modul ht _2_
DESCRIPTION
modul 2TRANSCRIPT
-
1
Yang Modul : Huruf dan Tipografi.
MODUL 2
HURUF DAN PERKEMBANGANNYA
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Memberikan pemahaman dan wawasan tentang huruf dan perkembangannya.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Pembahasan dengan pengertian lebih dalam tentang dasar-dasar huruf.
3. MATERI
1. Sejarah Perkembangan Huruf
2. Timbulnya Media Tulis Kertas
3. Sejarah Penulisan Kertas
4. Sejarah Susun Huruf
5. Contoh Soal
4. SEJARAH PERKEMBANGAN HURUF
Komunikasi tertulis yang dikenal oleh manusia dimulai dengan berupa
gambar pahatan pada dinding-dinding gua sejak ribuan tahun sebelum masehi.
Bangsa Afrika dan Eropa (35.000-4000 SM) membuat gambar atau lukisan yang
ditulis atau diukir pada dinding-dinding gua dengan batu, arang kayu, tulang
bintang dengan maksud untuk menunjukkan suatu peristiwa atau berita (sebagai
pendekatan atau komunikasi) yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Pada masa itu gambar atau lukisan dijadikan sebagai salah satu sarana
utama dalam suatu komunikasi, baik sebagai media penyampaian informasi
biasa maupun media informasi ritual.
1. PICTOGRAPH
Cara berkomunikasi melalui tanda dan gambar terus berkembang
menurut zamannya, sehingga sekitar tahun 3100 Sebelum Masehi (SM),
bangsa Mesir kuno menggunakan pictograph (picturewriting) sebagai
bentuk simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek.
-
2
Dalam suatu masa perkembangan berikutnya menyebutkan bahwa
pictograph ini adalah berupa tulisan-tulisan berwujud gambar yang
mengungkapkan gambar manusia raja, manusia biasa (laki-laki,
perempuan), binatang (kijang, harimau, burung), tumbuh-tumbuhan,
pohon dan sebagainya.
Gbr. 2.5.1
2. IDEOGRAPH
Peralihan dari bahasa gambar dan tanda yang dibunyikan
menunjukkan benda atau gagasan disebut
Ideograph. Dengan kata lain bahwa
Ideograph adalah tulisan yang
memperlihatkan suatu gambar yang
mengungkapkan gagasan (Ideawriting).
Sekarang ini pictograph dapat di
modernkan, bisa sebagai sign penunjuk
jalan atau rambu lalu lintas, kode barang
kiriman/logo kemasan dan sebagainya
supaya orang dapat mengerti apa yang
dimaksud dari simbol tersebut
Gbr. 2.5.2.a Gbr. 2.5.2.b
3. PONOGRAMS
Phonograms adalah bahasa tulis yang dapat di bunyikan dan
memiliki arti, dapat disaksikan pada alphabet
Phoenician. Alphabet ini sangat sederhana
dan hanya terbatas mewakili unsur bunyi. Seba-
Gbr. 2.5.3.a. gai contoh huruf A berasal dari kepala Banteng
yang dibalik (gbr.2.5.3.a), karena Banteng dalam
bahasa mereka adalah Aleph, huruf B berasal
dari Bet dan huruf C berasal dari Gemel
-
3
(gbr.2.5.3.b). Alphabet Phoenician dibaca dari
kanan ke kiri seperti halnya abjad Ibrani (Yahudi)
Gbr. 2.5.3.b dan Arab (Hijriyah).
4. ALPHABET
Menurut Ronald Labuz (1988) bahwa Alphabet Phoenician
pertama yang diperkenalkan pada pada tahun 1200 sebelum masehi
(SM) memiliki 21 karakter sebagai simbol-simbol yang sangat sederhana
dan terbatas mewakili unsur bunyi. Gambar sederhana yang dimaksud
seperti kepala Banteng pada Phonograms diatas.
Alphabet berasal dari bahasa Yunani merupakan singkatan dari
Alpha dan Beta. Sistem Alphabet ini berkembang hingga bangsa Romawi
menyempurnakan menjadi 26 huruf yang diterapkan sejak abad
pertengahan dan dipergunakan dalam bentuk huruf yang kita kenal
seperti sekarang ini.
Gbr.2.5.4.1. Alphabet Phoenician 21 huruf
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXY abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
& 1234567890 ( . , ; : !?)
Gbr. 2.5.4.2. Alphabet Latin 26 huruf
5. TIMBULNYA MEDIA TULIS KERTAS
Manusia dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari huruf dan
sebagai sarana tulis menulis yang pada awalnya mereka menggunakan
arang, darah binatang berlangsung terus menerus. Hal demikian telah
membuktikan bahwa pentingnya media tulis untuk menyampaikan
pesan, sehingga kemudian bangsa Mesir menemukan kertas yang
terbuat dari tanaman atau pohon papyrus
a. KERTAS
-
4
Sejak zaman pra sejarah, dinding gua yang ditoreh dengan batu,
tulang maupun arang kayu dalam bentuk pictograph. Dinding gua
sebagai media yang digunakan pada masa itu karena belum ada kertas
untuk berkomunikasi. Pada tahun 105 bangsa China telah memberikan
kontribusi tentang kertas, yaitu dengan hadirnya seorang ahli pembuat
kertas yang bernama Tsai Lun. Sebelumnya mereka menulis diatas
selembar kayu dengan menggunakan pena dari bambu yang diberi tinta
tulis.
Gbr. 2.5.5.a. Pembuatan kertas di China
b. PABRIK KERTAS
Pabrik kertas yang pertama dibangun di Eropa pada pertengahan
abad ke 15. Pada tahun 1798 seorang Perancis, Niccholas Louis Robert,
memperoleh gagasan untuk membuat mesin yang menghasilkan
lembaran kertas. Pada tahun 1821 untuk pertama kali pabrik kertas yang
dilengkapi alat pengering dengan cara melewati gulungan kertas diantara
silinder-silinder yang dipanasi dengan uap.
6. SEJARAH PENULISAN
Sejarah penulisan secara garis besar berhubungan dengan huruf.
Sebagaimana diuraikan diatas bahwa awalnya tulisan berasal dari huruf-
huruf yang digambar, dilukis, diukir pada dinding, batu, kayu dan daun
lontar dengan maksud memberikan gambaran suatu peristiwa yang
merupakan berita untuk dimengerti oleh orang lain.
Tulisan itu pada mulanya ditulis dengan corak sendiri-sendiri,
sesuai selera dan budaya bangsanya. Sebagai contoh penggunaan huruf
pictograph, ideograph, phonograms dan huruf Hieroglif Mesir kuno,
mempunyai bentuk yang berlainan maupun artinya.
Barulah pada abad ke 15 bentuk tulisan huruf Romawi kuno
dipakai di Eropa yang dimotori oleh Johannes Gutenberg (1440-1468) di
Mainz, Jerman, sebagai penemu huruf lepas dari timah dan teknik cetak
-
5
tinggi pertama (1450). Namun sebelum huruf-huruf lepas ini ditemukan,
penulisan masih dilakukan pada naskah kuno (Codex) dan tulis tangan
pada lembaran kertas (Codices manuscript).
1. CODEX
Codex (naskah kuno) yang berarti kumpulan dari lembaran
perkamen (media tulis yang awalnya terbuat dari kulit binatang).
Codex yang disusun sampai terjilid dan merupakan bentuk awal
dari sebuah buku, mulai dikenal pada abad Ke 4 Sebelum Masehi
(SM).
2. CODICES MANUSCRIPT
Pada awalnya keseluruhan
buku harus ditulis dengan
tangan (Codices manuscript)
yang umumnya di Eropa
dilaksanakan oleh para
biarawan di Eropa pada abad
ke 14. maka penulisan buku Gbr. 2.5.6.2. tersebut sudah dilakukan
pada media kertas karena pembuatan kertas secara sederhana di
Eropa sudah dilakukan pada abad ke 12, berawal pada abad ke 8
di Arab, kemudian masuk ke Afrika, lalu ke Eropa yang dimulai dari
Eropa selatan.
3. XILOGRAPHIC (HURUF CUKIL PADA PAPAN KAYU)
Penggandaan buku yang sudah ada
(Xilographic) dengan teknik cetak tinggi
menggunakan klise dari kayu dimulai di Eropa
pada awal abad ke 15. Teknik ini
sesungguhnya sudah ditemukan di Cina
sekitar abad ke 7 . Pada periode yang sama
di Eropa ditemukan pula metode
penggandaan dengan menggunakan klise
tembaga ata logam. Gbr. 2.5.6.3.
-
6
7. SEJARAH SUSUN HURUF
Sejak adanya huruf lepas dari timah yang diciptakan oleh
Johannes Gutenberg, (1450) maka susun huruf ini adalah menyusun huruf alphabet yang tersedia dari A sampai Z bagi huruf Kapital maupun
huruf kecil lowercase sampai dengan angka dan tanda baca untuk
disusun menjadi kata dan kalimat sesuai dengan naskah yang akan
dicetak. Perkembangan susunan huruf ini sebagaimana diketahui mulai
dari susun huruf lepas (dengan tangan), susun huruf timah (dengan
mesin) sampai dengan susun huruf foto (meknik dan elektronik) dan
Komputer ( sistem DTP). 7.1. SUSUN HURUF DENGAN TANGAN (HAND SETTING)
Huruf ini berupa huruf tunggal lepas yang disusun satu persatu
dengan tangan . Untuk menyusun
suatu kata dan aklimat, batang
demi batang huruf tadi dideretkan
dalam satu baris susunan
sehingga membentuk kata atau
kalimat, dengan istilah yang lazim
disebut dengan susun huruf
tangan atau Hand Setting
(Gbr.2.5.7.1)
( Gbr.1.5.7.1)
Pekerjaan ini dilakukan pada percetakan cetak tinggi/letterpress
untuk memenuhi kebutuhan penerbitan maupun bahan cetakan lainnya.
Para pekerja huruf lepas selalu berhadapan dengan lemari huruf yang
didalamnya terdapat petak-petak huruf sesuai abjadnya (kapital,
lowercase, angka dan tanda baca). Terhadap pekerjaann ini
membutuhkan ketelitian dan ketekunan terutama menggembalikan huruf
kekotaknya asalnya setelah selesai pencetakan. Huruf ini dibuat berdiri
sendiri melalui cetakan huruf yang disebut matris.
7.2. SUSUN HURUF DENGAN MESIN (MACHINE SETTING)
Huruf ini masih berupa huruf tunggal lepas yang disusun satu per
satu dengan menin. Perkembangan penyusunan huruf dari huruf susun
-
7
tangan ke huruf susun mesin baru terlaksana beberapa ratus tahun
kemudian sesudah Ottmar Margenthaler pada tahun 1880, berhasil
menciptakan mesin susun huruf yang dinamakan Linotype (line of type)
yang diikuti oleh Tobert Linston pada tahun 1887 dengan mesin
Monotype. Kemudian tahun 1692 pegawai Margentheler membuka usaha sendiri dengan menyempurnakan Linotype dengan nama Intertype
Gbr. 2.5.7.2.
7.3. SUSUN HURUF FOTO
Sejak tahun 1948 sampai lahirnya Microsoft Window yang
pertama 1985, mesin-mesin susun huruf
foto berkembang dalam 3 generasi yaitu :
Generasi 1 (gbr.2.5.7.3) bekerja secara
mekanis, Generasi ke 2 bekerja secara
elektro mekanis dan Generasi ke 3
bekerja secara elektronik yang
diperkenalkan oleh Linotron 1967 dengan
sistem CRT (Catoda Ray Tube) Gbr.2.5.7.3. Mesin susun huruf foto menggunakan prinsip fotografi yaitu huruf
yang dihasilkan pada kertas khusus melalui proses fotografi (gbr.2.5.7.3).
Cara kerjanya adalah melalui kertas peka cahaya yang disinari berupa
deretan huruf melalui film negatif sehingga membentuk susunan dengan
-
8
penampakan huruf setelah diproses melalui cairan pengembangan (
liquid developer).
Font yang digunakan ada yang berbentuk bulat berwarna hitam
dengan strip gambar huruf yang bening/transparan, ada pula yang
berupa lembar strip film yang memanjang berisi gambar seperangkat
huruf bening. Diantara beberapa mesin yang menggunakan sistem ini
adalah ; Compugraphic, Linotype, monotype, Bethold, Scantext, Itexs
atau Bobts Graphics.
7.4. SUSUN HURUF KOMPUTER
Demikian halnya dengan susun huruf
Komputer, bahwa susun huruf computer
berkembang dari generasi ke generasi yaitu,
Generasi 1 ( 1946-1959), Generasi ke 2
(1959-1965), Generasi ke 3 (1964-1970),
Generasi ke 4 (1970-PC Apple II 1977),
Komputer dengan system window dan
mouse pertama (1981), Machintos
Gbr.2.5.7.4 yang diberi nama Apple Machintos.
Sistem ini dikenal dengan teknologi DTP dan program WYSIWYG
dengan pengertian sederhana bahwa apa yang dilihat pada layar monitor
itulah yang akan tercetak. Dengan sistem ini teks dan gambar dapat
disusun secara komputer, sekaligus secara mudah dapat diatur,
dimanipulasi, karena apa yang terlihat pada layar sama seperti menata
letak dikertas tercetak.
Cara kerjanya meniru prinsip kerja foto copy yang memanfaatkan
muatan listrik statis. Kehaalusan huruf 300 dalam dpi dianggap sebagai
standar, karena tuntutan mutu waktu itu, maka standar kehalusan
ditingkatkan menjadi 600 dpi. Kehalusan dan ketajaman gambar huruf
ditentukan oleh banyaknya titik serbuk dalam satu inch sehingga makin
rapat / banyak serbuk gambar semakin jelas dan tajam.
8. CONTOH SOAL
1. Dimana dan kapan sejarah perkembangan huruf dimulai ?
-
9
2. Abjad apakah yang diperkenalkan untuk pertama kalinya?
3. Siapakah orang pertama yang menemukan kertas ?
4. Demikian pula, siapakah orang pertama yang menemukan huruf lepas ?
5. Bagaimana halnya dengan penyusunan huruf ?