motivasi belajar matematika siswa dalam …

124
MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING DIKELAS SMPN 1 KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022 SKRIPSI Diajukan untuk memenui salah satu syarat guna mencapai Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Oleh: YAYANG TARITA 2416.055 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 2021/1442 H

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING DIKELAS 𝑽𝑰𝑰𝑰𝑭 SMPN 1 KECAMATAN

LAREH SAGO HALABAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Diajukan untuk memenui salah satu syarat guna mencapai Gelar

Sarjana Program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Oleh:

YAYANG TARITA 2416.055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BUKITTINGGI 2021/1442 H

Page 2: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini atas nama Yayang Tarita, NIM: 2416.055 dengan judul

“Motivasi Belajar Matematika Siswa Dalam Pembelajaran Daring Dikelas

𝑽𝑰𝑰𝑰𝑭 SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban” telah diperiksa dan diuji

dalam sidang munaqasyah.

Demikianlah persetujuan ini diberikan untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Pembimbing

Aniswita.S,Pd. M.Si NIP.198103142008012028

Page 3: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

ii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : YAYANG TARITA

NIM : 2416055

Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Motivasi Belajar Matematika Siswa Dalam Pembelajaran

Daring di Kelas VIIIF SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago

Halaban

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya dengan judul di atas

adalah asli karya saya sendiri, demikian surat pernyataan ini saya buat dengan

sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bukittinggi, Juni 2021 Saya yang menyatakan

Yayang Tarita NIM. 2416.055

Page 4: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

iii

ABSTRAK

YAYANG TARITA (2416.055) “MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING DI KELAS 𝐕𝐈𝐈𝐈𝐅 SMPN 1 KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN” Jurusan Pendidikan Matematika (PMTK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi peneliti di SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹. Hasil pengamatan menunjukkan adanya kecendrungan rendahnya motivasi belajar matematika siswa. Hal ini terlihat dari kurangnya kemauan siswa menyelesaikan tugas-tugas daring yang diberikan guru. Selain itu juga terlihat dari kurangnya semangat belajar siswa dalam pembelajaran daring. Kelas VIII terdiri atas 8 kelas, diantara kelas VIII tersebut yang relatif rendah motivasinya adalah kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Motivasi Belajar Matematika Siswa Dalam Pembelajaran Daring di Kelas 𝑽𝑰𝑰𝑰𝑭 SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring dikelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring di kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban yang berjumlah 29 Orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket, yaitu angket tentang motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring. Teknik analisis data yang digunakan adalah rumus persentase motivasi belajar dan persentase motivasi belajar per-indikator.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persentase motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring 37.21% dengan kriteria lemah. Motivasi belajar siswa per-indikator untuk indikator adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan 30.34% dengan kriteria lemah, indikator adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan 34.66% dengan kriteria lemah, indikator adanya harapan dan cita-cita 48.28% dengan kriteria cukup, indikator penghargaan dan penghormatan atas diri 39.31% dengan kriteria lemah, indikator adanya lingkungan yang baik 39.14% dengan kriteria lemah, dan indikator adanya keinginan yang menarik 37.59% dengan kriteria lemah.

Page 5: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

Rahmad dan Hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Motivasi Belajar Matematika Siswa Dalam Pembelajaran Daring di

Kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban”. Shalawat dan salam penulis

sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang mewariskan AlQur’an dan

Sunnah sebagai petunjuk kebenaran sampai akhir zaman. Skripsi ini disusun guna

memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi

Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai

pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum, selaku Rektor IAIN Bukittinggi.

2. Wakil Rektor IAIN Bukittinggi.

3. Ibu Dr. Zulfani Sesmiarni, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Bukittinggi.

4. Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Bukittinggi.

5. Bapak Tasnim Rahmat, S.Pd, M.Sc, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika IAIN Bukittinggi,

6. Ibu Haida Fitri, M.Si, selaku Penasehat Akademik (PA)

Page 6: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

v

7. Ibu Aniswita, M.Si, selaku Pembimbing yang telah mengorbankan waktu,

tenaga, fikiran untuk memberikan ilmu, bimbingan dan arahan kepada penulis

demi selesainya skripsi ini

8. Bapak/Ibu dosen serta staf pengajar Program Studi Pendidikan Matematika.

9. Bapak Dodi Pasila Putra, S.Ag, M.Pd, yang telah bersedia membantu penulis

dalam memvalidasi perangkat penelitian.

10. Bapak Randi Saputra ,M.Pd. Kons, yang telah bersedia membantu penulis

dalam memvalidasi perangkat penelitian.

11. Bapak Nalim Soleh Rambe, M.Pd. Kons, yang telah bersedia membantu

penulis dalam memvalidasi perangkat penelitian.

12. Ibu Hj. Osnely Jasmi, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Kec. Lareh

Sago Halaban yang bersedia menerima penulis melakukan penelitian di

sekolah.

13. Ibu Milda Irianti, S.Pd, selaku guru mata pelajaran matematika kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹

SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban yang telah membantu penulis dalam

mengumpulkan data penelitian.

14. Bapak/Ibu guru serta staf SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban yang telah

memberikan banyak dorongan dan arahan demi kelancaran skripsi ini.

15. Orangtua, keluarga dan teman-teman penulis yang tidak pernah lelah

mengingatkan, mendampingi, dan mendukung penulis selama studi sehingga

mampu menyelesaikan skripsi.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah

membalas kebaikan.

Page 7: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

vi

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, untuk itu kritik dan saran

dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Terakhir

penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Bukittinggi, Juni 2021

Penulis,

YAYANG TARITA NIM. 2416055

Page 8: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................ii

ABSTRAK .........................................................................................................iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................vii

DAFTAR TABEL .............................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................x

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................9

C. Batasan Masalah ......................................................................................10

D. Rumusan Masalah ...................................................................................10

E. Tujuan Penelitian.....................................................................................10

F. Manfaat Penelitian...................................................................................10

G. Definisi Operasional ................................................................................11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika .......................................................................13

B. Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) ..................................................15

C. Motivasi Belajar ......................................................................................24

D. Penelitian Relevan ...................................................................................39

E. Kerangka Konseptual ..............................................................................40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................42

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................42

C. Subjek Penelitian .....................................................................................42

D. Sumber Data ............................................................................................43

E. Instrumen Penelitian................................................................................43

Page 9: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

viii

F. Prosedur Penelitian..................................................................................53

G. Teknik Analisis Data ...............................................................................54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Analisis Data. ...................................................................57

B. Pembahasan. ............................................................................................6

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. .............................................................................................71

B. Saran. .......................................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................73

LAMPIRAN .......................................................................................................75

Page 10: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

ix

DAFTAR TABEL Tabel Judul Hal 1.1 Rata-Rata Nilai Ulangan 1 Kelas VIII ....................................................7

3.1 Kisi-Kisi Angket .....................................................................................46

3.2 Hasil Uji Validitas Angket ................................................................................ 48

3.3 Hasil Uji Reliabilitas Angket ............................................................................ 51

3.4 Kisi-Kisi Angket ............................................................................................... 52

3.6 Kriteria Interpretasi Skor.........................................................................55

4.1 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa ............................................................57

4.2 Adanya Hasrat dan Keingin untuk Melakukan Kegiatan .........................58

4.3 Adanya Dorongan dan Kebutuhan Melakukan Kegiatan.........................59

4.4 Adanya Harapan dan Cita-Cita ................................................................61

4.5 Adanya Penghargaan dan Penghormatan Atas Diri .................................62

4.6 Adanya Lingkungan yang Baik ................................................................63

4.7 Adanya Keinginan yang Menarik ............................................................65

4.8 Deskripsi angket motivasi belajar siswa .................................................66

Page 11: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Hal

I Data siswa kelas uji coba dan subjek penelitian……………...... 75

II Tabel tabulasi angket motivasi belajar matematika dalam

pembelajaran daring……………………………………………

80

III Hasil validasi Angket motivasi belajar matematika dalam

pembelajaran daring……………………………………………

82

IV Kisi-kisi angket uji coba dan angket penelitian motivasi belajar

matematika dalam pembelajaran daring………………………..

89

V Angket uji coba dan angket penelitian motivasi belajar matematika

dalam pembeljaran daring …………………………………………

91

VI Uji validitas angket motivasi dalam pembelajaran daring…….. 100

VII Uji validitas angket motivasi belajar dalam pembelajaran

daring dengan SPSS……………………………………………

101

VIII Uji reliabelitas angket motivasi belajar matematika dalam

pembelajran daring……………………………………………..

103

IX Uji reliabelitas angket motivasi belajar dalam pembelajaran

daring dengan SPSS……………………………………………

105

X Analisis angket motivasi belajar dalam pembelajaran daring…. 106

Page 12: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peranan penting dalam mengembangkan potensi

yang dimiliki siswa agar siap menghadapi dalam setiap perubahan yang

terjadi dikehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan

adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa supaya mampu

menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan demikian

akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk

berfungsi dalam kehidupan masyarakat.1

Sebagaimana dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No

20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa:

“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”

Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional diatas,

pendidikan diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan keterampilan

manusia sehingga dapat mengembangkan potensi diri, memberdayakan

potensi alam dan lingkungan untuk kepentingan hidupnya. Salah satunya

dengan melakukan proses belajar.

Belajar merupakan hal yang penting yang wajib dilakukan oleh

seseorang untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Menurut Slameto, belajar

ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

1Oerman Hamalik,Kurikulum Dan Pembelajaran, ( Jakarta : Bumi Aksara,2013 ) , hal.3

Page 13: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

2

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan

yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya

karena itu seseorang harus giat dalam belajar untuk menyelesaikan

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah belajar

matematika.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari pada

setiap jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP, maupun SMA.

Pembelajaran matematika yang baik dapat tercipta melalui beberapa faktor

seperti guru, media pembelajaran, model pembelajaran, strategi pembelajaran

dan lingkungan. Guru merupakan faktor yang memiliki peranan penting

dalam menciptakan pembelajaran matematika yang baik sehingga tercapainya

tujuan pembelajaran.

Adapun tujuan dari pelajaran matematika yaitu Pertama,

mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam

kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan bertindak

atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan

efisien. Kedua, mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika

dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari- hari dan dalam

mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.2 Mengingat pentingnya pelajaran

matematika dalam kehidupan, maka seorang guru diharapkan mampu

mendidik, melatih, memotivasi, dan membuat siswa senang belajar

2Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,

(Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), 2001), hal.56

Page 14: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

3

matematika, agar tujuan pelajaran matematika dapat dicapai. Motivasi

memberikan kesan tersendiri dalam kegiatan belajar. Motivasi memacu

semangat belajar dan sebaliknya. Kurang adanya motivasi akan melemahkan

semangat belajar. Jika seseorang belajar tanpa motivasi (atau kurang

motivasi) maka ia tidak akan berhasil dengan maksimal.3

Dalam Al-qur’an dijelaskan oleh Allah SWT.

⧫ ⧫ ❑⬧ ⧫

⧫ → ⬧◆ ◆ ❑⬧ ❑

⬧ ⧫⧫ ⬧ ⧫◆ ⬧ ◆

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali (Q.S Ar-Ra’d:

ayat 11)

Muhammad Quraish Shihab memberi penjelasan bahwa sesungguhnya

Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum dari positif ke negatif atau

sebaliknya dari negatif ke positif sehingga mereka merubah apa yang ada

pada diri mereka sendiri, yakni sikap mental dan pikiran mereka sendiri. Dan

apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tetapi ingat

bahwa dia tidak menghendakinya kecuali jika manusia mengubah sikapnya

terlebih dahulu. Jika Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum,

maka ketika itu berlakulah ketentuan-Nya yang berdasarkan sunnatullah atau

hukum-hukum kemasyarakatan yang ditetapkan-Nya. Bila itu terjadi, maka

3 Yan Djoko Pietono, The Winner 8 Kekuatan Pengembangan Potensi Anak ( Jakarta: PT

Bumi Aksara,2016)h.157

Page 15: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

4

tak ada yang dapat menolaknya dan pastilah sunatullah menimpahnya, dan

sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka yang jatuh atasnya ketentuan

tersebut selain dia. 4 Berdasarkan ayat dan tafsir dari Muhammad Quraish

Shihab tersebut dapat disimpulkan bahwa Allah tidak akan merobah suatu

keadaan manusia melainkan manusia itu sendiri yang bisa merobah

keadaannya. Perubahan tersebut bisa dilakukan dengan motivasi.

Motivasi adalah suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan

dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk

melakukan perubahan tingkah laku/aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan

sebelumnya.5 Motivasi juga diartikan sebagai proses untuk mencoba

mempengaruhi orang atau orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan

pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan

lebih dahulu.6

Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar

adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial

terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk

mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi belajar adalah dorongan

internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa

indikator atau unsur yang mendukung.7

4 M Quraish shihab, Tafsir Al Mishbah,( Jakarta: lentera Hati,2002)h.565 5Hamzah B.Uno.Teori Motivasi Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta :

PT Bumi Aksara, 2010, hal.9 6Hamzah B.Uno.Teori Motivasi ......................., hal.1 7Hamzah B.Uno.Teori Motivasi dan ................, h.23

Page 16: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

5

Menurut Selvi menjelaskan bahwa pembelajaran daring sering dituntut

untuk lebih memotivasi, karena lingkungan belajar biasanya bergantung pada

motivasi dan karakteristik. Terkait dari rasa ingin tahu dan pengaturan diri

untuk melibatkan pada proses pembelajaran. Faktanya, teknologi itu sendiri

dipandang oleh sebagian orang sebagai motivasi yang inheren karena

memberikan sejumlah kualitas yang diakui penting dalam menumbuhkan

motivasi intrinsik, yaitu tantangan, keingintahuan, kebaruan, dan fantasi. 8

Maka dengan demikian akhir-akhir ini proses pembelajaran dilakukan secara

daring karena diakibatkan adanya wabah Coronavirus Diseases 2019 (Covid-

19).

Coronavirus Diseases 2019 (Covid -19) adalah penyakit jenis baru

yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Pada tanggal 30

Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai kedaruratan kesehatan

masyarakat yang meresahkan dunia. Pandemi Covid-19 menjadi persoalan

multidimensi yang dihadapi dunia, hal tersebut juga dirasakan dampaknya

dalam sektor pendidikan yang menyebabkan penurunan kualitas belajar pada

siswa. Masa darurat pandemik ini mengharuskan sistem pembelajaran diganti

dengan pembelajaran daring agar proses pembelajaran tetap berlangsung. Hal

ini jelas mengubah pola pembelajaran yang mengharuskan guru dan

pengembang pendidikan untuk menyediakan bahan pembelajaran dan

mengajar siswa secara langsung melalui alat digital jarak jauh.9

8 Yani Fitriyani, dkk, Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring

Selama Pandemik Covid-19, vol 6. No 2 h.167 9 Yani Fitriyani, dkk, Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring

Selama Pandemik Covid-19, vol 6. No 2 h.166

Page 17: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

6

Pembelajaran Daring sangat dikenal di kalangan masyarakat dan

akademik dengan istilah pembelajaran online (online learning). Istilah lain

yang sangat umum diketahui adalah pembelajaran jarak jauh (learning

sistance). Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung di

dalam jaringan dimana guru dan siswa tidak bertatap muka secara langsung.10

Pembelajaran Daring merupakan sebuah inovasi pendiikan yang

melibatkan unsur teknologi informasi dalam pembelajaran. Pembelajaran

Daring merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan

aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan

berbagai jenis interaksi pembelajaran. 11

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMPN 1 Kec. Lareh

Sago Halaban tanggal 27 Januari 2020 pada kelas VIII sebelum pembelajaran

daring diberlakukan. Didapat informasi siswa kelas VIII SMPN 1 Kec. Lareh

Sago Halaban memiliki nilai yang sebagian besar sudah memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Semangat dalam belajar siswa begitu semangat.

untuk itu peneliti tertarik untuk melihat motivasi belajar di kelas VIII SMPN

1 Kec. Lareh Sago Halaban.

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan guru matematika

kelas VIII di SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban tanggal 11 September 2020

setelah pembelajaran daring diberlakukan dapat disimpulkan bahwa dalam

pembuatan tugas dilihat bahwa tugas tersebut didapat dari satu sumber siswa

10Albert Efendi Pohan, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan

Ilmiah, (Purwodadi-Grobongan : CV Sarnu Untung, 2020), h 2 11Meda Yuliani, ddk, Pembelajaran Daring untuk Pendidikan : Teori dan

Penerapan,( Yayasan Kita Menulis, 2020) h. 23

Page 18: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

7

saja. Itu dilihat dari cara menyelesaikan soal yang diberikan. Disini motivasi

belajar siswa sangat penting dalam pembelajaran matematika guna

meningkatkan keinginan untuk berhasil maka siswa akan belajar dengan

sungguh-sungguh. Tapi sangat disayangkan karna pembelajaran dilaksanakan

dengan daring maka siswa kurang termotivasi. Begitu juga dengan nilai yang

diperoleh oleh siswa yang begitu masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Kelas VIII terdiri atas 8 kelas jadi dari beberapa kelas

tersebut terlihat motivasinya yang begitu rendah adalah kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹. Karena

dikelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 tersebut banyak siswa yang tidak mengumpulkan tugasnya dan

dilakukan UH tidak beberapa dari siswa yang memenuhi KKM, dibandingkan

dengan kelas lainnya yang walaupun mengerjakan tugas secara bersama-sama

tetapi mereka tetap memenuhi nilai tugasnya. Hal ini bisa dilihat dari table

dibawah ini.

Tabel 1.1 Rata-Rata Nilai Ulangan 1 Kelas VIII SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban Tahun Ajaran 2020/2021

NO Kelas Siswa Tuntas Tidak

Tuntas

Persentase Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

1 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐴 32 15 17 46.88 53.12

2 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐵 30 10 20 33.33 66.67

3 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐶 30 12 18 40 60

4 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐷 29 12 17 41.38 58.62

5 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐸 30 9 21 30 70

6 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 29 5 24 17.24 82.76

7 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐺 30 6 23 20 80

8 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐻 31 8 23 25.81 74.19

Sumber: Guru Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban

Page 19: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

8

Dari hasil wawancara dengan guru matematika dan hasil perolehan nilai

kelas VIII SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban dapat dilihat bahwa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹

memiliki nilai yang rendah. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melihat

motivasi belajar matematika dikelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1

Kecamatan Lareh Sago Halaban dapat disimpulkan informasinya bahwa

kurang pahamnya siswa dalam proses pembelajaran. Siswa lebih cendrung

tidak mengerti dengan materi yang dikirimkan oleh guru. Karena kata siswa

tersebut sedangkan pembelajaran dengan tatap muka saja kami kurang paham

apalagi dengan daring. Terkadang disaat kami telah mengklaim matematika

itu sulit maka tidak ada lagi dorongan dan semangat kami dalam

pembelajaran matematika. Bagaimana kami mau mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru kami, kami saja tidak paham akan materi yang

dikirimkan. Kami coba buka di youtube tetap saja kami tidak memahaminya.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa orangtua/ wali dari siswa

dapat disimpulkan bahwa dirumah siswa lebih banyak main dari pada belajar.

Waktu belajar yang diadakan dirumah begitu sedikit, sehingga siswa lebih

dominan mengerjakan pekerjaan rumahnya dibandingkan pekerjaan

disekolah. Dirumah orangtua siswa susah untuk mengawasi siswa, karena

para orangtua juga memiliki pekerjaan yang begitu banyak yang diurusinya.

Pengawasan yang tidak begitu banyak untuk siswa membuat siswa hanya

Page 20: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

9

main-main saja. Jika para siswa menanyakan tugasnya kepada orangtua,

orangtua juga tidak paham dengan pembelajaran siswa sekarang.

Pembelajaran siswa sekarang jauh berbeda dengan pembelajaran yang

dilakukan oleh para orangtua siswa dulu. Dalam penggunaan jaringan

terkadang membuat orangtua juga pusing, dan mengharuskan untuk bekerja.

Karna untuk beli paket dan kebutuhan sehari- hari lainnya. Lebih baik siswa

sekolah seperti biasanya. Karena ada guru yang menjelaskan pelajaran, ada

guru mengawasi para siswa dari pagi hingga siang. Kalau dirumah

kebanyakan dari siswa siang tidur, malam bergadang. Belajar melalui hp

membuat siswa terlena menggunakan hp. Sibuk dengan hp, tidak hanya pada

jam pelajaran menggunakan hp, melainkan tiap saat memegang hp.

Berdasarkan permasalahan diatas seakan-akan motivasi belajar tidak

sepenuhnya tercapai di kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹. Hal ini membuat peneliti ingin

mengetahui bagaimana Motivasi belajar matematika siswa dalam

pembelajaran daring sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Motivasi Belajar Matematika Siswa Dalam Pembelajaran

Daring di Kelas 𝑽𝑰𝑰𝑰𝑭 SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka

dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Motivasi siswa yang masih rendah.

2. Pemahaman siswa dalam pembelajaran daring

3. Kurangnya semangat belajar siswa dalam pembelajaran daring

Page 21: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

10

4. Anggapan siswa bahwa matematika itu sulit

5. Hasil belajar siswa yang masih tergolong rendah

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah yang dapat diungkapkan dalam

penelitian ini, maka permasalahan dibatasi pada motivasi belajar matematika

siswa dalam pembelajaran daring di kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kec. Lareh Sago

Halaban tahun ajaran 2020/2021.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang dan pembatasan masalah maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana motivasi belajar

matematika siswa dalam pembelajaran daring di kelas

𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban?”.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar matematika

siswa dalam pembelajaran daring di kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kec. Lareh Sago

Halaban.

F. Manfaat Penelitian

Berdasakan tujuan penelitan diatas, maka diharapkan hasil penelitian

ini dapat memberikan manfaat, antara lain:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk dijadikan

sebagai sumber informasi untuk analisis motivasi belajar matematika

Page 22: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

11

dalam pembelajaran daring siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kec. Lareh Sago

Halaban.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru, dapat memperluas wawasan pengetahuan untuk peningkatan

mutu hasil belajar siswa melalui motivasi belajar matematika siswa

dalam pembelajaran daring.

b. Bagi siswa, melalui adanya penelitian ini diharapkan dapat

meningkatkan motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran

daring

c. Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat dalam

peningkatan kualitas pengajaran, serta menjadi bahan pertimbangan

atau bahan rujukan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika

siswa dalam pembelajaran daring

d. Bagi peneliti, sebagai syarat untuk mendapat gelar sarjana (S-1) serta

menambah pengalaman dan ilmu peneliti selama penelitian.

G. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami penelitian ini, penulis

akan menjelaskan beberapa istila:

1. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah

laku. Motivasi merupakan kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar

Page 23: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

12

yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah

ditetapkan sebelumnya.12

2. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung di dalam

jaringan dimana guru dan siswa tidak bertatap muka secara langsung. 13

12Hamzah B. Uno dan Masri Kudrat Umar. Mengelola Kecerdasan Dalam

Pembelajaran. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010). hal. 108 13Albert Efendi Pohan, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan

Ilmiah, (Purwodadi-Grobongan : CV Sarnu Untung, 2020), h 2

Page 24: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

13

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika

Belajar merupakan suatu proses mental yang terjadi pada diri

seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku14. Aktifitas

mental itu terjadi karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungan

yang disadari. Jadi belajar bukan sekedar hanya mengumpulkan pengetahuan.

Proses belajar pada dasarnya merupakan kegiatan mental yang tidak

dapat dilihat. Artinya proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang

belajar tidak dapat disaksikan. Orang mungkin hanya dapat menyaksikan dari

adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang tampak. Menurut Hilgart,

belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan ataupun prosedur latihan,

baik latihan didalam laboraturium maupun dalam lingkungan alamiah.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar pada

dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental seseorang untuk berinterksi

dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang

bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap maupun

psikomotor. Dikatakan positif, karena perubahan perilaku itu bersifat adanya

penambahan dari perilaku sebelumnya yang cenderung menetap (tahan lama

dan tidak muda dilupakan). Tapi tidak semua perubahan tingkah laku

merupakan hasil belajar. Maka dapat dikatakan bahwa setiap proses belajar

14 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta : Kencana, 2009), Cet ke-2, h.229

Page 25: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

14

menghasilkan perubahan tingkah laku, namun tidak setiap perubahan perilaku

merupakan hasil belajar.

Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang dapat

memberikan nuansa dalam program belajar tumbuh dan berkembang secara

optimal. Dengan demikian, program belajar bersifat internal dan unik dalam

diri siswa, sedangkan proses pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja

direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku.

Istilah matematika berasal dari perkataan latin mathematicha, yang

diambil dari bahasa yunani, mathematike, yang berarti “relation to learning”.

Akar perkataan mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Perkataan

mathematike dengan kata lainnya yaitu mathemein yang mengandung arti

belajar (berfikir).15

Selain itu, menurut James dan James dalam buku matematikanya

mengatakan matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,

susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhungan satu dengan yang

lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi dalam tiga bidang, yaitu

aljabar, analisis, dan geometri.16

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah

ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan yang eksak, symbol-symbol

bilangan, fakta-fakta mengenai aljabar, analisis dan geometri, suatu pola pikir

yang membutuhkan pembuktian yang logic yang erat hubungannya dengan

15Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,

(Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia,2003), h.15-16 16Erman Suherman..... h.17

Page 26: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

15

kehidupan sehari-hari. Jadi pembelajaran matematika adalah suau proses

interaksi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan sumber belajar yang

ada pada lingkungan belajar yang berupa bahasa symbol, bilangan, fakta-

fakta, dan mencakup materi aljabar, analisis, dan geomteri serta ilmu tentang

keteraturan.

Pembelajaran terdapat pada dua bagian yaitu luring dan daring.

Dimana pembelajaran luring atau pembelajaran konvensional adalah

pembelajaran yang berpusat pada guru. Secara umum penerapan

pembelajaran ini dilakukan melalui komunikasi satu arah, sehinnga situasi

belajarnya terpusat pada guru. Disini siswa mengerjakan dua hal yaitu

mendengar dan mencatat.17

B. Pembelajaran Daring (Dalam jaringan)

1. Pengertian Pembelajaran Daring

Daring, atau dalam jaringan, adalah terjemahan dari istilah online

yang bermakna tersambung ke dalam jaringan komputer. 18 Pembelajaran

Daring sangat dikenal di kalangan masyarakat dan akademik dengan

istilah pembelajaran online (online learning). Istilah lain yang sangat

umum diketahui adalah pembelajaran jarak jauh (learning sistance).

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran ynag berlangsung di

dalam jaringan dimana guru dan siswa tidak bertatap muka secara

17 Erman Suherman,dkk, Strategi Pembelajaran Matematika kotempore.

Bandung: JICA,2001 18Tim Kemenristekdikti, BUKU PANDUAN Pengisian Survei Pembelajaran

dalam Jaringan, Jakarta : RISTEKDIKTI 2017) h, 1

Page 27: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

16

langsung. 19 Pembelejaran Daring merupakan sebuah inovasi pendiikan

yang melibatkan unsur teknologi informasi dalam pembelajaran.

Pembelajaran Daring merupakan pembelajaran yang menggunakan

jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan

kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran.20

Menurut Selvi menjelaskan bahwa pembelajaran daring sering

dituntut untuk lebih termotivasi karena lingkungan belajar biasanya

bergantung pada motivasi dan karakteristik terkait dari rasa ingin tahu

dan pengaturan diri untuk melibatkan pada proses pembelajaran.

Faktanya, teknologi itu sendiri dipandang oleh sebagian orang sebagai

motivasi yang inheren karena memberikan sejumlah kualitas yang diakui

penting dalam menumbuhkan motivasi intrinsik, yaitu tantangan,

keingintahuan, kebaruan, dan fantasi. 21

2. Gambaran Umum Pembelajaran Daring

Pembelajaran dalam jaringan bukan hal yang baru dikenal dan

diterapkan di dalam pendidikan pada saat ini. Konsep pembelajaran ini

sudah ada sejak mulai bermunculan berbagai jargon berawalan e, seperti

e-book, e-learning, e-laboratory, e-education,, e-library, e-payment, dan

lain sebagainya. Namun pada pelaksanaannya , tidak semua instansi

menggunakan aplikasi tersebut dalam proses pembelajaran. Bahkan

19Albert Efendi Pohan, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan

Ilmiah, (Purwodadi-Grobongan : CV Sarnu Untung, 2020), h 2 20Meda Yuliani, ddk, Pembelajaran Daring untuk Pendidikan : Teori dan

Penerapan,( Yayasan Kita Menulis, 2020) h. 23 21 Yani Fitriyani, dkk, Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring

Selama Pandemik Covid-19, vol 6. No 2 h.167

Page 28: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

17

jumlah instansi yang menggunakan atau menerapkan aplikasi tersebut

untuk pembelajaran daring jauh lebih sedikit.22

Secara total pembelajaran daring di Indonesia bahkan di seluruh

negara di dunia dimulai pada tahun 2020. Kondisi ini dipicu oleh

permasalahan global berupa penularan wabah Corona Virus 2019

(Covid-19). Antara efektif dan terpaksa menjadi hakikat dari konsep

pembelajaran daring ini. Secara umum, banyak permasalahan yang

terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini. Infrastruktur

ditempatkan sebagai masalah utama di beberapa daerah di Indonesia,

khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Permasalahan

yang dimaksud sepeerti permasalahan ketersediaan listrik dan akses

internet pada satuan pendidikan.

Permasalahan lain yang terjadi adalah permasalahan teknis yang

dihadapi oleh kalangan pelajar, tenaga pengajar, dan orang tua.

Permasalahan yang dialami guru adalah kemampuan menggunakan

teknologi dalam pembelajaran daring. Tidak semua guru menguasai

berbagai patform pembelajaran sebagai media uatama pendukung

pembelajaran dalam jaringan ini. Guru-guru tidak mahir menggunakan e-

learning, Edmodo, schoology, google meet, dan lain sebagainya.

Sehingga hal ini menjadi permasalahan utama baik dari proses

penyelenggaraan pembelajaran daring maupun hasil pembelajaran daring.

22 Albert Efendi Pohan,..........., h.3

Page 29: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

18

Permasalahan yang dihadapi siswa terdiri dari masalah finansial

dan juga psikologis. Secara finansial, siswa-siswi di Indonesia tidak

memiliki keadaan ekonomi yang sama baik. Hal seperti sudah tentu ini

menjadi permasalahan yang sangat serius, banyak diantara siswa tidak

bisa megikuti pembelajaran dalam jaringan karena terkendala materi.

Oleh karena itu, bisa membeli alat belajar online seperti smart phone

ataupun laptop sebagai fasilitas utama. Di samping itu, banyak juga siswa

yang tidak mampu membeli kuota internet.

Secara psikologis siswa mengalami tekanan, dalam mengikuti

pembelajaran daring ini secara total. Ada banyak hal yang menjadi

penyebabnya seperti banyaknya tugas yang diberikan oleh guru dengan

tenggang waktu yang sangat terbatas. Siswa juga tidak mengerti secara

total materi yang diberikan bagaimana mengerjakannya.

Namun, dalam hal ini , tenaga pengajar juga tidak bisa

diposisikan sebagai komponen yang salah dalam mengambil tindakan.

Karena guru-guru juga tidak memiliki persiapan matang untuk

menghadapi kondisi ini. 23

3. Faktor Penentu Kerberhasilan Dalam Pembealajaran Secara Daring

Untuk menjadikan pembealajaran Daring berjalan sukses maka

kuncinya adalah Efektifitas, berdasarkan studi dilakukan sebelumnya

23Albert Efendi Pohan,..........., h.3-6

Page 30: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

19

menunjukan bahwa terdapat 3 hal yang dapat memberikan efek terkait

pembelajaran secara Daring yaitu: 24

a. Teknologi, secara khusus pengaturan jaringan harus memungkinkan terjadinya pertukaran sinkronisasi dan asinkronisasi. Siswa harus memiliki akses yang mudah (misalnya melalui akses jarak jauh) dan jaringan seharusnya membutuhkan waktu minimal untuk pertukaran dokumen.

b. Karakteristik pengajaran, pengajar memainkan peran sentral dalam efektifitas pembelajaran secara Daring, bukan sebuah Teknologi yang penting tetapi penerapan intruksional teknologin dari pengajar yang menetukan efek pada pembelajaran, siswa yang hadir dalam kelas dengan instruktur untuk memiliki sifat positif terhadap pendistribusian suatu pembelajaran dan memahami akan sebuah teknologi akan cenderung terisolasi karena meraka tidak memiliki lingkungan khusus untuk berinteraksi dengan pengajar.

c. Karakteristik siswa, Leidner mengungkapkan bahwa siswa tidak memiliki keterampilan dasar dan disiplin diri yang tinggi dapat pembelajaran yang lebih baik dengan metode yang disampaikan secara konvensional, sedangkan siswa yang cerdas serta memiliki disiplin serta kepercayaan diri yang tinggi akan mampu untuk melakukan pembelajaran dengan metode daring.

4. Manfaat Pembelajaran Daring

Perubahan yang tengah dialami oleh seluruh pihak yang terkait

dalam penyelenggaraan pendidikan pada saat ini adalah bagaimana

menggunakan teknologi secra total sebagai media utama dalam

pembelajaran daring. Keberadaan teknologi dalam pendidikan sangat

bermanfaat untuk mencapai efesiensi proses pelaksanaan pembelajaran

dalam jaringan. Manfaat tersebut seperti efesiensi waktu belajar, lebih

mudah mengakses sumber belajar dan materi pembelajarannya.

24 Roman Andrianto Pangondian, Paulus Insap Santosa, Eko Nugroho, Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0. Jurnal; Seminar Nasional Komputer & Sains (SAINTEKS) SAINTEKS 2019, ISBN: 978-602-52720-1-1, Januari 2019 Hal: 58, di Akses 1 September 2020, Jam 20:00 WIB.

Page 31: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

20

Menurut Meldawati, manfaat pembelajaran daring adalah sebagai

berikut: 25

a. Membangun komunikasi dan diskusi yang sangat efisien antara guru dengan siswa.

b. Siswa saling berinteraksi dan berdiskusi antara siswa yang satu dengan yang lainnya tanpa melalui guru.

c. Dapat memudahkan interaksi antara siswa, guru dengan orang tua. d. Sarana yang tepat untuk ujian maupun kuis. e. Guru dapat dengan mudah memberikan materi kepada siswa berupa

gambar dan video selain itu siswa juga dapat mengunduh bahan ajar tersebut.

f. Dapat memudahkan guru membuat soal dimana saja dan kapan saja tanpa batas.

Pembelajaran daring juga memberikan metode pembelajaran yang

efektif seperti berlatih dengan adanya umpan balik terkait

menggabungkan kolaborasi kegiatan dengan belajar mandiri,

personalisasi pembelajaran berdasarkan kebutuhan yang menggunaan

simulasi dan permainan.

Selain itu, pembelajaran daring juga dapat mendorong sisa

tertantang dengan hal-hal yang mereka peroleh selama proses belajar,

baik teknik interaksi dalam pembelajaran maupun penggunaan media-

media pembelajaran yang beraneka ragam. Siswa juga secara otomatis,

tidak hanya mempelajari materi ajar yang diberikan guru, melainkan

mempelajari cara belajar sendiri. 26

5. Prinsip Pembelajaran Daring

Prinsip pembelajaran Daring adalah terselenggaranya

pembelajaran yang bermakna, yaitu proses pembelajaran yang

25Albert Efendi Pohan,..........., h.7 26Albert Efendi Pohan,..........., h.8

Page 32: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

21

berorientasi pada interaksi dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran

bukan terpaku pada pemberian tugas-tugas belajar kepada siswa. Tenaga

pengaja dan yang diajar harus tersambung dalam proses pembelajaran

Daring.

Menurut Munawar, perancangan sistem pembelajaran Daring

harus mengacu pada 3 prinsip yang harus di penuhi yaitu : 27

a. Sistem pembelajaran harus sederhana sehingga mudah untuk di pelajari.

b. Sistem pembelajaran harus dibuat personal sehingga pemakai sistem tidak saling tergantung.

c. Sistem harus cepat dalam proses pencarian materi atas menjawab soal dari hasil perancangan sistem yang di kembangkan.

6. Kebijakan Pembelajaran Daring

Pembelajaran Daring di Indonesia diselenggarakan dengan aturan

dan sistem yang terpusat pada peraturan yang ditetapkan oleh

pemerintah. Untuk mengatur pembelajaran daring pemerintah

merumuskan dasar-dasar hukum penyelenggaraan pembelajaran dalam

jaringan (daring) masa pandemi Covid-19. Adapun dasar hukum yang

dimaksud adalah : 28

a. Keppress No. 1 Tahun 2020, tentang penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19

b. Kepres No.12 tahun 2020, tentang penetapan bencara nonalam penyebaran Covid-19 sebagai bencana nasional

c. Surat Keputusan BNPB Nomor 9 A tahun 2020, tentang penetapan status keaadaan tertentu daarurat bencara wabah penyakit akibat virus corona di indonesia

d. SE Mendikbud No.3 Tahun 2020, tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan

27Albert Efendi Pohan,..........., h.8-9 28Albert Efendi Pohan,..........., h.9 -10

Page 33: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

22

e. Surat Mendikbud No.46962/MPKA/HK/2020, tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 pada perguruan tinggi

f. SE Mendikbud No. 4 Tahun 2020, tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurad penyebaran virus corona

g. Surat Edaran Menri PANRB No.19 Tahun 2020, tentang penyesuaian sistem kerja Aparatur Sipil Negara dalam upaya pencegaran penyebaran Covid-19 di pemerintah

7. Ketentuan Pembelajaran Daring

Ketentuan pembelajaran Daring telah diatur oleh Perencanaan

Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Surat

Edaran Nomor 4 tahun2020 tetang Batasan-Batasan dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Daring. Adapun batasan-batsan tersebut adalah sebagai

berikut : 29

a. Siswa tidak dibebani, tuntutan memutuskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas.

b. Pembelajaran dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermaksa bagi siswa.

c. Difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai Covid-19.

d. Tugas dan aktivitas disesuaikan dengan minat dan kondisi siswa, serta mempertimbangkan kesenjangan akses dan fasilitas belajar di rumah.

e. Bukti atau prosuk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif fari guru, tanpa harus berupa skor/nilai kuantitatif.

8. Media Pembelajaran Daring

Dalam pembelajaran Daring, guru tidak dibatasi oleh aturan

dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran online yang akan

digunakan. Namun guru harus mengacu pada prinsip pembelajaran

daring seperti yang telah dijelaskan, diatas. Artinya adalah media yang

29Albert Efendi Pohan,..........., h.10-11

Page 34: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

23

digunakan oleh guru dapat digunakan oleh siswa sehingga komunikasi

dalam pembelajarana dapat dilakukan dengan baik.Beberapa platform

atau media online yang dapat digunakan dalam pembelajaran online

seperti E-Learning, Edmodo, Googke meet, V-Class, Google Class,

Webinar, Zoom,Skype, Webex, Facebook, Youtube live, schoology,

WhatsApp, Email, telegram dan messanger.30

9. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring memiliki keunggulan yang bisa kita ambil.

Ini tentunya bisa berdampak berbeda-beda pada setiap orang karena tidak

memiliki kesaamaan kondisi. Kelebihan dai pembelajaran daring ini

adalah: 31

a. Pembelajaran yang bersifat mandiri dan interaktivitas tinggi, sehingga mampu meningkatkan tingkat ingatan

b. Memberikan lebih banyak pengalaman belajar dengan teks, video, audio, dan animasi yang semuanya digunakan untuk menyampaikan informasi

c. Memberikan kemudahan dalam menyampaikan berbagai materi, memperbarui isi, mengunduh dan para siswa juga bisa mengirim email kepada siswa lainnya, mengirim komentar pada forum diskusi, memakai ruang chat,hingga link video conference untuk berkomunikasi langsuang

Windhiyana mengutarakan bahwa kelebihan dalam melakukan

pembelajaran online, salah satunya adalah meningkatkan kadar interaksi

antarasiswa dengan guru, pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan

kapan saja.32

30Albert Efendi Pohan,..........., h.10-11 31Meda Yuliani, ddk,..........., h. 23 32Meda Yuliani, ddk,..........., h. 23

Page 35: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

24

Namun pembelajaran daring ini juga memiliki banyak

kekurangan atau kelemahan yang perlu kita ketahu. Hal ini harus kita

jadikan sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut untuk diperbaiki dimasa

yang akan datang. Beberapa faktor yang menghambat dalam pelaksanaan

pembelajaran Daring ini menjadi bukti kelemahan dari pembelajaran

daring. Beberapa kelemahan dari pembelajaran daring adari berbagai

aspek di antaranya : 33

a. Kesehatan menjadi poin terpenting bagi kehidupan kita, pembelajaran daring menggunakan media gadget yang cukup lama akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan.

b. Kekhawatiran bagi ibu yang bekerja dan tidak dapat melakukan pendampingan dalam pembelajaran Daring.

c. Orang tua cepat jengkel dan mudah emosi dalam mengaajarkan anak-anaknya.

d. Memerlukan waktu yang cukup lama agar orang tua bisa mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru.

e. Orang tua dituntut untuk bisa menggunakan teknologi dan melek ilmu pengetahuan.

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Istilah motivasi berasal dari kata motif yaitu daya upaya yang

dilakukan dalam mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif

dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam subjek untuk

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Dari

kata motif, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang

telah menjadi aktif.34

33Meda Yuliani, ddk,..........., h. 31 34Sardiman. Interaksi dan Motivasi ................., hal. 73

Page 36: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

25

Motivasi juga dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha yang

dilakukan seseorang untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga

seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka maka

akan berusaha meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka

itu.35Motivasi merupakan suatu dorongan dasar yang menggerakkan

seseorang bertingkah laku. Dorongan berada pada diri seseorang yang

menggerakkan dalam melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan

dalam dirinya.36

Selain itu, motivasi adalah suatu kekuatan, baik itu dari dalam

maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan

tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain, motivasi

dapat diartikan sebagai dorongan mental terhadap pribadi atau masyarakat.

Motivasi juga diartikan sebagai proses untuk mencoba mempengaruhi

orang atau orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang

diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dahulu.37

Berdasarkan teori-teori motivasi di atas, dapat disimpulkan, bahwa

motivasi adalah suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari

dalam maupun dari luar sehingga seseorang dapat berkeinginan untuk

melakukan perubahan tingkah laku/aktivitas tertentu lebih baik dari

keadaan sebelumnya.38

35Sardiman. Interaksi dan ......................., hal. 75 36Hamzah B.Uno.Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta : PT Bumi

Aksara, 2010) hal.1 37Hamzah B.Uno.Teori Motivasi ......................., hal.1 38Hamzah B.Uno.Teori Motivasi ......................., hal.9

Page 37: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

26

Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling berpengaruh.

Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara

potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi

tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi belajar

adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang

belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya

dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.39

Jadi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa motivasi belajar adalah

dorongan yang berasal dari dalam dan dari luar diri siswa untuk

mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik untuk memenuhi

suatu kebutuhan ataupun tujuan.

2. Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Oemar Hamalik fungsi motivasi belajar adalah:40

a. Mendorong timbulnya suatu kelakuan dan perubahan, tanpa adanya motivasi tidak akan timbul perubahan seperti belajar.

b. Sebagai pengarah, mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.

c. Sebagai penggerak, besar kecilnya motivasi akan menetukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan suatu dorongan dari dalam dan luar

diri siswa untuk melakukan perubahan dalam memenuhi kebutuhan maka

Faktor-faktor motivasi belajar, ada dua yaitu:

39Hamzah B.Uno.Teori Motivasi dan ................, hal.23 40Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar (Bandung: Sinar Baru

Algensindo,2012) h.175

Page 38: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

27

a. Faktor intrinsik

Faktor intrinsik yaitu berupa hasrat dan keinginan untuk berhasil

dan dorongan kebutuhan belajar, serta harapan untuk mencapai cita-

cita yang disebabkan oleh rangsangan dari dalam diri seseorang yang

berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan

bersemangat.

b. Faktor ekstrinsik

Faktor ekstrinsik adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar

yang kondusif dan suatu kegiatan yang menarik. Faktor ekstrinsik ini

timbul karena rangsangan atau bantuan dari orang lain.41

Jadi, peneliti menyimpulkan jenis motivasi yang pertama adanya

motivasi yang disebabkan dari dalam diri seseorang tanpa adanya

bantuan atau ransangan dari orang lain( intrinsik), dan yang kedua

motivasi yang disebabkan oleh adanya ransangan dari luar atau orang

lain(ekstrinsik).

4. Indikator Motivasi Belajar

Menurut Hamzah B Uno indikator motivasi belajar dapat

diklasifikasikan menjadi: 42

a. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, karena adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil maka siswa akan selalu belajar sungguh-sungguh. Misalnya sikap terhadap kesulitan cara yang dilakukan dalam menghadapi kesulitan.

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, karena adanya dorongan dari dalam diri seorang siswa maka dia akan merasa senang

41Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Rajawali Pers, 2014),hal.152 42Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi

Aksara,2012) h.23

Page 39: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

28

mengikuti pembelajaran dan benar-benar memperhatikan pembelajaran. Misalnya disiplin hadir disekolah, kesiapan untuk memulai belajar dan persiapan belajar dirumah.

c. Adanya harapan dan cita-cita d. Adanya penghargaan dalam belajar, penghargaan ini biasanya berupa

hadiah dan pujian atas keberhasilan yang didapatkan. Misalnya keinginan untuk berprestasi.

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, kegiatan yang menarik ini bisa terjadi karena metode yang digunakan guru, bisa juga tulisan guru, bisa juga karena media yang digunakan dalam menyampaikan pembelajaran serta bisa juga dengan strategi yang digunakan guru. Misalnya kemandirian penyelesaian tugas latihan, kelengkapan tugas/PR dan menggunakan kesempatan diluar jam pelajaran.

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. Lingkungan yang jauh dari keramaian dan kebisingan sangat mendukung proses pembelajaran. Misalnya keaktifan dalam mengikuti PBM dan semangat dalam mengikuti PBM.

Menurut Karunia Eka Lestari indikator motivasi belajar

yaitu:43

a. Adanya dorongan dan kebutuhan belajar b. Menunjukkan perhatian dan minat terhadap tugas-tugas yang

diberikan c. Tekun menghadapi tugas d. Ulet menghadapi kesulitan e. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

Dimensi yang diungkap terhadap motivasi belajar, yaitu: 44

a. Ketekunan dalam belajar 1) Kehadiran di sekolah 2) Mengikuti PBM di kelas 3) Belajar di rumah

b. Ulet dalam menghadapi kesulitan 1) Sikap terhadap kesulitan 2) Usaha mengatasi kesulitan

c. Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar 1) Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran

43 Karunia eka lestari dkk, penelitian pendidikan matematika,(Bandung:PT

Refika Aditama,2015)h.93 44Riduan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal.210

Page 40: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

29

2) Semangat dalam mengikuti PBM d. Berprestasi dalam belajar

1) Keinginan untuk berprestasi 2) Kualifikasi hasil

e. Mandiri dalam belajar 1) Penyelesaian tugas/PR 2) Menggunakan kesempatan diluar jam pelajaran.

Berdasarkan indikator-indikator motivasi belajar diatas, indikator-

indikator motivasi belajar yang penulis gunakan adalah indikator motivasi

belajar menurut Hamza B Uno. Karena indikator- indikator yang

diterakan lebih terperinci dan jelas.

5. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Motivasi memiliki perencanaan yang strategis dalam aktivitas

belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi.

Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan

motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak

hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar

mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti uraian

berikut:

a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.

b. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam

belajar.

c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.

d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.

e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.

Page 41: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

30

f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.45

Adapun prinsip-prinsip motivasi menurut Kenneth H. Hover dalam

Oemar Hamalik adalah sebagai berikut:46

a. Pujian lebih efektif dari pada hukuman

Hukuman bersifat menghentikan suatu perbuatan, sedangkan

pujian bersifat menghargai apa yang telah dilakukan. Karena itu

pujian lebih besar nilainya bagi motivasi belajar siswa.

b. Semua siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis tertentu

yang harus mendapat kepuasan.

Kebutuhan-kebutuhan itu menyatakan diri dalam berbagai bentuk

yang berbeda. Siswa yang dapat memenuhi kebutuhannya secara

efektif melalui kegiatan-kegiatan belajar hanya memerlukan sedikit

bantuan didalam motivasi dan disiplin.

c. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada

yang berasal dari luar.

Sebabnya ialah karena kepuasan yang diperoleh oleh individu itu

sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri siswa itu sendiri.

d. Terhadap jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan

keinginan) perlu dilakukan usaha pemantauan (reinforcement).

Apabila suatu perbuatan belajar mencapai tujuan maka terhadap

perbuatan itu perlu segera diulang kembali setelah beberapa menit

45Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar.........., hal.152 46 Oemar Hamalik,proses Belajar Mengajar,…. Hal 163

Page 42: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

31

kemudian, sehingga hasilnya mantap. Pemantapan itu perlu

dilakukan dalam setiap tingkatan pengalaman belajar.

e. Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar kepada orang lain.

Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan siswa

yang berminat tinggi dan antusias pula. Demikian siswa yang

antusias akan mendorong motivasi siswa lainnya.

f. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang

motivasi.

Apabila seseorang telah menyadari tujuan yang hendak dicapainya

maka perbuatannya ke arah itu akan lebih besar daya dorongnya.

g. Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan

minat yang lebih besar untuk mengerjakannya dari pada apabila

tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru.

Apabila siswa diberi kesempatan menemukan masalah sendiri dan

memecahkan sendiri maka akan mengembangkan motivasi dan

disiplin lebih baik.

h. Pujian-pujian yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan

cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.

Berkat dorongan orang lain, misalnya untuk memperoleh angka

yang tinggi maka siswa akan berusaha lebih giat karena minat

menjadi lebih besar.

i. Teknik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah efektif

untuk memelihara minat siswa.

Page 43: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

32

Cara mengajar yang bervariasi ini akan menimbulkan situasi

belajar yang menantang, dan menyenangkan seperti halnya

bermain dengan alat permainan yang berlainan.

j. Manfaat minat yang telah dimiliki oleh siswa adalah bersifat

ekonomis.

Minat khusus yang telah dimiliki oleh siswa akan mudah

ditransferkan kepada minat dan bidang studi atau dihubungkan

dengan masalah tertentu dalam bidang studi.

k. Membangkitkan minat siswa harus menyesuaikan pada kondisi-

kondisi yang ada pada siswa.

l. Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar.

Kecemasan ini akan mengganggu perbuatan belajar siswa, sebab

akan mengakibatkan pindahnya perhatian kepada hal lain sehinnga

kegiatan belajarnya menjadi tidak efektif.

m. Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu belajar

menjadi lebih baik.

Keadaan emosi yang lemah dapat menimbulkan perbedaan yang

lebih energik.

n. Apabila tugas terlalu sulit, maka frustasi akan secara cepat menuju

demoralisasi.

Karena terlalu sulitnya tugas itu maka akan menyebabkan siswa

melakukan hal-hal yang tidak wajar sebagai manifestasi dari

frustasi yang terkandung didalam dirinya.

Page 44: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

33

o. Setiap siswa mempunyai tingkat-tingkat frustasi toleransi yang

berlainan.

Ada siswa yang karena kegagalannya justru menimbulkan

incentive tetapi ada siswa yang selalu berhasil malahan menjadi

cemas terhadap kemungkinan timbulnya kegagalan, misalnya

tergantung pada stabilitas emosinya masing-masing.

p. Tekanan kelompok siswa kebanyakan lebih efektif dalam motivasi

dari pada tekanan atau paksaan dari orang dewasa.

Para siswa sedang mencari kebebasan dari oaring dewasa. Ia lebih

bersedia melakukan apa yang dilakukan oleh kelompoknya dan

demikian sebaliknya.

q. Motivasi yang besar erat hubungannya denan kreatifitas siswa.

Dengan teknik mengajar yang tertentu motivasi siswa dapat

ditujukan kepada kegiatan-kegiatan kretif. Motivasi yang telah

dimiliki oleh siswa apabila diberi semacam penghalang seperti

adanya ujian yang mendadak, peraturan-peraturan sekolah, dan

lain-lain maka kegiatan kereatifnya akan timbul sehingga ia lolos

dari penghalang.

6. Peran Motivasi Dalam Belajar Dan Pembelajaran

Ada beberapa peranan penting motivasi dalam belajar dan

pembelajaran antara lain:

Page 45: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

34

a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar

Motivasi dapat menentukan hal-hal apa di lingkungan anak yang

dapat memperkuat perbuatan belajar.

b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitanya

dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu,

jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati

manfaatnya bagi anak.

c. Motivasi menentukan ketekunan belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan

berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan

memperoleh hasil yang baik. Tampak bahwa motivasi untuk belajar

menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang

kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak

tahan lama belajar.47

7. Cara Menggerakkan Motivasi Belajar Siswa

Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan

atau membangkitkan motivasi belajar siswanya, ialah sebagai berikut: 48

a.Memberikan angka

Umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Murid yang mendapatkan angkanya baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar, sebaliknya murid yang mendapatkan angka

47Hamzah B Uno, Teori Motivasi ...................., hal.27 48 Oemar Hamalik,Proses Belajar Mengajar,… hal 166-168

Page 46: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

35

kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau juga dapat menjadi pendorong agar belajarnya lebih baik.

b. Pujian Pemberian pujian kepada murid atas hal – hal yang telah

dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang.

c. Hadiah

Cara ini boleh juga dilakukan oleh guru dalam batas – batas tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik, memberikan hadiah bagi para pemenang sayembara atau pertandingan olahraga.

d. Kerja kelompok Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerja sama dalam

belajar, kadang – kadang perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar.

e. Persaingan Baik kerja kelompok maupun persaingan memberikan motif –

motif sosial kepada murid. Hanya saja persaingan individual akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik, seperti: perkelahian, pertentangan, persaingan antar kelompok belajar.

f. Tujuan dan level of aspiration Dari keluarga akan mendorong kegiatan siswa

g. Sarkasme Ialah dengan jalan mengajak para siswa mendapat hasil belajar

yang kurang. Dalam batas – batas tertentu sarkasme dapat mendorong kegiatan belajar demi nama baiknya, tetapi dipihak lain dapat menimbulkan sebaliknya, karena siswa merasa dirinya dihina, sehingga memungkinkan timbulnya konflik antara guru dan siswa.

h. Penilaian Penilaian secara kontinu akan mendorong siswa – siswa belajar,

oleh karena setiap anak memiliki kecendrungan untuk memperoleh hasil yang baik.

i. Karyawisata dan ekskrusi Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar oleh karena

dalam kegitan ini akan mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya.

Page 47: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

36

j. Film pendidikan Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambaran dan isi

cerita film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar.

k. Belajar melalui radio Mendengarkan radio lebih menghasilkan daripada

mendengarkan ceramah guru. Radio adalah alat yang penting untuk mendorong motivasi belajar siswa.

8. Teknik- Teknik Motivasi Dalam Pembelajaran

Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan didalam

pembelajaran adalah sebagai berikut:49

a. Pernyataan penghargaan secara verbal. Pernyataan verbal terhadap perilaku yang baik atau hasil kerja atau hasil belajar siswa yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motif belajar siswa kepada hasil belajar yang baik.

b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. Pengetahuan atas hasil pekerjaan merupakan cara untuk meningkatkan motif belajar siswa.

c. Menimbulkan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu merupakan daya untuk meningkatkan motif belajar siswa. Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan oleh suasana yang mengejutkan, keragu-raguan, ketidaktentuan, adanya kontradiksi, menghadapi masalah yang sulit dipecahkan, dan menemukan suatu hal yang baru.

d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. dalam upaya itu pun, guru sebenarnya bermaksud untuk memunculkan rasa ingin tahu.

e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa. hal ini memberikan semacam hadiah bagi siswa pada tahap pertama belajar yang memungkinkan siswa semangat untuk belajar selanjutnya.

f. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar. sesuatu yang telah dikenal siswa, dapat diterima dan diingat lebih mudah.

g. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami. Sesuatu yang

49 Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya,…hal 34

Page 48: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

37

unik, tak terduga, dan aneh lebih dikenang oleh siswa daripada sesuatu yang biasa – biasa saja.

h. Menuntut siswa untuk menggunakan hal – hal yang telah dipelajari sebelumnya. Dengan jalan itu, selain siswa belajar dengan menggunakan hal – hal yang telah dikenalnya, dia juga dapat menguatkan pemahaman atau pengetahuannya tentang hal – hal yang telah dipelajarinya.

i. Menggunakan simulasi dan permainan. Simulasi merupakan upaya untuk menerapkan sesuatu yang dipelajari atau sesuatu yang sedang dipelajari melalui tindakan langsung.

j. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya didepan umum. Hal itu akan menimbulkan rasa bangga dan dihargai oleh umum.

k. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar. hal – hal positif dari keterlibatan siswa dalam belajar hendaknya ditekankan, sedangkan hal – hal yang berdampak negatif seyogiyanya dikurangi.

l. Memehami iklim sosial dalam sekolah. Pemahaman iklim dan suasan sekolah merupakan pendorong kemudahan berbuat bagi siswa. Dengan pemahaman itu, siswa mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi masalah dan kesulitan.

m. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat. Guru seyogiyanya memahami secara tepat bilamana dia harus menggunakan berbagai manifestasi kewibawaannya pada siswa untuk meningkatkan motif belajarnya. Jenis – jenis pemanfaatan kewibawaan itu adalah dalam memberikan ganjaran, dalam pengendalian perilaku siswa, kewibawaan berdasarkan hukum, kewibawaan sebagai rujukan, dan kewibawaan karena keahlian.

n. Memperpadukan motif – motif yang kuat. Seorang siswa giat belajar mungkin karena latar belakang motif berprestasi sebagai motif yang kuat. Dia dapat pula belajar karena ingin menonjolkan diri dan memperoleh penghargaan, atau karena dorongan untuk memperoleh kekuatan. Apabila motif – motif yang kuat itu dipadukan, maka siswa memperoleh penguatan motif yang jamak, dan kemauan untuk belajar pun bertambah besar, sampai mencapai keberhasilan yang tinggi.

o. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. Di atas telah dikemukakan, bahwa seseorang akan berbuat lebih baik dan berhasil apabila dia memahami yang harus dikerjakannya dan

Page 49: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

38

yang dicapai dengan perbuatan itu. Makin jelas tujuan yang akan dicapai, makin terarah upaya untuk mencapainya.

p. Merumuskan tujuan – tujuan sementara. Tujuan belajar merupakan rumusan yang sangat luas dan jauh untuk dicapai. Agar upaya mencapai tujuan itu lebih terarah, maka tujuan – tujuan belajar yang umum itu seyogiyanya dipilah menjadi tujuan sementara yang lebih jelas dan lebih mudah dicapai.

q. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai. Dalam belajar, hal ini dapat dilakukan dengan selalu memberitahukan nilai ujian atau nilai pekerjaan rumah. Dengan mengetahui hasil yang telah dicapai maka motif belajar siswa lebih kuat, baik itu dilakukan karena ingin mempertahankan hasil belajar yang telah baik, maupun untuk memperbaiki hasil belajar yang kurang memuaskan.

r. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa. suasana ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengukur kemampuan dirinya melalui kemampuan orang lain.

s. Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri. Persaingan semacam ini dilakukan dengan memberikan tugas dalam berbagai kegiatan harus dilakukan sendiri.

t. Memberikan contoh yang positif. Banyak guru yang mempunyai kebiasaan untuk membebankan pekerjaan kepada siswa tanpa kontrol. Biasanya dia memberikan suatu tugas kepada kelas, dan guru meninggalkan kelas untuk melaksankan pekerjaan lain.

9. Perspektif Tentang Motivasi

Perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda.

Berikut akan dibahas empat perspektif:50

a. Perspektif Behavioral Perspektif behavioral menekankan imbalan dan hukuman

eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi siswa.

Perspektif behavioral berkaitan erat dengan intensif. Intensif adalah

stimulus positif atau negatif yang dapat memotivasi prilaku siswa.

50 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua,…hal 462

Page 50: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

39

b. Perspektif Humanistis Perspektif humanistis menekankan pada kapasitas siswa

untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih

nasib, dan kualitas positif.

c. Perspektif Kognitif

Menurut perspektif kognitif, pemikiran siswa akan

memandu motivasi mereka. Perspektif ini berfokus pada ide – ide

seperti motivasi internal siswa dalam mencapai sesuatu, atribusi

mereka (persepsi tentang sebab – sebab kesuksesan dan kegagalan,

terutama persepsi bahwa usaha adalah faktor penting dalam

prestasi), dan keyakinan siswa bahwa mereka dapat mengontrol

lingkungan mereka secara efektif.

d. Perspektif Sosial

Perspektif social menekankan pada kebutuhan afiliasi atau

keterhubungan, yang berarti motivasi untuk berhubungan dengan

orang lain secara aman.

D. Penelitian Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nopriyanti dalam skripsi yang

berjudul “Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Penemuan

Terbimbing di Kelas VIII SMPN 1 Sungai Aur Pasaman Barat” dimana

dari hasil penelitiannya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

matematika selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode

Page 51: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

40

penemuan terbimbing tergolong kepada kriteria kuat dengan nilai 84.99%.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nopriyanti adalah penulis

meneliti mengenai motivasi belajar matematika dalam pembelajaran

daring sedangkan yang diteliti Nopriyanti adalah motivasi dan hasil belajar

dengan metode terbimbing.

2. Jurnal Kependidikan, E-ISSN: 2442-7667, PP.165-175, Vol.6, No.2, Juli

2020, dengan judul “Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran

Daring Selama Pandemik Covid-19” dimana dari hasil penelitiannya

berdasarkan analisis data dari indikator motivasi belajar menunjukkan skor

rata-rata persentase 80.27% termasuk kepada kriteria sangat baik.

Kesamaan dengan yang penulis teliti adalah sama-sama meneliti mengenai

motivasi belajar dalam pembeljaran daring. Sedangkan perbedaannya

penulis meneliti siswa kelas VIII SMPN sedangkan pada penelitian ini

meneliti mahasiswa.

E. Kerangka Konseptual

Tujuan pembelajaran merupakan upaya mengarahkan siswa kedalam

proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai

dengan apa yang diharapkan. Suatu tujuan dianggap tercapai bila siswa telah

memiliki sejumlah pengetahuan dan kemampuannya dibidang yang dipelajari,

misalnya matematika.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika, siswa harus mampu

membangkitkan dorongan, baik yang datang dari diri siswa itu sendiri

maupun dari luar yang mendorong siswa untuk belajar. Agar siswa dapat

Page 52: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

41

terbiasa mengembangkan potensi yang ada dari dalam diri siswa tersebut.

Baik pembelajaran itu dilaksanakan di sekolah maupun di rumah.

Seperti yang terjadi pada saat ini, dimana hampir seluruh sekolah

menerapkan pembelajaran dirumah. pembelajaran yang berlangsung saat ini

adalah menggunakan jaringan dimana guru dan siswa tidak bertatap muka

secara langsung.

MOTIVASI dorongan yang berasal dari

dalam dan luar diri siswa untuk mengadakan

perubahan tingkah laku yang lebih baik untuk

memenuhi suatu kebutuhan ataupun tujuan

Indikator Motivasi Belajar 1.adanya hasrat dan keinginan

untuk berhasil 2.adanya dan kebutuhan dalam

belajar 3.adanya penghargaan dalam

belajar 4.adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar 5.adanya lingkungan belajar

yang kondusif

Pembelajaran Matematika Daring

merupakan pembelajaran yang berlangsung didalam jaringan dimana guru dan siswa tidak

bertatap muka secara langsung.

Indikator/ konsep 1. Sistem pembelajaran harus

sederhana sehingga mudah untuk dipelajari

2. System pembelajaran harus dibuat personal sehingga

pemakai system tidak saling tergantung

3. System harus cepat dalam proses pencarian materi atas menjawab soal dari

hasil perancangan system yang dikembangkan

Motivasi Dalam Pembelajaran Daring

Page 53: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk

menggambarkan mengenai situasi atau kejadian-kejadian.51

Pada penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan atau

menyimpulkan data-data yang didapat dilapangan mengenai motivasi belajar

matematika siswa dalam pembelajaran daring siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1

Kec. Lareh Sago Halaban.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban yang

terletak di Pakan Rabaa, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten 50

Kota. Sedangkan untuk waktu penelitian ini adalah pada semester ganjil

tahun ajaran 2020/2021.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹.

Dimana kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 terdiri dari 29 orang siswa. Pemilihan subjek ini

berdasarkan pertimbangan bahwa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 berdasarkan hasil wawancara

memiliki motivasi yang rendah dan nilai yang rendah dibandingkan dengan

kelas lainnya.

51Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada,

2003),h.76

Page 54: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

43

D. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh

orang yang melakukan penelitian.52 Data primer dalam penelitian ini

adalah motivasi belajar yang diperoleh dari angket motivasi belajar yang

disebar oleh peneliti.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.53 Data

sukunder dari penelitian ini adalah jumlah siswa yang menjadi subjek

penelitian dan nilai ulangan harian siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah.54 Dimana instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan angket. Angket

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.55

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekolompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian

52Misbahudin, Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2014) Cet-2, h 21 53Misbahudin, Iqbal Hasan, Analisis…, h 21 54Suharsimi Arikunto, Prosedur…, h 126 55Sugiyono, Metode Penelitian Kuatntitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta,2018),h.142

Page 55: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

44

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh penelitian, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.56

Dengan sekala likert, maka variabel yang akan di ukur di jabarkan

menjadi indikator variabel. Kemuadian indikator tersebut dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan diri positif sampai negatif. Yang berupa kata-

kata, diantaranya yakni:

1. Sangat setuju

2. Setuju

3. Ragu-ragu

4. Tidak setuju

5. Sangat tidak setuju57

Menyusun instrument yang akan digunakan untuk penelitian, yaitu

angket motivasi belajar matematika siswa. Adapun langkah-langkah dalam

menyusun instrument ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan indikator motivasi belajar

Indikator motivasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Adanya hasrat ingin dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d. Adanya perhagaan dalam belajar

56 Ridwan, Belajar Mudah Penelitian; Untuk Guru-karyawan dan Peneliti

Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal.87 57 Sugiyono, Metode Penelitia Pendidikan Kuantitatif, kualitatif dan R&D,

(Bandung Alfabeta, 2013). Hal 134

Page 56: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

45

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif

2. Membuat kisi-kisi angket motivasi belajar.

Kisi-kisi angket motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.1

a. Membuat daftar pertanyaan berdasarkan kisi-kisi angket motivasi

belajar siswa

b. Melakukan Validasi angket motivasi belajar dengan tim ahli.

Hal ini bertujuan untuk mengukur validitas instrument angket.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid

atau sahih memiliki validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang

valid memiliki validitas rendah. Suatu instrument dikatakan valid apabila

instrument tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk

mengetahui valid atau tidaknya suatu instrument angket dianalisa dengan

validitas isi.

Berdasarkan hasil validasi pada ahli yaitu kepada Bapak Nalim

Soleh Rambe, M.Pd., Kons , Bapak Randi Saputra, M. Pd.,Kons dan

Bapak Dodi Pasila Putra, S.Ag., M.Pd, maka ada sedikit perubahan

dalam angket motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran

daring yaitu tulisan dan tata bahasanya diperbaiki dan angket yang no 29

bahasanya diperjelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa angket motivasi

belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring dapat digunakan

dengan sedikit revisi.

Page 57: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

46

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa Dalam Pembelajaran Daring Untuk di Uji Cobakan

Variable Indikator No Item Jumlah

Positif (+) Negatif (-)

Motivasi

Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan

20,21,25

1,4

5

Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan

10,22,30

2,16

5

Adanya harapan dan cita-cita

3,17,23

9,24

5

Penghargaan dan penghormatan atas diri

5,12,18

11,28

5

Adanya lingkungan yang baik

6,19,27

7,13

5

Adanya keinginan yang menarik

8,15,26

14,29

5

Jumlah 18 12 30

Sumber: Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)hal.10

Adapun langkah-langkah penyusunan angket motivasi belajar

siswa yaitu dengan validitas dan releabelitas:

a. Validitas instrumen angket

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. 58

Untuk menguji validitas dengan menggunakan rumus korelasi “r”

Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus:59

58 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D, … h.173

Page 58: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

47

𝑟𝑥𝑦 =𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√(𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2)(𝑛 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi antara variabe X dan variabel Y

𝑛 Jumlah siswa Σ𝑋𝑌 Jumlah perkalian antara skor item dan skor total Σ𝑋 Jumlah skor item Σ𝑌 Jumlah skor total

Setelah diperoleh nilai rxy, nilai tersebut dibandingkan dengan nilai

rtabel = 0.361 product moment untuk taraf nyata (α) = 0,05 dari jumlah

siswa 30 orang. Kaidah keputusannya adalah bila rxylebih besar dari rtabel,

maka perbedaan itu signifikan. Sehingga instrumen dinyatakan valid60

Menurut Misbahuddin, setelah didapatkan keputusan pernyataan itu

valid, selanjutnya dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks Korelasi

Product Moment sebagai berikut:

0,00 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,20 : sangat rendah atau lemah sekali 0,20 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,40 : rendah atau lemah tapi pasti 0,40 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,70 : cukup berarti atau sedang 0,70 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,90 : tinggi atau kuat 0,90 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 : sangat tinggi atau kuat sekali 𝑟𝑥𝑦 = 1,00 : sempurna61

59 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik dan Prosedur,

(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2009), h. 254 60Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitati, Kualitatif,

Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), Hal. 182 61 Lesma Dewita, Pengaruh Kemampuan,…, h.45

Page 59: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

48

Penghitungan validitas juga dibantu dengan software Statistical

Product and Service Solution (SPSS), dengan angkah-langkah sebagai

berikut:

a. Siapkan lembar kerja SPSS. b. Isikan semua data pada kolom yang tersedia. c. Simpan data yang telah kita input, dengan cara klik seve file. d. Klik menu Analize, Corralate, bivarianlate. Sehingga muncul kotak

dialog masukan data. e. Pilih pada kotak dialog tersebut klik pearson. f. Kemudian muncul Test of significance klik two-tailed. g. Muncul kotak dialog Statistic pada kotak dialog tersebut klik option. h. Pilih statstic and standard devation pada masing-masing value, klik

exlude cases pairwise, klik continue klik OK. i. Berdasarkan perhitungan diatas angket tes valid. Dimana sig 0.361

˃ 0,05.62

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Matematika Dalam Pembelajaran

Daring Item Soal

Validitas/ Nilai Korelasi (r)

Nilai r tabel Keterangan Kesimpulan

1 0.4058093112 0.361 r hitung > r tabel Valid 2 0.6639910407 r hitung > r tabel Valid 3 0.4030338463 r hitung > r tabel Valid 4 0.4212388115 r hitung > r tabel Valid 5 0.4080051846 r hitung > r tabel Valid 6 0.2571508999 r hitung > r tabel Tidak Valid 7 0.5977492521 r hitung > r tabel Valid 8 0.6693585395 r hitung > r tabel Valid 9 0.4790624005 r hitung > r tabel Valid 10 0.5438175388 r hitung > r tabel Valid 11 0.3826242198 r hitung > r tabel Valid 12 0.1428881155 r hitung > r tabel Tidak Valid 13 0.4044366552 r hitung > r tabel Valid 14 0.3708552600 r hitung > r tabel Valid 15 0.0335155519 r hitung > r tabel Tidak Valid 16 0.4498148108 r hitung > r tabel Valid 17 0.3884559375 r hitung > r tabel Valid 18 0.5572644298 r hitung > r tabel Valid 19 0.7100953123 r hitung > r tabel Valid 20 0.6209113471 r hitung > r tabel Valid 21 0.5812059514 r hitung > r tabel Valid

62 Sofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, … h.82

Page 60: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

49

22 0.3225594772 r hitung > r tabel Tidak Valid 23 0.7896442431 r hitung > r tabel Valid 24 0.5696110984 r hitung > r tabel Valid 25 0.3445440804 r hitung > r tabel Tidak Valid 26 0.3792779641 r hitung > r tabel Valid 27 0.6310599770 r hitung > r tabel Valid 28 0.4444222916 r hitung > r tabel Valid 29 0.4034402865 r hitung > r tabel Valid 30 0.7290788172 r hitung > r tabel Valid

Jumlah Valid 25 Jumlah Tidak Valid 5

b. Reliabelitas

Reliabelitas menunjukan adanya konsistensi dan stabilitas nilai

hasil skala pengukuran tertentu.63 Pengujian reliabeltas dilakukan dengan

teknik Alpha Cronbach dengan rumusan:

a. Menentukan nilai varian setap butir pertanyaan

𝜎𝑖2 =

∑ 𝑋𝑖2 −

(∑ 𝑋𝑖)2

𝑛𝑛

b. Menentukan nilai varian total

𝜎𝑡2=

∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2

𝑛

𝑛

c. Menentukan reliabelitas instrumen

𝑟11 = (𝑘

𝑘−1)(1 −

∑ 𝜎𝑏2

𝜎𝑡2 )

Keterangan:

𝑟11 : reliabelitas yang dicari

𝑛 : Jumlah sampel

𝜎2 : jumlah varians skor tiap- tiap item

63 Jonathan Sarawono, Analisis Data Penelitian menggunakan, (Yogyakarta:

ANDI, 2006), h.219

Page 61: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

50

𝜎𝑡2 : varians total

∑ 𝑋 : total jawaban responden untuk setiap butirpertanyaan

𝑘 : jumlah butir pertanyaan

𝑋𝑖 :jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan64

Kaidah keputusan:

Jika 𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka semua data yang dianalisis reliabel

Jika 𝑟11 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka semua data yang dianalisis tidak reliabel

Kriteria Reliabilitas:

0,80 < 𝑟11 ≤ 1,00 : sangat tinggi

0,60 < 𝑟11 ≤ 0,80 : tinggi

0,40 < 𝑟11 ≤ 0,60 : sedang

0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 : rendah

0,00 < 𝑟11 ≤ 0,20 : sangat rendah

Penghitungan reliabelitas juga dibantu dengan SPSS dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Siapkan lembar kerja SPSS. 2) Masukan jawaban responden sesuai kolom masing-masing. 3) Klik analysis pilih scale kemudian reability analysis. 4) Masukan skor jawaban model klik alpha. 5) Klik statistik dari discriptives kemudian item lalu scale. 6) Klik continue lalu OK akan muncul output. 7) Jika nilai cronbach alpha > 0.6 maka dapat di simpulkan bahwa data

reliabel dan dapat di gunakan untuk penelitian.65

64 Sofyan Siregar, Statistik, … h.90 65 Sofyan Siregar, Statistik,…,h.177-1-20

Page 62: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

51

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa Dalam Pembelajaran Daring

No Item Soal

Validitas/ Nilai Korelasi (r)

Nilai reliabilitas

Keterangan

1 1 0.4058093112 1.02972 Dipakai 2 2 0.6639910407 Dipakai 3 3 0.4030338463 Dipakai 4 4 0.4212388115 Dipakai 5 5 0.4080051846 Dipakai 6 6 0.2571508999 Tidak Dipakai 7 7 0.5977492521 Dipakai 8 8 0.6693585395 Dipakai 9 9 0.4790624005 Dipakai 10 10 0.5438175388 Dipakai 11 11 0.3826242198 Dipakai 12 12 0.1428881155 Tidak Dipakai 13 13 0.4044366552 Dipakai 14 14 0.3708552600 Dipakai 15 15 0.0335155519 Tidak Dipakai 16 16 0.4498148108 Dipakai 17 17 0.3884559375 Dipakai 18 18 0.5572644298 Dipakai 19 19 0.7100953123 Dipakai 20 20 0.6209113471 Dipakai 21 21 0.5812059514 Dipakai 22 22 0.3225594772 Tidak Dipakai 23 23 0.7896442431 Dipakai 24 24 0.5696110984 Dipakai 25 25 0.3445440804 Tidak Dipakai 26 26 0.3792779641 Dipakai 27 27 0.6310599770 Dipakai 28 28 0.4444222916 Dipakai 29 29 0.4034402865 Dipakai 30 30 0.7290788172 Dipakai

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan hitung dan

program SPSS untuk angket persepsi siswa terhadap pembelajaran

matematika diketahui nilai koefisien r hitung adalah 1,02 dan nilai tabel r

adalah 0,361 pada taraf α = 5% dengan demikian nilai r hitung = 1,02 lebih

besar dari nilai tabel r atau 1,02 > 0,361. Ini berarti instrument angket

Page 63: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

52

motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring

dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

c. Menyusun angket motivasi belajar berdasarkan hasil validasi dan

analisis uji coba di SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban.

Dari hasil uji coba instrument penelitian untuk angket motivasi

belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring diperoleh

kesimpulan bahwa dari 30 butir dinyatakan terdapat 25 butir yang valid

dan 5 butir yang tidak valid. Hasil dari perhitungan validitas butir

menunjukkan bahwa angket valid dengan keterangan pada taraf

signifikansi α = 0,05 dan bernilai positif selanjutnya butir – butir tiap

instrument yang valid digunakan untuk penelitian yang sebenarnya

begitupun dengan hasil reliabilitas.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa Dalam Pembelajaran

Daring

Variabel Indikator No Item Jumlah

Positif (+) Negatif (-)

Motivasi

Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan

17,18

1,4

4

Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan

9, 25

2,13

4

Adanya harapan dan cita-cita

3,14,19

8,20

5

Penghargaan dan penghormatan atas diri

5,15

10,23

4

Adanya lingkungan yang baik

16,22

6,11

4

Page 64: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

53

Adanya keinginan yang menarik

7,21

12,24

4

Jumlah 13 12 25

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan

pelaksanaan penelitian antara lain:

a. Menentukan tempat peneltian, yakni SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban

b. Mengurus surat observasi pada pihak kampus

c. Menyerahkan surat observasi awal ke pihak sekolah

d. Melakukan wawacara kepada guru matematika SMPN 1 Kec. Lareh

Sago Halaban

e. Meminta data dan nilai UH 1 kepada guru matematika SMPN 1 Kec.

Lareh Sago Halaban

f. Menyusun instrument yang akan digunakan untuk penelitian, yaitu

angket motivasi belajar matematika siswa. Adapun langkah-langkah

dalam menyusun instrument ini adalah sebagai berikut:

g. Menentukan indikator motivasi belajar

h. Membuat kisi-kisi angket motivasi belajar

i. Membuat daftar pertanyaan berdasarkan kisi-kisi angket motivasi

belajar siswa

j. Melakukan Validasi angket motivasi belajar dengan tim ahli.

Page 65: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

54

k. Melakukan uji coba angket motivasi belajar, dalam hal ini dilakukan di

SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban

l. Menyusun angket motivasi belajar berdasarkan hasil validasi dan

analisis uji coba di SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti memberikan motivasi belajar kepada

siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban T.A 2020/2021.

3. Tahap Penyelesaian

a. Mengelola data hasil angket motivasi belajar matematika siswa kelas

𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kec. Lareh Sago Halaban

b. Menarik kesimpulan dari hasil yang didapat sesuai teknis analisis yang

digunakan.

G. Teknis Analisis Data

Analisis data dilakukan guna untuk memperoleh makna dari data yang

telah terkumpul. Analisis yang dilakukan adalah terhadap angket motivasi

siswa.

Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya yang

dilakukan adalah menganalisis data. Analisis data dilakukan bertujuan untuk

memperoleh makna dari data yang sudah terkumpul tersebut. Analisis yang

dilakukan adalah deskripsi angket motivasi belajar matematika siswa dalam

pembelajaran daring. Sebelum data dianalisis tahapan yang dilakukan sebagai

berikut:

Page 66: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

55

1. Memeriksa / editing, memeriksa angket kosong atau yang hilang kemudian

diisi kembali oleh yang bersangkutan.

2. Memberi tanda / coding, untuk memudahkan waktu melakukan tabulasi /

analisis.

3. Tabulasi data, memasukkan data yang sudah ditandai kedalam tabel.

4. Menganalisis data yang telah ditabelkan dimana untuk butir – butir

pernyataan positif adalah butir – butir pernyataan yang mendukung

penilaiannya dari 5 yaitu sangat setuju = 5, setuju = 4, ragu-ragu = 3, tidak

setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1. Sedangkan pernyataan negatif dan

sebaliknya butir – butir yang tidak mendukung motivasi belajar

matematika siswa dalam pembelajaran daring tersebut diberi penilaiannya

dari 1 ke 5 yaitu sangat setuju = 1, setuju = 2, ragu- ragu = 3, dan tidak

setuju= 4, sangat tidak setuju = 5.

Selanjutnya data yang diperoleh dari responden di analisis dengan

teknik analisis data sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kriteria Interpretasi Skor66

Range persentase Kriteria

0 – 20 Sangat lemah

21 – 40 lemah

41 – 60 Cukup

61 – 80 kuat

81 – 100 Sangat kuat

Page 67: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

56

a. Menghitung persentase dengan rumus

P =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑜𝑡𝑖𝑣𝑎𝑠𝑖

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100%

Ket:

P = angka persentase

b. Menghitung persentase motivasi perindikator dengan rumus

P =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 X 100%

Ket:

P = angka persentase

Page 68: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

57

BAB IV

HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Analisis Data

1. Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran daring

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara lengkap

motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring. Subjek

dalam penelitian ini adalah kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 sebanyak 29 orang .

Dalam penelitian ini terdapat 1 buah angket penelitian yaitu angket

motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring. Angket

dibuat berdasarkan indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti terlebih

dahulu. Sebelum menyebarkan angket kepada siswa, peneliti telah

melakukan validasi terlebih dahulu kepada dosen yang bersangkutan.

Selanjutnya peneliti melakukan deskripsi data dengan menggunakan

angket yang telah disebarkan oleh peneliti kepada subjek penelitian.

Hasil perolehan skor angket motivasi belajar matematika siswa

dalam pembelajaran daring di kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kecamatan Lareh

Sago Halaban disajikan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Daring

Kelas N Total Skor Skor

Maksimal Persentase Kriteria

Subjek 29 1349 3625 37.21 Lemah

Page 69: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

58

Berdasakan data diatas diperoleh skor total 1349 dengan persentase

37.21% yang kriterianya adalah lemah. Secara keseluruhan dapat

dikatakan bahwa kriteria motivasi belajar matematika siswa dalam

pembeljaran daring dikelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago

Halaban lemah.

2. Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Daring Perindikator

Untuk menarik kesimpulan tentang data angket motivasi belajar siswa

dalam pembelajaran daring dilakukan juga analisis dengan persentase

motivasi siswa tarhadap masing-masing indikator. Analisis persentase

motivasi belajar siswa dalam pembeljaran daring masing-masing indikator

diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Adanya Hasrat dan Keingin untuk Melakukan Kegiatan

No item

Pilihan Jawaban Responden Total skor

Skor Maksimal

persentase

SS S RR TS STS 1 16

11

2

0 0 44 145 30,34%

4 13

8

4

4

0 57 145 39.31%

17 0 0 2

12

15

45 145 31.03%

18 0 0 5

10

14

49 145 33.79%

∑195

Berdasarkan tabel 4.2 diatas indikator adanya hasrat dan keingin

untuk melakukan kegiatan memiliki empat pernyataan dengan total skor

keempat pernyataan tersebut adalah 195 dengan skor ideal 580, sehingga

diperoleh persentase sebesar 33.62%dengan kriteria lemah, yang artinya

Page 70: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

59

siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban memiliki

tingkat adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan lemah.

Siswa bosan dalam belajar matematika dengan system pembelajaran

daring dengan persentase tertinggi “sangat setuju” sebesar 55.17% dengan

total skor yang didapatkan 44 dan persentase 30.34% dengan kategori

lemah. Siswa tidak mempelajari terlebih dahulu materi matematika yang

akan dibahas pada jadwal belajar daring berikutnya dengan persentase

tertinggi “ sangat setuju” sebesar 44.83% dengan total skor 57 dan

persentase 39.31% dengan kategori lemah. Siswa senang mengerjakan

tugas matematika yang diberikan guru selama pembelajaran daring dengan

persentase tertinggi “ sangat tidak setuju” sebesar 51.72% dengan total

skor 45 dan persentase 31.03% dengan kategori lemah. Siswa menyiapkan

diri dari semua hal-hal yang dapat mengganggu disaat belajar matematika

secara daring (seperti mematikan telivisi dan lain sebagainya) dengan

persentase tertinggi “sangat tidak setuju” sebesar 48.28% dengan total skor

49 dan persentasenya 33.79% dengan kategori lemah.

Tabel 4.3 Adanya Dorongan dan Kebutuhan Melakukan Kegiatan

No item

Pilihan Jawaban Responden Total skor

Skor Maksimal

Persentase

SS S RR TS STS 2 9

15

4

1

0 55 145 37.93%

9 0 0 3

13

13

48 145 33.10%

13 14

14

1

0 0 44 145 30.34%

25 1

7

8

13

54 145 37.24%

∑201

Page 71: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

60

Berdasarkan tabel 4.3 diatas indikator adanya dorongan dan

kebutuhan melakukan kegiatan memiliki empat pernyataan dengan total

skor keempat pernyataan tersebut adalah 201 dengan skor ideal 580,

sehingga diperoleh persentase sebesar 34.66% dengan kriteria lemah, yang

artinya siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban

memiliki tingkat adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan

lemah. Banyaknya tugas matematika yang diberikan selama belajar daring,

membuat siswa malas untuk menyelesaikannya dengan persentase

tertinggi “setuju” sebesar 51.72% dengan total skor 55 dan persentasenya

37.93% dengan kategori lemah. Setelah jadwal pembelajaran daring

selesai, siswa menggunakan waktu luang untuk belajar matematika dengan

persentase tertinggi “sangat tidak setuju” dan “tidak setuju” sebesar

44.83% dengan total skor 48 dan persentasenya 33.10% dengan kategori

lemah. Ketika menemukan kesulitan dalm mengerjakan tugas matematika,

siswa memilih untuk meminta teman mengirimkan jawabannya melalui

media online yang ada (seperti whatsapp dll)dengan persentase tertinggi

“sangat setuju” dan “setuju” sebesar 48.28% dengan total skor 44 dan

persentasenya 30.34% dengan kategori lemah. Siswa senang ketika

diberikan tugas mencatat materi matematika oleh guru selama

pembelajaran daring dengan persentase tertinggi “sangat tidak setuju”

sebesar 44.83% dengan total skor 44 dan persentasenya 30.34% dengan

kategori lemah.

Page 72: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

61

Tabel 4.4 Adanya Harapan dan Cita-Cita

No item

Pilihan Jawaban Responden Total skor

Skor Maksimal

Persentase

SS S RR TS STS 3 0 1

4

15

9

55 145 37.93%

8 7

16

6

0 0 57 145 39.31%

14 1

0 7

8

13

55 145 37.93%

19 0 3

6

7

13

57 145 39.31%

20 10

14

2

3

0 56 145 38.62%

∑280

Berdasarkan tabel 4.4 diatas indikator adanya harapan dan cita-cita

memiliki lima pernyataan dengan total skor kelima pernyataan tersebut

adalah 280 dengan skor ideal 580, sehingga diperoleh persentase sebesar

48.28% dengan kriteria cukup, yang artinya siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1

Kecamatan Lareh Sago Halaban memiliki tingkat cukup adanya harapan

dan cita-cita. Siswa yakin dapat memahami materi pembelajaran

matematika yang disajikan melalui video oleh guru walau cukup sulit

untuk dipahami dengan persentase tertinggi “tidak setuju” sebesar 51.72%

dengan total skor 55 dan persentasenya 37. 93% dengan kategori lemah.

Siswa tidak peduli jika nilai matematika tidak mencapai nilai KKM selama

pembelajaran daring dengan persentase tertinggi “setuju” sebesar 55.17%

dengan total skor 57 dan persentasenya 39.31% dengan kategori lemah.

Siswa menetapkan target minimum nilai yang harus dicapai setelah

mengerjakan tugas, ulangan, maupun ujian matematika secara daring

Page 73: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

62

dengan persentase tertinggi “sangat tidak setuju” sebesar 44.83% dengan

total skor 55 dan persentasenya 37.93% dengan kategori lemah. Siswa

tetap mengikuti pembelajaran matematika secara daring dengan baik agar

dapat mencapai nilai diatas KKM dengan persentase tertinggi “sangat

tidak setuju” sebesar 44.83% dengan total skor 57 dan persentasenya

39.31% dengan kategori lemah. Siswa kurang peduli dengan nilai ulangan

yang siswa peroleh dalam pembelajran matematika selama daring dengan

persentase tertinggi “setuju” sebesar 48.28% dengan total skor 56 dan

persentasenya 38.62% dengan kategori lemah.

Tabel 4.5 Adanya Penghargaan dan Penghormatan Atas Diri

No item

Pilihan Jawaban Responden Total skor

Skor maksimal

Persentase

SS S RR TS STS

5 0 3

6

8

12

58 145 40%

10 8

15

4

2

0 58 145 40%

15 0 1

7

11

10

57 145 39.31%

23 13

9

5

2

0 55 145 37.93%

∑228

Berdasarkan tabel 4.5 diatas indikator adanya penghargaan dan

penghormatan atas diri memiliki empat pernyataan dengan total skor

keempat pernyataan tersebut adalah 228 dengan skor ideal 580, sehingga

diperoleh persentase sebesar 39.31% dengan kriteria lemah, yang artinya

siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban memiliki

tingkat yang lemah dalam penghargaan dan penghormatan atas diri. Siswa

Page 74: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

63

yakin dengan jawaban sendiri setiap mengerjakan soal latihan matematika

yang guru kirimkan dengan persentase tertinggi “sangat tidak setuju”

sebesar 41.38% dengan total skor 58 dan persentasenya 40% dengan

kategori lemah. Siswa merasa ragu memperoleh nilai yang baik saat

ulangan online walaupun sudah belajar matematika dengan giat dengan

persentase tertinggi “setuju” sebesar 51.72% dengan total skor 58 dan

persentasenya 40%dengan kategori lemah. Siswa bangga dapat

menyelesaikan tugas matematika selama pembelajaran daring meskipun

nilai yang diperoleh belum maksimal dengan persentase tertinggi “tidak

setuju” sebesar 37.93% dengan total skor 57 dan persentasenya 39.31%

dengan kategori lemah. Nilai tambahan yangdiberikan guru, tidak

membuat siswa bersemangat untuk bertanya melalui grup belajar (seperti

whatsapp dll) mengenai materi yang belum siswa pahami dengan

persentase tertinggi “sangat setuju”sebesar 44.83% dengan skor total 55

dan persentasenya 37.93% dengan kategori lemah.

Tabel 4.6 Adanya Lingkungan yang Baik

No item

Pilihan Jawaban Responden Total skor

Skor Maksimal

Persentase

SS S RR TS STS 6 10

13

3

3

0 57 145 39.31%

11 10

13

5

1

0 55 145 37.93%

16 0 2

5

12

10

57 145 39.31%

22 0 2

5

13

9

58 145 40%

∑227

Page 75: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

64

Berdasarkan tabel 4.6 diatas indikator adanya lingkungan yang baik

memiliki empat pernyataan dengan total skor keempat pernyataan tersebut

adalah 227 dengan skor ideal 580, sehingga diperoleh persentase sebesar

39.14% dengan kriteria lemah, yang artinya siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1

Kecamatan Lareh Sago Halaban memiliki tingkat dalam lingkungan yang

baik lemah. Tidak ada teman atau keluarga yang menjadi tempat bertanya

dan diskusi langsung selama pembelajaran daring, membuat siswa tidak

bersemangat dalam pembelajaran matematika dengan persentase tertinggi

“setuju” sebesar 44.83% dengan total skor 57 dan persentasenya 39.31%

dengan kategori lemah. Situasi dan kondisi rumah membuat siswa kurang

focus belajar matematika dengan system daring dengan persentase

tertinggi “setuju” sebesar 44.83% dengan total skor 55 dan persentasenya

37.93% dengan kategori lemah. Keluarga selalu membantu ketika siswa

mengalami kesulitan dalam memahami materi matematika selama

pembelajran daring dengan persentase tertinggi “ tidak setuju” sebesar

42.38” dengan total skor 57 dan persentasenya 39.31% dengan kategori

lemah. Teman memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum siswa pahami melalui media social yang

dimilikinya dengan persentase tertinggi “tidak setuju” sebesar 44.83%

dengan total skor 58 dan persentasenya 40% dengan kategori lemah.

Page 76: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

65

Tabel 4.7 Adanya Keinginan yang Menarik

No item

Pilihan Jawaban Responden Total skor

Skor Maksimal

Persentase

SS S RR TS STS 7 0 1

5

14

9

56 145 38.62%

12 14

9

5

1

0 51 145 35.17%

21 0 1

5

13

10

55 145 37.93%

24 9

14

5

1

0 56 145 38.62%

∑218

Berdasarkan tabel 4.7 diatas indikator adanya keinginan yang

menarik memiliki empat pernyataan dengan total skor keempat

pernyataan tersebut adalah 218 dengan skor ideal 580, sehingga diperoleh

persentase sebesar 37.59%% dengan kriteria lemah, yang artinya siswa

kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban memiliki tingkat

adanya keinginan yang menarik lemah. Selama belajar matematika secara

daring siswa senang ketika guru memberikan tugas proyek dengan

persentase tertinggi “tidak setuju” sebesar 48.28% dengan total skor 56

dan persentasenya 38.62% dengan kategori lemah. Siswa tidak senang

belajar matematika secara daring karena tidak dapat berdiskusi dengan

teman sebaya dengan persentase tertinggi “sangat setuju” sebesar 48.28%

dengan total skor 51 dan persentasenya 35.17% dengan kategori lemah.

Selama pembelajaran daring, siswa suka mengisi waktu luang dengan

mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan matematika dengan

persentase tertinggi “ tidak setuju” sebesar 44.83% dengan total skor 55

Page 77: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

66

dan persentasenya 37.93% dengan kategori lemah. Pembelajran

matematika secara daring kurang bervariasi dan menarik perhatian dengan

persenntase tertinggi “setuju” sebesar 48.28% dengan total skor 56 dan

besar persentasenya 38.62% dengan kategori lemah.

Berdasarkan uraian analisis angket motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran daring dari masing-masing indikator, hasil angket motivasi

belajar siswa dapat dideskripsikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8 Deskripsi angket motivasi belajar siswa dalam pembelajaran daring

perindikator Indikator Jumlah

Item Skor Persentase Kriteria

Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan

4 195 33.62 Lemah

Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan

4 201 34.66 Lemah

Adanya harapan dan cita-cita 5 280 48.28 Cukup Penghargaan dan penghormatan atas diri

4 228 39.31 Lemah

Adanya lingkungan yang baik 4 227 37.14 Lemah Adanya keinginan yang menarik

4 218 37.59 Lemah

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa motivasi belajar

matematika siswa dalam pembelajaran daring di kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 di SMPN 1

Kecamatan Lareh Sago Halaban adalah 37.21% dengan kriteria lemah. Hal

ini menunjukkan bahwa siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 di SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago

Halaban bahwa kurang adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan

kegiatan, kurang adanya dorongan dak kebutuhan melakukan kegiatan,

kurang adanya harapan dan cita-cita, kurang ada penghargaan dan

Page 78: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

67

penghormatan atas diri, kurang adanya lingkungan yang baik, dan kurang

adanya keinginan yang menarik.66 Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Aldo Putra Pratama yaitu Dalam pembelajaran daring pastinya

mempengaruhi motivasi belajar siswa, banyak siswa yang malas untuk

mengerjakan tugas dan orang tua yang mengerjakan tugas tersebut dan

akibatnya anak tidak belajar dengan maksimal. Kontrol orang tua untuk

mengawasi peserta didik dalam penggunaan smartphone dan media

pendukung pembelajaran daring juga masih sangat kurang baik, ini

menjadikan anak kecanduan dalam bermain smartphone dan media

pendukung pembelajaran daring sehinnga motivasi belajar siswa menurun.67

Motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring dikelas

𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 di SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban perindikator untuk

indikator pertama yaitu adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan

kegiatan yang persentasenya adalah 33.62% dengan kategori lemah. Hal ini

menandakan bahwa kurangnya minat dan semangat siswa dalam mengikuti

pelajaran matematika secara daring. Dapat dilihat pada tingkat kebosanan

siswa dalam belajar matematika secara daring, bagaimana siswa tidak

mempelajari terlebih dahulu materi matematika yang akan dibahas pada

jadwal pembelajaran selanjutnya,kurang senangnya siswa dalam mengerjakan

tugas matematika secara daring, dan tidak menyiapkan diri dari semua hal-hal

yang dapat mengganggu pembelajaran matematika sacara daring. Hal ini

66 Hamzah B uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi

Aksara,2012)h23. 67 Aldo Putra Pratama, Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi

Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan volume 2 No 1 2021, hal 90

Page 79: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

68

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Azizah Tri Rahma, Aniswita,

dan Haida Fitri yaitu motivasi akan menyebakan terjadinya suatu perubahan

energy yang ada pada diri manusia sehingga berhubungan dengan persoalan

gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau

melakukan sesuatu.68Indikator kedua yaitu adanya dorongan dan kebutuhan

melakukan kegiatan yang persentasenya adalah 34.66% dengan kategori

lemah. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya dorongan dan kebutuhan

siswa dalam melakukan kegiatan proses pembelajaran secara daring. Dapat

dilihat pada siswa malas mengerjakan tugas yang diberikan guru disaat

pembelajaran daring, setelah jam pembelajaran daring selesai, siwa tidak

menggunakan waktu luangnya untuk belajar matematika, ketika menemukan

kesulitan dalam mengerjakan tugas siswa selalu meminta temannya

mengirimkan jawaban melalui media social yang mereka pakai, dan siswa

tidak senang ketika diberikan tugas mencatat materi matematika oleh guru

dalam pembelajaran daring. Hal ini sejalan dengan pendapat Woodwort

dalam Wina Sanjaya bahwa motivasi dapat membuat individu melakukan-

melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Indikator ketiga yaitu

adanya harapan dan cita-cita yang persentasenya adalah 48.28% dengan

kategori cukup. Hal ini dapat dilihat pada ketidak yakinan siswa dalam

memahami materi pembelajaran yang disajikan guru melalui video dalam

pembelajaran daring, ketidak pedulian siswa jika nilainya dibawah KKM

selama pembelajaran daring, siswa tidak menetapkan target minimumnya

68Aniswita dkk, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa di Kelas VIII MTSN 3 Agam TP 2018/2019, Jurnal ilmiah pendidikan matematika AL-QASADY Volume 4 No1 Juni 2020, h 5

Page 80: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

69

dalam mengerjakan tugas,ulangan maupun ujian matematika, siswa tidak

mengikuti proses pembelajaran daring dengan baik walau siswa tidak

mencapai nilai diatas KKM, dan siswa tidak peduli dengan nilai ulangan yang

diperoleh dalam pembelajaran daring. Hal ini sejalan dengan pendapat

Mudjiono dan Dimyati bahwa motivasi seseorang yang memiliki motivasi

yang baik memiliki dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan

prilaku seseorang termasuk perilaku belajar.69 Indikator keempat

penghargaan dan penghormatan atas diri yang persentasenya adalah 39.31%

dengan kategori lemah. Dapat dilihat pada ketidak yakinan siswa dengan

jawaban sendiri sitiap mengerjakan sosal latiha yang dikirimkan oleh guru,

siswa merasa ragu memperoleh nilai yang baik saat ulangan online walaupun

siswa sudah belajar matematika dengan giat. Siswa tidak bangga dapat

menyelesaikan tugas matematika selama pembelajaran daring meskipun nilai

yang diperoleh belum maksimal, dan nilai tambahan yang diberikan oleh guru

tidak membuat siswa bersemangat bertanya melaluigrup belajar. Hal ini

sejalan dengan pendapat Santrock bahwa ketika siswa gagal atau mendapat

hasil yang buruk dalam ujian atau tugas, maka mereka akan menghubungkan

hasil itu dengan sebab-sebab tertentu.70 Indikator kelima adalah adanya

lingkungan yang baik yang persentasenya adalah 39.14% dengan kategori

lemah. Hal ini bisa dilihat pada tidak adanya teman atau keluarga yang

menjadi tempat bertanya atau berdiskusi langsung, situasi dan kondisi rumah

siswa yang membuat kurang focus belajar, tidak pernah dibantu keluarga

69 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,(PT Rineka Cipta, 2009)h80 70 Johyn W. Santrock, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua,… 471

Page 81: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

70

ketika mengalami kesulitan dalam belajar selama pembelajaran daring, dan

teman tidak memberi kesempatan bertanya mengenai materi yang belum

dipahami. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adhetya

Cahyani yaitu factor yang mempengaruhi menurunnya motivasi belajar pada

siswa jika ditinjau secara inthern dengan situasi belajar selama masa covid-

19, baik factor internal maupun factor internal diperoleh bahwa kondisi

lingkungan lingkungan belajar memberikan pengaruh terhadap menurunnya

motivasi belajar siswa.71 Indikator keenam yaitu adanya keinginan yang

menarik yang persentasenya 37.59% dikategorikan lemah. Hal ini bisa dilihat

pada belajar matematika secara daring siswa tidak senang ketika guru

memberikan tugas proyek, siswa tidak senang belajar matematika secara

daring karena tidak dapat berdiskusi dengan teman sebaya, selama

pembelajaran daring siswa tidak suka mengisi waktu luang dengan

mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan matematika, dan

pembelajaran matematika secara daring tidak bervariasi dan menarik

perhatian.

71 Adhetya Cahyani dkk. Motivasi Belajar Siswa SMA Pada Pembelajaran

Daring di Masa Pandemi Covid-19, Junal Pendidikan volume 3 No.01, hal 137

Page 82: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi dan analisis data, maka dapat disimpulkan yaitu:

1. Motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring dikelas

𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban memiliki persentase

37.21% dengan kriteria lemah.

2. Motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring per

indikator untuk indikator adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan

kegiatan 30.34% dengan kriteria lemah. Indikator adanya dorongan dan

kebutuhan melakukan kegiatan 34.66% dengan kriteria lemah. Indikator

adanya harapan dan cita-cita 48.28% dengan kriteria cukup. Indikator

penghargaan dan penghormatan atas diri 39.31% dengan kriteria lemah.

Indikator adanya lingkungan yang baik 39.14% dengan kriteria lemah.

Indikator adanya keinginan yang menarik 37.59%.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka peneliti dapat

mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

Setelah pelaksanaan penelitian dan pembahasan hasil penelitian tentang

motivasi belajar matematika siswa dikelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kecamatan Lareh

Sago Halaban, maka demi kesempurnaan karya ilmiah ini peneliti

mengharapkan beberapa hal sebagai berikut:

Page 83: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

72

1. Kepada siswa kelas 𝑉𝐼𝐼𝐼𝐹 SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban agar

bisa meningkatkan motivasi belajar matematikanya dalam pembelajaran

daring.

2. Kepada orangtua di harapkan memperhatikan peranan orangtua terhadap

anak-anaknya, sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar

matematika.

3. Kepada Kepala SMPN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban di harapkan hasil

penelitian ini dapat dijadikan pedoman oleh sekolah bahwa tujuan

pendidikan disekolah tidak hanya meningkatkan aspek kognitif tetapi juga

meningkatkan aspek afektif.

4. Kepada guru, khususnya guru Bimbingan Konseling (BK) agar dapat

melakukan tes tentang motivasi belajar kepada siswa.

5. Bagi Pembaca, dapat memberikan wawasan pengetahuan tentang motivasi

belajar beserta hal-hal mengenai motivasi belajar matematika.

6. Kepada peneliti sendiri, semoga apa yang penulis teliti dapat menambah

wawasan bagi penulis dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sendiri.

Page 84: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

73

DAFTAR PUSTAKA

Albert Efendi Pohan. 2020. Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan

Ilmiah. (Purwodadi-Grobongan: CV Sarnu Untung

Arikunto Suharsimi,2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara

Bondet Wrahtnala, 2009. Sosiologi 3 Untuk SMA Dan MA Kelas XII, Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Hadi Sumasno. Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Pada

Skripsi.Jurnal Ilmu Pendidikan, jilid 22, nomor 11

Hamalik, Oermar. 2013 Kurikulum Dan Pembelajaran,Jakarta : Bumi Aksara

Hamalik Oemar, 2012. Psikologi Belajar dan Mengajar ,Bandung: Sinar Baru

Algensindo

Hardani dkk.2020 Metode penelitian.wonosari :Pustaka ilmu

Khodijah Nyayu, 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Kencana, Cet ke-2

Lestari Karunia eka dkk, 2015. penelitian pendidikan matematika,Bandung:PT Refika Aditama

Meda Yuliani, ddk, 2020. Pembelajaran Daring untuk Pendidikan : Teori dan

Penerapan, Yayasan Kita Menulis

M Quraish shihab, 2002, Tafsir Al Mishbah,Jakarta: lentera Hati

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016

Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah

Pohan Albert Efendi,2020. Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan

Ilmiah, Purwodadi-Grobongan : CV Sarnu Untung

Page 85: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

74

Riduwan, 2015. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula, Bandung: Alfabeta

Roman Andrianto Pangondian, Paulus Insap Santosa, Eko Nugroho, Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Pembelajaran Daring Dalam

Revolusi Industri 4.0. Jurnal; Seminar Nasional Komputer & Sains

(SAINTEKS) SAINTEKS 2019, ISBN: 978-602-52720-1-1, Januari 2019

Hal: 58, di Akses 1 September 2020, Jam 20:00 WIB.

Sanjaya Wina, 2009, Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik

Pengembangan

Siswono Tatag yuli eko. 2020. Penelitian Pendidikan Matematika.Surabaya :

Unesa University Press

Suherman Erman, dkk, 2003,Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,

(Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Sugiyono. 2009.Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.Bandung : Alfabeta

Tim Kemenristekdikti, 2017. BUKU PANDUAN Pengisian Survei Pembelajaran

dalam Jaringan, Jakarta : RISTEKDIKTI

Uno Hamzah B. 2010.Teori Motivasi Teori Motivasi dan Pengukurannya,Jakarta :

PT Bumi Aksara

Winaryati Eny. 2017. Action Research dalam Pendidikan (Antara Teori dan

Praktik).(Jawa Tengah : UNIMUS PRESS

Yani Fitriyani, dkk, Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring

Selama Pandemik Covid-19, vol 6. No 2

Page 86: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

75

LAMPIRAN I

KELAS UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING

NO NAMA PESERTA DIDIK L / P

1 AJIS L 2 ALYA ZAHRA P 3 ANGGUN USNATUL PUTRI P 4 DESI NOVITA P 5 DINI RAMADANI P 6 FERELLIO AHFANSYAH L 7 FARHAN EKO ADIPUTRA L 8 FAUZANI AKBAR L 9 GENTA DEFRIAN L 10 GILANG PERMANA L 11 INTAN PUTRI DWI P 12 JIHAN RAHMADHANI P 13 LAURA SINTIA PRATAMA P 14 MAHARI ADIVA P 15 MAGENTA DARMAYEDI L 16 MARCELINO YUDA DWIS L 17 MUHAMAD VESSEL DASWAT L 18 MUHAMMAD ALVIKRI L

19 MUHAMMAD FADHEL PRATAMA

L

20 MUHAMMAD FARIDH L 21 MUHAMMAD RISKI L

22 MUHAMMAD RIZKI ASRA L

23 MUTIARA PRIMA SARI P 24 NURUL ANNISA P 25 REGITA DWI CAHYANI P

26 RINDANG PURNAMA L

27 SASTRA ADAM WIJAYA L

28 SELVI NOVEBRIA NINGSI P 29 SOFI KAMELIA PUTRI P 30 YUDHA L

Page 87: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

76

Absen kelas 𝑽𝑰𝑰𝑰𝑮

Page 88: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

77

Page 89: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

78

KELAS 𝑽𝑰𝑰𝑰𝑭 SUBJEK ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING

NO NAMA PESERTA DIDIK L / P

1 AIDIL AZRI L 2 AISYAH P 3 ALDI SYAHID ABDULLAH L 4 ALDO FERNANDES L 5 BAYU WANDIRA L 6 DAHNIL RAMADAN L 7 DENDI SYAPUTRA L 8 ENGGELA PUTRI P 9 FAREL NOFRIANTO L 10 FAUZAN AZIMA L 11 HABIBIL DWIYAN SYAH L 12 HANIFAH AULIA FIKRI P 13 IKHSAN DWI ARYAN SYAH L 14 KEMAL AL FATUR L 15 KIRANNI ROLAN P 16 M. AGIL RAMADHANI L 17 M. IRVAN L 18 M.RIZALDI PUTRA L 19 MUHAMAD HAYKALFEBRIYAN L 20 MUHAMMAD ILHAM L 21 NATASYA LIRA NINGSI P

22 NIA DANIATI P

23 NOVELTRA L 24 RADIATUL CAHYANI P 25 RAHMA FADILLA P

26 RAHMAD RIDHO ILAHI L

27 RAHMI SAPUTRI P

28 SELVIA MAHARANI P 29 ULTARI CAMELIA PUTRI P

Page 90: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

79

Absen kelas 𝑽𝑰𝑰𝑰𝑭

Page 91: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

80

Page 92: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

80

LAMPIRAN II TABULASI ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING

No Motivasi Belajar Daring

No.Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jml

1 4 4 3 5 3 5 4 4 5 5 1 3 3 5 1 5 5 4 5 4 3 2 5 4 4 2 4 5 2 4 113

2 4 2 3 4 5 5 2 4 5 4 2 2 2 5 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 5 105

3 3 3 2 3 2 5 2 2 5 1 2 3 5 2 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 92

4 2 2 3 3 3 4 5 3 5 5 3 3 4 4 1 1 3 5 5 4 3 3 5 5 4 3 5 2 2 4 104

5 2 4 3 5 4 1 4 2 5 4 2 4 1 5 2 2 2 4 4 2 4 2 4 1 4 2 5 1 2 2 89

6 5 3 4 3 2 5 2 2 5 3 3 3 5 2 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 100

7 3 1 2 3 3 1 1 1 2 1 4 5 4 2 1 3 1 2 1 1 3 1 3 1 5 3 2 4 1 1 66

8 1 4 1 3 1 5 3 1 5 1 3 4 5 1 3 3 1 3 2 2 2 3 4 3 4 3 2 3 2 3 81

9 5 1 3 2 1 3 1 3 5 2 2 3 1 5 5 2 2 4 2 1 1 1 2 1 1 3 1 4 5 1 73

10 2 3 1 1 3 4 3 2 3 1 3 2 1 1 5 3 2 4 5 2 1 5 3 4 5 4 3 5 3 1 85

11 5 3 3 2 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 1 2 1 5 5 3 2 5 5 3 5 3 5 5 4 4 117

12 2 4 3 5 3 5 4 4 5 3 1 3 4 2 5 5 5 4 5 4 3 2 5 4 4 3 4 5 2 4 112

13 5 2 3 3 5 5 5 2 5 4 3 3 5 3 2 4 3 5 4 2 4 2 5 1 4 3 4 2 2 4 104

14 2 4 4 4 3 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 126

15 1 1 2 2 1 4 1 1 5 1 1 3 4 1 2 5 4 2 4 1 4 4 2 3 4 2 2 2 1 1 71

16 3 3 2 4 4 4 1 2 4 3 3 3 1 2 4 2 3 3 4 3 4 3 4 1 4 3 4 3 2 3 89

17 1 2 3 1 4 5 2 3 5 1 2 5 3 2 4 3 5 2 4 2 5 2 4 1 4 3 2 5 1 3 89

18 1 3 1 4 5 4 1 2 4 1 2 4 4 1 5 1 2 4 2 3 1 2 3 1 3 1 2 1 2 1 71

19 4 1 5 1 3 4 1 1 5 5 1 3 5 1 3 1 5 1 4 2 1 4 2 3 4 1 2 2 1 1 77

20 1 2 4 2 4 5 1 3 4 3 2 4 1 2 4 2 4 4 4 2 2 2 4 1 4 2 4 2 1 2 82

21 1 2 3 2 4 4 2 3 4 4 2 3 1 2 3 1 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 1 4 88

Page 93: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

81

22 4 1 1 5 3 1 5 1 5 2 1 2 2 5 3 4 1 4 1 2 1 1 1 1 2 1 2 3 3 4 72

23 5 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 5 5 4 5 4 5 5 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 112

24 1 4 5 3 3 4 4 3 5 3 1 5 4 2 2 3 1 5 5 3 4 4 5 5 5 3 3 4 2 2 103

25 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 5 4 4 2 4 1 4 3 4 4 5 2 110

26 2 2 3 1 4 2 4 3 1 2 1 2 1 2 4 1 3 1 2 1 2 1 3 1 3 4 2 3 4 1 66

27 4 3 2 5 5 5 5 2 5 2 3 3 5 3 3 5 3 5 5 2 4 2 5 5 4 3 4 2 2 4 110

28 4 4 3 5 5 1 4 4 5 3 5 3 2 2 5 5 5 4 5 4 3 2 5 4 4 2 4 5 5 4 116

29 5 4 3 5 5 3 4 5 5 2 5 5 4 1 4 5 4 4 5 2 5 5 4 4 4 5 2 4 5 4 122

30 5 2 3 5 5 1 3 4 5 2 5 2 5 4 5 5 4 2 4 2 4 1 4 1 4 5 3 3 5 3 106

Jml 91 82 86 95 106

112 91 80

135 86 75

101

102 86 99 94 92

108

113 78 93 83

116 84

116 86 97 99 78 87

2851

R Hit

0.4

0.6

0.4

0.4

0.4

0.2

0.5

0.6

0.4

0.5

0.3

0.1

0.4

0.3

0.0

0.4

0.3

0.5

0.7

0.6

0.5

0.3

0.7

0.5

0.3

0.3

0.6

0.4

0.4

0.7

RTab 0.36

KET V V V V V T V V V V V T V V T V V V V V V T V V T V V V V V

Page 94: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

82

82

LAMPIRAN III Hasil validasi Angket

NO Nama Validator

Saran Hasil validasi

1

Bapak Randi Saputra, M.Pd., Kons

- Sederhanakan lagi bahasanya supaya tidak berbelit-belit

- Hindari makna ganda/alternatif

- Pilih bahasa yang mudah dipahami responden

Validator angket motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring

Dapat digunakan dengan sedikit revisi

2 Bapak Dodi Pasila Putra, S.Ag., M.Pd

- Rapikan lagi penulisan angketnya

- Pilihan kata dan kalimat yang mudah dipahami objek penelitian

Validator angket motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring

Dapat digunakan dengan sedikit revisi

3 Nalim Soleh Rambe, M.Pd., Kons

- Tulisan dan tata bahasanya diperbaiki

- Angket no 29 bahasanya diperjelas

- Untuk indikator factor motivasi internal sudah cukup, coba factor motivasi eksternalnya dikembangkan

Validator angket motivasi belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring

Dapat digunakan dengan sedikit revisi

Page 95: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

83

83

Page 96: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

84

84

Page 97: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

85

85

Page 98: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

86

86

Page 99: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

87

87

Page 100: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

88

88

Page 101: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

89

89

LAMPIRAN IV

KISI-KISI ANGKET UJI COBA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN DARING

variabel Indikator No Item Jumlah

Positif (+) Negatif (-)

Motivasi

Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan

20,21,25

1,4

5

Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan

10,22,30

2,16

5

Adanya harapan dan cita-cita

3,17,23

9,24

5

Penghargaan dan penghormatan atas diri

5,12,18

11,28

5

Adanya lingkungan yang baik

6,19,27

7,13

5

Adanya keinginan yang menarik

8,15,26

14,29

5

Jumlah 18 12 30

Sumber: Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)hal.10

Page 102: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

90

90

KISI-KISI ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING

Variabel Indikator No Item Jumlah

Positif (+) Negatif (-)

Motivasi

Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan

17,18

1,4

4

Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan

9, 25

2,13

4

Adanya harapan dan cita-cita

3,14,19

8,20

5

Penghargaan dan penghormatan atas diri

5,15

10,23

4

Adanya lingkungan yang baik

16,22

6,11

4

Adanya keinginan yang menarik

7,21

12,24

4

Jumlah 13 12 25

Page 103: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

91

91

LAMPIRAN V

ANGKET UJI COBA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING

Nama Lengkap:

Kelas :

Sekolah :

A. Pengantar 1. Angket ini digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa 2. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai pada mata pelajaran

apapun 3. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya sesuai keadaanmu 4. Periksa kembali sebelum angket diserahkan.

B. Petunjuk Pengisian Angket 1. Isilah identitas terlebih dahulu 2. Bacalah dengan cermat pernyataan yang telah tersedia

3. Berilah tanda (✓) pada pilihan yang paling tepat sesuai dengan

keadaanmu. 4. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar

pada jawaban yang sebelumnya (=) kemudian beri tanda (✓) pada jawaban yang baru.

C. Keterangan Pilihan Jawaban 1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Ragu-ragu (RG) 4. Tidak Setuju (TS) 5. Sangat Tidak Setuju (STS)

D. Contoh Pengisian No Pernyataan Pilihan Jawaban

STS TS RG S SS 1 Saya bosan dalam pembelajaran

matematika ✓

2 Saya ingin mendapatkan hasil belajar yang baik dari sebelumnya

Artinya: Berdasarkan contoh diatas, untuk butir pertama berarti kondisi ananda Tidak Setuju dengan pernyataan bahwa ananda merasakan kebosanan saat belajar matematika dan untuk butir kedua bahwa kondisi ananda

Page 104: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

92

92

Sangat Setuju dengan pernyataan bahwa ananda memiliki keinginan untuk berprestasi pada mata pelajaran matematika.

E. Pernyataan

No Pernyataan Pilihan Jawaban STS TS RG S SS

1 Saya bosan belajar matematika dengan sistem pembelajaran daring

2 Saya malas mengerjakan soal matematika saat daring

3 Saya mampu memahami materi matematika melalui video yang diberikan oleh guru

4 Saya tidak mempelajari terlebih dahulu materi matematika

5 Saya yakin dengan jawaban sendiri setiap mengerjakan soal latihan matematika

6 Keluarga mempersiapkan fasilitas yang mendukung pembelajaran daring

7 Tidak ada teman atau keluarga yang menjadi tempat bertanya dan diskusi langsung selama pembelajaran daring.

8 Saya senang ketika guru memberikan tugas proyek disaat pembelajaran daring.

9 Saya tidak peduli jika nilai matematika tidak mencapai nilai KKM selama pembelajaran daring

10 Setelah jadwal pembelajaran daring selesai, saya menggunakan waktu luang untuk belajar matematika

11 Saya merasa ragu memperoleh nilai yang baik saat ulangan online

12 Saya tetap berusaha menggunakan kemampuan saya untuk menjawab soal ujian matematika tanpa diberikan reward

13 Situasi dan kondisi rumah membuat saya kurang fokus belajar matematika dengan sistem daring

Page 105: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

93

93

14 Ketika belajar matematika secara daring saya tidak dapat berdiskusi dengan teman sebaya

15 Saya tertantang untuk mengerjakan tugas matematika yang rumit sampai selesai

16 Saya meminta teman untuk mengirimkan jawaban melalui media online

17 Saya menetapkan target minimum nilai yang harus dicapai setelah mengerjakan tugas, ulangan, maupun ujian matematika secara daring

18 Saya bangga dapat menyelesaikan tugas matematika selama pembelajaran daring meskipun nilai yang diperoleh belum maksimal

19 Keluarga selalu membantu ketika saya mengalami kesulitan dalam memahami materi matematika selama pembelajaran daring

20 Saya senang mengerjakan tugas matematika yang diberikan guru selama pembelajaran daring

21 Ketika belajar matematika saya mempersiapkan diri dari hal-hal yang mengganggu

22 Selama pembelajaran daring, saya belajar sampai larut malam agar menyelesaikan tugas matematika dengan baik

23 Saya tetap mengikuti pembelajaran matematika secara daring dengan baik agar dapat mencapai nilai diatas KKM

24 Saya kurang peduli dengan nilai ulangan yang saya peroleh dalam pembelajaran matematika selama daring

25 Jika materi pembelajaran belum saya pahami saya berusaha mencari referensi lain untuk membantu saya memahami pelajaran tersebut

26 Selama pembelajaran daring, saya suka mengisi waktu luang dengan mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan matematika

Page 106: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

94

94

27 Teman memberikan kesempatan kepada saya untuk bertanya mengenai materi yang belum saya pahami melalui media sosial yang dimilikinya

28 Nilai tambahan yang diberikan guru, tidak membuat saya bersemangat untuk bertanya melalui grup belajar (seperti whatsapp dll) mengenai materi yang belum saya pahami

29 Pembelajaran matematika secara daring kurang bervariasi dan menarik perhatian

30 Saya senang ketika diberikan tugas mencatat materi matematika oleh guru selama pembelajaran daring

Page 107: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

95

95

ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN DARING

ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Kepada adik-adik yang saya hormati, saya mahasiswi dari Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Bukittinggi, saat ini sedang melakukan penelitian untuk penulisan skripsi dengan judul “MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING DI KELAS VIIIF SMPN KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN”

Mohon semua butir pernyataan nantinya di isi. Kejujuran, kesungguhan dan apa adanya dalam menjawab pernyataan-pernyataan akan sangat membantu dalam mengungkapkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Dalam Pembelajaran Daring. Dalam mengisi semua butir pernyataan ini tidak perlu berdiskusi dengan orang lain karena tidak dinilai jawaban benar atau salah. Diharapkan jawaban yang diberikan adalah pendapat pribadi. Hasil dari jawaban ini akan dijadikan informasi penelitian dan hasil pernyataan tidak akan mempengaruhi nilai siswa di sekolah.

Atas kesediaan adik-adik dalam meluangkan waktu untuk menjawab pernyataan-pernyataan ini saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Hormat saya,

Yayang Tarita

Page 108: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

96

96

ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING

Nama Lengkap:

Kelas :

Sekolah :

A. Pengantar 1. Angket ini digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa 2. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai pada mata pelajaran

apapun 3. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya sesuai keadaanmu 4. Periksa kembali sebelum angket diserahkan.

B. Petunjuk Pengisian Angket 1. Isilah identitas terlebih dahulu 2. Bacalah dengan cermat pernyataan yang telah tersedia

3. Berilah tanda (✓) pada pilihan yang paling tepat sesuai dengan

keadaanmu. 4. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar

pada jawaban yang sebelumnya (=) kemudian beri tanda (✓) pada jawaban yang baru.

C. Keterangan Pilihan Jawaban 1. Sangat Setuju (ST) 2. Setuju (S) 3. Ragu-ragu (RG) 4. Tidak Setuju (TS) 5. Sangat Tidak Setuju (STS)

D. Contoh Pengisian No Pernyataan Pilihan Jawaban

STS TS RG S SS 1 Saya bosan dalam pembelajaran

matematika ✓

2 Saya ingin mendapatkan hasil belajar yang baik dari sebelumnya

Artinya: Berdasarkan contoh diatas, untuk butir pertama berarti kondisi ananda Tidak Setuju dengan pernyataan bahwa ananda merasakan kebosanan saat belajar matematika dan untuk butir kedua bahwa kondisi ananda Sangat Setuju dengan pernyataan bahwa ananda memiliki keinginan untuk berprestasi pada mata pelajaran matematika.

Page 109: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

97

97

E. Pernyataan

No Pernyataan Pilihan Jawaban STS TS RG S SS

1 Saya bosan belajar matematika dengan sistem pembelajaran daring

2 Banyaknya tugas matematika yang diberikan selama belajar daring, membuat saya malas untuk menyelesaikannya

3 Saya yakin dapat memahami materi pembelajaran matematika yang disajikan melalui video oleh guru walau cukup sulit untuk dipahami

4 Saya tidak mempelajari terlebih dahulu materi matematika yang akan dibahas pada jadwal belajar daring berikutnya

5 Saya yakin dengan jawaban sendiri setiap mengerjakan soal latihan matematika yang guru kirimkan

6 Tidak ada teman atau keluarga yang menjadi tempat bertanya dan diskusi langsung selama pembelajaran daring, membuat saya tidak bersemangat dalam pembelajaran matematika

7 Selama belajar matematika secara daring, saya senang ketika guru memberi tugas proyek

8 Saya tidak peduli jika nilai matematika tidak mencapai nilai KKM selama pembelajaran daring

9 Setelah jadwal pembelajaran daring selesai, saya menggunakan waktu luang untuk belajar matematika

10 Saya merasa ragu memperoleh nilai yang baik saat ulangan online walaupun sudah belajar matematika dengan giat

11 Situasi dan kondisi rumah membuat saya kurang fokus belajar matematika dengan sistem daring

12 Saya tidak senang belajar matematika secara daring karena tidak dapat berdiskusi dengan teman sebaya

Page 110: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

98

98

13 Ketika menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas matematika, saya memilih untuk meminta teman mengirimkan jawabannya melalui media online yang ada (seperti whatsapp dll)

14 Saya menetapkan target minimum nilai yang harus dicapai setelah mengerjakan tugas, ulangan, maupun ujian matematika secara daring

15 Saya bangga dapat menyelesaikan tugas matematika selama pembelajaran daring meskipun nilai yang diperoleh belum maksimal

16 Keluarga selalu membantu ketika saya mengalami kesulitan dalam memahami materi matematika selama pembelajaran daring

17 Saya senang mengerjakan tugas matematika yang diberikan guru selama pembelajaran daring

18 Saya menyiapkan diri dari semua hal-hal yang dapat mengganggu disaat belajar matematika secara daring (seperti mematikan televisi dan lain sebagainya)

19 Saya tetap mengikuti pembelajaran matematika secara daring dengan baik agar dapat mencapai nilai diatas KKM

20 Saya kurang peduli dengan nilai ulangan yang saya peroleh dalam pembelajaran matematika selama daring

21 Selama pembelajaran daring, saya suka mengisi waktu luang dengan mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan matematika

22 Teman memberikan kesempatan kepada saya untuk bertanya mengenai materi yang belum saya pahami melalui media sosial yang dimilikinya

23 Nilai tambahan yang diberikan guru, tidak membuat saya bersemangat untuk bertanya melalui grup belajar (seperti whatsapp dll) mengenai materi yang belum saya pahami

Page 111: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

99

99

24 Pembelajaran matematika secara daring kurang bervariasi dan menarik perhatian

25 Saya senang ketika diberikan tugas mencatat materi matematika oleh guru selama pembelajaran daring

Page 112: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

100

100

LAMPIRAN VI VALIDITAS ANGKET MOTIVASI BELAJAR DARING

No Item Soal

Validitas/ Nilai Korelasi (r)

Nilai r tabel Keterangan Kesimpulan

1 1 0.4058093112 0.361 r hitung > r tabel Valid 2 2 0.6639910407 r hitung > r tabel Valid 3 3 0.4030338463 r hitung > r tabel Valid 4 4 0.4212388115 r hitung > r tabel Valid 5 5 0.4080051846 r hitung > r tabel Valid 6 6 0.2571508999 r hitung > r tabel Tidak Valid 7 7 0.5977492521 r hitung > r tabel Valid 8 8 0.6693585395 r hitung > r tabel Valid 9 9 0.4790624005 r hitung > r tabel Valid

10 10 0.5438175388 r hitung > r tabel Valid 11 11 0.3826242198 r hitung > r tabel Valid 12 12 0.1428881155 r hitung > r tabel Tidak Valid 13 13 0.4044366552 r hitung > r tabel Valid 14 14 0.3708552600 r hitung > r tabel Valid 15 15 0.0335155519 r hitung > r tabel Tidak Valid 16 16 0.4498148108 r hitung > r tabel Valid 17 17 0.3884559375 r hitung > r tabel Valid 18 18 0.5572644298 r hitung > r tabel Valid 19 19 0.7100953123 r hitung > r tabel Valid 20 20 0.6209113471 r hitung > r tabel Valid 21 21 0.5812059514 r hitung > r tabel Valid 22 22 0.3225594772 r hitung > r tabel Tidak Valid 23 23 0.7896442431 r hitung > r tabel Valid 24 24 0.5696110984 r hitung > r tabel Valid 25 25 0.3445440804 r hitung > r tabel Tidak Valid 26 26 0.3792779641 r hitung > r tabel Valid 27 27 0.6310599770 r hitung > r tabel Valid 28 28 0.4444222916 r hitung > r tabel Valid 29 29 0.4034402865 r hitung > r tabel Valid 30 30 0.7290788172 r hitung > r tabel Valid

Jumlah Valid 25 Jumlah Tidak Valid 5

Page 113: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

101

101

LAMPIRAN VII UJI VALIDITAS ANGKET MOTIVASI BELAJAR DARING DENGAN

SPSS

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_1 92.00 298.690 .330 .870

item_2 92.30 293.528 .627 .863

item_3 92.17 304.351 .351 .869

item_4 91.87 299.361 .353 .869

item_5 91.50 301.983 .347 .869

item_6 91.30 307.528 .180 .874

item_7 92.00 289.379 .541 .864

item_8 92.37 291.757 .630 .863

item_9 90.53 302.947 .435 .868

item_10 92.17 292.902 .484 .866

item_11 92.53 302.809 .319 .870

item_12 91.67 314.782 .091 .874

item_13 91.63 297.757 .324 .871

item_14 92.17 300.557 .293 .871

item_15 91.73 322.064 -.108 .880

item_16 91.90 296.783 .379 .869

item_17 91.97 301.895 .322 .870

item_18 91.43 296.875 .510 .866

item_19 91.27 286.685 .670 .861

item_20 92.43 296.737 .583 .864

item_21 91.93 293.444 .530 .865

item_22 92.27 305.099 .253 .872

item_23 91.17 289.523 .765 .861

item_24 92.23 288.944 .505 .865

item_25 91.17 309.247 .303 .870

item_26 92.17 304.902 .324 .870

item_27 91.80 294.993 .592 .864

Page 114: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

102

102

item_28 91.73 300.202 .385 .868

item_29 92.43 300.116 .333 .870

item_30 92.13 286.602 .692 .861

Page 115: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

103

103

LAMPIRAN VIII

UJI RELIABILITAS

Uji Reliabilitas Angket Persepsi Siswa Dengan Rumus Alpha Crombach

𝐾 = 30

∑Si2= 17,99

Sx2 = 6494,653

r = (𝐾

𝐾−1) (1 −

∑Si2

Sx2)

r = (30

30−1) (1 −

17,99

6494,653)

r = (1,03)(1 − 0,00027)

r = (1,03)(0,99973)

r = 1,02972

Instrumen dinyatakan reliabel, karena nilai rhitung > rtabel (1,02 > 0,361)

RELIABILITAS ANGKET MOTIVASI BELAJAR DARING

No Item Soal

Validitas/ Nilai Korelasi (r)

Nilai reliabilitas

Keterangan

1 1 0.4058093112 1.02972 Dipakai 2 2 0.6639910407 Dipakai 3 3 0.4030338463 Dipakai 4 4 0.4212388115 Dipakai 5 5 0.4080051846 Dipakai 6 6 0.2571508999 Tidak Dipakai 7 7 0.5977492521 Dipakai 8 8 0.6693585395 Dipakai 9 9 0.4790624005 Dipakai

10 10 0.5438175388 Dipakai 11 11 0.3826242198 Dipakai 12 12 0.1428881155 Tidak Dipakai 13 13 0.4044366552 Dipakai 14 14 0.3708552600 Dipakai 15 15 0.0335155519 Tidak Dipakai 16 16 0.4498148108 Dipakai 17 17 0.3884559375 Dipakai 18 18 0.5572644298 Dipakai 19 19 0.7100953123 Dipakai 20 20 0.6209113471 Dipakai

Page 116: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

104

104

21 21 0.5812059514 Dipakai 22 22 0.3225594772 Tidak Dipakai 23 23 0.7896442431 Dipakai 24 24 0.5696110984 Dipakai 25 25 0.3445440804 Tidak Dipakai 26 26 0.3792779641 Dipakai 27 27 0.6310599770 Dipakai 28 28 0.4444222916 Dipakai 29 29 0.4034402865 Dipakai 30 30 0.7290788172 Dipakai

Page 117: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

105

105

LAMPIRAN IX

Uji Reliabilitas dengan SPSS 16

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.996 30

Page 118: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

106

106

LAMPIRAN X

NO1

23

45

67

89

1011

1213

1415

1617

1819

2021

2223

2425

JUML

AH1

12

22

12

12

21

21

13

11

12

42

12

11

241

22

12

31

13

21

21

21

23

21

12

21

23

24

473

11

11

22

22

22

32

21

21

33

21

32

22

146

43

22

13

21

11

12

31

12

12

31

23

21

32

465

11

12

12

32

32

21

11

11

21

31

21

21

240

62

23

42

11

21

22

21

33

32

11

21

21

32

497

12

21

11

23

11

21

21

42

13

24

21

32

146

82

11

23

42

12

11

22

22

42

23

23

21

21

509

23

34

12

13

21

22

12

14

12

13

22

11

148

101

41

32

42

21

23

11

12

21

21

23

12

33

5011

23

21

22

31

22

13

13

12

21

31

21

22

348

122

12

13

21

21

21

12

21

21

21

41

31

21

4213

13

42

13

11

21

21

31

22

31

12

22

13

247

141

21

24

21

12

33

21

21

12

12

31

12

22

4515

22

23

22

22

13

21

21

22

13

21

13

42

149

161

12

11

32

21

41

12

51

21

21

12

41

11

4417

11

21

21

22

12

41

23

33

12

11

23

11

346

183

21

13

12

32

22

32

11

11

32

21

23

13

4819

12

31

24

22

23

12

12

31

11

14

23

22

149

201

21

42

13

11

22

42

23

22

13

22

11

22

4921

21

21

41

22

32

31

21

13

12

11

22

13

145

222

22

41

32

22

21

31

32

22

11

23

23

11

5023

12

32

32

32

12

32

13

22

11

12

13

21

349

242

22

13

12

21

32

12

13

31

21

12

41

23

4825

12

21

42

23

21

21

12

32

11

42

21

31

248

261

22

31

21

32

21

32

12

12

23

21

21

21

4527

21

11

11

43

11

21

23

11

21

41

11

32

142

281

32

21

11

23

41

11

12

12

13

22

24

23

4829

12

12

12

21

22

12

11

23

21

21

41

24

144

JUML

AH44

5555

5758

5756

5748

5855

5144

5557

5745

4957

5655

5855

5654

1349

Page 119: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

107

107

no (+)

pilihan jawaban responden

total skor

skor ideal

persentase

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju

Sangat tidak setuju

F % f % f % f % F %

3 0 0 1 3.46% 4 13.79% 15 51.72% 9 31.03% 55 145 37.93% 5 0 0 3 10.34% 6 20.69% 8 27.59% 1

2 41.38% 58 145 40%

7 0 0 1 3.45% 5 17.24% 14 48.28% 9 31.03% 56 145 38.62% 9 0 0 0 0 3 10.34% 13 44.83% 1

3 44.83% 48 145 33.10%

14 0 0 3 10.34% 6 20.69% 7 24.14% 13

44.83% 57 145 39.31%

15 0 0 1 3.45% 7 24.14% 11 37.93% 10 34.48% 57 145 39.31% 17 0 0 0 0 2 6.9% 12 41.83% 1

5 51.72% 45 145 31.03%

18 0 0 0 0 5 17.24% 10 34.48% 14

48.28% 49 145 33.79%

19 0 0 3 10.34% 6 20.69% 7 24.14% 13 44.83% 57 145 39.31% 16 0 0 2 6.9% 5 17.24% 12 41.38% 1

0 34.48% 57 145 39.31%

21 0 0 1 3.45% 5 17.24% 13 44.83% 10

34.48% 55 145 37.93%

22 0 0 2 6.9% 5 17.24% 13

44.83% 9 31.03% 58 145 40%

25 0 0 1 3.44% 7 24.14% 8 27.59% 13

44.83% 54 145 37.24%

no (-)

pilihan jawaban responden

tota

l sko

r

skor

ideal

persentase

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju

Sangat tidak setuju

F % f % f % f % f %

1 16 55,17% 11

37.93% 2 6.9% 0 0 0 0 44 145 30.34%

2 9 31.03% 15

51.72% 4 13.79% 1 3.46% 0 0 55 145 37.93%

4 `13 44.83% 8 27.59% 4 13.79% 4 13.79% 0 0 57 145 39.31% 6 10 34.49% 1

3 44.83% 3 10.34% 3 10.34% 0 0 57 145 39.31%

8 7 24.14% 16

55.17% 6 20.69% 0 0 0 0 57 145 39.31%

10 8 27.59% 15

51.72% 4 13.79% 2 6.9% 0 0 58 145 40%

11 10 34.49% 13

44.83% 5 17.24% 1 3.44% 0 0 55 145 37.93%

Page 120: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

108

108

12 14 48.28% 9 31.03% 5 17.24% 1 3.45% 0 0 51 145 35.71% 13 14 48.28% 1

4 48.28% 1 3.44% 0 0 0 0 44 145 30.34%

20 10 34.48% 14

48.28% 2 6.9% 3 10.34% 0 0 56 145 38.62%

23 13 44.83% 9 31.03% 5 17.24% 2 6.9% 0 0 55 145 37.93% 24 9 31.03% 1

4 48.28% 5 17.24% 1 3.45% 0 0 56 145 38.62%

Page 121: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

105

Page 122: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

106

106

\

Page 123: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

107

107

Page 124: MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM …

108

108