modul sop kesehatan - batukarinfo.com penyusunan sop kese… · penyelenggara pelayanan kesehatan...
TRANSCRIPT
-
MODUL PENYUSUNANSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR - KESEHATAN
-
KOMPAK adalah kemitraan pemerintah Australia-IndonesiaDikelola oleh Abt Associates
Disusun oleh :Tim LANDASAN Fase II - KOMPAK
MODUL PENYUSUNANSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR - KESEHATAN
-
KOMPAK adalah kemitraan pemerintah Australia-IndonesiaDikelola oleh Abt Associates
Disusun oleh :Tim LANDASAN Fase II - KOMPAK
MODUL PENYUSUNANSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR - KESEHATAN
-
Modul ini berisi panduan untuk menyelenggarakan pelatihan penyusunan Strandar Operasional Prosedur (SOP) dalam pemberian layanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas). Ditujukan untuk lembaga atau individu yang hendak menggelar pelatihan penyusunan SOP, modul ini tersusun atas lima Bagian yang memuat pokok-pokok bahasan berbeda, yaitu:
Ÿ Pelayanan PublikŸ Pengertian dasar SOPŸ Penyusunan SOP Ÿ Penerapan SOP Ÿ Monitoring dan Evaluasi
Dengan muatan seperti di atas, modul ini diharapkan berguna untuk memberikan panduan bagi para pengguna untuk mengidentifikasi, menyusun, mendokumentasikan, mengembangkan, memonitor dan mengevaluasi SOP, sesuai dengan tugas dan fungsi aparatur pemerintah. Sebagai sebuah dokumen, SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktfitas organisasi atau pemberi layanan publik. Di sana dipaparkan bagaimana dan kapan sebuah aktifitas harus dilakukan, dimana dan dilakukan oleh siapa. Watak dokumen seperti ini membutuhkan partisipasi penuh seluruh unsur aparatur sebuah institusi pemerintah atau pemberi layanan dalam kegiatan penyusunan dan implementasi SOP memerlukan. Partisipasi penuh ini dibutuhkan karena para pegawai atau pemberi layanan merupakan pihak yang paling tahu kondisi di tempat kerja masing-masing dan akan langsung terkena dampak dari perubahan tersebut.
Maka kemampuan menyusun dan menerapkan SOP sangat dibutuhkan untuk mewujudkan upaya perbaikan tata laksana instansi pemerintah dan pemberi layanan publik. Dan pelayanan publik yang lebih baik adalah satu bagian penting dalam reformasi birokrasi. Karena itulah pelatihan penyusunan SOP mengemban peran penting dalam reformasi birokrasi.
Karena itu pula, modul ini dapat disebut sebagai bagian dari upaya menggerakkan reformasi birokrasi demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), khususnya dalam pemberian layanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas).
Harapan kami, modul ini akan memuluskan penyelenggaraan sebanyak mungkin pelatihan penyusunan SOP di berbagai tempat untuk melatih sebanyak mungkin staf atau
PENGANTAR
1 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 2
penyelenggara pelayanan kesehatan di Puskesmas atau badan-badan terkait. Dengan begitu, partisipasi penuh dalam penyusunan dan implementasi SOP, sebagaimana disinggung di atas, dapat segera terwujud.
Modul ini tentu saja tak lepas dari kekurangan. Tetapi sebagai sebuah dokumen hidup, modul ini senantiasa membuka pintu bagi masukan, koreksi, dan tambahan dari para pemerhati atau pihak - pihak terkait sehingga dokumen ini akan tumbuh menjadi buku petunjuk yang lebih lengkap dan efektif dalam menyelenggarakan pelatihan penyusunan SOP.
Akhirnya, kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun modul ini.
Tim Penyusun,
drg . Agnes AngŸdrg. Nurnaini Irias Tuti, MkesŸYulius Sarungu SKM, MkesŸSuswati S.Pt, MMŸJulia Christine Sagala, MPHŸ
-
Modul ini berisi panduan untuk menyelenggarakan pelatihan penyusunan Strandar Operasional Prosedur (SOP) dalam pemberian layanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas). Ditujukan untuk lembaga atau individu yang hendak menggelar pelatihan penyusunan SOP, modul ini tersusun atas lima Bagian yang memuat pokok-pokok bahasan berbeda, yaitu:
Ÿ Pelayanan PublikŸ Pengertian dasar SOPŸ Penyusunan SOP Ÿ Penerapan SOP Ÿ Monitoring dan Evaluasi
Dengan muatan seperti di atas, modul ini diharapkan berguna untuk memberikan panduan bagi para pengguna untuk mengidentifikasi, menyusun, mendokumentasikan, mengembangkan, memonitor dan mengevaluasi SOP, sesuai dengan tugas dan fungsi aparatur pemerintah. Sebagai sebuah dokumen, SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktfitas organisasi atau pemberi layanan publik. Di sana dipaparkan bagaimana dan kapan sebuah aktifitas harus dilakukan, dimana dan dilakukan oleh siapa. Watak dokumen seperti ini membutuhkan partisipasi penuh seluruh unsur aparatur sebuah institusi pemerintah atau pemberi layanan dalam kegiatan penyusunan dan implementasi SOP memerlukan. Partisipasi penuh ini dibutuhkan karena para pegawai atau pemberi layanan merupakan pihak yang paling tahu kondisi di tempat kerja masing-masing dan akan langsung terkena dampak dari perubahan tersebut.
Maka kemampuan menyusun dan menerapkan SOP sangat dibutuhkan untuk mewujudkan upaya perbaikan tata laksana instansi pemerintah dan pemberi layanan publik. Dan pelayanan publik yang lebih baik adalah satu bagian penting dalam reformasi birokrasi. Karena itulah pelatihan penyusunan SOP mengemban peran penting dalam reformasi birokrasi.
Karena itu pula, modul ini dapat disebut sebagai bagian dari upaya menggerakkan reformasi birokrasi demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), khususnya dalam pemberian layanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas).
Harapan kami, modul ini akan memuluskan penyelenggaraan sebanyak mungkin pelatihan penyusunan SOP di berbagai tempat untuk melatih sebanyak mungkin staf atau
PENGANTAR
1 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 2
penyelenggara pelayanan kesehatan di Puskesmas atau badan-badan terkait. Dengan begitu, partisipasi penuh dalam penyusunan dan implementasi SOP, sebagaimana disinggung di atas, dapat segera terwujud.
Modul ini tentu saja tak lepas dari kekurangan. Tetapi sebagai sebuah dokumen hidup, modul ini senantiasa membuka pintu bagi masukan, koreksi, dan tambahan dari para pemerhati atau pihak - pihak terkait sehingga dokumen ini akan tumbuh menjadi buku petunjuk yang lebih lengkap dan efektif dalam menyelenggarakan pelatihan penyusunan SOP.
Akhirnya, kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun modul ini.
Tim Penyusun,
drg . Agnes AngŸdrg. Nurnaini Irias Tuti, MkesŸYulius Sarungu SKM, MkesŸSuswati S.Pt, MMŸJulia Christine Sagala, MPHŸ
-
Sebagaimana lazimnya sebuah modul pelatihan, modul ini adalah teks hidup, sebuah dokumen yang terbuka dalam penggunaannya. Dengan begitu, para penggunanya, baik penyelenggara pelatihan, fasilitator atau trainer dapat memanfaatkan modul ini dengan luwes sesuai kebutuhan dan konteks ketika modul ini digunakan, terutama dalam hal durasi dan latar peserta pelatihan. Peserta bisa datang dari lokasi kerja yang berbeda sehingga membedakan tingkat pengetahuan tentang SOP. Atau boleh jadi, unit kerja di mana peserta bekerja tidak memungkinkan ia mengikuti pelatihan selama berhari-hari. Konteks yang berbeda ini membutuhkan keluwesan dalam merancang pelatihan yang efektif.
Di bawah ini beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan tatkala merancang pelatihan dengan memanfaatkan modul ini.
BAHAN BACAAN DAN LEMBAR KERJA Modul ini juga dilengkapi dengan Bahan Bacaan yang memaparkan pokok bahasan pada setiap bagian. Para fasilitator, pelatih atau penyelenggara pelatihan yang hendak menggunakan modul ini diharapkan mempelajari bahan-bahan bacaan tersebut sebelum merancang pelatihan. Mereka dapat menggunakan bahan-bahan itu sesuai kebutuhan dan kondisi pelatihan. Keterbukaan semacam ini dibuat untuk mengizinkan perbedaan konteks di mana pelatihan diadakan. Peserta pelatihan di satu tempat bisa mempunyai tingkat penguasaan atas SOP yang berbeda dengan peserta di pelatihan lain.
Selanjutnya, khusus pada Bagian 3 Penyusunan SOP, selain Bahan Bacaan 3, Bagian ini juga dilengkapi dengan Lembar Kerja (LK) dan soft file Microsoft Excel yang perlu diperbanyak dan dibagikan sebelum sesi dimulai agar dapat digunakan sebagai bahan praktik bagi peserta. BAHAN TAYANG Sebagaimana disebut di atas, masing-masing dari lima bagian modul ini dilengkapi dengan bahan bacaan sendiri. Para fasilitator atau pelatih yang hendak menggunakan modul ini diharapkan mengembangkan sendiri bahan tayang (Power Point atau bentuk lain) dari Bahan Bacaan tersebut. Mereka bisa menimbang tingkat kemampuan peserta, atau kondisi lain, ketika menyusun bahan tayang. Bisa saja sebagian peserta telah akrab dengan sebagian pokok bahasan dan tidak demikian di pokok bahasan lain. Bila memungkinkan, bahan bacaan tersebut juga diperbanyak untuk dibagikan kepada peserta sebagai rujukan sebelum atau selama pelatihan.
PETUNJUK RINGKAS PENGGUNAAN MODUL
SESI DAN DURASI Modul ini menerapkan keluwasan dalam hal merancang durasi setiap sesi pelatihan. Di kolom 'Waktu' pada sub-bagian 'Proses' memang telah diterakan durasi yang dibutuhkan masing-masing sesi, namun rentang waktu tersebut hanya berupa angka indikatif yang bisa berubah menurut keadaan khas yang diharapkan muncul selama pelatihan. Misalnya, peserta pada satu pelatihan bisa saja tidak punya waktu panjang untuk mengikuti pelatihan selama berhari-hari. Atau, pelatihan boleh jadi diadakan sebagai in-house training di unit pemberi layanan masing-masing, dan sebagainya. Para fasilitator atau pelatih diharapkan untuk menentukan jumlah sesi yang dibutuhkan oleh setiap bagian.
3 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 4
-
Sebagaimana lazimnya sebuah modul pelatihan, modul ini adalah teks hidup, sebuah dokumen yang terbuka dalam penggunaannya. Dengan begitu, para penggunanya, baik penyelenggara pelatihan, fasilitator atau trainer dapat memanfaatkan modul ini dengan luwes sesuai kebutuhan dan konteks ketika modul ini digunakan, terutama dalam hal durasi dan latar peserta pelatihan. Peserta bisa datang dari lokasi kerja yang berbeda sehingga membedakan tingkat pengetahuan tentang SOP. Atau boleh jadi, unit kerja di mana peserta bekerja tidak memungkinkan ia mengikuti pelatihan selama berhari-hari. Konteks yang berbeda ini membutuhkan keluwesan dalam merancang pelatihan yang efektif.
Di bawah ini beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan tatkala merancang pelatihan dengan memanfaatkan modul ini.
BAHAN BACAAN DAN LEMBAR KERJA Modul ini juga dilengkapi dengan Bahan Bacaan yang memaparkan pokok bahasan pada setiap bagian. Para fasilitator, pelatih atau penyelenggara pelatihan yang hendak menggunakan modul ini diharapkan mempelajari bahan-bahan bacaan tersebut sebelum merancang pelatihan. Mereka dapat menggunakan bahan-bahan itu sesuai kebutuhan dan kondisi pelatihan. Keterbukaan semacam ini dibuat untuk mengizinkan perbedaan konteks di mana pelatihan diadakan. Peserta pelatihan di satu tempat bisa mempunyai tingkat penguasaan atas SOP yang berbeda dengan peserta di pelatihan lain.
Selanjutnya, khusus pada Bagian 3 Penyusunan SOP, selain Bahan Bacaan 3, Bagian ini juga dilengkapi dengan Lembar Kerja (LK) dan soft file Microsoft Excel yang perlu diperbanyak dan dibagikan sebelum sesi dimulai agar dapat digunakan sebagai bahan praktik bagi peserta. BAHAN TAYANG Sebagaimana disebut di atas, masing-masing dari lima bagian modul ini dilengkapi dengan bahan bacaan sendiri. Para fasilitator atau pelatih yang hendak menggunakan modul ini diharapkan mengembangkan sendiri bahan tayang (Power Point atau bentuk lain) dari Bahan Bacaan tersebut. Mereka bisa menimbang tingkat kemampuan peserta, atau kondisi lain, ketika menyusun bahan tayang. Bisa saja sebagian peserta telah akrab dengan sebagian pokok bahasan dan tidak demikian di pokok bahasan lain. Bila memungkinkan, bahan bacaan tersebut juga diperbanyak untuk dibagikan kepada peserta sebagai rujukan sebelum atau selama pelatihan.
PETUNJUK RINGKAS PENGGUNAAN MODUL
SESI DAN DURASI Modul ini menerapkan keluwasan dalam hal merancang durasi setiap sesi pelatihan. Di kolom 'Waktu' pada sub-bagian 'Proses' memang telah diterakan durasi yang dibutuhkan masing-masing sesi, namun rentang waktu tersebut hanya berupa angka indikatif yang bisa berubah menurut keadaan khas yang diharapkan muncul selama pelatihan. Misalnya, peserta pada satu pelatihan bisa saja tidak punya waktu panjang untuk mengikuti pelatihan selama berhari-hari. Atau, pelatihan boleh jadi diadakan sebagai in-house training di unit pemberi layanan masing-masing, dan sebagainya. Para fasilitator atau pelatih diharapkan untuk menentukan jumlah sesi yang dibutuhkan oleh setiap bagian.
3 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 4
-
DAFTAR ISI
MODUL SOP KESEHATAN
BAHAN BACAAN MODUL PENYUSUNAN SOP KESEHATAN
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1 Pengantar3 Petunjuk Ringkas Penggunaan Modul5 Daftar Isi8 Bagian 1 PELAYANAN PUBLIK
10 Bagian 2 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)13 Bagian 3 PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR17 Lembar Kerja Bagian 3 25 Bagian 4 IMPLEMENTASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR28 Bagian 5 MONITORING DAN EVALUASI
5 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 6
33 Bagian 1 - PELAYANAN PUBLIK33 Alas Hukum Pelayanan Publik36 Bagian 2 – STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengertian SOP
Jenis-jenis Dokumen SOP
Fungsi dan Manfaat SOP
Peran SOP
3637414243 Bagian 3 – PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
43 Prinsip-Prinsip Penyusunan SOP
44 Tahapan Penyusunan SOP1. Persiapan Penyusunan SOP
2. Penilaian Kebutuhan SOP
3. Pengembangan SOP
4. Penerapan SOP dalam Manajemen
5. Monitoring dan Evaluasi Penerapan SOP
4547525858
60 Bagian 4 - IMPLEMENTASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
60 Penerapan Standar Operasional Prosedur
60 Perencanaan ImplementasiPemberitahuan
Distribusi dan Aksesibilitas
Pelatihan
Supervisi
61626263
64 Bagian 5 – MONITORING DAN EVALUASI
64 Konsep Monitoring dan Evaluasi
64 MonitoringEvaluasi
Tim Monitoring dan Evaluasi
Menentukan Tim Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Analisa dan Interpretasi Data Hasil Evaluasi
Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi
Penyusunan Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi
66676768707070
71 DAFTAR ISTILAH
74 FORMAT SOP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 LK – Fix
Gambar 2 Siklus Penyusunan SOP
Gambar 3 Rincian Tahapan Penyusunan SOP
Gambar 4 Tim Penyusun SOP
Gambar 5 Penjabaran SOP pada Level Satuan Kerja dalam Organisasi
Gambar 6 Tahapan Pengembangan SOP
24
44
45
46
5052
-
DAFTAR ISI
MODUL SOP KESEHATAN
BAHAN BACAAN MODUL PENYUSUNAN SOP KESEHATAN
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1 Pengantar3 Petunjuk Ringkas Penggunaan Modul5 Daftar Isi8 Bagian 1 PELAYANAN PUBLIK
10 Bagian 2 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)13 Bagian 3 PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR17 Lembar Kerja Bagian 3 25 Bagian 4 IMPLEMENTASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR28 Bagian 5 MONITORING DAN EVALUASI
5 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 6
33 Bagian 1 - PELAYANAN PUBLIK33 Alas Hukum Pelayanan Publik36 Bagian 2 – STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengertian SOP
Jenis-jenis Dokumen SOP
Fungsi dan Manfaat SOP
Peran SOP
3637414243 Bagian 3 – PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
43 Prinsip-Prinsip Penyusunan SOP
44 Tahapan Penyusunan SOP1. Persiapan Penyusunan SOP
2. Penilaian Kebutuhan SOP
3. Pengembangan SOP
4. Penerapan SOP dalam Manajemen
5. Monitoring dan Evaluasi Penerapan SOP
4547525858
60 Bagian 4 - IMPLEMENTASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
60 Penerapan Standar Operasional Prosedur
60 Perencanaan ImplementasiPemberitahuan
Distribusi dan Aksesibilitas
Pelatihan
Supervisi
61626263
64 Bagian 5 – MONITORING DAN EVALUASI
64 Konsep Monitoring dan Evaluasi
64 MonitoringEvaluasi
Tim Monitoring dan Evaluasi
Menentukan Tim Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Analisa dan Interpretasi Data Hasil Evaluasi
Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi
Penyusunan Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi
66676768707070
71 DAFTAR ISTILAH
74 FORMAT SOP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 LK – Fix
Gambar 2 Siklus Penyusunan SOP
Gambar 3 Rincian Tahapan Penyusunan SOP
Gambar 4 Tim Penyusun SOP
Gambar 5 Penjabaran SOP pada Level Satuan Kerja dalam Organisasi
Gambar 6 Tahapan Pengembangan SOP
24
44
45
46
5052
-
PELAYANAN PUBLIK
Pokok bahasanŸ Definisi pelayanan publikŸ Hak dan kewajiban penyelenggara pelayanan publikŸ Hak dan kewajiban penerima pelayanan publik
Tujuan Ÿ Memberi pemahaman tentang pelayanan publik dalam pemberian layanan
kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas)Ÿ Memahami pentingnya pelayanan publik yang baik di layanan dasarŸ Memahami hak dan kewajiban pemberi layanan publikŸ Memahami hak dan kewajiban penerima layanan publik
MetodeŸ Curah PendapatŸ Diskusi Kelompok & presentasiŸ Tanya-JawabŸ Penayangan Film
Alat Ÿ Kertas PlanoŸ SpidolŸ Alat pemutar filmŸ Proyektor
Bahan Ÿ Film Pelayanan PublikŸ Bahan tayang (power point)Ÿ Bahan Bacaan 1
Waktu80 menit
1
Bahan bacaan : hal. 33
7 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 8
DAFTAR TABEL
17 TABEL 1 LK – 1 Data Kegiatan
18 TABEL 2 LK – 1 Identifikasi Kegiatan
19 TABEL 3 LK – 1 Identifikasi Langkah
20 TABEL 4 LK – 2 Dokumen Dasar SOP
21 TABEL 5 LK – 3 Identitas SOP
TABEL 9 Penilaian Kebutuhan
TABEL 10 Daftar Kebutuhan Pengembangan SOP
TABEL 11 Identifikasi SOP Satuan Kerja
TABEL 12 Formulir Identifikasi SOP Berdasarkan Tugas dan Fungsi
TABEL 13 Monitoring Pelaksanaan SOP
TABEL 14 Evaluasi Penerapan SOP
TABEL 15 Check List Penentuan Jenis Tim Monitoring dan Evaluasi
TABEL 16 Simbol-Simbol yang Digunakan dalam Penyusunan SOP
23 TABEL 6 LK – 4
49 TABEL 7 Rencana Tindak Tim Penyusun SOP
49 TABEL 8 Identifikasi SOP pada setiap Level Satuan Kerja dan Jenis Tugas
50515456
656668
76
-
PELAYANAN PUBLIK
Pokok bahasanŸ Definisi pelayanan publikŸ Hak dan kewajiban penyelenggara pelayanan publikŸ Hak dan kewajiban penerima pelayanan publik
Tujuan Ÿ Memberi pemahaman tentang pelayanan publik dalam pemberian layanan
kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas)Ÿ Memahami pentingnya pelayanan publik yang baik di layanan dasarŸ Memahami hak dan kewajiban pemberi layanan publikŸ Memahami hak dan kewajiban penerima layanan publik
MetodeŸ Curah PendapatŸ Diskusi Kelompok & presentasiŸ Tanya-JawabŸ Penayangan Film
Alat Ÿ Kertas PlanoŸ SpidolŸ Alat pemutar filmŸ Proyektor
Bahan Ÿ Film Pelayanan PublikŸ Bahan tayang (power point)Ÿ Bahan Bacaan 1
Waktu80 menit
1
Bahan bacaan : hal. 33
7 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 8
DAFTAR TABEL
17 TABEL 1 LK – 1 Data Kegiatan
18 TABEL 2 LK – 1 Identifikasi Kegiatan
19 TABEL 3 LK – 1 Identifikasi Langkah
20 TABEL 4 LK – 2 Dokumen Dasar SOP
21 TABEL 5 LK – 3 Identitas SOP
TABEL 9 Penilaian Kebutuhan
TABEL 10 Daftar Kebutuhan Pengembangan SOP
TABEL 11 Identifikasi SOP Satuan Kerja
TABEL 12 Formulir Identifikasi SOP Berdasarkan Tugas dan Fungsi
TABEL 13 Monitoring Pelaksanaan SOP
TABEL 14 Evaluasi Penerapan SOP
TABEL 15 Check List Penentuan Jenis Tim Monitoring dan Evaluasi
TABEL 16 Simbol-Simbol yang Digunakan dalam Penyusunan SOP
23 TABEL 6 LK – 4
49 TABEL 7 Rencana Tindak Tim Penyusun SOP
49 TABEL 8 Identifikasi SOP pada setiap Level Satuan Kerja dan Jenis Tugas
50515456
656668
76
-
Pembukaan
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Memperkenalkan diri dan menyampaikan topik materi yang akan dibahas.
Menyampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan dibicarakan dengan menggunakan bahan tayang.
No Tahapan Metode Bahan
1. Uraian lisan
P R O S E S
Waktu
10 menit
Konsep Pelayanan Publik
Fasilitator memulai dengan menanyakan kepada peserta definisi pelayanan publik dan alasan harus memberikan pelayanan publik yang baik. Kemudian tanyakan kepada peserta lain sembari fasilitator membantu memandu serta mencatat poin-point penting.
2.
Curah pendapat
60 menit
10 menitPlano
Spidol besar
Fasilitator memutarkan film tentang pelayanan publik yang buruk dan menanyakan kepada peserta tanggapan peserta sehubungan dengan film yang diputarkan dan pelayanan publik.
Pemutaran film singkat 20 menit
LCD Alat pemutar film
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan paparan materi dengan menggunakan bahan tayang. Kaitkan dengan hasil diskusi agar peserta merasa dihargai. Setelah atau selama presentasi, fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
Uraian lisan
Tanya jawab30 menitBahan tayang
Rangkuman dan penutup
Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari dalam sesi.
Sampaikan bahwa dengan mempelajari materi ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pelayanan publik dan memberikan pelayanan publik yang baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan dapat menerapkannya di fasilitas kesehatan tingkat pertama masing-masing.
Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam.
3.
Curah pendapat
Uraian lisan10 menit
PlanoSpidol besar
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Pokok bahasanŸ Pengertian standar operasional prosedur (SOP)Ÿ Jenis dokumen SOPŸ Fungsi dan manfaat SOPŸ Peranan SOP
Tujuan Ÿ Memahami definisi SOPŸ Memahami jenis dokumen SOPŸ Memahami fungsi dan manfaat SOPŸ Memahami peranan SOP dalam memberikan pelayanan kesehatan
di fasilitas kesehatan tingkat pertama
MetodeŸ Curah pendapat Ÿ Uraian lisan Ÿ Tanya jawab
Alat Ÿ Kertas planoŸ Spidol besarŸ Proyektor
Bahan Ÿ Bahan tayang (Power Point)
Waktu140 menit
2
9 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 10
Bahan bacaan : hal. 36
-
Pembukaan
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Memperkenalkan diri dan menyampaikan topik materi yang akan dibahas.
Menyampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan dibicarakan dengan menggunakan bahan tayang.
No Tahapan Metode Bahan
1. Uraian lisan
P R O S E S
Waktu
10 menit
Konsep Pelayanan Publik
Fasilitator memulai dengan menanyakan kepada peserta definisi pelayanan publik dan alasan harus memberikan pelayanan publik yang baik. Kemudian tanyakan kepada peserta lain sembari fasilitator membantu memandu serta mencatat poin-point penting.
2.
Curah pendapat
60 menit
10 menitPlano
Spidol besar
Fasilitator memutarkan film tentang pelayanan publik yang buruk dan menanyakan kepada peserta tanggapan peserta sehubungan dengan film yang diputarkan dan pelayanan publik.
Pemutaran film singkat 20 menit
LCD Alat pemutar film
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan paparan materi dengan menggunakan bahan tayang. Kaitkan dengan hasil diskusi agar peserta merasa dihargai. Setelah atau selama presentasi, fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
Uraian lisan
Tanya jawab30 menitBahan tayang
Rangkuman dan penutup
Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari dalam sesi.
Sampaikan bahwa dengan mempelajari materi ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pelayanan publik dan memberikan pelayanan publik yang baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan dapat menerapkannya di fasilitas kesehatan tingkat pertama masing-masing.
Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam.
3.
Curah pendapat
Uraian lisan10 menit
PlanoSpidol besar
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Pokok bahasanŸ Pengertian standar operasional prosedur (SOP)Ÿ Jenis dokumen SOPŸ Fungsi dan manfaat SOPŸ Peranan SOP
Tujuan Ÿ Memahami definisi SOPŸ Memahami jenis dokumen SOPŸ Memahami fungsi dan manfaat SOPŸ Memahami peranan SOP dalam memberikan pelayanan kesehatan
di fasilitas kesehatan tingkat pertama
MetodeŸ Curah pendapat Ÿ Uraian lisan Ÿ Tanya jawab
Alat Ÿ Kertas planoŸ Spidol besarŸ Proyektor
Bahan Ÿ Bahan tayang (Power Point)
Waktu140 menit
2
9 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 10
Bahan bacaan : hal. 36
-
P R O S E S
Pembukaan
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Perkenalkan diri dan sampaikan topik materi yang akan dibahas.
Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran materi dan pokok bahasan yang akan dibahas dengan menggunakan bahan tayang.
No Tahapan Metode Bahan
1. Uraian lisan
Waktu
10 menit
Pembahasan
Fasilitator memulai dengan menanyakan kepada peserta yang merasa mengetahui definisi standar operasional prosedur (SOP), pernah membuat sendiri SOP dan mengetahui SOP berdasarkan Permenpan No 35 tahun 2012. Fasilitator memandu diskusi dengan singkat dan mencatat poin-poin penting.
Fasilitator meminta peserta melakukan curah pendapat dengan peserta untuk menggali pengetahuan peserta tentang SOP dan jenis dokumen SOP. Fasilitator memandu peserta dengan membacakan hasilnya.
2.
Curah pendapat
60 menit
10 menitSpidolPlano
Pemutaran film singkat 20 menit
LCD Alat pemutar film
Uraian lisan
Tanya jawab50 menitPower Point
Fungsi, Manfaat dan Peranan SOP
Fasilitator menggali pendapat/pengetahuan peserta tentang fungsi, manfaat dan peran SOP. Mintalah peserta menyampaikan contoh fungsi, manfaat dan peranannya dalam pelayanan kesehatan sehari-hari.
Tanyakan kepada peserta, bagaimana mereka membuat SOP dalam pelayanan sehari-hari.
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan paparan materi dengan menggunakan bahan tayang. Kaitkan dengan hasil diskusi kelompok agar merasa dihargai.
Setelah atau selama presentasi, fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
Fasilitator menyampaikan bahwa selanjutnya akan dibahas tentang fungsi, manfaat serta peran SOP dalam memberikan layanan kesehatan kepada warga di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
3.
Curah Pendapat 15 menitSpidolPlano
60 menit
Fasilitator memberikan materi tentang fungsi, manfaat dan peranan SOP dengan menggunakan bahan tayang. Berikan contoh atau minta peserta untuk memberikan contoh. Kaitkan juga dengan jawaban peserta agar peserta merasa dihargai.
No Tahapan Metode Bahan
Uraian lisan
Waktu
45 menit
Rangkuman dan penutup
Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari peserta dalam sesi.
Fasilitator menyampaikan bahwa dengan mempelajari materi ini, diharapkan memberikan bekal pengalaman belajar kepada peserta dalam memahami dokumen SOP serta fungsi, manfaat serta peranannya dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam.
4.
Curah PendapatUraian Lisan
10 menitSpidolPlano
Bahan tayang
11 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 12
-
P R O S E S
Pembukaan
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Perkenalkan diri dan sampaikan topik materi yang akan dibahas.
Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran materi dan pokok bahasan yang akan dibahas dengan menggunakan bahan tayang.
No Tahapan Metode Bahan
1. Uraian lisan
Waktu
10 menit
Pembahasan
Fasilitator memulai dengan menanyakan kepada peserta yang merasa mengetahui definisi standar operasional prosedur (SOP), pernah membuat sendiri SOP dan mengetahui SOP berdasarkan Permenpan No 35 tahun 2012. Fasilitator memandu diskusi dengan singkat dan mencatat poin-poin penting.
Fasilitator meminta peserta melakukan curah pendapat dengan peserta untuk menggali pengetahuan peserta tentang SOP dan jenis dokumen SOP. Fasilitator memandu peserta dengan membacakan hasilnya.
2.
Curah pendapat
60 menit
10 menitSpidolPlano
Pemutaran film singkat 20 menit
LCD Alat pemutar film
Uraian lisan
Tanya jawab50 menitPower Point
Fungsi, Manfaat dan Peranan SOP
Fasilitator menggali pendapat/pengetahuan peserta tentang fungsi, manfaat dan peran SOP. Mintalah peserta menyampaikan contoh fungsi, manfaat dan peranannya dalam pelayanan kesehatan sehari-hari.
Tanyakan kepada peserta, bagaimana mereka membuat SOP dalam pelayanan sehari-hari.
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan paparan materi dengan menggunakan bahan tayang. Kaitkan dengan hasil diskusi kelompok agar merasa dihargai.
Setelah atau selama presentasi, fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
Fasilitator menyampaikan bahwa selanjutnya akan dibahas tentang fungsi, manfaat serta peran SOP dalam memberikan layanan kesehatan kepada warga di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
3.
Curah Pendapat 15 menitSpidolPlano
60 menit
Fasilitator memberikan materi tentang fungsi, manfaat dan peranan SOP dengan menggunakan bahan tayang. Berikan contoh atau minta peserta untuk memberikan contoh. Kaitkan juga dengan jawaban peserta agar peserta merasa dihargai.
No Tahapan Metode Bahan
Uraian lisan
Waktu
45 menit
Rangkuman dan penutup
Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari peserta dalam sesi.
Fasilitator menyampaikan bahwa dengan mempelajari materi ini, diharapkan memberikan bekal pengalaman belajar kepada peserta dalam memahami dokumen SOP serta fungsi, manfaat serta peranannya dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam.
4.
Curah PendapatUraian Lisan
10 menitSpidolPlano
Bahan tayang
11 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 12
-
Pembukaan
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat, perrkenalkan diri. Sampaikan topik materi yang akan di bahas
Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran materi dan pokok bahasan yang akan dibahas dengan menggunakan bahan tayang
No Tahapan Metode Bahan
1. Uraian lisan
P R O S E S
Waktu
10 menit
Prinsip dan Format Penyusunan SOP
Fasilitator menanyakan kepada peserta tentang prinsip penyusunan SOP yang mereka ketahui. Fasilitator memandu diskusi singkat dan mencatat poin-poin penting.
Fasilitator menanyakan kepada peserta sehubungan dengan format penyusunan SOP yang mereka ketahui. Fasilitator memandu diskusi singkat dan mencatat poin-poin penting.
Fasilitator menuliskan poin-poin penting tersebut dan membacakan hasil dari curah pendapat tersebut.
2.
Curah pendapat
90 menit
15 menitSpidol besarPlano
Uraian lisan
Tanya jawab75 menitPower Point
Fasilitator menyampaikan materi tentang prinsip dan format penyusunan SOP dengan menggunakan bahan tayang, dan mengaitkan dengan hasil curah pendapat.
Setelah atau selama presentasi, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk sesi tanya jawab.
Fasilitator menyampaikan rangkuman singkat tentang hal-hal penting dari pokok bahasan.
3.
Curah Pendapat 15 menitSpidolPlano
60 menit
Power Point
Simbol-Simbol SOP
Fasilitator memulai dengan menanyakan kepada peserta, jenis dan jumlah simbol yang digunakan dalam penyusunan SOP.
Fasilitator memandu diskusi singkat dan mencatat poin-poin penting.
PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR3
Pokok bahasanŸ Prinsip-prinsip penyusunan SOPŸ Format penyusunan SOPŸ Simbol-simbol dalam SOPŸ Langkah-langkah penyusunan SOP
Tujuan Ÿ Memahami prinsip-prinsip dalam penyusunan SOPŸ Memahami tahapan penyusunan SOPŸ Memahami pengembangan SOPŸ Memahami langkah-langkah dalam penyusunan SOP, termasuk
penggunaan simbol-simbol.
MetodeŸ Uraian lisanŸ Curah pendapatŸ Tanya jawabŸ PraktikŸ Bermain peran
Alat Ÿ LCD ProyektorŸ PlanoŸ Spidol besar
Bahan Ÿ Bahan TayangŸ Bahan Bacaan 3 Ÿ Lembar Kerja (+ file excel)
Waktu510 menit
13 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 14
Bahan bacaan : hal. 43
-
Pembukaan
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat, perrkenalkan diri. Sampaikan topik materi yang akan di bahas
Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran materi dan pokok bahasan yang akan dibahas dengan menggunakan bahan tayang
No Tahapan Metode Bahan
1. Uraian lisan
P R O S E S
Waktu
10 menit
Prinsip dan Format Penyusunan SOP
Fasilitator menanyakan kepada peserta tentang prinsip penyusunan SOP yang mereka ketahui. Fasilitator memandu diskusi singkat dan mencatat poin-poin penting.
Fasilitator menanyakan kepada peserta sehubungan dengan format penyusunan SOP yang mereka ketahui. Fasilitator memandu diskusi singkat dan mencatat poin-poin penting.
Fasilitator menuliskan poin-poin penting tersebut dan membacakan hasil dari curah pendapat tersebut.
2.
Curah pendapat
90 menit
15 menitSpidol besarPlano
Uraian lisan
Tanya jawab75 menitPower Point
Fasilitator menyampaikan materi tentang prinsip dan format penyusunan SOP dengan menggunakan bahan tayang, dan mengaitkan dengan hasil curah pendapat.
Setelah atau selama presentasi, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk sesi tanya jawab.
Fasilitator menyampaikan rangkuman singkat tentang hal-hal penting dari pokok bahasan.
3.
Curah Pendapat 15 menitSpidolPlano
60 menit
Power Point
Simbol-Simbol SOP
Fasilitator memulai dengan menanyakan kepada peserta, jenis dan jumlah simbol yang digunakan dalam penyusunan SOP.
Fasilitator memandu diskusi singkat dan mencatat poin-poin penting.
PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR3
Pokok bahasanŸ Prinsip-prinsip penyusunan SOPŸ Format penyusunan SOPŸ Simbol-simbol dalam SOPŸ Langkah-langkah penyusunan SOP
Tujuan Ÿ Memahami prinsip-prinsip dalam penyusunan SOPŸ Memahami tahapan penyusunan SOPŸ Memahami pengembangan SOPŸ Memahami langkah-langkah dalam penyusunan SOP, termasuk
penggunaan simbol-simbol.
MetodeŸ Uraian lisanŸ Curah pendapatŸ Tanya jawabŸ PraktikŸ Bermain peran
Alat Ÿ LCD ProyektorŸ PlanoŸ Spidol besar
Bahan Ÿ Bahan TayangŸ Bahan Bacaan 3 Ÿ Lembar Kerja (+ file excel)
Waktu510 menit
13 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 14
Bahan bacaan : hal. 43
-
Fasilitator menyampaikan paparan materi tentang simbol-simbol yang dipergunakan dalam penyusunan SOP
Setelah seluruh atau selama presentasi, fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
Pada akhir sesi, fasilitator menyampaikan rangkuman singkat tentang hal-hal penting dari sub pokok yang telah dibahas.
No Tahapan Metode Bahan
Uraian lisan
Waktu
Langkah-Langkah Penyusunan SOP
Fasilitator menggali pendapat/pengetahuan peserta tentang langkah-langkah dalam penyusunan SOP. Fasilitator menanyakan kepada peserta, apakah pernah menyusun SOP sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
4.
Curah pendapat
330 menit
15 menitSpidol besarPlano
Uraian lisan 90 menitBahan tayang
Power PointBahan bacaan 3
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan materi dengan menggunak an bahan tayang yang te lah dipersiapkan
Fasil itator menyampaikan kepada peser ta bahwa selanjutkan akan dilakukan praktik menyusun SOP masing-masing sesuai dengan Lembar Kerja (LK) dan kebutuhan masing-masing peserta.
Praktik 150 menitLembar Kerja (+file excel)
Fasilitator memandu peserta untuk menyusun SOP dimulai dari Lembar Kerja (LK 1) hingga lembar kerja final.
Bermain Peran 60 menit
Fasilitator meminta salah seorang peserta untuk bermain peran SOP yang telah disusun untuk membantu peserta lebih memahami pentingnya menyusun SOP sendiri sesuai kebutuhan.
Setelah atau selama presentasi, fasilitator memberi kesempatan peserta untuk tanya jawab.
Fasilitator memberitahukan peserta, langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan peserta setelah melakukan penyusunan SOP.
Pada akhir sesi, fasilitator menyampaikan rangkuman singkat tentang hal-hal penting dari sub pokok bahasan.
No Tahapan Metode Bahan
Uraian lisan
Waktu
Rangkuman dan penutup
Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari peserta dari sesi yang telah diikuti
Fasilitator menyampaikan kepada peser ta dengan mempelajari seluruh materi, diharapkan peserta memahami penyusunan standar operasional prosedur serta dapat menyusun SOP sendiri sesuai kebutuhan di fasilitas kesehatan tingkat pertama serta dapat menerapkannya di fasilitas kesehatan tingkat pertama masing-masing
Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam.
5.
Curah pendapat
Uraian lisan
20 menit
Spidol besarPlano
15 menit
15 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 16
-
Fasilitator menyampaikan paparan materi tentang simbol-simbol yang dipergunakan dalam penyusunan SOP
Setelah seluruh atau selama presentasi, fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
Pada akhir sesi, fasilitator menyampaikan rangkuman singkat tentang hal-hal penting dari sub pokok yang telah dibahas.
No Tahapan Metode Bahan
Uraian lisan
Waktu
Langkah-Langkah Penyusunan SOP
Fasilitator menggali pendapat/pengetahuan peserta tentang langkah-langkah dalam penyusunan SOP. Fasilitator menanyakan kepada peserta, apakah pernah menyusun SOP sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
4.
Curah pendapat
330 menit
15 menitSpidol besarPlano
Uraian lisan 90 menitBahan tayang
Power PointBahan bacaan 3
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan materi dengan menggunak an bahan tayang yang te lah dipersiapkan
Fasil itator menyampaikan kepada peser ta bahwa selanjutkan akan dilakukan praktik menyusun SOP masing-masing sesuai dengan Lembar Kerja (LK) dan kebutuhan masing-masing peserta.
Praktik 150 menitLembar Kerja (+file excel)
Fasilitator memandu peserta untuk menyusun SOP dimulai dari Lembar Kerja (LK 1) hingga lembar kerja final.
Bermain Peran 60 menit
Fasilitator meminta salah seorang peserta untuk bermain peran SOP yang telah disusun untuk membantu peserta lebih memahami pentingnya menyusun SOP sendiri sesuai kebutuhan.
Setelah atau selama presentasi, fasilitator memberi kesempatan peserta untuk tanya jawab.
Fasilitator memberitahukan peserta, langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan peserta setelah melakukan penyusunan SOP.
Pada akhir sesi, fasilitator menyampaikan rangkuman singkat tentang hal-hal penting dari sub pokok bahasan.
No Tahapan Metode Bahan
Uraian lisan
Waktu
Rangkuman dan penutup
Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari peserta dari sesi yang telah diikuti
Fasilitator menyampaikan kepada peser ta dengan mempelajari seluruh materi, diharapkan peserta memahami penyusunan standar operasional prosedur serta dapat menyusun SOP sendiri sesuai kebutuhan di fasilitas kesehatan tingkat pertama serta dapat menerapkannya di fasilitas kesehatan tingkat pertama masing-masing
Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam.
5.
Curah pendapat
Uraian lisan
20 menit
Spidol besarPlano
15 menit
15 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 16
-
LEMBAR KERJA BAGIAN 3Langkah- Langkah Penyusunan SOP
Bukalah file excel dengan nama file LK SOP_templatea. Mulailah bekerja pada LK–1 (Identifikasi kegiatan)
Mulai bekerja di LK – 1 (Data kegiatan, A)
TABEL 1 LK – 1 Data Kegiatan
Judul SOPIsi judul SOP berdasarkan keluaran apa yang diinginkan dari langkah-langkah SOP yang disusun (mis: SOP Pendaftaran pasien di loket pendaftaran, keluaran yang diharapkan adalah pasien terdaftar di Puskesmas). Perlu diperhatikan dalam merumuskan judul SOP adalah aspek dari SOP tersebut serta output/keluaran dari SOP tersebut. Perumusan judul SOP merupakan gabungan dari keluaran, dan dapat ditambahkan keterangan.
Jenis kegiatanPada kolom jenis kegiatan diisi dengan kegiatan SOP yang termasuk dalam kegiatan pelayanan, kegiatan rutin, atau kegiatan penugasan.
Penanggungjawab produkUntuk kolom penanggungjawab produk, diisi dengan kepala Puskesmas (bukan nama kepala Puskemas). Kepala Puskesmas adalah orang yang mengetahui segala produk dan kegiatan yang dilakukan di Puskesmas baik kegiatan di dalam ataupun di luar gedung.
1
2
3
Penanggungjawab kegiatanUntuk kolom penanggungjawab kegiatan, diisi dengan penanggungjawab dari kegiatan SOP tersebut (contoh: kegiatan yang berhubungan dengan KIA berarti penanggung jawab kegiatan adalah penanggung jawab (PJ) KIA ataupun bidan koordinator (bikor), dan seterusnya).
Ruang lingkupDiisi dengan tempat di mana SOP akan diimplementasikan. Walaupun SOP ini akan diimplementasikan di Polindes, Poskesdes, Poskeskam, dan sebagainya; yang tetap ditulis dalam ruang lingkup ini ialah Puskesmas (tanpa ditulis nama Puskesmas bersangkutan), karena Polindes, Poskesdes, Poskeskam, dan sebagainya merupakan jaringan dari Puskesmas.
4
5
Mulai bekerja dengan LK – 1 (Identifikasi kegiatan, B)
TABEL 2 LK – 1 Identifikasi kegiatan
Judul kegiatanIsi judul kegiatan sama dengan judul SOP yang telah dituliskan dibagian atas, tanpa perlu menuliskan “SOP”.
Langkah awalPada kolom langkah awal diisi sama dengan kalimat pertama yang dituliskan pada langkah awal di bagian identifikasi langkah C.
Langkah utamaPada kolom langkah utama diisi sama dengan kalimat pertama yang dituliskan pada langkah utama di bagian idenfitikasi langkah C.
6
7
8
17 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 18
-
LEMBAR KERJA BAGIAN 3Langkah- Langkah Penyusunan SOP
Bukalah file excel dengan nama file LK SOP_templatea. Mulailah bekerja pada LK–1 (Identifikasi kegiatan)
Mulai bekerja di LK – 1 (Data kegiatan, A)
TABEL 1 LK – 1 Data Kegiatan
Judul SOPIsi judul SOP berdasarkan keluaran apa yang diinginkan dari langkah-langkah SOP yang disusun (mis: SOP Pendaftaran pasien di loket pendaftaran, keluaran yang diharapkan adalah pasien terdaftar di Puskesmas). Perlu diperhatikan dalam merumuskan judul SOP adalah aspek dari SOP tersebut serta output/keluaran dari SOP tersebut. Perumusan judul SOP merupakan gabungan dari keluaran, dan dapat ditambahkan keterangan.
Jenis kegiatanPada kolom jenis kegiatan diisi dengan kegiatan SOP yang termasuk dalam kegiatan pelayanan, kegiatan rutin, atau kegiatan penugasan.
Penanggungjawab produkUntuk kolom penanggungjawab produk, diisi dengan kepala Puskesmas (bukan nama kepala Puskemas). Kepala Puskesmas adalah orang yang mengetahui segala produk dan kegiatan yang dilakukan di Puskesmas baik kegiatan di dalam ataupun di luar gedung.
1
2
3
Penanggungjawab kegiatanUntuk kolom penanggungjawab kegiatan, diisi dengan penanggungjawab dari kegiatan SOP tersebut (contoh: kegiatan yang berhubungan dengan KIA berarti penanggung jawab kegiatan adalah penanggung jawab (PJ) KIA ataupun bidan koordinator (bikor), dan seterusnya).
Ruang lingkupDiisi dengan tempat di mana SOP akan diimplementasikan. Walaupun SOP ini akan diimplementasikan di Polindes, Poskesdes, Poskeskam, dan sebagainya; yang tetap ditulis dalam ruang lingkup ini ialah Puskesmas (tanpa ditulis nama Puskesmas bersangkutan), karena Polindes, Poskesdes, Poskeskam, dan sebagainya merupakan jaringan dari Puskesmas.
4
5
Mulai bekerja dengan LK – 1 (Identifikasi kegiatan, B)
TABEL 2 LK – 1 Identifikasi kegiatan
Judul kegiatanIsi judul kegiatan sama dengan judul SOP yang telah dituliskan dibagian atas, tanpa perlu menuliskan “SOP”.
Langkah awalPada kolom langkah awal diisi sama dengan kalimat pertama yang dituliskan pada langkah awal di bagian identifikasi langkah C.
Langkah utamaPada kolom langkah utama diisi sama dengan kalimat pertama yang dituliskan pada langkah utama di bagian idenfitikasi langkah C.
6
7
8
17 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 18
-
Langkah akhirPada kolom langkah akhir diisi sama dengan kalimat pertama yang dituliskan pada langkah akhir di bagian identifikasi langkah C.
9
Mulai bekerja dengan LK–1 (Identifikasi langkah, C)
TABEL 3 LK – 1 Identifikasi Langkah
Sebelum masuk ke identifikasi langkah (C), tulislah semua langkah-langkah secara detail, sederhana dan secara sistematis dalam menyusun SOP.
Langkah awalDalam kolom ini, tuliskan langkah-langkah yang termasuk dalam langkah-langkah yang mengawali dari SOP. Boleh menambahkan kolom yang telah tersedia sesuai dengan kebutuhan.
Langkah utamaDalam kolom ini, tuliskan langkah-langkah yang termasuk dalam langkah-langkah utama dalam SOP. Boleh menambahkan kolom yang telah tersedia sesuai dengan kebutuhan
Langkah akhirDalam kolom ini, tuliskan langkah-langkah yang termasuk dalam langkah-langkah akhir dimana termasuk di dalam langkah akhir adalah pendokumentasian. Boleh menambahkan kolom yang telah tersedia sesuai dengan kebutuhan.
10
11
12
Mulai bekerja pada LK–2
TABEL 4 LK–2 Dokumen dasar SOP
Bekerja mulai dari kolom kegiatan yang ada di sebelah kiri
KegiatanŸIsilah kolom “kegiatan” dengan menggunakan kata kerja aktif diikuti dengan objek dan keterangan, berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ada di LK–1 (Identifikasi langkah, C). Penulisan kegiatan dimulai dari sisi kiri, tidak ada yang dimulai dari tengah/kanan matriks. Contoh penulisan kegiatan di dalam LK–2 sebagai berikut: memberikan salam kepada pasien, menanyakan kartu jaminan kesehatan/KTP, dan sebagainya).
PelaksanaŸIsilah kolom “pelaksana” dengan “aktor” yang melakukan setiap kegiatan tersebut. Pelaksana/aktor dituliskan secara urutan kegiatan dan bukan secara “hierarki” (contoh: apabila petugas pendaftaran merupakan orang yang pertama kali melakukan komunikasi/hubungan dengan orang lain maka yang ditulis dalam kolom pelaksana adalah petugas pendaftaran), tetapi berdasarkan sekuen/alur kegiatan. Pelaksana dapat lebih dari satu orang dan kolom dapat ditambahkan sesuai dengan jumlah pelaksana yang melakukan kegiatan dalam SOP tersebut. Pelaksana dipisahkan dari kegiatan.Di dalam LK–2, berilah tanda (P) pada kolom pelaksana dari setiap kegiatan tersebut. Prinsip dalam penulisan kolom pelaksana adalah “first come first write”
Mutu BakuŸMutu baku terdiri dari 3 kolom yaitu kelengkapan, waktu, dan output/keluaran. Diperbolehkan apabila ada kolom yang tidak terisi/kosong, di kolom kelengkapan maupun output/keluaran.
19 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 20
-
Langkah akhirPada kolom langkah akhir diisi sama dengan kalimat pertama yang dituliskan pada langkah akhir di bagian identifikasi langkah C.
9
Mulai bekerja dengan LK–1 (Identifikasi langkah, C)
TABEL 3 LK – 1 Identifikasi Langkah
Sebelum masuk ke identifikasi langkah (C), tulislah semua langkah-langkah secara detail, sederhana dan secara sistematis dalam menyusun SOP.
Langkah awalDalam kolom ini, tuliskan langkah-langkah yang termasuk dalam langkah-langkah yang mengawali dari SOP. Boleh menambahkan kolom yang telah tersedia sesuai dengan kebutuhan.
Langkah utamaDalam kolom ini, tuliskan langkah-langkah yang termasuk dalam langkah-langkah utama dalam SOP. Boleh menambahkan kolom yang telah tersedia sesuai dengan kebutuhan
Langkah akhirDalam kolom ini, tuliskan langkah-langkah yang termasuk dalam langkah-langkah akhir dimana termasuk di dalam langkah akhir adalah pendokumentasian. Boleh menambahkan kolom yang telah tersedia sesuai dengan kebutuhan.
10
11
12
Mulai bekerja pada LK–2
TABEL 4 LK–2 Dokumen dasar SOP
Bekerja mulai dari kolom kegiatan yang ada di sebelah kiri
KegiatanŸIsilah kolom “kegiatan” dengan menggunakan kata kerja aktif diikuti dengan objek dan keterangan, berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ada di LK–1 (Identifikasi langkah, C). Penulisan kegiatan dimulai dari sisi kiri, tidak ada yang dimulai dari tengah/kanan matriks. Contoh penulisan kegiatan di dalam LK–2 sebagai berikut: memberikan salam kepada pasien, menanyakan kartu jaminan kesehatan/KTP, dan sebagainya).
PelaksanaŸIsilah kolom “pelaksana” dengan “aktor” yang melakukan setiap kegiatan tersebut. Pelaksana/aktor dituliskan secara urutan kegiatan dan bukan secara “hierarki” (contoh: apabila petugas pendaftaran merupakan orang yang pertama kali melakukan komunikasi/hubungan dengan orang lain maka yang ditulis dalam kolom pelaksana adalah petugas pendaftaran), tetapi berdasarkan sekuen/alur kegiatan. Pelaksana dapat lebih dari satu orang dan kolom dapat ditambahkan sesuai dengan jumlah pelaksana yang melakukan kegiatan dalam SOP tersebut. Pelaksana dipisahkan dari kegiatan.Di dalam LK–2, berilah tanda (P) pada kolom pelaksana dari setiap kegiatan tersebut. Prinsip dalam penulisan kolom pelaksana adalah “first come first write”
Mutu BakuŸMutu baku terdiri dari 3 kolom yaitu kelengkapan, waktu, dan output/keluaran. Diperbolehkan apabila ada kolom yang tidak terisi/kosong, di kolom kelengkapan maupun output/keluaran.
19 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 20
-
KelengkapanØKolom kelengkapan diisi dengan bahan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan tersebut (contoh: formulir, lembar disposisi, data, laporan, dll.). Sedangkan barang-barang/perlengkapan (contoh: ATK, obat, dll) dituliskan dalam lembar identitas SOP, di kolom peralatan/perlengkapan.WaktuØKolom waktu diisi dengan lama waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing kegiatan dalam SOP tersebut, gunakan satuan waktu (contoh: menit, jam, hari, minggu, dan bulan). 8 jam = 1 hari, 5 hari = 1 mingguOutputØKolom output diisi dengan hasil langsung dari kegiatan tersebut (misalnya: draft surat, surat yang telah diparaf, laporan yang telah digandakan, dll)
KeteranganŸKolom keterangan diisi dengan penjelasan singkat mengenai hal-hal yang perlu diperjelas di dalam kegiatan (contoh : anggota tim kerja, SOP terkait, biaya yang diperlukan, persyarat, dll)
Mulai bekerja pada LK – 3
TABEL 5 LK–3 Identitas SOP
LK–3 merupakan identitas SOP, dimana terdiri dari:
Logo dan nama unit tempat SOP diberlakukanŸKolom ini diisi dengan logo instansi, nama instansi, satuan kerja, unit kerja serta alamat instansi di mana SOP ini akan diberlakukan.
Nomor SOPŸKolom ini diisi dengan nomor prosedur yang di-SOP-kan sesuai dengan tata naskah dinas atau berdasarkan kesepakatan di instansi tempat SOP diberlakukan.
Tanggal pembuatan SOPŸKolom ini diisi dengan tanggal SOP selesai dibuat.
Tanggal revisi SOPŸSOP dapat menjadi sasaran monitoring, kurang lebih 3–6 bulan setelah SOP diberlakukan. Kolom ini diisi dengan tanggal SOP direvisi atau ditinjau ulang. Apabila SOP direvisi, dokumen SOP yang direvisi tetap disimpan sebagai dokumentasi.
Tanggal efektif berlakunya SOPŸKolom ini diisi dengan tanggal berlakunya atau ditandatanganinya SOP.
Disahkan olehŸKolom ini diisi dengan nomenklatur jabatan, tandatangan kepala instansi tersebut, NIP serta cap/stempel.
Nama/Judul SOPŸKolom ini diisi dengan judul SOP.
Dasar hukum SOPŸKolom ini diisi dengan kebijakan/perundang-perundangan yang mendasari prosedur SOP, dimulai dari tingkat nasional hingga ke tingkat Puskesmas atau tempat SOP diberlakukan.
Keterkaitan dengan SOP lainŸKolom ini diisi dengan keterkaitan SOP ini dengan SOP lain, baik keterkaitan SOP sebelumnya maupun keterkaitan dengan SOP selanjutnya.
Peringatan ŸKolom ini menjelaskan kemungkinan yang terjadi apabila prosedur SOP ini dilaksanakan/tidak dilaksanakan dengan kalimat sebab-akibat (contoh: jika–maka, selambat-lambatnya, batas waktu, dll)
Kualifikasi pelaksanaŸKolom ini diisi dengan syarat kualifikasi pelaksana dalam melaksanakan kegiatan/prosedur dalam SOP.
Peralatan/perlengkapanŸKolom ini diisi dengan instrumen/peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan yang ada di dalam SOP (termasuk dokumen-dokumen yang mendukung dalam SOP).
Pencatatan dan pendataanŸKolom ini memuat hal yang perlu didata/dicatat dalam kegiatan yang ada di dalam SOP.
21 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 22
-
KelengkapanØKolom kelengkapan diisi dengan bahan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan tersebut (contoh: formulir, lembar disposisi, data, laporan, dll.). Sedangkan barang-barang/perlengkapan (contoh: ATK, obat, dll) dituliskan dalam lembar identitas SOP, di kolom peralatan/perlengkapan.WaktuØKolom waktu diisi dengan lama waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing kegiatan dalam SOP tersebut, gunakan satuan waktu (contoh: menit, jam, hari, minggu, dan bulan). 8 jam = 1 hari, 5 hari = 1 mingguOutputØKolom output diisi dengan hasil langsung dari kegiatan tersebut (misalnya: draft surat, surat yang telah diparaf, laporan yang telah digandakan, dll)
KeteranganŸKolom keterangan diisi dengan penjelasan singkat mengenai hal-hal yang perlu diperjelas di dalam kegiatan (contoh : anggota tim kerja, SOP terkait, biaya yang diperlukan, persyarat, dll)
Mulai bekerja pada LK – 3
TABEL 5 LK–3 Identitas SOP
LK–3 merupakan identitas SOP, dimana terdiri dari:
Logo dan nama unit tempat SOP diberlakukanŸKolom ini diisi dengan logo instansi, nama instansi, satuan kerja, unit kerja serta alamat instansi di mana SOP ini akan diberlakukan.
Nomor SOPŸKolom ini diisi dengan nomor prosedur yang di-SOP-kan sesuai dengan tata naskah dinas atau berdasarkan kesepakatan di instansi tempat SOP diberlakukan.
Tanggal pembuatan SOPŸKolom ini diisi dengan tanggal SOP selesai dibuat.
Tanggal revisi SOPŸSOP dapat menjadi sasaran monitoring, kurang lebih 3–6 bulan setelah SOP diberlakukan. Kolom ini diisi dengan tanggal SOP direvisi atau ditinjau ulang. Apabila SOP direvisi, dokumen SOP yang direvisi tetap disimpan sebagai dokumentasi.
Tanggal efektif berlakunya SOPŸKolom ini diisi dengan tanggal berlakunya atau ditandatanganinya SOP.
Disahkan olehŸKolom ini diisi dengan nomenklatur jabatan, tandatangan kepala instansi tersebut, NIP serta cap/stempel.
Nama/Judul SOPŸKolom ini diisi dengan judul SOP.
Dasar hukum SOPŸKolom ini diisi dengan kebijakan/perundang-perundangan yang mendasari prosedur SOP, dimulai dari tingkat nasional hingga ke tingkat Puskesmas atau tempat SOP diberlakukan.
Keterkaitan dengan SOP lainŸKolom ini diisi dengan keterkaitan SOP ini dengan SOP lain, baik keterkaitan SOP sebelumnya maupun keterkaitan dengan SOP selanjutnya.
Peringatan ŸKolom ini menjelaskan kemungkinan yang terjadi apabila prosedur SOP ini dilaksanakan/tidak dilaksanakan dengan kalimat sebab-akibat (contoh: jika–maka, selambat-lambatnya, batas waktu, dll)
Kualifikasi pelaksanaŸKolom ini diisi dengan syarat kualifikasi pelaksana dalam melaksanakan kegiatan/prosedur dalam SOP.
Peralatan/perlengkapanŸKolom ini diisi dengan instrumen/peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan yang ada di dalam SOP (termasuk dokumen-dokumen yang mendukung dalam SOP).
Pencatatan dan pendataanŸKolom ini memuat hal yang perlu didata/dicatat dalam kegiatan yang ada di dalam SOP.
21 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 22
-
b. Mulailah bekerja pada LK - fixLK fix merupakan lembar kerja SOP yang menggabungkan langkah-langkah kegiatan SOP dengan identitas SOP, atau dapat dikatakan bahwa LK fix merupakan LK terakhir dan final dari lembar kerja (LK) dalam penyusunan SOP LK inilah yang nantinya dipergunakan, didokumentasi dan ditempelkan di tempat kerja dimana SOP ini akan diberlakukan. LK fix dapat dilihat di bawah ini.
Mulai bekerja pada LK – 4
TABEL 6 LK – 4
Simbol membedakan LK–4 dengan LK–2. Dalam LK–4, penyusun SOP menyusun simbol sesuai dengan langkah kegiatan yang telah dibuat. Ada 5 simbol yang dipergunakan dalam menyusun SOP yaitu:
1). Kapsul (mengawali dan mengakhiri kegiatan)2). Tanda panah (menunjukkan arah kegiatan)3). Kotak (menunjukkan proses)4). Belah Ketupat (menunjukkan keputusan)5). Segi Lima (menunjukkan pindah halaman)
PUSKEMAS KHEMOON JAYA
Jl. Poros Tengah SP-V
Nomor SOP
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi / REVISI
Tanggal Efektif
Disahkan oleh
/ CO
KEPALA PUSKEMAS KHEMOON JAYA
dr Yusfin de HaanNIP 19770114 200801 2019
SOP PELAYANAN PEMERIKSAAN DI POLI UMUM
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
a. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
b. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
a. D-3 Kesehatanb. SPK dengan minimal 1 tahun pengalamanc. Mampu berkomunikasi efektif dengan masyarakat
Keterkaitan Peralatan / Perlengkapan
a. SOP Pelayanan pasien di ruang pemeriksaan dokter
b. SOP Pendaftaran pasien di loketc. SOP Pemeriksaan sampel di
laboratoriumd. SOP Pemberian obat kepada pasien
dewasa di apoteke. SOP Pelayanan di ruang tindakanf. SOP Pemberian obat kepada pasien
anak di apotek
a. Nomor antrian pasienb. Rekam medik pasienc. ATKd. Timbangane. Tensimeterf. Stetoskopg. Termometer / pengukur suhu
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
Apabila keadaan umum pasien lemah, pasien dibawa ke ruang tindakan
a. Buku registerb. Rekam medik pasien
KEGIATANNO
PELAKSANA MUTU BAKU
KETERANGANPasienPerawat KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
Memanggil pasien berdasarkan nomor antrian pendaftaran
Memasuki ruanga pemeriksaan di poli umum
Melakukan penimbangan berat dan tinggi badan
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien
Menanyakan keluhan pasien
Menuliskan hasil anamnesis pasien ke dalam rekam medik pasien
Mengarahkan pasien menunggu di ruang tunggu
Mengantar rekam medik pasien ke poli tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
No. Antrianpendaftaran
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
1 menit
1 menit
5 menit
5 menit
3 menit
2 menit
1 menit
2 menit
No. Antrianpendaftaran
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
GAMBAR 1 LK – Fix
23 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 24
-
b. Mulailah bekerja pada LK - fixLK fix merupakan lembar kerja SOP yang menggabungkan langkah-langkah kegiatan SOP dengan identitas SOP, atau dapat dikatakan bahwa LK fix merupakan LK terakhir dan final dari lembar kerja (LK) dalam penyusunan SOP LK inilah yang nantinya dipergunakan, didokumentasi dan ditempelkan di tempat kerja dimana SOP ini akan diberlakukan. LK fix dapat dilihat di bawah ini.
Mulai bekerja pada LK – 4
TABEL 6 LK – 4
Simbol membedakan LK–4 dengan LK–2. Dalam LK–4, penyusun SOP menyusun simbol sesuai dengan langkah kegiatan yang telah dibuat. Ada 5 simbol yang dipergunakan dalam menyusun SOP yaitu:
1). Kapsul (mengawali dan mengakhiri kegiatan)2). Tanda panah (menunjukkan arah kegiatan)3). Kotak (menunjukkan proses)4). Belah Ketupat (menunjukkan keputusan)5). Segi Lima (menunjukkan pindah halaman)
PUSKEMAS KHEMOON JAYA
Jl. Poros Tengah SP-V
Nomor SOP
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi / REVISI
Tanggal Efektif
Disahkan oleh
/ CO
KEPALA PUSKEMAS KHEMOON JAYA
dr Yusfin de HaanNIP 19770114 200801 2019
SOP PELAYANAN PEMERIKSAAN DI POLI UMUM
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
a. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
b. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
a. D-3 Kesehatanb. SPK dengan minimal 1 tahun pengalamanc. Mampu berkomunikasi efektif dengan masyarakat
Keterkaitan Peralatan / Perlengkapan
a. SOP Pelayanan pasien di ruang pemeriksaan dokter
b. SOP Pendaftaran pasien di loketc. SOP Pemeriksaan sampel di
laboratoriumd. SOP Pemberian obat kepada pasien
dewasa di apoteke. SOP Pelayanan di ruang tindakanf. SOP Pemberian obat kepada pasien
anak di apotek
a. Nomor antrian pasienb. Rekam medik pasienc. ATKd. Timbangane. Tensimeterf. Stetoskopg. Termometer / pengukur suhu
Peringatan Pencatatan dan Pendataan
Apabila keadaan umum pasien lemah, pasien dibawa ke ruang tindakan
a. Buku registerb. Rekam medik pasien
KEGIATANNO
PELAKSANA MUTU BAKU
KETERANGANPasienPerawat KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
Memanggil pasien berdasarkan nomor antrian pendaftaran
Memasuki ruanga pemeriksaan di poli umum
Melakukan penimbangan berat dan tinggi badan
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien
Menanyakan keluhan pasien
Menuliskan hasil anamnesis pasien ke dalam rekam medik pasien
Mengarahkan pasien menunggu di ruang tunggu
Mengantar rekam medik pasien ke poli tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
No. Antrianpendaftaran
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
1 menit
1 menit
5 menit
5 menit
3 menit
2 menit
1 menit
2 menit
No. Antrianpendaftaran
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
Rekam medikpasien
GAMBAR 1 LK – Fix
23 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 24
-
IMPLEMENTASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR4
Pokok bahasanŸ Perencanaan implementasiŸ PemberitahuanŸ Distribusi dan aksesibilitasŸ PelatihanŸ Supervisi
Tujuan Ÿ Memahami implementasi SOP di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Ÿ Memahami tahapan dalam implementasi SOP. Ÿ Merencanakan tahapan dalam impementasi SOP yang dapat
dilaksanakan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
MetodeŸ Uraian lisanŸ Curah PendapatŸ Tanya jawab
Alat Ÿ PlanoŸ Spido besar
Bahan Ÿ Bahan TayangŸ Bahan Bacaan 4
Waktu135 menit
Pembukaan
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta memperkenalkan diri. Sampaikan topik materi yang akan dibahas.
Menyampaikan tujuan pembelajaran materi dan pokok bahasan yang akan dibahas dengan menggunakan bahan tayang.
No Tahapan Metode Bahan
Uraian lisan
Waktu
Implementasi SOP
Fasilitator memulai dengan menanyakan kepada peserta siapa yang pernah terlibat dalam implementasi SOP, apa itu perenc anaan implementas i SOP, dan penger t ian 'pemberitahuan'. Fasilitator memandu diskusi singkat dan mencatat poin-poin penting.
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan paparan materi dengan menggunakan bahan tayang. Kaitkan dengan hasil diskusi kelompok.
Setelah seluruh presentasi selesai atau selama presentasi, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
2.
Curah pendapat
Uraian lisanTanya jawab
45 menit
Bahan tayangPlano
Spidol besar
Bahan tayang
1. 15 menit
Pembahasan pokok bahasan 2
Fasilitator memulai dengan meminta peserta melakukan curah pendapat untuk menggali pengetahuan peserta tentang distribusi dan aksesibilitas, pelatihan, dan supervisi berkaitan dengan implementasi SOP.
Fasilitator mencatat poin-poin penting.
3.
Curah pendapat
Uraian lisanTanya jawab
60 menit
Bahan tayangPlano
Spidol besar
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan materi dengan menggunakan bahan tayang.
Fasilitator mengkaitkan bahan tayang presentasi dengan poin-poin penting yang didapatkan dalam curah pendapat
Setelah seluruh presentasi selesai atau selama presentasi, fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk tanya jawab
Pada akhir sesi, fasilitator menyampaikan rangkuman singkat tentang hal-hal penting dari sub pokok bahasan tersebut.
15 menit
Uraian lisan Bahan tayang 15 menit
25 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 26
Bahan bacaan : hal. 60
-
IMPLEMENTASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR4
Pokok bahasanŸ Perencanaan implementasiŸ PemberitahuanŸ Distribusi dan aksesibilitasŸ PelatihanŸ Supervisi
Tujuan Ÿ Memahami implementasi SOP di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Ÿ Memahami tahapan dalam implementasi SOP. Ÿ Merencanakan tahapan dalam impementasi SOP yang dapat
dilaksanakan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
MetodeŸ Uraian lisanŸ Curah PendapatŸ Tanya jawab
Alat Ÿ PlanoŸ Spido besar
Bahan Ÿ Bahan TayangŸ Bahan Bacaan 4
Waktu135 menit
Pembukaan
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta memperkenalkan diri. Sampaikan topik materi yang akan dibahas.
Menyampaikan tujuan pembelajaran materi dan pokok bahasan yang akan dibahas dengan menggunakan bahan tayang.
No Tahapan Metode Bahan
Uraian lisan
Waktu
Implementasi SOP
Fasilitator memulai dengan menanyakan kepada peserta siapa yang pernah terlibat dalam implementasi SOP, apa itu perenc anaan implementas i SOP, dan penger t ian 'pemberitahuan'. Fasilitator memandu diskusi singkat dan mencatat poin-poin penting.
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan paparan materi dengan menggunakan bahan tayang. Kaitkan dengan hasil diskusi kelompok.
Setelah seluruh presentasi selesai atau selama presentasi, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
2.
Curah pendapat
Uraian lisanTanya jawab
45 menit
Bahan tayangPlano
Spidol besar
Bahan tayang
1. 15 menit
Pembahasan pokok bahasan 2
Fasilitator memulai dengan meminta peserta melakukan curah pendapat untuk menggali pengetahuan peserta tentang distribusi dan aksesibilitas, pelatihan, dan supervisi berkaitan dengan implementasi SOP.
Fasilitator mencatat poin-poin penting.
3.
Curah pendapat
Uraian lisanTanya jawab
60 menit
Bahan tayangPlano
Spidol besar
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan materi dengan menggunakan bahan tayang.
Fasilitator mengkaitkan bahan tayang presentasi dengan poin-poin penting yang didapatkan dalam curah pendapat
Setelah seluruh presentasi selesai atau selama presentasi, fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk tanya jawab
Pada akhir sesi, fasilitator menyampaikan rangkuman singkat tentang hal-hal penting dari sub pokok bahasan tersebut.
15 menit
Uraian lisan Bahan tayang 15 menit
25 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 26
Bahan bacaan : hal. 60
-
MONITORING DAN EVALUASI5
Pokok bahasanŸ Konsep monitoring evaluasiŸ Tim monitoring evaluasiŸ Pelaksanaan monitoring evaluasi Ÿ Penyusunan laporan
Tujuan Ÿ Memahami konsep monitoring evaluasi Ÿ Memahami fungsi tim monitoring evaluasiŸ Memahami pelaksanaan monitoring evaluasiŸ Memahami dan mampu menyusun laporan monitoring evaluasi
MetodeŸ Uraian lisan Ÿ Tanya jawabŸ Curah pendapatŸ Praktik
Alat Ÿ PlanoŸ Spido besar
Bahan Ÿ Bahan tayang (Power Point)Ÿ Contoh laporan monitoring evaluasi
Waktu190 menit
27 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 28
Bahan bacaan : hal. 65
Rangkuman dan penutup
Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari peserta
Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa dengan m e m p e l a j a r i m ate r i te r s e b u t d i h a ra p k a n d a p at meningkatkan pemahaman peserta tentang implementasi SOP serta dapat menerapkannya di fasilitas kesehatan tingkat pertama
Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam .
No Tahapan Metode Bahan
Curah PendapatUraian lisan
Waktu
PlanoSpidol besar
4. 15 menit
-
MONITORING DAN EVALUASI5
Pokok bahasanŸ Konsep monitoring evaluasiŸ Tim monitoring evaluasiŸ Pelaksanaan monitoring evaluasi Ÿ Penyusunan laporan
Tujuan Ÿ Memahami konsep monitoring evaluasi Ÿ Memahami fungsi tim monitoring evaluasiŸ Memahami pelaksanaan monitoring evaluasiŸ Memahami dan mampu menyusun laporan monitoring evaluasi
MetodeŸ Uraian lisan Ÿ Tanya jawabŸ Curah pendapatŸ Praktik
Alat Ÿ PlanoŸ Spido besar
Bahan Ÿ Bahan tayang (Power Point)Ÿ Contoh laporan monitoring evaluasi
Waktu190 menit
27 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 28
Bahan bacaan : hal. 65
Rangkuman dan penutup
Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari peserta
Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa dengan m e m p e l a j a r i m ate r i te r s e b u t d i h a ra p k a n d a p at meningkatkan pemahaman peserta tentang implementasi SOP serta dapat menerapkannya di fasilitas kesehatan tingkat pertama
Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam .
No Tahapan Metode Bahan
Curah PendapatUraian lisan
Waktu
PlanoSpidol besar
4. 15 menit
-
P R O S E S
Pembukaan
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta memperkenalkan diri.
Fasilitator menyampaikan topik materi yang akan dibahas.
Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran materi dan pokok bahasan yang akan dibahas dengan menggunakan bahan tayang.
No Tahapan Metode Bahan
1.
Uraian lisan
Waktu
15 menit
Konsep Monitoring Evaluasi
Fasilitator memulai dengan meminta peserta melakukan curah pendapat untuk menggali pengetahuan peserta tentang konsep monitoring evaluasi dan tim monitoring evaluasi SOP.
Fasilitator mencatat poin-poin penting dari curah pendapat tersebut.
2.
Curah pendapat
75 menit
15 menitSpidol besarPlano
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan paparan materi, dengan menggunakan bahan tayang.
Fasilitator menghubungkan materi presentasi dengan poin penting dari curah pendapat tersebut.
Setelah atau selama presentasi, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
Fasilitator menyampaikan rangkuman singkat tentang hal yang penting dari sesi tersebut.
Bahan tayang
Uraian LisanTanya Jawab 60 menitBahan tayang
Pelaksanaan dan Pelaporan Monitoring dan Evaluasi
Fasilitator menggali pendapat/ pengetahuan peserta tentang pelaksanaan monitoring evaluasi dan cara penyusunan laporan monitoring evaluasi.
Peserta menuliskan pendapat pada kertas flipchart/plano dan fasilitator mencatat poin-poin penting.
3.
Curah Pendapat 10 menitSpidol besarPlano
75 menit
Fasilitator menyampaikan penjelasan kepada peserta tentang pelaksanaan monitoring evaluasi dan cara penyusunan laporan monitoring evaluasi SOP dengan menggunakan bahan tayang.
No Tahapan Metode Bahan
Uraian lisan
Waktu
Power Point
Rangkuman dan penutup
Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari peserta dalam sesi ini.
Fasilitator menyampaikan bahwa dengan mempelajari materi ini, diharapkan memberikan bekal pengalaman belajar kepada peserta dalam memahami monitoring evaluasi SOP di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam.
4.
Curah Pendapat
10 menit
Spidol besarPlano
20 menit
Peserta diminta untuk membuat contoh laporan monitoring evaluasi SOP.
Praktik Bahan Bacaan 5 50 menit
Fasilitator menyampaikan kepada peserta tentang pentingnya melakukan monitoring evaluasi SOP di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Setelah atau selama presentasi fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
Uraian lisanTanya-jawab
10 menit
29 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 30
-
P R O S E S
Pembukaan
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta memperkenalkan diri.
Fasilitator menyampaikan topik materi yang akan dibahas.
Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran materi dan pokok bahasan yang akan dibahas dengan menggunakan bahan tayang.
No Tahapan Metode Bahan
1.
Uraian lisan
Waktu
15 menit
Konsep Monitoring Evaluasi
Fasilitator memulai dengan meminta peserta melakukan curah pendapat untuk menggali pengetahuan peserta tentang konsep monitoring evaluasi dan tim monitoring evaluasi SOP.
Fasilitator mencatat poin-poin penting dari curah pendapat tersebut.
2.
Curah pendapat
75 menit
15 menitSpidol besarPlano
Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan paparan materi, dengan menggunakan bahan tayang.
Fasilitator menghubungkan materi presentasi dengan poin penting dari curah pendapat tersebut.
Setelah atau selama presentasi, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
Fasilitator menyampaikan rangkuman singkat tentang hal yang penting dari sesi tersebut.
Bahan tayang
Uraian LisanTanya Jawab 60 menitBahan tayang
Pelaksanaan dan Pelaporan Monitoring dan Evaluasi
Fasilitator menggali pendapat/ pengetahuan peserta tentang pelaksanaan monitoring evaluasi dan cara penyusunan laporan monitoring evaluasi.
Peserta menuliskan pendapat pada kertas flipchart/plano dan fasilitator mencatat poin-poin penting.
3.
Curah Pendapat 10 menitSpidol besarPlano
75 menit
Fasilitator menyampaikan penjelasan kepada peserta tentang pelaksanaan monitoring evaluasi dan cara penyusunan laporan monitoring evaluasi SOP dengan menggunakan bahan tayang.
No Tahapan Metode Bahan
Uraian lisan
Waktu
Power Point
Rangkuman dan penutup
Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari peserta dalam sesi ini.
Fasilitator menyampaikan bahwa dengan mempelajari materi ini, diharapkan memberikan bekal pengalaman belajar kepada peserta dalam memahami monitoring evaluasi SOP di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam.
4.
Curah Pendapat
10 menit
Spidol besarPlano
20 menit
Peserta diminta untuk membuat contoh laporan monitoring evaluasi SOP.
Praktik Bahan Bacaan 5 50 menit
Fasilitator menyampaikan kepada peserta tentang pentingnya melakukan monitoring evaluasi SOP di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Setelah atau selama presentasi fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab.
Uraian lisanTanya-jawab
10 menit
29 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 30
-
BAHAN BACAAN MODUL PENYUSUNAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR - KESEHATAN
31 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 32
-
BAHAN BACAAN MODUL PENYUSUNAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR - KESEHATAN
31 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 32
-
persyaratan dengan produk pelayanan.f. Ekonomis. Pengenaan biaya pelayanan harus ditetapkan secara wajar dengan
memperhatikan nilai barang dan jasa pelayanan, kemampuan warga untuk membayar, dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
g. Keadilan dan pemerataan. Jangkauan pelayanan diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
h. Ketepatan waktu. Pelaksanaan pelayanan harus dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 (Pasal 4) menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan hal-hal dibawah ini:
a) Kepentingan umumb) Kepastian hukumc) Kesamaan hakd) Keseimbangan hak dan kewajibane) Keprofesionalanf) Partisipatifg) Persamaan perlakuan/tidak diskriminatifh) Keterbukaan I) Akuntabilitasj) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentank) Ketepatan waktul) Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan
UU yang sama (pasal 14 & 15) mengatur tentang hak dan kewajiban penyelenggara pelayanan publik. Hak penyelenggara pelayanan publik ialah:Ÿ Memberikan pelayanan tanpa dihambat pihak lain yang bukan tugasnyaŸ Melakukan kerjasamaŸ Mempunyai anggaran pembiayaan penyelenggaraan pelayanan publikŸ Melakukan pembelaan terhadap pengaduan dan tuntutan yang tidak sesuai dengan
kenyataan dalam penyelenggaraan pelayanan publikŸ Menolak permintaan pelayanan yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan
Kewajiban penyelenggara pelayanan publik adalah sebagai berikut:Ÿ Menyusun dan menetapkan standar pelayananŸ Menyusun, menetapkan, dan mempublikasikan maklumat pelayananŸ Menempatkan pelaksana yang kompetenŸ Menyediakan sarana, prasaran, dan/atau fasilitas pelayanan publik yang mendukung
terciptanya iklim pelayanan yang memadaiŸ Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas penyelenggaraan pelayanan
publikŸ Melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayananŸ Berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publikŸ Memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang diselenggarakan
Alas Hukum Pelayanan Publik
Pelayanan publik dalam UU No. 25 Tahun 2009 (pasal 1) adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan publik adalah kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah proses pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggaraan negara. Dalam hal ini, negara didirikan oleh publik (masyarakat) dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya, negara dalam hal ini pemerintah, harus dapat memenuhi kebutuhan publik, bukan kebutuhan individual, tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh warga.
Pemerintah melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara mengeluarkan kebijakan No. 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum yang dijadikan pedoman oleh setiap birokrasi publik dalam memberikan pelayanan kepada warga berdasarkan prinsip-prinsip pelayanan sebagai berikut:a. Kesederhanaan. Prosedur dan tata cara pelayanan perlu ditetapkan dan dilaksanakan
secara mudah, lancar, cepat, tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilakukan oleh warga yang membutuhkan layanan.
b. Kejelasan dan kepastian. Adanya kejelasan dan kepastian dalam hal prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan pelayanan baik teknis maupun administrator, unit kerja pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan, rincian biaya atau tarif pelayanan dan tata cara pembayaran dan jangka waktu penyelesaian pelayanan.
c. Keamanan. Adanya proses dan produk hasil pelayanan yang dapat memberikan keamanan, kenyamanan dan kepastian hukum bagi warga.
d. Keterbukaan. Prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan, unit kerja pejabat, penanggungjawab pemberi pelayanan, waktu penyelesaian, rincian biaya serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh warga, baik diminta maupun tidak diminta.
e. Efisiensi. Persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara
PELAYANAN PUBLIK1BAGIAN
33 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 34
-
persyaratan dengan produk pelayanan.f. Ekonomis. Pengenaan biaya pelayanan harus ditetapkan secara wajar dengan
memperhatikan nilai barang dan jasa pelayanan, kemampuan warga untuk membayar, dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
g. Keadilan dan pemerataan. Jangkauan pelayanan diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
h. Ketepatan waktu. Pelaksanaan pelayanan harus dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 (Pasal 4) menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan hal-hal dibawah ini:
a) Kepentingan umumb) Kepastian hukumc) Kesamaan hakd) Keseimbangan hak dan kewajibane) Keprofesionalanf) Partisipatifg) Persamaan perlakuan/tidak diskriminatifh) Keterbukaan I) Akuntabilitasj) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentank) Ketepatan waktul) Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan
UU yang sama (pasal 14 & 15) mengatur tentang hak dan kewajiban penyelenggara pelayanan publik. Hak penyelenggara pelayanan publik ialah:Ÿ Memberikan pelayanan tanpa dihambat pihak lain yang bukan tugasnyaŸ Melakukan kerjasamaŸ Mempunyai anggaran pembiayaan penyelenggaraan pelayanan publikŸ Melakukan pembelaan terhadap pengaduan dan tuntutan yang tidak sesuai dengan
kenyataan dalam penyelenggaraan pelayanan publikŸ Menolak permintaan pelayanan yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan
Kewajiban penyelenggara pelayanan publik adalah sebagai berikut:Ÿ Menyusun dan menetapkan standar pelayananŸ Menyusun, menetapkan, dan mempublikasikan maklumat pelayananŸ Menempatkan pelaksana yang kompetenŸ Menyediakan sarana, prasaran, dan/atau fasilitas pelayanan publik yang mendukung
terciptanya iklim pelayanan yang memadaiŸ Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas penyelenggaraan pelayanan
publikŸ Melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayananŸ Berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publikŸ Memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang diselenggarakan
Alas Hukum Pelayanan Publik
Pelayanan publik dalam UU No. 25 Tahun 2009 (pasal 1) adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan publik adalah kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah proses pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggaraan negara. Dalam hal ini, negara didirikan oleh publik (masyarakat) dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya, negara dalam hal ini pemerintah, harus dapat memenuhi kebutuhan publik, bukan kebutuhan individual, tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh warga.
Pemerintah melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara mengeluarkan kebijakan No. 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum yang dijadikan pedoman oleh setiap birokrasi publik dalam memberikan pelayanan kepada warga berdasarkan prinsip-prinsip pelayanan sebagai berikut:a. Kesederhanaan. Prosedur dan tata cara pelayanan perlu ditetapkan dan dilaksanakan
secara mudah, lancar, cepat, tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilakukan oleh warga yang membutuhkan layanan.
b. Kejelasan dan kepastian. Adanya kejelasan dan kepastian dalam hal prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan pelayanan baik teknis maupun administrator, unit kerja pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan, rincian biaya atau tarif pelayanan dan tata cara pembayaran dan jangka waktu penyelesaian pelayanan.
c. Keamanan. Adanya proses dan produk hasil pelayanan yang dapat memberikan keamanan, kenyamanan dan kepastian hukum bagi warga.
d. Keterbukaan. Prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan, unit kerja pejabat, penanggungjawab pemberi pelayanan, waktu penyelesaian, rincian biaya serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh warga, baik diminta maupun tidak diminta.
e. Efisiensi. Persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara
PELAYANAN PUBLIK1BAGIAN
33 Modul Penyusunan SOP Kesehatan Modul Penyusunan SOP Kesehatan 34
-
Ÿ Membantu masyarakat dalam memahami hak dan tanggungjawabnyaŸ Bertanggungjawab dalam pengelolaan organisasi penyelenggara pelayanan publikŸ Memberikan pertanggungjawaban sesuai dengan hukum yang berlaku apabila
mengundurkan diri atau melepaskan tanggungjawab atas posisi atau jabatanŸ Memenuhi panggilan atau mewakili organisasi untuk hadir atau melaksanakan perintah
suatu tindakan hukum atas permintaan pejabat yang berwenang dari lembaga negara atau instansi pemerintah yang berhak, berwenang, dan sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Hak dan kewajiban warga diatur dalam UU No. 25 Tahun 2009 (pasal 18 & 19), dimana hak warga adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui kebenaran isi standar pelayanan2) Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan3) Mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan 4) Mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan5) Memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memperbaiki pelayanan
apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan6) Memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan
yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan7) Mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau
tidak memperbaiki pelayanan kepada penyelenggara dan Ombudsman8) Mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan standar pelayanan
dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada pembina penyelenggara dan ombudsman
9) Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan
Sedangkan kewajiban warga dalam pelayan publik adalah sebagai berikut:1) Mematuhi dan memenuhi ketentuan sebagaimana dipersyaratka