modul 9 260110132004 vikneswaran mutayah

2
VIKNESWARAN MUTAYAH 260110132004 PENGUJIAN AKTIVITAS LOKOMOTOR Pertanyaan 1. Jelaskan mekanisme kerja obat sedatif-hipnotik golongan benzodiazepin dan barbiturate dan berikan paling sedikit 6 contoh obat masing-masing. Benzodiazepine merupakan merupakan akibat aksi gamma-aminobutyric acid (GABA) sebagai neurotransmitter penghambat di otak. Benzodiazepine tidak mengaktifkan reseptor GABA A melainkan meningkatkan kepekaan reseptor GABA A terhadap neurotransmitter penghambat sehingga kanal klorida terbuka dan terjadi hiperpolarisasi sinaptik membran sel dan mendorong post sinaptik membran sel tidak dapat dieksitasi. BDZs tidak menggantikan GABA, yang mengikat pada alpha sub-unit, tetapi meningkatkan frekuensi pembukaan saluran yang mengarah ke peningkatan konduktansi ion klorida dan penghambatan potensial aksi. Hal ini menghasilkan efek anxiolisis, sedasi, amnesia retrograde, potensiasi alkohol, antikonvulsi dan relaksasi otot skeletal. Barbiturat menyerang tempat ikatan tertentu pada reseptor GABA A sehingga kanal klorida terbuka lebih lama yang membuat klorida lebih banyak masuk sehingga menyebabkan hiperpolarisasi dan pengurangan sensitivitas sel-sel GABA. Dimana barbturat merupakan kelanjutan efek terapi. Disini, barbiturat adalah agonis dari GABA yang bekerja mirip dengan GABA sehingga ketika terjadi hiperpolarisasi maka tidak terjadi depolarisasi sehingga tidak terjadi potensial aksi dan terjadinya anastesi. Ketika anastesi telah berlangsung, perlu diperhatikan dalam penggunaan barbiturat. Sebab, barbiturat merupakan obat yang distribusinya luas. Karena seperti yang kita ketahui bahwa tahap-tahap anatesi ada empat tingkatan dan yang paling fatal adalah pada tingkat keempat dimana dapat terjadi koma bahkan kematian pada pasien.

Upload: vikneswaran-vicky

Post on 26-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lokomotor

TRANSCRIPT

  • VIKNESWARAN MUTAYAH 260110132004 PENGUJIAN

    AKTIVITAS LOKOMOTOR

    Pertanyaan

    1. Jelaskan mekanisme kerja obat sedatif-hipnotik golongan benzodiazepin

    dan barbiturate dan berikan paling sedikit 6 contoh obat masing-masing.

    Benzodiazepine merupakan merupakan akibat aksi gamma-aminobutyric acid

    (GABA) sebagai neurotransmitter penghambat di otak. Benzodiazepine tidak

    mengaktifkan reseptor GABA A melainkan meningkatkan kepekaan reseptor

    GABA A terhadap neurotransmitter penghambat sehingga kanal klorida

    terbuka dan terjadi hiperpolarisasi sinaptik membran sel dan mendorong post

    sinaptik membran sel tidak dapat dieksitasi. BDZs tidak menggantikan GABA,

    yang mengikat pada alpha sub-unit, tetapi meningkatkan frekuensi pembukaan

    saluran yang mengarah ke peningkatan konduktansi ion klorida dan

    penghambatan potensial aksi. Hal ini menghasilkan efek anxiolisis, sedasi,

    amnesia retrograde, potensiasi alkohol, antikonvulsi dan relaksasi otot skeletal.

    Barbiturat menyerang tempat ikatan tertentu pada reseptor GABA A sehingga

    kanal klorida terbuka lebih lama yang membuat klorida lebih banyak masuk

    sehingga menyebabkan hiperpolarisasi dan pengurangan sensitivitas sel-sel

    GABA. Dimana barbturat merupakan kelanjutan efek terapi. Disini, barbiturat

    adalah agonis dari GABA yang bekerja mirip dengan GABA sehingga ketika

    terjadi hiperpolarisasi maka tidak terjadi depolarisasi sehingga tidak terjadi

    potensial aksi dan terjadinya anastesi. Ketika anastesi telah berlangsung, perlu

    diperhatikan dalam penggunaan barbiturat. Sebab, barbiturat merupakan obat

    yang distribusinya luas. Karena seperti yang kita ketahui bahwa tahap-tahap

    anatesi ada empat tingkatan dan yang paling fatal adalah pada tingkat keempat

    dimana dapat terjadi koma bahkan kematian pada pasien.

  • Contoh obat benzodiazepine : Midazolam, Diazepam, Lorazepam, Oxazepam,

    Alprazolam, Clonazepam, Flurazepam

    Contoh obat barbiturat : Pentobarbital, Sekobarbital, Amobarbital,

    Penobarbtital Butabarbital, Mefobarbital

    2. Amfetamin dan kafein merupakan salah satu obat yang merangsang SSP,

    terangkan begaimana mekanisme kerjanya!

    Amfetamin menghambat MAO ,merangsang pelepasan neurotransmitter di

    postsinaps menjadi lebih banyak. Efek amfetamin yang khas adalah

    meningkatkan kesiagaan , insomnia , dan penurunan nafsu makan .tetapi pada

    penggunaan dosis tinggi dapat menyebabkan kejang .Efek samping adalah

    konfusi , delirium , panik dan sinrom "psikosis amfetamin" mirip skizofrenia

    akut.selain itu efek lainnya menimbulkan palpitasi , takikardia dan mual

    muntah.

    Kafein terdapat pada daun teh , permen coklat , cocoa dan paling banyak

    terdapat pada kopi .Mekanismenya didasari oleh peningkatan cAMP sehingga

    menimbulkan efek penurunan rasa letih , meningkatkan kesiagaan mental ,

    takikardia , melemaskan otot polos bronkiolus(u/ pengobatan asthma ). Efek

    samping insomnia dan agitasi, mual muntah

    Dafter Pustaka

    Gery Schmitz, dkk. Farmakologi dan Toksikologi. Edisi III. EGC. Gramedia.

    Syarif Amir. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Fakultas Kedokteran.

    Universitas Indonesia