modul pembelajaran aqidah

55
Akhlaq Kelas X Semester 1 1 KELAS X Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA-SMK Muhammadiyah 2006 Disusun Oleh : MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN MAGELANG 2008 DAFTAR ISI PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Upload: oe-jiek

Post on 05-Dec-2015

87 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

modul

TRANSCRIPT

Page 1: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

1

KELAS X

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA-SMK Muhammadiyah 2006

Disusun Oleh :

MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH

KABUPATEN MAGELANG 2008

DAFTAR ISI

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 2: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

2

MODUL 1

MODUL I : AKHLAQUL KARIMAH

Kegiatan belajar 1 : Ta’rif akhlaqul karimah ................................................................................1 Kegiatan belajar 2 : Adab menghormati Orang tua ......................................................................2 Kegiatan belajar 3 : Adab dalam keluarga ....................................................................................3 Latiham .........................................................................................................................................4 Uji Kompetensi .............................................................................................................................5

KHUSNUDZON KEPADA ALLAH SWT Kegaitan Belajar 1 : Ta’rif Khusnudzon kepada Allah SWT .......................................................6 Kegiatan Belajar 2 : Sikap baik kepada Allah SWT ....................................................................7 Kegaitan Belajar 3 : Khusnudzon kepada diri sendiri dan sesama manusia ................................8 Latihan ..........................................................................................................................................9 Uji kompetensi .............................................................................................................................10

MODUL II : AKHLAQUL QOBIHAH

Kegiatan Belajar 1 : Takabur dan Tafakur ...............................................................................11 Kegaitan Belajar 2 : Ujub .........................................................................................................12 Kegiatan Belajar 3 : Buruk sangka ...........................................................................................13 Kegaitan Belajar 4 : Ghodlob ...................................................................................................14 Latihan .........................................................................................................................................15 Uji Kompetensi ............................................................................................................................16

SEMESTER 2 MODUL III : ADAB BERHIAS, BERPAKAIAN, BERTAMU, DAN MENERIMA TAMU

Kegiatan Belajar 1 : Tata krama berhias ..................................................................................17 Kegiatan Belajar 2 : Tata krama berpakaian ............................................................................18 Kegiatan Belajar 3 : Adab bertamu ..........................................................................................19 Kegiatan Belajar 4 : Adab menerima tamu ...............................................................................20 Latihan .........................................................................................................................................21 Uji Kompetensi ............................................................................................................................22

MODUL IV : ADAB PERGAULAN ANTARA PRIA WANITA DAN T EMAN SEBAYA

Kegiatan Belajar 1 : Adab bergaul pria dan wanita ................................................................23 Kegiatan Belajar 2 : Adab bergaul dengan teman sebaya ........................................................24 Latihan ........................................................................................................................................25 Uji Kompetensi ...........................................................................................................................26

MODUL V : AKHLAQUL MADZMUMAH

Kegiatan Belajar 1 : Hasad ......................................................................................................27 Kegiatan Belajar 2 : Riya’ .......................................................................................................28 Kegiatan Belajar 3 : Dzolim ....................................................................................................29 Latihan ........................................................................................................................................30 Uji Kompetensi ...........................................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................32

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 3: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

3

AKHLAQUL KARIMAH

I. PENDAHULUAN

Dalam modul I akan dipelajari kompetensi membisakan diri berprilaku terpuji ( akhlaqul

karimah) terhadap ibu bapak, keluarga dan masyarakat.

Modul I ini dapat dipelajari dengan berbagai cara seperti kerja mandiri, kerja kelompok, dan

sebagainya. Cara manapun yang kalian gunakan pada akhir kegiatan pembelajaran diharapkan kalian

mampu membisakan diri berprilaku terpuji dan menghindari sifat tercela.

Kompetensi yang masih bersifat umum, seperti tercantum dalam paragraf di atas dapat diperinci

beberapa kompetensi yang bersifat khusus antara lain kalian dharapkan mampu :

a. Menguraikan pengertian akhlaqul karimah

b. Mengidentifkasi adab menghormati ibu bapak

c. Menunjukkan sikap dan perilaku menghormati ibu dan bapak bedasarkan ketentuan ajaran Islam.

d. Mengidentifikasi adab dan keluarga

e. Menunjukkan sikap hormat dalam keluarga.

Kegiatan Belajar 1 : AKHLAQUL KARIMAH

Seorang muslim yang baik adalah mereka yang mempunyai akhlaq mulia, dengan akhlaq mulia

seseorang akan dihormati, disegani, dicintai oleh orang lain karena kebaikannya. Lantas apakah pengertian

dari akhlaq mulia ?

A. TA’RIF AKHLAQUL KARIMAH

a. Akhlaq munurut arti bahasa (etimologi) dari kata khuluqun atau khulqun.

− Khuluqun artinya budi yaitu sesuatu yang tersimpan pada hati, sangat halus sulit diketahui orang

lain, namun memiliki kekuatan yang besar terhadap tingkah laku perbuatan manusia.

− Akhlaq dari kata khulqun artinya perbuatan-perbuatan lahir, mudah diketahui oleh orang lain,

karena tampak dapat di lihat oleh alat indra manusia.

Dari uraian di atas kata akhlaq yang berasal dari kata khulqun dan khuluq mempunyai pengertian

yang sama, saling mempengaruhi antara kegiatan hati dan perbuatan lahir, keduanya tidak dapat

dipisah-pisahkan. Manifestasi/ pencerminan hati pada tingkah laku, ucapan, sikap seseorang itulah

yang biasa disebut akhlaq atau budi pekerti.

b. Akhlaq menurut pengertian istilah (terminologi) adalah tingkah laku lahiriah yang diperbuat

oleh seseorang secara spontan sebagai manifestasi atau pencerminan refleksi dari jiwa/hati seseorang.

Perhatikan sabda Nabi Muhammad SAW :

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 4: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

4

Artinya : Ketahuilah bahwasanya dalam jasad terdapat segumpal. Apabila gumpalan darah itu baik,

maka baiklah jasad itu seluruhnya dan apabila gumpalan darah itu rusak, maka rusaklah

jasad itu seluruhnya dan ingatlah itulah hati.

Akhlaq sangat penting dalam suatu kehidupan, karena dapat menjadi barometer atau ukuran baik

buruknya seseorang atau suatu bangsa.

Penyair Arab bernama Syauqi Bey, pernah berkata :

Artinya : Suatu bangsa dikenal karena akhlaqnya (budi pekertinya) jika budi akhlaqnya telah runtuh,

maka runtuh pulalah bangsa itu.

Nabi Muhammad SAW bersabda :

Artinya : Orang mukmin yang sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaqnya. (HR.

Tirmidzi)

Kegiatan Belajar 2

B. ADAB MENGHORMATI ORANG TUA

Seseorang wajib berbakti kepada Allah dengan cara beribadah atau taqarrub yaitu mendekatkan

diri pada-Nya dengan cara mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya,

kemudian seseorang wajib berbakti atau berbuat baik terhadap kedua orang tua. Berbakti kepada ibu

bapak ada beberapa cara :

1. Berbuat baik kepada ibu bapak

Islam menganjurkan agar manusia selalu berbuat baik kepada sesama manusia, lebih-lebih kepada ibu

bapak. Allah berfirman :

Artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu hanya menyembah kepada-Nya, serta berbuat

baik terhadap ibu bapak. (QS. Al Isra’ : 23).

Barang siapa berbuat baik, kepada orang tua, besok kalau mempunyai anak insya Allah anaknya akan

berbuat baik kepadanya.

Nabi Muhammad SAW bersabda :

Artinya : Berbuat baiklah kepada ibu bapakmu, niscaya anakmu akan berbuat baik kepadamu. (HR :

Tabrani dan Al Hakim).

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 5: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

5

1. Mematuhi nasehat ibu bapak

Ibu bapak adalah yang paling banyak jasanya kepada anak disamping memelihara, mendidik, dan

mengajar selalu memberi nasehat kepada anaknya. Maka nasehat ibu bapak harus dipatuhi yaitu

mengikuti perintah ibu bapaknya selama perintah itu tidak bertentangan ajaran agama dan undang-

undang yang berlaku. Sekiranya perintah itu bertentangan dengan agama dan undang-undang hendaklah

ditolak dengan cara yang halus dan bijaksana dengan kata-kata sopan. Allah SWT berfirman :

Artinya : Dan jika ibu bapakmu memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak kamu

ketahui, maka janganlah kamu taati mereka, tetapi hendaklah engkau bergaul dengan keduanya

di dunia dengan cara yang baik. (QS. Lukman : 15)

3. Menjaga dan Memelihara Ibu Bapak

Ibu bapak yang telah memelihara dan mengasuh kita sampai menjadi dewasa dan mampu hidup mandiri

sedang orang tua sudah lanjut usia. Maka kita wajib menjaga dan memelihara mereka. Kita harus

melaksanakan dengan penuh kasih sayang dan niat yang ikhlas. Walaupun mungkin orang tua kita tidak

beragama Islam, kita wajib menjaga dan memeliharanya dengan baik.

Nabi Muhammad SAW bersabda :

Artinya : Telah berkata Asma’ binti Abu Bakar, ibuku seorang penyembah berhala dating minta tolong.

Bolehkah saya menolongnya! Rasulullah SAW menjawab ya, jangan kau putuskan hubungan

dengan ibumu itu!

4. Menghormati Ibu Bapak

Ibu bapak telah banyak memberi jasa kepada anak, oleh karena itu anak wajib hormat kepada ibu bapak,

Allah SWT berfirman :

Artinya: Dan Kami (Allah) wajibkan kepada manusia berbuat baik terhadap kedua orang

tuanya. (QS. Al Ankabut : 8)

Adapun cara menghormati orang tua diantaranya adalah :

a. Mengikuti perintah dan nasehatnya.

b. Berkata dan berlaku sopan serta lemah lembut.

c. Membantu kepada mereka.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 6: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

6

d. Mendoakan kepada mereka.

Kegiatan Belajar 3

C. ADAB DALAM KELUARGA

Dalam kehidupan berbangsa, dan bermasyarakat kita mengenal yang disebut keluarga. Keluarga

sangat penting dalam menentukan baik buruknya suatu bangsa. Supaya keluarga tetap baik, maka adab

dalam keluarga harus dipahami dan diamalkan oleh tiap-tiap anggota. Adapun adab dalam keluarga yang

dimaksud :

1. Menjaga nama baik keluarga

Masing-masing anggota keluarga wajib menjaga nama baik, supaya nama baik tetap terjaga masing-

masing aggota keluarga harus dapat melaksanakan kewajiban masing-masing misalnya :

a. Bapak dan ibu berkewajiban mencukupi kebutuhan : makan, minum, pakaian, mendidik,

membimbing agar anaknya menjadi anak yang pandai dan sholeh.

b. Anak berkewajiban :

1. Hormat dan berbakti kepada orang tua

2. Rajin belajar agar sekolahnya berhasil

3. Giat membantu orang tua, guna meringankan beban orang tua dan belajar hidup mandiri.

4. Tekun beribadah seperti membaca al qur’an, sholat, pengajian dan sebagainya.

5. Menjaga nama baik diri dan keluarganya seperti menjauhkan dosa kecil apalagi dosa besar.

2. Menjaga keluarga agar menjadi harmonis

Mengingat pentingnya keluarga maka masing-masing anggota keluarga hendaknya dapat menjaga

keluarga dapat berjalan harmonis menjadi keluarga sejahtera untuk itu diperlukan :

a. Adanya saling menghormati.

b. Adanya saling tolong-menolong.

c. Adanya saling mengingatkan dengan cara yang baik agar kewakjiban masing-masing dapat berjalan

baik. Adanya hubungan, yang harmonis kerjasama yang baik saling memberi dan menerima

merupakan alat persatuan dan kesatuan yang kokoh. Tidak pernah kosong selalu mengadakan sholat

berjamaah, makan bersama, dan tidak lupa saling menasehati terutama ibu bapak anaknya. Perhatikan

firman Allah SWT :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At

Tahrim : 6)

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 7: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

7

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 8: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

8

IV. LATIHAN

Latihan berikut ini kalian menfaatkan untuk memanfaatkan pemahaman kalian terhadap materi

pembelajaran yang baru saja dipelajari, maka dari itu isilah pernyataan-pernyataan berikut secara jujur

sesuai dengan kalian yang sebenarnya. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom jawaban yang tersedia! Berilah

juga alas an terhadap pilihan jawabanmu itu!

Jawaban

No Pernyataan Setuju

Tidak

setuju

Tidak

tahu

Alasan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Ukuran kesempurnaan iman

seorang muslim itu adalah karena

baik akhlaqnya.

Menurut ajaran Islam umat

manusia berasal dari satu keturunan

yakni Nabi Adam AS dan Siti

Hawa.

Tujuan Allah menciptakan manusia

adalah untuk beribadah.

Seorang anak wajib berbhakti

kepada kedua orang tuanya.

Jika orang tua menyuruh kepada

perbuatan yang bertentangan

dengan perintah Allah sikap kita

adalah menolak dengan halus.

Menunjukkan berilmu tinggi,

berharta banyak dan berkedudukan

tinggi merupakan sikap terpuji.

Rasa senang melihat orang lain

memiliki kelebihan lalu memusuhi

pemiliknya termasuk akhlaq

tercela.

V. UJI KOMPETENSI

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (×) pada huruf a, b, c, d, atau e, yang Anda

anggap benar!

1. Akhlaq menurut bahasa berasal dari kata …….

a. Khulqun dan khaliqun d. Khuluqun dan khulqun

b. Khaliqun dan makhluqun e. Khuluqun atau khaliqun

c. Makhluqun dan khulqun

2. Khuluqun artinya …….

a. Budi d. Naluri

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 9: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

9

b. Insting e. Cita-cita

c. Firasat

3. Khulqun artinya …….

a. Perbuatan lahir yang mudah di lihat oleh indra manusia

b. Perbuatan lahir yang tidak dapat dilihat indra manusia

c. Perbuatan lahir yang direncana sebelumnya

d. Perbuatan batin yang spontan

e. Perbuatan lahir yang tidak mudah untuk diukur oleh manusia

4. Ukuran kesempurnaan muslim iman seseorang muslim itu karena …….

a. Ukuran akhlaqnya d. Hartanya

b. Taqwanya e. Keturunannya

c. Pangkatnya

5. Sifat amanah termasuk kategori akhlaq ……. kecuali

a. Karimah d. Karimah dan mahmudah

b. Mahmudah e. Mazmumah

c. Terpuji

6. Khianat termasuk kategori akhlaq ……. kecuali

a. Mulia d. Mazmumah

b. Karimah e. Terpuji

c. Mahmudah

7. Berikut ini alasan seorang anak wajib berbhakti kepada kedua orangnya kecuali …….

a. yang telah melahirkan kita

b. yang telah membimbing dan mendidik kita

c. yang mencukupi kebutuhan kita

d. sudah tua maka wajib dihormati

e. yang menyusui dan merawat kita

8. Al Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 23 berisi tentang …….

a. perintah untuk menyembah Allah dan berbhakti kepada kedua orang tua

b. perintah untuk menyembah kepada Allah

c. perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua

d. perintah untuk melaksanakan sholat

e. larangan berkata kasar kepad orang tua

9. Berikut ini adab seorang anak dalam keluarga kecuali …….

a. rajin belajar

b. taat dan patuh kepada orang tua

c. mampu menjaga nama baik keluarga

d. meminta hak diluar kemampuan orang tua

e. tekun beribadah

10. Untuk terciptanya keluarga yang harmonis diperlukan sikap, kecuali …….

a. saling menghormati

b. saling menolong

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 10: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

10

c. saling mengingatkan

d. masa bodoh dengan keluarga

e. saling mengasihi

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan pengertian akhlaq secara etimologi dan terminologi!

2. Tuliskan ayat Al Qur’an yang menyatakan bahwa kesempurnaan iman seorang muslim itu karena

baik akhlaqnya!

3. Bagaimana caranya berbhakti kepada kedua orang tua yang sudah meninggal?

4. Mengingat pentingnya keluarga maka masing-masing anggota keluarga hendaknya dapat menjaga

keluarga menjadi harmonis maka untuk itu diperlukan apa saja?

5. Tuliskan ayat Al Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 beserta artinya!

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 11: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

11

KEGIATAN BELAJAR IV

MATERI PEMBELAJARAN

1. PENGERTIAN HUSNUDHAN KEPADA ALLAH

Sebagai seorang muslim harus berprasangka baik kepada Allah. Husnudhan kepada Allah artinya

berprasangka baik kepada Allah. Berprasangka baik kepada Allah termasuk akhlaq mulia. Orang yang

berprasangka baik kepada Allah akan mengatakan “Ya Tuhan kami tiadalah engkau menciptakan ini

dengan sia-sia”.

Kebalikan dari husnudhan adalah suuzhan. Suuzhan adalah berprasangka buruk terhadap Allah.

Seseorang dianggap berprasangka buruk terhadap Allah, misalnya tatkala menghadapi kegagalan dalam

usaha ia menduga Allah-lah penyebab kegagalan dalam usaha atau Allah tidak mendengar doanya. Allah

itu kikir, Allah tidak adil dan lain sebagainya dengan negatif kepada Allah.

Suuzhan kepada Allah termasuk akhlaq tercela yang hukumnya dan harus dijauhi oleh setiap

muslim. Karena itu setiap muslim menghindari sikap suuzdan kepada Allah.

Kegiatan Belajar 5

Sikap Baik Kepada Allah

Dalam kehidupan sehari-hari, segala sesuatu yang kita alami, terkadang membuat kita puas, tetapi

pada suatu saat kejadian itu menyenangkan. Bila kita alami bernuansa positif maka hal itu menyenangkan

sebaliknya jika yang kita alami bernuansa negatif, kita cenderung berbuat sedih.

Manusia wajib berhusnudhan dan dapat mengambil hikmah dibalik peristiwa, karena tidak ada

sesuatu yang sia-sia asalkan manusia dapat mengambil pelajaran, sebagaimana firman Allah dalam QS.

Ali Imran 191 : sebagai berikut

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 12: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

12

Artinya : yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan

berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya

Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka

peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran : 191)

Husnudhan kepada Allah dapat diwujudkan antara lain dengan bersikap dan berperilaku sebagai berikut :

a. bila melakukan sesuatu bersikap optimis artinya usaha positif yang sedang dilakukannya dengan cara

bertawakal kepada Allah akan memperoleh pertolongan Allah sehingga berhasil.

b. Berdoa memohon kepada Allah atas pengampunan dosa-dosanya, seorang muslim yang telah berbuat

salah atau dosa tidak putus asa, akan tetapi memohon langsung pengampunan kepada Allah.

c. Seorang muslim seharusnya tidak berkeluh kesah atau putus asa apabila mendapat musibah atau gagal

dalam usaha.

Kegaitan Belajar 6

2. HUSNUDHAN KEPADA DIRI SENDIRI DAN SESAMA MANUSIA

Husnudhan ialah berbaik sangka kepada semua orang terutama kepada saudara sesama muslim.

Husnudhan adalah sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh orang Islam karena bila seseorang memiliki

sifat husnudhan maka akan selalu baik dalam setiap pergaulan. Karena husnudhan membawa efek positif

terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain. Hati orang yang husnudhan akan menjadi bersih dan

tentram karena tidak ada prasangka jelek kepada orang lain.

Husnudhan akan melakukan sifat-sifat terpuji seperti : suka menolong, jiwa besar, hati tentram,

lapang dada, tidak suka mencampuri urusan orang lain, dan lain-lain.

Oleh karena itu sifat husnudhan pada diri kita masing-masing dan jauhi sifat suudzan, Allah

berfirman :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena

sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan

janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka

memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 13: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

13

Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha

Penyayang.

(QS. Al Hujaraat : 12)

Dalam pergaulan sehari-hari hendaklah selalu disamakan sifat-sifat berprasangka baik, bertutur kata yang

sopan, karena husnudhan akan menumbuhkan sifat bersamaan dan persaudaraan. Sebaliknya prasangka

yang tidak baik akan suka mencari kesalahan orang lain akan menimbulkan hilangnya tali persaudaraan

sesama manusia dan orang yang memiliki akhlaqul karimah sadar bahwa perbuatan manusia akan dinilai

oleh Allah. Allah Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam hati manusia dan Allah memberi pahala

sesuai dengan niatnya.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 14: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

14

LATIHAN

Untuk berlatih penerapan budi pekerti. Isilah pernyataan-pernyataan berikut ini secara jujur sesuai dengan

sikap yang sebenarnya. Tuliskan tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia! Berilah juga alasan terhadap

pilihan jawabanmu itu!

Jawaban

No Pernyataan Setuju

Tidak

setuju

Tidak

tahu

Alasan

1.

2.

3.

Sebagai seorang muslim

harus berprasangka baik

(husnudhan) kepada Allah.

Suuzhan kepada Allah

termasuk akhlaq yang tercela

yang harus dijauhi oleh setiap

muslim.

Husnudhan akan melakukan

sifat-sifat terpuji seperti suka

menolong, lapang dada, tidak

suka mencampuri urusan

orang lain.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 15: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

15

UJI KOMPETENSI

A. Pilihlah salah satu jawablah yang paling tepat dengan memberi tanda silang (×) pada huruf a, b, c, d, atau

e.

1. Berprasangka baik disebut …….

a. Suudzon d. Zalim

b. Husnudhon e. Hasad

c. Curiga

2. Berprasangka buruk kepada Allah adalah perbuatan …….

a. Dosa d. Suudzon

b. Karimah e. Husnudhon

c. Teladan

3. Di bawah ini adalah hikmah husnudhon kecuali …….

a. Hidup menjadi tenang d. Jauh dari perselisihan

b. Hati menjadi bersih e. Senantiasa bersyukur kepada Allah

c. Menimbulkan pesimis

1. Orang yang beriman akan tentram hatinya apabila mereka ……

a. Mendengarkan nyanyian

b. Mendengarkan pujian

c. Mendengar ucapan selamat

d. Mengingat Allah

e. Mengingat kekasihnya

2. Seseorang yang memiliki sifat husnudzon berarti ia memiliki sifat …….

a. Baik hati

b. Terpuji

c. Akhlaqul karimah

d. Buruk

e. Tercela

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan pengertian husnudzon!

2. Sebutkan hikmah husnudzon kepada Allah!

3. Sebutkan sifat-sifat yang terpuji yang dilakukan dalam pergaulan hidup dari husnudzon!

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 16: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

16

MODUL 2

I. PENDAHULUAN

Dalam Modul 2 ini akan dikaji kompetensi membiasakan diri menghindari perilaku tercela. Modul akhlaq ini dapat dipelajari dengan berbagai cara, seperti kerja mandiri, kerja kelompok,

tutorial, dan sebagainya. Cara manapun yang dipergunakan, pada akhir kegiatan pembelajaran, kalian diharapkan mampu membiasakan diri menghindari perilaku tercela.

Kompetensi yang masih bersifat umum, seperti tercantum dalam paragraph di atas , dapat diperinci atas beberapa kompetensi yang bersifat khusus. Kompetensi yang bersifat khusus itu, antara lain, kalian diharapkan mampu :

a. menjelaskan pengertian takabur dan tafakhur serta contoh perbuatannya. b. menjelaskan pengertian ujub serta contoh perbuatannya. c. menjelaskan pengertian buruk sangka serta contoh perbuatannya. d. menjelaskan pengertian ghodhob serta contoh perbuatannya.

AKHLAQUL QOBIHAH

KEGIATAN BELAJAR I

MATERI PEMBELAJARAN

A. Takabbur dan Tafakhur

Takabbur artinya menyombongkan diri, merasa hebat, merasa besar. Memang kadang-kadang

manusia berlaku takabbur, bahkan tidak sedikit orang yang takabbur, menyombongkan diri karena

kecantikannya, kepandaiannya, kekayaannya, kepangkatannya dan lain sebagainya. Mereka lupa kepada

Allah bahwa : kecantikan, kepandaian, kekayaan, kepangkatan dan lain sebagainya yang mereka miliki

dan sombongkan itu pemberian Allah, yang semestinya disyukuri, digunakan dengan sebaik-baiknya, dan

disebarluaskan kepada orang lain sehingga orang lain dapat ikut menikmati pemberian Allah itu, tidak

untuk kesombongan.

Takabbur atau sombong juga dapat berarti menolak kebenaran, orang yang sombong tidak mau menerima

kebenaran dari Allah, apalagi dari orang yang lebih kecil, pasti ia tidak mau menerima padahal itu suatu

kebenaran. Maka sombong termasuk akhlaq qobihah atau yang tercela. Bahkan Imam Syamsuddin Asy

Syaafi’i dalam kitabnya, Al Kabaa-ir, beliau berpendapat bahwa takabbur atau sombong itu termasuk

dosa besar.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 17: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

17

Artinya : Takabbur itu ialah menolak kebenaran dan merendahkan/menghina orang lain.

Orang yang menolak kebenaran, pasti ia akan berdosa dan ia akan dimasukkan ke neraka. Perhatikan

firman Allah SWT :

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri

terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka

masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada

orang-orang berdosa. (QS. Al A’raaf : 40)

Ayat-ayat diatas menjelaskan orang-orang yang menolak kebenaran (ayat-ayat Allah) menyombongkan

diri, mereka tidak diberi rahmat dari Allah termasuk berdosa dan tidak dapat masuk surga.

Tafakhur artinya membanggakan diri. Tafakhur mempunyai maksud senada dengan takabbur, karena

membanggakan diri dapat mengakibatkan “ujub, congkak, dan riya”. Tafakhur atau membanggakan diri

dengan kepandaiannya, kekayaannya, prestasinya, dan lain sebagainya, biasanya disertai dengan hati,

fikiran, atau sifat-sifat yang jelek seperti congkak, ujub, dan riya’, termasuk perbuatan yang dilarang oleh

Allah, dan akhlaq qobihah.

Tafakhur berbeda dengan rasa optimis/harapan baik di masa depan. Itu adalah baik, tidak berlebih-

lebihan, tidak karena congkak atau ujub, tidak termasuk berdosa, dan merupakan syukur kepada Allah

SWT.

Perhatikan firman Allah SWT :

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong dan membangga-

banggakan diri. (QS. An Nisaa’ : 36)

Hidup dan kehidupan di dunia tidak boleh takabbur dan tafakhur, karena takabbur dan tafakhur sifat yang

mengganggu iman, merusak kebaikan, menjauhkan hubungan kepada Allah dan kepada sesama manusia,

sehingga takabbur dan tafakhur dapat merugikan diri sendiri, juga kepada orang lain, karena takabbur dan

tafakhur dapat mendatangkan perselisihan dan permusuhan.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 18: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

18

Perhatikan firman Allah SWT :

Artinya : Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu

berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

lagi membanggakan diri. (QS. Al Luqmaan : 19)

Kita tidak boleh berlaku sombong, membanggakan diri, mengabaikan orang lain, merendahkan orang

lain, walaupun kepada orang fakir dan miskin, orang bawahan. Itu sifat yang jelek dan dikutuk oleh

Allah. Tetapi kita hendaknya berlaku baik, murah hati, wajar, sederhana, dan rendah suara kepada orang

lain, tentu kalian akan dicintai teman.

Perhatikan firman Allah SWT :

Artinya : Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-

buruk suara ialah suara keledai. (QS. Luqmaan : 19)

Hendaknya kita berlaku sederhana dan merendahkan suara untuk memberi penghormatan kepada orang

lain. Jangan sekali-kali berlaku sombong, congkak, karena menjadi penghalang untuk masuk surga.

Sombong dan congkak dapat menjauhkan iman, karena iman berguna untuk menjauhkan neraka. Dalam

hal ini, Nabi Muhammad SAW bersabda :

Artinya : Tidak akan masuk surga barang siapa yang dalam hatinya sebesar dzarrah dari takabbur, dan

tidak masuk ke dalam neraka barang siapa yang didalam hatinya iman walaupun sebesar dzarrah.

Orang-orang yang ada imannya walaupun dzarrah tidak masuk neraka, maksudnya tidak di dalam neraka

selama-lamanya seperti orang musyrik dan kafir. Ia akan diangkat ke surga apabila telah cukup masuk

neraka atas izin Allah. Oleh karena itu pupuklah iman, biasakan berbuat baik kepada Allah

maupun kepada sesama manusia, sukalah berdo’a, meminta kepada Allah atas sesuatu yang baik,

agar dapat terhindar dari perbuatan takabbur dan tafakhur.

Kegaian Belajar 2

B. ‘Ujub

‘Ujub artinya mengangumi diri sendiri, keheran-heranan atas amal, karya, dan prestasinya. Mengagumi

diri sendiri artinya mengagumi atas karya atau prestasinya, atau mungkin karena cantik dan

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 19: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

19

kebagusannya, anak atau orang tuanya. Keberhasilan seseorang tidak boleh menimbulkan rasa ujub,

karena di dunia ini tidak ada yang sempurna. Masing-masing, manusia memiliki kelebihan dan

kelemahan. Kelebihan prestasi seseorang, mungkin karena dasar, yaitu pemberian dari Allah, tidak boleh

untuk ‘ujub, tetapi harus disyukuri. ‘Ujub dapat berlaku sombong dan dapat lupa kepada Allah. Orang

yang ‘ujub dibenci Allah dan dibenci manusia. Mereka akan dikucilkan dan mendapatkan kesukaran

dalam hidup bermasyarakat.

Perhatikan firman Allah SWT :

Artinya : Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala

terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. (QS. Al Lail : 8-10)

Orang hidup di dunia pada dasarnya sebagai orang miskin tidak punya apa-apa, tidak dapat berbuat apa-

apa. Kemudian Allah memberi sesuatu kepada mereka, sehingga ada yang kaya, pandai, ada yang

menjadi pejabat tinggi dan lain sebagainya. Itu bukan semata-mata dari karya mereka sendiri, tetapi tidak

lepas dari pemberian Allah dan juga bantuan dari orang lain. Maka tidak boleh ‘ujub, tidak boleh

menolak bantuan, saran, kritik dari orang lain, agar kebaikan yang kita peroleh mendapat barokah dari

Allah dan do’a dari sesama kawan. Orang yang ‘ujub biasanya diikuti dengan sifat kikir dan bakhil. Kikir

dapat mendatangkan permusuhan dan kehancuran. Kita tidak boleh menolak kebenaran, menolak wahyu

Allah yaitu ajaran Islam, menuruti hawa nafsu, sehingga hidup mereka tidak punya arah, tidak punya

pedoman. Tidak mustahil orang yang seperti itu mudah digoda dan menuruti bujukan syaitan yang

mengarah kepada kesengsaraan dan kesesatan. Nabi Muhammad SAW bersabda :

Artinya : Tiga perkara yang merusak manusia : 1) suka menuruti perangai kikir, 2) hawa nafsu yang

selalu diikuti, 3) ‘ujub pada diri sendiri.

Kegiatan Belajar 3

C. Buruk Sangka (Su-uzh zhon)

Manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan sempurna, yaitu memiliki akal fikiran, hati nurani, punya

perasaan, punya harga diri, dan lain sebagainya. Sifat yang utama, tidak mau dijelekkan, disakiti,

direndahkan, dicacat, dan lain sebagainya. Sifat-sifat negatif tidak mau dilontarkan,

didakwahkan kepadanya, walaupun ia seorang yang jelek sekalipun. Orang yang merendahkan

nama baik, mereka akan dituntut dimuka pengadilan. Begitu pula kita, jangan mudah berburuk sangka

(Su-uzh zhon) kepada orang lain. Siapa orangnya mau disangka jelek, disangka korupsi, disangka

memfitnah, disangka mengadu domba, dan lain sebagainya. Tentu semua orang yang tidak suka disangka

seorang yang jelek, maka berprasangka atau buruk sangka itu suatu perbuatan yang jelek termasuk akhlaq

qobihah.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 20: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

20

Buruk sangka dapat menimbulkan saling curiga antara sesama kawan. Kalau ini terjadi, tentu buruk

sangka akan membuat suasana kurang baik, meretakkan hubungan merusak jiwa seseorang. Buruk

sangka termasuk perbuatan yang dilarang oleh Allah, dibenci oleh manusia, dan termasuk perbuatan

dosa.

Perhatikan firman Allah SWT :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian

dari purba-sangka itu dosa. (QS. Al Hujuraat : 12)

Buruk sangka dalam kehidupan banyak dilakukan lebih-lebih pada jaman modern sekarang ini. Banyak

orang yang kelihatannya baik-baik ternyata ia seorang penjahat, penipu, dan lainnya. Sebaliknya kita

harus berhati-hati menghadapi orang sekarang ini. Tidak percaya begitu saja kepada orang lain sebelum

mengenal identitasnya dengan baik dan benar, begitu pula bermacam-macam prasangka buruk harus kita

hindari, karena sebagian besar prasangka buruk itu termasuk perbuatan dosa.

Nabi Muhammad SAW bersabda :

Artinya : Jangan berprasangka buruk, karena sesungguhnya berprasangka buruk itu adalah

pembicaraan dusta. (H.R. Muslim)

Berprasangka buruk termasuk perbuatan dosa, karena berprasangka itu melakukan kejelekan sebelum

mengetahui dengan sebenarnya. Maka buruk sangka itu harus dihindari. Kita hendaknya berfikir kritis,

bersahaja, jangan mudah emosi dan su-uzh zhon.

Kegiatan Belajar 4

D. Ghodlob

Ghodlob artinya marah. Menurut Imam Al Ghazali, marah itu diciptakan Tuhan dari api, ditanamkan dan

bersemi ke dalam diri manusia. Ia bangkit menyala karena sebab-sebab tertentu; mengejolak darah di

jantung yang kemudian bertebaran ke seluruh urat. Darah naik dari jantung menyebar ke muka lalu jadi

merahlah muka, mata dan kulit. Orang yang melihatnya merasa takut. Semua orang memilih marah, pada

batas-batas tertentu diperlukan untuk menghadapi tantangan atau musuh dari luar, atau memberikan

dorongan untuk lebih bersemangat dari diri masing-masing orang.

Tetapi marah yang berlebih-lebihan, tidak pada tempatnya itu membahayakan, dilarang oleh agama

Islam. Marah yang demikian dapat merugikan diri sendiri, juga orang lain. Marah yang berlebih-

lebihan, akal dan hati menjadi lemah, lupa seolah-olah tidak berfungsi, yang berperan

bertindak mengganas seluruh tubuh menaik tinggi, cepat melawan lawan dengan kata-kata maupun

dengan perbuatan, baik kepada orang lain maupun kepada dirinya sendiri. Setelah marah itu terlaksana,

hasilnya amat jelek, yaitu berupa kata-kata yang jelek atau berupa perbuatan yang jelek. Setelah

terlaksana, marah turun menjadi tenang, seolah-olah sudah puas, maka ia merasa menyesal atas apa yang

diucapkan dan yang diperbuat. Oleh karena itu, marah hendaknya dapat dikendalikan dengan baik, jangan

sampai menyalahkan akal dan hati. Nabi Muhammad SAW bersabda :

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 21: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

21

Artinya : Ketahuilah bahwa amarah itu adalah bara api yang bersemi dalam hati anak Adam, akan

nampak di matanya yang menjadi merah dan urat lehernya yang tegang membengkak. Oleh karena itu,

barang siapa yang baru timbul sedikit kemarahannya, bersegeralah ia duduk di tanah. (H.R. At

Tirmidzi)

Orang yang sedang marah, lupalah segalannya, dan bangkitlah emosinya, sehingga tindakannya dapat

membahayakan, dapat mendatangkan kerusakan. Marah harus dapat dicegah, dengan cara duduk di tanah,

atau mengambil air wudlu lalu melakukan sholat untuk dapat mengurangi atau melumpuhkan nafsu

marah.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 22: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

22

Perhatikan firman Allah SWT :

Artinya : Mereka itulah orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,

dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-

orang yang berbuat kebajikan (134). Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji

atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa

mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak

meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (135). (QS. Ali ‘Imran : 134-135)

Dalam surat Ali ‘Imran ayat 134-135 dijelaskan beberapa tanda-tanda orang muttaqin, termasuk di

dalamnya menjaga amarah, memaafkan kesalahan manusia, dan apabila terlanjur berbuat kesalahan atau

menganiaya diri sendiri, ingat kepada Allah kemudian mohon ampun kapada Allah. Jadi, ingat kepada

Allah dan mohon ampun kepada Allah juga termasuk cara untuk mengurangi kemarahan seseorang

apabila sedang marah.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 23: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

23

LATIHAN

Untuk penerapan budi pekerti. Isilah pernyataan-pernyataan berikut ini sesuai dengan sikap kalian yang

sebenarnya. Tuliskan tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia! Berilah juga alasan terhadap pilihan

jawabanmu itu!

Jawaban

No Pernyataan Setuju

Tidak

setuju

Tidak

tahu

Alasan

1.

2.

3.

4.

5.

Menunjukkan ilmunya,

kecantikannya atau

ketampanannya, jabatan merupakan

sikap mental tak terpuji.

Senang melihat orang lain memiliki

kelebihan, lalu memusuhi

pemiliknya termasuk akhlak

tercela.

Jauhilah zuudzon karena prasangka

buruk itu ialah pembicaraan dusta.

Sumber dari perbuatan tercela yaitu

hawa nafsu.

Godlob termasuk akhlaqul qobihah.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 24: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

24

UJI KOMPETENSI

A. Pilihlah salah satu jawablah yang benar, dengan memberi tanda silang (×) pada huruf a, b, c, d, atau e.

1. Orang yang selalu menolak kebenaran disebut …….

a. Tadabbur d. Tasyakur

b. Kufur e. Ujub

c. Ka’kabur

2. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang fakhur, fakhur artimya ….

a. Sombang d. Bakhil

b. Munafik e. Congkak

c. Membanggakan diri

3. Mengagumi diri sendiri disebut ………..

a. Zuudzon d. Godlob

b. Ta’kabur e. tafakur

c. Ujub

4. Di bawah ini yang tidak termasuk sikap ujub ialah ………….

a. Di segani orang d. Akan mendapatkan kesukaran

b. Di benci Allah e. Orang tidak suka menolongnya

c. Hidupnya terkucil

5. Berburuk sangka maksudnya …………..

a. Menganggap orang lain selalu salah

b. Melakukan kejelekan sebelum tahu kebenaran

c. Menganggap dirinya paling benar

d. Orang lain yang bisa dipercaya

e. Menonjolkan kebaikan diri

6. Arti hadist itu adalah jauhilah prasangka buruk karena prasangka itu adalah …

a. Dosa d. Pikiran curiga

b. Pembicaraan dusts e. Merusak jiwa

c. Fitnah

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 25: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

25

7. Kalimat di bawah ini yang tidak termasuk definisi godlob ialah …………

a. Sikap godlob di ciptakan Allah dari api

b. Ditanamkan dan bersemi dalam hati

c. Kemudian bertebaran keseluruh urat darah naik kejantung kemudian merah

d. Dia bangkit dan menyala karena sebab tertentu

e. Marah dengan teliti menghadapi tantangan dari luar

8. Kata-kata itu diucapkan nabi ketika beliau akan wafat sebanyak tiga kali yang artinya ………………

a. Jangan sombang d. Jangan marah

b. Jangan Pamer e. Jangan lupa

c. Jangan menghasut

9. Karunia Allah yang dapat mendatangkan manfaat disebut ……………….

a. Hidayah d. Ta’kabur

b. Rahmat e. Ria

c. Hasud

10. Sumber dari perbuatan tercela yaitu ……………..

a. Teman d. Godaan

b. Kemiskinan e. Hawa Nafsu

c. Kebodohan

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan dengan singkat pengertian : - ta’kabur

- ujub

- buruk sangka

- ghodlob

2. Bagaimana cara menghindari perbuatan ujub?

3. Sebutkan hadist yang menerangkan bahwa berprasangka itu pembicaraan dusta!

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 26: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

26

MODUL 3

BAB I

ADAB BERHIAS, BERPAKAIAN, BERTAMU

DAN MENERIMA TAMU

I. PENDAHULUAN

Dalam Modul Akhlaq ini akan dikaji kompetensi membiasakan diri berakhlaq terpuji seperti : adab berhias, berpakaian, bertamu dan mnerima tamu.

Modul akhlaq ini dapat dipelajari dengan berbagai cara, seperti kerja mandiri, kerja kelompok, tutorial, dan sebagainya. Cara manapun yang dipergunakan, pada akhir kegiatan pembelajaran, kalian diharapkan mampu membiasakan diri berprilaku dengan sifat-sifat terpuji dan menghindari sifat-sifat tercela.

Kompetensi khusus dari materi ini adalah siswa mampu :

a. Menjelaskan pengertian adab dalam berhias, berpakaian, bertamu dan menerima tamu.

b. Mempraktekkan adab berhias, berpakaian, bertamu dan menerima tamu.

Kegiatan Belajar 1 :

1. Tata Krama Berhias dan Berpakaian

Setiap hari kalian berhias dan berpakaian? Sudahkah kalian berprilaku

sopan ketika berhias dan berpakaian? Bagaimanakah bila kalian berhias dan

berpakaian yang ternyata menurut tuntunan agama tidak sopan? Apa yang kamu

rasakan? Bagaimanakah kalau kalian melihat temanmu atau orang lain berhias

dan berpakaian tidak sopan? Apakah dalam berhias kalian telah memperhatikan

dan mengikuti tuntunan syar’i? Ikutilah uraian berikut ini!

A. MATERI PEMBELAJARAN

1. Tata Krama Berhias

Tatakrama atau perilaku sopan berlaku bagi semua orang, baik pria maupun wanita, tua dan muda,

bahkan anak-anak. Oleh karena itu, sopan santun hendaklah dibiasakan sedini mungkin, yaitu sejak si

anak masih kecil dengan mengambil contoh dan teladan dari orang tuanya serta anggota keluarga lainnya.

Dalam kehidupan makhluk-makhluk lain misalnya hewan, tatakrama atau sopan santun tidak

merupakan masalah dalam kehidupannya, tetapi dalam kehidupan manusia, tatakrama, sopan santun, atau

adab merupakan masalah yang penting karena manusia adalah makhluk berakal dan berbudaya.

Budaya berhias dan berpakaian adalah salah satu ciri peradaban manusia sebagai makhluk

terhormat. Dalam kehidupan manusia jelas dalam berhias dan berpakaian merupakan

masalah yang penting sama halnya dengan makanan.

Semua wanita senang berhias dan memakai perhiasan. Akan tetapi, hendaknya selalu diingatkan

untuk tidak memakai perhiasan yang berlebihan sehingga tidak mengundang orang jahat untuk

melakukan perbuatan yang tidak kita inginkan, seperti penodongan, penjambretan, perampokan, dan lain-

lain. Selanjutnya, para wanita juga diperingatkan supaya tidak berhias (bersolek) dan bergaya seperti

halnya apa yang dilakukan pada zaman pra-Islam. Oleh karena itu dalam berhias kalian perlu

Bagaimanakah cara berpakaian dan berhias yang Islami?

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 27: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

27

memperhatikan peringatan Allah dalam Al Qur’an, surat Al Ahzab ayat 33 : “……. dan janganlah kamu

berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah dahulu …….”.

Hadist-hadist Nabi SAW, banyak menjelaskan tatakrama berhias diri, antara lain sebagai berikut :

a. Anjuran untuk memotong kuku, memendekkan kumis, dan merapikan jenggot (jika berjenggot).

Rasulullah bersabda :

“Fitrah itu ada lima macam, yakni : khitan, mencukur rambut kemaluan, mencukur (merapikan)

kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku”.

b. Anjuran untuk berharum-haruman dengan wewangian bagi laki-laki yang menyenangkan hati,

melegakan dada, menyegarkan jiwa, serta membangkitkan tenaga dan gairah kerja.

c. Larangan mencukur botak sebagian kepala dan sebagian lainnya tidak dicukur/dibiarkan tumbuh.

d. Larangan berhias diri dengan mengubah apa yang telah diciptakan Allah SWT, misalnya mengeriting

rambut, memakai cemara (menyambung rambut), mencukur alis mata, membuat tahi lalat palsu, dan

larangan bertatto.

e. Laki-laki dilarang berhias diri sehingga menyerupai perempuan dan begitu pula sebaliknya.

Kegiatan Belajar 2

2. Tatakrama Berpakaian

Salah satu upaya peningkatan iman dan taqwa bagi kaum muslimin itu ialah menampilkan

kepribadian dalam berbusana dan berhias yang harus sesuai dengan petunjuk, tuntunan dan ketentuan

hukum agama. Khusus yang berhubungan dengan pakaian, dijelaskan bahwa Allah telah menyediakan

banyak bahan pakaian atau penutup aurat yang dijadikan bagi manusia agar memenuhi unsur etik dalam

kehidupannya.

Kecenderungan memilih pakaian yang indah dan makanan yang baik diakui oleh ajaran Islam

karena yang demikian itu adalah fitrah, tetapi diperingatkan supaya dalam hal-hal tersebut jangan

berlebih-lebihan (glamor). Dalam ilmu fiqih, ketentuan berpakaian merupakan syarat bagi sahnya ibadah

seperti shalat, dan secara umum ditetapkan ketentuan larangan melihat aurat orang lain.

1). Pakaian Wanita

Seorang wanita dinilai berbusana baik dan serasi kalau ia senantiasa menggunakan pakaian yang

cocok dengan usia dan kepribadiannya. Pegangan utama yang perlu diperhatikan dalam berpakaian

adalah tidak perlu berlebihan dan lebih baik berpakaian sederhana yang menuntupi aurat.

Firman Allah SWT. Surat An Nur ayat 31 :

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 28: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

28

Artinya : “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan

kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak

dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah

menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami

mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara

laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara

perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau

pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak

yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar

diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,

hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (Q.S. An Nur : 31)

Menurut Islam, aurat wanita Islam ialah seluruh badannya, kecuali muka dan dua telapak tangan

sehingga wajib bagi seorang wanita Islam memelihara beberapa bagian badannya dan menutup dadanya

dengan kerudung. Pada ayat yang lain dijelaskan tentang bagaimana mengulurkan jilbab bagi wanita.

Allah SWT. Berfirman dalam Surat Al Ahzab ayat 59 :

Artinya : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang

mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian

itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah

adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

(Q.S. Al Ahzab : 59)

Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dijelaskan bahwa pada suatu waktu, Asma’

binti Abu Bakar berkunjung kepada Rasulullah dengan memakai pakaian tipis dan kelihatan sebagian

tubuhnya. Rasulullah menegur putri khalifah pertama itu dengan mengatakan :

“Sesungguhnya seorang wanita apabila sudah sampai masa baligh (remaja) tidaklah boleh

memperlihatkan tubuhnya kecuali muka dan kedua tangannya”. (H.R. Abu Daud).

2). Pakaian Pria

Pakaian pria tentunya berbeda dengan pakaian wanita. Ilmu fiqih menegaskan

bahwa aurat laki-laki adalah diantara pusat sampai lutut sehingga pakaian pria tidak sama dengan pakaian

wanita dalam menutupi auratnya.

Firman Allah SWT, dalam Surat An Nur ayat 30 adalah sebagai berikut :

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 29: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

29

Artinya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan

pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (Q.S An Nur : 30)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kaum laki-laki yang beriman hendaknya menahan pandangan

dan memelihara kemaluannya (dalam hal ini auratnya). Hendaknya kaum lelakipun dalam berpakaian

mengikuti norma-norma yang lazim dipakai oleh kaum lelaki, tidak “eksentrik” (pakaian dengan penuh

atribut/perhiasan), kecuali dikenakan pada saat-saat tertentu misalnya karena berprofesi sebagai tukang

sulap. Pakaian kaum lelaki (lazimnya) adalah seperti berikut :

a. Kemeja dan celana panjang serta dasi.

b. Jas (untuk pakaian resmi).

c. Kemeja batik.

d. Pakaian bergaya timur seperti gamis disertai sorban.

e. Pakaian yang memenuhi kaidah kesopanan dan menutupi aurat bagi laki-laki.

f. Ulama mengharamkan kaum lelaki memakai perhiasan emas dan pakaian sutra.

Kegiatan Belajar3

2. Bertamu dan Menerima Tamu

Kalian tentu pernah bertamu atau menerima tamu. Bagaimana tatakrama bertamu yang baik?

Bagaimana pula tatakrama menerima tamu?

Pada bagian ini kalian akan mempelajari tentang tatakrama bertamu dan menerima tamu. Kalian

diharapkan mampu : (1) menjelaskan tatakrama bertamu dan menerima tamu yang sopan dan (2)

menunjukkan perilaku bertamu dan menerima tamu yang sopan.

a. Bertamu

Bertamu adalah berkunjung ke tempat kediaman orang lain. kunjungan itu biasanya karena

adanya suatu keperluan. Bertamu dengan maksud yang baik dan dilandasi dengan niat ikhlas karena

Allah serta untuk memperoleh ridho-Nya dan rahmat-Nya termasuk dalam silaturahmi.

Bertamu merupaka sunah rosul agar mendapat rahmat dan berkah dari Allah SWT. Dalam bertamu

hendaknya memenuhi adab-adab sebagai berikut :

1) Niat bertamu dengan ikhlas. Bila ada keperluan, maka hendaknya keperluan itu bukan dalam hal

maksiat. Sebaik-baiknya tamu adalah yang membawa kabar gembira. Sebagaimana tamu Nabi

Ibrahim dijelaskan Al Qur’an yang artinya “dan kabarkanlah kepada

mereka tentang tamu-tamu Ibrahim. Ketika mereka masuk ketempatnya, lalu

mereka mengucapkan : “salaam”. Berkata Ibrahim : “sesungguhnya kami merasa takut

kepadamu”. Mereka berkata : “janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi

kabar gembira kepadamu dengan anak laki-laki orang yang alim”. (Al Hijr : 51-53). Sebaik-

baiknya kunjungan adalah untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah dan hubungan kekerabatan.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 30: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

30

2) Mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan kunjungan. Jangan berkunjung disaat-saat yang

merepotkan tuan rumah, misalnya waktu tengah malam, subuh atau saat-saat beristirahat.

Sebaiknya buat janji terlebih dahulu dengan tuan rumah sebelum bertamu.

3) Mengetuk pintu tiga kali dan meminta ijin. Firman Allah yang artinya : “Hai orang-orang yang

beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan

memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu)

ingat”. (An Nur : 27). Bila tidak diberi ijin sebaiknya kembali saja karena hal itu lebih utama.

Rasulullah menjelaskan, “apabila seorang bertemu lalu minta ijin (mengetuk pintu atau

mengucapkan salam) sampai tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu), maka hendaklah

dia pulang”. (H.R. Bukhari).

4) Berjabat tangan dengan tuan rumah sesama pria, adapun dengan wanita cukup menunjukkan sikap

hormat. Sabda Nabi : “apabila kamu saling jumpa, maka saling mengucapkan salam dan

bersalaman, bila saling berpisah, maka berpisahlah dengan ucapan istighfar”. (H.R. At

Tahrawi).

5) Tidak masuk kedalam rumah seorang wanita yang suaminya tidak ada dirumah, kecuali bila ada

orang dewasa lain dirumah itu dan sekedar keperluan karena berduaan dengan wanita ini haram

hukumnya.

6) Berbicara dengan bahasa yang sopan dan santun, serta sangat bila membawa oleh-oleh, kenangan

atau buah tangan. Namun, yang lebih utama adalah sikap yang baik karena apapun yang diberikan

tidak ada nilainya jika kita bersikap buruk atau berkata-kata yang menyakitkan.

7) Menghormati aturan-aturan yang ditentukan oleh tuan rumah dan mematuhinya. Misalnya duduk

ditempat yang diperkenankan oleh tuan rumah.

8) Tidak berlama-lama dalam bertamu dan jangan sampai membuat tuan rumah menjadi jemu atau

jenuh. Mengingat sabda Rasulullah SAW : “masa bertamu adalah tiga hari dan sesuatu itu

sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal lebih lama sehingga menyakiti hati tuan rumah”. (H.R.

Baihaqi).

b. Menerima Tamu

Menerima tamu atau menghormati tamu dalam bahasa Arab disebut “akrimud duyuf”. Bagi kaum

muslim hendaknya bertindak sebaik-baiknya dalam menyambut (menerima) tamu, baik dari segi sikap,

penampilan, percakapan, maupun pelayanan yang diberikan.

Pada saat kita kedatangan tamu yang penuh sopan santun dan beradab tentu kita merasa senang.

Lain halnya bila tamu yang datang berperilaku buruk, kita tentu akan merasa risih. Seperti itulah perasaan

tuan rumah yang akan kita datangi. Sikap kurang bersahabat dari tuan rumah terhadap tamunya

adakalanya disebabkan tamu itu sendiri yang berperilaku tidak sopan.

Islam mengenal adab dalam menyambut dan berinteraksi dengan tamu, antara lain sebagai berikut

:

a. Menyambut tamu dengan ikhlas dan wajah penuh keramahan.

b. Tidak membeda-bedakan sikap terhadap tamu yang hadir ke rumah kita, kecuali dalam tingkat

ketaqwaan dan tingkat kekerabatannya.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 31: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

31

c. Jangan membeda-bedakan terhadap tamu, seperti yang kaya atau pejabat dengan sikap berlebih-

lebihan atau melantarkan tamu karena dia tergolong orang yang miskin. Menghormati tamu

hendaknya ditunjukkan dalam sikap, penampilan, percakapan, maupun pelayanan.

d. Memberikan jamuan terhadap tamu sesuai dengan kemampuan, terutama bila tamu itu sengaja kita

undang untuk datang dari tempat yang jauh. Kewajiban menjamu tamu adalah sehari semalam,

sedangkan selebihnya merupakan sedekah.

e. Berusaha sekuat tenaga memenuhi keperluan tamu yang hadir itu. Bila tidak mampu, maka

sampaikanlah kepada tamu tersebut secara bijaksana sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung

yang mengakibatkan sakit hati tamu tersebut.

f. Menemui tamu dengan wajah ceria, sikap antusias serta sopan dan santun terhadap tamu terutama

ungkapan rasa terimakasih atas kehadirannya di rumah kita.

g. Usahakan agar tamu senantiasa gembira dan senang berada di rumah kita. Bila perlu berilah

cinderamata sebagai kenang-kenangan dan rasa syukur.

h. Bila tamu yang datang itu kita inginkan, janganlah sekali-kali menunjukkan sikap yang membuatnya

tersinggung. Jika ingin menolaknya, tolaklah dengan cara yang bijaksana.

i. Jika tamu telah berpamitan akan pulang, antarlah atau iringlah tamu sampai ke pintu rumah (pagar)

karena hal ini termasuk sunah.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 32: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

32

LATIHAN

Untuk berlatih penerapan budi pekerti. Isilah pernyataan-pernyataan berikut ini secara jujur sesuai dengan

sikap kalian yang sebenarnya. Tuliskan tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia! Berilah juga alasan

terhadap pilihan jawabanmu itu!

Jawaban

No Pernyataan Setuju

Tidak

setuju

Tidak

tahu

Alasan

1.

2.

3.

4.

5.

Pakaian wanita Islam adalah yang

dapat menutupi seluruh tubuhnya

kecuali muka dan telapak tangan.

Setiap pakaian wanita yang tidak

berfungsi memperindah fisik haram

dipakai.

Muslim yang mencukur alis mata,

membuat tahi lalat palsu diwajah

dan bertatto termasuk melakukan

akhlaq tercela.

Setiap muslim yang bertamu dan

menerima tamu bersikap sopan.

Bagi kaum muslim jika menerima

tamu jangan membeda-bedakan

tamu seperti yang kaya dengan

sikap yang berlebih-lebihan atau

menelantarkan tamu karena dia

tergolong orang yang miskin.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 33: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

33

UJI KOMPETENSI

A. Berilah tanda silang (×) pada huruf a, b, c, d, atau e, sesuai jawaban yang paling tepat!

1. Bersikap sopan santun harus dibiasakan sejak dini dengan mengambil contoh teladan dari …….

a. Tetangga d. Majalah

b. Teman e. Orang tua

c. Televisi (TV)

2. Sopan santun dalam ajaran Islam disebut …….

a. Tatakrama d. Perilaku

b. Budi pekerti e. Moral

c. Adab

3. Budaya berhias dan berpakaian merupakan salah satu ciri …… manusia sebagai makhluk terhormat.

a. Kewajiban d. Kelakuan

b. Kebiasaan e. Perilaku

c. Peradaban

4. Pegangan utama yang perlu diperhatikan dalam berpakaian adalah …..

a. Keindahan d. Tidak berlebihan

b. Harga pakaian e. Bentuk tubuh

c. Sesuai dengan zaman

5. Perintah mengulurkan jilbab keseluruh tubuh terdapat dalam surat …….

a. An Nur : 31 d. Ali Imraan : 19

b. Al Ahzab : 59 e. An Nisa’ : 59

c. Al Baqarah : 183

6. Dalam surat An Nur ayat 31 telah dijelaskan tentang larangan menampakkan perhiasan kecuali …….

a. Muka d. Muka dan dua telapak tangan

b. Dua telapak tangan e. Bentuk tubuh

c. Rambut

7. Aurat laki-laki adalah …….

a. Pari pusat ke bawah d. Antara pundak sampai pusat

b. Antara pusat sampai lutut e. Antara pundak sampai lutut

c. Antara pusat sampai betis

8. Memakai perhiasan emas dan pakaian sutra bagi laki-laki sebagian ulama hukumnya adalah …….

a. Mubah d. Haram

b. Sunnah e. Makruh

c. Wajib

9. Dalam adab bertamu kita dibolehkan mengetuk pintu sebanyak …….

a. Satu kali d. Tiga kali

b. Dua kali e. Makruh

c. Sampai tuan rumah keluar

10. Sabda Rasulullah SAW, bila saling berpisah maka berpisahlah dengan ucapan …….

a. Istighfar d. Tasbih

b. Hamdalah e. Tahlil

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 34: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

34

c. Takbir

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!

1. Jelaskan tata cara bertamu sesuai ajaran Islam!

2. Bagaimana tata cara menerima tamu yang baik menurut ajaran Islam?

3. Sebutkan tujuan berpakaian menurut ajaran Islam!

4. Tulis QS. Al Ahzab : 59!

5. Artikan ayat tersebut!

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 35: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

35

MODUL IV

PENDAHULUAN Dalam Modul Akhlaq ini akan dikaji kompetensi memahami adab pergaulan pria wanita dengan

pergaulan teman sebaya. Modul akhlaq ini dapat dipelajari dengan berbagai cara, seperti kerja mandiri, kerja kelompok,

tutorial, dan sebagainya. Cara manapun yang dipergunakan, pada akhir kegiatan pembelajaran, kalian diharapkan mampu membiasakan diri berprilaku dengan sifat-sifat terpuji dan menghindari sifat-sifat tercela.

Kompetensi khusus dari materi ini adalah siswa mampu :

a. Menjelaskan adab pergaulan dengan pria dan wanita dan teman sebaya sesuai dengan

tuntunan Al Qur’an dan Hadits.

b. Memberi contoh adab pergaulan dengan dengan pria dan wanita dan teman sebaya sesuai

tuntunan Al Qur’an dan Hadits.

c. Membiasakan perilaku adab pergaulan dengan pria, wanita dan teman sebaya sesuai

dengan tuntunan Islam dalam kehidupan sehari-hari.

ADAB PERGAULAN ANTARA PRIA DAN WANITA

DENGAN ADAB PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA

KEGIATAN BELAJAR I

I. MATERI PEMBELAJARAN

A. Adab Bergaul Antara Pria dan Wanita

Pria dan wanita adalah dua jenis manusia yang mempunyai persamaan dan perbedaan.

Perbedaan yang sangat mendasar adalah pada kehalusan perasaan dan tingkah laku. Wanita pada

umumnya melihat segala sesuatu melalui perasaan halus yang dimilikinya.

Keunggulan wanita dari laki-laki adalah pada daya tariknya yang tajam. Hampir seluruh

gerakan yang ada pada wanita daya tarik yang mempesona. Mulai dari langkah sampai pada suaranya

mempunyai kekuatan daya tarik. Lekak lekuk tubuhnya pun berbeda dengan laki-laki. Rambut

dikepala yang menjadi mahkotanya selalu menjadi perhatian yang menarik, cahaya mata, wajah dan

lainnya semua sangat memberi arti khusus bagi penglihatan mata.

Allah telah menciptakan sesuatu yang luar biasa pada wanita dan menjadikannya bagian hidup

yang berharga bagi laki-laki. Wanita adalah teman akrab bagi laki-laki dalam hidupnya, yang

mendampingi dalam suka maupun duka, dan menyertai laki-laki dalam memecahkan persoalan hidup

yang menyenangkan maupun yang menyusahkan.

Laki-laki dan wanita adalah dua jenis manusia yang berlainan, tetapi saling membutuhkan

dalam menjalankan kehidupan di dunia. Nabi Muhammad SAW telah bersabda :

Artinya : “Sesungguhnya wanita itu adalah belahan dari pria”. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Hadits tersebut diatas menegaskan bahwa memang wanita itu pendamping laki-laki dalam

segala hal. Karena itu pun, kaum wanita mendapat tugas hampir sama dengan laki-laki, demikian juga

mempunyai hak yang tidak ada bedanya dengan laki-laki. Banyak kegiatan sosial, politik, ekonomi,

bahkan yang bisa dikerjakan oleh seorang pria mampu dikerjakan oleh wanita.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 36: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

36

Seluruh amal ibadah dalam Islam, tidak hanya dikerjakan oleh pria, tetapi juga dikerjakan pula

dengan baik oleh wanita. Allah berfirman dalam QS. At-Taubah : 71 sebagai berikut :

Artinya : “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)

menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang

ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat

pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah

Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Dalam kitab suci Al Qur’an diterangkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT berjodoh

dari jenis laki-laki dan perempuan agar saling kenal mengenal antara yang satu dengan yang lain.

Dengan demikian pergaulan antara pria dan wanita tetap diperkenankan dalam agama, asalkan satu

sama lain tidak melanggar batas-batas yang telah ditetapkan oleh agama. Bukankah timbulnya

keruntuhan moral dan krisis akhlak dalam masyarakat itu antara lain disebabkan karena pergaulan

bebas tanpa batas terutama antara muda mudi? Sedangkan kerusakan akhlak antara muda mudi itu

akan menjadikan generasi mendatang hancur binasa.

Oleh karena itu, batas pergaulan yang dilarang oleh agama perlu diperhatikan oleh setiap

muslim. Batas-batas tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Pandang memandang yang tidak perlu, kecuali pandang memandang dalam urusan pengobatan,

pelajaran, serta urusan lainnya. Allah SWT berfirman dalam QS. An Nur : 30-31

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 37: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

37

Artinya : 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan

pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. 31. Katakanlah kepada

wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan

janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan

hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan

perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau

putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka,

atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau

wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang

tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat

wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka

sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman

supaya kamu beruntung.

b. Wanita dan pria pergi berdua ditempat-tempat yang sepi tanpa muhrim yang menyertainya.

Artinya : “Berhati-hatilah kamu dalam pertemuan dengan wanita. Demi Allah, dan jiwaku berada

di tangan-Nya, tiada seorang pria yang menyendiri dengan seorang wanita melainkan syaitan

dengan bujuk rayu diantara keduanya”.

c. Berpegangan, bersentuhan, apalagi sampai berpelukan, dan hal-hal lain yang merangsang untuk

melakukan perbuatan terkutuk.

d. Berzina atau melakukan hubungan sex diluar nikah dan lain-lain, Allah berfirman :

Artinya : “Janganlah kamu mendekati perbuatan zina. Karena zina itu adalah suatu perbuatan

yang keji dan suatu jalan yang amat buruk”. (QS. Al-Isra : 32)

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 38: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

38

Ayat ini menunjukkan suatu perintah menjaga secara preventif sebelum datangnya bahaya

maksiat dan akibat-akibatnya. Penjagaan dan pencegahan memang didahulukan dalam ajaran Islam

atas perilaku umatnya. Tujuannya agar umat Islam tidak tergelincir kepada perbuatan kotor dan dosa

serta selalu dalam kesucian lahir dan batin dalam menempuh hidup dan kehidupan didunia.

Termasuk pula dalam etika pergaulan dengan lawan jenis mengenakan pakaian yang menutup

auratnya dan menjaga kehormatannya, sebagaimana dalam QS. Al-Ahzab : 59 berikut :

Artinya : ”Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri

orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang

demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan

Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(1232) Jilbab ialah sejenis baju kurung yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

Kegiatan Belajar 2

B. Adab Bergaul Dengan Teman Sebaya

Dalam perkembangan tiap anak akan lebih lengkap apabila mereka bergaul dengan sesama

teman, sebab manusia adalah makhluk sosial. Teman sebaya terdapat kesamaan baik secara fisik

maupun kejiwaannya. Agar dalam pergaulan tetap berlangsung harmonis, maka harus diperhatikan

hal-hal sebagai berikut :

a. Bersikap lemah-lembut, ramah, jujur dan sopan.

b. Sering bersilaturahmi, mendatangani undangan, memperhatikan kawan dan menghargai

pendapatnya.

c. Menaruh kasih sayang, memberi pertolongan jika dibutuhkan.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 39: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

39

Allah SWT berfirman :

Artinya : Tolong menolonglah kamu dalam kebaikan, dan jangan tolong menolong dalam keburukan

( Al-Maidah : 2)

d. Menghindari sifat-sifat buruk, seperti sombong, dusta, hasud, kikir.

e. Menjauhi sikap yang dapat meretakkan hubungan seperti berkata kasar, mengadu domba, suka

menghina, menggunjing dan lain-lain. Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : Bersabda Rasulullah SAW : “Seseorang cukup berbuat dosa dengan bersikap menghinakan

saudaranya muslim. Setiap muslim lainnya itu haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya”.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 40: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

40

LATIHAN

Untuk berlatih penerapan budi pekerti. Isilah pernyataan-pernyataan berikut ini secara jujur sesuai dengan

sikap kalian yang sebenarnya. Tuliskan tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia! Berilah juga alasan

terhadap pilihan jawabanmu itu!

Jawaban

No Pernyataan Setuju

Tidak

setuju

Tidak

tahu

Alasan

1.

2.

3.

4.

5.

Pergaulan pria dan wanita harus

dilandasi iman dan taqwa.

Timbulnya keruntuhan moral dan

krisis akhlaq dalam masyarakat

antara lain disebabkan karena

pergaulan bebas tanpa batas

terutama antara muda mudi.

Etika pergaulan dengan lawan jenis

khususnya bagi wanita ialah

mengenakan pakaian yang menutup

auratnya dan menjaga

kehormatannya.

Dengan teman haruslah saling

menghormati, mengasihi dan

tolong menolong.

Di dalam bergaul dengan teman

harus dihindari sifat-sifat buruk

seperti takabur, iri, dusta dan lain-

lain.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 41: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

41

UJI KOMPETENSI

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (×) pada huruf a, b, c, d, atau

e.

1. Pergaulan antara pria dan wanita dalam Islam telah diatur oleh norma-norma susila dan dibatasi oleh

muhrim dan bukan muhrim. Yang dimaksud muhrim ialah …….

a. Saudaran seayah seibu d. Ibu yang seayah

b. Ayah kandung e. Ayah dan ibu kandung

c. Orang yang dekat pertalian darahnya

2. Ayat yang berbunyi :

Maksudnya adalah …….

a. wanita adalah merupakan belahan dari pria

b. sifat wanita berbeda dengan sifat pria

c. wanita dan pria diciptakan oleh Allah untuk saling mengenal

d. wanita merupakan bagian hidup dari pria

e. wanita dan pria mempunyai hak yang sama

3. Dalam menjalin hubungan baik dengan sesama manusia tidak hanya dalam lingkungan pergaulan

yang sempit, akan tetapi juga dalam pergaulan luas, dalam hal-hal sebagai berikut, kecuali …….

a. kelompok kreatifitas dalam bidang seni dan budaya

b. pecinta alam dan pengembangan bakat

c. pergaulan bebas antara pria dan wanita

d. memelihara dan melestarikan alam

e. kreatifitas olah raga dan kesenian

4. Dalam pergaulan antara pria dan wanita, agama Islam tidak melarang asalkan pergaulan tersebut

dilandasi dengan ……

a. adil dan istiqomah d. sopan dan lemah lembut

b. jujur dan perwira e. iman dan akhlaq mulia

c. pemaaf dan bersahaja

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 42: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

42

5. Salah satu diantara adab bergaul dengan teman sebaya adalah saling …….

a. menghormati d. toleransi

b. kasih mengasihi e. su’udzon

c. pengertian

6. Adab pergaulan yang dijalin dengan kerja sama yang baik antara teman sebaya adalah sebagai

berikut, kecuali ……

a. saling mengasihi sebagai sifat orang beriman

b. saling membantu

c. saling memberi dan menerima

d. saling membantu

e. saling bersaing untuk mencari keuntungan

7. Sifat yang perlu ditumbuhkan dalam pergaulan antara sesama teman sebaya adalah sebagai berikut,

kecuali saling …….

a. kasih mengasihi d. su’udzon

b. pengertian e. khusnudzon

c. menghargai

8. Allah menjadikan manusia berbangsa dan bersuku-suku untuk saling ……

a. berperang d. bermusuhan

b. mengenal e. bermusyawarah

c. bersaing

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Ada satu ungkapan bahwa laki-laki dan wanita jenis manusia yang berbeda tetapi saling

membutuhkan! Apa maksudnya?

2. Al Qur’an An Nur ayat 31 mengandung perintah agar wanita mukminat memelihara tingkah laku

mereka, sebutkan!

3. Ada enam sifat yang paling baik untuk dibawa ketengah pergaulan, jelaskan!

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 43: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

43

MODUL VI

BAB III

AKHLAQUL MADZMUMAH

(SIFAT-SIFAT TERCELA)

PENDAHULUAN

Dalam Modul ini akan dikaji kompetensi membiasakan diri menghindari perilaku tercela. Modul akhlaq ini dapat dipelajari dengan berbagai cara, seperti kerja mandiri, kerja kelompok,

tutorial, dan sebagainya. Cara manapun yang dipergunakan, pada akhir kegiatan pembelajaran, kalian diharapkan mampu membiasakan diri menghindari perilaku tercela.

Kompetensi yang masih bersifat umum, seperti tercantum dalam paragraph di atas , dapat diperinci atas beberapa kompetensi yang bersifat khusus. Kompetensi yang bersifat khusus itu, antara lain, kalian diharapkan mampu :

a. Menjelaskan pengertian hasad, riya’, dzalim.

b. Menyebutkan contoh perilaku hasad, riya’, dzalim.

c. Menghindari hasad, riya’, dzalim dalam kehidupan sehari-hari.

KEGIATAN BELAJAR1

II. MATERI PEMBELAJARAN

Kehidupan sekarang ini sedang dilanda dengan berbagai kelainan yang mana perhatian manusia

seringkali difokuskan dan disita oleh berbagai kesibukan, keinginan dan hawa nafsu, guna mengejar

kepentingan dan kebutuhan duniawi yang tak pernah mengenal kepuasan. Dalam Al Qur’an disebutkan,

firman Allah SWT :

Artinya : “Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia

dan meninggalkan (kehidupan) akhirat”.

(QS. Al Qiyamah : 20-21)

Firman Allah SWT :

Artinya : “Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak

memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat). (QS. Al Insaan :

27)

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 44: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

44

Nilai-nilai moral dan spiritual, seperti kebikhlasan, kebenaran keadilan seakan dengan sengaja

dilupakan. Hal ini disebabkan karena dalam diri manusia terdapat dua kekuatan yang saling bertentangan

satu sama lain yaitu kekuatan/dorongan untuk berbuat baik/terpuji dan kekuatan/dorongan untuk berbuat

yang tidak baik atau tercela.

Firman Allah SWT :

Artinya : “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya

beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”.

(QS. Asy Syam : 8-10)

Kekuatan untuk berbuat baik/terpuji akan menimbulkan sikap-sikap terpuji, karena dipengaruhi

hati nurani atau jiwa yang baik, sedang kekuatan untuk berbuat buruk/tercela biasanya dipengaruhi oleh

nafsu dan setan. Dari kekuatan tersebut mana yang lebih kuat dan dominant. Manakah nafsu dan setan

yang lebih dominant maka akan melahirkan sifat-sifat tercela dan bila hati nurani yang disiram dengan

nilai-nilai Islam paling dominant, maka akan melakukan nilai-nilai kebajikan atau sifat-sifat yang

baik/terpuji.

A. Sifat Hasad

Hasad adalah perasaan tidak senang melihat orang lain nikmat dari Allah SWT, dan berusaha agar

nikmat itu hilang dari orang tersebut. Kepuasannya akan tercapai apabila orang lain tidak ada yang bisa

melebihinya dalam segala hal. Orang yang memiliki sifat hasad hatinya tidak pernah merasa tenang,

bahkan akan selalu gelisah apabila orang lain memperoleh kegembiraan orang lain mendapat nikmat, ia

akan sedih dan marah Firman Allah SWT :

Artinya : “Apakah mereka dengki kepada manusia atas apa yang diberikan Allah kepada mereka dari

keutaman-nya?” (QS. An Nisa : 54)

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 45: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

45

Sifat hasad tersebut merupakan penyakit hati yang cukup berbahaya, sebab sifat hasad merupakan

bentuk perbuatan pengaruh buruk yang terbit dari hati manusia karena dorongan nafsu dan setan. Dalam

kehidupan sehari-hari sering menjumpai sifat ini. Perbuatan maksud umumnya berkonotasi pemecah

belah dikarenakan tidak senang melihat kesaksian atau kesenangan pihak lain.

Al Qur’an telah menjelaskan bahwa perbuatan hasil tersebut telah dilakukan oleh biang penggoda,

yaitu iblis atau moyangnya syetan dalam memperoleh, Ya Nabi Adam dan Hawa atas keberuntungan

nasib menempati singgasana surga.

Firman Allah SWT :

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika

“Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah

makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu

dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. Lalu keduanya

digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami

berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada

tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan”.

(QS. Al Baqarah : 35-36).

Allah SWT berfirman :

Artinya : “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi

sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang

mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”. (QS. Thaha : 123)

Dalam kitab tauhibul Ghalilin, dinyatakan bahwa orang hasad itu telah menentang Allah SWT

dalam beberapa hal, antara lain :

1) Membenci akan nikmat atau anugerah Allah SWT yang diberikan kepada orang lain.

2) Tidak rela menerima pembagian karunia Allah SWT atas dirinya.

3) Pelit terhadap pemberian Allah SWT, kalau bisa semua anugerah dan kebijakan jatuh pada dirinya,

dan orang lain tidak perlu, kalaupun orang lain memperolehnya diharapkan di bawah derajat dirinya.

4) Mengikuti pengaruh iblis yang sebetulnya sangat merugikan dan menghinakan dirinya

sendiri.

1. Akibat Perbuatan Hasad

Sifat hasad akan membawa dampak yang kurang baik yakni kembali pada pelakunya sendiri,

diantara akibat buruk dari sifat hasad antara lain :

a. Kerisuan dan kegelisahan akibat kebencian tak terputus-putusnya.

b. Terkena hinaan dan kegelisahan apalagi ia menyadari bahwa orang lain telah memahami hasutannya,

maka ia akan dipandang rendah dan akan dijauhi.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 46: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

46

c. Jauh dari rahmat Allah SWT dan sesama manusia.

d. Hancurnya kebaikan-kebaikan yang telah dilakukannya.

Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : “Jauhilah olehmu sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan-kebaikan

seperti api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)

2. Cara Menghindari Sifat Hasad

a. Selalu meningkatkan iman kepada Allah SWT.

b. Berupaya meningkatkan ketaqwaan kepada Allah.

c. Mensyukuri nikmat Allah SWT yang diberikan kepada kita.

d. Meningkatkan sifat qona’ah.

e. Menyadari kedudukan harta dan jabatan dalam kehidupan manusia di dunia oleh karena itu sungguh

berbahagia senantiasa orang yang bersih dari iri hati, dengki dan hasad, karena hatinya menjadi

tentram serta pikirannya senantiasa tenang Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : “Alangkah beruntungnya orang yang menyibukkan diri dengan mencari kesalahan

pribadinya, dan tidak pernah mencari kesalahan orang lain.” (HR. Tirmidzi)

Dan betapa rugi orang yang hasad. Dirinya terhina dan tersiksa, pikirannya cupet, hatinya gelap,

dan dibenci Allah SWT dan sesama. Karena sifat buruk itu dapat menimbulkan perpecahan bahkan

perselisihan yang berakibat merugikan dan mencelakakan orang lain.

Kegiatan Belajar 2

B. Sifat Riya

Artinya secara bahasa adalah : melihat, yaitu ketika mengerjakan sesuatu perbuatan/amil selalu

berusaha agar dilihat dan diperhatikan orang lain agar mendapat pujian. Riya menurut istilah adalah sikap

atau tindakan seseorang yang memperhatikan amal perbuatannya serta ibadahnya kepada orang lain.

Dengan kata lain riya adalah melakukan amal atau ibadah dengan niat karena selain Allah dan ingin

pujian dari orang lain, perbuatan seorang dilihat dari niatnya, dan niat sangat menentukan nilai dan kadar

iman seseorang yang melakukan perbuatan, yaitu apakah untuk mendapat ridha dan pahala Allah SWT

atau untuk tujuan lain.

Rasulullah bersabda :

Artinya : “Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya dan seseorang akan memperoleh

balasan sesuai dengan apa yang ia niatkan”. (HR. Bukhari dan Muslim)

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 47: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

47

1. Macam-macam Riya

a. Riya dalam niat

Artinya : Sejak awal akan melakukan perbuatan sudah didasari riya.

Dengan demikian apabila melakukan suatu perbuatan hatinya merasa bangga dan mengharapkan

pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain bukan ikhlas karena Allah SWT. Karena

niatnya bukan didasarkan pada Allah SWT, maka segala amal perbuatannya akan menjadi sia-sia.

b. Riya dalam perbuatan

Artinya : Riya yang dilakukan ketika sedang melakukan perbuatan ibadah ataupun pekerjaan

amaliyah yang lain apabila didasari dengan niat riya.

Tidak ikhlas karena Allah SWT, ingin dilihat orang lain serta mengharapkan sanjungan dan pujian

orang lain, maka tidak akan mendapatkan nilai atau manfaat dari amal tersebut. Mengenai riya

dalam perbuatan ini Al Qur’an telah menjelaskan yaitu :

1. Melakukan ibadah shalat tidak untuk mencapai keridhaan Allah SWT, tetapi mengharapkan

pujian, populeritas, atau kemasyuran di masyarakat.

Firman Allah SWT :

Artinya : “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai

dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya”. (QS. Al Ma’un : 4-6)

Firman Allah SWT :

Artinya : “….. Dan apabila mereka berdiri shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka

bermaksud-Nya “(dengan shalat) di hadapan manusia dan tidaklah mereka menyebut Allah

kecuali sedikit. (QS. An nisa : 142)

2. Bersedekah dengan mengharapkan pujian, hal ini diibaratkan laksana batu licin yang

diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah batu tersebut

bersih.

Firman Allah SWT, artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu

dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang

yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman

kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di

atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak

bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah

tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (QS. Al Baqarah : 264).

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 48: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

48

3. Allah melarang pergi perang didasari riya’ dan menghalangi (orang) lain menempuh jalan

Allah (sabilillah). Firman Allah SWT :

Kegiatan Belajar 3

C. Sifat Aniaya (zalim)

Kata aniaya berasal dari bahasa arab : م�ظ , yang artinya adalah menempatkan sesuatu

tidak pada proporsi (tempat) yang semestinya. Sifat zalim ini termasuk salah satu yang dikutuk

Allah dan Rasul-Nya, serta dikecam oleh seluruh umat manusia. Sifat ini berakibat menjatuhkan

martabat diri sendiri dan merugikan orang lain, adapun bentuk sifat aniaya/zalim ini yaitu antara

lain :

− Zalim kepada Allah, yakni tidak mau mengikuti perintah dan menjauhi larangan Allah.

− Zalim kepada orang lain, yakni memperkosa kehormatan atau harta benda atau berbuat

semena-sema kepada orang lain.

− Zalim kepada binatang, yakni memperlakukan binatang secara tidak Islam seperti suka

memukul, mengurung, menyembelih dengan pisau yang tidak tajam, menyiksa binatang dan

sebagainya.

Perbuatan zalim ini telah membinasakan umat sebelum Nabi Muhammad SAW

sebagaimana firman Allah SWT :

……

Artinya : “Dan sesungguhnya kami telah membinasakan umat sebelum kamu ketika mereka

berbuat kezaliman”. (QS. Yunus : 13)

Dalam sejarah telah tercatat, raja Fir’aun yang kali itu menjadi penguasa di sungai Nil

(penguasa bangsa Qibthi/Mesir) menjadikan bangsa Israil menjadi obyek kekejaman, yang mana

kekejaman tersebut telah melampaui batas. Karena itulah Allah SWT mengutus Nabi Musa untuk

menuntun mereka untuk menyembah Allah SWT, tetapi Fir’aun tidak menggubris sama sekali

ajakan Nabi Musa as tersebut, bahkan malah ia mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan. Dengan

sikap congkak seperti itulah akhirnya Allah SWT mengarah Fir’aun di dunia dan akhirat.

Mengenai kisah Fir’aun ini dijelaskan dalam Al Qur’an antara lain dalam surat : Al Mukmin : 21-

22, Az Zukhrut : 46-58, dan As Dhukan : 17, 18, 19, 20, 24 dan 29.

Mengenai sifat aniaya ini, Rasulullah SAW bersabda (dalam hadits Qudsi). “Hai sekalian

hambaku, sesungguhnya telah aku haramkan perbuatan aniaya atas diriku, dan aku jadikan

perbuatan itu terlarang keras (haram) padamu sebab itu janganlah kamu saling

menganiaya” (HR. Muslim).

Sifat aniaya cenderung ke arah kerusakan, seseorang yang melakukan pengrusakan lautan,

tanaman, pencemaran air, dan lingkungan merupakan tindakan zalim yang mana akibat dan

perbuatan tersebut dapat menjadikan alam menjadi rusak yang akibatnya dapat mencelakakan

alam dan umat manusia. Dalam Al Qur’an disebutkan, firman Allah SWT :

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 49: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

49

Artinya : “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan

manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan

mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

Oleh karena itu kita harus mensyukuri nikmat Allah SWT dengan cara memanfaatkan

segala yang kita memiliki sebagai karunia Allah SWT ini, untuk kemaslahatan hidup umat

manusia. Dengan cara hidup seperti ini seseorang akan lebih bermanfaat dan bermakna di

hadapan manusia maupun di sisi Allah SWT.

1. Bahaya Sifat Zalim

Adapun bahaya dari sifat zalim ini yakni antara lain :

a. Akan merugikan kehidupan diri sendiri baik di bumi maupun di akhirat.

b. Akan memperoleh azab/laknat dari Allah SWT.

c. Akan memperoleh siksaan Allah SWT di akhirat.

Firman Allah SWT, artinya :

“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya

dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau

dipotong tangan dan kaki mereka dengan timbal balik atau dibuang dari negeri tempat

kediamannya. Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di

akhirat mereka peroleh siksaan yang besar. (QS. Al Maidah : 33)

d. Amal perbuatannya menjadi sia-sia di sisi Allah SWT.

Firman Allah SWT :

Artinya : “Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang

paling merugi perbuatannya?". Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam

kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-

baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat- ayat Tuhan

mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-

amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada

hari kiamat”. (QS. Al-Kahfi : 103-105)

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 50: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

50

LATIHAN

Untuk penerapan budi pekerti. Isilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan sikap kalian yang

sebenarnya. Tuliskan tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia! Berilah juga alasan terhadap pilihan

jawabanmu itu!

Jawaban

No Pernyataan Setuju

Tidak

setuju

Tidak

tahu

Alasan

1.

2.

3.

4.

5.

Hasad merupakan penyakit hati

yang cukup berbahaya.

Akibat perbuatan hasad salah

satunya ialah jauh dari rahmat

Allah.

Cara menghindari sifat hasad ialah

mensyukuri nikmat Allah yang

diberikan kepada kita.

Kita harus menjauhi perbuatan riya

suka membanggakan diri.

Malas berlajar dan membiarkan

dirinya bodoh dianggap berbuat

aniaya pada dirinya sendiri.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 51: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

51

UJI KOMPETENSI

A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (×) pada huruf a, b, c, d, atau

e.

1. Sifat tidak senang terhadap nikmat yang diterima orang lain disebut …….

a. takabur d. sum’ah

b. hasad e. qora’ah

c. riya’

2. Sifat yang suka memperlihatkan amalan kepada orang lain dengan maksud mendapatkan

pujian/penghormatan dinamakan ……

a. munafik d. riya’

b. zalim e. tamuk

c. tasamuh

3. Dibawah ini merupakan salah satu akibat buruk dari sifat hasad …….

a. merasa dirinya selalu benar

b. memandang orang lain dengan merendahkannya

c. mempunyai sifat pendendam

d. seringkali berdusta

e. akan muncul sikap iri dan dengki di dalam dirinya

4. Yang merupakan akibat buruk dari riya’ ialah …….

a. mudah putus asa

b. sikap hidupnya pesimis

c. amal ibadahnya tidak mendapat pahala dari Allah

d. jauh dari orang banyak

e. apa yang dilakukannya sia-sia

5. Ciri-ciri riya’ adalah ……..

a. mengagumi diri sendiri d. membanggakan prestasinya sendiri

b. heran atas amalnya sendiri e. menampakkan amalnya sendiri

c. menonjolkan karya sendiri

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 52: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

52

6. Kita harus menjauhi perbuatan riya’ karena …….

a. menganggap orang lain serba salah

b. selalu merendahkan orang lain

c. orang akan membencinya

d. orang riya’ suka membanggakan diri

e. orang riya’ tidak suka beramal

7. Arti potongan hadits tersebut adalah ……..

a. jangan engkau suka marah

b. hindari olehmu sikap dengki/iri

c. hindarilah sikap dendam

d. jangan suka menfitnah

e. jangan berputus asa

8. Seorang pemimpin/majikan yang tidak membayar gaji atau upah pegawainya maka tergolong berbuat

…….

a. hasad d. khianat

b. dzolim e. ghibah

c. riya’

9. Perbuatan hamba yang dicela oleh Allah ialah ……..

a. mendapatkan sesuatu tidak pada tempatnya

b. menghakimi manusia berdasarkan hawa nafsu

c. marah bila melihat orang lain berbuat salah

d. mementingkan kebutuhan-kebutuhan mewah

e. orang yang suka menyimpang dari rel agama

10. Sikap berikut ini yang tidak termasuk perbuatan dzolim ……..

a. mengingkari petunjuk Allah d. mengingkari di jalan syaitan

b. mengabaikan jalan yang benar e. suka mengambil hak orang lain

c. tidak mengikuti wahyu Allah

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 53: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

53

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!

1. Sebutkan akibat buruk dari sifat hasad!

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :

a. Hasad

b. Riya’

c. Dzolim

3. Jelaskan dzolim terhadap diri sendiri!

4. Sebutkan macam-macam riya’!

5. Tulis, beri syakal dan artikan ayat dibawah ini!

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 54: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

54

DAFTAR PUSTAKA

− Departemen Agama RI, 1971, Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta : Thoha.

− Majelis Ulama Indonesia, 1984. Kumpulan Fatwa. Jakarta : Pustaka Panji Mas.

− Rasyid Sulaiman. 1976. Fiqh Islam. Jakarta : At Thiriyah.

− Akhlaq II. Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah. Surakarta.

− Akhlaq III. Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah. Surakarta.

− Modul Pendidikan Agama Islam I. 2004.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Page 55: modul pembelajaran aqidah

Akhlaq Kelas X Semester 1

55

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com