motivasi sosial

9
Dalam Perilaku Sosial

Upload: elmakrufi

Post on 07-Dec-2014

1.868 views

Category:

Self Improvement


1 download

DESCRIPTION

Motivasi Sosial

TRANSCRIPT

Page 1: Motivasi sosial

Dalam Perilaku Sosial

Page 2: Motivasi sosial

Muzafer Sherif (1956) :istilah yang generik yang meliputi semua faktor internal yang mengarah keberbagai jenis perilaku yang bertujuan.

Page 3: Motivasi sosial

semua pengaruh internal seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi2 organisme, dorongan dan

keinginan, aspirasi, dan selera sosial bersumber dari konsep

(motif) tersebut

Page 4: Motivasi sosial

1. Motif BIOGENIKMotif yang berasal dari proses fisiologik dalam tubuh yang dasarnya adalah mempertahankan ekuilibrium dalam tubuh. (HOMEOSTASIS)

Page 5: Motivasi sosial

1. Motif SOSIOGENIKMotif yang timbul karena perkembangan individu dalam tatanan sosialnya dan terbentuk karena hubungan antar pribadi, hub. Antar kelompok, atau karena nilai-nilai sosial dan pranata (norma sosial)

Page 6: Motivasi sosial

1. Teori INSTING :Disposisi bawaan yang mengarahkan perhatian, perasaan, dan perilaku dengan cara-cara tertentu.

Arah dari insting ini adalah “tujuan perilaku” (Tidak ada perilaku tanpa tujuan)(burung membuat sarang (insting), tanpa diajari, tujuannya untuk melindungi anak-anak-nya)

Page 7: Motivasi sosial

2. Teori Dorongan (Drive) lihat siklus motivasi, penekanannya pada adanya TENSION (tegangan) yang memunculkan disekuilibrium , sehingga individu TERDORONG (drive) melakukan sesuatu

3. Teori LIBIDO dan Ketidaksadaran (SIGMUND FREUD):Motif bersumber pada “stress internal”

Page 8: Motivasi sosial

4. Teori Perilaku Purposif dan konflik: Lebih banyak dipengaruhi oleh psikologi GESTALT (yang melihat perilaku secara keseluruhan, bukan bagian-bagian). Motif perilaku tidak saja berasal dari luar dan dari dalam diri individu, tetapi berasal dari semua sumber.Orang bukan saja dipengaruhi oleh stimulus, melainkan juga memilih sendiri reaksinya.

Page 9: Motivasi sosial

Teori OTONOMI FUNGSIONAL : Motif berfungsi sesuai dengan tujuannya sendiri, terlepas dari motif-motif asalnya (Alport). Contoh: Penjual soto TAMANAN, mula2 berjualan untuk mencari nafkah, kemudian berkembang dan mempunyai banyak cabang. Sebenarnya dia tidak perlu lagi jualan karena sudah kaya. Tetapi dia tetap saja jualan di warungnya yang asli di TAMANAN. Tujuannya bukan lagi mencari nafkah (motif asal) tetapi untuk mencari kepuasan tersendiri (otonomi fungsional)