modul ii & iii struktur atom
TRANSCRIPT
![Page 1: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/1.jpg)
MODUL II & III
JUDUL: STRUKTUR ATOM
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pengetahuan tentang sturktur atom adalah awal dari pengetahuan tentang
bagaimana logam memperoleh kekuatannya, bagaimana logam dapat
berinteraksi dengan sesamanya serta bagaimana pengaruh lingkungan luar
terhadap kestabilannnya.
Pengetahuan ini setidaknya dapat memberikan gambaran kepada
mahasiswa bahwa atom memiliki sifat yang sangat unik yang memberikan
perilaku fisik, kimia, mekanik, listirk, perilakunya terhadap cahaya dsb
dari bahan logam.
b. Ruang Lingkup Isi
Modul II ini berisi tentang konsep dasar atom dan elektron, juga tentang
model atom selain itu juga berisi tentang :
• Bilangan Kuantum
• Jarak Antar Atom
• Tabel Periodik
c. Kaitan Modul
Modul ini akan mengantarkan pemahaman mahasiswa tentang atom dan
memberikan pengetahuan untuk melangkah kepada pembentukan ikatan
kimia khususnya ikatan logam yang berperan besar menjadi sumber dari
kekuatan bahan logam.
d. Sasaran Pembelajaran Modul
Agar mahasiswa dapat :
• Mengulang kembali beberapa konsep dasar tentang atom utamanya
teori atom, model atom, elektron dan bilangan kuantum.
• mengetahui gambaran kualitatip hubungan antara gaya dan energi
ikat dengan jarak antar atom.
9
![Page 2: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/2.jpg)
• mengetahui pengaruh berbagai faktor akibat ukuran atom seperti
Bilangan Koordinasi
• mengingat kembali tetantang sifat-sifat atom berdasarkan
penempatannya pada tabel periodik.
10
![Page 3: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
PEMBELAJARAN
Beberapa Konsep Dasar
Atom dalam ilmu bahan dianggap sebagai satuan dasar dari struktur intern
bahan. Beberapa konsep dasar tentang atom telah dikenal seperti, nomor atom,
massa atom dan hubungannya dengan table periodic.
Model Atom Bohr’s
Bohr memberikan model atom yang sederhana yang menggambarkan
struktur atom. Dia mengasumsikan bahwa elektron bergerak mengelilingi inti
dalam lintasan yang tetap yang disebut orbit. Tiap elektron hanya dapat memiliki
sebuah keadaan energi. Muatan dari elektron adalah negatif dengan besar 1.6 x10-
19C. Apabila elektron melompat dari level energi tinggi ke rendah akan
melepaskan radiasi sebaliknya apabila melompat dari level energi rendah ke tinggi
akan mengabsorpsi energy radiasi. Menurut Planck, energy E memiliki nilai :
E = nhv
Atau
E = λch.
Dimana n bernilai positip 1, 2, 3,......,7, h adalah konstanta Planck yang nilainya :
6.626 x 10 -34 dan v adalah frekuensi radiasi yang dilepaskan atau diserap..
Pada model atom bohr setiap orbit memiliki karakteristik yang digambarkan
dengan dua bilangan kuantum yaitu bilangan kuantum prinsipal yang
menggambarkan level energi dan bilangan kuantum angular k yang
menggambarkan momentum angular yang sama dengan kh/2π. Ratio n/k adalah
ratio antara sumbu mayor dan minor lintasan
orbit. Bila n=k lintasan orbit akan berbentuk
lingkaran. Hal ini berarti bahwa semakin
rendah harga k untuk tiap harga n maka
semakin eksentris dari lintasan orbit
tersebut.
Gambar Model atom bohr.
11
![Page 4: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/4.jpg)
Kuantum Mekanik
Meskipun berhasil menggambarkan sebuah model atom bohr tidak dapat
menjelaskan dengan detail untuk atom multielektron juga tidak dapat menjelaskan
ikatan kimia. Langkah pertama dalam pengembangan mekanika kuantum adalah
konsep material sebagai partikel dan gelombang atau dikenal dengan the concept
of wave-particle duality.
De broglie mengatakan bahwa bila sebuah partikel bergerak dengan
kecepatan tertentu dapat diibaratkan dengan penjalaran gelombang dengan arah
yang sama. Panjang gelombang dari partikel dapat dirumuskan dengan
persamaan:
ph
=λ
Dimana h adalah konstanta planck dan p adalah momentum partikel dengan massa
m dan kecepatan v dengan subtitusi p = mv maka
mvh
=λ
Contoh :
Hitunglah energi (joule) dan dalam elektron volt (eV) dari foton dengan panjang
gelombang 121.6 nm. (1.00 eV = 1.6 x 10-19 J; h = 6.63 x10-34 J.s; 1 nm = 10-9m.
Jawab :
eV 10.2atau J 1063.1)/10.(6.121
)/1000.3.(.1063.6
.
18
9
834
−
−
−
=
=
=Λ
xnmmnm
smxsJx
chEλ
Satuan Massa Atom ( Atomic mass unit )
Sma didefenisikan sebagai seperdua belas massa atom karbon-12, yaitu
isotop (jumlah proton sama tetapi jumlah neutron yang berbeda) karbon yang
paling sering dijumpai. Massa atom rata-rata dari atom karbon adalah 12,011 sma
Contoh :
Atom Hidrogen ---------- 1 sma
Atom Karbon ---------- 12 sma.
12
![Page 5: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/5.jpg)
Atom Oksigen ---------- 16 sma
Atom Besi ---------- 56 sma.
Nomor Atom
Nomor atom menunjukkan jumlah electron yang terdapat dalam atom
netral. (sama dengan jumlah proton yang terdapat dalam inti atom ).
Setiap unsur atau elemen mempunyai nomor atom tersendiri. Mulai dari Hidrogen
dengan nomor atom satu hingga Uranium dengan 92 elektron.
Khusus untuk electron yang paling luar sangat menentukan sifat-sifat utama
bahan seperti :
1. Sifat –sifat kimia
2. Menentukan ikatan antar atom-atom sehingga menentukan karakteristik
mekanik bahan.
3. mengendalikan ukuran atom yang mempengaruhi konduktivitas listrik dari
bahan
4. mempengaruhi karakteristik optic
5. dsb.
ZXA
Z = Jumlah Proton (bermuatan positip)
= Jumlah electron (bermuatan negatip)
= Nomor Atom
A = Massa Atom
Ion
Bila suatu atom melepaskan electron, atom tersebut berubah menjadi Ion
positip (Kation) (Positip karena jumlah proton > dari jumlah electron) demikian
sebaliknya bila menerima electron menjadi Ion negative (anion).
Elektron
Elektron, yang terdapat dalam atom tunduk pada pengaturan yang ketat
disebabkan electron mempunyai karakteristik gelombang tegak tersendiri didalam
mengitari inti atom
13
![Page 6: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/6.jpg)
Pada atom tunggal, electron memiliki tingkat energi yang spesifik atau
disebut orbital (yaitu tingkat energi yang bisa menghasilkan karakteristik
gelombang tegak, tentunya dengan frekunsi tertentu)
Contoh :
Atom Hidrogen memiliki tingkat energi electron sebesar 13,6 eV atau 2,2
x 10 -18 Joule (artinya dibutuhkan energi 13,6 eV untuk memisahkan elktron dari
intinya, untuk diketahui electron hydrogen memiliki tingkat energi paling rendah)
Contoh :
a. Hitunglah massa dalam gram dari satu atom tembaga
b. Berapa banyak jumlah atom dalm 1 gram tembaga?
Jawab
a. Massa atom tembaga adalah 63.54 gr/mol. Jadi dalam 63.54 gr tembaga
mengandung 6.02 x 1023 atom, sehingga massa satu atom tembaga adalah :
gramxmolatomx
molCugr 2223 1005.1
/1002.6/54.63 −=
b. Jumlah atom dlam 1 gram tembaga :
atomxmolg
molatomx
23
23
1047.9/54.63
/1002.6
=
Contoh :
Sebuah koin yang dibuat dengan proses cladding terdiri dari paduan 75 % Cu dan
25 % Ni, Berapa persen atom Cu dan Ni dalam koin tersebut
Jawab
Dengan mengasumsikan dalam 100 gram, maka terdapat 75 gram Cu dan 25
gram Ni. Sehingga jumlah gram-mol Cu dan Ni adalah :
Jumlah gram-mol Cu = molmolgram
gram 1803.1/54.63
75=
Jumlah gram-mol Ni = molmolgr
gram 4250.0/69.58
25=
Sehingga jumlah total mol : 1.6063 mol
14
![Page 7: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/7.jpg)
% atom Cu = %5.73%1006063.11803.1
=xmolmol
% atom Ni = %5.266063.14260.0
=molmol
Orbital terluar memiliki arti yang sangat penting karena ditempati oleh
electron valensi.Yang sangat berperan dalam ikatan kimia. Elektron-elektron
valensi tersebut dapat dipindahkan dengan medan listrik yang kecil (energi
ionisasi) sehingga atom berubah menjadi Kation. Bila orbital valensi tidak terisi ,
maka atom dapat menerima electron tambahan untuk menempati level energi
tersebut dan dengan demikian menjadi anion.
Dalam teori atom modern electron berada dalam orbital. Setiap orbital
mempunyai tingkat energi dan bentuk tertentu. Satu atau beberapa orbital dengan
tingkat energi yang sama membentuk sub kulit. Selanjutnya satu atau beberapa
sub kulit dengan tingkat energi yang mirip membentuk kulit atom.
Untuk menyatakan posisi suatu orbital diperlukan tiga bilangan kuantum
(tiga kode), yaitu bil.kuantum utama (n) kuantum azimuth (l) dan bil.kuantum
magnetic (m). sedangkan untuk kedudukan electron digunakan bilangan kuantum
keempat, yaitu bilangan kuantum spin (s)
Bilangan Kuantum Utama (n)
Menyatakan kulit tempat electron berada, mempunyai nilaim1,2,3,4 dst
dinyatakan dengan lambang K (n=1), L(n=2), M(n=3), N(n=4) dst. Bila sebuah
electron mempunyai bil.kuantum utama 4 berarti berada pada kulit utama ke 4,
makin besar nilai n maka makin besar pula ukuran orbital.
Bilangan kuantum azimuth (l)
Menyatakan sub kulit (sub tingkat energi).. Nilai-nilai yang diizinkan
tergantung pada bil.kuantum utama, yaitu semua bil. Bulat dari 0 sampai (n-1).
Dilambangkan dengan s (untuk l=0) ,p (untuk l=1), d ( untuk l= 2), f (untuk l =3)
dst.
Contoh :
Untuk n = 1 maka nilai l = 0 berarti hanya 1 sub kulit yaitu tipe s
Untuk n = 2 maka nilai l = 0 dan 1 berarti terdapat 2 sub kulit s dan p
15
![Page 8: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/8.jpg)
Untuk n = 3 maka nilai l = 0,1 dan 2 berarti terdapat 3 sub kulit yaitu, s.p, dan d
Dari contoh diatas dapat disimpulkan jumlah sub kulit dari kulit ke n adalah
sebanyak n.
Bilangan kuantum magnetic (m)
Menyatakan orientasi dari orbital. Nilainya tergantung pada bil.kuantum azimuth.
Bila l = 0 maka m = 0, berarti hanya 1 orbital
Bila l = 1 maka m = -1, 0, +1, berarti 3 orbital
Bila l = 2 maka m = -2, -1, 0, +1, +2, berarti 5 orbital
Bilangan Kuantum Spin (s)
Menyatakan arah perputaran electron pada sumbunya didalam orbital. Ada
dua kemungkinan rotasi electron yaitu searah jarum jam dan berlawanan jarum
jam.
Bila searah jarum jam = + ½ atau panah keatas.
Bila berlawanan jarum jam = - ½ atau panah kebawah.
Tabel Alokasi keadaan elektron pada ketiga kulit kuantum. Kulit n l m s Jumlah keadaan Jumlah maksimum elektron Pertama K 1 0 0
± 1/2 dua keadaan 1-s 2
0 0 ± 1/2 dua keadaan 2-s
1 ± 1/2
0 ± 1/2
Kedua L 21
-1
± ½
enam keadaan 2-p 8
0 0 ± 1/2 dua keadaan 3 s
1 ± 1/2
0 ± 1/2 1
-1
± 1/2
enam keadaan 3-p
2 ± 1/2
1 ± 1/2
0 ± 1/2
-1
± 1/2
2
-2
± 1/2
Sepuluh keadaan 3-d
18 Ketiga M 3
16
![Page 9: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/9.jpg)
Pengisian Orbital
Gambaran sebaran electron dalam orbital-orbital kulit electron disebut
konfigurasi electron. Ada 3 kaidah/prinsip yang harus diperimbangkan dalam
penentuan konfigurasi electron, yaitu :
azaz aufbau = Dimulai dari tingkat energi yang rendah ketingkat energi tertinggi.
Azaz pauli (larangan pauli) = tidak akan ada dua electron dalam satu atom
mempunyai keempat bilangan kuantu yang sama. Bil Utama, azimuth, magnetic
sama tetapi spin berbeda.
Kaidah Hund = pada pengisian orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama,
maka mula-mula electron menempati orbital sendiri-sendiri dengan spin parallel,
baru kemudian berpasang-pasangan.
Urutan pengisian orbital ;
1s-2s-2p-3s-3p-4s-3d-4p-5s-4d-5p-6s-4f-5d-6p-5f-7s
Contoh :
Tulislah konfigurasi electron untuk atom Fe, Fe2+dan Fe3+.
Jawab :
Fe = 1s22s22p63s23p63d64s2
Fe2+ = 1s22s22p63s23p63d6
Fe3+ = 1s22s22p63s23p63d5
IKATAN ATOM
Kebanyakan produk dibuat dari bahan padat yang tersusun atas sedemikian
banyak atom yang saling mengikat satu dengan lainnya. Sebagai contoh sepotong
kawat tembaga, setiap gram mengandung 0,602 x 1024 / 63,54 atom. Bila berat
jenis tembaga adalah 8,9 gram /cm3 maka akan terdapat 8,4 x 1022 atom dalam
setiap cm3 tembaga atau 8,4 x 1028 atom /m3.
Dalam kondisi demikian tentu terdapat gaya tarik menarik yang sangat
kuat sehingga atom-atom tersebut tidak tercerai berai dengan mudah. Gaya tarik
menarik antar atom tersebut berpangkal pada struktur elektronik atom
Atom akan selalu berusaha dalam keadaan stabil (keadaan dimana tidak
melepaskan energi). Keadaan ini dapat dicapai melalui beberapa prosedur berikut:
17
![Page 10: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/10.jpg)
1. Menerima electron tambahan
2. Melepaskan electron.
3. Membagi electron.
Ketiga proses tersebut menghasilkan ikatan yang kuat. Diperlukan sekitar
500kJ/mol utk merusak ikatan-ikatan ini (500kJ/0,602 x 1024 ikatan )
JARAK ANTAR ATOM
Pada molekul diatomic terdapat ikatan dan koordinasi dari dua atom saja,
akan tetapi kebanyakan bahan menyangkut koordinasi dari beberapa atom menjadi
suatu struktur yang terintegrasi.
Gaya tarik menarik antar atomic yang telah dibahas sebelumnya mengikat
atom-atom tersebut, akan tetapi sebenaranya terdapat jarak yang menghalangi
lebih merapatnya atom-atom tersebut. Seperti diketahui disekitar inti atom
terdapat “ ruang kosong “ yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa neutron bebas
bergerak melintasi bahan bakar padat dan bahan lainnya dalam suatu reactor
nuklir, bergerak diantara sejumlah atom sebelum akhirnya berhenti.
Ruang diantara atom-atom tersebut ditimbulkan oleh gaya tolak menolak
antar atom disamping gaya tarik menarik antar atom yang telah diuraikan diatas.
Jarak seimbang terjadi bila gaya tarik menarik dan gaya tolak menolak sama
besar. Analogi yang paling menggambarkan terjadinya jarak antar atom adalah
seperti jarak pada dua cincin magnit. Tentu saja jenis gaya analogi ini tdk sama,
namun prinsip keseimbangan gaya adalah sama. Cincin magnit teratas tertarik
kebawah oleh gaya gravitasi hingga mengalami gaya tolak menolak oleh cincin
magnit dibawah sampai pada jarak keseimbangan. Suatu bahan non magnetic
dapat bergerak bebas diantara kedua cincin magnet tersebut seperti neutron yang
dapat bergerak diantara atom-atom.
Pada jarak yang lebih besar dari jarak pemisah atom, gaya tarik menarik
lebih dominant dan pada jarak yang lebih kecil dari jarak antara atom gaya tolak
menolak lebih dominant.
Jarak keseimbangan adalah jarak spesifik untuk pasangan atom atau ion
tertentu. Diperlukan gaya yang cukup besar untuk meregang atau menekan jarak
tersebut sebanyak satu persen.
18
![Page 11: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/11.jpg)
Energi Ikatan
Jumlah kedua gaya tersebut (gaya tarik dan gaya tolak) menjadi dasar
untuk energi ikatan. Karena energi sama dengan gaya kali jarak, maka :
E = ∫ ∞
+a
F da )Tolak F tarik (
TABEL PERIODIK
Kita akan mempelajari proses umum penyusunan table periodic, electron
demi electron secara lebih rinci. Pengisian bertahap keadaan-keadaan energi dari
masing-masing unsure menjadi dasar penyusunan table periodic.
Periode pertama dimulai dengan atom hidrogen yang sederhana yang
terdiri dari satu proton didalam nukleus dan satu elektron tunggal yang
mengelilinginya (Z=1). Olehnya atom dari segi kelistrikan bersifat netral dan
dalam keadaan energi yang terendah, elektron akan berada dalam keadaan 1s.
Helium, elemen berikutnya dimana muatan nukleus bertambah satu proton
lagi dan satu elektron tambahan mempertahankan kenetralannya (Z=2). Kedua
elektron ini mengisi keadaan 1s dan oleh karenanya perlu mempunyai spin yang
berlawanan. Nukleus helium memiliki dua proton dan dua neutron sehingga
massanya empat kali lebih besar dari atom hidrogen.
Atom berikutnya adalah lithium memiliki muatan nuklir 3 (Z=3) dan,
karena kulit pertama penuh, suatu elektron harus memasuki keadaan 2s yang
memiliki energi yang lebih tinggi. Elektron yang berada pada keadaan 2s ini
biasanya disebut sebagai elektron valensi. Elektron valensi ini ditarik oleh inti
19
![Page 12: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/12.jpg)
namu dengan ikatan yang kurang kuat akibatnya relatif lebih mudah untuk
memisahkan elektron valensi ini. Proses terlepas dan terikatnya suatu elektron
pada suatu unsur dikenal sebagai ionisasi.
Pengembangan dari periode pendek pertama dari lithium (Z=3) hingga
neon(Z=10) dapat lenih mudah dilihat pada tabel periodik dibawah. Sejauh ini set-
set keadaan yang terkait dengan dua bilangan kuantu utama (n=1, n=2) telah terisi
dan elektron-elektron dalam keadaan ini dikatakan telam membentuk kulit-kulit
yang tertutup. Merupakan konsekuensi dari mekanika kuantum bahwa setelah
suatu kulit terisi, energi kulit tersebut jatuh kenilai yang sangat rendah dan
konfigurasi elektronik yang dihasilkannya sangat stabil. Jadi helium, neon, argon
dan kripton diasosiasikan dengan kulit tertutup dan, karena secara lahiriah stabil
dan secara kimiawi tidak reaktif, dikenal sebagai kumpulan gas inert atau gas
mulia.
Periode pendek kedua dari natrium (Z=11) hingga argon (Z=18), dimulai
dengan pengisian 3s dan berakhir setelah orbital-orbital 3p penuh (lihat tabel).
Periode panjang sesudah periode ini membentang dari kaliun (Z=19) hingga
kripton (Z=36) dan sebagaimana diketahui memiliki ciri yang berbeda yaitu
pengisian keadaan 4s sebelum 3d. Jadi kalium memiliki kemiripan dengan lithium
dan natrium yaitu bahwa elektron dengan energi tertingginyaberada dalam
keadaan s, sebagai akibatnya elemen-elemen ini meiliki reaktivitas kimia yang
sangat mirip dengan membentuk gugus yang dikenal sebagai elemen-elemen
logam alkali. Setelah kalsium (Z=20), pengisian keadaan 3d dimulai.
Keadaan 4s pada kalsium (Z=20) telah terisi dan pengisian keadaan 3d
dapat terjadi karena energinya cukup besar dan menghasilkan skandium (Z=21),
pengisian berlanjut hingga tembaga (Z=29) merampungkan deret pertama elemen
transisi. Setelah tembaga keadaan-keadaan energi terisi dengan cara yang biasa
dan periode panjang pertama diakhiri dengan kripton (Z=36). Perlu dicatat bahwa
elemen-elemen lantanida (Z=57 hingga Z = 71) dan elemen-elemen aktinida
(Z=89 hingga 103) dipisahkan pada tabel periodik karena urut-urutan pengisian
keadaan energi.
Apabila memperhatikan perbedaan langkah yang kecil dari suatu elektorn
diantara elemen-elemen yang berdampingan pada tabel periodik, tidaklah
20
![Page 13: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/13.jpg)
mengherankan apabila ia menemukan bahwa pembedaan antara elemen metalik
dan non metalik tidaklah jelas. Bahkan terdapat sekelompok elemen antara
(intermediate), elemen-elemen metaloid, yang memiliki sifat logam dan sifat non
logam sekaligus. Akan tetapi, kta dapat menganggap elemen-elemen yang dengan
mudah kehilangan elektron, melalui ionisasi atau pembentukan ikatan, sebagai
elemen yang karakter metaliknya sangat kuat (contohnya logam alkali).
Sebaliknya elemen-elemen yang memiliki kecenderungan kuat untuk memperoleh
sebuah elektron sehingga membentuk konfigurasi stabil yang terdiri dari dua atau
delapan elektron dikulit terluarnya digolongkan sebagai elemen-elemen non
metalik (contohnya halogen-halogen fluorin, klorin, bromin, iodin)
Jadi elemen-elemen metalik bersifat elektropositip dan elemen-elemen non
metalik bersifat elektronegatif masing-masing terletak disisi kiri dan sisi kanan
tabel periodik.
Sebagaimana bila dipelajari lebih lanjut aspek-aspek ini dan aspek-aspek lain
mengenai perilaku elektron-elektron terluar (valensi) mempunyai pengaruh yang
sangat menonjol dan menentukan pada ikatan dan olehnya juga sangat
mempengaruhi sifat listrik, magnetik dan optik.
Karena sebelumnya kita telah menyadari bahwa periodisitas-periodisitas
perilaku kimiawi yang kerap kali terlihat ini dapat dinyatakan dalam konfigurasi
elektronik, penekanan diberikan pada ”berat atomik”. Kuantitas ini, yang sekarang
disebut sebagai massa atomik relatif, meningkat secara konstan diseluruh bagian
tabel periodik pada saat proton dan neutron ditambahkan kedalam nukleus. Massa
atomik menentukan sifat fisis seperti densitas (kerapatan), kapasitas panas spesifik
dan kemampuan mengabsorpsi radiasi elektromagnetik; oleh karena itu massa
atomik sangat relevan bagi keteknikan. Sebagai contoh banyak keramik terbuat
dari material dasar elemen-elemen ringan seperti aluminium, silikon dan oksigen
sehingga memiliki kerapatan rendah, yaitu < 3000 kg/m3.
21
![Page 14: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/14.jpg)
22
Soal Latihan
1. Berapakah besar massa dan muatan dari sebuah : proton; neutron; dan
elektron?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nomor atom, massa atom dan bilangan
avogadro ?
3. Hitunglan massa dari 1 atom nikel !
4. Hitunglah berapa jumlah atom dalam 1 gram nikel !
5. Bila sebuah kawat aluminium dengan diameter 1.1 mm dan panjang 15 cm,
berapakah jumlah atom Al kawat tersebut, Bila diketahui massa jenis Al
adalah 2.7 g/cm3
6. Sebuah paduan kuningan berisi 70 % Cu dan 30 % Zn, hitunglah berapa
persen atom Cu dan Zn dalam paduan tersebut !
7. Tuliskan konfigurasi elektron dari unsur dibawah ini :
a. Cr2+
b. Cr6+
c. Se4+
d. Se2-
8. Jelaskan model atom Bohr untuk atom Hidrogen!
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bilangan kuantum !
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keelektronegatifan. !
![Page 15: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/15.jpg)
23
Lampiran Tabel Periodik
![Page 16: Modul II & III Struktur Atom](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022020101/54e2a2cd4a7959b1198b4987/html5/thumbnails/16.jpg)
BAB III
PENUTUP
Modul ini telah mengantar kita memahami tentang struktur atom serta
pemahaman tentang hubungan antara struktur atom dan sifat-sifat logam.
Pengetahuan ini setidaknya dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa bahwa
atom memiliki sifat yang sangat unik yang memberikan perilaku fisik, kimia,
mekanik, listirk, perilakunya terhadap cahaya dsb dari bahan logam.
24