modul konsep dasar pengelolaan lingkungan hidupoling

26
1/1/2013 MODUL EKOLOGI DAN LINGKUNGAN 1. INAROTUL FAIZAH (1202832) 2. AULIA NOFRIANTI (1202483) 3. RODHIA IZZATI (1202826) 4. HANDOKO (1202543) 5. HERMAWAN S. (1202828) 6. EXSA PUTRA (1202831) 7. SOLEHUDIN (1103286) 8. M.REZA S. (1100998) FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2013

Upload: inarotul-faiza

Post on 20-Aug-2015

14.204 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

1/1/2013

MODUL EKOLOGI DAN LINGKUNGAN

1. INAROTUL FAIZAH (1202832) 2. AULIA NOFRIANTI (1202483) 3. RODHIA IZZATI (1202826) 4. HANDOKO (1202543) 5. HERMAWAN S. (1202828) 6. EXSA PUTRA (1202831) 7. SOLEHUDIN (1103286) 8. M.REZA S. (1100998)

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU

PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

Page 2: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

EKOLOGI DAN LINGKUNGAN

TUJUAN

PENYUSUNAN

Untuk memaparkan materi mengenai Konsep Dasar

Pengelolaan Lingkungan Hidup kepada mahasiswa

sehingga akan lebih jelas mengenainya.

MANFAAT

PENYUSUNAN

Bagi Penulis : Untuk menambah pengetahuan dan

wawasan mengenai Konsep Dasar Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

Bagi Pembaca : Sebagai media informasi dan ilmu

pengetahuan mengenai Konsep Dasar Pengelolaan

Lingkungan Hidup

SASARAN Seluruh mahasiswa pendidikan geografi, khususnya yang sedang

mengontrak mata kuliah ekologi dan lingkungan

DOSEN Prof.Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd.

INSTANSI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Page 3: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

KONSEP DASAR LINGKUNGAN HIDUP

1. Sejarah Lingkungan Hidup

Permasalah lingkungan hidup mendapat perhatian yang besar hampir di

semua Negara. Ini terjadi sekitar 1970-an setelah diadaknya koperensi PBB

tentang lingkungan hidup di Stokholm dalam tahun 1972. Koperensi itu dikenal

sebagai konferensi Stokholm. Hari pembukaan konferensi tersebut tanggal 5 juni,

telah disepakati sebagai hari lingkungan hidup sedunia. Dalam konferensi

Stockholm telah disetujui banyak revolusi tentang lingkungan hidup yang

digunakan sebagai landasan tindak lanjut. Salah satu diantaranya ialah

didirikannya bahdan khusus dalam PBB yang ditugasi untuk menggurusi

permasalahan lingkungan, yaitu United Nations Envirommental Programme,

disingkat UNEP badan ini bermarkas besar di Nairobi Kenya.

Di Negara kita perhatian tentang lingkungan hidup telah mulai muncul di media

masa sejak tahun 1960-an. Pada umumnya berita tersebut berasal dari dunia barat

sehingga masalah yang diliput terutama mengenai pencemaran.

Kondisi lingkungan hidup manusia yang bersiat majemuk menyangkut linkungan

budaya, religious, social, intelektual dan sebagainya mempengaruhi kehidupan

manusia. Manusia berinteraksi dengan lingkungan alam dan ada hubungan saling

mempenggaruhi, manusia bersama dengan lingkungan merupakan suatu

ekosistem. Didalam kesatuan ekosistem maka didalam unsure-unsur yang lain

tidak dapat dipisahkan. Maka kita sebagai makhluk yang tidak bisa dipisahkan dari

Lingkungan kita wajib menjaga dan melestarikan lingkungan hidup kita sendiri

untuk generasi-generasi yang akan datang.

SEJARAH SINGKAT HUKUM LINGKUNGAN INDONESIA

Dasawarsa tahun 1970-an merupakan awal permasalahan lingkungan secara

global yang ditandai dengan dilangsungkannya Konferensi Stockholm tahun 1972

yang membicarakan masalah lingkungan (UN Coference on the Human

Environment,UNCHE). Konferensi yang diselenggarakan oleh PPB ini berlangung

dari tanggal 5-12 juni 1972, akhirnya tanggal 5 juli ditetapkan sebagai hari

Page 4: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

lingkungan hidup sedunia. Pada 1987 terbentuk sebuah komisi dunia yang disebut

dengan Komisi Dunia tentang Lingkungan Hidup dan Pembangunan (World

Commission on Environment and Development) yang kemudian lahir

konsep sustainable development, kemudian majelis umum PPB memutuskan

untuk menyelenggarakan konferensi di Rio de Janeiro, Brasil 1992.

Kesadaran bangsa – bangsa di Asia Tenggara untuk melaksanakan

perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup ditandai dengan adanya beberapa

kerja sama antara mereka. Kerja sama itu antara lain dapat dilihat

melalui “tripartite Agreement” dan Deklarasi Manila. Setelah Deklarasi Manila,

negara – negara ASEAN pada tahun 1976 telah menyusun ASEAN Contingensy

Plan. Negara – negara ASEAN juga telah menyusun “ Rencana Tindak” (Action

Plan). Sasaran utama dari Rencana Tindak ini adalah perkembangan dan

perlindungan lingkungan laut dan kawasan dan kawasan pesisir bagi kemajuan,

kesejahteraan, dan kesehatan generasi sekarang dan masa mendatang.

Sejak era 1980-an, berkembang tuntutan yang meluas agar kebijakan-

kebijakan resmi negara yang pro lingkungan dapat tercermin dalam bentuk

perundang-undangan yang mengingat untuk ditaati oleh semua pemangku

kepentingan (stakeholder). Tak terkecuali, Indonesia juga menghadapi tuntutan

yang sama, yaitu perlunya disusun suatu kebijakan yang dapat dipaksakan

berlakunya dalam bentuk undang-undang tersendiri yang mengatur mengenai

lingkungan hidup.

Itu juga sebabnya, maka Indonesia menyusun dan akhirnya menetapkan

berlakunya Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan

Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (UULH 1982). Inilah produk hukum pertama

yang dibuat di Indonesia, setelah sebelumnya dibentuk satu kantor kementerian

tersendiri dalam susunan anggota Kabinet Pembangunan III, 1978-1983. Menteri

Negara Urusan Lingkungan Hidup yang pertama adalah Prof. Dr. Emil Salim yang

berhasil meletakkan dasar-dasar kebijakan mengenai lingkungan hidup dan

akhirnya dituangkan dalam bentuk undang-undang pada tahun 1982.

Page 5: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

Lahirnya UULH 1982 tanggal 11 Maret 1982 dipandang sebagai pangkal tolak

atau awal dari lahir dan pertumbuhan hukum lingkungan nasional. Sebelum

lahirnya UULH 1982 sesungguhnya telah berlaku berbagai bentuk peraturan

perundang-undangan tentang atau yang berhubungan dengan lingkungan hidup

atau sumber daya alam dan sumber daya buatan, yang dipandang sebagai rezim

hukum nasional klasik. Rezim hukum lingkungan klasik berisikan ketentuan-

ketentuan yang melindungi kepentingan sektoral, sementara masalah-masalah

lingkungan yang timbul semakin kompleks sehingga peraturan perundang-

undangan klasik tidak mampu mengantisipasi dan menyelesaikan masalah-

masalah lingkungan secara efektif, sedangkan rezim hukum lingkungan modern

yang dimulai lahirnya UULH 1982 berdasarkan pendekatan lintas sektoral atau

komprehensif integral.

UULH 1982 merupakan sumber hukum formal tingkat undang-undang yang

pertama dalam konteks hukum lingkungan modern di Indonesia. UULH 1982

memuat ketentuan-ketentuan hukum yang menandai lahirnya suatu bidang

hukum baru, yakni hukum lingkungan karena ketentuan-ketentuan itu

mengandung konsep-konsep yang sebelumnya tidak dikenal dalam bidang hukum.

Di samping itu, ketentuan-ketentuan UULH 1982 memberikan landasan bagi

kebijakan pengelolaan lingkungan hidup.

Akan tetapi, setelah UULH 1982 berlaku selama sebelas tahun ternyata oleh

para pemerhati lingkungan hidup dan juga pengambil kebijakan lingkungan hidup

dipandang sebagai instrumen kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang tidak

efektif. Sejak pengundangan UULH 1982 kualitas lingkungan hidup di Indonesia

ternyata tidak semakin baik dan banyak kasus hukum lingkungan tidak dapat

diselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perubahan terhadap

UULH 1982, setelah selama dua tahun dipersiapkan, yaitu dari sejak naskah

akademis hingga RUU, maka pada tanggal 19 September 1997 pemerintah

mengundangkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup (UULH 1997).

Page 6: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

Selanjutnya, pada tanggal 3 Oktober 2009, pemerintah mengeluarkan

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (UUPPLH), didalam kualitas lingkungan hidup yang semakin

menurun telah mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk

hidup lainnya, sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.

Disebabkan juga pemanasan global yang semakin meningkat dan mengakibatkan

perubahan iklim, sehingga memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup.

Setidaknya ada empat alasan mengapa UULH 1997 perlu untuk digantikan

oleh undang – undang yang baru. Pertama, UUD 1945 setelah perubahan secara

tegas menyatakan bahwa pembangunan ekonomi nasional diselenggarakan

berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan. Kedua, kebijakan otonomi daerah dalam penyelenggaraan

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia telah membawa perubahan

hubungan dan kewenangan antara pemerintah dan pemerintah daerah termasuk

di bidang perlingkungan lingkungan hidup. Ketiga, pemanasan global yang

semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim sehingga semakin

memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup. Ketiga alasan ini ditampung

dalam UULH 1997. Keempat, UULH 1997 sebagaimana UULH 1982 memiliki celah

– celah kelemahan normatif, terutama kelemahan kewenangan penegakan hukum

administratif yang dimiliki kementrian Lingkungan Hidup dan kewenangan

penyidikan penyidik pejabat pegawai negeri sipil sehingga perlu penguatan

dengan mengundangkan sebuah undang – undang baru guna peningkatan

penegakan hukum. Berdasarkan hal ini menunjukan, bahwa UUPPLH memberikan

warna yang baru dan berbeda dari undang-undangan sebelumnya.

Perkembangan Lingkungan Pasca Globalisasi & Revolusi Industri

Sejak makhluk hidup menempati planet yang benama bumi ini

perkembangannya terus memburuk terutama dalam hal pengeksploitasian

sumber daya alam yang dilakukan oleh semua makhluk hidup. Akan tetapi

Page 7: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

makhluk hidup saat itu hanya merusak lingkungan untuk dimanfaatkan tidak untuk

eksploitasi secara besar-besaran untuk kepentingan komersialisasi hanya untuk

kepentingan pribadi saja, kemudian saat revolusi Industri di Eropa dimulai dengan

banyak mengolah sumber daya alam secara berlebih-lebihan membuat alam ini

terolah terlalu cepat dengan banyak menimbulkan kerusakan dimuka bumi dari

pengeksploitasi bahan alam untuk banyak kepentingan ekonomi.

Memasuki akhir abad ke 19, manusia sedikit menyadari hal buruk yang

mereka lakukan telah membuat lingkungan semakin buruk, betapa tidak

eksploitasi secra besar-besaran yang dilakukan banyak pihak membuat alam

diseluruh dunia terancam rusak, flora maupun fauna banyak terancam punah dan

yang paling utama adalah masalah lingkungan hidup tempat tinggal manusia dan

makhluk lainnya dimuka bumi ini terancam tercemar oleh berbagai unsur buruk

yang akan menyelimuti bumi selama 2 dasawarsa terakhir. Buktinya, suhu bumi

naik setiap tahunnya, es-es dikutub lebih cpat mencair yang mengakibatkan muka

air laut terhadap pulau-pulau kecil diatas permukaan laut terendam bahkan

tenggelam.

Pasca KTT Rio de Janeiro, Brasil mengenai hari bumi dengan melihat

paradigma pembangunan berwawasan lingkungan, 10 tahun kemudian teryata

ditemukan bahwa KTT tersbut hanya membawa pandangan aru bagi

perkeonomian khususnya untuk rumah tinggal (apartemen,villa, dan perumahan)

mengenai konsep tersebut untuk menambah banyaknya peminat bagi

konsumennya dan hal tersebut tetap tidak merubah paradigma mayarakat dunia

tentang mencintai lingkungannya. Perkembangan lingkunag akan terwujud

apabila masyarakat luas secara sadar bergotong royong untuk membuka

pandangan baru bahwa alam adalah hidup kita semua.

Langkah Mendukung Perkembangan Lingkungan Hidup

1. Perilaku manusia yang sadar dan melek untuk menjaga lingkungan.

Page 8: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

2. Konsep penyelenggaraan Pemerintahan yang baik berorientasi pada

lingkungan hidup.

3. Desentralisasi pada penyelesaian permasalahan lingkungan.

4. Penegakan Hukum lingkungan untuk penegasan aturan pemerintah.

2. Pengertian Lingkungan Hidup

Apakah lingkungan hidup itu? Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di

sekitar manusia yang dapat dibedakan menjadi beberapa macam objek atau

benda, diantaranya benda mati, benda hidup, benda nyata maupun abstrak.

Lingkungan hidup meliputi alam sekitar termasuk manusia. Lingkungan

merupakan satu kesatuan ekosistem yang saling mendukung satu sama lain. Dapat

disimpulkan bahwa lingkungan hidup tidak hanya terdiri dari benda hidup saja,

tetapi suatu kesatuan ekosistem (air, udara, tanah, sosial dan teknologi) termasuk

benda mati yang menunjang kehidupan di bumi.

Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 yang

dimaksud lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya

keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang

memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup lainnya.

3. Norma-norma Lingkungan Hidup

Norma adalah aturan, ukuran atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk

menilai dan membandingkan sesuatu. Norma yang berkaitan dengan likungan

hidup dapat dibedakan menjadi dua.

a. Norma sosial

Norma social adalah norma yang dipakai untuk menilai suatu perilaku manusia,

terutapa terhadap lingkungan hidup, berdasarkan kekuatan yang meningkat.

Sementara itu yang dipandang sebagai norma social adalah cara, kebiasaan,

tingkah laku, dan adat istiadat.

Page 9: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

b. Norma hukum

Indonesia sudah memiliki peraturan hukum berupa undang-undang khusus

mengenai lingkungan hidup. Salah satunya adalah Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkunga Hidup yang

memuat pengertian tentang lingkungan hidup, ruang lingkup, asas, tujuan serta

sasaran, hak dan tanggung jawab masyarakat serta berbagai macam hal yang

melingkupi lingkungan hidup.

Norma hukum lingkungan hidup sangat diperlukan karena menjadi panduan

barsama dan kekuatan pendorong bagi masyarakat.

4. Permasalahan Lingkungan Hidup

Masalah lingkungan hidup yang diketahui dan diakibatkan oleh manusia:

a. Penggundulan dan penebangan hutan

b. Suhu udara yang semakin memanas akibat pemanasan global

c. Matinya beberapa spesies hewan tertentu dan punahnya beberapa jenis

tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia.

d. Ketidaksuburan tanah karena ekosistemnya terganggu

e. Polusi udara, air, tanah, suara, pestisida, radiasi, cuaca, dan pencemaran

lingkungan lainnya.

f. Penyakit endemik

Masalah lingkungan hidup yang biasanya terikat dengan bencana alam:

a. Banjir dan tanah longsor

b. Gempa Bumi

c. Letusan gunung berapi

d. Angin puting beliung atau tornado

5. Komponen Lingkungan Hidup

a. Lingkungan Hidup Alami

Page 10: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

Lingkungan hidup alami adalah lingkungan yang telah ada di alam tanpa campur

tangan manusia. Contohnya seperti hutan belantara.

b. Lingkungan Hidup Binaan

Lingkungan binaan adalah lingkungan yang sudah direkayasa oleh manusia.

Contohnya seperti sekolah, perumahan dan perkantoran.

c. Lingkungan Hidup Sosial Budaya

Lingkungan social budaya yaitu lingkungan yang dipengaruhi oleh sosial budaya

masyarakat setempat.

6. Konsep Dasar Lingkungan Hidup

Konsep dasar lingkungan hidup antara lain:

a. Lingkungan hidup adalah keseluruhan ruang yang ada di bumi yang terdiri

dari air, tanah, udara, makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya.

b. Norma yang mendasari lingkungan hidup adalah norma sosial dan norma

hukum.

c. Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu lingkungan

alami, lingkungan binaan, dan lingkungan sosial budaya.

d. Lingkungan hidup yang baik adalah lingkungan hidup yang masing-masing

makhluk hidup dan komponen di dalamnya dapat berinteraksi dengan

baik.

e. Lingkungan hidup yang berada di bumi, baik benda mati atau hidup,

manusia dan alam mampu berhubungan secara timbal balik.

7. Manfaat Lingkungan Hidup

a. Menyediakan sumber daya alam bagi kebutuhan hidup manusia.

b. Menyediakan ruang bagi manusia dan makhluk hidup lainnya untuk

melakukan aktifitas kesehariannya, untuk bertahan hidup dan berkembang

biak.

Page 11: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

c. Memberikan kesempatan bagi manusia terutama untuk bereksplorasi,

membuat berbagai macam penemuan baru dengan ilmu dan pengetahuan

yang diperoleh manusia melalui pengamatan dan penelitian.

Page 12: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

Pengamatan Lingkungan Hidup

1. Mengamati Lingkungan Hidup

Manusia, makhluk hidup lain, dan benda-benda mati yang hidup dalam

suatu daerah dan saling berinteraksi dinamakan komunitas. Komunitas organik

yang saling berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan

dinamakan ekosistem.

Manusia merupakan anggota komunitas yang berperan penting dalam

lingkungan hidup. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di

dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

a. Pentingnya Lingkungan untuk Kehidupan

Fungsi utama lingkungan hidup bagi manusia diantaranya :

1) Lingkungan sebagai Wahana bagi Keberlanjutan Kehidupan

Lingkungan hidup merupakan tempat berinteraksinya makhluk hidup

yang membentuk suatu sistem jaringan kehidupan. Di dalamnya terdapat

berbagai siklus yang menunjang kehidupan, seperti siklus energi, siklus

air, dan siklus udara. Dalam sebuah piramida makanan, tumbuhan

berperan sebagai produsen dan berada pada tingkat yang paling rendah.

2) Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas Sosial, Ekonomi,

Budaya.

Aktifitas dan interaksi antar sesama manusia akan menghasilkan sebuah

kebudayaan, baik itu itu kebudayaan material maupun kebudayaan non

material. Dalam mengekspresikan hasil cipta, karsa dan karya manusia itu

akan memerlukan ruang, dan lingkungan hidup adalah satu-satunya

ruang bagi manusia untuk mengekspresikan kebudayaannya.

3) Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan (Niche)

Page 13: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

Makhluk hidup saling berinteraksi membentuk piramida makanan. Jika

salah satu dalam makanan terputus, maka akan terjadi kelaparan dan

kematian hewan lainnya.

b. Sejarah Perkembangan Manusia dan Dampaknya terhadap Lingkungan

Hidup

Jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini,

tampaklah bahwa manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri

pada alam lingkungan hidupnya. Bahkan, lebih daripada itu manusia telah

mengubah semua komunitas biologis di tempat mereka hidup.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik

secara positif maupun negatif. Berpengaruh positif karena manusia

mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut dan berpengaruh

negatif karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya

untuk menyokong kehidupannya.

Pada era berburu dan meramu, manusia berada pada tahap

memanfaatkan apa yang ada di dalam. Pada masa itu manusia hanya hidup

dan bergantung dari apa yang telah tersedia di alam tanpa perlu

membudidayakannya. Peradaban pun semakin berubah, selain sebagai

pengguna langsung sumber daya yang ada di alam, manusia pun mulai

melakukan budidaya dan menjinakan binatang-binatang liar yang dijadikan

sebagai ternak mereka, dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Pada

masa itu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian dianggap

sebagai pencapaian yang luar biasa dalam mempertahankan eksistensi

manusia di muka bumi.

Tetapi, Semakin majunya peradaban manusia telah menyebabkan

manusia melakukan eksploitasi yang berlebihan terhadap sumberdaya alam.

Fenomena tersebut semakin terlihat jelas ketika revolusi industri di Inggris

abad ke 19. Selain membutuhkan sumberdaya alam yang terdapat di

permukaan bumi seperti kayu, air dan tanah, manusia pun mulai melakukan

eksploitasi sumberdaya alam yang terdapat di perut bumi, seperti minyak

Page 14: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

bumi dan batubara yang berguna sebagai bahan bakar untuk menggerakan

mesin-mesin diesel pada industri.

Ketersediaan bahan tambang yang terbatas di daratan Eropa telah

menyebabkan orang Eropa melakukan ekspansi wilayah ke dunia baru

seperti benua Amerika, Afrika dan Asia. Semakin berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi ke seluruh dunia sehingga berdampak terhadap

eksploitasi sumberdaya alam yang semakin merata di dunia. Akibatnya

masalah-masalah lingkungan hidup yang terjadi bukan hanya masalah di

Benua Eropa semata, tetapi semakin berkembang menjadi masalah yang

lebih serius yang menimpa dunia.

Ketimpangan perkembangan penduduk dan jumlah pangan telah

membawa dunia pada era krisis pangan. Pada tahun 1980-an manusia mulai

melakukan rekayasa terhadap bidang pertanian dalam rangka peningkatan

produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Rekayasa

pertanian tahun 1980-an dianggap oleh sebagian orang telah berhasil

menghindarkan manusia dari kelaparan masal akibat kekurangan pangan.

Keberhasilan revolusi hijau tahun 1980-an harus dibayar oleh

kerusakan ekosistem yang serius. Penggunaan pestisida, pupuk buatan dan

mekanisasi pertanian telah menyebabkan kondisi ekosistem alam

terganggu, yang berdampak terhadap peningkatan berbagai spesies hama

pertanian dan bermacam-macam penyakit baru yang sebelumnya tidak ada.

Masalah lebih serius yang dialami oleh manusia pada saat ini tidak

hanya masalah ekologi yang terjadi di bumi, tetapi produksi CO2 yang

berlebihan telah membawa masalah terhadap peningkatan suhu rata-rata di

bumi. Selain itu, efek gas rumah kaca yang dikeluarkan oleh pabrik-pabrik

dan kendaraan bermotor pun telah bermpak terhadap penipisan lapisan

ozon di atmosfer.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dan didorong

oleh kesadaran manusia akan perlunya kelestarian bumi, akhirnya manusia

mulai melakukan perbaikan terhadap gaya hidupnya. Pada saat ini, manusia

Page 15: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

telah banyak yang menggunakan berbagai energi alternatif yang ramah

lingkungan. Diantaranya adalah penggunaan energi matahari, biogas, dan

tenaga angin untuk pemenuhan energi listrik serta melakukan daur ulang

terhadap barang-barang yang tidak bisa digunakan.

c. Ekosistem Lingkungan Hidup Manusia

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan

timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan

menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling

memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang

melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik

sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan

terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari

sebagai sumber dari semua energi yang ada.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-

sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan

beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga

memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini

didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya

mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan

suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk

kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia

atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain

dalam tata surya.

Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam

ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi

faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat

ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum

toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu,

Page 16: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.

Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun

asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber

makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat

memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir,

mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.

1) Komponen Biotik

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu

yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang

menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa).

Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua

macam, yaitu:

a) Heterotrof

Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan

bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai

makanannya. Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro

(fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang

tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

b) Pengurai

Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan

bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga

konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran

lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian

tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat

digunakan kembali oleh produsen. Contohnya seperti bakteri dan

jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan

pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah

kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu aerobik, anaerobik dan

fermentasi.

2) Komponen Abiotik

Page 17: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia

yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya

kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen

abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat

berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi

distribusi organisme, yaitu:

a) Suhu, Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas

membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.

b) Air, Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di

gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.

c) Garam, Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam

organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial

beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.

d) Cahaya matahari, Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses

fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air,

fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya

matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat

peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.

e) Tanah dan batu, Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur

fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme

berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.

f) Iklim,adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area.

Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro

meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.

2. Permasalahan Lingkungan Hidup

Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap

lingkungan biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan

yang dimulai pada tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan

melalui advokasi, edukasi, dan aktivisme.

a. Jenis-jenis Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 18: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

1) Letusan Gunung Berapi

Beberapa gunung berapi sering meletus, seperti gunung Merapi,

Krakatau, Kerinci, Tangkuban Perahu, dan Semeru. Letusan gunung

berapi terjadi karena aktivitas vulkanisme yang ditandai ledakan, getaran,

dan muntahan material gunung.

Berikut ini adalah beberapa dampak kerusakan lingkungan yang

diakibatkan oleh letusan gunung api :

a. Letusan gunung berapi melemparkan berbagai material padat yang

terdapat di dalamnya seperti batuan, kerikil, dan pasir yang dapat

menimpa perumahan, daerah pertanian, dan hutan.

b. Hujan abu vulkanik yang menyertai letusan dapat menyebabkan

terganggunya pernapasan, pemandangan yang gelap, dan lingkungan

yang kotor.

c. Lava panas yang meleleh dapat merusak bahkan mematikan apa saja

yang dilaluinya.

d. Awan panas yang berembus dengan kecepatan tinggi dan tidak terlihat

mata dapat menewaskan makhluk hidup yang dilaluinya.

e. Gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan makhluk

hidup di sekitar gunung berapi.

2) Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan getaran yang dirasakan permukaan bumi akibat

adanya kekuatan dari dalam bumi berupa aktivitas tektonisme,

vulkanisme, dan runtuhan bagian lapisan bumi. Berikut ini adalah

beberapa kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh adanya gempa

bumi :

a. Tanah di permukaan bumi merekah sehingga menyebabkan jalan raya

terputus.

b. Akibat guncangan yang hebat dapat terjadi tanah longsor yang

menimbun segala sesuatu dibawahnya.

Page 19: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

c. Gempa dapat merobohkan berbagai bangunan.

d. Dapat terjadi banjir sebagai akibat dari rusaknya tanggul bendungan.

e. Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami, yaitu

gelombang pasang di laut yang melanda daerah pantai.

f. Gempa dapat merenggut korban jiwa, luka berat, luka ringan, dan

hilangnya orang.

3) Angin Topan

Angin topan adalah angin yang berembus dengan kecepatan tinggi (lebih

dari 100 km/jam). Jika angin tersebut disertai hujan disebut badai.

Berikut ini adalah beberapa kerusakan lingkungan yang diakibatkan

karena adanya angin topan :

a. Rumah-rumah yang kurang kuat dapat rusak atapnya bahkan ada yang

roboh.

b. Areal pertanian, perkebunan, dan hutan rusak.

c. Membahayakan bagi kegiatan penerbangan.

d. Menimbulkan ombak yang besar sehingga dapat menenggelamkan

kapal.

Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Faktor Manusia

1) Banjir

Banjir merupakan genangan air yang meliputi daerah yang cukup luas

karena sungai tidak mampu lagi menampung. Banjir dapat merusak

saluran irigasi, jembatan, jalan raya, jalan kereta api, rumah penduduk,

dan areal pertanian. Secara umum, banjir ini disebabkan oleh 2 hal, baik

oleh alam atau pun oleh kesalahan manusia. Tetapi bencana banjir yang

sering terjadi sekarang ini lebih banyak disebabkan oleh aktifitas manusia

yang melakukan penebangan atau pun alih fungsi lahan di daerah hulu

sungai.

2) Tanah Longsor

Lereng atau lahan yang kemiringannya melampaui 20 derajat umumnya

memiliki kecenderungan untuk bergerak atau longsor. Tanah menjadi

Page 20: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

longsor karena faktor alam, seperti adanya gempa dan hujan deras, atau

juga faktor manusia berupa tindakan penggundulan hutan.

3) Pencemaran

Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara)

sebagai dampak adanya kawasan industri.

b. Permasalahan Lingkungan Hidup di Dunia

Masalah lingkungan hidup yang menjadi permasalahan utama di seluruh

dunia pada saat ini adalah pencemaran, baik terhadap air, tanah atau pun

udara. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,

energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga

bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan

manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau

tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

1) Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

penampungan air seperti danau sungai, lautan dan air tanah akibat

aktivitas manusia. Pencemaran air merupakan masalah global utama

yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada

semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan

sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di

dunia untuk kematian dan penyakit, berikut ini adalah beberapa dampak

akibat pencemaran sumberdaya air.

a. Dapat menyebabkan banjir dan Erosi

b. Kekurangan sumber air

c. Dapat membuat sumber penyakit

d. Tanah Longsor

e. Dapat merusak Ekosistem sungai

f. Kerugian untuk Nelayan

2) Pencemaran Udara

Page 21: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,

atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan

kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan

kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami

maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti

polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi

udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara

dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Berikut ini

adalah beberapa dampak yang ditimbulkan akibat adanya pencemaran

udara :

Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar

udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam

dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain :

Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman, Melarutkan

logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi

kualitas air tanah dan air permukaan, Bersifat korosif sehingga merusak

material dan bangunan.

Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon,

dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang

dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam

lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah Peningkatan suhu rata-rata bumi,

Pencairan es di kutub, Perubahan iklim regional dan global, Perubahan

siklus hidup flora dan fauna dan Kerusakan lapisan ozon

3) Pencemaran Tanah

Pencemaran Tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia

masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya

Page 22: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau

fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah

tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan

pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat

penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke

tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.

Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan

kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.

Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari

mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah

tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies

primer dari rantai makanan.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman

yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal

ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman

dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.

Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan

pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan

pencemar tanah utama.

c. Jenis-jenis Masalah lingkungan hidup di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa masalah lingkungan hidup utama yang

terjadi di Indonesia :

a) Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan;

b) Polusi air dari limbah industri dan pertambangan;

c) Polusi udara di daerah perkotaan;

d) Asap dan kabut dari kebakaran hutan; penghancuran terumbu

karang;

e) Pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju;

Page 23: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

f) Pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan

lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur;

g) Hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.

3. Penanganan Kerusakan Lingkungan Hidup

a. Teknik Mengatasi Pencemaran Tanah

1) Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang

tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan

ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.

Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,

venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan

kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman,

tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah

tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih

dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar

dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi

pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

2) Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan

menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan

untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang

kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut

Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi

sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam).

Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam

remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap

unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena

menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti

bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.

Page 24: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

b. Kebijakan untuk Mengatasi Permasalahan Lingkungan Hidup

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa

ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau

pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari

balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk

menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya

masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar

manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu

kita kelak.

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi

rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti

dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering

disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas

manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan

Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan

kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya

terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

1) Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk

menopang hidup.

2) Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk

memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan

datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai

berikut:

1) Menjamin pemerataan dan keadilan.

2) Menghargai keanekaragaman hayati.

3) Menggunakan pendekatan integratif.

4) Menggunakan pandangan jangka panjang.

Page 25: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan

tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25

Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di

antaranya:

1) Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan.

2) Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

3) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

Selain itu, Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan

rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan

mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang

dilakukan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut antara lain:

1) Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur

tentang Tata Guna Tanah.

2) Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

3) Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang

AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).

Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan.

Page 26: MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling

LATIHAN SOAL

1. Segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang dapat dibedakan menjadi

beberapa macam objek atau benda, diantaranya benda mati, benda hidup, benda

nyata maupun abstrak adalah ..

a. Lingkungan Hidup c. Kehidupan

b. Bioma d. Ekosistem

2. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan

makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi

kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

lainnya, adalah pengertian lingkungan hidup menurut..

a. UUD Nomor 23 Tahun 1997 c. UUD Nomor 23 Tahun 1998

b. UUD Nomor 24 Tahun 1997 d. UUD Nomor 24 Tahun 1998

3. Berikut ini adalah komponen lingkungan hidup, kecuali

a. Lingkungan Hidup Alami c. Lingkungan Hidup Manusia

b. Lingkungan Hidup Binaan d. Lingkungan Hidup Sosial

Budaya

4. Permasalahan lingkungan hidup yang disebabkan manusia , adalah..

a. Banjir c. Kebakaran hutan

b. Tanah longsor d. Gempa

5. Salah satu norma yang mendasari lingkungan hidup adalah ..

a. Norma Hukum c. Norma Agama

b. Norma Sosial d. Norma Adat

ESSAY :

1. Sebutkan pengertian lingkungan hidup !

2. Jelaskan norma norma lingkungan hidup !

3. Jelaskan permasalahan lingkungan hidup

4. Jelaskan komponen lingkungan hidup ! 5. Jelaskan manfaat lingkungan hidup !