moral and intellectual integrityeprints.uad.ac.id/2516/1/leksikon_tempat_tinggal.pdf · created...

9
Proceeding $*nninmr Interrt*uional Psnsremhansan Psran sfihast san sastra Insfifiesia t ntul{ fiilauruIu*kan Generari Barkarakt*r $urakarta, ?S-39 $eptcmhsr tSI3

Upload: others

Post on 12-Aug-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Moral and Intellectual Integrityeprints.uad.ac.id/2516/1/Leksikon_tempat_tinggal.pdf · Created Date: 10/30/2015 10:41:04 PM

Proceeding$*nninmr Interrt*uional

Psnsremhansan Psransfihast san sastra Insfifiesia

t ntul{ fiilauruIu*kan Generari Barkarakt*r

$urakarta, ?S-39 $eptcmhsr tSI3

Page 2: Moral and Intellectual Integrityeprints.uad.ac.id/2516/1/Leksikon_tempat_tinggal.pdf · Created Date: 10/30/2015 10:41:04 PM

Perpustakaan Nasional : Katatog Dalam Terbitan (KDT)

PROCEEDTNGSEMINAR INTENNASIONALPengembangan Peran Bahasa dan Sastra Indonesiauntuk Mewujudkan Generasi Berkarakter

Hak Cipta@ Kundlzaru Saddhoxo, dkk {ed.l 20}3

EditarKundharu Saddhano { Untv ersit*s S e b e las Mctret, {ndone s ia)Peter Carey (University of Ox,ford,I*ggris)Nuraini Yusoff (Uxiversitu {Jtara Malaysi*, M*laysia)Timothy Mckinncn {Max Pl*nck {nstitute, Jermaru}Haishima Katsuhiko U akwta S llimhun, I e p an g )

Penyunti.ng BahasaNugraheni Eko Wardani; Chatit Ulya; Andi'$y'icaksono

. Penerbithograrn Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaFakultas Keguruan dan llmu PendidikanUniversiras Sebelas MaretJl. Ir. Sutami 36A Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57126Telp.lFaks.*nL 648939V/ebsite : wwiv.bastind.fkip. uns.ac. idEmail : basrind @fkip.uns.ac.id

Cetakan 1, September 2013Hak Cipta Dilindungi Undang-undangAll Right Reserved

lsBH 978-80e-7561.€d{}

Sanksi Pelangganan Pasal 72Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002Perubahan atas Undang.undang NomorT Tahun 1987Perubahan atas Undangr-undang Namor6 Tahun 1982Tentang Hak Cipta1. Barang siapa dengan sengaja dan lanpa hsk melakukan prbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing palingsingkat 1 {satu) bulan danlatau denda paling sedikit Rp. 1-000.000,00 (satu juta rupiah}, atau pidanapenjara paling lama 7 (tujuh) tahun danlalau denda paling banyak Rp. 5,000.000.S00,00 (lima miliarrupiah].

2. Barang siapa dengan sengaja rnenyiarkan, rnemamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umumsuatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalamlVat {1}, dipidana dengan pidana penjara paling larna 5 {lima) lahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 {lima ratus jula rupiah}.

Page 3: Moral and Intellectual Integrityeprints.uad.ac.id/2516/1/Leksikon_tempat_tinggal.pdf · Created Date: 10/30/2015 10:41:04 PM

x]/t Pertemuan llmiah Bahar* da* Sasta Inlo*esfu {PI&SI) XXXV

60. METAFORA DALAM BERITA SEPAK BOI-+{SUATU TINJAUANLINGUISTIK KOGNITTN

Icuk Pra1to9i"............."." .......365

61. PENERAPAN MODEL MIND MAPPING DAT*A.M PEMBELAJARANMENULIS BAGI PENUTUR ASINGId* Bagus Putrayasa. ..".......371

62. LEIffIKON TEMPAT TINGGAL DAIAM BAHASA INDO}IESIA: KAJIANETNOLTNGU{STIK

Ikmi Nur Ok*svittnti ......."....327

63. ESTE*TIKA POSMODERMS DALAM CERPEN *SMS" KARYA DJENARMAESA AYUIm*ru Suhardi..... .................-38i

&, MEMAHAMI KONFLIK EATIN TOKOH DAI-AM NOYEL "PUDARNYAPESONA CLEOPAT&A"

65 KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY (SEBUAH KAJIANSTILISTIKAiIndiych Prana Amertawengruftr......,"... ...."..............i89

66, METODESOROG14NUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUANBERBICARA

Indrya Mulyaningsr&.............. ...............J9j

67. INDONESIAN AND JAVANESE ISI-AMIC IITERATURE:ENLIGHTENMENTS AND MI SLEADINGSIstadiyantha .......399

68. MENGEMBANGKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI KOMUNIKASILINTAS BUDAYA YANG BERMAKNA DALAM ME}YUJUDKANFEN{JTUR BAHASA YANG BERKARAKTERIwan 5etiawam.............". ......4A5

69. KONFLIK SOSIAL DAI-{M NOVEL.NOYEL MUTAKHIR 1YARNA LOKALMINANGKABAUJasril & Asmawar;..............". .................411

70. PELANGGARAN MAKSIM KERTASAMA OLEH TOKOH I]TAMA..NATHANIELAYERS'' NAI AM FILM THE SOLOTST{SEBUAH KAJIANPSIKO PRAGMATIK).furninten ..".........417

7T, PRINSIP SOPAN SAMTUN DAT,AM BAHASA SAMAWAKasman..... ....."...423

Page 4: Moral and Intellectual Integrityeprints.uad.ac.id/2516/1/Leksikon_tempat_tinggal.pdf · Created Date: 10/30/2015 10:41:04 PM

LEKSIKON TEMPAT TINGGAL DALAM BAHASA INDONESIA:KAJIAN ETIYOLINGUI STIK

Ikmi Nur OktaviaatiUnivercifas Ahmnd Bahlan

[email protected]

AbstractThe study of languoge can't be sepcrated from cultuyal 6spect. Same experts believe in linguisticrelativity that is associaled lcnguage with the worklyieu, of tlte speaker" Not *nty tingtistic relstittity,btrt the **rrelution betw,een langa*ge *nd culture is also rel*ted to lhe qa*rxtity r$' lexicon inparticular cancept or entity. tlarcept ar entity needs lexicon as its {abel to be used in thecommunication pracess. The more lexicon it itas, the more important it is for the people, or it is calledas heing the chief interest af the people. One af calture material is teclznolag;.f*r rhe li'ving antl itincludes living place ss the shelt{r rsf humcn being. Many {exicons of living place{s}-emergeaccording to {he need af the speakers {in this case, {he peopte}. Since lanp1uage represents theworldtiew, of the speafur, the concept embodied in the lexic*n of tiving pl*ce is assumedlo be oble toreflect the speaker's vvortdvie*'. As part of Indanesi*n people, sturlying the l*ngwage and the czrlturei,s more &dvantege{)rrs, thus, this paper will .fitctts on Indonesian l*nguage *nd the culture. Based onthe previotts explan*tion, thercfore, tkis paper aims ct t) describing the lexicrsn tJ'{iring places inlndttnesisn and 2) the cantept of livtng plac< related to the w{}rldview af the speaker. By tlaiwg so,the identity of tke nation can he described *s well.

K eyw or d s : I ex i c on, I ivin g pl *c e, e thnol i ngt i s t i cs, I ndo n e s i* n, * c yklv iew

A. PendahuluaxBahasa mernpaka$ hasil konvensi sekelompok masyarakat penufur bahasa tersebut. Konvensitersebut rneliputi konvensi terhadap pelabelan konsep-konsep dalarn kehidupan. Kehidupanmanusia tersusun atas konsep-konsep yang setiap konsepnya akan dialami secara personal danterikat budaya masing-masing orang tersebut. Menurut Wierzbicka {1999:24},ruanusia adalahclasstfuing avtimals karena manusia mengkategorisasikan hal-hal dan peristiwa-peristiwa yangada di dunia lalu melabelinya. Pelabelan terhadap konsep tersebut bersifat culture-specifickarena cara pandarlg terhadap dunia {worldview), salah satu aspek kebudayaan, manusia diikatoleh shared beliefyaxg ada di sekitarnya.

Salah satu pro&rk budaya adalah tempat tinggal sebagai salah satu penyokongkehidupan seharihari manusia. Karena fungsinya yang sangat vital dalam kehidupanmanusia-semenjak manusia tidak lagi nomaden-ts{npat tinggal rnerupakan konsep clanentitas budaya yang cukup psnting sehingga banyak leksik*n hadir sebagai labet dari beragamjenis tempat tinggal. Tempat tinggal dapat diartikan sebagai ruang atau bidang yang didiami,ditinggali, atau ditempati {KBBIJ. Hadirnya konsep-yang selanjutnya mempunyai labeltersebut-tentu berdasarkan kebutuhaa masyarakafirya terkait tempat tinggal. Sebagai produkdari budaya dan dekat dengan kehidupan manusia, pelabelan tempat tiaggal tentu sesuaidengan kebutuhan masyarakat dan uilai-nilai yang dikandung dalam rnasyarakat tersebut.Apabila tidak terdapat konsep tersebut dalam snatu masyarakat, maka tidak diperlukanleksikon untuk mena:nainya. Dengan demikian, beirar adanya pernyataan Wierzbicka bahwaleksikon yang bersifat spesiflk dalam suafu budaya adalah alat konseptual yang merefleksikanpengalaman sekelompok rnasyarakat yang berkaitan dengan hal tersebut (199?:5).

Page 5: Moral and Intellectual Integrityeprints.uad.ac.id/2516/1/Leksikon_tempat_tinggal.pdf · Created Date: 10/30/2015 10:41:04 PM

378 Pertemuan llmish Balwsa dan Sasfrq Indonesis {pf&Sf} _L?.\y

Berdasarkan waian di atas, dapat terlihat bahwa terdapat relasi antara leksikon dan carapardang penutur suafu bahasa. Gleh sebab itu, makalah ini akan membahas keterkaitan antaraleksikon tempat tinggal dalam bairasa lndonesia dan hubungan leksikon tersebut dengankonsep tempat tinggal, sebagai salah satu cara pandang, bagr penutur bahasa Indonesia.

B. Bahasa dan Buday*Budaya tidak hanya rnencakup kebudayaan material, rialal, maupun karya seni tinggi,melainkan meliputi juga cara pandang masyarakatnya clalam kehidupan sehari-hari. MeuunrtKoentjoraningrat {2000:180), kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan danhasil karya mauusia dalam rangka kehidupan masyarakat yalg dijadikan rnilii diri manusiadengan belajar. Sebagaimana pula dijelaskan oleh Tylor {vii Deutscher, ?*10:9), budaya

{alah sesuat* yang kompleks melip*ti pengetahuan, kepercayaan, ssni, mgral, hu}<rim, adat,dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diperlukan manusia sebagai bagran dari suatumasyarakat.

Budaya dan baltasa sesungguhnya saling berkaitaa kmen* keduanya lradir treriringandalam kehidupan sehari-hari manusia. Deutscher {2010:3) menyataka:r bahwa culture inrelation to ktng*ge is tlown-tts-esrLh level of everyday iilu, *d longu*ge in relation toculture is down-ta-earth of everyday speech'. OIeh sebab itu, cara p*ra*S terhadap duniaadalah salah satu aspek budaya yang mendasar dan yang dapat dikaitkan dengar bahasi.

Pemikiran-pernikiran Sapir menginspirasi kajia:r budaya melalui bahasa melalui salahsatu pernyatiunnya bahwa l*nguoge [r4 a symbolic guide ta culture {1949). Selain Sapir,Whorf menyatakan bahwa Indian Amerika memandaa-e dunia dengan cara yang berbedadengan masyarakat lainnya melalui bahasa mereka (197S). Dengan kata-lain, bahasamerupakan lensa unfuk meneropong cara pandang suatu penutur bahasa. Pandangan demikianacap dikenal dengan relativitas bahasa aku Hipotesis Sapir-Whorf, hipctesis yang meyakinibahwa bahasa merefleksikafl cara pandang penuturnya terhadap dunia (Yule. eOtO:iOl1.-

Tidak hanya relativitas bahasa, keterkaitan bahasa dar budaya juga dikaitkan dengankuantitas leksikon untuk konsep atau entitas terteafu. Konsep atarr entitas yang mempunyaibanyak leksikon unflik menamairya disebut sebagai chief interest of the people Misal, LuhuruJepang mempunyai leksikon khusus untuk mak yang terbuat dari beral safu, sedangkanbahasa Indonesia tidak mernpuryai leksikon tersebut (Wierzbicka, lgg?:l-1) Jikamasyarakat tidak rnengenal koasep tertentu, maka tidak diper{ukan pelabelan; absenaya sakedalarn bahasa Indonesi4 misahya, rnengindikasikan bahwa masyarakat penntur bahasatersebut tidak mempunyai kansep mak yang terbuat dari beras.

C. Leksikon Tempat Tinggal dalam Bahas* IndonesiaLeksikon adalah komponen bahasa yang msmuat semua infcrmasi tentang mal<na dalpemakaian (Kridalaksana, 20S9). Leksikon mengacu pada kosakata y*g di*iliki olehpenutur suatu bahasa. Maka dari itu,leksikon tempat tinggal meacakup sekumpulan kata yangmelabeli konsep-konsep tempat tinggal Bagian ini akan memaparkan beberapa di antaranyiyang dijumpai dalam bahasa Indonesia.l) Rumah"Rumah" merupakan kata asli bahasa Melayu dan dapat dijumpai di naskah-aaskah MelayuKlasik. Menurut KBBI, definisi '?umah" adalah bangunan untuk tempat tinggal. Rumahadalah leksikon tempat tinggal yang paling lazim digunakan dan dijumpai

-dan bersifat

universa.l karena konsepnya mencakup keberadaan keluarga di dalamnya.

Page 6: Moral and Intellectual Integrityeprints.uad.ac.id/2516/1/Leksikon_tempat_tinggal.pdf · Created Date: 10/30/2015 10:41:04 PM

Perlemuaa ]Imish Bah*ss dan Sastra lndonesia {PIBSI} XyXy

2) K*sKata "kos" merupakan pemendekan dari indekos yaflg berasal dari bahasa Belanda. Indekosmempruryai arti 'menyewa karnar' (Joues, 20A7:122). Kos merupakan leksikon yang sangatsering digunakan, utamanya di kota-kota pelajar dan industri sebagai tempat tinggal paraperantau {siswa, mahasisw4 karyawan).3) AsramaKata "asrama" berasal dari bahasa Sanskerta frircmtt yang berarti penginapan (Jones,2047 26). Menurut KBBI, asrama adalah 'bangunan tempat tinggal bagi kelompok oranguntuk sementara waktu, terdiri atas sejumlah kamar. dan dipimpin oleh seoraog kepalaasrama".4) ApafiemenKata "aparternen" berasal dari bahasa ltalia *ppartamenta yuTg diserap ke dalalu beberapabahasa Indo-Eropa seperti bahasa Perancis dan Belanda appartemenl serta bahasa InggrisCIpavtffient. Menuntt KBBI, apartemen adalah teurpat tinggal {terdiri atas kamar d*duk, kamartidur, karnar rnandi, dapur, d*a sebagainya) yg berada pd satu lautai bangunan bertingkat yangbesar dan mewah, dilengkapi dengan berbagai fasilitas (kolam renarg, p*sat kebugaran, toko,dsb).5) (Ramalt) Konty*kanKata "konkakan" berasal dari kata contr*Ct dalam bahasa Belanda yang kemudian diserapmenjadi kantrak dan mendapat *rfiks -dfl. Kontrakal adalah yang dikontrak atau disewa(KBBI). Penutur bahasa Indonesia mengidentikkan kontrakan dengan r:rmah yang sedangdisewa. oleh sebab itu, ketika mengatakan '*kontrakao", lawail tufur dapatmengidentifikasinya sebagai sebuah rurnah"6) WismaKata "wisma" berasal dari bahasa Sanskerta pdsma yang meffipunyai arti penginapan (Jones,2*47 342). KBBI ruendefinisikaa wisma sebagai bangunan untuk tempat tinggal. Adapun kata"wisma" lebitr dipilih rmtuk me*ggambarkan seseorarg yang tidak rnerxpunyai teinpat tinggal(tuna wisma) dan bukan tuna rumah.7) Griy*Kata "griya" mempakan kata yaag digunakan untuk menyebut rumah dalarn bahasa Jawa.KBBI mendefinisikan griya sebagai bangunan tempat tinggal. Masul*.tya leksikon tersebutdalam KBBI rnenandakan bahwa kata tersebut sudah diserap ke dalarn bahasa Indonesia dansudah lazim digunakan oleh penutur bahasa Indonesia.8) BarakDalam KBBI, "barak" didefurisikan sebagai sebuah atau sekumpulan gedung tempat tinggaltentara; asrama {tentara} polisi. Konsep ini rneminjarn dari budaya asiag dengan leksikonyang diadaptasi pula dan b*n*cks {bahasa lngg*s) dengan definisi yang sarna {OxfordAdv anc ed Leam e r's D iction ary).9) PondokKata'!ondok" berasal dari bahasa Asab Ar.fundarl yang artinya "rurnah yang sederhana' atau'pesantren' fcnes, 20A7.247]. Menurut KBBI, "pondck" artinya bangunan untuk tempatsementara (seperti yang didirikan di ladang atau hutan). Namun, dapat pula pondok digunakanuntuk sebutan nrmah ketik* iagin merendahkan diri di hadapan orang lain. Selain digunakanuntuk penghaiusan sebuta"u untuk nmah, pondok juga dikolokasikan dengan pesantren, yaknitempat belaj ar agama Islam.

379

Page 7: Moral and Intellectual Integrityeprints.uad.ac.id/2516/1/Leksikon_tempat_tinggal.pdf · Created Date: 10/30/2015 10:41:04 PM

384 Pertemuan llmi*h Bohasa dax S*stro lndonssia (PfBSf) XXXT

l0) GuhukGubuk adalah rumah kecil yaag biasanya kurang baik dan bersifat sementara (KBBI). Selaindigunakan mtuk itu, "gubuk" juga digunakan ketika menghaluskan sebutan nunah (sipenutur) kepada lay,,an tutur ketika mempersilakan sesscrang mampir.I l) KeratonKata "keratcn" berasal dari bahasa Jawa. Keraton merupakan tempat kediamaa ratu atau raja(KBBI). Istilah '.keraton" merujuk pada konsep yang sama dengan istana {dijelaskan dibawah), natrlun digunakaa lebih spesifik dalam kebudayaan Jawa, contohnya KeratonYogyakalta rI*n Keraton Surakarta.l2) lstanaKata 'lstana" berasal dari bahasa Sanskerta dsthana {Jo*es, 2007:130} yaag merujuk padatempat tinggal raja. Dalam KBBI, dapat dijruxpai d*finisi istana sebagai rurnah kediamanresmi raja {kepala negara} presiden) dan keluarganya. 01eh sebab itu, kediaman PresidenRepublik Indonesia disebut sebagai istana (negara).

D. Konsep Tempat Tinggal dalam Bahasa Indonesia dan Hubungannya dengan CaraPandang Penufurnya

1) Ketersediaan Leksikon dan Hubungannya dengan Cara Pandang PenuturKetersediaas leksikon tempat tinggal tentu sesuai dengaa konsep ternpat tinggal yang dikenaldalam budaya masyarakatnya. Bagi masyarakat pen*ftr bahasa Indonesia, rumah adalahsesuatu yang cenderung statis atau diarn. Bangunan fisik tidak berpindah" hanya penghuninyayang berpindah. Sebut saja "apartemen", "kos", "asrama" melupakaa sesuatu yang statis. HaIini agak berbeda dengan bdhasa Lrggns, misal, yarrg mernpuryai leksikon c&r*viln {dipinjamdari bahasa Persia karwan), hunian bergerak yaag identik deagan kaum #psy yffigmemprrtryai cara hidup nomaden {Mayal, 2004). Akan tetapi, leksikon tersebut tidak kitajumpai dalam bahasa lndonesia. Hal ini kareua penutur bahasa Indonesia tidak mengenalkonsep hunia* bergerak. Kendati tidak mengenal hunian bergerak, bahasa Indonesiamempunyai konsep sewaan hunian (kamar) dalam sebuah rumah ya*g dilengkapi beragamfasilitas, yakni "kos", yang dapat pula dijunpai dalam kehidupan masyarakat penutur bahasaInggns dengan istilah bo*rding hcuse atau,lodging house.

Beberapa konsep ternpat thggal yang dipinjam dari budaya asing t*mt serta membawapelabelan dmi budaya tersebut untuk disesuaikan dalarn bahasa Indonesia. Sebagaimanadijelaskan eleh Crowley (1992:23), ketika suatu kelomp*k masyarakat menyeraF konsep baruyang belum ada label dalam bahasanya, seringkali r*ereka akan mengadaptasi nama daribahasa yang membawa konsep tersebut. Maka dapat di.jurapai "apart€met" dan "barak"dalam bahasa Indonesia. Kendati demikian, peminjaman koasep dan labelnya tidakmernbatasi perkembatgau konsep tersebut, rnisalny4 "apartem$r" yang rnenjadi sirnbolkemewahal belakangan ini.

Di samping itu, dalam bahasa Indonesia, tempat tinggal juga menjadi rhe chieJ'interestof people dengan banyaknya ketersediaan leksikon yang berhubungan dengan tempat tinggal.untuk konsep yang serupa dengan o'rumah", tersedia pula "griya". Selain itu, ada "keraton"dan "istana" yang memuat koasep yang sama pula. Hal ini rnengindikasikan adanya perhatiankhusus terhadap konsep tersebut dalam budaya---cara pandang masymakat-di hrdoaesia.

Page 8: Moral and Intellectual Integrityeprints.uad.ac.id/2516/1/Leksikon_tempat_tinggal.pdf · Created Date: 10/30/2015 10:41:04 PM

Pefternusn Ilmiah Bahssa dan Saska lxdonesia (7IBSI) XXYV

2) Konsep dan Leksik*u Tempat Tinggal dalam Kegiatan Bsrlrahasa Indonesiail Eufimkmc saat ,*enyebut temp*t tinggalDalam kegiatan berbahasa sehari-hari, bilarnana menyebut "rumah" kepada seCIrang teman,penutur bahasa Indonesia seringkali menggunakan sebutan lain, misal '"gubuk" atau "pondok","Silakan rnampir ke gubuk saya" atau "Mari mampir ke pandok saya".

Pada contoh di atas dapat dilihat penghalusan {eufimisme) penyebutan rumah ketikamengajak mampir ke rumah. Peuggruraan kata "gubuk" tidak mengacu pada bangunan gubuksebenarnya, rnelainkan sebagai bentuk peaghalusan terhadap kata "rumah"'. Fenomena inicukup menarik. Masyarakat pen*tur bahasa Indonesia menggunakan peaghatusan untukmerujuk pada rumahnya. Istilah ftondok" juga digunakan sebagai bentuk penghalusanterhadap rumah si penutur. Selain itu, penutur bahasa Indonesia lebih banyak menggunakanujaran undangan ke nunah sebagai bagian dari basa-basi. Kita berjunpa dengan teman saatperjalailan, misalnya, maka ketika berpisah kita akan mengundang teman tersebut unfukmampir ke nrmah. Namun, s*bagian besar hal itu disampaikan sebagai urgkapan selamattinggal dan bukan dalam arfian yang sebenamya, meskipun tidak menuttrp kimungkinanpenutur menyampaikannya unfuk benar-benar mengwrdang orang lain datang ke rumahnya,b. Ungkapeny*ng mengidenti*kan ram** dengxn kenyamonanTempat tinggal juga identik dengan I?sa nyaman. Sebagai co*toh, pe*utur bahasa Indonesiaacapkali mengucapkan kaiimat "Anggap seperti rumah sendiri!". Ucryan tersebutdisarnpaikan oleh tuan rumah kepada tamunya dengan tujuan agar tamurya tidak perlusungkan atau kikuk. Dengan berkata demikian dihmapkan tamu dapat merasa lebih nyamankarena si empunya rumah sudah m*mpersilakan agar lebih santai (seperti di rumah sendiri).c. Leksikon yang berbeda *nt*r* "fiim&h" sebagai bangunan{*i* dan uramah" sebagaikonsepWalaupun mempunyai beragam leksikon tempat tinggal, bahasa Indonesia tidak mengenalperbedaan antara leksikon *rumah" sebagai bangunan fisik (&ou"re) dan *rumah"

sebagaikonsep {home) sebagaimana dalam bahasa Inggris. Oleh sebab ift, baik ketik* memjuk kebangunan fisiknya maupull ke konsepnya, leksikcr yang dipakai oleh peautur trahasaIndonesia adalah "rumah".d Leksikon tempat tingg*l sebagai bentwk predikasi penghaninyaPredikasi yang urelekat pada diri seseorang bisa berasal dari banyak aspek, mulai dari profesiyang ditekuni hiagga tempat tinggalnya. Dalam bahasa ltdonesia, jawaban atas pertanyaanwha I am dapat dikaitka* dengan jawaban atas pertanyaan where 1am. Sebut saja seseorangitu tinggal di sebuah potdok, maka label yang melekat padalya adalah o'anak pondokan".Contoh lain, seseorang yang tinggal di rumah kos disebut sebagai "anak kos". Seseorang yangtinggal di rumah mewah (geiloaglgedongan) dinamakan *anak gedongan'". Orang yaag jarang(atau hampir tidak pernah keluar rumah) disebut *anak rumahar", seda:rgkan orarg yanghidup di jalanan dilabeli '"aflak jalanan". Belakangan ini muncul pula istilah "kontraktori'dalam bahasa Indonesia infannal yang merujuk pada orang yang msngontrak rumah yangmenjadi manifestasi bahwa pelabelan tempat tinggal begitu mernbudaya dalarn masyarakatkita.e. Leksiksn tempat tinggal sebagai idiomSalah satu idiom yang berhubungan dengan leksikon tempat tinggal dalarn bahasa Indonesiaadalah *rurnah tangga". "Rumah tangga" tidak bisa diartikan secara leksikal nxnah dantangga. "Rumah" dalarn idiom tersebut diasosiasikan deagan suatu bangrman {konkret dannonkonkret) dirnatra pasallgan suami istri tinggat dan rnenjalani kehidupan bersama keluarga

38t

Page 9: Moral and Intellectual Integrityeprints.uad.ac.id/2516/1/Leksikon_tempat_tinggal.pdf · Created Date: 10/30/2015 10:41:04 PM

382 Pertemuan Ilmiah Eahasa dcm Sastra lndonesia {PIBSI) XXXY

kecilnya. Adapun "tailgga" merupakan simbolisasi dari tahapantahapan yang akan dilaluioleh pasangan tersebut dalam menjalani kehidupan pernikahannya.

E. PenutupBerdasarkan analisis terhadap leksikon ternpat tinggal dalarn bahasa Indoresia, dapatdiketahui trahwa terdapat hubungan antara leksikon {bahasa} dan cara pandang penutur suatubahasa. Pelabelm melalui leksikon terjadi karena ada konsep yang hxus dilabeli sehinggabilamaoa tidak terdapat konsepnya maka tidal diperlukan pemberian label. Kendati demikian,penelitian lebih lanjut dengan mengkaji lebih banyak leksikon tempat tinggal dalam trahasaIndonesia demi mendapatkan pemerian yang lebih komprehensif masih harus dilalnrkan agarmeujadi sumbaagsih berharga bagi kemajual iknu bahasa.

Daftar PustaknCrowley, Terry. {1992). An Intraductian to Historic*l Lircguistics. Oxford: Oxford University

PressDeutscher, Guy. (2010). Tltraugh the L*ngyage Glass: Why the World l,oaks Dffirent in

Other Larzganges. New York: Henry Holt and LlompaayJones, Russel (Ed.). {2A07). Loan Wards in Indonesi*n and Malay Jakarta: Yayasan OborKoentjoroningrat. (2000). Peng*Ntar llrnu Antropologi. Jakarta: Rineka CiptaKridalaksana, Harimurti. {20S9}. Kamus L ingyist ik. Jakarta: Cramedia Pnstaka UtamaMayall, David. {2004). History af Gypsy ldenfities. Loadon: RcutledgeSapir, Edward. {1949). Sele*ed Writktgs af Ed*,*rd Sapir in Language, {)ulture and

P ersana I ity. Berkeley: priversity of Califomia FressWierzbicka, Anna. (1997). Underst*ntling Cultures tltrough their Key *Vordr. Oxford: Oxford

University PressWierzbicka, Anna. (1999i. Etnotions across Languages snd Cultures: Diversity and

Lln iv e r s * I s . Cambridge : Cambridge Universig PressWhorf, Benjarnin Lee. (1978) . Longpage, Thought antl Reahty: Selected Writings of Beryamin

Lee-Whorf. Cambridge: MIT PressYule, George. {2010)..The Study of l-anguage {F'ourth Edition). Cambridge: Clamlridge

University PressWelrmeier, Sally (Ed.). {2005). O4ford Advanced Leaffter's Dictionary. Oxfard: Oxford

University Presswww.bahasa.kemdiknas.go.dikbbi (Kamus Besa:'Bahasa Indonesia dalam jmiagan)www. mcp. anu. edu. au (M al ay O on rc ydan c e P raj e ct)www.prpm.dbp.gov.my (Kamus Dewan Bahasa daa Rlstaka Malaysiai