n ?it!$ilij]c - poltekkesmajapahit.ac.idpoltekkesmajapahit.ac.id/downlot.php?file=prosiding zulfa...
TRANSCRIPT
?it!$ilij]c
)
rsB N 9 78- 602-7 3545-0-0
.'" Surabaya, 1,4 Nopember 2015
Diselenggarakan dalam Rangka Dies Natalis ke - 14
t.t
,,* ""q
...raiE;$''r-, d'" r,- **._- fe\,:*:{IhiItr t'*. .## -*...'-
i;
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional 2015Potiteknik Kesehatan Kementerian Kesehatan SurabayaSunbaya, 1 4 Nopember 201 5
tsBN 978-602-739s-0-0
@SAING
t capaian
Dfiya dan
stainable
rihak dan
Ylopment
&eholder
t capaian
(agenda
, praktisi
rlanjutan
ktisi dan
ra adalah
rya patut
Ia Badan
ra dosen
am dan
Ucapan
bltekkes
inar dan
lasioanal
lggaraan
15, yang
ing yang
iatan ini
rberikan
Ikra PengantarDaftar Isi
DAF*TAR ISI
Sarnburan Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya .'..'."' vttt
llzkalah Bitlang Keperarvatan, Ketridanan dan Keperawatan Gigi
Kemampuan Adaptasi Fisiologis Pasien Yang Menjalani Hemodialisis
oleh : Laily Isroin .... t- 1t
Kejadian Ekstravasasi Pasien Kanker Yang Mendapatkan Kemoterapi Di Poli
Onkologi Satu Atap (Posa) Rsud Dr Soetomo Surabaya
oteh : Padoli, Mamiek, Enung Mardiyana H- ..-.""""' 12- 2l
Intervensi Psikoreligi Guna Peningkatan Self Efficacy Pada Pasien Kanker Yang
Mengalami Depresioleh : Minarti, Kastubi...- """ 22-38
Activity Daily Living (Adl) Pada Lansia Di Lingkungan Geguntur Kota Mataram
oleh: Agus Supinganto, Rony Fansyuri ........---"-.-.-- .."' 39-51
Perilaku Budaya Pemberian Asi Pada Masyarakat Kelurahan Lidah Kulon
Surabayaoleh : Endoh suprihatin, Dwi (Jtari Widyastuti, Lembunai Tat Alberta .............. 52-61
Pelatihan Pemberian MP-ASI Menggunakan Metode Baby Led weaning pada
Kader dan Ibu meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan
oleh : Tri Sulistyarini, Dewi lka Sari Hari Poernomo, Dian Prawesti ....................-............... 65-71
Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan Dengan Kejadian Stunting Balita DiWilayah Kerja Puskesmas Jatirejo Mojokertooleh : Asih Media Yuniarti don Nurul Mcr+vaddqh ""' 72-80
Asuhan Kepcrawatan I(lien l(usta Dengan Pendckatan Model Transkultural(Kaiian Teori)oleh : Dwi Ananto Wibrato, Siti Nur Kholifah ..-..........87-88
Peran Perawat Komunitas sebagai Heakh Educator dalam Meningkatkan
Kewaspadaan terhadap Penyakit Tuberkulosis Paru dalam Pencapaian MDGs diKabupaten Ponorogooleh : Sulistyo Andarmoyo .................. ...-.. 89-96
Upaya Peningkatan Kompetensi Parish Nurse (Kader Kesehatan Jemaat) MelaluiPelatihan Parish Nursingoleh : Sandy Kurniajati, Erlin Kurnia, Akde Triyoga 97-104
Pemanfaatan Orang Tua Sebagai Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja
Di Daerah Pedesaanoleh : Hery Ernawati -----".- 105-116
Pengembangan Program Gerakan 1000 Hari Menuju Bahagia; Mengatasi
Permasalahan Lansia di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT)oleh:Je.ffreyJop........ .117-122
i*;-1
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional 2015pi t ttexnix Ke seh at an Kemente ian Kesehat an Su rabaya
Surabaya, 1 4 Noqember 201 5
rsBN 978-602-73545-0-0
SensitivitasEtisDanSikapKepatuhanWewenangTerhadapKinerjaBidanDalamMelakukan Rujukan Di Kabupaten Gresik
oteh . Mamik, Mely Dwitasari Tadjang
Dukungan Bidan Dalam Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif
Combi
Dengan Metode
t23-13i
I 34-l 44
I 64-1 7:
oleh : SherlY JeniavtotY
Kontribusi Mahasiswa Kebidanan Sutomo dalam deteksi dini Kematian lbu dalam
rangka percePatan SDGs
olelt : Sipma l{aneng Duriyati, Putri Hani sa,odzah, Laras Lupitasari ............ 145.15:
The influence of non farmacology theuraphy on decreasing . of mother's blood
pressure with hipertension in ns'uo dr. wahidin Sudirohusodo Mojokerlo and
Puskesmas Gayaman Mojokerto' t 53-163oleh : Sulis Diana
Faktor Risiko Kualitas Antenatal Care
oleh : Agustin Dwi SYalina
EfektifitasPemberianMusikKlasikUntukKetenanganBayiSaatTidur(StudidiDesa Tangunan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto)
oleh : Dian lrqwati, Sari Priyanti " """""""' """' 176-183
EdukasiPadatbuTerhadapStimulasiTumbuhKembangPadaAnak12-59BulanDi Kota Mojokertooleh ' Ika Yuni Susanti ...- ..
FaktorRisikoYangMempengaruhiKejadianBeratBadanLahirRendahDiKabupaten Mojokertooleh ; lYiwit SulistYawati
Pemberian Asi Dengan Kejadian
Sumberglagah Mojokertolkterus Neonatorum Di Upt Rumah Sakit
)l"l
?er
Dp.
-l
oteh : Zulfa Rdaida. ....
Keparahan Karies GigrSekolaholeh ; Christino Ngadilah
Pengaruh Mendongeng Terhadap Kecemasan Pasien
Pencabutan Gigi Sulung
oleh : Sri Wohyu Dwi Astuti, Tri lYahono
Kaitannya dengan Ketidakhadiran dan Presta-si Siswa di
I 84-190
191-201
202-2 I A
2t 1-220
221-232
Anak Saat Dilakukan
Makalah Bidang Analis Kesehatan dan Gizi
Activiry of Curcumin Immunomodulator to the lnfected Mice wound by
St ap hy I o c o c ctts aur eus
oLeh . Dwi Krihariyoni, Dra. sri sulami Endah Astuti, Entuy Kurniawan 233-244
perasan Jeruk Lemon {Citrus Metlica Linn) Sebagai Repellent ( Penolak ) Nyamuk
Aedes aeglpli L^,,,-t; D-otntinti rri IL 241-25/
oleh : Ocky Dwi Suprobowati, Pestariati, Sri tVahyuni """"""""""""'
Kemampuan Survival Escherichia coli Pada Media-media Dalam Lingkungan
Terinduksi Magret (Metoda Kekeruhan Spektrofotometer)
i15-0-0 Seminar Kesehatan Nasional 2015
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
14 Nopember2015
tsBN 978-602-73545-O-0
. 123-1::
.134-t4:
..... 145-15_
... 1 5 3-16i
... t64-17:
....... 176-183
184-19C
.191-201
........202-2tA
.. 21 t-22A
.......22t-232
23 3-240
25 l-266
' --: . : ':- .'. Tax()plasma gotldii Pada lbu Hamil Yang Kontak Dengan Unggas
- -- .a.":.gkah 6 SurabaYa- -l;/? Il'oelansari, llieke Sri Wulan, Edy Haryanto """"""""' """" 267-275
. _ -.r Energi Dan Protein Ibu l{amil Kek Di wilayah Puskesmas Menur Kecamatan
. .: -iota SurabaYa
- -:;-.i:o iur Azizah, Dian Shofiya 276-285
-*. ::inPolaKonsumsiBahanMakananSumberYodiumDanZatBesiPada-,.. tsalita usia 1-3 Taliun Di wilayah Puskesmas Bareng Kecamatan Klojen
' { rlenrr
\{;rsqur Antlriani clan I Nengah Tanu Komalyna
\x,kelah Bidang Keseh:rtan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan
: :--':nfaatan Lirnbah Padat Sentra Industri Brem Menjadi Pupuk Organik Granul
: -::litian Pengolahan Limbah Cair Rumah Susun Dengan Sistem Rawa Buatan
-..; Ferry {ris*andora, Edy Wiyono, hrina"""""" ""':""""""' 309-321
:.rlikasi wetland Untuk Pengolahan Limbah cair Domistik Perkotaan Dalam
\ienciptakan Kota Sehat Dan Berkelanjutan
:ttt ; 1. Khambati, Rachmaniyah, Setiawan 322-335
Penyediaan Air Bersih Dari Limbah Cair Rumah Tangga
.:lt ; Suroso B.Eko ll'arno, Hadi Suryono, Supriyandani """""""""' 3 j6-346
.:.:iisis Kandungan Boraks Pada Pentol Ikan Yang Dijual Di Kantin Sekolah Dasar
tranPerilakuPedagangDiKecamatanSukoliloKotaSurabayaTahun20l5tleh : (Jtti Rahaytt,suii Rahajeng Wijaya Putri, Ll/inarko """""""" 317-355
Upaya Tenaga Kesehatan dalam Pencapaian MDGs dan Perencanaan SDGs
oleh : Zaima Amalia.----... " 386-361
Makalah Bidang Elektromedis
Nn Based SPirometer365-377
oleh : Andjar Pudji.-.......
pada Deteksi Pola EPilePtic
oleh : Endro Yulittntct378-395
perancangan video Spektroskopi Untuk Identifikasi Konsentrasi cairan
oleh Syifudin , Liliik Soetiioiie, Suhartini""' """" 396-101
Desain H-Bridge Mosfet Motor DC Pada Kursi Roda Elektrik
olelt : I Dewa Gede Hqri lYisqna, Priyambada cahya Nugraha, Nla'ruto'otun 102-111
B ioelectrical Impedance Analysis
rtlelr : Priyamboda cahya Nugraha, I Dewa Gede Hari lVisana."...... 412'422
Bandpass Filter untuk Pengolahan Awal Sinyal EEG
Spike Menggunakan Metode Mexican Hat Wavelet
286-300
30 t-308
241-250
4ri;=;; Prosiding Seminar Kesehatan Nasional 2015
\lq$$ Politeknik Kesehatan Kementeian Kesahatan Surabaya\faafl Surabaya, 14 Nopenber2olS
PEMEERTAN ASI DENGANUPT R.UMAEI SAKIT
tsBN 978€02-73545{-0
KEJADIA]\ IKTERUS NEONATORUMSUMBERGLAGAH MOJOKBRTO
DI
Zulfa RufaidaProdi DIII Kebidanan Poltekkes Majapahit Mojokerto
Jaundice in newboms during the first week occurred in 600/o of term infants and80% of pretenn infants. In Indonesia, the incidence of neonatal jaundice in term infantsinsome education hospitals, among others RSCI\II Hospitai, Dr. Sardjito Hospital, Dr.:Soetomo t'lospital, Dr. Kariadi Hospital, varied *om iz'.lw to g5yo7. The mostcomp!ication is the happening of bilirubin encephalopathy / kemicterus. This situationbe preverrted, one of them is u,ith the promotion and support of breastfeeding withintake. Howe\u1r, there are still a lot of controversy between the incidence of brearr,'ith neonatal irttrririicc, r',,hich explained tlrat once there is an increase in the promotionbreastleedirrs, :tn ii,crcasl in the incidence of neonaral jaundice in the first week of birthl.The airn to idtrtiil\'tire incirlence of neonatal jaundice risk in infants fed breast rnilk withlormula nrilk
Ti-rr: si lrii'' r','as obscrvational prospective cohort design. Subjects were pairs oftnotlrers . irtlartli t,ho nli-t ihe inclusion and exclusion criteria specified. Sampling techiqueused purposive sarnpling. Number of sample was 35 pairs of infant motherr--
"uih g.oup..
Jaundice assessment rvas done visually and severity ofjaundice was measured according io:the degree of klramer. Analysis bivariable with independent sample t test statistical Esl atthe significance level P <0.05 and Mann Whitney, to see the magnitude of the risk of theeffects (outcorrre) was seen in AMean with 95% CI. Multivariable analysis used linearrregression statistical tests to see the regression coefficient, and a significance level ol p.<0.05 with 95% Cl. Result based on test bivariable with independent sample t - test between.breastfeeding by the incidence of neonatal jaundice. Obtained the value of Ameanwas -0.46 p values > 0.05 (p:0.0sa) with95%cr -0.997;0.63, and the value ofWhitney test p = 0.1 1 l. Based on test results, we can conclude that significaninsigaificant, the research hypothesis is proven, there is no difference in the incidencejaundice in the grbup of breast-fed and formula-fed. Multivariable analysis ofrelationslrip bctrveen breastlleding by the incidence of neonatal jaundice is controlled byextemal variabrles have an adjLrsted R2 of 0.752.
Based on the results statistically there is no difference between breast-fed inwith milk fbrnrlrla ro,'itll neonataljaundice at the Sumberglagah hospital, Mo.iokerto in 2015,Extcrnal varialrles that sienificantly affcct thc incidenr:e o1'-iaundice are IMD, thc durationo1'breastfcerlin.{, anc'l biffh rveight loss or.r the flrst 3 days of bilth.
Kcvu,ords : n er t r i tt I t I .i au rr t/ i t: t;, b ra os I fi, ttl ing
1. Fentlahrrlurum
Ikte rtl:; uconatorum rnerupakan nrasalah yiln[ sering dijumpai pada perawatan bayi
baru lahir norrnal, khtrsusnya di Asia, vaitu munculnya wama kuning pada kulit dan sklera
karena teU;rdinr'a hipcrbilirubinemia sarnpai bayr irsi;r 72 - 120jarn dan akan kembali
- ---- --J-to2
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional 2015Politeknik Kesehatan Komenteian Kesehalan SurabayaSurabaya, 14 Nopember 2015
normal setelah 7 - l0 1ru.ir'2'3'4. Ikterus pada bayi baru lahir pada minggu pertama terjadi
pada 60oh bayi cukup bulan dan 80% bayi kurang bulan. Hal ini adalatr keadaan yang
fisiologis. Walaupun demikian, sebagian bayi akan mengalami ikterus yang berat sehingga
memerlukan pemeriksaan dan tata laksana yang benar untuk mencegah kesakitan dan
kematians. Di Amerika Serikat, sebanyak 65 % bayi baru lahir tnenderita ikterus dalanr
minggu pertama kehi<lupannya. Di Malaysia, hasil survei pada tahtrn l99E di rltnlah sakit
pemerintah dan pusat kesehatan di bawah Departernen Kesehatan nrcr.rdapatkan 75% ba.r i
baru lahir utenderita ikterr-rs clalant r.r'ringgu pertanla kehiclr-rpannyab. Di itlclotlesia, insidens
ikterus peotiatorunt pada bayi cukup bulan di bcberapa ILS pendidik:llr alltitra lain ItSCful.
I{S Dr. Sardjito, RS Dr. Soetomo, ILS Dr. Kariadi bervariasidari 13,7% hirr!lga li5'zu'.
lkterus adalah warna KLluing yang tarnpak pada kulit dan ttrukosa 1<aretra
pcniltgkatan bilirubin. Biasanya mulai tampak pada kadar bilinrbilt serlrnl --' 5 rrlgr'JL
Ikterus biasanya tisiotogis, namul] pada sebagiiin kasus dapat n'rcnyebabkiin lllasalall; \'ang
pating ditakuti adalah enset-alopati bilirubinT. Bayi yang menderitzr erlseluiopati
bilirubin/kemicterus akan mengalarni ganggr,tan proses pertulnbuhat.r dan perkeltlbarlgan
seperti retardasi mental, serebral palsy clan gangguan pendengarattT's. Keadaan ini dapat
dicegah, meliputi: 1) Promosi dan dukungan pemberian ASI dengan intake yang merradri:
2) melakukan penilaian sistematis kadar bilirubin; 3) tindaklanjut rnenurunkan kadar
bilirubin dengan fototerapi atau tranfusi tukar; dan 4) National Institutes of Health sedang
mengembangkan penelitian obat yang dapat meghambat produksi bilirubinl".
Manajemen menlusui optimal adalah tindaktrn pemberian l\SI pacla bay'i yang
memadai, meliputi: l) inisiasi menyusu dini pada satu .iam pertallra; 2) tnana.jenrerr
menyusui (ASl) yang optimal, setidaknya 10 - l2 kali per hari tanpa pctrrberiait air atau
makanan tambahan lain; 3) menl,usui dengan posisi yang benar sehingga Capat dipastikan
transfer ASI secara efektif; 4) mertr:egah kehilangan berat lahir kurang dai'i li7ol0. tv'ieskipLrtl
demikian, menurut (Lin, Tsao, tlsieh, Chen, & Cirou,2008) rnasih br,rnyak kontror':rsi
antara pemberian ASI dengan kr:jadian ikterus neonatorum, dintana di.ielaskan balirl'a
setelah ada peningkatan promosi ASI, terjadi peningkatan kcjadian iktcrus ncottatorutll pada
minggu pertama kelahirant. Revi,::t+, hasil penelitian (Yang, et nl., 201i), rnenjelaskan
bahwa pemberian ASI yang tidal< adekuat kcmungkinan menyebabkan dehidrasi, yang
dipercaya sebagai penyebab ikterus neonatorumrr. Menurut (Gourley, l-i, Kreamer, &
Kosorok, 2005), bayi baru lahir yang diberi ASI adekuat, terbukti dapat rnernperceDat
ekskesi bilirubin melalui meconium dan penurunan absobsi bilirubin di trsus. Mekoniun
l- 2ot___l'
lsBN 978-602-73545-0-0
Prosiding Seniinar Kesehatan Nasional 2015Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan SurabayaSurabaya, 1 4 Nopember 201 5
yang banyak mengandung bilirubin bila ada keterlambatan
penyerapan oleh usus sehingga meningkatkan kadar
tsBN 978-602-73545-G0
pengeluaran dapat te
bilirubin dalam
enterohepatika'q.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti bermaksud untuk mengliti hubungan
pemberian ASI berhubungan dengan risiko terjadinya ikterus neonatorum Di UPT Rumah
Sakit Sumberglagah Mojokerto. Tujuan penelitian adalah mengetahui risiko kejadian
ikterus neonatorum pada bayi yang diberi ASI dengan susu formula di tiPT Rumah Sakit
Sumberglagah Mojokerto. Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan bahan acuan peneliti lain yang berkaitan
pemberian ASI dan susu formula dalam upaya pencegahan ilrterus neonatorum. Secara
praktis diharapkan dapat menjadi sumber informasi tentang risiko kejadian i
neonatorum pada bayi yang diberi ASI dengan susu formula.
2. Metode Penelitian
.lenis pen,:litiirrr ini adalah obserl'asionrii dcngan nrc-nguunakan desain prospeclive
tctltort. Pcnelitirrn r:lilakukarr di tJP-l- Rurnah Sakit llunrberglar:ah, yang beralarnat di Dusun
Sutrberglaeah []csa ]-anjungiienongo Kecarnatan Pacct Kabupaten Mojokerto, pada bulan
16 Pebrr-rari - 11.1 April 2015. Sub.jel< penclitian adalah pasanean ibu - bay'i yang niemenuhi
kritcria inliiusi ciarr el<sklusi yang ditetapkan. Aclapun kritcria inklusi penclitian yaitu: l)
bay'i seltal (peniiirian 1 detili perlilnrir norrnirl); 2) oerat lahir nornai, >2500 gr 4000 gr; 3)
usia kchaniilnn atcrtr >37 nringgu; .1) kchamilan nomral; 5) persalinan nomtal dan SC; 6)
skor Apgar pa<1;r I nrenit;rertairra 1,7. Sedangkan 1'ang nienjadi kriteria eksklusi adalah: l)
baf i kLrning drriarn 24 jam pcrtan'ra setelah lahir'; 2) baf i lahir dengan tindakan vacu,um
ekstraksi atau induksi oksitosin; 3) Gemeli; dan 4) kelainan kongenital; 5) bayi dengan
traunra persalianan (sefiil hematoma); 6) ibu sakit (komplikasi kehamilan, persalinan, dan
nifas). Berdasarl<an perhitungan dengan software didapatkan besar sampel 70 subyek,
terdiri dari 35 :iubyek kelornpok yang diberi ASI dan 35 subyek kelompok yang diberi susu
fonnula.
lnstrumcn penelitian ,vang digunakart adalah lembar monitoring menl,rrsui, check list
pernberian IMD dan ASl, C'hcr:/r Li.st Pemeriksaan Ikterus. Analisis data univariabel dengan
distribusi fiekuensi dan prosentase dari masing - masing kelompok variabl. Analisis
bivariabel dengan independe nt santpcl / lesl pada tingkat kemaknaan p<0.05, untuk melihat
besarnya risiko tcrjadinya el'ek ktutcontc) terlihat dalam L,lv{ean dengan Confidence Interval
,- ---I l0,l I
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional 2015Politeknik Kesehatan Kemanterian Kesehatan SurabayaSurabaya, 1 4 Nopember 201 5
rsBN 978-602-7354s-0-0
(Cl) 95%. Analisis multivariable dengan regresi garldii dengan melihat nllai ko,-fisien
regresi, dan tingkat kemaknaan p<0.05, dengan rentat)g interval keperca1,a31 (Cl) 95%.
Analisis data diolah dengan program SP,SS.
3. Hasil Dan Pembahasan
1.1.1.1 Karakteristik Distribusi Responden
Berikut gambarall karakteristik distribusi responden penelitian sejunlah 1{)
responden yang terbagi dalam kelompok ASI dan kelompok susu fornrr-rla-
Tabel l. Karakteristik Distribusi Responden
Kelompok Responden 'Iotal
n *thVariabel ASI Susu Formula
Kelompok umur<20 tahun20 - 35 tahun>35 tahun
Tingkat pendidikanTamat SDTarnat SMPTamat SMA/SMKPerguruan Tinggi
Paritas
Prinr iparitasMulitiparitasGrandemultiparitas
Jenis Persalinar"tNorrnalSC
Data tabel I mcnuniukkan bahrva krrraktcrisiil,. rcsponcien bcrdasrrkan kelornpok
unrur, tirtgkat pendidikan, dan parita:; keclua kelorttpoi'l lrirrltogen.
fabel 2. Uji Normalitas Data
Variabel Kolmogorov - Smirnov Sllapiro \\'i.iir.Statistic df Sig. Slfafisti df Sig.
C
Ikterus 0.381 1A <0.001 0.678 1A .10.001
Uji normalitas data untuk variabel dependent rnenggunakan Kolrnogtorov - Sminrov
dan Shapiro Wilk, didapatkan nilai significant <0.001, yang bcrarti distribusi data tidak
normal.
59.1 2215.1 46502
1
304
1I
I
11
1
l')21
I
J
29J
6
t212
5
9
25
I
1549.242.9
46.215
1t.44t.1
4{1"9
-5 4.3
50
25
5 0.857. i
25
5 8.65 ii ".1
4 5.1 0.56059 8,+.1
7 r0
13 18.6 0.153l(r 22j129 41.,1tl 1-/ |
31..1 0.58465.'i?t)
25 61.6 12 12.4 31 51.9 {).002
l0 30.3 2-l 69.1 31 41.1
Po//ott//o
lrll: I
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional 2015
Politeknik Kesehatan Kemanteian Kesehatan SunbayaSurabaya, 1 4 Nopember 201 5
rsBN 978€02-73il$0-0
Analisis Bivariabel Hqbungan Pernberian AsI dengan Kejadian lkterus Neonatorum '
Berikut adalah tabsl yang mengg4mbarkan hubrrngan antara variabel bebas dan
dengan kejadian ikterus neonatorum di UPT Rumah sakit Sumberglagah Mojokerto tahun
2015.
Tabel 3. i-lubungan antara Pemberian ASI dengan Skor Ikterus Neonalorum di UPT Rumah
Sakit Sumberglagah lr{ojokerto Tahun 2015 . - -lkterus A Mean 25' Cl t P
NeonatorumASISusuFormula
l.,b"l .r t".*lt tr^,I ,J, bivariabel dengan indcpendent sample / - /e.t antara
pernberiar, ASI dcrrgan llc.iaCian iilterus neonatorulll. Didapatkan nilai Amean kelompok
0.457 nilairr >0.05 (p:0.08,1) dengan g5%C|-0.991;0.63, dan niiai uji Mann Witne, p
0.1 I l, karena distribusi data tidak normal. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disi
bahwa secara signiflrkan tidak bermakna, hipotesis penelitian terbukti, tidak ada
kejadian ikterus pada kelompok yang diberi ASI maupun yang diberi susu formula.
Analisis Multivariabel
Analisis multivariabel ini digunakan untuk mengetahui variabel bebas (
ASI) dengan variabel terikat (ikterus neonatorum) secara bersama - sama
mengikutkan variabel luar (lMD, Lama menyusu, kehilangan berat badan lahir, dan ri
anak sebclunrnya ikterus). Uji hipotesis untuk variabel terikat (ikterus
nrerrggunrrkan u.ii regresi lipier dengan tingkat kemaknaan p < 0.05 pada 95%Cl.
ini pengtiiahaiirtva Inenggunakan petnodelart'
Trb el J - l{ a d UJ r -ld-q,6jr !)rjJ/: I{uburgeI Penrberien ASI Bersrma: I\ID, Lame NIenlusu. li.ehilangT.n Beret Bedan Lahi dengea
.i- SLor II:rerus\eon:rolrffJLI}TP\m-:,hlr]lrS'rt'ergieeeh\loiok'no l:hs-i015. - -- - - -- rioa.tFrr"a.t: \todcl3 \todcl'l \todcls
0.63+0.942t.09+1.222 -0.451 -0.99'7; 0.63 -1.153 0.084
Kotfiritn'l':rirbtl 95CrCl
p
Kocfiritn Koefuicn hocf-rien Kocfricn9sqrcl 95%CI 95%CI 959iCI
PPPPPcrnbrnan ASI
.\Sl
Susu FornrrJa
I\1Dlaridek
Lanra IltnvusuBrikKurng
lielulenqen Ber;t Ba d:tr
0.1Ji o 190 0.180 O J5i 0 107
,0.061,0.911 '0 l5{,0.E'11 '0 l3l;0 5{1 0 lllr 0 781 4'185;0'J00
o.osr 0199 o.ili o 00i 0-'168
O JJ9'0.i06i 1 00{
0111
1;99
1 1;11; 1.15i<0.001
0..18-l
0.197;0.7700.0010.99{
0,653;[email protected]"l{8
0,790: 1.506<0.001
i5L
l .619I i5i; 1 9a{
--O 001
Lalu:_ocrra I
Abnonnal-.\.djuttdCoartrnlr
0 609-t 191
t0-) 915
70
,I ,06 i
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional 20'15Politeknik Kasehatan Kementerian Kesehatan SurabayaSurabaya, 14 Nopember 2015
tsBN 978-602-73545-0 0
Analisis model 5 dibangun unhrk melihat seberapa besar pengaruh variabel
pemberian ASI dengan kejadian ikterus neonatorum, dengan mempertimbangkan kontribusi
dari variabel IMD, lama men),usu, dan kehilangan berat badan lahir. Nilai koefisien regresi
pemberian ASI0.107 dengan nilaip:0.468 >0.05 dan 95%CI -0.1E5; 0.400,Inenunjukkan
tidak ada perbedaan pemberian ASI dengan skor ikterus. Nilai koef-rsien regresi IMD 0.4E4
dengan nilaip : 0.001 <0.05 dan 95%CI 0.191;0.110, menunjukkan signifikan antara IMD
dengan kejadian ikterus. Nilai koefisien regresi larna menyusu 0.994 dengan nilaip:0.001
<0.05 dan 95%CI 0.653; 1.336, menunjukkan signifikan antara larna nrenyusu dengan
kejadian ikterus. Nilai koefisien regresi kehilangan bcrat lahir 1.148 dengan nilaip:0.001<0.05 dan 95%CI 0.790; 1.506, menuujuk-lian signifikan autara kciiilangan berat lairir
dengan kejadian ikterus. Jadi variabel luar secara signililiarr mcrnpcnllaruhi ke.jaclian ikter-rrs
adalah IMD, lama menyusu, dan kehilangan bcrat badan lahir. Vlodei 5 ini rnenrililii
adjusted R? sebesar 0.1 52, berarti variasi hubungan antara pernberiarr ASt yang dikontrol
variabel IMD, lama menyusu, dan kehilangan berat badan lahir dengan kejaclian ikterus
neonatorum sebesar 15.2% dan 21 .5'k disebabkan oleli laktor lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan hasil analisi model, peneliti cenderung untrik nreu.rilih nrodel 5 sccara statistik
dalam menggambarkan hubungan pemberian ASI dengan kejadian ikter-us neonator].1m.
Model 5 ini dipilih karena model y'ang paling berrnakna secara statistik dau rnenriliki nilai
adjusted R2 besar dan rentang kepercayaan relatil'sernpit.
Berdasarkan hasil analisis secara statistik pada penelitian ini, clapat diprediksr
berapa besar kontribusi masing - masing variabel terhadap kejadian ikterus neonatorlrm.
Berikut pembahasan antar variabel:
flubungan antara Pemberian ASI dengan Kejaclian nkterus Neon:tlorunl
Hasil analisi bivariabel, dengan indepentlent .sarnple t tc.t antara pernberiair ,,\Sl
dengan kejadian ikterus rleonatorum. Didapatkan nilai Anrean kelorr.rpok -0 "tr6 nilai p -,0.05
(p = 0.084) dengan 95% Cl -0.997, 0.63, dan nilai u.ji ivlann l|/hitnttt, 0.ll I karena
distribusi data tidak normal. Berdasarkan hasil uji terscbut dapat disirnpulkarr bahrva secar:l
signifikan tidak bennakna, sesuai dengan hipotesis perrelitian, tidak acla pertredaan kejadian
ikterus pada kelompok y"ang diberi ASI maupun ),irng diberi susu fbrrlula.
Peningkatan kadar bilirubin unium terjadi pacla setiap bavi baru Iahir, karenir:
hemolisis yang disebabkan oleh.jLrrnlalt scl darah rnerah lebih banvak dan berumur lebih
pendek (pada bayi 80 ltari dibandingkatr dervas:r 120 hari), lungsi [rcprrr yang beiurl
sempunra (umlah dan Iungsi enzinr slukurortii transierase, UDPGi'l',:larr iigand dalanr
protein trelum adekuat), setriirgga terjadi penurunarl ambiian bilirubin dan konjugasi di
heprr, clan sirkulus enterohepatikus meningkatT. Peneliti tidak membahas perbedaan
ke-laclian iktenrs menurut kiirakterisl.ik responden seperti usia, paritas, dan persalinan'
F{ubungan antara variatrel [-,uar dengan Kejadian lkteius Neonatorum
Ftr:rdariarkiin analisis Lrivariabel dengarr uji statistik menggunakan independent
t - tesi dir.lapatkan rlengan niiai p voltte dari ujt Monn lf4titney, keempat variabel
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional 2015
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
Sunbaya, 1 4 NPPembar 2A1 5
rsBN 978-602-7354$'&0
secara signifikan
.sontJtcl
pcrrricLr
:ielunlh
memili!.,i rrilaiI t,.tiilt,.- 0.05 dengan 95%U tidak nielewati angka 0 yang
vuriabcl lttar rnempenganrhi kejadian ikterus neonatorum'
Sialah :;atu u'iatrftra,. inisiasi r.lenlusu dini (lNaD) menurut (LINICEF, 200'7),
pcngcluai-an illckonium iehrih <1ini (tinja perfanla yang ben','arna irijaLr kehitaflran) dan
peliting i-intul,l inenuruitl:.lin irltensitas ikterus neonatorum hsiologis' Pemberian
dirnana bayi clapilt tttctt,:liilla liolostrtrm dapat mernpercepat peleeluaran meCOnium
b;rityali pit,tng,itildllng l-.iiiiLil-.irl" tlilanjgt tlengal periberi3ti ASI atau susu formula
rdcituat clupiii tleningltlrtl'lil;i r-Irotalitirs ttsus' lxempercepat eleminasi bilirubin melalui
:rehi irggl rncllrgnh bi iirubis tcrabsori:si ke sirkulasi enterohepatikr i
.
. titnit nteil.iLlliu i.!IiJitrirrtlngarulri kr:culitlpan asupfnl ba-Vi" Mcnurut (AAP' 2004; 1l
cialarn (i)cpl.:cs,200,:l) rrlct1\.usul(ail .baYiny'sedikitnya 8 - l2 kali sehari selama
;ari 1.rerl:,ypa. Reirdahnl,a ir:iulllii) lialrrri dal'r attttr keadaan dchidrasi berlrtrbttngan
irro:l.J:i i.rri:r.ry il:;rri rlan riaprt rne rrilirtrLililan ilitcn.rs netlttlttcrrLltt. Mcnirrgkatkan
,rcrrr,,usLri tlap.:.1 lrepr4-urri<ei.i ke lcndcrut'rga.u keaclaa.n hipcrbilirui;illenlia yang berat
iteonlllg:;. l)iilrnitrt derlgall irlttrbi:rian tilittrint yang adciitrat clapat meningkatkan mota
Llsrr:i. ifictnp0rocpat e1r:nlillasi iliiiruirin nlelalui feses, sr:hingga nlencegah bili
t r-:tt ir sot i r:;i kr,r tl i rkr,r1 as i ctl'.i: i.lil,:1''llti li r' I :'
ilasil analisis u]ul*.ivariable dengan beberapa Inodcl, peneliti nrernilih model
scclrra :;latistili dalam mepggntplrarkan hubungan penlberian ASI dengan kejadian i
{teoniltcirUnr. [)irnana tidak iida becla kejadian ikter:us pa<ia ba.vi dengan ASI atau
font-rula scte lah dikontrol ciengan variaberl h:ar. Secara signifikan variable luar
ntempengarLrhi kejadian ikterus adalah llvlD, lama menFrsu' dan kehilangan berat
lahir.
ir'{enLtrr:t (Yang, ei ;rl.' 20tr3) bahwa dehidrasi berat
-sebagai pcncctlr_i iktcrus neoitatol'un-1, kehiiangan berat badan lahir pada tiga hari
menjadi laktor predisposisi terjadinya ikterus neonatorurn, dan tnr:r.tgirtdikasikan unttk
meningkatkan kebutuhan minurn bayi. Pemborian AStr atau susu lirrrrul.r 1';rng adekr.rat,
dapat meningkatkan rtrotalitas usus. nrenlpcrcepat eleurinilsi bilirLrbin rnel:riui tcscs,
sehingga mencegah bi I irubin tcrabsorbsi ke sirkulasi entertrhef.atik I I.
Keterbatasan clulant penelitian ini adalah; 1) pcngukuran iklerus neonatorurl
rnenggunakan rnetodc visuai dcngan derajat Krontcr 'J y,rng l.nana I]rerupakltn meto<Je ruon
invasive yang paling sederhana, namun peneliti berusaha nienguratrgi bias dengan cara
pengukuran ikterus minir.r'ral dilakukan oleh 2 orang dan sr:suai SOP; 2) s:latna ini pasien
yarrg nrelahirkan secara SC (.sccrron cuesarett) dertgart inciikasi al)iipun tirlal., dilrLkrikan
IMD, sehingga dapat menimbulkan bias untuk penilaain iN1D.
4. Kesimpulan Dan Sarlln
4.1 . Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secal'a statistik tidak ada perbeciaan
kejadian ikterus neonatorum antarir bayi yane diberi ASI dengan susu lbnnula di I{S
Sr"rntberglagah Mojokerto tahun.2015. Variabel luar yang secaiA sigriiiii<an nrcmpengarLrhi
kejadian iktems neonatontrn, 1'aitu IMD. kehiiangan beral badan lahir paiia 3 hari perlarna
kelahiran dan lama mcn\ usu.
4.2. Saran
1. ASI merupakan nutrisi terbaik bagi ba-vi dan tetap rrttn.jaili piliharr utaniri rrr,rlrisi brrri.
2. Risiko kejadian ikterus neonatorum daplt diminirnalkan tlenill,rn n'r'n.i:, r r rr:rrp;ir1 11r1i1151
bayi yang adekuat, hel ini trntuk mcnghindari clehidrusi clrn li,:iriluil.trn lrenii briCuii
lahir.
3. Komitmen yang kuat oleh tenaga kcsehltan dalant mcncr.apken ilan ilrcntprorrtosikan
inisiasi menyusu dini (lMD) sesuai dengan proscdur yang bcnar.
4. Untuk peneliti selanjutnya dapat dilakukan kajian tentang irktor lrrin yang sccara
signifikan menyebabkan iktertrs neonatorurn dengan rnenssunakarr metilde pengukuran
ikterus yang lebih valid.
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional 2015Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan SurabayaSurabaya, l 4 Nopember 201 5
rsBN 978-602-73545-0.0
Clhien-Yi Chen. and and Ilung-Chieh
llarly, Neonatal -larrnilice." Clinit:u!
5.
1.
Daftar Pustaka
Lin, Yi-Ying, Po-Nien Tsao, Wu-Shiun Flsieh,
Chou. "The Impact of Breast-Feeding on
Neonatolog,t, 2008: 3 1 -35.
--i .^2;;- -1
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional 2015
Politeknik Kesehatan Kefiehtarian Kesehatan SunbayaSurabaya, 14 NoPember 2015
rsBN 978-602-73545{-0
1.
().
2. Pediatrics, American Academy of. "Management of Hyperbilirubinnemia in
Newborn lnfant 35 or More weeks of Gestation." Pediatrics; vol. 114: l'2004:
316.
3. Smithermen, H., A. R. Stark, and V. K. and Bhutani' "Early Recognition of N
ill.perbilirubinemia arrd its Ernergent Management." Semin Fetal l'leonQtal Med,
li(j): 211-2)4.
Irlursirnti, lda. f'engTntlt Ket:ukupan ASI Terhadap Risiko Ter.ladinya
Neoil(ttorunt tli l'ogt,aktirttt. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadj
lvlail.r.2l)l 1.
5. Sur3,-ii. Iir,rlinrr, Bstl.,er I1. Siturneang, and clan Taralan Tambunan. "The Association
Nctr,atal Jalniiictr agri ilrcasr - Fe cding." Pacclialricct Itttlctnesisrttt, 2001; Vol. 4l:
15.
6. lil','r. llr:rr,rltit 'fechnoiitg'i,' Assesmcnl l. lt4anagentent o.f'N'eonotal Hyperhili'
N4aii*,si:r: llcalth'I-L.chnoiogy Assesment Unit Medical Development Division Mi
o i' I',4 ala;':;iii, 20 1 2.
I)elrkes. ,,'l aialaksana Ikterus Neonatorunl ." HTA Indonesiq,2004:1-23.
Derrucrl. Phyllis A., Daniel S' Seidman, and David K' Stevenson' rt
tly'pcrbilirtrbincnria." N Engt J Med, Vol' 344;1/o 8, 2001: 583-590'
9. Courley, Glenn R., Zhanhai Li, Bill L. Kreamer, and and Michael R. Kosorok.
Controlled, Randomized, Double-Blind Trial of Prophylaxis Against Jaundice
l]rerrsti'eil Nervbortls." Pediatrics' Vol' I I 6: 2, 2005: 384-393'
10. (lartrrcr. l-arvrence 1,,1. "Breastfeeding ancl Jaundice." Journal of Perinatolog',
Vo1.,i1:s25-s29.
lt. uI,.l t,allrt.'. lJrt,ct.sI Crayyl - {tri.titttion o/' Breustfeeding b1' Brectst Crawl (lnsert
Bt.,,g3t ('rttrt,l I,'itlt:o) lst [tditiort. Mrrmbai; India: UNICEF Maharashtra,2007'
AA[" Anrcrican Acadcnry ot Pediatrics /. "clinical Practice cuideline: Ma
I{l,ncrbilinrbinenril in tire Neu'born infant 35 or More Weeks of
['t:i!ictlrit:;;.200t1; I f i: 297-] l6
l]. yuirg, wen-chieh, I-u-Lu Zhao, Yu-chcng Li, chi-Hua Chen, Yu-Jun Chang,
Yun-Clring Fu. "Llodyrveight Loss in Predicting Neonatal Hyperbilirubinemia 72
rrliL; []irtir irt -[-errn Neq'born Infhnts." BMC Pediotrics: l/ol' 13,2013: 145-151'
12
210
qtrp