modul unsur seni rupa

14
SENI RUPA A. Pengertian Seni Secara istilah, kata seni berasal dari bahasa sansekerta, yaitu sani yang artinya persembahan, pelayanan dan pemberian (I Gusti Bagus Sugriwa). Menurut bahasa Belanda, seni berasal dari kata genie yang dalam bahasa Latin disebut genius yang artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir. Dari perkembangan seni itulah, maka muncul beberapa pendapat tentang definisi seni, antara lain: 1. Seni sebagai keterampilan, artinya suatu keterampilan untuk membuat barang-barang atau mengerjakan sesuatu. 2. Seni sebagai kegiatan manusia, artinya suatu kegiatan atau aktifitas manusia dalam melahirkan karya seni. 3. Seni sebagai karya seni, artinya sesuatu yang meliputi setiap benda yang dibuat oleh manusia. 4. Seni sebagai seni indah (seni murni), artinya kegiatan yang menghasilkan karya indah. B. Pengertian Apresiasi Seni Apresiasi seni adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang dihormati dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan pada pembuatnya. Apresiasi dilihat dari sudut bahasa berasal dari bahasa Inggris dari kata appreciation, yang berarti menentukan atau menunjukkan nilai, atau menilai, melihat bobot karya, menikmati, kemudian menyadari kepekaan rasa dan menghayati. Secara umum, apresiasi dapat diartikan sebagai kesadaran menilai lewat penghayatan suatu karya seni. C. Proses Apresiasi Seni Proses apresiasi seni terbentuk dari dua kemungkinan.

Upload: ainun-najib-an-nawawi

Post on 11-Aug-2015

241 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

mudul unsur-unsur seni rupa

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Unsur Seni Rupa

SENI RUPA

A. Pengertian Seni

Secara istilah, kata seni berasal dari bahasa sansekerta, yaitu sani yang artinya persembahan,

pelayanan dan pemberian (I Gusti Bagus Sugriwa). Menurut bahasa Belanda, seni berasal dari kata

genie yang dalam bahasa Latin disebut genius yang artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak

lahir.

Dari perkembangan seni itulah, maka muncul beberapa pendapat tentang definisi seni, antara lain:

1. Seni sebagai keterampilan, artinya suatu keterampilan untuk membuat barang-barang atau

mengerjakan sesuatu.

2. Seni sebagai kegiatan manusia, artinya suatu kegiatan atau aktifitas manusia dalam melahirkan

karya seni.

3. Seni sebagai karya seni, artinya sesuatu yang meliputi setiap benda yang dibuat oleh manusia.

4. Seni sebagai seni indah (seni murni), artinya kegiatan yang menghasilkan karya indah.

B. Pengertian Apresiasi Seni

Apresiasi seni adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang dihormati dan

penghargaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan pada pembuatnya. Apresiasi dilihat dari

sudut bahasa berasal dari bahasa Inggris dari kata appreciation, yang berarti menentukan atau

menunjukkan nilai, atau menilai, melihat bobot karya, menikmati, kemudian menyadari kepekaan rasa

dan menghayati. Secara umum, apresiasi dapat diartikan sebagai kesadaran menilai lewat penghayatan

suatu karya seni.

C. Proses Apresiasi Seni

Proses apresiasi seni terbentuk dari dua kemungkinan.

1. Apresiasi Afektif yang terjadi apabila pengamat seni cepat mengalami empati dan rasa puas.

Apresiasi afektif tidak mencakup hal-hal yang logis.

2. Apresiasi Kreatif, yaitu pengamat seni sadar dalam melakukan penghayatan dan penilaian serta

menggunakan aspek logika dalam menentukan nilai suatu karya seni.

Apresiasi afektif dapat digolongkan dengan kata lain orang-orang yang hanya dapat menikmati

karya secara langsung dengan kata baik, bagus, jelek dan sebagainya, tanpa didasarkan pada logika,

tidak dapat menjelaskan letak baik dan jeleknya suatu karya. Apresiasi kreatif dilakukan melalui proses

pengamatan, pemahaman, tanggapan, penilaian, sampai penghayatan pada sebuah karya seni.

Apresiasi kreatif melalui beberapa tahapan khusus, antara lain:

1. pengamatan objek karya seni,

2. aktivitas fisiologis (hubungan syaraf indra ke otak dan rasa),

Page 2: Modul Unsur Seni Rupa

3. aktivitas psikologis (terjadinya persepsi sampai evaluasi kemudian timbul interpretasi, imajinatif,

dan dorongan berbuat kreatif),

4. aktivitas penghayatan, dan

5. aktivitas penghargaan.

Dalam proses penciptaan karya seni, seorang seniman atau kreator seni sangat memperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

1. Konsep atau gagasan

a. ide datang lebih awal

b. ide datang setelah melihat media

2. Teknik, adalah cara yang digunakan dalam membuat karya.

3. Corak atau gaya setiap daerah memiliki bentuk yang berbeda dari ragam hias dan teknik

penyelesaian karya.

4. Keunikan atau ciri khusus yang dimiliki antardaerah dan bangsa berbeda-beda.

D. Jenis-Jenis Karya Seni Rupa

1. Berdasarkan Jenis Matra

a. Seni rupa dwi matra (dua dimensi), yaitu karya seni rupa berbentuk datar atau dua ukuran (panjang

dan lebar) yang hanya dapat dipandang dari arah depan saja, misalnya gambar atau lukisan.

b. Seni rupa trimatra (tiga dimensi), yaitu karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi,

dan volume yang dapat dipandang dari berbagai sisi atau arah pandang, misalnya seni patung,

keramik, dan seni bangun (arsitektur).

2. Berdasarkan Teknik Pembuatannya

a. Teknik handmade (buatan tangan)

b. Teknik masinal (buatan mesin)

c. Teknik komputer

3. Berdasarkan Alirannya

a. Naturalisme ialah corak atau aliran seni rupa yang sangat mengagumi dan mendewakan keindahan

alam (nature).

b. Realisme ialah corak atau aliran yang menggambarkan seni rupa sesuai dengan keadaan sebenarnya

atau kenyataan (real).

Page 3: Modul Unsur Seni Rupa

c. Surealisme ialah corak yang berusaha membebaskan diri dari kontrol kesadaran, menghendaki

kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan menuju pada realistis, namun masih dalam

hubungan yang aneh.

d. Ekspresionisme ialah aliran yang mengutamakan kesan selintas dari suatu objek yang dilukis, kesan

ini didapat dari bantuan sinar matahari yang merefleksi ke mata pelukis.

e. Abstraksionisme ialah seni yang berusaha mengambil objek yang berasal dari dunia batin, objek itu

bisa fantastik, imajinasi dan mungkin juga intuisi pelukis.

4. Berdasarkan Tujuan Pembuatannya

a. Karya seni murni diciptakan sebagai sarana atau media berekspresi, rekreasi, terapi, dan

komunikasi.

b. Karya seni terapan diciptakan untuk tujuan fungsional (memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis).

E. Seni Rupa Murni

Seni rupa murni dalam bahasa Inggris pure art atau fine art adalah cabang seni rupa yang

terlepas dari unsur-unsur praktis yang lebih mengkhususkan diri pada penciptaan karya seni

berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi. Tetapi dalam hal tertentu, karya seni rupa

murni dapat pula diperjualbelikan atau memiliki fungsi sebagai benda pajangan dalam sebuah ruangan.

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni

lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan

mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu.

Lukisan yang sering kita lihat merupakan hasil karya seni lukis murni yang berwujud dua

dimensi. Karya lukis tersebut biasanya dibuat di atas kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat

akrilik, atau bahan lainnya. Seni patung adalah cabang seni rupa murni yang berwujud tiga dimensi

(memiliki panjang, lebar, dan isi). Dalam seni patung sering digunakan bahan dari batu, logam, atau

bahan lain yang dapat menjadi wahana ekspresi si seniman. Seni grafis adalah cabang seni rupa murni

yang berwujud dua dimensi dan dikerjakan melalui teknik cetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik

sablon (cetak saring), cukil kayu (cetakan), esta (pengasaman pada bahan metal), dan lito (percetakan

dengan bahan batu litho). Seni keramik adalah cabang seni rupa murni berwujud tiga dimensi dengan

bahan utama lempung, kaolin, atau sejenis tanah lain yang pengerasannya dibakar dalam tungku. Seni

keramik modern tidak lagi terikat oleh bentuk putar tetapi dapat lebih bebas, baik berbentuk geometris

maupun organik (bebas).

Page 4: Modul Unsur Seni Rupa

F. Apresiasi Terhadap Keunikan Seni Rupa Terapan Nusantara

Karya seni rupa terapan yang terdapat di wilayah nusantara sangat banyak bentuk dan coraknya.

Demikian pula, cara pembuatannya sangat beragam. Ada yang dianyam, dibatik, dicor, atau ditenun.

Teknik pembuatan karya seni rupa terapan disesuaikan dengan bahan yang dipakai. Masyarakat

Indonesia memiliki naluri untuk menghias suatu benda. Hal ini terlihat pada benda-benda peninggalan

zaman prasejarah yang banyak memuat hiasan. Hiasan tersebut dibuat dengan cara diukir, yaitu

menoreh atau menggores pada bagian permukaan benda.

Corak karya seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia ada bermacam-macam. Keragaman

corak tersebut memberikan andil besar bagi dunia seni rupa di Indonesia karena keragaman tersebut

dapat memperkaya khasanah budaya Indonesia. Karya seni rupa terapan yang ada di Indonesia ada

yang bercorak dekoratif, realis, dan abstrak. Corak dekoratif yakni bentuk-bentuk yang ditampilkan

cenderung sebagai hiasan, contohnya motif kain batik ornamen-ornamen pada rumah adat. Corak realis

menggambarkan bentuk yang sesuai dengan kenyataan. Corak abstrak yaitu bentuk yang diciptakan

tidak mengacu pada bentuk alam dan merupakan hasil imajinasi atau khayalan penciptanya.

G. NIRMANA, Sebagai Dasar Seni Rupa

Sebelum kita membuat sebuah desain, sebaiknya kita mengetahui dan memahami tentang

Nirmana. Karena nirmana merupakan titik awal atau pelajaran yang harus dikuasai oleh seseorang yang

ingin belajar tentang desain sebelum mulai berkarya. Nirmana itu sendiri berasal dari kata nir yang

berarti tidak dan mana yang berarti ada, jadi nirmana kurang lebih berarti tidak ada apa apa, dan bisa

juga berarti absrak atau tidak bermakna, hanya bisa dirasakan saja. Ini bermakna sebagai unsur awal

perwujudan desain yang bermanfaat sebagai sarana komunikasi karakter karakter dasar, abstrak dan

wujud nyata.

Sebuah desain atau organisasi elemen terbentuk atas dasar prinsip-prinsip. Nirmana juga

merupakan suatu pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual , seperti titik, garis, warna,

ruang, dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat diartikan pula sebagai hasil

angan-angan dalam bentuk dwimatra atau trimatra yang mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut

juga sebagai ilmu tata rupa (seimbang, harmonis, irama).

Dalam nirmana mengajarkan unsur atau elemen yang ada pada suatu lukisan atau gambar serta

estetika seni dalam pengorganisasian unsur atau elemen agar menjadi sebuah karya seni yang bukan

saja bagus, tetapi juga bermakna sehingga menimbulkan suatu nilai keindahan. Keindahan merupakan

sebuah konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas tetapi dapat berkomunikasi dan

menyenangkan jika dilihat. Seni dan keindahan merupakan sebuah

satu kesatuan antara elemen-elemennya yang selaras, serasi dan seimbang.

H. Prinsip-Prinsip Seni Rupa

Kita harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip organisasi unsur atau prinsip-prinsip desain

yang meliputi :

Page 5: Modul Unsur Seni Rupa

a. Keseimbangan atau kesetimbangan (balance)

Sebuah karya seni harus memiliki keseimbangan, yaitu :

Keseimbangan Formal ( simetris )

Bersifat tenang, formal, statis

Keseimbangan Non Formal

Bersifat dinamis, hidup, tidak kaku

b. Kesatuan (unity)

Kesatuan merupakan adanya hubungan antar unsur-unsur rupa yang disusun dan tidak dapat

dipisah-pisahkan. Hubungan tersebut adalah hubungan kesamaan, hubungan kemiripan,

hubungan keselarasan dan hubungan kedekatan.

c. Irama (rhythim atau ritme)

Irama merupakan gerak perulanga/ gerak aliran yang ajeg, runtut, terus menerus, dan teratur.

Prinsip irama sesungguhnya merupakan hukum hubungan pengulangan unsur rupa, bentuk,

ukuran, arah.

Ada 3 kemungkinan hubungan pengulangan unsur – unsur rupa yang melahirkan jenis–jenis

irama, yaitu :

a. Repetisi/ Kesamaan : hasilnya monoton

b. Transisi/ Kemiripan : hasilnya harmonis

c. Oposisi/ Kontras : hasilnya kontras

d. Kontras (berbeda jauh)

e. Selaras atau serasi (harmoni)

Selaras atau serasi disebut juga perbandingan antara ukuran. Tujuan pokok untuk melatih

ketajaman rasa, agar selanjutnya dengan mudah kita dapat mengatakan apakah obyek/

benda dihadapi sudah serasi atau belum.

I. Unsur-unsur Seni Rupa

Unsur-unsur seni rupa yang pokok antara lain meliputi :

a. Titik

Titik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai

dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna

beda. Titik yang membesar disebut bintik.

Titik merupakan awal dari berbagai wujud. Titik adalah suatu unsur visual yang

wujudnya relative kecil. Pada umumnya titik bentuknya bundar sederhana tanpa

arah tetapi bisa saja bentuknya lain asalkan itu hasil dari sentuhan suatu alat.

Page 6: Modul Unsur Seni Rupa

Gb. titik

b. Garis

Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna,

tekstur, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah

tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti panjang, pendek, lurus, tipis,

vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah.

Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-

kode tertentu.

Garis merupakan perpanjangan dari kumpulan titik titik yang membuat suatu

batasan bidang. Penekanan atau ukuran garis tersebut memberikan suatu nilai

kualitas. Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat

yang digunakan, serta bidang dasar tempat garis digoreskan.

Jenis-jenis garis dengan berbagai kualitas

Garis putus-putus

Garis dengan ketebalan berbeda

Garis tidak jelas dan berbulu

Garis sederhana bersih dan tegas (garis lurus)

Karakter garis

Garis Lengkung : lembut, mengalir, fleksibel, harmonis, kalem, feminim, tetapi

terasa malas, kabur, tak bertujuan.

Garis Lurus : kaku, tegas, kuat, kokoh, tegar, tidak kenal kompromi

Jadi, garis yang berasal dari suatu hasil goresan disebut garis nyata/ kaligrafi, sedangkan

garis yang berasal dari suatu batas limit suatu benda (garis semu atau maya), batas

ruang, batas warna, bentuk massa, rangkaian massa, dan lain lain itu disebut garis semu

atau maya.

Page 7: Modul Unsur Seni Rupa

Gb. garis

c. Bidang

Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari

hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan

permukaan, dan memiliki ukuran. Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang

segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.

Gb. Bidang

d. Bangun atau Bentuk

Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis

(form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata,

sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan

sebagainya. Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi dan bentuk tiga

dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut

kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segiempat, trapesium, dan lingkaran.

Sedang bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-

bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, silinder.

Page 8: Modul Unsur Seni Rupa

e. Ruang

Ruang dalam arti yang luas adalah seluruh keluasan, termasuk di dalamnya hawa udara.

Dalam pengertia yang sempit ruang dibedakan menjadi dua yaitu, ruang negatif dan

ruang positif. Ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi wujud bentuk, sedang

ruang positif adlah ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk.

f. Warna

Warna merupakan unsur terpenting dan paling dominan dalam sebuah penciptaan karya

desain. Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat pada suatu cahaya sempurna

(berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang dari cahaya

tersebut.warna biru mempunyai panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang

warna yang masih bisa ditangkap oleh mata manusia adalah antara 380-780 nanometer.

Berdasarkan jenis warna, warna dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1) Warna Primer, yaitu tiga warna pokok yaitu Merah, Biru, dan Kuning.

2) Warna Sekunder, yaitu perpaduan antara dua warna primer dan menghasilkan

warna ungu, jingga, hijau.

3) Warna Intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dan sekunder.

4) Warna Tersier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna

intermediate dan menghasilkan sebanyak 12 warna

5) Warna Kuartener, yaitu percampuran warna intermediate dengan warna tersier

dan menghasilkan sebanyak 24 warna.

Berdasarkan sifat warna, warna dapat dikelompokkan menjadi :

1) Hue

Hue adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna,

seperti merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, jingga, dan warna lainnya.

Perbedaan antara merah dengan biru, atau merah dengan kuning adalah

perbedaan dalam hue.

Page 9: Modul Unsur Seni Rupa

2) Value

Value adalah istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari

hue. Untuk mengubah value, misalnya dari merah normal ke merah muda dapat

dicapai dengan cara menambah putih atau mempercair warna tersebut hingga

memberi kesan terang. Dan untuk memberi kesan gelap misalnya merah tua

dapat dicapai dengan menambah hitam

3) Intensity

Intensity atau Chroma adalah istilah untuk menyatakan cerah atau suramnya

warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh

nampak sangat mencolok dan menimbulkan efek tegas, sedang warna-warna

yang intensitasnya rendah nampak lebih lembut.

Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warna dapat dibagi dalam tiga tipe

yakni

Warna Monokromatik adlah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam

urutan satu warna, misalnya urutan dari warna merah tua sampai ke

merah yang paling muda

Warna Komplementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam

kedudukan berhadap-hadapan, memiliki kekuatan berimbang, misalnya

kuning kontras ungu, biru kontras jingga, dan merah kontras hijau.

Warna Analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam

urutan beberapa warna misalnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau,

hijau kekuningan, dan kuning.

Warna mempunyai makna yang berbeda antara lain sebagai berikut :

1) Merah mempunyai makna Api, Panas, Marah, Bahaya, Aksi, Gagah, Berani,

Hidup, Riang, dan Dinamis.

2) Putih mempunyai makna Suci, Mati, Bersih, Tak Berdosa, dan Jujur.

3) Kuning mempunyai makna Matahari, Cerah, Sukacita, Terang, Iri, dan benci.

4) Kuning Emas mempunyai makna Masyhur, Agung, Luhur, dan Jaya.

5) Coklat mempunyai makna Stabil dan Kukuh.

6) Jingga mempunyai makna Masak, Bahagia, Senja, Riang, Masyhur, dan

Agung.

Page 10: Modul Unsur Seni Rupa

7) Biru mempunyai makna Tenang, Kenyataan, Damai, Kebenaran, Kesedihan,

dan Setia.

8) Hijau mempunyai makna Dingin, Sejuk, Tenang, Segar, Mentah,

Pertumbuhan, dan Harapan.

9) Merah muda mempunyai makna Romantis dan Ringan.

10) Ungu mempunyai makna Kekayaan, Berkabung, Bangsawan, Mewah,

Berduka cita, dan Mengandung Rahasia.

11) Hitam mempunyai makna Tragedi, Kematian, Duka, Kegelapan, Gaib,

Tegas, dan Dalam.

g. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu. Suatu

permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga

kasap atau licin dan lain-lain.

Ada dua macam tekstur yaitu :

Tekstur Nyata

Adalah tekstur fisik suatu benda secara nyata yang dikarenakan adanya

perbedaan permukaan suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda dengan

tekstur kapas, kain sutera berbeda dengan plastik, dan lain sebagainya.

Tekstur Semu

Adalah tekstur yang terlihat saja berbeda tetapi bila diraba sama saja.