motivasi pengrajin dalam usaha meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan...

26
TINJAUAN PUSTAKA Motif Motif merniliki padanan kata dalam ballasa Inggris 'motive' yang lne~np~~nyai arti suatu pernyataan batin yang berw~jud daya kekuatan untuk bertindak atau bergerak baili secara langsung ataupun rnelalui saluran perilaku yang mengarah terhadap sasaran (Soewarno, 1980 : 81). Gerungan (1991 : 140) mendefinisikan motif sebagai suatu pengertian yang rnelingkupi semua penggerak. alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang ~nenyebabkan ia berbuat sesuatu. Definisi itu menjelaslcan betapa selnua tingliah laltu manusia pada hakikatnya mempunyai motif, karena motif itu memberi tujuan dan arah ltepada tingliah laku manusia. Dharma (1 992) mengartikan motif sebagai kebuiuhan, keinginan, dorongan ataupun geralc hati dalaln diri seseorang, motif inilal~ kemudian yang akan mellentultan seberapa besar tingkat motivasi seseorang. Dengan kata lain motivasi seseorang akan bergantung pada ltuat lemah~lya motif. Scott (I964 : 82) mengemukakan bahwa motif adalah ltebutuhan yang belu~n terpuasltan yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Handoko ( 1905 : 9) mengatakan motif'sebagai suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau melakukan suatu tindakan. Dalan motif tersebut terdapat dua unsur poltok, yaitu unsur dorongan dan unsur tujuan yang ingin dicapai. Sela~l.jutnyaterjadilah proses interalisi antara ltedua unsur ini (unsur dorongan dan unsur tujuan yang ingin dicapai ) dalam diri manusia yang dipengaruhi oleh faktor

Upload: phungkhanh

Post on 10-Oct-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

TINJAUAN PUSTAKA

Motif

Motif merniliki padanan kata dalam ballasa Inggris 'motive' yang lne~np~~nyai

arti suatu pernyataan batin yang berw~jud daya kekuatan untuk bertindak atau

bergerak baili secara langsung ataupun rnelalui saluran perilaku yang mengarah

terhadap sasaran (Soewarno, 1980 : 81). Gerungan (1991 : 140) mendefinisikan motif

sebagai suatu pengertian yang rnelingkupi semua penggerak. alasan-alasan atau

dorongan-dorongan dalam diri manusia yang ~nenyebabkan ia berbuat sesuatu.

Definisi itu menjelaslcan betapa selnua tingliah laltu manusia pada hakikatnya

mempunyai motif, karena motif itu memberi tujuan dan arah ltepada tingliah laku

manusia. Dharma ( 1 992) mengartikan motif sebagai kebuiuhan, keinginan, dorongan

ataupun geralc hati dalaln diri seseorang, motif inilal~ kemudian yang akan

mellentultan seberapa besar tingkat motivasi seseorang. Dengan kata lain motivasi

seseorang akan bergantung pada ltuat lemah~lya motif.

Scott (I964 : 82) mengemukakan bahwa motif adalah ltebutuhan yang belu~n

terpuasltan yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Handoko

( 1905 : 9 ) mengatakan motif' sebagai suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan

seseorang berbuat sesuatu atau melakukan suatu tindakan. Dalan motif tersebut

terdapat dua unsur poltok, yaitu unsur dorongan dan unsur tujuan yang ingin dicapai.

Sela~l.jutnya terjadilah proses interalisi antara ltedua unsur ini (unsur dorongan dan

unsur tujuan yang ingin dicapai ) dalam diri manusia yang dipengaruhi oleh faktor

Page 2: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

intcrnal dan faktor eltslernal sehingga menimbulkan motivasi untult melakultan

srsuatn.

Morgan dan King (1996 : 204) menjelaskall bahwa motif muncul dari

hcberapa penyebab, yaitu dari adanya kebutuhan yang disebabkan oleh ltekura~lgan

sesuatu untuk kelangsnngan hidup, kesehata11 atau kesejahteraan seseorang dan dari

adanya rangsangan baik dari dala~n maupun dari luar tubuh. Ditinjau dari sudut

asalnya, motif pada diri lnanusia digolongkall ke dalam tiga bagian (Gerungan, 1991 :

142-143).

( 1 ) Motif biogenesis

Motif biogenesis adalah motif-motif yang berasal dari Itebutuhan-ltebutuhan

organisme orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. Motif biogenesis ini

bercoralt universal dan kurang terikat pada lingkungan kebudayaan tenipat manusia

ilu kebetulan berada dan berltembang. Motif ini merupakan motif yang asli berada di

dalam diri manusia dan berkembang dengan sendirinya.

(2) Motif sosiogenesis

Motif sosiogenesis adalah motif yang berasal dari lingkungan ltebudayaan

(empal orang itu berada dan berkembang. Motif ini tidak berkernbang dengall

sendirinya, tetapi berdasarltan pada interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil

ltebudayaan orang.

(3) Motif teogenesis

Motif teogenesis adalah motif yang berasal dari interaksi a~itara manusia

cizngan Tuhan, seperti yang liyata dalam ibadalinya dan dalam kehidupannya sehari-

hari di mana ia berusalia ~nerealisasikan nor~na-norma agarna tertentu.

Page 3: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

Kekuatan motif pada ~nanusia berbeda-beda. ltarena dipengaruhi oleh berbagai

faktor. Dengan pengaruh dari beberapa faktor itulah menyebabkan ~iiotif pada

manusia dapat diukur. tlandolto (1995 : 59) dalam ha1 ini 111eli.jelaslta11 untuk

mengetahui keltuatan relatif motif-motif yang berada pada diri seseorang dapat dilihat

nlrlalui lima hal. Kelima ha1 itu antara lain ; ( I ) kuatnya ltemauan untuk berbuat. ( 2 )

,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang

lain. ( 4 ) kerelaan untuk mengeluarkan biaya demi perbuatan itu, dan ( 5 ) ketekunan

dalain mengerjakan tugas tersebut.

Motivasi

Handoko (1995 : 9 ) mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu tenaga atau

faktor yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, menggerakltan dan

rnengorganisasikan tingkal~ lakunya. Brata (1971 : 7 2 ) rnendefinisikan motivasi

sebagai keadaan dalam dir i pribadi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan

alttivitas-aktivitas tertentu guiia mencapai suatu sasaran. McClelland (1987)

~ne~lgartilcan motivasi sebagai motor penggerak perilaku manusia.

Schiffman dan Kanuk (1992) mendefinisikan motivasi sebagai daya gerak

dalam diri individu yang mendorongnya untuk inelakukan tindakan yang disebabkan

~rdanya tegangan yang diakibatltan oleh beluln terpenuhinya suatu kebutuhan. 'Terry

(1997) menjelaskan bahwa motivasi adalah keingi~~an yang terdapat pada seseorang

individu untuk melakukan tindaltan-tindakan.

Motivasi terdiri dari dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi

eltstl.insik. Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dala~n diri seseorang,

Page 4: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

selan~utnya adalah motivasi eltstrinsik sebagai dorongan dari luar diri seseorang

schingga melakultan sesuatu ha1 (Reece dan Brandt, 1981 : 126).

Kajian terhadap ~notivasi yang dilakukan oleh para ahli pada althirnya

~nembawa kepada terbentuknya beberapa teori motivasi. Berdasarkan pada siapa yang

~ne~npopulerkannya terdapat beberapa teori motivasi sebagaima~~a dikeinukakan oleh

Sutarto (1998 : 311-325).

(1) Teori Motivasi " Klasik " dari Frederick W Taylor

Menurut teori ~notivasi ltlasik, seseorang akan bersedia bekerja apabila ada

imbalannya. Konsepsi dasar teori motivasi klasik adalah seseorang akan bersedia

belte~ja dengan baik apabila orang itu berkeyakinan akan memperoleh imbalan yang

ada kaitannya langsung dengan pelaksanaan kerjanya. Lebih lanjut teori ini

~~lengemultakan bahwa penIberian imbalan yang paling tepat yang dapat

menumbuhkan semangat untult bekerja lebih baik adalah apabila diberikan pada saat

yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) 'Teori Motivasi " Kebutuhan " dari Abraham H Maslow

Teori motivasi " Kebutuhan " ini berpendapat bahwa seseorang berperilaku

liarella adanya dorongan untult memperoleh pemenuhan dalam bernacam-macam

kebutuhan. Berbagai ltebutuhan itu bermacam-macam dan menurut teori ini

seseorang akan membutuhlta~i jenjang kebutuhan selanjutnya bila kebutuhan

scbelumnya sudah tercapai. Sedikitnya ada lima macam kebutuhan yang berjenjang

dari ltebutuhan dasar sampai kepada kebutuhan lanjutan, yaitu physiologicul needy,

suf21y needs, love needs, esteenz needs dan .selfuctuulizution need.^. Landasan dari

teori ini inenyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang berkeinginan, yang selalu

Page 5: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

ingin dan ingin lebih lagi dalarn suatu proses yang tiada henti. Selain itu. suatu

krbur~~han yang telah terpuaskan tidak alian menjadi motivator perilaltu, tetapi yang

altan lnenjadi motivator perilaltu hanyalah k e b u t u h a ~ i - k e b ~ t a i yang beluni

terpuaskan.

(3 ) 'l'eori Motivasi " Dua Faktor " dari Frederick Herzberg

Teori motivasi " Dua Faktor " ini menyatakan bahwa dalam setiap

pelaltsanaan pelterjaan akan terdapat dua faktor penting yang nlempengaruhi

pekerjaan akan dilaksanaltan dengan baik atau tidak, yaitu syarat lterja da11 faktor

pcndorong. Apabila ltedua falttor tersebut diperhatikan dengan baik, maka

pelaltsanaan pekerjaan altan berjalan dengall baik pula.

(4) Teori Motivasi " Human Relation " dari Rensis Likert

Sesuai denga~l istilali lluman relation, maka teori inotivasi " Hunlan Relation "

ini berkaitan erat dengan hubungan kemanusiaan. Inti dari teori ini mengatakan

bahwa seseorang akan melakukan sesuatu jilta dianggap penting atau berguna.

(5) Teori Motivasi " Preference Exfectation " dari Victor H Vrooin

Konsep dasar teori motivasi " Preference Exfectation " menyatakan,

seseorang aka11 terdoro~ig untuk bekerja dengan baik apabila akan n~emperoleh

sesuatu imbalan yang pada saat itu sedang dirasaltan sebagai ltebutuhan poltok yang

11arus segera dipenuhi.

(6) 'Teori Motivasi " X dan Y " dari Douglas McGregor

Teori motivasi " X dan Y " mulai ~nuncul sejak adanya pendapat bahwa ada

ciua ltelonipok sifat orang, yaitu kelompok orang yang bersifat baik dan kelompolt

orang yang bersifat buruk. Sehubungan dengall adanya orang yang bersifat buruk

Page 6: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

ditumbuhkan oleh teori X dan sehubungan dengan adanya orang yang bersifat baik

ditumbuhkan teori Y .

Secara singkat teori X berbunyi bahwa orang pada ulnulnnya altan belteja

sesediltit mungltin, mereka tidak ~nemililti a~nbisi untuk nlaju, tidak menyukai

tanggung jawab, ~nereka juga melakukan pekerjaan dengan mengutamaltan imbalan

materi. Oleh karena itu, pengarahan yang sebailtnya dilakukan adalah bersifat keras,

selain harus dilakukan pengontrolan secara ketat dan rnenerapkan cara otoriter.

Teori Y berbunyi pada dasarnya orang senang bekerja ltarena Inenganggap

pelterjaan mereka sebagai hobi, sehingga akan bekerja dengan penuh pengabdian,

nlalia pengarahan yang dilakukan nlenjadi lebih longgar dan dapat menerapltan cara

( 7 ) Teori Motivasi " Kebutuhan Existence, Relatedness dan Growth " dari Clayton P Alderfer

Alderfer mengemultaltan bahwa manusia ~nemiliki tiga rnacam kebutuhan.

yaitu ; kebutuhan altan keberadaan, kebutuhan berhubungan dan kebutuhan

pertumbuhan. Kebutuhan altan keberadaan berkaitan dengan kebutuhan akao

kelangsungan hidup seseorang. Kebutuhan berhubungan bertalian dengan ltebutuhan

seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain baik berupa hubungan antar pribadi

maupun hubungan sosial. Kebutuhan pertunlbuhan berkaitan dengan kebutuhan untuk

~nengembanglcan diri.

(8) Teori Motivasi " Kebutuhan Berprestasi " dari David C McClelland

Teori McClelland ini mengatakan bahwa individu rnemiliki tiga macam

kebutuhan yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan untuk

Page 7: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

berltuasa. Dengan demiltian menurut teori ini seseorang altan terdorong berbuat

dengan sungguh-sungguh apabila liierasa akan memperoleh kese~npatan untuk dapat

men~~~i~jultkan sepenuh lteniampuan yang dimilikinya hingga dapat diperoleh hasil

terbaili. Seseorang juga akan terdorong berbuat dengan sunggull-sungguh apabila

Inerasa bahwa dari hasil ker.ianya akan diperoleh persahabatan dengan orang lain dan

meorang akan terdoroug untuli berbuat sesuatu apabila merasa altan me~nperoleh

kedudukan yang diinginltan.

(9) Teori Motivasi " Keadilan " dari Strecy Adams

Teori motivasi " Keadilan " menyatakan bahwa orang altan cenderung bekerja

dengan baik apabila akan ~ne~iiperoleh keadilan. Dengan demikian ltetidakadilan altan

melemahka~i semangat kerja seseorang.

Berdasarltan teori di atas, para ahli me~nbagi aliran teori motivasi ke dalam

enam kelompok (Handoko, 1995 : 10-23). Pertama adalah Teori Kognitif. 'l'eori ini

mengatakan bahwa tingkah laku seseorang tidak digerakkan oleh motivasi tetapi oleh

rasio. Teori ini memililti kelemahan, yaitu tidak menyadari bahwa ltadang-kadang

tindakan manusia berada di bawah kontrol rasio, sehingga teori ini sultar untuk

dipertanggunaawabkan.

Kedua adalah Trori Hedonistis yang ~nengernultaltan bahwa setiap tindaltan

manusia pada dasarnya melnpuuyai suatu tujuan yaitu u n t ~ ~ k mencari hal-ha1 yang

menyenangkan serta ~iienghindari hal-ha1 yang ~nenyaltitltan. 'l'eori ini melnililti

kelemahan dan dipandang kurang ilmiah karena hanya melandasi diri pada

pcngalaman subjektif sa,ja. Masalah keadaan menyenangkan dan menyakitkan yarlg

Page 8: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

dialami seseorang akan sangat terga~ltung pada adaptasi seseorang dengan rangsangan

yang mendaliuluinya.

Teori Insting sebagai teori ketiga menyatakan bahwa setiap orang telah

~nembawa poteusi biologis sejak dia dilahirltan. Dengan demiltiau potensi inilah yang

menuntun seseorang uutuk bertindak. Teori ini mempunyai kelemahan karena sangat

sukar untuk membuat daftar-daftar insting dasar yang nlencaltup segala bentuk

tingkah laku manusia.

Teori Psikoanalitis ~nerupakan teori yang lieempat. Teori Psiltoanalitis pada

lialtiltatnya merupakan kelanjutan dari teori insting. Teori ini rnenyataltan bahwa

tingkah laku rnanusia dipengaruhi oleh dua faktor dasar, yaitu insting kehidupan yang

mendorong seseorang L I I I ~ L I ~ tetap hidup dan insting kematian yang mendorong

seseorang untuk menghancurkan dirinya sendiri. Selain itu, teori ini juga melihat

bahwa motif tidak sadar dapat menampakkan diri dalaln berbagai bentuk, misalnya

dalam bentulc mimpi dan salah ucap. Kritik terhadap teori ini berkisar pada lieraguali

bahwa mimpi dan salah ucap nierupakan akibat dari motif yang tidak disadari.

Teori yang kelima y a i t ~ ~ Teori Keseimbangan. leori ini berpendapat bahwa

tingltah laku manusia terjadi ltarena adanya ketidakseimbangan dalam diri manusia.

I'rinsip teori ini adalah diawali dari keadaan tidak seimbaug kemudian menemuka~i

keseimbangan, setelah itu menimbulkan ketidakseinibangan baru yang diikuti dengan

Iteseimbangan yang bar^^ dan begitu seterusnya.

Teori keenam adalah Teori Dorongau. Timbuluya dorongan, bertambah dan

berkurangnya dorongan dapat diukur secara objektif. Teori Dorongan ini semakin

Page 9: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

diakui setelah mu~icul Teori Keseimbangan karena dorongan merupakan salah satu

usaha untuk dapat menge~nbalilian kepada keadaan seimbang dalarn diri seseorang.

Melihat ltepada berbagai teori di atas, dapat diketahui bahwa tingkah laku

~nanusia disebabkan oleh adanya kebutuhan dan dita~nbah dengan adanya dorongan

tertentu. Dengall adanlya kebutuhm d m doro~igall i~ i i seseorang tnerasa siap untuk

melaltukan suatu perilaku tertentu. Jika keadaan siap itu mengarah kepada suatu

kegiatan konkrit disebut sebagai motif. Selanjutnya usaha menggiatkan motif-motif

tersebut menjadi tingkah laku konltrit disebut dengan tingkah laku bermotivasi.

Manusia akan termotivasi bila didahului dengan adanya suatu keinginan.

Keinginan tersebut muncul melalui proses persepsi yang diterima olehnya dengan

dipengaruhi oleh kepribadian, sikap, pengalaman dan harapan seseorang untuk

Itemudian sesuatu yang diterima tersebut diberi arti oleh orang yang bersangkuta~l

menurut minat dan keinginannya. Motivasi dengall de~niltian bersuniber kepada

lhktor psikologis manusia yang menyangkut emosi dan perasaan, atau clalam istilah

Krech et al. (1962 : 69) ~notivasi merupakan bagian dari proses kognitif. Faktor

tersebut sangat sulit diamati d a ~ i diketahui akan tetapi selalu ada pada setiap diri

~nanusia.

Penyuluhan

Penyuluhan adalah keterlibatan seseorang u~ituk melaltultan lton~unikasi

~nformasi secara sadar dengall tujuan membantu sesalnanya me~nberikan pendapat

sehingga dapat membuat keputusan yang benar (van den Ban dan HS. Hawkins,

1')C)9). Selama seseorang berkehendak, bertindak membantu sesamanya memberikan,

15

Page 10: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

mengltomuniltasiltan informasi yang berguna bagi orang lain. berarti telah

memerankan diri sebagai penyuluh. Menurut Chambers (Kartasasmita, 1996)

prnyuluhan adalah upaya memahami, nienibimbing dan membantu petani dalam

~ncngliadapi persoalannya guna memecahltan sendiri cara pemecahan masalahnya.

pcnguatan posisi masyarakat petani dari segi ekonomi, sosial dan polilik. Dengan

deniikian penyuluhan sebagai upaya terenca~la untuk menumbuhkan kemandirian

petani dalam kaitannya dengan segi ekonomi, sosial maupuli politik.

Diltaitltan dengan konsep pemberdayaan, Bookma11 dan Morgen (Priyono dan

I'ranarka, 1996) mengatakan bahwa pemberdayaan mengacu kepada usaha

menumbuhkan keingi~iaii pada seseorang untuk mengaktualisasikan diri rnelalui

~iiobilitas ke atas serta meniberikan pengalaman psikologis yang membuat seseorang

merasa berdaya. Keinginan untuk mengubah keadaan yang akan datang dalam diri

tersebut muncul jika seseorang merasa berada dalam situasi tertekan dan kemudian

menyadari dan mengetahui surnber tekanan tersebut.

Penyuluhan adalah sistem pendidikan bagi masyarakat agar merelta menjadi

tahu, mau dan mampu berswadaya melaksanakan peningkatan produksi, pendapatan

dan perbaikan kesejahteraan keluarga dan masyarakat (Mardikanto. 1993).

I'enyuluhan dalam pengertian ini bermakna menghasilkan perubahan perilaku da~ i

tindaltan sasaran yang nienguntungkan sasaran dan masyarakatnya.

Hampir serupa dengan pendapat di atas, Rejeki (1998) menambahkan bahwa

penyuluhan memiliki peranan dalam membantu masyarakat untuk me~lgadaltan

pel.ubaha11-perubd~an ke arah yang lebih baik. Dari pe~idapat tersebut dapat dikataltan

perubahan ke arah yang lebih baik merupaltan salah satu tujuan penyuluhan,

Page 11: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

sedangltan tujuan penyuluhan yang lain dapat ~nencakup tujuan sosial dan ekonomi,

Ithusus dalam tujuan ekono~ni seperti upaya pemenuhan kebutuhan pokok atau

peningkatan pendapatan.

Pengembangan sumberdaya manusia di sektor industri kecil begitu penting,

itarena akan meningkatkan output produksi, akses terhadap pasar yang lebih luas dan

ltcmampuan untuk melakulian persaingan bisnis. Agar pengembangan sumberdaya

rnanusia itu dapat terwujud, diperlukan sistem pendidikan yang dapat mengubah

perilakunya ke arah yang lebih menunjang kemampuan berwirausahanya. Penyuluhan

merupakan bentuk pendidikan yang tepat untuk mencapai tujuan pengembangan

sumberdaya manusia tersebut.

Dalam konteks industri kerajinan sepatu sandal, sasaran penyuluhan adalah

pengrajin sebagai komunitas. Organisasi yang melaksanakan penyuluhan industri

lterajinan adalah organisasi yang rnemberiltan jasa penyuluhan, biasanya datang dari

pemerintah melalui Dinas Industri dan Perdagangan.

Kegiatan penyuluhan pada dasarnya rnerupakan upaya merubah perilaku

dengan cara memanipulasi lingkungan sekitarnya, baik fisik maupun sosial. Oleh

liarella itu cara yang dapat dilakukan penyuluh adalah bagaimana memanipulasi

lingkungan sehingga dapat menunjang terjadinya proses belajar pada pengrajin. Salah

satu upaya dalam menciptakan proses belajar yang kondusif dapat menggunakan

pendeliatan berbasis masyarakat. dalam keranglta ini sasaran penyuluhan diajak

bersama mengkaji problem apa yang perlu segera pe~necahanr~ya atau dalani

~nenerapkan suatu teknologi dan lainnya.

Page 12: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

lndustri Kerajinan

Dilihat dari bentuknya, industri kerajinan merupakan industri sltala kecil.

Oleh ltarenanya, definisi yang tepat tentang industri lterajinan altan didapatkan

dcngan mengetahui definisi tentang industri skala kecil. Tetapi sayangnya di

Indonesia tidak ditemukan definisi yang jelas inengenai apa itu ind~rstri sltala kecil.

vang ada hanyalah pengklasifikasian industri secara resmi menjadi. tiga kelompok

(Rahardjo dan Fachry, 1992 : 17). yaitu :

( 1 ) lndustri sltala besar dan sltala menengah

(2) Industri skala kecil, dan

(3) lndustri rumah tangga.

Dari klasifikasi itu akan ~nenjadi lebih rurnit lagi manakala dilihat berada pada

sektor apakah industri yang ada, apaltah dalam sektor pertanian, industri,

perdagangan atau jasa. Mengakibatkan pendefinisian industri kecil semakin sulit

dilaltukan.

Walaupun demiltian, definisi yang lebih mendekati kepada keanekaragaman

definisi industri kecil yang ada, dapat dilihat dari jumlah pekerjanya (Rahardjo dan

Fachry, 19'92 : 17), yaitu :

( 1) Perusahaan skala besar ~nernpekerjakan 50 pelterja atau lebih

( 7) I'erusahaan skala menengah niempekerjakan 10-50 pelterja

(3) I'erusahaan skala kecil niempekerjakan 1 - 10 pelterja.

Page 13: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

Berdasarkan kepada definisi menurut jumlali pekerjanya, industri lcerajina~i

sama dengim industri rumah tangga merupakan bagian dari industri skala kecil. Hal

i tu menjadi lebih jelas lagi dengan keterangan dari S.jaifudian et ul. (1995 : 22) bahwa

usaha kecil ini dala~li banyak kasus sebagai usaha keluarga. Juga pernyataan

Ilaha~.d,jo ~ l a n Fachry (1992 : 19) yang rnenyatakan bahwa pernbagian alitara

perusahaan industri skala kecil dan industri rumah tangga tidalc dapat diketahui

dengan jelss.

Industri kerajinan merupakan suatu bentuk usaha ekonomi produktif yang

dilaltukan oleh rakyat. Oleh karenanya tergolong kepada ekono~ni rakyat. Rustiani

(1996) lebih jauh melige~nukakan bahwa ekonomi rakyat adalah sebuali tatanan

clconomi y.mg terdiri atas sejumlah usaha-usaha kecil dengan orientasi usaha masih

sekitar pemenuhan kebutuha~l subsistensi, dikelola oleh rakyat, modal dan

akomodasinya terbatas, teknologi dan manajemen masih bersifat tradisional, padat

ltarya serta output produksi yang diperuntukkan bagi rakyat kembali.

Mengacu kepada perkembangan ekonomi kerakyatan ini, nunc cull ah konsep

ekoru yank: dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.

I<esenjangim itu tampak pada perbedaan pendapatan dan kesejahteraan hidup yang

mencolok antara kelompok manusia, yaitu ada kelompok yang tingkat pendapatan

dan kesejahteraan hidupnya tinggi tetapi di sisi lain ada pula kelompok yang memiliki

lirlglcat pelidapatan yang rendah bahkan miskin sama sekali (Kartasasmita, 1996).

Deligan demikian sebagai suatu pendekatan, konsep ekono~ni rakyat dapat dikenali

pada ciri-c~ri pokoknya yang ruasih bersifat tradisional dan berskala kecil.

Page 14: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

Di Indonesia, usaha lterajinan sebagai bagian dari usaha liccil telah 111~1lai

mendapat perhatian untuk diltembangkan. Upaya pengenibangan usaha kecil

sesungguhr~ya sangat relevan dengan tema pe~iibangunan berkelanjutan yang

~nemherikan prioritas ltepada mereka yang miskin. 1nemperlu;is pilihan dan

Ikcsempatan bagi mereka. serta melibatkan partisipasi mereka dali~rn penganlbilan

Iceputusan :fang mempengaruhi diri mereka sendiri (Sjaifudian et ul., 1.995 : 22).

Industri skala kecil hanipir terdapat di nianapun bailc di daerah perkotaan

luaupun pc:desaan, tetapi ada perbedaan tentang sektor garapan industri ltecil di

daerah per1;otaan dan pedesaan (Rahardjo dan Fachry. 1992 : 21). Jika di perkotaan

sektor yanf: paling mencolok adalah sektor perdagangan dan jasa, maka di pedesaan

sektor yank; paling mencolok adalah sektor pertanian dan perdagangan.

Ind.~stri skala kecil memiliki beberapa karakteristik dorninan, sebagaimana

dilte~nukakan Sjaifudian et 611. (1995 : 74-78), yaitu :

( I ) Padat karya

Ussha ltecil selaln ditandai oleh penggunaan banyak tenaga 1tt:rja. Penggunaan

banyak tenaga kerja ini ~liemiliki kaitan dengan jenis teknologi yang digunakan. Pada

Icebanyakan kasus, industri skala kecil menggu~~akan teltnik manual yang

inemerlukan banyak tenaga kerja.

( 2 ) Nilai talnbah rendali

Usilha kecil meraih nilai tambali yang relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh 2

(dua) hal. .pertarnu, usaha ltecil mengisi pasar produk bagi masyarakat lnenengah ke

hawah. Keduu, nsaha kecil menghadapi rantai tata niaga yang relatif panjang.

Page 15: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

( 3 ) Diferensiasi usaha yang luas

Durlia usaha skala kecil diwarnai adanya diferensiasi bul<an saja dalam

batasan sltala omzet, tetapi juga diferensiasi produksi serta kategori sosial para pelaku

yang terlit~at di dalamnya. Diferensiasi produksi meliputi jenis produk serta

pellggunaan teltnologi dalam proses pembuatannya. Produk yang se~nula diproduksi

secara tradisional kini telah melibatkan teknologi tertentu sehingga lnembuka peluang

bagi terciptanya produk kreasi baru. Sementara diferensiasi pelakir industri kecil,

telah memmjukkan perempuan dan anak-anak menjadi tenaga feri-feri berupah

rendah. Sedangkan status pengusaha digeser oleh suami yang mengambil alih dari

istrinya.

(4) Kelenturan usaha

Usaha kecil sangat mudah berubah, menyesuaikan dengan kondisi yang

herltembang dalam lingkungan usahanya. Berkat sifat lenturnya ini, usaha kecil

lnerniliki keunggulan tersendiri yaitu dapat adaptif dalam menentukatn pola produksi

serta jumlah tenaga kerja yang akan digunakan.

(5) Strategi usaha jangka pendek

Usaha kecil memiliki strategi usaha jangka pendek, yaitu ingin mendapatkan

keuntungar~ dalam waktu singkat. Strategi ini lnerupakan akibat dari kondisi

lillgltungan yang diwarnai oleh ltetidakpastian.

Dalam uraian karakteristik tersebut di atas ternyata tidak diternukan gambaran

secara lengkap adanya kekuatan dan kelemahan industri skala kecil, padahal unsur

kekuatan clan kelemahan ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

Page 16: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

1 . . .' .,~~,~ltteristilt utuh yang dimililti industri sltala kecil. Secara ritici Wibowo el a/. (I990

: I - ; ) menj.ebutkan beberapa kekuatan dan kelemahan usaha ltecil, yaitu ;

( 1 ) Keliuatzm

Usaha lcecil memiliki strategi tersendiri dengan menibuat produk k h ~ ~ s u s dan

unik agar tidak bersaing dengan usaha besar, mempunyai daerah pemasaran yany

tidal< terlalu jauh sehingga tabiat konsumennya dapat dipahami benar, koniunikasi

tlengan ltor~sumen berjalan cepat dan seringkali berlangsung kepada pemilik, dengall

permodalarn yang tidak begitu besar usaha kecil bersifat lucves dan sering

mcng1iasilk.an inovasi-inovasi.

(2 ) Kelemahan

Usaha kecil memiliki Itelemahan di bidang keorganisasian pada umuninya

heritpa tidal< jelasnya struktur organisasi, pe~nbagian tugas dan wewenang yang tidal:

jelas. status karyawan, sistem penggajian dan kepegawaian yang tidak heres. Di

hidang keuangan biasanya lernah dalam membuat anggaran, tidak adanya pencatatan

dan pembvkuan yang niemadai dan tidak adatlya batasan tegas antara milik pribadi

dengan milik perusahaan. Kelemahan di bida~ig pemasaran lazimnya berupa

ltetidaliserssian antara program produksi dan penjualan karena kurangnya penelitian

~>~~sa r seh i r~gga tidak tahu bagaimana posisi pasarnya. cara menghadapi persaingan

clan apa gutla promosi dan lain-lain. Kelemahan lain adalah perluasan yang emosional

tanpa didul~ung data d a ~ i fakta yang aktual.

Page 17: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

Motivasi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi sangatlah beragam. Menurut Petri

( I O X I ) , motivasi disebabkan oleh lima faktor, yaitu ; faktor kekuatan dalam tubuh

yang menimbulkan rangsangan untuk melakultan suatu kegiatan tertentu. faktur

Iteti~runan yang menimbulkan Iteinginan-keingina naluriah, hasil proses belajar,

hasil dari interaksi sosial dan sebagai akibat dari proses kognisi. Wijaya (1986)

menyebutkan kematangan, latar belakang kehidupan, usia, kelebihan fisik, mental &an

pikiran, so:jial budaya serta lingkungan sebagai faktor yang memper~garuhi motivasi

seseorang.

Fokus penelitian ini terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal terdiri atas ; usia, tingkat pendidikan formal, pengalaman, tingkat

kekosmopolitan dan tingltat ltebutuhan. Faktor eksternal terdiri atas ; jumlah

langgungar~ keluarga, tingkat dukungan sarana dan lembaga usaha, ketersediaan

modal, tin:;kat permintaan pasar, ukuran bengkel kerja dan intensitas penyuluhan.

liraian satit persatu dari variabel yang diteliti dapat dilihat berikut ini.

( I j llsia

BaE.ir dan maning (1984 : 24) mengatakan usia produktif nntuk bekerja di

negara-negara berkembang berada pada kisaran usia antara 15 hlngga 55 tahun.

I'admowih;irdjo (1994) dalam ha1 belajar mengungkapkan usia y;mg paling baik

L I ~ I L I ~ belajar adalah pada kisaran usia 22 hingga 50 tahun. Maka diduga usia

pengrajin rnemiliki hubungan dengan motivasi pengrajin dalam usaha meningkatkan

pendapatar melalui industri lterajinan.

Page 18: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

(7-1 Tingkat Pendidikan Formal

Padmowihardjo (1994) mengemukakan bahwa proses belajar menjadi faktor

penting dalam membentuk kernampuan seseorang. Blanckenburg dan Sach

( I lohnholz. 1990 : 43) berpendapat bahwa elemell pendidikan dan kemungkinan

infonnasi yang lebih baik rnenghadapkan petani pada pengaruh sistem nilai yang

asing dan menyadarkan mereka akan relativitas kekuatan sendiri. Setidaknya

pendidikan yang dicapai seseorang akan memunculkan bentuk k.ekuatan sendiri

herupa bertambahnya kelnampuan tertentu yang secara tidak langsung akan

cenderung berpengaruh terhadap motivasinya dala~n nlelakukan suatu pekerjaan.

Malta terdapat kecenderungan adanya hubungan antara tingkat pendidikm

lormal dengan motivasi pengrajin dalam usaha meningkatkan pendapatan melalui

industri kerajinan.

( 3 ) Pengalaman

Padmowihardjo (1994) lnengemukakan bahwa pengalaman, baik yang

me~~yenangkan maupun yang mengecewakan berpengaruh terhadap proses belajar.

Orang yang telah herpengalaman terhadap sesuatu yang menyenangkan, apabila pada

suatu saat diberi kesempaan u~ituk mempelajari ha1 yang sama, maka ia sudah

~nemiliki perasaan optimis untuk berhasil. Sebaliknya, jika orang yang mempunyai

pengalaman mengecewakan suatu saat diberi lteesempatan untuk mempelajari ha1

tersebut lagi, maka ia sudah memiliki perasan pesimis untuk berhasil. Dalam

penelitian ini diduga terdapat hubungan antara ketersediaan modal (dengan motivasi

pengrajin sepatu sandal.

Page 19: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

(4) 'l'ingkat Kekosmopolitan

Loomis (1976 : 3-5) menyatakan bahwa individu rnerupaltan bagian dari

~iiasyarakat secara luas dan saling mengadakan interaksi yang terpola dengan individu

lainnya. Blancltenburg dan Sach (Hohnholz, 1990 : 43) mengataka11 media

lkomuniltasi terutama radio transistor telah turut membantu perluasan wawasan

informasi dan perubahan sistem nilai. Maka tingkat kekosmopolitan yang mereka

miliki cenderung dapat menambah cakrawala berpikirnya yang berimbas pada

peningkatan motivasinya.

( 5 ) Tingkat Kebutuhan

Maslow (1954) berpendapat bahwa seseorang berperilaltu karena adanya

dorongan untuk memperoleh pemenuhan dalam bermacam-macam kebutuhan.

Seseorang akan membutuhkan jenjang kebutuhan selanjutnya bila kebutuhan

sehelumnya sudah tercapai. Sedikitnya ada lima macam kebutuhan yang berjenjang

dari kebutuhan dasar sampai kepada kebutuhan lanjutan, yaitu phjisilogicul needs,

.s~fL;ly needs, love needs, esteem needs dan self'uctuulization needs. Ilalam penelitian

ini diduga terdapat hubungan antara tingkat kebutuhan dengan motivasi pengrajin.

(6) Jumlah Tanggungan Keluarga

Penelitian Go11011g (1993 : 24) di Kabupaten Kapuas, menemukan bahwa

ukuran keluarga akan memberikan motivasi bagi rumah tangga untuk lebih banyak

lnenggali sumber pendapatan lainnya. Dengan dernikian sedikit banyaknya anggota

keluarga akan menentukan motivasi bagi rumah tangga tersebui:. Maka diduga

terdapat hubungan antara jumlah tanggungan keluarga dengan motivasi pengrajin.

Page 20: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

(7) 7 ingkat Dukungan Sarana dan Lembaga Usaha

Hernanto (1989) menyataltan bahwa barang atau uang beserta faktor produltsi

lainnya akan menghasilkan barang baru. Dalam kerangka ini faktor produksi meliputi

peralatan, baik untuk proses produksi maupun pemasaran me~nerlukan peralatan yang

dapat menjamin kelancaran dalam menyalurkan barang kepada mereka yang

membutuhltan.

Peran dukungan sarana dan lembaga usaha ini sebagai suatu sumberdaya

hegitu penting dalam suatu kegiatan usaha. Sebagairnana dikatakan Meredith et ul.

( 1995 : 193) bahwa para wirausaha haruslah mengetahui bagaimana mempergunakan

pelbagai sumberdaya dalam lingkungannya untuk membantu dalam kegiatan-kegiatan

wirausaha mereka. Maka diduga terdapat hubungan antara tingkat clukungan sarana

dan lembaga usaha dengan motivasi pengrajin sepatu sandal.

(8) Ketersediaan Modal

Meredith et al. (1995 : 205) mengatakan bahwa cepat atau lambat, semua

hisnis kecil akan memerlukan dana-dana luar. Seseorang dengan demikian akan

termotivasi untuk melakukan suatu pekerjaan manakala tersedia modal. Dalam

penelitian ini diduga terdapat hubungan antara ketersediaan modal deugan motivasi

pengrajin sepatu sandal.

( 9 ) Tingkat Permintaan Pasar

Berbagai perusahaan kecil berlomba untuk mengembangkan pasar-pasar

potensial inereka agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan besar. Dengan

deinikian sukses dari perusahaan kecil akan sangat tergantung kepada seberapa besar

produk mereka direspon pasar. Oleh karena itu, dapat dikatakan begitu pentingnya

Page 21: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

pern~intaan pasar bagi perusahaan kecil. Hal tersebut sesuai dengan lteterallga~l dari

Meredith et al. (1995 : 231) yang menyebutkan bahwa keberhasilan bisnis ditentukall

oleh permintaan pelanggan. Tingkat permintaan pasar dengan demikian diduga

memiliki kecenderungan mempengaruhi motivasi pengrajin sepatu sandal.

( 10) Ulcuran Bengkel Kerja

Bengkel kerja merupakan salah satu aset produksi yang sangat penting dalam

industri kerajinan sepatu sandal. Besar atau kecilnya ukuran bengkel kerja (dalam

penelilian ini pengukurannya digunakan jumlah tenaga kerja I bengkel kerja) altan

menjadi beban dalan~ penge~nbangan usaha kerajinannya, yang dapat mempengaruhi

lnotivasi untuk meningkatkan pendapatannya. Dalam sektor pertanian, yang dapat

disamakan dengan bengkel kerja sebagai faktor produksi adalah lahan garapan.

Hasil penelitian Agussabti (1997) di Kabupaten Aceh Tilnur menemukan

bahwa luas lahan garapan berpotensi dapat meningkatkan motivasi petani dalam

pemanfaatan lahan terbuka di antara pohon kelapa. Maka terdapat kecenderungan

bahwa ukuran bengkel kerja akan mempengaruhi motivasi pengrajin sepatu sandal.

( 11) Intensitas Penyuluhan

Intensits penyuluhan berpengaruh nyata terhadap motivasi petani kelapa di

[Cabupaten Aceh Timur (Agussabti, 1997). Bukannya tidak rnungkin bahwa

penyuluhan dapat mempengaruhi motivasi pengrajin untuk meningkatkan

pendapatannya melalui industri kerajinan.

Page 22: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

Tingkat Pendapatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diduga mempengaruhi tingkat

pendapatan terdiri atas variabel bebas yang terdiri atas faktor internal dan faktor

eltstemal. serta variabel atitara. Variabel faktor internal terdiri atas ; usia, tingkat

pendidikan formal, pengalaman, tingkat kekosmopolitan dan tingltat Itebutuhan.

Variabel faktor eksternal terdiri atas ; jumlah tanggungan keluarga, tingkat dukungan

sarana dan lembaga usaha, ketersediaan modal, tingkat permintaan pasar, ukuran

bengltel kerja dan intensitas penyuluhan. Variabel antara, yaitu motivasi. Uraian satu

persatu dari variabel yang diteliti dapat dilihat berikut ini.

( 1 ) Usia

Usia mempengaruhi perolehan pendapatan pada nelayan usia produktif

de~igan meningkatnya pendapatan dan sebaliknnya pendapatan menurun pada nelayan

usia lion produktif di Kabupaten Deli Serdang (Rangkuti, 1995). Maka terdapat

kecenderungan usia mempengaruhi tingkat pendapatan pengrajin sepatu sandal.

(2) Tingkat Pendidikan ~ o r ~ i a l

Apabila pembangunan pertanian hendak dipercepat, maka diperlukan

pendidikan pembangunan yang meliputi pendidikan dasar dan lanjutan serta

pendidikan umum (Mosher. 1973). Faktor pendidikan merupakan salah satu faktor

yang dapat lnempercepat peruhahan sikap rnanusia tradisional menjadi maliusia

modern, atau dari sikap tradisional ke mentalitas komersial (lnkeless, 1996).

Kartasasmita (1996) mengatakan bahwa salali satu upaya yang amat pokok dalam

ranglta pemberdayaan masyarakat adalah peningltatan taraf pendidikan. Tingkat

Page 23: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

pendidikan formal dengan demikian diduga memiliki ltecenderungan mempengaruhi

tingltat pendapatan pengrajin sepatu sandal.

( 3 ) P engalaman

Menurut Fayol (Sigit, 1982), syarat-syarat kualitas untuk seorang lnanajer di

antal-anya adalah pengalaman, yang timbul dari kerja yang wajar. PengalanIan

merupakan salah satu falttor yang berpengaruh dalam mengambil keputusan berusaha

(Meredith et al., 1995 : 56). Dikaitkan dengan pengrajin sepatu sandal, maka

pengalaman yang rnereka peroleh telah membawa pengrajin untuk mengambil

berbagai keputusan-keputusan penting yang akan rneningkatkan kemampulabaan

bisnis di bidang industri kerajinan sepatu sandal. Dengan begitu terdapat

liecenderungan bahwa pengalaman memiliki hubungan dengan tingltat pendapatan

pengrajin.

(4) Tingkal Kekosmopolitan

Pada petani, hubungan-hubungan atau interaltsi mereka dengan pihak luar

sangat era1 mempengaruhi kesediaan menerima hal-ha1 baru. Hal-ha1 yang dapat

~nempengaruhi petmi seperti gemar membaca buku atau surat kabar, mendengar

radio. keaktifan di masyarakat, keeratan hnbungan dengan pihak luar, semuanya itu

dapat menarnbah wawasan pengetahuannya (Wiriaatmadja, 1983). Melalui sifat

kosmopolit, dimungkinkan terjadinya peningkatan wawasan dan belajar di kalangan

petani atas keberhasilan orang yang berada di luar daerahnya sehingga petani tersebut

dapat terpacu, di samping lebih tanggap terhadap peluang pasar yang berpotensi dapat

meningkatltan pendapatannya dengan banyaknya output produksi yang dihasilkan.

Page 24: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

Maka terdapat kecenderungan bahwa tingkat kekos~iiopolitan dapa~. ~~iem~engaruhi

tinglcat pendapatan pengrajin sepatu sandal.

(5) Tingkat Kebutuhan

Untuk meningkatkan pendapatannya, petani melakukan jenis kegiatan lain

sebagai tanibahan, ternyata bukan tertarik kepada jenis kegiatan terr.ebut yang dapat

~nemberikan pendapatan yang lebih tinggi persatuan waktu, tetapi terdorong oleh

desakan kebutuhan yang belu~n dapat dipenuhi (Kasryno el al., 1981). Tingltat

kebutuhan dengan demikian diduga memiliki kecenderungan mempengaruhi tingkat

pendapatan pengrajin sepatu sandal.

(6) Jumlah Tanggungan Keluarga

Menurut Blanckenburg dan Sach (Hohnholz, 1990 : 32) jumlah tanggungan

keluarga ikut berperan dalam masalah fungsi ekonomi keluarga pada keluarga petani

di negara sedang berkembang. Lebih lanjut dilcatakan bahwa di negara sedang

berkembang belum mempunyai sistem jaminan sosial umum, sehingga keluarga

punya tugas dalam menyediakan jaminan sosial. Hal itu dalani implementasinya

herbentuk kerjasama ekononii.

Jumlah anggota keluarga mempengaruhi curahan jam kerja keluarga baik

langsung maupun tidak langsung. Secara langsung karena semakin besar jumlah

anggota keluarga yang bekerja sehingga semakin tinggi total penc~~rahan jam kerja

keluarga. Secara tidak langsung karena banyaknya anggota keluargi.~ mempengaruhi

tingltat pendapatan yang dibarapkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga

(Saefudin dan Yuni, 1984 : 27). Dalam penelitian ini diduga terdapat hubungan antara

.innilah tanggungan keluarga dengan tingkat pendapatan pengrajin sepatu sandal.

Page 25: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

(7) Tingkat Dukungan Sarana dan Lembaga Usaha

Dalam rangka meningkatkan pendapatan usahatani, para petani memerlukan

heberapa sarana di antaranya lembaga pelayanan, lembaga perkreditan dan lembaga

pemasaran (Kasryno el ul., 1981). Tingkat dukungan sarana dan lembaga usaha

d~duga cenderung rnempengaruhi tingkat pendapatan pengrajin sepatu sandal.

(8) Ketersediaan Modal

Mubyarto (1977 : 91) mengungkapkan bahwa karena modil menghasilkan

barang-barang baru, maka ia merupakan alat untuk memupuk pendapatan. Maka

ketersediaan modal diduga memiliki hubungan dengan tingkat pend(3patan pengrajin

sepatu sandal.

(9) Tingkat Permintaan Pasar

Faktor penting yang mempengaruhi sifat kewirausahaan adalah rangsangan

ekonomi seperti peluang pasar dan permintaan yang bersifat elastis (Mayrowant,

1998). Dalam penelitian ini diduga terdapat hubungan antara tingkat permintaan pasar

dengan tingkat pendapatan pengrajin sepatu sandal.

( 10) Ukuran Bengkel Kerja

Uknran bengkel kerja ini dapat disamakan dengan luas lahan pada sektor

pertaman. Hernanto (1988) menyatakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pendapatan petani adalah luas penguasaan lahan. Hasil penelitian Syafrin (1993) di

Kota Padang menunjukkan bahwa pendapatan nelayan penggarap ditentukan oleh

lulnlah tenaga kerja yang terlibat dalam usaha penangkapan ikan. Bukannya tidak

~ n ~ ~ n g k i n bahwa ukuran bengkel kerja dapat rnempengaruhi tingkat pendapatan

pengrajin sepatu sandal.

Page 26: Motivasi Pengrajin Dalam Usaha Meningkatkan … · (2) ,iumlah waktu yang disediakan, (3) kerelaan ~neninggalkan kewajiban atau tugas yang ... alttivitas-aktivitas tertentu guiia

( 1 1 ) Intensitas Penyuluhan

Dalam ranglta peningltatan pendapatan usal~atani, para petani meinerlultan

penyuluhan (Kasryno et ul., 1081). Penyuluhaii dinas dan penyuluhan swasta

berpeiigaruh sangat nyata terhadap perilaku agribisnis peternalt di proviiisi Jawa

'l'imur dan Bali (Suparta, 2001). Intensitas penyuluhan dengan demikian diduga

memililci kecenderungan menipengaruhi tingkat pendapatan pengrajin sepatu sandal.

( 12) Motivasi

Motivasi merupakan motor penggerak perilaltu manusia (McClelland, 1987).

Lebih lanjut diltatakan individu yang sukses dikarenakan merelta mempunyai need

fbr achievement yang tinggi, sehingga berani inenghadapi tantangan Icehidupan.

Dengan demikian, need,for achievement yang tinggi akan iltut menentulcan seberapa

besar kesuksesan seseorang dalam melakukan aktivitas kerjanya yang akan

berpengaruh terhadap tingltat pendapatannya. Maka motivasi diduga memililci

ltecenderungan mempengaruhi tingkat pendapatan pengrajin sepatu sandal.