mt.docx
TRANSCRIPT
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
BAB I
UKURAN UTAMA KAPAL
I.1 Ukuran Utama Kapal Pembanding
Lpp = 156,00 m
B = 24,80 m
H = 13,20 m
T = 9,326 m
DWT = 23442 Ton
Vs = 16,5 Knot
(Sumber ; Data kapal dari register yang ada di NGK)
I.2 Menentukan Koefisien Blok (Cb) Kapal Pembanding
Metode Van Lammeran
Cb = 1,137 - 0,6 x Vd /√ L
Vd = Kecepatan dinas (m/s)
= 16,50 x 0,51444
= 8,48 m/s
L = Lpp = 156,00 m
Cb = 1,137 - 0.6 x 8,48 / √ 156,00
= 0,73 (memenuhi)
Metode pendekatan F.H Alexander
Cb = 1,04 - Vd/(2√ L)
Vd = 8,48 m/s
L = Lpp = 156,00 m
Cb = 1,04 – 8,48 /(2√ 156,00¿
= 0,71 (memenuhi)
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
Metode pendekatan Ayre
Cb = 1,045 - Vd/(2√ L)
Vd = 8,48m/s
L = Lpp = 156,00 m
Cb = 1,045 - Vd/(2√ L¿
= 1,045 – 8,48 /(2√ 156,00)
= 0,71 (memenuhi)
I.3 Perbandingan Ukuran Utama Kapal Pembanding
L/B = 156,00 / 24,80 = 6,29
T/B = 9,326 / 24,80 = 0,37
B/H = 24,80 / 13,20 = 1,87
T/H = 9,326 / 13,20 = 0,70
L/H = 156,00 / 13,20 = 11,81
B/T = 24,80 / 9,326 = 2,65
Berdasarkan dari perhitungan perbandingan ukuran utama kapal Pembanding ini
dan atas persetujuan asisten dosen, nilai CB untuk kapal Kapal pembanding ini 0,73
I.4 Menentukan Ukuran Utama Kapal Baru
1. Menentukan Ukuran Lpp Kapal Baru
Lpp = ( DWT x ( LB )
2
X ( BH )
ρair x CB x CD )13
= ( 24100 x( 156,0024,80 )
2
X ( 24,809,326 )
1,025 x 0,73 x0,7)
13
= ( 2535824,2310,523775 )
13
= 169,17 m
2. Menentukan Ukuran B, H dan T
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
LppB = 6,29
B = 169,17
6,29 = 26,89 m
BH = 1,87
H = 26,891,87
= 14,37 m
TH = 0,70
T = 14,37 x 0,70 = 10,05 m
1.5 Menentukan Kecepatan Kapal Baru
Cb = 1,137 – 0,6 × Vd / √ lpp
0,73 = 1,137 – 0,6 × Vd / √ 156,00
0,6 Vd = 5,08
Vd = 8,46 m/s
Vs = 8,46 / 0,5144
= 16,44 knot
1.6 Menentukan panjang garis air kapal Baru (Lwl)
Lwl = Lpp + ( 3 - 5 ) % Lpp
= 169,17 + ( 0,05) 169,17
= 177,62 m
1.7 Menentukan Koefisien Block ( Cb ) Kapal Baru
a) menggunakan Van Lammeran
Cb = 1,137 – 0,6 ×Vd / √ Lpp
Vd = kecepatan dinas (m/s)
= 16,44 × 0,5144 ( Buku TBK 1 )
= 8,46 m/s
Cb = 1,137 - 0,6 × 8,46 / √169,17
= 1,137 – 0,39
= 0,75 ( memenuhi )
b) Metode pendekatan F.H Alexander
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
Cb = 1,04 – v / ( 2 √Lpp )
Dengan
V = kecepatan dinas (m/s)
= 8,46 m/s
L = Lpp = 169,17 m
Cb = 1,04 – 8,46 / ( 2 √ 169,17 )
= 1,04 – 0,32
= 0,72 ( memenuhi )
c) Metode Ayre
Cb = 1,045 – V / ( 2√ Lpp )
Dengan
V = kecepatan dinas (m/s)
= 8,46 m/s
L = Lpp = 169,17 m
Cb = 1,045 – 8,46 / ( 2 √ 169,17 )
= 1,045 – 0,32
= 0,72 ( memenuhi)
1.8 Perbandingan Ukuran Utama Kapal Baru
L/B = 169,17 / 26,89 = 6,29
T/B = 10,05 / 26,89 = 0,37
B/H = 26,89 / 14,37 = 1,87
T/H = 10,05 / 14,37 = 0,69
L/H = 169,17 / 14,37 = 11,77
B/T = 26,89 / 10,05 = 2,65
Berdasarkan dari perhitungan perbandingan ukuran utama kapal dan atas persetujuan
asisten dosen, nilai CB untuk Kapal Baru adalah 0,75
I.9 Ukuran Utama Kapal Baru
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
Lpp = 169,17 m
B = 26,89 m
H = 14,37 m
T = 10,05 m
DWT = 24100 Ton
Vs = 16,44 knot
Lwl = 177,62
Cb = 0,75
BAB II
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
PERHITUNGAN RENCANA GARIS
II.1. Menentukan Jarak Station (h)
Main Part (hmp) = Lpp10
= 169,17
10
= 16,97 m
Can Part (hcp) = ( Lwl−Lpp )
2
= (177,62−169,17 )
2
= 4,22 m
Terdapat 10 station dengan menambahkam konversi di setiap bagian yang mengecil,
dengan sketsa gambar sebagai berikut :
II.2. Menentukan Volume Kapal
Volume Lpp = Lpp x B x T x Cb
= 169,17 x 26,89 x 10,05 x 0,75
= 34287,94 m3
Gambar 1.1 Menentukan Jumlah Station
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
II.3. Menentukan Luas Midship (Amid)
Amid = B × T × Cm
Mencari nilai Cm dengan metode pendekatan Chirila rumus yang digunakan:
CM = (0,08 x Cb) + 0,93
= (0,08 x 0,75) + 0,93
= 0,06 + 0,93
= 0,99
Amid = B × T × Cm
= 26,89 × 10,05 × 0,99
= 267,54 m2
II.4. Menentukan LCB (Longitudinal Centre of Bouyancy)
Untuk menentukan LCB dipakai rumus pendekatan dari Guldhammer / Formdata
LCB = ( -43,5 x Fn + 9,2 ) % Lpp
Fn =
V
√g×Lpp
Dimana V : Kecepatan dinas (m/s)
g : gaya gravitasi (m/s2)
L : Lpp (m)
Fn : Froude number
Fn =
V
√g×Lpp
Fn =8,46
√9,8× 169,17
Fn = 0,20
LCB = ( -43,5 x 0,20 + 9,2 ) % x 169,17
= 0,5 % x 169,17
= 0,84 (di depan midship)
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
Cb = 0,75 ●p
2014
II.5. Menentukan Menentukan Harga δA ( Coeffisien Block at Afterpeak ) dan δF
( Coeffisien Block at Forepeak)
Cb = 0,75
LCB = 0,84
Lpp = 169,17
Sumbu x = LCBLpp
= 0,84
169,17
= 0,004
Maka diperoleh dA= 0,74 dan dF = 0,76
δA = 0,74
δF = 0,76
-0,01
Gambar 1.2 Menentukan dA dan dF
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
BAB III
PEMBUATAN CSA (CURVE SECTIONAL AREA)
Untuk CSA digunakan Formdata II untuk bagian depan kapal ( FP ) Yaitu β = 0,99 dan
δF = 0,76 Grafik Non dimensional Areas of Sections U1F dan bagian belakang kapal ( AP )β =
0,99 dan δA = 0,74 tipe stern Formdata II Grafik Non dimensional Areas of Sections U1A.
Berdasarkan tabel diagram CSA dapat ditentukan :
∑ 1 = 6074,54
∑ 2 = 276,90
∑ 3 = 20,27
∑ 4 = -13,51
III.1 Perhitungan Volume dan LCB Main Part.
hmp =
Lpp10
= 169,17
10
= 16,917 m
a. Vmp =
13×hmp×∑ 1
Vmp =
13 x 16,917 x 6074,54
Vmp = 34254,33106
b. LCBmp =
∑ 2
∑ 1×hmp
=276,906074
× 16,917
= 0,7711394278 (di depan midship)
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
III.2 Perhitungan Volume dan LCB Can Part.
Hcp =
Lwl−Lpp2
= 177,62−169,17
2
= 4,22
a. Vcp =
Vcp = 13
x 4,22 x 20,27
Vcp = 111,20122
b. LCBcp =
= 20,27
−13,51 × 4,22
LCBcp = - 6,33156 m
= - 6,33156 m (dibelakang midship)
III.3 Perhitungan Volume Kapal dan Koreksi.
Vol Perhitungan = Lpp x B x T x Cb
= 169,17x 26,89 x 10,05 x 0,75
= 34287,94 m3
Vol Perencanaan = Vmp + Vcp
= 34254,33106 + 111,20122
= 34365,53228 m3
Koreksi Volume = |Vperhitungan−Vperencanaan
Vperhitungan|×100%
= ¿34287,94−34365,53228
34287,94 | ×100 %
= 0.2262961263 < 0,5 % (memenuhi)
33
1hcp
3m
hcp
3
4
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
III.4 Perhitungan LCB Kapal dan Koreksi
LCB Perhitungan = -0,77m
LCB Perencanaan =
= [ (34254,33106 x0,7711394278 )+(111,20122 x−6,33156)(34254,33106+111,20122) ]
= 0,7891320358 (di belakang midship)
Koreksi LCB = |LCBperhitungan−LCBperencanaan
Lpp|×100%
= | 0,77−0,7891320358
169,17 | × 100%
= 0,01130935497 < 0.1% (memenuhi)
VcpVmp
LCBcpVcpLCBmpVmp
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
BAB IV
PEMBUATAN BODY PLAN
Untuk Body Plan digunakan Formdata II untuk bagian depan kapal ( FP ) Yaitu
dan = 0.71 digunakan grafik Non-dimensional sections U1F dan untuk
belakang ( AP ) digunakan grafik pada Formdata II Non-dimensional sections U1A
(lampiran 7)dengan dan = 0.745
IV.1 Perhitungan Volume Kapal dan Koreksi
Volume perhitungan = 2190,04 m3
Volume perencanaan = 1/3 x (hmp + hcp) x
= 1/3 x (7,125 + 1,78 m) x 922,40
= 2737,99066 m
Koreksi Volume = |Vperencanaan−Vperhitungan
Vperhitungan|×100 %
= |2737 ,99066−2190 , 042190 , 04
|×100 %
= 0,0302 < 0,5% (memenuhi)
IV.2 Perhitungan Volume Kapal dan Koreksi
LCB perhitungan = - 0,88 m
LCB perencanaan =
∑2
∑1
×(Lpp /10)
=
−114 ,04920 , 40
×(71 , 25/10)
= - 0,8828067
Koreksi LCB = |LCBperhitungan−LCperencanaan
Lpp|×100 %
995.0 F
995.0 A
5
3
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
= |−0 ,88−(−0 ,8828067)71 ,25
|×100 %
= 0,0012 < 0.1% (memenuhi)
Setelah merencanakan garis air muat penuh, maka langkah selanjutnya adalah
membuat Body Plan kapal dengan menggunakan planimeter. Dari kurva B/2
dan kurva A/2T yang ada, maka akan dibentuk masing masing section kapal
sesuai dengan kurva tersebut. Khusus untuk Paralel Midle Body, maka terlebih
dahulu harus ditentukan besarnya Rise of floor dan jari-jari bilga (Radius of Bilga).
Perhitunganya seperti dibawah ini
1. Menentukan Radius Bilga
R2 = 2BT – 2BT Cm/ 0,8548
B = Lebar kapal
T = Sarat kapal
Cm = Koefisien midship
R2 = 2×11,38×3,7 – 2×11,38×3,7 × 0,99 / 0,8548
R = 0,992
Dimana harus diperhatikan bahwa luasan I dan II harus sama. Ini bisa dihitung
dengan menggunakan planimeter. Hal ini dilakukan untuk menjaga supaya luasan tiap –
Gambar 1.3 Pembuatan Radius Bilga
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
tiap station tetap sama seperti yang telah direncanakan dalam CSA curve. Sehingga
displacement kapal tidak berubah.
Setelah semua station digambar maka pembuatan bodyplan diselesaikan
sehingga menghasilkan bodyplan kapal seperti terlampir. Kemudian Body Plan
dikoreksi displacemennya . Koreksi tidak boleh lebih dari 0,5.
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
BAB V
PEMBUATAN HALF BREADTH PLAN DAN SHEER PLAN
Sebelum menggambar half breadth plan dibuat terlebih dahulu garis air (WL).
Pada kapal ini menggunakan garis air sebagai berikut :
- WL 0,0 terletak 0,00 m dari base line
- WL 0,1 terletak 0,37 m dari base line
- WL 0,2 terletak 0,74 m dari base line
- WL 0,3 terletak 1,11 m dari base line
- WL 0,4 terletak 1,48 m dari base line
- WL 0,5 terletak 1,85 m dari base line
- WL 0,6 terletak 2,22 m dari base line
- WL 0,7 terletak 2,59 m dari base line
- WL 0,8 terletak 2,96 m dari base line
- WL 0,9 terletak 3,33 m dari base line
- WL 1,0 terletak 3,70 m dari base line
Setelah garis air dibuat kemudian ditentukan pula letak-letak dari buttock line.
Pada kapal ini menggunakan buttock line sebagai berikut:
- BL I terletak 1,138 m dari center line
- BL II terletak 2,276 m dari center line
- BL III terletak 3,414 m dari center line
- BL IV terletak 4,552 m dari center line
Pada dasarnya half breadth plan adalah bentuk kapal tiap garis air. Untuk
membuatnya diperlukan proyeksi titik-titik perpotongan antara Lwl dan station.
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
Sheer plan pada dasarnya adalah bentuk kapal jika dipotong pada tiap-tiap BL.
Untuk membuatnya diperlukan proyeksi titik-titik perpotongan antara BL dan station
pada body plan serta titik-titik perpotongan antara WL dan BL pada Half Breadth Plan.
BAB VI
PERHITUNGAN PROPELLER DAN RUDDER
VI.1 Perhitungan Propeller
Diameter Propeller ( Dp ) :
Dp = 0,6 x T
= 0,6 x 3.7
= 2,22 m
Diameter Bos poros Propeller ( Db ) :
Db = 1/6 x Dp
= 1/6 x 2,22
= 0,37 m
Jarak dasar sampai bos poros Propeller :
= 0,045 x T + 0,5 ( Dp )
= 0,045 x 3,7 + 0,5 ( 2,22 )
= 0,1665 + 1,11
= 1,2765
Jarak Ap sampai bos poros Propeller :
= 0,0266 x Lpp
= 0,0266 x 71,25
= 1,89525 m
Luas poros Propeller
= 0,6 x Dp
= 0,6 x 2,22
= 1,332 m2
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
VI.2 Perhitungan Rudder
Luas Rudder
= 1,5 % x Lpp x T
= 1,5 % x 71,25 x 3,7
= 3,95 m2
Tinggi Rudder
= 0,7 x T
= 0,7 x 3,7
= 2.59 m
Tinggi Pada Sepatu Rudder
= 0,09 x T
= 0,09 x 3,7
= 0.0333 m
Tinggi Sepatu Rudder
= 0,04 x T
= 0,04 x 3,7
= 0,148 m
Lebar sepatu Rudder
= 0,07 x T
= 0,07 x 3,7
= 0,259 m
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
BAB VII
MENENTUKAN CHAMBER, BULKWARK, SENT LINE
VII.1 Menentukan Garis Geladak Tengah (Chamber)
Setelah menggambar garis geladak tepi maka masing-masing titik pada garis
geladak tepi sesuai pembagian AP, 1/6L dari AP, 1/3L dari AP, midship, 1/3L dari FP,
1/6L dari FP, dan FP maka kita ukurkan 1/50 B (B = lebar kapal setempat pada
potongan-potongan keatas harga-harga AP, 1/6L dari AP, 1/3L dari AP, midship, 1/3L
dari FP, 1/6L dari FP, dan FP). Titik ini kemudian kita hubungkan satu sama lain
sehingga terbentuklah gambar garis geladak tengah. Bentuk garis lengkungan geladak
inilah yang menentukan cepat tidaknya air yang menggenangi geladak tersebut dapat
mengalir ke tepi kapal, untuk selanjutnya disalurkan keluar lambung kapal.
Perhitungan Chamber = B / 50
= 11,38 / 50
= 0.2276 m
VII.2 Menentukan Garis Kubu-Kubu (Railing)
Kubu-kubu (Railing) ini umumnya merupakan penerusan keatas dari kulit
lambung kapal dan biasanya mempunyai tinggi minimal 1000 mms ( didasarkan pada
Gambar 1.4 Perhitungan Rudder dan Propeler
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
ketentuan Biro Klasifikasi Indonesia 2013 Volume II ). Pada dinding kubu-kubu ini
dibuatkan lubang secukupnya untuk mengalirkan air yang masuk/naik ke geladak.
Bentuk kenaikan garis pagar ini adalah melengkung, selain dimaksudkan untuk
memberi bentuk yang baik pada kapal juga dengan bentuk ini dimungkinkan tidak
terjadi konsentrasi/pemusatan tegangan pada tempat atau daerah penaikan tersebut.
VII.3 Menentukan Garis Sent (Sent Line)
Yang dimaksud dengan garis sent (diagonal) ialah garis yang ditarik pada salah
satu atau beberapa titik yang ada pada garis tengah (center line) dan membuat sudut
dengan garis tengah itu. Adapun keperluan dari garis sent ini adalah untuk mengetahui
kebenaran dari bentuk-bentuk gading-gading ukur ke arah diagonal. Kalau sekiranya
bentuk gading –gading ukur itu kurang baik maka bentuk garis sent itu akan kurang
baik pula.
Untuk menggambar bentuk garis sent ini dilakukan dengan cara menentukan
titik-titik perpotongan antara garis-garis pada tiap-tiap station dengan garis diagonal
yang menghubungkan antara garis sarat (T) air dengan garis dasar (base line), dengan
garis tengah (center line) pada Body Plan. Jarak titik-titik tersebut ke center line,
kemudian diukurkan ke Half Breath Plan dan dihubungkan satu sama lain sehingga
terbentuk garis lengkungan (cent line) yang dimaksud.
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
BAB VIII
MENENTUKAN POOP DECK DAN FORECASTLE DECK
VIII.1 Menentukan Geladak Kimbul (Poop Deck)
Geladak kimbul (poop deck) adalah geladak yang langsung terletak diatas
geladak utama. Umumnya ruangan dibawah geladak kimbul ini dipakai untuk ruangan
akomodasi anak buah kapal. Tinggi geladak kimbul diukur dari geladak atau deck
adalah 2,2 – 2,4 m yaitu tidak boleh lebih rendah dari tinggi orang.
Lebar geladak kimbul adalah sama dengan lebar geladak yang ada di bawahnya.
Sedangkan panjangnya banyak ditentukan oleh pihak perencana. Salah satu
pertimbangan yang cukup penting adalah misalnya seberapa banyak ruangan yang
dibutuhkan untuk akomodasi dimana hal ini ditentukan oleh seberapa banyak anak buah
kapal yang akan dipekerjakan di kapal tersebut dan pertimbangan-pertimbangan
lainnya.
Panjang Poop deck = (15% - 20% x Lpp) diukur dari AP
= 15% x 71.25
= 10.6875 m
Tinggi Poop deck = (Interval 2,2– 2,4)m dari Main deck
= 2,4 m yang diambil
TUGAS MERANCANG KAPAL 1LINES PLAN
ROGIT BILLY DAICHI21090113120044
2014
VIII.2 Menentukan Geladak Agil (Forecastle Deck)
Geladak agil adalah geladak dibagian haluan kapal yang langsung terletak diatas
geladak utama. Ruangan yang ada dibawah geladak agil ini umumnya dipakai untuk
gudang, bengkel, & kadang-kadang untuk akomodasi anak buah kapal. Pada geladak
agil ini ditempatkan perlengkapan-perlengkapan kapal untuk berlabuh dan bertambat
seperti misalnya Anchor Winch, border-border, talitemali dan sebagainya. Tinggi
geladak agil sama dengan geladak kimbul yaitu berkisar antara 2,2 – 2,4 m.
Panjang Fore Castle Deck = (10% - 15% x Lpp) diukur dari FP
= 15% x 71.25
= 10.6875 m
Tinggi Forecastle Deck = (Interval 2,2 – 2,4)m dari Main deck
= 2,4 m yang diambil
BAB IX
DAFTAR PUSTAKA
1. Guldhammer, H. E., “FORMDATA: Some Systematically Varried Ship Forms and
their Hydrostatic Data”, Denmark : Danish Technical Press, 1962.
2. Wibawa, Ari dan Imam Pujo Mulyanto. 2012. Pengantar Ilmu Perkapalan.Semarang
: UPT UNDIP Press Semarang.
3. Rules of BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) Vol. II tahun 2013.