mikrotik dns dan web server
TRANSCRIPT
KONFIGURASI MIKROTIK, ACCESS POINT,
DNS, WEB SERVER DAN CMS JOOMLA
ISP
Access Point / Switch
Router Mikrotik
Server DNS dan WEB
Client
Oleh :
I WAYAN SUWITNA, A.Md.
TAHUN 2014
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 2
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................... 1
Daftar Isi ........................................................................... 2
BAB I SPESIFIKASI KOMPUTER .......................................... 3
BAB II PERENCANAAN SERVER ........................................ 4
BAB IIIKONFIGURASI ROUTER DI MIKROTIK ...................... 7
BAB IVMERUBAH IP LAN ROUTER MIKROTIK .................... 17
BAB V BLOCKING SITE ...................................................... 22
BAB VILIMIT BANDWITH DENGAN DYNAMIC QUEUE DARI
LOGIN HOTSPOT .................................................... 26
BAB VII KONFIGURASI ACCESS POINT............................. 43
BAB VIII KONFIGURASI DNS LINUX UBUNTU SERVER ....... 54
BAB IX KONFIGURASI WEB DAN CMS JOMLA LINUX
UBUNTU SERVER ..................................................... 63
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 3
BAB I
SPESIFIKASI KOMPUTER
Contoh spesifikasi komputer
1. Processor Intel Core2 Duo E7500 2,93 Ghz LGA 775
2. Mainboard Gigabyte G41MT-S2 DDR3 LGA 775
3. RAM DDR3 2 GB Visipro PC 1333
4. Hard Drive SATA Seagate 500GB 7200rpm
5. DVD RW LG 16x SATA
6. Cassing Powerlogic 380 Watt
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 4
BAB II
PERENCANAAN SERVER
1. Desain Jaringan
ISP
Access Point / Switch
Router Mikrotik
Server DNS dan WEB
Client
2. Konfigurasi WAN
a. IP Internet : 10.10.10.100/24
b. IP LAN : 192.168.50.1/24
c. Block Site : www.youtube.com
www.facebook.com
d. Gateway : 10.10.10.1
e. DNS Server : 10.10.10.99, 8.8.8.8
3. Konfigurasi Router Mikrotik
a. Sistem Operasi : OS Linux Mikrotik
b. NAT : Yes
c. Limit Bandwith 1 : 256 KBps
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 5
d. Limit Bandwith 2 : 512 KBps
e. IP Hotspot : 192.168.50.1/24
f. Hotspot DNS : wifi.sekolah.sch.id
g. Hotspot User : 25 User
h. DHCP Server : Yes
i. DHCP Pool : 192.168.50.100-192.168.50.200
j. DHCP DNS : 192.168.50.2
10.10.10.99
8.8.8.8
4. Konfigurasi Access Point
a. IP Address : 192.168.50.3/24
b. SSID : KelompokX_AP
c. Security : WPA2-PSK
d. Passphrase : sekolah123
e. DHCP : No
5. Konfigurasi Client
a. IP Address : DHCP Server Mikrotik
b. Gateway : 192.168.50.1
c. DNS : 192.168.50.2
10.10.10.99
8.8.8.8
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 6
6. Konfigurasi Server
a. Sistem Operasi : SO Linux Ubuntu Server
b. DNS Server : sekolah.sch.id
c. Sub Domain : www.sekolah.sch.id
tkj.sekolah.sch.id
osis.sekolah.sch.id
d. WEB Server : Apache, PHP5 dan Mysql
e. CMS : Joomla
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 7
BAB III
KONFIGURASI ROUTER DI MIKROTIK
1. Hidupkan Router Mikrotik kemudian pasang kabel
dari port ke-2 dari mikrotik menuju komputer client
sehingga lampu indikator Mikrotik dan Lan Card
Client menyala.
2. Konfigurasi DHCP Client pada PC/Komputer Client
3. Lihat IP Address yang diberikan oleh Router
Mikrotik menggunakan DHCP. Mungkin ada
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 8
beberapa konfigurasi yang berbeda pada IP
Addressnya.
4. Buka aplikasi Command Prompt (CMD) pada
client kemudian ketikkan ping 192.168.88.1
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 9
5. Masuk ke Router Mikrotik menggunakan
telnet(berbasis text), winbox (Berbasis GUI) dan
Web (Berbasis GUI). Pada Modul ini yang
digunakan adalah berbasis Text. Aplikasi yang
digunakan Command Prompt/Putty. Cara Masuk
ke Router Mikrotik :
a. Menggunakan Command Prompt
- Buka Command Prompt kemudian ketik
telnet dilanjutkan dengan IP Mikrotik
misalnya telnet 192.168.88.1 lalu enter
- Untuk username yang default gunakan
admin dan tanpa password
- Tampilan jika kita sudah masuk ke Router
Mikrotik
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 10
b. Menggunakan Putty
- Buka Aplikasi Putty yang sudah
diinstall/menggunakan portable
- Isikan Hostname / IP Address : 192.168.88.1
dan Pilih Conection Type : Telnet/SSH
Kemudian Open
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 11
- Masukkan user name : admin dan tanpa
password
- Tampilan sudah masuk ke Router Mikrotik
6. Sebelum melakukan konfigurasi IP Address lihat
nama setiap port yang ada pada Router Mikrotik
menggunakan perintah : interface print
Catatan :
Angka 0 – 4 menyatakan nomor urut port
Terdapat beberapa status untuk setiap interface
yaitu : D (Dinamis), X (Tidak Aktif), R (Aktif), S
(Slave) .Nama setiap interface penting untuk
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 12
diingat karena akan menggunakan nama
interface saat melakukan beberapa konfigurasi.
7. Sebelum kita melakukan konfigurasi IP terhadap
setiap Port yang ada lebih baik kita lihat
konfigurasi IP yang sudah ada menggunakan
perintah : ip address print
8. Mengisi IP Pada Port 1 (ether1-gateway) :
10.10.10.100 (sesuai dengan perencanaan yang
dibuat) dengan perintah : ip address add
Kemudian isi address sesuai dengan yang
direncanakan : 10.10.10.100
Interface yang mengarah ke WAN : ether1-
gateway
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 13
9. Pasang kabel dari ISP menuju Port 1 pada Router
Mikrotik. Lihat indikator Lampu Di Router Mikrotik
10. Lakukan pengujian ke titik Gateway untuk
memastikan apakah sudah terkonfigurasi dengan
benar dan memastikan ISP aktif dengan perintah :
ping 10.10.10.1
11. Merubah DNS Server Mikrotik agar bisa menguji
koneksi internet dari Router Mikrotik, sebelum
dirubah lihat dulu konfigurasi dnsnya dengan
perintah :
ip dns print
12. Ketikkan perintah di bawah ini untuk merubah
DNS-nya
ip dns set server=10.10.10.99,8.8.8.8,
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 14
13. Sebelum kita melakukan pengujian kita harus
melakukan seting Route/Gateway terlebih dahulu.
Sebelum menambahkan Gateway kita lihat dulu
konfigurasi yang sudah ada menggunakan :
ip route print
14. Selanjutnya kita tambahkan satu gateway
dengan tujuan global dan gateway 10.10.10.1
perintahnya :
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.10.1
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 15
15. Melakukan pengujian ke server sekolah untuk
memastikan konfigurasi Gateway benar tanpa
koneksi internet dengan perintah :
ping www.server-sekolah.sch.id
Catatan : jika koneksi gagal kemungkinan
konfigurasi gateway salah.
16. Melakukan pengujian ke Domain
www.google.com untuk memastikan konfigurasi
DNS benar menggunakan koneksi internet yang
aktif dengan perintah : ping www.google.com
Catatan : Jika koneksi gagal kemungkinan
konfigurasi DNS salah atau koneksi internet ISP
bermasalah dengan ketentuan ping ke 10.0.0.1
lancar.
17. Selanjutnya lakukanlah pengujian di client
dengan menggunakan web browser dengan url :
www.google.com atau server-sekolah.sch.id
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 16
Gambar Koneksi Ke Google
Gambar Koneksi Ke Server Sekolah
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 17
BAB IV
MERUBAH IP LAN ROUTER MIKROTIK
1. Sebelum merubah IP LAN pada mikrotik terlebih
dahulu kita harus merubah range DHCP yang
sudah ada serta konfigurasi DHCP yang sudah
ada disesuaikan dengan Jaringan yang kita
rencanakan.
2. Langkah yang pertama kita lakukan adalah
merubah range IP DHCP yang dikenal dengan IP
Pool. Sebelum merubahnya terlebih dahulu kita
lihat konfigurasi yang sudah ada menggunakan
perintah : ip pool print
3. Kemudian rumah range IP-nya sesuai dengan
yang direncanakan misalnya perencanaannya
192.168.50.100-192.168.50.200 perintah yang
digunakan adalah : ip pool set number=0
ranges=192.168.50.100-192.168.50.200
4. Sebelum merubah network, gateway dan DNS
DHCP server terlebih dahulu kita lihat konfigurasi
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 18
yang sudah ada dengan perintah : ip dhcp-server
network print
5. Kemudian rubah networnya menggunakan
perintah : ip dhcp-server network set number=0
address=192.168.50.0/24
6. Untuk merubah Gateway gunakan perintah :
ip dhcp-server network set number=0
gateway=192.168.50.1
7. Untuk merubah DNS gunakan perintah :
ip dhcp-server network set number=0 dns-
server=192.168.50.2,10.10.10.9,8.8.8.8
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 19
Catatan :
DNS 192.168.50.2 adalah DNS server yang kita
akan buat pada server local. DNS 10.10.10.99
adalah server sekolah dan 8.8.8.8 adalah DNS
yang dimiliki oleh Google.
8. Sebelum kita merubahnya alangkah baiknya kita
lihat terlebih dahulu IP yang sudah terkonfigurasi
dengan perintah : ip address print
9. IP yang akan kita rubah berada pada number 0
jadi perinta yang digunakan adalah : ip address
set number=0 address=192.168.50.1/24
Kemudian telnet yang kita gunakan akan
bermasalah karena alamat IPnya dirubah.
10. Langkah selanjutnya disable Lan Card yang kita
gunakan untuk terhubung ke Mikrotik kemudian
lihat hasilnya berubah sesuai dengan yang kita
seting tadi baik dari alamat IP, Gateway, dan
DNS-nya. Gambarnya seperti di bawah ini :
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 20
11. Kemudian kita kembali login ke telnet
menggunakan IP 192.168.50.1 karena alamat IP
untuk Port 2 sudah kita rubah. Gambarnya seperti
di bawah ini :
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 21
12. Silahkah kembali ke browsernya buka alamat
www.google.com / yang lain jika berhasil berarti
IP sudah dirubah sesuai perencanaan. Jika tidak
silahkan lakukan troubleshooting untuk
memastikan apa yang menyebabkan jaringan
tidak berfungsi. Baik itu jaringan ISP, Internet atau
Seting Router Mikrotik.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 22
BAB V
BLOCKING SITE
1. Sebelum kita memulai melakukan blok / tidak
mengijinkan client untuk mengakses beberapa
situs terlebih dahulu kita harus mendefinisikan
nama situs / alamat situs tersebut ke dalam
sebuah protokol yang disebut dengan protokol
layer 7. Setelah alamat itu di definisikan baru kita
akan membuat aturan / ruler berupa filter firewall
pada router mikrotik dengan teknik mendrop situs
yang di kunjungi.
2. Perintah untuk melihat isi dari protocol layer 7
adalah : ip firewall layer2-protocol print
3. Kemudian pada praktek ini kita akan
menambahkan 2 buah situs yang di blok / di drop
koneksinya oleh mikrotik. Yang pertama adalah
situs Facebook dengan alamat facebook.com
dengan nama FB dan Situs Youtube dengan
alamat youtube.com dengan nama YT
perintahnya adalah :
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 23
ip firewall layer7-protocol add name=FB
regexp=”^.+(facebook.com)”
ip firewall layer7-protocol add name=YT
regexp=”^.+(youtube.com)”
4. Setelah nama situs di buat pada layer 7 kita
lanjutkan untuk menambahkan filtering pada
aturan firewall. Sebelum kita tambah lihat terlebih
dahulu konfig yang sudah ada dengan perintah :
ip firewall filter print
Catatan :
pada konfig yang default terdapat 4 aturan filter
yang dikonfigurasi.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 24
5. Kemudian kita tambahkan 2 aturan filtering
firewall dengan teknik drop dengan perintah :
Ip firewall filter add layer7-protocol=FB
chain=forward action=drop
ip firewall filter add layer7-protocol=YT
chain=forward action=drop
6. Hasil untuk koneksi yang di drop
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 25
7. Tampilan untuk koneksi yang tidak di drop
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 26
BAB VI
LIMIT BANDWITH DENGAN DYNAMIC QUEUE
DARI LOGIN HOTSPOT
1. Limit bandwith adalah proses membatasi koneksi
download maupun upload yang dilakukan oleh
client pada jaringan yang kita buat. Pada praktek
ini kita akan membuat 2 Limit Bandwith yaitu yang
pertama kita beri nama Limit1 dengan maksimal
Bandwith 2048 Mbps atau sama dengan 256 KBps
dan yang kedua dengan nama Limit2 dengan
maksimal Bandwith 4096 Kbps atau sertara
dengan 512 KBps. Sebelum kita melakukan limit
terlebih dahulu kita pastikan berapa kecepatan
download maksimal jika kita melakukan
download file ke server sekolah.
2. Pada praktek ini sudah disediakan sebuah server
yang terdapat beberapa file yang bisa
digunakan untuk mencoba menguji besar
kapasitas download jaringan kita. Lakukanlah
pengujian dengan membuka web browser
kemudian masukkan url : unduh.server-
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 27
sekolah.sch.id kemudian download sebuah file
dengan ukuran yang paling besar.
3. Pilih simpan berkas kemudian klik OK
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 28
4. Kecepatan download disini terlihat mencapai
10.5MB/detik
5. Sebenarnya kita dapat melakukan limit bandwith
secara manual dengan menambahkan pada
queue. Cara melihat isi queue adalah :
queue simple print
6. Kita akan menambahkan langsung ke dalam
queue dengan menggunakan login hotspot,
karena dengan teknik ini memudahkan kita
melakukan manajemen bandwith karena kita
tidak perlu manambahkan secara manual pada
simple queue. Pertama kita lihat isi konfigurasi
hotspot yang ada dengan perintah :
ip hotspot print
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 29
7. Pada saat pertama kali kita membuat hotspot
ada beberapa hal yang harus diketahui. Dalam
proses konfig akan terbentuk sebuah user yang
akan kita gunakan untuk masuk kembali ke
jaringan karena selesai membuat otomatis
jaringan akan terputus. Perintah untuk membuat
hotspot adalah :
ip hotspot setup
a. pada langkah ini akan meminta port berapa
yang akan diseting hotspot. Dalam praktek ini
yang digunakan adalah port 2 atau ether2-
master-local
b. untuk local address jangan dirubah
c. untuk masquerade biarkan yes
d. untuk address pool biarkan setingan dhcp nya
e. Untuk sertificate rubah menjadi none
f. Untuk smtp jangan dirubah
g. Untuk DNS Server jangan dirubah
h. Untuk DNS Name gunakan wifi.sekolah.sch.id
i. Untuk user bisa dirubah sesuai keinginkan
tetapi jangan sampai dilupakan agar bisa
masuk ke jaringan
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 30
j. Untuk password sesuaikan dengan keinginan
dan jangan sampai dilupakan
Catatan :
Pada saat selesai melakukan konfig hotspot
otomatis koneksi ke mikrotik akan tertutup.
8. Untuk dapat masuk kembali ke mikrotik kita harus
melakukan login sebagai autentikasi masuk ke
jaringan yang kita gunakan dengan user dan
password yang baru kita buat saat konfig hotspot.
Buka web browser kemudian ketikkan alamat ip
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 31
hotspot di urlnya. Pada praktek disini adalah
192.168.50.1
9. Jika username dan password berhasil kita akan
masuk ke jaringan yang kita gunakan.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 32
10. Kemudian kita lihat hasil konfigurasi konfigurasi
hostpot yang kita buat dengan perintah :
ip hotspot print
11. Kita lihat cookie admin yang berhasil login. Disana
terdapat waktu expire untuk login menggunakan
mac address bagi admin tersebut. Waktu cokie
tersebut adalah +- 3hari. Jika kita akan login
dengan user yang lain menggunakan komputer
yang sama tidak akan berhasil karena cookie
tersebut masih aktif. Perintah untuk melihat cookie
yang aktif adalah : ip hotspot cookie print
12. Kemudian kita hapus cookie tersebut agar
nantinya kita bisa melakukan login dengan user
yang lain. Perintahnya adalah :
ip hotspot cookie remove number=0
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 33
13. Kita akan melihat dimanakah konfigurasi yang
menyebabkan cookie tersebut sampai memiliki
waktu 3hari. Perintahnya adalah :
ip hotspot profile print
Catatan :
Terdapat profile yang digunakan untuk login ke
jaringan. Yang menyebabkan cookie menjadi 3
hari adalah http-cookie-lifetime
14. Kita rubah http-cookie-lifetime menjadi 0 detik.
Perintahnya adalah :
15. Kita masuk ke web browser ketikkan alamat ip
192.168.50.1 pada address sehingga muncul
seperti di bawah ini. Kemudian klik logout.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 34
16. Ini tampilan jiga berhasil logout. Kemudian klik
login karena kita memastikan apakan cookie
yang berada di mikrotik sudah terhapus.
17. Kemudian kita akan kambali menemukan
tampilan meminta username dan password.
Masukkan username dan password yang kita
gunakan tadi.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 35
18. Inilah tampilan kita berhasil login kembali.
19. Jika kita sudah berhasil login kita kembali masuk
ke router mikrotik. Kita lihat cookie login yang
tersimpan dengan perintah :
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 36
20. Sekarang kita akan membuat group / user profile
yang memiliki limit bandwith masing – masing.
Untuk limit pertama kita gunakan 2048Kbps dan
untuk limit ke dua kita gunakan 4096Kbps. Untuk
melihat user profile yang sudah ada perintahnya :
21. Kemudian kita buat 2 buat user profile baru
dengan limit bandwith berbeda dan jumlah user
25. Perintahnya adalah seperti di bawah ini.
22. Jika user profile / group terbentuk kita akan
membuatkan user untuk group / profile tersebut.
Sebelum itu kita lihat terlebih dahulu user yang
sudah ada. Perintahnya :
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 37
23. User yang sudah ada adalah admin dan kita
adakan menambahkan 2 buah user untuk
menggunakan profile yang berbeda. Perintahnya:
24. Sebelum kita menggunakan user yang terlimit kita
coba terlebih dahulu menggunakan admin untuk
melakukan download file di
http://unduh.server-sekolah.sch.id.
Kecepatan downloadnya mencapai 23MBps
25. Selanjutkan kita akan logout dari user admin.
Caranya buka browser kemudian ketikkan ip
mikrotik yaitu 192.168.50.1 pada address
browsernya sehingga muncul seperti gambar
dibawah in kemudian klik logout.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 38
26. Tampilan berhasil logout dari user admin.
Kemudian kita lanjutkan dengan klik login
27. Kemudian kita masukkan username dan password
yang lain. Misalnya pada praktek ini kita masuk
menggunakan username user1 dan password 123
kemudian klik OK
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 39
28. Inilah tampilan jika kita berhasil masuk
menggunakan user1.
29. Kemudian kita coba download kembali file dari
server http://unduh.server-sekolah.sch.id
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 40
Terdapat kecepatan yang berkurang saat
menggunakan user admin. Kecepatan
downloadnya kurang dari 256KBps
30. Kemudian kita logout kembali dan masuk
menggunakan user2.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 41
31. Tampilan berhasil masuk ke user2.
32. Kemudian kita coba download file yang sama
dengan user1 dan user admin. Kecepatannya
mendekati 512KBps
33. Kita lihat konfigurasi simple queue yang ditambah
secara langsung dari login user yang digunakan
seperti gambah di bawah ini :
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 42
34. Selanjutnya kita akan melakukan bypass pada ip
server yang digunakan oleh server lokal kita agar
tidak memerlukan user name dan password
terkoneksi ke jaringan yang kita gunakan.
Konfigurasi itu dikenal dengan ip binding. Perintah
untuk melihat konfiurasi IP BINDING adalah :
35. Kemudian kita tambahkan sebuah IP yang tidak
memerlukan username dan password yaitu :
192.168.50.2 Perintahnya adalah :
Catatan Penting :
Cabut kabel yang terhubung ke client dicolokkan
pada komputer server.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 43
BAB VII
KONFIGURASI ACCESS POINT
1. Sekarang kita lanjutkan dengan konfigurasi
Access Point yang dikenal dengan nama Wifi.
Konfigurasi WIFI nanti akan digunakan untuk
menghubungkan client ke jaringan yang kita
buat. Setelah perangkat wireless dihidupkan
usahakan setingan perangkatnya sudah
menggunakan setingan pabrik/default. Jika
sudah default IP yang standar adalah
192.168.1.254 kemudian kita akan konfigurasi di
client/ komputer yang akan dipakai untuk
konfigurasi adalah seperti contoh di bawah :
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 44
Konfigutasi harius satu jaringan dengan IP yang
digunakan oleh Access Point.
2. Sebelum kita memulai untuk melakukan
konfigurasi kita cek terlebih dahulu apakah
komputer yang akan kita pakai untuk melakukan
konfigurasi sudah terkoneksi dengan perangkat
dengan menggunakan perintah ping pada
comand prompt.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 45
3. Jika sudah terbukti terjadi koneksi antara
perangkat dengan komputernya bukalah web
browser kemudian ketikkan pada address alamat
IP perangkat yang akan kita konfigurasi yaitu
192.168.1.254 (ip default Access Point)
4. Kemudian masukkan user dan admin yang default
yaitu username : admin dengan password : admin
5. Kemudian kita akan masuk ke web konfigurasi
Access Pointnya. Yang pertama kita lakukan
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 46
adalah merubah IP dari Access Pointnya dengan
mengklik link Network.
6. Ini adalah tampilan konfigurasi IP yang default.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 47
7. Rubahlah konfigurasi menjadi seperti di bawah ini.
Kemudian klik save.
8. Kemudian akan muncul gambar seperti di bawah
ini. Yang menandakan perangkat sedang di
restart.
9. Dengan sendirinya koneksi akan terputus dengan
perangkat ini disebabkan karena IP komputer
yang kita gunakan untuk konfigurasi berbeda
dengan perangkatnya.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 48
10. Kemudian rubah IP komputer kita agar satu
jaringan dengan perangkatnya misalnya disini
dipakai 192.168.50.10 karena IP Perangkatnya
adalah 192.168.50.3
11. Untuk memastikan apakah perangkatnya sudah
satu jaringan/tersambung dengan client kita
kembali lakukan pengujian seperti gambar
dibawah ini.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 49
12. Kemudian kembali kita buka web browser dan
ketikkan 192.168.50.3 pada web browsernya
sesuai dengan IP Perangkatnya.
13. Jika berhasil masuk ke Konfigurasi perangkatnya
akan muncul seperti gambar di bawah ini.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 50
14. Sekarang kita akan lanjutkan dengan Merubah
nama Acces Point atau biasa dikenal dengan
nama SSID. Pada Praktek ini akan dirubah menjadi
Kelompok0_AP dengan Regional Indonesia dan
Channel 11 Seperti Gambar di bawah ini
kemudian klik Save
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 51
15. Perangkat akan restart.
16. Jika sudah selesai di restart akan tampil status
seperti gambar di bawah ini.
17. Selanjutnya kita akan mengisi security/Password
untuk Wifinya. Pada praktek ini securitynya
digunakan sekolah123. Langkahnya klik Menu
Wireless > Security Setting sehingga akan tampil
seperti gambar dibawah ini.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 52
18. Kemudian pilih paling bawah yaitu WPA-
PSK/WPA2-PSK dan isi PSK Passphrase dengan
yang kita inginkan dan pada praktik ini
menggunakan sekolah123 kemudian simpan.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 53
19. Dibawah ini adalah tampilan proses restart access
pointnya.
Catatan Penting :
Cabut kabel yang digunakan untuk
menghubungkan antara client dengan access
point kemudian hubungkan pada port 3 di router
mikrotiknya. Selanjutnya pasanglah USB Adapter
pada PC Client.
20. Kita lihat hasil konfigurasi Access Point yang sudah
kita lakukan tampat seperti gambar dibawah ini.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 54
21. Kemudian kita coba mengkoneksikan kembali
client dengan jaringan menggunakan wireless
nanti akan tampak seperti gambar dibawah ini
dengan meminta password sebagai securitynya.
22. Gambar dibawah ini menunjukkan bahwa kita
sudah terkoneksi ke jaringan. Kata Limited/ ada
tanda ! pada sinyal menunjukkan bahwa tidak
terhubung ke internet / ISP masih bermasalah.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 55
BAB VIII
KONFIGURASI DNS LINUX UBUNTU SERVER
1. Sebelum kita akan melakukan instalasi di linux
server terlebih dahulu lakukan instalasi Linux
Server.
2. Jika sudah tampil seperti gambar di bawah ini
kemudian kita login dengan user dan password
yang sudah kita buat pada waktu instalasi
3. Jika sudah berhasil login kita lanjutkan login ke
user tertinggi pada Linux yaitu user ROOT dengan
cara mengetikkan sudo su dan masukkan
password yang sama dengan pertama kali kita
login
4. Sebelum kita melakukan konfigurasi IP address di Linux
alangkah baiknya kita mengecek terlebih dahulu nama LAN
Card yang terdeteksi oleh Linuxnya.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 56
5. Terlihat bahwa LAN Card di baca dengan nama eth1
(Kemungkinan di setiap komputer berbeda)
6. Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi IP Adress
dengan perintah seperti di bawah ini
7. Kita rubah seperti di bawah ini dengan perencanaan dan
nama Lan Card yang sesuai dengan komputer kita
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 57
8. Selanjutnya kita akan melakukan restart Networking agar
konfigurasi kita bisa dibaca oleh sistem
9. Kemudian kita lihat hasilnya dengan menggunakan ifconfig
10. Selanjutnya kita lakukan pengujian dengan menggunakan
ping ke IP Kita sendiri
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 58
11. Kemudian kita ping ke Gateway kita
12. Selanjutnya kita seting DNS dengan perintah
nano /etc/resolv.conf
dan rubah seperti gambar di bawah ini
13. Selanjutnya kita lakukan pengujian ke server sekolah
dengan menggunakan ping untuk mengecek konfigurasi
DNS yang baru saja kita buat.
14. Lakukanlah pengujian menggunakan ping ke google.com
untuk memastikan koneksi internet
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 59
15. Kemudian kita akan lanjutkan melakukan Instalasi dan
konfigurasi DNS Server tapi sebelumnya kita harus
melakukan konfigurasi terlebih dahulu agar server yang kita
miliki dapat membaca Disk Operating System yang kita
gunakan seperti di bawah ini
16. Rubahlah seperti gambar di bawah ini dengan cara
menghilangkan tanda #
17. Selanjutnya kita melakukan instalasi bind9 sebagai aplikasi
untuk pembentuk DNS Server dengan perintah apt-get
install bind9 kemudian muncul peringatan langsung ketik Y
kemudian enter
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 60
18. Inilah hasil jika berhasil instalasi
19. Selanjuk kita melakukan konfigurasi terhadap penerusan
DNS yang kita buat jika bukan/tidak ditemukan konfigurasi
pada server kita
20. Kemudian Rubahlah seperti gambar di bawah ini kemudian
simpan
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 61
21. Kemudian kita akan membuat zone untuk Server kita
dengan perintah seperti dibawah ini
22. Tambahkanlah paling bawah seperti gambar di bawah ini
kemudian simpan
23. Selanjutnya kita buat 2 buah file sesuai dengan apa yang
kita rencanakan diatas dengan perintah seperti di bawah ini
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 62
24. Selanjutnya kita lakukan konfigurasi file yang kita buat. File
yang pertama untuk Nama Domainnya perintahnya seperti
di bawah ini sesuai dengan nama file yang kita buat
25. Selanjutnya rubahlah seperti gambar di bawah ini dan
simpan
26. Selanjutnya kita konfigurasi File yang kedua agar IP bisa
menampilkan DNS yang kita buat dengan perintah seperti di
bawah ini sesuai dengan nama file yang kita buat.
27. Kemudian rubahlah seperti gambar di bawah ini kemudian
simpan
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 63
28. Restartlah Aplikasi bind9 dengan perintah seperti di bawah
29. Selanjutnya kita lakukan pengujian dengan nslookup seperti
gambar di bawah ini
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 64
30. Kemudian kita lanjutnya pengujian di Client dengan
menggunakan Command Prompt sehingga akan tampil
seperti gambar di bawah ini
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 65
BAB IX
KONFIGURASI WEB DAN CMS JOMLA LINUX UBUNTU
SERVER
1. Aplikasi yang diperlukan untuk konfigurasi WEB Server
adalah PHP5, Mysql-server dan Apache2
2. Lakukanlah instalasi mysql-server seperti gambar di bawah
ini kemudian Y untuk melanjutkan
3. Pada proses instalasi akan meminta password untuk dapat
masuk ke server mysql dan jangan sampai dilupakan
4. Meminta kembali untuk memasukkan password yang sama
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 66
5. Sehingga selesai akan tampil seperti gambar di bawah ini
6. Instalasi PHP5 seperti gambar di bawah ini
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 67
7. Jika sudah selesai akan tampil seperti gambar di bawah ini
8. Instalasi aplikasi koneksi PHP5 dengan Server Mysql seperti
gambar di bawah ini
9. Kemudian kita lanjutkan untuk menginstalasi Aplikasi
Apache2 dengan perintah seperti di bawah ini
10. Restartlah apache2 seperti gambar di bawah ini
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 68
11. Kemudian kita buat 3 buah file yang akan membuat Web
Alias pada server yang kita miliki dengan perintah seperti
gambar di bawah ini
12. Selanjutnya kita melakukan konfigurasi dengan perintah
seperti di bawah ini untuk sub domain www
13. Rubahlah seperti di bawah ini dan Simpan
14. Membuat alias untuk sub domain TKJ dengan perintah
seperti gambar di bawah ini
15. Rubahlah seperti gambar di bawah ini kemudian simpan
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 69
16. Selanjutnya membuat alias untuk domain osis dengan
perintah seperti gambar di bawah ini
17. Rubahlah seperti gambar di bawah ini
18. Selanjutnya restartlah server web yang kita miliki dengan
perintah seperti gambar di bawah ini
19. Buatlah 2 buah folder untuk menyimpan web tkj dan
osisnya seperti di bawah ini
20. Kita lanjutkan dengan mengcopy data CMS Joomla yang ada
di Disk CMS dengan perintah mount seperti gambar di
bawah ini dengan catatan Disk sudah dimasukkan. Ciri – ciri
berhasil akan muncul mounting read-only seperti gambar di
bawah ini. Jika masih muncuk kata busy ulangi perintah
tersebut sekali lagi.
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 70
21. Selanjutnya lihatlah file yang dibaca oleh sistem seperti
gambar dibawah ini
22. Jika sudah tampil seperti gambar di atas baru kita lanjutkan
untuk melakukan copy data seperti perintah di bawah ini.
23. Hapus index.html yang menampilkan it’s work dengan
perintah seperti di bawah ini
24. Selanjutnya kita ubah mode ke 777 dengan perintah seperti
di bawah ini
25. Masuklah ke server Mysql dengan perintah seperti di bawah
ini dan gunakan password yang kita masukkan saat instalasi
26. Inilah tampilan jika sudah masuk ke server mysql
27. Buatlah 3 buah database yang akan kita gunakan untuk
menyimpan data joomla. Seperti gambar di bawah ini
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 71
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 72
28. Kita melakukan instalasi Joomla di Client dengan
menggunakan web Browser dengan mengetikkan url :
sekolah.sch.id dan akan tampil seperti gambar di bawah ini
29. Isilah data dengan contoh seperti gambar di bawah ini
kemudian berikutnya
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 73
30. Isilah data seperti gambar di bawah ini kemudian Berikutnya
31. Pilihlah salah satu sample yang sudah ada kemudian pasang
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 74
32. Terjadi proses pemasangan dan akan tampil seperti gambar
di bawah ini. Selanjutnya klik situs
33. Kemudian muncul seperti di bawah ini kemudian klik Hapus
Direktori pemasangan
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 75
34. Sehingga akan tampil seperti gambar di bawah ini
dilanjutkan dengan kelik situs
35. Inilah tampilan Web untuk sekolah yang berhasil di
konfigurasi
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 76
36. Selanjutnya kita mengkonfigurasi CMS Joomla untuk TKJ
dengan url : tkj.sekolah.sch.id
37. Isilah data seperti gambar di bawah ini kemudian berikutnya
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 77
38. Lengkapi data seperti gambar di bawah ini kemudian
berikutnya
39. Pilih contoh data yang diinginkan kemudian pasang
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 78
40. Proses instalasi akan berjalan dan muncul seperti gambar di
bawah ini kemudian klik situs
41. Akan tampil seperti gambar di bawah ini kemudian Hapus
direktori pemasangan
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 79
42. Akan tampil berhasil menghapus direktory pemasangan
kemudian klik situs
43. Inilah tampilan WEB untuk TKJ
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 80
44. Selanjutnya rubah url menjadi osis.sekolah.sch.id untuk
instalasi CMS Joomla OSISnya yang tampil seperti gambar di
bawah ini
45. Isi data seperti gambar di bawah ini kemudian berikutnya
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 81
46. Isi data seperti gambar di bawah ini kemudian klik
berikutnya
47. Pilih salah satu contoh data yang diinginkan kemudian
pasang
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 82
48. Tunggu proses pemasangan dan akan tampil seperti gambar
di bawah ini kemudian klik situs
49. Selanjutnya klik hapus directory pemasangan
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 83
50. Akan tampil seperti gambar di bawah ini kemudian klik situs
51. Inilah hasil dari Konfigurasi untuk OSIS
I Wayan Suwitna, A.Md. – Modul Mikrotik 84
52. Langkah terakhir adalah merubah mode menjadi setingan
semula dengan perintah seperti gambar di bawah ini
****** GOOD LUCK ******