modul praktikum keu-2011 jihadi

42
24 Praktikum Manajemen Keuangan II SERI MANAJEMEN SERI MANAJEMEN MODUL MANAJEMEN KEUANGAN II Penyusun : Tim Pengelola Laboratorium Manajemen

Upload: fathul-arifin

Post on 26-Oct-2015

155 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

praktikum keuangan

TRANSCRIPT

24

PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2010

Praktikum Manajemen Keuangan II

SERI MANAJEMENSERI MANAJEMEN

MODUL MANAJEMEN KEUANGAN II

Penyusun :

Tim PengelolaLaboratorium Manajemen

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur hanya kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu

yang bermanfaat, yang telah menganugerahkan akal pikiran dan hati nurani

kepada manusia. Atas ijin dan kehendak-Nya pula modul „MANAJEMEN

KEUANGAN II“ ini dapat terselesaikan, serta akan menjadi pegangan peserta

praktikum atau praktikan dan instrukutr pada pelaksanaan praktikum di

Laboratorium Manajemen.

Modul Manajemen Keuangan II ini didesain dalam bentuk studi kasus,

selanjutnya praktikan membuat laporan dan diprsentasikan. Materi dalam modul

ini adalah kasus-kasus yang berkaitan dengan Modal Kerja, Perencanaan dan

Peramalan Keuangann serta Tambahan Modal Usaha. Praktikum Manajemen

Keuangan II ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari

persoalan-persoalan yang muncul di perusahaan melalui analisis kasus. Dengan

menganalisis kasus tersebut, maka diharapkan praktikan akan terampil dalam

memecahkan dan mengambil keputusan berkaitan dengan Manajemen

Keuangan.

Modul ini merupakan hasil kerja bersama dosen konsentrasi Manajemen

Keuangan. Atas terselesaikannya modul ini kami sampaikan terima kasih

kepada Drs. M. Jihadi M.Si., selaku ketua konsentrasi bidang keuangan yang

telah memberikan ide dalam pembuatan modul ini, dan kepada Dra. Erna

Retna R. M.M., Drs. Warsono, M.M. yang telah menyempurnakan dan

mengkritisi modul ini, serta teman-teman anggota konsentrasi keuangan, yang

tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Tak lupa pula kami sampaikan terima kasih

kepada adik-adik partime dan volunteer di Lab. Manajemen : Andie Hakim S.E.,

Uswa Alhamid, Suci Fitriany Dewi, Siti Musdhalifah, Meidyansayah, dan

Hanif Handriansyah yang telah mendukung penyelesain modul ini.

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Kami sadar tidak ada satupun yang sempurna di muka bumi ini, oleh

karena itu kami mengharapkan saran dan masukkannya untuk perbaikan modul

selanjutnya. Akhirnya kami mengajak seluruh praktikan untuk menyiapkan diri

dengan mempelajari konsep teori tentang Modal Kerja, Perencanaan dan

Peramalan Keuangann serta Tambahan Modal Usaha maupun teori-teori lain yang

mendukung.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.Malang, 28 Februari 2010Ketua Lab. Manajemen

Dra. Sri Nastiti A, M.M

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

PETUNJUK TEHNISPELAKSANAAN PRATIKUM

Manajemen Keuangan II

Ketentuan Peserta

1. Praktikum Manajemen Keuangan II diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Manajemen Keuangan II

2. Peserta yang mengulang, diperlakukan sama dengan peserta regular, dan tidak harus menempuh lagi mata kuliah Manajemen Keuangan II

3. Peserta praktikum (praktikan) harus terdaftar, dengan melakukan pendaftaran di Laboratoium Manajemen FE-UMM

4. Peserta praktikum (praktikan) mengikuti seluruh rangkaian dan tata tertib selama pelaksanaan praktikum

Pelaksanaan Praktikum

1. Praktikum dilakukan sebanyak 4 (empat) kali petemuan yang didahului dengan satu (1) kali technical meeting dan 3 (tiga) kali pelaksanaan inti praktikum.

2. Waktu yang disediakan untuk praktikum pada masing-masing pertemuan adalah 2 (dua) jam.

3. Setiap praktikan berhak mendapatkan modul praktikum, yang diambil di Bagian Administrasi Labroatorium Manajemen.

4. Praktikan sebagaimana yang terdaftar, akan dikelompokkan dengan dipandu instruktur, termasuk dalam pembagian tugas kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang) atau menyesuaikan.

5. Pelaksanaan praktikum dipandu oleh seorang instuktur, yang bertindak sebagai fasilitator.

6. Praktikan diharuskan memahami konsep-konsep yang akan dibahas dalam praktikum. Pada praktikum ini, praktikan diharapkan telah memahami konsep dasar Manajemen Keuangan II, terutama materi modal kerja, peramalan keuangan, dan Modal Usaha, (lihat : buku Manajemen Kauangan II : J.Fred Weston & Thomas E.Copeland, serta buku-buku manajemen Keuangan lain sebagai penunjang praktikum). Sebelum pelaksanaan praktikum setiap peserta wajib mengisi lembar kerja secara individu maupun kelompok (mengumpulkan laporan hasil analisis max 5 lembar), serta membuat laporan untuk dipresentasikan dalam bentuk powerpoint.

Tujuan Praktikum Manajemen Keuangan II

Dengan dilaksanakannya praktikum Manajemen Keuangan II, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori manajemen keuangan dan sekaligus dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara nyata, sehingga mahasiswa mampu menganalisis kondisi dan kinerja perusahaan. Dengan mengetahui kondisi perusahaan, mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan mampu

24

Praktikum Manajemen Keuangan IImemberikan solusi yang terbaik bagi perusahaan terutama sesuai dengan masalah yang dihadapi dalam modul Manajemen keuangan II ini.

Metode Pengajaran

Metode pengajaran atau bentuk kegiatan praktikum yang akan dilakukan adalah membahas kasus-kasus keuangan khususnya manajemen keuangan II. Diharapkan mahasiswa mampu memahami kasus-kasus yang ada sehingga mampu menganalisa dan menyelesaikan permasalah yang dihadapi perusahaan.

Metode Pembelajaran

Adapun metode pembelajaran yang dilakukan di Laboratorium Manajemen untuk menyelesaikan kasus manajemen Keuangan II adalah dengan menggunakan sarana dan prasarana yang telah disediakan di Laboratorium Manajemen yaitu berupa LCD, slide dan spidol.

Evaluasi

Evaluasi praktikum dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai baik oleh para peserta secara individual maupun secara kelompok, oleh karena itu aspek yang dijadikan dasar evaluasi adalah tujuan pembelajaran itu sendiri. Adapun dalam pelaksanaan praktikum manajemen keuangan II dalam melakukan evaluasi didasarkan atas:1. Praktikan wajib hadir 4 kali pertemuan termasuk di dalamya technical

meeting2. Praktikan, sebelum masuk Lab. Manajemen harus sudah mengerjakan secara

manual dengan mengisi lembar kerja praktikum berdasarkan hasil diskusi kelompok baik secara individu maupun secara kelompok

3. Praktikan wajib mengisi buku lembar kerja di rumah dan dikumpulkan sebelum diskusi dimulai

4. Praktikan wajib mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelompok lain.

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

A. Pendahuluan

Manajemen modal kerja melibatkan pengelolaan terhadap aktiva lancar dan kewajiban lancar. Istilah modal kerja mempunyai dua konsep, yaitu modal kerja bersih dan modal kerja kotor. Modal kerja bersih (MKB) merupakan selisih antara kewajiban lancar (KL) dengan aktiva lancar (AL). Secara matematis, MKB = AL – KL. Konsep modal kerja kedua adalah modal kerja kotor, yang didefinisikan sebagai investasi perusahaan dalam aktiva lancar. Jadi, modal kerja kotor merupakan investasi perusahaan dalam semua komponen aktiva lancar.

Besarnya investasi perusahaan dalam aktiva lancar berpengaruh langsung terhadap profitabilitas dan likuiditas perusahaan. Profitabilitas dan likuiditas ini merupakan indikator kinerja keuangan yang penting bagi perusahaan, sehingga hampir seluruh keputusan keuangan yang dibuat selalu diarahkan pada kedua indikator ini sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan.

Antara profitabilitas dan likuiditas mempunyai hubungan yang dilematis. Perusahaan menginginkan profitabilitas dan likuiditas yang tinggi. Secara teoritis, jika profitabilitas yang dikehendaki perusahaan tinggi, maka likuiditasnya akan cenderung rendah. Sebaliknya, jika likuiditas yang dikehendaki tinggi, ada kecenderungan profitabilitas yang dihasilkan rendah. Dengan kondisi ini, pada umumnya pihak manajemen mengambil jalan tengah, dalam arti dengan besarnya investasi pada aktiva lancar tertentu, akan dapat dihasilkan suatu keseimbangan antara profitabilitas dan likuiditas.

Untuk mencapai tujuan investasi pada aktiva lancar yang dapat menyeimbangkan antara kepentingan profitabilitas dan likuiditas perusahaan diperlukan metode yang dapat digunakan untuk menentukan besarannya yang optimal. Investasi pada aktiva lancar yang terlalu besar akan menyebabkan profitabilitas rendah, karena dalam setiap penggunaan dana ada konsekuensi cost of funds (biaya modal), dengan aktiva lancar yang besar akan menghasilkan likuiditas yang tinggi, karena kemungkinan terjadinya kekurangan atas aktiva lancar dapat ditekan. Sebaliknya, jika investasi pada aktiva lancar terlalu kecil, profitabilitas yang dihasilkan tinggi, tetapi likuiditasnya rendah, sehingga risiko terjadinya kekurangan aktiva lancar akan semakin besar.

Salah satu metode optimasi penentuan besarnya nilai aktiva lancar adalah metode perputaran modal kerja. Analisis optimasi dengan metode perputaran modal kerja mendasarkan diri pada data historis, sehingga kondisi tahun mendatang diasumsikan sama/mirip dengan kondisi tahun sebelumnya. Pijakan utama untuk menentukan besarnya estimasi modal kerja tahun mendatang adalah hasil estimasi nilai penjualan tahun mendatang.

KASUS 1

ANALISIS OPTIMASI MODAL KERJA

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Metode ini didesain dengan menggunakan perputaran atas seluruh komponen aktiva lancar seperti kas, surat berharga, piutang dagang, dan persediaan. Berdasarkan hasil perhitungan perputaran atas komponen aktiva lancar, maka dapat dihitung besarnya perputaran modal kerja. Setelah estimasi nilai penjualan tahun mendatang ditentukan, dengan perputaran modal kerja yang sudah dihitung, maka nilai modal kerja optimal untuk tahun mendatang dapat ditentukan. Langkah selanjutnya, dengan nilai modal kerja optimal yang sudah ditemukan, dapat dihitung besarnya tambahan atau pengurangan terhadap saldo nilai aktiva lancar pada awal tahun berikutnya.

Secara ringkas, prosedur penerapan metode perputaran modal kerja dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Hitung perputaran kas dalam kali dan lama keterikatan dana pada kas dalam hari;

2. Hitung perputaran surat berharga (investasi jangka pendek) dalam kali dan lama keterikatan dana pada surat berharga dalam hari;

3. Hitung perputaran piutang usaha dan bukan usaha dalam kali dan lama keterikatan dana pada piutang dagang dalam hari;

4. Hitung perputaran persediaan dalam kali dan lama keterikatan dana pada persediaan dalam hari;

5. Hitung perputaran biaya dibayar di muka dalam kali dan lama keterikatan dana pada biaya dibayar di muka tersebut dalam hari;

6. Jumlahkan seluruh lama keterikatan dana dalam komponen aktiva lancar menjadi lama keterikatan modal kerja;

7. Hitung perputaran modal kerja secara keseluruhan;8. Estimasikan nilai penjualan tahun mendatang dengan metode tertentu;9. Bagi nilai estimasi penjualan tahun mendatang dengan perputaran modal

kerja secara keseluruhan, maka akan diperoleh nilai modal kerja optimal;10. Bandingkan nilai modal kerja optimal (MKO) dengan saldo aktiva lancar

awal tahun berikutnya (SAL). Jika SAL < MKO, maka tambahkan dana segar untuk menutup besarnya kekurangan modal kerja tersebut. Jika SAL > MKO, maka kurangi besarnya kelebihan dana yang tertanam dalam modal kerja (aktiva lancar) tersebut.

B. Gambaran Umum Modal Kerja Perusahaan

Perusahaan “XYZ” berkedudukan di Malang, adalah suatu badan usaha milik negara di bidang Pertambangan yang didirikan pada tahun 1988 berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, Dalam beroperasinya, perusahaan menggunakan modal kerja yang digunakan untuk investasi pada: kas dan bank, investasi jangka pendek, piutang dagang, persediaan, dan biaya dibayar di muka. Besarnya nilai komponen-komponen aktiva lancar ini mengindikasikan hasil keputusan investasi jangka pendek perusahaan. Besarnya nilai aktiva lancar PT “XYZ” , Tbk., pada tahun 2007 mencapai Rp. 7.068.457.230 juta, sedangkan tahun 2008 sebesar Rp.6.495.309.469 juta. Ini berarti selama tahun 2008, nilai aktiva lancar mengalami penurunan sebesar 8,108%.

Kas merupakan dana tunai yang ada di perusahaan dalam bentuk kas kecil dan rekening giro yang ada di bank. Setara kas meliputi deposito

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya. Pada tahun 2009, besarnya kas dan setara kas PT “XYZ” , Tbk., mencapai Rp3.932.926.569 juta dan tahun 2010 sebesar Rp.3.690.692.040 juta. Dibanding tahun 2009, pada tahun 2010 nilai kas dan setara kas PT “XYZ” , Tbk., mengalami penurunan sebesar 6,159%.

Piutang perusahaan PT “XYZ” , Tbk. meliputi piutang usaha dan piutang bukan usaha. Piutang usaha merupakan rekening yang muncul dari aktifitas penjualan produk perusahaan secara kredit, sedangkan piutang usaha muncul bukan karena adanya aktifitas operasi perusahaan. Penjualan kredit terutama diberikan kepada pelanggan besar (grosir). Piutang perusahaan PT “XYZ” , Tbk., pada tahun 2009 mencapai nilai sebesar Rp922.776.898 juta, sedangkan pada tahun 2010 mencapai sebesar Rp783.479.053 juta. Ini berarti selama tahun 2008, nilai piutang perusahaan mengalami penurunan sebesar 15,095%

Sebagai perusahaan manufaktur, persediaan PT “XYZ” , Tbk., meliputi persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi, dan persediaan bahan pendukung. Nilai persediaan bersih PT “XYZ” , Tbk. pada tahun 2009 sebesar Rp.1.587.994.434 juta dan untuk tahun 2010 mencapai nilai sebesar Rp 1.545.911.164 juta. Ini berarti selama operasi tahun 2010, nilai persediaan bersih mengalami peningkatan sebesar 2,65% dibandingkan operasi tahun 2009.

Biaya dibayar di muka meliputi uang muka dan jaminan, pajak dibayar di muka, dan biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya. Pada tahun 2007 jumlah ketiga komponen biaya dibayar di muka ini sebesar Rp. 14.645.738 juta, sedangkan pada tahun 2008 mencapai sebesar Rp. 21.828.448 juta. Dengan demikian selama tahun 2008 besarnya biaya di muka PT “XYZ” , Tbk. mengalami penurunan sebesar 49,04%.

Dalam analisis optimasi modal kerja diperlukan data penjualan tahun mendatang yang diestimasikan. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap nilai penjualan tahun mendatang, seperti kondisi ekonomi secara umum, pertumbuhan permintaan industri, dan sebagainya. Untuk menyederhanakan masalah estimasi nilai penjualan tahun 2009, dalam konteks ini menggunakan dasar tingkat pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Nilai penjualan PT “XYZ” , Tbk. selama 5 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2006 – 2010 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Nilai Penjualan PT “XYZ” , Tbk.Tahun 2006 – 2010

Tahun Nilai Penjualan (juta Rp)2006 2,858.5002007 3.251.2362008 5.629.4012009 112.008.2022010 3.576.551.921

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa sejak tahun 2006 hingga 2010 nilai penjualan PT “XYZ” , Tbk. selalu mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan penguasaan pangsa pasar dalam industrinya sebesar lebih dari 90%, kemungkinan kecenderungan peningkatan dalam nilai penjualan dalam tahun-tahun mendatang. Dengan data ini, nilai penjualan pada tahun 2011 yang diharapkan dapat ditentukan.

C. Analisis Optimasi Modal Kerja

Sasaran analisis optimasi modal kerja pada PT “XYZ” , Tbk. dalam konteks ini adalah untuk menentukan besarnya nilai modal kerja optimal pada tahun 2009. Untuk mempermudah analisis, pengerjaan kasus ini mendasarkan diri pada prosedur yang sudah didiskusikan pada seksi sebelumnya. Pengerjaan langkah 1 – 5 prosedur penerapan analisis optimasi modal kerja dapat diikuti pada Tabel 1.2.

Untuk menghitung perputaran komponen modal kerja (PKMK) dilakukan dengan rumus:

x = Komponen modal kerja (aktiva lancar) ke 1, 2, …, n. Keterikatan dana dalam komponen modal kerja (KKMK) dapat dihitung dengan rumus:

KKMKx = Jumlah hari dalam 1 tahun/ PKMKx. Untuk menyamakan persepsi, diasumsikan bahwa jumlah hari dalam 1 tahun = 360 hari.

Tabel 1.2 Perhitungan Perputaran dan Keterikatan Dana pada Komponen Modal Kerja PT “XYZ” , Tbk. Tahun 2008

Komponen Aktiva Lancar

Perhitungan PerputaranHasil Perhitungan

PerputaranKeterikatan

DanaKas dan Setara Kas

/

Investasi Jangka Pendek

/

Piutang/

Persediaan/

Biaya Dibayar di Muka

/

Aktiva Lancar/

-

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Lamanya keterikatan dana dalam seluruh komponen modal kerja (aktiva lancar): Lama keterikatan dana pada kas dan setara kas + Lama keterikatan dana pada investasi jangka pendek + Lama keterikatan dana pada piutang + Lama keterikatan dana pada persediaan + Lama keterikatan dana pada biaya dibayar di muka = ………............ hari.

Perputaran modal kerja = Jumlah hari dalam 1 tahun/ Lama keterikatan dana dalam modal kerja. Perputaran modal kerja = 360/ ........……. = …......…. kali.

Estimasi terhadap nilai penjualan pada tahun 2011 dapat dilakukan dengan model tingkat pertumbuhan penjualan tahun-tahun sebelumnya. Tingkat pertumbuhan penjualan pada tahun t (gt) = (Penjualant – Penjualant-1)/ Penjualant-1. Dari hasil perhitungan tingkat pertumbuhan tahunan, kemudian dihitung tingkat pertumbuhan rata-ratanya, yang nantinya akan digunakan untuk mengestimasi nilai penjualan tahun 2011

Hasil perhitungan tingkat pertumbuhan penjualan tahunan dari tahun 2006 - 2010 secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.3. Tingkat pertumbuhan penjualan rata-rata dalam empat tahun dapat dihitung sebagai berikut:g rata-rata = …….......….. / .….. = …...…..%.

Tabel 1.3 Hasil Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Penjualan Tahunan PT “XYZ” , Tbk. Tahun 2006 – 2010

Tahun Nilai Penjualan (juta Rp)Tingkat Pertumbuhan

Penjualan (%)2006 2,858.500 -2007 3.251.2362008 5.629.4012009 112.008.2022010 3.576.551.921

JumlahSumber: Tabel 1.1

Dengan tingkat pertumbuhan penjualan rata-rata selama lima tahun tersebut, nilai penjualan pada tahun 2011 dapat diestimasi dengan rumus: Nilai penjualan tahun 2010 x (1 + g rata-rata).

Estimasi nilai penjualan tahun 2011 = Rp ………....……… juta x (1 + …....… %) = Rp …………..………. juta.

Modal kerja optimal untuk tahun 2009 dapat dihitung dengan rumus: Estimasi nilai penjualan tahun 2009/ Perputaran modal kerja tahun 2010. Jadi, modal kerja optimal PT “XYZ” , Tbk. tahun 2011 = Rp .…..……....….. juta/ ……..... = Rp ……………….….... juta.

Berdasarkan hasil perhitungan modal kerja optimal untuk tahun 2009, kemudian dapat ditentukan besar kekurangan atau kelebihan dana yang diinvestasikan pada modal kerja. Besarnya kekurangan/kelebihan dana untuk modal kerja tahun 2011: [Saldo aktiva lancar awal tahun 2011 (= akhir tahun 2010) – Modal kerja optimal] = Rp…………………... juta - Rp…………………... juta = Rp .………………... juta. Jika hasil perhitungan

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

ini positif, berarti akan terjadi kelebihan dana yang diinvestasikan pada modal kerja, sebaliknya jika hasilnya negatif berarti akan terjadi kekurangan dana yang seharusnya diinvestasikan pada modal kerja (aktiva lancar).

D. Kesimpulan Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis optimasi modal kerja pada PT “XYZ” , Tbk. dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai penjualan yang diestimasikan pada tahun 2011 sebesar Rp……………………...... juta. Dengan nilai penjualan sebesar tersebut, besarnya modal kerja optimal sebesar Rp......…………………… juta. Dengan modal kerja sebesar tersebut telah terjadi …….. (kelebihan/kekurangan*) …… investasi pada modal kerja.

Kelemahan atas kesimpulan hasil analisis optimasi modal kerja ini adalah:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………..

Perbaikan analisis yang mungkin dapat diusulkan untuk memperbaiki hasil analisis ini adalah:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………..

E. Keputusan Keuangan yang Diambil

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan analisis optimasi modal kerja pada seksi sebelumnya, implikasi/rekomendasinya dapat ditujukan kepada pihak-pihak terkait, terutama manajemen PT “XYZ” , Tbk., pemasok, dan kreditor dana jangka pendek. Bagi pihak manajemen PT “XYZ” , Tbk., sebaiknya ……. (menambah/mengurangi*) ...... dana untuk investasi pada modal kerja sebesar Rp…….........…………… juta, karena

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

…………………………………………………………………………………

…………………………………..

Rekomendasi bagi pemasok bahan baku dan pelengkap PT “XYZ” , Tbk. sebaiknya membuat keputusan:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………..

Rekomendasi bagi kreditor dana jangka pendek, seperti bank, sebaiknya membuat keputusan:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………..

Keterangan:

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

A. Analisis Peramalan Keuangan Perusahaan

Sebelum peramalan atas rekening-rekening laporan laba rugi dan neraca, anda diminta untuk mencari data penjualan PT.”XYZ” ,Tbk terlebih dulu mulai tahun 2000 s/d 2010 kemudian diadakan peramalan terhadap penjualan yang telah dicapai oleh perusahaan. Salah satu metode peramalan penjualan yang dapat digunakan adalah metode tren. Ada beberapa tren yang digunakan untuk menentukan ramalan penjualan atas rekening-rekening tersebut adalah :

1. Metode Linier : */** Y’ = a + Bx Kuadrat terkecil (least square) Product Moment Setengah rata-rata (Semi Average)

2. Metode Kuadratik Y’ = A + Bx + Cx2

3. Metode Eksponensial Sederhana (Simple Exponential) LogY’=Loga+LogBx

Tabel 2.1 Perhitungan untuk Mendapat Rumus Tren Kuadrat Terkecil Penjualan PT “XYZ” , Tbk.

TahunPrediksi

(Xt)Penjualan (Yt) XtYt X2

Y’

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Jumlah

KASUS 2

ANALISIS PERAMALAN KEUANGAN

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Dengan hasil estimasi penjualan pada tahun 2011 tersebut, maka besarnya tingkat pertumbuhan penjualan (g) pada tahun tersebut dapat dihitung dengan rumus: (Nilai Penjualan estimasi tahun 2011 – Nilai penjualan realisasi tahun 2010)/ (Nilai penjualan realisasi tahun 2010).

g = (. .............................. juta - .............................. juta)/ ( .............................. juta)

g = ..............%.

Langkah pertama penerapan metode peramalan laporan keuangan adalah meramal laporan laba rugi. Dengan tingkat pertumbuhan penjualan sebesar .........%, maka menurut metode rasio konstan, rekening beban pokok penjualan dan beban usaha akan meningkat sebesar tingkat pertumbuhan penjualan tersebut. Untuk penghasilan bunga, beban bunga dan pendanaan lainnya, dan lain-lain – bersih, diasumsikan tetap konstan atau sama dengan tahun 2010, karena berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya perubahan tidak begitu signifikan.

Khusus beban pajak tahun berjalan, besaran rupiahnya akan mengalami perubahan, tetapi besarnya perubahan tidak sama dengan besarnya tingkat pertumbuhan penjualan. Beban pajak dihitung dengan mengalikan antara laba sebelum manfaat (beban) pajak dengan tingkat/tarif pajak. Dalam konteks ini besarnya tarip pajak diasumsikan sama dengan yang diberlakukan pada tahun 2010. Tarif pajak yang diberlakukan (T) = Beban pajak tahun berjalan/ Laba sebelum manfaat (beban ) pajak. Dengan demikian:

T = .............................. juta/ ................................. juta = ...........%.

Rekening-rekening lain yang diasumsikan mengalami perubahan sebesar tingkat pertumbuhan penjualan adalah rekening rugi (laba) kurs dan hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan – bersih. Hal ini didasarkan pada data tahun-tahun sebelumnya. Kerugian atau keuntungan atas kurs didasarkan pada fluktuasi kurs Rp/US$. Asumsinya, jika kurs Rp/US$ mengalami depresiasi, maka akan terjadi kerugian kurs, dan sebaliknya. Berdasarkan data yang dipublikasikan pemerintah kurs Rp/US$ pada tahun 2011 akan cenderung mengalami depresiasi. Kenaikan hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan – bersih, juga cenderung mengikuti tingkat pertumbuhan penjualan.

Perubahan rekening yang terakhir adalah rekening pembayaran dividen. Besarnya pembayaran dividen total dihitung dengan mengalikan antara DPS dengan jumlah saham yang beredar. Besarnya pembayaran dividen total yang akan dibayarkan pada tahun 2011, nilainya dapat diestimasi dengan data historis sebagaimana tercantum dalam Tabel 3.3. Nilai dividen total dihitung dengan mengalikan antara DPS yang diharapkan pada tahun 2011 dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Dalam konteks ini jumlah saham yang beredar diasumsikan sama dengan jumlah saham yang beredar pada tahun 2010, yaitu sebanyak 4.538.459.749 lembar.

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Tabel 2.2 Dividen per Lembar Saham (DPS) dan Tingkat Pertumbuhannya PT “XYZ” , Tbk. Tahun 2006-2010

Tahun DPS (Rp) Tingkat Pertumbuhan*)2006 198,00 -2007 250,002008 426,002009 415,232010 470,30

JumlahKeterangan:*) gt = (DPSt – DPSt-1)/DPSt.

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 3.3 dapat dihitung besarnya tingkat pertumbuhan dividen rata-rata sebagai berikut:g rata-rata = gt/(n-1)g rata-rata = ..................../ (............. – 1)g rata-rata = ................%.Dengan demikian, besarnya DPS estimasi untuk tahun 2011DPS2011 = DPS2010 X (1 + g rata-rata)DPS2011 = Rp ........................ X (1 + .............%)DPS2011 = Rp ............................

Analisis peramalan laporan laba rugi PT “XYZ” , Tbk. pada tahun 2011, dapat menggunakan bantuan Tabel 2.3. Ramalan rekening laporan laba rugi yang mengalami perubahan sebesar tingkat pertumbuhan penjualan yang ada pada kolom 4, dihitung dengan cara mengalikan rekening laporan laba rugi aktual tahun 2010 dengan dasar ramalan atau (1 + g) pada kolom 3, sedangkan yang tetap/ tidak mengalami perubahan, nilai yang diestimasi untuk tahun 2011 sama dengan kondisi tahun 2010

Langkah kedua penerapan metode peramalan laporan keuangan adalah meramal neraca. Dalam peramalan neraca ini, rekening-rekening yang diasumsikan mengalami peningkatan sebesar tingkat pertumbuhan penjualan meliputi: (1). Seluruh rekening yang ada dalam aktiva lancar; (2). Seluruh rekening yang ada dalam aktiva tidak lancar; (3). Seluruh rekening yang ada dalam kewajiban lancar; (4). Kewajiban pajak tangguhan – bersih, dan estimasi kewajiban imbalan kerja; (5). Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan; dan (6). Laba yang belum terealisasi atas investasi efek – bersih.

Rekening-rekening yang diasumsikan mengalami peningkatan yang tidak sama dengan besarnya tingkat pertumbuhan penjualan meliputi: (1). Pinjaman jangka panjang; (2). Modal saham dan agio saham; dan (3). Saldo laba. Besarnya tambahan dana dari pinjaman jangka panjang dan modal saham dan agio saham didasarkan pada besarnya kekurangan pasiva total dari aktiva totalnya. Dana tambahan yang diperlukan ini disebut dengan dana tambahan yang diperlukan (AFN).

Setelah mempertimbangkan berbagai hal, diambil keputusan bahwa pengalokasian AFN antara sumber pembelanjaan jangka pendek (utang bank

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

jangka pendek dan cerukan), sumber pembelanjaan jangka panjang (pinjaman jangka panjang), dan penerbitan saham biasa dilakukan sesuai dengan proporsi masing-masing ketiga sumber pembelanjaan tersebut pada tahun 2008, yaitu: 8,34%, 12,94%, dan 78,67%. Untuk besarnya laba ditahan, perhitungannya dilakukan dengan cara mengurangkan besarnya dividen total dari laba bersih perusahaan. Hasil ini dapat langsung diperoleh dari hasil perhitungan pada analisis peramalan laporan laba rugi tahun 2009 pada Tabel 2.3.

Langkah terakhir penerapan metode peramalan laporan keuangan adalah mendapatkan dana tambahan yang diperlukan. Setelah ramalan neraca dibuat dan alokasi besarnya dana yang dibutuhkan ditentukan, maka perusahaan tinggal mencari sumber pembelanjaan dan waktu yang tepat. Dengan ketepatan ini diharapkan akan menghasilkan biaya modal yang relatif rendah. Prosedur peramalan neraca PT “XYZ” , Tbk. pada tahun 2009 dapat diikuti pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Laporan Laba Rugi Aktual Tahun 2008 dan Proyeksi Tahun 2009 PT “XYZ” , Tbk. (juta Rupiah)

Rekening(1)

Aktual 2008(2)

Dasar Ramalan1)

(3)

Ramalan 20092)

(4)Penjualan bersih 7.576.551.921

Beban pokok penjualan

(4.852.827.468)

Laba kotor 2.723.724.453 -Beban usahaPenjualan (111.977.612)Umum dan administrasi

(484.915.072)

Eksplorasi (72.233.397)Jumlah beban usaha (669.126.081) -Laba usaha 2.054.598.372 -

Penghasilan (beban) lain-lainDividen 171.257.011

Penghasilan bunga 117.216.193 Beban bunga dan pendanaan lainnya

(32.654.753)

Rugi/laba kurs (109.768.867) Lain-lain – Bersih 310.496.164

Laba sebelum manfaat (beban) pajak

2.282.871.246 -

Manfaat (beban) pajak

Tahun berjalan 737.277.626 -

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

(........%)Tangguhan (76.341.791)Beban pajak-bersih (660.935.835)

Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan

1.621.935.411 -

Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan – bersih

2.456.569

Laba bersih 1.624.391.980 -Dividen saham biasa 170,30 -

Keterangan: 1) (1 + g); 2) (2) x (3)

Tabel 2.4 Neraca Aktual Tahun 2010 dan Proyeksi Tahun 20011 PT “XYZ” , Tbk. (juta Rupiah)

Rekening(1)

Aktual 1997(2)

(1 + g)(3)

Angka Perta

(4)

AFN(5)

Angka Kedua

(6)Aktiva Aktiva lancer

Kas dan setara kas 3.690.692.040 Piutang 891.063.055 Pendapatan yg harus diterima

90.734.182

Persediaan – bersih 1.545.911.164 Pajak dibayar di muka 87.522.105Biaya dibayar di muka 21.828.448 Aktiva lancar lain-lain 167.558.478

Jumlah aktiva lancar 6.495.309.469 Aktiva tidak lancar

Investasi dalam saham 43.126.852 Aset tetap 2.799.086.760 Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan

631.911.823

Biaya tangguhan 44.110.646Aktiva pajak tangguhan – bersih

385.336.642

Biaya pengelolaan dan reklamasi ingkungan hidup tangguhan

2.542.768

Aktiva tidak lancar lainnya

126.925.841

Jumlah aktiva tidak lancer

4.033.041.332

Jumlah aktiva 10.528.350.801 Kewajiban dan ekuitasKewajiban lancar

Utang usaha dan bukan 58.010.933

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

usahaHutang lain-lain 76.812.565Beban masih harus dibayar

384.254.240

Utang pajak 117.632.739 Uang muka pelanggan yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun

12.238.290

Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun

218.820.000

Bagian penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun

11.038.849

Jumlah kewajiban lancar 878.807.616 -Kewajiban tidak lancar

Pinjaman jangka panjang

690.398.890

Uang muka pelanggan- setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

32.164.224

Kewajiban pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya

639.467.609

Jumlah kewajiban tidak lancar

1.362.030.723 -

Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan

4.533.277

Ekuitas Modal saham – nilai nominal Rp100,00 per saham

953.845.975

Tambahan modal disetor - bersih

2.526.309

Selisih transaksi restruk-turisasi entitas sepe-ngendali

21.334.633

Saldo laba Yang telah ditentukan Penggunaan-nya

5.680.880.288

Saldo laba Yang belum ditentukan penggunaan-nya

1.624.391.980

Jumlah ekuitas bersih 8.282.979.185 -Jumlah kewajiban dan ekuitas

10.528.350.801

Dana tambahan yang diperlukan (AFN)

- - - -

B. Metode Pengawasan Ramalan (Forecast Control)

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Setelah ramalan penjualan kita buat dari berbagai metode, maka langkah selanjutnya diminta untuk memilih metode manakah yang paling sesuai. Kesesuaian metode ramalaan akan ada beberapa metode, metode ukuran pemilihan ramalan antara lain adalah :1. Metode Kuadrat Terkecil2. Metode AAE (Absolute Average Error)3. RMSE (Root Mean Square Error)

Perintah :1. Carilah ramalan tahun 2011 dengan data pendukung yang ada2. Masing-masing kelompok akan ditentukan metode ramalannya3. Masing-masing kelomok akan ditentukan metode pengawasan ramalannya

Lembar KerjaTabel 2.5

Perusahaan .............................Ramalan Penjualan

Metode Kuadrat Terkecil atau Moment

TahunPrediksi

(Xt)Penjualan (Yt) XtYt X2

Y’

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Jumlah

Y’ = a+bX

A =

B =

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Lembar KerjaTabel 2.6

Perusahaan .............................Ramalan PenjualanMetode Kuadratik

TahunPrediksi

(Xt)

Penjualan

(Yt)XtYt X2 X2Y X4 Y’

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Jumlah

Persamaan fungsi Kuadratik :

Y = A + Bx + CX2

A =

B =

C =

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Lembar KerjaTabel 2.7

Perusahaan .............................Ramalan Penjualan

Metode Eksponential

TahunPrediksi

(Xt)

Penjualan

(Yt)xlogYt LogX LogY’ antilogY’

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Jumlah

Persamaan Fiungsi Logaritma adalah :LogY’ = Log A _+ Log BX

Log A =

Log B=

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Setelah anda hitung dengan berbagai metode (Linier, Kuadratik dan Eksponential) coba anda analisis ramalan penjulan mana yang paling cocok untuk data historis perusahaan yang anda pakai.

……………………………………………………………………………………………

Berilah alasannya :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………..

Lembar KerjaTabel 2.7

Perusahaan .............................Ramalan Penjualan

Metode AAE (Absolute Average Error)

TahunPenjuala

(Y)

Metode Linier Metode Kuadratik Metode Eksp

Y’ ( Y-Y’)2 Y’ ( Y-Y’)2 Y’ ( Y-Y’)2

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Jumlah

Setiap kelompok boleh memilih metode pengawasan ramalan manakah yang akan dipilih (ditentukan oleh instruktur)

24

Praktikum Manajemen Keuangan IIMaka ramalan penjualan yang dipilih dengan metode AAE adalah :

……………………………………………………………………………………..

Berilah alasannya :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………

Lembar KerjaTabel 2.8

Perusahaan .............................Ramalan Penjualan

Metode RMSE (Root Mean Square Error)

TahunPenjuala

(Y)

Metode Linier Metode Kuadratik Metode Eksp

Y’ ( Y-Y’)2 Y’ ( Y-Y’)2 Y’ ( Y-Y’)2

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Jumlah

Maka ramalan penjualan yang dipilih dengan metode RMSE adalah :

………………………………………………………………………………………

24

Praktikum Manajemen Keuangan IIBerilah alasannya :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

Berilah alasannya :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………..

KASUS 3

ANALISIS TAMBAHAN MODAL USAHA

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

A. PendahuluanPerusahaan yang dikelola secara profesional, dalam aktifitas operasinya

akan mendasarkan diri pada perencanaan yang telah dibuat. Perencanaan dapat digunakan sebagai acuan dan standar dalam pengendalian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang secara umum meliputi kelangsungan hidup, mendapatkan keuntungan, dan tanggung jawab sosial. Hal ini juga berlaku dalam bidang keuangan.

Dalam rangka menyusun perencanaan keuangan, perusahaan memerlukan dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan keputusan. Dasar yang digunakan sebagai bahan pertimbangan pada umumnya merupakan hasil analisis peramalan keuangan yang dilakukan. Salah satu indikator penting hasil peramalan keuangan adalah laporan keuangan pro forma. Laporan keuangan pro forma pada umumnya meliputi peramalan laporan laba rugi dan neraca. Dengan peramalan ini, akan dapat diperkirakan bagaimana kinerja keuangan pada tahun mendatang yang diharapkan.

Proses peramalan keuangan didasarkan pada hasil peramalan penjualan. Dengan hasil peramalan penjualan ini, kemudian dapat diperkirakan aktiva-aktiva yang dibutuhkan dan sekaligus besarnya tambahan pembelanjaan untuk merealisasikan tingkat penjualan yang diestimasikan tersebut. Hasil peramalan keuangan yang sudah dibuat perlu disesuaikan dengan kondisi perekonomian secara umum, apakah perekonomian dalam kondisi baik atau justru akan terjadi resesi.

Peramalan penjualan merupakan aktifitas yang kritis, karena melibatkan unsur ketidakpastian di masa mendatang. Peramalan dapat dilakukan dengan menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhinya atau dapat juga menggunakan dasar penjualan historisnya. Data yang digunakan sebagai dasar peramalan sebaiknya berkisar antara 5-10 tahun (Brigham dan Houston, 2007). Tingkat akurasi ramalan penjualan sangat penting bagi proses peramalan laporan keuangan.

Jika permintaan pasar lebih besar daripada penjualan yang diramalkan, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi permintaan tersebut, sehingga akan berakibat pada larinya pelanggan pada perusahaan pesaing. Sebaliknya, jika permintaan pasar lebih kecil daripada penjualan yang diestimasikan, maka akan banyak aktiva perusahaan yang menganggur. Akibatnya, biaya tetap yang terjadi akan semakin besar, sehingga hal ini akan menimbulkan kerugian atau keuntungan yang dicapai menjadi berkurang.

Salah satu metode yang banyak digunakan untuk melakukan peramalan laporan keuangan adalah metode rasio konstan. Metode ini meramalkan laporan keuangan dan kebutuhan keuangan di masa mendatang, dengan asumsi rasio-rasio keuangan tertentu bersifat konstan. Prosedur penerapan metode rasio konstan dapat dilakukan melalui tiga langkah.

Pertama, meramalkan laporan laba rugi. Dalam peramalannya, beberapa komponen rekening laba rugi, seperti biaya-biaya langsung dan penyusutan, naik sejalan dengan prosentase kenaikan penjualan. Untuk biaya-

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

biaya tertentu terkadang akan diramalkan secara terpisah. Tujuan utama peramalan di bagian ini adalah untuk menentukan berapa laba yang akan diperoleh dan sekaligus yang akan ditahan.

Kedua, meramalkan neraca. Prinsip meramal rekening-rekening dalam neraca adalah bahwa untuk merealisasi kenaikan penjualan harus didukung oleh kenaikan dalam aktiva yang digunakan. Demikian juga untuk pembelanjaan, jika investasi pada aktiva naik, maka dana untuk pembelanjaannya harus bertambah, baik pada kewajiban lancar maupun pembelanjaan jangka panjangnya, termasuk laba ditahan.

Sesuai dengan prinsip akuntansi bahwa neraca harus seimbang, jika nilai pembelanjaan tidak dapat menutup kebutuhan investasi pada aktiva, maka harus ada dana tambahan yang diperlukan (additional funds needed/AFN). Besarnya AFN dapat ditentukan dengan perhitungan atas besarnya kekurangan dana atau dapat juga didekati dengan rumus AFN. AFN dapat diperoleh dengan meminjam dari bank sebagai wesel bayar, dengan menerbitkan obligasi jangka panjang atau dengan menerbitkan saham baru.

Jika rasio-rasio dalam laporan laba rugi dan neraca pro forma diperkirakan tetap konstan, besarnya kebutuhan dana tambahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

AFN = (A*/S0)S – (L*/S0)S – MS1(1 – d)

Keterangan:A* = Nilai aktiva total yang terkait secara langsung pada penjualan,

sehingga harus naik jika penjualan dinaikkan. S0 = Nilai penjualan selama tahun lalu.L* = Kewajiban yang naik secara spontan, yang biasanya lebih besar

daripada kewajiban totalnya.S1 = Nilai penjualan total yang diproyeksikan untuk tahun mendatang.S = Perubahan penjualan yang diperkirakan pada tahun mendatang

dibandingkan tahun lalu. S = S1 – S0. M = Margin laba, atau besarnya laba untuk setiap Rp1,00 penjualan.d = Rasio pembayaran dividen.

Ketiga, mendapatkan dana tambahan yang diperlukan. Keputusan bauran keuangan perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti struktur modal perusahaan yang ditargetkan, pengaruh pinjaman jangka pendek pada rasio lancar, kondisi pasar utang dan ekuitas, dan pembatasan yang berlaku dalam perjanjian utang yang sudah ada.

B. Gambaran Umum PerusahaanDalam penyusunan laporan keuangan pro forma tahun 2009

mendasarkan diri pada laporan keuangan tahun 2008 yang berupa: laporan laba rugi dan neraca, dan hasil ramalan penjualan untuk tahun 2009. Laporan keuangan PT “XYZ” , Tbk. pada tahun 2008 merupakan laporan keuangan konsolidasi yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia.

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Prinsip akuntansi dan praktik tersebut mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk perusahaan publik. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, PT “XYZ” , Tbk. menggunakan mata uang Rupiah.

Laporan keuangan PT “XYZ” , Tbk. merupakan konsolidasi dari Perusahaan dan Anak Perusahaan (lebih dari 50% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung). Jumlah anak perusahaan langsung terdiri dari 25 perusahaan dan anak perusahaan tidak langsung berjumlah 9 perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di bidang industri makanan dan industri pendukungnya, seperti produksi bahan kemasan, investasi, distribusi, pelayaran, dan jasa investasi dan manajemen.

Laporan keuangan konsolidasi PT “XYZ” , Tbk. yang berupa laporan laba-rugi dan neraca pada 31 Desember 2009 dan 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan 2.4. Laporan laba-rugi dan neraca per 31 Desember 2008 yang nantinya akan digunakan sebagai dasar peramalan keuangan pada tahun 2009. Dalam penyusunan ramalan keuangan, idealnya dilakukan secara bottom up, yaitu dari divisi-divisi yang ada, setelah mempertimbangkan berbagai hal, baru dikonsolidasi menjadi laporan keuangan ramalan perusahaan secara keseluruhan, tetapi dengan pertimbangan praktis dalam konteks ini langsung pada ramalan perusahaan keseluruhan.

Sebelum sampai pada peramalan rekening-rekening yang ada dalam laporan keuangan, maka terlebih dulu harus disusun ramalan penjualan untuk tahun 2009. Untuk menunjang akurasi hasil ramalan penjualan ini dasar yang digunakan adalah data penjualan selama 11 tahun terakhir. Data penjualan dan tingkat pertumbuhan tahunan, yaitu dari tahun 1996 – 2010, secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Pada Tabel 3.1, jumlah periode pengamatan yang digunakan adalah 11 tahun, yang berarti data ini 1 tahun lebih lama dari ketentuan pada seksi A. Hal ini tidak menjadi masalah, karena dalam prinsip statistika dinyatakan bahwa data semakin banyak maka tren yang akan dihasilkan akan semakin baik. Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa secara umum nilai penjualan sejak tahun 1996 hingga 2010 mengalami peningkatan yang signifikan.

Nilai penjualan terbesar justru terjadi pada tahun 2000, yaitu pada saat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang parah, sedangkan nilai penjualan terendah terjadi pada tahun 1996. nilai penjualan ini tidak dapat secara kaku digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan, karena faktor inflasi di Indonesia memang begitu tinggi. Untuk tingkat pertumbuhan penjualan, ternyata dari waktu-ke waktu secara umum mengalami peningkatan. Tingkat pertumbuhan nilai penjualan tertinggi terjadi pada tahun 2000 yaitu sebesar 77,09%, sedangkan tingkat pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2010, yaitu sebesar 0,26%.

Tabel 3.1 Nilai Penjualan dan Tingkat Pertumbuhan Penjualan PT “XYZ” , Tbk. tahun 1998– 2008

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

Tahun Nilai Penjualan (juta Rp)Tingkat Pertumbuhan

Nilai Penjualan (%)2000 1.021.9112001 966.1452002 1.566.3092003 1.735.224224 1.711.4002005 2.138.8112006 2,858.5382007 3.251.2692008 5.629.4012009 12.008.2022010 7.576.551

Jumlah -

Besarnya tambahan dana yang diperlukan (AFN) dengan perhitungan manual sebagaimana yang tercantum dalam Tabel 3.4 menghasilkan AFN sebesar: Rp................................... juta. Besarnya tambahan dana yang diperlukan (AFN) dapat juga dihitung dengan rumus: AFN = (A*/S0)S – (L*/S0)S – MS1(1 – d). Dengan rumus ini, pada tahun 2009, AFN PT “XYZ” , Tbk. dapat dihitung sebagai berikut:

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

C. Kesimpulan Hasil Analisis

Berdasarkan analisis data peramalan keuangan PT “XYZ” , Tbk. tahun 2009 dapat disimpulkan bahwa nilai penjualan estimasi sebesar Rp............................ juta atau mengalami tingkat pertumbuhan sebesar ..........%. Dengan tingkat pertumbuhan penjualan sebesar tersebut, besarnya laba yang diestimasikan tahun 2010 sebesar Rp........................... juta dan dari jumlah laba tersebut yang ditahan sebesar Rp............................... juta. Untuk mendukung realisasi atas peningkatan nilai penjualan tahun 2010, PT “XYZ” , Tbk. membutuhkan nilai aset sebesar Rp ............................ juta. Dengan demikian, diperlukan dana tambahan sebesar Rp................................ juta atau Rp................................... juta.

Jelaskan kelemahan-kelemahan yang muncul atas hasil analisis peramalan keuangan PT “XYZ” , Tbk. tahun 2011, dan berikan pemecahannya:

24

Praktikum Manajemen Keuangan II

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

D. Keputusan Keuangan yang Diambil

Keputusan keuangan yang dapat diambil oleh manajemen PT “XYZ” , Tbk. dapat berupa keputusan investasi dan sumber pembelanjaan, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Keputusan investasi yang mungkin dapat dibuat dengan hasil analisis peramalan keuangan ini adalah:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Keputusan sumber pembelanjaan tambahan yang dapat diambil, terutama yang berkaitan dengan penentuan proporsi pembelanjaan dari utang bank jangka pendek dan cerukan, pinjaman jangka panjang, dan penerbitan saham biasa baru, apakah sudah tepat? Berikan argumennya:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………