mpa 366 - maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara...

60
1 MPA 1/366 / 2017

Upload: others

Post on 17-Sep-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

1MPA 1/366 / 2017

Page 2: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

2 MPA 1/366 / 2017

Page 3: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

3MPA 1/366 / 2017

MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI JAWA TIMUR

MPA 1/366 / 2017

PENANGGUNG JAWAB:Drs. Syamsul Bahri, M.Pd.I

REDAKTUR:Dr. H. Musta’in, M.AgH. Ramin Abd. Wahid

H. Abd. Hadi ARH. Athor Subroto

H. HartoyoH. Ahmad Husein AR

Mahsun Zain, S.Ag, M.Si

PENYUNTING/EDITOR:Choirul Mustofa

SupriantoM. Hisyam

Syahriel MohiAnnie Athi’ah

DESAIN GRAFIS:Muhammad Munib

M. Tajuddin NurcholisNuris Setiahadi

M. Mufl in

FOTOGRAFER: Isnawati

Bagus BudimanRizki Diani

KORESPONDEN:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

ALAMAT REDAKSI:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

DITERBITKAN OLEH:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah fi nal. Namun berbagai ancaman, baik dari luar maupun dari dalam masih saja terjadi. Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara

Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa.Adanya ancaman­ancamam ini, dikhawatirkan bisa menjurus pada

terjadinya disintegrasi bangsa. Banyak hal yang dapat memicu hal tersebut. Semisal upaya­upaya yang ditujukan untuk mengganti ideologi Pancasila, dengan ideologi yang ekstrim atau liberal. Apalagi pemaksaan kehendak masih pula terjadi dimana­mana.

Masalah kesenjangan sosialpun juga belum bisa dipamungkasi secara apik. Di sisi lain, pelanggaran Hak Azasi Manusia masih memenuhi berita di media massa. Potensi konfl ik antar kelompok dan golongan juga kerapkali mencuat kepermukaan. Begitupun dengan isu makar atau penggulingan pemerintah yang sah, juga masih menjadi kabar hangat hingga saat ini.

Pembaca budiman, untuk merespon itu semua tak ada kata yang tepat untuk diucapkan selain kata “Selamatkan NKRI”. Dan itulah yang sengaja kami buat tema untuk rubrik Lensa Utama edisi ini. Ada empat orang pakar yang sengaja kami minta bicara seputar masalah tersebut.

Selain kami mewawancari KH. Abdusshomad Bukhori selaku Ketua Umum MUI Jawa Timur, kami juga sengaja menemui Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof. Dr. Abdul A’la, MA. Dari hasil wawancara dengan kedua tokoh tersebut, kami lengkapi pula dengan hasil perbincangan kami dengan KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH. MM (Ketua PWNU Jawa Timur) dan Nadjib Hamid, M.Si (Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur).

Oh ya.. di rubrik Serambi Madrasah ada liputan yang cukup menarik. MTsN Lawang Malang berhasil mendisain ‘Toilet Wisata’ dengan apik. Tak ada lagi kesan kumuh, kotor dan bau. Para siswanya telah menyulap sarana sanitasi ini berstandar bandara internasional. Tak heran jika orang­orang dari Yunani, Jerman, Th ailand, Filipina dan Malaysia melakukan studi bandung ke madrasah tersebut.

Tak kalah menariknya apa yang dilakukan oleh MTsN Bangil Pasuruan. Pihak madrasah merajut program adiwiyata yang dipadu dengan seni lukis. Pasalnya, siswa­siswinya kerap berlaga di ajang nasional dan bahkan internasional. Sebut saja misalnya gelaran yang bertajuk Th e 7th KAO Enveronment Painting Contest for Children, yang dihelat perusahaan multinasional KAO Jepang. Hasil liputannya bisa Anda baca di rubrik Inspirasi.

Anda juga bisa menyimak rubrik­rubrik lain yang isinya juga tak kalah menawan. Selamat menikmati sajian kami..

Teropong ------------------------------- 4Lensa Utama --------------------------- 5Lensa Khusus --------------------------- 17Keluarga -------------------------------- 21Agama ---------------------------------- 22Khotbah -------------------------------- 28Ta’aruf ---------------------------------- 30Bilik Santri ----------------------------- 32

Serambi Madrasah --------------------- 34Edukasi --------------------------------- 36Jelaja Ilmu ------------------------------ 42Syifa ------------------------------------ 46Annisa’ --------------------------------- 48Lintas Peristiwa ------------------------ 49Dunia Islam ---------------------------- 57Siswa Prestasi --------------------------- 43

Page 4: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

4 MPA 1/366 / 2017

Situasi memanas karena adanya perkara penistaan agama oleh Gubernur Patahana DKI, menim­

bulkan gangguan terhadap upaya membangun jalinan kerukunan antar umat beragama. Sebenarnya perbedaan suku, etnis, bahasa maupun agama tidak boleh menjadi halangan dalam merajut tali persaudaraan sesama anak bangsa. Sebagai landasan dari upaya menjalin sesama manusia adalah Al­Qur’an Surat Al­ Anbiya’ 107. Firman Allah ter se­but menegaskan bahwa tujuan Nabi Muhammad saw diutus adalah untuk me­ne barkan kasih sayang bagi seluruh umat manusia dan makhluk hidup yang lain.

Toleransi yang diajarkan Islam demi­kian kuat. Sehingga orang Islam dilarang memaki maki tuhan yang disembah oleh kaum paganisme (Al­An’am 108). Jika kepada tuhannya orang­orang musyrik saja dilarang, memaki, apalagi merusak tempat ibadah mereka. Mengapa mengolok­olok tuhan mereka dilarang? Jika larangan ini dilanggar, maka tuhannya orang­orang Islampun dicacinya. Demikian penjelasan mufasir Ibnu Katsir. Dengan begitu keya­kinan masing­masing pemeluk agama terlin dungi dari gangguan pemeluk agama lainnya.

Kebebasan beragama adalah hak asasi yang paling utama. Agar sebelum menentukan pilihannya benar­benar dipertimbangkan melalui akal sehatnya. Sebab akal merupakan kekayaan paling berharga. Sehingga manusia dibe baskan dari tuntutan beragama jika kehi langan akalnya. Yang dimaksud akal bukan semata­mata kecerdasan yang ber­sumber dari otaknya saja. Tetapi meliputi kecerdasan emosional, sosial dan spiritual. Dalam Islam disebut dengan al-fu’ad atau hati nurani. Dalam al­Qur’an surat Ali Imran ayat 190, orang yang arif dan tepat guna dalam menggunakan akal dan kalbunya dipanggil dengan predikat ulul albab.

Al­Qur’an, kitab suci yang diturun­

kan kepada Nabi Muhammad saw, meru­pakan hudan, petunjuk bagi seluruh umat manusia. Petunjuk bagi manusia bila diikuti akan membawa manfaat yang besar. Maka semua yang dilakukan manusia berdasarkan petunjuk tersebut hendaklah senantiasa membawa kema­slahatan bagi umat manusia. Perilaku yang membawa kemudlaratan tidak patut dilakukan. Maka tidak ada dalih apapun yang mengizinkan seseorang menebarkan ujaran kebenxiiam apalagi melakukan tindakan kekerasan.

Paham inklusivisme diharapkan dapat diikuti oleh semua kelompok agama apapun sekalipun banyak meng­hadapi tantangan. Hampir semua agama banyak terdapat kelompok pengikut yang berpandangan hanya agamanyalah yang benar. Semua salah dan akan masuk neraka. Kelompoknya sendiri yang akan masuk surga. Klaim kebenaran seperti ini menjadi arus keras. Hampir pada semua agama, pengikutnya sebagian besar berpendirian seperti itu.

Dalam memahami kitab suci khu­susnya al­Qur’an diperlukan kehati­hatian dan penguasaan materi yang komprehensip. Perlu disadari betapa pentingnya mengkaji al­Qur’an secara utuh dalam rangka membangun kerukunan dan perdamaian. Bila ditemukan pemahaman terhadap ayat­ayat al­Qur’an yang berseberangan dengan visi ukhuwah dan kerukunan, perlu dicari interpretasi yang benar dari para mufasir dan ulama salafussalih. Misalnya dalam memahami al­Qur’an, surat al­Baqarah ayat 120, tentang apa yang dimaksud dengan firman Allah, “Tidak akan rela orang-orang Yahudi dan Nasrani sehingga kalian mengikuti pendirian mereka”. Ayat tersebut tidak bisa dimaknai secara umum begitu saja.

Dengan memperhatikan faktor teologis dan historis, ayat diatas mempunyai makna khusus.. Jika menilik asbab al-nuzul, ayat diatas berkaitan dengan perubahan arah kiblat dari

Baitul Makdis ke Baitullah di Mekah al­Mukarromah yang terjadi pada tahun kedua hijriyah. Sesudah turun ayat 144 surat al­Baqarah tentang perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah di Masjidil Haram, orang­orang Yahudi dan Nasrani menginginkan agar Nabi Muhammad saw dan pengikutnya tetap menjadikan Baitul Makdis di Yerusalem sebagai kiblat dalam menjalankan sha­latnya. Tetapi Allah mengingatkan dengan firman­Nya dalam al­Qur’an, surat al­Baqarah ayat 120. Bahwa sekali pun keinginan mereka diikuti orang­orang Yahudi dan Nasrani itu tetap saja hatinya tidak rela sebelum umat Islam mengi kuti seluruh tatacara syari’at agama mereka.

Sekalipun perbedaan antar pemeluk agama selalu ada karena perbedaan syari’atnya, sifat toleransi harus tetap dijaga. Ujaran kebencian dari pemeluk agama yang satu terhadap pemeluk agama yang lain harus dihindari. Sebenarnya ketiga agama tersebut termasuk agama samawi yang bersumber dari wahyu Allah swt. Bahkan disebut juga sebagai agama Ibrahimi. Orang­orang Yahudi adalah kaum Bani Israil, keturunan anak­anak Nabi Ya’kub as, cucu dari Nabi Ibrahim as. Mereka adalah pengikut Nabi Musa as yang diberi Kitab Taurat dari Allah swt. Agama Nasrani mengikuti Nabi Isa as keturunan Nabi Ibrahim as dari jalur putranya Nabi Ishaq. Sedang agama Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad saw keturunan Nabi Ismail putera Nabi Ibrahim as.

Mengingat antar ketiga agama tersebut berasal dari rumpun yang sama yaitu sama­sama dari keturunan Nabi Ibrahim as maka suatu keniscayaan untuk menjaga kerukunan dan kesatuan. Toleransi antar umat beragama ini diharapkan dapat terwujud dengan mengembangkan inklusivisme dan sikap terbuka serta bersedia melakukan dialog antar mereka dalam rangka merajut tali ukhuwah. •RAW

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamuberbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu

disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(Al-Hujurat : 13)

TEROPONG

Page 5: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

5MPA 1/366 / 2017

Meski telah disepakati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dinyatakan final, namun masih saja ada kelompok-kelompok yang berusaha merongrongnya. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya benturan antar elemen

bangsa. Sungguh disayangkan, di usia Kemerdekaan RI yang ke 72 tahun ini hal semacam itu masih saja terjadi.

Perdebatan antara Pancasiladan Islam Sudah Final

NKRI HARGA MATI

Meski telah disepakati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dinyatakan final, namun masih saja ada kelompok­kelompok yang

berusaha merongrongnya. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya benturan antar elemen bangsa. Sungguh disa­yang kan, di usia Kemerdekaan RI yang ke 72 tahun ini hal semacam itu masih saja terjadi.

Menurut KH. Abdusshomad Bukhori, semestinya dengan angka usia seperti itu membuat para elemen bangsa ini bersikap lebih dewasa. Sehingga segala perbedaan bisa dikomunikasikan dengan baik, tanpa harus menimbulkan benturan antar sesama anak bangsa.

Masih terjadinya perbedaan tajam antar elemen bangsa tersebut, lanjut Ketua Umum MUI Jawa Timur ini, disinyalir adanya kesalahan dalam mengelola konflik selama ini. Padahal dengan dasar negara Pancasila, seharusnya mampu mempersatukan semua kelompok dan golongan. “Dengan makin menguatnya benturan yang terjadi, saya kira selama ini ada pemaknaan yang salah terhadap Pancasila,” simpulnya.

Munculnya benturan antar kelompok fundamentalisme, liberalisme dan sekulerisme yang mencuat akhir­akhir ini, ulas Kiai Shomad, merupakan buah pengaruh faham dari luar. Tentunya Indonesia harus kembali kepada kesepakatan awal yakni ideologi Pancasila. Sebab kini tengah terjadi semacam

penghkhianatan terhadap konsesnsus. Negarawan, politisi, tokoh agama dan kaum intelektual, seharusnya mereka berpikir jernih untuk menyelamatkan negeri ini dari faham­faham yang bertentangan dengan Pancasila. “Kalau ingin menyelamatkan negeri ini, maka yang harus dilakukan adalah memaknai Pancasila secara benar,” tandasnya.

Kiai Shomad menolak adanya wacana yang membenturkan Pancasila dengan ajaran agama – khususnya Islam. Sebab perdebatan antara Pancasila dan Islam sudah final. Jadi tidak ada pertentangan antara dasar negara Indoensia dengan Islam. Sebab secara material Pancasila itu sudah sesuai dengan ajaran Islam. “Apalagi Pancasila merupakan hasil konsesus dan diskusi panjang yang dipelopori para Kiai dan ulama’,” tegasnya.

Dirinya juga tak sepakat jika dalam pemaknaan Pancasila justru menyisihkan nilai­nilai agama. Jadi, jangan ada kelompok yang menolak jika kemudian muncul Perda Islam. Ini merupakan sebuah kewajaran. Sebab 88,2 persen penduduk Indonesia adalah Muslim. “Dan ini tidak bertentangan dengan sila dalam Pacasila khususnya sila pertama,” ujar lelaki kelahiran Mojokerto 3 April 1943 ini.

Mantan Ketua Jam’iyyah Qurro’ wal Huffad Pusat ini menghimbau, agar jangan ada upaya mengotak­atik Pancasila. Sebab disinyalir ada upaya dari beberapa pihak yang berusaha memeras Pancasila menjadi Trisila hingga hanya menjadi

Page 6: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

6 MPA 1/366 / 2017

Ekasila. “Pancasila harus tetap dijaga seperti sediakala, yakni lima sila,” ucapnya serius.

Menurutnya, sila dalam Pancasila memiliki makna yang saling berkaitan satu sama lain. Atau dalam istilah ilmu tafsir ada semacam munasabah atau korelasi antar sila. “Jadi tidak bisa Pancasila itu diperas­peras. Jika dila­kukan, pasti akan meniadakan sila yang lain,” urainya. “Ini tentu sangat bahaya di tengah ancaman nyata yang sewaktu­waktu bisa membahayakan negara ini,” tukasnya mewanti­wanti.

Menurut pengamatannya, di era globalisasi memang ada ancaman yang merongrong eksistensi negara ini. Sebut saja liberalisme, fundamentalsime dan komunisme. Liberalisme mengajarkan faham kebebasan tanpa batas. Sedang­kan fundamentalisme pada satu titik bisa melahirkan terorisme. Adapun komu­nisme merupakan faham berba haya yang pernah berusaha melakukan kudeta.

Melihat ancaman seperti itu, katanya, tentu sangat tidak tepat jika mencap aksi demo besar­besaran umat Islam untuk menyampaikan aspirasi beberapa waktu yang lalu di Jakarta dianggap mengancam NKRI – apalagi makar. “Justru yang

menjadi ancaman sesungguhnya ada lah liberalisme ekonomi dengan mengusa­hakan aset negara kepada pihak asing,” ungkap ayah empat anak ini.

Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 3 menyatakan, bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar­besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pada ayat 2 juga mene gaskan, bahwa cabang­cabang pro ­duksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Berpijak dari pasal ini tentu aset­aset negara harus dijaga dan diselamatkan. “Negara harus memaksimalkan pengelolaan agar kemak­muran rakyat cepat terpenuhi,” pintanya.

Terkait kunci kemakmuran, al­Qur’an telah mengingatkan melalui surat al­A’raf ayat 96. Dalam ayat ini, Allah secara gamblang menyebutkan bahwa jika penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, niscaya keberkahan dari bumi dan langit diturunkan. “Seandainya ayat ini menjadi dasar para pengambil kebijakan baik di eksekutif maupun di legislatif, tentu produk kebijakan yang dihasilkan akan luar biasa,” paparnya.

Sayangnya, ada semacam cibiran ketika dalam diskusi formal dimunculkan ayat­ayat al­Qur’an. Yang lebih parah lagi, orang yang berpendapat berdasarkan al­

Qur’an dianggap anti Bhineka Tunggal Ika dan dicap sebagai kelompok radikal. Yang membuat Kiai Shomad masygul, dalil kitab suci bukan merupakan sumber ilmu karena tidak dihasilkan

KH. Abdusshomad Bukhori

Ketua Umum MUI Jawa Timur

Sila dalam Pancasila memiliki makna yang saling berkaitan satu sama lain. Atau dalam istilah ilmu tafsir ada semacam munasabah atau korelasi antar sila. “Jadi tidak bisa Pancasila itu diperas-peras. Jika dilakukan, pasti akan meniadakan sila yang lain,” urainya. “Ini tentu sangat bahaya di tengah ancaman nyata yang sewaktu-waktu bisa membahayakan negara ini.

KH. Abdusshomad BukhoriKetua Umum MUI Jawa Timur

Page 7: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

7MPA 1/366 / 2017

dari penelitian. “Padahal sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,” ungkapnya.

Jika umat Islam diperlakukan seperti ini, dia sangat khawatir Indonesia tidak akan bisa mewujudkan cita­cita sebagai negara yang sejahtera. Sebagai umat mayoritas, tentu memiliki posisi yang penting dalam mementukan arah pembangunan negeri ini. “Saya adalah orang yang lahir tahun 1940an dan telah banyak menyaksikan sejarah perjalanan bangsa ini. Selama negara kurang memperhatikan umat Islam, jangan pernah berharap datangnya kemakmuran,” tandas Imam Besar Masjid al­Akbar Surabaya ini.

Prof. Dr. Abdul A’la, MA lebih menyoroti diskursus antara negara dan agama yang akhir­akhir ini mencuat. Namun baginya, hal semacam itu tak perlu terlalu dikhawatirkan. Meski demikian, dirinya mengingatkan agar

Kiai Abdusaalam kemudian lahir tokoh seperti KH. Wahab yang memiliki cita­cita seperti para pendahulunya.

Pada awal abad 20 misalnya, KH. Wahab Hasbullah mendirikan Nahdlatul Wathan dan Tasfirul Afkar. Cucu Kiai Abdussalam ini juga turut membidani lahirnya NU bersama KH. Hasyim Asy’ari. Adapun tujuannya hanya satu; yakni Nusantaa terbebas dari penjajah. Dan setelah Proklamasi Kemerdekaan, NU mengeluarkan Resolusi Jihad sebagai dukungan kepada republik untuk melawan tentara NICA (Belanda) yang datang membonceng tentara Sekutu. “Inilah salah satu wujud nyata dukungan ulama’ terhadap eksistensi NKRI,” tukas A’la. “Sebab NKRI dengan dasar Pancasila memang sebuah proses ijtihad panjang yang sudah final,” tambahnya.

Menurut A’la, jika merujuk pada sisi sejarah masa awal Islam, Rasulullah sendiri tidak pernah menyebut Madinah sebagai Negara Islam, melainkan hanya Negara Madinah atau Mitsaq Madinah (Piagam Madinah). Piagam tersebut mengikat tidak hanya bagi masyarakat Madinah yang Muslim, tapi juga non Muslim. Inilah penghargaan kemajemukan yang

hal itu tetap harus diwaspadai. Semisal munculnya wacana negara khilafah yang sengaja dihembuskan kembali oleh sebagian kelompok.

Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya ini meyakini, bahwa selama ormas mainstream seperti Nahdlatul Ulama dan Muhamamdiyah masih eksis, wacana negara khilafah pasti akan menguap dengan sendirinya. “Sebagai penyokong berdirinya republik ini, mereka pasti akan turut membentengi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegasnya meyakinkan.

Terbukti, ketika muncul gerakan Darul Islam (DI)/Tentara Islam Indonesia (TII) pada masa awal kemeredekaan, para ulama’ dari kedua ormas dan ormas yang seideologi dengan mereka tidak mendukung. Sebab bagi mereka, NKRI dengan dasar Pancasila sudah final dan merupakan harga mati.

Berbicara NKRI, tutur Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini, sejak awal para ulama’ sudah menyepakatinya. Banyak contoh yang menguatkan state­men ini. Mulai dari masa Dipo negoro, Kiai Mojo, Kiai Abdussalam, hingga sejak Indonesia sebelum merdeka. Dari

Rasulullah sendiri tidak pernah menyebut Madinah sebagai Negara Islam, melainkan hanya Negara Madinah atau Mitsaq Madinah (Piagam Madinah). Piagam tersebut mengikat tidak hanya bagi masyarakat Madinah yang Muslim, tapi juga non Muslim. Inilah penghargaan kemajemukan yang dicontohkan Rasulullah. “Kalaupun ada Yahudi yang ketika itu diusir, itu bukan faktor agama atau perbedaan budaya. Tapi karena mereka berusaha mengkudeta pemerintahan yang sah.

Prof. Dr. Abdul A’la, MARektor UIN Sunan Ampel Surabaya

Prof. Dr. Abdul A’la, MA

Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

Page 8: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

8 MPA 1/366 / 2017

dicontohkan Rasulullah. “Kalaupun ada Yahudi yang ketika itu diusir, itu bukan faktor agama atau perbedaan budaya. Tapi karena mereka berusaha mengkudeta pemerintahan yang sah,” tandasnya.

Berpijak pada Piagam Madinah inilah, dirinya merasa heran jika kini men cuat kembali pro kontra tentang sistem pemerintahan Islam dan sistem peme rin tahan negara bangsa. Dia men­sinyalir, ada tiga kemungkinan yang mela tar belakanginya. Pertama, para penggagas Negara Islam itu memang tidak memahami Islam secara utuh. Kedua, hanya skedar ikut­ikutan. Dan ketiga, bermotif politik yang ujung­ujungnya hanya memperebutkan kekuasaan.

Jika membandingkan negara berpen­duduk Muslim mayoritas di belahan dunia lain, Indonesia merupakan negara paling aman. “Bahwa masih banyak kekurangan di berbagai bidang, tidak harus menjadikan agama sebagai landa­san melakukan perlawanan terha dap negara yang sah,” tandas lelaki kelahiran Sumenep 5 September 1957 ini.

Dirinya berharap, agar tidak terjadi adu domba pemerintah dengan rakyat. Baginya, pendukung atau bukan pendu­kung pemerintah saat ini, tapi the real presiden adalah Joko Widodo. Kalaupun ada ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah saat ini, sudah menjadi kewajiban seluruh elemen bangsa untuk memberikan masukan yang positif. Di sisi lain, pemerintah juga berkewajiban untuk segera mewujudkan cita­cita Indonesia yang adil dan makmur. “Jadi pemerintah harus betul­betul berkomitmen untuk melayani masyarkat,” harapnya.

Penulis buku ‘Melampaui Dialog Agama’ inipun sangat menyayangkan sikap sebagian masyarakat yang mudah mencela orang lain, hingga maraknya penyebaran berita bohong atau hoax. Menurutnya, inilah salah satu dampak negatif dari globalisasi, neoliberalisme dan neo kapitalisme. “Sejatinya, dengan dasar Pancasila dan agama yang kuat, kita tidak akan mudah terpengaruh dan bisa membentengi diri,” tukasnya.

Di sisi lain, perkembangan pesat teknologi informasi saat ini juga tidak diimbangi dengan tingkat kesadaran pemanfaatannya. Sebab sebagain besar masya rakat hanya berperan sebagai pengguna atau user dari produk tekno­logi. Jadi seolah sendi kehidupan diatur oleh teknologi sehingga manusia ibatar robot yang tidak memiliki kuasa

menga tur kehidupannya.Berangkat dari sini, seharusnya

bangsa Indonesia bangkit dan menguasai peradaban. Tidak justru malah dihege­moni oleh peradaban global. Dengan berdiri sejajar dengan bangsa­bangsa lain, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi simpul peradaban. Apalagi dunia pendidikan kian membaik. “Jadi tinggal bagaimana memperkuatnya saja,” kata suami Dra. Psi. Nihayatus Sa’adah ini.

Sudah saatnya, lembaga pendidikan di Indonesia mengembangkan teknologi tak terkecuali Perguruan Tinggi Agama Islam. Agar bangsa ini betul­betul memiliki kekuatan mumpuni dalam bidang sains, teknologi dan menguasai bidang informasi. Dan pemerintahpun harus mendukung perguruan tinggi untuk melakukan riset­riset dengan penyediaan dana yang cukup.

Di atas semua itu, lembaga pendidikan harus benar­benar menjadi pusat pem­bentukan karakter anak bangsa. Jadi, institusi pendidikan tak sekedar menjadi alat mentrasfer ilmu pengetahuan, tapi juga harus melakukan transformasi penanaman nilai­nilai kecerdasan spiritual dan emosional. “Sehingga makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, menjadikannya makin berakhlak mulia serta memiliki nasionalisme tinggi,” pungkasnya.

•Laporan: Suprianto (Surabaya).

Page 9: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

9MPA 1/366 / 2017

Menurut KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH. MM, saat ini memang tengah

berkembang aliran­aliran dalam Islam yang mengacak­acak konsep Islam yang rahmatan lil’alamin tersebut. Sebut saja misalnya aliran Islam fundamentalis. Di sisi lain, juga ada gerakan Islam liberal. “Gerakan ini bertujuan menghilangkan kesucian dan kesakralan ajaran agama,” ungkapnya.

Ketua PWNU Jawa Timur ini lantas mengutip salah satu statemen seorang pentolan Islam Liberal yang menyatakan, bahwa kitab suci al­Qur’an sama saja dengan komik. Kelompok ini juga kerap mem­pertanyakan fungsi Hadits sebagai salah satu sumber ajaran Islam yang dinilai kadaluarsa. “Statemen semacam itu, tak saja melukai hati umat Islam. Tapi juga mengancam keutuhan NKRI. Sebab sasaran mereka bukan cuma warga Muslim,” ulasnya.

Hubungan Islam dan negara, sudah tak perlu diperdebatkan kembali. Jikapun ada sekelompok umat Islam yang memperdebatkannya lagi, maka kelompok, faham, atau aliran tersebut yang justru perlu dikoreksi. Oleh karenanya, untuk mempertahankan kaitan negara

dan Islam, umat Islam harus mengembangkan agama yang rahmatan lil’alamin.

JANGAN TERSERET ARUS LIBERALISME DAN RADIKALISME

Menegakkan Islam Moderat

Fakta pendukung lainnya, bahwa akhir­akhir ini ada sebuah gerakan yang ingin membuat masyarakat – khususnya warga NU – tidak lagi percaya kepada ulama’ dan Kiai. Targetnya, agar kecintaan masyarakat terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi kendor. Sebab para ulama’ dan Kiai selalu menyatakan dimana­mana bahwa NKRI adalah harga mati.

Pengasuh Pesantern Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini meng himbau, agar masyarakat dan warga NU tidak terseret arus liberalisasi, kapitalisasi dan euforia kalangan radikal dan sempit dalam mengartikan agama. “Umat Islam jangan sampai terseret ke dalam euforia radikal dan keras yang tidak sesuai dengan prinsip kemasyarakatan,” tegasnya. “Sebab kita sudah diajarkan prinsip keagamaan yang rahmatan lil’alamin dan sikap bermasyarakat yang tasamuh dalam bingkai NKRI,” imbuh Ketua PWNU dua periode ini.

Kiai Mutawakkil menjelaskan, bahwa misi NU adalah menegakkan Islam moderat. Yakni sebuah ajaran yang menekankan pada prinsip tawasuth (moderat), tasamuh (tole ran), tawazun (berimbang), al­‘adalah (menegakkan keadilan), dan amar makruf nahi mungkar. “Selama kita memahami secara utuh tentang NU, baik sebagai organisasi keagamaan maupun organisasi kemasyarakatan, pasti tidak akan terjebak ke dalam permainan radikalisme,” tukasnya menggaransi.

Mantan Ketua Rabitha Ma’ahid Islamiyah (RMI) inipun mengi ngatkan akan pentingnya setrategi dalam menegakkan amar makruf nahi mungkar. Hal ini sudah digariskan para pendiri NU melalaui khittah NU 1926; yakni mabadi’ khaira ummah dan qanun asasi. “Ini yang harus dipatuhi bagi seluruh warga Nahdliyin,” ucapnya mengingatkan.

Sedangkan untuk mengantisipasi ruang gerak kelompok fundamen­

Page 10: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

10 MPA 1/366 / 2017

menurut lelaki kelahiran Probolinggo 22 April 1959 ini, kelompok tersebut sudah memasuki berbagai sendi kehidupan; mulai dari politik, ekono mi dan sosial budaya. Aliran ini menyua rakan kebebasan tanpa batas.

Ironisnya lagi, liberalisasi dalam media khususnya media sosial itu mendorong seseorang atau kelompok membuat berita bohong. Tujuannya untuk mengadu domba ormas keaga maan satu dengan yang lain, agama dengan agama, etnis dengan etnis. Bahkan kelompok ini mengadu domba antara rakyat dengan pemerintah.

Diakuinya, NU turut menjadi sasaran utamanya. Sebab NU selama perjalanan bangsa menjadi mediator antara kepentingan pemerintah dengan masyarakat. Itulah yang menjadikan Indonesia selama ini aman. “Namun NU juga tak segan­segan mengkritik pemerintah kalau kebijakannya tidak pro rakyat,” tegasnya.

Jika membandingkan ke luar negeri, banyak negara berpenduduk Muslim yang mengalami perang saudara. Hal ini terjadi karena tak ada unsur civil society yang memiliki culture yang kuat dan menancap di negara tersebut. Sehingga ketika negara memiliki keinginan yang berbeda dengan rakyat, pasti menyu­lut tabrakan antara kekuatan negara dengan rakyat. Bahkan mereka tak segan memuntahkan peluru untuk perang

saudara. “Yang mengerikan, rakyat sendirilah yang jadi korban. Tentu hal ini tidak kita inginkan terjadi di bumi Indonesia,” harapnya.

PWNU Jatim juga mengecam terkait kemunculan gambar palu arit pada sebuah masjid di Pamekasan. Ini terjadi saat kunjungan Rais Syuriah PBNU KH. Makruf Amin bebera waktu lalu. Kiai Mutawakil meminta kepolisian segera mengusut pelaku yang mencorat­coret dinding kamar mandi masjid dengan logo identik Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut. “Kalau itu benar, jelas harus diusut secara tuntas,” pintanya.

Bangsa Indonesia wajib hukumnya meyakini adanya Tuhan sesuai sila pertama Pancasila. Ditandaskannya pula, Pancasila merupakan produk konsensus seluruh elemen pendiri negara ini. Jadi siapapun yang hendak hidup di bumi pertiwi ini, harus percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa sesuai keyakinan masing­masing. “Bagi yang tidak mau berTuhan seperti Komunis, di Indonesia bukan­lah tempatnya,” tukas suami Nyai Hj.

KH. Moh. HasanMutawakkil Alallah, SH. MM

Ketua PWNU Jawa Timur

talisme dan liberalisme, katanya, kita terlebih dahulu harus memahami ciri­ciri dan bentuknya. Hingga hari ini telah terdeteksi 125 kelompok radikal di Indonesia. “Radikalisme merupakan kelompok keras yang bisa melahirkan terorisme. Adapun bentuk gerakan funda mentalisme, mereka kerapkali membenturkan antara negara dan Islam,” ulasnya.

Mengenai ciri­ciri dari gerakan tersebut, kata Mutawakkil, mereka kerapkali membid’ahkan dan meng­kafir­kafirkan kelompok lain. Ada lagi kelompok yang kegemarannya itu menghina beberapa keluarga Rasulullah SAW dan para sahabat. “Mereka semua tahunya Islam itu dari luarnya saja, tanpa mengetahui bagaimana sistem budaya dan kultur Indonesia,” kritikya.

Di sisi lain, sambungnya, ada pula kelompok yang ingin mengganti NKRI dengan sistem khilafah. Mereka menganggap para penentang khilafah sebagai golongan bughat (pem berontak atau penentang). Sebab para penentang khilafah lebih memilih Pancasila sebagai dasar negara. “Anehnya, Pancasila sebagai dasar negara mereka tolak. Tapi Pancasila yang ada di uang kertas mereka terima,” tuturnya bernada canda.

Kiai Mutawakkil merasa miris melihat perjuangan atas nama agama yang dicampuraduk dengan kepen tingan politik kekuasaan yang kini kian marak. Yang tampak keper mukaan adalah movement political of Islam. Kemasannya agama, tapi isinya adalah gerakan politik. “Inilah yang membuat atmosfer Indonesia semakin panas. Gerakan ini muncul karena faktor pengaruh gerakan transnasional,” paparnya.

Masalah­masalah semacam inilah yang harus kita antisipasi secara bersama­sama. Ini sudah menjadi tugas kita bersama. Sebab para pendiri bangsa ini adalah ulama’ dan masyayikh yang sudah menyatakan bahwa NKRI final, bela Tanah Air itu wajib hukumnya. “Jadi, menjaga keutuhan NKRI menjadi fardu ‘ain bagi setiap Muslim,” tandasnya.

Yang tak kalah bahayanya dari radikalisme, adalah liberalisme. Sebab

Misi NU adalah menegakkan Islam moderat. Yakni sebuah ajaran yang menekankan pada prinsip tawasuth (moderat), tasamuh (tole-ran), tawazun (berimbang), al-‘adalah (menegakkan keadilan), dan amar makruf nahi mungkar. “Selama kita memahami secara utuh tentang NU, baik sebagai organisasi keagamaan maupun organisasi kemasyarakatan, pasti tidak akan terjebak ke dalam permainan radikalisme.

KH. Moh. HasanMutawakkil Alallah, SH. MMKetua PWNU Jawa Timur

Page 11: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

11MPA 1/366 / 2017

Muhibbatul Lubabah ini menandaskan.Sementara itu, Nadjib Hamid, M.Si

juga mengamati persoalan intoleransi beragama yang akhir­akhir ini kian menghangat. Tak heran jika Presiden RI Joko Widodo beberapa kali mengundang para pemimpin ormas keagamaan untuk mendiskusikannya. Namun dirinya tidak setuju jika demo besar­besaran atas dugaan kasus penodaan agama yang membelit Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama dikaitkan dengan sikap intoleransi.

Menurut Wakil Ketua PW Muhamma­diyah Jawa Timur ini, apa yang disuarakan oleh umat Islam yang melakukan aksi beberapa kali itu merupakan sebuah ekses dari keangkuhan dan ketidakadilan semata. “Ekses ini tidak bisa dianggap seba gai sikap intoleransi,” ucapnya serius.

Lantaran itulah, dirinya sangat menyayangkan respon dari aparat kepolisian pasca demo besar­besaran pada 2 Desember tahun lalu. Salah satunya adalah mendata Kiai dan ustadz di beberapa daerah. Adanya upaya pendataan Kiai dan ustadz inilah, yang justru bisa memunculkan berbagai kecurigaan di kalangan masya rakat. Itu seolah mengulang seja rah kelam masa

Nadjib Hamid, M.Si

Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur

lalu di mana aparat mendata orang­orang yang dituduh sebagai anggota Komando Jihad. Apa yang menimpa para Kiai pada peristiwa Pemberontakan PKI tahun 1948 dan 1965, juga diawali dengan pendataan seperti itu. “Jika respon pemerintah dalam menye lesaikan persoalan sema cam itu, tentu sulit memperoleh keper cayaan dari masyarakat,” tukas Nadjib mengingatkan.

Meski demikian, diakuinya dirinya bukanlah pendukung demo besar­besaran di Jakarta. Di sisi lain, dia tak setuju jika ada orang yang berbuat semena­mena. Apalagi jika yang melaku­kannya adalah sekelompok minoritas. “Begitupun sebaliknya. Saya juga tidak setuju jika kelompok mayoritas bertindak seenaknya kepada kaum minoritas,” tuturnya.

Mantan Sekretaris Umum PWM Jatim tiga periode ini menduga, mulai maraknya aksi intoleransi antar umat

Ketidakadilan ekonomi dan hukum itulah pemicu utama kegaduhan politik di negeri ini. Namun sayangnya, praktik tersebut didiamkan pemerintah. Dan pemerintah justru lebih sibuk mengatasi ekses kegaduhan itu ketimbang mengatasi masalah utamanya. Dalam waktu bersamaan, para kapitalis dibiarkan bebas menguasai aset-aset setrategis, terutama lahan tanah.

Nadjib Hamid, M.SiWakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur

Page 12: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

12 MPA 1/366 / 2017

beragama salah satunya dipicu oleh faktor ketidakadilan sosial. Sebagaimana pernah dilansir Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam suatu kesempatan, kini terjadi ketimpangan ekonomi yang luar biasa di negeri ini.

Menurut Nadjib, ketidakadilan ekonomi dan hukum itulah pemicu utama kegaduhan politik di negeri ini. Namun sayangnya, praktik tersebut didiamkan pemerintah. Dan pemerintah justru lebih sibuk mengatasi ekses kegaduhan itu ketimbang mengatasi masalah utamanya. Dalam waktu bersamaan, para kapitalis dibiarkan bebas menguasai aset­aset setrategis, terutama lahan tanah. “Tambak­tambak di tepi pantai utara laut Jawa, tanah­tanah di kota dan jalur lalu lintas utama, umumnya sudah dikuasai para pemilik modal,” bebernya serius.

Diapun mencontohkan, bahwa seiring dengan perubahan tata ruang di tengah kota seperti Surabaya berimplikasi pada melambungnya harga tanah. Bagi para pemilik asal atau pribumi tentu saja tidak mampu menambah lahan. Di lain pihak, merekapun tidak bisa mempertahankan lahan miliknya lantaran besarnya beban pajak yang ditanggung.

Setali tiga uang, hal itu juga dirasakan pemilik tambak di daerah. Tanpa proteksi dari pemerintah, mereka tidak berdaya lagi membiayai perawatan tambaknya dan terpaksa harus melepasnya kepada siapa saja yang mampu membelinya. Dan para pembelinya tidak lain adalah segelintir orang berduit. Karena itu, jangan heran jika sebagian besar tanah tambak di sepanjang pantai Laut Jawa, mulai Banyuwangi hingga Semarang sudah dikuasai para kapitalis. “Saya kira harus ada perubahan yang fundamental. Tidak boleh lagi ada perubahn tata ruang yang semena­mena,” imbuhnya.

Mantan anggota KPUD Jawa Timur ini tak bisa membayangkan kega­duhan yang akan terjadi jika hal itu terus berkelanjutan. Dalam konteks lepasnya lahan tambak, mungkin saat ini dampaknya belum terlalu terasa. Sebab pemilik asal masih diperkenankan mengelolanya. Namun jika pemilik baru

mereklamasi tambaknya menjadi kawasan hunian di sepanjang pantai Laut Jawa, tanpa pemerintah mampu mencegahnya, kegaduhan akan terjadi dan eskalasinya berlipat daripada yang terjadi pada kasus penodaan agama di Jakarta.

Di tengah suasana tidak berdaya, masyarakat bawah jadi gampang marah dan mudah diadu domba. Nadjib mengibaratkan rumput kering yang jika disulut api sedikit saja langsung terbakar semua. “Jadi bisa dipahami jika kini masyarakat seolah enteng mencaci maki siapa saja yang berbeda, termasuk pemimpinnya,” paparnya.

Hal tersebut tentu bisa membuat negeri ini makin tidak kondusif. Jika situasi ini berlarut­laurt bisa mengancam eksistensi NKRI sendiri. Lantaran itulah, dalam situasi apapun yang dirasakan

masyarakat, negara harus hadir dengan kebijakan yang berpihak kepada mereka. “Jangan malah rakyat disuruh bersaing dengan para kapitalis. Pasti rakyat tersingkir,” imbuhnya.

Pemerintah harus mengambil langkah dengan membatasi kepemilikan aset. Sebab disinyalir, banyak aset­aset yang sebenarnya milik negara justru dikuasai pemilik modal. Selain itu, para pengambil kebijakan juga harus sadar bahwa apa yang dilakukan sementara orang yang dituduh tidak toleran itu, sejatinya hanya ingin mempertahankan diri di tengah ketidakpastian politik. “Sudah menjadi kebutuhan mendesak saat ini untuk melakukan penguatan jihad ekonomi dan jihad konstitusi,” tandasnya.

•Laporan: Suprianto (Surabaya).

Page 13: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

13MPA 1/366 / 2017

LIPUTAN KHUSUS

Untuk itulah, dia berharap agar masyarakat secara bersama­sama mengembalikan esensi agama yang sebenarnya; yakni memanusiakan manusia. “Kita harus

memaknai agama dalam upaya menjaga diri sendiri dan orang lain. Juga memperbaiki diri dan menata lingkungan dan semua kehidupan,” ulasnya. “Oleh karenanya, semua umat beragama agar senantiasa menjaga kerukuman umat. Ini supaya persatuan bangsa Indonesia tetap terjaga,” katanya penuh harap.

Pada acara Rakernas yang bertajuk ‘Layanan Ber­martabat Makin Dekat dengan Umat’ tersebut, Menag juga mengatakan bahwa Rakernas merupakan forum tahu­nan untuk membahas berbagai isu strategis yang terkait dengan pelayanan umat beragama.  “Di forum inilah kita akan membahas isu­isu strategis terkait dengan dinamika perkem bangan yang ada, serta harapan­harapan umat beragama terhadap Kementerian Agama,” paparnya.

Diantara isu setrategis tersebut, adalah bagaimana layanan bermartabat itu bisa semakin dekat kepada umat. Hal ini bisa ditempuh melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), pelayanan berbasis daring dan e-government. “Jadi tidak hanya transparansi dan akuntabilitas saja yang kita wujudkan. Namun juga upaya untuk mendekatkan kepada umat,” tandasnya.

Maka diharapkan bagaimana layanan keagamaan melalui rumah­rumah ibadah bisa dilakukan dengan baik. Jangan

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memang sangat konsen pada masalah keagamaan dan keIndonesiaan. Apalagi misi utama Kementerian Agama adalah untuk meningkatkan kualitas keagamaan dan menjaga ke-Indonesiaan agar tidak runtuh. “Kita mengemban

misi bagaimana agar kualitas kehidupan keagamaan masyarakat lebih baik. Begitupun dengan pendidikan keagamaan dan kerukunan antar umat beragama,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Rakernas Kemenag 2017 di penghujung Januari lalu.

Mengembalikan Esensi Agamadiantara Kemajemukan Indonesia

sampai rumah­rumah ibadah digunakan untuk kepentingan politik. Apalagi menjadi ajang ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong. Disamping itu, para tokoh agama diharapkan pula untuk lebih mengedepankan moderasi agama.  Sebab hanya Islam moderat yang bisa menjaga Indonesia dan bukan praktek keagamaan yang ekstrim. “Sikap moderasi ini tidak mengganggu aqidah kita dalam beragama,” jelasnya.

Page 14: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

14 MPA 1/366 / 2017

Kita tak ingin jika agama dipolitisir dan dijadikan pemecah­belah kesatuan. Sebagaimana nasib yang dialami negara­negara lain di mana agama justru dija­dikan alat untuk memecahbelah sesama, agama dipolitisasi dan diperalat. “Sebagai akibatnya, nilai persaudaraan sebangsa dan persaudaraan sesama umat manusia lalu tergerus dan bahkan terkikis justru karena alasan agama,” paparnya.

Hanya dengan faham keagamaan yang moderatlah, sambung Menag Lukman Hakim Saifuddin, nilai­nilai keaga maan yang merupakan warisan para pendahulu kita bisa dijaga, dipe­lihara, dirawat dan dikembangkan di masa­masa mendatang. “Untuk itulah, kita sebagai kelompok moderat harus speak up mengisi ruang­ruang publik dan medsos,” ujarnya.

Melalui pidato pembukaan Rakernas yang diselenggarakan di ‘Mercure Conven tion Center’ Ancol Jakarta itu pula Menag menyampaikan, bahwa kua­litas kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara di Indonesia harus lebih baik lagi ke depannya. “Kami mengajak semua pihak untuk selalu membicarakan, mengedepankan dan menekankan per­lunya mengembalikan agama pada esensi yang seharusnya,” pintanya. “Hakekat agama sejatinya adalah mem beri dan bukan menuntut. Maka kita jangan banyak lagi menuntut, tetapi kita harus memperbaiki dan memberi,” urainya menambahkan.

Lukman Hakim Saifuddin berha­rap, agar setiap jajaran dapat melakukan perubahan dan mengikuti sensitivitas dina mika yang berkembang di masya rakat. Ini agar keberadaan Kemen terian Agama lebih dirasa manfaatnya bagi masyarakat. Dengan demikian, tajuk ‘Layanan Bermar­tabat Makin Dekat Dengan Umat’ benar­benar akan bisa terwujud.

Oleh karenanya, Kementerian Agama juga menitiktekankan program berbasis riset. Penelitian­penelitianpun terus ditumbuhkembangkan. Termasuk pula survei secara periodik untuk melihat peta perkembangan dinamika umat beragama di Indonesia. “Dengan demikian pro­gram­program yang dirancang Kemenag betul­betul dalam rangka men jawab harapan dan kebutuhan masya rakat secara keseluruhan,” ulasnya.

Di sisi lain, lanjut Menag, jangan sampai ada Aparat Sipil Negara (ASN) dalam lingkungan Ke­menag yang belum tuntas masalah kebang saan dalam dirinya. ASN

Kemenag harus menjadi garda ter­depan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kebangsaan kita. Jadi pada satu sisi kita harus menjadi umat yang agamis, namun pada saat yang sama juga nasionalis. “Ini sebagai bagian dari masyarakat majemuk Indonesia,” tandasnya.

Untuk itulah, dirinya mengajak agar kita semua dapat bekerja bersama untuk mengembalikan esensi agama yang se­sungguhnya di antara kemajemukan Indonesia. Apalagi hakekat agama meru­pakan ajakan pada setiap orang, agar memiliki kemampuan dan berkemauan untuk memanusiakan sesamanya. Lebih­lebih di era globalisasi yang persaingan hidupnya makin tinggi, sehingga mem­buat orang menjadi khilaf dan mengalami perubahan yang sebaliknya.

Pada Rakernas yang dihelat selama tiga hari tersebut, berbagai acarapun digelar. Salah satunya, adalah pemberian anugerah kerukunan umat beragama

(Harmony Award) kepada Gubernur, Bupati, maupun Walikota seluruh Indonesia. Kriteria penilaiannya meli­puti; survey indeks Kerukunan Umat Beragama, program dan kebijakan terkait kerukunan umat beragama, kegiatan kerukunan umat beragama, serta aspek dukungan APBD yang dialokasikan untuk penguatan kerukunan baik di ting­kat provinsi maupun kota.

Ada 10 Kepala Daerah yang dinya takan berhak memperoleh anugerah Harmony Award; Gubernur Papua, Gubernur Kali mantan Tengah, dan Gubernur Kepulauan Riau. Juga Bupati Jayapura, Bupati Purwakarta, Wali Kota Tomohon, Bupati Tabanan, Bupati Banyuwangi, Wali Kota Sungai Penuh dan Bupati Alor. “Harmony Award diharapkan bisa meningkatkan kembali kualitas kerukukan umat beragama di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Menag seusai memberikan penghargaan Harmony Award kepada 10 kepala daerah. •Il/berbagai sumber

LIPUTAN KHUSUS

Page 15: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

15MPA 1/366 / 2017

LIPUTAN KHUSUS

Banyak tempat yang dikunjungi Syekh Dr. Yusri. Ketika di Jawa Tengah misalnya, dirinya menyempatkan ziarah ke beberapa makam para wali. Disamping ke makam Sunan

Drajad , Sunan Bonang dan Syekh Samarqondi, juga menziarahi makam Kiai Arwani Kudus.

Setelah dari makam Kiai Arwani, dirinya juga bertandang ke pondok pesantren Yanbuul Qur’an Kudus dan ditemui langsung oleh pengasuh pesantren yaitu KH. Ulinnuha Arwani. Termasuk pula mengunjungi pondok pesantren Basmalah, pondok pesantren Modern Tazakka, serta pondok pesantren Al­Anwar Sarang pimpinan Kiai Maimun Zubair. Di pondok ini Syekh Dr. Yusri memberikan ijazah hadits musalsal bilawwaliyah kepada para Santri. Disamping itu, beliau juga menemui Habib Muhammad Luthfi bin Yahya di Pekalongan.

Dalam agenda silaturrahminya tersebut, beliau meminta ijazah sanad al­Qur’an agar memiliki ketersambungan sanad al­Qur’an kepada para Ulama’ al­Qur’an Nusantara. “Ini pertama kalinya saya mendapatkan ijazah sanad al­Qur’an dari jalur selain para ulama’ Mesir,” tutur Syekh Yusri.

Setelah mursyid thariqah shiddiqiyah syadziliyah ini berkunjung ke beberapa pesantren di pulau Jawa, safari dakwahnya dipamungkasi di Jakarta. Terakhir, beliau bersilaturahim di Zawiyah Arraudhah di Tebet Barat, Jakarta Selatan. Menurut Andi Abdul Hamid, ketua panitia kunjungan Syekh Yusri untuk wilayah Jakarta, kedatangan beliau ke Indonesia merupakan momen langka bagi umat Islam di sini

Pada penghujung Januari lalu, Indonesia kedatangan tamu agung yakni Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani.Kedatangan ulama’ besar dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini, adalah untuk melakukan Safari Dakwah di pulau Jawa.

Safari Dakwah Ulama’ Al-Azhardi Pulau Jawa

untuk menimba ilmu agama. “Ini kesempatan sangat langka. Menerima kunjungan beliau adalah merupakan anugerah yang luar biasa,” ujarnya.

Syeikh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al­Hasani, adalah salah seorang ulama’ yang mengajar di masjid al­Azhar asy­Syarif. Ulama’ yang nasabnya bersambung hingga Sayidina Hasan bin Ali radiallahu ‘anhu ini, dilahirkan di Hayyu Raudhul Faraj, Kaherah pada 23 September 1954.

Pendidikannya dimulai dari sekolah­sekolah negeri. Ketika mahasiswa dia diterima di fakultas kedokteran Universitas Kairo dan selesai di tahun 1978. Gelar Magister di bidang Bedah Umum dan Bedah Vaskular didapatkannya dari universitas yang sama pada tahun 1983. Sedangkan gelarnya sebagai Doktor bidang Bedah Umum diraihnya pada tahun 1991. Setahun kemudian namanya tercatat sebagai anggota Persatuan Dokter Bedah Internasional. Di tahun 1992 ini pula dirinya kembali menempuh kuliah di Universitas al­Azhar pada fakultas Syariah wal Qanun, yang dirampungkannya pada tahun 1997.

Ketika masih menjadi mahasiswa di fakultas kedokter­an, Syekh Dr. Yusri sudah memulai menghafal al­Qur’an. Disamping belajar kepada Syekh Abdul Hakim bin Abdussalam Khatir (saat ini menjadi tim pentashih al­Quran di Madinah Munawwarah), juga kepada Syekh Muhammad Adam dan Syekh Muhammad Badawi al­Sayyid. Ketekunan belajarnya tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan merampungkan hafalannya di tahun 1985.

Page 16: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

16 MPA 1/366 / 2017

Disamping menghafal al­Qur’an, beliau juga mengaji kitab al­Muwattha karya Imam Malik kepada Syekh al­Hafiz al­Tijani selama dua tahun. Pada tahun 1978 hingga 1981, beliau berguru Kepada Syekh Muhammad Najib al­Muthi`i (penulis yang melengkapi kitab al­Majmu` Syarh al­Muhazzab). Kitab­kitab yang dipelajarinya meliputi; Shahih Bukhari, Hasyiyah Qalyubi wa al­Umairah dan Ihya’ Ulumuddin.

Syekh Dr. Yusri juga menghadiri majlis kitab Syamail Muhammadiyah karya Imam Turmudzi, yang dibimbing oleh Syekh Abdullah bin Siddiq al­Ghumari al­Hasani. Itu dilakoninya sejak tahun 1980 hingga tahun 1993. Dan beliau mendapatkan sanad dalam kitab Hadits ini yang menyambung kepada Imam Turmudzi.

Disamping itu, dirinya juga belajar kitab Muwattha dan kitab al­Luma` kepada Syeikh Ali Jum`ah. Majlis yang diselenggerakan di Masjid al­Azhar ini, juga mengkaji kitab Waraqat dan Jam`ul Jawami`, serta kitab Shahih Bukhari, Sahih Muslim, kitab Sunan Abi Dawud, Muqaddimah Ibnu Shalah, Mughni al­Muhtaj, al­Asybah wa al­Nazair, Kharidah Bahiyah, Fathul Qarib dan beberapa kitab lainnya.

Tak hanya itu. Syekh Dr. Yusri juga belajar pada guru­guru lainnya. Sebut saja misalnya Syekh Ahmad al­Mursi, Syekh Ismail Shadiq al­Adawi, Syekh Kamal al­Annani, Dr. Nasr Farid Washil mantan Mufti negara Mesir, Syekh Zaki Ibrahim al­Hasani, serta Syekh Muhammad bin Alawi al­Maliki. Beliau juga pernah belajar kepada Syekh Muhammad bin Abdul Baits al­Kattani, Syekh Muhammad Hasan Utsman, Syekh Habib Ali al­Jufri al­Husaini dan Dr. Muhamamad Rabi` al­Jauhari.

Yang menarik dari sosok Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al­Hasani, disamping memperdalam kitab­kitab keagamaan dirinya juga merupakan seorang Doktor ilmu bedah di Hospital Ahmad Mahir at­Ta’limi, Kaherah. Di tengah kesibukan sedemikian itu, dirinya masih sempat mengajar kitab Shahih Bukhari di Masjid al­Azhar.

Syeikh Yusri Rusydi memang dikenal sebagai orang yang ‘alim dan banyak sekali murid yang belajar padanya. Beliau mengajarkan berbagai kitab rujukan; seperti kitab al­Syifa’ bi Ta’rif Huquq al­Mustafa karya Qadhi ‘Iyyad, asy­Syamail al­Muhammadiyyah karya Imam at­Turmidzi, al­Hikam al­‘Athaiyyah karya

Imam Ibnu ‘Athaillah as­Sakandari, serta ar­Risalah al­Qusyairiyyah karya Imam al­Qusyairi.

Sementara di Masjid al­Asyraf beliau mengajarkan kitab Sahih al­Bukhari, Sahih Muslim bi Syarhi an­Nawawi, Hasyiyyah al­Baijuri ‘ala Ibnu Qasim al­Ghazi, serta al­Tibyan fi Adab Hamalatul Qur’an karya Imam an­Nawawi. Sedang­kan kitab Riyadh as­Salihin karya Imam an­Nawawi diajarkan di Masjid al­Husri.

Dakwah­dakwah yang disampaikan Syeikh Yusri, terkesan sejuk dan men da­maikan. Isi ceramahnya banyak mengu­pas masalah­masalah ketauhidan dan

bagaimana seharusnya hubungan seorang hamba dengan Sang Penciptanya. Ketika seseorang mendapat ujian dari Allah SWT, katanya mencontohkan, maka sesungguhnya Allah Ta’ala benar­benar telah mencintainya.

Sayangnya, orang­orang Muslim seringkali justru tidak ridha terhadap ketentuan Allah SWT. Dan itulah yang menye babkan dirinya memperoleh ke­seng saraan demi kesengsaraan. “Pada­hal Allah akan memberikan ridhaNya, jikalau dirinya juga ridha terhadap apa yang menimpanya,” ujarnya.

•Il/berbagai sumber

LIPUTAN KHUSUS

Page 17: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

17MPA 1/366 / 2017

LENSA KHUSUS

Kabupaten Malang Juara UmumAksioma Jatim Tahun 2017

Tanggal 22 Pebruari lalu menjadi hari yang special bagi warga madrasah di Jawa Timur. Sebab hampir lima ribupelajar madrasah tumplek blek di Stadion di Stadion Canda Bhirawa Pare Kediri. Rupanya mereka mengikuti pembukaan

Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) Jawa Timur 2017 yang dihelat selama 4 hari.

Ajang ini sendiri diikuti 4.824 atlit yang terdiri dari siswa tingat Madrsah Ibtidaiyah (MI),

Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan jenjang Madrasah Aliyah (MA). Dalam gelaran yang baru pertam kali di gabung dalam sejarah penyelengagran Aksioma ini sendiri diikuti 1.666 official. Jadi total total ada 6.490 peserta.

Menurut Ketua Umum Panitia Aksioma Jatim 2017, Mohammad Amak Burhanudin, Aksioma tingkat madrasah se­Jatim ini bertujuan untuk membangun tali silaturahmi antar madrasah. Tak hanya itu, melalaui even ini, diharpakan ditemukan potensi para pelajar madrasah di bidang seni dan olahraga. “Dengan skill yang dimiliki tidak menutup kemungkinan dapat mengharumkan nama bangsa.” Tandasnya.

Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Syaifullah Yusuf yang didaulat membuka hajatan akbr ini pun sangat mengaresiasi kegiatan ini. Dalam sambutannya, pira yang akrab disapa Gus Ipul ini berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi keluarga besar madrasah supaya bisa hidup sehat jauh dari narkoba. Dengan

modal itu, mereka bisa semakin ber­pestasi. “Semua bisa berprestasi, ter­masuk pelajar dari madrasah. Saya kira, inilah tujuan utama digelarnya kompetisi ini,” ucapnya.

Gus Ipul menyadari bahwa sum­

bangsih madrasah terhadap pendi­dikan di Indoensia cukup besar. Menu­rutnya lembaga pendidikan islam yang selama ini tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat ini sudah berkembang jauh sebelum Indonesia memproklamirkan

Page 18: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

18 MPA 1/366 / 2017

diri kemerdekaannya. Bahkan, lan­jutnya, madrasah tidak hanya institusi yang setara dengan sekolah umum, melain kan lembaga pendidikan yang mempunyai nilai plus.

Sementara itu, Kepala Kanwil Keme nag Provinsi Jawa Timur, Drs. H. Syamsul Bahri, M.Ag memiliki harapan lebih terhadap penyelengaran Aksioma ini. Pria asal Negara, Bali ini berharap, dengan model Aksioma terpadu bisa ber jalan sukses. “Mudah­mudahan, ke­suk sesan ini bisa meningkatkan kua litas pendidikan madrasah. Terlebih dalam pengembangan pengetahuan, ketram­pilan, kepribadian, seni dan olahraga,” tuturnya penuh harap.

Adapun dalam Aksioma yang mengu sung tema “Menumbuh­kembang kan Sikap Kreatif, Profesional dan Sportif dalam Mewujudkan

Madrasah Berprestasi Bermartabat” ini dilombakan 19 cabang kejuaraan yang terdiri dari 10 cabang seni dan 9 cabang olahraga. Diantaranya adalah cabang seni MTQ, pidato Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. Selain itu, ada pula Kaligrafi, Madrasah Singer, Tahfidz, Baca Puisi, Cipta dan Baca Isi Kandungan al­Quran dan Desain Grafis.

Sementara itu dari cabang atletik yang dipertandingkan adalah Lari 60 m, Lari 100 m, Lari 400 m, dan Lari 5000m. Cabang olah raga lain yang diper­tandingkan adalah Bulu Tangkis, Tenis Meja, Catur, Futsal dan Volly Ball.

Alhasil dari semua cabang kejuaran Aksima tingkat Jatim ini, kontingen dari Kabupaten Malang meraih sukses besar. Mereka berhasil mengumpulkan 13 medali emas, 6 perak dan 2 perunggu.

Dari torehan ini, mengantarkan Kabu­paten Malang sebagai Juara Umum Aksioma Jatim tahun 2017.

Sementara kontingen tuan rumah sendiri harus puas dengan finish diurutan kedua. Sebab mereka mampu mengemas 9 emas, 8 perak, dan 4 perunggu. Sedang kan Juara Ketiga Aksioma dise matkan kepada Kota Malang dengan raihan 5 emas, 6 perak, dan 4 perunggu. Dan secara berturut­turut yang bertengger di 10 besar adalah Kab. Blitar (5 emas, 4 perak, 6 perunggu), Gresik (5 emas, 2 perak, 2 perunggu), Kota Kediri (4 emas, 5 perak 5 perunggu). Urutan berikutnya adalah Kab. Lumajang (4 emas, 4 perak, 2 perunggu), Jombang (4 emas, 3 perak, 4 perunggu), Bojonegoro (4 emas, 2 perak. 1 perunggu) dan Nganjuk (4 emas, 1 perak, 6 perunggu). •pri

Drs. H. Syamsul Bahri, M.AgKepala Kanwil Keme nag Provinsi Jawa Timur

LENSA KHUSUS

Page 19: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

19MPA 1/366 / 2017

Sekjend Ingatkan Aparaturtentang Tujuh Misi Kemenag

RAKERPIM KANWIL KEMENAG PROV. JATIM 2017

Sudah menjadi kebutuhan bagi tiap organisasi untuk senantiasa melakukan evaluasi terhadap program kerjanya. Inilah salah satu alasan Kanwil Kemenag Prov. Jatim menghelat hajatan Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim)

pada 23-24 Pebruari lalu yang dipusatkan di Hotel El John parai Teleng Ria Beach Resort Pacitan. “Tujuan Rakerpim adalah untuk mengevaluasi kegiatan selama 2016 dan menentukan rencana aksi di tahun 2017.

Selain itu juga kita susun rencana kegiatan di tahun 2018,” tutur Drs. H. Musta’in, M.Ag.

Menurut Ketua Panitia Rakerpim ini, kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 80 peserta. Mereka terdiri dari 38 Kepala Kankemenag se­Jatim, Kepala Bidang, Pembimas, Kabag TU, dan Kakanwil. Selain itu, hadir pula perwakilan pejabat eselon IV se­

Jatim. Tampak pula hadir dalam acara ini adalah Bupati dan Sekretaris Daerah Pacitan. Yang lebih special, Rakerpim ini dibuka secara langsung oleh Prof. Dr, Nur Syam, M.Si.

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kemenag RI ini mengingatkan bahwa haromonisasi antara Pemda dan Kemenag kabupaten/kota harus senantiasa dijaga. Sebab keduanya merupakan mitra strategis dalam pembangunan daerah. Namun dia pun menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus dibarengi dengan pembangunan manusia. Dan sudah menjadi tugas Kemenag untuk menyelaraskannya dengan pembangunan. “Lantaran itulah kita harus meningkatkan kinerja demi meningkatkan misi kementerian ini,” ajaknya.

LENSA KHUSUS

Page 20: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

20 MPA 1/366 / 2017

Mantan Dirjen Pendis ini pun mengingatkan kembali kepada peserta Rakerpim yang juga dihadiri Kakanwil Kemanag Prov. Jatim yang baru, Drs. H. Syamsul Bahri, M.Pd.I bahwa ada tujuh misi Kemenag dalam pembangunan manusia. Pertama adalah meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan agama. Lalu kedua, membangun dan mengem bangkan kerukunan umat bera­gama. “Saya berharap Kepala Kemenag dan istri harus bisa menjadi agen­agen kerukunan umat beragama,” ujarnya.

Nur Syam pun melanjutkan, misi ketiga Kemenag yakni meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keaga­maan. Dalam hal ini secara khusus dirinya pun mengapresiasi langkah Bupati Pacitan yang telah turut memberikan penghargaan kepada anak­anak yang berprestasi. “Mudah­mudahan negara pun bisa memberikan perhatian lebih kepada madrasah,” ucapnya penuh harap.

Apalagi menurutnya, kini madrasah mengalami kemajuan yang luar biasa. Sebab saat ini telah ada diversifikasi

madrasah. Yakni Madrasah Aliyah Kejuruan, Madrasah Akademis dan Madrasah Keagamaan.

Pak Sekjend melanjutkan, Seperti disebutkan dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015, misi Kemenag yang keempat adalah menye­diakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas. Lalu yang kelima adalah meningkatkan peman faatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan. Hal ini dimaksudkan dalam rangka membangun umat dengan pengembangan ekonomi berbasis agama dan kelembagaan.

Lalu yang keenam adalah mewu­judkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan akuntabel. Dia pun sangat bersyukur dari tahun ke tahun, kulitas layanan haji makin membaik. Hal ini dibuktikan dengan hasil survey Badan Pusat Statiskik (BPS) pada 2016 lalu bahwa Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) naik 1,16 point menjadi 83,83 persen. Padahal pada

tahun 2015 lalu, tingkat kepuasan jemaah masih sebesar 82,67, tahun.

Ada sembilan kategori layanan yang disurvei BPS kepada jamaah haji. Diantaranay adalah layanan petugas kloter (86,4), layanan transportasi shalawat (85,54), layanan ibadah (85,17), dan layanan bus antarkota (85,12). Selain itu poin lainnya adalah layanan petugas non kloter (84,27), layanan lainnya atau laya nan umum (82,96), layanan katering (82,66), layanan pemondokan (82,56), dan layanan Bus Armina (79,85).

Adapun misi ketujuh Kemenag, lanjut Guru Besar dari UIN Sunan Ampel Surabaya ini, adalah mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan terpercaya. Dia pun mengajak kepada seluruh aparatur yang ada di Kementerian Agama untuk selalu me ningkatkan kinerja. “Jangan hanya berhenti pada kepuasan pelanggan tapi harus sampai dengan loyalitas pelanggan. Yang pada akhirnya pelanggan tersebut bisa mempromosikan apa yang kita telah diberikan,” pesannya. •pri

LENSA KHUSUS

Page 21: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

21MPA 1/366 / 2017

Sebenarnya beberapa saudaranya telah mengingatkan kepada si istri agar menghemat keuangan keluarga

dengan memasak sendiri untuk makanan sehari­hari. Sang istri tidak mau memasak sebab lebih suka membeli makanan di luar rumah. Bahkan ketika hendak dibawakan beras oleh si mertua, sang menantu perempuan menjawab dengan entengnya: ”Buat apa saya diberi beras, lha wong saya tidak pernah memasak”.

Entahlah, seandainya karena dia tak mampu memasak mungkin bisa belajar sedikit demi sedikit dan pastinya mengurangi pengeluaran rumah tangga. Kesehatan perekonomian dalam berumah tangga umumnya terletak di tangan istri. Bila dia mampu mengelola keuangan keluarga dan tidak boros, maka finansial keluarga aman. Namun bila istri belum berkeinginan mempunya rumah sendiri, masih suka menyewa tempat tinggal dan lebih suka membeli makanan di luar rumah daripada memasak ditunjang berfoya­foya; belanja yang tidak terlalu perlu, alamat “kiamat” sudah.

Istri adalah manajer keuangan keluarga. Istri harus cerdas membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebu tuhan mana yang harus diprioritaskan. Beru mah tangga berarti pertama yang segera didahulukan adalah rumah. Tak perlu mewah yang penting bersih dan nyaman.

Hal tersebut beriringan dengan kebutuhan pendidikan anak­anak. Berapa banyak sekarang ibu­ibu yang baju dan perhiasannya bagus, mahal dan banyak tapi untuk pendidikan/sekolah anak­anaknya hanya biasa­biasa saja, murah dan gratis. Mereka masih sibuk dengan interest mereka sendiri. Padahal aset yang paling berharga adalah pendidikan.

Sang suami adalah kepala rumah tangga. Bila manajer kurang beres, segera sang kepala turun tangan menyelamatkan kondisi keuangan keluarga. Kepala rumah tangga harus tegas, cerdas plus bijaksana.

Kepala rumah tangga tidak boleh diinter­vensi pihak luar termasuk mertua. Bila sekedar saran atau masukan demi kebaikan mungkin diperbolehkan. Kepala rumah tangga; suami, wajib berwibawa di dalam keluarga. Caranya adalah istri dan anak­anaknya wajib menghormati dan saling mengingatkan dengan cara yang baik. Hal ini membuat suami akan berwibawa juga di tempat kerjanya. Bila di rumah suami kurang dihargai oleh anggota keluarga, kecil kemungkinan dia juga akan dihargai di tempat kerjanya.

Saat ini, ketika banyak ibu berkarir dan penghasilannya lebih tinggi dari suami, justru keadaan keluarga banyak yang tidak harmonis. Istri merasa superior dan mampu bersaing dengan suaminya. Pada dasarnya berkompetisi boleh­boleh saja selama dalam hal kebaikan walaupun dengan pasangan sendiri tidak ada buruknya. Yang membuatnya berbahaya adalah ketika istri kurang atau naudzubillahi mindzalik tak lagi mengindahkan arahan ataupun peringatan dari suaminya.

Memang, mengarahkan dan mem­bimbing wanita itu gampang­gampang susah. Bila istri/wanita dibiarkan atau tak dibina, dia akan bengkok (mudah tergoda dengan gemerlapnya dunia). Akan tetapi bila istri terlalu mendapatkan arahan yang keras, sering mendapat tekanan apalagi amarah dari suami, dia juga akan patah (depresi, tertekan dan kurang bisa berkarya di tempat kerjanya/kurang berprestasi). Jadi, sangat diperlukan keseimbangan antara pem­berian kebebasan dalam bersikap dan juga arahan serta peringatan bahkan hu kuman jika diperlukan. Tentunya semuanya berlandaskan kasih dan sayang dan bukannya dengan balas dendam.

Semoga Allah SWT yang Maha Kasih menganugerahkan kasih dan sayangNya kepada kita sehingga apapun yang kita lakukan dalam keluarga, karir dan bermasyarakat tidak menyakiti mereka yang berada di sekeliling kita.

*) Guru Madrasah Tsanawiyah NegeriPlandi Jombang.

Membedakan antara Keinginandan Kebutuhan Keluarga

Tersebutlah sepasang suami istri yang telah dikaruniai keturunan. Si ayah bekerja sebagai pelayar yang pulang tiap tiga bulan sekali. Mereka masih mengontrak dan belum mempunyai rumah. Hampir tujuh kali mereka berpindah dari satu kontrakan

ke kontrakan lainnya. Penghasilan suaminya mencapai hampir empat juta perbulan selama tujuh tahun terakhir ini.

Oleh : Siti Kharisma Dwiyanti, S.Pd*)

KELUARGA

Page 22: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

22 MPA 1/366 / 2017

Pengaruh Shalat KhusyuWalau mengerjakan shalat, namun makna ibadah mahzhah ini tidak terasa. Tidak membekas pada dirinya.

Mengapa, banyak faktor. Diantaranya, yang paling pokok-tidak khusyu’ dalam shalatnya.Shalatnya asal sudah menggungurkan kuwajiban saja. Tidak membekas pada perilaku hidupnya.

Walau mengerjakan shalat, na­mun makna ibadah mahzhah ini tidak terasa. Tidak mem­

bekas pada dirinya. Mengapa, banyak faktor. Diantaranya, yang paling pokok –tidak khusyu’ dalam shalatnya. Shalatnya asal sudah menggungurkan kuwajiban saja. Tidak membekas pada perilaku hidupnya.

Ada baiknya kita simak sama­sama tulisan Syaikh Abdul Bari ats Tsubaiti yang diangkat oleh majalah As­Sunnah Edisi 01/Tahun XI/1428/2007M sebagai berikut. Beliau men gawali dengan mengangkat sebuah ayat.

Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keuta-maannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [al Ankabut/29 : 45]

Pembicaraan tentang shalat mem­butuhkan pengingatan dan pengulangan. Tidak boleh ada kebosanan untuk men ­dengar kannya. Karena shalat meru­pakan kewajiban yang paling besar pengaruhnya.

Shalat juga merupakan obat yang bisa menyembuhkan penyakit-penya kit hati, kejelekan jiwa dan penyakit-penyakitnya; bagaikan cahaya yang meng hilangkan pekatnya dosa-dosa dan kemaksiatan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mem berikan permisalan dalam sabdanya:

Oleh : Drs. H. Athor Subroto, M. Si

“Apa pendapat kalian, seandainya ada sungai di depan pintu salah seorang dari kalian, dia mandi disungai itu lima kali sehari; apakah ada kotoran/daki yang tersisa?” Mereka menjawab,”Tidak akan ada kotoran yang tersisa sedikit pun.” Nabi berkata,”Demikianlah per mi salan shalat lima waktu. Allah meng hapuskan kesalahan-kesalahan dengan sebab shalat.”

[HR Muslim]

Hal ini juga dikuatkan oleh hadits tentang keutamaan wudhu, bahwa sanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Apabila dia berdiri untuk mengerjakan shalat, kemudian memuji dan menga-gungkan Allah dengan pujian yang pantas bagi Allah, dia mengkhusyu’kan hatinya untuk Allah, kecuali dia berpisah dengan kesalahannya sebagaimana keadaannya pada hari dilahirkan oleh ibunya. [HR Muslim].

Seperti inilah buah dari shalat, dan sedemikian besar hasil dari pelaksanaan ibadah shalat ini. Sehingga pantas untuk diperhatian dan ditegakkan. Mari kita jadikan shalat sebagai penghias hidup kita dan bisikan hati kita.

Allahu Akbar; Hayya ‘alash shalat; Hayya ‘alal falah (mari kita kerjakan shalat, mari menuju kebahagiaan). Panggi lan yang bergema di segenap pen­juru, adzan yang menembus telinga untuk membangunkan jasad yang bercahaya dengan keimanan dan hati yang khusyu’.

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. [al Mukmin/23 : 1-2].

Dengan khusyu’, seseorang yang shalat dapat menyatukan antara kebersihan lahiriyah dan kebersihan batiniyah, ketika dia berkata dalam ruku`nya :

Khusyu’ kepadaMu pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku dan otot-ototku. [HR Muslim].

Dengan kekhusyu’an, akan diampuni dosa­dosa dan dihapus kesalahan­kesa lahan, dan ditulislah shalat di timbangan kebai­kan. Sebagaimana disebutkan dalam Shahih Muslim, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda artinya:

Tidaklah seorang muslim menda pati shalat wajib, kemudian dia menyem-purnakan wudhu`, khusyu’ dan ruku’nya, kecuali akan menjadi penghapus bagi dosa-dosanya yang telah lalu, selama tidak melakukan dosa besar; dan ini untuk sepanjang masa. [HR Muslim]

Shalat, apabila dihiasi dengan khusyu’ dalam perkataan, dan gera­kannya dihiasi dengan kerendahan, ketu lusan, pengagungan, kecintaan dan ketenangan ­sungguh, ia akan bisa mena han pelakunya dari kekejian dan kemung karan. Hatinya bersinar, keima­nannnya meningkat, kecintaannya sema­kin kuat untuk melaksanakan kebai­kan, dan keinginannya untuk berbuat kejelekan akan sirna. Dengan khusyu’, bertambahlah munajat seseorang kepada Rabb­nya, demikian pula kedekatan

Page 23: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

23MPA 1/366 / 2017

berdiri pada tempat yang agung, paling dekatnya kedudukan (dengan Allah) dan paling dibenci setan. Kemudian setan menghiasi di depan pandangamu dengan kesenangan, menawarkan keindahan dan godaan. Dia juga mengingatkan yang engkau lupakan, sehingga dia merasa senang ketika shalatmu rusak, sebagaimana baju yang usang, rusak, tidak mendapatkan pahala dan tidak pula mendapatkan keutamaan.

Wahai orang yang shalat, barangsiapa yang menempuh metode Nabi dan meniti jalan Nabi dalam shalatnya, niscaya dia dapat memperoleh kekhusyu’an. Untuk bisa meraih khusyu` ada beberapa hal yang bisa membantunya. Yaitu orang yang akan shalat, hendaknya segera menuju masjid dengan tenang dan tidak tergesa­gesa, ia telah membersihkan pakaiannya, mensucikan badannya, mengkosongkan hatinya dari kesibukan dunia, semerbak harum badannya, meluruskan barisan dan menutup celah dalam barisan, dan ia tidak mengangkat kepalanya ke langit saat shalat, karena hal ini terlarang dan bisa menghilangkan kekhusyu’an.

Dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sejelek-jelek pencuri adalah orang yang mencuri shalatnya”. Mereka bertanya,”Wahai, Rasulullah. Bagaimana seseorang mencuri shalatnya?” Rasulullah menjawab,”Dia tidak menyempurnakan ruku` dan sujudnya,” atau ia (Rasulullah) berkata : “Tidak menegakkan tulang punggungnya ketika ruku’ dan sujud”. [Diriwayatkan oleh Ahmad]

Termasuk hal terbesar untuk bisa tenang dan khusyu’ dalam shalat, yaitu merenungi dan meresapi makna. Ketika mengucapkan Allahu Akbar, maka renungkanlah kedalaman pemaha mannya dan petunjuknya. Allah Maha Besar dari setan yang menipunya di dunia. Allah Maha Besar dari nafsu syahwat, harta, kedudukan dan anak. Maka mantapkan dan tanamkan ke dalam hati, kemudian laksanakan segala konsekwensinya.

Termasuk yang bisa mengan­tarkan kepada khusyu’, yaitu wasiat Rasulullah yang kekal : “Shalatlah dengan shalat orang yang akan berpisah (dengan dunia)”.

Rabb­nya kepadanya. Ahmad, Abu Dawud dan Nasaa­i meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

Senantiasa Allah ‘Azza wa Jalla meng­hadap hambaNya di dalam shalatnya, selama dia (hamba) tidak berpaling. Apabila dia memalingkan wajahnya, maka Allah pun berpaling darinya.

Khusyu’ memiliki kedudukan yang sangat besar. Ia sangat cepat hilangnya, dan jarang sekali didapatkan. Terlebih lagi pada jaman kita sekarang ini. Tidak bisa menggapai khusyu’ dalam shalat merupakan musibah dan penyakit yang paling besar. Rasulullah juga merasa perlu berlindung darinya, sebagaimana beliau berdoa :

Ya, Allah. Aku berlindung kepadaMu dari hati yang tidak khusyu’. [HR Tirmidzi]

Shalat adalah penenang seorang muslim dan hiburannya, puncak tujuan dan cita­citanya. Rasulullah bersabda kepada Bilal: “Tenangkan kami dengan shalat”. Beliau bersabda:

Dan dijadikan penyejuk hatiku dalam shalat. [HR Nasaa-i dan Ahmad]

Shalat menjadi penyejuk hati, kenikmatan jiwa dan surga hati bagi seorang muslim di dunia. Seolah­olah ia senantiasa berada di dalam penjara dan kesempitan, sampai akhirnya masuk ke dalam shalat, sehingga baru bisa beristirahat dari beban dunia dengan shalat. Dia meninggalkan dunia dan kesenangannya di depan pintu masjid. Dia meninggalkan di sana harta dunia dan kesibukannya untuk membuka lembaran yang dia sebutkan di dalam hatinya. Masuk masjid dengan hati yang penuh rasa takut karena mengagungkan Allah mengharapkan pahalaNya.

Abu Bakar ash Shiddiq Radhiyallahu anhu, apabila sedang dalam keadaan shalat, seolah­olah ia seperti tongkat yang ditancapkan. Apabila mengeraskan bacaannya, isakan tangis menyesaki batang lehernya. Sedangkan ‘Umar al Faruq Radhiyallahu anhu, apabila

membaca, orang yang di belakangnya tidak bisa mendengar bacaannya karena tangisannya.

Demikian juga ‘Umar bin Abdul Aziz rahimahullah, apabila dalam keadaan shalat, seolah­olah ia seperti tongkat kayu. Sedangkan ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, apabila datang waktu shalat, bergetarlah ia dan berubah wajahnya. Tatkala ditanya, dia menjawab: “Sungguh sekarang ini adalah waktu amanah yang Allah tawarkan kepada langit, bumi dan gunung, mereka enggan untuk memikulnya dan takut dengan amanah ini, akan tetapi aku memikulnya”.

Di antara manusia ada yang shalat dengan badan dan seluruh persendiannya, menggerakkan lisannya dengan ucapan, menundukkan punggung mereka untuk ruku`, turun ke bumi untuk sujud. Akan tetapi, hati mereka tidak bergerak ke arah Allah Sang Pencipta Yang Maha Tinggi. Mereka menampakkan ketun­dukan, sedang kan hatinya lari menjauh. Mereka membaca al Qur`an, akan tetapi tidak meresapinya.

Mereka bertasbih, akan tetapi tidak memahaminya. Mereka berdiri di hada­pan Allah dan di dalam rumahNya, akan tetapi, sebenarnya pandangannya ke arah pekerjaan mereka. Tinggal bersama ruh mereka di tempat tinggal mereka. Begitulah keadaannya, seseorang telah mengerjakan shalat dalam waktu yang lama. Akan tetapi ia tidak pernah menyempurnakan shalatnya, meskipun hanya sehari saja; karena ia tidak menyem purnakan ruku’nya, sujudnya dan khusyu’nya.

Barangsiapa keadaannya seperti ini, sungguh ia tidak bisa mengambil manfaat dari shalatnya. Sehingga kadang­kadang ia memakan harta manusia dengan batil. Melakukan kerusakan di antara manusia, melaksanakan amalan yang bertentangan dengan agama dan akhlak, bahkan dia menjadikan shalat hanya untuk mendapatkan pujian manusia, untuk menutupi kejahatan kedua tangan dan kakinya.

Diriwayatkan oleh Abu Dawud, bah­wa Hasan bin ‘Athiah Radhiyallahu anhu berkata : “Sesungguhnya ada dua orang berada dalam satu shalat, akan tetapi perbedaan keutamaan (pahala) antara keduanya bagaikan langit dan bumi”.

Wahai orang yang shalat, sesungguh­nya shalat adalah kobaran api pertem­puran bersama setan, pertem puran was­was dan bisikan­bisikan, karena kita

Page 24: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

24 MPA 1/366 / 2017

Wanita dalam Konsep IslamPersamaan gender yang banyak didengung-dengungkan oleh kaum barat, ternyata telah merasuk pola fikir kaum muslimah.

Mereka telah tertipu dengan pemikiran kaum barat, bahkan tidak sedikit yang mengekor pemikiran tersebut.Lantas bagaimana sebenarnya peranan wanita islam dalam membangun keluarga atau masyarakat?

PERANAN WANITADALAM KELUARGA

Keluarga merupakan pondasi dasar penyebaran islam. Dari keluarga, muncul pemimpin­pemim pin yang berjihad di jalan Allah, dan akan datang bibit­bibit yang akan berjuang meninggikan kalimat­kalimat Allah. Dan peran terbesar dalam hal tersebut adalah kaum wanita.

Pertama:Wanita sebagai seorang istri

Ketika seorang laki­laki merasa kesulitan, maka sang istri lah yang bisa membantunya. Ketika seorang laki­laki mengalami kegun­dahan, sang istri lah yang dapat menenangkannya. Dan ketika sang laki­laki mengalami keter­purukan, sang istri lah yang dapat menyemangatinya.

Sungguh, tidak ada yang mem­punyai pengaruh terbesar bagi seorang suami melainkan sang istri yang dicintainya.

Mengenai hal ini, contohlah apa yang dilakukan oleh teladan kaum Muslimah, Khadijah Radiyallahu anha dalam men­dampingi Rasulullah di masa awal kenabiannya. Ketika Rasulullah merasa ketakutan terhadap wahyu yang diberikan kepadanya, dan merasa kesulitan, lantas apa yang dikatakan Khadijah kepadanya?

“Demi Allah, Allah tidak akan menghi-na kanmu selama-lamanya. Karena sungguh engkau suka menyambung sila-turahmi, menanggung kebutuhan orang yang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya, menjamu dan memul-iakan tamu dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)

Tidak ada pangkat tertinggi melainkan pangkat seorang Nabi, dan tidak ada ujian yang paling berat selain ujian menjadi seorang Nabi. Untuk itu,

Oleh : Drs. H. Najahah

tidak ada obat penenang bagi Rasulullah dalam mengemban amanah nubuwahnya melainkan istri yang sangat dicintainya. Sampai­sampai ketika Aisyah cemburu kepada Khadijah, dan berkata “Kenapa engkau sering menyebut perempuan berpipi merah itu, padahal Allah telah menggantikannya untukmu dengan yang lebih baik?” Lantas Rasulullah marah dan bersabda: “Bagaimana engkau berkata demikian?  Sungguh dia beriman kepadaku pada saat orang-orang menolakku, dia membenarkanku ketika orang-orang men-dus takanku, dia mendermakan selu ruh hartanya untukku pada saat semua orang menolak mam bantuku, dan Allah mem-beriku rizki darinya berupa ketu runan.” (HR Ahmad dengan Sanad yang Hasan)

Demikianlah kecintaan Rasulullah kepada Khadijah, dan demikianlah seharusnya bagi seorang wanita muslimah di dalam keluarganya. Tidak ada yang diinginkan bagi seorang suami

melainkan seorang istri yang dapat menerimanya apa adanya, percaya dan yakin kepadanya dan selalu membantunya ketika sulitnya.

Inilah peran yang seharusnya dilakukan bagi seorang wanita. Menjadi seorang pemimpin bukan­lah hal yang perlu dilakukan wanita, akan tetapi menjadi pendamping seorang pemimpin (pemimpin rumah tangga atau lainnya) yang dapat membantu, mengarahkan dan menenangkan adalah hal yang sangat mulia jika di dalamnya berisi ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Kedua: Wanita sebagai seorang IbuTidak ada kemulian terbesar yang

diberikan Allah bagi seorang wanita, melainkan perannya menjadi seorang Ibu. Bahkan Rasulullah pun bersabda ketika ditanya oleh seseorang:

“Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kuperlakukan

dengan baik?” Beliau berkata, “Ibumu.” Laki-laki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa?”, tanya laki-laki itu. “Ibumu”. Laki-laki itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?”, tanya laki-laki itu. “Ibumu”, “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Kemudian ayahmu”, jawab beliau.” (HR. Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 6447)

Di dalam rumah, siapakah yang mempunyai banyak waktu untuk anak­anak? Siapakah yang lebih mempunyai pengaruh terhadap anak­anak? Siapakah yang lebih dekat kepada anak­anak? Tidak lain adalah ibu­ibu mereka. Seorang ibu merupakan seseorang yang senantiasa diharapkan kehadirannya bagi anak­anaknya. Seorang ibu dapat menjadikan anak­anaknya menjadi orang yang baik sebagaimana seorang ibu bisa menjadikan anaknya menjadi orang yang jahat. Baik buruknya seorang anak, dapat dipengaruhi oleh baik atau tidaknya seorang ibu yang menjadi panutan anak­anaknya.

Page 25: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

25MPA 1/366 / 2017

Pernahkah kita membaca kisah­kisah kepahlawanan atau kemulian seseorang? Siapakah dalang di dalam keberhasilan mereka menjadi seorang yang pemberani, ahli ilmu atau bahkan seorang imam? Tidak lain adalah seorang ibu yang membimbingnya.

Mari kita simak perkataan seorang shahabiyah, Khansa ketika melepaskan keempat anaknya ke medan jihad.

“Wahai anak­anakku, kalian telah masuk islam dengan sukarela dan telah hijrah berdasarkan keinginan kalian. Demi Allah yang tidak ada tuhan selain Dia, sesungguhnya kalian adalah putra dari ayah yang sama dan dari ibu yang sama, nasab kalian tidak berbeda. Ketahuilah bahwa seseungguhnya akhi­rat itu lebih baik dari dunia yang fana. Bersabarlah, tabahlah dan teguhkanlah hati kalian serta bertaqwalah kepada Allah agar kalian beruntung. Jika kalian menemui peperangan, maka masuklah ke dalam kancah peperangan itu dan raihlah kemenangan dan kemuliaan di alam yang kekal dan penuh kenikmatan”

Keesokan harinya, masuklah keempat anak tersebut dalam medan pertempuran dengan hati yang masih ragu­ragu, lalu salah seorang dari mereka mengingatkan saudara­saudaranya akan wasiat yang disampaikan oleh ibu mereka. Mereka pun bertempur bagaikan singa dan menyerbu bagaikan anak panah dengan gagah berani dan tidak pernah surut setapak pun hingga mereka memperoleh syahadah fii sabilillah satu per satu. (Sirah Shahabiyah hal 742, Pustaka As­Sunnah)

Inilah kekuatan seorang ibu yang diberikan kepada anak­anaknya. Tatkala sang anak merasa ragu akan hal yang ingin diperbuatnya, namun mereka teringat akan nasehat ibu mereka, maka semua keraguan itu menjadi hilang, yang ada hanya semangat dan keyakinan akan harapan seorang ibu.

Demikianlah peran mulia seorang ibu, dan tidak ada peran yang lebih mendatangkan pahala yang banyak melainkan peran mendidik anak­anaknya menjadi anak yang diridhoi Allah dan rasulnya. Karena anak­anaknya lah sumber pahala dirinya dan sumber kebaikan untuknya.

Ketahuilah, banyak dikalangan orang­orang besar, bahkan sebagian para imam dan ahli ilmu merupakan orang­orang yatim, yang hanya dibesarkan oleh seorang ibu. Dan lihatlah hasil yang di dapatkannya. Mereka berkembang menjadi seorang ahli ilmu dan para imam kaum muslimin.

Begitu pula jika ia merupakan seorang yang ahli dalam bidang tertentu, maka ia bisa mempunyai andil dalam urusan tersebut namun dengan batasan­batasan yang telah disyariatkan dan tentunya setelah kewajibannya sebagai ibu rumah tangga telah terpenuhi.

Banyak hal yang bisa dilakukan kaum wanita dalam masyarakat dan Negara, dan ia punya perannya masing­masing yang tentunya berbeda dengan kaum laki­laki. Hal ini sebagaimana yang dilakukan para shahabiyah nabi.

Pada jaman nabi, para shahabiyah biasa menjadi perawat ketika terjadi peperangan, atau sekedar menjadi penyemangat kaum muslimin, walaupun tidak sedikit pula dari mereka yang juga ikut berjuang berperang menggunakan senjata untuk mendapatkan syahadah fii sabilillah, seperti Shahabiyah Ummu Imarah yang berjuang melindungi Rasulullah dalam peperangan.

Sehingga dalam hal ini, peran wanita adalah sebagai penopang dan sandaran kaum laki­laki dalam melaksanakan tugas­tugasnya.

PENUTUPJika kita melihat akan keutamaan­

keutamaan yang diberikan Allah untuk kaum wanita, maka jelaslah bahwa wanita merupakan tumpuan dasar kemuliaan suatu masyarakat bahkan Negara. Masya rakat atau Negara yang baik dapat terlihat dari baiknya perempuan di dalam Negara tersebut dan begitupun sebaliknya.

Karenanya, peran wanita baik dalam keluarga atau masyarakat meru­pakan peran yang sangat agung yang tidak sepantasnya kaum wanita untuk menye pelekannya.

Persamaan gender yang didengung­kan oleh kaum barat, tidak lain adalah untuk menghancurkan pondasi keisla­man seorang muslimah, sehingga ia meninggalkan kewajibannya sebagai seorang wanita. Mulai cara berfikir, berpa kaian, bekerja, dan bergaul.

Ingatlah, Pemimpin­pemimpin yang adil dan generasi­generasi yang baik akan muncul seiring dengan baiknya kaum wanita pada waktu tersebut. Alangkah afdhalnya, bila kaum wanita kembali ke peranan yang ditaqdirkan Allah kepadanya. Sehingga, tugas kaum hawa dan Adam dapat berjalan seiring seirama pada posisinya masing­masing.

Sebut saja, Imam Syafi’I, Imam Ahmad, Al­Bukhori dll adalah para ulama yang dibesarkan hanya dari seorang ibu. Karena kasih sayang, pendidikan yang baik dan doa dari seorang ibu merupakan kekuatan yang dapat menyemangati anak­anak mereka dalam kebaikan.

Tahukah para pembaca dengan Imam Shalat Masjidil Haram, Asy­Syaikh Sudais? Apa yang melatarbelakangi beliau menjadi Imam shalat Masjidil Haram? Tidak lain adalah karena harapan dan doa dari ibu beliau. Seorang ibu yang terus menerus memotivasi anaknya untuk menjadi imam masjidil haram, telah membuat tekad Syaikh Sudais kecil menjadi besar dan membuatnya bersemangat untuk menghafalkan quran dan selalu berusaha agar keinginannya dan keinginan ibunya tercapai untuk menjadi Imam Masjidil Haram.

Pernahkan para pembaca membaca kisahnya seorang tabi’in Ar­Rabi’ah Ar­Ra’yi? Seorang ulama yang ditinggalkan oleh ayahnya untuk berjihad selama 30 tahun dan hidup bersama ibunya. Dengan bekal yang diberikan oleh sang ayah, namun dihabiskan hanya untuk pendidikan anaknya oleh ibunya, menjadikan sang anak berkembang menjadi seorang ulama dan pemuka Madinah, yang bahkan Majelisnya dihadiri oleh Malik bin Anas, Abu Hanifah, An­Nu’man, Yahya bin Sa’id Al­Anshari, Sufyan Tsauri, Abdurrahman bin Amru Al­Auza’I, Laits bin Sa’id dan lainnya. Hal ini karena pengaruh dari seorang ibu yang sholehah yang mendidik anaknya dengan sangat baik.

Ini adalah segelintir kisah­kisah yang mengagumkan akan pengaruh yang amat besar dari seorang ibu, dan masih banyak kisah­kisah lainnya jika kita mau mencari dan membacanya.

Karenanya, jika para wanita sadar akan pentingnya dan sibuknya kehidupan di keluarga, niscaya mereka tidak akan mempunyai waktu untuk mengurusi hal­hal di luar keluarganya. Apalagi berangan­angan untuk menggantikan posisi laki­laki dalam mencari nafkah.

PERANAN WANITADALAM MASYARAKAT DAN NEGARA

Wanita disamping perannya dalam keluarga, ia juga bisa mempunyai peran lainnya di dalam masyarakat dan Negara. Jika ia adalah seorang yang ahli dalam ilmu agama, maka wajib baginya untuk mendakwahkan apa yang ia ketahui kepada kaum wanita lainnya.

Page 26: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

26 MPA 1/366 / 2017

Selepas beristirahat beberapa hari di Kota Nabi, rombongan itu kemudian melanjutkan perjalanan mereka ke

Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Sebelum memeluk Islam, ketika pasukan kaum Muslimin memasuki kawasan Suriah, Jabalah membantu pasukan Romawi sehingga memicu perang Dumah Al­Jandal pada 12 H/633 M. Kemudian, ketika Perang Yarmuk pecah, pada sekitar 15 H/ 636 M, dan pasukan Romawi mengalami kekalahan dibawah pasukan Islam, maka dia (Jabalah) telah menyatakan ke Islamannya atas pilihannya sendiri.

Ketika Jabalah sedang berthawaf di seputar Ka’bah, tiba­tiba seorang Arab Badui menginjak pakaian yang dikena kannya. Merasa tidak senang, dia pun menampar muka orang Badui sehingga hidungnya berdarah. Lalu, dia meneruskan langkah­langkahnya, seolah tak pernah terjadi suatu apapun. Mendapat perlakuan yang demikian itu, orang Badui itupun menemui Khalifah Umar bin Al­Khaththab dan melaporkan kejadian yang dialaminya.

Maka, Umar pun segera memanggil Jabalah, dan berucap kepadanya, ”Jabalah bin Al­Aiham. Kita semua (umat Muslim) tiada bedanya dihadapan hukum. Juga, tiada bedanya antara raja dan hamba sahaya. Jabalah, aku telah menerima keluhan mengenai apa yang engkau laku­

kan terhadap saudaramu ini. Bagimu ada pilihan, saudaramu ini menerima perla­kuanmu dan memaafkanmu, atau engkau membiarkannya menamparmu seperti halnya engkau telah menamparnya”. ”Menam parku? Mustahil!”, seru Jabalah pe­nuh emosi. ”Itulah keadilan!”, sergah Umar Sang Khalifah. ”Apa kata orang tentang diriku nanti. Seorang Arab Badui telah menampar Jabalah? Oh tidak, tidak”, gumam Jabalah seraya menggeleng­gelengkan kepalanya berkali­kali. ”Siapa kah engkau, Jabalah?”, tanya Umar menya darkannya. ”Aku adalah penguasa Suriah, wahai Umar!” jawab Jabalah. ”Jabalah, engkau hanyalah seorang hamba Allah. Tiada yang membedakanmu dengan Muslim lainnya kecuali dengan ketaatannya”, ucap Umar meluruskannya. ”Ini artinya, engkau mendorongku keluar dari agama ini?”, tanya Jabalah dengan ketus. ”Yang penting adalah perintah Allah harus dilaksanakan. Engkau mempunyai kesempatan waktu yang panjang untuk berfikir, apakah engkau mau menerima ketentuan tersebut atau tidak!”, ucap Umar.

Jabalah kemudian menemui pengi­

ringnya dengan pikiran yang kalut dan bingung. Sebelum kejadian itu (ketika masih berkuasa dulu), betapa dia acap menjatuhkan hukuman cambuk terhadap orang­orang yang menentangnya dan menjebloskan mereka kedalam bui. Dan ketika dia datang menemui Kaisar Romawi, sang kaisarpun begitu meng­hormatinya dan memuliakannya. Looh kok sekarang, seorang Arab Badui gembel mau menamparnya.

Oh, betapa memalukannya. Mendengar penuturan Jabalah itu, salah seorang tangan kanannya bertanya, ”Bagaimana Umar sampai berani berkata demikian, wahai raja?”. ”Aku telah mengenal mereka. Disini, (negeri Muslim ini) prinsip­prinsip agama lebih tinggi kedudukannya dari para tokoh!”, jawab Jabalah. ”Apalah artinya, prinsip­prinsip Islam itu tanpa para tokoh!”, tanya stafnya. ”Justru, prinsip­prinsip Islam itulah yang telah memberikan kehormatan dan keagungan kepada para tokohnya. Kini aku mengerti, mengapa ratusan ribu anak manusia mau mengikuti Muhammad.

Diantara mereka, tiada beda antara Umar dan Bilal!”, kata Jabalah. ”Jika demikian, berarti tuan menerima hukuman yang akan dijatuhkan, jika Badui itu tak mau memaafkan tuan?”, tanya stafnya Mendengar ucapan bawahan/stafnya itu, tiba­tiba wajah Jabalah berubah menjadi kuyu. Dan, dengan suara serak dia berseru, ”Mustahil!”. Jabalah, lalu bekata menyesali diri, ”Masa ini, bukan lagi masaku. Juga, tempat ini bukan tempatku. Tempat yang tak membedakan antara raja dan hamba sahaya serta antara rakyat dan penguasa. Aku lebih suka dijebloskan kedalam bui di Kekaisaan Romawi daripada dikatakan bahwa seorang Arab Badui gembel telah menamparku. Kematian lebih baik bagiku”. Jabalah pun tersadar dari kekalutan hatinya. Dia lalu meloncat, berdiri lalu memegang pedangnya. Serunya kemudian, “Bersiaplah kalian untuk kembali ke Suriah.

Sebelum fajar merekah, dibawah naungan kegelapan, kita tinggalkan tempat ini. Tapi, sebagian diantara kalian harus tetap berada disini sebagai kamuflase dan beberapa saat kemudian mereka baru boleh mengikuti jejak kita. Kita akan menempuh jalan yang sama yang kita lintasi ketika menuju kesini.Buanglah bawaan kalian yg tiada arti. Jika orang­orang disini berhasil memburu kita, janganlah kalian menyerah sampai mereka berhasil melangkahi mayat kita. Kematian lebih baik daripada kenistaan!”.

Selanjutnya, sampailah kembali iring­iringan mereka di Suriah. Ketika Jabalah bertemu dengan isterinya, sang isteri berucap, ”Engkau kembali dengan pikiran yang lebih kacau dan hati yang lebih perih”. Lalu, Jabalah menegaskan, ”Apapun halnya, aku telah melihat sebuah agama baru (yaitu Islam). Mereka (kaum Muslimin) merasa puas dengan keadaan mereka. Mereka ribuan orang jumlahnya.

Masing­masing orang hidup dengan semangat para raja. Meski demikian, pikiran yang tidak mau lepas dari benakku adalah bahwa aku adalah manusia yang beda dengan manusia lain” Sembari memu kul mukul kepalanya, Jabalah me lan jutkan ucapannya,” Ba­yangkan, Khalifah Umar sendiri, yang telah ber hasil menundukkan bumi ini ternyata tiada bedanya dengan rakyatnya!” (AR. Usmani, 2008).

Sebenarnya, secara jujur hati kecil Jabalah sudah mengakui kebenaran ajaran Islam itu. Khususnya berkaitan dengan kasusnya tentang keadilan dan persamaan hak didepan hukum bagi semua warga. Baik rakyat biasa maupun raja. Justru itulah sebagian dari prinsip­prinsip ajaran Islam yang telah membuat daya tarik tersendiri bagi banyaknya orang masuk Islam. Tetapi, kesombongannya termasuk pengaruh masa lalunya sebagai raja, telah mengalahkan pancaran kebenaran ajaran Islamnya seorang Jabalah.

Dia, memilih lari kembali ke negaranya dari pada memenuhi arahan Khalifah Umar tentang keputusan kasusnya dengan Badui itu. Suatu tindakan melawan hukum. ”(Memang) sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan (dari) mereka adalah orang-orang fasik”, (QS. 3 : 110).

Sebagai orang beriman, kita diminta menegakkan hukum dan keadilan (law inforcement), dan menjadi saksi karena Allah Swt, baik terhadap diri sendiri, keluarga, kerabat, maupun orang lain, kaya atau miskin (equal by the law). Dan dilarang melakukan tindakan penyimpangan dan pemutarbalikan fakta dari kebenaran, hanya untuk pemenuhan kepentingan tertentu (abuse of power). Karena Allah Swt pasti bakal menelitinya (QS, 4 : 135). Prinsip­prinsip hukum itulah, yang hari­hari ini tambah menjadi barang langka di negeri kita ini. Boleh jadi karena mulai lahir Jabalah­Jabalah baru. •AHAR

Keadilan Itu Sama Bagi Semua WargaHari itu, Jabalah bin Al-Aiham, raja terakhir Negeri Ghassan, Suriah, (yang telah kehilangan kekuasaannya karena kedatangan Islam) memasuki Madinah disertai iring-iringan panjang

rombongannya, dengan segala sisa-sisa kemewahannya.

CAHAYA HATI

Page 27: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

27MPA 1/366 / 2017

Membingkai Program AdiwiyataMelalui Seni Lukis

Ini tentu bukan tanpa alasan. Apalagi selama ini dunia lukis seolah tidak bisa dilepaskan dari madrasah yang

beralamat di Jl. Bader No. 1 Kalirejo Bangil. Sebab berbagai penghargaan lomba lukis kerapkali diraih oleh para siswanya. Tak sekedar prestasi tingkat lokal tentunya. Bahkan beberapa kali karya siswanya mampu menembus pentas nasional; seperti Lomba Lukis yang digelar Tupperware Children Helping Children, hingga Kompetisi Nasional Seni Lukis (KNSL) yang digagas Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI) Jakarta. “Ini tentu potensi yang luar biasa,” urai Toni Ja’far,S.Pd.

Di sisi lain, pihak madrasah sangat memahami memang tak mudah mem­berikan wawasan cinta lingkungan. Apalagi bagi siswa seumuran madrsah tsanawiyah. “Fase usia yang baru saja beranjak dari masa kekanak­kanan di bangku sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah,” ulasnya memberikan alasan.

Sebagai guru seni budaya, Ketua Program Adiwiyata MTsN Bangil inipun memeras otak demi mencari pendekatan yang efektif. Sebab disadarinya jika wawa­san lingkungan disampaikan sebatas oral dan teroritis, tentu proses internalisasinya kurang efektif. “Ada sesuatu yang harus diikat secara kokoh pada diri siswa. Lumrahnya usia peralihan jika sekedar diberikan wejangan pasti ada bibit pem­berontakan,” tukasnya. “Apalagi itu tidak berangkat dari dalam dirinya sendiri,” ucapnya menambahkan.

Berbarengan pencanangan Madra­sah Adiwiyata tahun lalu, ada even lomba lukis tingkat internasional yang dihelat oleh perusahaan multinasional KAO Jepang. Gelaran ini bertajuk The 7th KAO Enveronment Painting Contest for Children. Kebe tulan juga tema yang diusung adalah Eco Together. “Jadi pas

dengan program cinta lingkungan,” paparnya.

Akhirnya, Toni – panggilan karib Toni Ja’far – bergerak cepat. Sembari memberikan materi wawasan lingkungan untuk mensukseskan program ma­drasah, dirinya memberikan motivasi siswanya untuk berpatisipasi dalam even internasional tersebut. “Awalnya memang mereka agak minder. Tapi setelah saya pahamkan tentang tema, akhirnya merekapun bersemangat,” ujarnya.

Alhasil, dari sekitar seribu siswa, terkumpullah 700 karya dengan berbagai media lukis. Karya ini merupakan hasil proses kreatif siswa selama dua minggu. Padahal tak semua siswa memiliki dasar seni lukis. Dan pada pertengahan tahun lalu seluruh karya itupun dikirim via pos.

Setelah menunggu beberapa bulan, akhirnya kabar baik mengampiri. Tepatnya tanggal 14 Nopember 2016, sepucuk surat undangan puncak penga­nu gerahan penghargaan dari KAO

Corperation di Jakarta pada 25 Pebruari lalu. “Kami mendapatkan juara kategori Group prize,” ungkap Toni dengan wajah sumringah.

Kebahagianpun berlipat, karena MTsN Bangil merupakan satu­satunya madra sah yang berhasil mendapatkan titel kejuaraan tersebut. Dan dari 45 negara yang berpartisipai terkumpul karya sebanyak 13.739 buah. Meski belum berhasil masuk dalamk 10 besar karya terbaik, tapi justru hikmah yang didapati madrasah yang pada Januari lalu juga turut berpartisipasi dalam even lukis internasional yang diselenggarakan Toyota Internasional.

Aneka karya bertema lingkungan tersebut menjadi semacam pengingat bagi siswa untuk lebih mencintai lingkungan. Karya ini ibarat pengingat bagi masing­masing siswa. “Dan saya rasakan, rupanya membingkai program Adiwiyata melalui seni lukis ini sangat efektif,” pungkasnya. •Suprianto

Sungguh di luar keumuman mengintegrasikan Program Adiwiyata dengan seni lukis. Sebab program pendidikan lingkungan hidup ini lebih bersifat praksis. Sedangkan seni rupa merupakan wahana mengekspresikan imajinasi

dalam lembaran kanvas. Hal “ganjil” itulah yang kini sedang diretas MTsN Bangil Pasuruan.

INSPIRASI

Page 28: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

28 MPA 1/366 / 2017

Oleh : Drs. Anis Purwanto(Penyuluh Agama Fungsional Kankemenag Kab. Ngawi)

Kaum Muslimin, Jamaah Jumah Rakhimakumullah.Marilah kita memanjatkan puja puji syukur kehadirat Allah

SWT, atas rahmat serta hidayah kepada kita sekalian. Sholawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini kami berwasiat, marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT, dengan selalu melaksanakan perintah­perintah­Nya dan menjauhi larangan­larangan­Nya, semoga kita memperoleh kebahagiaan, baik di dunia dan di akhirat.

Kaum Muslimin, Jamaah Jumah RakhimakumullahSebagai agama universal, seluruh ajaran Islam tidak hanya

diperuntukkan sebagai pedoman hidup dan kehidupan umat manusia saja, akan tetapi meliputi seluruh mahkluk Allah SWT yang ada di jagat raya ini. Akan tetapi secama umum cita­cita untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akherat telah menjadi tujuan utama dalam hidup dan kehidupan umat manusia . Namun secara garis besar, arah visi kehidupan manusia sebetulnya justru mengarah kepada akhirat, dengan tidak melupakan segi­segi duniawi yang memang harus kita cari, dan merupakan suatu yang tidak bisa kita hindari.

Islam mengajarkan adanya keterkaitan yang utuh, antara urusan dunia dan urusan akhirat. Sebagaimana fi rman Allah dalam Al­Qur’an Surat Al­Qosos ayat 77 :

Dunia Sebagai Jalan Menuju Akherat

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah melupakan kebahagiaan dari (kenikmatan) dunia. Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kabu berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.

Secara garis besar ayat tersebut merupakan suatu perintah untuk mengarahkan pola fi kir kita kepada akhirat, tanpa melupakan segi­segi duniawi yang memang harus kita cari, dan merupakan suatu kenyataan yang tidak kita hindari. Islam mewajibkan kita untuk memanfaatkan segala isi dunia secara baik agar kita memperoleh kesuksesan duniawi. Tetapi kita tidak boleh lupa, bahwa segala bentuk kesuksesan duniawi tersebut dengan tujuan untuk kepentingan akhirat. Kaum Muslimin, Jamaah Jumah Rakhimakumullah

Akhirat merupakan tempat keabadian terakhir untuk selama­lamanya. Itu adalah ketetapan Allah dan menjadi salah satu rukun iman, yakni percaya pada hari akhir. Karena itu dalam ajaran Islam tidak dikenal pemisahan antara agama dan ilmu pengetahuan, tidak mengenal pemisahan antara agama dan semua sektor kehidupan manusia. Pendek kata, apa yang kita perjuangkan di dunia ini, hanyalah sebagai batu loncatan menuju akhirat. Jalan yang harus dilalui untuk mencapai kampung akherat.

Kaum Muslimin, Jamaah Jumah RakhimakumullahApabila kita mau mencermati pesan­pesan suci yang

terdapat dalam Al Qur’an, maka kita akan dengan mudah untuk menangkap suatu mutiara pelajaran tentang hakekat hidup manusia. Pesan suci tersebut diantara lain :

Page 29: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

29MPA 1/366 / 2017

Pertama: Bahwa hakekat hidup didunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Ini mengandung arti bahwa seluruh aktifi tas hidup manusia haruslah berorientasi dan bernilai ibadah. Karena sesungguhnya itulah tujuan Allah SWT menciptakan manusia di dunia ini. Hal ini selaras dengan Firman Allah dalam Surat Ad­Dzariyat ayat 56 :

“Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Nya”.

Kedua : Bahwa hakekat hidup didunia ini ini adalah untuk mengemban amanat kekhalifahan di muka bumi yang dipercayakan Allah kepada kita. Demi mewujudkan kemakmuran dan kesejah­teraan umat manusia, sesuai peran kita masing­masing. Hal ini seperti yang ditegaskan Allah dalam QS Al Baqarah ayat 30 :

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfi rman kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seseorang khalifah di muka bumi”, Mereka berkata :”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfi rman :”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Pesan­pesan Al­Qur’an, mengandung suatu makna bahwa hendaknya kita mampu memanfaatkan potensi diri serta potensi kekayaan alam untuk tujuan­tujuan kemaslahatan dan kemakmuran manusia seluruhnya.

Sesungguhnya kita perlu instrospeksi, bahwa banyaknya musibah dan bencana, hakekatnya adalah akibat ulah tangan manusia yang kelewat batas dalam mengelola kekayaan alam ini. Allah SWT telah mengingatkan dalam fi rman­Nya yang tertuang dalam Al­Qur’an Surat Ar­Rum ayat 41 :

’Telah nampak kerusakan didaratan dan dilautan disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Maka Allah menimpakan azab kepada mereka sebagai akibat dari perbuatannya, agar mereka mau kembali ke jalan yang benar”.

Kaum Muslimin, Jamaah Jumah RakhimakumullahKetiga : Bahwa hakekat hidup manusia didunia ini adalah

untuk berjuang demi tegaknya sendi­sendi amar makruf nahi mungkar, dalam komunitas kehidupan manusia, sesuai dengan kemampuan dan potensi diri kita msing­masing. Kewajiban asasi bagi setiap muslim ini termaktub di dalam Al­Qur’an Surat Ali Imran : 104:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung”.

Karena berjuang demi tegaknya amar makruf nahi mungkar, merupakan prasyarat tegaknya nilai­nilai kebajikan , kebenaran, serta nilai keadilan dan terjaminnya rasa aman serta damai dalam kehidupan umat manusia, yang pada gilirannya akan dapat mengurangi terjadinya bentuk­bentuk kemungkaran. Berjuang demi tegaknya amar makruf nahi mungkar, memang merupakan misi pokok yang harus diemban oleh segenap kita umat manusia. Karena hakekatnya kita tidak akan mampu meraih sesuatu martabat dan prestasi yang mulai sebagai khaira ummah, apabila potensi amar makruf nahi mungkar yang kita miliki tidak dilaksanakan dengan baik.

Demikian khutbah singkat hari ini, semoga kita terhindar dari segala bencana dan kerugian akibat dari eksploitasi diri dan kekayaan alam kita yang berelebihan, hanya berdalih memenuhi kehidupan duniawiyah semata, dan sengaja meninggalkan kehidupan yang bersifat ukhrawiyah. Karena sesungguhnya dunia adalah ladang akhirat, jalan menuju kampung akhirat. Kebahagiaan di dunia memang perlu dan harus kita capai, akan tetapi keselamatan di akhirat bagi umat Islam adalah segala­galanya. Sehingga kedua­duanya bisa tercapai “bahagia di dunia dan akhirat”. Amin ya rabbal ‘alamin.

Page 30: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

30 MPA 1/366 / 2017

Amanah sebagai Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Bali sebe lumnya pun lagi­lagi

meru pakan capaian di luar mimpinya. Apalagi dirinya bukan berasal dari keluarga yang memiliki tradisi menjabat di instansi tertentu. “Saya berasal dari keluarga petani sekaligus nelayan di pesisir Utara pulau Bali. Yang saya tahu adalah bertani dan menjaring ikan. Bukan menjaring jabatan,” ungkap lelaki yang memiliki nama lahir I Wayan Syamsul Bahri ini.

Meski demikian, lelaki berkumis ini begitu menikmati dan bangga menjadi bagian dari keluarga nelayan. Dan konon kebiasaan menjaring ikan dan memancing ikan masih dijalaninya hingga kini. “Ada semacam kepuasan ketika melihat ikan­ikan masuk jaring,” tukasnya.

Di luar ini, baginya dalam profesi tani dan nelayan, terdapat nilai kesahajaan dan kesederhanaan.

Tak mengherankan jika cita­cita masa kecilnya hanya ingin menjadi petani.Meski harus hidup dalam ruang penuh

keterbatasan­keterbatan, tapi seolah haram menjalani hidup

dengan mengeluh. Bahkan dia pun hanya mampu

mengangankan kelak ketika dewasa, bida hidup dengan seorang

istri di sebuah rumah kecil yang terletak di pinggiran pematang sawah. Di sana dia bisa bertani dan beternak itik. “Tapi seperti bait lagu Ebiet G. Ade, istriku harus lincah dan gesit. Di saat saya bekerja di sawah, dia bisa mengajar ngaji di rumah,” ucap suami Dr. Lailatul Arofah ini. “Jadi sederhana dan tidak muluk­muluk impian saya,” imbuhnya menguatkan.

Lebih Mencintai Pekerjaandaripada Jabatan

Drs. H. Syamsul Bahri, M.Pd.I

Kantor Wilayah Kementerian Agama kini memiliki nahkoda baru. Terhitung sejak tanggl 4 Maret lalu, tongkat estafet kepemimpinan yang sebelumnya diamanahkan kepada Drs. H. Mahfudz Shodar, kini beralih kepada Drs. H. Syamsul Bahri, M.Pd.I. Ini semua di luar

nalar pikirannya. “Wong menjadi Kasi saja, bagi saya itu sudah merupakan anugerah yang luar biasa,” ucapnya jujur.

Hal ini wajar, dengan perekonomian rata­rata keluarga desa yang pas­pasan tentu tak banyak keinginan yang melampaui batas. Sekedar bisa makan dan berkesempatan sekolah itu merupakan capaian yang tak banyak orang desa dapatkan.. “Ketika itu, ayah hanya berpesan singkat kalau mau sekolah harus bisa membiaya sendiri. Apalagi adik­adik saya kan juga masih banyak yang memerlukan biaya,” kenangnya.

Entah siapa yang menginspirasi atau sekedar mengarahkannya, nyatanya putra pertama pasangan H. Madasir dan Hj Amsirah tersebut melanjutkan sekolah selepas lulus MIN Yehsumbul Jembrana pada 1976 silam. Selapas itu, pendidikan jenngan lanjutan dilakoninya di MTsN Negara yang jarak dari rumah sekitar 21 kilometer.

Jarak yang membentang antara rumah dan madrasah membuatnya tidak bisa setiap hari pulang. Selain faktor jarak, dirinay pun harus bekerja. Jadi sembari belajar, dia ternyata bekerja sebagai kenek angkot selepas sekolah. Hal ini dilakoninya hingga lulus PGAN Negara pada 1983. “Penghasilan saya ketika itu dalam setengah hari saja bisa mencapai 700 rupiah. Kalau dikruskan sekarang kira­kira senilai 150 ribu lah,” ucapnya sembari melepas senyum.

Dari penghasilan tersebut, dia pun mampu membiayai sekolah dan juga membantu ekonomi keluarga. Tapi ada konsekuensi yang harus ditelannya. Lantaran bekerja, Seringkali dia harus absen masuk kelas hingga menurunnya semangat belajar. Di masa akhir studi di PGAN, dirinya terancam tidak lulus.

Muasalnya adalah terdapat tiga mata pelajaran ujian dengan nilai sangat minim yakni 3­5. Diantaranya adalah

TA’ARUF

Page 31: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

31MPA 1/366 / 2017

bidang studi Matematika dan Bahasa Arab. Sebaliknya, di mata pelajaran lain seperti Administrasi Pendidikan, Akhlak Tauhid dan Bimbingan Kon seling justru dia mendapatkan nilai sempurna.

Tak ayal, dia pun harus rela dipanggil kepala PGAN ketika itu. Oleh sang Kepala PGAN, dirinya diberikan kabar langsung bahwa beberapa dewan guru merekomendasikan tidak meluluskannya. Bak di siambar petir, dirinay pun sontak kaget dan sedikit pucat pasimendengar kabar itu.

Tapi beruntung sang Kepala PGAN, lebih memilih meluluskan dengan syarat dirinya harus melanjutkan kuliah. Pada awalnya, ayah dari Ayah Bagus Surya Bahari, MT dan Aini Latifah itu merasa enggan lantaran menyadari tiadanya biaya untuk studi lanjutan. “Saya tidak mau tahu. Itu urusanmu. Saya percaya kamu pasti bisa,” tukasnya menirukan Pak Hasan Ali, Sang Kepala PGAN memberikan motivasi.

Setelah berembuk dengan keluarga, akhirnya dirinya diijinkan untuk me­nempuh pendidikan Sarjana Muda sembari nyantri di Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo ini. Setelah itu, dia melanjutkan program doktoral atau sarjana penuh di Fakultas Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 1988.

Lagi­lagi, di penghujung kelulusan, ada sedikit kesalahpaham terjadi antara dirinya dengan dosen Ketua Jurusan di Fakultas Dakwah ketika itu. Tak ingin menim bulkan dampak yang lebih besar, dirinya lebih memilih mengalah dan mengikti wisuda selang setahun berikutnya.

Meski telah mendapatkan gelar Sarjana, dia tidak langsung pulang kam pung. Tapi justru dirinya kembali ke pesantren Nurul Jadid Paiton untuk mengab dikan diri sebagai tenaga

pengajar baik di sekolah maupun di perguruan tinggi almamaternya.

Seiring dengan itu, diapun memper­sunting mahasiswi semester 5 Fakultas Syariah asal Gresik. “Prinsip istri saya ketika itu, tidak mau pacaran. Maunya langsung menikah. Dan saya pun menyanggupi meski secara penghasilan belum pasti,” tuturnya enteng.

Dan benar saja, di masa awal berumah tangga, keluarga muda ini hidup dengan penuh keterbatasan. Apalagi keseharian Syamsul mengabdi di pesantren hanya berbekal ketulusan dan keikhlasan.

Tapi tak berselang lama. angin perubahan pun menghembus saat dia dan istrinya memberanikan diri mengikuti tes calon pegawai negeri pada tahun 1990. “Saya tes di dua tempat sekaligus yakni BKKBN dan Kemenag. Sedangkan istri mendaftar sebagai calon hakim di Pengadilan Agama. Dan Alhamdulillah lulus semua” ungkapnya sumringah.

SK pegawai pertama yang diterima Syamsul berasal dari BKKBN dan mengharuskannya untuk berdinas di BKKBN Banyuwangi. Sementara istrinya lolos seleksi hakim PA dan langsung menjalani pendidikan hakim di Jakarta. Setelah menikmati beebrapa saat sebagai pegawai BKKBN, dirinya mendapatkan SK dari Kemenag.

Tak ingin salah mengambil kepu­tusan. Dia pun langsung berkon­sultasi kepada orangtuanya. Dari situ, sang ayah menyaankan dirinya untuk mengun durkan diri dari BKKBN dan menyu ruhnya mengabdikan diri di Kankemenag Jembrana.

Ternyata pilihan berkarir di Kemang tidak salah. Buktinya tak berselang lama, dirinya didaulat sebagai Kasubsi Seksi Urusan Agama Islam dan Penyelenggaraan Haji yang dijalaninya

sejak tahun 1995. Lalu Kepala KUA Mengwi Kabupaten Badung Bali dila­koninya dua tahun kemudian. Tak cukup itu, tahun tahun 2011 dirinya didapuk pula sebagai Kepala KUA Kuta. “Saya masih teringat, bagaimana saya pernah menikahkan gigolo tobat di Kuta,” kenangnya sambil terkekeh.

Namun, jabatan Kepala KUA rupanya bukan puncak karirnya. Sebab pada tahun 2002 dirinya diperbantukan di Kankemenag Badung sebagai Kepala Bimas Islam. Rupanya kinerjanya terus dipantau jajaran Kanwil Kemenag Prov. Bali. Terbukti selang setahun, suami Dr. Hj. Lailatul Arofah ini dipromosikan sebagai Kasi Pengembangan Zakat dan Wakaf Bidang Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji. Lalu dipindah­tugaskan sebagai Kasi Kependais pada Sekolah Umum Bidang Kependa Islam dan Pemberdayaan Masjid.

Dan terhitung sejak tahun 2009, dirinya didapuk menjadi orang nomor dua di Kanwil Kemenag Prov. Bali yakni sebagai Kabag TU. “Saya menjabat Kabag TU tiga periode. Bayangkana saja, di Jatim ketika itu Kabag TU­nya masih Pak Haromain. Dan terakhir saya melepasnya pada tahun 2015 kemarin. Jadi di Jatim sudah berganti empat kali saya masih saja di Kabag TU,” tukasnya.

Setelah hampir seperempat abad mengabdikan diri di pulau Dewata, pada tahun 2015 dirinya harus hijrah ke Jember. Karena ayah dari Bagus Surya Bahari, MT dan Aini Latifah ini ditunjuk sebagai Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Jember hingga awal Maret lalu. Dan kini dia didapuk memimpin di Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

Saris takdir ini tak dapat ditolaknya. Sebab dirinya sangan menyadari bahwa al-insanu bi at-tafkir wallahu bi at-taqdir. Sebuah untaian kata mutiara yang berarti manusia hanyalah merencanakan, tapi Allah lah Sang Penentunya. Ini merupakan hafalan khas santri. “Jadi bagi saya jabatan itu takdir Allah. Tidak perlu terlalu diburu,” ungkapnya.

Bahkan dia mengibaratkan se­buah jabatan tak ubahnya seperti sebuah topeng. Boleh jadi hari ini dipakai, tapi suatu saat pasti topeng itu dilepas lagi. “Saya lebih mencintai pekerjaan daripada jabatan. Sebab mencintai pekerjaan merupakan wujud dari eksistensi pengabdian,” tandasnya berfilsafat. •Suprianto

TA’ARUF

Page 32: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

32 MPA 1/366 / 2017

menghidupkan kembali bersama me­nantu kiai melalui peninggalan dua musholla yang tidak terbakar. Kegiatannya pun hanya berupa madrasah diniyah yang tak bertahan lama, menyusul kemudian bubar. Musholla akhirnya dimanfaatkan sebatas untuk kegiatan sholat berjama’ah.

Baru pada tahun 1926, suasana pondok yang sepi menjadi kembali gairah kembali. Karena salah satu cucu menantu K. Jamsari yang bernama KH. Marzuki membangun musholla sekitar 400 arah utara dari lokasi awal pondok. Dengan keberadaan musholla ini, banyak santri yang berdatangan untuk mengaji bahkan hingga larut malam dan harus menginap. Para santri putra bermalam di musholla, sedangkan para santri putri bermalam di rumah kiai. Kegiatan ini berlangsung terus hingga beliau wafat digantikan oleh putranya yang bernama Kiai Ahmadun. Pada periode kiai Ahmadun, keberadaan musholla diubah menjadi masjid. Sedangkan madrasah diniyah kembali aktif dilaksanakan pada malam hari. yang bertahan hingga tahun 1967. Seusai itu puncuk pimpinan diteruskan oleh K. Imam Munawar.

Memperkokoh Hafalandengan Tasmi’an

Berada jauh dari keramaian dan jalan raya, membuat pondok pesantren yang secara resmi bernama Pondok Pesantren Nurul Qur’an sejak tahun 1992 ini tak surut dari santri yang ingin menghafalkan al-Qur’an. Sudah hampir seperempat abad sejak didirikannya,

silih berganti penghafal kalam ilahi yang datang dan menamatkan hafalan mereka. Mereka datang dari seluruh penjuru Indonesia.

PONPES NURUL QUR’AN JOMBANG

Workshop Driming book untuk memotivasi santri untuk mencapai cita-citanya.

Cikal bakal ponpes yang dirintis ulang oleh almarhum KH. Qomari Sholeh bersama isterinya yang

bernama Hj. Maqnu’atul Khoiriyah ini sebenarnya sudah dimulai dari masa­masa penjajahan sekitar tahun 1880. Kiai yang pertama bernama Kiai Jamsari. Pada tahun itu, pesantren sudah cukup berkembang besar. Ini bisa dilihat dari para santrinya yang berdatangan dari berbagai daerah,

terutama dari Jawa Tengah. Meskipun bangunan pondok masih sederhana yaitu terbuat dari kayu dan bambu.

Ponpes pada saat itu bertahan cukup lama, namun seiring dengan wafatnya sang pendiri pada tahun 1919, lambat laun pondok pesantren menjadi sepi kembali. Apalagi bangunan pondok terkena musibah berupa kebakaran.

Bahan bangunan pondok yang berasal dari kayu dan bambu luluh lantak. Kitab­kitab para santripun tak luput dari

lalapan api. Sehingga banyak santri yang

pulang. Yang tertinggal hanya

santri sekitar yang ingin

Gedung PP NQ.

Page 33: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

33MPA 1/366 / 2017

Seusai silih berganti kepemimpinan, akhirnya pada tahun 1992 seorang pemuda bernama M. Qomari Sholeh yang merupakan salah satu cucu KH. Marzuki pulang dari melalang buana dari beberapa pondok pesantren. Pada saat itu dirinya juga tercatat sebagai santri di Madrasatul Qur’an Tebuireng Jombang dan biasa menjadi badal setoran hafalan al­Qur’an. Awal mulanya, pondok pesantren hanya berupa TPQ (Taman Pendidikan Al­Qur’an) dan madrasah diniyah. Namun demikian, animo masyarakat untuk menimba ilmu al­Qur’an sangat besar. Ini terbukti, pada awal pembukaannya sudah ada 400 santri non muqim yang berduyun­duyun mendatangi pondok pesantren yang berada di Desa Bendungrejo Kecamatan Jogoroto Kabu­paten Jombang ini. “Namun, belum ada santri yang khusus menghafalkan al­Qur’an,“ ujar Hj. Maqnu’atul Khoiriyah.

Menurut pendiri sekaligus pengasuh ponpes yang khusus menangani santri putri ini, adanya penghafalan al­Qur’an di ponpes ini ditandai dengan datang nya dua orang santri putra alumni Madrasatul Qur’an Tebuireng yang ingin muroja’ah hafalannya ke KH. Qomari Sholeh. Mereka memang terbiasa setor hafalan ke KH. Qomari. Sehingga walau pun KH. Qomari sudah pulang ke rumah, keduanya terus mengikutinya. Mereka bersikeras bertahan tidak pulang, meskipun harus tidur di masjid. “Akhirnya, kedua santri tersebut saya tempatkan di kamar tersendiri,” ungkap ibu 4 anak ini mengenang.

Lambat laun dari dua santri bertambah hingga menjadi 20 santri putra maupun putri. Kemudian, seiring bertambahnya santri, dibangunlah asrama­asrama di atas tanah waqaf KH. Sholeh Abdullah selaku orang tua pendiri ponpes untuk menampung ratusan calon hafidh­hafidhoh itu. Sejak saat itu, pondok pesantren berkembang hingga saat ini

yang tak terasa sudah memasuki 25 tahun. Suara lantunan ayat­ayat al­Qur’an selalu terdengar dari sudut bilik­bilik santri pondok pesantren Nurul Qur’an. Meski saat ini sudah genap 18 tahun ditinggal oleh KH. Qomari Sholeh yang meninggal pada tahun 1999 dan diteruskan oleh adik iparnya, Drs. KH. Jumali Ruslan.

Di setiap harinya, kegiatan rutinitas menghafal al­Qur’an dimulai sejak seusai melaksanakan sholat Subuh. Para santri melancarkan bacaannya hingga pukul 6 pagi, karena kebanyakan dari para santri harus mengikuti pelajaran di sekolah formal. Sedangkan bagi santri yang sudah tamat sekolah dan khusus menghafal, mereka meneruskan nderesannya. Seusai bersekolah mereka juga nderes al­Qur’an lagi, dan seusai Maghrib ada setoran hafalan. Sedangkan pada jam 22.00, ada jam tahfidh. “Jam tahfidh ini adalah jam di mana santri­santri melancarkan bacaan bersama antar teman,” kata putri dari pasangan KH. Abdul Wahib dan Hj. Mas’azah ini menerangkan.

Tak ada metode khusus yang diterap­kan. Sama seperti kebanyakan cara

penghafalan di pondok­pondok huffadh lainnya. Hanya saja, khusus bagi hafidhoh harus melewati fase yang diberi nama tasm’ian. Fase ini adalah dengan cara memperdengarkan hafalan yang langsung dinilai oleh tim tahfidh. Sehingga jikalau ada juz yang belum terhafalkan, maka santri tersebut tidak diperkenankan mengikuti wisuda. Tasmi’an mulai dari 1 juz, 5 juz, hingga 20 juz yang dilakukan berturut­turut. Dengan fase ini memang akan menambah panjang waktu yang dibutuhkan untuk menghafal yang mencapai 4 tahunan. Namun hasil hafalan menjadi benar­benar rampung.

Namun, santriwati tak melulu terfokus ke penghafalan. Di waktu­waktu tertentu, pondok pesantren yang biasa disingkat NQ ini juga menyempatkan memberikan pengetahuan lainnya. Salah satunya dengan memberikan workshop motivasi atau pengenalan santriwati terhadap bahan­bahan daur ulang. Workshop moti vasi ditujukan untuk memberikan arahan bagi santriwati bagaimana meraih cita­cita mereka. Sedangkan peman­faatan bahan daur ulang ditujukan untuk mengenalkan santriwati bahwa bahan­bahan bekas masih bernilai jika diolah dengan benar. Bahkan di ponpes ini juga sempat menggelar miss pondok putrid dari bahan daur ulang.

Bagi pengasuh ponpes putri yang juga Ketua LP­PTKA BKPRMI Kabupaten Jombang ini, hal terpenting dalam menghafal al­Qur’an adalah istiqomah. Selain juga mentaati peraturan pondok pesantren dan arahan dari pengasuh. Akan lebih baik jika santriwati fokus untuk menyelesaikan hafalan al­Qur’an dulu ketimbang harus mengejar kuliah. Karena santri perempuan berbeda dengan santri laki­laki. “Karena ada dua alumni santri di sini yang mendapatkan beasiswa untuk kuliah di UINSA Surabaya,” ujarnya meyakinkan. •Hisyam

Santriwati sedang melaksanakanmudarosah kelompok.

Paduan suara di kegiatan Mudhadlorohsetiap malam Jum'at.

KH. Qomari Sholeh bersama isteri.

Page 34: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

34 MPA 1/366 / 2017

Secara disain, memang pusat pem­buangan kotoran ini sangat modern berstandar bandara internasional.

Selain disediakan wastafel, toiletnya dileng kapi dengan hiasan tanaman yang tertata apik. Kesan segarpun begitu terasa. Tak hanya itu, aneka pamflet edukasif juga diatur sedemikian rupa sehingga tak tampak sekedar tempelan semata. Kesan dinamispun terasa dengan penambahan penerangan yang menggunakan lampu­lampu hias.

Memang sentuhan estetika begitu diperhatikan dalam penataan ruang rest room madrasah yang beralamat di Jl. Mandiri No. 9 Lawang ini. Seperti misalnya sekat antara toilet dan ruang tunggu, yang terbuat dari rangkaian botol minuman bekas yang dirangkai begitu indah. Sehingga dari kejauhan pasti orang tak mengira jika tirai itu terbuat dari barang tak berharga.

Uniknya lagi, di ruang tunggu juga tersedia lima buah kursi yang memanfaatkan bekas kloset duduk yang mendapatkan sentuhan khusus. Kloset­kloset itu dihias dengan berbagai lukisan warna­warni. Sebagai alas duduk, dipasang papan kayu yang diplitur halus di atasnya. Jadi tak tampak menjijikkna

lagi. Yang muncul justru kesan mewah dan artistik.

Tak cukup itu saja. Di ruangan yang tak begitu luas ini, dilengkapi pula dengan televisi flat 32 inchi yang memutar berbagai film edukatif maupun video pembelajaran. Jadi sembari mem­biasakan budaya antri di ruang tunggu, mereka masih bisa terus meng­update pengetahunan.

Selain itu, di ruangan yang terletak di sisi Timur gedung madrasah yang lebih

dikenal dengan sebutan Matsnela ini, juga disediakan tempat khusus atau display corner. Tujuannya adalah untuk memajang aneka kreasi siswa. Tak heran jika toilet ini dinamakan dengan “Toilet Wisata Entrepreneurship”. Sebuah perpaduan konsep wisata budaya hidup sehat dan bersih dan kewirausahaan. “Melalui toilet ini, kita ingin merangsang kreatifitas siswa. Sehingga nantinya bisa membentuk sikap kemandirian dan kewirausahaan mereka,” tutur Drs. Imam Ghozali.

Waka Sarana dan Prasarana MTsN Lawang ini membeberkan, bahwa aneka pajangan yang ada di toilet digagas sejak dua tahun silam dan murni kreatifitas siswa. Seperti misalnya tirai, tempat duduk dan beberapa lukisan yang memnfaatkan media guci mini. “Ini adalah bukti bahwa selain menempah kemam puan akademik, kita juga mewa­dahi jiwa kreatifitas seni siswa,” tandasnya sembari melepas senyum.

Dengan konsep toilet yang unik tersebut, tak heran madrasah peraih titel Juara 2 English Festival tingkat nasional tahun 2016 ini menjadi jujugan studi banding dari berbagai institusi pendidikan. Tidak hanya lembaga pendidikan di dalam negeri, tapi juga

‘Toilet Wisata’Jujugan Tamu Luar Negeri

Toilet selama ini identik dengan tempat kotor dan bau. Tapi gambaran itu tidak berlaku di MTsN Lawang Malang.Sebab madrasah ini mampu menyulap sarana sanitasi ini menjadi tempat yang menyenangkan.

Tidak hanya terjaga kebersihannya, tapi juga membuat betah siapapun yang ingin buang air besar maupun air kecil.

MTsN LAWANG MALANG

Dra. Hj. Warsi, MPdKepala Sekolah MTsN Lawang, Malang.

SERAMBI MADRASAH

Page 35: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

35MPA 1/366 / 2017

dari luar negeri seperti Yunani, Jerman, Thailand, Filipina dan Malaysia.

Selain Toilet Wisata dan Entrepre­neurship, Matsanela juga memanfaatkan area kantin sebagai penunjang pembe­lajaran. Tentu saja kantin ini berbeda dengan kantin sekolah pada umumnya, yang hanya sekedar tempat untuk menik­mati aneka jajanan. Dan bukan pula sebatas wahana siswa melepas santai siswa sejenak di tengah­tengah jam istirahat pembelajaran.

Demi tujuan itulah, tak tanggung­tanggung, madrasah yang kegiatan pembelajarannya sering diabadikan oleh televisi nasional ini, juga membangun gedung dua lantai di lahan bekas asrama PDCI (Peserta Didik Cerdas Istimewa). Bagunan ini sendiri dinamakan “M Smart” yang merupakan kepanjangan dari madrasah smart.

Di lantai satu “M Smart” dikhususkan sebagai kantin. Lagi­lagi kesan mewah dan bersih begitu tampak di area yang dilengkapi dengan toilet dan taman “selfie” ini. Padahal disini terdapat beberapa lapak pedagang atau kios – yang dikhusukan bagi orangtua siswa tidak mampu – yang menyedikan aneka menu seperti nasi, gado­gado dan bakso. “Dari sisi kebersihan memang antara pedangan dan siswa saling bahu membahu,” tukas Imam – panggilan karib Drs. Imam Ghozali.

Tak hanya menyediakan makanan berat, di kantin tersebut juga terdapat toko ATK dan toko snack. Menarik nya, seluruh sistem transaksinya menggu­nakan kupon dengan nominal mulai dari lima ratus rupiah hingga lima ribu rupiah. “Ini untuk melatih kejujuran siswa dan budaya tertib, serta hemat da lam membelanjakan uang sakunya,” jelasnya.

Yang menawan lagi, adanya perpus­takaan mini yang terintegrasi di ruang makan siswa. Terdapat berbagai koleksi mulai dari buku, Koran, hingga majalah. Ada pula buku karya guru madrasah

peraih Medali Emas Pidato Bahasa Inggris AKsioma Jatim 2017 ini. Dengan adanya koleksi buku di ruang makan, seolah madrasah ini ingin meneguhkan bahwa belajar tak mengenal ruang dan waktu. “Jadi sembari menikmati hidangan, para siswa masih bisa mengais ilmu,” tandas lelaki kelahiran Sidoarjo 25 Agustus 1964 ini menekankan.

Sementara itu, di lantai dua gedung “M Smart” dikhusukan sebagai ruang pertemuan. Di ruang inilah biasanya menjadi ajang komunikasi antara pihak madrasah dengan orangtua siswa. Tak sebatas itu, berbagai pelatihan untuk meng­upgrade skill mengajar gurupun dilangsungkan di ruangan dengan desain lux. Para siswa seringkali memanfaatkan ruangan yang telah dilengkapi dengan sound sistem berkualiatas, layar televisi LED 42 inche serta layar proyektor. Bahkan setiap pagi digunakan untuk program keputrian yang dikhususkan bagi siswa yang berhalangan mengikuti jamaah shalat dhuhah.

Adanya gedung “M Smart” yang diresmikan pada 25 Oktober tahun lalu oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jatim – ketika itu

masih dijabat Drs. H. Mahfudh Shodar, MAg, sedari awal memang dicanangkan sebagai Plasa Edukasi atau Plaza Education Centre. “Nantinya akan kita disain menggunakan teknologi terkini berkonsep kantin online dan layanan e-commerce,” ucap Dra. Hj. Warsi, MPd bersemangat.

Kepala MTsN Lawang ini mengung­kapkan, seluruh inovasi yang dilakukan merupakan wujud komitmen madrasah dalam meningkatkan layanan pendidikan bagi para siswanya. Meskipun secara jujur, wanita kelahiran Wonogiri 1 Juli 1968 ini tak menampik adanya misi khusus.

Misi khusus itu adalah misi dakwah. Hal ini bermula dari kesadarannya bahwa competitor madrasah tidak hanya sekolah umum, tapi juga institusi pendidikan agama lain. Memang daerah Lawang seperti halnya Kota Batu, terdapat beberapa pusat pendidikan agama non Islam. “Jadi kita ingin menyampaikan, bahwa madrasah tak kalah dengan lembaga pendidikan lain. Alhamdulillah, dengan keberadaan MTsN Lawang ini mampu menghalau para orangtua Muslim yang dulunya lebih mempercayakan sekolah agama lain bagi anak­anaknya,” ujarnya lega. •Suprianto

Sambil menunggu giliran, siswa memaksimalkan waktu di ruang tunggu toilet. Mengkreasi toilet duduk menjadi temapt duduk nyaman dan elegan.

Ka MTsN Lawang (berkerudung biru muda) bersama para Waka.

Page 36: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

36 MPA 1/366 / 2017

mem polakan), C3 (mengklasifikasikan, mengu rutkan), A1 (mempertanyakan), A2 (memilah, memilih), A3 (mengga­bung kan), P1 (menggabungkan, meng­kla si fikasikan). Untuk tingkat kompe­tensi kata kerja operasional dapat menggunakan kata sintesis (synthesize), mengelompokkan (group), menjelaskan (explain), mengorganisasikan (organize), meneliti/melakukan eksperimen (expe­riment), menganalogikan (make ana lo­gies), mengurutkan (squence), meng ­kategorikan (categorize), menga nalis (analyze), membandingkan (compare), mengklasifikasikan (classify), menghu bung­kan (relate), membedakan (dis tinguish), mengungkapkan sebab (state causalty).

Melatih menalar pada siswa perlu

Melatih Logical Thinkinguntuk Kerangka Berpikir Positif dan Ilmiah

Menalar (Logical Thinking) merupakan suatu proses untuk berpikir secara logis atau masuk akal dan secara sistematis.Dasar menalar yaitu fakta-fakta yang diperoleh dari suatu observasi (pengamatan).

Fakta yang dilihat, didengar, dirasa, diraba oleh indra, berupa data kualitatif dan kuantitatif.Pada Kurikulum 2013, menalar “diidentikkan“ dengan mengasosiasi (associating).

Oleh :Edi Sutiono, S.Pd

Pengajar IPA di MTs Negeri 3 Kota Kediri

beberapa tahap. Pertama, menentukan suatu tujuan pembelajaran. Misalnya untuk mengetahui tentang ciri mahkluk hidup. Guru menampilkan beberapa gambar/slide terkait dengan manusia, hewan, mobil, batu, meja. Tentang manusia jalan, makan, bernapas, per­tumbuhan dan lainnya. Kedua, guru meminta siswa membuat pertanyaan. Contohnya jika manusia makan apakah batu juga makan? Apakah mobil juga bergerak seperti manusia? Apakah batu bertambah tinggi seperti manusia? Melalui bertanya siswa akan menalar tentang fakta manusia makan sementara batu tidak. Manusia berjalan dengan sendiri sementara mobil dengan bantuan, dan lainnya. Dari pertanyaaan itu guru

Pada tahap ini siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk menge lompokkan hasil observasi

maupun ide untuk diubah menjadi bagian dari memori atau ingatan otak kita. Ingatan yang sudah tersimpan bersinergi dan berinteraksi dengan pengalaman yang sudah kita miliki. Hasilnya berupa pengetahuan baru, simpulan, juga solusi dari suatu problema yang ada pada proses belajar. Output proses ini akan lebih bermakna pada siswa, serta bisa diaplikasikan dan dimodifikasi dalam kehidupannya.

Pada Taksonomi Bloom, sebagai rujukan ajuan penilaian dalam pendi­dikan Indonesia, menalar bisa meliputi beberapa aspek. Diantaranya C2 (menga sosiasikan, membandingkan,

EDUKASI

Page 37: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

37MPA 1/366 / 2017

dapat mengembangkan pertanyaan apakah kuda, kambing, kursi, lampu juga makan? Pertanyaan yang dikembangkan guru secara bertahap meningkat dari mudah ke pertanyaan yang lebih sulit.

Ketiga, guru bisa meminta siswa untuk membandingkan fakta hasil observasi dengan buku sumber. Kemung kinan ada persamaan ataupun kontradiksi antara fakta dan literatur. Ini akan membangun penalaran siswa menjadi lebih baik dalam mengambil suatu hipotesis atau jawaban sementara dari problem yang ada. Guru yang mampu mengkaitkan antara beberapa fakta dan faktor akan menunjang tingkat kemampuan menalar siswa. Perlu latihan dan proses yang berkesinambungan untuk membangun karakter siswa. Terutama membuat sinergi fakta hasil observasi dengan pengalaman siswa yang tersimpan dalam memorinya. Juga menghadapi kontra antara fakta dengan memorinya. Proses tersebut sangat menunjang perkembangan psikolgis siswa dalam mencapai suatu simpulan bahkan keputusan.

Keempat, mengajak siswa untuk mela kukan interpretasi. Dengan tujuan siswa dapat memilih suatu penye­lesaian atau pilihan yang termudah. Melatih siswa menilai sesuatu yang baik ataupun sebaliknya, sehingga siswa bisa menentukan suatu pilihan terbuka (open choice). Sekaligus mem berikan kesempatan siswa untuk mengem­bangkan pemikirannya.

Ada dua cara menalar, yaitu secara induktif dan deduktif. Secara induktif merupakan cara menalar melalui hal­hal khusus menuju hal yang bersifat umum. Misalnya, manusia itu hidup perlu makan, minum, bernafas. Kuda itu hidup perlu makan, minum, bernafas. Kucing hidup perlu makan, minum, bernafas. Jadi semua yang hidup/mahkluk hidup perlu makan, minum, bernafas. Secara deduktif itu cara menalar dari hal­hal umum menuju hal yang khusus. Misalnya, semua mahkluk hidup itu perlu makan, minum dan bernafas. Kuda itu mahkluk hidup, maka perlu makan, minum, bernafas. Kambing itu hidup, maka perlu makan, minum, bernafas.

Pada pembelajaran yang siswanya memiliki kemampuan menalar dengan baik, maka tujuan pembelajaran akan mudah tercapai. Ini perlu dilakukan secara berulang­ulang. Pada hukum pembelajaran, ada hukum latihan dari Thorndike bahwa hubungan antara

stimulus­rekasi akan semakin kuat jika sering digunakan atau berulang­ulang (law os use). Juga hubungan stimulus­reaksi akan semakin lemah jika tidak dilatih atau berulang­ulang (law of disuse). Menurutnya perilaku yang dibentuk dengan penguatan (reinforcement). Latihan berulang tetap diberikan, tetapi yang lebih terpenting adalah individu menyadari konsekuensi perilakunya.

Keberhasilan belajar menalar dalam proses pembelajaran, diantaranya; ke­mam puan guru dalam memberikan penda huluan/apersepsi kepada siswa, media pembelajaran yang menunjang problematika yang menjadi bahan pembelajaran, serta kemampuan guru membangun tingkat pertanyaan yang disam paikan. Juga materi yang realistik bagi siswa. Pun pula kemampuan guru memberikan motivasi pada siswa ter­hadap materi yang dibahas. Selain itu perbendaharaan memori siswa yang

terkait materi. Juga motivasi siswa untuk mengkaitkan materi dengan kehi­dupan sehari­hari mereka. Latihan dan kontinuitas juga tidak bisa diabaikan untuk memberikan penguatan pada pikiran siswa.

Akhirnya menalar akan mampu membentuk siswa yang berpikir kritis dan kreatif, serta menghindari kesalahan dalam mengambil suatu keputusan. Melaih berpikir dengan sistematik kinerja ilmiahh, menjadikan siswa problem solver. Selain itu siswa mampu membuat suatu prediksi terkait materi yang dibahas dengan kehidupannya nanti. Juga mampu membuat siswa berko munikasi yang logis dengan orang lain untuk memecahkan suatu problem. Untuk guru juga akan mening katkan kompetensi guru dalam menyampaikan suatu materi. Tentunya proses pembelajaran semakin nalar dan realistik.

Berpikir kritis didefinisikan sebagai cara berpikir yang sistematis dan  mandiri,  yang akan menghasilkan suatu interpretasi, analisis, atau kesimpulan terhadap suatu hal atau permasalahan.  Memerlukan waktu yang lama untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis ini, sehingga sangatlah tepat jika sedari kecil anak sudah diberikan latihan­latihan yangg akan membiasakannya utuk berpikir kritis.

Meski demikian, perlu dicatat bahwa kemampuan berpikir kritis merupakan sesuatu yang perlu dilatih secara bertahap. Jadi, latihan­latihan untuk mem biasakan kemampuan berpikitr kritis ini harus disesuaikan dengan umur si anak sendiri. Jangan sampai orangtua memaksakan diri untuk melatih si anak di luar kemampuannya. Kemampuan berpikir kritis akan sangat bermanfaat ketika seseorang dihadapkan pada suatu persoalan yang rumit. Jadi, kebiasaan berpikir kritis akan menjadikan seseorang sebagai problem solver. Lalu bagai mana membiasakan anak ber­pikir kritis tersebut? Berikut adalah bebe rapa cara untuk membiasakan anak berpikir kritis.

BERIKAN TULISAN BERUPAOPINI YANG TIDAK BIASA

Berikan kepada anak Anda tulisan yang di dalamnya terdapat opini penulis dengan argumentasinya yang mudah dipahami oleh anak­anak sesuai usianya. Pilihlah tulisan yang berisi opini yang sedikit berbeda atau bertolak belakang

Ada dua cara menalar, yaitu secara induktif dan deduktif. Secara induktif merupakan cara menalar melalui hal-hal khusus menuju hal yang bersifat umum. Misalnya, manusia itu hidup perlu makan, minum, bernafas. Kuda itu hidup perlu makan, minum, bernafas. Kucing hidup perlu makan, minum, bernafas. Jadi semua yang hidup/mahkluk hidup perlu makan, minum, bernafas. Secara deduktif itu cara menalar dari hal-hal umum menuju hal yang khusus. Misalnya, semua mahkluk hidup itu perlu makan, minum dan bernafas. Kuda itu mahkluk hidup, maka perlu makan, minum, bernafas. Kambing itu hidup, maka perlu makan, minum, bernafas.

EDUKASI

Page 38: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

38 MPA 1/366 / 2017

dengan opini yang selama ini berkembang di masyarakat. Misalnya berikan tulisan yang berpendapat bahwa ikut kursus bimbel itu tidak penting. Tulisan yang opininya berbeda dengan pendapat masyarakat lain pada umumnya, akan membiasakan anak untuk bisa berargumentasi dengan menunjukkan alasan­alasan yang kuat dan masuk akal. Setelah anak Anda membaca tulisan tersebut, tanyakan kepadanya beberapa pertanyaan tentang bacaan tersebut. Pertanyaan yang Anda ajukan sebaiknya adalah pertanyaan­pertanyaan tentang fakta­fakta atau alasan­alasan apa yang disampaikan oleh penulis untuk mendu­kung opininya tersebut.

AJAK ANAK UNTUKMELAKUKAN ANALISIS

Analisis adalah kemampuan untuk memahami pola­pola dan menguraikan sesuatu yang besar menjadi komponen­komponen kecilnya. Untuk anak­anak yang relatif masih belia, kemampuan analisis bisa dilakukan dengan meminta mereka untuk membuat pengelompokan dari suatu himpunan tertentu. Misalnya, mengelompokkan benda berdasarkan warna, bentuk, atau kegunaan.  Dengan menggunakan tulisan yang berisi opini yang tidak biasa seperti di atas, mintalah

da anak Anda, kemudian tanyakan kepa danya pertanyaan­pertanyaan yang jawabannya tidak secara langsung ter­tulis dalam bacaan­bacaan tersebut. Dengan latihan seperti ini, anak Anda akan menghubung­hubungkan satu fakta dengan fakta yang lain untuk menyimpulkan sesuatu dan menjawab pertanyaan yang Anda berikan. Jika kepada Anak hanya biasa diberikan pertanyaan­pertanyaan yang jawabannya ada di bacaan, anak Anda hanya akan terbiasa menghafal isi bacaan saja.

AJAK ANAK MELAKUKANEVALUASI ATAU PENILAIAN

Evaluasi atau penilaian adalah kegia­tan memilih sesuatu di antara berbagai pilihan, misalnya memilih yang terbaik, memilih yang termudah, dan lain­lain. Dengan melatih kemampuan ini, anak akan terbiasa untuk mencari kelebihan dan kekurangan dari suatu pilihan. Biasanya memilih ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan analisis. Setelah sesuatu dianalisis dan dikelompokkan dengan pola tertentu, maka anak Anda akan bisa melihat plus­minus dari kelompok­kelompok tersebut. Untuk selanjutnya, dengan evaluasi dan peni laian terhadap hasil analisis inilah akhirnya si anak akan menentukan pilihan terbaiknya. 

Keberhasilan belajar menalar dalam proses pembelajaran,

diantaranya; ke mam puan guru dalam memberikan penda-

huluan/apersepsi kepada siswa, media pembelajaran yang

menunjang problematika yang menjadi bahan pembelajaran,

serta kemampuan guru membangun tingkat pertanyaan yang disam paikan. Juga materi

yang realistik bagi siswa.

anak Anda untuk mengelompokkan fakta­fakta yang mendukung dan yang tidak mendukung opini penulis.

AJAK ANAK BELAJARMELAKUKAN SINTESIS

Sintesis adalah membuat suatu kesim pulan berdasarkan fakta­fakta yang ada. Bagaimana cara melatih anak mela kukan sintesis ini? Cukup mudah. Beri kan beberapa bacaan singkat kepa­

EDUKASI

Page 39: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

39MPA 1/366 / 2017

diyakini mengandung dan menyebarkan hoax. Sampai 31 Desember 2016 lalu, ada 773.339 konten negatif diblokir. Selain itu, pemerintah membentuk Badan Cyber Nasional. Di sejumlah kota juga telah dideklarasikan Masyarakat Indonesia Anti Hoax. Namun hoax masih tetap tidak terbendung hingga kini.

ASAL USUL HOAXIstilah hoax berasal dari bahasa Inggris.

Jhon M. Echols dalam buku ‘Kamus Ingris’ menyebut hoax merupakan cerita bohong. Kata atau istilah ini sebenarnya telah lama ada dan dipakai, namun baru populer digunakan di kalangan netter Amerika setelah ada film berjudul “The Hoax” yang menghebohkan. The Hoax merupakan sebuah film drama Amerika 2006 yang disutradarai Lasse Hallström dan diskenario oleh William Wheeler. Film ini dibuat berdasarkan buku dengan judul yang sama ditulis oleh Clifford

Membangun GenerasiAnti Hoax dari Madrasah

Berita hoax masih terus jadi isu hangat di negeri ini. Kemunculannya telah menimbulkan banyak korban. Tidak hanya di pemerintahan, tetapi juga di masyarakat bawah. Bahkan di Indramayu, sedikitnya 90 rumah rusak akibat aksi anarkis

massa tiga desa tetangga setelah mendapat berita bohong. Juga ada seorang ibu dikeroyok ramai-ramai oleh warga kampung di daerah Brebes karena diduga sebagai penculik anak gara-gara berita hoax.

Oleh :Lilik Rosyida, S.Pd.I

Guru Bahasa Arab MAN Babat Lamongan. Irving dan berfokus pada biografi Irving sendiri, serta Howard Hughes yang dianggap membantu menulis.

Banyak kejadian yang diuraikan Irving pada bukunya diubah dalam film. Irvin protes karena flmnya tidak sesuai fakta dirinya. Sejak itu, film hoax dianggap sebagai film yang banyak mengandung kebohongan, sehingga banyak kalangan terutama para netter menggunakan istilah hoax untuk menggambarkan suatu kebohongan. Lambat laun, penggunaan kata hoax semakin gencar di kalangan netter. Bahkan kata hoax digunakan netter di hampir seluruh belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Sama seperti di negera lain, para netter di Tanah Air juga terus disibukkan dengan membanjirnya berita atau informasi setiap hari, bahkan tiap jam dan detik. Dan ternyata dari berita dan informasi tersebut, banyak yang bohong atau hoax. Sekilas para netter tidak bisa

Fenomena ini tentu memprihatinkan. Apalagi berita hoax tersebut muncul di media social yang terus

meracuni para pengguna internet, juga pemegang android dan gadget. Padahal sebagian besar pemegang gadget dan android adalah pelajar dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Malah jumlah pengguna internet dari anak­anak dan pelajar di tanah air saja, sesuai hasil survei terbaru dari UNICEF disebutkan sekitar 30 juta orang. Terus apa jadinya masa depan bangsa ini kalau generasi penerusnya ternyata produk generasi hoax?

Presiden RI Joko Widodo bahkan telah turun tangan menangani hoax. Kementerian Komunikasi dan Infor matika telah memblokir konten dan situs yang

EDUKASI

Page 40: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

40 MPA 1/366 / 2017

membedakan, padahal sudah terlanjur tersebar berantai baik lewat group WhatsApp, facebook, twitter, maupun media sosial lainnya. Tak sedikit dari berita hoax itu juga menimbulkan korban.

HOAX ZAMAN NABI Berita hoax ternyata bukan hanya

baru terjadi di era sekarang, tetapi sudah terjadi jauh­jauh hari sebelumnya. Pada masa Nabi Muhammad SAW, virus hoax juga telah meresahkan kalangan masyarakat. Quran Surat Al­Hujjurat, ayat 6 merupakan bukti. Wahyu tersebut turun karena adanya hoax dari orang­orang fasik. “Wahai orang­orang yang beriman, jika datang seorang yang fasik kepadamu membawa berita, maka tangguhkanlah (hingga kamu menge tahui kebenarannya) agar tidak menyebabkan kamu berada dalam kebo­dohan (kehancuran) sehingga kamu menyesal terhadap apa yang kamu lakukan,” (QS. Al­Hujurat :  6).

Asbabun nuzul turunnya wahyu tersebut adalah peristiwa diutusnya sahabat Nabi Al­Walid bin Uqbah bin Abu Mu’ith. Rasulullah menyuruh Al­Walid datang ke Bani Musthaliq untuk mengambil zakat. Syaikh Abu Bakr al­Jaziri dalam tafsirnya menjelaskan bahwa pada masa jahiliyah terjadi permusuhan antara kabilah Bani Musthaliq dengan keluarga Al­Walid bin Uqbah (Aysar ul­Tafsir, Jilid VI/905 ).

Bagi Al­Walid, perintah Nabi tersebut tentu sangat berat karena merasa memiliki beban historis (sejarah). Bagai­manapun sisa dendam semasa jahiliyah masih membekas dalam hatinya. Pikiran negatif Al­Walidpun mulai mengawang­awang. Sepanjang perjalanan menuju perkampungan Bani Musthaliq, piki­rannya diliputi dendam permusuhan kedua kabilah itu.  Ketika sampai di perkampungan Bani Musthaliq, seorang warga kampung berteriak mengabarkan kedatangan Al­Walid. Spontan, pen­duduk kampung keluar sambil mem­bawa harta yang akan diserahkan sebagai zakat dan tidak lupa mereka menyelipkan senjata di pinggang mereka.

Sebagaimana dijelaskan Al­Imam Ibnu Asyur dalam tafsirnya, meli­hat situasi itu, Al­Walid mengira pen­duduk kampung Bani Musthaliq akan membunuhnya. Tanpa berpikir panjang, Al­Walidpun lari meninggalkan kampung itu (al-Tahrir wa al-Tanwir, Jilid X/228). Sesampai di Madinah, Al­Walid menceritakan kalau penduduk

kampung Bani Musthaliq tidak mau membayar zakat bahkan bermaksud membunuhnya.

Nabi SAW marah begitu mendengar kabar dari Al­Walid. Beliau lalu berkirim surat ke pimpinan Bani Musthaliq menanyakan soal kabar Al­Walid tersebut. Pimpinan Bani Musthaliq membalas surat Nabi dan menegaskan pihaknya tetap menaati perjanjian dengan Rasulullah untuk membayar zakat setiap tahunnya. Setelah mendapat surat balasan, Nabi SAW mengutus Khalid bin Walid menemui pimpinan kabilah Bani Musthaliq untuk mengambil zakat. Dari situ Khalid bin Walid berkesimpulan kalau Bani Musthaliq tidak murtad sebagaimana dikabarkan oleh Al­Walid. Dengan begitu mereka terhindar dari fitnah yang disebarkan oleh Al­Walid bin Uqbah (Aysar ul-Tafsir, jilid VI/906).

Asbabun nuzul QS. Surat Al­Hujurat ini menjadi bukti bahwa hoax ternyata tidak hanya terjadi di era sekarang, tetapi sudah terjadi sejak dulu. Jadi, berita bohong sepertinya memang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari­hari umat manusia. Namun Nabi SAW memberi contoh dengan tidak menelan mentah­mentah berita yang diterima, tetapi melakukan tabayun (klarifikasi) lebih dulu sehingga tidak menimbulkan fitnah yang berdampak pada peperangan dan kehancuran.

Jadi, fenomena berita bohong atau hoax sudah bukan asing lagi bagi umat Islam. Fenomena ini juga sudah dimuat dalam al­Qur’an surat an­Nur ayat 11. Tentu ini menjadi warning bagi umat Islam karena fenomena tersebut tidak bisa dielakkan lagi terjadi dalam kehidupan sehari­hari. Bila umat Islam tidak juga mewaspadai itu, maka akan terus jadi bulan­bulanan berita hoax dan tidak menutup kemungkinan juga sampai membawa pada kehancuran.

Sejarah umat Islam sendiri telah membuktikan itu. Kehidupan umat Islam hancur karena hoax. Pemerintahan Khulafaur Rosyidin di bawah pimpinan Utsman bin Affan contohnya, akhirnya dilanda gejolak politik hingga sang khalifah terbunuh juga karena berita bohong atau fitnah (hoax) yang disebarkan oleh orang Yahudi Abdullah bin Saba’. Gara­gara fitnah Abdullah bin Saba’ itu pula, umat Islam menjadi terpecah belah dan saling berperang. Pun demikian dengan masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abu Thalib, hingga ibukota pemerintah sampai harus dipindah dari Madinah ke Kuffah.

Itupun masih belum bisa menghalau hasutan, hingga terjadi perang Shiffin antara kubu Ali dan Mu’awiyah bin Abu Sofyan. Begitu juga dengan Aisyah r.a. ikut termakan hasutan dan terjebak dalam perang Jamal (unta). Pemerintahan Khulafaur Rosyidinpun akhirnya runtuh setelah Ali terbunuh, digantikan pemertintahan Bani Umayah pimpinan Mu’awiyah bin Abu Sofyan di Damaskus, Syiriah.

PENGUATAN PENDIDIKAN Besarnya dampak yang ditimbulkan

hoax dalam sejarah perlu menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam. Apalagi berita hoax telah mengoyak generasi muda Tanah Air. Mengingat mayoritas pengguna media sosial adalah mereka yang masih berusia muda. Tak sedikit pula yang masih berstatus sebagai pelajar; anak usia SD/MI dan SMP/MTs saja sekarang banyak yang sudah aktif di media sosial. Mereka memiliki akun di facebook, BBM, instagram dan lainnya. Terlebih mereka yang duduk di bangku SMA atau yang telah kuliah. Mereka telah banyak berselancar di dunia maya.

Karena itu, dunia pendidikan menjadi leading sektor untuk bisa menangkal virus hoax yang kini terus mewabah. Para pendidk dituntut cermat dalam membaca keadaan. Kehadiran mereka dalam

Istilah hoax berasal dari bahasa Inggris. Jhon M. Echols

dalam buku ‘Kamus Ingris’ menyebut hoax merupakan

cerita bohong. Kata atau istilah ini sebenarnya telah

lama ada dan dipakai, namun baru populer digunakan di kalangan netter Amerika

setelah ada film berjudul “The Hoax” yang menghebohkan. The Hoax merupakan sebuah

film drama Amerika 2006 yang disutradarai Lasse

Hallström dan diskenario oleh William Wheeler.

EDUKASI

Page 41: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

41MPA 1/366 / 2017

menangkal berita hoax terhadap anak didik sangat dibutuhkan. Sekolah atau madrasah, khusunya para guru perlu memberi pembelajaran, pengajaran dan pendi dikan terkait bahaya berita hoax tersebut. Karenanya, dunia pendidikan perlu melakukan langkah­langkah kongkret.

Di antara langkah yang bisa diambil dunia pendidikan adalah menanamkan kejujuran pada siswa didiknya. Slogan character building (pembangunan karakter) yang dulu pernah digembar­gemborkan perlu dibangkitkan dan dikuatkan kembali di dunia pendidikan. Semua stakeholder perlu mengarahkan sekaligus menguatkan tujuan mulia di dunia pendidikan tersebut. Dengan karakter jujur, siswa akan  terbiasa bersikap jujur termasuk tidak membuat berita hoax di media sosial.

Langkah lain yang bisa dilakukan adalah membudayakan sikap tabayun (klarifikasi), seperti yang dicontohkan Nabi SAW saat mendapat berita hoax dari Al­Walid. Tabayun dalam arti mencari kejelasan tentang sesuatu sampai jelas benar keadaannya. Meneliti

dan menyeleksi berita, tidak tergesa­gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, agama, kebijakan publik, sosial­politik dan sebagainya hingga menjadi jelas permasalahannya.

Dunia pendidikan perlu untuk mena­namkan keteladanan sifat Rasulullh SAW; yakni shidiq, amanah, tabligh dan  fathanah. Dalam menangkal berita hoax, sifat shidiq, fathanah dan tablig patut ditanamkan lebih kuat pada generasi muda. Shidiq artinya benar, yaitu mengajarkan agar siswa selalu berkata benar sesuai kenyataan. Bicaralah dengan fakta, karena memiliki beban sebagai pribadi yang amanah.

Fathanah berarti cerdas dalam segala hal. Cerdas dalam membaca dan mencerna berita, memilah dan memilih bacaan. Cerdas dalam bersikap. Juga cerdas dalam berkata dan menulis sesuatu di manapun, termasuk menulis di media sosial. Dengan berbekal ilmu mereka menjadi cerdas menyikapi berita hoax. Sedangkan Tablig berarti menyampaikan. Kemampuan berkomunikasi dengan baik. Informasi jika disampaikan dengan cara tidak

tepat akan dipahami secara salah oleh yang lain.  Kemampuan komunikasi selayaknya dilatih mulai dari sekolah atau madrasah.

Keempat sifat Rasulullah tersebut sebenarnya sudah terkandung dalam kurikulum madrasah. Madrasah tidak hanya mendidik siswa agar pintar dan cerdas dengan ilmu umum, tapi juga berkarakter dan berkepribadian sesuai dengan pelajaran agama. Dua sisi itu masih terus dikembangkan di lingkungan pendidikan madrasah selama ini. Sehingga pantas bila madrasah punya modal menjadi leading sektor atau garda terdepan membangun genarasi anti hoax. Di lembaga pendidikan Islam inilah diharapkan tercetak genarasi jujur, cerdas dan amanah.

Berita hoax akan menjadi hampa dan tidak bermakna jika masyarakat cerdas dalam menyikapinya. Hoax tak akan berpengaruh kalau kita semua bisa membedakanya dengan berita yang benar. Dan pastinya, para penyebar hoax akan menyesal karena tak memperoleh respon yang diinginkan.

EDUKASI

Page 42: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

42 MPA 1/366 / 2017

Salah satu negeri yang diberkahi oleh Allah adalah Makkah al­Mukarromah. Keberkahan negeri

Makkah, salah satunya berupa kebera­daan oase (mata air padang pasir) penuh berkah yang airnya dikenal dengan sebutan air zamzam. Keberadaan air tersebut kiranya sudah tidak asing lagi di telinga kaum Muslim. Sebagian besar dari umat Islam pernah meneguk kelezatan dan keberkahannya.

Banyak Hadits yang menjelaskan keberkahan air zamzam tersebut. Dianta­ranya; “Sesungguhnya ia (zamzam) air yang diberkahi, ia makanan yang menge­nyang kan dan penyembuh penyakit.” (HR. Muslim). Dari keterangan Hadits ini menunjukkan, bahwa air zamzam mengandung barokah yakni energi kebai­kan yang secara bathin dapat menunjang seorang Muslim untuk mende katkan diri kepada Allah. Disamping itu air tersebut juga mengenyangkan, yang berarti mengan dung energi yang secara fisik dapat menambah stamina tubuh, serta mengandung obat yang dapat menjaga ketahanan dan kesehatan tubuh.

Dalam Hadits lain Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik­baik air yang ada di muka bumi ini adalah air zam­zam. Dida­lamnya terdapat pengenyang dari segala rasa lapar dan penyembuh penyakit. (HR. Ath­Thabrani). Selain itu air zamzam dapat juga digunakan sebagai media untuk berdoa agar Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi hajatnya. Hal tersebut berdasarkan Hadits riwayat Ibnu ‘Abbas, Rasulullah SAW bersabda: “Air zam­zam sesuai keinginan ketika memi numnya. (HR. Ibnu Majah). Maksud nya, doa apa saja yang diucapkan ketika meminumnya insyaAllah doa yang mustajab.

Seiring kemajuan tekhnologi, ber­bagai hasil penelitian modern seakan ikut mengamini informasi­informasi menge nai air zamzam yang telah disam­paikan Rasulullah beratus­ratus abad

yang lalu. Salah satunya hasil penelitian yang dilakukan Dr. Masaru Emoto – yang berasal dari salah satu Universitas di Yokohama Jepang – yang mungkin layak disebut “ulama’ air”, karena kerja kerasnya menggeluti dan meneliti tentang struktur molekul air.

Dia mampu mengungkap rahasia yang selama ini masih menjadi misteri, yakni air seperti benda hidup yang mampu merespon dan reaktif terhadap kata­kata apa saja yang diucapkan seseorang kepadanya. Sementara dalam penelitian terhadap air zamzam, Masaru Emoto membuktikan secara ilmiah bahwa air zamzam memiliki kemampuan menyembuhkan yang luar biasa, karena air tersebut memiliki keunikan dalam hal struktur molekul.

Keunikan air zamzam digambarkan Masaru Emoto sebagai sebuah kristal yang bisa berstruktur indah heksagonal (segi enam) atau bahkan kristal pecah tak beraturan. Sementara peneliti lain yang meneliti dari segi kandungan mineral, menjelaskan air zamzam memiliki kandungan mineral

yang lebih dibandingkan air yang lain, terutama kandungan kalsium, garam magnesium dan flouride.

Dari informasi­informasi yang disampaikan Rasulullah SAW dan dilengkapi bukti­bukti ilmiah mengenai air zamzam, kaum Muslim dapat meraup manfaat sebanyak­banyaknya dari air tersebut. Baik dengan tujuan agar mendapatkan berkah, menambah energi tubuh, menyembuhkan penyakit, maupun menggunakannya sebagai media doa agar hajatnya dikabulkan oleh Allah SWT, serta tujuan kebaikan yang lain.

Namun demikian pada prinsipnya keberkahan, kesembuhan, kekuatan, serta terkabulnya hajat semua datangnya dari Allah SWT. Sedangkan benda­benda, tempat­tempat, waktu­waktu serta ama­lan­amalan yang dinyatakan oleh ajaran Islam bisa mendatangkan keber kahan, kesembuhan, kekuatan, serta terka bulnya hajat dan lainnya, tidak lain hanyalah sebab atau perantara semata.

*) Staf Pengajar di MTsN 2 ParonKabupaten Ngawi

Keberkahan atau barokah adalah energi kebaikan ilahiah yang bersifat ghaib yang secara bathiniah dapat berimbas positif terhadap apa saja yang ia tempati. Tak terkecuali sebuah negeri yang di dalamnya mengandung

barokah, walaupun secara kasat mata negeri tersebut sebagian besar berupa padang pasir tandus, gersang, cuaca panas, jarang hujan, hanya spesies tumbuhan dan hewan tertentu yang bisa hidup di dalamnya.

Kristal yang Berstruktur Heksagonal

Oleh : Aziz Ghufron, S.Pd.I*)

AIR ZAM-ZAM

JELAJAH ILMU

Page 43: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

43MPA 1/366 / 2017

Sementara itu di ajang Aksioma ini, Fairus – panggilan karib Fairus Tsuroya – ini membuat gambar

olah digital sebuah pohon besar yang tumbuh di sela­sela bangunan pencakar langit. Pohon dominan berwarna hijau mampu menaungi seluruh yang ada di bawahnya. Dan di bawah pohon tersebut dituliskannya pesan “to change big think”. Karya inilah yang memikat para juri dan mengaugerahinya titel juara bidang Desain Grafi s. Dengan prestasi ini, dia pun otomatis menjadi wakil Jawa Timur di Aksioma tingkat Nasional di Yogyakarta Agustus mendatang.

Tentu ini menjadi kebanggan bagi Kontingen Kabupaten Pasuruan khu­susnya madrasah. Dan makin menambah pula deretan juara bagi sulung dari dua bersaudara ini. Sebab sebelumnya, putri pasangan Anwar Widodo dan Damiseh ini meraih juara I Melukis on Th e Spot kategori Remaja yang diselenggarakan oleh Yayasan Seni Rupa Indonesia.

Di ajang tingkat nasional itu, Fairus – panggilan karib Fairus Tsuroya – mengusung tema lukisan Kerukunan Bermasyarakat dan Beragama. Melalui goresan kuas dengan metode drawing di atas kanvas, dia melukis orang­orang yang bergandengan tangan membentuk love itu berbackground warna pink semakin memperkuat kesan kedamaian, cinta dan kegembiraan.

Sebelumnya, saat masih duduk di bangku MTsN Bangil, Fairus juga sudah menancapkan prestasi tingkat nasional. Karyanya dengan tema “Menolong Orang Lain” menjadi Jawara Utama dalam Lomba Menggambar tingkat Nasional Tupperware Children Helping Children 2014 di Jakarta. “Semoga saja semua ini menjadi modal lebih dalam Aksioma Nasional nanti,” ucap Remaja kelahiran

Pasuruan, 23 Januari 2000 ini. “Sehingga mampu memyumbangkan prestasi mem­banggakan bagi Jawa Timur dan MAN Bangil khususnya,” penuh harap.

Sementara itu, Pihak MAN Bangil pun merasa bangga dengan prestasi yang diraih Fairus. Dan akan senantiasa mensupport terus agar seluru siswa

mampu menyuguhkan torehan juara. “Semoga, prestasi ini mampu mengilhami seluruh siswa untuk lebih berprestasi. Dan mudah­mudahan pada Ajang AKsioma Nasional nanti, Fairus bisa menyuguhkan prestasi membanggakan untuk Jawa Timur,” turut Syaiful Anwar, SAg, MPd, Kepala MAN Bangil ini. •suprianto

Wakili Jatim di AksiomaTingkat Nasional

Ajang Aksioma Jatim 2017makin mengukuhkan skill kemampuannya dalam olah digital. Sebab, di ajang kompetii antar siswa se-Jatim yang dihelat di Kediri itu, Fairus Tsuroya mampu menyabet gelar Juara 1 Desain

Grafi s. Siswi kelas XI MAN Bangil yang mewakili Kabupaten Pasuruan ini pun berhak atas Medali Emas Aksioma.

FAIRUS TSUROYA

SISWA PRESTASI

Page 44: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

44 MPA 1/366 / 2017

Sabbatean adalah kumpulan orang­orang pemuja setan. Diawali dari sekelompok orang Yahudi yang

menyimpang dari ajaran kitab Taurat. Mereka menganggap Taurat tidak sempurna, maka disusunlah kitab tandingannya yang diambil dari cerita dari mulut ke mulut yang dinamakan Kitab Talmud. Isinya kitab yang baru ini adalah sihir dan klenik. Berikutnya diikuti oleh orang­orang non Yahudi. Mereka disebut juga dengan Satanisme.

Ritual pemuja setan ini ditandai dengan pesta pora dan penyimpangan seksual, prostitusi,, homoseksual dan sejenisnya. Satanisme menghancurkan peradaban agama, mendorong manusia kepada sifat­sifat setan seperti dengki, dendam, permusuhan, keserakahan dan penindasan yang diwujudkan dalam sistem ekonomi kapitalis dan liberalis serta sistem politik yang bebas nilai.

Perilaku penyimpangan seksual seba gai upaya menghancurkan lembaga pernikahan dan keluarga oleh kaum sabbatean. Kepada perempuan muda

diajarkan agar untuk mencari pemenuhan hasrat birahi melalui hubungan bebas tanpa institusi perkawinan. Sehingga mereka dalam waktu lama melakukan hubungan intim, tanpa menjadi isteri yang setia maupun menjadi ibu yang baik.

Dengan dalih membebaskan anak­anak muda dari takhayul agama, tokoh sabbatean mengarahkan generasi muda usia ini bergaul secara bebas dan hubungan intim tanpa ikatan pernikahan yang sah menurut agama. Bagi orang­orang yang sudah menjalin ikatan pernikahan diberi kebebasan melakukan pertukaran pasangan. Hubungan pasangan sejenis (kelamin) atau sekarang biasa disebut dengan Lesbian, Gay. Biseksual dan Transgender (LGBT) juga digalakkan.

Pesta pora dalam bentuk penyim­pangan seksual adalah bagian dari ritual kaum sabbatean. Norma Klein, seorang Yahudi Liberal dari New York, Amerika Serikat mengemukakan dalam karya tulisnya, bahwa para Yahudi sekular yang sebagian diantaranya adalah para

ilmuwan dan penulis progresif juga mempunyai hoby melakukan hubungan intim, perselingkuhan, aborsi dan cinta kasih dengan pasangan yang sama jenis kelaminnya.

Rabbi Stephen Wise seorang pemimpin Yahudi Amerika tahun 1920 hingga 1949 adalah tokoh terkemuka dan terkenal. Ia disebut oleh Rockefeller sebagai petarung demokrasi dan hak asasi manusia paling besar di zamannya. Dengan bahasa Ibrani Rabbi Wise mengucapkan doa kaum sabbatean untuk memuja “Raja Kemuliaan”. Ternyata yang dimaksud dengan Raja Kemuliaan tersebut adalah zakar kaum lelaki sebagai alat untuk melakukan penyimpangan seksual. Banyak tokoh lainnya dari golongan kaum sabbatean ini melakukan hal yang sama yaitu cinta sesama jenis sebagaimana diperbuat oleh umatnya nabi Luth as.

Pemuja setan dari kalangan Yahudi yang disebut dengan sabbatean ini, di kemudian hari melahirkan ideologi­ideologi besar serta pandangan yang

Wahai orang-orang yang beriman masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan. Jangan ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuhmu yang nyata.

[Al-Baqarah 208]

SELASAR

Page 45: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

45MPA 1/366 / 2017

progresif. Kelompok­kelompok itu antara lain Illuminasi, Komunisme­Marxisme, Freemasonry, Feminisme, Zionisme dan kelompok­kelompok lain yang terlibat dalam kebebasan pemenuhan hasrat seksual. Mereka adalah berasal dari kelompok Yahudi yang menyimpang dari kitab sucinya Taurat.

Hingga kini para pemuja setan itu terus mengembangkan sayapnya. Di Indonesia banyak diikuti oleh anak­anak muda yang lepas kendali dari orangtuanya maupun tempat pendidikannya. Kebanyakan mereka adalah anak­anak remaja putus sekolah yang dibina oleh para pemuja setan ini. Diantaranya menggunakan simbol kebanggaannya yaitu: Bintang David, tengkorak, kepala kambing yang dilambangkan dengan bintang lima terbalik dan sebagainya.

Para orang tua Muslim hendaklah waspada agar anak­anaknya jangan sampai terperangkap oleh kelompok pemuja setan ini. Bagi orang­orang dewasa diperangkap dengan ajaran sinkretisme. Kaum sabbatean mencip­takan agama baru dengan mengambil intisari dari berbagai agama dengan meninggalkan syariat agamanya. Terutama dari kelompok agama yang mereka sebut dengan agama­agama Ibrahimi. Yang dimaksud dengan Millah Ibrahimi ini adalah agama­agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Untuk menghindari pertentangan dan dapat diterima oleh

gereja setan yang pernah meramalkan kiamat akan terjadi pada tanggal sembilan bulan sembilan tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan. Mereka bukanlah pengikut Nasrani yang benar. Melainkan kelompok sempalan karena pengaruh sabbatean ini.

Juga di kalangan kaum Musliminpun terdapat aliran­aliran sesat pemuja setan. Mereka mengaku beragama Islam tetapi mereka melakukan ritual yang tidak biasanya diamalkan oleh kaum Muslimin pada umumnya. Seperti yang banyak dilakukan orang­orang dipelosok pedesaan yang masih kental tradisi takhayul dan khurafatnya. Yang lazim dikerjakan adalah membuang sial, balak atau bencana dengan menyediakan sesajen di tempat­tempat keramat. Perbuatan itu dilakukan karena ketakutannya kepada roh­roh jahat yang sewaktu­waktu dapat mendatangkan bahaya. Maka kepada para penunggu tempat keramat di pohon­pohon besar, gunung­gunung dan laut­laut yang mendatangkan bahaya ini dilaksanakan ritual khusus. Inilah antara lain wujud dari pemujaan setan. Kita kaum Muslimin khususnya perlu menjaga diri, keluarga dan lingkungan agar selamat dari godaan setan dan kemusyrikan serta pengaruh dari sabbatean tersebut.

•RAW/disusun dari berbagai sumbera.l. Illuminati karya Henry Makow Ph.D

Sabbatean adalah kumpulan orang-orang

pemuja setan. Diawali dari sekelompok orang Yahudi

yang menyimpang dari ajaran kitab Taurat. Mereka menganggap Taurat tidak

sempurna, maka disusunlah kitab tandingannya yang

diambil dari cerita dari mulut ke mulut yang dinamakan Kitab Talmud. Isinya kitab yang baru ini adalah sihir dan klenik. Berikutnya

diikuti oleh orang-orang non Yahudi. Mereka disebut juga

dengan Satanisme.

semua pihak maka hanya ajaran tentang moral yang diambil, sementara masalah ketuhanan dan ritual khusus masing­masing agama ditinggalkan.

Pengaruh sabbatean ini juga merambah ke berbagai agama non Yahudi. Dulu kita kenal ada sebutan

SELASAR

Page 46: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

46 MPA 1/366 / 2017

Klinik.Tanda penting kehamilan adalah

berhentinya haid; pada kehamilan yang normal haid ini akan terhenti sampai anak bayi lahir; biasanya 37 pekan atau 9 bulan. Oleh karena itulah pada umur menua (menopause) awal mati haid itu terkadang menggelisahkan karena takut, jangan­jangan hamil. Kegelisahan ini dapat dikurangi dengan memeriksakan air kemih untuk mencari tanda­tanda hormonal dari kehamilannya jika ada.

Keguguran termasuk jarang terjadi; namun mereka yang mengalami kehamilan di umur muda ternyata lebih banyak peluangnya untuk mengalami keguguran ini. Pada mereka yang hamil lagi sebelum anaknya berumur dua tahun berpeluang mengalami keguguran karena janinnya tidak tumbuh dengan sempurna karena rahim “masih lemah”. Wanita yang pernah mengalami kegugu­ran berarti punya kemungkinan lebih besar untuk mengalami keguguran lagi; inilah yang antara lain menjadi pemeo yang menakutkan bahwa wanita yang pernah keguguran akan sulit punya anak.

Pada umumnya munculnya tanda­tanda gugurnya kehamilan merupakan hal yang menegangkan. Yang terpenting di antara tanda­tanda itu adalah terjadinya perdarahan dari farji, dengan ataupun tanpa disertai adanya jaringan “daging” janin, disertai ataupun tanpa nyeri perut bagian bawah, ataupun adanya “sakit pinggang”. Tergantung pada umur kehamilan, perdarahan ini dapat sedikit ataupun banyak.

Pada permulaan abortus di awal­awal kehamilan terjadi perdarahan oleh karena rusaknya decidua basalis (dinding dalam rahim), diikuti dengan necrosis (pembusukan) jaringan sekitarnya yang menyebabkan janin (hasil pembuahan) terlepas dan dianggap sebagai benda asing dalam rahim. Kemudian otot rahim berkontraksi (mengkerut) untuk mengeluarkan benda asing itu.

Pengasuh :dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Banyak penyebabnya, dan lebih banyak lagi macam orang dalam bersikap terhadapnya. Bagi mereka yangingin punya anak, keguguran merupakan malapetaka yang menakutkan dan membekas dalam jiwa; sedangkanbagi mereka yang memang tak ingin punya anak lagi keguguran merupakan suatu peristiwa yang diharapkan.

Keguguran dalam Kehamilan

Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, di pertumbuhan awal janin itu villi corialis (akar uri) belum masuk menancap di dinding dalam rahim secara dalam; oleh karena itulah dalam keguguran di masa awal ini janin dapat dikeluarkan seluruhnya tanpa disertai banyak perdarahan.

Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan villi sudah lebih dalam hingga placenta (uri) mudah tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta. Uri yang keluar berupa bentukan seperti kantong ketuban kosong atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya, termasuk janin lahir mati; janin ini kadang­kadang masih menampakkan tanda­tanda kehidupan.

Untuk lebih tepatnya, dari sejak terhentinya kehamilan dipilah menjadi keguguran (abortus; umur kehamilan kurang dari 20 pekan) dan kelahiran “belum cukup umur” (kehamilan kurang dari 37 pekan; immature bayi sulit dipertahankan hidup, dan premature bayi sudah lengkap “sempurna” hanya ukurannya masih kurang karena masa kehamilan belum cukup lamanya).

Yang membuat sulit melakukan klasifikasi keguguran adalah jika si ibu tidak ingat kapan tanggal haidnya yang terakhir sehingga umur kehamilan tidak diketahui secara pasti.

Page 47: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

47MPA 1/366 / 2017

Diagnosa.Untuk memastikan bahwa kehamilan

terhenti dapat dilakukan pemeriksaan USG (UltraSonoGraphy); dengan peme­rik saan ini keadaan janin dalam rahim dapat lebih dipastikan, ada gerakan ataukah tidak. Dengan menggunakan pemeriksaan USG transvaginal dokter juga dapat memeriksa apakah ada kelainan struktur maupun bentuk rahim; ada bentuk rahim yang tidak memungkinkan adanya pertumbuhan janin di situ. Pada kehamilan muda hasil pemeriksaan USG ini tidak mudah untuk dipercaya karena janin terlalu kecil untuk dilihat gerakannya.

Dokter ataupun bidan juga dapat mela kukan berbagai pemeriksaan misal­nya dengan meraba mulut rahim, tanpa ataupun dengan bantuan teropong (speculum) untuk melihatnya. Selain itu sebagai tambahan dapat dilakukan peme riksaan hormonal, yaitu hormon­hormon yang terkait dengan kehamilan; pemeriksaan kadar Hb (haemoglobine), trombosit, ataupun juga fibrinogen darah (terutama untuk mencari tanda­tanda perdarahan di dalam perut pada kehamilan di luar rahim).

Pengobatan.Jika keguguran sudah terjadi, maka

tidak ada obat yang dapat memu lih kannya. Namun di saat keguguran baru pada tahap mengancam (abortus imminens, biasanya pada kehamilan yang belum mencapai 20 pekan), maka dokter dapat menekankan perlunya istirahat penuh ditambah dengan pemberian tambahan obat pereda rahim (uterine relaxant) untuk menolong agar janin tidak didorong keluar oleh rahim. Jika kehamilan sudah jelas tidak dapat dipertahankan, dokter kadang­kadang harus melakukan tindakan yang lebih keras untuk pengakhiran kehamilan, misalnya jika bayi sudah keburu mati dalam kandungan sedangkan kela hiran spontan tidak terjadi; dalam keadaan seperti ini maka mayat janin harus dikeluarkan dengan memotong­motongnya.

Tergantung pada umur kehamilan ketika terjadi keguguran, dokter kadang­kadang juga harus melakukan pengerokan (curretage) agar perdarahan tidak berkepanjangan, maupun untuk menjaga agar rahim dapat mengkerut (contraction) dengan sempurna untuk menghindari perdarahan rahim itu; perdarahan oleh keadaan ini dapat menimbulkan kematian! Oleh karena itulah penderita harus dipantau tekanan

si ibu, ataupun akibat lanjut dari beberapa macam penyakit oleh virus tertentu, misalnya campak. Ada juga beberapa keadaan yang memudahkan terjadinya keguguran yaitu uri letak rendah (pacenta praevia), ketuban berlebihan (hydramnion), bayi kembar, kelainan darah (Rhesus +), dan kehamilan di luar rahim (ectopic pregnancy).

Untuk meng hindari akibat buruk dari parahnya kelai nan­kelainan itu kepatuhan untuk memeriksakan diri ketika mulai terjadinya kehamilan ataupun bahkan untuk keadaan tertentu (anemia, kencing manis, gondok, tekanan darah tinggi, kegemukan, APS atau sindrom Hughes) maka konsultasi dengan dokter sudah perlu jauh­jauh sebelum terjadi kehamilan.

Ibu hamil yang mengidap penyakit berat kadang­kadang juga dapat ber­akibat terjadinya keguguran; mi sal nya radang paru basah (pneu monia), tipes, toksoplasmosis, Tbc (tuberkulosis), infeksi ginjal.

Buah­buahan banyak mengandung vitamin dan mineral; namun demikian buah­buahan ada juga yang dianggap tidak menyehatkan untuk ibu hamil. Perbanyaklah konsumsi kurma, alpukat, manggis ataupun buah naga karena merupakan  buah­buahan yang bagus untuk ibu hamil.  Hindari buah nanas, pepaya muda maupun durian, selain tidak baik dikonsumsi saat hamil, karena ada yang disebutkan memicu keguguran; untuk mereka yang peka, konsumsi makanan pedas juga perlu dikurangi.

Hubungan suami­isteri selama masa keha milan sebenarnya boleh­boleh saja; namun untuk mereka yang sulit punya anak hendaknya dibatasi menjadi “seper lunya saja” agar tidak menimbulkan kontraksi rahim yang dapat berujung ke keguguran.

Penutup.Secara umum dapatlah dikatakan

bahwa kebanyakan penyebab keguguran berada di luar jangkauan seorang ibu untuk menghindarinya. Oleh karena itu walaupun tidak dijamin keberhasilannya namun upaya pencegahan keguguran masih diperlukan, lebih­lebih bagi mereka yang sulit memperoleh ketu­runan ataupun yang hamil pertamanya pada umur lebih dari 35 tahun; mereka ini perlu lebih berhati­hati untuk dapat menghindari berbagai hal yang berpe­luang untuk menimbulkan keguguran.

Semoga uraian di atas bermanfaat.

Keguguran termasuk jarang terjadi; namun mereka yang

mengalami kehamilan di umur muda ternyata lebih banyak peluangnya untuk mengalami keguguran ini.

Pada mereka yang hamil lagi sebelum anaknya berumur

dua tahun berpeluang mengalami keguguran karena janinnya tidak tumbuh dengan

sempurna karena rahim “masih lemah”. Wanita yang

pernah mengalami keguguran berarti punya kemungkinan

lebih besar untuk mengalami keguguran lagi; inilah yang antara lain menjadi pemeo yang menakutkan bahwa

wanita yang pernah keguguranakan sulit punya anak.

darahnya, maupun tanda­tanda perda­rahan lainnya setiap jam.

Pencegahan.Cukupnya pemahaman tentang

sejumlah faktor penyebab atau yang memu dahkan terjadinya keguguran, maka upaya pencegahan keguguran harus lebih menekankan upaya mengu­rangi besarnya pengaruh faktor­faktor penyebab keguguran itu, misalnya anemia (kurang darah), terhenti atau terhambatnya pertumbuhan janin (ka­rena kelainan janin, ataupun kelainan rahim semisal bertumor), ketuban pecah awal, kencing manis ketika hamil, tekanan darah tinggi oleh kahamilan. Kelainan janin dapat berupa kelainan genetik (chromosom, faktor keturunan), terutama trisoma dan monosoma X. Ada juga kelainan kromosom yang merupakan akibat dari tindakan atau peristiwa yang tergolong teratogenic (memicu kangker) semisal pengaruh akibat radiasi, infeksi virus, pemakaian obat­obatan (termasuk tembakau, alkohol).

Keguguran dapat juga sebagai akibat dari kekurangan berbagai hormon pada

Page 48: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

48 MPA 1/366 / 2017

AN NISA’

Lantas apa sejatinya yang menjadi daya tarik, sehingga wanita jadi menawan ketika dijadikan

sebagai teman atau sahabat karib? Paras cantiknyakah, gaya penampilannyakah, ataukah watak kepribadiannya?

Ada satu potensi perempuan yang kerapkali dialpakan kaum hawa. Inilah satu potensi yang jauh lebih dalam dari sekedar soal paras dan kecantikan. Apalagi kecantikan kaum perempuan tak bisa sekadar dipandang dari sisi fisik dan penampilan semata. Potensi tersebut adalah inner beauty.

Inner beauty adalah merupakan sebuah kecantikan internal yang bisa digali dari kedalaman kepribadian wanita itu sendiri. Pesona inner beauty inilah yang jika digali dan diasah dengan sungguh­sungguh, maka akan menutupi atau mengalahkan pesona lahir. Sebab daya tarik yang bersifat fisik akan mudah pudar kalau tak didukung dengan pesona bathin yang tumbuh dari inner beauty.

Potensi intelektual, wawasan yang luas, pemahaman yang memadahi, pengertian yang berempati, kedewasaan bersikap, serta etika dan tatakrama, sangatlah dibu tuhkan untuk mematangkan inner beauty seorang wanita. Potensi­poten­si inilah, yang jika terus­menerus diasah dan ditumbuhkembangkan akan me­mun culkan pesona dan kharisma atau inner beauty seseorang.

Menumbuhkan inner beauty wanita memang tak segampang mempercantik wanita. Kalau sekedar ingin terlihat cantik secara fisik, para wanita dengan gampang melenggang ke salon kecantikan dan tinggal pilih model kecantikan mana yang diinginkannya. Namun untuk mempercantik diri dengan sejatinya kecantikan, tentu dibutuhkan sebuah proses dalam waktu tertentu.

Oleh karenanya, bersegeralah memo­ti vasi diri Anda untuk bersungguh­sungguh meraih “kecantikan abadi”.

Mun culkanlah kesadaran di saat Anda berbicara dan berperilaku. Tatalah hati dan pikiran untuk senantiasa berbuat kebai kan. Tumbuhkanlah keyakinan agar selalu percaya diri, berendah hati, berempati dan bersimpati. Berse tum pulah dengan kemurnian diri, kelem butan dan ketulusan. Dan jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan memohon kepadaNya, agar diri ini dianugerahi kesanggupan untuk menata hati dan pikiran, serta rasa tanggap dan kecerdasan.

Percayalah, jika Anda bersungguh­sungguh untuk menggali, mengasah dan menumbuhkembangkan potensi “kecan tikan sejati”, maka Anda pasti akan memperolehnya. Pada saat itulah, seorang wanita akan benar­benar tampak mem­pesona. Wanita berkepribadian inilah, yang sungguh menawan jika dija di kan sebagai sahabat sejati. •Elha

Dalam keseharian sering kita jumpai wanita cantik yang tak menawan dan perempuan menarik yang parasnya biasa-biasa saja.Dengan kata lain, wanita yang menawan kala dipandang tak selalu menarik dijadikan teman. Begitupun sebaliknya,

perempuan yang biasa-biasa saja saat dipandang namun sangat menawan ketika jadi rekanan.

‘Inner Beauty’ Pesona Sejati

Page 49: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

49MPA 1/366 / 2017

KOTA KEDIRI – Penyelenggara Syariah Kota Kediri, BAZNAS Kota Kediri menyalurkan dana ZIS kepada 1.500 mustahik, (16/2). Kegiatan

KOTA PASURUAN – Dalam rangka hari jadi Kota Pasuruan ke-331, Kemenag Kota Pasuruan menyelenggarakan lomba

Dengan menggunakan sarung sebagai icon khas kota santri, Kakankemenag Kota Pasuruan (tengah) bersiap-siap membuka lomba futsal se-Kota Pasuruan yang diikuti 28 tim.

BAZNAS Kota Kediri Salurkan ZIS ke 1.500 Mustahik di Tiga Kecamatan

Kemenag Selenggarakan Futsal se-Kota Pasuruan Peringati Harlah Kota

tersebut dilakukan di di tiga kecamatan di Kota Kediri.Dalam kegiatan tersebut, Ketua BAZNAS Kota Kediri Dawut

Samsuri menyampaikan bahwa BAZNAS Kota Kediri pada tahun 2016 mengalami peningkatan. Ini terlihat dari hasil pengumpulan yang dilakukan UPZ di beberapa instansi. “Untuk tahun 2015, dana ZIS yang disalurkan BAZNAS Kota Kediri senilai 120 juta, dan alhamdulillah tahun 2016 bisa terkumpul senilai 548 Juta” Ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam pengarahannya memberikan apresiasi kepada BAZNAS Kota Kediri yang telah bekerja keras dalam menggali potensi dana ZIS yang diambil dari zakat profesi PNS yang ada di Kota Kediri.

Sementara itu Kakankemenag Kota Kediri, Zuhri dalam keterangannya menyampaikan bahwa apa yang dilakukan BAZNAS Kota Kediri sudah cukup berhasil, meski masih jauh dari potensi ZIS yang mencapai 4 milyar. “Oleh karenanya, Kemenag Kota Kediri akan terus meningkatkan kerjasama dengan BAZNAS Kota Kediri untuk mensosialisasikan zakat ini,” ujarnya. •Basith

Futsal tingkat Kota Pasuruan, (13/2). Acara yang dilaksanakan di pemandian PSK Kota Pasuruan ini dihadiri Walikota Pasuruan, Kakankemenag, Kasubag TU dan Kasi, Camat sekota Pasuruan dan Lurah Sekota Pasuruan

Dalam kesempatan ini Kakankemenag Kota Pasuruan berterima kasih khususnya kepada Walikota Pasuruan berserta jajarannya. Dilaporkannya bahwa lomba ini diikuti oleh 28 kelompok dari lingkungan Kemenag dan juga dari Kelurahan se-Kota Pasuruan. Panitia telah menyiapkan hadiah uang pembinaan dan juga sarung dari Walikota Pasuruan bagi juara 1, 2, dan 3

Walikota Pasuruan juga mengucapkan terimakasih kepada Kakankemenag Kota Pasuruan yang berinisiatif mengadakan futsal dengan memakai sarung. Walikota mengapresiasi hal ini karena Kota Pasuruan adalah kota santri dan ciri khasnya adalah sarung. Walikota juga mengajak untuk menggali potensi yang lain. “Mari kita gerakkan potensi Kota Pasuruan. Bukan hanya olahraga, tetapi juga kesenian seperti al Banjari atau seni Hadrah dan seni budaya lainnya,” ajak Walikota Pasuruan H. Setiono. •Mdk

KAB. LAMONGAN – Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ternama di tanah air yang menjadi incaran alumnus MA/SMA/K mengadu program kependidikan serta berbagai kelebihan dan keunggulan dalam Ekspo Kampus di aula MAN Babat, (21/1). Acara dibuka dengan ditandai pemukulan gong, penguntingan pita, dan dilanjut peninjauan lokasi oleh plt. Kakankemenag Kab. Lamongan Drs. H. Supandi, S.Pd, M.Pd, didampingi kepala dan pimpinan MAN Babat.

Dalam sambutan saat membuka acara, Drs. H Supandi, S.Pd, M.Pd yang juga Kabid Pendma Kanwil Kemenag Prov Jatim mengatakan, bahwa dalam menggapai sebuah cita-cita, salah satu gerbang yang harus dilalui adalah mengenyam kependidikan di PT. Untuk itu dalam memilih program studi maupun jurusan, hendaknya dipilih secermat mungkin sesuai kemampuan yang dimiliki. “Kalian bisa meraih mimpi dengan memilih PT yang sesuai dengan kemampuan, baik itu pendanaan, potensi dan minat kalian” pesannya yang diiringi riuh tepuk tangan.

Ekspo yang dihelat sehari ini diikuti 40 PTN/PTS dan dihadiri para siswa dan guru BP se-Kab. Lamongan. Ekspo ini memberikan info yang bermanfaat bagi siswa maupun orang tuanya. •Nsr

PTN/PTS Beradu Program dan Informasi di Ekspo Kampus MAN Babat

Kakankemenag Kota Kediri mendampingi Walikota Kediri saat mempersiapkanacara penyaluran Zakat, Infaq dan Shodaqoh dari zakat profesi PNS Kota Kediri.

Plt. Kakankemenag Kab. Lamongan yang juga Kabid Pendma KanwilKemenag Prov. Jatim Supandi, S.Pd., M.Pd. tengah mendapat penjelasan dari salah satu stand.

LINTAS PERISTIWA

Page 50: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

50 MPA 1/366 / 2017

KOTA MADIUN – Bertempat di MAN 2 Kota Madiun, MKKM (Musy-awarah Kerja Kepala Madrasyah) se-Wilker Madiun baik tingkat MIN,

KAB. TULUNGAGUNG – Bersama rombongan Kanwil Kemenag Prov. Jatim yang dipimpin H. Mahfudh Shodar, Kakankemenag

MKKM se-Wilker Madiun Dihadiri Oleh Direktur Pendma Kemenag RI

Nuril Huda Dampingi Kakanwil Kemenag Jatim Serahkan Bantuan ke Aceh

MTsN dan MAN melaksanakan Pembinaan Manajemen Madrasah yang dihadiri Direktur Pendma Kemenag RI, Kabid Pendma dan Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jatim (11/2).

Dr. Drs. M Amir Sholehuddin, M. PdI selaku Kakankemenag Kota Madiun di hadapan 360 peserta mengajak untuk cinta madrasah den-gan menyekolahkan putra-putri di madrasah.

Selanjutnya Drs H. Supandi, S.Pd. M. Pd Kabid Pendma Kanwil Kemenag Provinsi Jatim memaparkan manajemen madrasah dan hak-hak siswa sebagai anak. Beliau menandaskan bahwa guru harus pro-fesional, mempersiapkan diri dengan baik, dan mampu menuangkan dalam perangkat pembelajaran.

Sementara Prof. Dr. H. M. Nur Kholis Setiawan MA Direktur Pendma Kemenag RI menekankan bahwa pondasi pendidikan di ma-drasah adalah kombinasi nalar dan moral sebagaimana para ulama telah mengelola madrasah. Juga berpondasi pada trilogi pendidikan Islam yakni belajar (tholabul `ilmi), mengajar (ta`lim), dan mengamal-kan (muta`alim). Pengajar harus meng up grade dan meng up date  informasi dan ilmu pengetahuan. •AJ

Kab. Tulungagung H. Nuril Huda bertolak ke Prov. Aceh untuk menyerahkan bantuan hasil penggalangan dana kemanusiaan untuk gempa Aceh, (6/2).

Bersama Kakankemenag Kota Surabaya H. Haris Hasanudin, Kab. Mojokerto H. Barnoto, Kab. Pasuruan HM. Asadul Anam, Kab. Malang H. Imron, Kasubag Inmas Kanwil Machsun Zain, Nuril Huda diundang oleh Kakanwil untuk bersama menyerahkan bantuan kemanusiaan Aceh hasil penggalangan dana Kemenag se-Prov. Jatim senilai 300 juta ke Aceh. Mereka diterima oleh Kakanwil Kemenag NAD HM. Daud Pakeh di ruang rapat Kakanwil Kemenag Aceh, (7/2).

Nuril berterima kasih dan apresiasi atas kepedulian yang ditunjukkan karyawan Kemenag, guru dan siswa madrasah. “Alhamdulillah, kami berhasil mengumpulkan 41 juta saat peringatan HAB Kemenag. Sumbangan berasal dari karyawan Kemenag, KUA, pengawas dan penyuluh serta siswa-siswi dan guru madrasah di lingkungan Kemenag. Ini adalah bentuk nyata kepedulian kita kepada Saudara-Saudara kita yang tertimpa bencana,” kata Nuril sesaat sebelum bertolak ke Aceh. •Fat

PONOROGO – Dihadiri 851 orang peserta lomba dari 11 cabang, acara Sains and Art Completion (SAC) setingkat MTs/SMP se-eks Karisidenan Madiun dibuka oleh Kakankemenag Kab. Ponorogo.

Kakankemenag Kab. Ponorogo dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara yang diselenggarakan di MAN 2 Ponorogo ini untuk mencari bibit muda berbakat dan berprestasi yang diharapkan bisa bersaing di tingkat provinsi bahkan nasional.

Beliau juga berterima kasih kepada pihak penyelenggara yang berhasil menyelenggarakan acara ini. Ajang ini diharapkan bisa terus diadakan karena sangat bagus untuk memupuk dan meningkatkan prestasi serta kreatifitas dan bakat-bakat terpendam yang dimiliki siswa-siswi MTs atau SMP. Dalam setiap ajang lomba tidak penting untuk mendapat juara yang penting adalah sikap serta sifat sportifitas yang terjunjung tinggi dalam perlombaan.

Sementara itu Kepala MAN 2 Ponorogo menyampaikan bahwa dengan diadakannya ajang semacam ini diharapkan agar anak-anak bisa mengetahui tentang profil serta program-program MAN 2

Ponorogo yang tidak hanya mendidik anak-anak untuk menjadi pandai, cerdas tapi juga berakhlakul karimah. •NH

H. Hadi Mukharom Membuka Sains and Art Competition (SAC) Tahun 2017

Direktur Pendma Kementerian Agama RI (dua dari kiri), diapit oleh Kabid Pendma Kanwil Kemenag Jatim dan Kakankemenag Kota Madiun saat menghadiri MKKM se-Wilker Madiun.

Disaksikan oleh Kakankemenag Kab. Sumenep H. Moh. Bakri, salah seorang pejabat terlantiksedang membubuhkan tanda tangan di Berita Acara pelantikan dan serah terima jabatan.

Rombongan dari Kemenag Prov. Jatim yang dipimpin oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jatim,Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag, disambut oleh Kakanwil Kemenag NAD.

LINTAS PERISTIWA

Page 51: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

51MPA 1/366 / 2017

KAB. PASURUAN – Bertempat di Pendopo Ngawijining Ngestu Kabupaten Pasuruan telah dilaksanakan kegiatan penyerahan buku

KAB. MAGETAN – Bertempat di aula utama Kankemenag Kab. Magetan diselenggarakan acara Pelantikan Pengurus Ikatan Guru

Salah seorang Pengurus PW IGRA Jatim tengah membacakan nama-nama pengurus IGRAKab. Magetan masa bhakti 2017-2021 yang segera dilantik secara resmi oleh PW IGRA Jatim.

Sebanyak 224 Buku Nikah Hasil Putusan Isbath PA Diserahkan Oleh Bupati

Pengurus IGRA Kab. Magetan Masa Bhakti 2017-2021 Dilantik PW IGRA Jatim

nikah hasil putusan isbath Pengadilan Agama (PA) sebanyak 224 pasang suami istri yang telah melaksanakan hidup rumah tangga akan tetapi belum memiliki legalitas resmi.

Bupati Pasuruan HM. Irsyad Yusuf, SE, M.MA yang menyerahkan buku nikah tersebut menuturkan bahwa di masyarakat masih ditemukan perkawinan yang dilakukan pasca berlakunya UU Nomor 1 Tahun 1974 yang tidak dicatatkan pada Pegawai Pencatat Nikah KUA dengan berbagai sebab dan alasan. Sehingga mereka tidak dapat memperoleh hak-haknya untuk mendapatkan dokumen pribadi yang dibutuhkan, termasuk anak-anak mereka. Solusi yang dapat ditempuh adalah mengajukan permohoan itsbat nikah ke PA. Penetapan itsbat nikah yang dikeluarkan oleh PA dapat digunakan dasar mencatatkan perkawinan mereka pada Pegawai Pencatat Nikah KUA, dan selanjutnya KUA akan menerbitkan Buku Nikah atau Kutipan Akta Nikah.

Bupati menegaskan, buku nikah ini maka dapat dimanfaatkan untuk mengurus KTP, KK, akta lahir sehingga buku ini perlu dipelihara dan dijaga dengan sebaik-baiknya. •Fin

Raudhatul Athfal masa bakti 2017-2021, (16/2). Acara yang digelar IGRA Kab. Magetan ini dihadiri Kepala dan Guru RA se-Kabupaten Magetan, juga Plt Kakankemenag Kab. Magetan Muttakin dan Ketua PW IGRA Jatim Nurul Hasanah.

Ketua PW IGRA Jatim usai melantik pengurus IGRA memberikan arahan dan pesan antara lain bahwa pengurus IGRA yang baru dilantik merupakan orang-orang pilihan. Amanah yang dipegang ini harus dipertanggung jawabkan baik pada guru RA, pengurus IGRA maupun di hadapan Allah SWT. Untuk itu Nurul Hasanah mendoakan dan berharap agar semuanya diberi kekuatan, kemampuan lahir dan batin, diberi kesabaran, kesehatan oleh Allah SWT sehingga mampu mengemudikan organisasi dengan baik.

Sementara Plt Kakankemenag Kab.Magetan Muttakin berpesan agar pengurus baru untuk dapatnya segera melakukan koordinasi yang maksimal agar sinergitas dan kekompakan yang selama ini sudah terbangun untuk terus dilanjutkan. “Selamat kepada pengurus yang baru dilantik, semoga kedepan RA semakin maju dan semakin berkualitas,” ujarnya. •Mkd

KAB. SIDOARJO – Isu sosial, politik, dan keagamaan mutakhir membuat banyak pihak resah, termasuk kiai di kabupaten Sidoarjo terutama pendataan kiai-kiai oleh jajaran kepolisian. Banyak persepsi liar yang muncul seperti bangkitnya kembali komunisme. Untuk itulah, Kasubbag TU Kankemenag Kab. Sidoarjo H. Moh. Arwani, M.Ag., M.HI mewakili Kakankemenag menghadiri silaturrahim PC NU – Polresta –Dandim 0816 – Kankemenag Kab Sidoarjo di aula PC NU.

Di hadapan peserta, H. Moh. Arwani, M.Ag. M.HI memaparkan visi-misi Kemenag Kab. Sidoarjo dalam melaksanakan pembangunan bidang agama serta isu keagamaan terkini. “Hingga saat ini Kemenag Kab. Sidoarjo belum menerima surat dinas resmi dari Kemenag RI dan Kanwil Jatim tentang hal itu,” tandas H. Arwani,M.Ag. M.HI.

Kapolresta Kombespol Anwar Nasir menandaskan, pendataan kiai tak terkait dengan munculnya komunisme. Pendataan ini muncul karena keinginan Kapolda Jatim yang ingin sowan dengan para kiai besar Jawa Timur. Sedangkan Dandim 0816 Letkol Fadli Mulyono menekankan pentingnya kerja sama kiai, Kemenag dan

TNI untuk mencegah munculnya gerakan radikal keagamaan yang anti Pancasila. •MS

Kemenag Kabupaten Hadiri Silaturrahmi PC NU - Polresta - Dandim 0816

Salah satu pasangan sumringah mendapatkan buku nikah hasil putusan Istbath yang langsung diterimakan dari Bupati Pasuruan HM. Irsyad Yusuf, SE, M.MA di Pendopo Ngawijining Ngestu.

Suasana gayeng dan penuh kekeluargaan tercermin dalam acara silaturrahmi antara PCNUdengan Kapolrestas dan Dandim 0816 di aula PC NU Kabupaten Sidoarjo.

LINTAS PERISTIWA

Page 52: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

52 MPA 1/366 / 2017

KAKANWIL TURUN GUNUNG LANTIKKEPALA KUA DAN PENGAWAS

Lamongan - Kankemenag Kab. La-mongan yang hingga Januari lalu belum memiliki kepala kantor definitif, membuat Kepala Kanwil Kemenag Prov Jatim harus turun gunung untuk melantik pejabat struk-tural kepala KUA dan pejabat fungsional Pengawas Madrasah/PAI di lingkungannya. Prosesi pelantikan dan serahterima jabatan dilaksanakan di aula setempat berlangsung khidmat, (27/1).

Dalam sambutan seusai prosesi sertijab, Kakanwil Kemenag Prov Jatim Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag mengharap agar pejabat baru segera merapat ke stake holder dan lintas sektoral. Juga mencermati tugas dan fungsi masing-masing demi kelancaran program kerja. Sebagai ASN/PNS, sudah seharusnya menjunjung tinggi predikat itu serta harus terus menempel tak hanya di kantor, tetapi juga di rumah maupun masyarakat dengan 5 nilai budaya kerja pada prilakunya.

Sebanyak tiga pejabat dilantik dalam acara ini. Seorang dimutasi yaitu Fauzan, SH Kepala KUA Kec. Karangbinangun ke Kec. Modo. Sedangkan yang promosi adalah Drs. Sarjono guru bahasa Inggris MAN Babat menjadi Pengawas Madrasah Tk Menengah, dan M. Nawawi Syahid, MA. kepala MIN Blawirejo menjadi PPAI Tk. Dasar Kec. Sukodadi. •Nsr

DDWK REVOLUSI MENTALDI KANKEMENAG KAB.JOMBANG

JOMBANG – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya mengadakan Diklat di Wilayah Kerja (DDWK) Revolusi Mental untuk budaya kerja pelayanan publik berbasis nilai-nilai agama yang dilaksanakan di Kanke-menag Kab. Jombang, (7/2). Acara yang bertempat di aula Darussalam Kankemenag Kab. Jombang ini dihadiri 35 orang peserta yang terdiri dari JFU MIN, MTsN, MAN, dan KUA dan Kankemenag Kab. Jombang.

Ketua Panitia dari BDK Surabaya Lamirah seusai menjelaskan tujuan kegiatan ini berharap agar peserta seusai mengikuti acara ini dapat mengembangkan ke unit masing-masing mengingat materi yang disampaikan sesuai nafas Kemenag, yaitu nilai agama.

Sementara dalam sambutan pengara-hannya, Kakankemenag Kab. Jombang Moh. Amin Mahfud berharap agar apa yang kita lakukan dalam mengikuti DDWK senantiasa mendapat ridho Allah SWT, sehingga dapat memacu dan memotivasi dalam bekerja di tempat tugas masing-masing.

Acara selanjutnya penyematan tanda peserta oleh Kaknkemenag Kab. Jombang sebagai tanda dimulai kegiatan DDWK Revolusi Mental untuk budaya kerja pela-yanan publik berbasis nilai-nilai agama yang di wakili oleh 2 orang peserta dan diikuti oleh semua peserta. •Tts

PEMBUKAAN BIMBINGAN MUALLAFPONOROGO – Pembukaan bimbingan

muallaf tahun 2017 dilaksanakan di aula Kankemenag Kab. Ponorogo, (31/01). Pada pengarahannya, Drs. H. Hadi Mukharom, M.Pd.I selaku narasumber mengatakan bahwa dengan terbinanya para muallaf akan tercapai tujuan mencetak kader penggerak dakwah. Juga bisa menjadi tauladan bagi lingkungannya yang berdaya secara aqidah dan ekonomi.

Pada pembinaan tahun ini, panitia membuat konsep yang berbeda dari tahun sebe lumnya. Selain mendapat materi bim -bingan, muallaf juga diberi bantuan pem-berdayaan ekonomi. Dalam pertemuan tatap muka yang akan dilakukan di Kankemenag ini dilaksanakan 2 kali dan ditindak lanjuti pemantauan dan turba pada kecamatan terbina sebanyak 5 kali. Jika dulu diberikan materi dasar-dasar aqidah, untuk pembinaan ini lebih ditingkatkan pada bimbingan penguatan semangat strategi dakwah, metode jejaring dalam berdakwah, serta pengem-bangan ekonomi.

Sedangkan pertemuan selanjutnya akan disampaikan materi strategi dakwah dan metode jejaring dalam berdakwah yang disampaikan tim Penyuluh sekaligus mengha-dirkan motivator pemberdayaan ekonomi yaitu Kepala Desa Balong yang telah melakukan pemberdayaan pada para tuna grahita. •Ifroh

DISERAHTERIMAKAN,144 SK PENYULUH NON PNS

BANGKALAN – Bertempat di aula al Ikhlash Kankemenag Kab. Bangkalan, telah diserahkan SK Penyuluh Non PNS sebanyak 144 SK, (16/2). Acara penyerahan SK tersebut dilakukan oleh Drs. H. Mudjalli, M. HI., selaku Kaknkemenag Kab. Bangkalan didampingi oleh Kasi Bimas Islam pada Kankemenag Kab. Bangkalan, Arif Rochman, S. Ag., M. Si.

Pada saat menyampaikan sambutannya, Kakankemenag Kab. Bangkalan menekankan bahwa terbitnya Surat Keputusan Penyuluh non PNS tersebut melalui serangkaian proses seleksi yang telah dilakukan sebelumnya. Seperti diketahui, seleksi sebelumnya meliputi seleksi administrasi, seleksi test tulis dan wawancara. Pada kesempatan ini Kakankemenag sangat mengharapkan agar Penyuluh Non PNS yang menerima SK yang berjumlah 144 orang akan selalu mengedepankan profesionalisme serta selalu membekali diri dengan niat tulus membina agama saat memberikan penyuluhan kepada masyarakat di daerah yang telah ditunjuk.

Sementara itu, ketika dihubungi ter-pisah Kasi Bimas Islam, Arif Rochman, M.si., menyatakan bahwa 144 Penyuluh Non PNS tersebut ditujukan untuk 18 Kecamatan se Bangkalan dengan komposisi masing-masing kecamatan sebanyak 8 orang Penyuluh Non PNS. •Sulaiman

PEMBINAAN ASN KEMENAG SUMENEP BERPEDOMAN 5 NILAI BUDAYA KERJASUMENEP - Peningkatan kualitas kinerja

merupakan tuntutan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Demikian halnya dengan pegawai Kankemenag Kab. Sumenep harus mampu menjabarkan 5 nilai Budaya Kerja yang telah dideklarasikan oleh Menteri Agama RI.

Sehubungan hal tersebut, Kakankemenag Kab. Sumenep mengumpulkan seluruh ASN di lingkungan Kankemenag Sumenep untuk mengikuti pembinaan Kakankemenag dirangkai dengan pelaksanaan upacara 17-an di aula Kemenag Kab. Sumenep, (17/2).

Pembinaan tersebut dihadiri oleh Kasubbag TU beserta anggotanya, para Kepala Seksi dan anggota, seluruh kepala Satker MAN, MTsN, dan MIN, Kepala KUA dan para Pengawas tingkat dasar dan Pengawas Lanjutan.

Dalam pembinaannya, Kakankemenag Kab. Sumenep H. Moh. Bakri mengharapkan hendaknya seorang ASN bersikap responsif, juga pandai membaca situasi dan kondisi. Sebagai ASN Kemenag harus sesuai antara ucapan dan perbuatan. ASN Kemenag harus dapat mewujudkan keteladanan yang baik di masyarakat.

Di akhir kata sambutannya, beliau ber-harap agar 5 budaya kerja Kemenag dija-di kan upaya untuk bersungguh- sungguh dalam bekerja dan mencegah tindakan yang menyalahi aturan. •Uj

MUI KAB. MAGETAN SELENGGARAKANMUSDA KE-9 DI AULA KEMENAG

KAB. MAGETAN – Majelis Ulama Indo-nesia (MUI) Kab. Magetan selenggarakan Musyawarah Daerah ke-9 bertempat di aula Kankemenag Kab. Magetan, (15/2). Hadir 125 peserta dari tokoh agama Islam, ormas Islam, dan tamu undangan. Hadir pula Sekretaris MUI Jatim K.H. Ainul Yakin, Plt. Sekkab. Magetan, dan juga Plt. Kakankemenag Kab. Magetan Muttakin.

Ketua MUI Kab. Magetan Ahyarul Umam mengung kapkan, Musda diselenggarakan kebetulan bersamaan Pilkada serentak di Indonesia. Hal ini tidak mempengaruhi Musda yang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya, sekaligus menunjukkan kein-dependenan MUI.

Sedang Ketua MUI Jatim yang diwakili Sekretaris MUI Jatim K.H. Ainul berpesan bahwa MUI sebagai wadah besar bagi umat islam dan sekaligus wadah silaturohim antar komponen umat Islam, agar bisa mencairkan masalah-masalah keumatan dan bisa mencari titik temu.

Masih dalam kesempatan yang sama Plt. SekKab. Magetan Sutikno MUI diharap bisa menjadi organisasi terbaik dan menjadi cermin kebaikan bagi umat, sehingga keberadaan MUI dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang tenteram, yang tertib, aman, damai sejahtera, serta guyub rukun. •Mkd

LINTAS PERISTIWA

Page 53: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

53MPA 1/366 / 2017

BANYUWANGI – Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Slamet menghadiri silaturahmi Kapolres Banyuwangi dengan ulama dan

KOTA PROBOLINGGO – MAN 2 Kota Probolinggo gelar pembinaan majelis guru dan pegawai di aula setempat, (14/2). Acara dihadiri

Kabag. Kepegawaian dan Ortala, M. Fahri beserta peserta pembinaan ASN di MAN 2 Kota Pasuruan berfoto bersama usai melangsungkan acara pembinaan Aparatur Sipin Negara.

Kakankemenag Kab. Banyuwangi Hadiri Silaturahmi Kapolres, Ulama dan Kiai

Kabag. Kepagawaian dan Ortala Kemenag Pusat Berikan Pembinaan ASN

kiai di ruang Rupatama Polres Banyuwangi, (6/2). Acara ini dihadiri pengurus MUI Kab. Banyuwangi, pimpinan Ormas Islam, rois syuriah PCNU, serta ketua PD. Muhammadiyah.

Dalam sambutannya, Slamet mengapresiasi acara yang digagas oleh Polres Banyuwangi ini yang sekaligus manjadi ajang perkenalan baginya. “Saya dan Kapolres sama-sama masih baru berdinas di Banyuwangi, walau sebenarnya saya ini orang lama”, jelasnya.

Dirinya mengungkapkan akan selalu siap apabila diajak Kapolres berkunjung ke rumah para pimpinan ormas Islam, dan para kiai. Slamet juga menjamin kondisi di Banyuwangi selalu aman dan kondusif, karena pimpinan ormas di Banyuwangi sudah terbiasa mengkondisikan umatnya untuk tenang dan tidak mudah terprovokasi.

Sementara itu, kapolres Banyuwangi AKBP. Agus Yulianto, SIK, MH, berharap kehidupan masyarakat Banyuwangi tetap tenang, murah sandang pangan, aman, tertib, tidak terimbas oleh suasana politik di Jakarta. Ia juga meminta selalu menjaga kekompakan dan kerukunan di tengah masyarakat. •Yasin

Kabag. Kepegawaian dan Ortala Kemenag Pusat, Plt. Kakankemenang Kota Probolinggo, Kepala MAN 2 Kota Probolinggo serta majelis guru dan karyawan MAN 2 Kota Probolinggo.

Menurut Kepala MAN 2 Kota Probolinggo M. Alfan Makmur, pembinaan ini untuk membekali dan memperluas wawasan dalam rangka implementasi 5 nilai budaya kerja Kemenag dan untuk mempererat silaturrahim dengan Kankemenag Kota Probolinggo dan Pusat.

Plt. Kakankemenag Kota Probolinggo, H. Muhammad berterima kasih dan apresiasi atas kehadiran pejabat Kemenag Pusat di MAN 2 Kota Probolinggo dalam pembinaan majelis guru dan pegawai MAN 2 Kota Probolinggo ini.

Banyak materi penting yang disampaikan Kabag. Kepegawaian dan Ortala, M. Fahri. Beberapa diantaranya terkait disiplin ASN, standarisasi pelayanan, administrasi kepegawaian, dan lain-lain. M. Fahri menyatakan upaya perbaikan di lembaga pendidikan yang ada dalam naungan Kemenag merupakan bagian dari agenda besar untuk menciptakan tata kelola pendidikan dan pemerintahan yang bersih. •Arb

PACITAN – Kakanwil Kemenag Prov. Jatim memberikan pembi-naan kepada ASN Kemenag se-Kab. Pacitan, (31/1). Acara yang digelar di Pendopo Kabupaten Pacitan ini dimaksudkan untuk penyegaran bagi ASN dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara.

Acara yang dilaksanakan sore hari ini diikuti 498 ASN Kemenag se-Kab. Pacitan, mulai dari guru, pemangku JFU, JFT,  KTU, Kepala Satker, Kepala KUA,  Penyelenggara, Kasi serta Kasubag TU yang mer-angkap sebagai Plt. Kakankemenag Kab. Pacitan.

Dalam laporannya Plt. Kakankemenang Kab. Pacitan menyam-paikan bahwa acara ini bertujuan memotivasi sekaligus penguatan sebagai upaya meningkatkan kinerja ASN dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat.

Kakanwil Kemenag Prov. Jatim dalam pengarahannya mengajak seluruh ASN untuk menciptakan suasana kondusif dengan mempererat persatuan dan mencari kesamaan antar individu. “Mari kita rukun dan kerja yang baik agar tercapai apa yang kita cita-citakan,” tuturnya.

Lebih lanjut H. Mahfudh Shodar menyampaikan pesan, sebagai ASN Kemenag agar menjadi orang yang terbaik di sisi Allah, terburuk terha-dap diri sendiri dan biasa-biasa saja dihadapan orang lain. •Cros

Kakanwil Kemenag Prov. Jatim Berikan Pembinaan ASN Kemenag Kab. Pacitan

Bertempat di Rupatama Polres Banyuwangi, Kakankemenag menegaskan bahwa kondisidi Banyuwangi selalu tenang dan tidak mudah terprovokasi atas peran pimpinan ormas yang ada.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag.,dengan bersemangat memberikan aba-aba saat pembinaan ASN di Kemenag Kab. Pacitan.

LINTAS PERISTIWA

Page 54: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

54 MPA 1/366 / 2017

PESAN KAKANKEMENAG KOTA KEDIRIAGAR JANGAN CINTA JABATAN

KOTA KEDIRI – Bertempat di aula al-Ikhlas Kemenag Kota Kediri, Kakankemenag Kota Kediri Zuhri, melantik 2 (dua) pejabat setruktural dan fungsional di lingkungan kantor Kementerian Agama Kota Kediri, (27/2).

Pejabat yang dilantik adalah Sugeng Supriyono, sebagai Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) yang sebelumnya menjabat Kepala MTsN Mojoroto, dan Emi Rosyidah, sebagai Pengawas Madrasah yang sebelumnya menjabat Kepala MIN Bandarkidul.

Usai melantik, Kakankemenag Kota Kediri berpesan kepada pejabat yang barus aja dilantik agar sebisa mungkin segera melaksanakan tugas barunya dan memberikan pelayanan yang terbaik. Dirinya juga berpesan juga, agar tidak terlalu mencintai jabatan yang diperolehnya. Sebab jabatan adalah amanah, kapanpun amanah tersebut diminta pasti akan lepas. “Jangan kau cintai jabatanmu dengan berlebihan,” tandasnya.

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa jabatan adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, beliau berharap agar satu sama lain saling bahu membahu dalam rangka meningkatkan kinerja yang lebih baik dengan berpijak pada al-Qur’an terutama surat al-Baqarah ayat 216. •Basith

DIDAMPINGI KASI PD PONTREN, KAKANKEMENAG HADIRI SEMINAR NASIONAL

KAB. MOJOKERTO – Kakankemenag Mojokerto, H. Barnoto didampingi Kasi PD dan Pontrek, H. Bisri Mustofa menghadiri Seminar Nasional dan Silaturahmi Ulama, (21/2). Kegiatan tersebut diadakan oleh PP Amanatul Ummah Kembangbelor Kec. Pacet.

Hadir pula Asisten Teritorial TNI, Mayjend Wiyarto, Ketua MUI Jatim, KH. Abdus Shomad Bukhori, Pengasuh PP Amanatul Ummah, KH. Asep Syaifudin Chalimi, Bupati Mojokerto, H. Mustafa Kamal Pasha, Kapolda Jatim, Dandim, Danrem dan sejumlah tokoh nasional lainnya. Tidak lupa ulama se-Jatim turut hadir. Yang menjadi narasumber yakni Asisten Teritorial TNI dan Ketua MUI Jatim.

Pengasuh PP Amanatul Ummah, KH. Asep Syaifudin Chalim dalam sambutannya menyatakan bahwa Amanatul Ummah adalah pesantren yang mencetak dan menciptakan ulama besar, tokoh besar, prefesional dan teokrat sehingga bisa menjaga dan menegakkan NKRI.

Dalam paparannya Mayjend Wiyarto secara gamblang menjelaskan tentang kon-disi terkini keamanan NKRI. “Eksistensi santri sangat berdampak dalam membangun peradaban bangsa di era globalisasi,” tegasnya.

Ribuan peserta santri PP Amanatul Ummah pun antusias ikuti seminar ini. •Echo

KAKANKEMENAG LEPAS KONTINGEN AKSIOMAKAB. MOJOKERTO – Kankemenag

Kab. Mojokerto melaksanakan upacara pemberangkatan kontingen Aksioma yang ditempatkan di gedung serba guna Kemenag Mojokerto diikuti oleh official, panitia dan peserta seluruh cabang lomba, (21/2). Aksioma tahun ini kabupaten  Mojokerto mengirimkan 123 peserta lomba.

Upacara Pemberangkatan dipimpin langsung oleh Kakankemenag Mojokerto, H. Barnoto yang dalam sambutannya menyam-paikan bahwa Aksioma merupakan salah satu ajang kompetisi untuk melahirkan bibit atlit seni dan olah raga potensial yang dapat di banggakan. Aksioma ini juga sebagai wadah bagi peserta didik yang memiliki bakat untuk dapat mengikuti pertandingan secara sportif sehingga dapat menyalurkan minat dan bakatnya dengan harapan akan meraih presasi yang optimal. “Untuk itu bawalah nama baik Kabupaten Mojokerto dan berjuanglah secara maksimal dan sportif untuk meraih prestasi yang memuaskan”, ujarnya bersemangat.

Selanjutnya H. Barnoto berharap mudah-mudahan semua mendapat pres-tasi tidak hanya di tingkat kabupaten, akan tetapi sampai tingkat propinsi dan nasional. Dan untuk memberikan semangat, beliau mengajak seluruh kontingen untuk mengucapkan yel-yel. •Echo

PEMBINAAN PENYULUH SEKALIGUS PENYERAHAN SK PAI NON PNS

LUMAJANG – Kankemenag Kab. Lumajang melalui Seksi Bimas Islam melak-sanakan pembinaan kepada Penyuluh Agama Islam (PAI) PNS dan non PNS yang bertempat di aula setempat, (18/1).

Kasi Bimas Islam, M.Mudhofar dalam laporannya mengatakan penyuluh non PNS periode 2017 sampai dengan 2019 sejumlah 168 orang yang telah lulus. Selanjutnya beliau menambakan bahwa peran penyuluh sangat besar dalam menyampaikan syiar agama. Oleh karena itu, setelah acara pembinaan ini penyuluh diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan semangat sesuai dengan tupoksinya dan aturan yang ada.

Kakankemenag Kab. Lumajang Mu-hammad saat membuka acara juga mene-gaskan bahwa penyuluh agama adalah penyambung tugas pemerintah dalam bidang keagamaan. Sebagai penyampai syiar agama, seorang penyuluh harus benar-benar menguasai ilmu agama. Selain juga agar bisa memberikan cermin ketauladanan di masyarakat. Seorang penyuluh harus tanggap dengan fenomena yang terjadi di masyarakat

Setelah acara pembukaan dilanjutkan pengarahan secara langsung terkait tugas pokok dan fungsi dalam menyampaikan syiar di masyarakat oleh Kasi Bimas Islam Drs. M. Mudhofar, M.Si. •Ziza

SOSIALISASI JKN BAGI PENYULUHNON PNS DAN PPNPN

KAB. KEDIRI – Dalam rangka mening-katkan pelayanan prima kepada masyarakat, Kemenag Kabupaten Kediri bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Bentuk kerjasama ini adalah berupa pemberian fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk Penyuluh Agama Islam Non PNS dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) pada KUA di lingkungan Kemenag Kab. Kediri.

Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Kediri, H. Abdul Kholiq Nawawi, S.Ag., M.Pd.I. saat membuka kegiatan yang berlangsung di aula Kemenag setempat memaparkan bahwa dengan fasilitas JKN penyuluh beserta keluarganya akan terjamin kesehatannya dengan biaya yang sangat terjangkau. “Pemberian fasilitas JKN ini sebagai imple-mentasi motto Kemenag yaitu lebih dekat melayani umat,” ujarnya.

Pada acara ini, petugas BPJS memberikan uraian tentang JKN, cara pendaftaran, hak dan kewajiban peserta, fasilitas kesehatan yang diperoleh peserta, tatacara memperoleh jaminan kesehatan, pelayanan kesehatan yang dijamin/yang tidak dijamin, sanksi dan beberapa persyaratan administrasi yang harus dipenuhi.

Semua penyuluh non PNS dan PPNPN bersemangat dalam mengikuti sosialisasi ini dan berminat menindaklanjutinya. •Alfi

KONFERENSI CABANGKHUSUS MADRASAH PGRI

PAMEKASAN – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organiassi profesi guru di Indonesia adalah organisasi yang sangat ideal dan tepat sebagai wadah untuk meningkatkan profesionalisme guru, mengatasi berbagai masalah yang diha-dapinya serta memperjuangkan nasib guru dan pendidikan pada umumnya. Agar guru dan tenaga kependidikan dapat berperan maksimal dalam menjalankan fungsinya, mereka perlu didukung, dibantu, didorong dan diorganisasikan dalam suatu wadah yang dinamis, prospektif dan mampu menjawab tantangan masa depan.

Oleh karena itu, bertempat di MTsN 3 Sumber Bungur Pakong Pamekasan, telah dilaksanakan Konferensi Cabang Khusus Madrasah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pamekasan, (31/1). Konferensi ini menurut H. Nawawi, selaku Kasi Pendma, bertujuan untuk membentuk kepengurusan PGRI Cabang Khusus Madrasah. Karena asumsi di luar bahwa PGRI itu punya Diknas, sehingga perlu ada wadah di Kemenag untuk mengakomodir asumsi tersebut. Yang kedua, merupakan wadah silaturrahim guru-guru yang bernaung di Kemenag mulai dari tingkat RA-MI, MTs dan MA.

Terpilih sebagai ketua adalah Shophan Readis, S.Pd.I, dari MIN Konang. •SM

LINTAS PERISTIWA

Page 55: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

55MPA 1/366 / 2017

RAKOR PENDMA MENUJU STANDART PELAYANAN MINIMAL (SPM)

KAB. PROBOLINGGO – Bertempat di auditorium MTsN Pajarakan, dilaksanakan rapat koordinasi membahas program kerja pendma 2017 menuju Standart Pelayanan Minimal (SPM), (7/2). Acara ini dihadiri Kakankemenag H. Santoso, Kasi Pendma H. Taufik. Pokjawas, perwakilan Kemenag dan satker.

Dalam arahannya, H. Santoso mengi-ngatkan kembali kepada Seksi Pendma dan Pokjawas untuk selalu melakukan up dating data. Karena data itu penting dalam merumuskan rencana dan program kerja. Menurutnya, data yang baik adalah data yang akurat, valid, solid dan up to date. Data inilah yang nantinya bisa menjadi rujukan dalam mengambil keputusan.

Kasi PendMa, H. Taufik menjelaskan bahwa rencana Program Kerja Seksi PenMa tahun ini menuju standart pelayanan minimal (SPM) yang meliputi rencana peningkatan kualitas SDM guru dan pengawas, pening-katan mutu lembaga di bawah naungan Kemenag (RA, MI, MTs dan MA), Penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP), Pelaporan Penggunaan Dana BOS. 

H. Taufik berharap, rakor ini akan mampu meningkatkan mutu pendidikan madrasah, memiliki daya saing serta berhasil mengawal generasi pintar yang benar, generasi fikir yang berdzikir. •Ansori

BIMTEK KUNCI SUKSES AKREDITASI DAN TEKNIK KENAIKAN PANGKAT

SURABAYA – Kesuksesan menuju penyu-luh handal dan tahan banting dibu tuhkan ketelatenan, keuletan dan kesabaran dalam segala pekerjaan, agar bisa menjadi penyuluh idaman, dambaan dan sekaligus menjadi sukses. Dan bertempat di Pasca Sarjana Kampus UNSURI Sidoarjo, diadakan Bimtek Kunci Sukses Akreditasi dan Teknik Kenaikan Pangkat yang diikuti 51 penyuluh se-Kota Surabaya, (25/1)

Nara sumber tunggal DR. A. Wakid Evendi, M.Ag, yang juga Kasi Kepenyuluhan Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag Prov. Jatim memberikan motivasi kepada penyuluh untuk bangkit agar tidak terlena dengan apa yang melekat pada jiwa penyuluh selama ini. Terutama terkait angka kredit dan kenaikan pangkat yang menjadi ganjalan sebagian besar penyuluh.

Dalam acara ini, satu-persatu dijelaskan secara detail dan rinci mulai dari bagaimana membuat persiapan, pelaksanaan, laporan, bukti fisik dan hal lain yang diperlukan dalam melengkapi dokumen. Beliau menambahkan tentang pentingnya 3 dorongan rohani yang akan dimudahkan oleh Allah SWT yaitu ilmu, rumah dan berangkat haji. “Sebagai penyuluh jangan sampai tolak tugas, tugas tak selesai dan pantang tunda waktu,” paparnya. •dori

LAUNCHING APLIKASI E-KINERJABANYUWANGI – Berbarengan dengan

kegiatan Binkarsital yang diikuti oleh seluruh pegawai Kankemenag Kab. Banyuwangi, Ka. TU, Penyuluh dan operator pada KUA Kecamatan, aplikasi e-Kinerja dilaunching oleh Kakankemenag Kabupaten Banyuwangi H. Slamet di aula Kankemenag setempat, (17/2).

Kakankemenag mengatakan bahwa aplikasi e-kinerja bertujuan untuk mengukur dan memastikan kinerja harian pegawai aparatur sipil negara (ASN). Dengan pene-rapan sistem ini, semua penilaian kinerja dapat dimasukkan dan dilihat secara riil. “Dari HP ini, saya bisa melihat kinerja harian staf saya”, ujarnya. Dengan penerapan aplikasi ini, kata Slamet, aksesnya tentu lebih dimudahkan karena dapat digunakan dimanapun.

Menurut Slamet, e-kinerja diciptakan dengan harapan agar setiap ASN memiliki target kinerja yang pasti sehingga mereka mengetahui beban tugas serta apa yang harus dilakukan. Karena itu, pihaknya menerapkan e-kinerja. “Catat apa yang dikerjakan, kejakan apa yang dicatat”, tegasnya.

Usai launching, Wahyu Hidayat selaku pengembang sistem program memaparkan cara kerja aplikasi ini. Kata Wahyu, aplikasi ini dapat digunakan melalui HP sehingga dapt dipantau dimanapun berada. •Yasin

PENGUKUHAN PENGAWAS SEKOLAHPAMEKASAN – Dalam rangka mem-

berikan penyegaran di Satker Kemenag Kab. Pamekasan, Kakankemenag mengukuhkan Pengawas Sekolah di Ruang Pertemuan Arafah yang dihadiri oleh para Kasi dan penyelenggara, Kepala KUA, PPAI, Kepala Satker dan undangan, (17/2). Mereka yang dilantik adalah Drs. Achmad Imam Mujahid, Mohammad, M.Pd.I, Ni’matullah, S.Pd.I., Drs. Haryadi, S.Pd., Muhtar, S.Ag., dan Lely Fauziyah, S.Pd.I.

Kakankemenag. Kab. Pamekasan, H. Moh. Shodiq, dalam sambutan dan penga rahannya mengatakan bahwa se-bagai pejabat, harus memiliki jiwa berjuang mereformasi diri menuju yang haq, memiliki komitmen tulus melayani, mampu berpikir cerdas dan cermat, mengembangkan sistem transparansi, juga menanamkan jiwa disiplin, etos kerja dan loyalitas yang tinggi. Mutasi adalah suatu hal yang biasa dilakukan di semua instansi, di samping untuk penyegaran serta menciptakan lingkungan yang kondusif. “Jabatan adalah amanat Allah SWT yang harus dipertanggungjawabkan, baik kepada manusia terutama kepada Allah,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Kakankemenag mengucapkan selamat pada para pejabat yang baru dilantik dengan harapan semoga bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. •SM

KEMENAG GELAR BIMTEK PENYELENGGARAAN UAMBN MTS TAHUN 2017

KAB. PROBOLINGGO – Bertempat di aula al-Ikhlas Kankemenag Kab. Pro-bolinggo, melalui Seksi PendMa menggelar Bimtek Penye lenggaraan Ujian Akhir Ma-drasah Berstandar Nasional (UAMBN) 2017 yang diikuti 180 Kepala MTs se-Kab. Probolinggo, (20/2)

Ketua Panitia H. Muh. Sa’dun melaporkan bahwa acara ini digelar untuk memberikan konsep dan pemahaman terkait pelaksanaan UAMBN sesuai dengan juknis dari Kemenag.

Sedangkan Kakankemenag Kab. Probo-linggo H. Santoso saat membuka acara menyampaikan arahan bahwa pelaksanaan UAMBN harus betul-betul dipersiapkan agar berjalan lancar dan sukses. “Tentunya harus dibangun komunikasi yang baik antara madrasah penyelenggara dengan Seksi PendMa dan Dinas Pendidikan,” jelasnya.

Salah satu narasumber – Dr. H. Muh. Nurhasan – menyatakan bahwa ketenangan rumah tangga adalah modal awal dalam mengajar di sekolah. Oleh karenanya, seorang guru dituntut mampu membangun rumah tangganya dahulu baru mendidik siswa-siswinya.

Sementara Kasubag TU H. Fausi menjelaskan kebijakan pemerintah terkait pendi dikan madrasah yang semakin hari semakin berkembang, yang seharusnya men-da patkan perhatian khusus. •Ansori

DWP MEMILIKI PERANAN STRATEGISKAB. SUMENEP – DWP dituntut untuk

meningkatkan peran aktif, baik dalam kegiatan pembangunan dan pemberdayaan wanita maupun dalam memecahkan berbagai permasalahan melalui gerakan-gerakan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Oleh karenanya, DWP Kankemenag Kab. Sumenep menggelar acara pertemuan rutin Dharma Wanita Gabungan bertempat di aula al-Ikhlas Kankemenag Kab. Sumenep, (8/2). Acara ini dihadiri seluruh istri pejabat dan DWP satker di lingkungan Kankemenag Kab. Sumenep.

Ketua DWP Hj.Faridah Bakri mengung-kapkan bahwa kuantitas istri PNS Kankemenag Kab. Sumenep terbilang banyak, namun sedikit yang siap menyempatkan diri bergabung dengan organisasi DWP ini. Namun dirinya bersyukur karena kesempatan ini cukup banyak yang hadir ketimbang pertemuan gabungan sebelumnya.

Kakankemenag Kab. Sumenep H. Moh Bakri mengapresiasi kesadaran DWP Kecamatan yang terlibat aktif saat dirinya berjabat. Beliau juga bangga, karena para ibu DWP bisa menciptakan kreativitas di bidang ekonomi. Sedangkan di bidang sosial budaya, DWP dituntut lebih sensitif terhadap situasi yang berkembang di lingkungan masyarakat dengan melakukan aksi sosial bagi warga yang memerlukan. •Ujang

LINTAS PERISTIWA

Page 56: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

56 MPA 1/366 / 2017

DR. H. MUSTA’IN, M.AG BERI MATERI PADA RAKER DAN RAKOR SATKER

KAB. SIDOARJO – Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim (DR. H. Musta’in, M.Ag) memberi materi pada Raker dan Rakor Satker di lingkungan Kankemenag Kab. Sidoarjo, di aula Hotel Filadelfia Kota Batu, (10/2). Di hadapan 145 peserta, Kabag TU Kanwil menyampaikan tiga materi yaitu implementasi penggunaan laporan kinerja secara elektronik, E-Government dan kebijakan birokrasi terbaru Kemenag RI.

H. Luqman Suaedy, SH. M.A selaku Ketua Panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh Kakankemenag, Kasubbag TU, Kasi, kepala satker madrasah negeri, Ka. KUA, Ka. TU, bendahara dan operator satker, pengawas, utusan PPAI, pokjahulu, pokjaluh, dan seluruh ASN kantor induk.

Kakankemenag Kab. Sdoarjo H. Achmad Rofi’i, SH., M.Pd.I mengatakan acara ini sangat penting untuk mengevaluasi pelak-sanaan kinerja Kankemenag tahun 2016, mempersiapkan pelaksanaan kerja tahun 2017, dan untuk merekomendasikan apa saja untuk kesempurnaan kinerja.

Seusai acara pembukaan dan presentasi, para peserta melaksanakan sidang komisi. Kemudian mempersentasikan hasilnya di dalam forum sidang pleno yang dipimpin oleh Kasi PD Pontren DR. H. Abdurrahman, M.Pd. •MS

KANKEMENAG SELENGGARAKAN BEDAH ANALIS KOMPETENSI USBN PAI

LUMAJANG – Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kankemenag Kab. Lumajang menyelenggarakan kegiatan Bedah Analisis Kompetensi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) PAI dilingkungan Kanke-menag Kab. Lumajang, (8/2). Acara ini bertempat di SD Klanting 01 Kec. Sukodono diikuti 47 peserta, terdiri dari ketua KKG PAI SD Kabupaten, ketua KKG PAI SD kecamatan, pengurus MGMP PAI SMP, SMA, dan SMK, PPAI TK/RA/SD/MI Kecamatan, PPAISMP/MTs, SMA/SMK/MA, pengurus Pokjawas

Kasi PAIS Ahmad Zaini menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memberikan informasi atas kebijakan pemerintah terkait dengan adanya USBN PAI dan upaya peningkatan kualitas guru pendidikan agama pada sekolah.

Kakankemenag Kab. Lumajang Mu-hammad saat membuka acara meyam paikan bahwa sebagai guru PAI mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak yang berakhlakul karimah. Guru PAI agar mampu mengantarkan anak didik kita menjadi anak yang beriman, memiliki pengetahuan agama dan berakhlak mulia. Beliau berharap, dengan diselenggarakanya kegiatan ini, pelaksanaan USBN berjalan dengan tertib, lancar dan sukses sesuai dengan aturan yang ada. •Ziza

RAKER PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN KEMENAG KOTA PASURUAN

KOTA PASURUAN – Bertempat di RM Kebonpring Karaketuq Kota Pasuruan dilak-sanakan Rapat Kerja Penyusunan Program Kegiatan Kankemenag Kota Pasu ruan, (16/2). Acara ini dihadiri Kakan kemenag, Kasubbag TU, Kasi dan Penye lenggara Kepala KUA se-Kota Pasuruan dan Satker madrasah.

Kakankemenag mengungkapkan bahwa Raker bertujuan mengembangkan misi Kemenag untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas penyelenggara pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Juga untuk meningkatkan pelayanan, membina dan meningkatkan kerukuanan dan kehidupan antar umat beragama, meningkatkan sarana dan prasarana kehidupan beragama dan pelayanan ibadah haji, memberdayakan lembaga sosial keagamaan, mewujudkan tata kelola birokrasi yang bersih dan berwibawa. Kakankemenag juga menekankan kepada para peserta agar mengevaluasi program kerja tahun 2016 sebagai acuan raker kali ini. Bila ada kekurangan, tinggal menyempurnakannya.

Dalam raker kali ini dibarengi dengan penanda tangan pakta integritas tahun 2017 oleh seluruh pejabat termasuk seluruh satker. “Mari kita ikuti raker ini dengan sungguh-sungguh. Dan mari kita laksanakan dengan baik hasilnya,” tutur Ma’mur Salim. •Mdk

NURIL HUDA SAMBANGI MAN 1DAN MAN 2 TULUNGAGUNG

KAB. TULUNGAGUNG – Melanjutkan kunjungan kerja ke madrasah, Kakankemenag Kab. Tulungagung H. Nuril Huda mengunjungi dua Madrasah Aliyah, (14/2). MAN 2 dan MAN 1 Tulungagung.

Saat berada di MAN 2 Tulungagung, Hj. Miftakhurrohmah selaku kepala madrasah melaporkan bahwa madrasah yang dia pimpin memiliki 33 kelas dan menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang meraih berbagai prestasi gemilang. Menurutnya, riset dan entrepreneur merupakan ektrakurikuler unggulan yang banyak diminati siswa.

Di hadapan para guru, Kakankemenag berpesan agar selalu menjaga penampilan di hadapan peserta didik. “Ajining raga saka busana. Artinya, sebagai pendidik, Bapak Ibu guru harus tampil prima. Karena performance seseorang dapat menggambarkan kepribadian orang tersebut,” kata Nuril.

Sedangkan saat menyambangi MAN 1 Tulungagung, H. Slamet Riyadi selaku kepala madrasah melaporkan bahwa MAN 1 Tulungagung memiliki program reguler, unggulan, PDCI (IIS, MIA) dan program prodistik. Selain juga memiliki kegiatan ekstra kurikuler unggulan seperti KIR, kese-nian, desain batik, dan tahfidz yang berhasil memenangkan berbagai kejuaraan level propinsi maupun nasional. •Fat

SEKSI PAIS ADAKAN BEDAH KISI-KISISOAL USBN PAI TAHUN 2017

KOTA PROBOLINGGO – PAIS Kanke-menag Kota Probolinggo adakan kegiatan bedah kisi-kisi soal USBN PAI tahun 2017 yang dilaksanakan aula Kankemenag Kota Probolinggo, (18/2). Acara ini diikuti 30 peserta dari guru PAI SD, SMP, SMA dan SMK se-Kota Probolinggo.

Ketua panitia Hasan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Oleh karena itu, maka kegiatan USBN ini harus dipersiapkan dengan baik dan optimal.

Kasi PAIS H. Romli menjelaskan PAI di sekolah mempunyai peran yang strategis dalam pengembangan sistem pendidikan nasional di Indonesia dan peningkatan mutu SDM. Oleh karenanya, untuk mengetahui mutu PAI yang dilaksanakan di sekolah secara nasional, perlu dilakukan evaluasi yang menyeluruh terhadap hasil pembelajaran peserta didik melalui Ujian Sekolah Ber-standar Nasional (USBN) PAI.

Acara ini menghadirkan narasumber Ketua Pokjawas, Moh Taufiq, Aliman, Zainullah Affan, dan Hj. Sulaikhah yang menje laskan standar penyelenggaraan USBN tahun pelajaran 2016/2017 untuk mening katkan kualitas dan persiapan USBN PAI di Sekolah. •Arb

RAPAT KOORDINASI PENYULUHAGAMA ISLAM HONORER

PACITAN – Sebanyak 96 orang yang telah lolos seleksi Penyuluh Agama Islam Honorer bisa bernafas lega. Pasalnya mereka telah menerima SK Penyuluh, (6/2). Penerimaannya dilakukan secara simbolis bersaman dengan apel hari Senin kepada 12 Penyuluh yang mewakili 12 Kecamatan. Sedangkan penyerahan kepada 84 lainnya serentak dilakukan sehari setelahnya bertempat di aula Kankemenag Kab. Pacitan sekaligus Rapat Koordinasi dan pembukaan rekening bank. “Honorarium Penyuluh Honorer ini nantinya langsung masuk rekening yang bersangkutan,”  kata Wakhuri, Kasi Bimas Islam Kankemenag Kab. Pacitan menjelaskan.

Plt. Kakankemanag Kab. Pacitan, Moh. Nurul Huda memberikan wejangan bahwa penyuluh honorer mempunyai tugas pokok melakukan dan mengembangkan kegiatan penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama. Oleh karena itu, hendaknya memiliki 4 kompetensi, yaitu ilmu agama, komunikasi, cakap bermasyarakat, dan kompetensi moral. “Sebagai penyuluh harus menjadi suri tauladan yang baik di tengah masyarakat,” ujar Kasubag TU yang sekaligus Plt. Kakankemenag Kab. Pacitan ini menegaskan.

Di akhir acara dilanjutkan pembukaan rekening dari BNI Cabang Pacitan. •Cros

LINTAS PERISTIWA

Page 57: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

57MPA 1/366 / 2017

DUNIA ISLAM

CHINA TIONGKOK :Pemerintah China telah memblokir

situs Islam usai mengkritik Xi Jinping. Salah satu komunitas online populer untuk Muslim di China itu telah ditutup sejak Rabu (14/12/16). Penutupan tersebut terjadi setelah mereka membuat petisi untuk Presiden China Xi Jinping, agar menghentikan penindasan terhadap aktivis. Sejak 2003, Zhongmu Wang website atau 2muslim difungsikan sebagai jaringan online Muslim. Namun, pada Rabu itu, situs tersebut tidak dapat diakses. Saat dibuka, situs tersebut menampilkan pesan yang mengatakan situs dalam proses pemeliharaan. Sebelumnya situs tersebut mengunggah surat terbuka kepada Xi, surat tersebut menyerukan penghentian penindasan kepada aktivis. Selain itu, menuntut aktivis yang ditahan oleh negara segera dibebaskan. Juga

mengkritik Xi yang selalu mengawasi dan melakukan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat sejak berkuasa pada 2012. Ratusan pengacara, aktivis, dan akademisi ditahan dan puluhan dipenjarakan.

Mahasiswa Muslim yang belajar di University of Georgia Amerika Serikat, Yi Sulaiman Gu, mengatakan bahwa situs itu ditutup sehari setelah dirinya mengunggah surat ke forum yang bisa digunakan berdiskusi hal­hal sensitif. Seperti diskusi tentang isu­isu penganiayaan pemerintah China kepada aktivis Muslim. ”Kami percaya itu akan aman diunggah di website Zhongmu”, kata Yi Sulaiman, sebagaimana dilansir dari Arab News (15/12/16). Konstitusi China menjunjung kebebasan beragama, tapi pemerintah China tetap membuat batasan yang sangat ketat. Mereka hanya mengakui 5

sistem kepercayaan dan selalu berusaha mengontrol pesan­pesan mereka.JERMAN :

Para pengungsi mengalami hampir 10 kali serangan perhari di Jerman. Lebih dari 2500 pengungsi (sebagian besar Muslim) di Jerman diserang pada tahun lalu. Serangan terhadap pengungsi itu, menambah ketakutan mereka yang melarikan diri akibat perang atau tindakan penyiksaan musuh dinegeri sendiri. Kementrian Dalam Negeri Jerman mengatakan, Jerman merekam lebih dari 3.500 serangan terhadap para pengungsi, migran, dan tempat pengung­sian mereka pada tahun lalu (2016). Catatan tersebut menunjukkan terjadinya kekerasan antimigran sebanyak 10 kali sehari. Menyebabkan 560 0rang terluka, termasuk 43 anak ­ anak.

Padahal menurut peraturan/perun­

Rasanya seperti tak pernah berhenti duka nestapa yang ditimpakan kepada saudara-saudara kita (kaum Muslimin),di sejumlah belahan dunia ini. Baik di barat maupun di timur sama saja. Sebut saja misalnya yang terjadi

di Israel-Palestina, Jerman, dan China Tiongkok.

Duka Saudara-Saudara Kita(Muslimin) Di Belahan Dunia

Page 58: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

58 MPA 1/366 / 2017

DUNIA ISLAM

dangan di Jerman, ”Orang yang melarikan diri dari tanah airnya dan mencari perlindungan di Jerman me miliki hak untuk mendapatkan tempat pengungsian yang aman”, kata Kemendagri, seperti dilansir Aljazeerah (27/2/17).

Dalam sebuah kasus seorang Jerman neo-Nazi, telah dihukum 8 tahun penjara pada Februari lalu, karena membakar tempat olahraga bagi pengungsi. Keja­hatan pembakaran tersebut menimbulkan kerugian hingga 3,7 dollar AS. Tahun lalu, terdapat sekumpulan orang yang senang dan bertepuk tangan saat sebuah tempat penampungan para pencari suaka terbakar. Anggota parlemen dari Partai Sosialis Die Linke, Ulla Jelpke, menyatakan, kekerasan antimigran terjadi karena adanya dukungan dari parti sayap kanan.

Ia juga meminta agar pemerintah melakukan tindakan yang lebih keras (terhadap kelompok antimigran). ”Kami menyaksikan ada hampir 10 kali aksi kriminal perhari. Apakah orang­orang harus mati dahulu sebelum kekerasan yang disebabkan oleh sayap kanan dipertimbangkan sebagai masalah keamanan pusat dan menjadi agenda kebijakan nasional ?”, kata Jelpke. Dia juga menyerukan kepada pemerintah agar, ”Berheni memberi kesan melalui undang­undang pencari suaka yang baru, bahwa pengungsi adalah ancaman. Nazi mengancam para pengungsi dan juga demokrasi kita”, ujar Jelpke yang dikutip the Independent.

Terdapat 988 kali serangan, tem­asuk pembakaran terhadap tempat pengungsian dan pencari suaka pada tahun lalu. Pada 2014 hanya terdapat

199 kali serangan. Ada peningkatan serangan yang sangat signifikan. Kepu­tusan Kanselir German Angela Merkel, menyambut para pengungsi, telah mem­buat Jerman terbelah. Jumlah pengungsi yang datang ke Jerman turun dratis. Pada 2016 hanya 280 ribu orang. Itu terjadi, karena adanya penutupan perbatasan di Balkan dan adanya kesepakatan antara Turki dan Uni Eropa untuk membendung aliran pengungsi. Juru bicara Amnesty Internasional menyatakan, ”Ada masalah struktural di Jerman mengenai cara mereka mencegah dan menangani keja­hatan akibat kebencian... Kita mem­butuhkan perangkat penilaian resiko yang lebih baik, demikian juga lebih banyak lagi perlindungan di lokasi tertentu serta hukuman bagi kejahatan rasial”, sebagaimana dikutip the Independent.

PALESTINA - ISRAEL :Sejumlah warga Palestina digusur

untuk ekspansi kepentingan industri Israel. Salah satunya adalah Jamal Omar Fazaa. Ia berdiri didekat gerbang utama Ariel West, kawasan industri di jantung Distrik Salfit di Tepi Barat. Ia menyapu tanah dengan tangannya. “Ini tanah keluarga saya. Luasnya 186 dunum (setara 18 hektar)”, katanya kepada Aljazeera (24/2/17). Pohon zaitun tua berdiri kokoh beberapa meter dari buldozer Israel yang meratakan tanah di tempat itu. Sejumlah alat berat tampak di sepanjang jalan Highway 5, yang memotong dua kawasan industri Israel, yaitu Barkan, yang menampung lebih dari 130 pabrik, dan Ariel West yang menampung sekitar 26 pabrik. Media Israel melaporkan,

sebanyak 60 perusaan baru telah teraftar untuk pindak kekawasan industri itu di bawah ancaman gerakan boikot, divestasi, dan sanksi (BDS).

Tanah milik Fazaa telah dicuri sejak 1980­an. Guru berusia 53 tahun itu awalnya melawan, tapi hari­hari ini dia tidak lagi berpikir tanahnya sebagai benda yang sangat berharga. Salah seorang anaknya bekerja di sebuah pabrik di kawasan industri itu dan harus memperbaharui izin kerjanya. Hal itu dikenakan Israel unruk menekan setiap perlawanan warga Palestina yang melakukan klaim atas hak tanah mereka.

Hampir setengah dari seluruh pemuda Salfit bekerja di kawasan industri yang pabrik­pabriknya sebagian besar milik Israel itu. “Ketika mereka (pemerintah Israel) mulai mebangun jalan ini pada 2000­an, kami datang untuk memprotes”, kata Fazaa sambil menunjuk jalan utama ke kawasan industri Ariel West. Fazaa dan beberapa anggota keluarganya kemudian dikenai hukuman penjara selama beberapa hari dan denda sebesar 9.000 syikal atau sekitar Rp. 31,2 juta, yang dibayarkan oleh otoritas Palestina atas nama mereka. Keluarga tersebut mengaku tidak pernah diberi tahu mengenai perampasan tanah oleh pihak Israel. “Mereka biasanya membawa buldozer dan jika pemiliktanah datang, mereka baru akan memberi tahu kepadanya (pemilik tanah) tentang hal itu (perampasan tanah itu)”, ungkap Fazaa.

Kawasan industri Barkan dan Ariel West dibangun diatas tanah yang disita dari Desa Haris, Sarte, dan Bruqin. Fazaa memiliki dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Yordania sebelum 1967, bersam dengan peta yang mulai memudar dan kertas yang didalamnya tertulis daftar properti miliknya. Tak satupun dokumen yang mampu membantu Fazaa mengklaim haknya atas tanah tersebut. Jika ingin mempertahankan tanahnya, ia perlu menyewa insinyur yang bertarif mahal untuk melakukan survei tanah dan kemudian memperjuangkannya di persidangan. Pada akhir 2006, Peme­rintah Israel memiliki rencana baru untuk pengembangan kawasan industri Barkan dan Ariel West. Menurut Pusat Penelitian Tanah Palestina, Israel merencanakan untuk menyita 138 dunum tanah dari Desa Haris dan 18 dunumdari desa Burqin.

•sumber sk rep 181216dan 25-28 02 17), AHAR

Page 59: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

59MPA 1/366 / 2017

Kakanwil H.Syamsul Bahri Sedang Memberikan SambutanyaPada Pembinaan ASN di Pacitan, 23 Pebruari 2017.

Rapat Kerja Pimpinan di LingkunganKantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.

Page 60: MPA 366 - Maret 2017 - jatim.kemenag.go.id · Tentu ini akan membahayakan bagi kedaulatan negara Republik Indonesia, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Adanya ancamanancamam

60 MPA 1/366 / 2017

Serba-serbi Pembukaan AKSIOMA JATIMdi Stadion Canda Birawa Kediri tanggal 22-25 Pebruari 2017