minyak kelapa murni
DESCRIPTION
kimiaTRANSCRIPT
Minyak kelapa murni (VCO) merupakan salah satu hasil olahan dari buah kelapa (Cocos nucifera). VCO dibuat dari kelapa segar tanpa pemanasan dan bahan kimia serta dalam proses pembuatannya tidak melalui tahap pemurnian, pemucatan dan penghilangan aroma. Sedangkan minuman kesehatan berbasis VCO adalah minuman yang mengandung VCO yang teremulsi dalam air. Pada minuman berbasis VCO ini dapat ditambahkan warna dan flavor yang beragam yang diharapkan dapat meningkatkan penerimaannya. Tujuan dari penerapan IPTEK ini adalah untuk: (1) Memberi wawasan terhadap khalayak sasaran tentang khasiat VCO pada kesehatan, (2) Meningkatkan keterampilan khalayak sasaran tentang pembuatan minuman kesehatan berbasis VCO, (3) Meningkatkan nilai tambah VCO dan (4) Meningkatkan pendapatan keluarga. Manfaat dari kegiatan ini bagi khalayak sasaran adalah untuk menjadikan keterampilan membuat VCO dan minuman VCO ini dalam rangka menggali potensi yang ada sehingga dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan keluarga yang pada akhirnya menciptakan lapangan kerja baru sehingga membantu pemerintah dalam upaya memelihara kesejahteraan masyarakat. Kegiatan penerapan IPTEK pembuatan minuman VCO ini dilakukan diDesa Kutamandiri Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Sumedang. Jumlah peserta yang mengikuti seluruh kegiatan ini adalah 35 orang yang terdiri dati ibu-ibu kader PKK dan remaja-remaja putri. Hasil praktek pembuatan VCO dan minuman VCO adalah dihaasilkan VCO yang berwarna putih dan minuman VCO dengan berbagai warna, aroma dan rasa. Meskipun belum diuji secara laboratoris dapat dikatakan VCO dan minuman VCO ini cuknp menjanjikan dan memenuhi persyaratan untuk perdagangan dalam skala kecil. Hasil evaluasi kegiatan secara keseluruhan menunjukkan bahwa kegiatan penerapan IPTEK ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena adanya keterkaitan secara langsung antara hasil penilitian dengan penerapannya di masyarakat. Masyarakat pada umumnya merasa tertarik untuk mengadopsi hasil-hasil kemajuan teknolologi meskipun dirasakan untuk penerapannya menjadi suatu usaha masih terkendala permodalan. Minuman VCO merupakan produk penerapan IPTEK yang perlu ditindaklanjuti, sampai terbentuknya suatu industri (terutama industri kecil) yang memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak.
http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/54976
Pengolahan VCO Dengan Menggunakan Starter Ragi Tape
VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah,tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama. Dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan.
Saat ini telah berkembang pengolahan VCO tanpa pemanasan dengan menggunakan minyak pancing sebagai starter. Dengan cara ini harus disediakan dahulu minyak pancing. Petani yang baru pertama kali mengolah VCO biasanya sulit memperoleh minyak pancing. Oleh karena itu, perlu dicari cara lain yang lebih mudah untuk memecahkan emulsi santan/krim melalui proses fermentasi tanpa menggunakan minyak pancing.
Ragi tape yang biasanya digunakan dalam pembuatan tape, berpeluang digunakan dalam pengolahan VCO karena ragi tape mengandung mikroflora seperti khamir yang dapat menghasilkan lipase untuk memecah emulsi santan. Dengan demikian, selama proses fermentasi akan terjadi pemutusan ikatan kimia. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari teknik pembuatan VCO dengan menggunakan ragi tape.
Tahapan Pengolahan VCO
Penyiapan Bahan Baku
Buah kelapa yang akan diolah menjadi VCO adalah buah yang tua, yakni berumur 11-12 bulan, yang ditandai dengan kulit sabut berwarna coklat. Buah kelapa tua akan menghasilkan rendemen minyak yang tinggi.
Pembuatan Santan
Buah kelapa tua dikupas kemudian dibelah dan dagingnya dikeluarkan dari tempurung. Daging buah kelapa lalu diparut secara manual atau digiling menggunakan mesin. Hancuran daging buah lalu ditambah air dengan perbandingan 1:2. Selanjutnya, ekstrak dipres dengan mesin pengepres atau secara manual kemudian disaring sehingga diperoleh santan. Dari 30 butir kelapa (rata-rata bobot daging buah 400 g/butir) diperoleh 30 liter santan.
Pemisahan Krim
Santan yang diperoleh dituang pada ember plastik transparan, kemudian didiamkan 2 jam. Selama pendiaman, santan akan terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan atas berupa krim (kaya minyak), lapisan tengah berbentuk skim (kaya protein), dan lapisan bawah berupa endapan. Krim dipisahkan dan digunakan sebagai bahan baku VCO.
Pembuatan Starter Ragi Tape
Pengolahan VCO menggunakan ragi tape diawali dengan membuat cairan starter ragi tape. Caranya, skim kelapa 450 ml dicampur dengan air kelapa 50 ml, kemudian ditambahkan ragi tape 2 g, diaduk sampai homogen, lalu didiamkan (difermentasi) pada suhu ruang selama 12 jam (Gambar 1). Penambahan air kelapa bertujuan untuk memperkaya nilai gizi media untuk proses perbanyakan ragi tape.
Pencampuran Krim dengan Starter Ragi Tape
Krim yang diperoleh, sekitar 12 liter, dibagi tiga bagian (masing-masing 4 liter), kemudian dicampur dengan starter ragi tape masing-masing 10%, 20%, dan 30%. Sebagai contoh, jika menggunakan starter tape 10% maka untuk krim 4 liter ditambahkan starter ragi tape 400 ml. Campuran diaduk homogen kemudian dituang pada wadah transparan dan didiamkan 8-10 jam. Selama proses pendiaman, campuran akan terpisah menjadi tiga lapisan, yaitu minyak (lapisan atas), blondo berwarna putih (lapisan tengah), dan air (lapisan bawah). Selanjutnya, minyak dipisahkan dari blondo dan air.
Penyaringan Minyak
Minyak yang diperoleh disaring menggunakan zeolit, yaitu sejenis batuan yang di samping berfungsi menyaring juga menyerap bau yang kurang enak dan menurunkan kadar air. Produk yang diperoleh dari penyaringan adalah VCO. Selanjutnya VCO dikemas dan ditutup rapat serta disegel.
Gambar Pembuatan VCO
Berdasarkan penelitian yang sudah ada, Pengolahan VCO dengan bantuan ragi tape sebagai starter konsentrasi 20% menghasilkan rendemen VCO 24,23%, kadar air 0,05% dan asam lemak bebas 0,01%, dengan aroma khas kelapa dan berwarna bening. Mutu VCO yang dihasilkan memenuhi standar APCC. Untuk pengolahan VCO dengan bantuan ragi tape disarankan menggunakan konsentrasi starter 20% agar diperoleh rendemen tinggi dan mutu VCO memenuhi standar.
Daftar Pustaka
Rindengan, B. 2003. Pengembangan minyak kelapa murni (virgin coconut oil) untuk industri farmasi dan kosmetika. Makalah disampaikan pada Aplikasi Teknologi Pascapanen Komoditas Perkebunan, Makassar, 2-7 September 2003.
Rindengan, B. dan H. Novarianto. 2004. Minyak Kelapa Murni. Pembuatan dan Pemanfatannya. Seri Agritekno. Penebar Swadaya, Jakarta. 79 hlm.
Rindengan, B., S. Karouw., A. Lay., E. Goniwala, dan M. Terok. 2005. Protokol Produksi Virgin Coconut Oil. Laporan Akhir Penelitian. Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lain, Manado.
http://moegystar0.blogspot.com/2009/04/pembuatan-vco.html
Tugas laporan kelapa minyak VCO
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai salah satu kekayaan hayati Indonesia telah berabad-
abad dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan, baik sebagai sumber
makanan, obat-obatan, industri dan lain-lain. Hasil-hasil produk kelapa di Indonesia secara
umum masih bertumpu pada minyak kelapa, padahal kelapa merupakan tanaman yang
serbaguna. Tanaman kelapa memiliki keragaman produk yang tinggi, karena dari daun sampai
akar memiliki manfaat dan nilai sosial ekonomi.
VCO atau virgin coconut oil (dalam bahasa Indonesia disebut sebagai minyak kelapa
murni) merupakan produk modern buah kelapa yang memiliki kemampuan meningkatkan taraf
kesehatan, mengobati dan bahkan dimanfaatkan dalam bidang kecantikan atau kosmetika.
Walaupun sebagai produk modern, pengembangan minyak VCO tetap berkaitan dengan akar
budaya masyarakat yang menggantungkan hidup pada tanaman kelapa.
Dengan adanya berbagai produk olahan dari kelapa, implementasinya akan membawa
perkembangan industri komoditas kelapa, peningkatan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat pada umumnya disamping mengembalikan citra Indonesia sebagai
”negeri nyiur melambai”.
1.2 Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari laporan pengolahan hasil ini yaitu :
3. untuk mengetahui cara-cara pengolahan minyak kelapa murni ini
4. mempermudah informasi tentang pengolahan minyak kelapa murni
5. untuk mengetahui manfaat yang terkandung dalam minyak kelapa murni
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Minyak kelapa murni tidak mengandung kolesterol, namun kaya akan senyawa asam
laurat. Asam lemak jenuh rantai sedang yang terdapat pada minyak kelapa murni dapat
menciptakan kenetralan terhadap kolesterol. Berbeda dengan minyak goreng biasa, pengolahan
secara fermentasi membuat kandungan vitamin E, asam laurat, serta enzim lain pada buah
kelapa tetap utuh meski telah diolah menjadi minyak. Sifat dari asam lemak ini mirip dengan
asam lemak pada air susu ibu yang mampu memberikan ketahanan tubuh dan berefek
membunuh virus.
Minyak kelapa murni memiliki warna bening seperti air, hal ini disebabkan ketika proses
fermentasi/pemanasan, dilakukan juga proses penyaringan dan penjernihan dengan
menggunakan absorben zeolit. Zat ini akan menyerap kotoran dan membuat warna minyak
bening.
Menurut Dosen Teknologi Pascapanen Hortikultura, Fakultas Teknologi Pertanian Unud,
Dr. Ir. Bambang Admadi Harsojuwono, warna kuning pada minyak goreng pada umumnya
diakibatkan penggunaan beta karoten sebagai zat anti oksidan agar minyak goreng tahan lama.
Beta karoten dapat menyebabkan warna menjadi kuning karena kaya akan vitamin K. Umumnya
minyak goreng biasa mengandung asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh rantai panjang,
sehingga membuat minyak goreng mudah rusak. Inilah peran aktif beta karoten, yakni membuat
minyak goreng lebih awet.
Asam laurat yang merupakan asam jenuh rantai sedang yang terkandung dalam minyak
kelapa murni mudah pecah dan lebih banyak menghasilkan energi, sehingga mampu
melancarkan sistem metabolisme. Hal ini dikarenakan asam laurat dalam tubuh manusia akan
diubah menjadi monolaurin yang bersifat antivirus, antibakteri, antiprotozoa. Manfaatnya,
minyak kelapa ini bisa mengobati beragam penyakit kelamin, seperti herpes simplex virus-2
(HSV-2) dan HIV-1, serta bakteri neisseria gonorrhoe.
Lemak jenuh rantai sedang yang terdapat dalam minyak kelapa murni sangat bermanfaat
dalam mengontrol berat badan terutama penderita obesitas yang merupakan penyakit sebagai
akibat pola makan yang salah. Asam lemak jenuh tidak disimpan sebagai cadangan energi
melainkan langsung dibakar untuk menghasilkan energi.
Untuk itu minyak kelapa murni memiliki manfaat yang besar untuk melancarkan
metabolisme tubuh dan dipercaya manfaatannya untuk menyembuhkan penyakit yang
diakibatkan virus atau bakteri, antara lain mendukung sistem kekebalan, mengurangi resiko
arterosklerosis, mencegah infeksi virus, memperbaiki sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi
serta membantu mengatasi HIV/AIDS.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaaan praktikum jam 09.00 pagi, hari rabu tanggal 13 - 14 desember 2011
di perumahan dosen pembimbing.
3.2 Alat dan Bahan
1. Alat
Taperware
Timbangan
Loyang
Selang
Mixer
Saringan
Tretak
Erlenmeyer
Gelas ukur
Botol you C 1000 mg
2. Bahan
Kelapa 25 butir
Air
Papain
3. Prosedur Kerja
Kelapa yang sudah digiling ditimbang dengan menghasilkan berat keseluruhan 11,200 gram
Kelapa diperas dengan perbandingan 1 : 2
Botol minuman disterilkan selama 1,5 jam
Kelapa yang sudah menjadi santan selama 2 jam
Pemisahan antara krim dan skim
Pemixeran selama 15 menit pada krim yang tidak ditambahkan papain
Penambahan papain pada krim yang tidak dimixer
Penambahan 1 sendok papain pada campuran kream dan skeam
1,8 gr krim di tambahkan 1 sdt papain dan tidak dimixer
Biarkan krim dengan tiga perlakuan atau krim di peram
Pengambilan minyak kelapa murni yang telah terpisah dari air dan blondo dari wadah dan di
saling ke toples sambil di saring
Penyaringan minyak kelapa murni dengan kertas saring
Pengemasan minyak kelapa murni dengan masing – masing botol berisi 100 mg
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni merupakan salah satu produk
diversifikasi kelapa yang akhir-akhir ini sedang menjadi primadona karena beberapa khasiatnya,
disamping harganya yang tinggi cukup menggiurkan untuk diusahakan. VCO lebih banyak
dimanfaatkan sebagai bahan suplemen dan bahan baku farmasi serta kosmetik daripada sebagai
minyak goreng. Saat ini nilai jualnya dapat meningkat lebih 500% dibanding minyak kelapa
biasa yang harganya Rp. 7000/liter.Berbagai macam penyakit dapat dicegah dengan
mengkonsumsi VCO karena adanya kandungan asam lemak rantai sedang seperti asam laurat
dalam VCO tersebut.Beberapa khasiat dari VCO adalah membunuh berbagai virus, bakteri,
jamur dan ragi penyebab berbagai penyakit, mencegah hipertensi, diabetes, sakit jantung,
kanker, lever dan mencegah pembesaran kelen jar prostat.
MINYAK kelapa murni memiliki manfaat yang besar bagi tubuh manusia. Masyarakat telah
mengenal minyak kelapa murni (virgin coconut oil) untuk menyembuhkan penyakit. Selain itu
sering juga dimanfaatkan dalam perawatan kulit.
TAHAPAN PEMBUATAN VCO.
1. Persiapan bahan baku
Bahan utama pembuatan VCO adalah buah kelapa segar yang sudah tua atau matang
dengan ciri-ciri sabut berwarna coklat dan buah belum ada yang berkecambah. Umur buah
kelapa berkisar 11-12 bulan. Buah kelapa yang demikian akan menghasilkan rendemen minyak
yang banyak.
2. Pembuatan santan
Santan dibuat dengan cara kelapa dikupas don diparut dengan mesin pemarut kemudian
diperas dengan air bersih dengan perbandingan air don kelapa 2: 1. Pemisahan suntan don ampas
kelapa dilakukan dengan cara disaring menggunnkan kain atau saringan.
3. Pemisahan krim
Santan ditempatkan dalam wadah plastik atau ember plastik transparan. Penggunaan
wadah /ember plastik transparan bertujuan agar bahan santan dalam wadah akan tampak dari
luar. Dengan demikian pemisahan santan dengan krim akan mudah diamati. Santan didiamkan
selama 3 jam. Setelah 3 jam suntan akan terpisah men jadi tiga lapisan yaitu krim (kaya
minyak), lapisan tengah berupa skim (kaya protein) dan lapisan bawah berupa endapan. Bagian
yang dimanfaatkan untuk pembuatan VCO adalah krim. Krim dipisahkan dengan menggunakan
selang plastik kecil, satu ujung selang diletakkan pada lapisan krim dan u jung lain pada wadah
penampung.
BAB IVPENUTUP
Kesimpulan
1. Minyak kelapa murni tidak mengandung kolesterol, namun kaya akan senyawa asam laurat. Asam
lemak jenuh rantai sedang yang terdapat pada minyak kelapa murni dapat menciptakan
kenetralan terhadap kolesterol.
2. Bahan utama pembuatan VCO adalah buah kelapa segar yang sudah tua atau matang dengan ciri-
ciri sabut berwarna coklat dan buah belum ada yang berkecambah. Umur buah kelapa berkisar
11-12 bulan. Buah kelapa yang demikian akan menghasilkan rendemen minyak yang banyak.
Saran
Saran yang dapat diberikan pada laporan ini bagi para petani yang bergelut di bidang
kelapa agar bisa memanfaatkan kelapanya menjadi minyak kelapa murni karena penghasilan
yang akan dicapai akan melipat ganda.
http://thehacker3.blogspot.com/2012/09/tugas-laporan-kelapa-minyak-vco_12.html
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi 2 katefori utma yaitu RBD dan virgin.
Penyebabnya adalah proses pembuatan dan pemilihan buah kelapanya, yang mempengaruhi
kualitas, penampakan, rasa, bau, dan tentu saja khasiatnya.
Perbedaan proses pembuatan ini sangat mencolok dan berbeda nyata. RBD atau minyak
yang disuling, dikelantang, dan dihilangkan baunya. Virgin dapat diartikan sebagai masih murni
atau perawan.
RBD terbuat dari kopra (daging kelapa yang dijemurmatahari atau diasapi).sedangkan
VCO atau virgin coconut oil terbuat dari minyak kelapa segar. Prosesnya dilakukan dibuat
dalam suhu yang relatif rendah.
1.2 Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari laporan ini yaitu :
untuk mengetahui cara-cara pembuatan minyak VCO
untuk mengetahui VCO yang baik dan berkualitas
untuk mengetahui manfaat yang terkandung dalam minyak VCO
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Tempat pelaksanaan di Laboratorium Kimia Analis SMKN 1 Gunungputri yang
bertempat di Jln.Barokah No.06 Desa Wanaerang kec. Gunungputri Kab. Bogor, prov. Jawa
Barat. Dan waktu Pelaksanaannya yaitu tanggal 22- 23 februari 2013.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Untuk menyusun laporan ini penyusun menggunakan panduan agar laporan ini tidak
menyimpang dari tujuan penulisan laporan, adapun metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data antara lain :
Wawancara langsung dengan pembimbing agar dapat memberikan informasi tentang data-data
yang diperlukan.
Observasi atau melakukan pengamatan dan peninjauan langsung.
Kajian pustaka yaitu dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan laporan,
serta browsing di internet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian VCO (Virgin Coconut Oil)
VCO atau virgin coconut oil dibuat dari kelapa segar tanpa melalui proses
pemanasan, mengandung lauric acid atau asam laurat yang tinggi. Prosesnya dilakukan dalam
suhu yang relatif rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini diproses lebih lanjut
melalui proses fermentasi, pendinginan, tekanan mekanis atau sentrifugasi. Penambahn zat
kimiawi organis dan pelarut kimia tidak dipakai serta pemakaian suhu tinggi juga tidak
diterapkan.hasilnya berupa minyak kelapa murni yang rasanya unik. Apabila beku warnanya
putih murni dan dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening.
2.2 Manfaat Minyak VCO
Karena mengandung asam laurat yang cukup tinggi maka minyak VCO memiliki
beberapa manfaat, yang menurut hasil penelitian secara ilmiah bahwa asam laurat dalam tubuh
manusia diubah menjadi monolaurin dan yang menjadi paling kuat dalam membunuh virus,
bakteri, cedawan dan protozoa sehingga dapat menanggulangi serangan virus seperti HIV,
herpes, influenza dan berbagaibakteri pantogen termasuk listeria monocytogenes dan
helicobacter pyloryd. Dan masih banyak lagi manfaat dari vco.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
a) Alat
No Nama alat Spesifikasi Jumlah1 Baskom Plastik - 1 buah2 Saringan Santan d=20 1 buah3 Neraca Teknis - 1 buah4 Neraca Analitik - 1 buah5 Toles Plastik - 2 buah6 Sendok - 1 buah7 Beaker Glass 500 ml 1 buah8 Termometer 110 1 buah9 Glass Ukur 500 ml 1 buah
10 Glass Ukur 50 ml 1 buah11 Erlenmeyer 100 ml 2 buah12 Botol Aquades - 1 buah13 Buret 50 ml 1 buah14 Corong d=7,5 1 buah
15 Corong Plastik - 2 buah16 Selang - 1 buah17 Mixer - 1 buah18 Inkubator - 1 buah19 Water Bath - 1 buah20 Piknometer 10 ml 1 buah21 Pipet Tetes - 1 buah22 Kain Saring - 1 buah23 Klem Dan Statif - 1 buah24 Batang Pengaduk - 1 buah25 Tissue - 1 pack26 Kertas Saring - 1 buah27 Waterbath - 1 buah
28 Spatula - 1 buah
b) Bahan
No Nama bahan Rumus kimia konsentrasi Jumlah
1 kelapa parut - - 500 gram2 air hangat H2O - 500 ml3 kalium hidroksida KOH 0.1 N 250 ml4 asam oksalat C2H2O4.2H20 0.1 N 100 ml5 Aseton CH3COCH3 -6 Phenolftalein C20H14O4 2% 100 ml7 Ethanol C2H5OH 95% 100 ml8 AQUADES H2O -
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
Timbang 500 gram kelapa parut yang semantan (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda).
Tambahkan 500 mL aquadest, dan lakukan ekstrak menjadi santan
Hasil ekstraksi (santan) diamkan selama 1 jam.
Setelah 1 jam akan terbentuk dua lapisan dan pisahkan cairan santan yang kental.
Mixing selama 20 menit secara merata.
Diamkan selama 12 jam.
Saring VCO yang dihasilkan dan panaskan (murnikan) hasil VCO tersebut dengan water bath pada
suhu 60oC-70oC selama 30 menit.
3.2.2 Uji mutu VCO
1. Uji Mutu Warna
VCO Yang baik adalah VCO ynag berwarna jernih
2. Uji Mutu Bau
VCO seharusnya dan sebaiknya memiliki bau yang khas serta tidak berbau tengik
3. U ji Mutu Massa Jenis
Timbang piknometer kosong (catat)
Isi piknometer dengan air dan timbang (catat)
Bersihkan piknometer sampai kering
Kemudian isi piknomneter dengan VCO dan timbang (catat)
Hitung massa jenis dari VCO
4. Uji Mutu ALB ( Asam Lemak Bebas)
Timbang dengan teliti 3 gram sample dalam gelas Erlenmeyer 100 mL, tambahkan 50 mL ethanol
95% netral panaskan ± 5 menit.
Tambahkan 3 tetes indicator phenolphthalein (pp) dan titrasi dengan larutan KOH ± 0,1 N
Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya warna merah muda yang tetap (tidak berubah
kurang dari 15 menit).
Lakukan titrasi sebanyak 2 x
http://annisafeny.blogspot.com/2013/03/laporan-pembuatandan-analisa-vco.html