documentmk

13
Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009 544 PENGENDALIAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN STUDI KASUS PENINGKATAN JALAN SEI ASAM - TAKARAS Lendra 1 , Rudi Waluyo 1 , Subrata Aditama 1 , Resti Widyaayuningtias 2 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya 2 Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya Abstract Time or scheduled is the one of main target of a project. Scheduling reflect a planning which later become yardstick to control the project operations. So, it is important to know what is the influences of scheduling on a project from facet operation of time and the effect to the construction expenses. Crash Program is one of the method which can be used to control the time by quickening the execution of the works. The main target of this research is to know influences of scheduling for a project from facet of time. Besides also to know influences of scheduling and analysed the project’s expenses of is construction project which been evaluated. This research divided in 4 (four) stages, First stage are literature review and research location pre survey, second stage are collected secunder and primair dates, third stage is dates analysis and fourth stage are conclusion. Result of analysis use Crash Program obtained by optimal time is 82 days or have 24 quicker days of normal time. To reach the acceleration goals needed in addition of it’s expense of equal to Rp. 58.573.515,05 from totalizing normal direct cost. But existence of the addition do not add total cost of it’s project. Because after the analysis it’s happened decreasing of cost from Rp. 4.850.104.765,00 becoming Rp. 4.608.280.674,81, is so that obtained by difference equal to Rp. 241.824.090,19. Keywords : Time control, Crash Program, Project of Road PENDAHULUAN Seiring dengan adanya Pembangunan Jalan Sei Asam-Takaras yang merupakan salah satu jenis proyek yang penting dan membutuhkan suatu penyelesaian masalah jika dalam proses pelaksanaannya terjadi beberapa penyimpangan, maka diperlukan suatu manajemen yaitu sebagai salah satu sarana penunjang dalam merencanakan, menyelesaikan, serta mengendalikan suatu proyek baik dari segi waktu, biaya dan mutu guna mengelola dan mengatur suatu proyek secara efisien dan juga untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penjadwalan suatu proyek dari segi pengendalian waktu dan juga untuk mengetahui pengaruh penjadwalan proyek yang dianalisis terhadap biaya proyek konstruksi yang ditinjau. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Jalan Sei Asam - Takaras. Salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis tujuan dari penelitian ini adalah Crash Program (metode percepatan pelaksanaan pekerjaan). PENJADWALAN Perencanaan merupakan bagian terpenting untuk mencapai keberhasilan proyek konstruksi. Pengaruh perencanaan terhadap proyek konstruksi akan berdampak pada pendapatan dalam proyek itu sendiri. Proses perencanaan nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan estimasi dan penjadwalan dan selanjutnya sebagai tolak ukur untuk pengendalian proyek. Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan

Upload: arifmaulanaalkhodri

Post on 01-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    544

    PENGENDALIAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN STUDI KASUS PENINGKATAN JALAN SEI ASAM - TAKARAS

    Lendra1, Rudi Waluyo1, Subrata Aditama1, Resti Widyaayuningtias2 1Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya

    2Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya

    Abstract Time or scheduled is the one of main target of a project. Scheduling reflect a planning which later become yardstick to control the project operations. So, it is important to know what is the influences of scheduling on a project from facet operation of time and the effect to the construction expenses. Crash Program is one of the method which can be used to control the time by quickening the execution of the works. The main target of this research is to know influences of scheduling for a project from facet of time. Besides also to know influences of scheduling and analysed the projects expenses of is construction project which been evaluated. This research divided in 4 (four) stages, First stage are literature review and research location pre survey, second stage are collected secunder and primair dates, third stage is dates analysis and fourth stage are conclusion. Result of analysis use Crash Program obtained by optimal time is 82 days or have 24 quicker days of normal time. To reach the acceleration goals needed in addition of its expense of equal to Rp. 58.573.515,05 from totalizing normal direct cost. But existence of the addition do not add total cost of its project. Because after the analysis its happened decreasing of cost from Rp. 4.850.104.765,00 becoming Rp. 4.608.280.674,81, is so that obtained by difference equal to Rp. 241.824.090,19. Keywords : Time control, Crash Program, Project of Road PENDAHULUAN Seiring dengan adanya Pembangunan Jalan Sei Asam-Takaras yang merupakan salah satu jenis proyek yang penting dan membutuhkan suatu penyelesaian masalah jika dalam proses pelaksanaannya terjadi beberapa penyimpangan, maka diperlukan suatu manajemen yaitu sebagai salah satu sarana penunjang dalam merencanakan, menyelesaikan, serta mengendalikan suatu proyek baik dari segi waktu, biaya dan mutu guna mengelola dan mengatur suatu proyek secara efisien dan juga untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penjadwalan suatu proyek dari segi pengendalian waktu dan juga untuk mengetahui pengaruh penjadwalan proyek yang dianalisis terhadap biaya proyek konstruksi yang ditinjau. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Jalan Sei Asam - Takaras. Salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis tujuan dari penelitian ini adalah Crash Program (metode percepatan pelaksanaan pekerjaan). PENJADWALAN Perencanaan merupakan bagian terpenting untuk mencapai keberhasilan proyek konstruksi. Pengaruh perencanaan terhadap proyek konstruksi akan berdampak pada pendapatan dalam proyek itu sendiri. Proses perencanaan nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan estimasi dan penjadwalan dan selanjutnya sebagai tolak ukur untuk pengendalian proyek. Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    545

    dan urutan kegiatan serta menentukan waktu proyek dapat diselesaikan. Penjadwalan merefleksikan perencanaan dan oleh karenanya perencanaan harus dilakukan lebih dahulu. Pada jadwal telah dimasukkan faktor waktu. Metode menyusun jadwal yang terkenal adalah analisis jaringan kerja (network analysis), yang menggambarkan dalam suatu grafik hubungan urutan pekerjaan proyek. Pekerjaan yang harus mendahului atau didahului oleh pekerjaan lain diidentifikasi dalam kaitannya dengan waktu. Jaringan kerja ini sangat berfaedah untuk perencanaan dan pengendalian proyek dari segi waktu. Crash Program (Percepatan Pelaksanaan Pekerjaan) Crash Program berarti memperpendek umur (pelaksanaan proyek). Besarnya/jumlah umur proyek sama dengan besarnya/jumlah waktu yang ada pada suatu lintasan kritis. Dengan demikian, percepatan pelaksnaan pekerjaan berarti upaya memperpendek lintasan kritis pada jaringan rencana kerja proyek yang bersangkutan. Hubungan Antara Waktu Dan Biaya Suatu Kegiatan Untuk menganalisa lebih lanjut hubungan antara waktu dan biaya suatu kegiatan, dipakai definisi berikut : a. Kurun Waktu Normal (Normal Time)

    Merupakan kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai selesai, dengan cara yang efisien tetapi diluar pertimbangan adanya kerja lembur dan usaha usaha khusus lainnya, seperti menyewa peralatan yang lebih canggih.

    b. Kurun Waktu Dipercepat (Crash Time) Merupakan waktu tercepat untuk menyelesaikan kegiatan yang secara teknis masih mungkin untuk dilakukan. Dalam hal ini dianggap sumber daya bukan merupakan hambatan.

    c. Biaya Normal (Normal Cost) Merupakan biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dengan kurun waktu normal.

    d. Biaya Waktu Dipercepat (Crash Cost) Merupakan jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan kegiatan dan kurun waktu yang sudah dipercepat.

    Penambahan biaya akan memberikan besaran perbedaan biaya akibat percepatan waktu sesuai dengan banyaknya waktu percepatan. Besarnya pertambahan biaya per satuan waktu yang dinyatakan dengan Cost Slope (CS) yang dapat dihitung untuk tiap jenis kegiatan yang dipercepat. Rumus yang dipakai untuk menghitung Cost Slope adalah

    Keterangan : Cc = biaya percepatan Cn = biaya normal Tn = waktu normal Tc = waktu dipercepat Prosedur Percepatan Durasi Proyek a. Menghitung waktu pelaksanaan proyek dan menentukan jalur kritis dengan jaringan kerja. b. Menentukan biaya normal masing masing kegiatan.

    TcTnCnCcCS

    =

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    546

    c. Menentukan kurun waktu dan biaya percepatan masing masing kegiatan. d. Menghitung cost slope masing masing kegiatan. e. Mempercepat kurun waktu kegiatan, dimulai dari kegiatan kritis yang mempunyai cost

    slope terkecil. f. Bila dalam proses mempercepat durasi pelaksanaan proyek terbentuk jalur kritis baru,

    maka yang dipercepat adalah kegiatan kegiatan kritis dengan kombinasi cost slope terkecil.

    g. Meneruskan mempercepat waktu kegiatan sampai mencapai waktu percepatan yang maksimal.

    h. Setelah selesai mempercepat durasi pelaksanaan proyek, tabulasikan kenaikan biaya dan biaya total proyek akibat percepatan waktu.

    METODE PENELITIAN Penelitian ini dibagi menjadi 4 (empat) tahap. Tahap pertama adalah pendahuluan yang terdiri dari studi pustaka dan survey awal. Tahap kedua adalah pengumpulan data primer dan sekunder. Adapun data primer yang dikumpulkan adalah hasil wawancara dengan pihak kontraktor, konsultan dan pemilik proyek, sedangkan data sekunder yang dikumpulkan adalah jenis konstruksi, gambar konstruksi, daftar volume pekerjaan, biaya tiap pekerjaan dan jenis peralatan. Tahap ketiga adalah analisis data. Tahap keempat adalah kesimpulan.

    ANALISIS DATA Data pekerjaan yang ditinjau dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:

    Tabel 1. Jenis Pekerjaan dan Perkiraan Kuantitas No Mata

    Pembayaran Jenis Pekerjaan Perkiraan Kuantitas

    3.1 (1) Galian untuk Drainase dan Sal.Air 2170 m3

    3.2 (1) Timbunan Biasa 1344 m3 3.2 (2) Timbunan Pilihan 2550 m3

    4.2 (2) Lap. Pondasi Aggregat Klas B (Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan) 540 m3

    5.1 (1) Lap. Pondasi Aggregat Klas A 2250 m3 5.1 (2) Lap. Pondasi Aggregat Klas B 900 m3 6.1 (1) Lapis Resap Pengikat 13500 ltr 6.1 (2) Lapis Perekat 5400 ltr

    Skh 6.3b (1a) Campuran Hangat Asbuton Lapis Aus (AC-WC AsbH) 13500m2 Skh 6.3b (2a) Campuran Hangat Asbuton Lapis Antara (AC-BC AsbH) 675 m3

    Langkah 1 Berdasarkan data yang dikumpulkan, selanjutnya dilakukan perhitungan kapasitas produksi dari masing masing item pekerjaan. Dimana hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menentukan durasi normal. Hasil perhitungan kapasitas produksi dapat dilihat pada Tabel 2 dan durasi normal pada Tabel 3.

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    547

    Tabel 2. Jenis Pekerjaan, Peralatan dan Kapasitas Produksi

    No Jenis Pekerjaan Peralatan Jumlah Alat (unit) Kapasitas Produksi

    ( per jam ) 1 Galian untuk Drainase Excavator 1 10,13 Dan Saluran Air Alat Bantu - 2 Timbunan Biasa Wheel Loader 1 27 Dump Truck 7 27,65 Motor Grader 1 196,36 Vibro Roller 1 60 Alat bantu - 3 Timbunan Pilihan Wheel Loader 1 64,55 Dump Truck 32 65,28 Motor Grader 1 173,57 Vibro Roller 1 63 Alat bantu - 4 Lapis Pondasi Wheel Loader 1 23,62

    Agregat Klas B ( Pelebaran Dump Truck 3 29,67

    Perkerasan dan bahu Jalan ) Motor Grader 1 71,80

    Tandem Roller 1 47,25 Water Tanker 1 40 Alat Bantu - 5 Lapis Pondasi Wheel Loader 1 31,52 Agregat Klas A Dump Truck 4 39,64 Motor Grader 1 72 Vibratory Roller 1 63 P.Tyre Roller 1 196 Water Tanker 1 40 Alat Bantu - 6 Lapis Pondasi Wheel Loader 1 31,52 Agregat Klas B Dump Truck 4 41,120 Motor Grader 1 72 Vibratory Roller 1 63 P.Tyre Roller 1 196 Water Tanker 1 40 Alat Bantu - 7 Lapis Resap Pengikat Asp. Sprayer 1 568 Compressor 1 400 Dump Truck 1 568 Alat Bantu - 8 Lapis Perekat Asp. Sprayer 1 300 Compressor 2 280 Dump Truck 1 300

    9 Campuran Hangat Asbuton Wheel Loader 1 1352,35

    Lapis Aus (AC-WC AsbH) AMP 1 541,30

    Genset 1 541,30 Dump Truck 7 1446,2 Asp. Finisher 1 440,22 Tandem Roller 1 303,75 P.Tyre Roller

    Alat Bantu 1 425,25

    -

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    548

    Tabel 2. Jenis Pekerjaan, Peralatan dan Kapasitas Produksi (Lanjutan) 10 Campuran Hangat Asbuton Wheel Loader 1 40,67

    Lapis Permukaan Antara (AC-BC AsbH) AMP 1 17,39

    Genset 1 17,39 Dump Truck 7 45,64 Asp. Finisher 1 13,04 Tandem Roller 1 21 P.Tyre Roller 1 37,5

    Tabel 3. Durasi Normal

    No Uraian Pekerjaan Durasi (hari) 1 Galian untuk Drainase dan Saluran Air 31

    2 Timbunan Biasa 12 3 Timbunan Pilihan 12 4 Lapis Pondasi Aggregat Klas B ( Pelebaran Perkerasan dan bahu Jalan ) 6 5 Lapis Pondasi Aggregat Klas A 20 6 Lapis Pondasi Aggregat Klas B 9 7 Lapis Resap Pengikat 4 8 Lapis Perekat 3 9 Campuran Hangat Asbuton Lapis Aus (AC WC AsbH) 7 10 Campuran Hangat Asbuton Lapis Permukaan Antara (AC BC AsbH) 8

    Langkah 2 Durasi normal yang ada diinput kedalam software primavera. Hasil inputan berupa barchart dan diagram pert yang dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2. Pada barchart dan diagram pert dapat terlihat item pekerjaan yang merupakan kegiatan kritis.

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    549

    Gambar 1. Jaringan Kerja Normal (Barchart)

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    550

    Gambar 2. Jaringan Kerja Normal (diagram pert)

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    551

    Langkah 3 Menghitung durasi dan biaya percepatan serta nilai cost slope menggunakan Crash Program. Perhitungan dilakukan dengan menerapkan kerja lembur. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4.

    Tabel 3. Perhitungan Durasi dan Biaya Percepatan

    Tabel 4. Cost Slope

    Langkah 4 Menghitung total biaya percepatan. Diurutkan dari item pekerjaan yang memiliki nilai cost slope terendah. Dari hasil perhitungan diperoleh waktu dan biaya yang efektif dan efisien. Hasil total cost dan grafik hubungan waktu dan biaya dipercepat dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 3.

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    552

    Tabel 5. Total Cost

    Gambar 3. Grafik Hubungan Waktu dan Total Biaya Pekerjaan Dipercepat

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    553

    Langkah 5 Menginput durasi percepatan baru kedalam software primavera. Dapat dilihat pada Gambar 4 dan 5. HASIL ANALISIS Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa waktu pelaksanaan dengan total biaya percepatan yang optimum adalah 82 hari dengan total biaya adalah Rp. Rp. 4.608.280.674,81. Hal ini menunjukkan bahwa waktu percepatan yang optimal adalah 106 82 = 24 hari. Sedangkan secara keseluruhan total biaya setelah percepatan mengalami penurunan sebesar Rp. 4.850.104.765,00 Rp. 4.608.280.674,81 = Rp. 241.824.090,19 Jaringan kerja percepatan 24 hari dibuat dengan mempercepat kegiatan 1,2,3,4,5,6,7, dan 10. untuk lebih jelasnya, jaringan kerja setelah dipercepat 24 hari dapat dilihat pada Gambar 4 dan 5.

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    554

    Gambar 4. Jaringan Kerja Percepatan (Barchart)

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    555

    Gambar 5. Jaringan Kerja Percepatan (Diagram Pert)

  • Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 14 November 2009

    556

    KESIMPULAN 1. Pengaruh dari Penjadwalan proyek dalam segi pengendalian waktu adalah waktu

    pelaksanaan proyek ternyata bisa dipercepat dari waktu yang telah ditetapkan semula. Misalnya dengan melakukan kerja lembur. Perhitungan nya dilakukan dengan Crash Program. Dari waktu normal 106 hari, setelah dilakukan percepatan diperoleh waktu pelaksanaan selama 82 hari.

    2. Setelah dianalisis, waktu dapat dipercepat selama 24 hari . Terjadi kenaikan biaya sebesar

    Rp.58.573.515,05 dari total biaya langsung normal. Namun bila ditinjau secara keseluruhan, dengan penambahan biaya ini terjadi penurunan biaya dari Rp. 4.850.104.765,00 menjadi Rp. 4.608.280.674,81. Berarti selisih yang diperoleh sebesar Rp. 241.824.090,19 dari total biaya secara keseluruhan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Aji, Firman B dan Sirait, S Martin, 1982, Perencanaan dan Evaluasi, Cetakan Kedua, Bumi

    Aksara, Jakarta. Alkaff, Firdaus M dan Saggaff Anis, 2007, Primavera untuk Orang Awam, Penerbit

    Maxikom, Palembang. Dipohusodo, Istimawan, 1995, Manajemen Proyek dan Konstruksi, Penerbit Kanisius,

    Yogyakarta. Djojowirono, Soegeng, 1991, Manajemen Konstruksi I, Penerbit KMTS Fakultas Teknik

    UGM, Yogyakarta. Ervianto, Wulfram I, 2004, Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi I, Andi,

    Yogyakarta. Ervianto, Wulfram I, 2005, Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi Revisi), Edisi III, Andi,

    Yogyakarta. Soeharto, Iman 1995, Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional), Jilid I ,

    Erlangga, Jakarta. Syah, Mahendra Sultan, 2004, Manajemen Proyek Kiat Sukses Mengelola Proyek,

    Penerbit Gramedia, Jakarta.