mini pro

31
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil. Kelas Ibu Hamil adalah sarana untuk belajar tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran. 2.2 SASARAN Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 36 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, diharapkan tidak terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah

Upload: destyanora

Post on 19-Feb-2016

355 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

Page 1: mini pro

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur

kehamilan antara 20 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah

peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi

dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan

sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu

hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu

Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu

Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.

Kelas Ibu Hamil adalah sarana untuk belajar tentang kesehatan bagi ibu hamil

dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,

persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos, penyakit menular dan akte

kelahiran.

2.2 SASARAN

Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 36

minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, diharapkan tidak

terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu

hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas.

Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti

berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau

materi yang lainnya.

2.3 KEUNTUNGAN

Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana.

Penyampaian materi lebih komprehensif.

Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai

topik tertentu.

Waktu pemberian materi menjadi efektif karena pola penyajian materi

terstruktur dengan baik.

Page 2: mini pro

Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat

pembahasan materi dilaksanakan.

Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.

Dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam

memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistim

pembelajaran.

2.4 HASIL YANG DIHARAPKAN

Adanya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu

hamil) dan ibu hamil dengan bidan/tenaga kesehatan tentang kehamilan,

perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,

persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos/kepercayaan/adat istiadat

setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.

Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami

tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,

perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos/

kepercayaan/ adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.

BAB III

METODE KEGIATAN

Page 3: mini pro

2.1. STRATEGI PADA PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL

Pelaksanaan kelas ibu hamil bagi Puskesmas Batu Aji merupakan kegiatan

yang diharapkan mampu menjadi program andalan bagi Puskesmas Batu Aji dalam

meningkatkan derajat kesehatan bagi ibu dan anak.

Persiapan yang dilakukan dalam pembukaan kelas ibu hamil diantaranya

sebagai berikut :

1. Melakukan identifikasi/mendaftar semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja.

Ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil dan umur

kehamilannya sehingga dapat menentukan jumlah peserta setiap kelas ibu

hamil dan berapa kelas yang akan dikembangkan dalam kurun waktu tertentu

misalnya, selama satu tahun. Pada pelaksanaan kelas ibu hamil ini ditargetkan

dapat menjaring maksimal 10 orang ibu hamil dalam satu kelas.

2. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil, misalnya

tempat di Puskesmas atau Polindes, Kantor Desa/Balai Pertemuan, Posyandu

atau di rumah salah seorang warga masyarakat. Sarana belajar menggunakan,

tikar/karpet, bantal dan lain-lain jika tersedia. Untuk pelaksanaan akan

dilakukan di salah satu posyandu di wilayah kerja puskesmas Batu Aji

3. Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas

ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaikan.

4. Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil umur kehamilan

antara 20 sampai 32 minggu.

5. Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja fasilitatornya dan nara

sumber jika diperlukan. Pada pelaksanaan kali ini dilakukan kerjasama antara

dokter internship dan pemegang Program KB dan KIA Puskesmas Batu Aji

2.2. KELOMPOK SASARAN

Peserta kelas ibu hamil merupakan ibu hamil pada umur kehamilan 20 sampai

32 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat dan kecil

kemungkinan terjadi keguguran, sehingga efektif untuk melakukan senam hamil

sebanyak 4 kali pertemuan. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10

orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga

dapat mengikuti berbagai meteri yang penting, misalnya materi tentang persiapa

persalinan atau materi yang lain nya.

Page 4: mini pro

2.3 FASILITATOR DAN NARASUMBER

Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah

mendapat pelatihan fasilitator kelas ibu hamil (atau melalui on the job training) dan

setelah itu diperbolehkan untuk melaksanakan fasilitasi kelas ibu hamil. Dalam

pelaksanaan kelas ibu hamil fasilitator dapat meminta bantuan nara sumber untuk

menyampaikan materi bidang tertentu. Nara sumber adalah tenaga kesehatan yang

mempunyai keahlian dibidang tertentu untuk mendukung kelas ibu hamil.

2.4 SARANA DAN PRASARANA

Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira-kira ukuran 4 m x 5 m,

dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup

Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada

Buku KIA

Lembar Balik kelas ibu hamil

Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil

Buku pegangan fasilitator

Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode kangguru, dll) jika ada

Tikar/karpet (matras)

Bantal, kursi(jika ada)

Buku senam hamil/CD senam hamil(jika ada)

Idealnya kelengkapan sarana dan prasarana seperti tersebut diatas, namun apabila

tidak ada ruangan khusus, dimanapun tempatnya bisa dilaksanakan sesuai

kesepakatan antara ibu hamil dan fasilitator. Sedangkan kegiatan lainnya seperti

senam hamil hanya merupakan materi tambahan bukan yang utama.

2.5. ISI KEGIATAN

Pada pelaksanaan kelas ibu hamil akan dibagi dalam empat pertemuan. Setiap

pertemuan akan membahas materi-materi yang berbeda, dan jadwal pertemuan

disesuaikan dengan kesepakatan bersama antar peserta. Setiap akhir dari pertemuan

akan dilakukan senam ibu hamil.

Kelas ibu hamil dilaksanakan dengan menggunakan prinsip Belajar Orang

Dewasa (BOD). Pada pertemuan pertama diberikan penjelasan umum mengenai ibu

hamil, serta perkenalan peserta. Adapun beberapa materi yang disampaikan dalam

Page 5: mini pro

pertemuan pertama diantaranya mengenai apa itu kehamilan, perubahan tubuh ibu

selama kehamilan, serta keluhan umum pada saat hamil dan cara mengatasinya, apa

saja yang perlu dilakukan ibu hamil, pengaturan gizi pada ibu hamil termasuk

pemberian tablet penambah darah untuk penanggulangan penyakit anemia, selain itu

juga pada pertemuan ini juga membahas mengenai perawatan kehamilan, kesiapan

psikologis menghadapi kehamilan, hubungan suami istri selama kehamilan, obat yang

boleh dan yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda-tanda bahaya

kehamilan, serta perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi.

Pada pertemuan kedua diberikan penjelasan mengenai persalinan, tanda-tanda

persalinan, tanda bahaya pada persalinan, proses persalinan, serta inisiasi menyusui

dini, kemudian diberikan juga materi mengenai perawatan nifas, bagaimana agar ibu

dapat memberikan ASI eksklusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-

tanda bahaya dan penyakit ibu nifas, serta KB pasca persalinan.

Pada pertemuan ketiga diberikan penjelasan mengenai perawatan bayi, mitos-

mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak, informasi dasar mengenai

pencegahan penyakit menular yaitu demam berdarah.

Pada pertemuan keempat diberikan penjelasan mengenai infeksi menular

seksual, pencegahan dan pengobatan malaria, kegiatan fisik yang boleh dilakukan

pada ibu hamil, serta informasi tentang akte lahir

2.6. METODE DAN MEDIA PENYULUHAN

Penyuluhan dilakukan dengan metode dua arah seputar materi-materi di atas,

yang diikuti dengan pelatihan senam ibu hamil pada akhir setiap sesi. Media

penyuluhan yang digunakan berupa flipchart.

2.5. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Kelas 1

Tempat : Posyandu Taman Lestari, Kelurahan Kibing, Kecamatan Batu Aji

Waktu : Untuk pertemuan pertama diadakan tanggal 11 Agustus 2014 mulai pukul

09.00-11.00 WIB.

Untuk pertemuan kedua diadakan tanggal 18 Agustus 2014 mulai pukul

09.00-11.00 WIB

Untuk pertemuan ketiga diadakan tanggal 25 Agustus 2014 mulai pukul

9.00- 11.30 WIB

Page 6: mini pro

Untuk pertemuan keempat diadakan tanggal 1 September 2014 mulai

pukul 9.00.00-11.30 WIB

Kelas 2

Tempat : Posyandu Wijaya Kusuma, Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu

Aji

Waktu : Untuk pertemuan pertama diadakan tanggal 7 Agustus 2014 mulai pukul

09.00-11.00 WIB

Untuk pertemuan kedua diadakan tanggal 14 Agustus 2014 mulai pukul

09.00-11.30 WIB

Untuk pertemuan ketiga diadakan tanggal 21 September 2014 mulai

pukul 9.30.00-12.00 WIB

Untuk pertemuan keempat diadakan tanggal 28 September 2014 mulai

pukul 9.00.00-11.00 WIB

Kelas 3

Tempat : Posyandu Bunga Teratai Pluto, Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan

Batu Aji

Waktu : Untuk pertemuan pertama diadakan tanggal 9 Agustus 2014 mulai pukul

09.00-11.00 WIB

Untuk pertemuan kedua diadakan tanggal 16 Agustus 2014 mulai pukul

09.00-11.30 WIB

Untuk pertemuan ketiga diadakan tanggal 23 Agustus 2014 mulai pukul

9.00.00-11.30 WIB

Untuk pertemuan keempat diadakan tanggal 30 Agustus 2014 mulai

pukul 9.00.00-11.30 WIB

Kelas 4

Tempat : Posyandu Pasir Putih, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji

Waktu : Untuk pertemuan pertama diadakan tanggal 8 Agustus 2014 mulai pukul

09.00-11.00 WIB

Page 7: mini pro

Untuk pertemuan kedua diadakan tanggal 15 Agustus 2014 mulai pukul

09.00-11.30 WIB

Untuk pertemuan ketiga diadakan tanggal 22 Agustus 2014 mulai pukul

9.00.00-11.30 WIB

Untuk pertemuan keempat diadakan tanggal 29 Agustus 2014 mulai

pukul 9.00.00-11.30 WIB

2.6. RENCANA EVALUASI

Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak pelaksanaan kelas ibu

hamil berdasarkan indikator. Hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan

pembelajaran untuk perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil berikutnya.

Rencana evaluasi kegiatan dilakukan berdasarkan indikator keberhasilan berikut ini:

1. Input :

a. Man : Dokter internship, serta bidan pada Puskesmas Batu AJi yang sudah

menguasai materi yang akan diberikan dalam kelas ibu hamil.

b. Minute : Acara berlangsung dan berakhir tepat pada waktunya.

c. Market : Dapat menjaring peserta dengan jumlah minimal 7 orang dan

maksimal 10 orang.

d. Material : Persiapan yang dilakukan dan selesai ±30 menit sebelum acara

dimulai.

e. Money : Dana yang dikeluarkan untuk pelaksanaan penyuluhan maksimal

Rp 150.000,00

f. Method : Tersedianya flipchart sebagai metode penyuluhan

2. Proses :

a. Kehadiran peserta

Indikator: peserta yang hadir sesuai dengan yang sudah didata sebelumnya

untuk mengikuti penyuluhan (kehadiran 100%)

Page 8: mini pro

b. Antusiasme dalam kegiatan

Indikator: keaktifan dalam bertanya, serta berdiskusi, atensi dalam

mendengarkan ceramah/penyuluhan.

3. Output :

Peningkatan pengetahuan peserta mengenai materi yang diberikan dibuktikan

dengan peningkatan nilai post test apabila dibandingkan dengan pre test.

BAB 4

HASIL KEGIATAN

4.1. Profil Komunitas Umum

Page 9: mini pro

Secara umum, masyarakat dengan jumlah 107.975 jiwa terdapat dalam

wilayah kerja Batu Aji, yang tersebar dalam 4 kelurahan. 43.943 jiwa dari kelurahan

Buliang, 16.356 jiwa dari kelurahan Bukit Tempayan, 27.880 jiwa dari kelurahan

Kibing, 19.796 dari kelurahan Tanjung Uncang. (Data tahun 2010)

4.2. Data Geografis

Puskesmas Batu Aji berdiri di daerah Kelurahan Buliang, berjarak + 200 M

dari jalan Raya RKT – Aviari, terletak di wilayah kerja Batu Aji yang luas

wilayahnya 61.936 km2.

Tabel 1.1. Luas Wilayah Kelurahan Dirinci Per Kelurahan di Kecamatan Batu Aji

NO KELURAHAN LUAS WILAYAH(Km2)

(1) (2) (3)

1234

Bukit TempayanBuliangKibingTanjung Uncang

1,7382,78914,53542,87

J u m l a h 61,936

Wilayah Kecamatan Batu Aji terletak pada posisi sebelah Barat dari Wilayah

Pulau Batam. Dan bersebelahan dengan wilayah Kecamatan hasil Pemekaran yaitu :

Kecamatan Sagulung atau berada pada posisi :

60o02 Lintang Utara

10o30 Bujur Timur

Kecamatan Batu Aji Berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kecamatan Sekupang.

Sebelah Selatan : Kecamatan Sagulung, Kecamatan Bulang.

Sebelah Barat : Kecamatan Belakang Padang.

Sebelah Timur : Kecamatan Sei Beduk.

4.3. Data Demografik

Distribusi Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Batu Aji pada tahun 2010

berjumlah 107.975 jiwa

Page 10: mini pro

Gambar 1.1Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur di Kecamatan Batu Aji Kota Batam tahun 2010

< 1 1 - 4 5 - 9 10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 64

65 - 69

70 - 74

>75 -

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

460

10,005

12,154

6,127

4,058

13,238

20,658

18,368

11,729

6,177

2,491 1,193 668 352 174 63 60

Sumber : Dinas Kependudukan & Capil Kota Batam

Jumlah penduduk Kecamatan Batui Aji Kota Batam tahun 2010 adalah 107.975 jiwa dengan kelompok umur terbanyak yaitu usia 25 – 29 tahun

4.4. Sumber Daya Kesehatan Puskesmas Batu Aji

Tabel 1.2Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Batu Aji Tahun 2010

No Jenis Ketenagaan Jumlah1 Dokter Umum 42 Dokter gigi 13 Perawat Gigi 14 Bidan 85 Perawat 76 Ahli Gizi 17 Ahli Sanitasi 18 Asisten apoteker 19 Analis Laboratorium 1Jumlah 29

4.5. Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Batu Aji

Page 11: mini pro

Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila terpenuhi sumber

daya tenaga, sarana pembiayaan kesehatan dapat terpenuhi dengan seimbang sesuai

dengan kebutuhan.

Tabel 1.3. Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Aji

Tahun 2010

No. Nama Tempat Pelayanan Jumlah

1. Puskesmas Induk 1

2. Posyandu 30

3. Puskesmas Pembantu 4

4. Puskesmas Keliling 1

4.6. Program Kesehatan Puskesmas Batu Aji

Puskesmas bertanggung jawab untuk menyelenggarakan upaya kesehatan

perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem

kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan

tersebut adalah:

Program Kesehatan Wajib

1) Promosi Kesehatan

2) Kesehatan Lingkungan

3) Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Bencana

4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5) Upaya pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

6) Upaya Pengobatan Dasar

4.7. Data Kesehatan Masyarakat Primer

Tabel 1.4. Perilaku Kesehatan Masyarakat Sebelum diadakan Program Senam

Ibu Hamil

Page 12: mini pro

No INDIKATOR SASARAN TAHUN 2013

KUMULATIF % (capaian)

1 Kunjungan Bumil K4 5286 3900 73.782 Komplikasi

Kebidanan yang ditangani

1057 619 58.55

3 Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

5045 2632 66.34

4 Pelayanan Nifas 5045 2632 52.17

Berdasarkan laporan standar pelayanan minimal Puskesmas Batu Aji tahun 2013 di

dapatkan kunjungan ibu hamil K4, komplikasi kebidanan yang ditangani, pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, dan

pelayanan nifas belum memenuhi capaian yang di tetapkan.

Masalah-masalah yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik yang

berkaitan dengan sang ibu itu sendiri maupun lingkungan luar. Tingkat pengetahuan

dan pemahaman sang ibu tentang kehamilan sangatlah penting, begitu pula dengan

kematangan emosi sang ibu. Sedangkan faktor eksternal yang memainkan peran

penting adalah kemampuan ekonomi, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan dukungan

keluarga sekitar.

BAB V

Page 13: mini pro

DISKUSI HASIL KEGIATAN

5.1. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Kegiatan kelas ibu hamil dilaksanakan dalam empat kelas yang setiap pertemuannya

ada empat kali pertemuan, dengan tempat dan waktu sebagai berikut:

Kelas pertama bertempat di Posyandu Wijaya Kusuma, kelurahan Tanjung

Uncang

Pertemuan pertama diadakan tanggal 7 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.00 WIB

Pertemuan kedua diadakan tanggal 14 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.00 WIB.

Pertemuan ketiga diadakan tanggal 21 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.00 WIB

Pertemuan keempat diadakan tanggal 28 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.30 WIB

Kelas kedua bertempat di Posyandu Pluto, kelurahan Tanjung Uncang

Pertemuan pertama diadakan tanggal 9 Agustus 2014 mulai pukul

09.00.00-11.00 WIB

Pertemuan kedua diadakan tanggal 16 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.00 WIB.

Pertemuan ketiga diadakan tanggal 23 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.00 WIB.

Pertemuan keempat diadakan tanggal 30 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.30 WIB.

Kelas ketiga bertempat di Puskesmas Batu Aji

Pertemuan pertama diadakan tanggal 11 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.00 WIB.

Pertemuan kedua diadakan tanggal 18 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.00 WIB.

Page 14: mini pro

Pertemuan ketiga diadakan tanggal 25 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.00 WIB.

Pertemuan keempat diadakan tanggal 1 September 2014 mulai pukul 09.00-

11.30 WIB.

Kelas keempat bertempat di Posyandu Pasir Putih, kelurahan Buliang

Pertemuan pertama diadakan tanggal 8 Agustus 2014 mulai pukul

09.00.00-11.00 WIB

Pertemuan kedua diadakan tanggal 15 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.00 WIB.

Pertemuan ketiga diadakan tanggal 22 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.00 WIB.

Pertemuan keempat diadakan tanggal 29 Agustus 2014 mulai pukul 09.00-

11.30 WIB.

5.2. PESERTA KEGIATAN

Peserta dari kelas ibu hamil pada kelas pertama sejumlah 8 orang yang berasal

dari wilayah posyandu Wijaya Kusuma, kelurahan TanjungUncang. Peserta kelas ibu

hamil kelas kedua sejumlah 9 orang yang berasal dari wilayah Posyandu Pluto,

kelurahan Tanjung Uncang. Peserta kelas ibu hamil kelas ketiga sejumlah 8 orang

yang berasal dari wilayah Posyandu Taman Lestari A, kelurahan Kibing. Peserta kelas

ibu hamil kelas keempat berjumlah 4 orang yang berasal dari wilayah Posyandu Pasir

Putih, kelurahan Kibing. Semua kelas berada pada wilayah kerja kecamatan Batu Aji.

5.3. PELAKSANA KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan dengan kerjasama antara dokter internship yang

bertugas di Puskesmas Batu Aji, dengan ibu bidan Nova serta ibu bidan Rima Dewi

selaku ibu bidan di Puskesmas Batu Aji di mana keduanya telah mendapat pelatihan

dari Dinas Kesehatan setempat sebelumnya serta izin dari dr Harri Fajri selaku kepala

Puskesmas Batu Aji.

5.4. PROSES KEGIATAN

Page 15: mini pro

Setelah persiapan dilakukan, dan didapat sejumlah peserta sesuai dengan

target yang sudah ditetapkan akhirnya dilaksanakanlah kegiatan kelas ibu hamil di

Posyandu Wijaya Kusuma, kelurahan Tanjung Uncang. Kelas ibu hamil pada periode

pertama ini diikuti oleh 9 orang peserta yang berasal dari wilayah Tanjung Uncang.

Page 16: mini pro

Pertemuan pertama diadakan pada tanggal 7 Agustus 2014 mulai pukul 09.00

WIB. Diawali dengan salam pembukaan serta perkenalan, absensi, dan dilanjutkan

dengan pre test mengenai materi awal yang akan diberikan. Setelah mengumpulkan

pretest, dan membahas secara sekilas satu persatu, lalu kami memberikan penyuluhan.

Penyuluhan dilakukan dari kami sebagai dokter intenship dengan menggunakan

flipchart yang kami buat dengan panduan dari Departemen Kesehatan. Adapun

materi yang disampaikan dalam pertemuan pertama diantaranya mengenai apa itu

kehamilan, perubahan tubuh ibu selama kehamilan, serta keluhan umum pada saat

hamil dan cara mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil, pengaturan

gizi pada ibu hamil termasuk pemberian tablet penambah darah untuk

penanggulangan penyakit anemia. Selain itu juga pada pertemuan ini juga membahas

mengenai perawatan kehamilan, kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,

hubungan suami istri selama kehamilan, obat yang boleh dan yang tidak boleh

dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan, serta perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi.

Page 17: mini pro

Kegiatan ini dirasa sangat menarik, membantu mereka untuk lebih mengerti

tentang kehamilan, dan mempersiapkan kelahiran. Kegiatan ini sangat disambut baik

oleh ibu-ibu peserta. Antusiasme mereka tergambar dengan munculnya beberapa

pertanyaan yang diajukan kepada kami khususnya masalah keluhan-keluhan awal

pada saat kehamilan, keluhan, atau kesulitan yang dialami pada masa kehamilan ini

dapat ditanyakan langsung dan menemukan solusinya. Setelah pemberian materi,

kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan post test untuk mengevaluasi keberhasilan

pelaksanaan penyuluhan pada kelas ibu hamil ini. Setelah membahas soal-soal post

tes, dilaksanakanlah senam ibu hamil selama lebih kurang 20 menit. Senam ini

bertujuan dapat membuat ibu menjadi nyaman dengan kehamilannya; mengurangi

bengkak pada kaki, mengurangi rasa pegal pada pinggang dan pinggul, menempatkan

posisi bayi pada panggul dan memperbaiki posisi bayi yang sungsang, serta latihan

bernapas saat terjadi kontraksi pada proses persalinan sehingga dapat memperlancar

proses persalinannya.

Pertemuan kedua diadakan pada tanggal 14 Agustus 2014 mulai pukul 09.00

WIB. Seperti halnya pada pertemuan pertama, kegiatan diawali dengan absensi serta

pelaksanaan kegiatan pre test terlebih dahulu mengenai materi yang akan diberikan.

Persiapan tempat beserta sarana presentasi juga telah kami lakukan sekitar 15 menit

sebelum kegiatan dimulai untuk menunjang keberhasilan jalannya acara. Pada

pertemuan kedua materi yang diberikan sedikit lebih padat sehingga memerlukan

waktu yang agak lama, namun tidak mengurangi antusiasme dari peserta dalam

mengikuti jalannya kegiatan. Adapun materi yang diberikan pada pertemuan kali ini

diantaranya mengenai persalinan; tanda-tanda persalinan, tanda bahaya pada

persalinan, proses persalinan, serta inisiasi menyusui dini. Kemudian diberikan juga

materi mengenai perawatan nifas, bagaimana agar ibu dapat memberikan ASI

eksklusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan penyakit

ibu nifas, serta KB pasca persalinan. Materi tersebut nampaknya juga sangat menarik

bagi ibu-ibu peserta kegiatan, karena pada awalnya dari apa yang mereka tahu dan

dengar bahwa melahirkan itu sakit, berat, dan sangat melelahkan, kemudian di sini

kami berupaya memberikan penjelasan untuk mengurangi rasa cemas, dan ketakutan

mereka. Setelah sesi pemberian materi berlangsung cukup lama, untuk sedikit

relaksasi kami berikan kesempatan 10 menit untuk beristirahat sambil menikmati

snack dan minum sambil berdiskusi dan tanya jawab. Setelah itu dilakukan post test

dan senam ibu hamil.

Page 18: mini pro

Pada pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2014

mulai pukul 09.00 WIB. Seperti pada dua pertemuan sebelumnya, diawali dengan

kegiatan absensi serta pre test terlebih dahulu mengenai materi yang akan diberikan.

Lalu diberikan materi penyuluhan tentang tanda bayi lahir sehat dan tanda bahaya

bayi baru lahir, perawatan bayi baru lahir, pentingnya memantau tumbuh kembang

bayi, proses perkembangan bayi sesuai umurnya, dan imunisasi, serta meluruskan

padangan ibu-ibu tentang mitos-mitos yang selama ini mereka dapat tentang

kehamilan. Dan tidak lupa pada akhir sesi ini diadakan post test serta senam ibu

hamil.

Pada pertemuan yang keempat yang dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus

2014 mulai pukul 09.00 WIB, diawali dengan absensi dan pretest. Lalu kami

memberikan materi terakhir tentang beberapa penyakit menular seksual yang sering

ditemui seperti sifilis, gonore, kondiloma, pengetahuan dasar tentang HIV/AIDS, serta

pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil, juga aktifitas fisik yang tidak boleh

dilakukan oleh ibu hamil. Awalnya saat diberikan penjelasan mengenai hal tersebut ibu-

ibu banyak yang kaget, takut jika mendapati suami atau pasangannya atau bahkan mereka

sendiri mengalami penyakit seperti itu, namun dari kami sebagai pemberi materi kembali

menegaskan bahwa sebisa mungkin harus dilakukan pencegahan terutama dari perilaku

seksual yang aman dan baik dari masing-masing pasangan, dan edukasi kepada mereka

seandainya menemukan kasus-kasus seperti itu di lapangan misalnya saudara, atau

kerabat hendaknya jangan malu-malu untuk memeriksakan ke pelayanan kesehatan yang

terdekat agar mendapat penanganan lebih awal dan memberikan respons pengobatan yang

lebih baik. Kami juga memberikan informasi singkat tentang akte kelahiran; pentingnya

membuat akte lahir dan mengapa wajib memilliki akte lahir. Meskipun kelihatannya

sepele namun terkadang beberapa keluarga melupakan pembuatan akta kelahirannya

bahkan sampai terkena denda karena keterlambatan dalam pembuatannya, maka hal ini

juga menjadi perhatian kami dengan harapan segera setelah kelas pertemuan ini berakhir

ibu hamil akan menjadi siap menghadapi proses kehamilannya. Tidak lupa pada akhir sesi

ini diadakan post test yang keempat sebagai evaluasi yang terakhir serta senam ibu hamil.

Pada akhir pertemuan ini kami juga memberikan kenang-kenangan berupa hadiah

bantal bayi untuk ibu hamil yang mendapatkan nilai rata2 tertinggi pada pretest post test

selama 4 kali pertemuan ini, serta perlak bagi ibu- ibu lainnya juga sertifikat tanda telah

mengikuti program senam ibu hamil.

Page 19: mini pro

Demikian pula kegiatan yang sama dilakukan pada 3 tempat lainnya yaitu di

fasum Posyandu Pluto, yang dihadiri oleh 9 peserta yang amat antusias mengikuti

kegiatan, serta pada Puskesmas Batu Aji yang diikuti oleh 8 ibu hamil, dan pada fasum

posyandu Pasir Putih yang diikuti oleh 4 peserta yang tidak kalah antusias. Kegiatan

selalu dimulai dengan absensi, pretest, pemberian materi dengan flipchart, tanya jawab,

dan post test lalu diakhiri dengan senam ibu hamil. Kegiatan berlangsung kurang lebih 2

jam dan dilakukan setiap minggu.

5.5 EVALUASI PERSIAPAN

Dari perencanaan kegiatan, terutama mengenai sarana penyuluhan yang

digunakan semua sudah tersedia dengan lengkap seperti flipchart, buku pegangan

fasilitator, dan buku KIA. Kami juga menyiapkan buku tulis dan pen untuk catatan

bagi peserta pada waktu diberikan penyuluhan. Jadi dari evaluasi persiapan semua

bahan untuk pelaksanaan kelas ibu hamil sudah disiapkan dengan baik.

5.6 EVALUASI PROSES

Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan kelas ibu hamil pada Posyandu

Wijaya Kusuma sudah yaitu 9 orang. Perhatian dan respon peserta penyuluhan secara

umum juga sangat baik dimana hal ini dapat dilihat dari komunikasi timbal balik yang

terjadi antara peserta dengan penyuluh selama pemberian materi. Dari hasil

pengamatan Seluruh peserta (100%) memperhatikan secara antusias dari materi yang

diberikan. Pada setiap kelas pertemuan yang diadakan juga dapat dilihat ada

pertanyaan yang diajukan oeh salah satu peserta. Pada pertemuan pertama dan kedua

terdapat masing-masing tiga ibu hamil yang mengajukan pertanyaan (37,5%), dan

pada pertemuan ke-3 dan 4 pada pelaksanaan kelas ibu hamil ini juga terdapat 2 orang

peserta yang bertanya (25%). Jadi secara umum pada proses ini kami mengevaluasi

adanya suatu komunikasi dua arah dari kami sebagai penyuluh dan peserta sendiri.

Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan kelas ibu hamil pada Posyandu Pluto

sudah sesuai dengan target yaitu 9 orang. Perhatian dan respon peserta penyuluhan

secara umum juga sangat baik. Dari hasil pengamatan Seluruh peserta (100%)

memperhatikan secara antusias dari materi yang diberikan. Pada pertemuan pertama

dan kedua terdapat masing-masing lima ibu hamil yang mengajukan pertanyaan

(55.5%), pada pertemuan ke-3 terdapat empat ibu yang bertanya (44.44%) dan pada

Page 20: mini pro

pertemuan ke-4 terdapat tiga ibu yang bertanya (33.33%). Jadi secara umum pada

proses ini kami mengevaluasi adanya suatu komunikasi dua arah yang sangat baik

dari kami sebagai penyuluh dan peserta.

Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan kelas ibu hamil pada Posyandu

Taman Lestari A yang diadakan di Pusksma Batu Aji ada 8 orang. Perhatian dan

respon peserta penyuluhan secara umum juga sangat baik. Dari hasil pengamatan

Seluruh peserta (100%) memperhatikan secara antusias dari materi yang diberikan.

Pada pertemuan pertama terdapat masing-masing empat ibu hamil yang mengajukan

pertanyaan (50%), pada pertemuan kedua terdapat dua ibu yang bertanya (25%) dan

pada pertemuan ketiga dan keempat terdapat tiga ibu yang bertanya (37.5%). Jadi

secara umum pada proses ini kami mengevaluasi adanya suatu komunikasi dua arah

yang sangat baik dari kami sebagai penyuluh dan peserta.

Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan kelas ibu hamil pada Posyandu Pasir

Putih yang diadakan di fasum posyandu tersebut ada 4 orang. Perhatian dan respon

peserta penyuluhan secara umum baik. Dari hasil pengamatan Seluruh peserta (100%)

memperhatikan secara antusias dari materi yang diberikan. Pada pertemuan pertama

terdapat tiga ibu hamil yang mengajukan pertanyaan (75%), pada pertemuan kedua

terdapat dua ibu yang bertanya (50%) dan pada pertemuan ketiga dan keempat

terdapat tiga ibu yang bertanya (75%). Jadi secara umum pada proses ini kami

mengevaluasi adanya suatu komunikasi dua arah yang baik dari kami sebagai

penyuluh dan peserta.

5.7 EVALUASI HASIL

Evaluasi hasil penyuluhan dilakukan berdasarkan hasil pre-test dan post-test

masing-masing peserta, dimana penilaian yang diberikan berdasarkan buku pedoman

pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Presentase jawaban yang benar untuk setiap soal pre-

test dibandingkan dengan jawaban benar pada post-test. Setiap jawaban dari peserta

kemudian dicocokkan sesuai dengan kunci jawaban yang telah tersedia. Selanjutnya

dapat diamati dan disimpulkan, apakah terdapat peningkatan nilai post-test dibanding

dengan pre-test.

Pada kelas di Wijaya Kusuma, pada pertemuan pertama, dari 9 orang ibu

hamil semuanya (100%) mengalami peningkatan nilai dan semuanya di atas nilai 70.

7 orang peserta yang tetap mempertahankan nilainya sempurna yaitu nilai 100 dari

Page 21: mini pro

nilai pretestnya (77.77%), dan semuanya (100%) mendapat nilai sempurna pada post-

test. Kemudian pada pertemuan kedua didapatkan hasil semua peserta mengalami

kenaikan nilai dari nilai pretestnya (100%), dan 3 orang (33.33%) pada penilaian

post-test mendapat nilai sempurna 100. Pada pertemuan ketiga 5 peserta (55.55%)

mengalami peningkatan nilai pada post-test dan terdapat 3 orang (33.33%) yang

mendapat nilai sempurna. Semua peserta (100%) memiliki nilai diatas 70. Pada

pertemuan keempat didapatkan 4 ibu (44.44%) yang mengalami peningkatan nilai dan

semuanya (100%) memiliki nilai diatas 70. .

Pada kelas di Posyandu Pluto, pada pertemuan pertama, dari 9 peserta ibu

hamil semuanya (100%) mengalami peningkatan nilai dan semuanya (100%) diatas

70, terdapat 5 orang (55.55%) yang mendapat hasil sempurna pada post test. Pada

pertemuan kedua didapatkan 7 orang (77.77%) yang mengalami peningkatan nilai.

Kemudian pada pertemuan ketiga 6 orang (66.66%) mengalami pningkatan nilai dan

semuanya (100%) mendapatkan nilai diatas 70. Pada pertemuan keempat terdapat tiga

peserta (33.33%) yang mengalami peningkatan nilai dan terdapat 4 peserta (44.44%)

yang mendapat hasil sempurna pada post-test nya.

Pada kelas di Puskesmas Batu Aji yang pesertanya berasal dari Posyandu

Taman Lestari A, pada pertemuan pertama, dari 4 peserta ibu hamil, 3 peserta (75%)

mengalami peningkatan nilai dan semuanya (100%) berada diatas 70. Pada pertemuan

kedua, dari 8 peserta didapatkan 7 orang (87.50%) yang mengalami peningkatan nilai.

Kemudian pada pertemuan ketiga 6 orang (75%) mengalami peningkatan nilai dan

semuanya (100%) mendapatkan nilai diatas 70. Pada pertemuan keempat terdapat satu

peserta (12.5%) yang mengalami peningkatan nilai dan semua peserta (100%)

mendapatkan nilai lebih dari 70.

Pada kelas di Posyandu Pasir Putih, pada pertemuan pertama, dari 4 peserta

ibu hamil semuanya (100%) mengalami peningkatan nilai dan semuanya (100%)

diatas 70, terdapat 1 orang (25%) yang mendapat hasil sempurna pada post test. Pada

pertemuan kedua didapatkan 3 orang (75%) mengalami peningkatan nilai. Kemudian

pada pertemuan ketiga 3 orang (75%) mengalami pningkatan nilai dan semuanya

(100%) mendapatkan nilai diatas 70. Pada pertemuan keempat terdapat dua peserta

(50%) yang mengalami peningkatan nilai dan terdapat 2 peserta (50%) yang

mendapat hasil sempurna pada post-test nya

5.8 HAMBATAN

Page 22: mini pro

Secara umum cukup banyak hambatan. Ada lokasi yang kurang memadai

untuk diadakannya senam ibu hamil, dan komunikasi yang kurang antara kader

dengan peserta sehingga pada awalnya kegiatan ini sedikit mengalamai hambatan dan

agak kacau, tapi akhirnya bisa ditemukan solusi dan berjalan dengan baik akhirnya.

5.9 MANFAAT

Manfaat yang didapatkan dengan adanya pelaksanaan kelas ibu hamil ini tentu

saja sangat besar, baik bagi pelaksana kegiatan (pemberi materi yaitu dari ibu bidan

dan dari dokter internship) maupun bagi peserta. Bagi penyuluh, kegiatan ini tentunya

melatih kemampuan untuk berinteraksi dengan masyarakat desa dalam konteks medis,

meningkatkan pengetahuan mengenai ibu hamil. Sedangkan manfaat yang didapat

oleh peserta penyuluhan adalah peningkatan pemahaman mengenai mengenai tanda

normal dan abnormal pada kehamilan, tanda-tanda bayi lahir sehat dan tanda bayi

sakit, perkembangan bayi/anak, mitos selama kehamilan, infeksi menular seksual,

serta gerakan latihan senam ibu hamil, latihan pernafasan dan mengejan yang benar

yang dapat dipraktekkan sendiri di rumah sehingga proses persalinan nantinya dapat

berjalan lancar dan lebih tenang.