my pkm-kc 2013-2014
TRANSCRIPT
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transportasi umum sudah jarang sekali diminati oleh masyarakat pada sekarang
ini. Masyarakat sudah banyak yang beralih ke kendaraan pribadi, baik itu roda dua
maupun roda empat. Hal ini disebabkan karena kondisi angkutan umum kita yang
kurang nyaman. Panas, pengap, bising, apalagi jika ditambah dengan bau asap rokok
akibat ulah oknum tak bertanggung jawab, semua hal tersebut yang menjadi alasan bagi
masyarakat pada umumnya untuk beralih dari kendaraan umum ke kendaraan pribadi.
Bahkan, walau sudah pasti bahwa kendaraan roda dua tentunya akan menerima panas
Matahari secara langsung, masyarakat lebih memilih kendaraan roda dua daripada
angkutan umum. Kalau kita sebutkan apa alasan mereka, kenapa mereka memilih
kendaraan roda dua daripada angkutan umum, tentu halaman untuk latar belakang ini
tidak akan cukup. Sebut saja satu alasan mereka, “Iya sih, toh walau kena panas
Matahari langsung, kita kan terkena angin juga, jadi panas itu bisa terkurangi oleh
sejuknya udara”, (Ichsan, 19 tahun).
Memang sudah banyak teknologi ionisasi yang telah digunakan atau
diaplikasikan. Namun, untuk pengaplikasian di sarana transportasi umum belum ada
yang merealisasikannya, selain kendala tidak ada budget serta tidak adanya pihak yang
berinisiatif untuk iseng memberikan dana, teknologi ionisasi dimana harus menaikkan
tegangan dari 20Volt, dimana itu adalah tegangan accu bus pada umumnya, menjadi
20KiloVolt, merupakan bukan suatu yang mudah. Pada kesempatan kali ini, kami akan
merealisasikan alat pengionisasian dengan sumber tegangan dari accu bus. Alat
pengionisasian ini bertujuan untuk menyaring asap-asap gas pembuangan kendaraan
bermotor sehingga udara yang masuk itu semakin jernih.
AC atau Air Conditioner adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa
perangkat yang bisa mengkondisikan suhu ruangan menjadi lebih rendah suhunya bila
dibandingkan dengan suhu di luar ruangan. Filosofi sederhananya yaitu menyerap kalor
atau panas yang ada didalam ruangan dan memindahkannya keluar ruangan melalui
perantara cairan refrigerant. Cairan refrigerant yang umumnya dipakai
adalah fluorocarbon atau freon, yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan
melepaskan panas saat dipompa atau diberi tekanan, dan menjadi gas dan menyerap
panas ketika tekanan dikurangi. Namun, penggunaan AC ini sangat beresiko terhadap
2
keramahan lingkungan. Freon yang terkandung dalam AC ini berpotensi merusak ozon.
Sehingga, kami disini akan mengguanakan air sebagai media penurun suhu.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan diselesaikan melalui program kreatifitas karsa cipta ini
adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya fasilitas yang memadai pada angkutan umum terutama AC,
sehingga menyebabkan menurunnya minat masyarakat untuk menggunakan
transportasi umum.
2. Power source dari AC pada bus yang masih menggunakan sistem freon.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam program kreatifitas karsa cipta ini adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan minat masyarakat pada transportasi umum termasuk bus
dengan penambahan fasilitas AC pada bus ekonomi
2. Merancang dan membuat suatu alat yang mampu memanfaatkan tenaga
angin untuk power source AC pada bus, sebagai pengganti dari freon.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah terciptanya
prototype AC dalam sebuah bus ekonomi dengan power source angin yang didapatkan
dari bus ketika berjalan yang telah mengalami proses filterisasi dan ionisasi.
1.5 Manfaat Program
Kegunaan dari program ini diharapkan dapat memberi manfaat yakni dengan
alat yang kami prakarsa akan muncul alat regulasi udara pada angkutan-angkutan umum
sehingga meningkatkan minat masyarakat untuk memilih menggunakan jasa angkutan
umum.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 EMISI GAS BUANG KENDARAAN
Dalam gas buang kendaraan bermotor terdapat berbagai komponen yang
berbahaya bagi tubuh manusia. Diantaranya gas CO (karbon monoksida), Timbal (Pb),
Gas Karbondioksida (CO2), serta kabut karbon.
CO adalah gas yang mampu membunuh orang secara massal. Bila dihirup,
Ikatan karbon monoksida dengan darah (karboksihaemoglobin) lebih stabil daripada
ikatan oksigen dengan darah (oksihaemoglobin), sehingga darah menjadi lebih mudah
menangkap gas. Akibanya, hemoglobin yang semestinya mengangkut dan mengedarkan
oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu. Tubuh akan kekurangan O2 dan menimbulkan
kematian.
Untuk menurunkan nilai oktan yang biasanya ditambahkan kedalam bahan bakar
berkualitas rendah sehingga dapat mengurangi ketukan, maka ditamkanlah timbal (Pb).
Ketika timbal terhirup ka dalam tubuh, maka akan beredar mengikuti aliran darah
kemudian diserap kembali oleh otak dan ginjal. Untuk selanjutnya disimpan dalam gigi
dan tulang. Bahaya yang ditimbulkannya yakni gangguan fase awal pertumbuhan fisik
dan mental yang berakibat pada fungsi kecerdasan, penurunan IQ dan pemusatan
perhatian, hiperaktif, gangguan fungsi pendengaran dan penglihatan, dan masih banyak
lagi efek yang disebabkan termasuk pula pelunakan tulang yang terjadi karena Pb
memiliki biloks yang sama dengan Ca sehingga timbal dapat dengan mudah mengambil
alih posisi kalsium dalam tubuh. Ca berperan dalam pengerasan tulang, apabila Ca
digantikan oleh Pb dengan demikian tidak ada zat yang berperan dalam pengerasan
tulang sehingga tulang menjadi lunak.
Hidrokarbon berbahaya, senyawa penyebab iritasi seperti asam cuka, serta
senyawa penyebab kanker seperti benzopirena, juga mungkin dihasilkan. Suatu studi
menyimpulkan, asap dari pembakaran sampah mengandung benzopirena 350 kali lebih
besar dari asap rokok. Telah kita kenal dengan baik, perokok pasif pun dapat berisiko
kanker gara-gara asap rokok orang-orang di sekitarnya. Lebih berbahaya apabila anda
menderita asma, infeksi paru-paru, atau bronkitis kronis. Anak-anak akan lebih
menderita lagi, karena mereka menghirup jumlah udara per satuan berat badannya lebih
besar dari pada orang dewasa dan juga karena perbedaan struktur paru-parunya.
4
2.2 DASAR KERJA PESAWAT COTTREL
Dalam buku Corona Discharge karya Paul Green dikatakan bahwa dasar kerja pesawat
Cottrel yaitu asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui
ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 –75.000
volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-
ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya,
partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya. Manfaat
Cottrel adalah mencegah polusi udara oleh buangan beracun (dalam industri) dan
memperoleh kembali debu yang berharga (misal, debu logam). Untuk mencegah
tercemarnya udara oleh debu asap dan partikel beracun yang dihasilkan asap dari
cerobong pabrik, biasanya digunakan pesawat cottrell. Pesawat cottrell terdiri atas
lempeng logam yang dialiri muatan listrik tegangantinggi. Oleh karena pengaruh medan
listrik partikel asap dan debu akan mengendap.
2.3 PENGGERAK KOMPRESOR
Salah satu hal yang membedakan AC rumah dengan AC mobil / bus adalah
sumber penggerak kompresornya. Pada AC rumah kompresor digerakkan oleh motor
listrik. Pada AC mobil / bus sumber penggeraknya didapat dari mesin mobil atau bus itu
sendiri. Khusus pada AC bus ada pula yang menggunakan mesin penggerak yang
terpisah atau biasa disebut dengan AC Gantung karena mesin penggerak biasanya
digantung di bawah bus.
Namun saat ini di bus-bus keluaran terbaru sudah tidak lagi kita temui AC
gantung. Tanpa menggunakan mesin tambahan atau memanfaatkan mesin bus itu
sendiri tenaganya sudah mencukupi untuk menggerakkan kompresor.
Gambar 1. Sistem kerja AC pada bus
5
START
Studi literatur
Perancangan sistem
Pengujian alat
dan sistem
Observasi alat dan bahan
Penyusunan Laporan
END
Pembelian alat dan bahan
Karena digerakkan langsung oleh mesin utama maka pada kompressor AC mobil
atau bus dilengkapi dengan magnetic clutch. Magnetic clutch ini berfungsi untuk
menyambungkan dan memutuskan hubungan dengan pulley kompressor. Ketika suhu
didalam kabin sudah tercapai maka magnetic clutch akan memutuskan hubungan
dengan pulley kompressor. Jadi meskipun pulley masih berputar, karena dihubungkan
secara langsung dengan mesin utama tetapi piston kompresor tidak bergerak memompa
fluida kerja / freon. Ketika suhu dikabin mulai hangat maka magnetic clutch akan
menghubungkan pulley dengan kompressor, piston pun akan kembali bekerja memompa
freon dan suhu di dalam kabin kembali dingin. Begitu seterusnya sesuai settingan suhu
didalam kabin.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Gambar 2. Flowchart metodologi penetralan zat asap sampah
6
3.1 Studi Literatur dan Pembimbingan
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mencari informasi tambahan baik
mengenai sistem kerja maupun alat dan bahan yang kami gunakan. Dalam
praktiknya sendiri kami bisa mencari informasi melalui studi literatur yang ada
maupun pembimbingan oleh dosen atau orang yang ahli dalam hal PKM kami.
3.2 Perancangan sistem kerja alat
Perancangan alat kami adalah perancangan awal untuk desain bayangan alat
yang akan kami buat. Perancangan alat ini yang akan kami jadikan acuan dalam
perakitan alat kami nantinya. (gambar dan deskripsi alat terlampir)
3.3 Pembelian Alat dan Bahan
Untuk pembelian alat dan Bahan akan kami awali dengan survey di beberapa
tempat untuk melihat kualitas alat dan bahan. Dari data hasil survei nantinya kami
akan menyiapkan alat dan bahan dengan kualitas terbaik demi terwujudnya alat
yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
3.4 Pembuatan alat
Terdapat 3 tahap dalam proses pembuatan alat kami:
3.4.1 Pembuatan sistem pengionisasian
Sistem pengionisasian yang kami terapkan disini kami adopsi dari teori
dasar kerja pesawat Cotrel Corona Discharge. Dimana akan terdapat jaring dengan
ujung-ujung runcing tiap sekatnya yang dialiri listrik bertegangan tinggi untuk proses
pengionisasian serta lempeng logam tempat pengendapan partikel polutan yang disedot
dari lingkungan luar.
3.4.2 Pembuatan sistem pendingin alami
Karena penggunaan freon tidak ramah terhadap lingkungan, kami disini
menggunakan air sebagai pendingin alami. Pada air ini akan diberikan proses
sirkulasi supaya air tidak mudah jenuh sehingga dapat menjaga kesegarannya.
3.4.3 Pembuatan sistem pemrataan distribusi udara
Selain sistem pemrataan, kami juga mendesain agar udara itu selalu
mengalir walau dalam kondisi angkutan umum itu sedang diam, atau berhenti.
Seperti diketahui banyak orang, angkutan umum berhenti akan menambah rasa
7
penat, karena tidak adanya udara yang mengalir. Oleh sebab itu, kami menambah
sistim penyedot udara di lubang udara tempat udara awal masuk dari lungkungan
luar.
Untuk pemrataan ke seluruh ruang bus yang ada, kami mendesain supaya
pada tiap-tiap lubang keluarnya udara terdapat blower. Tentunya, besar putaran
pada tiap lubang akan divariasikan. Semakin jauh lubang keluaran dari tempat
pendingin alami, maka semakin besar pula putaran yang akan kami berikan.
3.5. Pengujian Alat dan Penyempurnaan Alat
Pengujian alat akan kami lakukan secepat mungkin setelah proses
pembuatan selesai sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
kami temukan dan kemudian menyempurnakannya. Pengujian dicoba dengan
memberikan asap polusi disekitar alat, yang kemudian akan kami buat penyeka
antara tempat yang berpolusi dengan tempat udara keluaran. Parameter
keberhasilan alat yang kami tentukan antara lain, keberhasilan memfilter asap
polutan, mengeluarkan udara yang segar, serta kekuatan hembusan udara keluaran
yang sama besar dari sisi yang satu dengan sisi yang lain.
3.6. Pengembangan Selanjutnya
Pengembangan selanjutnya akan diciptakan sistim regulasi udara pada
angkutan umum, baik bus maupum mikrolet, yang telah sesuai dengan segala
macam karakteristik angkutan umum. Kami bermimpi bahwa suatu saat nanti akan
ada alat utuk sistim regulasi udara pada angkutan umum yang bisa diproduksi masal
dengan harga yang lebih murah bahkan tanpa keahlian khusus untuk membuatnya
setelah kami menjadi pemrakarsa pembuatannya.
8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Rencana anggaran biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 3.738.000
2 Bahan habis pakai 4.996.500
3 Perjalanan untuk pembuatan dan survey alat 1.350.000
4
Lain-lain : administrasi, laporan, biaya
komunikasi, tinta, seminar, internalisasi,
poster, dan web.
2.350.000
Jumlah 12.434.500
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Rencana jadwal kerja
No Keterangan
Bulan (Tahun 2012)
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
2 Observasi Pasar
3 Perancangan Sistem
4 Pembelian alat & bahan
5 Pembuatan alat
6 Pengujian alat dan system
7 Penyusunan laporan
9
DAFTAR PUSTAKA
________, 2013, Gas Buang Kendaraan Bermotor dan Dampaknya bagi Kesehatan,
URL: http://aeriine.wordpress.com/gas-buang-kendaraan-bermotor-dan-
dampaknya-bagi-kesehatan/, diakses tanggal 11 Oktober 2013.
________, 2013, Alat Pengurai Asap Rokok Itu Dibuat dengan Modal Rp 200.000,
URL: http://edukasi.kompas.com/read/2012/07/17/13304067, diakses tanggal
15 Oktober 2013
________, 2013, Dampak Membakar Sampah Asal-asalan, URL:
polusiudara.wordpress.com/tag/pembakaran-sampah/, diakses tanggal 19
Oktober 2013
Green, Paul J. 2005, Corona Discharge. Massachusetts: Harvard University Press
halaman 5- 38.
Achmad, A. 2010. Bahayanya asap kendaraan bermotor. Jakarta : Mulangtinande.net1
Inurfitriana, I. 2010. Dampak polusi udara bagi kesehatan. Pontianak : WordPress
Arifin, Zainal dan Sukoco. 2009. Pengendalian Polusi Kendaraan.Bandung
:ALFABETA
10
Justifikasi Anggaran Kegiatan
Peralatan Penunjang
No Jenis Dimensi /
Keterangan Jumlah
Harga
Satuan
(Rp)
Harga
Total (Rp)
1 Charger accu set 1 125.000 125.000
2 Bor alat 1 250.000 250.000
3 Solder+timah set 2 175.000 350.000
4 Multimeter digital alat 2 90.000 180.000
5 Jack+kabel+terminal set 2 91.500 183.000
6 Motor DC set 5 385.000 1.925.000
7 Cutter Machine set 1 725.000 725.000
Total biaya lain-lain 3.738.000
Bahan Habis Pakai
No Jenis Dimensi /
Keterangan Jumlah
Harga
satuan
(Rp)
Harga
Total (Rp)
1 Kabel 5 mm meter 2 32.500 65.000
2 Lempeng tahan panas m2 3 100.000 300.000
3 Dinamo alat 5 172.500 862.500
4 Skun cable DT-120 alat 2 47.500 95.000
5 pipa besi 1 m; 2 cm 4 40.000 160.000
6 Lempeng alumunium 2 m2; 0,2 cm 5 72.500 362.500
7 Papan plastic m3 5 115.000 575.000
8 Selang besar meter 5 12.500 62.500
9 Selang kecil meter 3 5.500 16.500
10 Sistim sirkulasi air set 1 135.000 135.000
11 Kassa m2 2 202.500 405.000
12 Pipa paralon 10cm, 1 m 3 22.500 67.500
13 Accu set 2 225.000 450.000
14 Transformator step up set 1 975.000 975.000
15 Kapasitor+board set 1 165.000 165.000
16 Kipas blower alat 8 37.500 300.000
Total biaya barang habis pakai 4.996.500
11
Perjalanan
No Jenis Dimensi /
Jumlah
Harga
Satuan
(Rp)
Harga
Total (Rp) Keterangan
1 Biaya komunikasi Telpon dan email 5
100.000 500.000
2 Biaya transportasi Rumah - lokasi
pembuatan 5
170.000 850.000
3 Biaya survey alat Web, blog, dan tk
elektronik 1 500.000 500.000
Total biaya lain-lain 1.850.000
Lain-lain
No Jenis Dimensi /
Jumlah
Harga
Satuan
(Rp)
Harga
Total (Rp) Keterangan
2 Tinta botol 4 50.000 200.000
3 Penggandaan
Laporan set 5 30.000 150.000
4 Seminar even 1 500.000 500.000
5 Internalisasi Penguatan
kinerja tim 2 275.000 550.000
6 Poster+Web set 1 200.000 200.000
7 Administrasi Laporan kerja dan
jadwal 1 250.000 250.000
Total biaya kesekretariatan 1.850.000
Total biaya 12.434.500
12
Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan
Gambar 2. Sistem kerja AC pada bus
Keterangan :
1. Penyaring sampah berterbangan
2. Double blower bertekanan tinggi
3. Sistem ionisasi (Pesawat Cottrel-Corona Discharge)
4. Sistem pendingin (sirkulasi air)
5. Blower tekanan tinggi
6. Blower tekanan rendah