modul non blok semester 3 edisi 2

31
Ketua : Meilia NHadia Amalia Sekretaris : Nadya Putri Effendy Screening : 1. Titi komalasari 2. Vinny Rochmah Vittonix Layout : W. V. Durrotunnisaa’ Editor : 1. Anindya Prananingtyas 2. Andy Kurniawan 3. Benia UJI DWI ANGGESTI 4. Lalu Muhammad Iqbal 5. Ratna IndAH P. 6. Sundari 7. Umu Fatmah LARASATI 8. Wita Nanda

Upload: zulfikar-andri-rahman

Post on 08-Dec-2015

235 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

Ketua : Meilia NHadia Amalia

Sekretaris : Nadya Putri Effendy

Screening : 1. Titi komalasari

2. Vinny Rochmah Vittonix

Layout : W. V. Durrotunnisaa’

Editor : 1. Anindya Prananingtyas

2. Andy Kurniawan

3. Benia UJI DWI ANGGESTI

4. Lalu Muhammad Iqbal

5. Ratna IndAH P.

6. Sundari

7. Umu Fatmah LARASATI

8. Wita Nanda

Page 2: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 2

DAFTAR ISI

Tujuh Falsafah Ajaran K. H. Ahmad Dahlan ............................................................................................................. ........................... 03

Muhammadiyah sebagai Gerakan Pendidikan ....................................................................................................................................... 06

Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial...................................................................................................................................................... 10

Gerakan Zakat, Infaq, dan Shodakoh ......................................................................................................................................................... 14

Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial...................................................................................................................................................... 17

Peran Politik dalam Muhammadiyah .......................................................................................... ................................................................... 21

Falsafah dan Ajaran Pokok K. H. Ahmad Dahlan ........................................................................................................................... 25

Page 3: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 3

Tujuh falsafah ini merupakan pandangan dan cara hidup K.H. Ahmad Dahlan dalam

menjalani hidup dan kehidupannya.

Tujuh falsafah ini ditulis ulang oleh murid beliau yang bernama K.H. R. Hadjid.

Falsafah ini diharapkan dapat menuntun teman-teman sebagai contoh pandangan hidup

agar nantinya mungkin kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Manusia hidup di dunia hanya sekali, untuk bertaruh: Sesudah mati, akan mendapat

kebahagiaan atau kesengsaraan?

• “Manusia itu semuanya mati (mati perasaannya) kecuali para ulama, yaitu orang–

orang yang berilmu. Dan ulama–ulama itu dalam kebingungan, kecuali mereka

yang beramal. Dan mereka yang beramal pun semuanya dalam kekhawatiran

kecuali mereka yang ikhlas dan bersih”

(perkataan ulama yang sering diulang oleh K.H. Ahmad Dahlan)

Maka kita sebagai mahasiswa hendaknya selalu mencari ilmu agar perasaan dan hatinya

tidak mati. Cari lah ilmu yang berkah dan dirihoi oleh Allah SWT.

Kebanyakan di antara manusia berwatak sombong dan takkabur, hanya mementingkan

kepentingan sendiri .

Kita sebagai mahasiswa hendaknya menghindari sikap ini. Kita sebagai mahasiswa yang

nantinya akan terjun ke dunia kerja sebagai tenaga kesehatan harus membuang jauh-

jauh rasa sombong dan takabbur karena sikap ini lah yang nantinya akan menghancurkan

kita sendiri.

Prospek Herbal di Era

Kesehatan Global

Date : 13-10-2014

EDITOR

UMU

SCREENING

TITI

PERTAMA

Dosen : Miftahul Haq

Tujuh Falsafah Ajaran K.H.

Ahmad Dahlan Date : 4 Januari 2015

EDITOR : Nadya Putri Effendy

SCREENING :

:

KEDUA

Page 4: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 4

Manusia itu kalau mengerjakan pekerjaan apapun, sekali, dua kali, berulang-ulang, maka

kemudian menjadi biasa. Kalau sudah menjadi kebiasaan yang dicintai itu sukar untuk

dirubah, sudah menjadi tabi’at, bahwa kebanyakan manusia membela adat kebiasaan

yang diterima, baik itu dari sudut keyakinan atau I’tiqad, perasaan kehendak maupun

amal perbuatan. Kalau ada yang akan merubah, mereka sanggup membela dengan

mengorbankan jiwa raga. Demikian itu karena anggapannya bahwa apa yang dimiliki

adalah benar

Manusia perlu digolongkan menjadi satu dalam kebenaran, harus bersama-sama

mempergunakan akal fikirannya, untuk memikir, bagaimana sebenarnya hakikat dan

tujuan manusia hidup di dunia. Apakah perlunya? Hidup di dunia harus mengerjakan apa?

Dan mencari apa? Dan apa yang dituju? Manusia harus mempergunakan fikirannya untuk

mengoreksi soal I’tiqad dan kepercayaannya, tujuan hidup dan tingkah lakunya, mencari

kebenaran yang sejati. Karena kalau hidup di dunia hanya sekali ini sampai sesat,

akibatnya akan celaka, dan sengsara selama-lamanya.

Setelah manusia mendengarkan pelajaran-pelajaran fatwa yang bermacam-macam,

membaca beberapa tumpuk buku, dan sesudah memperbincangkan, memikir-mikir,

menimbang-nimbang, membanding-banding ke sana ke mari, barulah mereka itu dapat

memperoleh keputusan, memperoleh barang yang benar yang sesungguh-sungguhnya,

dengan akal fikirannya sendiri dapat mengetahui dan menetapkan, inilah perbuatan yang

benar. Sekarang, kebiasaan manusia tidak berani memegang teguh pendirian dan

perbuatan yang benar karena khawatir, kalau menepati kebenaran, akan terpisah

dengan teman-temannya. Pendek kata, banyak kekhawatiran itu yang akhirnya tidak

berani mengerjakan barang yang benar, kemudian hidupnya seperti mahluk yang tidak

berakal, hidup asal hidup, tidak menempati kebenaran.

Kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat, belum berani mengorbankan harta benda dan

jiwanya untuk berusaha tergolongnya umat manusia dalam kebenaran. Malah pemimpin-

pemimpin itu biasanya hanya mempermainkan, memperalat manusia yang bodoh-bodoh

dan lemah.

KEENAM

KEEMPAT

KELIMA

KETIGA

Page 5: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 5

Pelajaran terbagi atas dua bagian:

(1) Belajar ilmu pengetahuan atau teori;

(2) Belajar amal (mengerjakan, mempraktekkan).

Semua pelajaran harus dengan sedikit demi sedikit, setingkat demi setingkat. Demikian

juga belajar amal, harus dengan cara bertingkat, kalau setingkat saja belum dapat

mengerjakan, tidak perlu ditambah .

Hal ini penting bagi kita sebagai mahasiswa. Hendaknya kita tidak hanya mempelajari

ilmu pengetahuan saja tetapi belajar mengenai amal sholeh yang nantinya kita juga harus

mempraktekkannya agar kita mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

KETUJUH

Page 6: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 6

Muhammadiyah lahir tidak serta merta lahir begitu saja, tetapi muhammadiyah lahir

disebabkan beberapa faktor keadaan umat islam pada saat itu. Faktor-faktor tersebut

diantaranya adalah:

SALAH SATU FAKTOR INTERNAL UMAT ISLAM YANG MENJADI SEBAB

DIDIRIKANNYA MUHAMMADIYAH KONDISI PENDIDIKAN ISLAM YANG

TERBELAKANG

ADANYA SINDIRAN DARI KAUM INTELEGENSI TERHADAP UMAT ISLAM SEBAGAI

UMAT YANG “KUMUH” DAN TERBELAKANG

KONDISI INI MENDORONG K.H. AHMAD DAHLAN UNTUK MENDIRIKAN SEKOLAH

AGAMA, DI MANA PELAJARANNYA MERUJUK KITAB PESANTREN ISLAM,

SEDANGKAN METODENYA DAN FASILITASNYA MENGGUNAKAN CARA YANG

DIKEMBANGKAN OLEH BELANDA, YAITU DENGAN MENGGUNAKAN

BANGKU/MEJA , DLL

MELALUI PENDIDIKAN YANG MODERN K.H. AHMAD DAHLAN YAKIN AKAN

MAMPU menciptakan manusia yang baik budi, luas pandangan, dan bersedia

berjuang untuk kemajuan masyarakat

MUNCULNYA LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM MUHAMMADIYAH MERUPAKAN

WUJUD NYATA DARI GERAKAN DAKWAH PRAKSIS MUHAMMADIYAH, SEHINGGA

KEGIATAN PENDIDIKAN TIDAK BISA DILEPASKAN DARI KEGIATAN DAKWAH

Dosen : Miftahul Haq

Muhammadiyah Sebagai

Gerakan Pendidikan

Date : 4 Januari 2015

EDITOR : Nadya Putri Effendy

SCREENING :

:

Kelahiran Muhammadiyah

Page 7: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 7

Model pendidikan yang dibuat oleh K.H. Ahmad Dahlan adalah:

INTEGRALISTIK (MENYATU)

Cita-cita pendidikan yang digagas Beliau adalah lahirnya manusia-manusia baru yang

mampu tampil sebagai “ulama-intelek” atau “intelek-ulama”, yaitu seorang muslim

yang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani

Mengadopsi Substansi dan Metodologi Pendidikan Modern Belanda dalam

Madrasah-madrasah Pendidikan Agama

Yaitu mengambil beberapa komponen pendidikan yang dipakai oleh lembaga

pendidikan Belanda. Dari ide ini, K.H. Ahmad Dahlan dapat menyerap dan kemudian

dengan gagasan dan praktek pendidikannya dapat menerapkan metode pendidikan

yang dianggap baru saat itu ke dalam sekolah yang didirikannya dan madrasah-

madrasah tradisional.

Metode yang ditawarkan adalah sintesis antara metode pendidikan modern Barat

dengan tradisional. Dari sini tampak bahwa lembaga pendidikan yang didirikan K.H.

Ahmad Dahlan berbeda dengan lembaga pendidikan yang dikelola oleh masyarakat

pribumi saat itu

Memberi Muatan Pengajaran Islam pada Sekolah-sekolah Umum Modern Belanda

Muhammadiyah baru memutuskan meminta kepada pemerintah agar memberi izin

bagi orang Islam untuk mengajarkan agama Islam di sekolah-sekolah Goebernemen

pada bulan April 1922. Sebenarnya sebelum Muhammadiyah didirikan ini sudah

diusahakan namun baru mendapat izin saat itu.

Menerapkan Sistem Kooperatif dalam Bidang Pendidikan

Kita dapat melihat adanya kerjasama yang harmonis antara pemerintahan Belanda

dengan Muhammadiyah. Keduanya sama-sama memperoleh keuntungan. Pertama,

dari sikap non oposisional. Kedua, mendukung program pembaharuan keagamaan

termasuk di dalam bidang pendidikan.

Sikapnya yang akomodatif dan kooperatif memberikan ketentuan mutlak untuk

bertahan hidup di tengah iklim yang sangat tidak ramah terhadap gerakan nasionalis

pribumi dan disaat tidak satupun gerakan yang sebanding dengannya dapat

bertahan saat itu. Sehingga K.H. Ahmad Dahlan dapat masuk lebih dalam pada

lingkungan pendidikan kaum misionaris yang diciptakan oleh pemerintah Belanda,

yang saat itu lebih maju kedepan dari pada sistem penddikan pribumi yang

tradisional

Model Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah

Page 8: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 8

SISTEM LAMA TRADISIONAL

(1) System belajar mengajar Weton dan Sorogan.

(2) Bahan pelajaran semata-mata agama, kitab-kitab karangan ulama pembaharuan

tidak dipergunakan.

(3) Belum ada RP yang teratur dan integral.

(4) Hubungan guru dan murid lebih bersifat otoriter dan kurang demokratis .

SISTEM BARU (MODERN)

(1) Sistem klasikal dengan cara-cara Barat.

(2) Bahan pelajaran tetap, ditambah ilmu pengetahuan umum. Kitab-kitab agama

dipergunakan secara luas, baik klasik maupun kontemporer.

(3) Sudah diatur dengan Rencana Pembelajaran.

(4) Diusahakan suasana hubungan guru dan murid lebih akrab bebas dan demokratis.

Membawa pembaruan dalam bentuk kelembagaan pendidikan, yang semula seistem

pesantren menjadi system sekolah.

Memasukkan pelajaran umum kepada sekolah-sekolah keagamaan atau madrasah.

Mengadakan perubahan dalam metode pengajaran, dari yang semula menggunakan

metode weton dan sorogan menjadi lebih bervariasi.

Mengajarkan sikap hidup terbuka dan toleran dalam pendidikan.

Mengembangkan lembaga pendidikan yang beragam dari tingkat dasar hingga

perguruan tinggi dan dari yang berbentuk sekolah agama hingga yang berbentuk

sekolah umum.

Berhasil memperkenalkan manajemen pendidikan modern ke dalam system

pendidikan yang dirancangkannya

Jenis Amal Usaha Pendidikan Jumlah

TK/TPQ 4.623

Sekolah Dasar (SD)/MI 2.604

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs 1.772

Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA 1.143

Pondok Pesantren 67

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) 172

Sekolah Luar Biasa (SLB) 71

Kondisii Pendidikan Muhammadiyah Saat Ini

Pengaruh Pendidikan Muhammadiyah

Perbedaan Pendidikan Tradisional dan Modern

Page 9: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 9

Jenis Amal Usaha Pendidikan PENANGGUNG JAWAB

TK ABA PIMPINAN RANTING AISYIYAH

SD/MI PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH,

MAJELIS DIKASMEN

SMP/MTs PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH,

MAJELIS DIKDASMEN

SMA/SMK/MA PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,

MAJELIS DIKDASMEN

PONDOK PESANTREN PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,

MAJELIS DIKDASMEN

SLB PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,

MAJELIS DIKDASMEN

PERGURUAN TINGGI (PT) PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH,

MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI (DIKTI)

Didalam muhammadiyah berikut adalah pengorganisasian lembaga pendidikan:

PIMPINAN MUHAMMADIYAH BERHAK MENGATUR PENYELENGGARAAN

LEMBAGA PENDIDIKAN, SEHINGGA SETIAP PENGELOLA (KEPSEK/REKTOR)

HARUS TUNDUK PADA ATURAN ORGANISASI

MODEL PENGELOLAAN KEUANGAN DILAKUKAN DENGAN SISTEM SUBSIDI

SILANG, SEHINGGA SEKOLAH/PTM YANG KAYA (DANA CUKUP) MEMBANTU

SEKOLAH YANG MISKIN (KURANG) DENGAN DIATUR OLEH PIMPINAN

MUHAMMADIYAH

SEMUA ASET YANG DIMILIKI OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ADALAH MILIK

PERSYARIKATAN, SEHINGGA APABILA TERJADI PERSELISIHAN YANG

MENGAKIBATKAN PENUTUPAN MAKA SEMUANYA KEMBALI MENJADI MILIK

MUHAMMADIYAH

PENGELOLA AMAL USAHA, TERMASUK LEMBAGA PENDIDIKAN

BERTANGGUNGJAWAB KEPADA PIMPINAN MUHAMMADIYAH

Pengorganisasian Pengelolaan Lembaga Pendidikan

Page 10: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 10

Muhammadiyah lahir didasarkan pada pemahaman mendalam K.H. Ahmad Dahlan

terhadap agama Islam. K.H. Ahmad Dahlan memahami bahwa beragama bukanlah

sekedar mengetahui ajarana Islam, tetapi bagaimana mengamalkannya. Keberagamaan

seorang mukmin tidaklah sempurna tanpa amal.

“Demi masa; Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian; kecuali orang-

orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya

mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”

(T.Q.S. Al-Ashr ayat 1 – 3)

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?; Itulah orang yang menghardik anak

yatim; dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin; Maka kecelakaanlah bagi

orang-orang yang shalat; (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya; orang-orang yang

berbuat riya; dan enggan (menolong dengan) barang berguna”

(T.Q.S. al-Ma’un aya 1 – 7)

Surat al-Maun adalah salah satu surat yang sering diajarkan oleh K.H. Ahmad

Dahlan. Bahkan beliau meminta muridnya untuk mengamalkan ayat ini dengan

mengumpulkan anak yatim, miskin dan gelandangan di sekitar Alun-Alun untuk diberikan

pendidikan dan disantuni. Semangat inilah selanjutnya yang mendorong muridnya yang

bernama Haji Syujak ingin mendirikan PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) yang

selanjutnya berkembang menjadi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah.

Dosen : Miftahul Haq

Date : 4 Januari 2015

EDITOR : Nadya Putri Effendy

SCREENING :

:

Kelahiran Muhammadiyah

Muhammadiyah Sebagai

Gerakan Sosial

Page 11: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 11

Syujak berfikir kenapa orang non-Muslim (Kolonial Belanda) yang dapat mendirikan

rumah sakit, rumah miskin dan rumah yatim hanya karena dorongan rasa kemanusiaan

tanpa didasari rasa tanggungjawab kepada Allah SWT, jika umat non-Muslim saja mampu

melakukan aksi-aksi sosial, mengapa umat Islam yang mempunyai landasan agama

seperti yang tertera dalam QS Al Maun, tidak dapat melakukannya juga

Dakwah berarti panggilan, seruan atau ajakan

Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang

untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan

akhlak Islam

Model dakwah: dakwah bil lisan (dakwah dengan lisan; seperti ceramah, khutbah,

dll); dakwah bil kalam (dakwah melalui tulisan; seperti jurnal, buletin, surat kabar dll);

dan dakwah bil hal (dakwah melalui kegiatan langsung; seperti baksos, pengobatan

gratis, pemberdayaan ekonomi, pendidikan gratis, dll)

Materi dakwah tidak terbatas pada persoalan agama saja (aqidah, ibadah, akhlak)

tetapi juga meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia

Penyesuaian materi dakwah dengan kebutuhan hidup manusia merupakan

keniscayaan sebagai upaya menjadikan agama Islam dapat memberikan

jawaban/memberikan solusi terhadap kehidupan manusia

Karenanya proses dakwah harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat yang

menjadi obyek dakwah (al-mad’u)

Untuk itulah diperlukan pengamatan dan kajian terlebih dahulu sehingga dakwah

bisa berjalan dengan efektif, efisien, dan tepat sasaran

Di samping itu untuk menentukan pendekatan apa yang tepat dalam melakukan

kegiatan dakwah.

Dakwah sosial merupakan bagian dari dakwah bil hal, yaitu dakwah yang

mengedepankan perilaku yang nyata

Dakwah model ini sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, semisal dengan

persaudaran kaum Muhajirin dan Anshar, dll

Dakwah sosial ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan keilmuan dan

kebutuhan masyarakat

Ekonomi: pemberdayaan ekonomi, pemberian modal, pelatihan keterampilan

khusus, dll

Aksi Sosial Bagian Dari Dakwah

Model Dakwah Sosial

Page 12: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 12

Pertanian/Peternakan: pemberdayaan petani, pengolahan hasil pertanian, pelatihan

berternak lele, dll

Kesehatan: Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Pengobatan Gratis, dll

Sosial: Panti Asuhan Anak Yatim, Santunan Fakir Miskin, Panti Jompo, Rehabilitasi

Sosial, dll.

Perwujudan iman dan ibadah

Tanggungjawab sebagai khalifah

Pelakasanaan misi dakwah: Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin

Mewujudkan maksud dan tujuan Muhammadiyah

Muhammadiyah sering menuai kritik sebagai gerakan sosial yang mulai terjangkit

penyakit elitisme

Perkembangan Muhammadiyah yang kian pesat dari hari ke hari dalam banyak hal

menyebabkan terjadinya pergeseran orientasi, termasuk orientasi gerakan sosialnya

Pada mulanya, amal usaha Muhammadiyah, khususnya dalam bidang sosial lebih

banyak “berbicara” pada bidang-bidang sosial yang berorientasi voulentaire

(sukarela)

Kini seluruh amal usaha Muhammadiyah terlihat lebih berorientasi pada persoalan

ekonomi dan sampai batas-batas tertentu cenderung profit oriented

Pergeseran ini disebabkan oleh adanya tuntutan profesionalitas dalam pengelolaan

amal usaha Muhammadiyah, dalam hal ini untuk Rumah Sakit dan Lembaga

Pendidikan

Hal ini selanjutnya menimbulkan dilema: pada satu sisi Muhammadiyah memang

harus terus mengembangkan profesionalitasnya, tetapi yang juga harus diingat

adalah, jangan sampai profesionalitas yang hendak dicapai itu melupakan fungsi-

fungsi sosial Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan sosial keagamaan

Untuk inilah menurut Kuntowijoyo, Muhammadiyah harus mampu melakukan

dinamisasi untuk melakukan transformasi sosial secara berkesinambungan

Proses ini dapat dilakukan dengan semangat dakwah yang dimiliki oleh

Muhammadiyah, yaitu Dakwah Islam Amar Ma’ruf (berarti humanisasi dan

emansipasi) Nahi Munkar (berarti liberalisasi)

Dakwah Sosial Bagi Muhammadiyah

Kritik Gerakan Sosial Muhammadiyah

Page 13: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 13

Amar Ma’ruf (berarti humanisasi dan emansipasi) ------ proses dakwah yang

diorientasikan pada peningkatan kualitas kemanusiaan umat sehingga menjadi

manusia yang bermartabat

Nahi Munkar (berarti liberalisasi) ----- proses dakwah yang diorientasikan pada

pembebasan umat pada segala potensi yang bisa menjerumuskan pada kehidupan

yang hina dan terlebih lagi menjauhkan umat dari kekufuran

Page 14: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 14

Q.S. At-Taubah ayat 34-35:

“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-

orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan

jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang

yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka

beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih; Pada

hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi

mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta

bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat

dari) apa yang kamu simpan itu."

Q.S. Al-Ma’un ayat 1 – 7:

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?; Itulah orang yang menghardik

anak yatim; dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin; Maka kecelakaanlah

bagi orang-orang yang shalat; (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya; orang-orang

yang berbuat riya/pamer; dan enggan (menolong dengan) barang berguna”

Keuangan dan kekayaan Muhammadiyah adalah semua harta benda yang diperoleh

dari sumber yang sah dan halal serta digunakan untuk kepentingan pelaksanaan amal

usaha, program, dan kegiatan Muhammadiyah

GERAKAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQOH

DAN WAKAF MUHAMMADIYAH

Date : 4 Januari 2015

Ajaran K.H. Ahmad Dahlan

Sumber Keuangan dan Kekayaan Muhammadiyah

Dosen :Miftahul Haq

EDITOR : Nadya Putri Effendy

SCREENING :

:

Page 15: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 15

Keuangan dan kekayaan Muhammadiyah diperoleh dari:

1. Uang Pangkal, Iuran, dan Bantuan

2. Hasil hak milik Muhammadiyah

3. Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, Wasiat, dan Hibah

4. Usaha-usaha perekonomian Muhammadiyah

5. Sumber-sumber lain

Al-Qur’an menyebut kata al-mal (harta) tidak kurang dari 86 kali. Penyebutan

berulang-ulang terhadap sesuatu di dalam al-Qur’an menunjukkan adanya perhatian

khusus dan penting terhadap sesuatu itu

Harta merupakan bagian penting dari kehidupan yang tidak dipisahkan dan selalu

diupayakan oleh manusia dalam kehidupannya terutama di dalam Islam.

Al-Qur’an memandang harta sebagai sarana bagi manusia untuk mendekatkan diri

kepada Khaliq-Nya, bukan tujuan utama yang dicari dalam kehidupan

Dengan keberadaan harta, manusia diharapkan memiliki sikap derma yang

memperkokoh sifat kemanusiannya

Jika sikap derma ini berkembang, maka akan mengantarkan manusia kepada derajat

yang mulia, baik di sisi Tuhan maupun terhadap sesama manusia

Zakat dalam istilah fiqh adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk

diserahkan kepada golongan yang berhak menerimanya

Maksud kata “tertentu” adalah harta yang diwajibkan Allah untuk dizakatkan itu

sudah tertentu jenisnya, tertentu jumlahnya dan tertentu batas waktunya

Infaq; pemberian yang bersifat sunah, tapi kadang dimaknai zakat yang wajib

Infaq yang wajib adalah zakat, infaq yang sunnah adalah shadaqah

Shodaqoh; pemberian yang bersifat sunah, tapi kadang dimaknai zakat

Shodaqoh dapat berupa materi ataupun immateri

Sayid Sabiq (Fiqh al-Sunnah); Wakaf ialah menahan harta dan memberikan manfaatnya

pada jalan Allah

Abu Yusuf dan Muhammad bin Hassan (Madzhab Hanafiyah); Wakaf ialah menahan

‘ain mawquf (benda) sebagai milik Allah atau pada hukum milik Allah dan

mensedekahkan manfaatnya ke arah kebajikan dari awal/hulu hingga akhirnya (kekal)

Harta Dalam Islam

Makna Zakat, Infaq dan Shadaqoh

Makna Wakaf

Page 16: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 16

Zakat yang diwajibkan untuk harta yang memenuhi syarat-syarat tertentu; WAKAF

lebih bersifat pelengkap (complement)

Apa yang disumbangkan melalui zakat adalah tidak kekal dimana sumbangannya

akan digunakan dalam bentuk sekali pakai, sedangkan harta wakaf adalah berbentuk

produktif yaitu kekal dan boleh dimanfaatkan dalam pelbagai bentuk untuk faedah

masa depan

Pengelolaan wakaf di Muhammadiyah dilakukan oleh Majelis Wakaf dan

Kehartabendaan

Majelis ini bertanggungjawab untuk mendata, menjaga, mengoptimalkan

pemanfaatan dari wakaf yang dimiliki oleh Muhammadiyah

Proses pemanfaatan wakaf, terutama tanah, dilakukan oleh Majelis yang terkait

dibawah pengawasan Majelis Wakaf sehingga proses penggunaannya sesuai dari

permintaan si wakif (pemberi wakaf)

Pengelolaan ZIS ini dilakukan oleh lembaga amil zakat infaq shodaqoh

Muhammadiyah (LAZISMU)

Sebelum terbentuknya LAZISMU, pengelolaan zakat dilakukan secara mandiri oleh

masing-masing tingkatan pimpinan dari Ranting hingga Pusat

LAZISMU berfungsi untuk mengkoordinirkan dan menjadi panitia pengumpulan ZIS

warga Muhammadiyah yang terpusat dan terkontrol sehingga dapat mengetahui

potensi ZIS Muhammadiyah

Proses distribusi dan pemanfaatan dana ZIS yang telah terkumpul di LAZISMU

dilakukan secara bersama dengan Majelis/Lembaga lain yang ada di Muhammadiyah

yang memiliki kegiatan secara langsung di masyarakat, seperti pemberdayaan

ekonomi, bea siswa sekolah, penguatan mubaligh di pelosok daerah, pemberdayaan

petani, penganganan korban bencana, dan lain-lain

Di Kendal, zakat mulai digerakkan sejak 1979 dan terus berkembang pesat hingga

sekarang, melalui Bapelurzam (Badan Pelaksana Urusan Zakat Amwal

Muhammadiyah)

Muhammadiyah Kendal tahun 2012 mampu menghimpun zakat sebesar Rp2,5 miliar.

Jumlah wajib zakat atau muzakki mencapai 5.798 orang. Dana yang berhasil

dihimpun akan diberikan kepada yang berhak menerima zakat yang terdiri atas fakir,

miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, sabilillah, dan ibnu sabil, dengan tanpa melihat

latar belakang organisasi atau partai politik si mustahiq

Pengelolaan Wakaf dan ZIS

Contoh Pengelolaan ZIS, Muhammadiyah Kab. Kendal

Page 17: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 17

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan

Tajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah

Muhammadiyah berasas Islam

Untuk mencapai maksud dan tujuan, (1) Muhammadiyah melaksanakan Da’wah

Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan (2) Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala

bidang kehidupan

Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi

Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya

Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman,

meningkatkan pengamalan, serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai

aspek kehidupan.

Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam berbagai

aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.

Muhammadiyah Sebagai

Gerakan Keagamaan Date : 4 Januari 2015

Identitas dan Asas Muhammadiyah

Usaha Muhammadiyah

Diantara Usaha Muhammadiyah

Maksud dan Tujuan Muhammadiyah

Dosen :Miftahul Haq

EDITOR : Nadya Putri Effendy

SCREENING :

:

Page 18: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 18

Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah, hibah, dan

amal shalih lainnya

Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya manusia agar

berkemampuan tinggi serta berakhlaq mulia

Al-Qur'an

As-Sunnah al-Maqbulah

Muhammadiyah mengembangkan model gerakan keagamaan dengan format

“Islam yang berkemajuan”

Pengamalan Islam harus didasarkan pada pemikiran dan pemahaman yang benar

terhadap sumbernya sehingga mampu memberikan jawaban terhadap

permasalahan umat

Gerakaan Keagamaan Muhammadiyah dilakukan dengan semangat tajdîd

(pembaruan)

Muhammadiyah mengembangkan semangat ijtihâd

Muhammadiyah menjauhi sikap taklid

Gerakaan Keagamaan Muhammadiyah dilakukan dengan semangat tajdîd

(pembaruan)

Muhammadiyah mengembangkan semangat ijtihâd

Muhammadiyah menjauhi sikap taklid

Gerakaan Keagamaan Muhammadiyah dilakukan dengan semangat tajdîd

(pembaruan)

Muhammadiyah mengembangkan semangat ijtihâd

Muhammadiyah menjauhi sikap taklid

Gerakan Islam

Gerakan Dakwah

Gerakan Tajdid

Sumber Ajaran Islam

Ciri Perjuangan Muhammadiyah

Muhammadiyah Sebagai Gerakan Keagamaan

Page 19: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 19

Pada masyarakat dengan hikmah dan mau’idzah hasanah, yang diterjemahkan

dengan musyawarah atas dasar taqwa

Kepada perseorangan, yang muslim bersifat tadjid, baik permunian (purifikasi)

maupun pengembangan (dinamisasi) dengan semangat basyiran (gembira) dan

nadziran (peringatan)

Kepada non muslim sifat ajakan dan seruan yang berdasar semangat basyiran

(gembira)

Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam),

disingkat NU

Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan,

sosial, dan ekonomi.

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah yang ditunjukkan dengan

penggunaan cara berfikir keagamaanya dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu

Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi

Dalam bidang fiqih, NU lebih cenderung mengikuti mazhab: imam Syafi'i dan

mengakui tiga madzhab yang lain: imam Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali

Dalam NU juga mengembangkan model tasawuf dengan metode Al-Ghazali dan

Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat

Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras

yang berpusat di Jakarta.

Selain beberapa kelompok internal, yang disebut oleh FPI sebagai sayap juang, FPI

memiliki kelompok Laskar Pembela Islam, kelompok paramiliter dari organisasi

tersebut yang kontroversial karena melakukan aksi-aksi "penertiban" (sweeping)

Dakwah

Bil lisan

(melalui ceramah, radio, televisi, dll)

Bil qolam (tulisan)

(melalui surat kabar, majalah, internet, dll)

Bil hal (aksi nyata)

(melalui lembaga pendidikan, rumahsakit, pemberdayaan masyarakat dll)

Model Dakwah Muhammadiyah

Muhammadiyah dengan Organisasi Islam yang Lain

Page 20: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 20

terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan

syariat Islam terutama pada masa Ramadan dan seringkali berujung pada

kekerasan.

Organisasi ini terkenal dan kontroversial karena aksi-aksinya sejak tahun 1998.

Rangkaian aksi yang berujung pada kekerasan sering diperlihatkan dalam media

massa.

MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang

mewadahi ulama, zu'ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing,

membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia

Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 H/26 Juli 1975 di Jakarta

MUI berdiri sebagai hasil dari pertemuan atau musyawarah para ulama,

cendekiawan dan zu’ama se Indonesia bersama unsur dari ormas-ormas Islam

tingkat pusat, yaitu, NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Perti. Al Washliyah,

Math’laul Anwar, GUPPI, PTDI, DMI dan Al Ittihadiyyah

memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam Indonesia dalam

mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah

Subhanahu wa Ta’ala;

memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan

kemasyarakatan kepada Pemerintah dan masyarakat, meningkatkan kegiatan bagi

terwujudnya ukhwah Islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam

memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa

menjadi penghubung antara ulama dan umaro (pemerintah) dan penterjemah

timbal balik antara umat dan pemerintah guna mensukseskan pembangunan

nasional;

meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga Islam dan

cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada

masyarakat khususnya umat Islam dengan mengadakan konsultasi dan informasi

secara timbal balik

Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah

Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan

sesuai dengan ajaran Islam

Kerja sama dengan golongan agama Islam mana pun dalam usaha menyiarkan dan

mengamalkan agama Islam

Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain, sebagai

pemelihara dan membangun negara

Prinsip Muhammadiyah Dengan Ormas Islam Lainnya

Page 21: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 21

Sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah memiliki beban sejarah dan

tanggungjawab yang besar untuk memainkan peranannya sebagai kekuatan

kemasyarakatan (civil society, masyarakat madaniyah) untuk turut serta menjadikan

Indonesia sebagai bangsa yang maju, adil, makmur, sejahtera, bermartabat, dan

berdaulat di hadapan bangsa-bangsa lain

Peran sejarah yang penting dan strategis itu hanya dapat dilakukan manakala

Muhammadiyah mampu berdiri dalam posisi yang benar, tepat, dan memiliki modal

sosial yang tinggi sebagai gerakan Islam yang mengemban fungsi dakwah dan tajdid

Karenanya Muhammadiyah dituntut untuk selalu melakukan revitalisasi seluruh

aspek dan struktur gerakannya sehingga mampu bermain secara dinamis dalam

menjalankan perannya dengan tetap berdiri kokoh di atas fondasi atau prinsip

gerakannya

Dr. Alfian, seorang peneliti Muhammadiyah menyatakan bahwa dalam

perkembangannya Muhammadiyah sesungguhnya memainkan tiga peranan yang

saling terkait, yaitu:

1) sebagai reformis keagamaan (melakukan gerakan memurnikan agama Islam,

antara lain dengan memberantas takhayul, bid’ah, dan khurafat)

2) sebagai pelaku perubahan sosial yang bertujuan memodernisasi umat muslim

Indonesia agar terangkat dari ketertinggalannya mencapai tempat terhormat di

dunia modern

3) sebagai kekuatan politik yang dapat memberikan pengaruhnya bagi pemerintah

dan negara

Peran Politik

Muhammadiyah Date : 4 Januari 2015

Pendahuluan

Dosen :Miftahul Haq

EDITOR : Nadya Putri Effendy

SCREENING :

:

Page 22: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 22

Politik secara klasik berkaitan dengan urusan negara atau pemerintahan

Politik dalam ranah yang konkret selalu dikaitkan dengan kekuasaan, termasuk di

dalamnya pengaruh dan kekuatan

Politik juga berkaitan dengan beragam kegiatan manusia dalam sistem politik,

karenanya politik sering dikaitkan dengan kepentingan atau seni memperjuangkan

kepentingan

Politik secara klasik berkaitan dengan urusan negara atau pemerintahan

Politik dalam ranah yang konkret selalu dikaitkan dengan kekuasaan, termasuk di

dalamnya pengaruh dan kekuatan

Politik juga berkaitan dengan beragam kegiatan manusia dalam sistem politik,

karenanya politik sering dikaitkan dengan kepentingan atau seni memperjuangkan

kepentingan

Politik juga menyangkut nilai, yakni alokasi nilai yang dipandang berharga untuk

diperjuangkan dalam kehidupan masyarakat, sehingga politik tidak bisa dilepaskan

dari masyarakat sebagai makhluk politik

Dalam konteks pengelolaan negara dan pemerintahan, politik tidaklah sekedar

urusan perjuangan kekuasaan (power struggle) semata, yaitu berupa perjuangan who

gets what, when and how (siapa mendapatkan apa, kapan dan bagaimana caranya),

yang selanjutnya sering disebut politik praktis atau real politics

Tetapi, politik juga terkait pengoperasian negara/pemerintahan dalam banyak hal, di

antaranya:

a. bagaimana negara atau pemerintahan itu diurus atau dikelola dengan benar

(how to manage state)

b. Menyangkut penentuan kebijakan umum (public policy), yakni menentukan

keputusan-keputusan praktis dan strategis untuk kepentingan hajat hidup

rakyat

c. Pengelolaan urusan kepentingan umum (public interest), yakni bagaimana hajat

hidup orang banyak tertutama warganegara diperjuangkan

d. Terkait urusan kebaikan atau kebajikan umum (public goods), yakni tegaknya

hal-hal yang baik bagi kepentingan orang banyak seperti tegaknya keadilan,

kebenaran, moral, dan hal-hal yang positif secara objektif dan dibutuhkan

masyarakat luas

Makna Politik

Page 23: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 23

Dalam perjalanannya, sebagai gerakan sosial besar yang terorganisasi baik di

Indonesia, Muhammadiyah tampaknya tidak mampu menghindar untuk terlibat

dalam politik

Muhammadiyah tetap mampu memilah atau melakukan pembagian kerja antara

ranah politik kekuasaan yang menjadi fungsi-tugas kekuatan politik (oleh partai

politik) dan politik kemasyarakatan atau kebangsaan yang menjadi fungsi-tugas

kelompok-kelompok kepentingan (interest groups), termasuk Muhammadiyah

Peran politik Muhammadiyah ini tidak terlepas dari pandangan filosofis Islam yang

dimiliki oleh Muhammadiyah, di mana Muhammadiyah memahami tidak ada

pemisahan antara Agama dan Negara, dan juga perkembangan Muhammadiyah

sebagai kelompok kepentingan besar dalam politik Indonesia

Perkembangannya Muhammadiyah menunjukkan bahwa sebagai organisasi non-

politik tidak pernah memainkan politik secara langsung dan terbuka sebagaimana

partai politik

Muhammadiyah pernah menyerahkan aspirasi politiknya pada Syarekat Islam/SI

(sekitar tahun akhir ’30-an), Masyumi (awal tahun ‘50-an), Parmusi (tahun ‘71), dan

--- mungkin --- PAN (tahun ’99)

Tipe-tipe logika situasional (baik lokal dan maupun nasional) inilah dalam

perkembangannya yang menentukan peran politik Muhammadiyah

Tetapi perkembangan Muhammadiyah sebagai kelompok kepentingan dengan

tujuan-tujuan keagamaan dan sosialnya yang nyata dan jelas, yang ditunjukkan

melalui berbagai cara, sesungguhnya merupakan bukti bahwa Muhammadiyah

memiliki peranan sebagai salah satu kekuatan politik dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara di Republik Indonesia

Muhammadiyah lebih memilih perjuangan membangun bangsa dan negara melalui

jalur gerakan kemasyarakatan non-politik-praktis atau di luar perjuangan partai

politik

Bagi Muhammadiyah politik memang penting dan strategis, karena itu tidak dapat

dinegasikan apalagi dibuang jauh-jauh dari kehidupan. Yang diperlukan ialah

bagaimana menegakkan politik yang sehat dan para pelaku politik yang sama

sehatnya, sehingga politik menjadi alat strategis untuk sebesar-besarnya

kemaslahatan hidup umat manusia

Karena itu Muhammadiyah memandang perlunya pembagian peran antara

kekuatan civil-society dengan peran politik kebangsaannya tidak kalah pentingnya

untuk membangun bangsa dan negara mencapai tujuannya, dengan partai politik

yang tidak sekadar melakukan perjuangan meraih, menduduki, dan

Muhammadiyah dan Politik

Page 24: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 24

mempertahankan kekuasaan di pemerintahan meskipun hal itu memang pekerjaan

utama partai politik secara legal

Partai politik juga dituntut melakukan pendidikan politik dan mengoperasikan

fungsi-fungsi politik negara yaitu mengelola pemerinatahan dengan benar,

merumuskan dan menentukan kebijakan-kebijakan publik, menegakkan kebajikan-

kebajikan politik, yang semuanya dihajatkan untuk sebesar-besarnya kepentingan

rakyat dan negara

Pilihan politik yang demikian bukan karena Muhammadiyah alergi atau anti-politik

dan bukan pula karena kekalahan di ranah politik

Tetapi sejak awal memang Muhammadiyah diproyeksikan untuk menjadi gerakan

Islam yang berjuang di lapangan dakwah dan tajdid kamasyarakatan serta tidak

menjadi gerakan atau kekuatan politik sebagaimana lembaga partai politik

Untuk menjaga Muhammadiyah agar tetap berada di jalur dakwah, maka

Muhammadiyah merumuskan khittah perjuangannya yang berfungsi sebagai spirit

dan panduan atau garis perjuangan gerakan Muhammadiyah secara keseluruhan

Di antara khittah yang dimiliki Muhammadiyah adalah Khittah Denpasar tahun

2002 tentang Khittah Berbangsa dan Bernegara, yang di dalamnya terkandung

pandangan sekaligus garis dan alternatif langkah Muhammadiyah dalam

menghadapi politik

Menurut Haedar Nashir, Khittah Denpasar merupakan konsep yang memberikan

penjelasan mengenai pandangan Muhammadiyah tentang politik, posisi

Muhammadiyah dalam politik, dan pilihan jalan keluar dari tidak berpolitik-praktis

Khittah Denpasar sebenarnya merupakan Khittah utama yang dapat menjadi

bingkai pandangan, pembatas, sekaligus jalan keluar bagi Muhammadiyah dalam

menghadapi politik

Karena Khittah Muhammadiyah merupakan garis atau bingkai pembatas mana

yang boleh dan tidak boleh dilakukan Muhammadiyah, yang mengikat seluruh

anggota lebih-lebih pimpinannya

Maka diperlukan konsistensi komitmen dari anggota Muhammadiyah untuk

menjadikan Khittah benar-benar sebagai garis pembatas dan pembingkai gerakan

Islam ini dalam menghadapi dunia kehidupan politik

Page 25: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 25

Kh ahmad dahlan merupakan sosok kyai yang cerdas, memahami kitab-kitab yang

sukar, dan memiliki keistimewaan berupa rasa khauf (takut) terhadap hari akhir

Kh ahmad dahlan merupakan ulama yang mengajarkan ajaran islam tidak hanya

sebatas ilmu tetapi mendidik muridnya untuk mempraktekkan/mengamalkan ayat-

ayat al- qur’an yang dipelajari

Mengamalkan ajaran islam menurut kh ahmad dahlan tidak perlu menunggu

mengetahui semuanya, tetapi apa yang telah diketahui terus dipraktekkan, dimulai

dari yang sedikit dan kecil

Beliau memiliki prinsip berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah

Di antara pembelajaran yang dilakukan kepada para santrinya adalah 7 perkara

yang selanjutnya disebut sebagai 7 falsafah k.h. ahmad dahlan

Selain itu, ada beberapa ayat yang secara terus menerus diajarkan dan

dituntunkan pengamalannya oleh kh ahmad dahlan kepada para santrinya. Bukan

berarti ayat-ayat lain tidak diajarkan, kelompok ayat ini merupakan kelompok ayat

yang ditekankan. Kelompok ayat ini selanjutnya dikenal dengan 17 kelompok ayat

al-qur’an

PELAJARAN PERTAMA:

“KITA, MANUSIA INI, HIDUP DI DUNIA HANYA SEKALI, UNTUK BERTARUH: SESUDAH

MATI, AKAN MENDAPAT KEBAHAGIAANKAH ATAU KESENGSARAANKAH?”

Falsafah dan Ajaran Pokok

K.H. Ahmad Dahlan Date : 4 Januari 2015

7 Falsafah

Latar Belakang

Dosen :Miftahul Haq

EDITOR : Nadya Putri Effendy

SCREENING :

:

Page 26: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 26

Falsafah ini mengajarkan bahwa hidup kita tidak hanya terhenti di dunia ini, tetapi

akan ada kehidupan yang sesungguhnya, yaitu hari akhirat

Falsafah ini mengajarkan bahwa tidak tepat bagi kita apabila lebih suka

memikirkan dan memenuhi kesenangan hidup saat ini, sehingga melupakan

kehidupan lain yang lebih hakiki

KH Ahmad Dahlan mengibaratkan manusia berada di atas sumur yang ada ular

besar dan sedang bergantung pada tali yang hampir putus, pada saat yang

bersamaan kita disuguhi manisnya madu. Nah… manusia banyak yang terbuai oleh

manisnya madu sehingga lupa kalau talinya mau putus dan ketika putus maka ular

siap untuk menggigitnya

PELAJARAN KEDUA

“KEBANYAKAN DI ANTARA MANUSIA BERWATAK ANGKUH DAN TAKKABBUR, MEREKA

MENGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI-SENDIRI”

Pelajaran ini mengajarkan bahwa kita hidup janganlah merasa benar sendiri sehingga

menutup diri dari pendapat orang lain

Kita tidak diperkenankan untuk mencelakakan atau menjelekkan orang lain karena

berbeda dengan kita

Apa yang dipersilihkan sesungguhnya hanya satu yang benar, kebenaran yang pasti

hanyalah milik allah

Untuk itulah kita harus saling menghargai, hidup di dunia hanya sekali untuk bertaruh

PELAJARAN KETIGA

“MANUSIA ITU KALAU MENGERJAKAN PEKERJAAN APAPUN, SEKALI, DUA KALI,

BERULANG-ULANG, MAKA KEMUDIAN JADI BIASA. KALAU SUDAH MENJADI

KEBIASAAN YANG DICINTAI ITU SUKAR UNTUK DIRUBAH. SUDAH MENJADI TABI’AT,

BAHWA KEBANYAKAN MANUSIA MEMBELA ADAT KEBIASAAN YANG DITERIMA, BAIK

ITU DARI SUDUT KEYAKINAN ATAU I’TIQAD, PERASAAN KEHENDAK MAUPUN AMAL

PERBUATAN. KALAU ADA YANG AKAN MERUBAH, MEREKA AKAN SANGGUP MEMBELA

DENGAN MENGORBANKAN JIWA RAGA. DEMIKIAN ITU KARENA ANGGAPANNYA

BAHWA APA YANG DIMILIKI ADALAH BENAR”

Apa yang kita miliki saat ini sesungguhnya berangkat dari kebiasaan yang kita

bangun, baik itu cara berfikir, cara bertutur, ataupun cara bertindak

Apabila sudah menjadi kebiasaan yang melekat maka akan sulit kita rubah, bahkan

kita rela berkorban jiwa dan raga

Apa saja seperti pengetahuan, kepercayaan, perasaan, kehendak, tingkah laku, yang

kita miliki, yang tumbuh dari kebiasaan, jangan tergesa-gesa diputus sendiri, lalu

Page 27: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 27

dianggap benar. Hendaklah difikir dulu dibanding dan dikoreksi, apakah sungguh

sudah benar

PELAJARAN KEEMPAT:

“MANUSIA PERLU DIGOLONGKAN MENJADI SATU DALAM KEBENARAN, HARUS

BERSAMA-SAMA MEMPERGUNAKAN AKAL FIKIRANNYA, UNTUK MEMIKIR,

BAGAIMANA SEBENARNYA HAKIKAT DAN TUJUAN MANUSIA HIDUP DI DUNIA.

APAKAH PERLUNYA? HIDUP DI DUNIA HARUS MENGERJAKAN APA?DAN MENCARI APA?

DAN APA YANG DITUJU? MANUSIA HARUS MEMPERGUNAKAN PIKIRANNYA UNTUK

MENGOREKSI SOAL I’TIKAD DAN KEPERCAYAANNYA, TUJUAN HIDUP DAN TINGKAH

LAKUNYA, MENCARI KEBENARAN YANG SEJATI. KARENA KALAU HIDUP DI DUNIA

HANYA SEKALI INI SAMPAI SESAT, AKIBATNYA AKAN CELAKA, DAN SENGSARA

SELAMA-LAMANYA”

PELAJARAN KELIMA:

“SETELAH MANUSIA MENDENGARKAN PELAJARAN-PELAJARAN FATWA YANG

BERMACAM-MACAM, MEMBACA BEBERAPA TUMPUK BUKU, DAN SESUDAH

MEMPERBINCANGKAN, MEMIKIR-MIKIR, MENIMBANG-NIMBANG, MEMBANDING-

BANDING KESANA-KEMARI, BARULAH MEREKA ITU DAPAT MEMPEROLEH KEPUTUSAN,

MEMPEROLEH BARANG YANG BENAR YANG SESUNGGUH-SUNGGUHNYA. DENGAN

AKAL PIKIRANNYA SENDIRI DAPAT MENGETAHUI DAN MENETAPKAN, INILAH

PERBUATAN YANG BENAR”

“SEKARANG, KEBIASAAN MANUSIA TIDAK BERANI MEMEGANG TEGUH PENDIRIAN

DAN PERBUATAN YANG BENAR KARENA KHAWATIR, KALAU MENEPATI KEBENARAN,

AKAN TERPISAH DARI APA-APA YANG SUDAH MENJADI KESENANGANNYA, KHAWATIR

AKAN TERPISAH DENGAN TEMAN-TEMANNYA. PENDEK KATA, BANYAK

KEKHAWATIRAN ITU YANG AKHIRNYA TIDAK BERANI MENGERJAKAN BARANG YANG

BENAR, KEMUDIAN HIDUPNYA SEPERTI MAKHLUK YANG TIDAK BERAKAL, HIDUP ASAL

HIDUP, TIDAK MENEMPATI KEBENARAN”

Untuk membangun kehidupan yang lebih baik, yang lebih terjaga, perlu dilakukan

secara bersama, berkelompok, saling bekerjasama (organisasi)

Kebenaran yang kita yakini setelah dilakukan pengkajian dan koreksi harus kita

laksanakan secara kontinyu, konsisten, dan tidak perlu khawatir terhadap setiap

gangguan yang didapat, termasuk hilangnya kesenangan dan kawan/teman dekat

Manusia itu asal mulanya suci

Page 28: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 28

Kemudian manusia kemasukan adat kebiasaan kotor lalu hatinya mengandung

penyakit

Kemudian menolak ajaran-ajaran yang baik, yang suci dan yang benar

Manusia harus mengadakan kebersihan diri dari kotoran-kotoran yang ada dalam

hati. Setelah hatinya jernih, baru dapat menerima ajaran-ajaran para rasul, kemudian

baru dapat meningkat naik ke alam kesucian

(LIHAT Q.S. AR-RUUM AYAT 30)

PELAJARAN KEENAM:

“KEBANYAKAN PEMIMPIN-PEMIMPIN RAKYAT, BELUM BERANI MENGORBANKAN

HARTA BENDA DAN JIWANYA UNTUK BERUASAHA TERGOLONGNYA UMAT MANUSIA

DALAM KEBENARAN. MALAH PEMIMPIN-PEMIMPIN ITU BIASANYA HANYA

MEMPERMAINKAN, MEMPERALAT MANUSIA YANG BODOH-BODOH DAN LEMAH”

PELAJARAN KETUJUH:

“PELAJARAN TERBAGI ATAS 2 BAGIAN:

(1) BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ATAU TEORI);

(2) BELAJAR AMAL (MENGERJAKAN, MEMPRAKTEKKAN).

SEMUA PELAJARAN HARUS DENGAN CARA SEDIKIT DEMI SEDIKIT, SETINGKAT DEMI

SETINGKAT. DEMIKIAN JUGA BELAJAR AMAL, HARUS DENGAN CARA BERTINGKAT.

KALAU SETINGKAT SAJA BELUM DAPAT MENGERJAKAN, TIDAK PERLU DITAMBAH”

Page 29: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 29

Q.S. Al-Jatsiyah ayat 23:

“Tahukah engkau orang-orang yang mengambil hawa nafsunya dijadikan

persembahan/Tuhan-nya?”

Ayat mengajak untuk selalu membersihkan hati dan mengelola hati supaya tidak

terbelenggun hawa nafsu

Cara membersihkan hati, dengan; dzikrullah, menegakkan shalat, ingat mati/akhirat

Surat al-Fajr ayat 17 – 23:

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim;

dan kamu tidak saling mengajak memberi Makan orang miskin; dan kamu

memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang

bathil); dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan;

jangan (berbuat demikian). apabila bumi digoncangkan berturut-turut; dan

datanglah Tuhanmu; sedang Malaikat berbaris-baris; dan pada hari itu

diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi

tidak berguna lagi mengingat itu baginya”

Q.S. Al-Ma’un ayat 1 – 7:

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?; Itulah orang yang menghardik

anak yatim; dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin; Maka

kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat; (yaitu) orang-orang yang lalai dari

shalatnya; orang-orang yang berbuat riya/pamer; dan enggan (menolong dengan)

barang berguna”

Q.S. Ar-Ruum ayat 30:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)

fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan

pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak

mengetahui”

Q.S. At-Taubah ayat 34-35:

“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang

alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan

batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang

yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka

beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih;

Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar

dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada

17 Kelompok Ayat

Page 30: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

EDISI 2 NON-BLOK

Page 30

mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka

rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."

Q.S. Al-Ashr ayat 1-3

“Demi masa; Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian; Kecuali orang-

orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya

mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”

Q.S. Al-Ankabuut ayat 1-3 dan At-Taubah ayat 44 – 45:

“Alif laam miim; Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)

mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?; dan

Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka

Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia

mengetahui orang-orang yang dusta”

“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, tidak akan meminta

izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. dan Allah

mengetahui orang-orang yang bertakwa; Sesungguhnya yang akan meminta izin

kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari

Kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam

keraguannya”

Pentingnya amal sholeh

Ajaran Islam terdiri dari: Iman, Islam, Ihsan

Dalam Beramal sholeh harus dilandasi niat ikhlas karena Allah, lihat Q.S. Al-Kahfi

ayat 10 dan Az-Zumar ayat 2

Mengajak/menasehati kepada kebenaran (Al-Ashr ayat 3)

Kenapa manusia sesat:

a. Belum mengerti kebenaran

b. Memiliki kecintaan/kesenangan dan keyakinan sebelumnya yang sudah terbiasa

c. Mengingatkan dalam Kesabaran

Q.S. Al-Baqarah ayat 214

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang

kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka

ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-

macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:

"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu

Amat dekat”

Q.S. Ali Imraan ayat 142:

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum nyata bagi Allah

orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar”

Page 31: Modul Non Blok Semester 3 Edisi 2

NON-BLOK EDISI 2

Page 31

Q.S. Al-An’am ayat 162 – 163

“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku

hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam; tiada sekutu bagiNya; dan demikian

Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama

menyerahkan diri (kepada Allah)"

Q.S. Ali Imraan ayat 92

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu

menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu

nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”

Q.S. Al-Qori’ah ayat 6 –11

“Dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya; Maka Dia berada

dalam kehidupan yang memuaskan; dan Adapun orang-orang yang ringan

timbangan (kebaikan)nya; Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah;

tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu?; (yaitu) api yang sangat panas”

Q.S. Ash-Shaff ayat 2-3

“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang

tidak kamu kerjakan?; Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan

apa-apa yang tidak kamu kerjakan”

Q.S. At-Tahrim Ayat 6:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka

yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang

kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”

Q.S. Al-Hadiid ayat 16:

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati

mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),

dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al

kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati

mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang

fasik”