mirena adenomyosis anantasika

Upload: arifianjuari

Post on 11-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Mirena adenomyosis Anantasika

    1/6

    LEVONORGESTREL-INTRA UTERINE SYSTEM (LNG-IUS) SEBAGAI SATU

    PILIHAN PENANGANAN ADENOMYOSIS.

    AAN ANANTASIKA.

    I. PENDAHULUAN.

    Adenomyosis dalam sejarahnya memang dikenal sebagai elusive disease , penyakit

    yang kurang dipahami, sehingga diagnosisnyapun sering sangat terlambat, serta

    menjadi suatu dilemma. Hal ini karena gejalanya yang tidak khas, dan pada banyak

    kasus terdiagnosis setelah dilakukan hysterectomy.

    Namun dalam perkembangannya, Transvaginal sonography dan MRI telah menjadi

    modalitas yang efektif dalam penegakkan diagnosis Adenomyosis. Akuratnya

    diagnosis menyebabkan sekarang dimungkinkan untuk menawarkan penanganan non

    bedah pada penderita Adenomyosis, disamping total hysterectomy sebagai terapi

    definitive.

    Speroff mengemukakan bahwa bukti bukti yang berkembang menunjukkan bahwa

    insersi LNG-IUS dapat sangat efektif dalam menghilangkan menorhagia dan

    dismenore pada wanita dengan adenomyosis.

    II. ADENOMYOSIS.Adenomyosis pertama tama dikemukakan oleh Rokitansky pada tahun 1860 sebagai

    cystosarcoma adenoids uterinum. Kemudian disebut lagi oleh von Recklinghausen

    pada tahun 1896. Terutama mengenai wanita pada masa reproduksi lanjut.

    Prevalensinya 30% dari populasi wanita secara keseluruhan dan sampai 70% dari

    specimen hysterectomy mengandung adenomyosis.

    Adenomyosis didefinisikan sebagai adanya stroma dan kelenjar endometrium yangektopik di dalam myometrium. Keadaan ini menginduksi reaksi pertumbuhan

    hipertrofi dan hiperplastik pada jaringan myometrial disekitarnya.

    Adanya pembesaran uterus yang homogen (globular) pada pemeriksaan pelvis

    merupakan kecurigaan terhadap adanya penyakit tersebut.

  • 7/23/2019 Mirena adenomyosis Anantasika

    2/6

    Secara Patologi Anatomi, diagnosis adenomyosis ditegakkan bila terdapat

    visualisasi kelenjar dan stroma endometrium pada jarak lebih dari 1 lapangan

    pandang kecil (2.5mm) dari membrana basalis endometrium.

    Diagnosis juga bisa ditegakkan dengan sonografi dan MRI. Suatu studi metaanalisis

    menunjukkan bahwa akurasi USG dalam menegakkan diagnosis adenomyosis

    memiliki sensitivitas 82,5%, spesifikasi 84,6%, positive likelihood ratio 4,7 dan

    negative likelihood ratio 0,26. Sensitivitas dan spesifisitas MRI dalam penegakan

    diagnosis adenomyosis sama dengan USG, masing masing 77,5% dan 92,5%.

    Adanya leiomyomata sering disertai dengan adenomyosis pada 36-50% kasus.

    Diagnosis dengan USG

    Yang terbaik adalah menggunakan transvaginal sonografi, dimana ditemukan :1. Pembesaan uterus

    Uterus membesar globular mencapai panjang 12 cm tanpa adanya

    leiomyomata

    2. Ruang atau danau danau kistik anechoic di myometrium3. Penebalan dinding uterus yang asimetris4. Subendometrial echogenic linear striation5. Heterogenous echo texture.

    Hilangnya homogenitas myometrium akibat terganggunya arsitektur

    6. Hilangnya batas endometrium myometrium7. Penebalan transition zone

    Penebalan > 12mm berkaitan dengan adenomyosis

    Gejala klinis Adenomyosis

    Kebanyakan penderita adenomyosis tidak bergejala (asymptomatik). Gejala yang

    muncul berupa :

    Menorhagia (40-50%)

    Dysmenorhea (15-30%)

    Metrorrhagia (10-12%)

  • 7/23/2019 Mirena adenomyosis Anantasika

    3/6

    III. LevonorgestrelIUSPerkembangan LNG-IUS dimulai di Eropa sejak 1990 dan di USA sejak tahun 2000

    menjadi kontrasepsi untuk jangka waktu 5 tahun. Terdiri dari silinder yang berisi 52mg

    LNG. Memiliki Pearl index 0,1. Mula-mula dikeluarkan LNG 20g/24jam yang

    berkurang menjadi 11g/24jam pada akhir 5 tahun pemakaian (rata-rata release14g/24jam)

    Levonorgestrel merupakan generasi kedua progesteron yang highly potent,

    menebalkan lendir serviks dan menekan proliferasi endometrium

    Pada pemakaian LNG IUS terjadi konsentrasi tinggi LNG di uterus 1000g/g

    dengan kadar plasma yang sangat rendah

  • 7/23/2019 Mirena adenomyosis Anantasika

    4/6

    Usaha untuk membandingkan dengan histerektomi telah dilakukan oleh Ozdegirmenci

    dkk, yang membandingkan LNG-IUS dengan histerektomi dalam suatu RCT yang

    prospektif.

    Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok LNG-IUS menunjukkan perbaikan hemoglobin

    yang sebanding dengan kelompok histerektomi, serta unggul dalam kualitas hidup selamapemakaian 1 tahun.

    Kesimpulannya adalah LNG-IUS merupakan pilihan penanganan yang efektif bagi

    dismenorrhea dan menorrhagia pada pasien yang didiagnosis dengan adenomyosis

    sehingga memberi alternatif penanganan, disamping histerektomi.

    V. Efek LNG-IUS terhadap AdenomyosisDihipotesiskan pengaruh LNG-IUS terhadap adenomyosis lewat 2 cara :

    1. Desidualisasi dan atropi endometrium sehingga jumlah darah menstruasiberkurang.

    2. Down regulasi reseptor estrogen di jaringan kelenjar dan stroma endometrium.Deposit adenomyosis menjadi mengecil, kontraktilitas uterus membaik dan ukuran

    uterus mengecil.

    Pengaruh LNG-IUS pada berkurangnya dysmenorrhea mungkin lewat berkurangnya

    produksi prostaglandin di endometrium, serta berkurangnya ukuran dan aktivitas

    jaringan adenomiotik

    VI. Take Home PointBukti-bukti yang berkembang menunjukkan bahwa insersi LNG-IUS sangat

    efektif dalam menghilangkan gejala menorrhagia dan dysmenorrhea pada penderita

    adenomyosis. Penanganan adenomyosis dengan LNG-IUS memberikan alternatif

    terhadap histerektomi.

  • 7/23/2019 Mirena adenomyosis Anantasika

    5/6

    Daftar Pustaka :

    1. Bahamondes L., Petta C., Fernandes A., et al. 2007. Use of the levonorgestrel-releasingintrauterine system in women with endometriosis, chronic pelvic pain and

    dysmenorrheal. Contraception (75).S134S139.

    2. Bragheto A., Caserta N., Bahamondes L., et al. 2007.Effectiveness of the levonorgestrelreleasing intrauterine system in the treatment of adenomyosis diagnosed and monitored

    by magnetic resonance imaging. Contraception 76;1959.

    3. Cho S, Nam A, Kim H, et al. 2008. Clinical effects of the levonorgestrel-releasingintrauterine device in patients with adenomyosis. Am J Obstet Gynecol;198:373.e1-

    373.e7.

    4. Cho S, Nam A, Kim H, et al.2008. Clinical effects of the levonorgestrel-releasingintrauterine device in patients with adenomyosis. Am J Obstet Gynecol;198:373.e1-373.e7.

    5. Farquhar C., Brosens I. 2006.Medical and surgical management of adenomyosis. BestPractice & Research Clinical Obstetrics and Gynaecology, Vol. 20, No. 4, pp. 603-16.

    6. Fauser BCJM., Tarlatzis BC., Rebar RW., et al. 2012. Consensus on womens healthaspects of polycystic ovary syndrome (PCOS): the Amsterdam ESHRE/ASRM-Sponsored

    3rd PCOS Consensus Workshop Group. Fertility and Sterility; Vol. 97(1). pp 28-38.

    7. Fedele L., Bianchi S., Frontino G. 2008.Hormonal treatments for adenomyosis. BestPractice & Research Clinical Obstetrics and Gynaecolog; Vol. 22, No. 2, pp. 3339.

    8. Fraser I. 2007. The promise and reality of the intrauterine route for hormone delivery forprevention and therapy of gynecological disease. Contraception (75). S112S117.

    9. Kelekci S., Kelekci K., Yilmaz B. 2012.Effects of levonorgestrel-releasing intrauterinesystem and T380A intrauterine copper device on dysmenorrhea and days of bleeding in

    women with and without adenomyosis. Contraception (86), pp.45863.

    10.Kim D., Park D., Kim M., et al. 2012. Clinical experiences of the levonorgestrel-releasing intrauterine system in Korean women with adenomyosis.,

    Vol. 24.No.2.pp. 108-14.

    11.Kim M., Seong S. 2013. Clinical applications of levonorgestrel-releasing intrauterinesystem to gynecologic diseases. Obstet Gynecol Sci ;56(2):67-75.

    12.Magon N., Chauhan M., Goel P. 2013.Levonorgestrel Intrauterine System: Current Rolein Management of Heavy Menstrual Bleeding. Journal of Mid-Life Health, vol. 4, issue

    1.pp.8-15.

  • 7/23/2019 Mirena adenomyosis Anantasika

    6/6

    13.Peng F., Wu M., Yang J., et al. 2010.Insertion of the Mirena Intrauterine System forTreatment of Adenomyosis-Associated Menorrhagia: A Novel Method.Taiwan J ObstetGynecol ;Vol 49 (2).pp. 160-4.

    14.Pramathes D., Partha B., Pritha D. 2010. The effects of levonorgestrel intra-uterinesystem on adenomyosis and endometriosis: A three year follow up study. Sri LankaJournal of Obstetrics and Gynaecology; 32: 27-33.

    15.Rajashekar L., Krishna D., Patil M.2008.Polycystic Ovaries and fertility: Ourexperience. J Hum Reprod Sci. Vol. 1, Issue 2.pp.65-72.

    16.Rodriguez MI., Warden M., Darney PD. 2010.Intrauterine progestins, progesteroneantagonists, and receptor modulators: a review of gynecologic applications. American

    Journal of Obstetrics & Gynecology; pp. 420-8.

    17.Rose S., Chaudhari A., Peterson M. 2009.Mirena (Levonorgestrel intrauterine system):A successful novel drug delivery option in contraception. Advanced Drug DeliveryReviews (61).pp. 80812.

    18.Sakhel K., Abuhamad A.2012. Sonography of Adenomyosis. J Ultrasound Med; 31:805808.

    19.Sheng J., Zhang W., Zhang J., et al. 2009. The LNG-IUS study on adenomyosis: a 3-yearfollow-up study on the efficacy and side effects of the use of levonorgestrel intrauterinesystem for the treatment of dysmenorrhea associated with adenomyosis. Contraception

    (79),pp. 18993.

    20.Siddiqui M., Hossain F., Bau LA. 2008. Review Article: Levonorgestrel IntrauterineSystem Mirena : An Update. Bangladesh J Obstet Gynaecol; Vol. 23(1) : 25-31.

    21.Sushil K., Antony ZK., Mohindra V., et al. 2005. Therapeutic use of LNG intrauterinesystem (Mirena) for menorrhagia due to benign lesionsAn alternative to hysterectomy

    ? J Obstet Gynecol India Vol. 55(6).Pg 541-3.

    22.Varma R., Sinha D., Gupta J. 2006.Non-contraceptive uses of levonorgestrel-releasinghormone system (LNG-IUS)A systematic enquiry and overview. European Journal of

    Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology (125).pp. 928.

    23.Ware R., Inki P. 2005. The Levonorgestrel Intrauterine System: Long-ter Contraceptionand Therapeutic Effects.Womens Health;1(2).171-82.