk India,
Bapak Andi M. Ghalib, S.H., M.H. dalam rangka
memperkenalkan kepengurusan baru. Bapak Dubes
berharap bahwa PPI-India dapat menjadi organisasi
yang lebih baik. Beliau juga mengatakan bahwa akan
lebih baiknya bila PPI-India sering mengadakan
seminar-seminar seperti seminar “The Quest for
Fraternity” yang telah diselengarakan pada bulan Mei.
Pada kesempatan ini juga, setelah menyampaikan
keinginan dari kawan-kawan PPI-India untuk sebuah
sekretariat, Bapak Dubes dengan baiknya memberikan
sebuah ruangan di Guest House Wisma Karya dalam
KBRI New Delhi sebagai sekretariat PPI-India. Ini
merupakan tindakan yang sangat mulia dari Bapak
mengingat PPI-India juga saat ini masih nomaden alias
terus berpindah sekretariat. PPI-India juga telah
dengan resmi menandatangani perjanjian dengan
pihak KBRI dimana kami wajib melapor segala aktifitas
di sekretariat dan penggunaan ruangan tersebut dapat
dipakai selama 6 bulan dan dapat diperpanjang lagi.
Ruangan Sekretariat PPI-India dimaksudkan
sebagai kantor. Namun apabila ada teman-teman dari
daerah luar Delhi yang singgah sementara di Delhi
dapat juga bisa menginap disana dan juga bagi kawan-
kawan yang bekerja atau beraktifitas hingga larut
malam dapat menginap di kantor tersebut. Tiap orang
yang menginap hanya diwajibkan lapor kepada
pengurus, untuk pertanggungjawaban kepada pihak
KBRI. Selain itu ketertiban dan kebersihan kantor dan
wilayah disekitar kantor wajib dijaga.
Ruangan Sekretariat merupakan satu kamar
kosong yang kami legkapi dengan satu meja belajar
beserta Komputer pengurus, dua lemari dan satu meja
kecil. Fasilitas yang kami dapatkan (tapi bukan milik
PPI-India) ialah ; ruang tamu di guest house, dapur
guest house dan kamar mandi guest house.
Pada hari sabtu tgl 30 Juli 2010, teman-teman
dari Delhi dan dua teman dari Mysore dan Aligarh
turut membantu dalam pemindahan barang-barang
PPI-india dari Sekretariat lama di Safdarjung Enclave ke
KBRI New Delhi di Chanakyapuri. Tidak semua barang
dipindahkan dari Sekretariat lama, masih banyak yang
tersisa dan disimpan disana.
Peresmian Sekretariat PPI-India ini belum
dilaksanakan. Rencananya, pengurus ingin meminta
kesediaan Bapak Dubes untuk meresmikan ruangan
yang beliau berikan kepada PPI-India ini.
Namaste Indonesia – September 2010
14
ASEAN DAY : PPI KOMISARIAT ALIGARH
– NEW DELHI TAMPIL SAMAN
Tim Penari Saman (dari Kiri) : Zulkhan, Munawar,
Soleh, Eko, Sulaiman, Yamin dan Rizky.
Delhi- Philippines Embassy, 7 Augustus 2010 sehari
sebelum ASEAN DAY, Kedutaan besar Filipina menjadi
host tahun ini untuk merayakan hari ASEAN dimana
semua kedutaan negara – negara ASEAN di New Delhi
diundang dan ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
ASEAN day ini diwarnai dengan pentas budaya
dan nyanyian-nyanyian dari negara-negara ASEAN.
Indonesia menampilkan tarian Saman yang penarinya
ialah mahasiswa PPI-India dari Aligarh dan New Delhi
yang berjumlah tujuh penari. Penampilan dari tujuh
pemuda ini lumayan diminati oleh orang-orang yang
menonton. Akan tetapi, karena sound sistem yang
kurang memadai, penampilan ini lebih banyak
dinikmati oleh para penonton yang kebetulan sedang
berada didekat panggung atau beridiri di sekitar
panggung saja. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi
semangat ketujuh pemuda ini. Selain tari-tarian, acara
tersebut juga menyediakan berbagai stall makan dari
berbagai macam negara ASEAN antara lain Brunei,
Vietnam, Filipina, Singapore, Malaysia, Thailand, dan
Indonesia.
17 AGUSTUS DI KBRI NEW DELHI
New Delhi – 17 Agustus yang jatuh pada bulan suci
Ramadhan tahun ini dilaksanakan dengan cukup
khidmat. Upacara 17an tersebut diadakan di lapangan
KBRI New Delhi, Kautilya Marg Chanakyapuri. Pintu
gerbang No. 1 (gate No.1) berwarna Merah Putih
dengan Spanduk bertuliskan H.U.T R.I 65 di samping
kanan kiri jalan masuk seakan menyambut setiap
peserta upacara yang masuk melalui gerbang tersebut.
Peserta upacara yang mendatangi Kedutaan Besar
Republik Indonesia di New Delhi India terdiri dari
Foto: Pasukan Pengibar Bendera dan Tim Obade bersama Bpk.
Duta Besar R.I.dan Ibu Dubes
Keluarga Home Staff dan Local Staff,
Masyarakat Indonesia di India, Pelajar dan rombongan
penari Bali yang disertai oleh Dirjen dari Departement
Agama.
Upacara Bendera yang bersamaan dengan
musim Monsoon atau musim Hujan di India sempat
memberi kekhawatiran kepada panitia apabila
dipertengahan upacara hujan akan menguyur peserta
upacara. Namun, upacara yang mulai tepat pukul 8.00
Namaste Indonesia – September 2010
15
pagi waktu
India dan
usai sekitar
pukul 12.30
berlangsung
dengan baik
dan tanpa
ganguan
cuaca.
Cuaca yang
cerah pun
seakan ikut
mendukung
lapangan
upacara
yang ramai
dihiasi
dengan
bendera
merah putih disekitar lapangan. Tak sampai disitu saja,
selain hiasan-hiasan disekitar KBRI ada juga yang
menambah pemandangan indah pada acara 17
Agustus, yaitu kebaya-kebaya anggun yang dikenakan
oleh Ibu-Ibu menambah pesona dan keindonesiaan
acara tersebut.
Inspektur Upacara 17 Agustus ialah Bapak Duta
Besar R.I untuk India, Bapak Letjen. Purn. Andi M.
Ghalib S.H., M.H. dan upacara dipimpin oleh
Komandan upacara Kol. Laut (E) I Putu Arya Angga
Suardika, Atase Pertahanan KBRI New Delhi.
Pengibaran Bendera oleh Pasukan pengibar bendera
atau Paskibra ini beranggotakan sembilan orang.
Komandan Paskibra adalah Kemal Aziz dan pengibar
bendera yang membawa bendera merah putih ialah
Dini E. Siregar yang didampingi oleh Habibi Subandi
dan Zulkhan Indra Putra, masing-masing sebagai
pengerek bendera. Pasukan Paskibra yang laiinya ialah:
Ahmad Buchari, Dody Siregar, Irfa Puspitasari, Nalikoy
Sarwom dan Rozin Muhammad.
Upacara
Bendera
berlangsung
seperti biasa
dan selayaknya
sebuah upacara
17 Agustus
yang
dilaksanakan
tiap tahunnya
dengan
pembacaan
UUD 45, Naskah
Proklamasi
Kemerdekaan,
Pancasila,
pembacaan doa
dan pembagian
penghargaan
kepada tiga staff KBRI. Pengargaan tersebut dihadiakan
kepada Bapak Suhartono – local staff KBRI dan Mr.
Sangkar mali KBRI.
Upacara diakhiri dengan obade yang
menyanyikan lagu-lagu Nasional. Obade dipimpin oleh
Dini E. Siregar dan peserta terdiri dari 14 anggota PPI
diantaranya: Ahmad Buchari, Andofi Lopez, Dina
Siregar, Dody Siregar, Fadillah Citra, Habibi Subandi,
Irfa Puspitasari, Kemal Aziz, Nalikoy Sarwom, Rozin
Muhammad, Sri Utami, Theresia Sisil, Vina Ajinata, dan
Zulkhan Indra Putra. Seusai itu, peserta dengan
membentuk barisan rapi satu-satu memberi salam
kepada Bapak dan Ibu Dubes.
Kegiatan 17 Agustus pun diakhiri dengan foto
bersama dan ramah tamah. Bapak dan Ibu Dubes pun
membaggikan makanan yang sudah dibungkus dan
dapat dibawah pulang. Setelah itu, satu-satu peserta
menniggalakan lapangan KBRI dan balik kerumah
masing-masing. (Nalikoy Sarwom)
Bapak dan Ibu Dubes beserta home staff KBRI New Delhi
Namaste Indonesia – September 2010
16
Namaste Indonesia – September 2010
17 Adam“The iPad Killer”
Apple Inc. yang bermarkas di Amerika Serikat
mengeluarkan produk terbaru mereka pada akhir
quartal pertama 2010. Produk yang mereka keluarkan
kali merupakan sebuah komputer tablet yang mereka
namakan “iPad”. iPad dirancang untuk menjadi sebuah
komputer mini yang multifungsi dan mobile. Tujuan
utamanya adalah untuk digunakan sebagai e-book
reader, selain juga memiliki aplikasi-aplikasi pendukung
lainnya, layaknya sebuah komputer.
Sejak rilis di pasaran Amerika Serikat, Apple
Inc., perusahaan yang mengeluarkan iPad, mendapat
banyak kritik atas gadget terbaru mereka itu. Banyak
kekurangan yang disebutkan oleh pengamat pasar ada
pada alat mereka ini.
Sebuah perusahaan dari India yang berbasis di
Hyderabad, Notion Ink., menjawab kekurangan dari
iPad dengan mengeluarkan “Adam”. Notion Ink.
merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh
enam orang alumni dari dua Indian Institute of
Technology (IIT Delhi dan IIT Khragpur) dan seorang
lulusan MBA dari Indian Institute of Planning and
Management (IIPM). Umur mereka rata-rata 24 tahun
dengan anggota tim termuda yang berumur 23 tahun.
Mereka berfikir, bahwa India memiliki semua yang
dibutuhkan untuk bersaing dengan perusahaan-
perusahaan teknologi terkemuka dunia. “Kita
mengetahui bahwa enginer dan designer dari India-lah
yang melakukan sebagian besar inovasi yang ada di
perusahaan Microsoft, Intel dan Apple. Kita hanya
perlu mengambil langkah pertama,” demikian
dikatakan Rohan Shravan, co-founder dari Notion Ink.
Adam ini disebut sebagai “the iPad Killer”, karena
berusaha mengisi kekurangan-kekurangan yang tidak
terakomodasi oleh Apple iPad.
Namaste Indonesia – September 2010
18
Spesifikasi lengkap: Apple iPad v.s. Notion Ink. Adam:
Specification Apple iPad Notion Ink. Adam
Screen
9.7 inch 4:3 IPS LCD
(1024×768)
10 inch Transflective LCD Pixel
Qi screen (1024×600)
1024×768 pixel resolution
at 132 pixels per inch (ppi)
Low power full color black &
white mode
OS iPhone OS Android, Ubuntu, Chromium
CPU Apple A4 processor nVidia Tegra 2
Dual Core 1GHz + Graphic
Internet Browser Safari Firefox, Chrome
Outputs
VGA, Dock connectors
(extra) HDMI, 3x USB
Video Out 720p 1080p
Camera No
Yes, 3 Megapixel with
Autofocus
Battery
Up to 10 hours of surfing
the web on Wi-Fi,
watching video, or
listening to music
16 hours, 160 hours on
backlight off mode
Wireless
Wi-Fi, 3G (HSPA/GSM),
Bluetooth
Wi-Fi, 3G (HSPA/GSM),
Bluetooth (US Edition)
Weight 1.5 pounds 1.7 pounds
Other:
RF, ambient light sensor. AGPS,
Proximity sensor,
accelerometer, Touchpad
Multitasking No Yes
Adobe Flash 10.0
support No Yes
Storage No Yes, (SD Card slot)
Price $499-$829 $327-$800
Availability April/May June/July
Sumber: the Times of India
Adam pertama kali diperkenalkan pada
the Consumer Electronics Show di bulan Januari,
namun masih sebagai prototype. Lalu pada bulan
Februari 2010, alat ini sudah siap dan
diperkenalkan kembali pada World Mobile
Congress di Barcelona pada bulan Februari
dengan hardware yang sudah final, namun
dengan tampilan dan user interface yang masih
diperbaiki oleh tim dari Notion Ink. Perbaikan
yang masih dilakukan seperti pada posisi
kamera, yang pada saat itu berencana untuk
dibubah oleh tim dari Notion Ink., dan lainnya.
Akhirnya, Adam secara resmi masuk ke pasaran
pada bulan Juni-Juli 2010 dengan segala
perubahannya.
Teknologi canggih yang membedakan
Adam dengan iPad adalah bahwa Adam
merupakan yang pertama di dunia untuk
mengintegrasikan dua komponen untuk power
saving, yaitu nVidia’s Tech 2 chip dan layar
PixelQi. Keduanya membantu Adam untuk
meningkatkan performa dan kekuatan baterai
Namaste Indonesia – September 2010
19
Disamping teknologi yang memang berbeda
dari iPad, Adam juga memiliki beberapa kelebihan lain.
Layar dari Adam memiliki ukuran yang sedikit lebih
besar dari pada iPad, yaitu 10 inch. Sedikit lebih besar
dari Apple iPad yang berukuran 9,7 inch. Dengan layar
yang menggunakan teknologi PixelQi juga, layar Adam
memiliki dua mode dengan kualitas yang baik. Ketika
layar terkena sinar matahari langsung, intensitas
cahaya atau backlight pada Adam akan berkurang,
bahkan sampai mati. Sehingga, layar Adam tetap dapat
digunakan dimanapun. Sedangkan ketika keadaan
gelap, tingkat keterangan Adam akan menyesuaikan.
Backlight yang menyesuaikan ini dapat menghemat
baterai.
Selain itu, nVidia’s Tech 2 chip menjadikan
Adam bisa memutar video dengan kualitas high
definition dan flash pada web browser. Shravan
mengatakan, “Adam menawarkan performa yang
ditawarkan oleh komputer dengan pemakaian tenaga
sebesar telepon genggam.” Juga, ketika Apple iPad
menawarkan kinerja baterai selama 10 jam untuk
browser internet dan 8 jam untuk menonton video,
Adam dari Notion Ink. menawarkan baterai yang justru
bisa dipakai selama 16 jam, dan bahkan kekuatan 160
jam untuk penggunaan tanpa backlight.
Adam juga dilengkapi dengan kamera dengan
kemampuan 3 megapiksel dan auto focus, yang berada
pada bagian atas. Kamera ini, yang pada iPad tidak ada,
bisa diputar 180 derajat, dan juga dapet merekam
video. Rohan Shravan, mengatakan bahwa kamera ini
bisa digunakan untuk mengambil foto, dan juga
merekam video seminar, presentasi dan lain-lain,
sambil kita bisa menulis catatan dari seminar tersebut
menggunakan Adam. Kemampuan ini sangat
membantu Adam untuk memaksimalkan fungsi-nya
sebagai portable computer.
Notion Ink. Adam sendiri terlah dirilis di pasar
pada quartal kedua 2010 (antara bulan Juni-Juli)
dengan harga berkisar antara US$ 327 – US$800,
tergantung kepada konfigurasi. Harga ini memang
lebih murah dan berhasil “membunuh” iPad hampir
secara keseluruhan. (FK)
Tim pencetus Notion Ink.:
1. Rohan Shravan – IIT Kharagpur (2008)
2. Rohit Rathi – IIT Kharagpur (2008)
3. Sachin Ralhan – IIPM
4. Mohit Gupta – IIT Kharagpur (2008)
5. Anirudh Gupta – IIT Delhi (2007)
6. Rajat Sahni – IIT Delhi (2007)
7. Devanshu Agarwal – IIT Kharagpur (2008)
Namaste Indonesia – September 2010
20
PERKAWINAN ILMU KOMPUTER
DENGAN DISIPLIN ILMU LAIN
etika komputer ditemukan beberapa dekade yang lalu, perubahan drastis mengiringi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan fasilitas
yang ditawarkan oleh komputer yaitu kemampuannya dalam mempercepat pengerjaan solusi dari berbagai masalah. Tidak hanya mempercepat, membuat lebih praktis, fleksibel, dan aman menjadi faktor plus penggunaan dari perangkat elektronik ini. Pada masa sekarang, hampir semua bidang ilmu telah melibatkan komputer, baik Fisika, Kimia, Biologi, Kedokteran, Ekonomi, Teknik, dan bahkan Bahasa. Menilik akar penyebabnya, hal ini dikarenakan seluruh kejadian dan benda di alam semesta ini adalah suatu model matematika dan komputer adalah perangkat elektronik yang mampu melakukan penghitungan metematis dengan kecepatan hitung dalam nano detik.
Kompleksitas permodelan dalam fungsi matematis di bidang fisika memunculkan komputasi Fisika. Kimia pun memiliki komputasi Kimia untuk menyelesaikan proses reaksi kimia ataupun simulasinya. Di Bidang Biologi, proses-proses Biologi mendasari penemuan-penemuan algoritma penyelesaian masalah di bidang komputer seperti Algoritma Genetika dan Artificial Neural Network. Ekonomi memiliki e-commerce. Kedokteran memiliki Medical-Imaging untuk membantu analisis penyakit dari foto hasil rontgen atau scan dengan MRI dan Bioinformatic yang berguna dalam pencarian pola DNA makhluk hidup sehingga mempermudah proses rekayasa genetika. Bahasa memiliki Natural Language Processing dan komputasi linguistik untuk membuat aplikasi pengolah bahasa. Contoh-contoh tersebut membuktikan bahwa komputer telah banyak mempengaruhi bidang-bidang ilmu yang lain yang berarti juga mempengaruhi hampir semua sektor kehidupan manusia.
Perkawinan berbagai disiplin ilmu dengan Ilmu Komputer pun bermunculan. Hal ini dipicu karena kebutuhan penghitungan matematis yang tidak bisa diselesaikan dengan cara konvensional melainkan hanya dengan komputer. Cabang ilmu baru hasil
perkawinan dua disiplin ilmu berbeda ini telah banyak dinikmati berbagai kalangan terutama peneliti dan pelajar. Dimana mereka butuh solusi dari suatu masalah pada disiplin ilmu tertentu dengan solusi yang computerized. Peneliti-peneliti Kedokteran semisal, mereka giat melakukan penelitian deteksi penyakit, cara penanggulangan, pengobatan dan lainnya yang termasuk dalam riset dasar kedokteran. Namun tak kalah banyak juga, peneliti di bidang kedokteran yang merambah riset penerjemahan gambar hasil scanning ke dalam bentuk diagnosa suatu penyakit (dilakukan oleh komputer). Atau mereka terjun dalam penciptaan obat anti kanker dengan memanipulasi DNA sel kanker dengan obat baru hasil penelitian yang pastinya diciptakan dengan bantuan komputasi menggunakan komputer. Riset dasar memang menjanjikan namun pilihan riset di bidang perkawinan suatu disiplin ilmu dengan Ilmu Komputer bisa jadi sama menjanjikannya pula. Hal ini ditandai dengan banyaknya hibah riset dari luar negeri yang berbentuk fellowship ataupun scholarship dalam bidang disiplin ilmu tersebut.
Dari hasil menelusuri riset-riset di luar negeri
melalui internet, didapatkan hasil bahwa rata-rata negara maju minimal memiliki satu laboratorium riset bidang perkawinan Ilmu Komputer dan ilmu yang lain. Sehingga bisa disimpulkan bahwa, terjun dalam riset bidang ini akan bisa menembus riset level internasional dan akan bekerjasama dengan negara-negara maju. Tentunya akan banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh negara kita dan khususnya peneliti sendiri.
Di Indonesia, riset perkawinan bidang ilmu komputer ini belum terlalu marak. Rata-rata masih didominasi riset ilmu dasar. Padahal, negara akan cepat maju jika berhasil mengakuisisi sistem komputer untuk menyelesaikan permasalahan di semua bidang. Terakhir, bagi para calon peneliti yang saat ini berkecimpung dalam disiplin ilmu non komputer dan masih bingung menentukan arah penelitian kelak di masa depan, tak ada salahnya mencoba bidang ini. Mungkin yang menjadi momok untuk memulainya adalah beban untuk belajar dasar pemrograman dan database atau bahkan belajar matematika. Namun, dalam keadaan sebenarnya belajar dasar pemrograman dan database, tidaklah sesulit yg dibayangkan. Untuk matematika sendiri, semenjak SD pun kita sudah belajar.
K
Namaste Indonesia – September 2010
21
Wajah
Indonesia
Hitam
Putih
Refleksi, “Seharusnya
Indonesia”
Oleh :
Asrie
Tresnadi 2 Karya Foto ini pernah dipamerkan di Roma dan Milan, Italia melalui sponsor UNICEF India
Namaste Indonesia – September 2010
22
Koresponden: Nalikoy I. Sarwom
Pendidikan di India sangatlah
murah dan mempunyai kualitas
yang tak kalah dengan pendidikan di
negara lain. Kehidupan di negara
dengan populasi terbesar kedua di
dunia ini pun sangat lekat dengan
kesederhanaan. Ini dapat dilihat dari
lapisan masyarakat atas hingga
bawah yang berpenampilan
seadanya. Sangat disayangkan
bahwa menempuh ilmu ke India
masih merupakan salah satu opsi
yang jarang diggunakan oleh pelajar
Indonesia.
Di negara Gandhi ini saya
mempunyai kesempatan yang luar biasa untuk dapat
berkenalan dan akhirnya dapat mewawancarai Bapak
Khairrurazi. Bagi yang belum kenal beliau, Khairrurazi
ini atau yang kerap dikenal sebagai Bang Razi adalah
salah satu senior (atau sesepuh hehehe…) PPI-India
yang masih ada di New Delhi. Beliau pertama kali tiba
di India pada tahun 1997, tepatnya tgl 1 Januari 1997.
Jadi seperti yang beliau ungkapkan, “tahun baruan
dalam pesawat”. Saat ini beliau sedang menempuh
pendidikan Ph.D. di Aligarh Muslim Universty, bidang
Sastra Arab. Tentu banyak yang akan bertanya-tanya
dan heran kenapa begitu betah di India? dan
bagaimana bisa bertahan di India.? Semua ini akan
dibahas pada wawancara berikut ini.
Pada wawancara sebelumnya, Bapak Razi ini
dikenal sebagai “humorolog” (Pakar Humor) yang
pernah
diwawancarai oleh Kang Fatih pada tahun 2004.
Sekarang, beliau sudah “naik jabatan” sebagai local
staff bidang Ekonomi di KBRI New Delhi. Dahulu ketika
ditemui, beliau sedang asik tidur dan dibangunkan
dengan mata masih bele’an. Namun
sekarang, ketika ditemui Bang Razi
sedang duduk dihadapan meja
dengan beberapa berkas-berkas dan
dokumen di kantor beliau yang ber-
AC di lantai 2.
Dandanannya pun sudah rapi
dengan celana kain, kemeja beserta
dasi dan senyuman khas bang Razi
yang tak pernah lepas dari wajahya
itu.
Dengan keadaan yang tenang
dan adem (karena ada AC) dan ketika
para boss sedang asik rapat, saya pun
memulai mewawancarai bang Razi:
Pertama-tama, kenapa bang Razi Memilih kuliah di
India?
Karena keinginan untuk lanjut kuliah setelah lulus dari
Aaliya atau setingkat SMA di Medan tak tersampaikan
dikarenakan kondisi ekonomi yang tidak memung-
kinkan untuk membiayai pendidikan di Indonesia.
Setelah mengajar selama dua setengah tahun di
sekolah almamater pun tidak cukup untuk membiayai
ongkos Kuliah di Indonesia. Lalu, saya dan beberapa
teman mendapat peluang untuk kuliah ke India. Kami
medapatkan tawaran menarik dari Nadwah College di
Lucknow, yaitu biaya kuliah, makan dan asrama
ditanggung dan kami hanya perlu menanggung biaya
Namaste Indonesia – September 2010
23
tiket. Jadi “karena beasiswa tersebutlah saya dan
beberapa kawan memutuskan untuk berangkat dan
kuliah di India”.
Apakah ada kendala-kendala yang Bang Razi temukan
saat pertama kali terbang ke India? Terutama
bahasa?
Kebetulan saat di pesantren kami sudah dibekali
dengan bahasa Inggris dan saat di Medan juga sudah
dianjurkan untuk membawa kamus saku. Maka kami
tidak menemukan kendala saat perjalan dari Indonesia
hingga sampai di India.
13 tahun… benar-benar betah ya??
Kenapa saya betah… Mungkin bagi saya, saya ingin
hidup lebih layak dan India memberikan itu. Dan
kemudian bisa berpendidikan lebih tinggi. Bila ada
tempat lain yang dapat memberikan hal yang serupa,
maka saya akan memilih tempat tersebut. Hanya saja,
baru India saja yang memberikan ini. Saya tidak
mempermasalahkan masalah fasilitas disini atapun
cuaca. Ini semua demi mengejar pendidikan dan cita-
cita.
Boleh dong berbagi cerita menarik suka / duka di
India bersama teman-teman PPI dulu.
Pada jaman saya yang dulu, waktu Handphone belum
ada, komunikasi dengan keluarga untuk kita-kita yang
dari daerah atau kampung sangat sulit. Kita harus
berkomunikasi dengan cara surat menyurat. Kirim
surat dari India ke Indonesia saja membutuhkan waktu
sekitar 15 hari dan dari Indonesia kesini 15 hari juga.
Dan yang menariknya ialah kami ada sekitar 10-15
mahasiswa dan saling membaca surat yang kami
terima. Kabar dari rumah kami bacakan.
Internet belum ada di Lucknow pada saat itu, jadi
untuk mendengarkan berita terkini, kami masing-
masing mempunyai radio Sony 12 band yang bisa
menangkap siaran BBC Indonesia. “Kayak zaman PKI
gitu loh,“ kami mendengarkan radio tersebut
didekatkan dengan kuping. Lewat radio itu lah kami
tau akan perkembangan di Indonesia dan berita
tentang jatuhnya Soeharto.
“Jadi kehidupan 90an di Indonesia itu seperti 80an di
India dan itu menurut saya sangat menarik.”
Cerita duka..
Ketika krisis moneter tahun 1998 di Indonesia. Di
asrama kami diberi makanan dengan menu sangat
sederhana. Kami mendapatkan jatah makan siang dan
malam yang sangat sederhana . Dan “kami tidak makan
pagi saja itu sudah merupakan rahasia umum.”
Kami pun tidak memiliki uang sama sekali dan tidak
ada bantuan apapun bagi mahasiswa di India
(pemerintah Indonesia memfasilitasi untuk pulang ke
tanah air dengan pesawat Garuda bagi mahasiswa di
Maroko saat krismon).
Hidup saat itu serba kekurangan dan keinginan pulang
pun tidak ada.
Sampai sandal jepit pun mau diganti tidak mampu.
Segitu dukanya hidup kami
Tetapi hikmah dari ini semua: ketika kami tidak
mempunyai uang, kami pun tidak berpikiran untuk
main-main, nonton film. Dan kami pun dapat
menyelesaikan S1 kami tepat waktu ( 3 tahun) dimana
senior kita sebelumnya dengan keuangan yang cukup,
mereka menyelesaikan studi dalam waktu empat
tahun… lima tahun.
Saat yang paling enak ialah saat ini, 2010.
Namaste Indonesia – September 2010
24
Pertama dari segi ekonomi tidak sesulit dulu. Saya
dapat membeli buku, membantu keluarga dan
sebagainya.
Untuk hidup memang saat ini paling enak dan semoga
kedepanya bisa tambah enak.
Kangen kumpul-kumpul sama temen-temen PPI?
“Iya… tidak dipungkiri lagi.”
Dalam diri saya, tidak seperti kacang lupa kulit. Dulu
saya juga banyak dibantu oleh teman-teman. Saya juga
tetap ingin ikut bergabung dengan mahasiswa. Saya
rasa itu tidak akan pernah hilang dari diri saya.”
Saya tidak pernah berpikrian bahwa dengan adanya
status akan membuat silahturahmi yang sudah ada
putus. Tetapi buatlah status itu menjadi lebih baik dan
menjalin tali silahturahmi ini lebih baik.
Oke…Kira-Kira Planning ke depan mau ngapain nih?
“Saya sebenarnya Nel… dari kecil banyak planning dan
cita-cita sering berubah-ubah.”
Waktu melihat pejabat..ohh pengen jadi pejabat, saat
melihat pengusaha ohh… kepengen jadi pengusaha.
Ternyata cita-cita baik ditanamkan agar kita lebih giat
belajar. Dalam artian, belajar pengalaman dari orang
lain selain menimba ilmu dalam ruangan kelas saja.
Planning saya kedepan adalah bagaimana saya dapat
menjadi orang yang lebih baik dari yang lalu.
Mengangkat kehidupan keluarga, linkungan. Juga niat
saya bagaimana anak-anak di kampung saya dapat
mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Seperti dari
segi informasi, atau disekolahkan ke yayasan yang ada.
Tidak ada fokus untuk ingin jadi apa, apapun yang halal
saya kerjakan.
Tapi… saya itu inginya jadi pengusaha ^^
“Di doakan saja ya… karena kata nabi untuk mencari
duit itu harus pakai duit.”
India… di mata Bang Razi selama ini bagaimana?
Apakah ia sudah mengalami banyak perubahan?
Menurut saya, India tidak menggalami banyak
perubahan terutama dalam cara pemikirannya. “Saya
ambil contoh : sifat penampilannya yang ditanamkan
ke anak-cucunya yaitu sifat kesederhanaan. Tidak
mementingkan kulit tapi isi. Mereka tidak
mementingkan kuantitas yang penting kualitas.”
“Kedua yang paling saya salut dengan orang India ini
adalah hemat. Hemat dalam penggunaan uang.
Mereka memikirkan masa depan dengan cara
menabung. Pada tahun 2009 lalu India membeli emas
dari IMF sebanyak 300 ton kubik yang artinya mereka
mempunyai uang dan uang tersebut diggunakan untuk
investasi masa depan. Jadi mereka mempunyai
kecendrungan hidup sederhana / tidak mewah dan
lebih cendrung untuk berinvestasi.“
Seperti halnya Politikus India yang serba sederhana…
Ya… Politikus di India pun memakai baju adat mereka
seperti sarung putih dan kurta putih. Mobil dinas
mereka ambassador putih yang sederhana dan tidak
Namaste Indonesia – September 2010
25
mewah. Itu sudah tidak bisa diperdebatkan lagi seperti
halnya negara-negara lain.
Jadi kalau boleh minta nasehat bagi mahasiswa-
mahasiswa yang lainnya terutama yang bagi baru
datang…
“Kita sudah menetapkan India sebagai tempat dimana
kita belajar, maka apabila kita sudah menetapkan
berarti kita sudah memikirkan jauh sebelumnya.
Apabila kita sudah menentukan India berarti kita sudah
menetapkan untuk hidup di India. Oleh karena itu
jangan berpikir sesuatu yang akan mengakibatkan kita
mundur. Sebaliknya kita maju terus.
Nikmati hidup di India.
Jangan Mengeluh. Karena ingat banyak orang lain yang
ingin mendapatkan kesempatan seperti kita tapi
mereka tidak mendapatkannya. Bersyukurlah karena
masih ada banyak orang-orang di Indonesia yang ingin
belajar tapi tidak ada kesempatan.”
Terakhir Bang, Saran untuk PPI di masa yang akan
datang kira-kira apa?
Dari awal PPI dibentuk pada tahun 1997, setiap
kepemimpinan keunggulannya beda-beda. Namun
keunggulan PPI pada dua tahun belakangan ini lebih
kelihatan lagi dengan banyaknya mahasiwa-mahasiswa
muda yang berkecimpung di PPI.
Saran saya, bagaimana PPI bisa menyatukan sesama
anggota di semua komisariat. Kita jalin silahturahmi
yang baik dan komunikasi lebih diperbaiki lagi. Dengan
begitu program yang dibentuk akan berjalan dengan
baik.
Diskusi dan komunikasi sesama komisariat sangat
penting.
“Kemudian bagi pengurus, meminta nasehat dengan
rutin kepada penasehat-penasehat yang telah diangkat
termasuk pelindung yaitu Bapak Duta Besar R.I”. Jadi
bukan hanya sebatas S.K., tetapi dijalankan dengan
mengunjungi mereka. Tidak harus secara formal saja
melainkan informal pun bisa.
Menjalin silahturahmi itu sangat penting karena
dengan begitu PPI dapat menjadi lebih besar dan
banyak yang akan mendukung. Kritikan yang masuk
akan berupa kritikan positif dan lebih baik.
“Saya rasa PPI saat ini juga sudah baik. Sudah
mengelilingi komisariat-komisariat yang ada dan juga
sudah menampung aspirasi teman-teman.“
Setelah Interview berakhir, saya menyempatkan diri
untuk bercakap-cakap dengan Bang Razi. Beliau masih
mempunyai banyak sekali cerita yang dapat dibagi.
Bisa dikatakan bila bertemu dengan Bang Razi
seseorang pasti tidak akan pernah bosan karena ia
selalu mempunyai segudang pengalaman dan cerita-
cerita menarik yang dapat dibagikan. Beberapa saat
berlalu dan tak terasa sudah sejam lebih saya duduk di
kantor beliau. Saya pun pamit dan beranjak pulang.
India bukanlah sebuah tempat yang terlalu buruk
untuk hidup, toh ia mampu memeberi sebuah
kehidupan yang layak dengan pendidikan berkualitas
seperti halnya yang dirasakan oleh Bang Razi. Negara
ini mampu mengajarkan beberapa hal menarik seperti
kesabaran dan kesederhaan. Banyak hal yang dapat
kami petik dari sini… After all, ada pepatah yang
mengatakan “bersusah payah dahulu bersenang-
senang kemudian.”
Oleh karena itu Nikmatilah dan Bersyukurlah karena
anda ada di India.
Namaste Indonesia – September 2010
26
Namaste Indonesia – September 2010
27
sarjeeling, sebuah kota wisata yang terletak
di daerah pegunungan West Bengal. Berada
pada ketinggian 2134 m d.p.l.
menjadikannya sebagai sebuah kawasan wisata yang
menyenangkan untuk dikunjungi di musim panas.
Darjeeling menjadi salah satu tujuan utama bagi para
pelancong untuk menghindari panasnya kota-kota
besar di India.
Jika Anda menggunakan kereta api sebagai alat
transportasi, maka carilah kereta menuju New
Jaipalguri untuk mencapai kawasan ini. Biasanya kereta
yang menuju ke sini adalah connecting dari Kota
Kolkatta. Dari stasiun kereta New Jaipalguri ini
Darjeeling hanya berjarak 88 km. Ada 3 alternatif
kendaraan yang bisa Anda ambil dari tempat ini
menuju Darjeeling:
1. Jeep, sharing jeep menjadi pilihan terbaik
karena kenyamanan dan keefisienannya.
Tarifnya adalah Rs. 120 dengan waktu tempuh
sekitar dua setengah jam.
2. Bis, pilihan berikutnya adalah dengan
menggunakan bis. Tapi Anda harus menuju ke
terminal bis Siliguri terlebih dahulu. Jaraknya
hanya 3 km dari stasiun kereta New Jaipalguri.
Dari sana Anda bisa naik bis yang berangkat
setiap 30 menit sekali dengan tarif Rs. 80.
3. Toy Train, Toy Train Diesel biasa digunakan
oleh para turis yang ingin menikmati
pemandangan secara perlahan. Kereta ini
berangkat tiap harinya pada jam 9 pagi dengan
tarif Rs42/247 (2nd/1st class). Perlu diingat
bahwa kereta ini bergerak sangat lambat
sehingga perjalanan yang harus ditempuh
menjadi selama 8 jam. Darjeeling Himalayan
Railway ini dinobatkan sebagai World Heritage
Site oleh UNESCO pada tahun 1999.
Darjeeling terkenal sebagai tempat penghasil salah
satu teh terbaik di dunia. Sepanjang perjalanan ke
Darjeeling kita bisa melihat hamparan hijau
perkebunan teh yang sangat indah. Selain itu yang
D
Namaste Indonesia – September 2010
28
menarik di sini, teh yang disajikan di daerah ini tidak
dicampur susu seperti chhai pada umumnya di India.
Wisata kuliner di daerah ini juga sangat menjanjikan
untuk dinikmati. Salah satu menu favorit kami adalah
Chicken Thupka. Sejenis mie rebus yang rasanya sangat
enak.
Aktifitas yang bisa dilakukan di tempat ini adalah,
antara lain:
Pemandangan Gunung dan Trekking. Darjeeling
memang dikeliilingi oleh Pegunungan Himalaya,
termasuk Gunung Khangchendzonga(8598m),
gunung tertinggi di India dan nomor 3 di dunia.
Tempat paling indah untuk menikmati
pemandangan ini adalah di daerah Tiger Hill.
Darjeeling juga biasa menjadi starting point
bagi para pendaki gunung yang ingin
menjelajah ke gunung-gunung tersebut. Di
Darjeeling juga terdapat Himalayan
Mountaineering Institute yang sangat terkenal
di antara para pendaki gunung dan pecinta
alam. Anda juga bisa mengikuti kursus di
Institut tersebut. Tapi Anda perlu mendaftar
minimal 3 bulan sebelumnya dikarenakan
banyaknya peminat.
Toy Train, berbeda dengan yang di atas,
Toy Train di Darjeeling ini digerakkan
menggunakan tenaga batu bara yang dibakar.
Kereta ini sudah beroperasi sejak September
1881. Perjalanan pulang pergi ke Ghom
berdurasi 2 jam mengelilingi hot spots di
daerah Darjeeling ini sangat diminati oleh para
wisatawan. Kereta ini berangkat sehari 2 kali
yaitu pada jam 10.40 dan 13.20 dengan harga
sebesar Rs. 250.
Bagi penggemar tantangan, selain
trekking Anda juga bisa mencoba sensasi
melakukan white water rafting di Sungai
Rangeet dan Sungai Teesta. Hal ini akan lebih
menarik dilakukan jika Anda terdiri dari group
sebanyak 4-6 orang. Banyak Travel Agent yang
bisa mengakomodir hasrat Anda yang satu ini.
Selain itu, bagi yang ingin melihat keindahan salju.
Anda bisa menuju ke Sikkim yang hanya berjarak 120
Km dari Darjeeling. Di sana sudah tersedia hamparan
pegunungan salju abadi yang siap menanti Anda. Di
Sikkim Anda juga bisa merasakan budaya, bahasa dan
kultur sosial yang sangat berbeda dengan India pada
umumnya. Happy Traveling Guys. (SP)
Namaste Indonesia – September 2010
29
Memprediksi
Nama Orang
Yang Sudah
Mati
"Ditranslasikan dan dikembangkan dari 110amazingtricks oleh Wiku the Online Magician" Effects : Anda merobek selembar kertas menjadi sembilan bagian. Seorang sukarelawan dipanggil dan diminta menulis nama 5 nama orang mati dan 4 nama orang yang masih hidup di tiap-tiap sobekan kertas. Sobekan kertas dimasukkan ke dalam kotak, dikocok-kocok. Katakan bahwa nama orang yang sudah mati memiliki aura tersendiri, dan anda mampu mendeteksinya. Anda kemudian mengambil satu per satu sobekan kertas tersebut, membaca nama yang tertulis, dan dengan tepat berhasil menebak apakah orang tersebut masih hidup atau sudah mati. Trik : Ada pada sobekan kertas. Lihat gambar :
Kuncinya ada pada
jumlah garis lurus pada tepi
sobekan kertas.
Anda harus
meminta sang sukarelawan menulis nama orang mati dan hidup berselang-seling, dengan sobekan kertas anda berikan satu per satu. Jika urutannya benar pada nama orang
mati akan terdapat 2 garis lurus (tanda merah) kecuali pada sobekan ke-5. Pada nama orang hidup, hanya akan terdapat satu garis lurus (tanda biru). Pengembangan trik: Anda bisa memanggil 9 orang sukarelawan. Masing-masing diminta mengambil satu buah kartu dan menuliskannya di sobekan kertas yang anda sediakan. Sobekan kertas dimasukkan ke dalam kotak, dikocok-kocok. Anda kemudian mengambil satu per satu
sobekan kertas
tersebut, membaca
nilai yang tertulis,
dan dengan
memperhatikan garis lurus pada sobekan kertas anda bisa menebak orang yang mengambil kartu tersebut. Prinsipnya mirip dengan sandi kotak Pramuka. Yang harus anda pastikan adalah para sukarelawan menuliskan nilai kartunya dengan urutan yang benar; sobekan kertas tidak terbalik-balik.
Namaste Indonesia – September 2010
30
Terakhir saya bawa kotak bekal dari rumah ketika saya duduk di kelas 2 smp. saya masih ingat bentuk kotak makan itu, hijau kebiruan dengan tutup warna putih polos. dulunya ada gambar di tutup itu, tapi tangan usil saya selalu ingin mengorek dan melepas plastik gambarnya. jadilah ia telanjang tanpa gambar. yang paling saya suka itu adanya batas antara tempat nasi dan lauk yang permanen, bukan yang bisa dilepas karena kadang yang seperti itu sering bikin kuah gudeg meluber ke nasi. dan itu bikin nasi jadi cepat bau. maklum, saya memang paling sering bawa gudeg yang dibeli dari tetangga subuh hari sebelum si tetangga buka lapak di tepi jalan raya sepanjang pagi.
Ingatan saya tibatiba meloncat pada kotak makanan itu. sungguh kehadirannya tampak begitu nyata. bukan, saya tak sedang membicarakan saya yang tengah menemukan kembali kotak makan jaman kecil itu. saya menemukan kotak itu dalam perwujudan lain. saya amati dan berusaha tebak raut wajah seorang pria yang berdiri di samping saya, berapa umurnya? jelas dia bukan seorang anak usia smp yang harus menyantap makan siang di sekolah karena tak sempat pulang ke rumah yang jauh untuk sekedar makan, seperti saya dulu. saya taksir umurnya sekitar hampir 40 tahun. saya yakin tebakan saya tak banyak meleset. cara berpakaiannya menunjukkan bahwa dia seorang pegawai yang sudah bertahuntahun mengabdi di sebuah perusahaan yang sama. kalung tanda pengenalnya tampak terselip di saku, saya tak sempat bisa mengintip namanya. tangan kanannya menggenggam tas kerja agak lusuh serupa koper. tebal juga. sementara di tangan kirinya bergelayut mesra sebuah benda yang tak saya pikirkan akan dibawa seorang pria dewasa yang berpakaian kerja. sebuah silinder plastik warna merah hati berinisial R dengan tali panjang warna sama yang sudah agak koyak di beberapa tempat.
ketika saya bercerita perihal silinder plastik itu, teman saya, seorang india tulen berbagi cerita tentang kebiasaannya membawa tiffin, benda silinder aneh yang belakangan baru saya tahu namanya. tiffin itu kotak makan, bisa juga berarti bekal makan. dan itu hal yang biasa di india. sudah jamak, begitu mungkin. dia bahkan sempat bercerita tentang ayahnya yang selalu ceria dan bahagia membawa benda silinder imut itu setiap hendak berangkat kerja. si ibu setiap hari bangun pagi dan menyiapkan bekal untuk suami dan anakanaknya. setiap orang memiliki silinder sendiri, punya dia dan si adik ada inisial masingmasing yang ditulis di sebuah kertas lalu diselotip, kalau punya ayahnya ditulis dengan marker permanen hitam. seringkali isinya nasi yang dimasak dengan daun kari, biasanya dalam porsi besar. lauknya tak lebih biasanya kentang yang dibumbu kari dan dicampur dengan sedikit buncis dan wortel. maklum, mereka keluarga vegetarian sama seperti sebagian besar keluarga di india. teman saya bangga sekali menceritakan masakan ibunya yang sungguh lezat dan bikin rindu. bahkan ia bilang kalau tak ada tempat makan yang bisa menyaingi nasi kari seperti buatan ibunya. dia juga bercerita kalau mereka sekeluarga sungguh senang bisa menghemat uang dengan bawa bekal setiap hari, mengurangi kerepotan mencari tempat makan, dan menghemat waktu istirahat sekolah atau kerja. lagian, tiffin itu adalah tanda cinta dari sang ibu untuk menemani mereka semua ketika di luar rumah.
waktu saya tanya apakah silinder itu juga dicangklong di pundak mereka semua. dia mengangguk dan tersenyum, “what’s wrong?” saya balas “kuch nahi hua”, gapapa. Saya cuma agak terkejut. merasa agak janggal saja. masalahnya ingatan tali benda itu bergelayut di pundak seorang pria dewasa yang menunggu bis datang itu masih melekat kuat. pemandangan itu aneh dan tak biasa. masa bawa kayak gitu, kayak anak kecil aja, begitu batin saya.
jadi ingat kalau dulu si kotak plastik hijau kebiruan itu saya bungkus 2 kali pakai plastik kresek sebelum saya masukkan tas. ada dua alasan kenapa saya melakukannya. yang pertama agar isi bekal kalau tumpah tidak mengenai tas sekolah, yang kedua agar temanteman saya tak lihat kalau saya bawa bekal nasi ke sekolah, bukannya
uang jajan lebih seperti mereka dan saya ingat betul alasan kedua itu yang utama. (Oleh: Winda Candra)
Namaste Indonesia – September 2010
31
Cerita motivasi
PENSIL dan PEMBUAT
PENSIL Seorang pembuat pensil berbicara dengan pensil-pensilnya, tepat sebelum
mereka dikemas dalam sebuah kotak. "5 hal yang perlu kalian tahu" Dia
berbicara kepada Pensil-pensilnya. "Sebelum aku kirim kalian ke Dunia,
ingatlah apa yang akan aku katakan dan jangan pernah melupakannya maka
kalian akan menjadi pensil terbaik didunia ini."
"Satu : kalian akan mampu melakukan hal-hal yang luar biasa, dan itu bisa
terjadi jika kamu mengijinkan dirimu sendiri berada ditangan seseorang."
"Dua : Untuk menjadi pensil yang lebih baik, kalian dalam beberapa kali
waktu akan mengalami masa yang menyakitkan ketika orang akan
mengasahmu."
"Tiga : Kalian bisa membenarkan kesalahan yang telah kalian lakukan."
"Empat : Yang paling penting adalah apa yang ada didalam diri kalian."
"Lima : setiap permukaan yang kamu tulis akan meninggalkan bekas. Apapun
Kondisinya, jangan pedulikan dan teruskan menulis."
Semua pensil paham dan berjanji untuk mengingatnya sebelum kemudian
dikemas dalam kotak.
"God talks to us." (Tonee Emti)
Renungan Untuk
Para Pemuda
(sambungan dari halaman 12)
Anak yang telah tumbuh
menjadi pebisnis sukses itu adalah
Narayan Murthy yang mendirikan
Infosys, salah satu perusahaan raksasa di
india yang bergerak di bidang indutri dan
technology. Dan salah satu anak
cabangnya adalah HCL, suatu produsen
laptop asli india yang terkenal. Dengan
laptop produksinya itulah yang saya
gunakan untuk mengetik kisah ini.
Marilah kita ambil hikmah yang
besar dari kisah di atas. Suatu hikmah
yang niscaya akan bisa menjadikan nama
kita tertuang dalam sejarah. Suatu
hikmah yang sesuai dengan pepatah
Bahasa Arab, “ibda’ bi nafsiy!” mulailah
dengan diri kita sendiri. Dengan
kesadaran penuh terhadap tugas dan
peran kita sebagai pemuda, semoga kita
bisa menjadi sang pengubah dunia.
Namun hal itu haruslah dimulai dengan
hal yang tampaknya sederhana namun
ternyata lebih berat dari sekedar
mengubah dunia. Yakni mengubah diri
sendiri. Dengan kata lain, mampu
mengendalikan diri sepenuhnya tanpa
pernah sekalipun kehilangan kendali.
Selaras dengan landasan Shorinji Kempo,
“Orang yang terkuat adalah orang yang
mampu mengalahkan dirinya sendiri.”
Marilah bersama-sama mengubah dunia
denga cara mengubah diri kita sendiri
menjadi pemuda yang mengerti peran
dan tugas serta kewajiban masing-
masing. Marilah berkarya dan membuat
nama kita harum terukir selamanya.
Namaste Indonesia – September 2010
32
::resensi buku::
Tata – The Evoloution of a Corporate Brand – Morgen Witzel
Baru-baru ini Penguin India menerbitkan buku tentang Tata Group yang ditulis oleh Morgen Witzel. Morgen Witzel adalah
seorang dosen, penulis dan konsultan. Dia adalah pengajar
senior di University of Exeter Business School. Bukunya kali ini menggali berbagai macam informasi penting mengenai Tata
Group.
Tata Group adalah perusahaan multinasional besar yang
berpusat di Kota Mumba, India. Dalam hal kapitalisasi pasar dan
pemasukan, Tata Group adalah perusahaan swasta terbesar di India dan termasuk perusahaan yang paling dihormati di dunia.
Bisnisnya sudah merajalela di berbagai macam bidang seperti
baja, otomotif, komunikasi, perkebunan, informasi teknologi dan
lainnya.
Saat ini Tata Group beroperasi di lebih dari 85 negara dan
merajalela di berbagai bidang. Banyak prestasi yang telah diukir
oleh perusahaan ini. Beberapa waktu yang lalu Tata membuat kejutan di dunia bisnis dengan melakukan akuisisi beberapa
perusahaan besar seperti Jaguar Land Rover dan Corus Steel.
Selain itu Tata juga berhasil meluncurkan Mobil Tata Nano yang dinobatkan sebagai mobil paling murah di dunia dengan harga
Rs. 1 Lakh atau di bawah US$ 2.500.
Tata sekarang berada pada posisi ke 65 dalam hal nilai
perusahaan. Survey tahunan tahun 2009 menobatkan Tata
Group pada posisi ke 11 sebagai perusahaan paling terpercaya
dan mempunyai nama baik di dunia.
Buku ini menjelaskan segala hal tentang sebuah brand bernama
Tata. Nilai-nilai apa sajakah yang dimiliki oleh perusahaan ini?
Siapa saja orang-orang yang telah membesarkan Tata baik di dalam India maupun di luar India? Bagaimana strategi dan
langkah cerdas yang dilakukan Tata sehingga dapat menjadi
pemain besar di dunia bisnis. Sejarah, visi, misi dan sebagainya. Melalui buku ini kita diajak untuk mengetahui segala seluk
beluk yang ada di perusahaan ini sehingga hal ini dapat
menambah pengetahuan kita tentang bagaimana seharusnya
sebuah perusahaan dijalankan.
Buku ini sangat berguna bagi siapa saja khususnya bagi para pengusaha, manajer, pemasar atau siapa saja yang ingin
mengetahui lebih jauh tentang Tata Group.
Namaste Indonesia – September 2010
33
Namaste Indonesia – September 2010
34
Namaste Indonesia – September 2010
35