myeloradiculopathy pny 07.doc

Upload: santa-maria-pangaribuan

Post on 14-Apr-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    1/60

    longMYELORADICULOPATHY

    CASE

    Constant back pain causes a 67 year old woman with multiple myeloma to seek

    medical attention. Diagnostic study reveal the presence of compression

    fractures that may be due to her malignancy to osteoporosis and or to hercurrent corticosteroid regimen. Therapeutic alternatives for analgia include

    opioid agonist, NSAIDs, acetaminophen or combination product calcitonin,

    corticosteroids and biphosphonat. May also have roles in this particular

    patients treatment. After invitation of an individualizedregimen, the patient

    should be assessed carefully for adequancy of pain relief and the presence of

    adverse effects. The patien need further intervention after she develops

    constipation, nausea, and increased renal function tests four weeks afterstarting an analgesic regimen.

    Anatomi Fisiologis Sistem Saraf

    Sistem Saraf Pada Manusia

    Sistem saraf manusia adalah jalinan jaringan saraf yang kompleks,sangat khusus dan saling berhubungan satu sama lain. Sistem saraf

    mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antar individu dengan

    lingkungan sekitarnya. Selain itu sitem saraf berfungsi sebagai media untuk

    berkomunikasi antar sel maupun organ, serta dapat memproduksi hormon.

    Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan system-system

    tubuh yang lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi

    antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan yubuh berfungsi sebagaiunit yang harmonis. Dalam system inilah berasal segala fenomena kesadaran,

    ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat

    memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu rangsangan

    merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang puncaknya dalam

    bentuk kepribadian dan tingkah laku manusia.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    2/60

    JARINGAN SARAF

    Jaringan saraf terdiri dari Neuroglia dan sel Schwann (se-sel penyokong)

    serta sel Neuron (sel-sel saraf). Kedua jenis sel tersebut erat berkaitan dan

    saling terintegrasi satu sama lainya sehingga bersama-sama berfunfsi sebagai

    satu unit.

    NEURON

    Neuron adalah sel saraf dan merupakan unit anatomis dan fungsional system

    saraf. Setiap neuron mempunyai badan sel yang memiliki satu atau beberapa

    tonjolan.

    Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma

    dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan

    akson (neurit).

    a.Serabut saraf dendrite

    Menghantarkan rangsang (impuls) dari luar sel saraf menuju ke badan sel

    saraf.

    b.Badan sel saraf

    Tempat metabolisme sel saraf. Badan sel terdapat sitoplasma, butir-

    butir Nissl dan inti sel

    c.Serabut saraf akson (neurit)

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    3/60

    Menghantarkan rangsang (impuls) dari badan sel saraf menuju ke luar

    badan sel saraf.-

    d.Persambungan ( sinapsis )

    Tempat pertemuan ujung akson sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf

    lainnya, sehingga merupakan tempat perpindahan impuls menuju selsaraf lainnya.

    Akson yang diperbesar

    Sinapsis

    Dendrit dan akson secara kolektif sering disebut sebagai serabut saraf

    atau tonjolan saraf. Kemampuan untuk menerima, menyampaikan dan

    meneruskan pesan-pesan neural disebabkan oleh karena sifat khusus menbran

    sel neuron yang mudah dirangsang dan dapat menghantarkan pesan

    elektrokimia.

    Klasifikasi Neuron

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    4/60

    Neuron dapat diklasifikasikan menurut bentuknya

    Dibagi menjadi 4 tipe yaitu : Bipolar, Unipolar, Multipolar, dan Pyrimidal cell

    a.Neuron Bipolar (Interneuron)

    Menpunyai dua serabut, satu dendrite dan satu akson. Jenis neuron ini

    dijumpai dalam epithel olfaktorius, dalam retina mata, dan dalam telinga.

    b.Neuron Unipolar (Sensory Neuron)

    Hanya mempunyai satu serabut yang dibagi menjadi satu cabang sentral

    yang berfungsi sebagai satu akson dan satu cabang perifer yang bergunasebagai dendrite. Jenis neuron ini merupakan neuron sensorik saraf

    perifer (misalnya sel-sel ganglion cerebrospinalis)

    c.Neuron Multipolar (Motoneuron)

    Mempunyai beberapa dendrite dan satu akson. Jenis neuron ini merupaka

    yang paling sering dijumpai pada system saraf sentral (misalnya, sel-sel

    motoris pada cornu anterior dan lateraris medulla spinalis, sel-sel

    ganglion otonom.)

    Neurotransmitter

    Merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan dalam

    gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini dilepaskan dari ujung

    akson terminal dan juga di reabsorbsikan untuk daur ulang. Neurotransmiter

    merupakan cara komunikasi antar neuron, setiap neuron melepaskan satu

    transmitter. Zat-zat kimia ini menyebabkan perubahan permebilitas sel neuron,sehingga neuron menjadi lebih dapat menyampaikan impuls. Tempat-

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    5/60

    tempat dimana neuron mengadakan kontak dengan neuron lain atau organ-

    organ efektor disebut sinaps . Sinaps merupakan satu-satunya tempat dimana

    suatu impuls dapat lewat dari suatu neuron keneuron lainnya atau

    efektor.ruang antara satu neuron dan neuron berikutnya disebut selah

    sinaptik (synaptic cleft) . Neuron yang menghantarkan impuls saraf menujuke sinaps disebut neuron prasinaptic, sedangkan neuron yang membawa

    impuls ke sinaps disebut neuron postsynaptic.

    Diketahui terdapat sekitar tigapuluh macam neurotransmitter, diantaranya

    adalah:

    a.Norephinephrin

    b.Acetylcholin

    c.Dopamind.Serotonin

    e.Asam Gama-Aminobutirat (GABA)

    f.glisin.

    g.Endorphin

    h.Enkephalin

    Impuls Saraf Komponen listrik dari transmisi saraf mengenai transmisi impuls di sepanjang

    neuron. Permeabilitas membran sel neuron terhadap ion natrium dan kalium

    bervariasi dan dipengaruhi oleh perubahan kimia serta listrik dalam neuron

    tersebut (terutama neurotransmitter dan stimulus organ reseptor). Dalam

    keadaan istirahat, permeabilitas membran sel menciptakan kadar kalium intra

    sel yang tinggi, dan kadar natrium intra sel yang rendah, bahkan pada kadar

    natrium ektrasel yang tinggi. Impuls listrik timbul oleh pemisahan muatanakibat perbedaan kadar ion intra sel dan ekstra sel yang dibatasi menbran sel.

    Secara skematis perjalanan impuls saraf dapat dilihat sebagai berikut :

    Keadaan listrik pada saat membran istirahat (polarized). Ekstra sel lebih

    banyak ion natrium, sebaliknya ektra sel lebih banyak ion kalium.

    Membran dalam keadaan relatif intermeabel terhadap kedua ion.

    Depolarisasi

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    6/60

    Potensial membran istirahat berubah dengan adanya stimulus. Ion natrium

    masuk ke intra sel secara cepat. Pembentukan potensial aksi pada tempat

    perangsangan.

    Jika stimulus cukup kuat, potensial aksi akan dialirkan secara cepat ke

    sepanjang membran sel.Repolarisasi

    Potensial istirahat kembali terjadi. Ion kalium keluar dari sel dan

    permeabilitas membran berubah kembali. Terjadi pemulihan keadaan

    negatif di dalam sel dan positif diluar sel. Potensial aksi yang terjadi atau

    impuls pada saat terjadi depolarisasi dialirkan ke ujung saraf dan

    mencapai ujung akson. (akson terminal). Saat potensial aksi mencapai

    akson terminal akan dikeluarkanlah neurotransmitter, yang melintasisinaps dan dapat saja merangsang saraf berikutnya.

    NEUROGLIA

    Neuroglia (berasal dari nerve glue) mengandung berbagai macam sel yang

    secara keseluruhan menyokong, melindungi, dan sumbernutrisi sel saraf

    (neuron) pada otak dan medulla spinalis. Sedangkan sel Schwann merupakan

    pelindung dan penyokong neuron-neuron di luar system saraf pusat. Neurogliamenyusun 40% volume otak dan medulla spinalis.Neuroglia jumlahnya lebih

    banyak dari sel-sel neuron dengan perbandingan sekitar 10:1.

    A.Tipe sel Glial yang di temukan di Saraf Pusat

    Ada empat neuroglia yang berhasil di identifikasi yaitu : Oligodendroglia,

    Ependima, Astroglia, dan Microglia.

    a.OligodendrogliaMerupakan sel glia yang bertanggungjawab menghasilkan myelin dalam

    susunan saraf pusat. Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak

    mengelilingi penonjolan atu sepanjang sel saraf sehingga terbentuk

    selubung myelin. Myelin pada susunan saraf tepi dibentuk oleh sel

    Schwann. Sel Schwann membentuk myelin maupun neurolema saraf tepi.

    Tidak semua neuron susunan saraf tepi bermyelin. Neurolema adalah

    membrane sitoplasma halus yang di bungkus oleh sel Schwann yang

    membungkus semua system saraf tepi. Neurolema merupakan struktur

    penyokong dan dan pelindung bagi tonjolan saraf.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    7/60

    b.Ependima

    Berperan dalam produksi Cerebro Spinal Fluid. Ependima adalah neuroglia

    yang membatasi sitem ventrikel Sistem Saraf Pusat. Sel-sel inilah yang

    merupkan epithel dari Plexsus Coroideus ventrikel otak.

    c.Astroglia atau AstrocytesBerfungsi sebagai sel pemberi makan bagi neuron yang halus. Badan sel

    Astroglia berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan

    berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki perivaskular foot processes.

    Bagian ini membentuk dinding perintang antara aliran kapiler dengan

    neuron. Dengan kata lain membantu neuron mempertahankan potensial

    bioelektris yang sesuai untuk konduksi impuls dan transmisi simpati.

    d.MicrogliaMempunyai sifat-sifat phagocyte yang menyingkirkan debris-debris yang

    dapat berasal dari sel-sel otak yang mati, bakteri dan lain-lain. Sel jenis ini

    ditemukan diselurun SSP dan dianggap berperan penting dalam proses

    melawan infeksi

    -

    B.Tipe sel Glial yang ditemukan di Saraf Tepi

    a.Sel Schwann

    Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di

    seluruh serabut saraf mielin

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    8/60

    Bagian yang menyusun sel schwann :

    a.Selaput myelin

    Merupaka suatu kompleks protein lemak berwarna putih yang

    mengisolasi tonjolan saraf. Myelin menghalangi aliran ion natriumdan kalium melintasi membran neuronal dengan hampir sempurna

    b.Nodus Renvier

    Celah-celah yang tidak memiliki myelin

    c.Neurilemma

    Bagian terluar dari sel schwann yang berperan sangat penting

    dalam perbaikan (regenerasi) apabila terjadi kerusakan pada akson.

    -

    SUSUNAN SARAF MANUSIA

    Susunan saraf pada manusia meliputi saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat

    meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang ( Medula spinalis ). Saraf

    tepi meliputi saraf sadar dan saraf tak sadar. Berikut ini bagan susunan saraf

    pada manusia:

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    9/60

    A.Sistem Saraf Pusat (SSP)

    Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (Latin : ' ensephalon' ) dan

    sumsum tulang belakang (Latin : ' medulla spinalis' ). Seluruh aktivitas tubuh

    manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yangmengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat

    keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot

    atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang

    belakang. Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi

    yang sangat penting maka perlu perlindungan. Otak dilindungi oleh tulang-

    tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-

    ruas tulang belakang. Asal pembentukan otak dan medulla spinalis adalah jaringan ectoderm yang tersusun sebagai struktur tubular. Struktur tersebut

    disebut neural tube.

    Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3

    lapisan selaput meninges . Bila membran ini terkena infeksi maka akan

    terjadi radang yang disebut meningitis .

    Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

    1.Duramatterberupa selaput yang kuat dan menempel pada tengkorak. terdiri dari dua

    http://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin
  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    10/60

    lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium , dan

    lapisan lain sebagai duramater -

    yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Diantara tulang kepala dengan

    duramater terdapat rongga epidural .

    2.ArakhnoidDisebut demikian karena bentuknya mirip sarang laba-laba di dalamnya

    terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis semacam cairan

    limfa yang mengisi sela-sela membrane araknoid. Fungsi selaput araknoid

    sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik

    seperti benturan.

    3.Pia matter

    lapisan yang terdekat dengan permukaan otak dan terdapat banyakpembuluh darah. Pembuluh darah membawa darah untuk mensuplai

    kebutuhan oksigen dan sari makanan bagi sel otak serta mengangkut sisa

    metabolisme sel.

    Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

    1.badan sel yang membentuk bagian materi kelabu ( substansi grissea )

    2.serabut saraf yang membentuk bagian materi putih ( substansi alba )3.sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf

    di dalam sistem saraf pusat

    Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama

    tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar

    atau kulitnya ( korteks ) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum

    tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu,sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

    OTAK (ENSEFALON)

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    11/60

    Sistem saraf pusat terdiri dari Otak dan Sumsum Tulang Belakang, dimana otak

    mempunyai 5 bagian utama yaitu :

    a.Otak besar (Cerebrum)

    b.Dienensefalon

    c.Otak kecil (Cerebelum)

    d.Sumsum sambung (Medulla Oblongata)

    e.Jembatan Varol

    a.Otak besar (Cerebrum)

    Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,

    yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),

    kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua

    kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga

    beberapa gerakan refleks otak.

    Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri

    dari dua belahan ( hemifer ) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan,.

    Setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan, yaitu belahan

    kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur

    tubuh bagian kiri.

    Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar ( korteks ) yang berisi

    badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    12/60

    neurit. Otak besar terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis (bagian

    dahi), lobus parietalis (bagian ubun-ubun), lobus temporalis (bagian pelipis),

    lobus oksipitalis (bagian belakang kepala)

    Otak besar merupakan saraf pusat yang utama karena berperan dalam

    pengaturan seluruh aktivitas tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan,

    kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya khayal, pendengaran, pernapasan

    dan sebagainya. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang

    berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan

    kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun

    mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang kepala

    merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah

    ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan

    dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga

    sebagai pusat pendengaran.

    Otak besar tersusun dari dua Hemisfer Cerebral yang membentuk bagian

    terbesar otak.

    1.Korteks Cerebral

    Terdiri dari 6 lapisan sel dan serabut saraf. Bagian fungsional korteks

    serebri terutama terdiri atas sebuah selaput tipis yang mengandung

    neuron-neuron dengan ketebalan 2-5mm, yang menutupi permukaan

    seluruh bagian otak besar yang berbelit dan njumlah total daerah ini kira-

    kira m 2 . Korteks cerebral mengandung bermacam-macam sel, ada tiga

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    13/60

    maca sel yaitu :

    a.Granular (estellate), memiliki akson pendek berfungsi sebagai

    interneuron intracortical.

    b.Fusiform-

    c.Piramidal yang paling besar2.Ventrikel I dan II, terletak dalam hemisfer cerebral

    3.Corpus Colosum, terdiri dari serabut termielinisasi, menyatukan kedua

    hemisfer.

    4.Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus menjadi 4 lobus sesuai tulang

    tempatnya berada.

    a.Fisura Longitudinal

    Membagi cerebrum menjadi hemisfer kiri dan hemisfer kananb.Fisura Transversal

    Memisahkan hemisfer cerebral dan cerebelum. Sulkus Pusat/Centralis

    (Fisura Ronaldo), memisahkan lobus frontal dan lobus parietal.

    c.Sulkus Lateral (Fisura Sylvius)

    Memisahkan lobus frontal dan temporal. Ada dugaan pada saat lahir

    biasanya lobus temporalis posterior kiri lebih besar daripada yang

    kanan, dan secara normal sisi kiri lebih banyak dipakai daripada sisikanan.

    d.Sulkus Parieto-Oksipital

    Memisahlan lobus pariental dan oksipital.

    5.Permukaan hemisfer serebral memiliki semacam konvolusi yang disebut

    Gyrus.

    Fungsi gyrus meliputi :

    a.Gyrus Prasentral, pada setiap hemisfer terletak dalam lobus frontaltepat di depal sulkus sentral. Gyrus ini mengandung neuron yang

    bertanggungjawab untuk aktivitas motorik volunter.

    b.Gyrus Postsentral, terletak dibelakang sulcus sentral, mengandung

    neuron yang terlibat dalam aktivitas sensorik.

    Area fungsional korteks serebral meliputi :

    1.Area Motorik Primer

    a)Area motorik primer terdapat dalam gyrus prasentral tepatnya pada

    lipatan pertama dari bagian frontal lobus anterior sampai sulkus

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    14/60

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    15/60

    indra penciuman

    e)Area pengecap primer (gustatori)

    Terletak pada lobus pariental dekat bagian inferior girus postsentral,

    area ini terlibat dalam persepsi rasa.

    3. Area Asosiasi

    Disebut area asosiasi karena area tersebut menerima dan menganalisis

    sinyal-sinyal dari berbagai regio baik dari kortes motorik maupun korteks

    sensorik, demikian juga struktur subkortikal.

    b.Dienensefalon

    Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil.Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak

    tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-

    kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus

    yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga

    merupakan pusat pendengaran.

    a)Talamus

    Talamus adalah pusat distribusi yang mengatur aktivitas di regio-regiospesifik pada korteks. Terdiri dari dua massa oval (lebar cm dan panjang

    3 ) substansi abu-abu yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-

    masing masa menonjol kelua untuk membentuk sisi dinding ventrikel ke 3.

    Ada 2 sinyal yang berjalan melalui talamus :

    1. Jenis yang pertama, menjalarkan potensial aksi dengan cepat dan

    merangsang serebrum hanya dalam waktu beberapa detik saja.

    2. Sinyal jenis kedua berasal dari sejumlah besar neuron-neuron kecil yangtersebar diseluruh area retikular batang otak.

    b)Hipotalamus

    Terletak di inferior talamus dan membentuk dasar serta bagian bawah sisi

    dinding ventrikel ke 3

    Struktur

    1. Bagian anterior hipotalamus adalah substansi abu-abu yang

    menyelubungi klasma optik, yang merupakan persilangan pada saraf optik.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    16/60

    2. Bagian tengah hipofisis posterior tempat melekatnya kelenjar

    hipofisa.

    Fungsi

    1. Hipotalamus berperan penting dalam pengendalian SSO yang

    melakukan fungsi vegetatif prnting untuk kehidupan, sepertipengakuan frekuensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh,

    keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas

    seksual.

    2. Hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti

    kesenangan,nyeri,kegembiraan, dan kemarahan.

    3. Hipotalamus memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau

    inhibisi hormon kelenjar hipofisis sehingga mempengaruhikeseluruhan sistem endokrin.

    c.Otak kecil (Cerebelum)

    Cerebelum mempunyai fungsi utama dalam koordina gerakan otot yang

    terjadi secara sadar, kesinambungan dan posisi tidur. Cerebelum

    berhubungan dengan batang otak melalui pendunkulus serebri inferior

    (korpus retoform).Permukaan luas cerebelum berlipat-lipat menyerupaiserebrum tapi lipatannya lebih kecil dan teratur, permukaan serebelum ini

    mengandung zat kelabu.

    Korteks serebelum dibentuk oleh substansi grisea terdiri dari 3 lapisan :

    1.Lapisan granular luar

    2.Lapisan Purkinje

    3.Lapisan Granular Dalam

    Serabut saraf yang termasuk dan yang keluar dari serebrum harus melewatisesebelum.

    Fungsi serebelum yaitu :

    Arkhioserebelum (Vestibulo Serebelum) serabut aferen berasal dari

    telinga dalam diteruskan oleh nervus VIII (Auditorius) untuk

    keseimbangan dan rangsangan pendengaran ke otak.

    Paleoserebelum (Spinoserebelum) sebagai pusat penerima impuls dari

    reseptor sensasi umum medula spinalis dan nervus vagus (n.trigeminus)kelopak mata, rahang atas dan bawah serta otot pengunyah.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    17/60

    Neoserebelum (Pontoserebelum) korteks serebelum menerima informasi

    tentang gerakan yang sedang dan yang akan dikerjakan dan mengatur

    gerakan sisi badan.

    d.Sumsum sambung (Medulla Oblongata)Panjang medula oblongata sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai

    medulla spinalis dan terus memanjang. Bagian terakhir pada area forumen

    magnum tengkorak. Medulla oblongata berfungsi menghantar impuls yang

    datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga

    mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan

    darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi

    kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerakrefleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

    e. Jembatan Varol (Pons Varoli)

    Jembatan farol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian

    kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang

    belakang. Hampir semuanya terdiri dari substabsi putih. Pons

    menghubungkan medulla yang paling panjang dengan berbagai bagian otakmelalui pedunkulus serebral.

    1. Pusat respiratorik terletak dalam pons dan mengatur frekuensi dan

    kedalaman pernafasan.

    2. Nuklei saraf kranial V, VI, dan VII terletak dalam pons yang juga

    menerima informasi darai saraf kranial VIII.

    SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULA SPINALIS)

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    18/60

    Sumsum tulang belakang adalah bagian susunan saraf pusat yang

    terletak didalam kanalis vertebralis besama ganglion radik posterior yang

    terdapat pada setiap foramen invertebralis teletak berpasangan kiri dan kanan.

    Organ ini mengurus persarafan tubuh, anggota badan serta bagian kepala.

    Dimulai dari bagian bawah medula oblongata setinggi korpus vertebrata

    servikalis I sampai ke korpus vertebra lumbalis I dan II

    A.Fungsi Medula Spinalis

    Mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh.

    Bagian ini mentransmisikan impuls ke dan dari otak melalui traktus

    asenden dan desenden

    B. Struktur umum medula spinalis

    Berbentuk slinder berongga dan agak pipih. Diameter stryktur ini

    biasanya ukutan jari kelingking. Panjang kita-kita 42cm. Dua pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks. Menandai sisi keluar

    saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai.

    31 pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina

    interverbal.

    Korda berakhir dibagian bawah vertebra lumbal pertama atau kedua.

    Meninges (durameter, araknoid, dan piameter) yang melapisi otak juga

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    19/60

    melapisi korda

    Fisura median anterior (ventral) dalam dan fisura posterior (dorsal) yang

    lebih dangkal menjalar disepanjang korda dan membaginya menjadi

    bagian kanan dan kiri.

    -C. Struktur internal medula spinalis

    Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih.

    1.Kanalis Sentralis berukuran kecil dikelilingi substansi abu-abu seperti

    huruf H

    2.Batang atas dan baeah huruh H disebut tanduk atau kolumna dan

    mengandung badan sel, dendrit asosiasi dan neuron aferen serta akson

    tidak termielinisasi. Tanduk abu-abu posterior (dorsal) adalah batang vertikal atas substansi

    abu-abu. Mengandung badan sel dan menerima sinyal melalui saraf

    spinal dari neuron sensorik. Tanduk abu-abu anterior (ventral) adalah batang vertrikal bawah.

    Mengandung neuron motorik yang aksonnya mengirim impuls melalui

    saraf spinal ke otot dan kelenjar.

    Tanduk lateral adalah protusi diantara tanduk postertior dan anteriorpada area toraks dan lumbal sistem saraf perifer.

    Komisura abu-abu menghubungkan substansi abu-abu disisi kiri dan

    kanan medula spinalis.

    Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi

    susunannya berbeda. Pada otak, materi abu-abu terletak dibagian luar atau

    kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada medulla spinalis

    bagian tengah berupa materi kelabu benbentuk kupu-kupu, sedangkanbagian korteks berupa materi putih.

    Sirkulasi Darah pada Sistem Saraf Pusat

    Sirkulasi darah pada sistem saraf terbagi atas sirkulasi pada otak dan medula

    spinalis. Dalam keadaan fisiologik jumlah darah yang dikirim ke otak sebagai

    blood flow cerebral adalah 20% cardiac out put atau 1100-1200 cc/menit untukseluruh jaringan otak yang berat normalnya 2% dari berat badan orang

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    20/60

    dewasa. Untuk mendukung tercukupinya suplai oksigen, otak mendapat

    sirkulasi yang didukung oleh pembuluh darah besar.

    Suplai Darah Otak

    1. Arteri Carotis Interna kanan dan kiri

    Arteri communicans posteriorArteri ini menghubungkan arteri carotis interna dengan arteri cerebri

    posterior

    Arteri choroidea anterior, yang nantinya membentuk plexus choroideus di

    dalam ventriculus lateralis

    Arteri cerebri anterrior

    Bagian ke frontal disebelah atas nervus opticus diantara belahan otak kiri

    dan kanan. Ia kemudian akan menuju facies medialis lobus frontalis cortexcerebri. Daerah yang diperdarahi arteri ini adalah:

    a) facies medialis lobus frontalis cortex cerebro

    b) facies medialis lobus parietalis

    c) facies convexa lobus frontalis cortex cerebri

    d) facies convexa lobus parietalis cortex cerebri

    e) Arteri cerebri media

    Arteri cerebri mediaBerjalan lateral melalui fossa sylvii dan kemudian bercabang-cabang untuk

    selanjutnya menuju daerah insula reili. Daerah yang disuplai darah oleh

    arteri ini adalah Facies convexa lobus frontalis coretx cerebri mulai dari

    fissura lateralis sampai kira-kira sulcus frontalis superior, facies convexa

    lobus parielatis cortex cerebri mulai dari fissura lateralis sampai kira-kira

    sulcus temporalis media dan facies lobus temporalis cortex cerebri pada

    ujung frontal.

    2. Arteri Vertebralis kanan dan kiri

    Arteri vertebralis dipercabangkan oleh arteri sub clavia. Arteri ini berjalan ke

    kranial melalui foramen transversus vertebrae ke enam sampai pertama

    kemudian membelok ke lateral masuk ke dalam foramen transversus

    magnum menuju cavum cranii. Arteri ini kemudian berjalan ventral dari

    medula oblongata dorsal dari olivus, caudal dari tepi caudal pons varolii.

    Arteri vertabralis kanan dan kiri akan bersatu menjadi arteri basilaris yang

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    21/60

    kemudian berjalan frontal untuk akhirnya bercabang menjadi dua yaitu arteri

    cerebri posterior kanan dan kiri. Daerah yang diperdarahi oleh arteri cerbri

    posterior ini adalah facies convexa lobus temporalis cortex cerebri mulai dari

    tepi bawah sampai setinggi sulcus temporalis media, facies convexa

    parietooccipitalis, facies medialis lobus occipitalis cotex cerebri dan lobustemporalis cortex cerebri. Anastomosis antara arteri-arteri cerebri berfungsi

    utnuk menjaga agar aliran darah ke jaringan otak tetap terjaga secara

    continue. Sistem carotis yang berasal dari arteri carotis interna dengan

    sistem vertebrobasilaris yang berasal dari arteri vertebralis, dihubungkan

    oleh circulus arteriosus willisi membentuk Circle of willis yang terdapat pada

    bagian dasar otak. Selain itu terdapat anastomosis lain yaitu antara arteri

    cerebri media dengan arteri cerebri anterior, arteri cerebri media denganarteri cerebri posterior.

    Suplai Darah Medula Spinalis

    Medula spinalis mendapat dua suplai darah dari dua sumber yaitu:

    1) arteri Spinalis anterior yang merupakan percabangan arteri vertebralis

    2) arteri Spinalis posterior, yang juga merupakan percabangan arteri

    vertebralis.Antara arteri spinalis tersebut diatas terdapat banyak anastomosis sehingga

    merupakan anyaman plexus yang mengelilingi medulla spinalis dan disebut

    vasocorona. Vena di dalam otak tidak berjalan bersama-sama arteri. Vena

    jaringan otak bermuara di jalan vena yang terdapat pada permukaan otak dan

    dasar otak. Dari anyaman plexus venosus yang terdapat di dalam spatum

    subarachnoid darah vena dialirkan kedalam sistem sinus venosus yang

    terdapat di dalam durameter diantara lapisan periostum dan selaput otak.

    Cairan Cerebrospinalis (CSF)

    Cairan cerebrospinalis atau banyak orang terbiasa menyebutnya cairan otak

    merupakan bagian yang penting di dalam SSP yang salah satu fungsinya

    mempertahankan tekanan konstan dalam kranium. Cairan ini terbentuk di

    Pleksus chroideus ventrikel otak, namun bersirkulasi disepanjang rongga sub

    arachnoid dan ventrikel otak. Pada orang dewasa volumenya berkisar 125 cc,

    relatif konstan dalam produksi dan absorbsi. Absorbsi terjadi disepanjang sub

    arachnoid oleh vili arachnoid. Ada empat buah rongga yang saling

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    22/60

    berhubungan yang disebut ventrikulus cerebri tempat pembentukan cairan ini

    yaitu:

    1) ventrikulus lateralis , mengikuti hemisfer cerebri,

    2) ventrikulus lateralis II

    3) ventrikulus tertius III dtengah-tengah otak4) ventrikulus quadratus IV, antara pons varolli dan medula oblongata.

    Ventrikulus lateralis berhubungan dengan ventrikulus tertius melalui foramen

    monro. Ventrikulus tertius dengan ventrikulus quadratus melalui foramen

    aquaductus sylvii yang terdapat di dalam mesensephalon. Pada atap

    ventrukulus quadratus bagian tengah kanan dan kiri terdapat lubang yang

    disebut foramen Luscka dan bagian tengah terdapat lubang yang disebut

    foramen magendi. Sirkulasi cairan otak sangat penting dipahami karenabebagai kondisi patologis dapat terjadi akibat perubahan produksi dan sirkulasi

    cairan otak. Cairan otak yang dihasilkan oleh flexus ventrikulus lateralis

    kemudian masuk kedalam ventrikulus lateralis, dari ventrikulus lateralis kanan

    dan kiri cairan otak mengalir melalui foramen monroi ke dalam ventrikulus III

    dan melalui aquaductus sylvii masuk ke ventrikulus IV. Seterusnya melalui

    foramen luscka dan foramen megendie masuk kedalam spastium sub

    arachnoidea kemudian masuk ke lakuna venosa dan selanjutnya masukkedalam aliran darah.

    Fungsi Cairan Otak

    1. Sebagai bantalan otak agar terhindar dari benturan atau trauma pada kepala

    2. Mempertahankan tekanan cairan normal otak yaitu 10 20 mmHg

    3. Memperlancar metabolisme dan sirkulasi darah diotak.

    Komposisi Cairan Otak

    1. Warna : Jernih , disebut Xanthocrom

    2. Osmolaritas pada suhu 30 C : 281 mOSM

    3. Keseimbangan asam basa

    a. PH : 7,31

    b. PCO2 : 47,9 mmHg

    c. HCO3 : 22,9 mEq/lt

    d. Ca : 2,32mEq/lt

    e. Cl : 113 127 mEq/lt

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    23/60

    f. Creatinin : 0,4 1,5 mg%

    g. Glukosa : 54 80 mg%

    h. SGOT : 0 - 19 unit

    i. LDH : 8 50 unit

    j. Posfat : 1,2 2,1 mg%k. Protein : 20 40 mg% pada cairan Lumbal

    15 25 mg% pada cairan Cisterna

    5 25 mg% pada cairan Ventrikuler

    l. Elektroporesis Protein LCS:

    Prealbumin : 4,6 %

    Albumin : 49,5%

    Alpha 1 Globulin : 6,7% Alpha 2 Globulin : 8,7%

    Beta dan Lamda Globulin : 18,5%

    Gamma Globulin : 8,2%

    Kalium : 2,33 4,59 mEq/lt

    Natrium : 117 137 mEq/lt

    Urea : 8 28 mg%

    Asam urat : 0,07 2,8 mg% Sel : 1 - 5 limposit/mm3

    B. Sistem Saraf Tepi (SST)

    Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak

    sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang

    kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang

    tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan,dan sekresi keringat.

    1. Sistem Saraf Sadar

    Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-

    saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal),

    yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.

    Saraf KranialSaraf kranial menghubungkan jaras-jaras saraf spinal dengan batang

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    24/60

    otak. Saraf kranial ini merupakan saraf campuran ( merupakan saraf sensorik

    dan juga saraf motorik).

    Komponen-komponen saraf kranial:

    1.komponen sensorik somatik : N. I, N. II, N. VIII

    2.komponen motorik somatik: N. III, N. IV, N. VI, N.XI, N. XII

    3.komponen campuran sensorik somatik dan motorik somatik: N. V, N. VII, N.

    IX, N. X

    4.komponen motorik viseral (otonom) : N. III, N. VII, N. IX, N. X

    Saraf Kranial Komponen FungsiI Olfaktorius sensorik Penciuman

    II Optikus sensorik Pendengaran

    III Okulomotorius Motorik - mengangkat kelopak

    mata atas

    - konstriksi pupil

    - sebagian besar

    gerakan ekstraokuler

    IV Troklearis motorik Gerakan mata ke bawah

    dan ke dalam

    V Trigeminus Motorik

    Sensorik

    Otot temporalis dan

    maseter (menutup

    rahang dan mengunyah)

    gerakan rahang ke

    lateral

    - kulit wajah; dua

    pertiga depan kulit

    kepala; mukosa mata;

    mukosa hidung dan

    rongga mulut; lidahdan gigi

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    25/60

    - reflex kornea atau

    reflex mengedip

    - saraf cranial V,

    respons motorik

    melalui saraf cranial

    VII

    VI Abdusen motorik Deviasi mata ke lateral

    VII Fasialis Motorik

    Sensorik

    - otot-otot ekspresi

    wajah termasuk otot

    dahi, sekeliling mata

    serta mulut

    - lakrimasi dan salvias

    Pengecapan dua pertiga

    depan lidah (rasa, manis,

    asam, dan asin)

    VIII Cabang Vestibularis

    Vestibulokoklearis

    Cabang Koklearis

    Sensorik

    sensorik

    Keseimbangan

    Pendengaran

    IX Glosofaringeus Motorik

    Sensorik

    Faring: menelan, reflex

    muntah

    Parotis: salivasi

    Faring, lidah posterior,

    termasuk rasa pahit

    X Vagus Motorik

    Sensorik

    Faring: menelan, reflex

    muntah, fonasi: visera

    abdomen

    Faring, laring:reflex

    muntah; visera leher,

    toraks dan abdomen.

    XI Asesorius motorik Otot

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    26/60

    sternokleidomastoideus

    dan bagian atas dari otot

    trapezius; pergerakan

    kepala dan bahu

    XII Hipoglosus motorik Pergerakan lidah

    Saraf kranial dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus

    vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut.

    Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah

    jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan

    sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.

    Saraf Spinal

    Saraf spinal berjumlah 31 pasang saraf gabungan yang keluar dari

    medulla spinalis, lalu dari kolumna vertebralis melalui celah sempit (foramina

    intervertebralia) antara ruas-ruas tulang vertebra. Berdasarkan asalnya, saraf

    spinal dibedakan atas:

    8 pasang bagian cervical

    12 pasang bagian thorakal

    5 pasang bagian lumbar

    5 pasang bagian sacral

    1 pasang bagian coxigeus

    Saraf spinal merupakan saraf campuran yang mengandung serat-serat

    eferen yang membawa impuls baik sensorik maupun motorik. Serat-serat

    eferen yang masuk ke medulla spinalis akan membentuk akar belakang (radiks

    dorsalis). Radiks dorsalis menghantarkan impuls ke ganglia dorsal,

    mempengaruhi segmen-segmen kulit (dermatom). Sedangkan serat-serat yang

    keluar dari medulla spinalis membentuk akar depan (radiks ventralis) yang

    menghantarkan impuls ke otot-otot kelenjar.

    Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut

    pleksus. Ada 4 buah pleksus yaitu sebagai berikut.

    a. Pleksus cervicalis terdiri dari 4 saraf servikal pertama. Mempengaruhi bagian

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    27/60

    belakang kepala, leher, dan bahu; serta memberikan rangsangan pada saraf

    frenik.

    b .Pleksus brachialis terdiri dari 4 saraf servical yang terakhir dan saraf torakal

    pertama yang merangsang bagian ekstremitas atas.

    c. pleksus lumbal terdiri dari 4 saraf lumbal pertama dan juga meliputi 12 saraf

    torakal. Pleksus ini mempengaruhi bagian-bagian bawah tubuh dan ekstremitas

    bawah serta merangsang saraf femoral.

    d. pleksus sacral terdiri dari dua saraf lumbal terakhir dan tiga saraf lumbal

    pertama. Berfungsi untuk merangsang ekstremitas bawah dan memberikan

    rangsangan kepada saraf skiatik.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    28/60

    2. Saraf Tak Sadar (Otonom)

    Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak

    maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.

    Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk

    sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang

    terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang

    berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

    System saraf otonom merupakan system saraf campuran. Serabut-

    serabut aferennya membawa masukan dari organ-organ visceral (berkaitan

    dengan pengaturan denyut jantung, diameter pembuluh darah, pernapasan,

    pencernaan makanan, rasa lapar, mual, pembuangan, dsb). Saraf eferen

    motorik system saraf otonom memfersarafo otot polos, otot jantung, dan

    kelenjar-kelenjar visceral. System saraf otonom terutama berkaitan dengan

    pengaturan fungsi visceral dan interaksinya dengan lingkungan dalam.

    Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem

    saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik

    terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang

    terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang

    belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf

    parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion

    menempel pada organ yang dibantu.

    Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan

    (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus"

    bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan

    saraf sumsum sambung.

    Tabel Fungsi Saraf Otonom

    Parasimpatik Simpatik

    mengecilkan pupil

    menstimulasi aliran ludah

    memperlambat denyut jantung

    membesarkan bronkus

    menstimulasi sekresi kelenjar

    memperbesar pupil

    menghambat aliran ludah

    mempercepat denyut jantung

    mengecilkan bronkus

    menghambat sekresi kelenjar

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    29/60

    pencernaan

    mengerutkan kantung kemih

    pencernaan

    menghambat kontraksi kandung

    kemih

    System Saraf Simpatis

    Berisi neuron praganglionik yang berada di antara segmen T1 dan L2 dari

    saraf spinal dan neuron-neron ganglionik yang berada di ganglia dekat kolumna

    bvertebra. Neuron ganglionik berada pada sisi lateral tanduk abu-abu dan

    akson-akson masuk melalui akar ventral dari setiap segmen.

    Ganglia kolateral .

    Visera abdomkinopelvis menerima inervasi simpatis melalui serabutpraganglionik yang menerobos rantai simpatis tanpa sinaps. Serabut ini dimulai

    pada neuron-neuron praganglionik di segmen bawah torakal dan segmen atas

    lumbal. Serabut ini menjalar pada dinding rongga dada dan abdomen serta

    mengatur secara otonom keadaan di dalam rongga dad danabdomen.

    Medulla adrenal.

    Medulla adrenal dimodifikasi oleh ganglion simpatetik. Sinaps serabut

    praganglionik pada sel-sel neuroendokrin ber fungsi untuk melepaskanneurotransmitter epinephrine dan norepinephrin ke dalam sirkulasi umum.

    Secara anatomis neuron simpatis terletak di ruang tulang torakal dan

    lumbal yaitu pada susunan saraf medulla spinalis; akson-aksonnya disebut

    serabut praganglion, muncul melalui jalan pada semua akar saraf anterior dari

    ruas tulang leher (servikal) kedepan atau tulang torakal pertama menuju ruas

    tulang lumbal kedua dan ketiga. Jarak dari medulla ke serabut-serabut saraf ini

    mempunyai perbedaan karena adanya perbedaan hubungan setiap rantai.

    Komposisi serabut-serabut ini terdiri dari atas 22 mata rantai ganglia, yang

    meluas ke seluruh lajur sepanjang spinal dan kedua sisi tubuh tulang belakang.

    Beberapa dari sejumlah besar sinaps-sinaps bertemu dengan sel-sel saraf

    dalam rantai. Rantai-rantai lain yang melintas tanpa membuat hubungan atau

    kehilangan penghubung akan bergabung dengan ganglia besar prevertebral

    dalam toraks, abdomen, dan pelvis atau satru ganglia terminal di sekitar

    organ seperti kandung kemih atau rectum, serabut saraf postganglion yang

    berasal dari rantai simpatis bergabung kembali dengan saraf spinal yang

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    30/60

    menuju ekstremitas, pembuluh-pembuluh darah, kelenjar keringat dan jaringan

    otot polos dalam kulit.

    Serabut-serabut postganglion dari pleksus prevertebral (misalnya pleksus

    jantung, paru-paru spanknik, dan pelvis) tersusun di daalam kepala dan leher,

    toraks, abdomen, dan pelvis, seterusnya akan berhubungan dengan serabut-serabut dari bagian parasimpatis di dalam pleksus. Kelenjar adrenal, ginjal,

    hati, limpa, lambung, dan duodenum ada di bawah control pleksus siliaka yang

    terbesar umumnya diketahui sebagai pleksus solar.

    Fungsi system saraf simpatis adalah system ini siap-siaga untuk

    membantu dalam proses kedaruratan. Di bawah keadaan stress baik yang

    disebabkan oleh fisik maupun emosional dapat menyebabkan peningkatan

    untuk respons fight or flight jika ada ancaman.Sebagai akibatnya bronkiolus berdilatasi untuk memudahkan pertukaran

    gas, kontraksi jantung yang kuat dan cepat, dilatasi arteri menuju jantung dan

    otot-otot volunteer yang membawa lebih banyak darah ke jantung; konstriksi

    pembuluh darah perifer yang membuat kulit pada kaki dingin tetapi shunting

    darah ke organ esensial yang aktif; dilatasi pupil, hati mengeluarkanglukosa

    untuk energy ceopat; peristaltic makin lambat; rambut berdiri dan peningkatan

    keringat. Pelepasan simpatis yang menigkat cepat sama seperti tubuhdiberikan suntikan adrenalin, sehingga stasiun system persarafan adrenergic

    kadang-kadang digunakan jika menunjukan kondisi seperti pada system

    persarafan simpatis.

    System saraf parasimpatis

    Fungsi system parasimpatis adalah sebagai pengontrol dominan untuk

    kebanyakan efektor visceral dalam waktu lama. Selama keadaan diam, kondisitanpa stress, impuls dari serabut-serabut parasimpatis (kolinergik) menonjol.

    Serabut-serabut system parasimpatis terletak di dua area, satu pada batang

    otak, dan yang lainnya pada segemen spinal di bawah L2. Oleh karena lokasi

    serabut-serabut tresebut saraf parasimpatis menghubungkan area

    kraniosakral, sedangkan saraf simpatis menghubungkan area torakolumbal dari

    sitem saraf autonom. Parasimpatis cranial muncul dari otak tengah dan

    medulla oblongata.

    Serabut dari sel-sel pada otak tengah berjalan dengan saraf okukomotoris

    ketiga menuju ganglia siliaris, yang memiliki serabut postganglion yang

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    31/60

    berhubungan dengan system simpatis lain yang megontrol bagian posisi yang

    berlawanan dengan mempertahankan keseimbangan antara keduanya pada

    saat yang bersamaan.

    KONSEP PENYAKIT MYELORADICULOPATHY

    1. Pengertian

    Myeloradiculopathy merupakan penyakit yang berhubungan dengan medulaspinalis dan nervus radiks. Penyakit ini disebut juga radiculomyelopathy.Myeloradiculopathy dapat terjadi pada bagian spinal manapun seperti servikal,torakal atau lumbal penyakit ini merupakan penyakit vertebra degeneratif.Dalam daerah lumbalis diperkirakan bahwa lebih dari 70% populasi dewasa,

    nyeri punggung bawah akan berkembang pada selama kehidupan. Vertebratatorasika, sindrom klinis relatif jarang ditemukan karena stabilisasi vertebra olehlengkung iga. Dalam regio servikalis penyakit degeneratif lebih sering terjadi

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    32/60

    dan bisa tampil sebagai kompresi radiks saraf dengan nyeri lengan radikularatau pada kanalis spinalis dengan akibatnya mielopati.

    Diskus intervertebralis adalah lempengan kartilago yang membentuk bantalandiantara tubuh vertebra. Material yang keras dan fibrosa ini di gabungkandalam suatu kapsul. Bantalan seperti bola dibagian tengah diskus disebut

    nukleus pulposus. Dalam penyakit ini diskus intervertebralis mengalami ruptur,nukleus dari diskus menonjol ke dalam anulus (cincin fibrosa sekitar diskus),dengan akibat kompresif saraf. Protrusi atau ruptur nukleus pulposus biasanyadidahului dengan perubahan degeneratif yang terjadi pada proses penuaan.

    Penyakit ini bisa di akibatkan karena penonjolan diskus intervetebra yangmengakibatkan mielopathy dan radiculopahty. Kolumna vertebralis terdiri dariserangkaian sendi diantara korpus vertebra yang berdekatan, sendi lengkungvertebra, sendi kostovertebra, dan sendi sakroiliaka. Ligamentum longitudinaldan diskus antarvertebra menyatukan korpus-korpus vertebra yangberdekatan. Ligamentum longitudinal anterior, suatu jaringan ikat berbentukpita yang lebar dan tebal, berjalan secara longitudinal di depan korpus vertebradan diskus antarvertebra serta berfungsi dengan periosteum dan anulusfibrosus. Didalam kanalis vertebralis di aspek posterior korpus vertebra dandiskus antarvertebra terletak ligamentum longitudinal posterior.

    Diantara dua korpus vertebra berdekatan, dari vertebra servikalis II (C2)sampai ke vertebra sakralis, terdapat diskus antarvertebra. Diskus inimembentuk suatu sendi fibrokartilaginosa yang tangguh antara korpusvertebra. Diskus antarvertebra terdiri dari dua bagian utama: nucleus pulposusdibagian tengah dan annulus fibrosus yang mengelilinginya. Diskus dipisahkan

    dari tulang di atsa dan di bawah oleh dua lempeng tulang rawan hialin yangtipis.Nukleus pulposus adalah bagian sentral semigelatinosa diskus, struktur inimengandung berkas-berkas serat kolagenosa, sel jaringan ikat, dan sel tulangrawan. Bahan ini berfungsi sebagai peredam kejut antara korpus vertebra yangberdekatan, dan juga berperan penting dalam pertukaran cairan antara diskusdan kapiler.Anulus fibrosus terdiri dari cincin-cicin fibrosa konsentrik, yang mengelilinginucleus pulposus. Fungsi annulus fibrosus adalah agar dapat terjadi gerakanantara korpus-korpus vertebra ( karena struktur serat yang seperti spiral),menahan nukelus pulposus, dan sebagai peredam kejut. Dengan demikian,annulus fibrosus berfungsi serupa dengan simpai disekitar tong air atausebagai suatu pegas kumparan, menarik korpus vertebra agar menyatumelawan resistensi elastic nucleus pulposus, sedangkan nucleus pulposusberfungsi sebagai bantalan peluru (laher) antara dua korpus vertebra.

    Kehilangan protein polisakarida dalam diskus menurunkan kandungan airnukleus pulposus. Perkembangan pecahan yang menyebar di anulusmelemahkan pertahanan pada herniasi nukleus. Pada kebanyakan pasien,gejala trauma segera bersifat singkat, gejala ini disebabkan oleh cedera padadiskus yang tidak terlihat selama beberapa bulan atau tahun. Kemudian, padadegenarasi pada diskus, kapsulnya mendorong kearah medulla spinalis, ataumungkin ruptur dan memungkinkan nukleus pulposus terdorong terhadapsakus dural atau terhadap saraf spinal saat muncul dari kolumna spinal.Rangkaian nyeri yang diakibatkan oleh tekanan di daerah distribusi ujung saraf

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    33/60

    yang terkena. Tekanan terus-menerus dapat menyebabkan perubahandegenaratif pada saraf yang terkena, seperti perubahan sensasi dan kerjarefleks.

    2. Etiologi

    Merokok Batuk yang terlalu lama Cara duduk yang salah Malas berolahraga Terlalu sering menyetir Sering mengangkat barang berat Trauma karena terjatuh, terbentur Usia lanjut Tumor/ keganasan (myeloma multipleks)

    3. Manifestasi klinis

    Nyeri punggung akut dan kronik Ataxia, ketidakmampuan untuk mengkoordinasikan gerakan otot yang

    mengakibatkan kesulitan dalam berjalan, bicara dan melakukan tugasperawatan diri

    Nyeri abdomen Nyeri ekstremitas bagian bawah atau kaki Tidak mampu berdiri dari posisi duduk Kelemahan yang mengganggu Paralysis atau kelemahan otot Paralysis kaki dan lengan Kehilangan sensori di bagian bawah Tidak mampu berjalan dan berdiri Penurunan kemampuan gerak Kelelahan akut yang ekstrim

    Gejala dan TandaLokasi Radik

    ssaraf yangterkena

    Nyeri Kelemahan otot

    Parestesia

    Atrofi Refleks

    L4 keL5

    L5 Di atassendisakroiliaka,panggul,aspek

    Dapatmenyebabkan kakilunglai,kesulitandorsifleksi

    Tungkailateral,bagiandistalkaki.diantara

    Tidakbermakna

    Biasanyatidakbermakna, reflekslutut danpergelan

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    34/60

    lateralpaha danbetis,aspekmedialkaki

    (nyeriyangmenyebar kebawahpangguldantungkaidisebutskiatika)

    kakidan/jempolkaki,kesulitanberjalandengan

    tumit

    jari kakipertamadankedua

    gan kakimungkinberkurang

    L5 keS1

    S1 Diatassendisakroiliaka, bagianposteriorseluruhtungkaisampaike tumit,aspeklateral

    kaki

    Dapatmenyebabkanmelemahnya fleksiplantar,abduksi

    jari kakidan otothamstring,kesulitan

    berjalan jinjit

    Pertengahan betisdanaspeklateralkaki,termasuk

    jari kakikeempatdankelima

    Gastroknernius

    Reflekspergelangan kakimungkinberkurang atauhilang

    C5 keC6

    C6 Nyerileheryangmenyebar kebahu,lengan,danlenganatas

    Biseps Aspekradiallenganatas,

    jempol,dantelunjuk.

    Tidakbermakna

    Refleksbisepshilangatauberkurang

    4. Klasifikasi

    Berdasarkan letak tulang belakang yang terkena :

    Radiculopathy servikalis

    Nyeri servikal dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti : proses infeksi,perubahan degeneratif, trauma, tumor dan kelainan sistemik . Salah satupenyebab nyeri servikal adalah radikulopati. Berbagai keadaan yang

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    35/60

    menyebabkan perubahan struktur anatomi tulang leher dapat menimbulkankeluhan radikulopati. Ciri khas radikulopati servikal adalah rasa nyeriradikuler pada leher dan bahu yang menyebar ke lengan, yang akanbertambah pada perubahan posisi leher dan dapat diikuti terbatasnyagerakan leher dan rasa sakit pada penekanan tulang dan kadang-kadangdisertai parestesi pada lengan . Namun seringkali pula gejala nyeri radikuler

    tersebut tidak terlokalisasi baik sesuai dermatomal. Hal ini dikarenakanadanya tumpang tindih daerah persarafan. Degenerasi diskus servikaldapat mengakibatkan lesi yang dapat menyebabkan kerusakan medulaspinalis dan radiks saraf. Penonjolan diskus servikal biasanya terjadi padaantar ruang C5-C6, C6-C7. Nyeri dan kekakuan terjadi pada leher bagianatas pundak dan daerah skapula, nyeri dapat juga terjadi pada ekstremitasatas dan kepala yang disertai parastesia dan kebas pada ekstremitas atas.Nyeri dimulai mendadak dan menjalar ke leher , dan menurun ke lengan,atau subakut dengan nyeri leher menahun dan nyeri lengan yang dimulaidiam-diam. Nyeri diperburuk oleh gerakan leher seperti batuk, mengejan,atau bersin yang meningkatkan tekanan intra toraks dengan akibatpeningkatan tekanan vena epiduralis dan kompresi radiks saraf yangterlibat.

    Penatalaksanaan medis biasanya meliputi pembatasan akivitas, analgesik,agen antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan immobilisasi leher. Atau dengantraksi halter 5-10 pon. Penting agar pasien selalu dipantau secara ketatperkembangan kelemahan motorik atau tanda mielopati yang merupakanindikasi untuk intervensi operasi.

    Ada 2 jenis umum operasi, pendekatan anterior dan pendekatan posterior :

    1. Pendekatan operasi anterior meliputi pemaparan korpus vertebralismelalui leher anterior dengan reseksi diskus yang terlibat.

    2. Pendekatan posterior terdiri dari dekompresi lamina dan fasies diposterior, yang memaparkan radiks saraf dibawahnya pada foramen.

    Radiculopathy lumbalis

    Seperti pada vertebra servikalis, kompresi radiks saraf lumbalis bisa atasdasar diskus yang ruptur atau gangguan tulang pada foramen lateralis.Secara, patologi, diskus lunak terjadi akibat perkembangan progresif cacatdi posterolateral di dalam anulus fibrosus. Secara klinis, didapatkan riwayatnyeri punggung bawah progresif dengan nyeri alih berikutnya ke dalambokong atau tungkai proksimal didapatkan, kemudian berlanjut melibatkankeseluruhan dalam cara radikular. Di anggap bahwa ini terjadi berdasarkanpenonjolan progresif nukleus pulposus melalui anulus dengan ruptur melaluiligamentum longitudinalis posterius yang menyebabkan kompresi radikssaraf. Secara klinis lebih dari 90% herniasi diskus lumbalis timbul pada

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    36/60

    tingkat L5-S1 atau L4-L5. Radikulopati lumbalis bisa juga berdasarkanpenyakit tulang, dengan degenerasi progresif dalam vertebra lumbalis,maka ada pembentukan osteofit posterior dan posterolateral, penyempitanresesus lateralis dan foramen serta hipertrofi unsur posterior. Hasilkeseluruhan sama dengan radikulopathy servikalis disertai penyempitankanalis spinalis, namun presentasi klinisnya lebih radikular akibat gangguan

    radiks lateral terhadap radiks saraf dibandingkan kompresi garis tengah,yang menyebabkan mielopati. Pada pemeriksaan fisik, pasien denganradikulo aktif biasanya mempunyai bukti iritasi radiks saraf. Ini mencakuptanda mekanik, seperti spasme muskulus paravertebralis, penurunanrentang gerakan punggung bawah, skoliosis lumbalis, nyeri radikular.

    Penatalaksanaan medis terdiri dari pembatasan aktivitas, analgesik, NSAIDdan relaksan otot, panduan gerak badan untuk meningkatkan tonus ototabdomen sangat direkomendasikan. Setelah periode akut nyeri radikularatau nyeri punggung bawah harus dihindari untuk membungkuk danmengangkat beban berat. Untuk ruptura diskus lumbalis, terapi bedahstandar adalah hemilaminektomi sebagian dengan eksplorasi dandekompresi radiks saraf yang terlibat. Ini terdiri dari insisi lumbalis garistengah dengan diseksi anatomi untuk memaparkan lamina dan fasies padatingkat yang terlibat. Pembuangan sebagian lamina, fasies medial, danligamentum flavum dilakukan, yang memaparkan kantong dura dan radikssaraf. Semua materi diskus yang ruptura harus disingkirkan. Dekompresigangguan tulang lateral dilakukan bila diperlukan. Penting agar radiks saraf dieksplorasi sejauh mana yang diperlukan ke lateral untuk memastikandekompresi yang memuaskan.

    Kimopapain adalah enzim proteolitik yang menimbulkan hidrolisis cepatpolipeptida nonkolagen atau protein yang membentuk kondromukoproteindari nukleus pulposus. Bila digunakan secrara bijaksana, kimopapainmerupakan alternatif layak bagi operasi untuk pasien ruptura diskus.

    Radiculopathy torasika

    Insiden diskus torasika cukup rendah hampir semuanya timbul dibawahvertebra torasika kelima. Secara klinis, distribusi nyeri terletak pada dindingdada atau abdomen, sehingga bisa mudah dikelirukan untuk penyakit toraksatau abdomen. Perubahan degeneratif dapat juga terlihat sebagai mielopatiyang tak nyeri. Gejala klinis umumnya terbatas pada paraparesis spastikserta penurunan rasa tusukan jarum dan raba halus dalam ekstremitasbawah.

    5. Komplikasi

    Paraplegia

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    37/60

    Adalah kelumpuhan pada kedua belah bagian bawah tubuh, termasuk duabelah kaki. Maka perlu dicatat derajat kerusakan paraplegia, yaitu :Derajat I : kelemahan pada anggota gerak bawah terjadi setelah melakukanaktivitas atau setelah berjalan jauh. Pada tahap ini belum terjadigangguan saraf sensoris.Derajat II : terdapat kelemahan pada anggota gerak bawah tapi penderita

    masihdapat melakukan pekerjaannya.Derajat III : terdapat kelemahan pada anggota gerak bawah yangmembatasigerak/aktivitas penderita serta hipoestesia/anesthesia.Derajat IV : terjadi gangguan saraf sensoris dan motoris disertai gangguan

    Paraperesis

    Adalah gangguan menurun yang menyebabkan kelemahan bertahap dengankejang otot (kelemahan kejang) pada kaki. Refleks menjadi berlebihan, dankram kaki, gugp, dan terjadi kejang, membuat gerakan kaki menjadi kakudan menyentak (disebut kejang gaya berjalan). Berjalan secara bertahapmenjadi lebih sulit. Orang bisa tersandung atau tergelincir karena merekacenderung untuk berjalan berjingkat dengan kaki memutar ke dalam.Sepatu seringkali dikenakan turun ke daerah lebih dari jempol kaki.Kelelahan sering terjadi. Pada beberapa orang, otot pada lengan menjadilemah dan kaku.

    Disfungsi atau lesi medula spinalis.

    Cedera medula spinalis merupakan salah satu penyebab utama disabilitasneurologis akibat trauma. Pada kasus-kasus mielopati, pemeriksaan statusneurologi lokal merupakan hal yang sangat penting. Terapi cedera medulaspinalis terutama ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankanfungsi sensoris dan motorik.

    Pengkajian

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    38/60

    1. Data Biografi

    Nama : Ny. X

    Usia : 67 tahun

    Jenis kelamin : wanitaPekerjaan : tidak teridentifikasi

    2. Anamnesa

    Keluhan utama : klien mengeluh sakit punggung yang dirasakan terus

    menerus Provoking Incident ( P )

    Apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi faktor presipitasimultiple myeoloma pada bagian punggungnya. Dapat dikaji dari jenis

    pekerjaan klien dimana klien memiliki pekerjaan yang

    mengharuskannya mengangkat beban-beban berat, duduk,

    mengemudi dalam waktu lama. Ataupun karena proses degeneratif

    (usia 30-60 tahun).

    Quality ( Q )

    Menanyakan kepada klien seperti apa nyeri punggung yang dirasakandan apakah adanya nyeri apabila di tekan ?

    Pada kasus di atas rasa nyeri yang di rasakan terasa amat sakit di

    sebabkan terjadinya ruptur /kerusakan tulang belakang dan

    kelemahan elastisitas diskusvertebralis dan anulus fibrosus sehingga

    dapat menyebabkan keluarnya nukleus pulposus yang ada di dalam

    anulus fibrosus ke diskus vertebralis. Kondisi ini dapat menimbulkan

    kerusakan sendi faset dan gangguan suplai darah kejaringan akibatdari terjepitnya serabut syaraf spinal. Terjepitnya serabut saraf dan

    penekanan inilah yang menimbulkan keluhan dan dapat menjalar ke

    daerah bokong dan ekstremitas bawah dan apabila penekanan ke

    syaraf tersebut berlebihan dapat menimbulkan kematian syaraf yang

    mengakibatkan kelumpuhan ekstremitas bawah.

    Region : radiation ( R )

    Pada kasus, klien merasakan sakit pada daerah punggung Severity (Scale) ( S )

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    39/60

    Kaji seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan jika di nilai dari skala 1-

    10 . pada kasus ini biasanya nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-

    tusuk dan akan semakin bertambah apabila terjadi penekanan disaat

    batuk, mengedan, bersin, membungkuk, mengangkat beban berat,

    berdiri secar tiba-tiba dari posis duduk. Time ( T )

    Kaji sejak kapan klien merasa nyeri tersebut dan kaji juga pada saat

    kapan klien mengalami rasa nyeri

    3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

    a. Riwayat Penggunaan obat

    Klien melakukan terapi alternatif untuk analgasia termasuk opioid

    aganist, NSAID, asetaminofen, atau kombinasi produk. kalsitonin,carticosteroids dan bifosfonat.

    4. Riwayat Kesehatan Sekarang

    Nyeri punggung terus-menerus dengan beberapa myeloma

    5. Pola-pola Fungsi Kesehatan

    Pola aktivitas/istirahat : Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat

    beban berat, duduk, mengemudi dalam waktu lama, membutuhkan

    papan / matras yang keras saat tidur, penurunan rentang gerak dariekstermitas pada salah satu bagian tubuh, tidak mampu melakukan

    aktivitas yang biasanya dilakukan. Eliminasi : Konstipasi, mengalami kesulitan dalam difekasi adanya

    inkontinesia / retensi urine.

    Integritas Ego : Ketakutan akan timbulnya paralisis, ansietas masalah

    pekerjaan, finansial keluarga.

    Nyeri / kenyamanan : Nyeri seperti tertusuk pisau, yang akan semakin

    memburuk dengan adanya batuk, bersin, membengkokan badan,

    mengangkat kkaki atau fleksi pada leher, nyeri yang tidak hentinya

    atau adnya episode nyeri yang lebih berat secara intermiten, nyeri

    yang menjalar ke kaki, bokong (lumbal) atu bahu / lengan, kaku pada

    leher (servikal), terdengar adanya suara krek saat nyeri baru timbul /

    saat trauma atau merasa punggung patah, keterbatasan untuk

    mobilisasi / membungkuk ke depan. Neurologi : Kesemutan, kekakuan, kelemahan pada tangan dan kaki.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    40/60

    Kebutuhan istirahat dan tidur

    Klien mungkin akan mengalami gangguan tidur karena merasa tidak

    nyaman seperti berkeringat, ansietas, berdebar-debar, dan

    mengeluhkan sakit punggung yang amat sakit.

    Pengkajian spiritualo Apakah klien secara teratur melakukan ibadah sesuai

    keyakinannnya.

    o Apakah klien secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam

    kegiatan

    keagamaan

    6. Pemeriksaan Fisik

    Inspeksi

    o Punggung, pantat dan tungkai dalam berbagai posisi dan gerakan

    untuk evaluasi neurogenik

    o Perhatikan adanya kurfatura yang berlebihan, pendataran arkus

    lumbal, pelvis yang miring atau adanya postur tingkai yang

    abnormal

    o Perhatikan apakah ada hambatan pada pergerakan punggung,

    pelvis dan tungkai selama bergerak,

    o Perhatikan apakah klien dapat mengenakan pakaian secara wajar

    atau tidak

    o Perhatikan kemungkinan adanya atrofi, pembengkakan dan

    perubahan warna kulit

    Palpasi dan perkusi

    o Harus dilakukan secara hati-hati dan halus supya tidak

    mengganggu kenyamanan klien

    o Palpasi pada daerah yang ringan rasa nyerinya ke daerah yang

    paling terasa nyerinya

    o Ketika meraba kolumna vertebralis dicari kemungkinan adanya

    deviasi ke lateral atau entero-posterior

    o Palpasi dan perkusi perut, distensi perut, kandung kemih penuh, dll.

    7. Pemeriksaan neurologik

    Pemeriksaan motorik

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    41/60

    o Kekuatan fleksi dan ekstensi tungkai atas, tungkai bawah, kaki,

    ibu jari dan jari lainnya dengan menyuruh klien unutk

    melakukan gerak fleksi dan ekstensi dengan menahan

    gerakan.

    o Atropi otot pada maleolus atau kaput fibula denganmembandingkan kanan-kiri.

    o Fakulasi (kontraksi involunter yang bersifat halus) pada otot-

    otot tertentu.

    Pemeriksan sensorik

    Pemeriksaan rasa raba, rasa sakit, rasa suhu, rasa dalam dan rasagetar (vibrasi) untuk menentukan dermatom mana yangterganggu sehingga dapat ditentuakn pula radiks mana yangterganggu.

    Pemeriksaan reflekso Refleks lutut /patela/hammer (klien bebraring.duduk dengan

    tungkai menjuntai), pada HNP lateral di L4-5 refleks negatif.o Refleks tumit.achiles (klien dalam posisi berbaring , luutu

    posisi fleksi, tumit diletakkan diatas tungkai yang satunya danujung kaki ditahan dalam posisi dorsofleksi ringan, kemudiantendon achiles dipukul. Pada aHNP lateral 4-5 refleks ininegatif.

    Pemeriksaan range of movement (ROM)

    Pemeriksaan ini dapat dilakukan aktif atau pasif untukmemperkirakan derajat nyeri , functio laesa, atau untukmememriksa ada/tidaknya penyebaran nyeri .

    8. Pemeriksaan Diagnostik Foto rontgen

    Foto rontgen dari depan, samping, dan serong untuk mengidentifikasi

    ruang antar vertebra menyempit. Foto rontgen spinal :

    Memperlihatkan adanya degeneratiF pada tulang belakang / ruang

    interverbralis atau mengetahui patologi lain (tumor, ostaomilitis).Adapun pemeriksaan mielografi adalah pemeriksaan dengan bahan

    kontras melalui tindakan fungsi lumbal dan pemotretan dengan sinar

    tembus. Memperlihatkan penyempitan dari ruang diskus, menentukan

    lokasi dan ukuran herniasi secara spesifik.

    Elektroneumiografi (ENMG)

    Untuk mengetahui radiks mana yang terkena atau adanya

    polineuropati.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    42/60

    MRI (Magnetic Ressonance Imaging)

    Untuk melokalisasi protrusi diskus kecil sekalipun terutama untuk

    penyakit spinal lumbal. MRI : Pemeriksaan noninvasif yang dapat

    menunjukkan adanya perubahan

    tulang dan jaringan lunak serta dapat memperkuat bukti adanyaherniasi secara spesifik

    NURSING CARE PLANPraoperasi

    No

    DiagnosaKeperawata

    n

    Tujuan Intervensi Rasional

    1. Nyeri b.dkompresisaraf didaerah

    distribusiujung saraf DS:- Klien

    mengeluhnyeripunggungyang terusmenerus

    Klien menyatakandapat mengontrolnyeri danmeningkatkan

    aktivitas fisik

    Mandiri :1. Kaji

    terhadap nyeridengan skala 0-

    4

    2. Bantuklien dalamidentifikasifaktor pencetus

    3. Jelaskan

    dan bantu kliendengantindakan pereda

    1. Nyeri merupakanrespon subjektif yang bisa dikaji

    denganmenggunakanskala nyeri. Klienmelaporkan nyeribiasanya di atastingkat cedera.

    2. Nyeridipengaruhi olehkecemasan,ketegangan,suhu, distensi

    kandung kemih,dan berbaringlama.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    43/60

    nyerinonfarmakologidan noninvasif

    4. Ajarkan

    relaksasi :Teknik-teknik

    untukmenurunkanketeganganotot rangka,yang dapatmenurunkanintensitasnyeri .

    5. Ajarkanmetodedistraksi selamanyeri akut

    6. Berikankesempatanwaktu istirahatbila terasa nyeridan berikanposisi yangnyaman

    7. Lakukankompres hangatpada lokasinyeri

    Kolaborasi :1. Berikan obat

    analgetik sesuaiprogram

    2. Lakukanfisioterapi

    3. Pendekatandenganmenggunakanrelaksasi dannonfarmakologilainnya telah

    menunjukkankeefektifandalammenguranginyeri.

    4. Akanmelancarkanperedaran darah,sehinggakebutuhanoksigen oleh

    jaringan akanterpenuhisehingga akanmenguraginyerinya.

    5. Mengalihkanperhatiannyerinya ke hal-hal yangmenyenangkan.

    6. Istirahat akanmerelaksasisemua jaringansehingga akanmeningkatkankenyamanan.

    7. Relaksasi ototdanmeningkatkansirkulasi darah

    1. Mengurangi rasanyeri

    2. Menentukanintervensi lebihlanjut

    2. Gangguanmobilitasfisik b.dnyeri

    DS :Klienmengeluh

    Meningkatnyaaktivitas fisik kliensesuai dengankemampuannya

    Mandiri :1. Kaji mobilitas

    yang ada danobservasi

    terhadappeningkatankerusakan. Kaji

    1. Mengetahuitingkatkemampuan

    klien dalammelakukanaktivitas.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    44/60

    nyeripunggungyang terusmenerus

    secara teraturfungsi motorik.

    2. Pertahankanbedrest danposisi yangtepat.

    3. Ajarkan klienuntukmelakukanlatihan gerakaktif padaekstremitasyang tidaksakit

    4. Lakukan gerakpasif padaekstremitasyang sakit lalu

    5. Bantu klienmelakukanlatihan ROM,perawatan dirisesuaitoleransi.

    Kolabrasi :1. Berikan obatanalgetiksesuaiprogram

    2. Lakukanfisioterapiuntuk latihanfisik klien

    2. Menurunkanstress spinal.

    3. Gerakan aktif memberikan

    massa, tonus,dan kekuatanotot sertamemperbaikifungsi jantungdan pernafasan.

    4. Otot volunterakan kehilangantonus dankekuatannya bilatidak dilatihuntukdigerakkan.

    5. Untukmemeliharafleksibilitas sendisesuaikemampuan

    1. Mengurangi rasa

    nyeri2. Peningkatankemampuandalam mobilisasiektremitas dapatditingkatkandengan latihanfisik dari timfisioterapis

    3. Ansietas b.dprosespenyakit

    Klien tampak rileksdan melaporkanansietas berkurangpada tingkat yangdapat diatasi

    Mandiri :1. Kaji tingkat

    ansietas klien.

    2. Berikaninformasiyang akuratdan jawab

    dengan jujur.3. Berikan

    1. Membantu danmengidentifikasikekuatan danketerampilanyang mungkinmembantu klienmengatasikeadaannyasekarang danuntukmemberikan

    bantuan yangsesuai.2. Memungkinkan

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    45/60

    kesempatanpada klienuntukmengungkapkan masalahyang

    dihadapinya.

    4. Kaji adanyamasalahsekunderyang mungkinmerintangikeinginanuntuk sembuhdan mungkinmenghalangiprosespenyembuhannya.

    5. Libatkankeluarga

    Kolaborasi :1. Rujuk klien

    padapsikoterapi

    klien untukmembuatkeputusan yangdidasarkan ataspengetahuannya

    3. Kebanyakan

    klien mengalamimasalah yangperlu untukdiungkapkan dandiberikan respondenganinformasi yangakurat untukmeningkatkankoping terhadapsituasi yangsedang dihadapi.

    4. Klien mungkinsecara tidaksadarmemperolehkeuntunganseperti terlepasdari tanggung

    jawab,perhatian, dan

    kontrol dari yanglain.5. Keluarga

    mungkin secaratidak sadarmemungkinkanklien untukmempertahankanketergangtungannya enganmelakukansesuatu yangklien sendirimampumelakukannyatanpa bantuanorang lain.

    1. Memberikan

    dukungan untukberadaptasipada perubahan

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    46/60

    dan memberikansumber-sumberuntuk mengatasimasalah

    4. Kurangpengetahua

    n b.dkondisiprognosispenyakit

    Klien mampumemahami tentang

    kondisi danprognosispenyakitnya

    Mandiri :1. Jelaskan

    proses danprognosispenyakitnyasertapembatasankegiatansepertihindarimengemudikan kendaraandalamperiodewaktu yanglama

    2. Diskusikanmengenaipengobatandan juga efeksampingnya.

    3. Anjurkanklien untukmenggunakan matrasyang kuat,bantal kecilyang datardibawahleher, dantidur miringdengan lututdifleksikan,hindari posisitelungkup.

    4. Diskusikanmengenaikebutuhandiet.

    1. Pengetahuan

    dasar yangmemadaimemungkinkanpasien untukmembuat pilihanyang tepat.Dapatmeningkatkankerjasama klienmengenaiprogrampengobatan danmemndapatkanpenyembuhanyang optimal.

    2. Menurunkanresiko komplikasiatau trauma.

    3. Dapatmenurunkanregangan otot

    melaluidukunganstruktural danpencegahanterhadaphiperekstensidari tulangbelakang.

    4. Diet tinggi seratdapatmengurangikonstipasi, kaloriyang dibatasidapatmeningkatkanpengontrolanatau penurunanberat badanyang dapatmenurunkan

    tekanan padadiskusintervertebralis

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    47/60

    5. RisikoGangguanIntegritasKulit b.dbedrest,pembatasan

    terapi,pembatasangerak

    Keadaan kulit klienutuh dan tidakterjadi dekubitus

    1. Kaji fungsimotorik dansensoriksetiap 4 jam.

    2. Kaji derajatketergantung

    an klien

    3. Monitordaerah yangtertekan

    4. Jagakebersihantempat tidur,laken tetapbersih,kencang, dankering

    5. Monitorintake danoutput nutrisi

    6. Lakukan alihposisi setiap2 jam

    7. Pertahankansikap tubuhyangterapeutikpada bahu,lengan,panggu, dantungkai

    8. Gunakan alatbantu untukmenjagapenekanan

    1. Paralisis ototdapat terjadidengan cepatdengan polayang makin naik

    2. Mengidentifikasi

    kemampuanklien dalamkebutuhan ADL

    3. Mengidentifikasitanda-tandaawal dekubitus

    4. Laken yangbasah, kotor,dan kusutmemudahkanterjadinyadekubitus

    5. Nutrisi yangadekuatmengurangirisiko dekubitus

    6. Melancarkanaliran darahpada bagianyang tertekan

    7. Bagian yang

    tertekanmemerlukanperhatian khususkarena berisikoterjadinyadekubitus

    8. Mengurangirisiko dekubitus

    6. Konstipasib.d efeksampingobat-obatan

    Menetapkan ataumempertahankanpola normal fungsiotot

    Mandiri :1. Pastikan pola

    defekasi yangbiasa danbantumenggunakannya.Bandingkandengan

    rutinitas saatini.2. Kaji rasional

    1. Tentukanluasnya masalahdan indikasikebutuhan atutipe intervensisesuaikebutuhan

    2. Identifikasi

    tindakanterhadap kondisimedis dasar

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    48/60

    suatumasalah ;singkirkanpenyebabmedis,misalnya

    obstruksiusus, kanker,kecanduanobat-obatan,impaksi

    3. Tentukanmunculnyasensitivitasmakananatau obat

    4. Mulaiprogramlatihan ,istirahat, dietindividual,dan latihanulang usus

    5. Berikan dietdengan kadar

    serat tinggidalam bentuktepungsereal, roti,buah-buahansegar

    6. Kurangi ataubatasimakanansepertiproduk susu

    7. Dorongpeningkatanpemasukancairan

    Kolaborasi :1. Berikan obat-

    obat sesuaipetunjuk,seperti obat

    pelunakfeses,misalnya

    sangatdiperlukan untukmemcapai fungsiusus optimal

    3. Dapatmencetuskan

    terjadinya diare4. Tergantung pada

    kebutuhan klien.Kehilangan tousmuskuler akanmegurangiperistaltis ataudapat merusakkontrol spingterrectal

    5. Meningkatkankonsistensifeses,meningkatkanpengeluaranfeses

    6. Makanan inidiketahuisebagaipencetus

    konstipasi7. Tingkatkankonsistensi fesesnormal

    1. Meningkatkanregularitasdenganmeningkatkanserat dan ataumeningkatkankonsistensi feses

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    49/60

    Metamucil6. Risiko

    perubahannutrisi :kurang darikebutuhan

    b.d tidakadekuatnyamasukanmakanankarenaadanyanausea

    1. Menyiapkanpola dietdenganmasukankalori

    adekuatuntukmeningkatkan ataumempertahankan beratbadan yangtepat

    2. Menunjukkanpeningkatanberat badanmencapairentang yangdiharapkanindividu

    1. Buat tujuanberatbadanminimumdan

    kebutuhannutrisiharian

    2. Berikanmakanansedikit tapisering

    3. Buatpilihanmenu yangada dandiizinkanuntukmengontrolpilihansebanyakmungkin

    1. Perbaikanstatus nutrisimeningkatkankemampuan

    berpikir dankerjapsikologis

    2. Untukmengurangirasa mualdanmeningkatkan pemasukanyang adekuat

    3. Klien yangmeningkatkepercayaandirinya danmerasamenontrollingkunganlebih sukamenyediakanmakananuntuk makan.

    Pasca operasi1. Nyeri

    berhubungan denganperlukaansekunderoperasi

    Klienmengungkapkannyeri berkurang,hilang dengankriteria hasil:

    Tidakmerintih ataumenangis

    Ekspresiwajah rileks

    Klien mampuberistirahatdengan baik

    Mandiri.1. Kaji

    nyeri,catatlokasi dankarakteristik danintensitasnyeri(skala0-10).

    2. Motivasiuntukmelakukanteknikpengaturannapas danmengalihkanperhatian.

    3. Hindari

    sentuhanseminimalmungkin

    Mandiri.1. Untuk

    membantumengetahuiderajatketidaknyamanan dankeefektifananalgesicsehinggamemudahkandalammemberitindakan.

    2. Teknikrelaksasidapatmengurangirangsangan

    nyeri.3. Sentuhandapat

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    50/60

    untukmengurangirangsangannyeri.

    4. Kurangi

    tingkatpencahayaan.

    Kolaborasi.1. Berikan

    analgetiksesuaidenganprogrammedis.

    mningkatkanrangsangannyeri.

    4. Tingkatpencahayaanyang lebih

    rendahnyamansetelahpembedahan.

    Kolaborasi.1. Analgesik

    membantumnguranginyeri.

    2. Resikopenyebaraninfeksiberhubungan denganprosedurtindakaninvasiv insisi

    jaringantubuh.

    Tidak terjadipenyebaran infeksiselama tindakanprosedurpembedahanditandai denganpenggunaan teknikantiseptik dandisinfeksi secaratepat dan benar.

    Mandiri.1. Cuci

    tangansebelumdansesudahmelakukantindakansecaratepat.

    2. Ciptakan

    lingkunganruanganyang bersihdan bebasdarikontaminasi dunia luar.

    3. Jaga areakesterilanlukaoperasi.

    4. Lakukanteknikaseptik dandesinfeksisecaratepatdalammerawatluka.

    Kolaborasi.

    1. Berikanterapiantibiotik.

    Mandiri.1. Melindungi

    klien darisumber-sumberinfeksi,mencegah infeksisilang.

    2. Mengurangikontaminasidan paparan

    pasienterhadapageninfektious.

    3. Mencegahdanmengurangitransmisipenyakit.

    4. Mencegahkontaminasipatogen.

    Kolaborasi.1. Mencegah

    pertumbuhandanperkembangan kuman.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    51/60

    PENATALAKSANAAN NYERI

    Tujuan keseluruhan dal;am pengobatan nyeri adalah mengurungu nyeri

    sebesar-besarnya dengan kemungkinan efek samping paling kecil. Terdapat

    dua metode umum untuk terapi nyeri : Farmakologik dan nonfamakologik.

    PENDEKATAN FARMAKOLOGIK

    Obat adalah bentuk pengendalian nyeri yang paling sering digunakan. Terdapat

    tiga kelompok obat nyeri :

    1. Analgesic Nonopioid : Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)

    Langkah pertama, sering efektif untuk penatalaksanaan nyeri

    ringan sampai sedang, menggunakan analgesic nonopioid, terutama

    asetaminofen (Tylenol) dan OAINS. Tersedia bermacam-macam OAINS

    dengan efek antipiretik, analgesic dan (kecuali asetaminofen)antiinflamasi. Asam asetilsalisilat (aspirin) dan ibuprofen (motrin, advil)

    mungkin merupakan OAINS yang paling sering digunakan. OAINS sangat

    efektif untuk mengatasi nyeri akut derajat ringan, penyakit meradang

    yang kronik seperti arthritis, dan nyeri akibat kanker yang ringan.

    OAINS menghasilkan analgesia yang bekerja ditempat cedera

    melalui inhibisi sintesis prostaglandin dari precursor asam arakidonat.

    Prostaglandin (terutama PGE1, PGE2, dan PGE3) mensensitisasinosiseptor dan bekerja secara sinergitis dengan produk inflamatorik lain

    ditempat cedera, misalnya bradikinin, histamine, untuk menimbulkan

    hiperanalgesia. Dengan demikian, OAINS menganggu mekanisme

    transduksi di nosiseptor aferen primer dengan menghambat sintesis

    prostaglandin.

    Berbeda dengan opioid, OINS tidak menimbulkan ketergantungan

    atau toleransi fisik. Semua memiliki ceiling effect; yaitu peningakatandosis melebihi kadar tertentu tidak menambah efek analgesic. Namun,

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    52/60

    dosis puncak tertentu tersebut (ceiling dose) mungkin lebih tinggi

    daripada dosis awal anjuran, dengan demikian penambahan dosis dapat

    diterima. Penyulit tersering yang berkaitan dengan pemberian OAINS

    adalah gangguan saluran cerna, meningkatnya waktu perdarahan

    (aspirin), penglihatan kabur, perubahan minor fungsi hati, danberkurangnya fungsi ginjal.

    Asetaminofen (Tylenol) hamper sama efektinya dengan aspirin

    dalam sifat analgesic-antipiretik. Namun, asetaminofen kurang memiliki

    efek antiinflamasi, karena obat ini merupakan inhibitor kelas

    siklooksigenase yang lemah apabila terdapat peroksida dalam konsentsi

    tinggi seperti dijumpai di jaringan perifer yang meradang. Sebaliknya,

    asetaminofen memiliki kemampuan menghambat siklooksigenase diotak, tempat konsentrasi peroksida rendah-sehingga obat ini memiliki

    efek antipiretik. Keunggulan asetaminofen dibandingkan aspirin sebagai

    obat antipiretik dan analgesic adlah bahwa obat ini tidak menimbulkan

    efek pada system kardiovaskular atau pernafasan, dan tidak

    menimbulkan gangguan keseimbangan asam dan basa, fungsi trombosit,

    atau aktivitas siklooksigenase kelas satu di lambung dan ginjal. Apabila

    asetaminofen atau aspirin tidak efektif untuk menghilangkan nyeri makakeduany dapat dikombinasikan dengan suatu narkotik lemah seperti

    oksikodon atau kodein agar lebih efektif meredakan obat. Kekurangan

    utama asetaminofen adalah bahwa obat ini dapat menyebabkan

    kerusakan hati fatal dalam dosis yang berlebihan.

    2. Analgesic Opioid

    Opioid saat ini adalah analgesic paling kuat yang tersedia dan

    digunakan dalam penatalaksanaan nyeri sedang-berat sampai berat.

    Obat ini merupakan patokan dalam pengobatan nyeri pascaoperasi dan

    nyeri terkait kanker. Morfin adalah salah satu obat yang paling luas

    digunakan untuk nyeri berat dan masih menjadi standar pembanding

    untuk menilai obat analgesic lain.

    Berbeda dengan OAINS, yang bekerja di perifer, morfin

    menimbulkan efek analgesiknya di sentral. Mekanisme pasti kerja opioid

    telah semakin jelas sejak penemuan reseptor-reseptor opioid endogen di

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    53/60

    system limbic, thalamus, PAG, substansia gelatinosa kornu dorsalis,

    opioid eksogen seperti morfin menimbulkan efek dengan mengikat

    reseptor opioid dengan cara serupa dengan opioid endogen (endorphin-

    enkefalin); yaitu morfin memiliki efek agonis (meningkatkan kerja

    reseptor). Dengan mengikat reseptor opioid di nucleus modulasi-nyeri dibatang otak, morfin menimbulkan efek pada system-sistem desenden

    yang mengahmbat nyeri. Di tingkat kornu dorsalis medulla spinalis,

    morfin juga menghambat transmisi impuls nosiseptor yang datang

    dengan mengikat reseptor opioid di substansi gelatinosa.

    Efek opioid dapat bergantung pada tipe reseptor yang diikat. Telah

    cukup banyak yang diketahui tentang tiga tipe reseptor opioid : reseptor

    mu-, kappa- dan delta-. Tipe reseptor yang paling penting untukanalgetik klinis disebut reseptor mu karena afinitasnya terhadap

    morfin. Banyak obat dari golongan morfin agonis-mu, walaupun

    potensinya berbeda-beda (Baumann, 1997). Pengetahuan tentang dosis

    ekuianalgesik obat opioid bermanfaat saat kita mengganti obat atu cara

    pemberian. Perlu dicatat bahwa pemberian meperidin (Demerol) tidak di

    anjurkan untuk digunakan dalam penatalaksanaan nyeri karena

    toksisitasnya yang nyata, terutama kejang (American Society of Anesthesiologist [ASA], 1996; Waitman,McCaffery, 2001).

    Obat-obat golongan opioid memiliki pola efek samping yang sangat

    mirip, termasuk depresi pernafasan, mual dan muntah, sedasi, dan

    konstipasi. Selain itu, semua opioid berpotensi menimbulkan tolerans,

    ketergantungan dan ketagihan (adiksi). Toleransi terhadap opioid tertentu

    terbentuk apabila opioid tersebut diberikan dalam jangka panjang,

    misalnya pada terapi kanker.Ketergantungan fisik adalah juga suatu proses fisiologi yang

    ditandai dengan timbulnya gejala-gejala putus obat setelah penghentian

    mendadak suatu obat opioid atau setelah pemberian antagonis. Sindrom

    putus obat ini diperkirakan disebabkan oleh aktivitas cerminan

    noradrenergic di SSP yang tertekan selama pemberian opioid jangka

    panjang. Adiksi atau ketergantungan psikologik, mengacu kepada

    sindrom perilaku berupa hilangnya kekhawatiran berkaitan dengan

    penggunaan dan akuisisi obat, yang menyebabkan perilaku menimbun

    obat dan peningkatan dosis tanpa pengawasan.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    54/60

    3. Antagonis dan Agonis-Antagonis Opioid

    Antagonis opioid adalah obat yang melawan efek obat opioid dengan

    mengikat reseptor opioid dan menghambat pengaktifannya. Nalokson,

    suatu antagonis opioid murni, menghilangkan analgesia dan efek

    samping opioid. Nalokson digunakan untuk melawan efek kelebihan dosis

    narkotik, yaitu yang paling serius adalah depresi pernafasan dan sedasi.

    Obat opioid lain adalah kombinasi agonis dan antagonis seperti

    pentazonin (Talwin) dan butorfanol (Stadol). Apabila diberiakn kepada

    pasien yang bergantung pada narkotik, maka obat-obat ini dapat memicu

    gejala putus obat. Agonis-antagonis opioid adalah analgetik efektif

    apabila diberikan tersendiri dan lebih kecil kemungkinannya

    menimbulkan efek samping yang tidak di inginkan (misalnya, depresi

    pernafasan) dibandingkan dengan agonis opioid murni.

    4. Obat Osteoporosis

    Pengobatan osteoporosis dan penyakit tulang lainnya terdiri dari

    berbagai macam obat (biposponat / bisphosphonates, terapihormon

    estrogen, selective estrogen receptor modulators or SERMs), seperticalcium an vitamin D.Bisphosphonate oral untuk osteoporosis pada

    wanita post menopause khususnya, harus diminum satu kali seminggu

    tau satu kali sebulan pertama kali di agi hari dengan kondisi perut kosong

    untuk mencegah interaksi dengan makanan. Obat untuk osteoporosis

    harus menunjukkan kemampuan melindungi dan meningkatkan massa

    tulang juga menjaga kualitas tulang supaya mengurangi resiko tulang

    patah. Beberapa obat meningkatkan ketebalan tulang ataumemperlambat kecepatan penghilangan tulang. Bisphosphonates dapat

    mencegah kerusakan tulang, menjaga massa tulang, dan meningkatkan

    kepadatan tulang di punggung dan panggul.,mengurangi resiko patah

    tulang.

    a. Golongan BiposponatGolongan biposponat adalah Risedronate, Alendronate,Pamidronate, Clodronate, Zoledronate (Zoledronic acid).Selain untuk osteoporosis golongan bipsoponat jug adigunakanuntuk terapi lainnya misalnya untuk hiperkalsemia.sebagai contohZoledronisc acid.

  • 7/30/2019 Myeloradiculopathy pny 07.doc

    55/60

    Zoledronic acid digunakan untuk mengobati kadar kalsium yangtinggi pada darah yang mungkin disebabkan oleh jenis kankertertentu. Zoledronic acid juga digunakan bersama kemoterapikanker untuk mengoabti tulang yang rusak yang disebabkanmultiple myeloma atau kanker lainnya yang menyebar ke tulang.Zoledronic acid bukan obat kanker dan tidak akan memperlambat

    atu menghentikan penyebaran kanker. Tetapi dapat digunakanuntuk mengobati penyakit tulang yang disebabkan kanker.Zoledronic acid bekerja dengan cara memperlambat keruaskantulang dan menurunkan pelepasan kalsium dari tulang ke dalamdarah.

    b. Selective Estrogen Receptor ModulatorSementara terapi sulih hormon menggunakan estrogen padawanita pasca menopause, efektif mengurangi turnover tulang danmemperlambat hilangnya massa tulang. Tapi pemberian estrogen

    jangka panjang berkaitan dengan peningkatan resiko keganasan

    pada rahim dan payudara. Sehingga sekarang sebagai alternatif pengganti estrogen adalah golongan obat yang disebut SERM(Selective Estrogen Receptor Modulator). Obat ini berkhasiatmeningkatkan massa tulang tetapi tidak memiliki efek negatif dariestrogen, obat golongan SERMs adalah Raloxifene.

    c. Metabolit vitamin DSe