monitoring dan evaluasi kinerja … palembang/2017... · 4. urgensi monitoring dan evaluasi (2/3)...
TRANSCRIPT
MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PENGANGGARAN
(ISU-ISU ACTUAL DALAM PERAN SATKER)
Palembang, 11 Oktober 2017
Direktorat Sistem Penganggaran
I. Kebijakan Monev KinerjaPenganggaran
Direktorat Jenderal Anggaran
1. Latar Belakang (1/3 )
Direktorat Jenderal Anggaran
1. Latar Belakang (2/3)
Direktorat Jenderal Anggaran
Tingkat
Inovasi
yang
rendah
ProduktivitasRendah
Infrastructure,
Technology,
and Skill Gap
Daya Saing
Rendah
Pasar
Keuangan
Dangkal
Kapasitas
produksi
yang
terbatas
Kemiskinan &
Ketimpangan
Meningkatkan
produktivitas
dan daya saing
Mengurangi
Ketimpangan
Mengentaskan
Kemiskinan
MASYARAKAT
YANG ADIL
DAN MAKMUR
TANTANGAN
EKONOMI
DALAM NEGERI
1. Latar Belakang (3/3)
Direktorat Jenderal Anggaran
175,9194,6
272,3 261,4
319,2
2013 2014 2015 2016 2017
Penyerapan Belanja K/LBelanja Operasional
PERENCANAAN
Harus dilakukan
sejak awal (Januari tahun sebelumnya) dan dalam dimensi
medium term expenditure
framework (MTEF)
EFISIENSI DAYA SERAP FRAUD
Mandatory Spending dan
belanja wajib relatif
besar. Serta belanja bersifat
operasional masihtinggi
Belanja K/L masihberkisar 90%-95%
dan masihmenumpuk padatriwulan III dan IV
Masih terjadikecurangan dan
tindakan yang merugikan
keuangan negara
597,3
795,5 767,8
572,8
732,1677,6
2014 2015 2016
APBNP LKPP (kecuali 2016)
TANTANGAN BELANJA NEGARA
Komposisi Belanja
S
Pasal 14 UU No 17 Th 2003
Tentang Keuangan Negara , bahwa dalam rangka penyusunanRAPBN menteri/ pimpinan lembaga selaku pengguna anggaranmenyusun RKA-K/L berdasarkan prestasi kerja yang akandicapai disertai dengan prakiraan belanja untuk tahunberikutnya; dan
2. Legal Framework
7
3. Urgensi Monev Kinerja Anggaran (1/3)
Hasil monev kinerja penganggaranmenjadi salah satu dasar alokasianggaran.
Untuk TA 2017
Sesuai dengan Pasal 17 UU APBN Nomor18 Tahun 2016, perlu ada pengukurankinerja penganggaran TA 2016 sebagaidasar untuk insentif kinerja anggaran TA 2017
Meningkatkan Kinerja Anggaran(Value for Money Anggaranpada Kemenhub), PERLU: Menyamakan persepsi antar
unit pemangku kepentingan.
Menggali masukan untukpenyusunan alokasianggaran tahun berikutnya(TA 2018).
4. Urgensi Monitoring dan Evaluasi (2/3)
Direktorat Sistem Penganggaran
Posisi Strategis MonevSebagai Instrumen Penganggaran Berbasis Kinerja bertujuan :
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas darianggaran pemerintah
“early warning” capaian kinerja anggaran tahunberjalan
“Sebagai feedback anggaran di tahun mendatang,bahwa proses perencanaan anggaran pemerintahdiajukan menggunakan hasil monev
Bahan pertimbangan penetapan/kebijakanalokasi anggaran, dan penyusunan RKA-K/L.
Akuntabilitas
Peningkatan Kualitas
REW
AR
D
membuktikan dan mempertanggungjawabkankepada masyarakat atas penggunaan anggaranyang dikelola kementerian/ lembaga bersangkutan
mempelajari faktor-faktor yang menjadipendukung atau kendala atas pelaksanaan RKA-K/L sebelumnya bagi upaya peningkatan kinerjadi tahun-tahun berikutnya.
Bahan pertimbangan pemberian tunjangankinerja/ insentif
Fungsi Monitoring Dan Evaluasi (3/3)
IMP
RO
VE
PR
OV
E
Penghargaan
Direktorat Sistem Penganggaran
5. Urgensi Monitoring dan Evaluasi (3/3)
S
Monev Kinerja Atas Pelaksanaan RKA-K/L
Aspek Implementasi(Mengevaluasi pelaksanaanprogram)
Indikator: Penyerapan, capaian keluaran, konsistensi & tingkat Efisiensi
Aspek Manfaat: *)
(Mengevaluasi hasilpelaksanaan program )
Indikator: Pencapaian Hasil
Aspek Konteks:(Mengevaluasi relevansi
program dgn need/ problemsesuai dengan dinamika sosial
dan ekonomi)
Dalam rangka memperkuat penerapan PBK sekaligus memenuhi amanat undang-undang, Menteri Keuangan menerbitkan PMK No. 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan RKA-K/L untuk memudahkan K/L dalam melakukan monevkinerja program secara mandiri (self evaluation)
Akuntabilitas: Kinerja (to improve) dan Keuangan (to prove)
Untuk memudahkan K/L melaksanaan Monev Kinerja secara mandiri, didukung olehaplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu “SMART” berbasis web d/a. monev. anggaran. Kemenkeu.go.id
4. Peningkatan KualitasMonev Kinerja Penganggaran (1/2)
S
Meningkatkanpublic support
AnalisisData
Proving
Publikasi hasil-hasil pembangunanmelalui media agar masyarakatmemperoleh informasi kinerja pemerintah secara lebihberimbang.
Improving
Program-Program Belanja K/L (RKA-K/L) Semakin Berkualitas(Jelas, Relevan dan Terukur)
KEMENKEU CQ DJA
Pedoman Tata Cara Monev Kinerja Program Belanja K/L (RKA-K/L)
Data Kinerja
Hasil EvaluasiKinerja
Aplikasi“SMART*”berbasis
web
*) SMART-OM SPAN, interface tunggal sebagai sarana pengumpul dan penyimpan
data kinerja finansial dan non-finansial atas pelaksanaan RKAKL, K/L hanya
perlu melaporkan sekali saja
K/L MelakukanMonev Kinerja
Atas PelaksanaanRKA K/L
“Self Evaluation”
Permenkeu No 249/2011
BAPPENAS
UNIT LAIN al:• SESKAB
4. Peningkatan KualitasMonev Kinerja Penganggaran (2/2)
Monev Kinerja Atas Pelaksanaan RKA-K/L
S
5. Isu-isu Aktual (1/5)
1. Ada indikasi bahwa capaian kinerja belum sepenuhnya mencerminkan kualitas
belanja (quality of spending)
Hasil monev atas seluruh output dalam RKA-K/L menghasilkan temuan penting
sebagai berikut:
Jumlah output terlalu banyak (output tahun 2016 berjumlah sekitar 15.994
dan tahun 2017 berjumlah sekitar 11.407)
Untuk selanjutnya masih perlu dilakukan penataan kembali rumusan output
dalam arsitektur dan informasi kinerja, antara lain :
Banyak output yang bersifat administratif, bukan substantif (contoh:
laporan dan dokumen)
Banyak output yang sifatnya input
Hubungan antara output dan satuan yang masih membingungkan (output
sekolah, satuan : hektar, orang)
12
S
5. Isu-isu Aktual (2/5)
2. Perlunya Perbaikan Variabel Kinerja Anggaran
Sering terjadi Realisasi Anggaran yang rendah pada triwulan pertama
Pencapaian Realisasi Anggaran yang menumpuk pada akhir tahun
Konsistensi Target dengan Realisasi Pencapaian Output
Konsistensi Rencana Penarikan dana Dan Realiasisi Penartikan Dana
Perbaikan Efisiensi
13
S
5. Isu-isu Aktual (3/5)
2. Perlunya Perbaikan Data Anomali
Data anomali merupakan data realisasi volume keluaran yang terlihat
tidak wajar apabila dibandingkan target volume keluaran sebagaimana
yang tercantum dalam aplikasi SMART.
Tujuan :
Sebagai langkah awal untuk meningkatkan validitas data kinerja
penganggaran K/L.
Membantu K/L dalam perencanaan penetapan target volume
keluaran yang lebih akurat untuk TA berikutnya.
Memberikan feedback agar proses konfirmasi oleh DJA menjadi
lebih efektif.
14
S
5.Isu-isu Aktual (4/5)
Kriteria Data Anomali, antara lain:
1) Persentase realisasi volume keluaran terhadap target volume keluarannya lebih dari 200% .
Capaian keluaran melebihi target perlu dikonfirmasi validitasnya
2) Output yang memiliki satuan layanan bulanan, realisasi volume keluarannya diisi melebihi 12
bulan atau target bulan yang ditetapkan.
Contoh: Output layanan perkantoran,
3) Realisasi volume keluaran diisi dengan nilai uang.
Contoh, output dengan target sebanyak 5 laporan, realisasinya diisi sebesar 500.000.000.
Realisasi volume keluaran diisi dengan nilai uang, perlu dikonfirmasi lebih lanjut.
4) Persentase realisasi volume keluaran lebih dari 100% sementara persentase penyerapan anggaran
rendah.
5) Realisasi volume keluaran yang belum terisi atau masih nol (0), tetapi terdapat
penyerapan anggaran.
15
16
Informasi Terkait Monev Kinerja Penganggaran.
1. Kementrian Keuangan Cq DJA telah melakukan kerjasama dengan KSP Kantor Staf
Presiden) dalam memaksimalkan peran Monev Kinerja Penganggaran
Kementerian Keuangan sebagai bahan Monitioring dan evaluasi Pelaksanaan
APBN
2. Peran Monev Kinerja Penganggaran dapat menjadi pintu masuk Aparat Pengawas
dalam mengaudit pelaksanaan APBN.
5. Isu-isu Aktual (5/5)
S
5. Tindak Lanjut (1/3)
3. Tindak Lanjut, Perlunya penguatan peran Monev Kinerja Penganggaran
Tahapan untuk penguatan kinerja penganggaran untuk tahun 2017
sebagai berikut :
Untuk mendapatkan rekomendasi yang baik diperlukan data yang
valid.
Data yang diperlukan data finansial (realisasi anggaran) dan non
finansial (capaian output)
Untuk mendapatkan informasi kinerja non finansial (data capaian
output) yang baik diperlukan konfirmasi atau validasi capaian-
capaian output kepada K/L khususnya data-data anomali.
Tujuan :
Sebagai salah satu referensi untuk perbaikan dalam formulasi target
output pada TA 2018, termasuk dalam penentuan reviu baseline.
Menjadi acuan untuk pemberian insentif kinerja anggaran (sesuai
amanat pada UU APBN No 18 Tahun 2017 pasal 18).17
S
6. Tindak Lanjut (2/2)
1. Kementerian/Lembaga perlu meningkatkan partisipasi dan kualitas dalam pengisian
dan pemanfaatan aplikasi Monev (SMART).
Level Satker agar disiplin dalam mengisi SMART secara benar dan
memanfaatkannya untuk proses pengendalian anggaran dan perbaikan anggaran
di periode berikutnya.
Level Es. I agar memastikan level satker melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dalam proses pengisian dan pemanfaatan hasil SMART serta
melaksanakan Monitoring secara berkala (setidak-tidaknya setiap triwulan).
Level K/L agar memastikan setiap Eselon I melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dalam proses pengisian dan pemanfaatan hasil SMART dan mengisi
analisis dan rekomendasi di akhir tahun anggaran berjalan, serta melaksanakan
Monitoring secara berkala (setidak-tidaknya setiap triwulan).
2. Seluruh Team Work Monev pada Kementerian/Lembaga (Level Satker, Es. I, dan
K/L) agar mengupdate kapasitas dalam penggunaan dan pemanfaatan hasil Monev,
termasuk mengikuti perkembangan perubahan kebijakan dalam rangka perbaikan
sistem Monev kinerja anggaran.
3. Bila ditemui kendala, masalah, dan hambatan silahkan menghubungi Mitra Kerja
DJA.
18
19
. 6. Tindak Lanjut (2/3)
Informasi Terkait Monev Kinerja Penganggaran.
1. Kementrian Keuangan Cq DJA telah melakukan kerjasama dengan KSP Kantor Staf
Presiden) dalam memaksimalkan peran Monev Kinerja Penganggaran
Kementerian Keuangan sebagai bahan Monitioring dan evaluasi Pelaksanaan
APBN
2. Peran Monev Kinerja Penganggaran dapat menjadi pintu masuk Aparat Pengawas
dalam mengaudit pelaksanaan APBN.
20
II. Tata Cara Monev KinerjaPenganggaran
Direktorat Jenderal Anggaran
S
1. Materi PMK 249 Tahun 2011
Terdiri dari 6 BAB, 22 Pasal dan 2 lampiran yaitu :
1.BAB I Ketentuan Umum (3 pasal : pasal 1 – 3), tentang pengertian umum,evaluator, dan fungsi evaluasi.
2.BAB II Aspek Evaluasi Kinerja (2 pasal : pasal 4 – 5), tentang aspek evaluasikinerja, informasi apa yang dihasilkan, serta waktu pelaksanaan evaluasi.
3.BAB III Proses Evaluasi Kinerja ( 12 pasal : pasal 6 – 17), tentang tahapanevaluasi; persiapan evaluasi, pengumpulan data, pengukuran dan penilaian,analisis, dan rekomendasi.
4.BAB IV Pelaporan Hasil Evaluasi Kinerja (1 pasal : pasal 18), tentang laporanhasil evaluasi, batas waktu penyampaian laporan.
5.BAB V Dukungan Teknologi dan Sistem Informasi (1 pasal : pasal 19), tentangpenggunaan aplikasi monev kinerja penganggaran.
6.BAB VI Ketentuan Penutup (3 pasal : pasal 20 – 22), tentang adanya ketentuantindaklanjut yang akan diberlakukan.
Lampiran I : Tata Cara Pengukuran dan Penilaian Evaluasi Kinerja
Lampiran II: Laporan Hasil Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan RKA-K/L
22
Direktorat Jenderal Anggaran
2. KETENTUAN UMUM
Dalam PMK ini ada beberapa pengertian istilah yang digunakan, antara lain : Kementerian, Lembaga, RKA-K/L dll.
Dalam PMK ini yang melakukan evaluasi :
o Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan evaluasi kinerja tahun sebelumnya dan tahun berjalan lingkup kementerian/lembaga yang dipimpinnya.
o Evaluasi dilakukan per Program;
o Dapat mendelegasikan pelaksanaan evaluasi kinerja kepada pimpinaneselon I atau pejabat lain sebagai penanggung jawab program;
o Melibatkan pihak lainnya.
23
24
3. ASPEK EVALUASI KINERJA
Direktorat Jenderal Anggaran
Kebutuhan Masyarakat
Masukan Kegiatan Keluaran
Aspek Manfaat
Aspek Konteks
Hasil
Evalusi kinerja yang dilakukan dalam rangkamenghasilkan informasi kinerja mengenai pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran.
Indikator yang diukur (sesuai PP 90/2010):
1. Penyerapan anggaran2. Konsistensi antara perencanaan dan
implementasi3. Pencapaian keluaran4. Efisiensi
Aspek Implementasi
Evaluasi kinerja yang dilakukan dalamrangka menghasilkan informasi mengenaiperubahan yang terjadi dalam masyarakat dan/atau pemangku kepentingan sebagaipenerima manfaat atas keluaran yang telahdicapai.
Indikator yang diukur (sesuai PP 90/2010):
Pencapaian hasil
Evaluasi kinerja yang dilakukan dalam rangka menghasilkan informasimengenai relevansi masukan, kegiatan, keluaran, dan hasil dengan dinamikaperkembangan keadaan.
25
1• Membuat Model Logika
2
• Mengidentifikasi indikatordan target
3
• Menyusun desain untukmendapatkan data realisasi
Pelaku evaluasi harus paham betul apa yang akan dievaluasi sehingga diperlukan Model Logika yg merupakan konstruksi: masukan-kegiatan-keluaran-hasil.
Apa yang direncanakan (dijanjikan).
Bagaimana skenario untuk mengumpulkanbukti-bukti.
Catatan:
Pada bagian ini difokuskan untuk memandubagaimana mendapatkan data realisasiindikator kinerja keluaran dan indikatorkinerja utama program.
Direktorat Jenderal Anggaran
4. PROSES EVALUASI KINERJA (1/6)
Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis
26
Proses Evaluasi
Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis
Aspek Evaluasi Data yang diperlukan Cara mendapatkan data (sumber data)
Aspek Implementasi
Pagu anggaran Data RKA-K/L
Target volume keluaran Data RKA-K/L
Target indikator kinerja keluaran Data RKA-K/L
Rencana penarikan dana Data DIPA
Realisasi anggaran SP2D
Realisasi volume keluaran Laporan K/L (bukti serah terima, surat pernyataan, bukti
lain yang dpt dipertanggungjawabkan)
Realisasi indikator kinerja keluaran Review dokumen, survey, atau FGD
Aspek ManfaatTarget indikator kinerja utama Data RKA-K/L
Realisasi indikator kinerja utama Review dokumen, survey, atau FGD
Aspek Konteks
data kependudukan, indikator ekonomi, indeks tingkat kemiskinan, data dibidang ekonomi, sosial, politik, arah kebijakanPemerintah dan prioritas pembangunannasional serta informasi lain yang terkait
Reviu dokumen, survey, observasi, dan forum diskusi yang melibatkan pemangku kepentingan
Saat ini jenis data tersebut telah tersedia dan input dilakukan secara otomatis melalui sistem terintegrasi sehingga tidak perlumelakukan input data berulang
Data tersedia di K/L, tetapi belum dapat dipenuhi secara otomatis dalam aplikasi. Saat ini jenis data tersebut belum tersedia dan untuk itu selama masa transisi 2 tahun, aspek ini tidak diukur.
*
*
4. PROSES EVALUASI KINERJA (2/6)
Direktorat Jenderal Anggaran
27
Indikator Data yang diperlukan Pengumpulan data Cara Pengukuran (by system)
1. Penyerapananggaran
Realisasi anggaran (RA) Data center
Pagu anggaran (PA) Data center
2. Konsistensi antara perencanaan dan implementasi
Rencana penarikan dana (RPD) Data center
Realisasi anggaran (RA) Data center
3. Pencapaiankeluaran
Realisasi volume keluaran (RVK) Data center
Target volume keluaran (TVK) Data center
Realisasi indikator kinerjakeluaran (RKK)
Data center
Target indikator kinerja keluaran(TKK)
Data center
Keterangan:• Pengukuran dan penilaian hanya dilakukan terhadap aspek implementasi dan aspek manfaat.• Rumus penghitungan yang terkesan sulit tersebut hanyalah bentuk penuangan simbol yang sesuai kaidah keilmuan
(statistik), yang sebetulnya pelaksanaannya sangat mudah karena sudah disediakan form, contoh, dan aplikasi yang dapat menghitung secara otomatis.
*
n
m
TKKi
RKKi
TVK
RVKn
i
m
j
1
1%100
j ke
j ke
i ke
i ke
PK
4. PROSES EVALUASI KINERJA (3/6)
Direktorat Jenderal Anggaran
Proses Evaluasi
Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis
28
Indikator Data yang diperlukan Pengumpulan data Cara Pengukuran (by system)
4. Efisiensi
Target volume keluaran (TVK) Data center
Realisasi volume keluaran (RVK) Data center
Pagu anggaran (PA) Data center
Realisasi anggaran (RA) Data center
5. Pencapaian hasil
Realisasi Indikator Kinerja Utama (RKU)
Data center
Target Indikator Kinerja Utama (TKU)
Data center
Keterangan:• Pengukuran dan penilaian hanya dilakukan terhadap aspek implementasi dan aspek manfaat.• Rumus penghitungan yang terkesan sulit tersebut hanyalah bentuk penuangan simbol yang sesuai kaidah keilmuan
(statistik), yang sebetulnya pelaksanaannya sangat mudah karena sudah disediakan form, contoh, dan aplikasi yang dapat menghitung secara otomatis.
Pengukuran ini berlaku 2 tahun setelah PMK diundangkan (Pasal 22).
4. PROSES EVALUASI KINERJA (4/6)
*
Direktorat Jenderal Anggaran
Proses Evaluasi
Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis
Penilaian pada prinsipnya merupakan langkah awal untuk mengkonversi angka-angka hasil pengukuran menjadisebuah informasi untuk dianalisis lebih lanjut.
1. Penyerapan anggaran
2. Konsistensi antara perencanaan dan implementasi
3. Pencapaian keluaran
4. Efisiensi
5. Pencapaian hasil
Aspek Implementasi : 33,3 %, terdiriatas :
a. Penyerapan anggaran (9,7%)
b. Konsistensi (18,2%)
c. Pencapaian keluaran (43,5%)
d. Efisiensi (28,6%)
Hasil Pengukuran Bobot
Dengan nilai kinerja
1. >90% - 100 % : Sangat baik
2. > 80 % - 90 % : Baik
3. > 60 % - 80 % : Cukup
4. > 50 % - 60 % : Kurang
5. ≤ 50 % : Sangat kurang
Penilaian
Ket: pembobotan menggunakan AHP
Aspek Manfaat : 66,7%
a. Pencapaian hasil (100 %)
4. PROSES EVALUASI KINERJA (5/6)
Direktorat Jenderal Anggaran 29
Proses Evaluasi
Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis
30
1•Jelaskan mengapa hasil pengukuran dan intepretasi menunjukkan tingkat tertentu
2•Jelaskan keterbatasan yang dihadapi dalam menjalankan setiap proses evaluasi;
3•Bandingkan dan jelaskan dengan hasil evaluasi periode sebelumnya
4
•Identifikasi faktor pendukung dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan, pencapaian keluaran dan hasil.
1
•Identifikasi dan analisis kesesuaian antara kebutuhan dan/atau permasalahan yang terdapat dalam masyarakat dengan hasil yang ditargetkan;
2•Analisis kesesuaian antara keluaran yang ditargetkan dengan capaian hasil;
3•Analisis kesesuaian antara kegiatan yang direncanakan dengan pencapaian keluaran;
4
•Analisis kesesuaian dan ketepatan masukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran.
Rekomendasi
Aspek Implementasi dan Manfaat
Aspek Konteks
4. PROSES EVALUASI KINERJA (6/6)
Direktorat Jenderal Anggaran 30
Proses Evaluasi
Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis
Waktu
Tujuan
Format
Bersifat tahunan, dan disampaikan paling lambat tanggal 1 April
• Kementerian Keuangan• Kementerian Perencanaan
Menjadi lampiran PMK
Direktorat Jenderal Anggaran
5. PELAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA & DUKUNGAN IT
Dalam rangka evaluasi kinerja penganggaran, Direktorat JenderalAnggaran memfasilitasi kebutuhan sistem informasi berupa aplikasimonev.
31
32
1. Masa transisi
Untuk pengukuran pencapaian keluaran dan capaian hasil dilaksanakan palinglambat 2 tahun (masa transisi) setelah PMK ini diundangkan. Masa transisitersebut digunakan untuk memperbaiki rumusan indikator kinerja keluaran danindikator kinerja utama. Selama masa tersebut, pengukuran pencapaiankeluaran dilakukan berdasarkan rata-rata pencapaian setiap jenis keluaran padasetiap satuan kerja yang diperoleh dengan membandingkan realisasi volumekeluaran dengan target volume keluaran, dan bobot untuk aspek implementasidan aspek manfaat selama 2 (dua) tahun tersebut menjadi 100,0% (aspekimplementasi) dan 0,0% (aspek manfaat).
2. Ketentuan teknis
Ketentuan teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan MenteriKeuangan ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal Anggaran
6. KETENTUAN PENUTUP
Direktorat Jenderal Anggaran 32
LAMPIRAN ITATA CARA PENGUKURAN DAN PENILAIAN
EVALUASI KINERJA
Direktorat Jenderal Anggaran
Penyerapan Anggaran :
Keterangan :
Contoh :
Suatu eselon I memiliki pagu anggaran TA 2011 sebesar Rp. 10.000.000.000 dan realisasianggaran sampai dengan akhir tahun 2011 sebesar Rp. 9.500.000.000, maka pengukuranaspek penyerapan anggaran sebagai berikut :
%100PA
RAP
P : Penyerapan anggaran
RA : Akumulasi realisasi anggaran seluruh satuan kerja
PA : Akumulasi pagu anggaran seluruh satuan kerja
PA = 10.000.000.000
RA = 9.500.000.000
P =
=
= 95,00%
%100PA
RA
%100000.000.000.10
000.000.500.9
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(1/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 34
Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi
Keterangan :
n
RPD
RAn
i
i
j
1
i
1j
1%100
j kebulan
j kebulan
K
K : Konsistensi antara perencanaan dan implementasi
RA : Realisasi anggaran seluruh satuan kerja
RPD : Rencana penarikan dana seluruh satuan kerja
n : Jumlah bulan
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(2/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 35
Contoh :
Rencana penarikan dana (RPD) bulanan berserta realisasi anggaran dari suatueselon I seperti pada tabel berikut ini :
Bulan RPDRPD
KumulatifRealisasi Anggaran
Januari 800.000.000 800.000.000 -
Februari 800.000.000 1.600.000.000 100.000.000
Maret 800.000.000 2.400.000.000 300.000.000
April 800.000.000 3.200.000.000 500.000.000
Mei 800.000.000 4.000.000.000 1.250.000.000
Juni 800.000.000 4.800.000.000 1.800.000.000
Juli 800.000.000 5.600.000.000 2.100.000.000
Agustus 800.000.000 6.400.000.000 4.000.000.000
September 900.000.000 7.300.000.000 5.000.000.000
Oktober 900.000.000 8.200.000.000 7.000.000.000
November 900.000.000 9.100.000.000 8.000.000.000
Desember 900.000.000 10.000.000.000 9.500.000.000
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(3/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 36
Contoh (lanjutan)
Dari tabel sebelumnya, sebagai contoh pada bulan februari diperolehperbandingan akumulasi realisasi anggaran (RA) bulanan dengan akumulasirencana penarikan dana (RPD) bulanan sebagai berikut :
RA bulan Januari (1) = 0
RA bulan Februari (2) = 100.000.000
RPD bulan Januari = 800.000.000
RPD bulan Februari = 800.000.000
=
=
=
= 6,25 %
%100j kebulan
j kebulan
2
1
2
1
j
j
RPD
RA %100Februari RPD Januari RPD
FebruariRA JanuariRA
%100000.000.800000.000.800
000.000.1000
%100000.000.600.1
000.000.100
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(4/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 37
Contoh (lanjutan)
Dengan cara yang sama, diperoleh perbandingan akumulasi RA bulanan dengan akumulasiRPD bulanan untuk setiap bulan seperti pada tabel berikut:
Dari tabel diatas, pengukuran konsistensi sebagai berikut :
12
%00,95...%25,6%00,0
%99,44 12
%90,539
Bulan Tingkat Penyerapan per Bulan Bulan Tingkat Penyerapan per Bulan
Januari 0,00% Juli 37,50%
Februari 6,25% Agustus 62,50%
Maret 12,50% September 68,49%
April 15,63% Oktober 85,37%
Mei 31,25% November 87,91%
Juni 37,50% Desember 95,00%
n
RPD
RAn
i
i
j
1
i
1j
1%100
j kebulan
j kebulan
K
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(5/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 38
Pencapaian Keluaran
Keterangan :
Contoh :
Suatu eselon I memiliki tiga jenis keluaran dengan target dan realisasi sebagai berikut :
n
m
TKKi
RKKi
TVK
RVKn
i
m
j
1
1%100
j ke
j ke
i ke
i ke
PK
PK : Pencapaian keluaran RKKi : Realisasi indikator kinerja keluaran ke i
RVK : Realisasi volume keluaran TKKi : Target indikator kinerja keluaran ke iTVK : Target Volume keluaran m : Jumlah indikator keluarann : Jumlah jenis keluaran
KELUARAN
Volume Indikator Kinerja Keluaran
Target
(TVK)
Realisasi
(RVK)IKK
Target
(TKK)
Realisasi
(RKK)
Keluaran 1 (0rang) 50 45 IKK ke 1 5 3
IKK ke 2 10 7
Keluaran 2 (Laporan) 3 3 IKK ke 1 3 3
IKK ke 2 6 3
IKK ke 3 5 5
Keluaran 3 (Sistem) 1 1 IKK ke 1 4 2
IKK ke 2 3 1
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(6/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 39
Contoh (lanjutan)
Selama masa transisi (2 tahun), pengukuran pencapaian keluaran hanya diperolehdengan cara merata-ratakan perbandingan realisasi volume output dan targetvolume output seperti contoh berikut:
Setelah masa transisi, pengukuran pencapaian keluaran diperoleh dengan rumussebagai berikut
n
TVK
RVKn
i
%100i ke
i ke
PK 1
3
%1001
1
3
3
50
45
96,67%
n
m
TKKi
RKKi
TVK
RVKn
i
m
j
1
1%100
j ke
j ke
i ke
i ke
PK
%17,613
%1003
1
4
2
1
1
3
3
5
5
6
3
3
3
10
7
5
3
50
45
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(7/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 40
Efisiensi
Keterangan :
Nilai Efisiensi
Keterangan :
Catatan : Rumus nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi bahwa nilai minimal yang di capai K/L dalamformula efisiensi sebesar -20% dan nilai maksimalnya sebesar 20%. Oleh karena itu, perlu dilakukantransformasi skala efisiensi agar diperoleh range nilai yang berkisar antara 0% sampai dengan 100%.
n
TVKPAK
RVKRAKn
i
1
%100i ke i/ ke
i ke i/ ke 1
E
PK : Pencapaian keluaran RVK : Realisasi volume keluaran
RAK : Realisasi anggaran per keluaran TVK : Target Volume keluaran
PAK : Pagu anggaran per keluaran n : Jumlah jenis keluaran
50
20%50NE
E
NE : Nilai efisiensi
E : Efisiensi
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(8/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 41
Contoh :
Pagu anggaran beserta realisasinya dari setiap keluaran yang ada pada suatueselon I adalah sebagai berikut :
Dari tabel di atas, pengukuran efisiensi sebagai berikut :
KELUARAN
Volume Anggaran
Target
(TVK)
Realisasi
(RVK)
Pagu
(PAK)
Realisasi
(RAK)
Keluaran 1 (0rang) 50 45 4.000.000.000 3.800.000.000
Keluaran 2 (Laporan) 3 3 1.000.000.000 975.000.000
Keluaran 3 (Sistem) 1 1 5.000.000.000 4.725.000.000
3
%50,5%50,2%56,5
0,81%
n
TVKPAK
RVKRAKn
i
1
%100i ke i/ ke
i ke i/ ke 1
E
3
%1001/0000.000.000.5
1/000.000.725.41%100
3/0000.000.000.1
3/000.000.9751%100
50/0000.000.000.4
45/000.000.800.31
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(9/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 42
Contoh (lanjutan)
Nilai efisiensi dari suatu eselon I tersebut yaitu ;
52,02%
50
20%50NE
E
50
20
%81,0%50
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(10/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 43
Aspek Manfaat (Capaian Hasil)
Keterangan :
Contoh :
Suatu eselon I memiliki target hasil dari program sebagai berikut
Dengan formula pencapaian hasil diatas diperoleh :
nCH
n
i
%100i ke TKU
i ke RKU
1
CH : Capaian Hasil
RKU : Realisasi indikator kinerja utama
TKU : Target indikator kinerja utama
n : Jumlah indikator kinerja utama
IKU Target Realisasi
IKU ke 1 20% 14%
IKU ke 2 50% 40%
%752
%100%50
%40
%20
%14%100
i ke TKU
i ke RKU
1
nCH
n
i
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(11/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 44
Penilaian Aspek Evaluasi
NK = (I X WI) + (CH X WCH)
dengan
I = (P X WP) + (K X WK) + (PK X WPK) + (NE X WE)
Keterangan :
NK : Nilai kinerja
I : Nilai aspek implementasi
P : Penyerapan anggaran
K : Konsistensi antara perencanaan dan implementasi
PK : Pencapaian keluaran
NE : Nilai Efisiensi
CH : Capaian hasil
WI : Bobot aspek implementasi
WCH : Bobot capaian hasil
WP : Bobot penyerapan anggaran
WK : Bobot konsistensi antara perencanaan dan implementasi
WPK : Bobot pencapaian keluaran
WE : Bobot efisiensi
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(12/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 45
Penilaian Aspek Evaluasi (lanjutan)Bobot dari masing-masing aspek sebagai berikut:
Dari contoh-contoh sebelumnya, diperoleh nilai aspek implementasi sebagai berikut :
I = (P X WP) + (K X WK) + (PK X WPK) + (NE X WE)
I = (95,00% X 9,7%) + (44, 99% X 18,2%) + (96,67% X 43,5%) + (52,02% X 28,6%)
= 74,33%
Dan diperoleh nilai kinerja dari suatu eselon I sebagai berikut
NK = (I X WI) + (CH X WCH) = (74,33% X 33,3%) + (75,00% X 66,7%)
= 74,78%
Nilai Kinerja yang dihasilkan dari eselon I tersebut sebesar 74,78%, maka nilai kinerja ataspelaksanaan RKA-K/L eselon I tersebut termasuk kategori cukup.
1. Aspek Implementasi (WI) = 33,3 %, terdiri atas :
a) WP = 9,7 %
b) WK = 18,2 %
c) WPK = 43,5 %
d) WE = 28,6 %
2. Aspek Manfaat (WCH) = 66,7 %
PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA …(13/13)
Direktorat Jenderal Anggaran 46
LAMPIRAN IILAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA
ATAS PELAKSANAAN RKA-K/L
Direktorat Jenderal Anggaran
LAPORAN EVALUASI KINERJA ATAS PELAKSANAAN RKA-K/L TA ..(1)KEMENTERIAN/ LEMBAGA ... (2)
1. Kata Pengantar 2. Daftar isi3. Deskripsi Program
Berisi tinjauan mengenai tujuan dan sasaran program, termasuk penjelasan mengenai model logika informasi kinerja, yang berisi uraian mengenai hubungan antara permasalahan, hasil, keluaran, kegiatan dan masukan.
4. Identifikasi dan Keterlibatan Pemangku KepentinganBerisi penjelasan mengenai keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi
5. Persiapan EvaluasiBerisi penjelasan mengenai hal-hal apa yang akan dilakukan dalam prosesevaluasi, termasuk penyusunan desain pengumpulan data
6. Pengumpulan DataBerisi penjelasan mengenai jenis data yang dibutuhkan dan mekanisme pengumpulannya.
Catatan :(1) Diisi tahun anggaran pelaksanaan RKA-K/L yang dievaluasi(2) Diisi Nama Kementerian/ Lembaga yang dievaluasi
LAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA …(1/2)
Direktorat Jenderal Anggaran 48
7. Pengukuran dan PenilaianBerisi mekanisme pengukuran dan penilaian yang didukung format (3) beserta penjelasan mengenai perhitungan aspek-aspek tersebut.
8. Analisisa. Berisi penjelasan mengenai hasil pengukuran dan penilaian untuk setiap
aspekb. Perbandingan dan penjelasan antara hasil pengukuran dan penilaian
periode saat ini dengan periode sebelumnya.9. Keterbatasan dalam Proses Evaluasi
Memberikan informasi mengenai kendala dan keterbatasan dalam proses evaluasi.
10. Kesimpulan dan RekomendasiKesimpulan dan rekomendasi untuk perbaikan lebih lanjut.
Catatan :(3) Angka hasil pengukuran dan informasi penilaian dapat didukung format hasil cetakan
aplikasi yang disediakan untuk kebutuhan evaluasi(4) Saat ini laporan dapat disusun dan dikirim melalui aplikasi monev kinerja
penganggaran.
LAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA …(2/2)
Direktorat Jenderal Anggaran 49
III. Panduan PengoperasianAplikasi Monev KinerjaPenganggaran
Direktorat Jenderal Anggaran
51
Terdiri dari 3 (tiga) layer, yaitu :
1. Layer satker, diperuntukkan bagi user di tingkat satker;
2. Layer eselon I, diperuntukkan bagi user di tingkat eselon Iatau penanggung jawab program;
3. Layer K/L, diperuntukkan bagi user di tingkat K/L.
APLIKASI MONEV KINERJA PENGANGGARAN
Direktorat Jenderal Anggaran 51
52Direktorat Jenderal Anggaran
1. LAYER SATUAN KERJA (SATKER)
53
Langkah 1:Buka browser dan masukkan alamat: monev.anggaran.kemenkeu.go.id, maka akan muncultampilan sebagai berikut:
LOGIN (AKSES KE APLIKASI) …(1/3)
Direktorat Jenderal Anggaran 53
54
)
Langkah 2 :Pilih tahun anggaran, kemudian muncul tampilan:
LOGIN (AKSES KE APLIKASI) …(2/3)
Direktorat Jenderal Anggaran 54
55
Langkah 3 : Masukkan username dan password Satker. Tampilan awal aplikasi adalah sebagai berikut:
LOGIN (AKSES KE APLIKASI) …(3/3)
Direktorat Jenderal Anggaran 55
56
Langkah 4:Klik menu Entri Data >> Entri Realisasi Output, selanjutnyaakan muncul Program dan Kegiatan yang terdapat pada satkerberkenaan seperti tampilan berikut:
PENGISIAN DATA PADA LAYER SATKER …(1/5)
Direktorat Jenderal Anggaran 56
57
Langkah 5:
Pilih kegiatan yang akan diisi capaian outputnya dengan meng-klik nama Kegiatan berkenaan
PENGISIAN DATA PADA LAYER SATKER …(2/5)
Direktorat Jenderal Anggaran 57
58
Langkah 6:
Pilih bulan yang akan dilakukan entry data
Langkah 7:
Isi target realisasi bulan ini (Rp), realisasi bulan ini (volume), progres bulan ini (%) dan penjelasan (keterangan, kendala, tindakan) volume realisasi output yang telah dicapai.
Langkah 8:
Klik tombol “Simpan”. Lakukan proses yang sama untukmengisi semua capaian output
Langkah 9 :
Selesai……………………………
PENGISIAN DATA PADA LAYER SATKER …(3/5)
Direktorat Jenderal Anggaran 58
59
Contoh Pengisian Realisasi Output1. Apabila suatu output telah selesai seluruhnya, isikan di kolom “Realisasi
(Volume)”. Misalnya : target 6 dan telah selesai 2, sedangkan sisanyabelum ada progres, maka isikan pada kolom dimaksud angka 2.
2. Apabila suatu output belum selesai namun realisasi anggaran sudah ada,maka isikan capaian progress-nya di kolom “Progres (%)”.Misalnya:Apabila target output 6 dan yang telah selesai 2, sementara yang lainnyabelum, misal : 2 output progresnya sudah mencapai 50%, 1 outputprogresnya sudah 80%, dan 1 output lainnya baru progres 10%, makaisikan pada kolom progres: [(2x100%)+(2x50%)+(1x80%)+(1x10%)]/6 =65%.
3. Isikan keterangan atau penjelasan apabila diperlukan di kolom“Keterangan”.Penjelasan yang diisi bisa berupa penjelasan terkait capaian outputdimaksud ataupun bisa pula berisi hambatan/kendala dan permasalahanlain yang ditemui terkait pencapaian output dimaksud.
PENGISIAN DATA PADA LAYER SATKER …(4/5)
Direktorat Jenderal Anggaran 59
60
PENGISIAN DATA PADA LAYER SATKER …(5/5)
1974.01 Rekomendasi Kebijakan Penganggaran Target Output : 6
(Rekomendasi)
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des
Rekomendasi 1 5 5 10 20 50 10 0 0 0 0 0 0 100
Rekomendasi 2 8 8 8 8 8 8 10 10 8 8 8 8 100
Rekomendasi 3 0 0 5 10 0 10 0 10 20 30 10 5 100
Rekomendasi 4 0 0 0 10 30 40 20 0 0 0 0 0 100
Rekomendasi 5 0 0 10 10 10 10 10 20 20 10 0 0 100
Rekomendasi 6 0 0 0 10 10 10 10 10 20 20 10 0 100
Jumlah 13 13 33 68 108 88 50 50 68 68 28 13
Progress 2.167 2.167 5.5 11.33 18 14.67 8.333 8.333 11.33 11.33 4.667 2.167 100
Output 1 1 1 1 2 6
Kegiatan.Output
OUTPUT/
KEGIATAN
BULANJumlah
Direktorat Jenderal Anggaran 60
61Direktorat Jenderal Anggaran
2. LAYER UNIT / ESELON I
62
)LOGIN (AKSES KE APLIKASI) …(1/3)
Direktorat Jenderal Anggaran 62
Langkah 1:Buka browser dan masukkan alamat: monev.anggaran.kemenkeu.go.id, maka akan muncultampilan sebagai berikut:
63
)
Langkah 2 :Pilih tahun anggaran, kemudian muncul tampilan:
LOGIN (AKSES KE APLIKASI) …(2/3)
Direktorat Jenderal Anggaran 63
64
Proses Pengesahan Atas Capaian OutputLangkah 3:a. Masukkan username dan password Unit/Eselon I.b. Klik menu Entri Data >> Entri Realisasi Output, selanjutnya akan muncul
Program dan Kegiatan yang terdapat pada eselon I berkenaan sepertitampilan berikut:
LOGIN (AKSES KE APLIKASI) …(3/3)
Direktorat Jenderal Anggaran 64
65
Proses Pengesahan Atas Capaian Output
Langkah 4:
Pilih opsi “Disahkan” atau “Tidak Disahkan”.
Apabila dipilih opsi “Disahkan”, maka satker tidak bisa lagi
mengubah data realisasi outputnya, sementara apabila dipilih
opsi “Tidak Disahkan”, maka satker bisa melakukan editing
atas capaian outputnya.
Langkah 5:
Klik Proses, maka proses pengesahan selesai.
PENGISIAN DATA PADA LAYER UNIT/ESELON I …(1/3)
Direktorat Jenderal Anggaran 65
66
Proses Pengisian Analisis & RekomendasiLangkah 6: Pastikan login pada layer eselon I, selanjutnya klik menu Entri Data >> Analisis & Rekomendasi.Langkah 7:Pilih program yang sesuai sampai muncul 5 (lima) pertanyaan
PENGISIAN DATA PADA LAYER UNIT/ESELON I …(2/3)
Direktorat Jenderal Anggaran 66
67
Proses Pengisian Analisis & Rekomendasi
Langkah 7:
Isilah informasi atas pertanyaan-pertanyaan tersebut secara singkat,
padat, dan jelas.
Langkah 8:
Klik “Kirim”.
Dengan melakukan pengisian pada menu “Analisis & Rekomendasi”
di atas, maka eselon I sudah dianggap menyampaikan laporan
sebagaimana dimaksud dalam PMK No. 249/PMK.02/2011 sehingga
tidak diperlukan lagi penyampaian laporan berbentuk fisik ke Ditjen
Anggaran, Kementerian Keuangan.
PENGISIAN DATA PADA LAYER UNIT/ESELON I …(3/3)
Direktorat Jenderal Anggaran 67
68Direktorat Jenderal Anggaran
3. LAYER KEMENTERIAN/LEMBAGA (K/L)
69
)LOGIN (AKSES KE APLIKASI) …(1/2)
Direktorat Jenderal Anggaran 69
Langkah 1:Buka browser dan masukkan alamat: monev.anggaran.depkeu.go.id, maka akan muncul tampilansebagai berikut:
70
)
Langkah 2 :Pilih tahun anggaran, kemudian muncul tampilan:
LOGIN (AKSES KE APLIKASI) …(2/2)
Direktorat Jenderal Anggaran 70
71
Proses Pengesahan Atas Capaian OutputLangkah 3:a. Masukkan username dan password K/Lb. Klik menu Entri Data
PENGISIAN DATA PADA LAYER K/L …(1/2)
Direktorat Jenderal Anggaran 71
72
Proses Pengesahan Atas Capaian Output
Langkah 4:
Pilih opsi “Disahkan” atau “Tidak Disahkan”.
Pada intinya sama dengan yang dilakukan oleh unit/eselon I
Langkah 5:
Klik Proses, maka proses pengesahan selesai.
Catatan :
Pada layer K/L sebagai alat monitoring terhadap layer dibawahnya, misalnya layer unit/eselon I dan layer Satker.
Selain fungsi pemantau, dapat juga download data dari aplikasidimaksud, untuk diolah sebagai bahan analisa lebih lanjut.
PENGISIAN DATA PADA LAYER K/L …(2/2)
Direktorat Jenderal Anggaran 72