modul ajar bank dan lembaga keuangan 1 & 2 universitas gunadarma dosen : antoni,...
TRANSCRIPT
0 | P a g e
MODUL AJAR BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN 1 & 2
UNIVERSITAS GUNADARMA
DOSEN : ANTONI, SE., MM
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
1 | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahnya modul ini
tersusun dengan baik. modul ini disusun menggunakan berbagai referensi
dari buku atau dari internet dan disertai dengan implikasi di lapangan.
Sehingga Diharapkan bisa menambah pemahaman bagi pembacanya.
Jakarta, 2005
Penulis
2 | P a g e
DAFTAR ISI
PENGERTIANLEMBAGA BANK 2
LEMBAGA NON BANK 4
FUNGSI 5
API 6
JENIS DAN PRINSIP BANK 15
DAFTAR PUSTAKA 21
3 | P a g e
Pengertian Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa keuangan
yang bergerak dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya untuk pendanaan serta dengan mendapatkan keuntungan dalam
bentuk bunga atau persentase. Meski demikian, kegiatan usaha lembaga ini dapat
berupa penghimpunan dana saja, menyalurkan dana saja, atau keduanya sekaligus.
Manfaat Lembaga Keuangan
Setiap lembaga yang bergerak di bidang keuangan memiliki peranan penting dan
manfaat bagi masyarakat dan perekonomian. Beberapa manfaat yang dapat
ditemukan antara lain adalah:
Manfaat likuiditas
Manfaat pertama ini berhubungan dengan likuiditas, yaitu kemampuan
mendapatkan uang tunai saat diperlukan. Sehingga tidak akan ada kekhawatiran
akan kurangnya ketersediaan uang tunai yang beredar di masyarakat.
Pengalihan aset
Salah satu peran pentingnya adalah sebagai wadah untuk melakukan kegiatan
pengalihan aset. Di sini, lembaga tersebut akan mengalihkan aset dengan cara
meminjamkan dana kepada pihak lain untuk dikelola dalam masa waktu tertentu.
Dana yang dialihkan ini berasal dari simpanan masyarakat yang menabung di
lembaga tersebut.
Realokasi pendapatan
4 | P a g e
Manfaat selanjutnya adalah sebagai wadah untuk melakukan realokasi pendapatan.
Dengan demikian pendapatan yang masuk dan tersimpan di lembaga tersebut dapat
digunakan di masa depan dengan mudah.
Kemudahan transaksi
Terakhir, juga memiliki manfaat besar dan peranan yang penting dalam penyediaan
jasa yang mempermudah transaksi keuangan. Dengan adanya lembaga ini,
masyarakat bisa menghemat waktu dan tenaga dalam melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan keuangan.
Jenis-Jenis Lembaga Keuangan
Berdasarkan jenisnya, lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua jenis,
yaitu lembaga keuangan Bank dan non-Bank.
Lembaga Keuangan Bank
Yang dimaksud adalah lembaga perantara keuangan yang didirikan dengan
wewenang untuk menerima dan menghimpun simpanan uang, meminjamkan uang,
serta menerbitkan promes atau banknote.
Bank ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu Bank Sentral yang berfungsi untuk
menjaga kestabilan perekonomian masyarakat dan dikendalikan oleh Bank
Indonesia, Bank Umum yang memberikan layanan jasa keuangan serta transaksi,
dan Bank Perkreditan Rakyat yang menerima simpanan dalam bentuk deposito
berjangka.
Lembaga Keuangan Nonbank
5 | P a g e
Sementara itu, lembaga non-Bank memberikan berbagai jasa keuangan dan
menarik dana dari masyarakat secara depository atau tidak langsung. Beberapa
contoh lembaga keuangan yang bukan bank antara lain adalah perusahaan leasing,
perusahaan asuransi, perusahaan dana pensiun, bursa efek, pegadaian, reksadana,
dan lain-lain.
Fungsi Lembaga Keuangan
Setelah memahami definisi dan manfaat lembaga keuangan, maka dapat ditarik
kesimpulan beberapa fungsi dan tujuan lembaga tersebut. Meski demikian,
fungsinya juga cukup berbeda tergantung dari jenis lembaganya. Berikut ini
beberapa fungsinya baik yang merupakan Bank maupun non-Bank.
1. Bank berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat
dengan cara mengeluarkan dokumen berharga. Dengan cara ini, dana
masyarakat akan lebih aman dan tersimpan dengan baik.
2. Selanjutnya, bank akan menyalurkan kembali dana yang sudah terhimpun
tersebut dan menggunakannya untuk pembiayaan, baik di bidang
ekonomi maupun pembangunan dalam jangka waktu tertentu. Dengan
demikian, dana yang terhimpun tidak akan diam di tempat melainkan
dikelola dan berpotensi menjadi berkembang.
3. Selain itu, bank juga berfungsi untuk memberikan bantuan modal usaha
kepada masyarakat atau perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.
Bantuan modal ini biasanya diberikan dalam bentuk kredit.
4. Ada pula pegadaian, yang merupakan lembaga keuangan non-Bank.
Pegadaian didirikan dengan tujuan agar dapat memberikan pinjaman
6 | P a g e
kepada nasabah namun dengan jaminan berupa barang atau surat
berharga.
5. Selanjutnya, ada pula koperasi yang memiliki fungsi dan tujuan yang
mirip dengan bank. Koperasi memberikan jasa simpan-pinjam kepada
anggotanya dengan bunga yang relatif rendah sehingga membebaskan
masyarakat dari rentenir dan dapat mengelola uang secara lebih produktif.
Lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank memiliki peranan penting dalam
lalu lintas dan perkembangan perekonomian masyarakat serta negara. Karena
itulah, perkembangan perekonomian tidak akan terlepas dari keberadaan lembaga
ini.
ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA
PROGRAM PENGUATAN STRUKTUR PERBANKAN NASIONAL
"Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi
nasional yang berkesinambungan"
Program ini bertujuan untuk memperkuat permodalan bank umum
(konvensional dan syariah) dalam rangka meningkatkan kemampuan bank
mengelola usaha maupun risiko, mengembangkan teknologi informasi,
maupun meningkatkan skala usahanya guna mendukung peningkatan
kapasitas pertumbuhan kredit perbankan. Implementasi program penguatan
permodalan bank dilaksanakan secara bertahap. Upaya peningkatan modal
7 | P a g e
bank-bank tersebut dapat dilakukan dengan membuat business plan yang
memuat target waktu, cara dan tahap pencapaian.
Cara pencapaiannya melalui:
Penambahan modal baru baik dari shareholder lama maupun investor baru;
Merger dengan bank (atau beberapa bank) lain untuk mencapai persyaratan
modal minimum baru;
Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal;
Penerbitan subordinated loan
Dalam waktu sepuluh sampai limabelas tahun ke depan program peningkatan
permodalan tersebut diharapkan akan mengarah pada terciptanya struktur
perbankan yang lebih optimal, yaitu terdapatnya:
2 sampai 3 bank yang mengarah kepada bank internasional dengan kapasitas
dan kemampuan untuk beroperasi di wilayah internasional serta memiliki
modal di atas Rp50 triliun;
8 | P a g e
3 sampai 5 bank nasional yang memiliki cakupan usaha yang sangat luas dan
beroperasi secara nasional serta memiliki modal antara Rp10 triliun sampai
dengan Rp50 triliun;
30 sampai 50 bank yang kegiatan usahanya terfokus pada segmen usaha
tertentu sesuai dengan kapabilitas dan kompetensi masing-masing bank.
Bank-bank tersebut memiliki modal antara Rp100 miliar sampai dengan
Rp10 triliun;
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan bank dengan kegiatan usaha terbatas
yang memiliki modal di bawah Rp100 miliar.
Secara keseluruhan, struktur perbankan Indonesia dalam kurun waktu
sepuluh sampai limabelas tahun ke depan diharapkan akan terbentuk
sebagaimana digambarkan sebagai berikut:
No Kegiatan (Pilar I) Periode Pelaksanaan
1 Memperkuat permodalan Bank
a. Meningkatkan persyaratan modal inti minimum bagi bank umum
konvensional maupun syariah (termasuk BPD) menjadi Rp80 miliar 2007
b. Meningkatkan persyaratan modal inti minimum bagi bank umum
konvensional maupun syariah (termasuk BPD) menjadi Rp100 miliar 2010
9 | P a g e
c. Mempertahankan persyaratan modal disetor minimum Rp3 triliun untuk
pendirian bank umum konvensional sampai dengan 1 Januari 2011 2004
- 2010
d. Menetapkan persyaratan modal disetor minimum Rp1 triliun untuk
pendirian bank umum syariah 2005
e. Menetapkan persyaratan modal sebesar Rp500 miliar bagi bank umum
syariah yang berasal dari spin off Unit Usaha Syariah. 2006
f. Mempercepat batas waktu pemenuhan persyaratan minimum modal disetor
BPR yang semula tahun 2010 menjadi tahun 2008 2008
2 Memperkuat daya saing dan kelembagaan BPR dan BPRS.
a. Meningkatkan linkage program antara bank umum dengan BPR 2007
b. Implementasi program aliansi strategis lembaga keuangan syariah dengan
BPRS melalui kemitraan strategis dalam rangka pengembangan UMKM
2007
c. Mendorong pendirian BPR dan BPRS di luar Pulau Jawa dan Bali 2006
- 2007
d. Mempermudah pembukaan kantor cabang BPR dan BPRS bagi yang telah
memenuhi persyaratan 2004 - 2006
10 | P a g e
e. Memfasilitasi pembentukan fasilitas jasa bersama untuk BPR dan BPRS
(termasuk Lembaga APEX ) 2006 - 2007
3 Meningkatkan akses kredit dan pembiayaan UMKM
a. Memfasilitasi pembentukan dan monitoring skim penjaminan kredit dan
pembiayaan 2004 - 2007
b. Mendorong perbankan untuk meningkatkan pembiayaan kepada UMKM
khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan di daerah
perdesaan 2004 - 2009
c. Meningkatkan akses pembiayaan syariah bagi UMKM dengan
pengembangan skema jaminan bagi pembiayaan syariah 2010
d. Mendorong bank-bank syariah untuk meningkatkan porsi pembiayaan
berbasis bagi hasil 2010
Fungsi bank secara umum
Sebagai lembaga intermediasi keuangan, bank memiliki fungsi utama dan fungsi
sampingan. Sesuai dengan tugasnya, fungsi utama bank dapat dikategorikan
menjadi:
1. Menghimpun dana dari masyarakat
11 | P a g e
Bank menghimpun dana dari masyarakat melalui tabungan, deposito berjangka,
giro ataupun bentuk simpanan lainnya. Dengan penghimpunan dana ini, bank
menjamin keamanan uang masyarakat tersebut sekaligus memberikan bunga untuk
dana tersebut.
Setiap produk simpanan bank menawarkan bunga yang berbeda-beda seperti
contohnya deposito memiliki bunga lebih tinggi dari tabungan, karena nasabah
harus menyimpan uangnya untuk jangka waktu tertentu agar dapat menikmati
bunga lebih tinggi. Sedangkan tabungan dapat ditarik kapanpun nasabah
memerlukan uang.
2. Menyalurkan dana kepada masyarakat
Setelah menghimpun dana dari masyarakat, bank akan menyalurkan dana ini
kepada pihak-pihak yang membutuhkan melalui sistem kredit atau pinjaman.
Kredit yang ditawarkan bank akan mengenakan bunga kepada peminjam. Produk
kredit ini pun memiliki beberapa jenis seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit
Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Mobil, ataupun jenis pinjaman lainnya.
Dengan penyaluran dana tersebut maka tujuan bank dalam pelaksanaan
pembangunan nasional dapat terpenuhi. Masyarakat yang membutuhkan dana
dapat menyejahterakan kehidupannya dan menghasilan usaha yang mendukung
pembangunan nasional.
Fungsi sampingan bank
Sedangkan fungsi sampingan dari bank termasuk layanan-layanan jasa bank
lainnya seperti:
12 | P a g e
1) Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
Selain menyalurkan dana, sebagai intermediasi bank juga berfungsi sebagai
pendukung kelancaran mekanisme transaksi di masyarakat. Jasa yang ditawarkan
untuk menunjang fungsi ini termasuk transfer dana antar rekening dalam negeri,
penyediaan fasilitas pembayaran secara kredit seperti kartu kredit, jasa pembayaran
tagihan, sistem pembayaran elektronik, sarana penyaluran gaji karyawan ataupun
penghasilan lainnya.
2) Mendukung kelancaran transaksi internasional
Bank juga dibutuhkan untuk memperlancar transaksi internasional. Kesulitan
bertransaksi karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter antara
dua pihak yang berbeda negara akan selalu hadir. Kehadiran bank akan
memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut dengan lebih mudah, cepat,
dan murah. Bank memastikan kelancarannya melalui jasa penukaran mata uang
asing ataupun transfer dana luar negeri untuk transaksi internasional.
3) Penciptaan Uang
Uang yang diciptakan oleh bank ini merupakan uang giral yang berarti alat
pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Proses penciptaan uang
diregulasi oleh bank sentral untuk pengaturan jumlah uang yang beredar karena
dapat mempengaruhi ekonomi.
4) Sarana Investasi
13 | P a g e
Kini bank juga dapat berfungsi sebagai sarana investasi melalui jasa reksa dana
atau produk investasi yang ditawarkan bank sendiri seperti derivatif, emas, mata
uang asing, saham.
5) Penyimpanan Barang Berharga
Fungsi bank yang telah tersedia dari dahulu kala adalah penyimpanan barang
berharga. Nasabah dapat menyimpan barang berharganya seperti perhiasan, emas,
surat-surat berharga, ataupun barang berharga lainnya. Bank juga dapat
menyewakan safe deposit box.
Kedua fungsi utama dan fungsi sampingan bank saling mendukung dan berperan
penting dalam mewujudkan pembangunan nasional yang merata.
Peran Bank di Ekonomi Indonesia
Mengapa bank penting dalam ekonomi di sebuah negara? Jika Anda belum
mengetahuinya, bank merupakan sarana pemerintah untuk menjaga kestabilan
ekonomi moneter dan keuangan negara melalui regulasi bank sentral (Bank
Indonesia). Jadi walau Bank Indonesia merupakan tokoh utama dalam menjaga
stabilitas ekonomi, bank tetap berperan dalam implementasi regulasi dari Bank
Indonesia. Jika dilihat secara sempit untuk masyarakat, peran bank sebenarnya
untuk mengatur sirkulasi dana masyarakat dan memastikan kelancarannya.
Sistem Operasional / Cara Kerja Bank
Setelah mengetahui tugas dan fungsi utama bank adalah menghimpun dan
menyalurkan dana di masyarakat, mungkin Anda masih akan bertanya bagaimana
14 | P a g e
sistem operasional atau cara kerja bank? Jika bank hanya menghimpun dan
menyalurkan dana bagaimana bank dapat mendapatkan keuntungan? Dan
bagaimana bank bisa tetap bertahan untuk membayar gaji karyawannya?
Sistem operasional bank bermulai dari tabungan. Pertama-tama bank akan
mengambil uang yang telah dihimpun dan mengambil keuntungan, kemudian
memberikan sebagian keuntungan tersebut dalam bentuk bunga kepada nasabah
tabungan. Keuntungan bank tersebut diperoleh dari menginvestasi dana tabungan
tersebut ke investasi dengan bunga lebih tinggi. Bank juga dapat meminjamkannya
ke nasabah yang membutuhkan dana dengan bunga pinjaman lebih tinggi dari
bunga tabungan.
Sebagai contoh sebuah bank memiliki bunga tabungan 3%. Lalu seorang nasabah
menyimpan uang di tabungan tersebut sebesar Rp 1.000.000. Bank kemudian akan
mengambil uang tersebut dan tabungan nasabah lainnya, kemudian menggunakan
uang tersebut untuk investasi di Treasury Bond (sekuritas pemerintah) dengan
bunga 7%. Atau bank akan meminjamkan uang tersebut untuk nasabah yang ingin
membeli mobil secara kredit. Bunga kredit mobil tersebut adalah 9%, maka
keuntungan yang diterima bank 6% sedangkan nasabah tabungan menerima 3%
bunga.
Untuk lebih jelas periksa ilustrasi berikut:
Bank juga menagihkan biaya dari setiap layanan yang ditawarkan sebagai sumber
pendapatan. Untuk setiap transaksi di ATM, transfer dana, membuat cek, biaya
tahunan kartu kredit dan transaksi lainnya, bank akan menagihkan biaya tertentu.
15 | P a g e
Walaupun tidak terlalu besar jumlahnya tetapi jika jumlah nasabah dalam skala
jutaan maka pendapatan bank akan segunung.
Apa saja jenis-jenis bank?
Jenis bank dapat dikategorikan berdasarkan dari segi bermacam-macam. Mulai
dari segi tugas, kepemilikan, status hingga prinsip, setiap bank memiliki jenis yang
beragam.
16 | P a g e
17 | P a g e
Jenis bank dari segi tugas
Dijelaskan dalam Undang-Undang No 7 Tahun 1992, berdasarkan dari segi
tugasnya bank dikategorikan menjadi tiga jenis: Bank Sentral, Bank Umum dan
Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
1. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan perbankan secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Seperti yang diketahui kegiatan
perbankan termasuk mengumpulkan dana dari masyarakat, memberikan kredit atau
pinjaman kepada masyarakat, lain dari itu juga termasuk pemindahan dana antar
pihak, penyimpanan barang berharga dan jasa bank lainnya. Bank umum kini
dikenal juga sebagai bank komersil (commercial bank).
2. Bank Sentral, yaitu bank milik negara yang bertanggung jawab untuk mengatur
dan menjaga stabilitas harga atau nilai mata uang negara. Jadi bank sentral
bertugas untuk menjaga tingkat inflasi agar terkendali untuk mengoptimalkan
perekonomian dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Dengan
kata lain bank sentral bertugas juga mengatur kebijakan moneter negara, stabilitas
sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan. Di Indonesia bank
sentral dikenal sebagai Bank Indonesia.
Untuk lebih mendetail tugas Bank Indonesia bisa dijelaskan dalam tiga bentuk
yakni:
– Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai uang. Implementasi dari kebijakan moneter dapat
dilakukan dengan menetapkan suku bunga.
18 | P a g e
– Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Bank Indonesia
berwenang memberikan persetujuan untuk penyelenggaraan jasa sistem
pembayaran seperti sistem transfer dana, sistem kliring, sistem pembayaran
berbasis kartu dan sistem pembayaran lainnya
– Mengawasi bank umum lainnya dalam mendorong efektivitas kebijakan moneter.
Setelah menetapkan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia, pelaksanaannya akan
berada di tangan bank umum lainnya.
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan
perbankan secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, tetapi
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jadi kegiatannya
jauh lebih sempit dibandingkan bank umum. Tugas BPR hanya terbatas pada
penghimpunan dana dalam bentuk tabungan atau deposito dan penyaluran dana
dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja atau kredit perdagangan.
Jenis bank dari segi kepemilikan
Akta pendirian dan penguasaan merupakan dasar dari kepemilikan bank. Bank
dapat dikategorikan menjadi empat jenis berdasarkan dari kepemilikannya:
1. Bank pemerintah, merupakan bank yang sahamnya dimiliki sebagian atau
sepenuhnya oleh pemerintah contoh Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank
Rakyat Indonesia dan Bank Tabungan Negara.
2. Bank swasta, merupakan bank yang sahamnya dimiliki sebagian besar oleh pihak
swasta contohnya Bank Central Asia (BCA), Bank Danamon, Bank Mega, Bank
Bukopin, Bank Danamon, Bank Maybank, Bank MNC, Panin Bank, Bank OCBC
NISP, Bank UOB, Bank Permata, Bank Sinarmas.
19 | P a g e
3. Bank asing, merupakan cabang bank dari luar negeri yang sahamnya dimiliki oleh
pihak asing, contohnya seperti HSBC, Bank of China, Bank of America, Bangkok
Bank, JPMorgan Chase, Citibank dan Standard Chartered.
4. Bank pembangunan daerah, merupakan bank yang sebagian atau seluruh
sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah provinsi contohnya Bank Sumut, Bank
Jambi, Bank Jatim dan Bank daerah lainnya.
5. Bank campuran, merupakan bank yang didirikan oleh satu atau lebih bank umum
berkedudukan di Indonesia dengan satu atau lebih bank berkedudukan di luar
negeri contoh Bank ANZ, Bank Commonwealth dan Bank DBS.
Jenis bank dari segi status
Yang dimaksud dengan status merupakan ukuran kemampuan bank untuk
melayani masyarakat dari segi jumlah produk, modal serta kualitas layanan. Untuk
segi ini bank dapat dikategorikan menjadi dua jenis:
1. Bank Devisa, yaitu bank yang dapat melayani masyarakat untuk transaksi luar
negeri atau berhubungan dengan mata uang asing seperti transfer ke luar
negeri, travellers cheque, transaksi luar negeri lainnya.
2. Bank Non Devisa, yaitu bank yang memiliki hak untuk melaksanakan transaksi
seperti bank devisa hanya saja wilayahnya terbatas untuk negara tertentu saja.
Jenis bank dari segi prinsip
Secara umum bank berdasarkan prinsip transaksinya terbagi dua antara bank
konvensional dan bank Syariah.
20 | P a g e
1. Bank Konvensional, merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional, dimana bank menerapkan harga sesuai tingkat suku bunga untuk
produk simpanan atau kredit dan menerapkan biaya untuk jasa bank lainnya.
2. Bank Syariah, merupakan bank menerapkan aturan perjanjian sesuai dengan
hukum Islam antara bank dan pihak lainnya. Baik itu produk simpanan,
pembiayaan usaha ataupun kegiatan lainnya.
Untuk melihat perbedaan lebih dalam antara kedua jenis bank ini Anda dapat
melihat di perbandingan antara bank Syariah dan bank konvensional.
21 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Arthesa, Ade, dan Edia Handiman. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan
Bank. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Arbi, Syarif. 2013. Lembaga: Perbankan, Keuagan dan Pembiayaan, cetakan 1..
Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada. Bank Indonesia. 1997.
SK DIR BI Nomor 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997. Perihal Tata Cara Penilaian
Kesehatan Bank Umum. Jakarta. -.
Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen, edisi 2, cetakan 20. Yogyakarta: BPFE
Universitas Gajah Mada.
Hasibuan, H Malayu. 2005. Dasar-Dasar Perbankan, cetakan 4. Jakarta: Bumi
Aksara. Husnan, Suad, dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan, cetakan 1, edisi 3. Yogyakarta: UMP AMP YKPN.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan, cetakan 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi revisi, cetakan 12.
Jakarta: Rajawali Pers.