modul perawatan pasien halusinasi u
TRANSCRIPT
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
1
U
M
K
T
MODUL
PERAWATAN
PASIEN
HALUSINASI
DISUSUN OLEH :
1. Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M.Kep
2. Ns. Mukhripah Damaiyanti, MNS
3. Ns. Milkahtun, M.Kep
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
2
VISI :
Pada Tahun 2037, menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang Islami, berbasis
teknologi informasi, unggul dibidang kegawatdaruratan dan berkonstribusi terhadap
penyelesaian masalah sosial serta lingkungan.
MISI :
1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang Islami, unggul dibidang
kegawatdaruratan dan berbasis teknologi informasi serta peka terhadap masalah
kesehatan di masyarakat.
2. Mengembangkan riset dibidang keperawatan dan berkonstribusi dalam
penyelesaian masalah sosial dan lingkungan.
3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan dalam bentuk
pengabdian masyarakat untuk menjadi solusi masalah sosial khususnya
pengangguran, kemiskinan dan lingkungan.
4. Mengembangkan kerjasama di bidang keperawatan dengan berbagai pihak yang
saling menguntungkan baik di dalam ataupun luar negeri.
TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan tenaga keperawatan yang berkarakter, berwawasan dan
berkemajuan serta berpijak pada nilai-nilai keIslaman dan KeMuhammadiyahan.
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
3
2. Menghasilkan penelitian keperawatan yang bermutu, dengan pendanaan yang
bersumber dari dalam dan luar universitas.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat untuk menjadi solusi dalam masalah
kesehatan, sosial dan lingkungan.
4. Menghasilkan kerjasama dalam catur dharma perguruan tinggi yang produktif dan
saling menguntungkan dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.
SASARAN
1. Peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan tenaga keperawatan yang unggul
dibidang kegawatdaruratan berlandaskan Al Islam dan KeMuhammadiyahan.
2. Pengembangan sumber daya manusia; dosen keperawatan dan tenaga
kependidikan.
3. Peningkatan penelitian dan publikasi ilmiah dosen.
4. Peningkatan kerjasama sebagai wahana pendidikan baik dalam maupun luar
negeri.
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
4
As sa l am u’ a la ikum wr , w b
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat limpahan dan rahmat Nya penyusunan Modul Asuhan Keperawatan Pasien
Dengan Halusinasi dapat terselesaikan dan tersusun dengan baik. Modul ini
diharapkan menjadi salah satu media pembelajaran untuk Mata Kuliah Keperawatan
Jiwa untuk mencapai target kompetensi yang diharapkan.Kami mengucapkan terima
kasih keterlibatan berbagai pihak dalam penyusunan modul ini.
Akhir kata kami berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Modul Asuhan Keperawatan Pasien
Halusinasi ini memberi manfaat bagi semua pihak kususnya bagi civitas akademika
Progran Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan dan Farmasi Univeristas
Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Tim Penyusun
KATA PENGANTAR
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
5
DAFTAR ISI
Vis i Mi s i Progra m Stud i S1 I l mu Kep erawa tan…………… . . . . . . 2
Ka ta Penganta r . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
Daf ta r I s i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
Pendahu luan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
A. Tu juan Pe mbe la ja ran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
B. Penger t i an ,Et i o l og i , dan Jen i s Ha lus i nas i . . . . . . . . . . . . . . . . . .7
C. Pengka j i an Ha lus i nas i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10
D. D iagnosa Kepera wa tan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11
E. Rencana T indakan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12
F . T i ndakan Kepera watan dan Eva luas i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .16
Daf ta r Pu s taka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .33
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
6
A . TUJU AN PEM B EL AJA RAN
PENDAHULUAN Deskripsi Singkat, Capaian Pembelajaran Prpgram studi dan Mata Kuliah
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini berisi panduan agar dapat memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien dewasa dengan masalah keperawatan perubahan sensori
persepsi: halusinasi. Modul ini mengerjakan latihan-latihan dalam merawat
pasien halusinasi agar dapat menangani pasien halusinasi.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian, etiologi dan jenis halusinasi
2. Melakukan pengkajian pada pasien halusinasi
3. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien halusinasi
4. Melakukan rencana tindakan keperawatan kepada pasien halusinasi
5. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien dengan
halusinasi
6. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien
halusinasi
7. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan halusinasi
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
7
B. Pengertian, Etiologi dan Jenis Halusinasi
Halusinasi merupakan kesalahan persepsi sensori tidak terkait dengan stimuli
eksternal secara nyata. (Townsend, 2014). Halusinasi adalah salah satu gejala
gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan
sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan.
Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada (BC-CMHN,2009).
Etiologi terjadinya halusinasi, adalah :
1. Faktor predisposisi
a. Biologis
• Latar belakang genetik
• Riwayat prenatal karena trauma, infeksi virus, intoksikasi obat, alcohol,
penyakit, premature, malnutrisi
b. Psikologis
• Riwayat konflik keluarga (Lapas, broken home)
• Kepribadian (mudah kecewa, mudah putus asa, kecemasan tinggi, menutup
diri)
• Penolakan masa lalu yang buruk
• Gangguan konsep diri
• Riwayat kegagalan & kurang penghargaan
• Pertahanan psikologi rendah
• Riwayat tidak bisa mengontrol stimulus yang dating (suara, rabaan,
penglihatan, penciuman, pengecapan, gerakan)
c. Sosial budaya
• Tugas perkembangan yang tidak selesai
• Riwayat putus/ gagal sekolah
• Riwayat ketidakjelasan identitas & peran
• Pekerjaan stressfull
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
8
• Kehidupan terisolasi
• Stigma masyarakat
• Riwayat tidak bisa menjalankan aktivitas keagamaan secara rutin
• Perubahan dalam kehidupan (bencana, kerusuhan, dll)
• Riwayat sulit mempertahankan hubungan interpersonal
2. Faktor presipitasi
a. Semua factor biologis, psikologis dan social budaya yang ada pada factor
predisposisi terjadi pada saat ini dan pada kondisi yang tidak tepat serta
berulang
b. Support system kurang
c. Jumlah stressor dan kualitas stressor tinggi.
Terjadinya halusinasi melalui tahapan (Keliat, 2010) :
a). Tahap 1: halusinasi bersifat tidak menyenangkan. Gejala klinis:
Menyeriangai/tertawa tidak sesuai, menggerakkan bibir tanpa bicara, gerakan
mata cepat, bicara lambat dan diam, dimana pikiran dipenuhi sesuatu yang
mengasikkan.
b). Tahap 2: halusinasi bersifat menjijikkan. Gejala klinis : cemas, konsentrasi
menurun, ketidakmampuan membedakan nyata dan tidak nyata.
c). Tahap 3: halusinasi bersifat mengendalikan. Gejala klinis : cenderung mengikuti
halusinasi, kesulitan berhubungan dengan oranglain, perhatian atau konsentrasi
menurun dan cepat berubah, kecemasan berat(berkeringat, gemetar, tidak mampu
mengikuti petunjuk).
d). Tahap 4 : halusinasi bersifat menaklukkan. Gejala klinis : pasien mengikuti
halusinasi, tidak mampu mengendalikan diri, tidakmamapu mengikuti perintah
nyata, beresiko mencederai diri, orang lain danlingkungan.
Ada beberapa jenis halusinasi pada pasien gangguan jiwa. Kira-kira 70%
halusinasi yang dialami oleh pasien gangguan jiwa adalah halusinasi/dengar suara,
20% halusinasi penglihatan, dan 10% adalah halusinasi penghidu, pengecapan dan
perabaan. Mengkaji halusinasi dapat dilakukan dengan mengobservasi perilaku
pasien dan menanyakan secara verbal apa yang sedang dialami oleh pasien. Berikut
ini jenis-jenis halusinasi :
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
9
Tabel 1.1.
Jenis Halusinasi dan Data
Jenis halusinasi Data Objektif Data Subjektif
Halusinasi Dengar/suara Bicara atau tertawa sendiri
Marah-marah tanpa sebab
Menyedengkan telinga ke arah
tertentu
Menutup telinga
Mendengar suara-suara atau
kegaduhan.
Mendengar suara yang
mengajak bercakap-cakap.
Mendengar suara menyuruh
melakukan sesuatu yang
berbahaya.
Halusinasi Penglihatan Menunjuk-nunjuk ke arah
tertentu
Ketakutan dengan pada sesuatu
yang tidak jelas.
Melihat bayangan, sinar, bentuk
geometris, bentuk kartoon,
melihat hantu atau monster
Halusinasi Penghidu Menghidu seperti sedang
membaui bau-bauan tertentu.
Menutup hidung.
Membaui bau-bauan seperti bau
darah, urin, feses, kadang-
kadang bau itu menyenangkan.
Halusinasi Pengecapan Sering meludah
Muntah
Merasakan rasa seperti darah,
urin atau feses
Halusinasi Perabaan Menggaruk-garuk permukaan Mengatakan ada serangga di
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
10
C. PENGKAJIAN HALUSINASI
kulit permukaan kulit
Merasa seperti tersengat listrik
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa
suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa ada suara
padahal tidak ada stimulus suara. Melihat bayangan orang atau sesuatu
yang menakutkan padahal tidak ada bayangan tersebut. Membaui bau-
bauan tertentu padahal orang lain tidak merasakan sensasi serupa.
Merasakan mengecap sesuatu padahal tidak sedang makan apapun.
Merasakan sensasi rabaan padahal tidak ada apapun dalam permukaan
kulit.
Membina Hubungan Saling Percaya dengan Pasien
Tindakan pertama dalam melakukan pengkajian pasien dengan
halusinasi adalah membina hubungan saling percaya dengan pasien.
Untuk membina hubungan saling percaya dapat dilakukan hal-hal berikut
ini, yang merupakan bagian dari perkenalan/orientasi dari komunikasi
terapeutik:
a. Awali pertemuan dengan selalu mengucapkan salam kepada pasien.
Bentuk salam bisa selamat pagi/siang/malam atau sesuai dengan
konteks agama pasien.
b. Berkenalan dengan pasien. Perkenalkan nama lengkap dan nama
panggilan Saudara termasuk juga memperkenalkan bahwa Saudara
adalah perawat yang akan merawat pasien. Saudara juga harus
menanyakan nama pasien dan nama panggilan kesukaan pasien.
c. Buat kontrak asuhan. Jelaskan kepada pasien tujuan Saudara merawat
pasien, aktivitas apa yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
11
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
itu, kapan aktivitas akan dilaksanakan, dan berapa lama akan
dilaksanakan aktivitas tersebut.
d. Bersikap empati. Empati adalah sikap yang menunjukkan bahwa
Saudara bisa merasakan apa yang dirasakan oleh pasien. Untuk pasien
halusinasi rasa empati dapat ditunjukkan dengan:
1) Mendengarkan keluhan pasien dengan penuh perhatian
2) Tidak membantah dan tidak menyokong halusinasi pasien
3) Segera menolong pasien jika pasien membutuhkan perawat
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi ......................
Pohon Masalah
Efek
Resiko tinggi perilaku kekerasan
Masalah Utama
Penyebab
Isolasi Sosial
Harga Diri Kronis
Gangguan Persepsi
Sensori : Halusinasi
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
12
E. RENCANA TINDAKAN
Tabel 1
Rencana Tindakan Keperawatan Halusinasi
PERENCANAAN
TUJUAN KRITERIA TINDAKAN
Pasien mampu :
Mengenali
halusinasi yang
dialami
Mengontrol
halusiansinya Mengikuti
program
pengobatan secara
optimal
a. Pasien mampu
mengenali
halusinasinya
dengan
menyebutkan isi,
waktu, prekuensi, situasi pencetus
halusinasi,
perasaan dan
respon saat
halusinasi timbul
b. Pasien dapat
memperagakan
cara mengontrol
halusinasi dengan
cara menghardik
Sp 1 p
1. Bantu pasien mengenal
halusinasi :
a. Isi halusinasi
pasien
b. Jenis halusinasi pasien
c. Waktu terjadinya
halusinasi pada
pasien
d. Frekuensi
terjadinya
halusinasi
e. Situasi/penyebab
yang menimbulkan
halusinasi pada
pasien f. Perasaan/respon
pasien saat terjadi
halusinasi
2. Sebutkan cara
mengontrol halusinasi
(menghardik,
berbincang-bincang,
melakukan aktifitas dan
minum obat)
3. Latih pasien
menghardik halusinasi,
dengan tahapan : a. Jelaskan cara
menghardik
halusinasi
b. Peragakan cara
menghardik
c. Minta pasien
memperagakan
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
13
ulang
d. Pantau pasien
mempraktekkan
dan memberi
penguatan
4. Anjurkan memasukkan cara menghardik dalam
jadwal kegiatan pasien
a. Pasien dapat
menyebutkan
kegiatan yang
sudah dilakukan
yaitu cara
mengontrol
halusinasi dengan
menghardik
b. Pasien dapat
memperagakan
cara bercakap-cakap dengan
orang lain
Sp 2 p
1. Evaluasi kegiatan pasien
yang lalu tentang
kemampuan pasien
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
(Sp 1)
2. Latih pasien bila
halusinasi timbul,
pasien Dapat berbicara/
bercakap cakap dengan orang lain
3. Anjurkan pasien
memasukkan berbicang
bincang dengan orang
lain dalam jadwal
kegiatan
a. Pasien dapat
menyebutkan
kegiatan yang sudah
dilakukan yaitu cara
mengontro halusinasi
dengan menghardik dan berbicang-
bincang dengan
orang lain
b. Pasien dapat
membuat jadwal dan
melakukan aktifitas
sesuai dengan jadwal
kegiatan harian yang
telah dibuat
Sp 3 p
1. Evaluasi kegiatan pasien
yang lalu tentang
kemampuan pasien
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik dan
berbincang bincang
dengan orang lain (Sp
1 dan 2)
2. Latih pasien melakukan
kegiatan harian agar
halusinasi tidak
muncul, dengan
tahapan :
a. Jelaskan pentingnya
aktifitas yang teratur untuk
mengatasi
halusiansi
b. Diskusikan aktifitas
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
14
yang biasa
dilakukan pasien
c. Susun jadwal
aktifitas sehari-hari
sesuai dengan
aktifitas mulai dari bangun tidur sampai
tidur malam
4. Anjurkan pasien agar
melakukan aktifitas
sehari-hari sesuai
dengan jadwal
a. Pasien dapat
menyebutkan
kegiatan yang
sudah dilakukan
yaitu cara
mengontrol
halusinasi dengan menghardik,
berbicang-bincang
dengan orang lain
dan melakukan
aktifitas harian
sesuai jadwal
b. Pasien dapat
membuat jadwal
dan melakukan
aktifitas sesuai
dengan jadwal kegiatan harian
yang telah dibuat
Sp 4 p
1. Evaluasi kegiatan
pasien yang lalu
tentang kemampuan
pasien mengontrol
halusinasi dengan
cara menghardik, berbincang-bincang
dengan orang lain dan
melakukan aktifitas
harian sesuai jadwal
(Sp 1,2 dan 3)
2. Berikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat
secara teratur :
a. Jelaskan
pentingnya minum obat
b. Jelaskan akibat
bila minum obat
tidak sesuai
program
c. Jelaskan akibat
bila putus obat
d. Jelaskan cara
mendapatkan
obat/berobat
e. Jelaskan program pengobatan
dengan prinsip 5
B
f. Latih pasien
minum obat
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
15
3. Anjurkan pasien
memasukkan jadwal
minum obat dalam
jadwal kegiatan harian
Keluarga mampu
merawat pasien
halusinasi dirumah dan menjadi sistem
pendukung yang
efektif
Keluarga dapat
menyebutkan tentang
halusinasi dan menjelaskan cara
merawat pasien
Sp 1 k
1. Identifikasi masalah
yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
2. Jelaskan tentang
halusinasi pada
keluarga :
a. Pengertian
halusinasi
b. Tanda dan gejala
halusinasi
c. Jenis halusinasi
yang dialami pasien
3. Cara merawat pasien halusinasi
(menghardik,
berkomunikasi,
pemberian obat dan
aktifitas)
Keluarga dapat
memperagakan cara
merawat pasien,
dimana bila halusinasi
muncul dengan :
a. Mengingatkan
pasien cara menghardik bila
halusinasi timbul
b. Mengajak pasien
berbincang-bincang
Sp 2 k
1. Evaluasi kemampuan
keluarga dalam
merawat pasien
dengan halusinasi (Sp
1)
2. Latih keluarga merawat langsung
pasien
Keluarga dapat
membuat jadwal harian
pasien dan melakukan
follow up
Sp 3 k
1. Bantu keluarga
membuat jadwal
aktifitas termasuk
minum obat
2. Jelaskan follow up
pasien
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
16
F.TINDAKAN KEPERAWTAN DAN EVALUASI
Strategi Pelaksanaan 1 pada pasien (Sp1P)
1. Bantu pasien mengenal halusinasi :
a. Isi halusinasi pasien
b. Jenis halusinasi pasien
c. Waktu terjadinya halusinasi pada pasien
d. Frekuensi terjadinya halusinasi
e. Situasi/penyebab yang menimbulkan halusinasi pada pasien
f. Perasaan/respon pasien saat terjadi halusinasi
2. Sebutkan cara mengontrol halusinasi (menghardik, berbincang-bincang,
melakukan aktifitas dan minum obat)
3. Latih pasien menghardik halusinasi, dengan tahapan :
a. Jelaskan cara menghardik halusinasi
b. Peragakan cara menghardik
c. Minta pasien memperagakan ulang
d. Pantau pasien mempraktekkan dan memberi penguatan
4. Anjurkan memasukkan cara menghardik dalam jadwal kegiatan pasien
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
17
Pelaksananan
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
1. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum ......masih ingat dengan saya ? Iya...betul...nama
saya.... saya perawat yang akan merawat dan membantu mengatasi
masalah yang dialami......”
2. Memvalidasi keadaan/kondisi klien ”Bagaimana perasaannya hari ini ? Apa yang saat ini yang rasakan ?
3. Mengadakan kontrak (tempat, waktu,topik)
”Baiklah bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang sering
dengar tetapi tidak nampak wujudnya ? dimana kita duduk/akan bercakap-
cakap ? diruang tamu ? Berapa lama ? Bagaimana Kalau 10 menit ?”
1. Membantu pasien mengenal halusinasi
”Tadi bapak/ibu bilang pada saya, masih sering mendengar suara-suara
yang tidak nampak wujudnya ? hal itu biasanya disebut halusinasi
pendengaran........,jadi halusinasi pendengaran itu sebenarnya adalah
suara-suara yang sering mendengarnya tapi tidak nampak siapa yang
berbicara dan hanya bapak/ibu yang bisa mendengarnya....orang lain tidak...”.....”Kalau bapak/ibu mendengar suara-suara itu, apa yang
dikatakannya ?”
”Apakah suara-suara itu terus menerus bapak/ibu dengar ? atau sewaktu-
waktu ? Berapa kali dalam sehari ? ”. ....”Saat kapan suara-suara yang
biasa bapak/ibu dengar itu muncul ? Apakah waktu sendiri ? .....”Apa yang
bapak/ibu rasakan saat suara-suara itu datang ? apa yang bapak/ibu
lakukan saat mendengar suara itu ? Apakah suara-suara itu bisa hilang?
Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara itu muncul ?
2. Menyebutkan cara-cara mengontrol halusinasi
”bapak/ibu...ada empat cara untuk mencegah atau hal yang perlu
dilakukan bila suara-suara itu muncul, pertama dengan menghardik suara itu, kedua dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, ketiga
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat minum obat
secara teratur”.
3. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan menghardik ?
Caranya adalah seperti ini .....saat suara-suara itu muncul, langsung
bapak/ibu bilang ” pergi...saya tidak mau dengar....saya tidak mau dengar.
Kamu suara palsu....Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar
lagi....Coba bapak/ibu peragakan!...Nah...begitu...bagus ! coba lagi! Ya
bagus.... bapak/ibu sudah bisa.....”
3. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
”Bagaimana kalau cara tadi kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa
saja latihannya, bagaimana kalo laithannya 3 kali dalam sehari?”
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
18
Tahap
Terminasi
1. Mengevaluasi pertemuan dengan pasien
”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah memperagakan latihan tadi ?
bapak/ibu bisa mengulang kembali?....Bagus....
2. Merencanakan tindak lanjut
”Jadi..kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara yang telah kita
pelajari tadi.....” 3. Mengadakan kontrak pertemuan selanjutnya (tempat, waktu, topik)
”Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara kedua? Yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain......Jam berapa bapak/ibu ? bagaimana kalau besok jam
10.00 pagi ? dimana.... mau kita bercakap-cakap ? diruang makan
?...baiklah.......bagaimana kalau sekarang kita berdo’a bersama :
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala penderitaannya,
angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan
yang tidak meninggalkan sakit lagi)
4. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum.........”
Evaluasi
Penilaian kemampuan pasien
No Kemampuan Tanggal
Sp 1
1 Mengenal jenis halusinasi
2 Mengenal isi halusinasi
3 Mengenal waktu halusinasi
4 Mengenal frekuensi halusinasi
5 Mengenal situasi yang menimbulkan halusinasi
6 Menjelaskan respon terhadap
halusinasi
7 Mampu menghardik halusinasi
Strategi Pelaksanaan 2 pada pasien (Sp 2 p)
1. Evaluasi kegiatan pasien yang lalu tentang kemampuan pasien mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik (Sp 1)
2. Latih pasien bila halusinasi timbul, pasiendapat berbicara/bercakap-cakap dengan
orang lain
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
19
3. Anjurkan pasien memasukkan berbicang-bincang dengan orang lain dalam jadwal
kegiatan.
Pelaksananan
Tahap
Orientasi
Tahap Kerja
Tahap
Terminasi
1. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum bapak/ibu......”
2. Memvalidasi keadaan/kondisi klien dan mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien (Sp 1)
”Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini ? Berkurangkah suara-suaranya
? apakah cara pertama yang saya ajarkan kemarin yaitu menghardik
halusinasi yang masih sering timbul.... sudah bapak/ibu coba lakukan
sendiri? Bagus sekali .....!
3. Mengadakan kontrak (tempat, waktu,topik)
”Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan selama 15 menit. Mau dimana? Disini saja ?”
1. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
”Nah...sekarang kita coba cara kedua untuk mencegah atau mengontrol
halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
Jadi kalau bapak/ibu mendengar suara-suara, langsung saja cari teman
untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol. Contohnya begini :
...tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol sama saya ! atau
kalau ada orang dirumah misalnya saudara... katakan : ayo ngobrol
dengan saya, saya sedang denagr suara-suara...begitu caranya.....Coba bapak/ibu lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya begitu...bagus
sekali....Coba sekali lagi! Bagus...Bagus ....! Nah...latih terus ya...”
2. Menganjurkan pasien memasukkan latihan bercakap-cakap dengan orang
lain dalam jadwal kegiatan harian
”Bagaimana kalau cara tadi kita buat jadwal latihannya seperti latihan
menghardik, supaya bapak/ibu menjadi terbiasa melakukannya.... Mau
jam berapa saja latihannya ? Ya...kita masukkan kita masukkan jam 10
pagi ya...”.
1. Mengevaluasi pertemuan dengan pasien
”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah latihan ini ? Jadi sudah ada
berapa cara yang sudah dipelajari untuk mencegah suara-suara itu ? Bagus .........”
2. Merencanakan tindak lanjut
”Cobalah....kedua cara ini kalau bapak/ibu mengalami halusinasi lagi
dan lakukan secara teratur bila sewaktu-waktu suara itu muncul !”
3. Mengadakan kontrak pertemuan selanjutnya (tempat, waktu, topik)
”Besok pagi saya akan kemari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara
ketiga yaitu melakukan aktifitas terjadwal ? mau jam berapa? Bagaimana
kalau jam 10.00? Mau dimana?disini lagi?........baiklah....bagaimana
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
20
kalau sekarang kita berdo’a bersama :
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala
penderitaannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha
penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah
dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan
dengan mengucap salam pada pasien.
4. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum.....sampai jumpa”
Evaluasi
Penilaian kemampuan pasien
No Kemampuan Tanggal
Sp 2
1 Mampu melakukan latihan
bercakap-cakap
Strategi Pelaksanaan 3 pada pasien (Sp 3p)
1. Evaluasi kegiatan pasien yang lalu tentang kemampuan pasien mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik dan berbincang-bincang dengan orang lain (Sp
1 dan 2)
2. Latih pasien melakukan kegiatan hari agar halusinasi tidak muncul, dengan
tahapan :
a. Jelaskan pentingnya aktifitas yang teratur untuk mengatasi halusiansi
b. Diskusikan aktifitas yang biasa dilakukan pasien
c. Susun jadwal aktifitas sehari-hari sesuai dengan aktifitas mulai dari bangun
tidur sampai tidur malam
3. Anjurkan pasien agar melakukan aktifitas sehari-hari sesuai dengan jadwal.
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
21
Pelaksananan
Tahap
Orientasi
Tahap Kerja
Tahap
Terminasi
1. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum bapak/ibu.....selamat pagi....”
2. Memvalidasi keadaan/kondisi klien dan mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien (Sp 1 dan 2)
”Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini ? Apakah suara-suaranya
masih muncul ? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah telah kita latih dua hari ini? bagaimana hasilnya ?... Bagus .....!
3. Mengadakan kontrak (tempat, waktu,topik)
”Sesuai janji kita hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk
mencegah atau mengatasi suara-suara yang masih sering bapak/ibu
dengar yatiu melakukan kegiatan terjadwal. Mau dimana kita
bercakap-cakap ? O...ya, mau diruang makan? ...baiklah.....berapa
lama kita bicara ? bagaimana kalau 10 menit ?....”
1. Melatih pasien melakukan kegiatan harian agar halusinasi tidak
muncul
”Apa saja yang biasanya yang bapak/ibu lakukan setiap hari ? pagi-
pagi, apa saja kegiatan bapak/ibu ? terus jam berikutnya ? (urutkan
kegiatan yang biasa dilakukan pasien samapai malam)....Wah banyak sekali kegiatan ya ?......
2. Menganjurkan pasien melakukan aktifitas sehari-hari sesuai dengan
jadwal
”Nah..kita tadi telah menyusun jadwal aktiftas sehari-hari
bapak/ibu.....Coba setiap hari bapak/ibu melakukan kegiatan sesuai
jadwal ya...” (Anda dapat melatih aktifitas yang ada dalam jadwal
pada pertemuan berikutnya sampai terpenuhi seluruh aktifitas dari pagi
sampai malam)
1. Mengevaluasi pertemuan dengan pasien
”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah latihan ini ? Jadi sudah ada berapa cara yang bapak/ibu pelajari untuk mencegah suara-suara itu
? Bagus .........”
2. Merencanakan tindak lanjut
”Cobalah terus kedua cara yang telah Y latih setiap hari dan jangan
lupa melakukan secara rutin jadwal kegiatan yang telah dijadwalkan
dari pagi sampai malam ya....”
3. Mengadakan kontrak pertemuan selanjutnya (tempat, waktu, topik)
”Bagaimana kalau besok menjelang makan siang ....kita membahas
cara minum obat yang baik serta kegunaan obat yang Y sering
minum...mau jam berapa ? Bagaiaman kalau jam 11 siang ? diruang
tamu ya ? ......baiklah....bagaimana kalau sekarang kita berdo’a bersama :
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
22
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala
penderitaannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau,
sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit
lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.
4. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum.....sampai jumpa”
Evaluasi
Penilaian kemampuan pasien
No Kemampuan Tanggal
Sp 3
1 Melakukan kegiatan harian
sesuai jadwal
Strategi Pelaksanaan 4 pada pasien (Sp4P)
1. Evaluasi kegiatan pasien yang lalu tentang kemampuan pasien mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik, berbincang-bincang dengan orang lain dan
melakukan aktifitas harian sesuai jadwal (Sp 1,2 dan 3)
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur :
a. Jelaskan pentingnya minum obat
b. Jelaskan akibat bila minum obat tidak sesuai program
c. Jelaskan akibat bila putus obat
d. Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
e. Jelaskan program pengobatan dengan prinsip 5 B
f. Latih pasien minum obat
3. Anjurkan pasien memasukkan jadwal minum obat dalam jadwal kegiatan harian
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
23
Pelaksananan
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
Tahap Terminasi
1. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum bapak/ibu......”
2. Memvalidasi keadaan/kondisi klien mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien (Sp 1, 2 dan 3)
”Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini ? ”Apakah sudah
dipakai tiga cara yang telah telah kita latih ? Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan ? Bagus .....!”
3. Mengadakan kontrak (tempat, waktu,topik)
”Sesuai janji kita hari ini kita akan mendiskusikan obat-
obatan yang biasa bapak/ibu minum. Apakah pagi ini
bapak/ibu sudah minum obat ? ...bagus sekali .....Hari ini
kita akan diskusi selama 15 menit. Disini aja ya?....”
1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
”Berapa macam obat yang minum ? (perawat menyiapkan
obat pasien) ini yang warnanya orange (CPZ) 3 kali sehari
jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Ini yang yang putih (THP) 3
kali sehari jamnya sma gunanya untuk rileks dan tidak
kaku. Sedangkan yang merah jambu (HP) 3 kali sehari
jamnya sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau
suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh
diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter..sebab
kalau putus obat, bapak/ibu akan kambuh dan sulit untuk
mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis
bapak/ibu bisa minta kedokter untuk mendapatkan obat
lagi. bapak/ibu juga harus teliti saat menggunakan obat-
obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya bapak/ibu harus memastikan bahwa obat itu benar-benar punya
bapak/ibu. Jangan keliru dengan obat milik orang lain.
Baca nama kemasannya. Pastikan obat yang diminum pada
waktunya dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah
makan dan tepat jamnya. bapak/ibu juga harus perhatikan
berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum
10 gelas perhari.”
2. Menganjurkan pasien melakukan aktifitas sehari-hari sesuai
dengan jadwal
”Coba masukkan lagi latihan kita hari ini kedalam jadwal
harian bapak/ibu, sesuai dengan jadwal minum obat.....Kita jadwalkan bapak/ibu minum obat setiap pukul 7 pagi, 1
siang dan 7 malam... Ya...bagus...”
1. Mengevaluasi pertemuan dengan pasien
”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita bercakap-
cakap tentang obat ? sudah berapa cara yang kita latih
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
24
untuk mencegah suara-suara ? Coba sebutkan...! bagus
sekali...”
2. Merencanakan tindak lanjut
”Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau
keluarga kalau dirumah ya...”.
3. Mengadakan kontrak pertemuan selanjutnya (tempat, waktu, topik)
”Besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara
mencegah suara yang telah kita bicarakan. Mau jam berapa
? Bagaimana Kalau jam 10? bapak/ibu mau dimana
?......baiklah....bagaimana kalau sekarang kita berdo’a
bersama :
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala penderitaannya, angkat penyakitnya, sembuhkan
lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang
menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan
kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan
berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.
4. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum....sampai jumpa..”
Evaluasi
Penilaian kemampuan pasien
No Kemampuan Tanggal
Sp 4
1 Menggunakan obat secara teratur
Strategi Pelaksanaan 1 pada pasien (Sp 1 K)
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Jelaskan kepada keluarga :
a. Pengertian halusinasi
b. Tanda dan gejala halusinasi
c. Jenis halusinasi yang dialami pasien
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
25
3. Jelaskan/Bermain peran cara-cara merawat pasien halusinasi (menghardik,
berkomunikasi, beraktifitas dan minum obat)
Pelaksanana
n
Tahap
Orientasi
Tahap Kerja
1. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum Bapak/Ibu......”saya ...., perawat yang merawat
anak Bapak/Ibu di rumah sakit......”
2. Memvalidasi keadaan/kondisi keluarga
”Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini ? apa pedapat Bapak/Ibu
tentang anak Bapak/Ibu? Bagaimana keadaan anak bapak/ibu biasanya
kalau selama dirumah?
3. Mengadakan kontrak (tempat, waktu,topik)
”Sesuai janji kita via telepon, hari ini kita akan berdiskusi tentang apa
masalah yang anak Bapak/Ibu alami dan bantuan apa yang Bapak/Ibu
bisa berikan ?...Kita mau diskusi dimana ? Bagaimana kalau diruang
wawancara ? berapa lama waktu Bapak/Ibu? Bagaimana kalau 30 menit ?....”
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
”Apa yang Bapak/Ibu rasakan menjadi masalah dalam merawat anak
bapak/ibu. Apa yang Bapak/Ibu lakukan?....”
”Ya...gejala yang dialami oleh anak Bapak/Ibu itu dinamakan
halusinasi yaitu mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada, tanda-
tandanya bicara dan tertawa sendiri atau marah-marah tanpa sebab,
jadi kalau anak Bapak/Ibu mengatakan mendengar suara-suara yang
sebenarnya suara itu tidak ada.......Biasanya suara-suara itu bisa
muncul bila anak bapak/ibu dibiarkan sendiri......” ”Nah..untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa
cara. Ada beberapa cara untuk membantu anak bapak/ibu agar bisa
mengendalikan halusinasi. Cara-cara tersebut antara lain :
Pertama, dihadapan Bapak/Ibu jangan membantah atau menyokongnya.
Katakan saja Bapak/Ibu percaya bahwa anak bapak/ibu memang
mendengar suara tetapi bapak/ibu sendiri tidak mendengar.......
Kedua, jangan biarkan anak bapak/ibu melamun dan sendiri, karena
kalau melamun halusinasinya akan muncul lagi. Upayakan ada orang
mau bercakap-cakap dengannya.
Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama, shalat bersama-sama.
Tentang kegiatan, saya telah melatih anak Bapak/Ibu untuk membuat
jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong Bapak/Ibu pantau pelaksanaannya ya dan berikan pujian jika dia lakukan.........
Ketiga, bantu anak Bapak/Ibu minum obat secara teratur. Jangan
menghentikan obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga
sudah melatih anak Bapak/Ibu untuk minum obat secara teratur. Jadi
Bapak/Ibu dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 3 macam, ini
yang orange namanya CPZ gunanya untuk menghilangkan suara-suara
atau bayangan. Diminum 3 X sehari pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan
jam 7 malam. Yang putih namanya THP gunanya membuat rileks, jam
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
26
Tahap
Terminasi
minumnya sama dengan CPZ tadi. Yang biru namanya HP gunanya
menerangkan cara berpikir, jam minumnya sama dengan CPZ. Obat
perlu selalu diminum untuk mencegah kekambuhan,
terakhir bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi
anak bapak/ibu dengan cara menepuk punggungnya kemudian suruhlah
menghardik suara tersebut, anak bapak/ibu sudak saya ajarkan cara menghardik halusinasi.....” Sekarang, mari kita kita latihan memutus
halusinasi anak bapak/ibu. Sambil menepuk punggungnya, katakan :
sedang apa ? ingatkan apa yang diajarkan perawat bila suara itu
datang ? Ya...usir suara itu dengan menutup telinga dan katakan saya
tidak mau dengar...dan ucapkan berulang-ulang......sekarang coba
Bapak/Ibu praktekkan cara yang saya ajarkan.....Bagus Bapak/Ibu....”
1. Mengevaluasi pertemuan dengan keluarga
”Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita berdiskusi dan latihan
memutuskan halusinasi anak bapak/ibu ? Sekarang coba bapak/ibu
sebutkan kembali tiga cara merawat anak bapak/ibu ? Bagus sekali
Pak/Ibu.......”” 2. Merencanakan tindak lanjut
”Sebaiknya cara yang diajarkan tadi...kalau anak bapak/ibu sudah ada
dirumah, bisa dilakukan ya Pak/Bu.......”
3. Mengadakan kontrak pertemuan selanjutnya (tempat, waktu, topik)
”Bagaimana kalau 2 hari lagi kita bertemu dirumah sakit untuk
mempraktekkan cara memutus halusinasi langsung dihadapan anak
bapak/ibu, Jam berapa Bapak/Ibu bisa datang ? Baik.....saya tunggu
diruangan ya Pak/Bu....”
4. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum pak/bu...”
Evaluasi
Penilaian kemampuan keluarga
No Kemampuan Tanggal
1 Menjelaskan pengertian halusinasi
2 Menyebutkan jenis halusinasi yang
dialami pasien
3 Menyebutkan tanda dan gejala
halusinasi
4 Memperagakan latihan cara memutus
haluisnasi
5 Mengajak pasien bercakap-cakap saat
tiba waktu pasien berhalusinasi
6 Memantau aktifitas pasien sesuai
jadwal
7 Memantau dan memenuhi obat untuk pasien
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
27
Strategi Pelaksanaan 2 pada Keluarga (Sp 2 K)
1. Evaluasi kemampuan sp 1
2. Latih keluarga merawat langsung pasien Halusinasi
Pelaksanana
n
Tahap
Orientasi
Tahap Kerja
Tahap
Terminasi
1. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum Bapak/Ibu......”
2. Memvalidasi keadaan/kondisi keluarga dan mengevaluasi kemampuan keluarga (sp 1 k)
”Bagaimana perasaan Bapak/Ibu pagi ini? apakah Bapak/Ibu
masih ingat bagaimana cara memutus halusinasi anak bapak/ibu
jika sedang halusinasi ? bagus...! ”
3. Mengadakan kontrak (tempat, waktu,topik)
”Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20 menit kita akan
mempraktekkan cara memutus halusinasi langsung dihadapan
anak bapak/ibu .....mari kita diruang makan saja ya
pak/bu....kebetulan anak bapak/ibu ada disana.....”
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan
halusinasi ”Assalamu’alaikum saudara...., Bapak/Ibunya sangat ingin
membantu mengendalikan suara-suara yang masih sering
didengar. Untuk pagi ini Bapak/Ibu datang untuk mempraktekkan
cara memutus suara-suara yang sering didengar......nanti kalau
sedang mendengar suara-suara atau senyum-senyum sendiri,
Bapak/Ibu akan mengingatkan seperti ini......”(perawat
memperagakan cara mengatasi halusinasi pada pasien seperti yang
dilakukan bersama keluarga sewaktu dirumah)
”Sekarang coba Bapak/Ibu peragakan cara memutus halusinasi
yang sedang dialami anak bapak/ibu seperti yang sudah kita
pelajari sebelumnya. Tepuk punggungnya lalu minta dia untuk mengusir suara dengan menutup telinga dan menghardik suara
tersebut (perawat mengobservasi apa yang dilakukan keluarga
kepada pasien)..... Bagus sekali....Bagaimana saudara....., senang
dibantu Bapak/Ibu ? Nah..Bapak/Ibu ingin melihat jadwal kegiatan
harian saudara....selama disini...coba diliatkan pada
bapak/ibu...(pasien memperlihatkan dan dorong orang tua untuk
memberi pujian)..Baiklah sekarang saya dan orang tuanya
keruang perawat dulu ya....” (perawat dan keluarga mengadakan
terminasi)
1. Mengevaluasi pertemuan dengan keluarga ”Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mempraktekkan cara
memutus halusinasi langsung dihadapan anak bapak/ibu tadi?
Bapak/Ibu telah mempraktekkannya dengan baik.... ”
2. Merencanakan tindak lanjut
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
28
”Diingat-ingat pelajaran kita hari ini ya Pak/Bu....Bapak/Ibu
dapat melakukan cara itu bila anak bapak/ibu masih mengalami
halusinasi...”
3. Mengadakan kontrak pertemuan selanjutnya (tempat, waktu, topik)
”Bagaimana kalau kita bertemu dirumah sakit lagi 2 hari yang
akan datang ? untuk membicarakan tentang jadwal kegiatan harian anak bapak/ibu untuk persiapan dirumah. Jam 10
Bapak/Ibu bisa ? tempatnya diruangan ini ya....saya tunggu
kedatangan Bapak/Ibu”
4. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum pak/bu…”
Evaluasi
Penilaian kemampuan keluarga
N
o Kemampuan Tanggal
1 Mampu
mempraktekkan
langsung cara
merawat pasien
Strategi Pelaksanaan 3 pada Keluarga (Sp 3 K)
1. Bantu keluarga membuat jadwal aktifitas termasuk minum obat
2. Jelaskan follow up pasien
Pelaksanana
n
Tahap
Orientasi
Tahap Kerja
1. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum pak/bu...”
2. Memvalidasi keadaan/kondisi klien dan mengevaluasi kemampuan
keluarga (sp 1 dan 2 k)
”Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini ? Bagaimana Pak/Bu selama
Bapak/Ibu membesuk apakah sudah terus dilatih cara merawat anak
bapak/ibu?”
3. Mengadakan kontrak (tempat, waktu,topik)
”Karena sudah boleh pulang, Nah......sekarang kita bicarakan jadwal
anak bapak/ibu bila pulang kerumah ? Mari kita duduk diruang perawat
.....Bagaimana kita berbincang-bincang selama 20 menit ?”
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum
obat
“Pak/bu…ini adalah jadwal kegiatan anak bapak/ibu selama di rumah
sakit….tolong dilanjutkan baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum
obatnya…. Coba Bapak/Ibu lihat, mungkinkah dilakukan dirumah ? Siapa
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
29
Tahap
Terminasi
kira-kira yang akan memotivasi dan mengingatkan ? Pak/Bu, kalau ada
jadwal kegiatan anak bapak/ibu selama di RS ada yang tidak bisa
dilakukan dirumah, bisa diganti dengan kegiatan yang kira-kira bisa
dilakukan anak bapak/ibu....”
2. Menjelaskan follow up pasien
”Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak bapak/ibu selama dirumah. Misalnya kalau anak
bapak/ibu terus menerus mendengar suara-suara yang mengganggu dan
tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi
segera hubungi Kader yang ada di Puskesmas..... di lingkungan alamat
bapak/ibu...nomor telpon Puskesmasnya xxxxxx”
1. Mengevaluasi pertemuan dengan keluarga
”Bagaimana Bapak/Ibu ? Ada yang ingin ditanyakan lagi setelah kita
beberapa kali bertemu ? Coba Bapak/Ibu sebutkan cara-cara merawat
anak bapak/ibu dirumah !...Bagus....(jika keluarga ada yang lupa segera
ingatkan)” 2. Merencanakan tindak lanjut
”Pak/Bu....Cara-cara yang telah kita pelajari, jadwal kegiatan yang telah
dibuat selama di RS.....tolong dilanjutkan dirumah ya.....juga jangan lupa
jadwal minum obatnya......Ini Jadwal kegiatan anak bapak/ibu untuk
dibawa pulang”
3. Mengadakan kontrak pertemuan selanjutnya (tempat, waktu, topik)
”Saya mungkin akan datang sebulan sekali kerumah bapak/ibu untuk
melihat perkembangan anak bapak/ibu....”
4. Mengucapkan salam terapeutik
”Assalamu’alaikum....”
Evaluasi
Penilaian kemampuan keluarga
No Kemampuan Tanggal
1 Melakukan follow up
sesuai rujukan
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
30
Pendidikan Kesehatan Penggunaan Obat
Orientasi:
“Assalammualaikum Bpk/Ibu. Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini? Apakah suara-
suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih ?
Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan ? Apakah pagi ini sudah minum
obat? Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang Bpk/Ibu
minum. Kita akan diskusi selama 30 menit. Di sini saja ya Bpk/Ibu?”
Kerja:
“Bpk/Ibu adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-suara
berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang Bpk/Ibu
dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang
Bpk/Ibu minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien) Ini yang warna orange (CPZ) 3
kali sehari jam 07.00, 13.00 dan 19.30 gunanya untuk menghilangkan suara-suara.
Ini yang putih (THP)3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk rileks dan tidak kaku.
Sedangkan yang merah jambu (HP) 3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk
pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh
diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, Bpk/Ibu
akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis
Bpk/Ibu bisa kontrol ke Puskesmas untuk mendapatkan obat lagi. Untuk itu 2 hari
sebelum obat habis diharapkan Bpk/Ibu sudah kontrol. Bpk/Ibu juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, pastikan bahwa itu obat yang
benar-benar punya Bpk/Ibu. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama
kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu
diminum sesudah makan dan tepatjamnya. Bpk/Ibu juga harus perhatikan berapa
jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
31
Terminasi:
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-cakap tentang obat? Sudah
berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus!
(jika jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal
kegiatan Bpk/Ibu. Jangan lupa pada waktunya minta obat pada keluarga. Minggu
depan kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang telah kita
bicarakan. Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00. sampai jumpa.
Wassalammualaikum.
Pemberian Psikofarmakoterapi
Jika pasien mendapatkan obat maka pengetahuan tentang cara pemberian obat,
efek terapi, efek samping, cara pemberian obat yang benar, dan tindakan keperawatan
kepada pasien perlu dimiliki oleh perawat.
Gejala halusinasi sebagai salah satu gejala psikotik/skizofrenia biasanya
diatasi dengan menggunakan obat-obatan anti psikotik antara lain:
Golongan butirofenon: Haloperidol, Haldol, Serenace, Ludomer. Pada kondisi
akut biasanya diberikan dalam bentuk injeksi 3 x 5 mg, im. Pemberian injeksi
biasanya cukup 3 x 24 jam. Setelahnya pasien biasanya diberikan obat per oral
3x 1,5 mg atau 3 x 5 mg.
Golongan fenotiazine: Chlorpromazine/Largactile/Promactile. Biasanya
diberikan per oral. Kondisi akut biasanya diberikan 3 x 100 mg. Apabila
kondisi sudah stabil dosis dapat dikurangi 1 x 100mg pada malam hari saja.
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
32
Obat-obatan anti psikotik seringkali menimbulkan efek samping mengantuk,
tremor, mata melihat ke atas, kaku-kaku otot, otot bahu tertarik sebelah, hipersalivasi,
pergerakan otot tak terkendali. Untuk mengatasi ini biasanya dokter memberikan obat
anti parkinsonisme yaitu Trihexyphenidile 3 x 2 mg.
Yang perlu sangat diperhatikan, apabila terjadi gejala-gejala yang dialami oleh
pasien tidak berkurang maka perlu diteliti apakah obat betul-betul diminum atau
tidak. Untuk itu keluarga juga perlu dijelaskan tentang pentingnya memonitor
penggunaan obat oleh pasien. Jika ada gejala-gejala yang tidak biasa minta kepada
keluarga untuk menghubungi Puskesmas terdekat.
P e r a w a t a n P a s i e n H a l u s i n a s i
33
DAFTAR PUSTAKA
Keliat BA & Akemat (2011). Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa, Jakarta,
EGC.
Keliat BA. (2014). Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Psikososial, Jakarta,
EGC.
Shives, L.R. (2012). Basic Concept of Psychiatric Mental Health Nursing, (8thed.).
Philadelphia: lippincott Williams & Wilkins.
Stuart, G.W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing, (10thed.). St
Louis : Mosby Year Book.
Townsend, M.C. (2014). Psychiatric mental health nursing. (7th ed). Philadelphia:
F.A. Davis Company
Videbeck, S.L. (2008). Psychiatric Mental Health Nursing, (5thed.). Philadelphia :
Lippincott Williams & Wilkins.