mikrotik dns dan web server

84
KONFIGURASI MIKROTIK, ACCESS POINT, DNS, WEB SERVER DAN CMS JOOMLA ISP Access Point / Switch Router Mikrotik Server DNS dan WEB Client Oleh : I WAYAN SUWITNA, A.Md. TAHUN 2014

Upload: dana2248

Post on 26-Dec-2015

98 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mikrotik DNS Dan Web Server

KONFIGURASI MIKROTIK, ACCESS POINT,

DNS, WEB SERVER DAN CMS JOOMLA

ISP

Access Point / Switch

Router Mikrotik

Server DNS dan WEB

Client

Oleh :

I WAYAN SUWITNA, A.Md.

TAHUN 2014

Page 2: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 2

DAFTAR ISI

Cover ............................................................................... 1

Daftar Isi ........................................................................... 2

BAB I SPESIFIKASI KOMPUTER .......................................... 3

BAB II PERENCANAAN SERVER ........................................ 4

BAB IIIKONFIGURASI ROUTER DI MIKROTIK ...................... 7

BAB IVMERUBAH IP LAN ROUTER MIKROTIK .................... 17

BAB V BLOCKING SITE ...................................................... 22

BAB VILIMIT BANDWITH DENGAN DYNAMIC QUEUE DARI

LOGIN HOTSPOT .................................................... 26

BAB VII KONFIGURASI ACCESS POINT............................. 43

BAB VIII KONFIGURASI DNS LINUX UBUNTU SERVER ....... 54

BAB IX KONFIGURASI WEB DAN CMS JOMLA LINUX

UBUNTU SERVER ..................................................... 63

Page 3: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 3

BAB I

SPESIFIKASI KOMPUTER

Contoh spesifikasi komputer

1. Processor Intel Core2 Duo E7500 2,93 Ghz LGA 775

2. Mainboard Gigabyte G41MT-S2 DDR3 LGA 775

3. RAM DDR3 2 GB Visipro PC 1333

4. Hard Drive SATA Seagate 500GB 7200rpm

5. DVD RW LG 16x SATA

6. Cassing Powerlogic 380 Watt

Page 4: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 4

BAB II

PERENCANAAN SERVER

1. Desain Jaringan

ISP

Access Point / Switch

Router Mikrotik

Server DNS dan WEB

Client

2. Konfigurasi WAN

a. IP Internet : 10.10.10.100/24

b. IP LAN : 192.168.50.1/24

c. Block Site : www.youtube.com

www.facebook.com

d. Gateway : 10.10.10.1

e. DNS Server : 10.10.10.99, 8.8.8.8

3. Konfigurasi Router Mikrotik

a. Sistem Operasi : OS Linux Mikrotik

b. NAT : Yes

c. Limit Bandwith 1 : 256 KBps

Page 5: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 5

d. Limit Bandwith 2 : 512 KBps

e. IP Hotspot : 192.168.50.1/24

f. Hotspot DNS : wifi.sekolah.sch.id

g. Hotspot User : 25 User

h. DHCP Server : Yes

i. DHCP Pool : 192.168.50.100-192.168.50.200

j. DHCP DNS : 192.168.50.2

10.10.10.99

8.8.8.8

4. Konfigurasi Access Point

a. IP Address : 192.168.50.3/24

b. SSID : KelompokX_AP

c. Security : WPA2-PSK

d. Passphrase : sekolah123

e. DHCP : No

5. Konfigurasi Client

a. IP Address : DHCP Server Mikrotik

b. Gateway : 192.168.50.1

c. DNS : 192.168.50.2

10.10.10.99

8.8.8.8

Page 6: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 6

6. Konfigurasi Server

a. Sistem Operasi : SO Linux Ubuntu Server

b. DNS Server : sekolah.sch.id

c. Sub Domain : www.sekolah.sch.id

tkj.sekolah.sch.id

osis.sekolah.sch.id

d. WEB Server : Apache, PHP5 dan Mysql

e. CMS : Joomla

Page 7: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 7

BAB III

KONFIGURASI ROUTER DI MIKROTIK

1. Hidupkan Router Mikrotik kemudian pasang kabel

dari port ke-2 dari mikrotik menuju komputer client

sehingga lampu indikator Mikrotik dan Lan Card

Client menyala.

2. Konfigurasi DHCP Client pada PC/Komputer Client

3. Lihat IP Address yang diberikan oleh Router

Mikrotik menggunakan DHCP. Mungkin ada

Page 8: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 8

beberapa konfigurasi yang berbeda pada IP

Addressnya.

4. Buka aplikasi Command Prompt (CMD) pada

client kemudian ketikkan ping 192.168.88.1

Page 9: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 9

5. Masuk ke Router Mikrotik menggunakan

telnet(berbasis text), winbox (Berbasis GUI) dan

Web (Berbasis GUI). Pada Modul ini yang

digunakan adalah berbasis Text. Aplikasi yang

digunakan Command Prompt/Putty. Cara Masuk

ke Router Mikrotik :

a. Menggunakan Command Prompt

- Buka Command Prompt kemudian ketik

telnet dilanjutkan dengan IP Mikrotik

misalnya telnet 192.168.88.1 lalu enter

- Untuk username yang default gunakan

admin dan tanpa password

- Tampilan jika kita sudah masuk ke Router

Mikrotik

Page 10: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 10

b. Menggunakan Putty

- Buka Aplikasi Putty yang sudah

diinstall/menggunakan portable

- Isikan Hostname / IP Address : 192.168.88.1

dan Pilih Conection Type : Telnet/SSH

Kemudian Open

Page 11: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 11

- Masukkan user name : admin dan tanpa

password

- Tampilan sudah masuk ke Router Mikrotik

6. Sebelum melakukan konfigurasi IP Address lihat

nama setiap port yang ada pada Router Mikrotik

menggunakan perintah : interface print

Catatan :

Angka 0 – 4 menyatakan nomor urut port

Terdapat beberapa status untuk setiap interface

yaitu : D (Dinamis), X (Tidak Aktif), R (Aktif), S

(Slave) .Nama setiap interface penting untuk

Page 12: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 12

diingat karena akan menggunakan nama

interface saat melakukan beberapa konfigurasi.

7. Sebelum kita melakukan konfigurasi IP terhadap

setiap Port yang ada lebih baik kita lihat

konfigurasi IP yang sudah ada menggunakan

perintah : ip address print

8. Mengisi IP Pada Port 1 (ether1-gateway) :

10.10.10.100 (sesuai dengan perencanaan yang

dibuat) dengan perintah : ip address add

Kemudian isi address sesuai dengan yang

direncanakan : 10.10.10.100

Interface yang mengarah ke WAN : ether1-

gateway

Page 13: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 13

9. Pasang kabel dari ISP menuju Port 1 pada Router

Mikrotik. Lihat indikator Lampu Di Router Mikrotik

10. Lakukan pengujian ke titik Gateway untuk

memastikan apakah sudah terkonfigurasi dengan

benar dan memastikan ISP aktif dengan perintah :

ping 10.10.10.1

11. Merubah DNS Server Mikrotik agar bisa menguji

koneksi internet dari Router Mikrotik, sebelum

dirubah lihat dulu konfigurasi dnsnya dengan

perintah :

ip dns print

12. Ketikkan perintah di bawah ini untuk merubah

DNS-nya

ip dns set server=10.10.10.99,8.8.8.8,

Page 14: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 14

13. Sebelum kita melakukan pengujian kita harus

melakukan seting Route/Gateway terlebih dahulu.

Sebelum menambahkan Gateway kita lihat dulu

konfigurasi yang sudah ada menggunakan :

ip route print

14. Selanjutnya kita tambahkan satu gateway

dengan tujuan global dan gateway 10.10.10.1

perintahnya :

ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.10.1

Page 15: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 15

15. Melakukan pengujian ke server sekolah untuk

memastikan konfigurasi Gateway benar tanpa

koneksi internet dengan perintah :

ping www.server-sekolah.sch.id

Catatan : jika koneksi gagal kemungkinan

konfigurasi gateway salah.

16. Melakukan pengujian ke Domain

www.google.com untuk memastikan konfigurasi

DNS benar menggunakan koneksi internet yang

aktif dengan perintah : ping www.google.com

Catatan : Jika koneksi gagal kemungkinan

konfigurasi DNS salah atau koneksi internet ISP

bermasalah dengan ketentuan ping ke 10.0.0.1

lancar.

17. Selanjutnya lakukanlah pengujian di client

dengan menggunakan web browser dengan url :

www.google.com atau server-sekolah.sch.id

Page 16: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 16

Gambar Koneksi Ke Google

Gambar Koneksi Ke Server Sekolah

Page 17: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 17

BAB IV

MERUBAH IP LAN ROUTER MIKROTIK

1. Sebelum merubah IP LAN pada mikrotik terlebih

dahulu kita harus merubah range DHCP yang

sudah ada serta konfigurasi DHCP yang sudah

ada disesuaikan dengan Jaringan yang kita

rencanakan.

2. Langkah yang pertama kita lakukan adalah

merubah range IP DHCP yang dikenal dengan IP

Pool. Sebelum merubahnya terlebih dahulu kita

lihat konfigurasi yang sudah ada menggunakan

perintah : ip pool print

3. Kemudian rumah range IP-nya sesuai dengan

yang direncanakan misalnya perencanaannya

192.168.50.100-192.168.50.200 perintah yang

digunakan adalah : ip pool set number=0

ranges=192.168.50.100-192.168.50.200

4. Sebelum merubah network, gateway dan DNS

DHCP server terlebih dahulu kita lihat konfigurasi

Page 18: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 18

yang sudah ada dengan perintah : ip dhcp-server

network print

5. Kemudian rubah networnya menggunakan

perintah : ip dhcp-server network set number=0

address=192.168.50.0/24

6. Untuk merubah Gateway gunakan perintah :

ip dhcp-server network set number=0

gateway=192.168.50.1

7. Untuk merubah DNS gunakan perintah :

ip dhcp-server network set number=0 dns-

server=192.168.50.2,10.10.10.9,8.8.8.8

Page 19: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 19

Catatan :

DNS 192.168.50.2 adalah DNS server yang kita

akan buat pada server local. DNS 10.10.10.99

adalah server sekolah dan 8.8.8.8 adalah DNS

yang dimiliki oleh Google.

8. Sebelum kita merubahnya alangkah baiknya kita

lihat terlebih dahulu IP yang sudah terkonfigurasi

dengan perintah : ip address print

9. IP yang akan kita rubah berada pada number 0

jadi perinta yang digunakan adalah : ip address

set number=0 address=192.168.50.1/24

Kemudian telnet yang kita gunakan akan

bermasalah karena alamat IPnya dirubah.

10. Langkah selanjutnya disable Lan Card yang kita

gunakan untuk terhubung ke Mikrotik kemudian

lihat hasilnya berubah sesuai dengan yang kita

seting tadi baik dari alamat IP, Gateway, dan

DNS-nya. Gambarnya seperti di bawah ini :

Page 20: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 20

11. Kemudian kita kembali login ke telnet

menggunakan IP 192.168.50.1 karena alamat IP

untuk Port 2 sudah kita rubah. Gambarnya seperti

di bawah ini :

Page 21: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 21

12. Silahkah kembali ke browsernya buka alamat

www.google.com / yang lain jika berhasil berarti

IP sudah dirubah sesuai perencanaan. Jika tidak

silahkan lakukan troubleshooting untuk

memastikan apa yang menyebabkan jaringan

tidak berfungsi. Baik itu jaringan ISP, Internet atau

Seting Router Mikrotik.

Page 22: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 22

BAB V

BLOCKING SITE

1. Sebelum kita memulai melakukan blok / tidak

mengijinkan client untuk mengakses beberapa

situs terlebih dahulu kita harus mendefinisikan

nama situs / alamat situs tersebut ke dalam

sebuah protokol yang disebut dengan protokol

layer 7. Setelah alamat itu di definisikan baru kita

akan membuat aturan / ruler berupa filter firewall

pada router mikrotik dengan teknik mendrop situs

yang di kunjungi.

2. Perintah untuk melihat isi dari protocol layer 7

adalah : ip firewall layer2-protocol print

3. Kemudian pada praktek ini kita akan

menambahkan 2 buah situs yang di blok / di drop

koneksinya oleh mikrotik. Yang pertama adalah

situs Facebook dengan alamat facebook.com

dengan nama FB dan Situs Youtube dengan

alamat youtube.com dengan nama YT

perintahnya adalah :

Page 23: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 23

ip firewall layer7-protocol add name=FB

regexp=”^.+(facebook.com)”

ip firewall layer7-protocol add name=YT

regexp=”^.+(youtube.com)”

4. Setelah nama situs di buat pada layer 7 kita

lanjutkan untuk menambahkan filtering pada

aturan firewall. Sebelum kita tambah lihat terlebih

dahulu konfig yang sudah ada dengan perintah :

ip firewall filter print

Catatan :

pada konfig yang default terdapat 4 aturan filter

yang dikonfigurasi.

Page 24: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 24

5. Kemudian kita tambahkan 2 aturan filtering

firewall dengan teknik drop dengan perintah :

Ip firewall filter add layer7-protocol=FB

chain=forward action=drop

ip firewall filter add layer7-protocol=YT

chain=forward action=drop

6. Hasil untuk koneksi yang di drop

Page 25: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 25

7. Tampilan untuk koneksi yang tidak di drop

Page 26: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 26

BAB VI

LIMIT BANDWITH DENGAN DYNAMIC QUEUE

DARI LOGIN HOTSPOT

1. Limit bandwith adalah proses membatasi koneksi

download maupun upload yang dilakukan oleh

client pada jaringan yang kita buat. Pada praktek

ini kita akan membuat 2 Limit Bandwith yaitu yang

pertama kita beri nama Limit1 dengan maksimal

Bandwith 2048 Mbps atau sama dengan 256 KBps

dan yang kedua dengan nama Limit2 dengan

maksimal Bandwith 4096 Kbps atau sertara

dengan 512 KBps. Sebelum kita melakukan limit

terlebih dahulu kita pastikan berapa kecepatan

download maksimal jika kita melakukan

download file ke server sekolah.

2. Pada praktek ini sudah disediakan sebuah server

yang terdapat beberapa file yang bisa

digunakan untuk mencoba menguji besar

kapasitas download jaringan kita. Lakukanlah

pengujian dengan membuka web browser

kemudian masukkan url : unduh.server-

Page 27: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 27

sekolah.sch.id kemudian download sebuah file

dengan ukuran yang paling besar.

3. Pilih simpan berkas kemudian klik OK

Page 28: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 28

4. Kecepatan download disini terlihat mencapai

10.5MB/detik

5. Sebenarnya kita dapat melakukan limit bandwith

secara manual dengan menambahkan pada

queue. Cara melihat isi queue adalah :

queue simple print

6. Kita akan menambahkan langsung ke dalam

queue dengan menggunakan login hotspot,

karena dengan teknik ini memudahkan kita

melakukan manajemen bandwith karena kita

tidak perlu manambahkan secara manual pada

simple queue. Pertama kita lihat isi konfigurasi

hotspot yang ada dengan perintah :

ip hotspot print

Page 29: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 29

7. Pada saat pertama kali kita membuat hotspot

ada beberapa hal yang harus diketahui. Dalam

proses konfig akan terbentuk sebuah user yang

akan kita gunakan untuk masuk kembali ke

jaringan karena selesai membuat otomatis

jaringan akan terputus. Perintah untuk membuat

hotspot adalah :

ip hotspot setup

a. pada langkah ini akan meminta port berapa

yang akan diseting hotspot. Dalam praktek ini

yang digunakan adalah port 2 atau ether2-

master-local

b. untuk local address jangan dirubah

c. untuk masquerade biarkan yes

d. untuk address pool biarkan setingan dhcp nya

e. Untuk sertificate rubah menjadi none

f. Untuk smtp jangan dirubah

g. Untuk DNS Server jangan dirubah

h. Untuk DNS Name gunakan wifi.sekolah.sch.id

i. Untuk user bisa dirubah sesuai keinginkan

tetapi jangan sampai dilupakan agar bisa

masuk ke jaringan

Page 30: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 30

j. Untuk password sesuaikan dengan keinginan

dan jangan sampai dilupakan

Catatan :

Pada saat selesai melakukan konfig hotspot

otomatis koneksi ke mikrotik akan tertutup.

8. Untuk dapat masuk kembali ke mikrotik kita harus

melakukan login sebagai autentikasi masuk ke

jaringan yang kita gunakan dengan user dan

password yang baru kita buat saat konfig hotspot.

Buka web browser kemudian ketikkan alamat ip

Page 31: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 31

hotspot di urlnya. Pada praktek disini adalah

192.168.50.1

9. Jika username dan password berhasil kita akan

masuk ke jaringan yang kita gunakan.

Page 32: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 32

10. Kemudian kita lihat hasil konfigurasi konfigurasi

hostpot yang kita buat dengan perintah :

ip hotspot print

11. Kita lihat cookie admin yang berhasil login. Disana

terdapat waktu expire untuk login menggunakan

mac address bagi admin tersebut. Waktu cokie

tersebut adalah +- 3hari. Jika kita akan login

dengan user yang lain menggunakan komputer

yang sama tidak akan berhasil karena cookie

tersebut masih aktif. Perintah untuk melihat cookie

yang aktif adalah : ip hotspot cookie print

12. Kemudian kita hapus cookie tersebut agar

nantinya kita bisa melakukan login dengan user

yang lain. Perintahnya adalah :

ip hotspot cookie remove number=0

Page 33: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 33

13. Kita akan melihat dimanakah konfigurasi yang

menyebabkan cookie tersebut sampai memiliki

waktu 3hari. Perintahnya adalah :

ip hotspot profile print

Catatan :

Terdapat profile yang digunakan untuk login ke

jaringan. Yang menyebabkan cookie menjadi 3

hari adalah http-cookie-lifetime

14. Kita rubah http-cookie-lifetime menjadi 0 detik.

Perintahnya adalah :

15. Kita masuk ke web browser ketikkan alamat ip

192.168.50.1 pada address sehingga muncul

seperti di bawah ini. Kemudian klik logout.

Page 34: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 34

16. Ini tampilan jiga berhasil logout. Kemudian klik

login karena kita memastikan apakan cookie

yang berada di mikrotik sudah terhapus.

17. Kemudian kita akan kambali menemukan

tampilan meminta username dan password.

Masukkan username dan password yang kita

gunakan tadi.

Page 35: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 35

18. Inilah tampilan kita berhasil login kembali.

19. Jika kita sudah berhasil login kita kembali masuk

ke router mikrotik. Kita lihat cookie login yang

tersimpan dengan perintah :

Page 36: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 36

20. Sekarang kita akan membuat group / user profile

yang memiliki limit bandwith masing – masing.

Untuk limit pertama kita gunakan 2048Kbps dan

untuk limit ke dua kita gunakan 4096Kbps. Untuk

melihat user profile yang sudah ada perintahnya :

21. Kemudian kita buat 2 buat user profile baru

dengan limit bandwith berbeda dan jumlah user

25. Perintahnya adalah seperti di bawah ini.

22. Jika user profile / group terbentuk kita akan

membuatkan user untuk group / profile tersebut.

Sebelum itu kita lihat terlebih dahulu user yang

sudah ada. Perintahnya :

Page 37: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 37

23. User yang sudah ada adalah admin dan kita

adakan menambahkan 2 buah user untuk

menggunakan profile yang berbeda. Perintahnya:

24. Sebelum kita menggunakan user yang terlimit kita

coba terlebih dahulu menggunakan admin untuk

melakukan download file di

http://unduh.server-sekolah.sch.id.

Kecepatan downloadnya mencapai 23MBps

25. Selanjutkan kita akan logout dari user admin.

Caranya buka browser kemudian ketikkan ip

mikrotik yaitu 192.168.50.1 pada address

browsernya sehingga muncul seperti gambar

dibawah in kemudian klik logout.

Page 38: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 38

26. Tampilan berhasil logout dari user admin.

Kemudian kita lanjutkan dengan klik login

27. Kemudian kita masukkan username dan password

yang lain. Misalnya pada praktek ini kita masuk

menggunakan username user1 dan password 123

kemudian klik OK

Page 39: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 39

28. Inilah tampilan jika kita berhasil masuk

menggunakan user1.

29. Kemudian kita coba download kembali file dari

server http://unduh.server-sekolah.sch.id

Page 40: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 40

Terdapat kecepatan yang berkurang saat

menggunakan user admin. Kecepatan

downloadnya kurang dari 256KBps

30. Kemudian kita logout kembali dan masuk

menggunakan user2.

Page 41: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 41

31. Tampilan berhasil masuk ke user2.

32. Kemudian kita coba download file yang sama

dengan user1 dan user admin. Kecepatannya

mendekati 512KBps

33. Kita lihat konfigurasi simple queue yang ditambah

secara langsung dari login user yang digunakan

seperti gambah di bawah ini :

Page 42: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 42

34. Selanjutnya kita akan melakukan bypass pada ip

server yang digunakan oleh server lokal kita agar

tidak memerlukan user name dan password

terkoneksi ke jaringan yang kita gunakan.

Konfigurasi itu dikenal dengan ip binding. Perintah

untuk melihat konfiurasi IP BINDING adalah :

35. Kemudian kita tambahkan sebuah IP yang tidak

memerlukan username dan password yaitu :

192.168.50.2 Perintahnya adalah :

Catatan Penting :

Cabut kabel yang terhubung ke client dicolokkan

pada komputer server.

Page 43: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 43

BAB VII

KONFIGURASI ACCESS POINT

1. Sekarang kita lanjutkan dengan konfigurasi

Access Point yang dikenal dengan nama Wifi.

Konfigurasi WIFI nanti akan digunakan untuk

menghubungkan client ke jaringan yang kita

buat. Setelah perangkat wireless dihidupkan

usahakan setingan perangkatnya sudah

menggunakan setingan pabrik/default. Jika

sudah default IP yang standar adalah

192.168.1.254 kemudian kita akan konfigurasi di

client/ komputer yang akan dipakai untuk

konfigurasi adalah seperti contoh di bawah :

Page 44: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 44

Konfigutasi harius satu jaringan dengan IP yang

digunakan oleh Access Point.

2. Sebelum kita memulai untuk melakukan

konfigurasi kita cek terlebih dahulu apakah

komputer yang akan kita pakai untuk melakukan

konfigurasi sudah terkoneksi dengan perangkat

dengan menggunakan perintah ping pada

comand prompt.

Page 45: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 45

3. Jika sudah terbukti terjadi koneksi antara

perangkat dengan komputernya bukalah web

browser kemudian ketikkan pada address alamat

IP perangkat yang akan kita konfigurasi yaitu

192.168.1.254 (ip default Access Point)

4. Kemudian masukkan user dan admin yang default

yaitu username : admin dengan password : admin

5. Kemudian kita akan masuk ke web konfigurasi

Access Pointnya. Yang pertama kita lakukan

Page 46: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 46

adalah merubah IP dari Access Pointnya dengan

mengklik link Network.

6. Ini adalah tampilan konfigurasi IP yang default.

Page 47: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 47

7. Rubahlah konfigurasi menjadi seperti di bawah ini.

Kemudian klik save.

8. Kemudian akan muncul gambar seperti di bawah

ini. Yang menandakan perangkat sedang di

restart.

9. Dengan sendirinya koneksi akan terputus dengan

perangkat ini disebabkan karena IP komputer

yang kita gunakan untuk konfigurasi berbeda

dengan perangkatnya.

Page 48: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 48

10. Kemudian rubah IP komputer kita agar satu

jaringan dengan perangkatnya misalnya disini

dipakai 192.168.50.10 karena IP Perangkatnya

adalah 192.168.50.3

11. Untuk memastikan apakah perangkatnya sudah

satu jaringan/tersambung dengan client kita

kembali lakukan pengujian seperti gambar

dibawah ini.

Page 49: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 49

12. Kemudian kembali kita buka web browser dan

ketikkan 192.168.50.3 pada web browsernya

sesuai dengan IP Perangkatnya.

13. Jika berhasil masuk ke Konfigurasi perangkatnya

akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Page 50: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 50

14. Sekarang kita akan lanjutkan dengan Merubah

nama Acces Point atau biasa dikenal dengan

nama SSID. Pada Praktek ini akan dirubah menjadi

Kelompok0_AP dengan Regional Indonesia dan

Channel 11 Seperti Gambar di bawah ini

kemudian klik Save

Page 51: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 51

15. Perangkat akan restart.

16. Jika sudah selesai di restart akan tampil status

seperti gambar di bawah ini.

17. Selanjutnya kita akan mengisi security/Password

untuk Wifinya. Pada praktek ini securitynya

digunakan sekolah123. Langkahnya klik Menu

Wireless > Security Setting sehingga akan tampil

seperti gambar dibawah ini.

Page 52: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 52

18. Kemudian pilih paling bawah yaitu WPA-

PSK/WPA2-PSK dan isi PSK Passphrase dengan

yang kita inginkan dan pada praktik ini

menggunakan sekolah123 kemudian simpan.

Page 53: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 53

19. Dibawah ini adalah tampilan proses restart access

pointnya.

Catatan Penting :

Cabut kabel yang digunakan untuk

menghubungkan antara client dengan access

point kemudian hubungkan pada port 3 di router

mikrotiknya. Selanjutnya pasanglah USB Adapter

pada PC Client.

20. Kita lihat hasil konfigurasi Access Point yang sudah

kita lakukan tampat seperti gambar dibawah ini.

Page 54: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 54

21. Kemudian kita coba mengkoneksikan kembali

client dengan jaringan menggunakan wireless

nanti akan tampak seperti gambar dibawah ini

dengan meminta password sebagai securitynya.

22. Gambar dibawah ini menunjukkan bahwa kita

sudah terkoneksi ke jaringan. Kata Limited/ ada

tanda ! pada sinyal menunjukkan bahwa tidak

terhubung ke internet / ISP masih bermasalah.

Page 55: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 55

BAB VIII

KONFIGURASI DNS LINUX UBUNTU SERVER

1. Sebelum kita akan melakukan instalasi di linux

server terlebih dahulu lakukan instalasi Linux

Server.

2. Jika sudah tampil seperti gambar di bawah ini

kemudian kita login dengan user dan password

yang sudah kita buat pada waktu instalasi

3. Jika sudah berhasil login kita lanjutkan login ke

user tertinggi pada Linux yaitu user ROOT dengan

cara mengetikkan sudo su dan masukkan

password yang sama dengan pertama kali kita

login

4. Sebelum kita melakukan konfigurasi IP address di Linux

alangkah baiknya kita mengecek terlebih dahulu nama LAN

Card yang terdeteksi oleh Linuxnya.

Page 56: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 56

5. Terlihat bahwa LAN Card di baca dengan nama eth1

(Kemungkinan di setiap komputer berbeda)

6. Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi IP Adress

dengan perintah seperti di bawah ini

7. Kita rubah seperti di bawah ini dengan perencanaan dan

nama Lan Card yang sesuai dengan komputer kita

Page 57: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 57

8. Selanjutnya kita akan melakukan restart Networking agar

konfigurasi kita bisa dibaca oleh sistem

9. Kemudian kita lihat hasilnya dengan menggunakan ifconfig

10. Selanjutnya kita lakukan pengujian dengan menggunakan

ping ke IP Kita sendiri

Page 58: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 58

11. Kemudian kita ping ke Gateway kita

12. Selanjutnya kita seting DNS dengan perintah

nano /etc/resolv.conf

dan rubah seperti gambar di bawah ini

13. Selanjutnya kita lakukan pengujian ke server sekolah

dengan menggunakan ping untuk mengecek konfigurasi

DNS yang baru saja kita buat.

14. Lakukanlah pengujian menggunakan ping ke google.com

untuk memastikan koneksi internet

Page 59: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 59

15. Kemudian kita akan lanjutkan melakukan Instalasi dan

konfigurasi DNS Server tapi sebelumnya kita harus

melakukan konfigurasi terlebih dahulu agar server yang kita

miliki dapat membaca Disk Operating System yang kita

gunakan seperti di bawah ini

16. Rubahlah seperti gambar di bawah ini dengan cara

menghilangkan tanda #

17. Selanjutnya kita melakukan instalasi bind9 sebagai aplikasi

untuk pembentuk DNS Server dengan perintah apt-get

install bind9 kemudian muncul peringatan langsung ketik Y

kemudian enter

Page 60: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 60

18. Inilah hasil jika berhasil instalasi

19. Selanjuk kita melakukan konfigurasi terhadap penerusan

DNS yang kita buat jika bukan/tidak ditemukan konfigurasi

pada server kita

20. Kemudian Rubahlah seperti gambar di bawah ini kemudian

simpan

Page 61: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 61

21. Kemudian kita akan membuat zone untuk Server kita

dengan perintah seperti dibawah ini

22. Tambahkanlah paling bawah seperti gambar di bawah ini

kemudian simpan

23. Selanjutnya kita buat 2 buah file sesuai dengan apa yang

kita rencanakan diatas dengan perintah seperti di bawah ini

Page 62: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 62

24. Selanjutnya kita lakukan konfigurasi file yang kita buat. File

yang pertama untuk Nama Domainnya perintahnya seperti

di bawah ini sesuai dengan nama file yang kita buat

25. Selanjutnya rubahlah seperti gambar di bawah ini dan

simpan

26. Selanjutnya kita konfigurasi File yang kedua agar IP bisa

menampilkan DNS yang kita buat dengan perintah seperti di

bawah ini sesuai dengan nama file yang kita buat.

27. Kemudian rubahlah seperti gambar di bawah ini kemudian

simpan

Page 63: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 63

28. Restartlah Aplikasi bind9 dengan perintah seperti di bawah

29. Selanjutnya kita lakukan pengujian dengan nslookup seperti

gambar di bawah ini

Page 64: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 64

30. Kemudian kita lanjutnya pengujian di Client dengan

menggunakan Command Prompt sehingga akan tampil

seperti gambar di bawah ini

Page 65: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 65

BAB IX

KONFIGURASI WEB DAN CMS JOMLA LINUX UBUNTU

SERVER

1. Aplikasi yang diperlukan untuk konfigurasi WEB Server

adalah PHP5, Mysql-server dan Apache2

2. Lakukanlah instalasi mysql-server seperti gambar di bawah

ini kemudian Y untuk melanjutkan

3. Pada proses instalasi akan meminta password untuk dapat

masuk ke server mysql dan jangan sampai dilupakan

4. Meminta kembali untuk memasukkan password yang sama

Page 66: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 66

5. Sehingga selesai akan tampil seperti gambar di bawah ini

6. Instalasi PHP5 seperti gambar di bawah ini

Page 67: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 67

7. Jika sudah selesai akan tampil seperti gambar di bawah ini

8. Instalasi aplikasi koneksi PHP5 dengan Server Mysql seperti

gambar di bawah ini

9. Kemudian kita lanjutkan untuk menginstalasi Aplikasi

Apache2 dengan perintah seperti di bawah ini

10. Restartlah apache2 seperti gambar di bawah ini

Page 68: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 68

11. Kemudian kita buat 3 buah file yang akan membuat Web

Alias pada server yang kita miliki dengan perintah seperti

gambar di bawah ini

12. Selanjutnya kita melakukan konfigurasi dengan perintah

seperti di bawah ini untuk sub domain www

13. Rubahlah seperti di bawah ini dan Simpan

14. Membuat alias untuk sub domain TKJ dengan perintah

seperti gambar di bawah ini

15. Rubahlah seperti gambar di bawah ini kemudian simpan

Page 69: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 69

16. Selanjutnya membuat alias untuk domain osis dengan

perintah seperti gambar di bawah ini

17. Rubahlah seperti gambar di bawah ini

18. Selanjutnya restartlah server web yang kita miliki dengan

perintah seperti gambar di bawah ini

19. Buatlah 2 buah folder untuk menyimpan web tkj dan

osisnya seperti di bawah ini

20. Kita lanjutkan dengan mengcopy data CMS Joomla yang ada

di Disk CMS dengan perintah mount seperti gambar di

bawah ini dengan catatan Disk sudah dimasukkan. Ciri – ciri

berhasil akan muncul mounting read-only seperti gambar di

bawah ini. Jika masih muncuk kata busy ulangi perintah

tersebut sekali lagi.

Page 70: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 70

21. Selanjutnya lihatlah file yang dibaca oleh sistem seperti

gambar dibawah ini

22. Jika sudah tampil seperti gambar di atas baru kita lanjutkan

untuk melakukan copy data seperti perintah di bawah ini.

23. Hapus index.html yang menampilkan it’s work dengan

perintah seperti di bawah ini

24. Selanjutnya kita ubah mode ke 777 dengan perintah seperti

di bawah ini

25. Masuklah ke server Mysql dengan perintah seperti di bawah

ini dan gunakan password yang kita masukkan saat instalasi

26. Inilah tampilan jika sudah masuk ke server mysql

27. Buatlah 3 buah database yang akan kita gunakan untuk

menyimpan data joomla. Seperti gambar di bawah ini

Page 71: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 71

Page 72: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 72

28. Kita melakukan instalasi Joomla di Client dengan

menggunakan web Browser dengan mengetikkan url :

sekolah.sch.id dan akan tampil seperti gambar di bawah ini

29. Isilah data dengan contoh seperti gambar di bawah ini

kemudian berikutnya

Page 73: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 73

30. Isilah data seperti gambar di bawah ini kemudian Berikutnya

31. Pilihlah salah satu sample yang sudah ada kemudian pasang

Page 74: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 74

32. Terjadi proses pemasangan dan akan tampil seperti gambar

di bawah ini. Selanjutnya klik situs

33. Kemudian muncul seperti di bawah ini kemudian klik Hapus

Direktori pemasangan

Page 75: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 75

34. Sehingga akan tampil seperti gambar di bawah ini

dilanjutkan dengan kelik situs

35. Inilah tampilan Web untuk sekolah yang berhasil di

konfigurasi

Page 76: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 76

36. Selanjutnya kita mengkonfigurasi CMS Joomla untuk TKJ

dengan url : tkj.sekolah.sch.id

37. Isilah data seperti gambar di bawah ini kemudian berikutnya

Page 77: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 77

38. Lengkapi data seperti gambar di bawah ini kemudian

berikutnya

39. Pilih contoh data yang diinginkan kemudian pasang

Page 78: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 78

40. Proses instalasi akan berjalan dan muncul seperti gambar di

bawah ini kemudian klik situs

41. Akan tampil seperti gambar di bawah ini kemudian Hapus

direktori pemasangan

Page 79: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 79

42. Akan tampil berhasil menghapus direktory pemasangan

kemudian klik situs

43. Inilah tampilan WEB untuk TKJ

Page 80: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 80

44. Selanjutnya rubah url menjadi osis.sekolah.sch.id untuk

instalasi CMS Joomla OSISnya yang tampil seperti gambar di

bawah ini

45. Isi data seperti gambar di bawah ini kemudian berikutnya

Page 81: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 81

46. Isi data seperti gambar di bawah ini kemudian klik

berikutnya

47. Pilih salah satu contoh data yang diinginkan kemudian

pasang

Page 82: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 82

48. Tunggu proses pemasangan dan akan tampil seperti gambar

di bawah ini kemudian klik situs

49. Selanjutnya klik hapus directory pemasangan

Page 83: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 83

50. Akan tampil seperti gambar di bawah ini kemudian klik situs

51. Inilah hasil dari Konfigurasi untuk OSIS

Page 84: Mikrotik DNS Dan Web Server

I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 84

52. Langkah terakhir adalah merubah mode menjadi setingan

semula dengan perintah seperti gambar di bawah ini

****** GOOD LUCK ******